Tujuan Pembelajaran/Layanan :
- Tujuan Umum Layanan: Memfasilitasi Peserta Didik dalam upaya menyelesaikan tugas-
tugas perkembangan Jenjang SMA yang berkaitan dengan peningkatan motivasi diri
- Tujuan Khusus Layanan Peserta Didik berupaya untuk mengenali diri sendiri
berdasarkan aspek motivasi diri, serta dapat meningkatkan motivasi diri secara optimal
Indikator Pembelajaran/Layanan :
- Peserta Didik mampu mendefenisikan motivasi berdasarkan pemahaman diri
- Peserta Didik mampu menginventarisir contoh-contoh motivasi
- Peserta Didik mampu menjelaskan tentang jenis motivasi
- Peserta Didik mengumpulkan informasi tentang perlunya menumbuhkan motivasi diri
- Peserta Didik berupaya untuk menumbuhkan motivasi diri dalam beraktifitas sehari-hari.
Sasaran Pembelajaran/ Layanan : Peserta didik kelas X, XI dan XII SMA/SMK/ Sederajat
D. Sumber/media pelatihan
- Panduan Layanan BK di Sekolah untuk Jenjang Pendidikan Menengah
- Bimbingan dan konseling di SMA
- Konseling Remaja , Pendekatan proaktif untuk anak Muda ( Pustaka Pelajar, 2010 )
- PLP-BK tentang Potensi diri (refernsi tambahan)
- Sumber lain yang relevan
Lampiran:
Penilaian Sikap (Penilaian Segera (Laiseg) dan Penilaian Jangka Pendek (Laijapen)
a. Definisi Motivasi
Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai – nilai yang mempengaruhi individu
untuk mencapai hal yang spesifik sesuai tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut
merupakan suatu invisible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu dalam
mencapai tujuan.
Motivasi adalah suatu dorongan yang diberikan kepada orang lain agar seseorang
melakukan sesuatu, baik di dalam bekerja, belajar, dan dalam berbagai hal yang positif.
Motivasi ialah rangsangan, pengaruh, atau dorongan yang diberikan seseorang terhadap
orang lain, dan menyebabkan orang yang diberi motivasi itu melaksanakan atau mematuhi
apa isi dari motivasi tersebut dengan rasa tanggung jawab, rasional, dan kritis.
Motivasi juga dapat diartikan sebagai suatu alasan yang menjadi dasar sebuah tindakan
yang dilakukan oleh seorang individu. Wujud dari motivasi dapat berupa perilaku, sikap,
pendapat, pernyataan, pujian atau saran.
Tujuan dari motivasi merupakan untuk dapat menggugah atau menggerakkan seseorang
agar timbul kemauan dan keinginannya dalam melakukan suatu hal agar dapat mencapai
tujuan atau memperoleh hasil tertentu.
c. Jenis motivasi
Motivasi dapat muncul dari faktor internal dan dapat pula muncul karena faktor
eksternal. Motivasi internal akan muncul pada dirinya karena memiliki tanggung
jawab. Motivasi eksternal akan muncul karena pengaruh dari orang yang ada diluar
dirinya.
Di susun oleh:
Iyut Mardiati
Paket Layanan Pribadi BK
MEMAHAMI POTENSI DIRI
PENDAHULUAN
Bagian materi PLP-BK membahas tentang pemahaman diri peserta didik terhadap
potensi diri yang dimilikinya. Materi layanan meliputi : kebutuhan versus keinginan;
mengelola keinginan dan Kebutuhan; keahlian, peluang dan resiko; optimisme hidup;
merancang masa depan; nilai-nilai kemandirian.
PETUNJUK PENGGUNAAN
Paket Layanan Pribadi BK ini berisi materi tentang memahami potensi diri. Memberikan
informasi yang akan membantu siswa dalam menuntaskan tugas perkembangan Siswa
pada jenjang SMA. Setelah membaca dan mengikuti semua kegiatan pada PLP-BK ini
siswa diharapkan memiliki pemahaman diri serta mampu mengimplementasikannya
dalam kehidupan sehari-hari sebagai pribadi atau individu yang mampu memanajemen
diri dengan baik dan mampu melalui masa remaja secara optimal, menjadi pribadi yang
memiliki akhlak dan berkarakter, serta mampu merencanakan masa depan yang gemila
KEGIATAN LAYANAN
Membantu peserta didik dalam mengenal dan memahami diri sendiri agar dapat
menyelesaikan tugas-tugas perkembangan siswa secara mandiri serta mampu
mengembangkan diri secara optimal dengan melakukan akses informasi melalui media
PLP-BK tentang memahami potensi diri sesuai dengan petunjuk atau pengarahan yang
dilakukan oleh Guru.
1. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa
2. Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota
masyarakat, dan umat manusia
3. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri
secara emosional, sosial, dan ekonomi
4. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya
untuk mengikuti dan melanjutkan pendidikan dan atau mempersiapkan karir serta
berperan dalam kehidupan masyarakat.
5. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan
sosial
6. Mencapai pola hubungan dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria
dan wanita
7. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap
perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang
sehat,
8. Memiliki kemandirian perilaku ekonomis
9. Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kemandirian perilaku ekonomis
10. Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya
11. Mencapai kematangan dalam kesiapan diri menikah dan hidup bekeluarga.
URAIAN MATERI
Menurut para psikolog, didalam diri manusia terdapat sejumlah dorongan untuk
bertindak. Mereka menyebutnya sebagai motivasi. Pemikir muslim, Husain Abdullah
menyebutnya sebagai potensi kehidupan (thaqatul hayawiyyah). Menurut Abraham
Maslow, manusia tidak akan beranjak pada Kebutuhan lainnya jika Kebutuhan asasinya
(fundamental needs) belum terpenuhi. Uraian Maslow memberikan kita ambang batas
Kebutuhan. Gambaran beberapa kondisi kebutuhan seperti ketika kita terdampar
digurun sahara dan sangat kehausan maka yang kita butuhkan adalah minuman bukan
perhiasan. Ketika kita merasa terancam yang kita butuhkan adalah rasa aman dan
bukan kerhormatan. Ketika kita sakit yang kita dambakan adalah kesehatan, bukan
kekayaan. Dari ini terlihat bahwa kebutuhan manusia memiliki tingkat kepuasan yang
terbatas.
Dalam hal kebuthan jasmani, batasan itu sangat jelas. Menurut riset yang dikerjakan
oleh Atkinson dan kawan-kawan, tubuh manusia secara otomatis memindah sejumlah
nutrient yang disimpan dalam tubuh, misalnya glukosa dan lemak. Manusia termotivasi
untuk makan jika cadangan energy itu telah turun dibawah tingkat kritis. Manusia
membutuhkan makanan, air dan mineral. manusia harus melakukan sekresi serta juga
memerlukan relaksasi.
Ilmu ekonomi memberi kita keterangan tambahan mengenai ambang batas kebutuhan,
yaitu dengan law of diminishing utility. Hukum ini mengatakan bahwa semakin banyak
kita mengkonsumsi barang atau jasa, semakin berkurang pula kepuasan (utility) yang
diperoleh dengan setiap penambahan yang sama. Contohnya ketika kita minum
segelas es sirup disaat haus, maka kita akan memperoleh kepuasan maksimal, gelas
kedua kepuasan mulai berkurang, Gelas ketiga semakin berkurang dan seterusnya.
Artinya ada ambang batas kepuasan bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Untuk memebedakan antara kebutuhan dan keinginan, mari kita simak kondisi berikut
ini, yaitu seseorang yang memiliki kemampun, memiliki kesenangan dengan gonta ganti
mobil baru, namun setelah ia mendapatkan mobil tersebut ia merasa bosan dan ingin
mengganti lagi dengan keluaran terbaru. Oleh karena itu, bukan kebutuhan yang tidak
terbatas, namun keinginanlah yang tidak terbatas. Keinginan adalah hawa nafsu yang
senantiasa bergolak.
Orang akan makan ketika merasa lapar, kenyangnya perut adalah sinyal yang diberikan
tubuh bahwa kebutuhan kita terhadap makanan telah terpenuhi. Artinya, tubuh tidak lagi
memiliki alasan untuk melanjutkan makan. Namun, hasrat dalam diri bisa mendorong
kita untuk melanjutkan makan, misalnya karena kelezatan makanan dan faktor lainnya.
Dalam kondisi melanjutkan makan ketika tubuh telah merasa kenyang ini menunjukkan
bahwa makan bukan lagi sebagai kebutuhan namun telah menjadi keinginan. Untuk
mampu mngontrol keinginan harus melibatkan proses berfikir dengan mengendalikan
fikiran, karena kekuatan fikiran akan mempengaruhi perilaku manusia.
Para hedonis tertipu dengan berbagai keinginan mereka. Asumsi bahwa kebahagiaan
terletak pada kepuasan fisik ternyata tidak terbukti. Banyak orang yang memiliki apa-
apa namun merasa tidak memiliki apa-apa. Mereka terus terobsesi untuk terus
mewujudkan berbagai ambisi mereka. Ketika seseorang mendapatkan kekayaan dan
popularitas, ia cenderung menaikkan ekspektasi atau keinginan-keinginanya.
Ed Diener seorang psikolog dari Universitas Illionis, pernah meneliti 100 orang terkaya
di Amerika yang dicatat pada majalah Forbes. Ternyata mereka hanya sedikit lebih
bahagia dari rata-rata.
Islam mengajarkan kita untuk bersikap qana’ah, berpuas diri, dan mensyukuri yang ada.
Seorang ahli hikmah mengatakan qana’ah (berpuas diri) dan syukur adalah kekayaan
yang tidak ada habisnya.
Pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia sangat ditentukan oleh “kendali diri”
yang ada dalam diri manusia itu sendiri. Dalam hal ini kendali diri berasal dari
pemahamannya tentang kehidupan, sudut pandang yang dipergunakan serta
landasannya. Agama yang dianut setiap individu dapat mejadi landasan utama bagi
insan dalam menjalankan fitrahnya sebagai manusia yang diciptakan oleh sang Maha
Pencipta.
Islam mengajarkan beberapa hal agar seseorang tidak terjebak pada keinginan yang
sia-sia, yaitu:
1. Mengutamakan kebutuhan yang pokok dan bagian yang wajib. Islam menetapkan
enam macam Kebutuhan pokok manusia, yaitu sandang, pangan, papan,
kesehatan, pendidikan dan kemananan.
5. Menjauhkan sikap cemburu (hasad) atas kenikmatan orang lain. Salah satu
godaan yang bias memperkuat keinginan, adalah cemburu atau iri hati atas
kenikmatan orang lain. Sikap sperti akan menimbulkan rasa tidak puas dan
mematikan syukur nikmat.
Keahlian dan peluang merupakan dua sisi yang memiliki keterkaitan. Keahlian memiliki
relevansi dengan peluang bagi kesuksesan individu. Semakin tinggi semangat
seseorang atau etos belajar maupun etos kerja, maka semakin terbuka lebar peluang
untuk meraih sukses. Ada pilihan peluang yang dapat diambil oleh individu untuk
memotivasi diri meningkatkan keahliannya.
1. ledakan Penduduk
2. peningkatan Jumlah tenaga terdidik
Salah satu kunci kesuksesan yang mengandung makna keimanan individu adalah
optimisme hidup.
• Meyakinkan diri bahwa yang terjadi adalah yang terbaik bagi diri kita
• Meyakinkan diri bahwa setiap individu memiliki potensi yang luar biasa
• Tanya dan dengarkan pendapat teman mu tentang dirimu ( kelamahan dan
kelebihan)
• Fokus pada sisi kebaikan diri sendiri dan orang lain
• Kuatkan hubungan spriritualitas dirimu
Keyakinan adalah sebuah penatapan sikap yang jelas, pembeda dan memiliki garis
batas yang tegas. Iman tidak pernah bias bertemu dengan keragu-raguan, karena
keyakinan mampu menepis dab mengalahkan keragu-raguan. Keyakinan adalah
sebuah kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan yang terbaik dan
mencapai yang terbaik pula. Seorang yang menginginkan sukses , dia harus memiliki
keyakinan yang kuat untuk berhasil.
Otak manusia akan merespon dan menginstruksikan serta mendorong seluruh raga dan
jiwanya untuk melakukan apa yang ada dalam benaknya. Inilah yang biasanya dikenal
dengan sugesti. Apabila seseorang mensugesti dirinya untuk menyatakan ‘bisa’
memecahkan kesulitan yang dihadapinya maka akan banyak peluang dan cara yang
berusaha dia temukan untuk memecahkan kesulitan itu. Pernyataan keyakinan untuk
berhasil ibarat seseorang yang memformat pada otaknya untuk mendorong seluruh
aktivitasnya mencapai keberhasilan ini
Setiap Individu harus memiliki visi. Visi adalah gambaran masa depan yang akan diraih.
Setiap orang pasti menginginkan realitas tertentu terhadap dirinya dimasa yang akan
datang, apakah hal itu dapat berwujud profesi tertentu atau sebatas profil diri, inilah
uang selalu disebut dengan cita-cita. Hal ini akan mendorong individu untuk melakukan
aktivitas terencaba dan terbaik dengan penuh semangat.
Sikap positif yang harus dimiliki dalam memperjuangkan cita-cita masa depan, yaitu:
1. Bersikap optimis
2. Miliki obsesi dan impian
3. Belajar dari kesuksesan orang lain
4. Kembangkan wawasan
5. Miliki semangat untuk berubah
6. Deklarasi sukses.
Gambaran sukses haruslah ditanamkan pada diri sendiri sejal awal dalam fikiran kita.
Sesungguhnya semuanya berawal dalam fikiran. Kalau anda berfikir sukses anda akan
suskes, kalau anda berfikir menang anda akan menang. Begitulah sunatullah
kehidupan. Menanamkan paradigm suskes adalah pekerjaan mendasar yang harus
dilakukan sejak dini didalam fikiran kita.
Didalam kesuksesan terdapat nilai-nilai kemandirian. Nilai-nilai kemandirian yang harus
dibangun oleh individu melalui beberapa sikap berperilaku yaitu: etos kerja, tangguh,
daya juang, profesional, kreatif, berani dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
PENILAIAN DIRI
GLOSARIUM
Kebutuhan: merupakan hal pokok yang harus terpenuhi bagi individu yang berkaitan
dengan sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, dan rasa aman.
Keinginan: Hasrat individu yang diikuti dengan nafsu untuk pencapaian yang melebihi
aspek Kebutuhan.
Hedonisme: Kesenangan
Keahlian Plus: Keahlian yang diasah melalui pendidikan, pelatihan dan magang.
Spiritualitas: Nilai-nilai religious atau nilai keagaman yang timbul dari pemahaman
yang dilandasi agama sebagai aspek kebenaran yang hakiki.
Visi : Tujuan utama yang ingin dicapai baik secara perorangan maupun kelompok
Eksploitasi: Suatu tindalan yang merugikan orang lain dengan memanfaatkan potensi
seseorang secara berlebihan dan memberikan keuntungan terhadap pihak lain diluar
individu tersebut.
Keyakinan: sebuah penatapan sikap yang jelas, pembeda dan memiliki garis batas
yang tegas.
DAFTAR PUSTAKA