Maju Pak Tri
Maju Pak Tri
4.1 Umum
1
motivasi kerja terhadap kinerja tukang, setelah itu sebanyak 40 kuesioner
disebarkan melalui mandor yang ada pada proyek pembangunan Gedung Polsek
Depok Barat dan kemudian dibagikan kepada para tukang yang ada pada proyek
pembangaunan Gedung Polsek Depok Barat, kuesioner disebar secara bertahap
agar tidak mengganggu aktifitas tukang pada proyek tersebut. Kuesioner
kemudian dikembalikan dengan jumlah 40 kuesioner utuh pada hari yang berbeda.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
diperoleh dengan cara menyebar kuesioner kepada Tukang yang bekerja dalam
proyek pembangunan Gedung Polsek Depok Barat. Kuesioner terkait tentang
variabel disiplin, motivasi dan kinerja karyawan. Responden dalam penelitian ini
mencakup sebagian populasi tukang Tukang yang bekerja dalam proyek
pembangunan Gedung Polsek Depok Barat yaitu 40 orang.
Semua instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu
diujicobakan sebelum dipakai sebagai alat untuk menjaring data penelitian.
Instrumen tersebut adalah : kinerja tukang, disiplin kerja dan motivasi kerja.
Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mendapatkan instrumen yang memiliki
validitas dan reliabilitas yang baik, sehingga dapat digunakan untuk menjaring data
yang dibutuhkan dalam menjawab permasalahan yang telah dirumuskan. Berikut
pengujian yang dilakukan :
Tabel 4.1 Output SPSS Korelasi Produck Moment Variabel Disiplin Kerja
Pearson R TABEL
Correlation (N=75) Keterangan
Variabel No.Item Taraf
Signifikansi 5%
X1.1 0,713** 0,312 Valid
X1.2 0,778** 0,312 Valid
X1.3 0,770** 0,312 Valid
X1.4 0,806** 0,312 Valid
X1.5 0,727** 0,312 Valid
X1.6 0,677** 0,312 Valid
X1.7 0,713** 0,312 Valid
Disiplin
X1.8 0,778** 0,312 Valid
kerja X1.9 0,770** 0,312 Valid
( X.1 ) X1.10 0,806** 0,312 Valid
X1.11 0,727** 0,312 Valid
X1.12 0,677** 0,312 Valid
X1.13 0,825** 0,312 Valid
X1.14 0,689** 0,312 Valid
X1.15 0,645** 0,312 Valid
Sumber : (Olah Data, 2021)
3
2. Variabel Motivasi Kerja (X2)
Pada variabel Motivasi kerja koefisien korelasi produck momen dapat dihasilkan
dari output spss 22.0. salah satu hasil output nya terlihat pada tabel 4.3 variabel X2.1
Motivasi kerja dengan hasil r hitung = 0,286 sehingga r hitung > r tabel = 0,286 >
0,312 maka dinyatakan tidak valid. Hasil untuk pertanyaan berikutnya dapat dilihat
pada lampiran 5 dan pada tabel 4.4.
Tabel 4.3 Output Spss Korelasi Produck Moment Variabel Motivasi Kerja
Tabel 4.5 Output SPSS Korelasi Produck Moment Variabel Kinerja Tukang
5
Besarnya koefisien korelasi dari 45 item diatas dari variabel Disiplin Kerja
(X1), Motivasi Kerja (X2) dan Kinerja Tukang (Y) menunjukkan bahwa 45 item
dinyatakan valid.
Dari hasil tersebut di dapat sebanyak 45 item yang valid sehingga persentase tingkat
validitasnya mencapai 100 %. Kategori instrumen valid adalah sangat tinggi ( 81%-
100% ). Menurut teori yang telah dijelaskan pada BAB III bahwa penelitian ini
menggunakan teori Try Out terpakai dimana jika kategori tingkat valid rendah (21%
- 40% ) atau sangat rendah (0% - 20%) maka akan dilakukan penyebaran ulang.
Karena semua item atau pertanyaan ini semua valid maka dapat digunakan dalam
pengujian selanjutnya sehingga pengujian selanjutnya akan menggunakan sebanyak
45 item . Berikut 45 item pertanyaan yang valid terlihat pada tabel 4.7, tabel 4.8 dan
tabel 4.9
6
8. Saya merasa tidak nyaman jika
Valid
datang tidak tepat waktu
Saya selalu berusaha mengerjakan
9. pekerjaan dengan baik agar hasilnya Valid
memuaskan
Dalam bekerja saya selalu
10 memanfaatkan waktu sebaik Valid
mungkin
Saya tidak senang menunda
11 pekerjaan yang dapat diselesaikan Valid
dalam 1 hari
Izin dari atasan diperlukan apabila
12 hendak meninggalkan lingkungan Valid
kerja
Perintah yang diberikan oleh atasan
13 Valid
akan langsung dikerjakan
14 Saya mematuhi peraturan K3 Valid
Saya setuju bahwa pekerjaan yang
15 diberikan harus sesuai dengan Valid
kemampuan yang ada.
7
Saya senang dengan cara atasan
6. Valid
8
Saya selalu taat dengan aturan
8. Valid
yang berlaku
Saya selalu berhati-hati dalam
9. Valid
Bekerja
Saya menaati dalam penggunaan
10. Valid
alat keselamatan kerja (K3)
Saya selalu taat dalam waktu jam
11. Valid
kerja sehari-hari
Kualitas hasil kerja saya adalah
12. Valid
Baik
Hubungan kerja dengan pemimpin
13. Valid
saya terjalin baik
Tabel 4.10 Hasil Output Spss Reliabilitas Variabel Disiplin Kerja (X1)
9
Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Variabel
10
Gambar 4.1
Diagram Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
11
Gambar 4.2
Diagram Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
1 <20 Tahun 2 5%
Jumlah 40 100%
Gambar 4.3
Diagram Persentase Profil Responden Berdasarkan usia
12
Analisis data dari 40 responden diatas berdasarkan usia menunjukan bahwa
sebanyak 5% responden memiliki usia <20 tahun, 20% memiliki usia 20-30 tahun,
40% memiliki usia 30-40 tahun dan 35% memiliki usia >40 tahun.
3. Profil responden berdasarkan pengalaman bekerja pada proyek kontruksi
Klasifikasi responden berdasarkan pada pengalaman bekerja pada proyek
kontruksi dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu 0-5 tahun bekerja, 5-10 tahun
bekerja, 10-15 tahun bekerja dan 15-20 tahun bekerja pada proyek kontruksi.
Persentasenya dapat dilihat pada tabel 4.15 dan gambar 4.4.
Tabel 4.15
Profil Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
2 5 - 10 Tahun 15 37%
3 10 - 15 Tahun 3 8%
Jumlah 40 100%
Gambar 4.4
Diagram Persentase Profil Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Total 40 100%
14
Sumber : (Survei Lapangan, 2020-2021)
Gambar 4.5
Diagram Deskripsi Variabel Disiplin Kerja (X1)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pemilihan responden di dominasi oleh
yang memilih setuju sebanyak 24 responden atau 60 %, sangat setuju sebanyak 4
responden atau 10 %, ragu-ragu sebanyak 9 responden atau 22 %, tidak setuju
sebanyak 3 responden atau sebesar 8 % dan sangat tidak setuju memiliki frekuensi
kosong atau sebesar 0 % maka pada variabel disisplin kerja termasuk dominasi
kategori setuju dengan persentase terbesar yaitu 60 %.
15
Tabel 4.17 Deskripsi Variabel Motivasi Kerja
Gambar 4.6
Diagram Deskripsi Variabel Motivasi Kerja (X2)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pemilihan responden di dominasi oleh
yang memilih Ragu-ragu sebanyak 26 responden atau 60 %, sangat setuju sebanyak 5
responden atau 10 %, setuju sebanyak 9 responden atau 22,5 %, tidak setuju
memiliki frekuensi kosong atau sebesar 0 % dan sangat tidak setuju memiliki
frekuensi kosong atau sebesar 0 % maka pada variabel motivasi kerja termasuk
dominasi kategori Ragu-ragu dengan persentase terbesar yaitu 65 %.
16
3. Variabel Kinerja Tukang (Y)
Variabel Kinerja Tukang (Y) diukur melalui angket yang terdiri dari 15
pertanyaan dengan menggunakan skala likert dari 5 alternatif jawaban yaitu sangat
tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju dan sangat setuju yang diberi skor 1-5.
Dari setiap butir pertanyaan kemudian di olah menggunakan microsoft exxel 2003.
dijumlahkan dengan skor yang telah ditentukan dan diperoleh skor tertinggi sebesar
74 , skor terendah sebesar 31 dan diperoleh juga hasil rata-rata terbesar adalah 5,11
dan terendah adalah 3,47 dapat dilihat pada lampiran 7. Untuk menentukan rentang
data dihitung menggunakan rumus nilai maksimal – nilai minimum sehingga di dapat
(74 – 31 = 43) , kemudian dibagi dengan jumlah alternatif yang digunakan didapat
(43/5=8,6) atau 0,86 diambil menyesuaikan nilai rata-rata sehingga rentang interval
yang digunakan adalah 0,86 dimulai dan dimulai dari interval yang paling kecil dapat
dilihat pada tabel 4.18.
Total 40 100 %
17
Gambar 4.7
Diagram Deskripsi Variabel Kinerja Tukang (Y)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pemilihan responden di dominasi oleh
yang memilih Setuju sebanyak 21 responden atau 52,5 %, ragu-ragu sebanyak 40
responden atau 30 %, sangat setuju sebanyak 4 responden atau 10%, tidak setuju
sebanyak 3 responden atau sebesar 7,5 % dan sangat tidak setuju memiliki frekuensi
kosong atau sebesar 0 % maka pada variabel kinerja tukang termasuk dominasi
kategori setuju dengan persentase terbesar yaitu 52,5 %.
Keterangan :
a = konstanta
x1 x2 = koefisien regresi
e = error term
18
Hasil output persamaan regresi terlihat pada tabel 4.19
Dari hasil persamaan regresi tersebut dengan hasil bobot koefisien regresi disiplin
kerja adalah + 0,241 maka faktor disiplin kerja berpengaruh secara positif terhadap
kinerja tukang dan faktor motivasi kerja memiliki hasil bobot koefisien regresi
disiplin kerja adalah + 0,637 maka berpengaruh secara positif terhadap kinerja
tukang.
Untuk hasil pengujian analisis regresi linear berganda dengan 4 jenis uji dapat
dilihat sebagai berikut :
1. Uji T
Uji t bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh secara parsial
(sendiri) yang diberikan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) Dengan
taraf signifikansi atau tingkat kesalahannya α = 5 % / 0,05 .
Dasar pengambilan keputusan untuk melakukan pengujian pada uji t adalah sebagai
berikut :
a. Jika nilai sig < 0,05 atau t hitung > t tabel maka terdapat pengaruh variabel X
terhadap variabel Y
b. Jika nilai sig > 0,05 atau t hitung < t tabel maka tidak terdapat pengaruh variabel
X terhadap variabel Y.
c. Rumus mencari t tabel = t (α/2 ; n-k-1) dengan melihat daftar tabel distribusi t
pada table 4.22.
19
Hasil pengujian uji T dapat dilihat pada tabel 4.20
Dari hasil tabel 4.20 diatas nilai t hitung dan nilai signigfikan dapat dilihat
dari hasil output SPSS 22.0 seperti pada tabel 4.21
= t ( 0,5/2 ; 40-2-1)
0,025 dan nilai df = 37 ) Tabel distribusi dapat dilihat pada tabel 4.22
20
Tabel 4.22 Tabel Distribusi T Tabel
Sumber : (www.spssindonesia.com)
Dari tabel distribusi 0,05 diatas didapat hasil t tabel sebesar 2,026
1. Disiplin Kerja
a. nilai sig < 0,05 = 0,013 < 0,05 maka variabel disiplin kerja (X1) berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel kinerja tukang (Y)
b. t hitung > t tabel = 2,621 > 2,026 maka variabel disiplin kerja (X1)
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja tukang (Y)
2. Motivasi Kerja
a. nilai sig < 0,05 = 0,000 < 0,05 maka variabel motivasi kerja (X2)
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja tukang (Y)
21
b. t hitung > t tabel = 3,054 > 2,026 maka variabel motivasi kerja (X2)
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja tukang (Y)
Kesimpulannya adalah bahwa disiplin kerja (X1) berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja tukang (Y) dan Motivasi kerja (X2) juga berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja tukang (Y).
2. Uji F
Uji F bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara simultan
(bersama-sama) yang diberikan oleh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Dasar pengambilan keputusan untuk melakukan pengujian pada uji F adalah sebagai
berikut :
a. Jika nilai signifikan < 0,05 atau F hitung > F tabel maka terdapat pengaruh
variabel X secara simultan terhadap variabel Y.
b. Jika nilai signifikan > 0,05 atau F hitung < F tabel maka tidak terdapat pengaruh
variabel X secara simultan terhadap variabel Y.
c. Rumus F tabel = F ( k ; n-k ) dengan melihat daftar tabel distribusi t tabel pada
tabel 4.25
Hasil pengujian uji F dapat dilihat pada tabel 4.23
Dari hasil tabel 4.23 diatas nilai F hitung dan nilai signigfikan dapat dilihat
dari hasil output SPSS 22.0 seperti pada tabel 4.24
22
Mencari nilai F tabel = F (k ; n-k)
= F(2;40-2)
df 1= 2 dan nilai df 2 = 38 )
Sumber : ( www.spssindonesia.com )
23
Dari tabel distribusi Ftabel 0,05 diatas didapat hasil F tabel sebesar 3,24
Berikut hasil berdasarkan keputusan yang telah ditetapkan :
a. nilai sig < 0,05 = 0,013 < 0,05 maka variabel X1 dan variabel X2 memiliki
pengaruh secara simultan terhadap variabel Y.
b. F hitung > F tabel = 70,272 > 3,24 maka variabel X1 dan variabel X2
memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel Y.
Dari hasil uji beta diatas nilai beta pada variabel disiplin kerja diperoleh
0,245 dan nilai beta pada variabel motivasi kerja diperoleh 0,405 sehingga dapat
dilihat nilai beta yang paling besar adalah pada variabel Motivasi Kerja yaitu
sebesar 0,405 maka variabel yang paling dominan adalah variabel Motivasi
Kerja sehingga variabel Motivasi Kerja memiliki pengaruh yang terbesar
diantara variabel disiplin kerja terhadap variabel kinerja tukang (Y).
24
4.5.4 Uji R2
Dari hasil output diatas didapat bahwa nilai 2 adalah sebesar 0,792 atau jika
do persenkan sebesar 79,2 % maka semua variabel yang diteliti mempunyai
pengaruh terhadap variabel kinerja tukang (Y) sebesar 79,2 % dibandingan
dengan variabel yang tidak diteliti yaitu sebesar 20,8 % .
25
4.6.2 Hasil Rekapitulasi Analisis variabel
1. Hasil analisis pada variabel disiplin kerja diketahui bahwa responden lebih
banyak memilih kategori setuju (60 %) dengan interval 3,79 – 4,17
2. Hasil analisis pada variabel motivasi kerja diketahui bahwa responden lebih
banyak memilih kategori Ragu-ragu (65 %) dengan interval 4,2 – 4,48
3. Hasil analisis pada variabel kinerja tukang diketahui bahwa responden lebih
banyak memilih kategori setuju (55,5 %) dengan interval 3,80 – 4,12
Pengujian Hasil
26
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik
beberapa kesimpulan:
1. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja tukang pada proyek
pembangunan Gedung Polsek Depok Barat, maka didapatkan kesimpulan
a. Persamaan regresi yang didapat dari hasil Uji regresi menunjukkan
bahwa disiplin kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja tukang
dilihat dari hasil output spss persamaan regresinya yaitu ( + 0,241 ) dan
motivasi kerja juga memiliki pengaruh positif terhadap kinerja tukang
dengan hasil output persamaan regresinya yaitu ( + 0,637 ).
b. Dari hasil uji t secara parsial menghasilkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja tukang pada proyek
pembangunan gedung Polsek Depok Barat ditunjukan pada hasil
output SPSS yang telah dilakukan bahwa nilai (t hitung > t tabel =
2,621 > 2,026) dan hasil ( nilai signifikan < 0,05 = 0,013 < 0,05 ).
c. Dari hasil uji t secara parsial menghasilkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja tukang pada proyek
pembangunan gedung Polsek Depok Barat ditunjukan pada hasil
output SPSS yang telah dilakukan bahwa nilai (t hitung > t tabel =
7,713 > 2,026) dan hasil ( nilai signifikan < 0,05 = 0,00 < 0,05 ).
27
2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja tukang pada
proyek pembangunan Gedung Polsek Depok Barat maka didapat kesimpulan :
a. Dari hasil uji F dapat disimpulkan bahwa secara simultan ada pengaruh
faktor disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja tukang pada
proyek pembangunan gedung Polsek Depok Barat.
b. Dari hasil uji Beta di dapat bahwa faktor disiplin kerja adalah faktor
yang paling dominan mempengaruhi kinerja tukang daripada faktor
motivasi kerja.
c. Dari hasil uji R2 diketahui bahwa faktor disiplin kerja dan motivasi
kerja termasuk 79,2% factor yang mempengaruhi kinerja tukamh dan
20,8% nya adalah dari faktor yang lain yang mempengaruhi kinerja
tukang.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan Faktor disiplin kerja dan
motivasi kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja tukang
maka disiplin kerja dan motivasi harus dimiliki oleh diri sendiri dan sumber daya
yang berhubungan. Dengan demikian upaya untuk dapat meningkatkan kinerja
tukang yang lebih baik adalah dengan cara meningkatkan kedisiplinan diri sendiri
dan memberikan serta mendapatkan motivasi dari lingkungan kerja yang
mendukung agar dapat mencapai tujuan kedua pihak, yaitu pada pihak tukang
bangunan itu sendiri dan juga pada pihak proyek yang sedang dikerjakan.
5.2 Saran
Setelah melakukan penelitian pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja
terhadap kinerja tukang pada proyek pembangunan gedung Polsek Depok Barat,
terdapat hasil positif dari semua variabel yang dirumuskan, sehingga yang dapat
dijadikan saran dari penulis hanya untuk peneliti selanjutnya yang diharapkan
dapat menjadi pertimbangan dan masukan di masa yang mendatang yaitu :
1. Agar penelitian lebih akurat dimasa yang akan datang, peneliti selanjutnya
disarankan tidak hanya meneliti pada satu proyek saja tetapi juga bisa pada
28
beberapa proyek yang ada agar mendapatkan variasi yang banyak karena
pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja pada setiap proyek berbeda.
29