Analisis Kinerja Keuangan Untuk Memprediksi Peringkat Obligasi (Studi Pada
Analisis Kinerja Keuangan Untuk Memprediksi Peringkat Obligasi (Studi Pada
Oleh:
Indah Permata Sari
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Dosen Pembimbing:
Toto Rahardjo, SE., MS
Abstract : The objective of this research is to identify financial factors that affect the rating
of corporate bonds. The population of this study is fifteen property and construction
companies listed in the Indonesia Stock Exchange in the period of 20122016. Using
purposive sampling, nine companies whose Return on Investment is above industrial
average were selected as the sample. This study uses binary logistic regression analysis,
while its variables are profitability, leverage, liquidity, and firm growth.
The results show that profitability ratio proxied by Return on Investment (ROI) and
liquidity ratio proxied by Cash Ratio (CAR) have a significant effect on bond rating.
However, leverage ratio proxied by Debt to Equity Ratio (DER) and firm growth do not
have any significant effect on bond rating. In addition, liquidity is the most dominant ratio
that affect bond rating. Therefore, bond issuers must observe their profitability and liquidity
level to avoid risk of default.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor keuangan apa saja yang
mempengaruhi peringkat obligasi perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan properti dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2016 yang berjumlah 15 perusahaan. Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan purposive sampling, yaitu dengan cara mengambil perusahaan yang nilai
Return on Investment nya diatas rata-rata industri, sehingga sampel yang diperoleh
berjumlah 9 perusahaan. Penelitian ini menggunakan model analisis regresi logistik biner,
adapun variabel yang digunakan dalam model ini meliputi variabel antara lain rasio
profitabilitas, leverage, likuiditas dan pertumbuhan perusahaan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa rasio profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Investment
(ROI) dan rasio likuiditas yang diproksikan dengan Cash Ratio (CAR) memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap peringkat obligasi. Sedangkan, rasio leverage yang diproksikan
dengan Debt to Equity Ratio (DER) dan Pertumbuhan Perusahaan (Growth) tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap peringkat obligasi. Sedangkan, rasio yang paling
dominan berpengaruh terhadap peringkat obligasi adalah rasio likuiditas. Perusahaan
penerbit harus mengamati tingkat profitabilitas dan likuiditas nya agar tidak terjadinya
risiko gagal bayar.
Kata kunci : Peringkat Obligasi, Regresi Logistik Biner, Kinerja Keuangan Perusahaan,
Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, Pertumbuhan Perusahaan.
1. Pendahuluan dipindahtangankan yang berisi janji dari
Indonesia merupakan negara dengan pihak yang menerbitkan untuk membayar
jumlah penduduk ke-empat terbesar di imbalan berupa bunga pada periode
dunia hal ini ditunjukkan dengan jumlah tertentu dan melunasi pokok utang pada
penduduk yang mencapai 257.912.349 waktu yang telah ditentukan kepada pihak
(Badan Pusat Statistik, 2016). Dengan pembeli obligasi tersebut.
pertumbuhan penduduk yang pesat, Namun, sama seperti efek lainnya,
mendorong terjadinya kenaikan akan obligasi pun memiliki risiko yaitu
permintaan akan tempat tinggal. Keadaan adanya (default risk) yang merupakan
tersebut mendorong terjadinya kondisi dimana emiten tidak memenuhi
peningkatan pembangunan properti yang kewajibannya yakni tidak terbayarnya
tinggi. Tidak hanya pertumbuhan bunga dan pokok utang. Contoh nya
penduduk, arus urbanisasi yang cepat di seperti yang terjadi pada 21 Juni 2017
Indonesia menunjang tingginya di PT Bima Multi Finance (BIMF),
permintaan akan tempat tinggal. Dengan yang peringkat nya diturunkan ke level
semakin banyaknya kebutuhan akan idD oleh PT Pemeringkat Efek
properti, maka hal tersebut akan Indonesia (PT PEFINDO) lantaran
mempengaruhi kebutuhan pendanaan gagal bayar kewajiban finansial yang
perusahaan properti yang semakin tinggi. jatuh tempo (Bisnis Market, 2017).
Selain biaya pembangunan yang tinggi, Agar investor dapat memiliki
waktu pembangunan juga terbilang lama gambaran terkait seberapa besar
sehingga perusahaan perlu mendapatkan default risk yang ada, maka diperlukan
pendanaan untuk menunjang suatu alat yang dapat mengantisipasi
pembangunan tersebut melalui Pasar hal tersebut yakni peringkat obligasi.
Modal. Peringkat obligasi menyatakan tinggi
Obligasi merupakan salah satu jenis rendahnya tingkat risiko dan keamanan
produk pada sektor keuangan yang dari obligasi tersebut. Menurut
ditawarkan oleh Pasar Modal. Menurut (Raharja dan Sari, 2008 dalam Ermi,
(Bursa Efek Indonesia atau BEI, 2016) 2010) mengungkapkan bahwa
Obligasi merupakan surat utang jangka peringkat obligasi ini penting karena
menengah-panjang yang dapat peringkat tersebut memberikan
dipindahtangankan yang berisi janji dari pernyataan yang informatif dan
pihak yang menerbitkan untuk membayar memberikan sinyal tentang
imbalan berupa bunga pada periode probabilitas kegagalan hutang suatu
tertentu dan melunasi pokok utang pada perusahaan. Peringkat tersebut
waktu yang telah ditentukan kepada pihak diberikan oleh lembaga pemeringkat
pembeli obligasi tersebut. Melihat adanya obligasi yang independen dan dapat
pendapat tetap yang ditawarkan oleh dipercaya. Lembaga pemeringkat yang
obligasi, banyak investor mulai untuk dipercaya oleh Otoritas Jasa Keuangan
melakukan keputusan investasi nya adalah PT PEFINDO dan Fitch
dengan membeli surat utang yang ada di Indonesia. Penelitian ini menggunakan
pasar modal. PT PEFINDO sebagai perusahaan
Obligasi merupakan salah satu jenis pemeringkat. Menurut PT PEFINDO,
produk pada sektor keuangan yang peringkat obligasi dibedakan menjadi
ditawarkan oleh pasar modal. Menurut dua kategori yakni investment grade
(Bursa Efek Indonesia atau BEI, 2016) (AAA,AA,A dan BBB) dan
Obligasi merupakan surat utang jangka non
menengah-panjang yang dapat investment grade (BB,B,CCC dan D)
Kemudian muncul masalah terkait bias peringkat obligasi. Sehingga, perlu
informasi yang dilakukan oleh lembaga diadakan penelitian lebih lanjut terkait
pemeringkat yaitu kejadian yang dialami variabel apa saja yang mempengaruhi
oleh peringkat obligasi Bank Global di peringkat obligasi.
tahun 2004 yang mana agen pemeringkat
nya adalah Kasnic. Saat itu, Kasnic
memberikan rating A- pada obligasi Bank 2. Tinjauan Pustaka
Global, namun kemudian BI 2.1 Peringkat Obligasi
mengeluarkan pengumuman bahwa izin Peringkat merupakan sebuah
Bank Global dibekukan dan peringkat pernyataan terkait keadaan dari
obligasinya turun menjadi D (Retno, penghutang dan kemungkinan apa
2016) salah satu penyebab hal tersebut yang bisa dan dapat dilakukan
yakni biasnya informasi yang dilakukan sehubungan dengan hutang yang
oleh agen pemeringkat dikarenakan dimiliki tersebut. Menurut (Rosten
monitor kinerja perusahaan yang tidak 2005 dalam Ninis, 2015) mengatakan
dilakukan secara rutin. Agen pemeringkat bahwa peringkat mencoba mengukur
hanya dapat menilai suatu perusahaan risiko kegagalan, yaitu peluang emiten
setelah terjadinya peristiwa yang atau peminjam akan mengalami
menyebabkan perubahan peringkat. kondisi tidak mampu memenuhi
Maka dari itu perlunya suatu penilaian kewajiban keuangan.
kinerja keuangan dengan melihat laporan Peringkat obligasi dinilai penting
keuangan perusahaan yang ingin menjual karena dengan memiliki obligasi
surat utang obligasi nya, agar gagal bayar peringkat yang rendah biasanya
dapat diminimalisir. Laporan keuangan memiliki biaya bunga yang lebih tinggi
merupakan informasi yang dianggap (Indah, 2014).
akurat oleh investor dalam pengambilan Peringkat tertinggi dalam
keputusan investasi. Tujuan laporan pemeringkatan obligasi adalah AAA
keuangan menurut Kasmir (2013) adalah yang berarti menunjukkan bahwa
memberikan informasi terkait aktiva, obligasi memiliki kualitas terbaik atau
kewajiban, pendapatan, biaya dan memiliki risiko gagal bayar (default)
informasi keuangan lainnya. Dengan yang paling rendah. Sedangkan
adanya laporan keuangan, perusahaan peringkat D merupakan peringkat
dapat meminimalisir terjadinya risiko paling rendah yang menandakan bahwa
investasi sehingga investor tertarik untuk perusahaan tersebut gagal bayar
berinvestasi pada suatu perusahaan. (default). PT PEFINDO membagi
Dalam laporan keuangan, terdapat rasio peringkat tersebut menjadi dua bagian
keuangan yang dapat digunakan sebagai yakni:
alat untuk melihat kinerja keuangan 1. Investment Grade Investment
perusahaan dan menjelaskan posisi Grade yang berarti obligasi
keuangan suatu perusahaan. tersebut layak untuk
Pada realitanya, sudah banyak dilakukannya investasi. Yakni
penlitian yang mengui terkait kinerja terdapat pada peringkat AAA
keuangan apa saja yang mempengaruhi sampai dengan BBB.
peringkat obligasi. Namun, masih 2. Non Investment Grade Non
banyak ketidakseragaman hasil yang Investment Grade yang berarti
didapatkan terkait variabel kinerja obligasi tersebut bernilai
keuangan apa saja yang mempengaruhi spekulatif untuk dilakukannya
investasi. Yakni terdapat pada aktiva untuk menghasilkan
peringkat BB sampai dengan D. keuntungan. Perusahaan yang
memiliki tingkat profitabilitas yang
Manfaat umum dari pemeringkatan tinggi, kemungkinan besar memiliki
obligasi menurut (Rahardjo, 2006:100) tingkat laba yang tinggi pula. Dari hal
adalah: tersebut, investor tentu akan
1. Sistem informasi keterbukaan mempertimbangkan profiitablilitas
pasar yang transparan yang perusahaan sebelum melakukan
mneyangkut berbagai produk investasi. Hal ini, akan menjaga rasa
obligasi akan menciptakan pasar aman dari investor dari adanya
obligasi yang sehat dan transparan kerugian atau gagal bayar (default
juga. risk).
2. Efisiensi biaya. Hasil dari
pemeringkatan obligasi yang 2.3 Leverage
bagus biasanya memberikan Rasio Leverage atau yang sering
keuntungan, yaitu menghindari dikenal dengan Rasio Solvabilitas
kewajiban persyaratan keuangan merupakan rasio yang digunakan untuk
yang biasanya memberatkan mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan seperti penyediaan perusahaan dibiayai oleh utang.
singking fund dan jaminan aset. Menurut (Kasmir, 2008:151) Rasio ini
3. Menentukan besarnya coupon digunakan untuk mengukur
rate, semakin bagus peringkatnya kemampuan perusahaan untuk
cenderung semakin rendah nilai membayar seluruh kewajibannya, baik
coupon rate dan sebaliknya. jangka pendek maupun jangka panjang
4. Memberikan informasi yang apabila perusahaan dibubarkan atau
obyektif dan independen dilikuidasi. Perusahaan yang tidak
menyangkut kemampuan memiliki leverage menandakan bahwa
pembayaran utang, tingkat risiko seluruh operasional perusahaan
investasi yang mungkin timbul, dibiayai oleh modal sendiri. Namun,
serta jenis dan tingkat utang jika perusahaan terlalu banyak
tersebut. menggunakan sumber pendanaan dari
5. Mampu menggambarkan kondisi luar atau hutang, hal tersebut
pasar obligasi dan kondisi mengindikasikan bahwa perusahaan
ekonomi pada umumnya. akan lebih besar memiliki risiko gagal
bayar dan mengalami kebangkrutan.
2.2 Profitabilitas
Rasio Profitablitas merupakan rasio 2.4 Likuiditas
yang menghubungkan laba dari penjualan Menurut Sartono (2002), Likuiditas
dan investasi. Rasio ini akan menunjukkan adalah kemampuan perusahaan untuk
efektivitas operasional perusahaan secara membayar kewajiban finansial jangka pendek
keseluruhan (Horne dan Wachowicz, tepat pada waktunya. Rasio ini mengukur
2009:222). kemampuan perusahaan dalam melunasi utang
Profitabilitas akan menunjukkan posisi jangka pendek. Ketika suatu perusahaan dapat
laba perusahaan. Menurut (Soesetio, melunasi utang jangka pendeknya maka dapat
2008) Profitabilitas menunjukkan dikatakan perusahaan tersebut berada dalam
kemampuan dari modal yang kategori likuid. Hal ini mempertegas bahwa
diinvestasikan dalam keseluruhan kondisi keuangan perusahaan tersebut kuat.
H2: Terdapat pengaruh signifikan
2.5 Pertumbuhan Perusahaan leverage dalam memprediksi peringkat
Menurut Burton et al (dalam Indah, obligasi.
2015) menyatakan bahwa pertumbuhan H3: Terdapat pengaruh signifikan
yang positif dalam annual surplus dapat likuiditas dalam memprediksi
mengindikasikan atas berbagai kondisi peringkat obligasi.
finansial. Para pemegang obligasi yang H4: Terdapat pengaruh signifikan
memiliki pertumbuhan yang tinggi dari pertumbuhan perusahaan dalam
tahun ke tahun dalam bisnis adalah lebih memprediksi peringkat obligasi.
besar kemungkinan secara sukarela untuk H5: Terdapat pengaruh signifikan
kredit rating dari para insurer yang profitabilitas, leverage, likuiditas dan
memiliki pertumbuhan lebih rendah. pertumbuhan perusahaan dalam
Dengan kata lain, insurer yang memprediksi peringkat obligasi.
mempunyai pengalaman growth dalam
pelaporan annual surplus akan mendapat 3. Metodologi Penelitian
risiko penjaminan yang lebih tinggi. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
2.6 Peringkat Obligasi explanatory research. Populasi yang
Peringkat merupakan sebuah diambil pada penelitian ini adalah
pernyataan terkait keadaan dari perusahaan yang termasuk dalam
penghutang dan kemungkinan apa yang kategori properti dan konstruksi
bisa dan dapat dilakukan sehubungan bangunan yang terdaftar di BEI dan
dengan hutang yang dimiliki tersebut. mengeluarkan obligasi yang terdafar
Menurut (Rosten 2005 dalam Ninis, pada agen pemeringkat PT PEFINDO
2015) mengatakan bahwa peringkat selama periode pengamatan tahun
mencoba mengukur risiko kegagalan, 2012-2016. Sampel yang digunakan
yaitu peluang emiten atau peminjam akan sejumlah 9 perusahaan properti dan
mengalami kondisi tidak mampu konstruksi bangunan. Metode yang
memenuhi kewajiban keuangan. digunakan dalam pengambilan sampel
Peringkat obligasi dinilai penting karena yaitu teknik purposive sampling.
dengan memiliki obligasi peringkat yang Purposive Sampling adalah teknik
rendah biasanya memiliki biaya bunga penentuan sampel dengan
yang lebih tinggi (Indah, 2014). Di pertimbangan tertentu (Sugiyono,
Indonesia, lembaga yang melakukan 2012). Penelitian ini menggunakan
peringkat obligasi ada dua yakni Fitch kriteria pemilihan sampel dengan
Indonesia dan PT PEFINDO. Dalam melihat perusahaan yang termasuk
penelitian ini, peneliti menggunakan PT dalam kategori high investment grade
PEFINDO sebagai pemeringkat efek dikarenakan perusahaan tersebut
yang diteliti. memiliki nilai investasi yang tinggi dan
dinilai memiliki risiko yang paling
2.7 Hipotesis rendah. Jenis data yang digunakan
Hipotesis yang disusun dalam penelitian ini dalam penelitian ini adalah data
adalah: kuantitatif. Sumber data yang
H1: Terdapat pengaruh signifikan digunakan adalah data sekunder
profitabilitas dalam memprediksi (secondary data). Data berupa laporan
peringkat obligasi. keuangan pada penelitian ini didapat
dari Galeri Investasi BEI Universitas
Brawijaya, website BEI yaitu AA 1
(www.idx.co.id), serta website PT
PEFINDO (www.pefindo.com). A+ 0
Dalam penelitian ini digunakan teknik
pengumpulan data berupa teknik A- 0
dokumentasi atau metode
A 0
dokumentasi.
Sumber : Retno, 2016
3.1 Definisi Operasional Variabel
Penelitian 3.1.2 Variabel Independen (X)
Variabel untuk penelitian ini terdiri Variabel independen dalam
dari variabel dependen dan variabel penelitian ini adalah rasio profitabilitas,
independen yang terdiri dari : leverage, likuiditas, dan pertumbuhan
3.1.1 Variabel Dependen (Y) perusahaan. Keempat variabel tersebut
Variabel dependen dalam penelitian ini dihitung berdasarkan laporan keuangan.
adalah peringkat obligasi. Peringkat
Obligasi yang dikeluarkan oleh PT 3.1.2.1 Rasio Profitabilitas (X1)
PEFINDO terbagi atas kategori Rasio Profitabilitas mengukur
investment grade (AAA, AA, A, BBB) kemampuan perusahaan dalam
dan non investment grade (BB, B, CCC, meghasilkan keuntungan dari
D). Dalam penelitian ini, sampel yang penjualan, total aktiva tertentu dan laba
digunakan termasuk kedalam kategori dari modal sendiri. Profitabilitas juga
investment grade. Sehingga kemudian memberikan gambaran terkait sejauh
peneliti membagi lagi kedalam dua mana keefektivan perusahaan dalam
kategori yakni high grade (AAA, AA+, menghasilkan laba bagi perusahaan.
AA-, AA) dan upper medium grade (A+, Semakin tinggi rasio profitabilitas,
A, A-) (Retno, 2016). Skala yang maka perusahaan dinilai semakin
digunakan dalam penelitian ini efektif dalam menghasilkan laba,
menggunakan skala dummy. Dengan sehingga kemampuan perusahaan
memberi nilai 0 pada kategori upper dalam melunasi pokok pinjaman dan
medium grade dan nilai 1 untuk high membayar bunga semakin baik dan
grade. peringkat obligasinya akan tinggi
(Bringham dan Houston, 2014).
Dalam penelitian ini ROI
digunakan sebagai alat ukur untuk
penghitungan rasio profitablitas. ROI
Tabel 3.1 menunjukkan hasil dari seluruh aktiva
Variabel Dependen yang dikendalikan dengan
mengabaikan sumber pendanaan.
Peringkat Obligasi Skala Dengan adanya ROI perusahaan dapat
mengetahui seberapa efisien
AAA 1
perusahaannya guna memanfaatkan
AA+ 1 aktiva untuk kegiatan operasional dan
dapat memberikan informasi ukuran
AA- 1 profitabilitas perusahaan. Berikut
adalah rumus ROI:
(Bringham dan Houston, 2014:148) (Bringham dan Houston, 2014:134)
3.1.2.2 Rasio Leverage (X2) 3.1.2.4Pertumbuhan Perusahaan (X4)
Rasio Leverage mengukur seberapa Pertumbuhan perusahaan yang
besar utang yang digunakan untuk baik akan memberikan peringkat
membiayai perusahaan. Menurut obligasi yang investment grade.
(Dewi, 2014) semakin tinggi leverage Investor didalam memilih investasi
maka sebagian besar modal yang terhadap obligasi akan melihat
dimiliki perusahaan didanai oleh pengaruh growth atau pertumbuhan
hutang, sehingga akan perusahaan apabila pertumbuhan
mengakibatkan semakin sulitnya perusahaan dinilai baik maka
perusahaan untuk memperoleh perusahaan penerbit obligasi akan
pinjaman dikarenakan oerusahaan memiliki peringkat obligasi investment
berada dalam default risk, karena grade (Indah, 2014). Pertumbuhan
kemungkinan besar perusahaan tidak perusahaan dapat diukur dengan
dapat mengembalikan pokok membandingkan tingkat penjualan
pinjaman dan bunga secara berkala perusahaan sekarang dengan tahun
dikarenakan besarnya hutang yang sebelumnya. Berikut rumus dari
dimiliki perusahaan tersebut. Growth
Penelitian ini menggunakan DER :
sebagai alat ukur dalam menghitung
rasio leverage. DER digunakan untuk
mengetahui seberapa banyak jumlah adalah Penjualan
dana yang disediakan kreditur kepada
Keterangan :
pemilik perusahaan. Berikut adalah
tahun sekarang.
rumus DER:
adalah Penjualan
tahun sebelum.
(Kasmir, 2009) (Weston dan Thomas, 2010)
3.1.2.3 Rasio Likuiditas (X3)
Rasio Likuiditas adalah rasio yang 3.2 Metode Analisis Data Data
mengukur kemampuan perusahaan dalam yang dikumpulkan dalam penelitian
memenuhi utang jangka ini akan diolah dan dianalisis dengan
pendeknya. Semakin tinggi likuiditas menggunakan alat statistik
perusahaan maka kemampuan sebagai berikut:
perusahaan memenuhi kewajiban jangka
pendeknya semakin baik (Bringham dan 3.2.1 Regresi Logistik
Houston, 2014). Penelitian ini Penelitian ini
menggunakan Cash Ratio (CAR) sebagai menggunakan regresi logistik untuk menguji
alat untuk mengukur rasio likuiditas. pengaruh rasio profitabilitas, leverage,
Rasio likuiditas yang paling menjamin likuiditas dan pertumbuhan perusahaan
pembayaran utang jangka pendek adalah terhadap peringkat obligasi. Analisis regresi
CAR , sebab yang menjadi penjaminnya logistik adalah metode regresi yang
hanyalah kas. Berikut adalah rumus menggambarkan hubungan antara beberapa
CAR: variabel independen
(explanatory) dengan sebuah variabel Regresi
respon dikotomus atau biner. Variabel Pengujian kelayakan model
respon (Y) pada metode regresi logistik regresi logistik dinilai dengan
dikatakan biner karena terdiri atas dua menggunakan Hosmer Lemeshow’s
kategori yaitu 0 dan 1 (Ghozali, 2015). Goodness of Fit Test Goodness yang
Model umum regresi logistik menurut dilakukan dengan nilai Chi-square.
Ghozali, 2015:228 adalah sebagai Hosmer Lemeshow’s Goodness of Fit
berikut: Test Goodness menguji hipotesis nol
bahwa data empiris cocok atau sesuai
dengan model (tidak ada perbedaan
antara model dengan data sehingga
Keterangan: model dapat dikatakan fit). Jika nilai
statistik Hosmer Lemeshow’s
p = probabilitas variabel dependen e
Goodness of Fit Test Goodness sama
= logaritma natural (2,71) dengan atau kurang dari 0,05,maka
hipotesis nol ditolak yang berarti, ada
perbedaan signifikan antara model
= konstanta regresi
dengan nilai observasinya sehingga
Goodness of Fit Test tidak baik karena
= koefisien regresi model tidak dapat memprediksi nilai
observasinya. Jika nilai statistik
= variabel independen Hosmer Lemeshow’s Goodness of Fit
Test Goodness lebih besar dari 0,05,
3.2.2 Langkah-Langkah Analisis maka hipotesis nol diterima dan berarti
Uji hipotesis dalam penelitian ini model mampu memprediksi nilai
menggunakan regresi logistik observasinya atau dapat dikatakan
sehingga teknik analisis tidak model dapat diterima karena cocok
menggunakan uji hipotesis dan uji asumsi dengan data observasinya.
klasik pada variabel bebasnya. Berikut 3. Menilai Keseluruhan Model
adalah tahapan dalam (Overall Model Fit)
melakukan uji hipotesis Uji ini digunakan untuk menilai
menurut model yang telah dihipotesiskan telah
Ghozali (2015): fit atau tidak dengan data. Pengujian
1. Statistik Deskriptif dilakukan dengan membandingkan
Analisis deskriptif digunakan untuk nilai antara -2 log likehood (-2LL) pada
menggambarkan atau mendeskripsikan awal (block number = 0) dengan nilai -
data terkait penelitian yang telah 2LL pada akhir (block number = 1).
dikumpulkan dilihat dari nilai rata-rata, Adanya pengurangan nilai antara -2LL
standar deviasi, maksimum, dan awal (initial -2LL function) dengan
minimum. Dengan demikian, analisis ini nilai -2LL pada langkah berikutnya (-
berguna untuk memberi gambaran tentang 2LL akhir) menunjukkan bahwa model
peringkat obligasi, profitabilitas, leverage, yang dihipotesiskan fit dengan data.
likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan 4. Menilai Ketepatan Prediksi
dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, Matriks klasifikasi akan
maksimum, dan minimum. 2. Menguji menunjukkan kekuatan prediksi dari
Kelayakan Model model regresi untuk memprediksi
kemungkinan obligasi memperoleh high
investment grade dan upper medium profitabilitas, leverage , likuiditas dan
investment grade, tabel klasifikasi pertumbuhan perusahaan secara parsial
digunakan untuk menghitung nilai berpengaruh terhadap variabel
estimasi yang benar dan yang salah. dependen yaitu peringkat obligasi.
Adapun hasil pengujian hipotesis yang
5. Koefisien Determinasi (
dilakukan dengan uji wald yakni
Pengujian koefisien determinasi pada
melihat nilai signifikansi. Jika
regresi logistik dengan menggunakan
signifikansi dari masing-masing
Negelkerke’s R square. Tujuan dari
variabel < 0,05 maka dapat dikatakan
pengujian ini adalah untuk mengetahui
variabel independen tersebut secara
seberapa besar kombinasi variabel
parsial mempengaruhi variabel
independen yaitu profitabilitas, leverage,
dependen.
likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan
mampu menjelaskan variabilitas variabel
Hasil Penelitian dan Pembahasan
dependen yaitu peringkat obligasi.
Hasil Analisis Data
3.3 Uji Hipotesis Penelitian ini 4.1 Statistik Deskriptif
menggunakan model regresi logistik Statistik deskriptif merupakan
untuk mengetahui pengaruh dari masing- aplikasi ilmu statistik yang berusaha
masing variabel independen terhadap untuk menjelaskan atau
variabel dependen (secara parsial) dan menggambarkan karakteristik data,
pengaruh secara bersama-sama dari seperti berapa rataratanya, seberapa
variabel independen terhadap variabel jauh data-data bervariasi, dan
dependen (secara simultan) (Ghozali, sebagainya (Ghozali, 2015).
2015). 1. Uji Simultan (Omnibus Test of Pengukuran statistik ini digunakan
Model Coefficient) untuk mempermudah pengamatan,
Pengujian ini dilakukan untuk yaitu dengan penghitungan nilai
menguji apakah variabel-variabel tendensi sentral maka dapat diperoleh
independen yang terdiri dari profitabilitas, gambaran sampel penelitian secara
leverage , likuiditas dan pertumbuhan garis besar sehingga dapat mendekati
perusahaan secara simultan berpengaruh kebenaran populasinya. Pengukuran
terhadap variabel dependen yaitu statistik deskriptif ini dilakukan dengan
peringkat obligasi. Adapun hasil menggunakan program Statistical
pengujian hipotesis dilakukan dengan cara Package for Social Science (SPSS)
membandingkan nilai Omnibus Test of 22.00 untuk Microsoft Windows. Hasil
Model perhitungan statistik deskriptif
Coefficients yaitu nilai peluang chi square disajikan pada tabel 4.2 berikut :
hitung dengan nilai alpha 5% (0,05). Jika
diperoleh hasil nilai peluang chi square
hitung yang lebih kecil daripada 0,05 Tabel 4.1
maka dapat dikatakan bahwa variabel
independen secara simultan
mempengaruhi variabel dependen. 2. Uji
Parsial (Uji Wald)
Pengujian ini dilakukan untuk
menguji apakah masing-masing
variabel independen yang terdiri dari
Statistik Deskriptif Descriptive 3. Likuiditas
Statistics Likuiditas yang diproksikan dengan
menggunakan CAR memiliki
Mini Maxim Std. nilai minimum sebesar 0,11 dan
mum um Deviation maksimum sebesar 1,36. Rata-rata CAR
N Mean
perusahaan properti dan konstruksi
ROI 45 .01 .25 .0595 .04348 bangunan adalah sebesar 0,4573. Standar
DER 45 .52 5.67 2.1873 1.41466 deviasi adalah sebesar 0,29443. Dimana
CAR 45 .11 1.36 .4573 .29443 penyebaran data untuk CAR merupakan
GROWT penyebaran terbesar ketiga yaitu sebesar
H 45 -.22 1.10 .2133 .25926
0,643.
Valid N
4. Pertumbuhan Perusahaan
(listwise) 45 Pertumbuhan Perusahaan
yang diproksikan dengan
menggunakan GROWTH memiliki nilai
Sumber : Lampiran 3, Statistik minimum sebesar -0,22 dan maksimum
Deskriptif sebesar 1,10. Perusahaan yang memiliki
Berdasarkan Tabel 4.1 diatas, jumlah nilai GROWTH terendah adalah PT Surya
data yang dinyatakan valid observasi
Semesta Internusa Tbk dengan nilai
sebanyak 45, yang merupakan total
GROWTH sebesar -0,22. Sedangkan
sampel yaitu perusahaan properti dan perusahaan dengan nilai GROWTH
konstruksi bangunan selama periode terbesar adalah PT Modernland Realty Tbk
2012-2016. Berikut adalah gambaran data dengan nilai GRWOTH sebesar 1,096095.
dari masing-masing variabel penelitian.
Rata-rata GROWTH perusahaan
1. Profitabilitas properti dan konstruksi
Profitabilitas yang diproksikan
bangunan adalah sebesar 0,2133.
dengan menggunakan ROI memiliki nilai
Standar deviasi adalah sebesar 0,25926.
minimum sebesar 0,01 dan maksimum
Dimana penyebaran data untuk
sebesar 0,25. Rata-rata ROI perusahaan
GROWTH merupakan penyebaran
properti dan konstruksi bangunan adalah
terbesar pertama yaitu sebesar 1,215.
sebesar 0,0595.
Standar deviasi adalah sebesar 0,04348. 4.2 Menilai Kelayakan Model
Dimana penyebaran data terkecil Regresi
diperoleh ROI yakni sebesar 0,073 yang Hasil pengujian dengan
diperoleh melalui pengurangan antara menggunakan Hosmer and Lemeshow
standar deviasi dengan nilai rata-rata. Test ditunjukkan pada tabel berikut ini :