Organisasi Siswa Intra Sekolah (disingkat OSIS) adalah suatu
OSIS organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yang MADRASAH ALIYAH MATHLAUL ANWAR dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah PAMEUNTASAN Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah. Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus OSIS. Organisasi. Secara umum adalah kelompok kerja sama antara pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan sebagai satuan atau kelompok kerja sama para siswa yang dibentuk dalam usaha mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan. Siswa, adalah peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah. Intra, berarti terletak di dalam dan di antara. Sehingga suatu organisasi Dibuat Oleh : siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan. Yandi Humaedi Nurjamil Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, yang dalam hal ini Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah atau Sekolah/Madrasah yang sederajat.
YAYASAN TARBIYAH IKHLAS AMAL (YATIA)
MAS MATHLAUL ANWAR PAMEUNTASAN 2020
SEJARAH OSIS Pembinaan dan pengembangan generasi muda diarahkan untuk
mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan Sebelum lahirnya OSIS, di sekolah-sekolah tingkat SLTP pembangunan nasional dengan memberikan bekal dan SLTA terdapat organisasi yang bebagai macam corak keterampilan, kepemimpinan, kesegaran jasmani, daya kreasi, bentuknya. Ada organisasi siswa yang hanya dibentuk patriotisme, idealisme, kepribadian dan budi pekerti luhur. bersifat intern sekolah itu sendiri, dan ada pula organisasi Oleh karena itu pembanguan wadah pembinaan generasi muda siswa yang dibentuk oleh organisasi siswa di luar di lingkungan sekolah yang diterapkan melalui Organisasi sekolah. Organisasi siswa yang dibentuk dan mempunyai Siswa Intra Sekolah (OSIS) perlu ditata secara terarah dan hubungan dengan organisasi siswa dari luar sekolah, teratur. Betapa besar perhatian dan usaha pemerintah dalam membina sebagian ada yang mengarah pada hal-hal bersifat politis, kehidupan para siswa, maka ditetapkan OSIS sebagai salah satu sehingga kegiatan organisasi siswa tersebut dikendalikan jalur pembinaan kesiswaan secara nasional. Jalur tersebut dari luar sekolah sebagai tempat diselenggarakannya terkenal dengan nama “Empat Jalur Pembinaan Kesiswaan”, proses belajar mengajar. yaitu: Akibat dari keadaan yang demikian itu, maka timbullah Organisasi Kesiswaan loyalitas ganda, disatu pihak harus melaksanakan Latihan Kepemimpinan peraturan yang dibuat Kepala Sekolah, sedang dipihak Kegiatan Ekstrakurikuler lain harus tunduk kepada organisasi siswa yang Kegiatan wawasan Wiyatamandala dikendalikan di luar sekolah. Dengan dilandasi latar belakang sejarah lahirnya OSIS dan Dapat dibayangkan berapa banyak macam organisasi berbagai situasi, OSIS dibentuk dengan tujuan pokok: siswa yang tumbuh dan berkembang pada saat itu, dan Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas, serta minat para siswa ke dalam salah satu wadah yang bebas dari berbagai bukan tidak mungkin organisasi siswa tersebut dapat macam pengaruh negative dari luar sekolah. Mendorong sikap, dimanfaatkan untuk kepentingan organisasi di luar jiwa dan semangat kasatuan dan persatuan di antara para siswa, sekolah. sehingga timbul satu kebanggaan untuk mendukung peran Itu sebabnya pada tahun 1970 sampai dengan tahun 1972, sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses belajar beberapa pimpinan organisasi siswa yang sadar akan mengajar. Sebagai tempat dan sarana untk berkomunikasi, maksud dan tujuan belajar di sekolah, ingin menghindari menyampaikan pemikiran, dan gagasan dalam usaha untuk bahaya perpecahan di antara para siswa intra sekolah di mematangkan kemampuan berpikir, wawasan, dan sekolah masing-masing, setelah mendapat arahan dari pengambilan keputusan. pimpinan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (Organisasi) Jenis-Jenis organisasi Organisasi adalah sebuah wadah untuk sekumpulan orang yang bekerja 1. Formal Stucture merupakan struktur dalam bentuk gambar sama secara rasional serta sistematis yang terpimpin atau terkendali biasanya secara formal dan di perusahaan atau organisasi yang untuk mencapai tujuan tertentu memanfaatkan sumber daya yang ada besar. di dalamnya. 2. Informal Structure meruakan hubungan yang bersifat bayangan, (Tujuan Organisasi) bisa di sebut tidak resmi, terdapat hubungan kerja antar anggota Tujuan organisasi adalah untuk merealisasikan keinginan atau organisasi yang dapat dilakukan secara langsung tanpa keadaan harapan dan cita cita bersama para anggota organisasi atau 3. Functional Structure merupakan komunitas yang memiliki hobi kelompok. atau tujuan yang sama, biasnya tidak mementingkan organisasi, Tujuan kedua adalah hasil akhir yang di inginkan di masa yang hanya ada ketua wakil dan bendahara serta sekertaris akan datang. Fungsi Organisasi (ciri-ciri Organisasi) 1. Sebagai Wadah Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah Memiliki anggota atau sekelompok orang di dalamnya yang kegiatan para siswa di sekolah bersama dengan jalur pembinaan berjumlah 2 orang atau lebih untuk bisa menjalankan organisasi yang lain untuk mendukung tercapainya pembinaan kesiswaan. sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan 2. Sebagai Motivator Memiliki tujuan organisasi yang akan dicapai bersama. Sehingga Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya kegiatan yang dilakukan di dalamnya akan lebih jelas keinginan dan semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan Saling bekerja sama menjadi ciri khas utama dalam organisasi kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. karena bagaimanapun setiap anggota yang ada di dalamnya harus 3. Sebagai Preventif bisa saling membantu untuk mencapai tujuan organisasi Apabila fungsi yang bersifat intelek dalam arti secara internal Peraturan yang dibuat untuk kepentingan setiap anggota dalam OSIS dapat menggerakkan sumber daya yang ada dan secara organisasi tentu sangat penting untuk membatasi sumber dayanya eksternal OSIS mampu beradaptasi dengan lingkungan, seperti tetap bisa bekerja sama dengan baik dalam menjalankan menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan pekerjaannya sebagainya. Dengan demikian secara prepentif OSIS ikut Pembagian tugas yang sinergis akan dilakukan sesuai dengan mengamankan sekolah dari segala ancaman dari luar maupun dari kebutuhan pekerjaan dalam organisasi tersebut, tentunya juga dalam sekolah. Fungsi preventif OSIS akan terwujud apabila dengan pertimbangan bidang berdasarkan tujuan organisasi yang fungsi OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat ditentukan diwujudkan.
Ketua, tugas: Wakil Sekretaris, tugas:
1. Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana; 1. Aktif membantu pelaksanaan tugas sekretaris 2. Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan; 2. Menggantikan sekretaris jika sekretaris berhalangan 3. Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan 3. Wakil sekretaris membantu wakil ketua mengkoordinir seksi-seksi direncanakan oleh aparat kepengurusan; Bendahara dan Wakil Bendahara, tugas: 4. Memimpin rapat; 1. Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan 5. Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan pengeluaran uang/biaya yang diperlukan musyawarah dan mufakat; 2. Membuat tanda bukti kuitansi setiap pemasukan pengeluaran uang 6. Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan untu pertanggung jawaban Wakil Ketua, tugas: 3. Bertanggung jawab atas inventaris dan perbendaharaan 1. Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan 4. Menyampaikan laporan keuangan secara berkala 2. Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil Ketua Seksi, tugas: keputusan 1. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan seksi yang menjadi 3. Menggantikan ketua jika berhalangan tanggung jawabnya 4. Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya 2. Melaksanakan kegiatan seksi yang diprogramkan 5. Bertanggung jawab kepada ketua 3. Memimpin rapat seksi 6. Wakil ketua bersama dengan wakil sekretaris mengkoordinasikan 4. Menetapkan kebijaksanaan seksi dan mengambil keputusan seksi-seksi. berdasarkan musyawarah dan mufakat Sekretaris, tugas: 5. Menyampaikan laporan, pertanggung jawaban pelaksanaan 1. Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil kegiatan seksi kepada Ketua melalui Koordinator keputusan 2. Mendampingi ketua dalam memimpin setiap rapat 3. Menyiarkan, mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan 4. Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan 5. Bersama ketua menandatangani setiap surat 6. Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi 7. Bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada wakil sekretaris