Anda di halaman 1dari 6

2022 Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

Community Diagnosis Permasalahan Kesehatan Hipertensi Dengan


Metode USG di RT 04 Dusun Gebang, Sleman, DIY

Hernita Salsa Nabilla1, Fitriana Putri Utami 2

Universitas Ahmad Dahlan, Jl. Prof. Dr. Soepomo, S. H., Warungboto, Kec. Umbulharjo, Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta telp/fax.55164
hernita1900029102@webmail.uad.ac.id1, fitriana.utami@ikm.uad.ac.id2

ABSTRAK

Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit yang menjadi penyebab kematian utama sebesar 36 juta
(63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia. Salah satu Penyakit Tidak Menular yang
menjadi masalah kesehatan yang sangat serius adalah Hipertensi yang disebut sebagai the silent killer. kegiatan
Community Diagnosis ini dilakukan di wilayah RT 04, Dusun Gebang, Sleman untuk dapat mengidentifikasi
tahap demi tahap setiap permasalahan yang ada. Semua permasalahan yang ada dimasyarakat kemudian
ditentukan prioritas utama serta dicari alternatif pemecahan masalah. Kegiatan Community Diagnosis dilakukan
dengan pengambilan data, analisis, data penetapan masalah, dan intervensi. Metode yang digunakan adalah
desain studi deskriptif dengan pendekatan kuantitatif terhadap penduduk dengan jumlah sampel sebanyak 53
Kartu Keluarga. Penetapan prioritas masalah dilakukan dengan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)
melalui kegiatan Musyawarah Mayarakat Desa (MMD) dan di tentukan bahwa Hipertensi menjadi prioritas
masalah kesehatan yang harus segera dicari solusinya dan dilakukan intervensi. Intervensi dilakukan dengan
memberikan penyuluhan tentang Hipertensi dan pemasangan poster kesehatan tentang pencegahan Hipertensi.
Tujuan dari intervensi ini adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat serta meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya pencegahan Hipertensi dan pengecekan tekanan darah secara rutin.

Kata kunci : Penyakit Tidak Menular, Hipertensi, Community Diagnosis

ABSTRACT
Non-Communicable Diseases (NCD) is a disease that is the main cause of death for 36 million (63%) of all
deaths that occur worldwide. One of the Non-Communicable Diseases which is a very serious health problem is
hypertension which is known as the silent killer. This Community Diagnosis activity was carried out in the RT
04 area, Gebang Hamlet, Sleman to identify health problems. All problems that exist in the community are then
set as a top priority and alternative solutions are sought. Community Diagnosis activities are carried out with
data collection, analysis, problem determination data, and interventions. The method used is a descriptive
research design with a quantitative approach to the population with a sample of 53 families. The priority of the
problem was carried out using the USG (Urgency, Seriousness, Growth) method through the Village
Community Consultation activity and it was determined that hypertension is a priority health problem that must
be resolved and intervened immediately. The intervention was carried out by providing counseling about
hypertension and putting up health posters about preventing hypertension. This intervention aims to provide
education to the public and increase public awareness of the importance of preventing hypertension and
checking blood pressure regularly.

Keywords : Non-Communicable Diseases, Hypertension, Community Diagnosis

Community Diagnosis Permasalahan Kesehatan Hipertensi (Hernita Salsa Nabilla) | 1


2022 Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

PENDAHULUAN
Penyakit tidak menular (PTM) adalah penyakit atau kondisi medis yang tidak dapat
ditularkan dari satu individu ke individu lainnya (Adhania et al., 2018). Penyakit Tidak
Menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus
kematian yang terjadi di seluruh dunia, di mana sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di negara
yang sedang berkembang. Peningkatan kematian akibat PTM di masa mendatang
diproyeksikan akan terus terjadi sebesar 15% (44 juta kematian) dengan rentang waktu antara
tahun 2010 dan 2020. Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan
yang cenderung tidak sehat terutama pada negara-negara berkembang (Ambarwati &
Ferianto, 2019).
Salah satu PTM yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius saat ini adalah
Hipertensi yang disebut sebagai the silent killer (Yonata & Pratama, 2016). Hipertensi
merupakan kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam kurun
waktu yang lama) yang dapat menyebabkan kesakitan pada seseorang dan bahkan dapat
menyebabkan kematia. Seseorang dapat disebut menderita Hipertensi jika didapatkan tekanan
darah sistolik >140 mmHg dan diastolik >90 mmHg. Tekanan darah yang selalu tinggi dan
tidak diobati atau dicegah sejak dini, maka sangat berisiko menyebabkan penyakit degeneratif
seperti retinopati, penebalan dinding jantung, kerusakan ginjal, jantung koroner, pecahnya
pembuluh darah, stroke, bahkan dapat menyebabkan kematian mendadak (Ainurrafiq et al.,
2019).
Menurut data WHO, di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi
mengidap Hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025.
Dari 972 juta pengidap Hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di
negara berkembang, termasuk Indonesia (Yonata & Pratama, 2016). Penderita Hipertensi di
Indonesia diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan Hipertensi terkontrol.
Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita
Hipertensi sehingga mereka cenderung untuk menjadi Hipertensi berat karena tidak
mengetahui faktor resikonya, dan 90% merupakan Hipertensi esensial (Taslim & Betris,
2020).
Community Diagnosis adalah salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan dengan cara
mencari atau menggali permasalahan utama yang dihadapi dari suatu komunitas berdasarkan
fakta yang ada di lapangan dan pengambilan strategi serta rencana tindak lanjut untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Tujuan dari pelaksanaan Community Diagnosis adalah dapat
mengidentifikasi tahap demi tahap setiap permasalahan yang ada. Semua permasalahan yang
ada dimasyarakat kemudian ditentukan prioritas utama serta dicari alternatif pemecahan
masalah (Suryani & Anggraini, 2022).
Community diagnosis yang dilakukan di RT 04 RW 45 Dusun Gebang, Kelurahan
Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman yang bertujuan untuk menganalisis
permasalahan kesehatan masyarakat dengan menentukan prioritas masalah yang terkait.
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan mencari solusi permasalahan dan melakukan
intervensi untuk menyelesaikan masalah.
Berdasarkan survey yang telah dilaksanakan di wilayah RT 04 Dusun Gebang,
diketahui bahwa Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling banyak
terjadi di masyarakat dan dinilai menjadi permasalahan kesehatan yang paling serius.
Tingginya prevalensi penyakit Hipertensi di RT 04 Dusun Gebang juga dipengaruhi oleh
kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pengecekan tekanan darah secara rutin
serta kurangnya kesadaran untuk mengkonsumsi obat secara rutin, khususnya penderita
Hipertensi yang telah didiagnosis oleh dokter. Maka dari itu, tujuan dari kegiatan Community
Diagnosis ini adalah untuk mencari solusi terhadap masalah kesehatan Hipertensi agar dapat
diatasi dengan segera sehingga dapat menurunkan angka distribusi penyakit Hipertensi
Community Diagnosis Permasalahan Kesehatan Hipertensi (Hernita Salsa Nabilla) | 2
2022 Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

dengan melakukan promosi kesehatan serta pencegahan agar tidak menimbulkan


permasalahan kesehatan lainnya melalui kegiatan penyuluhan dan pemasangan poster terkait
pencegahan Hipertensi.

METODE
Metode yang digunakan dalam kegiatan Community Diagnosis ini adalah desain studi
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan dan
mengambarkan permasalahan kesehatan dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan
kesehatan yang ada di RT 04 RW 45 Dusun Gebang. Kegiatan Community Diagnosis
dilakukan pada tanggal 9 April 2022 – 26 Mei 2022 dengan jumlah sampel yang diambil
sebanyak 53 Kartu Keluarga. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner
Community Diagnosis, wawancara mendalam (Indepth Interview) terhadap setiap responden,
dan observasi secara langsung. Setelah dilakukan pengambilan data, selanjutnya dilakukan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) untuk menentukan prioritas masalah utama dengan
menggunakan Analisis Urgency, Seriousness, Growth (USG). Berdasarkan dengan prioritas
masalah utama yang telah ditemukan, maka selanjutnya dicari solusi alternatif permasalahan
dengan menggunakan teknik brainstorming. Hasil akhir dari alternatif pemecahan masalah
adalah ditemukannya solusi atau intervensi yang dilakukan dengan penyuluhan berupa
pemaparan materi dan pemasangan poster kesehatan.

HASIL, PEMBAHASAN, DAN DAMPAK


Kegiatan Community Diagnosis yang dilakukan di wilayah RT 04 Dusun Gebang yaitu
berupa pengambilan data dengan pengisian kuesioner dan wawancara mendalam (Indepth
Interview dengan tujuan untuk menganalisis permasalahan kesehatan dan menentukan
prioritas masalah untuk dicari solusi pemecahan masalahnya. Pengambilan data dilaksanakan
pada tanggal 9 April 2022 – 26 Mei 2022 dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 53
Kartu Keluarga.

Gambar 1. Melakukan kegiatan pengambilan data

Setelah dilakukan pengambilan data secara menyeluruh, kemudian dilakukan


Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) untuk menentukan prioritas masalah utama dengan
menggunakan metode Analisis Urgency, Seriousness, Growth (USG). USG merupakan salah
satu metode yang digunakan untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan.
Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan
menentukan skala nilai 1 – 5 atau 1 – 10. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan
isu prioritas (Asria & Asmal, 2021). Pemberian nilai skor dilakukan dengan membandingkan
setiap permasalahan kesehatan dengan tingkat risiko beserta dengan dampaknya. Kegiatan

Community Diagnosis Permasalahan Kesehatan Hipertensi (Hernita Salsa Nabilla) | 3


2022 Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

MMD dilakukan dengan beberapa tokoh masyarakat di RT 04 seperti ketua dukuh, ketua RT,
ketua RW, kader posyandu, dan kader PKK yang dilakukan secara door to door.

Tabel 1. Penetapan Masalah Prioritas dengan Metode Urgency, Seriousness, Growth


(USG)
Skor USG
No. Masalah Kesehatan U S G Total Rangking
(Urgency) (Seriousness) (Growth) Prioritas
1. Diabetes Melitus 3 3 2 8 II
2. Hipertensi 5 4 3 12 I
3. Penampungan Sampah 3 2 1 6 III
Organik Terbuka

Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui terdapat 3 masalah kesehatan yang ada di
RT 04 adalah Diabetes Melitus, Hipertensi, dan Penampungan Sampah Terbuka. Data
tersebut kemuadian dianalisis dengan menggunakan metode USG. Setelah dilakukan analisis,
maka dapat disimpulkan bahwa penyakit Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang
menjadi prioritas masalah di RT 04.
Setelah megetahui prioritas permasalahan kesehatan di RT 04 yaitu penyakit
Hipertensi, selanjutnya dilakukan alternatif pemecahan masalah dengan tujuan untuk mencari
solusi dan intervensi terkait dengan tindak lanjut yang harus dilakukan terhadap
permasalahan kesehatan tersebut. Alternatif pemecahan masalah dilakukan dengan teknik
brainstorming. Brainstorming merupakan metode dengan menggunakan diskusi dalam
rangka menghimpun gagasan, informasi, pengetahuan serta pengalaman dari semua peserta
diskusi. Sehingga metode brainstorming lebih efektif dalam meningkat pengetahuan
dibandingkan dengan metode ceramah, metode brainstorming berpengaruh signifikan dalam
meningkatkan pengetahuan remaja (Sutriyawan & Sari, 2020). Kegiatan brainstorming juga
dilakukan dengan beberapa perwakilan tokoh masyarakat di RT 04 yang meliputi ketua
dukuh, ketua RT, ketua RW, kader posyandu, dan kader PKK yang dilakukan secara door to
door. Hasil dari musyawarah dan tukar pendapat antar stakeholder terkait dengan alternatif
pemecahan masalah adalah disepakati bahwa solusi dan intervensi yang dilakukan adalah
berupa penyuluhan yang dilakuan bersamaan dengan kegiatan posyandu lansia dan
pemasangan media komunikasi kesehatan berupa poster.

Gambar 2. Melakukan kegiatan posyandu lansia dan egiatan penyuluhan

Community Diagnosis Permasalahan Kesehatan Hipertensi (Hernita Salsa Nabilla) | 4


2022 Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

Gambar 3. Kegiatan pemasangan media komunikasi kesehatan berupa poster di serambi


masjid RT 04

Kegiatan intervensi dilakukan bersamaan dengan kegiatan posyandu lansia yaitu


berupa penyuluhan dan pemasangan poster. Penyuluhan dilakukan dengan memaparkan
materi berupa power point dan sekaligus menjelaskan kepada warga yang hadir terkait
dengan materi Hipertensi berupa definisi, patofisiologi, gejala, faktor risiko, dan pencegahan
Hipertensi. Sedangkan untuk pemasangan poster juga dilakukan di lokasi yang sama yang
berisi tentang pengendalian Hipertensi. Sasaran intervensi ini adalah seluruh masyarakat RT
04 Dusun Gebang khususnya kelompok usia lansia.
Dari hasil intervensi menunjukkan bahwa kelompok sasaran intervensi diketahui
telah memahami mengenai Hipertensi yang dibuktikkan dengan memberikan beberapa
pertanyaan dan mengadakan sesi tanya jawab pada saat kegiatan penyuluhan dilakukan.
Selain itu,masyarakat juga akan mulai rutin mengecek kesehatannya melalui posyandu lansia
dan puskesmas terdekat. Sedangkan untuk masyarakat yang tidak hadir dalam kegiatan
intervensi, diharapkan dapat melihat dan membaca poster yang telah dipasang yang berisikan
tentang pengendalian Hipertensi sebagai tambahan edukasi masyarakat RT 04 Dusun
Gebang.

SIMPULAN
Berdasarkan dengan hasil kegiatan Community Diagnosis yang telah dilaksanakan
di RT 04 RW 45 Dusun Gebang, Kelurahan Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten
Sleman, maka dapat disimpulkan bahwa prioritas masalah kesehatan yang di tentukan dengan
metode USG di wilayah RT 04 adalah penyakit tidak menular yaitu Hipertensi. Rendahnya
tingkat pengetahuan masyarakat terkait dengan pencegahan dan pengendalian penyakit
Hipertensi serta kurangnya kesadaran masyarakat terkait pentingnya melakukan pengukuran
kadar darah secara berkala menjadi faktor utama tingginya Hipertensi di RT04/45 Dusun
Gebang. Setelah dilalukan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) maka ditemukan alternatif
pemecahan masalah berupa intervensi yang dilakukan dengan penyuluhan dan pemasangan
poster yang dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan posyandu lansia dengan harapan dapat
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mulai melakukan pola hidup
sehat dan mencegah penyakit Hipertensi sebelum terlambat.

UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih ditunjukkan kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan dukungan penuh sehingga kegiatan Community Diagnosis dapat dilaksanakan
dan diselesaikan sebagaimana mestinya. Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen
pembimbing lapangan yang sudah membimbing jalannya kegiatan dari awal sampai akhir,
kepada ketua dusun, ketua RT, ketua RW, kader posyandu, dan kader PKK yang telah

Community Diagnosis Permasalahan Kesehatan Hipertensi (Hernita Salsa Nabilla) | 5


2022 Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat

memberikan izin atas tempat pelaksanaan kegiatan serta telah membantu dan ikut serta dalam
beberapa kegiatan. Ucapan terimakasih juga ditunjukkan kepada seluruh masyarakat RT 04
Dusun Gebang yang telah berkenan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini.

DAFTAR PUSTAKA
Adhania, C. C., Wiwaha, G., & Fianza, P. I. (2018). Prevalensi Penyakit Tidak Menular pada
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di Kota Bandung Tahun 2013-2015. Jurnal Sistem
Kesehatan, 3(4), 204–211. https://doi.org/10.24198/jsk.v3i4.18499
Ainurrafiq, A., Risnah, R., & Azhar, M. U. (2019). Terapi Non Farmakologi dalam
Pengendalian Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi: Systematic Review. Media
Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 2(3), 192–199.
Ambarwati, A., & Ferianto, F. (2019). Evaluasi Pelaksanaan Pos Pembinaan Terpadu
Penyakit Tidak Menular (POSBINDU PTM). Jurnal Profesi Keperawatan (JPK), 6(1).
Asria, S., & Asmal. (2021). Implementasi Crm Dan Metode Usg Pada Perancangan Sistem
Informasi Penjualan Berbasis Web. CCIT Journal, 12(2), 102–114.
Suryani, D., & Anggraini, I. R. (2022). Penanganan Sampah Rumah Tangga di Dusun
Petoyan, Desa Giritirto, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul.
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(2), 284–290.
https://doi.org/10.33084/pengabdianmu.v7i2.2384
Sutriyawan, A., & Sari, I. P. (2020). Perbedaan Focus Group Discussion Dan Brainstorming
Terhadap Pencegahan Bullying Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Karangtengah.
Window of Health : Jurnal Kesehatan, January, 38–48.
https://doi.org/10.33368/woh.v0i0.245
Taslim, T., & Betris, Y. A. (2020). Gambaran Pemberian Obat Pada Penderita Overview of
Drugs in Patients With Hypertension. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 2(2), 72–79.
Yonata, A., & Pratama, A. S. P. (2016). Hipertensi sebagai Faktor Pencetus Terjadinya
Stroke. Jurnal Majority, 5(3), 17–21.
http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1030

Community Diagnosis Permasalahan Kesehatan Hipertensi (Hernita Salsa Nabilla) | 6

Anda mungkin juga menyukai