Anda di halaman 1dari 26

(RPL-BK) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN/ LAYANAN BK

BIMBINGAN KELAS BESAR/LINTAS KELAS


SEMESTER II (Ganjil) TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Oleh: Iyut Mardiati, M.Pd

Kegiatan Pembelajaran/Layanan : Kegiatan Klasikal Layanan BK tentang Upaya Peningkatan


Motivasi Diri Peserta Didik

Jenis Pembelajaran/Layanan : Layanan Klasikal Variatif

Tujuan Pembelajaran/Layanan :
- Tujuan Umum Layanan: Memfasilitasi Peserta Didik dalam upaya menyelesaikan tugas-
tugas perkembangan Jenjang SMA yang berkaitan dengan peningkatan motivasi diri
- Tujuan Khusus Layanan Peserta Didik berupaya untuk mengenali diri sendiri
berdasarkan aspek motivasi diri, serta dapat meningkatkan motivasi diri secara optimal

Indikator Pembelajaran/Layanan :
- Peserta Didik mampu mendefenisikan motivasi berdasarkan pemahaman diri
- Peserta Didik mampu menginventarisir contoh-contoh motivasi
- Peserta Didik mampu menjelaskan tentang jenis motivasi
- Peserta Didik mengumpulkan informasi tentang perlunya menumbuhkan motivasi diri
- Peserta Didik berupaya untuk menumbuhkan motivasi diri dalam beraktifitas sehari-hari.

Sasaran Pembelajaran/ Layanan : Peserta didik kelas X, XI dan XII SMA/SMK/ Sederajat

Alokasi waktu : 2 x 45 Menit

Metode/Teknik : Layanan informasi interaktif

Media/Alat : Alat dan perlengkapan belajar di kelas, Media tempel untuk


aktivitas Pembelajaran/ Layanan BK Peserta didik, Media
PLP-BK (referensi tanbahan tentang memahami potensi diri)
A. PENDAHULUAN (10 menit)
- Guru BK atau Konselor menyapa peserta didik, dan dapat diikuti dengan ice
breaking, serta menyampaikan tujuan yang akan dicapai (2 Menit)
- Guru BK atau Konselor menjelaskan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
jawab peserta didik (2 Menit)
- Guru BK atau konselor memberikan penjelasan tentang topik yang akan dibicarakan.
( 3 Menit )
- Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menanyakan kesiapan peserta didik,
kemudian memulai masuk ke tahap inti ( 3 Menit ).

B. KEGIATAN INTI (60 menit)


- Guru menayangkan video yang selanjutnya ditonton dan disimak oleh peserta didik.
- dari tayangan video yang ditampilkan guru menggali informasi tentang tanggapan
peserta didik terhadap tayangan video yang telah mereka saksikan (5 Menit)
- Guru mengarahkan peserta didik sehaingga peserta didik dapat merumuskan defenisi
motivasi dengan bahasanya sendiri (7 Menit)
- Masing-masing peserta didik menuliskan defenisi tersebut di buku catatannya masing-
masing(5 menit)
- Guru memberikan kesempatan kepada 3 orang peserta didik untuk menyampaikan
defenisi motivasi berdasarkan kesimpulan yang mereka fahami dari tayangan video
yang telah mereka tonton (9 menit)
- Guru secara interkatif merangkum pendapat dari perwakilan peserta didik tentang
defenisi motivasi (5 menit)
- Guru melakukan kegiatan interaktif untuk menjelaskan kaitan antara motif dan
motivasi, hal ini dimaksudkan untuk membimbing peserta didik agar dapat
menginventarisir contoh- contoh motivasi diri, melalui aktivitas menuliskan contoh-
contoh motivasi diri dan selanjutnya menempelkan pada media tempel yang telah
disediakan oleh guru di depan kelas, tujuan yang diharapkan seluruh peserta didik dapat
berpartisipasi aktif sekaligus dapat melihat langsung contoh-contoh yang mereka tulis
dan contoh-contoh dari teman lain didalam kelas (15 menit)
- Guru membimbing dan memfasilitasi peserta didik melalui kegiatan interaktif, sehingga
peserta didik berfikir kritis untuk menghimpun tentang pentingnya motivasi diri,
berdasarkan contoh-contoh yang telah dipaparkan oleh peserta didik. Hal ini juga
dimaksudkan untuk upaya menumbuhkan motivasi diri dalam diri peserta didik melalui
motif-motif yang terjadi pada aktivitas sehari-hari peserta didik (7 mneit)
- Guru memfasilitasi peserta didik untuk menghimpun tentang upaya-upaya yang dapat
dilakukan peserta didik untuk menumbuhkan motivasi diri sendiri (7menit)

C. PENUTUP (20 menit)


- Guru BK atau konselor bersama-sama denga peserta didik melekukan refleksi terhadap
kegiatan pembelajaran/ layanan klasikal yang telah dilakukan. (7menit)
- Selanjutnya Guru memfasilitasi untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
yang antusias untuk menyampaikan kesimpulannya tentang kegiatan yang telah
dilakukan (7menit)
- Guru BK atau konselor memberikan penguatan terhadap kegiatan kelas yang telah
berakhir (6 Menit)

Penilaian dan Evaluasi:


Lembar Observasi Layanan ( Laiseg: Penilaian
segera)
Evaluasi
Memantau perkembangan peserta didik berkaitan
motivasi ( Laijapan : Penilaian jangka panjang )
Guru bimbingan dan Konseling atau Konselor
melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses
yang terjadi :
1. Mengadakan refleksi
2. Sikap peserta didik dalam mengikuti
1. Evaluasi Proses kegiatan layanan
3. Cara peserta didik menyampaikan
pendapat atau bertanya sesuai dengan
topik.
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan Guru Bimbingan dan
Konseling atau Konselor : Mudah
dipahami/tidak mudah dipahami/sulit
dipahami.
Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal,
antara lain:
1. Merasakan suasana pertemuan :
Menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan
2. Evaluasi Hasil 2. Topik yang dibahas sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Cara konselor/Guru Bimbingan dan
Konseling menyampaikan: mudah
dipahami/tidak mudah dipahami dan sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti: Menarik/ kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti.

Daftar pertanyaan tentang motivasi diri:


Lampiran 1. Berdasarkan topik hari ini tentang Motivasi,
1. Lembar Kerja tuliskan pendapatmu tentang motivasi!
2. Penilaian (penilaian Segera, 2. Analisa besaran peluang munculnya motivasi
Penilaian jangka Pendek dan dirimu.
Penilaian jangka Panjang 3. Membaca dan mengisi Paket Layanan Pribadi
3. Materi tentang Motivasi dan BK tentang Memahami Potensi Diri.
Media PLP-BK tentang
Memahami Potensi Diri Laiseg : Penilaian terhadap respon dan antusias
peserta didik setelah layanan dilaksanakan.
Laijapen: Penilaian Pemahaman Peserta Didik
terhadap Materi Layanan.
Laijapan: Penilaian melalui pengamatan terhadap
implementasi materi bagi pengembangan diri
peserta didik

Penilaian Sikap : Format Penilaian sikap terlampir

D. Sumber/media pelatihan
- Panduan Layanan BK di Sekolah untuk Jenjang Pendidikan Menengah
- Bimbingan dan konseling di SMA
- Konseling Remaja , Pendekatan proaktif untuk anak Muda ( Pustaka Pelajar, 2010 )
- PLP-BK tentang Potensi diri (refernsi tambahan)
- Sumber lain yang relevan
Lampiran:
Penilaian Sikap (Penilaian Segera (Laiseg) dan Penilaian Jangka Pendek (Laijapen)

No Nama Aspek Sikap yang diamati Jumlah NilaiPredikat


Skor
Memperhatikan Antusias Menghargai BekerjaMemiliki Ide
dengan Sungguh- Pendapat teman Sama Kreatif
Sungguh

Skala Penilaian Sikap :


Selalu :3
Sering :2
Kadang-kadang :1
Tidak Pernah :0

Predikat Nilai Sikap:


85-90 : Amat Baik
70-84 : Baik
55-69 : Kurang
<54 : Sangat Kurang

Penilaian Jangka Panjang (Laijapan)

No Nama Aspek Sikap yang diamati Pembim-Tindak


bingan Lanjut
Kehadiran Aktivitas Ekstrakuriku-Disiplin Prestasi
belajar ler yang diikutipositif
Lampiran Materi:
MOTIVASI DIRI

a. Definisi Motivasi
Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai – nilai yang mempengaruhi individu
untuk mencapai hal yang spesifik sesuai tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut
merupakan suatu invisible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu dalam
mencapai tujuan.

Motivasi adalah suatu dorongan yang diberikan kepada orang lain agar seseorang
melakukan sesuatu, baik di dalam bekerja, belajar, dan dalam berbagai hal yang positif.

Motivasi ialah rangsangan, pengaruh, atau dorongan yang diberikan seseorang terhadap
orang lain, dan menyebabkan orang yang diberi motivasi itu melaksanakan atau mematuhi
apa isi dari motivasi tersebut dengan rasa tanggung jawab, rasional, dan kritis.

Motivasi juga dapat diartikan sebagai suatu alasan yang menjadi dasar sebuah tindakan
yang dilakukan oleh seorang individu. Wujud dari motivasi dapat berupa perilaku, sikap,
pendapat, pernyataan, pujian atau saran.

Tujuan dari motivasi merupakan untuk dapat menggugah atau menggerakkan seseorang
agar timbul kemauan dan keinginannya dalam melakukan suatu hal agar dapat mencapai
tujuan atau memperoleh hasil tertentu.

b. Contoh-contoh motivasi, yaitu:


1. Penghargaan dalam bentuk pujian dari guru kepada murid berprestasi.
2. Perilaku seorang ayah yang bijaksana serta penuh kasih sayang terhadap istri dan
anaknya akan memberikan motivasi terhadap keluarganya untuk berperilaku dan berbuat
baik seperti ayahnya.
3. Tindakan seorang kepala desa yang berkharisma dan berwibawa yang menjalankan
tugasnya dengan melakukan beberapa proses sosial akan memberikan motivasi warga
setempat untuk ikut berperan di dalam membangun desa tersebut agar lebih sejahtera.

c. Jenis motivasi
Motivasi dapat muncul dari faktor internal dan dapat pula muncul karena faktor
eksternal. Motivasi internal akan muncul pada dirinya karena memiliki tanggung
jawab. Motivasi eksternal akan muncul karena pengaruh dari orang yang ada diluar
dirinya.

Jenis-jenis motivasi, antara lain :


1. Motivasi positif, misalnya seorang pimpinan yang memberikan motivasi kepada
karyawannya, misalnya dengan memberikan hadiah untuk karyawan yang berprestasi
baik. Hal tersebut akan meningkatkan semangat kerja karyawan.
2. Motivasi negatif, misalnya seorang pimpinan yang memotivasi karyawannya dengan
cara memberikan hukuman untuk karyawan yang melakukan suatu pekerjaan dengan
kurang baik. Hal ini akan menyebabkan peningkatan semangat kerja karyawan namun
karena alasan takut di beri hukuman.

d. Manfaat motivasi diri


Manfaat motivasi yang utama adalah menciptakan semangat kerja ataupun belajar,
sehingga produktivitas meningkat. Sementara itu, manfaat yang diperoleh karena
bekerja dengan orang- orang yang termotivasi adalah pekerjaan dapat diselesaikan
dengan tepat.

e. Upaya untuk menumbuhkan motivasi diri dalam beraktifitas sehari-hari.


• Ciptakan Sensasi dalam hal positif yang membuat diri kita merasa puas.
• Kembangkan terus tujuan kita
• Tinggalkan teman yang tidak perlu atau menghalangi kita untuk berkembang
• Hampiri bayangan ketakutan dengan keberanian
• Ucapkan “selamat datang” pada setiap masalah dengan penuh keyakinan dan percaya
diri.
• Mulailah dengan rasa senang terhadap hal-hal yang dihadapi
• Selalu optimis dan berfikir positif
• Berlatih dengan keras.
Paket Layanan Pribadi- BK
Jenjang SMA

MEMAHAMI POTENSI DIRI

Di susun oleh:
Iyut Mardiati
Paket Layanan Pribadi BK
MEMAHAMI POTENSI DIRI

PENDAHULUAN

Layanan Bimbingan Konseling di SMA merupakan Kegiatan pemberian layanan


terhadap seluruh peserta didik dengan tujuan agar seluruh tugas perkembangan Siswa
SMA dapat terselesaikan dengan baik, sehingga dapat melanjutkan proses
perkembangan sebagai manusia ( baik secara Individu dan sosial ) pada tahap
perkembangan selanjutnya..

Bagian materi PLP-BK membahas tentang pemahaman diri peserta didik terhadap
potensi diri yang dimilikinya. Materi layanan meliputi : kebutuhan versus keinginan;
mengelola keinginan dan Kebutuhan; keahlian, peluang dan resiko; optimisme hidup;
merancang masa depan; nilai-nilai kemandirian.
PETUNJUK PENGGUNAAN

Paket Layanan Pribadi BK ini berisi materi tentang memahami potensi diri. Memberikan
informasi yang akan membantu siswa dalam menuntaskan tugas perkembangan Siswa
pada jenjang SMA. Setelah membaca dan mengikuti semua kegiatan pada PLP-BK ini
siswa diharapkan memiliki pemahaman diri serta mampu mengimplementasikannya
dalam kehidupan sehari-hari sebagai pribadi atau individu yang mampu memanajemen
diri dengan baik dan mampu melalui masa remaja secara optimal, menjadi pribadi yang
memiliki akhlak dan berkarakter, serta mampu merencanakan masa depan yang gemila

KEGIATAN LAYANAN

Tujuan Umum Layanan BK

Membantu peserta didik dalam mengenal dan memahami diri sendiri agar dapat
menyelesaikan tugas-tugas perkembangan siswa secara mandiri serta mampu
mengembangkan diri secara optimal dengan melakukan akses informasi melalui media
PLP-BK tentang memahami potensi diri sesuai dengan petunjuk atau pengarahan yang
dilakukan oleh Guru.

Tujuan Khusus Layanan Meliputi :

1. Siswa mampu membedakan kebutuhan versus keinginan

2. Siswa memiliki kemampuan untuk mengelola keinginan dan Kebutuhan

3. Siswa mampu menganalisis keahlian, peluang dan resiko

4. Siswa memiliki optimisme hidup

5. Siswa mampu mengkonstruksi atau merancang masa depan

6. Siswa memiliki nilai-nilai kemandirian


.

Tugas Perkembangan Siswa SMA

1. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa
2. Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota
masyarakat, dan umat manusia
3. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri
secara emosional, sosial, dan ekonomi
4. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya
untuk mengikuti dan melanjutkan pendidikan dan atau mempersiapkan karir serta
berperan dalam kehidupan masyarakat.
5. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan
sosial
6. Mencapai pola hubungan dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria
dan wanita
7. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap
perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang
sehat,
8. Memiliki kemandirian perilaku ekonomis
9. Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kemandirian perilaku ekonomis
10. Mencapai kematangan hubungan dengan teman sebaya
11. Mencapai kematangan dalam kesiapan diri menikah dan hidup bekeluarga.
URAIAN MATERI

Kebutuhan Versus keinginan

Menurut para psikolog, didalam diri manusia terdapat sejumlah dorongan untuk
bertindak. Mereka menyebutnya sebagai motivasi. Pemikir muslim, Husain Abdullah
menyebutnya sebagai potensi kehidupan (thaqatul hayawiyyah). Menurut Abraham
Maslow, manusia tidak akan beranjak pada Kebutuhan lainnya jika Kebutuhan asasinya
(fundamental needs) belum terpenuhi. Uraian Maslow memberikan kita ambang batas
Kebutuhan. Gambaran beberapa kondisi kebutuhan seperti ketika kita terdampar
digurun sahara dan sangat kehausan maka yang kita butuhkan adalah minuman bukan
perhiasan. Ketika kita merasa terancam yang kita butuhkan adalah rasa aman dan
bukan kerhormatan. Ketika kita sakit yang kita dambakan adalah kesehatan, bukan
kekayaan. Dari ini terlihat bahwa kebutuhan manusia memiliki tingkat kepuasan yang
terbatas.
Dalam hal kebuthan jasmani, batasan itu sangat jelas. Menurut riset yang dikerjakan
oleh Atkinson dan kawan-kawan, tubuh manusia secara otomatis memindah sejumlah
nutrient yang disimpan dalam tubuh, misalnya glukosa dan lemak. Manusia termotivasi
untuk makan jika cadangan energy itu telah turun dibawah tingkat kritis. Manusia
membutuhkan makanan, air dan mineral. manusia harus melakukan sekresi serta juga
memerlukan relaksasi.

Ilmu ekonomi memberi kita keterangan tambahan mengenai ambang batas kebutuhan,
yaitu dengan law of diminishing utility. Hukum ini mengatakan bahwa semakin banyak
kita mengkonsumsi barang atau jasa, semakin berkurang pula kepuasan (utility) yang
diperoleh dengan setiap penambahan yang sama. Contohnya ketika kita minum
segelas es sirup disaat haus, maka kita akan memperoleh kepuasan maksimal, gelas
kedua kepuasan mulai berkurang, Gelas ketiga semakin berkurang dan seterusnya.
Artinya ada ambang batas kepuasan bagi pemenuhan kebutuhan manusia.

Untuk memebedakan antara kebutuhan dan keinginan, mari kita simak kondisi berikut
ini, yaitu seseorang yang memiliki kemampun, memiliki kesenangan dengan gonta ganti
mobil baru, namun setelah ia mendapatkan mobil tersebut ia merasa bosan dan ingin
mengganti lagi dengan keluaran terbaru. Oleh karena itu, bukan kebutuhan yang tidak
terbatas, namun keinginanlah yang tidak terbatas. Keinginan adalah hawa nafsu yang
senantiasa bergolak.

Orang akan makan ketika merasa lapar, kenyangnya perut adalah sinyal yang diberikan
tubuh bahwa kebutuhan kita terhadap makanan telah terpenuhi. Artinya, tubuh tidak lagi
memiliki alasan untuk melanjutkan makan. Namun, hasrat dalam diri bisa mendorong
kita untuk melanjutkan makan, misalnya karena kelezatan makanan dan faktor lainnya.
Dalam kondisi melanjutkan makan ketika tubuh telah merasa kenyang ini menunjukkan
bahwa makan bukan lagi sebagai kebutuhan namun telah menjadi keinginan. Untuk
mampu mngontrol keinginan harus melibatkan proses berfikir dengan mengendalikan
fikiran, karena kekuatan fikiran akan mempengaruhi perilaku manusia.

Keinginan harus dapat dikendalikan, jangan sampai keinginan tersebut memperbudak


manusia itu sendiri, namun keinginan juga dapat melahirkan motivasi dan dorongan
terhadap individu untuk melakukan tindakan dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginannya sebagai manusia. Koridor keinginan harus dikendalikan, agar keinginan
tersebut tidak melahirkan suatu tindakan anarki yang merugikan dan mengeksplotasi
orang lain secara berlebihan.

Mengelola Keinginan dan Kebutuhan


Hedonisme berasal dari bahasa Yunani yang artinya kesenangan. Apakah hedonisme
dapat memberikan kenikmatan sejati bagi manusia? kenyataanya tidak, ketika
seseorang mendapatkan keinginanya, maka akan segera muncul keinginan yang lain.
Hedonisme menumbuhkan jiwa yang tidak puas dan pencemburu (hasad). Hedonisme
tidak memberikan kebahagiaan namun justru kesengasaraan.

Para hedonis tertipu dengan berbagai keinginan mereka. Asumsi bahwa kebahagiaan
terletak pada kepuasan fisik ternyata tidak terbukti. Banyak orang yang memiliki apa-
apa namun merasa tidak memiliki apa-apa. Mereka terus terobsesi untuk terus
mewujudkan berbagai ambisi mereka. Ketika seseorang mendapatkan kekayaan dan
popularitas, ia cenderung menaikkan ekspektasi atau keinginan-keinginanya.

Ed Diener seorang psikolog dari Universitas Illionis, pernah meneliti 100 orang terkaya
di Amerika yang dicatat pada majalah Forbes. Ternyata mereka hanya sedikit lebih
bahagia dari rata-rata.

Islam mengajarkan kita untuk bersikap qana’ah, berpuas diri, dan mensyukuri yang ada.
Seorang ahli hikmah mengatakan qana’ah (berpuas diri) dan syukur adalah kekayaan
yang tidak ada habisnya.

Pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia sangat ditentukan oleh “kendali diri”
yang ada dalam diri manusia itu sendiri. Dalam hal ini kendali diri berasal dari
pemahamannya tentang kehidupan, sudut pandang yang dipergunakan serta
landasannya. Agama yang dianut setiap individu dapat mejadi landasan utama bagi
insan dalam menjalankan fitrahnya sebagai manusia yang diciptakan oleh sang Maha
Pencipta.

Islam mengajarkan beberapa hal agar seseorang tidak terjebak pada keinginan yang
sia-sia, yaitu:

1. Mengutamakan kebutuhan yang pokok dan bagian yang wajib. Islam menetapkan
enam macam Kebutuhan pokok manusia, yaitu sandang, pangan, papan,
kesehatan, pendidikan dan kemananan.

2. Mendahulukan kebutuhan pihak yang menjadi tanggungan. Bagi para suami,


kewajiban nafkah kepada keluarga harus didahulukan ketimbang yang lain.

3. Memprioritaskan fungsi barang dan jasa sebelum nilai estetikanya. Ketika


mengkonsumsi barang dan jasa, kita sering terjebakpada nialai estetika dan
prestise, daripada nilai kegunaannya (utility). Padahal, dua nilai tersebut tidak
berarti dibandingkan kegunaan.
4. Menghindari sikap israf dan tabdzir. Isr’af secara estimologis bermakna
pemborosan atau penghamburan. Tabdzir pun bermakna serupa. Pedoman
didalam Al-qur’an yang menyatakan bahwa sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan ( QS Al-A’raf (7): 31)

5. Menjauhkan sikap cemburu (hasad) atas kenikmatan orang lain. Salah satu
godaan yang bias memperkuat keinginan, adalah cemburu atau iri hati atas
kenikmatan orang lain. Sikap sperti akan menimbulkan rasa tidak puas dan
mematikan syukur nikmat.

Menganalisis Keahlian, Peluang dan Resiko

Keahlian dan peluang merupakan dua sisi yang memiliki keterkaitan. Keahlian memiliki
relevansi dengan peluang bagi kesuksesan individu. Semakin tinggi semangat
seseorang atau etos belajar maupun etos kerja, maka semakin terbuka lebar peluang
untuk meraih sukses. Ada pilihan peluang yang dapat diambil oleh individu untuk
memotivasi diri meningkatkan keahliannya.

Bagaimana individu memanfaatkan peluang yang dimilikinya harus dengan


pertimbangan dengan berbagai resiko di era kompetisi yang semakin keras disegala
bidang kehidupan. Keahlian plus harus dimiliki untuk dapat bertahan dan sukses.
Persaingan tidak dapat dihindari karena beberapa faktor yaitu :

1. ledakan Penduduk
2. peningkatan Jumlah tenaga terdidik

3. terbukanya pasar persaingan bebas

Pengembangan keahlian dasar cenderung lebih efektif melalui pengalaman hidup.


Misalnya, mental ulet, yang merupakan keahlian dasar untuk pantang menyerah, siap
gagal, cepat bangkit kembali dari kegagalan, serta dapat berkembang lebih cepat dari
yang lain. Mereka yang mampu belajar dari kegagalannya, akan menemukan rumus
yang lebih efektif untuk mengatasinya seandainya keadaan serupa terulang lagi.

Pengembangan keahlian profesi cenderung lebih efektif melalui pendidikan formal,


pelatihan formal, dan magang. Pengembangan keahlian plus yang paling unggul adalah
gabungan melalui jalur kerja atau praktik lapangandengan jalur pendidikan formal.
Orang yang ahli melalui dua jalur ini sering disebut ahli teori atau praktisi. Ahli teori
sekaligus praktisi memeiliki pekuang sukses lebih besar dibandingkan dengan ahli teori
saja atau praktisi saja.
Optimisme Hidup

Salah satu kunci kesuksesan yang mengandung makna keimanan individu adalah
optimisme hidup.

Tips dan trik membangun optimisme hidup:

• Meyakinkan diri bahwa yang terjadi adalah yang terbaik bagi diri kita
• Meyakinkan diri bahwa setiap individu memiliki potensi yang luar biasa
• Tanya dan dengarkan pendapat teman mu tentang dirimu ( kelamahan dan
kelebihan)
• Fokus pada sisi kebaikan diri sendiri dan orang lain
• Kuatkan hubungan spriritualitas dirimu

Keyakinan adalah sebuah penatapan sikap yang jelas, pembeda dan memiliki garis
batas yang tegas. Iman tidak pernah bias bertemu dengan keragu-raguan, karena
keyakinan mampu menepis dab mengalahkan keragu-raguan. Keyakinan adalah
sebuah kekuatan yang mendorong seseorang untuk melakukan yang terbaik dan
mencapai yang terbaik pula. Seorang yang menginginkan sukses , dia harus memiliki
keyakinan yang kuat untuk berhasil.
Otak manusia akan merespon dan menginstruksikan serta mendorong seluruh raga dan
jiwanya untuk melakukan apa yang ada dalam benaknya. Inilah yang biasanya dikenal
dengan sugesti. Apabila seseorang mensugesti dirinya untuk menyatakan ‘bisa’
memecahkan kesulitan yang dihadapinya maka akan banyak peluang dan cara yang
berusaha dia temukan untuk memecahkan kesulitan itu. Pernyataan keyakinan untuk
berhasil ibarat seseorang yang memformat pada otaknya untuk mendorong seluruh
aktivitasnya mencapai keberhasilan ini

Setiap Individu harus memiliki visi. Visi adalah gambaran masa depan yang akan diraih.
Setiap orang pasti menginginkan realitas tertentu terhadap dirinya dimasa yang akan
datang, apakah hal itu dapat berwujud profesi tertentu atau sebatas profil diri, inilah
uang selalu disebut dengan cita-cita. Hal ini akan mendorong individu untuk melakukan
aktivitas terencaba dan terbaik dengan penuh semangat.
Sikap positif yang harus dimiliki dalam memperjuangkan cita-cita masa depan, yaitu:

1. Bersikap optimis
2. Miliki obsesi dan impian
3. Belajar dari kesuksesan orang lain
4. Kembangkan wawasan
5. Miliki semangat untuk berubah
6. Deklarasi sukses.

Gambaran sukses haruslah ditanamkan pada diri sendiri sejal awal dalam fikiran kita.
Sesungguhnya semuanya berawal dalam fikiran. Kalau anda berfikir sukses anda akan
suskes, kalau anda berfikir menang anda akan menang. Begitulah sunatullah
kehidupan. Menanamkan paradigm suskes adalah pekerjaan mendasar yang harus
dilakukan sejak dini didalam fikiran kita.
Didalam kesuksesan terdapat nilai-nilai kemandirian. Nilai-nilai kemandirian yang harus
dibangun oleh individu melalui beberapa sikap berperilaku yaitu: etos kerja, tangguh,
daya juang, profesional, kreatif, berani dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Video : Mengenal Potensi Diri


EVALUASI

1. Tuliskan perbedaan antara Kebutuhan dan keinginan.


2. Tuliskan masing-masing 3 contoh kebutuhan dan keinginan.
3. Lakukan analisis dan tuliskan tentang hal-hal yang dapat membangun potensi
seseorang secara optimal.
4. Tuliskan 3 faktor yang dapat mempengaruhi kompetisi dan peluang
5. Bagaimana peran sikap spiritual dalam mengembangkan potensi diri secara
optimal? Jelaskan.

PENILAIAN DIRI

1. Tuliskan Kebutuhan-kebutuhan yang berusaha kamu penuhi dalam kehidupan sehari-


hari…
2. Tuliskan keinginan-keinginan yang kamu rasakan dan ingin segera diwujudkan…
3. Apakah dalam kehidupan yang kamu lalui, kamu memiliki visi dan misi kehidupan?
4. Tuliskan visi dan misi pribadi yang ingin dicapai berkaitan dengan potensi diri yang
kalian miliki…
5. Tuliskan potensi diri yang kamu miliki dan memiliki pelubagi masa depanmu…
6. Tuliskan apa yang akan kamu lakukan berkaitan dengan potensi yang kamu miliki…

GLOSARIUM

Kebutuhan: merupakan hal pokok yang harus terpenuhi bagi individu yang berkaitan
dengan sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, dan rasa aman.

Keinginan: Hasrat individu yang diikuti dengan nafsu untuk pencapaian yang melebihi
aspek Kebutuhan.
Hedonisme: Kesenangan

Qana’ah: Dapat dipercaya, amanah

Utility: Nilai manfaat, kegunaan, berkaitan dengan barang atau jasa

Isr’af/ Tabdzir: Pemborosan atau tindakan yang menghambur-hamburkan yang


berlebihan

Keahlian Plus: Keahlian yang diasah melalui pendidikan, pelatihan dan magang.

Nilai Estetika: Nilai keindahan

Kendali diri: Pemahaman tentang kehidupan berdasarkan sudut pandang yang


digunakan serta landasannya, dalam hal ini landasan agama merupakan landasan
utama dari pemahaman tersebut.

Spiritualitas: Nilai-nilai religious atau nilai keagaman yang timbul dari pemahaman
yang dilandasi agama sebagai aspek kebenaran yang hakiki.

Visi : Tujuan utama yang ingin dicapai baik secara perorangan maupun kelompok

Misi: Hal-hal relevan yang harus dilakukan untuk pencapaian visi


Tindakan Anarki: Tindakan yang mengarah pada suatu tindakan yang melanggar
hukum, misalnya tindakan kekerasan ataupun perbuatan yang menimbulkan kerugian
terhadap orang lain.

Eksploitasi: Suatu tindalan yang merugikan orang lain dengan memanfaatkan potensi
seseorang secara berlebihan dan memberikan keuntungan terhadap pihak lain diluar
individu tersebut.

Keyakinan: sebuah penatapan sikap yang jelas, pembeda dan memiliki garis batas
yang tegas.

DAFTAR PUSTAKA

Danim,S..2011.Perkembangan Peserta Didik. Bandung. Alfabeta

Direktorat Pembinaan SMA Kemdikbud 2017. Panduan Penguatan peran Guru BK


dalam Implementasi Kurikulum 2013.

Geldard.K & Geldard.D.2011. Konseling Remaja, Pendekatan untuk Anak Muda.


Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Januar.M.I. 2008. Ledakkan Potensi Dirimu.Bandung. Madania Prima

Saleh. A. M. 2011. Membangun Karakter dengan Hati Nurani. Pendidikan Karakter


untuk Generasi bangsa. Malang. Erlangga

Sumardi. 2018. Password Menuju Sukses. Edisi Revisi.Malang.Essensi Erlangga

Panduan Operasional Penyelenggaraan BK SMA Kemdikbud Direktorat Guru dan


Tenaga Kependidikan 2016

Sriwilujeng.D. 2017. Panduan Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter.Malang.


Essensi Erlangga

Sumber gambar dan video : Penelusuran Google

Anda mungkin juga menyukai