Anda di halaman 1dari 7

Nama : Muammar Tsani

NIM : 205060100111031

Integrated Road Management System

Bab I Definisi

Integrated Road Management System (IRMS) adalah sistem manajemen jalan


yang terintegrasi yang mencakup seluruh aspek manajemen jalan mulai dari
perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengawasan. IRMS mencakup
penggunaan teknologi dan informasi untuk mengelola jalan dengan lebih efektif dan
efisien, termasuk pengumpulan data, analisis, perencanaan, dan pengambilan
keputusan.

Bab II Tahapan/Kegiatan Pelaksanaan

Integrated Road Management System (IRMS) adalah suatu sistem manajemen


infrastruktur jalan raya yang meliputi pengumpulan data, analisis, perencanaan,
pengelolaan, dan pemantauan. Tahapan atau kegiatan yang umumnya dilakukan
dalam pelaksanaan IRMS meliputi:

1. Identifikasi kebutuhan: Tahapan ini dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan


IRMS dalam suatu wilayah tertentu. Identifikasi kebutuhan ini meliputi analisis
data lalu lintas, kondisi infrastruktur jalan raya, keamanan, dan kebutuhan
pengguna jalan.
2. Pengumpulan data: Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang karakteristik jalan raya, data lalu lintas, dan data infrastruktur. Data ini
digunakan sebagai dasar dalam pengembangan model IRMS yang akurat.
3. Analisis data: Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis untuk menentukan
keadaan infrastruktur jalan raya dan kebutuhan perbaikan yang harus dilakukan.
Analisis ini meliputi analisis kinerja jalan raya, analisis kualitas jalan, analisis
kecelakaan, dan analisis pengguna jalan.
4. Perencanaan: Tahapan perencanaan meliputi penentuan strategi perbaikan jalan
raya, alokasi anggaran, dan jadwal pelaksanaan perbaikan. Perencanaan juga
meliputi pengembangan program pemeliharaan dan perbaikan jalan raya serta
pengembangan program manajemen lalu lintas.
5. Implementasi: Implementasi IRMS meliputi pelaksanaan program pemeliharaan
dan perbaikan jalan raya, pengelolaan lalu lintas, dan penanganan situasi darurat.
Implementasi juga meliputi pembangunan infrastruktur jalan raya yang baru.
6. Pemantauan dan evaluasi: Tahapan ini meliputi pemantauan kinerja infrastruktur
jalan raya dan evaluasi program pemeliharaan dan perbaikan yang telah
dilakukan. Pemantauan dan evaluasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa
IRMS dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam meningkatkan kinerja
infrastruktur jalan raya.

Tahapan atau kegiatan di atas dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik pengembangan IRMS di setiap daerah. Penting untuk mengumpulkan
data yang akurat dan terbaru, serta melakukan analisis data dengan seksama untuk
memastikan keakuratan dan keefektifan model IRMS yang dikembangkan.

Bab III Dasar Hukum

Dasar hukum pelaksanaan Integrated Road Management System (IRMS) di


Indonesia didasarkan pada beberapa Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah,
antara lain:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang jalan.


2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan
Informasi Publik (KIP)
4. Undang-Undang No.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan.
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik
Indonesia.
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum.
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 23/PRT/M/2008 Tentang Organisasi dan
Tata Kerja Balai Besar dan Balai di Lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
dan Direktorat Jenderal Bina Marga.
9. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 630/KPTS/M/2009 Tentang Penetapan
Ruas-Ruas Jalan Dalam Jaringan Jalan Primer, menurut Fungsinya Sebagai Jalan
Arteri dan Jalan Kolektor 1
10. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 631/KPTS/M/2009 Tentang Penetapan
Status Ruas-Ruas Jalan Menurut Statusnya Sebagai Jalan Nasional.

Bab IV Aplikasi Integrated Road Management System

Aplikasi IRMS memiliki pengelolaan basis data oleh suatu perangkat lunakyang

spesifik. Perangkat lunak ini yang disebut DBMS (Database Management System).

Perangkat lunak ini berfungsi untuk mengorganisasi, menyimpan, mengubah dan

mengambil data kembali. Perangkat lunak ini juga menerapkan mekanisme pengamanan

data, pemakaian data bersama dari banyak pengguna, keakuratan/konsistensi data.

Perangkat Lunak DBMS yang digunakan adalah Oracle. Aplikasi IRMS ini menggunakan

Oracle Database versi 12.2.0.1. dalam bentuk Oracle Database Enterprise Edition (EE)

yang menawarkan kelebihan dalam hal skalabilitas dan reliabilitas dan tidak dibatasi oleh

ketersediaan sumber daya server untuk database. Database memberikan sejumlah pilihan

fitur dalah hal Ketersediaan (Availability), Skalabilitas, Analitik, Kinerja, Keamanan,

Pengelola, Pengembangan dan Integrasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan dan

melengkapi fungsi database sesuai kebutuhan pengguna.

a. Ketersediaan (Availability)

Oracle Active Data Guard (Oracle Data Guard) sebagai fitur tambahan,

memungkinkan akses read-only terhadap data yang terdapat pada standby database

untuk mengurangi beban kegiatan utama seperti pelaporan, query khusus, ekstraksi
dan backup, menyediakan pilihan untuk mengelola beban kerja melalui replikasi

database dan mengembangkan layanan terotomatisasi.

b. Skalabilitas

Oracle Real Application Clusters (RAC) menyediakan kemampuan untuk menangani

database failover dan ketersediaan yang tinggi dalam bentuk rolling upgrades, migrasi

instance secara online, keberlanjutan ap (Hartanto, 2021)likasi dan manajemen layanan yang

terotomatisasi.

c. Analitik

Oracle Advanced Analytics memungkinkan akses kedalam algoritma data mining

database dan penggunaan fungsi Oracle R Enterprise yang terintegrasi dengan bahasa

pemrograman statistik open-source R. Oracle On-Line Analytical Processing (OLAP)

adalah penerapan online analytical processing pada Oracle.

d. Kinerja (Performance)

Oracle Advanced Compression melengkapi fitur kompresi tabel dasar Enterprise

Edition dengan kompresi data secara menyeluruh. Oracle Database In-Memory adalah

penyimpanan data berorientasi kolom. Oracle Real Application Testing

memungkinkan pengujian perubahan sistem dalam bentuk simulasi beban kerja tingkat

produksi dan penggunaan. Oracle TimesTen Application-Tier Database Cache untuk

meningkatkan waktu respon.

e. Keamanan

Oracle Advanced Security menyediakan enkripsi data transparan yang memungkinkan

enkripsi data yang tersimpan dalam database, dan di-ekspor menggunakan Data Pump,

atau backup menggunakan Oracle Recovery Manager, dan penyuntingan terhadap data

sensitif yang dikembalikan pada aplikasi database. Oracle Database Vault melakukan
pembagian tugas dalam hal prinsip pemberian hak istimewa dan pengendalian akses data,
memungkinkan melindungi data aplikasi. Oracle Label Security adalah kerangka kerja yang
canggih dan fleksibel dalam penerapan pengendalian akses berbasis label.

f. Pengelolaan

Oracle Multitenant adalah kemampuan yang memungkinkan konsolidasi database dan


menyediakan lapisan abstraksi tambahan. Dalam konfigurasi multitenant, satu instance
database Oracle yang dikenal dengan "container database" (CDB) berperan sebagai sistem
database pemersatu untuk mengumpulkan sampai 252 objek database yang portabel yang
disebut dengan "pluggable databases" (PDB).

g. Pengembangan.

Oracle Spatial and Graph melengkapi fitur Oracle Locator dengan kemampuan spasial lanjut
yang memungkinkan pengembangan Sistem Informasi Geografis (SIG) yang kompleks dan
mencakup model data jaringan.

h. Integrasi

Oracle GoldenGate 11g (Perolehan data secara real time dan terdistribusi).

Bab V Peran Pihak-Pihak yang Terlibat pada IRMS

Integrated Road Management System (IRMS) merupakan sebuah sistem


terintegrasi yang melibatkan berbagai pihak dalam pengelolaan jalan raya dan
infrastruktur jalan. Pada tahap pembuatan IRMS, beberapa pihak yang terlibat antara
lain:

1. Pemerintah: Pemerintah berperan sebagai regulator dan pengambil kebijakan


terkait infrastruktur jalan raya. Pemerintah bertanggung jawab untuk menyediakan
anggaran untuk pembangunan infrastruktur jalan raya dan menentukan kebijakan
terkait pengelolaan jalan raya.
2. Konsultan teknis: Konsultan teknis bertanggung jawab untuk memberikan
pengetahuan teknis dalam pengembangan IRMS, seperti perencanaan jalan raya,
analisis data, dan teknologi terbaru.
3. Pemilik jalan: Pemilik jalan bertanggung jawab untuk memberikan data dan
informasi terkait jalan raya dan infrastruktur yang dimilikinya, serta memberikan
masukan terkait prioritas perbaikan infrastruktur jalan raya.
4. Masyarakat: Masyarakat memiliki peran penting dalam memberikan masukan
terkait kebutuhan pengembangan infrastruktur jalan raya, memberikan umpan
balik terhadap infrastruktur yang ada, dan mendukung pengembangan IRMS.
5. Operator jalan: Operator jalan memberikan masukan terkait kebutuhan
operasional jalan raya, seperti pemeliharaan dan perawatan jalan raya, pengaturan
lalu lintas, dan perbaikan infrastruktur jalan raya.

Ketika semua pihak terlibat pada tahap pembuatan IRMS, maka dapat
dihasilkan sebuah sistem pengelolaan jalan raya yang terintegrasi, berkelanjutan, dan
dapat memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat serta mendukung pertumbuhan
ekonomi.

Peran pihak-pihak tersebut didasarkan pada berbagai referensi dan praktik


yang ada di berbagai negara. Namun, terkadang pihak-pihak yang terlibat dalam
pembuatan IRMS dapat bervariasi tergantung pada negara, wilayah, atau lingkungan
tempat IRMS dikembangkan.

Bab VI Daftar Pustaka

Sudarmadji, B. (2014). Sistem Manajemen Jalan Terintegrasi (Integrated Road


Management System) Untuk Meningkatkan Kinerja Ruas Jalan di Indonesia.
Jurnal Teknik Sipil, 21(2), 87-96.

Direktorat Jenderal Bina Marga. (2015). Manual Integrated Road Management


System. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum.

Yudha, A. B., dan Ristiyanto, A. (2016). Perencanaan Sistem Manajemen


Jalan Terintegrasi pada Jalan Lingkar Luar Barat Jakarta. Jurnal Transportasi,
16(3), 189-196.

Hidayat, N., dan Triatmadja, R. (2018). Implementasi Sistem Manajemen


Jalan Terintegrasi (IRMS) di Jalan Nasional Sebagai Upaya Meningkatkan
Kualitas Pelayanan Jalan. Jurnal Transportasi, 18(3), 195-206.
Hadi, S., dan Prasetyo, G. (2019). Peningkatan Kualitas Pelayanan Jalan
Melalui Penerapan Sistem Manajemen Jalan Terintegrasi. Jurnal Teknik Sipil
dan Lingkungan, 6(2), 97-104.

Hartanto. (2021). Pengembangan Lanjutan Aplikasi Indonesia Integrated Road


Management System Di Direktorat Jenderal Bina Marga. Media Informatika
Vol.20 No.1 (2021), 32-33.

Pamungkas, S. S. (2018, June 4). Tentang IRMS (Integrated Road


Management System). Retrieved from Seftian Setia:
http://seftiansetia.com/tentang-irms/

Anda mungkin juga menyukai