Anda di halaman 1dari 5

Pintar Dalam Bergaul

“Siapa bergaul dengan orang bijak akan menjadi bijak


tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.”
Amsal 13:20

Percaya atau tidak, 90% yang menentukan baik atau buruknya kehidupan kita adalah
dengan siapa kita bergaul. Pergaulan yang baik tentu akan membawa kita ke arah yang
lebih baik. Begitupun sebaliknya. Jika kita bergaul dengan orang yang tidak baik, sikap
dan perilaku kita juga akan menjadi tidak baik. Pergaulan akan mengubah karakter
hidup kita. Misalnya saja ketika kita bergaul dengan orang-orang yang merokok seiring
berjalannya waktu kita pun akan ikut merokok karena terbiasa melihat sikap teman-
teman kita. Oleh sebab itu, sering kali kita mendengar perkataan bahwa kita harus
selektif dalam memilih teman.

Teman adalah seseorang yang selalu berbagi cerita dengan kita. Dimana pun dan kapan
pun jika kita terbiasa dengan teman kita, kita akan mengikuti kebiasaanya. Teman yang
anda jumpai bagaikan sebuah tombol lift yang dapat membawa anda naik atau turun.
Kemana anda melangkah itu akan ditentukan oleh anda sendiri dan oleh orang-orang
yang ada di sekitar anda.

Banyak sekali pemuda dan pemudi yang pada saat ini salah memilih teman untuk
bergaul sehingga malah membuatnya jatuh ke dalam dosa. Mungkin pada saat ini tidak
sedikit diantara kaum muda yang jatuh ke dalam dosa seperti mabuk-mabukan, free sex
atau menggunakan narkoba hanya karena salah untuk memilih teman. Mereka hanya
memilih teman untuk bergaul demi mencari kesenangan atau dianggap keren.

Namun benarkan pergaulan yang seperti itu yang dicari?

Banyak alasan yang menyebabkan para pemuda dan pemudi salah memilih teman
untuk bergaul.

Alasan-alasan tersebut antara lain:

1. Terpengaruh oleh teman atau orang yang ada di sekitarnya


Teman yang kita miliki atau orang  yang ada di sekitar kita tanpa disadari akan
mempengaruhi cara bergaul kita. Jika kita terpengaruh oleh teman yang tdak baik,
maka tanpa disadari kita akan jatuh ke dalam pergaulan yang salah juga.
2. Karena pernah dikecewakan
Perasaan kecewa dan pernah dikecewakan merupakan salah satu hal yang memiliki
peranan besar dalam menentukan suatu pergaulan. Terkadang kekecewaan yang
dirasakan akan membawa seseorang berlari ke arah yang salah untuk menghilangkan
perasaan kecewa tersebut.

3. Merasa hidupnya hampa dan tanpa tujuan


Perasaan hampa seperti tanpa tujuan akan membuat seseorang terus mencari jati
dirinya. Itu juga akan membuat seseorang terus mencari teman-teman yang bisa
menghilangkan kehampaan tersebut. Jika ia salah menemukan teman untuk bergaul
untuk mengisi kehampaan itu, maka bisa dipastikan ia dapat jatuh ke dalam pergaulan
yang salah.

4. Ingin keluar dari zona nyaman dan dianggap keren oleh orang lain
Perasaan ingin dianggap keren oleh orang lain membuat seseorang menjadi lupa diri. Ia
akan terus berusaha mencari teman-teman yang dapat membuatnya terlihat lebih keren
sekalipun itu merupakan pergaulan yang buruk.

Sangat penting bagi kita untuk memilih pergaulan. Pergaulan yang kita jalani saat ini
dapat mengubah sikap dan membentuk karakter kita seiring berjalannya waktu. Jangan
sampai kita salah memilih teman untuk bergaul sehingga kita jatuh ke dalam dosa.
Pilihlah pergaulan yang dapat membangun dan menuntunmu ke dalam kebaikan. Tuhan
Yesus memberkati.

Ada pepatah mengatakan : "malu bertanya sesat di jalan". Pertanyaannya,


siapa yang pernah tersesat? 

...

Hampir semua kita pernah tersesat. Semakin banyak kita bepergian, risiko
tersesat semakin tinggi.

Syukurlah di masa kini, kita jarang tersesat karena dimudahkan oleh kemajuan
teknologi seperti Google Maps yang berfungsi sebagai penunjuk jalan. 
Sesungguhnya, kita pemuda juga sedang dalam perjalanan. Atau lebih
tepatnya kita pemuda adalah orang-orang yang baru akan memulai
perjalanan. 

Di masa ini kita sering mencoba hal-hal yang baru sebagai bagian dari proses
mencari jati diri. Ada pemuda yang berani ada juga yang ragu-ragu dalam
menjalani kehidupan. Semua hal ini akan menentukan masa depan pemuda.

Sebagai pemuda tentu kita menginginkan masa depan yang penuh harapan.
Sebagai orang percaya, kita meyakini bahwa satu-satunya cara untuk meraih
hal tersebut adalah dengan melangkah di jalan yang dikehendaki Tuhan.

Nah, bagaimana agar pemuda tetap di jalan yang dikehendaki Tuhan sesuai
dengan tema kita saat ini?

Belajar dari Firman Tuhan. 

Firman Tuhan adalah peta penunjuk jalan agar pemuda tidak tersesat dalam
menjalani kehidupan. Dalam beberapa kasus, Google Maps bisa membawa
seseorang ke jalan yang salah. Firman Tuhan tidak. Bahkan dalam Alkitab
pemazmur mengungkapkan bahwa: Firman-Mu (Tuhan) itu pelita bagi kakiku
dan terang bagi jalanku (Mazmur 119:105).

Tantangan pemuda dalam pergaulan

Dalam kehidupan pemuda tentu tidak lepas dari yang namanya pergaulan.
Hidup berteman dan memiliki sahabat adalah hal yang pasti. Namun
seringkali pertemanan itu juga yang membawa kepada kehancuran. 

1 Korintus 15:33
Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang
baik. 

Tidak sedikit pemuda hanya karena tidak ingin kehilangan temannya ikut-
ikutan melakukan perbuatan yang salah. Sudah tahu kalau narkoba berbahaya
namun tetap ikut-ikutan. Sudah tahu seks bebas, judi, mabuk-mabukan
minuman keras, tawuran dilarang, namun karena tuntutan gaya pergaulan
mau tidak mau harus ikut terlibat. 

Ada perasaan takut dan bersalah namun untuk mendapatkan pengakuan dari
teman, mengubur perasaan tersebut. Pada akhirnya, pemuda jatuh dalam
kesenangan sesaat yang akan membawa kehancuran di masa depan.

Hal inilah yang menjadi tantangan pemuda. 

Apakah kamu lebih memilih teman yang membawa kepada kehancuran atau
tetap di jalan yang dikehendaki Tuhan? 

Hidup ini pilihan. Generasi muda penerus gereja, pilihlah yang terbaik untuk
masa depanmu. 

Jangan mengambil keputusan yang mana bisa membuatmu tidak memiliki


pilihan lain di masa depan. (Karena sudah terlanjur melakukan perbuatan yang
harus dipertanggungjawabkan).

Amsal 13:20
Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan
orang bebal menjadi malang.

Karena itulah, kita dituntut untuk selektif dalam pergaulan. Bukan untuk
memilih-milih teman berdasarkan status sosial ekonomi atau sejenisnya,
namun lebih kepada memilih jenis pergaulan yang membawa kepada masa
depan yang lebih berpengharapan. 

Kita bisa berteman dengan semua orang, tapi kita tidak boleh terbawa arus
melakukan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. 

Ini tantangan yang berat bagi pemuda sehingga sebaiknya lebih banyak
menghabiskan waktu dengan mereka yang bijaksana dan memiliki hikmat
yang dari pada Tuhan sehingga kita yang kurang berpengalaman karena
masih muda juga menjadi bijak.
Terakhir, Mazmur 119:9 Dengan apakah seorang muda mempertahankan
kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.

"Kita bisa saja 'kecewa' karena melakukan perbuatan baik yang menghasilkan
pengkhianatan. Namun percayalah tidak ada perbuatan buruk yang pada
akhirnya tidak disesali."

Semua perbuatan buruk yang tidak berkenan kepada Tuhan akan


mendatangkan penyesalan, cepat atau lambat. 

Karena itulah, dalam kehidupan pemuda, kita butuh peta sehingga tidak
tersesat. Kita butuh firman Tuhan sebagai pelita untuk melangkah di jalan
yang dikehendaki Tuhan. 

Teman-teman pemuda yang dikasihi Tuhan, hidup ini pilihan. Tapi jangan
mengambil keputusan yang bisa membuatmu tidak memiliki pilihan lain di
masa depan. Namun marilah pilih jalan yang berkenan di hadapan Tuhan agar
hidupmu lebih diberkati, lebih maju dan mengalami kedahsyatan Tuhan yang
luar biasa.

Haleluya, Amin

Jadikanlah firman Tuhan sebagai peta yang menuntunmu di jalan yang


dikehendaki-Nya. Jangan bertanya ke orang yang salah dan hindari pergaulan
yang bisa menghancurkan masa depan pemuda.

Anda mungkin juga menyukai