Anda di halaman 1dari 3

Video ROLEPLAY

Disebuah desa bernama Desa SukaKamu, ada dua orang pemuda yang sedang menuju balai desa
untuk rapat. Ditengah perjalanan, si A salah fokus dengan tumpukan sampah yang ada didekat
mereka.

A : “Hey, lihat itu !” , Ucapnya sambil menunjuk kearah tumpukan sampah.

B : “Sampah ? Emang kenapa ?”

A : “Udah lama sekali kita tidak mengadakan program kebersihan. Alhasil, banyak sekali
sampah dikampung kita”

B : “Ini semua gara gara masyarakat kampung kita yang tidak peduli. Bagaimana jika dirapat
nanti, kita laporkan ini pada pak RT”

A : “Ide bagus, Ayo”, Mereka pun melanjutkan perjalanan.

Balai Desa

RT : “Baik, sepertinya rapat kali ini selesai. Apa ada yang perlu dipertanyakan atau dibahas
lagi?”

A : “Izin pak”, Ucap A sambil mengangkat tangan.

RT : “Ya, Silahkan”

A : “Tadi saya dengan B waktu perjalanan ke Balai. Melihat banyak tumpukan sampah
dikampung kita. Apa kita tidak mengadakan program kebersihan lagi pak?”

C : “Iya pak, setuju. Dirumah saya sudah banyak sampah sampah yang menumpuk. Apalagi
tempat pembuangan akhir sangat jauh dari sini. Kita agak malas untuk kesananya pak”

B : “Didesa kita juga sangat sedikit untuk tampat sampah pak. Kita para warga kebingungan
untuk membuang sampah”

RT : “Oke, saya paham masalahnya. Desa kita juga bisa dikatakan desa yang baru. Jadi
keuangan desa juga masih belum cukup untuk menangani masalah ini. Kepala desa juga sudah
memberikan perintah agar masyarakat membayar kas untuk kepentingan desa. Jadi,
bagaimana kalo kita membayar kas untuk menangani masalah ini”

C : “Saya cukup setuju saja sih”

A : “Untuk apa emangnya pak ?”

RT : “Untuk mendatangkan tukang sampah dan menyediakan tempat sampah disekitar kita”

B : “Baik, pak. Kapan bisa dimulai ?”

RT : “Kita umumkan sekarang. C, kamu umumkan ke semua kepala keluarga untuk membayar
kas sekarang juga untuk mendatangkan tukang sampah keliling. Untuk B, saya akan berikan
beberapa dana desa untuk kamu membeli beberapa tempat sampah. Kalau bisa, kita bedakan
sampah sampah organik dan anorganik”
Akhirnya mereka sepakat untuk mengadakan kembali program kebersihan demi desa mereka.

DiTaman

Pak RT yang sedang mengamati desa tiba tiba dihampiri oleh seseorang.

A : “Permisi pak”

RT : “Oh iya. Bagaimana ? Lancar ?”

A : “Sepertinya lancar pak. Tapi, kita tidak bisa bergantung pada tukang sampah terus. Dan
juga sampah tidak hanya di ada ditanah. Tapi menumpuk pada selokan selokan air.”

RT : “Begitu ya. Oke, saya mengerti. Kalau begitu, kamu temui si D. Bilang untuk minta
dibuatkan kertas pengumuman untuk diadakan kerja bakti setiap sebulan sekali dan suruh
untuk membuat list pengeluaran biaya membeli alat kebersihan”

A : “Baik pak, tapi saya ada saran. Mumpung sebentar lagi akan ada Hari Kemerdekaan,
bagaimana kalau kita adalah lomba daur ulang?”

RT : “Daur ulang ya ? Daur ulang botol, plastik. Seperti itu?”

A : “Apapun pak, agar para anak anak dan remaja mempunyai pola pikir yang cerdas dan
kreatif dengan memanfaatkan sampah sekitar”

RT : “Idemu bagus. Baik, suruh sekretaris saya untuk membuatkan itu juga”

A : “Baik, pak saya berangkat sekarang. Permisi”

Si A pun bergegas menuju ke kantor kepala desa. Saat didekat kantor, Si A bertemu dengan si D.

A : “Hey, kemari”

D : “Ada apa ?”

A : “Kamu diperintah pak RT untuk membuat pengumuman diadakan kerja bakti. Dan juga
membuat list biaya pengeluaran peralatan kerja bakti”

D : “Itu aja ?”

A : “Juga tolong dibuatkan pengumuman lomba daur ulang bagi anak anak dan remaja untuk
kemerdekaan besok.”

D : “Oke, gampang itu. Bisa kukerjakan sekarang”

Beberapa hari kemudian, para warga desa SukaKamu bergotong royong untuk melakukan kerja
bakti. Para laki laki bersama sama membersihkan selokan dan para ibu ibu/ wanita menyiapkan
konsumsi.

Pada hari kemerdekaan juga, para anak anak dan remaja juga mulai berlomba daur ulang sampah.
Semua kegiatan ini membuat desa perlahan lahan menjadi bersih dan indah.
Keesokan harinya,

Pak RT : “Bagaimana program kita?”

A : “Sepertinya lancar pak”

B : “Tapi menurut saya, ada beberapa masalah kecil”

Pak RT : “Masalah apa ?”

C : “Masih ada beberapa warga yang tidak ikut untuk kerja bakti karena sibuk pak”

Pak RT menghela napas panjang

Tiba tiba, datang si D dengan mengerahkan list pengeluaran.

D : “Permisi semuanya, Pak, ini saya mau memberikan list pengeluaran untuk bulan ini”

Pak RT : “Pengeluarannya cukup banyak juga. Apa kepala desa sudah tau?”

D : “Sepertinya belum pak”

Melihat list pengeluaran yang cukup banyak, Pak RT terpikirkan suatu ide.

RT : “Bagaimana kalau kita berikan sanksi untuk warga yang tidak ikut kerja bakti?”

C : “Sanksi bagaimana ?”

RT : “Bagi warga yang ‘terpaksa’ tidak ikut. Maka dikenakan sanksi biaya sebesar 150 ribu”

D : “Apa tidak terlalu besar pak?”

RT : “Tidak, melihat pengeluaran kita yang cukup besar. Kita harus bisa menutupi ini”

B : “Bagaimana dengan warga yang sengaja tidak ikut pak. Karena ada beberapa warga yang
memang sengaja menghindari kerja bakti dengan berbagai alasan”

RT : “Jika memang seperti itu, kita beri 3 kali kesempatan. Jika sudah lebih dari 3x, saya yang
akan turun tangan dan akan menaikkan kas untuk dia sendiri”

C : “Baik pak, bisa dimengerti”

RT : “D, kamu buat pengumuman ini karena ini sudah menjadi peraturan kita yang baru. Saya
akan diskusikan ini dengan kepala desa.”

D : “Baik pak”

Dengan begini, desa SukaKamu sudah menjadi desa yang bersih dan indah. Dengan beberapa
peraturan yang diikuti dan ditaati seluruh warga desa membuat desa menjadi tentram dan nyaman.

Anda mungkin juga menyukai