Bond Rating
Bond Rating
I. Pendahuluan
Tujuan dari penanaman modal bagi para investor adalah untuk memperoleh
manfaat atau hasil dari penanaman modalnya di masa yang akan datang. Modal dari
para investor ini dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kinerja
perusahaan. Ada berbagai macam alternatif penanaman modal atau investasi yang
dapat dilakukan oleh investor, salah satu alternatif yang ditawarkan perusahaan dalam
pasar modal adalah obligasi. Obligasi atau surat hutang pada umumnya diterbitkan
oleh perusahaan yang membutuhkan dana baik untuk ekspansi bisnisnya atau
memenuhi kebutuhan keuangan perusahaan dalam jangka pendek atau jangka
panjang.
Hebohnya istilah pemeringkatan mengemuka setelah Indonesia mengantongi
peringkat layak investasi (investment grade) dari dua lembaga rating internasional,
Fitch Ratings dan Moody's Investors Service.Lembaga pemeringkat itu didirikan
untuk menilai kelayakan utang dari penerbit obligasi, baik korporasi ataupun
pemerintah.Lembaga pemeringkat juga memiliki kelas tersendiri karena secara global,
ada yang diakui sebagai lembaga pemeringkat internasional terbesar, yaitu Fitch,
Moody's, dan Standard & Poor's. Di dalam negeri, terdapat juga tiga pemeringkat
yang terdaftar di Bapepam-LK. Ketiganya adalah PT Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo), PT Fitch Ratings Indonesia, dan PT ICRA Indonesia.Ketiganya sedang
menunggu keputusan Bank Indonesia untuk mewajibkan adanya peringkat utang bagi
setiap debitur perbankan untuk transparansi risiko.Masing-masing pemeringkat
nasional itu memiliki latar belakang dan kekhasan lambang pemeringkatan masingmasing untuk setiap perusahaan penerbit obligasi.
Sebelum obligasi dikeluarkan oleh perusahaan, akan dilakukan proses
pengujian terhadap obligasi dimana di Indonesia dilakukan oleh Bapepam-LK selaku
pengawas pasar modal dan dilakukan pengujian peringkat (Rating) obligasi oleh agen
pemeringkat obligasi (Rating Agency). Agen pemeringkat obligasi adalah lembaga
independen yang memberikan informasi pemeringkatan skala risiko, dimana salah
satunya adalah sekuritas obligasi sebagai petunjuk sejauh mana keamananan suatu
obligasi bagi investor. Proses rating sebuah obligasi membutuhkan waktu sekitar satu
sampai dua bulan.
Peringkat obligasi dinilai sangat penting oleh investor karena dapat
dimanfaatkan untuk memutuskan apakah obligasi tersebut layak untuk dijadikan
investasi serta mengetahui tingkat risikonya. Peringkat obligasi penting karena
memberikan pernyataan yang informatif dan memberikan sinyal tentang probabilitas
default hutang perusahaan (Magreta dan Nurmayanti P, 2009). Default risk atau
risiko gagal bayar merupakan risiko tidak terbayarnya bunga dan pokok utang. Untuk
mencegah terjadinya ririko tersebut, sebaiknya investor memperhatikan peringat
obligasi yang dikeluarkan oleh rating agency.
Sejak tahun 1995, surat utang khususnya yang diterbitkan melalui penawaran
umum wajib untuk diperingkat oleh lembaga pemeringkat yang terdaftar di Bapepam
II. Pembahasan
2.1 Sejarah Obligasi Indonesia
Pemerintah Orde Lama menerbitkan empat jenis obligasi negara ritel tahun
1946, 1950 dan 1959. Ketika keadaan politik dan situasi keamanan Ibu Kota Jakarta
genting akibat serangan sekutu akhir 1945, pemerintah memutuskan memindahkan
ibu kota negara ke Yogyakarta. Di kota kesultanan inilah, dirancang penerbitan
obligasi nasional Republik Indonesia (RI) berjangka waktu 40 tahun. Dalam sebuah
buku yang diterbitkan Bank Negara Indonesia dipaparkan, obligasi RI pertama itu
diterbitkan bulan Mei 1946. Tujuannya, mengumpulkan dana masyarakat untuk
perjuangan. Masyarakat kala itu antusias sekali membeli obligasi negara karena
idelisme kemerdekaan yang masih tinggi. Dana hasil penerbitan obligasi nasional
1946 digunakan untuk membiayai sektor pertanian dan kerajinan rakyat. Konon,
upaya tersebut sukses pula meredam inflasi.
Ketika terjadi defisit hebat di tahun 1950, pemerintah mengambil kebijakan
pengguntingan uang. Separuh mata uang dipakai sebagai alat pembayaran, dan
separuh lainnya ditukar dengan obligasi pemerintah yang kemudian dinamakan
Obligasi RI 1950. Sembilan tahun kemudian, pemerintahan Presiden Soekarno
kembali menerbitkan obligasi. Ada dua obligasi yang didistribusikan ke rakyat di
tahun 1959, yaitu Obligasi Konsolidasi 1959, dan Obligasi Berhadiah 1959 senilai Rp
2 juta. Penerbitan Obligasi Konsolidasi dilakukan untuk menggantikan uang rakyat
yang dibekukan di bank-bank pemerintah. Sementara Obligasi Berhadiah lebih
bersifat sukarela sebagai dana pembangunan.
Obligasi Berhadiah berjangka waktu 30 tahun ini yang kemudian banyak
dibeli pemodal individu dalam negeri. Pada tahun-tahun pertama, Obligasi Berhadiah
lancar memberikan kupon tiap tahun kepada pemiliknya. Namun lama kelamaan,
karena bentuknya masih fisik, dan sudah berpindah-pindah tangan, keberadaan
obligasi-obligasi ini tidak jelas lagi. Salah seorang cucu pemilik Obligasi Berhadiah
1950 menyebutkan, lama kelamaan obligasi negara ini tak bisa diuangkan. Ia
mewarisi beberapa lembar obligasi dari sang Ayah yang juga mewarisinya dari sang
kakek. Hingga Obligasi tahun 1950 jatuh tempo tahun 1980-an, tak ditemukan data
akurat siapa saja pemiliknya. Dana pengembaliannya pun saat jatuh tempo tak
tersosialisasi dengan baik. Banyak yang akhirnya memvonis obligasi-obligasi negara
Orde Lama itu default alias gagal menebus kembali utangnya kepada rakyat.
Namun, menurut Rahmat Waluyanto, direktur Direktorat Pengelolaan Surat
Utang Negara Departemen Keuangan, pemerintah pernah menganggarkan dana untuk
membayar pokok obligasi-obligasi negara yang diterbitkan zaman Orde Lama.
"Pemerintah pernah mengumumkan akan melunasi obligasi negara yang masih
outstanding, sekitar tahun 1980. Masa pelunasan lima tahun. Lewat lima tahun
bersifat kadaluwarsa. Tetapi karena waktu itu mungkin sarana komunikasi, informasi
masih terbatas. Terutama masyarakat yang di luar Jawa banyak yang tidak tahu,
sampai sekarang banyak yang tidak mencairkan," paparnya.
Kelemahan obligasi negara yang diterbitkan pemerintah 60 tahun yang lalu, lanjutnya,
tidak dijamin Undang-Undang. Berbeda dengan saat ini. Pemerintah menerbitkan
surat utang negara baik untuk institusi maupun ritel, dengan payung hukum UndangUndang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2002 Tentang Surat Utang Negara.
"Kini pemilik obligasi negara Indonesia, memperoleh jaminan pembayaran bunga dan
pokok obligasi dari negara," papar Rahmat.
2.2 Pemeringkat Obligasi
Perusahaan Pemeringkat Efek adalah Penasihat Investasi berbentuk Perseroan
Terbatas yang melakukan kegiatan pemeringkatan dan memberikan peringkat. Dalam
melaksanakan kegiatannya, Perusahaan Pemeringkat Efek wajib terlebih dahulu
mendapatkan izin usaha dari Bapepam dan LK. Perusahaan Pemeringkat Efek wajib
melakukan kegiatan pemeringkatan secara independen, bebas dari pengaruh pihak
yang memanfaatkan jasa Perusahaan Pemeringkat Efek, obyektif, dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam pemberian Peringkat. Perusahaan Pemeringkat Efek
dapat melakukan pemeringkatan atas obyek pemeringkatan sebagai berikut:
Efek bersifat utang, Sukuk, Efek Beragun Aset atau Efek lain yang dapat
diperingkat;
Pihak sebagai entitas (company rating), termasuk Reksa Dana dan Dana
Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
Perusahaan
Peringkat Jangka Pendek
Pemeringkat
Fitch Ratings
Moodys
Investor
Service
Standard and
Poors
AAA(idn);
AA+(idn);
AA(idn); AA-(idn); A+(idn);
A(idn); A-(idn);
PT.
Fitch
Ratings
Indonesia
F1+(idn);
F1(idn);
F2(idn);
F3(idn); B(idn); C(idn); D(idn)
PT
ICRA
Indonesia
[Idr]A1+; [Idr]A1
[Idr]A2+; [Idr]A2;
[Idr]A3+; [Idr]A3
[Idr]A4; [Idr]A5
[Idr]A4+;
[Idr]BBB+;
[Idr]BBB;
[Idr]BBB-;
[Idr]BB+;
[Idr]BB; [Idr]BB-; [Idr]B+;
[Idr]B; [Idr]B-;
[Idr]C+;
[Idr]C;
[Idr]C-;
[Idr]D
idAAA; idAA+; idAA; idAA-
; idA+;idA; idA-;
PT.
Pemeringkat
Efek
Indonesia
masa lalu juga dikaji untuk menentukan tingkat komitmen, kesungguhan dan
konsistensinya untuk membayar kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu.
Sruktur Permodalan (Capital Structure). Analisis mencakup pemeriksaan
dari sejarah perusahaan, saat ini dan proyeksi leverage kedepan (total hutang dan
nilai bersih hutang dalam hubungannya dengan besar modal, total modal dan arus
kas), struktur utang dan komposisinya (Rupiah vs mata uang asing, utang jangka
pendek vs hutang jangka panjang, dengan tingkat suku bunga tetap vs suku bunga
mengambang, dan lain-lain). Cara pengelolaan kewajiban juga dikaji secara
mendalam.
Perlindungan Arus Kas (Cash Flow Protection). Analisis yang
menyeluruh meliputi kajian dari arus kas perusahaan dan kemampuan untuk
memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Tingkat
Kemampuan Melayani Pembayaran Utang diukur oleh rasio pembayaran bunga
dan rasio pembayaran utang. Tingkat likuiditas perusahaan di dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek juga dikaji secara mendalam.
Fleksibilitas keuangan (Financial Flexibility). Analisis meliputi evaluasi
gabungan semua ukuran finansial di atas untuk sampai pada pemahaman yang
menyeluruh tentang kesehatan keuangan perusahaan. Analisis tentang faktorfaktor lain yang terkait atau angka angka yang tidak secara khusus ditelaah diatas,
seperti klausul perlindungan asuransi, batasan atas perjanjian pinjaman/obligasi
atau hubungan dengan induk perusahaan dan bantuan-bantuan juga ditelaah.
Penugasan analitis lain yang dibahas adalah evaluasi pilihan yang bisa diambil
oleh perusahaan dalam tekanan, termasuk rencana-rencana atas kejadian tidak
terduga dan kemampuan serta fleksibilitas untuk berurusan dengan berbagai
skenario yang merugikan. Dukungan Pemegang Saham dan komitmennya juga
sangat dipertimbangkan.
Metodologi Pemeringkatan PEFINDO untuk Lembaga Keuangan
Metodologi Pemeringkatan PEFINDO untuk lembaga keuangan
(Perbankan, Multifinance, Sekuritas dan Asuransi) mencakup penilaian atas tiga
risiko utama, yaitu risiko industri, risiko bisnis dan risiko finansial.
Penilaian risiko pada masing-masing jenis industri adalah sama,
berdasarkan analisa mendalam lima faktor risiko utama, yaitu pertumbuhan
industri and stabilitas (Growth and Stability), struktur pendapatan dan struktur
biaya (Revenue and Cost Structure), tingkat persaingan dalam industri
(competition), regulasi (regulatory framework), dan profil keuangan dari industri
(financial profile).
Definisi
Positif Rating
Negatif Rating
Stabil Rating
Developing Rating
2.2.2 Moodys
Moody's Corporation adalah perusahaan induk dari Moody's Investors
Service yang menyediakan jasa analisis keuangan dan analisis atas lembaga
usaha dan lembaga pemerintah . Perusaahan ini juga memberikan peringkat atas
kelayakan kredit dari peminjam dengan menggunakan peringkat standar.
Perusahaan ini memiliki kontibusi sebesar 40% terhadap pangsa pasar
pemeringkat kredit dunia. Pemeringkatan yang dilakukan oleh Moody's ini di
Indonesia sendiri dikenal dengan sebutan "Peringkat Moody's" Moody's didirikan
pada tahun 1909 oleh John Moody. Lembaga yang juga turut memiliki Moody's
ini termasuk [1] Berkshire Hathaway dan Davis Selected Advisers.
Pada bulan January 1977, Moody's melakukan akuisisi atas 99% saham
PT Kasnic Rating Indonesia dan menjadikannya sebagai anak perusahaan
Moody's Corporation dengan nama PT Moody's Indonesia, yang merupakan
salah satu lembaga pemeringkat yang diakui oleh otoritas keuangan di Indonesia
Peringkat obligasi jangka panjang merupakan opini atas risiko kredit yang relatif
dari obligasi penghasilan tetap dengan masa jatuh tempo satu tahun atau diatas
satu tahun. Moody's akan melihat kemungkinan nya dari risiko gagal bayar
obligasi ini pada saat jatuh tempo. Peringkat tersebut menggambarkan baik
kemungkinan gagal bayar maupun kemungkinan dari kerugian finansial yang
akan diderita apabila terjadi gagal bayar.
Peringkat investasi
Aaa : obligasi berperingkat Aaa merupakan obligasi berkwalitas "terbaik"
dengan risiko yang "amat kecil".
Aa1, Aa2, Aa3 : obligasi berperingkat Aa adalah obligasi berkwalitas "baik"
dengan risiko yang "kecil".
A1, A2, A3 : obligasi berperingkat A adalah obligasi peringkat menegah atas
dengan risiko yang "kecil".
Baa1, Baa2, Baa3 obligasi berperingkat Baa merupakan obligasi dengan
risiko moderat dan oleh karenanya memiliki karakteristik spekulatif.
Peringkat spekulatif
Ba1, Ba2, Ba3 : obligasi berperingkat Ba merupakan obligasi dengan elemen
spekulatif dan dapat berisiko.
B1, B2, B3 : obligasi berperingkat B adalah obligasi yang dianggap spekulatif
dan dapat berisiko tinggi
Caa1, Caa2, Caa3 : obligasi berperingkat Caa merupakan obligasi yang
"tidak kokoh" dan memiliki risiko yang amat tinggi.
Ca : obligasi berperingkat Ca adalah obligasi dengan tingkat spekulatif yang
tinggi dan kemungkinan atau amat mungkin sekali terjadi gagal bayar namun
masih ada harapan atas pengembalian bunga dan pokok hutang.
C : obligasi berperingkat C adalah obligasi dengan peringkat terendah dan
biasanya gagal bayar dengan kecil kemungkinannya atas pengembalian pokok
hutang maupun bunganya.
Khusus
WR : Withdrawn Rating atau menarik kembali peringkat yang diberikan.
NR : Not Rated atau tidak diperingkat.
P : Provisional atau peringkat sementara.
Peringkat atas Kewajiban Jangka Pendek
Peringkat atas kewajiban jangka pendek Moody' untuk penerbit sekuriti yang
dikenai pajak merupakan opini dari kemampuan penerbit untuk mematuhi
kewajiban keuangan jangka pendeknya. Peringkat tersebut dapat diberikan
kepada penerbit, program jangka pendek, ataupun kepada instrumen hutang
jangka pendek perorangan . Kewajiban tersebut umumnya memiliki jatuh tempo
tidak melebihi jangka waktu 13 bulan terkecuali secara tegas dinyatakan.
Peringkat yang diberikan oleh Moody's adalah sebagai indikasi dari kemampuan
pembayaran dari penerbit :
Rating
Scale
Default Frequency
Actual
Fitted
AAA
AA+
AA
AA
A+
A
A
BBB+
BBB
BBB
BB+
BB
BB
B+
B
B
CCC
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
0.005
0.004
0.007
0.012
0.016
0.017
0.023
0.047
0.055
0.109
0.140
0.187
0.265
0.315
0.396
0.492
0.572
0.003
0.005
0.007
0.010
0.015
0.022
0.031
0.045
0.065
0.092
0.128
0.177
0.238
0.313
0.400
0.493
0.586
III. Kesimpulan
Peringkat merupakan sebuah pernyataan tentang keadaan penghutang dan
kemungkinan apa yang bisa dan akan dilakukan sehubungan dengan hutang yang
dimiliki. Dapat dikatakan bahwa peringkat mencoba mengukur risiko kegagalan, yaitu
peluang emitan atau peminjam akan mengalami kondisi tidak mampu memenuhi
kewajiban keuangan (Rosten, 1986), peringkat obligasi perusahaan memberikan
petunjuk bagi investor tentang kualitas investasi obligasi yang mereka minati.
Fungsi utama lembaga pemeringkat adalah memberikan rating yang obyektif,
independen dan kredibel terhadap resiko kredit dari sekuritas pinjaman (debt) yang
diterbitkan secara umum melalui kegiatan rating. Lembaga peemeringkat juga
menghasilkan dan pempublikasikan informasi kredit berkaitan dengan pasar modal
pinjaman. Publikasi ini meliputi opini kredit terhadap emiten obligasi dan sektorsektor yang berkaitan. Proses penilain rating ini dilakukan dengan
mempertimbangkan segala yang berhubungan dengan keuangan dan informasi non
keuangan, antara lain opersional perusahaan, manajemen perusahaan, laporan
keuangan perusahaan, dan perencanaan perusahaan.
Sumber :
www.bi.go.id/id/perbankan/lembaga-pemeringkat
http://www.idx.co.id/id-id/beranda/informasipasar/daftarefek/obligasikorporasi.aspx
http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2011/10/19/mengenal-rating-surat-hutang-negara/
http://journal.ui.ac.id/index.php/jbb/article/viewFile/628/613
http://pppindonesia.co.id/Content/paparan/PEMERINGKAT%20OBLIGASI.pdf
http://market.bisnis.com/read/20120123/7/60932/kamus-bisnis-lembaga-pemeringkatnasional-siapa-saja
www.pefindo.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Moody%27s
Universitas Indonesia
Fakultas Ekonomi
Program Studi MAKSI - PPAk
STATEMENT OF AUTHORSHIP
Saya/kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas
terlampir
adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang
saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk
makalah/tugas
pada mata ajaran lain, kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami
menggunakannya.
Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak
dan
Atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Nama Mahasiswa
: Icha Fauziah
Nomor Mahasiswa
: 1306502163
Kelas
: 23C
Mata Ajar
: Pasar Modal dan Manajemen Keuangan
Judul Makalah/Tugas : BOND RATING DI INDONESIA
Hari, Tanggal
Nama Pengajar
Tandatangan
(Icha Fauziah)