Anda di halaman 1dari 5

PENTINGNYA MENGETAHUI HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN ATAS

INFORMASI MEDIS PELAYANAN RUMAH SAKIT


Clarita Rambu Pisu Wasak
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
clarawasak@gmail.com
Abstrak
Hak dan kewajiban pasien adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan, dalam konteks ini
hak dan kewajiban saling memiliki keterkaitan, dimana ketika pasien telah mendapatkan hak
nya maka, kewajiban yang adapun harus dijalankan. Begitu pun sebaliknya, pasien yang telah
menjalankan kewajibannya, maka harus mendapatkan haknya. Hak didasarkan pada hak-hak
khusus yang melekat pada manusia, sejak dalam kandungan dan tanpa hak-hak itu manusia
tidak dapat hidup layak sebagai manusia dan kewajiban didasarkan pada tanggung jawab.

1. Latar belakang
Dalam beberapa kasus, didapatkan hak dan kewajiban tak sejalan, dikarenakan kurangnya
pengetahuan dan informasi yang didapatkan. Namun, dalam pelayanan Kesehatan di Rumah
Sakit sering menimbulkan keluhan-keluhan dari ketidakpuasan pasien khususnya berasal dari
dari kurangnya kualitas pelayanan terhadap pasien di dalam perawatan dan prosedur
pelayanannya kurang, seperti perawat dan tenaga medis seharusnya lebih memahami cara
memberi pelayanan konsumennya dengan baik terutama kepada pasien dan keluarga, serta
lambatnya petugas dalam menangani keluhan dari masyarakat. Pasien dalam menerima
pelayanan di Rumah Sakit, mempunyai hak atas informasi medis. Hak atas informasi medis
adalah hak pasien untuk mendapatkan informasi dari dokter tentang hal-hal yang
berhubungan dengan kesehatannya secara lengkap. Dalam pelayanan Kesehatan di rumah
sakit ada 3 (3) pelaku utama yang berperan dan masing-masing memiliki hak dan kewajiban.
Ketiga pelaku utama tersebut adalah pasien, dokter dan rumah sakit. Pengaturan hak dan
kewajiban tersebut ditentukan dalam peraturan perundang-undangan permenkes No.159b
tahun 1988. Macam-macam hak pasien meliputi; hak atas informasi, hak untuk memberikan
persetujuan, hak atas rahasia kedokteran dan hak atas pendapat kedua. Sedangkan kewajiban
pasien adalah memberikan informasi yang benar kepada dokter, mematuhi anjuran dokter
atau perawat, memberi imbalan jasa yang layak dan pasien juga mempunyai kewajiab untuk
tidak memaksakan keinginannya agar dilaksanakannya oleh dokter apabila berlawanan
dengan keluhuran profesi dokter.
Secara formal penyedia pelayanan Kesehatan khususnya rumah sakit mengakui bahwa
pasien mempunyai hak dan kewajiban, tetapi kebanyakan pasien dan petugas Kesehatan tidak
mengetahui hak-hak dan kewajiban pasien. Hanya Sebagian kecil pasien menyadari hak-
haknya, tetapi tidak merasa percaya diri untuk mengemukakannya. Dalam praktiknya
sebenaranya tidak banyak penyedia pelayanan Kesehatan khususnya rumah sakit yang
memenuhi hak tersebut dan menuntut pasien untuk memenuhi kewajibannya. Kurangnya
pengetahuan tentang hak dan kewajiban pasien menyebabkan pasien kurang mampu untuk
membela kepentingannya saat pelayanan Kesehatan, yang menimbulkan kebutuhan untuk
mempermasalahkan hak-hak pasien. Namun, apakah hak dan kewajiban pasien didasarkan
kurangnya informasi dan pengetahuan?
2. Tinjauan Pustaka
a. Hak Pasien
Hak adalah kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki oleh seseorang atau suatu
bada hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu. Hak
pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien (wijoyono D,
2000)
• Hak pasien atas informasi
Hak atas informasi adalah hak pasien untuk mendapatkan informasi dari
dokter tentang hal-hal yang berhubungan dengan kesehatannya.
• Hak pasien untuk memberikan persetujuan
• Hak pasien atas rahasia kedokteran
• Hak pasien atas pendapat kedua (second opinion)
• Hak yang diperoleh pasien dari rumah sakit menurut UU KIP
(Keterbukaan Informasi Publik)
b. Kewajiban Pasien
Kewajiban adalah sesuatu yang harus diperbuat atau yang harus dilakukan oleh
seseorang atau suatu badan hukum.
• Kewajiban pasien di rumah sakit
o Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan
perawat dalam pengobatan
o Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal
yang telah disepakati atau perjanjian yang telah dibuatnya.
o Pasien wajib memberikan informasi dengan jujur dan selangkapnya
tentang penyakit yang diderita kepada dokter yang merawat.
o Pasien atau keluarganya wajib untuk melunasi atau memberikan
imbalan jasa atas pelayanan rumah sakit atau dokter.
• Kewajiban dokter
o Mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum
antara dokter tersebut dengan rumah sakit
o Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien
o Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien,
bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia
o Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan
o Memberikan informasi adekuat tentang perlunya tindakan medik
yang bersangkutan serta risiko yang dapat ditimbulkannya,
o Membuat rekam medis yang baik secara berkesinambungan
berkaitan dengan keadaan pasien.
• Kewajiban rumah sakit
o Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan rumah sakit
kepada masyarakat
o Memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan
kemampuan pelayanannya
o Menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu
atau miskin.

3. Pembahasan
1. Hak pasien terhadap rumah sakit
UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan yang telah di perbaharui dengan UU No.29
tahun 2004 tentang praktik kedokteran an kedokteran gigi mengatur dan menyebutkan
tentang hak-hak pasien antara lain”
• Hak atas informasi
Pengetahuan pasien tentang hak atas informasi meliputi penyakit yang diderita
atau diagnosis, penyebab pasien dirawat, manfaat dan efek samping obat yang
diminum, hasil pemeriksaan lab, dan risiko tindakan medis yang akan
dilakukan. Dampak yang terjadi jika pengetahuan pasien tentang ha katas
informasi medis kurang adalah timbulnya masalah komunikasi antara dokter
dengan pasien atau antara rumah sakit dengan pasien.
• Hak memberikan persetujuan
Pengetahuan pasien tentang hak memberikan persetujuan meliputi hak
menolak pengobatan dan menolak tindakan medis tertentu serta hak untuk
menghentikan pengobatan. Dampak yang terjadi jika pengetahuan pasien
tentang hak memberikan persetujuan kurang adalah seorang tenaga Kesehatan
dapat melakukan tindakan medik terhadap pasien, hal ini dapat merugikan
pasien dan terjadinya malpraktik karena tidak adanya transaksi terapeutik
antara dokter dengan pasien.
• Hak atas rahasia kedokteran
Pengetahuan pasien tentang ha katas rahasia kedokteran meliputi hak melihat
rekam medis dan meminjam rekam medis. Dampak yang terjadi, jika
pengetahuan pasien tentang hak atas rahasia kedokteran kurang adalah
timbulnya pembocoran rahasia data-data medis rumah sakit oleh orang-orang
yang tidak bertanggung jawab.
• Hak second opinion (pendapat kedua)
Pengetahuan pasien tentang hak atas second opinion meliputi hak memilih
dokter, hak memilih rumah sakit atau layanan medis lain dan hak
mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis. dampak yang terjadi
jika pengetahuan pasien tentang hak second opinion kurang adalah pasien
menjadi tidak nyaman selama menjalani pengobatan.
• Kewajiban pasien terhadap rumah sakit
Kewajiban pasien terhadap rumah sakit adalah mematuhi segala tata tertib
rumah sakit, mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam pengobatan,
memberikan informasi yang jujur dan lengkap tentang penyakit yang diderita
kepada dokter, menanggung atau melunasi memberikan jasa imbalan jasa
pelayanan rumah sakit dan dokter. Dampak yang terjadi jika pengetahuan
pasien tentang kewajiban pasien terhadap rumah sakit kurang adalah pasien
tidak mematuhi petunjuk dokter sehingga keberhasilan pengobatannya akan
menjadi kurang.
Seseorang yang berinteraksi dengan orang lain dalam lingkup kesehatan.
Maka, akan berpengaruh dalam kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-
orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk.

Kesimpulan
Pemenuhan hak dan kewajiban pasien atas informasi medis dalam
pelayanan kesehatan, secara umum sudah dilakukan sesuai dengan UU yang
berlaku, walaupun dalam pelaksanaannya masih ditemukan kendala baik dari
ketiga pihak (dokter, pasien dan rumah sakit) yang masih memungkinkan
munculnya risiko tuntutan dari pasien dan keluarga.

Daftar Pustaka
Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar metodologi penelitian. literasi media publishing.

Sodik, M. A., Suprapto, S. I., & Pangesti, D. (2013). Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Pelaksanaan Pelayanan Prima Pegawai Di Rsui Orpeha Tulungagung. STRADA
Jurnal Ilmiah Kesehatan, 2(1), 24-32.

Sodik, M. A. (2016). Leprosy Patients in public perception: A qualitative study of patient


confidence (dis) in the Community. J Global Res Public Health, 1(2), 99-106. Sodik, M. A.
(2016). Leprosy Patients in public perception: A qualitative study of patient confidence (dis)
in the Community. J Global Res Public Health, 1(2), 99-106.

Sodik, M. A., Salam, D. M., & Kardjati, S. (2020). Analysis Of Android-Based Online
Message Gateway Towards The Use Of Plastic Bags. STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan, 9(2),
1657-1664.

Sodik, M. A., & Nahak, T. (2018). Incidence of Malaria, Prevention behavior and Nutritional
Status: Analysis Of Factors That Cause Malaria Diseases In Umalor Village District Of West
Malacca. Indonesian Journal of Nutritional Epidemiology and Reproductive, 1(1), 11-20.

Siyoto, S., Dwianggimawati, M. S., Sari, D. K., Mufida, R. T., & Sodik, M. A. (2018). The
Effect of Pornography Accessity to Influence Sexual Behavior. Indian Journal of Public
Health Research & Development, 9(12).

Riyani, A., & Hidajaturrokhmah, N. Y. (2019). Effevtiveness Health Education Using Audio
Visual With Lectures And Poster With Lectures Of Changes In Behavior Selection Of Snacks
In Tulungagung Elementary School. Journal of Global Research in Public Health, 4(2), 145-
152.

Sodik, M. A. Improving Knowledge and Behavior of Snack Traders After Providing


Educational Information Communication About Food Additives. Age (years), 25, 25-30.

Sodik, M. A., & Akoit, A. (2016). Looks Personal Hygiene Of Student Senior High Scholl
With The
Sodik, M. A., & Saheri, M. (2019). Corelation Study Between Knowledge, Attitude Toward
Tenaager’s Sexual Beahaviour Who Was Domiciled In English Village. Journal of Global
Research in Public Health, 4(2).Herpes Disease. Journal of Global Research in Public
Health, 1(1), 73-78.

Ml Ramdani-scholar.archive.org

S Sugiarsi-Rekam Medis, 2008- ejournal.stikesmhk.ac.id

A Kahpi – Alauddin Law Development Journal, 2021- Journal3.uin-alauddin.ac.id

Anda mungkin juga menyukai