Anda di halaman 1dari 44

TATA KELOLA PENGAWASAN

KEUANGAN DESA

M. BURNAWAN, SAN (AUDITOR AHLI MADYA)


INSPEKTORAT KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
KEBIJAKAN BINWAS TAHUN 2023
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2021
Tentang Perencanaan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah

Perencanaan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah


meliputi:
a) fokus Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang
disusun berbasis prioritas dan risiko;

b) sasaran Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; dan

c) jadwal pelaksanaan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan


Daerah.
ESENSI HADIRNYA INSPEKTORAT
DAERAH
Inspektorat Daerah mempunyai tugas membantu kepala membina dan mengawasi
daerah
pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas
Pembantuan oleh Perangkat Daerah (Pasal 216 UU 23/2014 ttg
Pemda)
Untuk melindungi , melayani, memberdayakan,
Tujuan
dan menyejahterakan masyarakat
Urusan Pemerintahan
(Pasal 1 angka 5 UU 23/2014)

OPD OPD

OPD OPD

• Pengelolaan Manajemen  SDM, keuangan,


Pembinaan dan Pengawasan Prosedur Kerja, Aset, Layanan)
• Penegakan Kode Etik

Sudah seberapa efektifkah pengawasan Inspektorat memberikan dampak perubahan


dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah?
APIP SEBAGAI EARLY WARNING SYSTEM

UU Nomor 23 UU Nomor 30 Inpres Nomor PP Nomor 12


Tahun 2014 Tahun 2014 1 Tahun 2016 Tahun 2017

APIP melakukan APIP melakukan Meneruskan Pasal 25 (bentuk


pengawasan umum koordinasi APIP &
pengawasan laporan APH):
dan teknis terhadap penyalahgunaan penyalahgunaan Pemberian informasi;
penyelenggaraan Wewenang yang wewenang dalam Verifikasi; Pengumpulan
Pemda. dilakukan oleh pelaksanaan data dan keterangan;
Pemaparan hasil
Badan dan/atau Proyek Strategis pemeriksaan
APH koordinasi Pejabat Nasional kepada penanganan laporan
dengan APIP sebelum Pemerintahan. APIP. atau pengaduan
tindak lanjut laporan masyarakat; dan/atau ;
dugaan Bentuk koordinasi lain
sesuai dengan
penyimpangan ASN ketentuan peraturan
di instansi Daerah. perundang-undangan.
PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa yang dilaksanakan
oleh APIP Kementerian, APIP daerah provinsi, dan APIP
daerah kabupaten/kota dilakukan dalam bentuk:

Reviu

Monitoring

Evaluasi

Pemeriksaan

Pengawasan Lainnya
Ruang lingkup Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa
oleh APIP daerah kabupaten/kota terdiri atas:
a. evaluasi terhadap efektivitas Pengelolaan Keuangan Desa
lingkup daerah kabupaten/kota;
b. pemeriksaan kinerja pengelolaan keuangan dan aset desa;
c. pemeriksaan kinerja pengelolaan keuangan BUM Desa;
d. reviu atas proses evaluasi Rancangan APB Desa mengenai
APB Desa, termasuk konsistensi dengan RKP Desa;
e. reviu atas kualitas belanja Desa;
f. reviu pengadaan barang dan jasa di Desa;
g. pemantauan atas penyaluran dana transfer ke Desa dan
capaian keluaran Desa; dan
h. Pemeriksaan Investigatif.
Pengawasan Pengelolaan Keuangan
Desa
perencanaan

pelaksanaan

Pelaporan

tindak lanjut hasil pengawasan


PENGAWASAN OLEH CAMAT

evaluasi rancangan peraturan


Desa terkait dengan APB Desa;

evaluasi Pengelolaan
Keuangan Desa dan aset Desa

evaluasi dokumen laporan


pertanggungjawaban APB Desa.
PENGAWASAN OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

perencanaan kegiatan dan anggaran


Pemerintahan Desa

pelaksanaan kegiatan

laporan pelaksanaan APB Desa; dan

capaian pelaksanaan RPJM Desa, RKP


Desa, dan APB Desa.
PENGAWASAN OLEH MASYARAKAT DESA

partisipasi dalam musyawarah


Desa untuk menanggapi laporan
terkait Pengelolaan Keuangan
Desa

penyampaian aspirasi terkait


Pengelolaan Keuangan Desa

penyampaian pengaduan
masyarakat terkait dengan
Pengelolaan Keuangan Desa.
PRIORITAS PENGGUNAAN
Prioritas Penggunaan Dana Desa diarahkan untuk DANA DESA TAHUN
2023
percepatan pencapaian aksi SDGs Desa meliputi :

sesuai kewenangan Desa sesuai kewenangan Desa


sesuai kewenangan Desa
KEMENTERIAN DESA, PDT, DAN TRANSMIGRASI
DIREKTORATJENDERALPEMBANGUNANDESADANPERDES
AAN

PENGGUNAAN DANA DESA


2.
UNTUK PROGRAM PRIORITAS NASIONAL
Perbaikan dan konsolidasi data
SDGs Desa dan pendataan Ketahanan pangan Pencegahan dan
perkembangan desa melalui nabati dan penurunan stunting
indeks desa membangun hewani
a. b. c.

Peningkatkan keterlibatan Perluasan akses layanan


Peningkatan kualitas sumber masyarakat secara menyeluruh kesehatan sesuai kewenangan
daya manusia warga desa dalam pembangunan dan desa
pemberdayaan masyarakat desa
d. e. f
.
Dana operasional pemerintah Bantuan Langsung Tunai Dana
desa paling banyak 3 % (tiga Penanggulangan kemiskinan Desa untuk mendukung
persen) dari pagu dana desa terutama kemiskinan ekstrem percepatan penghapusan
setiap desa kemiskinan ekstrem
g. h. i
.

www.kemendesa.go.id
PENETAPAN PRIORITAS
PENGGUNAAN DANA
DESA
Prioritas Penggunaan Dana Desa dibahas, disepakati, dan ditetapkan dalam
Musyawarah Desa penyusunan RKP Desa dan dituangkan dalam berita acara

Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa dilaksanakan mengikuti


tahapan perencanaan pembangunan Desa sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai pedoman umum
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa
Prioritas Penggunaan Dana Desa dilaksanakan melalui swakelola dengan
mendayagunakan sumber daya lokal Desa dan diutamakan menggunakan pola Padat
Karya Tunai Desa

Pendanaan Padat Karya Tunai Desa dialokasikan untuk upah pekerja paling
sedikit 50% (lima puluh persen) dari dana kegiatan Padat Karya Tunai Desa
PENETAPAN PRIORITAS
PENGGUNAAN DANA
DESA

Prioritas Penggunaan
Dana Desa disusun RKP Desa yang memuat
Prioritas Penggunaan
berdasarkan: Prioritas Penggunaan Dana
Dana Desa menjadi
a. hasil pendataan Desa menjadi pedoman
bagian dari RKP
SDGs Desa oleh dalam penyusunan APB
Desa.
Desa; Desa.
b. data yang disediakan
oleh Kementerian;
c. aspirasi masyarakat
Desa.

www.kemendesa.go.id
PARTISIPASI
MASYARAKA Terlibat aktif dalam setiap tahapan penyusunan
a.

T Prioritas Penggunaan Dana Desa;

Masyarakat Desa berhak untuk berpartisipasi dalam b.


penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa, dengan
cara : Menyampaikan usulan program dan kegiatan;

Memastikan prioritas penggunaan Dana Desa c.


ditetapkan dalam dokumen RKP Desa & APB Desa;

d.
Ikut serta mensosialisasikan Prioritas Penggunaan
Dana Desa.
PUBLIKASI
Pemerintah Desa harus mempublikasikan Publikasi dilakukan di ruang publik yang
penetapan Prioritas Penggunaan Dana mudah diakses oleh masyarakat Desa.
Desa yang terdiri atas :

a. Hasil Musyawarah Desa; dan Dalam hal Pemerintah Desa tidak


b.Data Desa, peta potensi dan sumber daya mempublikasikan Prioritas Penggunaan
pembangunan, dokumen RPJM Desa, Dana Desa di ruang publik badan
dokumen RKP Desa, Prioritas Penggunaan permusyawaratan Desa menyampaikan
Dana Desa, dan dokumen APB Desa. teguran lisan dan/atau tertulis kepada
Pemerintah Desa dengan tembusan kepada
Bupati/Wali Kota
PEMBINAAN Menteri melakukan pembinaan melalui

01 sosialisasi, pemantauan, dan evaluasi


Prioritas Penggunaan
nasional melalui
Dana Desa secara
sistem informasi Desa
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Gubernur, dan bupati/wali kota melakukan
pembinaan
pemantauan,
Penggunaan
melalui
dan evaluasi
sosialisasi,

Dana Desa sesuai dengan


Prioritas 02
kewenangannya
Pembinaan dapat dibantu oleh Perangkat Daerah

03
dan/atau Tenaga Pendamping Profesional sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang- undangan

www.kemendesa.go.id
Beberapa Contoh Kegiatan

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA


untuk Pendirian, Pengembangan, dan Peningkatan
Kapasitas Pengelolaan BUMDesa/ BUMDesa
Bersama
mencakup:
03 pengembangan usaha dan/atau unit
04 kegiatan lainnya untuk
usaha badan usaha milik Desa mewujudkan pendirian,
01 pendirian dan/atau
bersama
badan usaha milik Desa
yang difokuskan kepada
pengembangan, dan
peningkatan kapasitas
badan usaha milik Desa
dan/atau badan usaha milik pembentukan dan pengembangan pengelolaan badan usaha milik
Desa bersama produk unggulan Desa dan/atau Desa dan/atau badan usaha
milik Desa bersama sesuai
produk unggulan kawasan perdesaan, a1n)
dengan kewenangan Desa dan
tpaernagelaloilna:an hutan Desa; diputuskan dalam Musyawarah
2) pengelolaan hutan adat; Desa
02 penyertaan modal badan
usaha milik Desa dan/atau
4)
3) pengembangan
pengelolaan air minum; produk
perkebunan, dan/atau peternakan;
pertanian,

badan usaha milik Desa 5) pengembangan produk perikanan


bersama (pembenihan, pengasapan, penggaraman,
perebusan dan lain-lain);
6) Pengembangan pemasaran dan distribusi
produk; dan
7) Pengelolaan sampah.
Beberapa Contoh Kegiatan

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA


untuk Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif
yang Diutamakan Dikelola BUMDesa/BUMDesa Bersama
mencakup: 04 pemanfaatan potensi wilayah hutan dan
optimalisasi perhutanan sosial;
bidang pertanian, perkebunan,
01 peternakan dan/atau perikanan pengelolaan hutan yang menjadi sumber tanah
difokuskan yang
pada pembentukan 05 objek reforma agraria untuk program
pengembangan produk unggulan dan kesejahteraan masyarakat;
dan/atau perdesaan; Desa
bidang jasa, usaha industri kecil,
06 pemanfaatan teknologi tepat guna yang ramah
02 dan/atau industri rumahan yang lingkungan dan berkelanjutan; dan
difokuskankepada pembentukan dan
pengembangan produk unggulan Desa
kegiatan lainnya untuk mewujudkan pengembangan
dan/atau perdesaan; 07 usaha ekonomi produktif yang diutamakan dikelola
oleh badan usaha milik Desa/badan usaha milik Desa
bidang sarana dan prasarana pemasaran produk
03 unggulan Desa dan/atau perdesaan;
bersama sesuai dengan kewenangan Desa dan
diputuskan dalam Musyawarah Desa

www.kemendesa.go.id
Beberapa Contoh Kegiatan

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA


untuk Pengembangan Desa Wisata
meliputi:

01
pengadaan, pembangunan, pemanfaatan
dan pemeliharaan sarana dan prasarana Desa 03 05
wisata seperti : pergola, gazebo, pondok pelatihan pengembangan
wisata atau homestay, dan/atau kios pengelolaan kerja sama antar
cenderamata Desa wisata desa wisata

02 04 06
promosi Desa wisata pengembangan pengembangan Desa wisata
diutamakan melalui investasi desa lainnya yang sesuai dengan
gelar budaya dan wisata kewenangan Desa yang diputuskan
berbasis digital dalam Musyawarah Desa
Beberapa Contoh Kegiatan

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA


untuk Penanggulangan Penyakit Menular dan Penyakit
Lainnya

kampanye dan promosi pencegahan penyakit seperti diare, penyakit menular, penyediaan media
perilaku hidup bersih dan penyakit seksual, HIV/AIDS, tuberkulosis, hipertensi, komunikasi informasi
sehat, dan konsumsi gizi diabetes mellitus, gangguan jiwa, COVID-19, dan dan edukasi penyakit
seimbang penyakit lainnya menular
02 03 04

pemberian bantuan kegiatan penanggulangan penyakit menular dan pelatihan kader kesehatan
makanan tambahan bagi penyakit lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa sesuai dengan kewenangan
pasien penyakit menular dan diputuskan dalam Musyawarah Desa Desa

01 06 05

www.kemendesa.go.id
Beberapa Contoh Kegiatan

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA


untuk Operasional Pemerintah Desa
paling banyak 3% dari pagu dana desa setiap desa
meliputi:

01 BIAYA KOORDINASI 02 BIAYA PENANGGULANGAN 03 BIAYA KEGIATAN


dapat digunakan untuk membiayai KERAWANAN SOSIAL KHUSUS LAINNYA
kegiatan koordinasi yang dilakukan MASYARAKAT dapat digunakan untuk membiayai
bersama dengan Pemerintah, dapat digunakan untuk membiayai kegiatan promosi, protokoler,
Pemerintah Daerah, Pemerintah kegiatan dalam pemberian untuk masyarakat yang
Desa lain, masyarakat dan/atau rangka pencegahan dan berprestasi, kegiatan olahraga, sosial,
kelompok masyarakat dalam penanggulangan kerawanan sosial seni, budaya, keagamaan, penguatan
rangka membangun keharmonisan yang disebabkan karena rasa kebangsaan dan kesatuan, dan
hubungan koordinasi serta kemiskinan/
musibah, kesusahan/
keterbatasan dana, pemberian apresiasi kepada orang
kegiatan lain yang mendukung konflik sosial, bencana yang dan/atau masyarakat yang membantu
pelaksanaan tugas Pemerintah menimpa warga/ masyarakat tugas Pemerintah Desa
Desa

www.kemendesa.go.id
Beberapa Contoh Kegiatan

01 02 03 04 05

penurunan beban peningkatan penyediaan meminimalkan wilayah bantuan pembangunan, perbaikan,


pengeluaran antara lain pendapatan antara lapangan kantong kemiskinan dengan atau rehabilitasi rumah layak huni
pemberian bantuan sosial lain pemberdayaan pekerjaan mendekatkan akses layanan dan sehat untuk warga miskin dan
dan jaminan sosial bagi usaha mikro kecil dan termasuk dasar yang sesuai kewenangan warga miskin ekstrem, Bantuan
masyarakat miskin, usia menengah, Desa antara lain membangun/ sebagaimana dimaksud dalam
melalui Padat
bentuk material/bahan bangunan
lanjut, dan difabel yang pengembangan Karya Tunai mengembangkan pos
(bukan untuk upah tenaga kerja).
belum mendapatkan ekonomi lokal, dan Desa pelayanan terpadu, pos
Pembangunan, perbaikan, atau
jaminan sosial dari penyediaan akses kesehatan desa, pendidikan rehabilitasi dikerjakan secara
pemerintah pusat dan pekerjaan anak usia dini, meningkatkan gotong royong. Pemilihan
pemerintah daerah konektivitas antarwilayah Desa penerima bantuan rumah layak
antara lain membangun jalan huni dan sehat untuk warga miskin
Desa, dan jembatan sesuai dan warga miskin ekstrem dengan
kewenangan Desa kriteria pada lampiran Permendes
PDTT Nomor 8 Tahun 2022

www.kemendesa.go.id
Beberapa Contoh Kegiatan

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA


untuk Mitigasi dan Penanganan Bencana
Alamdan pemeliharaan sarana
Pengadaan, pembangunan, pengembangan
prasarana penanggulangan bencana alam dan/atau kejadian luar biasa lainnya

pembuatan peta potensi rawan 5 penyediaan penunjuk jalur 8 pembersihan lingkungan perumahan yang
1 bencana di Desa evakuasi terkena bencana alam

6 9
2 alat pemadam api ringan di Desa
kegiatan tanggap darurat rehabilitasi dan rekonstruksi lingkungan
bencana alam perumahan yang terkena bencana alam

3 7 10
pertolongan pertama pada sarana prasarana untuk mitigasi dan
penyediaan tempat pengungsian
kecelakaan untuk bencana penanggulangan bencana yang lainnya sesuai
dengan kewenangan Desa dan diputuskan
dalam musyawarah Desa

4
pembangunan jalan evakuasi
Tata Nilai Pengadaan

Pembe
rdayaa
Transp Gotong Akunta
Efisien Efektif n
aran -royong bel
Masyar
akat
ETIKA PBJ DI KAMPUNG

1
value value

2 3
value

MENCEGAH PATUH TERHADAP


• BERTANGGUNG
KEBOCORAN DAN PERATURAN
JAWAB PEMBOROSAN PERUNDANG-
KEUANGAN UNDANGAN
DESA/KAMPUNG
DAN
YA
IN SIPN NYA
PR TAMA
U

SWAKELOLA
SELURUHNYA
a. Memaksimalkan penggunaan material/bahan
dari wilayah setempat;
b. Dilaksanakan secara gotong royong dengan
melibatkan partisipasi masyarakat setempat; SEBAGIAN
c. Memperluas kesempatan kerja, dan
d. Pemberdayaan masyarakat setempat.
PBJ
Di
DESA/KAMPUNG PENYEDIA
> Rp 50 jt
s/d Rp 50 jt > Rp 200 jt
s/d Rp 200 jt
Organisasi PBJ di Desa/KAMPUNG
PERSIAPAN

Tim Pengelola Kegiatan yang selanjutnya disingkat


TPK adalah tim yang ditetapkan oleh Kepala Desa PELAKSANAAN
dalam bentuk Keputusan Kepala Desa yang terdiri
dari unsur Pemerintah Desa dan unsur lembaga
kemasyarakatan desa untuk melaksanakan
pengadaan barang/jasa PENGAWASAN

Khusus untuk pekerjaan konstruksi tidak sederhana, yaitu PENYERAHAN


pekerjaan konstruksi yang membutuhkan tenaga ahli
dan/atau peralatan berat, tidak dapat dilaksanakan dengan
cara swakelola
- Ketua
● STRUKTUR ORGANISASI
- Wakil
PENGADAAN BARANG DAN JASA DI
DESA/KAMPUNG - Sekretaris
- Anggota

• Kepala Urusan
• Tetua Adat
• Lembaga
Kemasyarakatan
• Masyarakat
TPK Diberikan honorarium sesuai dengan beban kerja dan
kemampuan keuangan desa
Persyaratan Menjadi TPK
 TIDAK MENJABAT SEBAGAI KEPALA KAMPUNG , SEKRETARIS KAMPUNG
DAN BENDAHARA KAMPUNG
 Memiliki integritas, disiplin, dan bertanggung jawab dalam melaksanakan Tugas
 Mampu mengambil keputusan, serta tidak pernah terlibat korupsi, Kolusi dan Nepotisme
 Memiliki kemampuan kerja secara berkelompok dalam melaksanakan setiap
tugas/pekerjaannya
 Menandatangani Pakta Integritas.
 Integritas =Berkaitan dengan konsistensi dlm tndakan2 prinsip2, yang memiliki pribadi
yang jujur dan berkarakter yang baik.
PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI
SWAKELOLA
 Pelaksanaan Swakelola Oleh TPK meliputi :
a. Kegiatan Persiapan;
b. Pelaksanaan;
c. Pengawasan;
d. Penyerahan;
e. Pelaporan; dan
f. Pertanggungjawaban hasil pekerjaan.
RENCANA
PBJ MELALUI PENYEDIA
Ketentuan Umum
a.PBJ melalui Penyedia untuk mendukung swakelola atau PBJ langsung melalui penyedia.
b.Penyedia harus memiliki tempat / lokasi usaha, kecuali tukang batu, tukang kayu, dan
sejenisnya.

PENAMBANGAN PASIR TOKO KELONTONG TUKANG


KAYU

c.Untuk pekerjaan konstruksi, penyedia selain huruf b juga mampu menyediakan tenaga ahli
dan/atau peralatan yang dibutuhkan.
Contoh: Contoh :

MOLEN SEKOP TUKANG


MINI
PERENCANAAN MELALUI PENYEDIA

Menyusun RAB berdasar harga pasar setempat atau


terdekat

RAB tersebut dapat memperhitungkan ongkos kirim


atau ongkos pengambilan barang/jasa dan pajak

Menyusun Spektek (apabila diperlukan)

Menyusun gambar rencana kerja (untuk pekerjaan


konstruksi), apabila diperlukan
PENGADAAN S/D Rp. 50 JUTA
Penyedia barang TPK membeli
memberikan bukti barang/jasa kepada 1
transaksi berupa (satu) penyedia
nota, faktur barang/jasa
pembelian atau
kuitansi untuk dan PBJ
atas nama TPK

< 50
TPK melakukan JUTA Pembelian dilakukan
negosiasi atau tawar tanpa permintaan
menawar dengan penawaran tertulis dari
penyedia barang/jasa TPK dan tanpa
untuk memperoleh penawaran tertulis dari
harga yang lebih murah penyedia barang/jasa
PENGADAAN > Rp 50 juta s.d Rp 200 juta

• TPK • Dengan
• Negosia • Bukti:
1

4
penawaran
membeli tertulis dengan si untuk nota,
kepada 1
daftar
menda faktur
barang/jasa
pembelian
penyedia (rincian
barang/jasa atau
patkan , atau
ruang lingkup harga kuitansi
pekerjaan,
volume, dan murah. atas nama
satuan).
TPK.
PENGADAAN > Rp. 200 juta
TPK menilai
Pemenuhan spesifikasi
teknis barang/jasa yang
Penyedia barang/jasa Memasukkan
Menyampaikan penawaran
penawaran tertulis yang
berisi daftar barang/ jasa
Mengundang dan meminta 2
penawaran secara tertulis
dari 2 penyedia barang / jasa
yg berbeda

Hasil NEGOSIASI HARGA BERSAMAAN


Penilaian
TPK PEMBATALAN DAN PROSES
ULANG
Perubahan Kegiatan Pekerjaan
Bila diperlukan, TPK dapat
memerintahkan secara
tertulis kepada penyedia
untuk merubah lingkup
• Atas perubahan
pekerjaan
Menambah atau tersebut, penyedia
mengurangi vol menyampaikan
penawaran secara
Mengurangi jenis tertulis
pekerjaan
• Negosiasi untuk
mendapatkan harga
Mengubah spek murah
• Untuk nilai PBJ > Rp
200 jt, dilakukan
Pekerjaan tambahan
addendum/surat
perjanjian tambahan.
Pengawasan

Dalam kondisi
Pelaksanaan Pengawasan Tertentu
Pengadaan Pelaksanaan Pengawasan
barang/jasa Pengadaan Dapat
diawasi oleh barang/ jasa dilakukan oleh
Masyarakat oleh Bupati Inspektorat
setempat dan Dilaksanakan Kabupaten
BPT oleh Camat atas perintah
Bupati
TITIK KRITIS PBJ DI DESA
Kepala Daerah belum menetapkan Tata cara pengadaan barang/jasa di
desa yang dibayai dari APBDes dalam bentuk Peraturan Bupati/Walikota

Kegagalan mengidentifikasi kebutuhan


• Tidak paham prinsip perencanaan
• “Kebutuhan” berdasarkan keinginan
• Ada “titipan”
Tim Pengelola Kegiatan (TPK) tidak sesuai ketentuan
• Tidak dibentuk dalam Keputusan Kepala Desa.
• Tidak melibatkan unsur lembaga kemasyarakatan desa
Pemilihan metode pelaksanaan tidak tepat
• Antara Swakelola atau dengan Penyedia
Memulai proses PBJ sebelum seluruh sumber daya siap
• Ijin
• Anggaran/dana
• Pembebasan lahan, dll
YANG PERLU DIPERHATIKAN
Yang menyusun rencana pelaksanaan pengadaan (Rencana Anggaran Biaya/RAB,
Spesifikasi Teknis, dan Gambar) adalah TPK.
Yang melaksanakan pemilihan penyedia juga adalah TPK
Bukti transaksi <Rp200jt (nota, faktur pembelian, atau kuitansi)
untuk dan atas nama TPK
Diperlukan penanggung jawab teknis pelaksanaan pekerjaan dr anggota TPK (khusus
konstruksi)
Perlu rutin mengendalikan pelaksanaan pekerjaan
• Waktu
• Progres fisik
Setiap pengeluaran belanja harus didukung bukti yg lengkap dan disahkan oleh Sekretaris
Desa.
TPK menyerahkan hasil PBJ kpd Kepala desa dgn BAST.
Latar Belakang : Rawan: rencana penggunaan
Potensi/Titik Rawan yang terjadi anggaran tidak sesuai aturan; kick
back kepada oknum di Pemda
untuk pencairan
Perencanaan:
Monitoring & RPJMdes,
Evaluasi RKPdes,
Rawan: APBdes
Formalitas,
administratif, Rawan: nepotisme, tidak
terlambat dalam transparan, korupsi
mendeteksi
korupsi

Pelaksanaan
Pertanggung kegiatan:
jawaban pembangunan,
(minimal 2 kali) pemberdayaan
& pemerintahan

Rawan: rekayasa barang/jasa


laporan/fiktif, tidak Penyaluran & Rawan: mark up, tidak
transparan pengelolaan transparan, rekayasa, korupsi,
dana
partisipasi masy rendah
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai