Anda di halaman 1dari 20

Pengadaan Barang/Jasa

Dokumen Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS

KERANGKA ACUAN KERJA


Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS

1. LATAR Menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008


BELAKANG tentang Keterbukaan Informasi Publik Pasal 7 yang
menyebutkan bahwa Badan Publik wajib menyediakan,
memberikan dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang
berada dibawah kewenangannya kepada Pemohon
Informasi Publik, selain Informasi yang dikecualikan sesuai
dengan ketentuan. Dalam rangka memenuhi kewajiban
tersebut, Badan Publik dapat memanfaatkan sarana
dan/atau media elektronik dan non elektronik. Berkaitan
dengan hal tersebut, dalam rangka mencapai tujuan
strategis pelaksanaaan e-Government di Kota Cimahi
sebagaimana yang diamanatkan dalam kebijakan
Pemerintah Pusat dan Provinsi, yang tercantum dalam
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003. Dinas PUPR Kota
Cimahi sebagai salah satu SKPD yang berada di lingkungan
Pemerintah Kota CImahi mulai mencanangkan
pengembangan Data Base dan Sistem Informasi untuk
mempersiapkan mengarah situs informasi yang berbasiskan
web di dunia maya. Penyusunan Data Base dan Sistem
Informasi untuk menjawab peningkatan efisiensi waktu dan
biaya dalam pengelolaan data, analisa data, perencanaan,
monitoring, dan penyajian informasi yang representatif.
Sistem data base dan sistem informasi harus dibangun dan
untuk memulai hal tersebut pada tahun anggaran 2018 ini
akan dimulai dengan penyusunan studi Sistem Informasi
dan Pengelolaan Jaringan Jalan, yang diharapkan selain
untuk kepentingan tupoksi yang diemban juga dapat
menyajikan informasi bagi masyarakat/publik yang
membutuhkan.
Jaringan jalan merupakan prasarana transportasi yang
penting untuk menjalankan roda ekonomi dan
pemerintahan. Kondisi kualitas jalan sangat berpengaruh
pada kelancaran transportasi dan aktivitas perekonomian.
Oleh karena itu pemerintah perlu menjaga kondisi jaringan
jalan, diantaranya dengan mengembangkan sistem data
base dan sistem informasi yang akan membantu efisiensi
dalam pengelolaan data, analisa data, perencanaan,
monitoring, dan penyajian informasi yang representatif.
Sistem data base dan sistem informasi tersebut menjadi
sangat penting, mengingat perubahan tentang kuantitas
data jalan yang begitu cepat, serta jumlah data yang sangat
banyak sehingga memerlukan cara pengolahan dan
pengelolaan data melalui komputer. Permasalahan yang

KAK - 1
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, Bidang Bina Marga
Tahun Anggaran 2018
Pengadaan Barang/Jasa
Dokumen Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS

dihadapi pada perubahan-perubahan data kondisi jaringan


jalan yang relatif cepat, jumlah data yang banyak, dan
adanya bagian data pada tingkatan segmen jalan atau ruas-
ruas jalan yang memiliki kondisi baik/rusak yang berbeda
maka cara perencanaan dan pengelolaan jalan sudah
membutuhkan komputerisasi. Keakuratan pendataan secara
cepat dengan data lengkap yang menyajikan gambaran
kondisi jalan, beserta data atribut lainnya seperti foto-foto,
posisi geografis dalam peta, serta posisi lokasi dalam sistem
peta citra secara on line untuk memonitornya pada saat ini
teknologi yang ada sudah dapat dimanfaatkan. Untuk
memudahkan dalam pendataan, pengolahan data jalan
untuk keperluan identifikasi, perencanaan dan monitoring
sebagaimana tersebut dalam alinea di atas, maka diperlukan
sebuah Sistem Informasi dan Pengelolaan Jaringan Jalan.
Program komputasi tersebut harus dirancang dan dibangun
sesuai kebutuhan di SKPD/tupoksi. Sistem Informasi dan
Pengelolaan Jaringan Jalan program komputasi berisikan
gabungan antara penyajian data, data atribut, dan
pemetaan yang berbasis sistem geografis.
Kegiatan Penyusunan Aplikasi Sistem Informasi Data Base
Jaringan Jalan Kota Cimahi didasarkan atas ketentuan
peraturan perundangan sebagai berikut :
1. Undang-Undang RI Nomor 38 Tahun 2004 tentang
Jalan;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik.
3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan;
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 26 Tahun 1985
tentang Jalan;
5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 43 Tahun 1993
tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan;
6. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun
1993 tentang Marka Jalan;
7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 61 Tahun
1993 tentang Rambu-Rambu Lalu Lintas di Jalan;
8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 62 Tahun
1993 tentang Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas;
9. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 3 Tahun
1994 tentang Alat Pengendali dan Pengaman Pemakai
Jalan; dan
10. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
Nomor SK.AJ.003/5/9/DRJD/ 2011 tentang Petunjuk
Teknis Penyelenggaraan Perlengkapan Jalan.
11. Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 4 Tahun 2013
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Cimahi
Tahun 2012-2032.
KAK - 2
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, Bidang Bina Marga
Tahun Anggaran 2018
Pengadaan Barang/Jasa
Dokumen Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS

2. MAKSUD DAN Maksud dari pekerjaan Penyusunan Database Jaringan


TUJUAN Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS ini adalah akan merancang
dan membangun sebuah sistem informasi data tentang
jaringan jalan yang berbasis pada sistem data base dari data
sekunder yang ada dan pengecekan data lapangan berupa
tabel-tabel dan sistem peta spatial yang berbasis GIS
(Geographic Information System) dan membuat buka leger
jalan dan jembatan

Tujuan dari pekerjaan ini adalah Tujuan dari Penyusunan


Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis
GIS Kota Cimahi adalah :
1. Memberikan kemudahan didalam pengelolaan data
jaringan jalan, yang mencakup identifikasi,
perencanaan, dan monitoring.
2. Menyediakan informasi mengenai jaringan jalan kepada
publik secara mudah dan representatif.

3. SASARAN Sasaran yang ingin dicapai dari Penyusunan Database


Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS Kota Cimahi adalah
:
1. Memudahkan proses identifikasi dan inventarisasi data
jalan

2. Terbangunnya system informasi berbasis GIS (


geographic information system).

3. Tersajinya system informasi dalam bentuk tabulasi,


visual image, dan visual video.

4. Meningkatkan kualitas pengelolaan data pelegeran jalan


:

a. Meningkatnya kecepatan dan kemudahan akses data

b. Meningkatnya akurasi data

c. Meningkatnya ketersediaan dan kelengkapan data.

4. NAMA DAN Kegiatan Inspeksi Kondisi Jalan.


ORGANISASI Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Bina
PENGGUNA Marga Kota Cimahi
JASA
5. SUMBER Pekerjaan Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi
PENDANAAN Berbasis GIS ini dibiayai menggunakan Dana dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Cimahi Tahun
Anggaran 2018 dengan pagu anggaran Rp. 408.000.000,-

KAK - 3
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, Bidang Bina Marga
Tahun Anggaran 2018
Pengadaan Barang/Jasa
Dokumen Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS

(empat ratus delapan juta rupiah) termasuk PPN.

6. LINGKUP, Ruang lingkup penyusunan dalam Sistem Informasi dan


LOKASI Pengelolaan Jaringan Jalan diuraikan dalam lingkup materi,
KEGIATAN, lingkup cakupan wilayah, dan lingkup waktu pekerjaan
DATA DAN penyusunannya, dapat diuraikan sebagai berikut.
FASILITAS
PENUNJANG a. Lingkup Materi
SERTA ALIH Penyusunan Sistem Informasi dan Pengelolaan Jaringan
PENGETAHUAN Jalan ini merupakan kegiatan penyusunan program
komputerisasi yang menggabungkan antara data (tabel),
foto, dan peta yang berbasis geografis. Sistem yang
berbasis informasi geografis ini dirancang untuk proses
mengumpulkan, menyimpan dan menganalisis obyek,
dimana lokasi geografis menjadi karakteristik yang penting
dalam sistem ini. Kemampuan tersebutlah yang
membedakan sistem informasi geografis dengan sistem
informasi lain, dan membuat sistem informasi geografis
lebih bermanfaat dalam memberikan informasi yang
mendekati pada kondisi posisi yang nyata di lapangan.
Penyusunan Sistem Informasi dan Pengelolaan Jaringan
Jalan pada dasarnya merupakan pekerjaan gabungan,
antara :
1. Kegiatan inventarisasi data jaringan jalan adalah
penggolongan jalan terdiri atas :
a. Jalan didasarkan atas status kewenangan : jalan
nasional, jalan provinsi, jalan kota, dan jalan
lingkungan.
b. Jalan didasarkan fungsi dan peranan : jalan primer
dan, jalan sekunder.
c. Jalan didasarkan atas kelas : Jalan I, Jalan II, dan
Jalan III (III A, III B, dan III C).
2. Penyusunan program sistem data base jaringan jalan,
dimana data jaringan jalan yang telah diinventarisir
untuk selanjutnya diproses tabulasi data, dan dianalisa
secara komputerisasi yang mampu digunakan dalam
klasifikasi :
a. Kondisi jalan yang didasarkan atas status : baik dan
rusak.
b. Kondisi dimensi jalan yang didasarkan atas : panjang,
lebar perkerasan, GSP, dan GSB.
3. Penyusunan program sistem aplikasi informasi yang
akan memadukan data spasial dan data atribut. Program
aplikasi sistem informasi harus dirancang dengan segala
kemudahan untuk pemakai dan dapat melakukan
pengeditan data spasial pada aplikasi.
4. Penyusunan program pengelolaan jaringan jalan disusun

KAK - 4
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, Bidang Bina Marga
Tahun Anggaran 2018
Pengadaan Barang/Jasa
Dokumen Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS

dengan tujuan yang luas untuk mengelola aset


Pemerintah Daerah Kota Cimahi berupa :
 Pendataan jaringan jalan,
 Identifikasi kondisi jalan,
 Kebutuhan rehabilitasi.
 Perencanaan pengembangan jalan.
5. Melakukan survey topografi pada setiap ruas jalan guna
mendapatkan data situasi jalan.

6. Melakukan survey lalu lintas pada setiap ruas jalan guna


mendapatkan data lalu lintas harian rata-rata.

7. Melakukan pengambilan video pada setiap ruas jalan


guna mendapatkan data kondisi jalan secara visual

8. Membuat dan menyusun peta digital (spasial) Kota


Cimahi dari peta rupabumi skala 1 : 25.000

9. Melakukan inventarisasi, digitasi, Pengolahan data,


konversi dan kompilasi data.

10. Mengemas data informasi yang menggabungkan /


mengintegrasikan antara table, image dan video dalam
satu system

11. Output yang diharapkan sebagai tampilan adalah digital


mapping dengan informasi data tabulasi, image dan
video

12. Membuat system informasi leger jalan berbasis GIS


(geographic information system)

13. Membuat buku leger jalan per ruas jalan

14. Melaksanakan pelatihan guna pelaksanaan pemutahiran


data

15. Melaksanakan presentasi hasil kegiatan pelegeran dan


rancang bangun program GIS (geographic information
system)

16. Instalasi dan implementasi

b. Lingkup Wilayah Studi


Ruang lingkup studi dari Penyusunan Database Jaringan
Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS Kota Cimahi adalah pada
wilayah administrasi Kota Cimahi, yang terbagi dalam sistem
administrasi wilayah kecamatan dan kelurahan.
c. Lokasi Kegiatan

Kota Cimahi

KAK - 5
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, Bidang Bina Marga
Tahun Anggaran 2018
Pengadaan Barang/Jasa
Dokumen Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS

d. Data dan Fasilitas Penunjang

1. Penyediaan oleh Pengguna Jasa


Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa
yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh
penyedia jasa;
i. Laporan dan Data (yang ada)
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi
terdahulu serta photografi
ii. Akomodasi dan Ruangan Kantor (tidak ada)
iii. Staf Pengawasan/Pendamping (ada)
iv. Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau
wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau
pendamping atau project officer (PO) dalam
rangka pelaksanaan jasa konsultansi.
v. Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa
yang dapat dipergunakan oleh penyedia jasa
(bila ada)
2. Penyediaan oleh Penyedia Jasa
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara
semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

7. PENDEKATAN Penyusunan Sistem Informasi dan Pengelolaan Jaringan


DAN Jalan pada dasarnya merupakan pekerjaan merancang dan
METODOLOGI membangunan program komputer data base dan sistem
informasi. Kegiatan yang dilakukan dalam menyusun
program melalui suatu proses studi dengan tahapan sebagai
berikut :
a. Tahap Persiapan
1. Persiapan dasar berupa pengurusan surat ijin survey,
penyusunan jadual kegiatan, berupa penyiapan peta,
daftar pertanyaan, peralatan survey yang akan
digunakan, dan konsolidasi/mobilisasi personil.
2. Persiapan pelaksanaan teknis berupa penyusunan
metode pelaksanaan, studi literatur dan penelaahan
materi yang akan mendukung dalam penyusunan
Aplikasi Sistem Informasi Data Base Jaringan Jalan
dari studi-studi lain yang terkait.

b. Tahap Survey
Bagian-bagian pekerjaan yang tercakup dalam proyek ini
meliputi :
7.b.1 Survey pendahuluan

Survey pendahuluan bertujuan mengumpulkan data


pendukung sebagai pertimbangan untuk memahami lokasi
kegiatan (titik awal dan titik akhir setiap ruas jalan yang
akan di ukur), mendapatkan data sekunder guna menunjang
KAK - 6
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, Bidang Bina Marga
Tahun Anggaran 2018
Pengadaan Barang/Jasa
Dokumen Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS

pekerjaan survey teknik (survey lalu lintas dan survey data


teknis data teknis jalan).
Survey dan inspeksi jalan secara terinci harus dilakukan
untuk menghimpun catatan-catatan yang lengkap mengenai
data jalan dan bangunan pelengkap jalan.

7.b.2 Survey Topografi


Pekerjaan pengukuran topografi adalah kegiatan
pengumpulan data permukaan bumi, perhitungan dan
pemetaannya dengan skala tertentu serta di sajikan pada
lembaran kertas.
Pengukuran topografi dilakukan sepanjang lokasi sumbu as
jalan/jembatan dan sungai dengan mengadakan tambahan
pengukuran detail (pengukuran khusus) pada tempat yang
memerlukan.
Pekerjaan pengukuran topografi ini terdiri dari :
1. Pemeriksaan dan koreksi alat ukur

Sebelum dilakukan pengukuran, harus dilakukan


pemeriksaan dan koreksi terhadap alat ukur yang akan
di gunakan. Pemeriksaan harus dilakukan di lokasi
pekerjaan.
Alat ukur theodolite harus memenuhi syarat-syarat :
 Sumbu I vertical, dengan koreksi nivo kotak & nivo
tabung

 Sumbu II tegak lurus sumbu I

 Kesalahan kolimasi horizontal = 0

 Kesalahan index vertical = 0

Alat ukur waterpass, harus memenuhi syarat – syarat :


 Sumbu I vertical, dengan koreksi nivo kotak & nivo
tabung

 Garis bidik harus sejajar dengan garis arah nivo.

Cara pemeriksaan dan koreksi alat berdasarkan pada


standar teori ilmu ukur tanah, atau buku petunjuk
pemakaian alat.
Hasil pemeriksaan dan koreksinya serta hasil akhir
setelah dikoreksi harus dicatat dalam buku ukur sesuai
pekerjaannya, dan dilampirkan dalam laporan.

2. Pekerjaan Topografi

Pekerjaan ini terdiri dari :


1. Pemasangan patok – patok kayu

2. Pengukuran titik control horizontal dan vertical

KAK - 7
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, Bidang Bina Marga
Tahun Anggaran 2018
Pengadaan Barang/Jasa
Dokumen Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS

3. Pengukuran situasi

4. Pengukuran penampang memanjang

5. Perhitungan dan penggambaran peta

Lingkup/daerah pengukuran adalah 25 meter ke sebelah


kiri dan kanan jalan
Ketentuan dan tata cara pelaksanaan pengukuran di
lapangan dan cara penggambarannya adalah sebagai
berikut :
1. Pemasangan patok leger jalan

 Patok leger tersebut harus ditanam kuat–kuat ke


dalam tanah sedalam 80 cm (sisa di atas tanah ±
20 cm)

2. Pemasangan patok kayu

 Patok–patok kayu yang digunakan untuk


pengukuran polygon, sipat datar dan detail – detail
situasi, harus dipilih kayu yang cukup keras, lurus
dengan diameter 5 cm atau ukuran 4 x 6 cm dan
panjang 50 cm, bagian bawahnya diruncingkan,
bagian atas dan bagian tengahnya diratakan untuk
penulisan nomor patok. Patok harus ditanam cukup
kuat sedalam ± 30 cm

 Patok –patok kayu diberi tanda cat kuning, dan


diberi nomor urut dengan tulisan merah yang
diletakkan pada lokasi yang diperkirakan aman dari
kegiatan konstruksi di kemudian hari.

 Untuk memudahkan pencariaan patok-patok


tersebut sebaiknya pada pohon di sekitar patok
(apabila ada) di beri cat atau pita atau tanda-tanda
tertentu yang dapat terlihat dengan jelas.

 Khusus untuk profil memanjang yang titik – titiknya


terletak di sumbu jalan, diberi paku dengan
dilingkari cat kuning sebagai tanda dan nomor urut
/STA ( bila badan jalan sudah ada )

3. Pengukuran titik control

Titik kontrol horizontal


 Pengukuran titik control horizontal dilakukan dalam
bentuk polygon, azimuth diukur secara magnetis.

 Sisi polygon atau jarak antar titik polygon maksimal


100 meter dan jarak ini di ukur dengan menggunakan

KAK - 8
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, Bidang Bina Marga
Tahun Anggaran 2018
Pengadaan Barang/Jasa
Dokumen Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS

pegas ukur (meteran) atau alat ukur jarak elektronis.

 Patok – patok untuk titik – titik polygon ini terbuat


dari kayu dan patok – patok untuk titik ikatnya
terbuat dari beton dengan ketentuan seperti tersebut
pada butir 1 di atas.

 Sudut – sudut polygon diukur menggunakan alat ukur


theodolite dengan ketelitian dalam detik terbaca.

 Tingkat ketelitian pengukuran polygon tersebut


adalah:

 Kesalahan sudut horizontal yang diijinkan adalah


10 detik kali akar jumlah titik polygon.

 Batas kesalahan azimuth adalah tidak lebih dari 5


detik.

Titik kontrol vertical


 Menggunakan alat pengukuran ketinggian (waterpas)
orde n

 Pelaksanaan pengukuran dilakukan dengan cara dua


kali mendirikan alat

 Batas ketelitian yang dicapai tidak lebih besar dari 10


kali akar D (milimete ). D adalah panjang pengukuran
(Km )

 Menggunakan rambu ukur yang baik kondisinya

 Setiap kali pembacaan, dicatat bacaan benang


atas (BA), benang tengah (BT) dan Benang
bawah (BB) dalam satuan millimeter pekerjaan
pengukuran titik control vertical.

4. Pengukuran situasi

 Pengukuran situasi dilakukan dengan cara tachimetri

 Ketelitian alat yang digunakan adalah sudut


horizontalnya 30 detik terbaca, atau lebih teliti

 Pengukuran mencakup semua detail yang ada di


daerah/lokasi yang termasuk dalam lingkup
pengukuran

 Tempat-tempat yang merupakan sumber material


jalan/jembatan yang terdapat di sekitar jalur
pengukuran, dilakukan pengukuran dan dicatat untuk
dipetakan serta difoto.

KAK - 9
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, Bidang Bina Marga
Tahun Anggaran 2018
Pengadaan Barang/Jasa
Dokumen Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS

5. Pengukuran penampang memanjang

 Pengukuran dilakukan sepanjang sumbu rencana


jalan yang bersangkutan

 Peralatan yang digunakan sama dengan peralatan


yang digunakan pada pengukuran situasi

6. Perhitungan dan penggambaran peta

 Perhitungan koordinat

Perhitungan koordinat polygon dihitung berdasarkan


pada titik-titik ikat (BM) yang digunakan yaitu
koordinat local. Koreksi sudut diberikan tidak sama
rata, melainkan pada sisi yang lebih pendek diberikan
koreksi yang lebih besar.
 Perhitungan sipat dasar/ waterpass :

Perhitungan sipat dasar/waterpass dengan 3 desimal


harus dilakukan control pada setiap halaman, yaitu
jumlah beda tinggi harus sama dengan jumlah
pembacaan benang tengah rambu belakang dikurangi
dengan jumlah pembacaan benang tengah rambu
muka.
 Perhitungan ketinggian detail :

Ketinggian detail dihitung berdasarkan ketinggian


patok yang dipakai sebagai titik pengukuran detail
dan dihitung secara tachymetris.
 Penggambaran titik polygon

- Penggambaran titik polygon harus digambar pada


kertas millimeter, dengan skala 1 : 500

- Penggambaran titik-titik polygon didasarkan pada


hasil perhitungan koordinat, tidak secara grafis

- Untuk titik-titik ikat (BM) atau titik-titik baru harus


dicantumkan koordinatnya (x,y,z)

 Penggambaran detail situasi

- Gambar ukur yang berupa gambar situasi harus


digambar berdasarkan titik-titik polygon dengan
skala 1 : 1000

- Ketinggian titik-titik detail harus tercantum dalam


gambar ukur, begitu pula semua keterangan-
keterangan yang penting.

- Penulisan data ketinggian sampai dengan dua


decimal ( sampai dengan cm)

KAK - 10
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, Bidang Bina Marga
Tahun Anggaran 2018
Pengadaan Barang/Jasa
Dokumen Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS

 Penggambaran penampang

Penampang memanjang dibuat dengan skala vertical


1 : 100 dan skala horizontal 1 : 1000

7.b.3. Survey Data Teknis Jalan


Survey data teknis jalan meliputi :
1. Survey Indeks kekasaran jalan

Survey ini dilakukan menggunakan alat NAASRA


Rougness Meter atau alat lain yang biasa digunakan.
2. Survey panjang jalan (Halda)

Survey ini dilakukan pada setiap ruas jalan yang sudah


ditentukan untuk engetahui panjang jalan perkondisi
(baik, sedang atau buruk ) pada setiap ruasnya.
3. Survey kondisi lahan sepanjang jalan

Survey ini dilakukan dengan menggunakan video


kamera
4. Survey Utilitas

Survey ini dilakukan dengan melakukan inventarisasi


utilitas ( listrik, telepon, saluran air bersih/kotor, minyak,
gas, hidran, rumah kabel, jembatan, dll)
Untuk jembatan, informasi yang diperoleh dan harus
dicatat dalam formulir tersedia adalah sebagai berikut :
1. Nama dan Lokasi jembatan

2. Dimensi jembatan meliputibentang, lebar, tinggi


bebas, jenis bangunan atas dan bawah jembatan.

3. Perkiraan kasar jenis pekerjaan bila diperlukan


pekerjaan perbaikan atau pemeliharaan

4. Data yang diperoleh di catat dalam formulir

5. Foto dokumentasi sebanyak 4 (empat) lembar untuk


setiap jembatan yang diambil dari arah memanjang
dan melintang foto

6. Sketsa jembatan (denah potongan memanjang /


melintang)

7.b.4 Survey Lalu Lintas (LHR)


Survey ini dilakukan pada setiap ruas jalan untuk
kedua arah. 1 (satu) ruas jalan minimal 1 (satu) pos
pengamatan, lama pengamatan 2 hari per pos pengamatan.

7.b.5 Sistem Informasi Geografis (GIS)


Metodologi pelaksanaan pekerjaan system informasi

KAK - 11
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, Bidang Bina Marga
Tahun Anggaran 2018
Pengadaan Barang/Jasa
Dokumen Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS

leger jalan dan jembatan berbasis GIS (geographic


information system) yang telah ada dan membuat buku
leger jalan. Secara keseluruhan dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Pengumpulan data

a. Dalam tahap persiapan, konsultan akan melakukan


pengumpulan data untuk mendukung peta
penyusunan data spasial departemen dari instansi-
instansi terkait, dan akan melakukan kerjasama
dengan instansi-instansi antara lain, geologi tata
lingkungan, Badan Informasi Geospasial (BIG), badan
metrology dan geofisika, dinas-dinas pertanian, dinas-
dinas dan instansi terkait lainnya.

Adapun data yang harus dikumpulkan antara lain adalah


sebagai berikut :
b. Peta Tata Ruang

c. Peta Rupabumi Indonesia dari Badan Informasi


Geospasial (BIG)

Untuk menunjang kelengkapan data sarana dan pra


sarana pengelolaan data berbasis geographic
information system di Dinas Perkerjaan Umum dan
Penataan Ruang terdiri dari data primer dan sekunder.
2. Pembangunan Basis Data

Basis data merupakan bagian yang sangat penting


dalam pembangunan GIS (geographic Information
System) ini. Kelengkapan dan keakuratan basis data
menentukan kualitas analisis dan produk akhir. Ada
beberapa tahapan yang dilaksanakan dalam
pengembangan basis data tersebut.
3. Merancang Basis Data

Dalam merancang basis data konsultan akan


mendeterminasi batas area studi, system koordinat yang
akan digunakan. Layer data (coverage) apa yang
diperlukan, feature apa yang terdapat pada setiap layer
(lapisan), atribut apa yang diperlukan untuk setiap jenis
feature, bagaimana atribut dikodekan dan system
pengorganisasian.
4. Mengidentifikasi Layer Basis Data

Dalam mengidentifikasi feature geografi yang diperlukan


pada basis data dan atribut, ada beberapa tahapan yang
perlu dilakukan :
a. Identifikasi feature geografi dan atribut

Melakukan identifikasi feature geografi yang

KAK - 12
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, Bidang Bina Marga
Tahun Anggaran 2018
Pengadaan Barang/Jasa
Dokumen Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS

diperlukan pada basis data dan atribut yang berkaitan


dengan setiap feature, hal ini ditentukan secara
langsung oleh analisis yang ingin dilaksanakan dan
produk peta yang akan dibuat. Kemungkinan terdapat
beberapa atribut untuk setiap feature, berdasarkan
pada criteria analisis dan peta yang akan dihasilkan.
b. Mengorganisasi layer data

c. Mengidentifikasi coverage yang di otomasikan

5. Menentukan Masing Masing Atribut

a. Pengkodean

Yang dimaksud pengkodean adalah menentukan


parameter spesifik untuk setiap atribut dan jenis nilai
yang disimpan. Atribut yang disimpan apakah sebagai
bilangan atau karakter. Beberapa atribut yang
diterangkan oleh deret karakter akan lebih baik bila
disajikan sebagai kode. Jika atribut menerangkan
kelas, lebih mudah dan efisien untuk disimpan
sebagai kode daripada deskripsi
Pengkodean atribut memudahkan untuk memilih dan
menggambarkan feature dari kelas tertentu
b. Mengalokasikan penyimpanan

Selain menentukan bagaimana setiap atribut akan


disimpan, harus diputuskan pula jumlah penyimpanan
yang diperlukan untuk setiap atribut. Untuk item
numeric, selain menentukan jumlah digitnya juga
dapat ditentukan jumlah titik desimalnya. Semakin
sedikit ruang yang digunakan untuk setiap atribut
akan menghasilkan file data yang lebih kecil.

c. Menyusun kamus data

Kamus data merupakan pemeliharaan daftar, untuk


setiap coverage, nama atribut dan deskripsi dari nilai
atribut (termasuk deskripsi dari setiap kode jika
diperlukan)
Pembuatan kamus data untuk basis data ini akan
berguna sebagai referensi selama kita menggunakan
basis data tersebut dan pada saat dilakukan transfer
informasi ke basis data yang lainnya.
6. Registrasi Koordinat

Setelah mengidentifikasi semua coverage yang


diperlukan untuk basis data, coverage harus
diregistrasi dengan benar ke setiap coverage yang
lainnya. Hal ini berguna pada saat kita
mengkombinasikan data dari satu coverage dengan
KAK - 13
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, Bidang Bina Marga
Tahun Anggaran 2018
Pengadaan Barang/Jasa
Dokumen Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS

coverage yang lainnya. Data yang serupa harus


bersesuaian dengan tepat. Jika registrasi koordinat
mendekati, tetapi tidak tepat, maka akan
menghasilkan tepi yang buruk pada saat pembuatan
peta, dan pengukuran yang tidak tepat pada saat
mengkompilasi data untuk laporan.
7. Memasukan Data Spasial

Semua feature (titik, garis, polygon yang menyusun


peta) pada peta kertas dapat disimpan secara digital
setelah feature tersebut diformat dalam system
koordinat x, y sebagai titik, garis dan polygon.
Setelah feature tersebut di konversi ke dalam format
digital, titik disajikan oleh sepasang koordinat x, y
tunggal, garis disajikan oleh rangkaian pasangan
koordinat x, y dan polygon disajikan oleh titik label
tunggal yang dikelilingi oleh satu atau lebih arc (deret
koordinat x, y ; feature garis) yang merupakan satu
atau lebih garis dengan titik label didalam garis luar.
Data ini disimpan pada file, bila diperlukan, feature
dapat dibangun kembali dan ditampilkan secara grafik
dengan menghubungkan nilai koordinatnya.
Metode perolehan data dari peta dan
menempatkannya ke dalam file yang sangat umum
disebut sebagai digitasi. Digitasi merupakan proses
pengkonversian feature pada peta ke dalam format
digital. Digitasi terdiri dari penelusuran peta yang
dimuat pada meja digitasi. Dengan menekan tombol
pada keypad, maka akan terekam lokasi koordinat x,
y dari setiap feature.
8. Mendayagunakan Data Spasial

Agar data spasial yang telah dihasilkan ini benar-


benar berdaya guna berarti bahwa data koordinat
harus bebas dari kesalahan dan kebenaran secara
topologi
9. Menambahkan data atribut

Sebelum memulai analisis, harus ditentukan dahulu


informasi data atribut (data tambahan). Untuk
menambah atribut tambahan ke setiap feature,
tahapan yang perlu dilakukan :
a. Membuat file data baru untuk menangani data
atribut

b. Memasukan nilai atribut ke file data yang baru


nilai atribut yang akan dimasukan/ditambahkan
dapat diketikkan secara langsung ke dalam file
data

KAK - 14
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, Bidang Bina Marga
Tahun Anggaran 2018
Pengadaan Barang/Jasa
Dokumen Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS

c. Menggabungkan file data ke dalam atribut feature


coverage

10. Mengelola basis data

Dua proses utama pada pembuatan database system


informasi geografi adalah
a. Mengkonversikan coverage ke koordinat bumi
yang sebenarnya sehingga coverage tersebut
dapat digeoreferensikan dengan coverage yang
lainnya pda database yang telah ada.

b. Mengkombinasikan coverage yang bersebelahan


menjadi satu coverage yang mencakup suatu
area yang diharapkan

Pada kondisi tersebut layer dapat di overlay-kan pada


layer coverage lainnya. Masing masing
menggambarkan tema yang berbeda.
11. Transformasi

Pada saat peta didigitasi koordinat x dan y pada


awalnya disimpan pada ukuran digitizer. Untuk
mendayagunakan informasi ini dan juga menentukan
factor skala, diperlukan untuk mengkonversikan
ukuran ini ke system koordinat bumi riil pada proyeksi
yang sama seperti peta aslinya. Proses ini dikenal
sebagai transformasi.
12. Menggabungkan peta yang bersebelahan
(edgematching)

Setiap layer geografi dari data tematik di otomasikan


sebagai kumpulan coverage yang bersebelahan (satu
layer untuk setiap lembar peta yang mencakup
keseluruhan wilayah). Cakupan dari setiap coverage
biasanya di realisasikan dengan lembar peta individu.
Oleh karena itu batas coverage ditangani pada awalnya
sebagai penyajian langsung dari batas lebar peta.setelah
setiap lembar peta dikonversi ke dalam bentuk digital
melalui titik control tic, coverage yang terpisah dapat
digabung dan digunakan sebagai satu coverage. Arc yang
menyajikan batas lembar peta dapat dihapus

c. Tahap Pengolahan Data yang diperoleh dari hasil survey


selanjutnya dilakukan penyusunan data, yaitu suatu
tahap proses seleksi data, tabulasi data dan
pengelompokan atau mensistematiskan data sesuai
dengan kebutuhan. Hasil yang diharapkan adalah
tersusunnya formatting data yang baku. Formating data
tersebut secara sistematik siap untuk analisis melalui

KAK - 15
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, Bidang Bina Marga
Tahun Anggaran 2018
Pengadaan Barang/Jasa
Dokumen Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS

program komputasi. Tahap analisa data dalam program


data base, tampilan yang dibutuhkan adalah sistem
informasi data, yaitu :
- Dapat menampilkan data spasial (peta) berupa vektor.
- Dapat menampilkan informasi dari objek peta.
- Dapat melakukan pencarian berdasarkan administrasi
wilayah, status kewenangan jalan, fungsi dan peranan
jalan, serta kelas jalan.
- Dapat melakukan editing data.
- Dapat melakukan perencanaan dan pengelolaan.
- Menampilkan data atribut, seperti foto-foto kondisi
jalan.

7.b.6 Kriteria Desain GIS pada Pengelolaan LEGER JALAN


Secara umum criteria desain leger jalan didasarkan
pada acuan (benchmark) pengembangan system berbasis
GIS dengan memanfaatkan teknologi paling mutakhir, selain
itu secara khusus criteria GIS sebagai tool (alat) penunjang
antara lain :
1. GIS dapat dipakai untuk monitoring kondisi khususnya
jalan

2. GIS dapat memberikan informasi secara cepat dan


tepat tentang; kondisi jalan, secara detail setiap ruas
jalan sehingga data yang didapat dari setiap ruas jalan
detail dan dibantu dengan video visualnya jalan atau
segmen yang dituju.

3. Dengan GIS tersebut Dinas Pekerjaan Umum dan


Penataan Ruang dapat dengan mudah memperoleh
informasi akhir tentang kondisi terkini.

4. GIS yang dibangun dilengkapi dengan petunjuk teknis


penerapannya dan trouble shooting manakala terjadi
permasalahan teknis.

5. Transfer of knowledge bagi sumber daya manusia pada


Bidang Bina Marga sehingga mereka mampu melakukan
perawatan dan pengembangan (ekspansi) dan replica
GIS.

7.b.7 Data Input


Data masukan dalam GIS meliputi data spasial
(peta) dan data atribut (keterangan terhadap setiap objek
spasial dan segala informasi yang mungkin terkandung
didalamnya). Data spasial GIS dikelompokan dalam layer-
layer (entitas) dan dibedakan dalam 2 kelompok utama
yakni layer dasar GIS dan layer tematik GIS. Layer dasar
GIS meliputi : titik control pemetaan, jalan, sungai/drainase,
KAK - 16
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, Bidang Bina Marga
Tahun Anggaran 2018
Pengadaan Barang/Jasa
Dokumen Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS

dan titik-titik tinggi. Layer dasar GIS biasanya bersumber


dari peta dasar dan seharusnya memiliki ketelitian yang
lebih baik dari peta-peta tematik yang menjadi data
masukan GIS. Sementara itu software SIG yang digunakan
adalah dengan mempertimbangkan bahwa software SIG
tersebut haruslah merupakan sebuah solusi yang lengkap
yang menawarkan otomatisasi, manajemen, penayangan
dan kualitas keluaran data geografis maupun data
multimedia tertentu secara professional.
Secara detai dari kacamata teknis dan ekonomis, dalam
memilih software GIS yang terpenting adalah sebagai
berikut :
1. Software SIG harus mampu menghasilkan peta yang
terdiri dari sejumlah layer yang memadai .

2. Software SIG harus mampu memproduksi peta pintar


(intelligens maps) dengan menggabungkan data nilai
pada peta garis, titik maupun kenampakan grafis
lainnya.

3. Mudah digunakan

4. Memiliki kemampuan analitis

5. Memiliki kemampuan untuk melakukan pembaharuan


peta (maps editing dan updating)

6. Kemampuan geocoding

7. Produsennya memiliki sejarah perusahaan dan arah


pengembangan bisnis yang baik

8. Factor harga yang kompetitif

8. TENAGA AHLI Personil tenaga ahli yang diperlukan untuk mendukung


pelaksanaan penyusunan Sistem Informasi dan Pengelolaan
Jaringan Jalan ini antara lain :
Tenaga ahli yang diperlukan adalah :
Tenaga ahli :
- Ketua Tim /Ahli Teknik Sipil
- Ahli GIS
- Ahli Informatika
Sub Profesional Staf :
- Asisten Tenaga Ahli Teknik Sipil
- Asisten Tenaga Ahli GIS
- Asisten Tenaga Ahli Informatika
Staf Pendukung :
- Surveyor
- Drafter
- Sekretaris
- Operator komputer

KAK - 17
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, Bidang Bina Marga
Tahun Anggaran 2018
Pengadaan Barang/Jasa
Dokumen Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS

Untuk mencapai sasaran/tujuan pekerjaan yang ditentukan,


tenaga ahli konsultan harus bekerja secara penuh dan
mempunyai kualifikasi dan dukungan dari berbagai disiplin
ilmu sebagai berikut :

1. Ketua Tim
Sarjana Teknik Sipil (S2) dengan kualifikasi Ahli Madya Jalan
dengan pengalaman kerja Sipil sub bidang transportasi
minimal 7 tahun juga berpengalaman sebagai Ketua Tim
dan memiliki sertifikat keahlian dibidangnya. Keterlibatan
selama 3 (tiga) bulan sejumlah 1 (satu) orang.

2. Tenaga Ahli GIS


Sarjana Teknik Geodesi (S1) dengan kualifikasi Ahli Madya
Sistim Imformasi Geografis dalam bidang pemetaan sebagai
analisis GIS berpengalaman minimal 5 tahun. Keterlibatan 3
(tiga) bulan sejumlah 1 (satu) orang.

3. Tenaga Ahli Informatika


Sarjana Teknik Informatika (S1) dengan kualifikasi Ahli
Muda Informatika berpengalaman 3 tahun (tidak
bersertifikat). Keterlibatan 3 (tiga) bulan sejumlah 1 (satu)
orang.

Untuk mendukung tugas kegiatan Tenaga Ahli maka


diperlukan Sub Profesional Staf secara cukup dan
memadai, antara lain :
a. 1 (satu) orang Asisten Tenaga Ahli Teknik Sipil minimal
pendidikan S1 Teknik Sipil dengan minimal Pengalaman
1 tahun, keterlibatan 3 (tiga) bulan.
b. 1 (satu) orang Asisten Tenaga Ahli GIS minimal
pendidikan S1 Geodesi dengan minimal Pengalaman 1
tahun, keterlibatan 3 (tiga) bulan.
c. 1 (satu) orang asisten tenaga ahli Informatika minimal
pendidikan S1 Informatika dengan minimal Pengalaman
1 tahun, keterlibatan 3 (tiga) bulan.
Staf Pendukung antara lain :
a. 24 (dua puluh empat) orang surveyor minimal
pendidikan D3/S1 Teknik Sipil dengan minimal
pengalaman 1 tahun, keterlibatan 1 (satu) bulan.
b. 3 (tiga) orang drafter minimal pendidikan SMA/SMK
Sederajat dengan minimal Pengalaman 1 tahun.
keterlibatan 2 (dua) bulan.
3. 1 (satu) orang tenaga sekretaris minimal pendidikan
SMA/SMK Sederajat dengan minimal Pengalaman 1
tahun, keterlibatan 3 (tiga) bulan.
4. 1 (satu) orang tenaga operator komputer minimal
KAK - 18
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, Bidang Bina Marga
Tahun Anggaran 2018
Pengadaan Barang/Jasa
Dokumen Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS

pendidikan SMA/SMK Sederajat dengan minimal


Pengalaman 1 tahun, keterlibatan 3 (tiga) bulan.

9. JANGKA Jangka waktu pelaksanPPaan kegiatan ini diperkirakan 90


WAKTU (Sembilan puluh) hari kalender
PELAKSANAAN

10 KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini


adalah berupa :
- Program Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota
Cimahi Berbasis GIS, serta data-data penunjangnya.
- Program system informasi geografi leger jalan dan buku
peta jalan dan index nama peta dan buku leger jalan
berupa soft copy maupun hard copy.

11 LAPORAN Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Aplikasi Sistem Informasi


Data Base Jaringan Jalan Kota Cimahi merupakan suatu
proses perencanaan yang terdiri atas beberapa tahap
kegiatan. Dalam setiap tahap kegiatan ini harus disusun
laporannya, yang terdiri atas :
1. Laporan Pendahuluan Laporan ini berisi latar belakang
kegiatan, langkah-langkah persiapan, dasar pemikiran
dalam kajian studi, gambaran data hasil survey
pendahuluan untuk memahami kawasan studi, kajian
dan arah penyeselaian studi. Laporan Pendahuluan
dibuat sebanyak 10 (sepuluh) exemplar. Laporan
Pendahuluan diselesaikan dalam waktu 1 (satu) bulan
setelah ditandatanganinya SPMK.
2. Laporan Antara Laporan ini berisi data hasil kegiatan
survey lapangan. Memetakan jaringan jalan dalam
sistem Fungsi, Peranan, status (Jalan Nasional, Jalan
Provinsi, dan Jalan kota), dimensi, kondisi, dan
keterangan lainnya.
Berdasarkan hasil survey data kondisi jaringan jalan
yang ada untuk selanjutnya dilakukan pendataan secara
sistematis, dilengkapi foto kondisi objeknya. Laporan
Antara dibuat sebanyak 10 (sepuluh) exemplar. Laporan
Antara diselesaikan 2 bulan setelah ditandatanganinya
SPMK.
3. Laporan Akhir Penyusunan Laporan Akhir akan diawali
dengan Draft Laporan Akhir yang berisi data base,
konsep sistem informasi yang akan ditampilkan dan
manual user sistem aplikasi. Dalam diskusi ini akan
ditampilkan program aplikasi Sistem Informasi Dan
Pengelolaan Jaringan Jalan dan dilakukan uji coba.
Laporan Akhir dibuat sebanyak 10 (sepuluh) exemplar.
10 exemplar sebagai bahan kajian diskusi pembahasan
KAK - 19
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, Bidang Bina Marga
Tahun Anggaran 2018
Pengadaan Barang/Jasa
Dokumen Penyusunan Database Jaringan Jalan Kota Cimahi Berbasis GIS

Draft Laporan Akhir. Selanjutnya 10 exemplar


diserahkan setelah buku Draft Laporan Akhir dilakukan
perbaikan dan penyempurnaan sesuai rekomendasi
dalam diskusi, sehingga menjadi laporan final. Laporan
Akhir diselesaikan 3 bulan setelah ditandatanganinya
SPMK disertai dengan buku panduan sebanyak 10
exemplar, CD pelaporan sebanyak 10 buah, program
dalam External Hard Disk 1 TB sebanyak 2 buah yang
telah terpasang pada alat pengoperasian pengolahan
data.

Cimahi, 2018

Kepala Bidang Bina Marga


Selaku
Pejabat Pembuat Komitmen

WILMAN SUGIANSYAH, ST., ME


NIP. 19790607 200502 1 002

KAK - 20
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, Bidang Bina Marga
Tahun Anggaran 2018

Anda mungkin juga menyukai