Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WIRUN KUTOARJO
Desa Wirun Kec. Kutoarjo Kab. Purworejo - 54212 Telp. (0275) 6453503
Email : puskesmaswirun1@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

I. PENDAHULUAN
Bahwa dalam rangka upaya meningkatkan pelayanan kesehatan
Puskesmas merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang
sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya
kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas
mempunyai karakteristik yang sangat kompleks. Berbagai jenis
tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuannya masing-masing
berinteraksi dan bersinergi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus
diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan
yang bermutu, membuat semakin kompleksnya permasalahan dalam
Puskesmas. Puskesmas harus mampu memberikan pelayanan pasien
yang lebih aman. Termasuk di dalamnya asesmen risiko, identifikasi,
dan manajemen risiko terhadap terhadap pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti
insiden, dan menerapkan solusi untuk mengurangi serta
meminimalisir timbulnya risiko.

II. LATAR BELAKANG


Kegiatan manajemen fasilitas dan keselamatan merupakan kegiatan
yang dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
maka keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan harus mencukupi.
Di samping ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang cukup,
kualitas lingkungan juga merupakan hal yang penting dalam
pencapaian derajat kesehatan. Puskesmas sebagai tempat kerja
harus mengupayakan kesehatan dan keselamatan kerja pegawainya.
Di sisi lain Puskesmas harus memenuhi persyaratan lokasi,
bangunan, prasarana, sumber daya manusia, kefarmasian, dan
peralatan (UU No. 44 Tahun 2009, psl 7 ayat 1). Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan (MFK) sebagai salah satu standar yang turut dinilai
dalam Akreditasi Puskesmas mempunyai kontribusi yang cukup
mentukan status akreditasi. Oleh karena itu Standar Manajeman
Fasilitas dan Keselamatan (MFK) harus diupayakan memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

A. Tujuan Umum
Tersedianya fasilitas yang aman, berfungsi dan mendukung
bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung.

B. Tujuan Khusus
1. Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan resiko
2. Mencegah kecelakaan dan cidera
3. Memelihara kondisi aman

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO KEGIATAN POKOK URAIAN KEGIATAN
.

1
1. Keselamatan dan 1. Pembuatan program
Keamanan Keselamatan dan Keamanan
fasilitas Puskesmas, serta
memonitor untuk mengamankan
area yang diidentifikasi.
2. Identifikasi semua staf,
pengunjung dan semua area
yang beresiko kemananan.
3. Membuat pedoman keselamatan
dan keamanan selama masa
pembangunan dan renovasi.
4. Pimpinan Puskesmas
memanfaatkan semua sumber
daya yang ada sesuai dengan
program.
5. Bila ada badan independen
dalam fasilitas pelayanan akan
di survei untuk memastikan,
badan tersebut mematuhi
program keselamatan.
6. Pendokumentasian hasil
pemeriksaan fasilitas terkini dan
akurat
7. Melaksanakan tindak lanjut
terhadap temuan fisik untuk
mengurangi timbulnya resiko.
keselamatan.
8. Menyusun rencana kerja dan
anggaran fasilitas Puskesmas
sesuai perundangan yang
berlaku, agar fasilitas tetap
dapat beroperasi secara aman
dan efektif.

2. Bahan dan Limbah 1. Melakukan identifikasi bahan


Berbahaya dan dan limbah berbahaya, serta
Beracun. mempunyai daftar terbaru
bahan berbahaya di Puskesmas.
2. Membuat rencana dan
melaksanakan untuk
penanganan, penyimpanan dan
penggunaan yang aman bahan
bahan limbah berbahaya.
3. Menyusun laporan dan
investigasi setiap ada tumpahan
atau paparan dan insiden
lainnya yang berkaitan dengan
bahan bahan dan limbah
berbahaya.
4. Menyusun dan melaksanakan
rencana penanganan limbah
berbahaya serta
pembuangannya secara aman
sesuai dengan hukum yang
berlaku.
5. Menyusun dan melaksanakan
prosedur yang benar dalam
menggunakan alat perlindungan
diri saat menangani tumpahan
atau paparan.
6. Mendokumentasikan
persyaratan izin, lisensi atau
ketentuan staf yang
2
diperbolehkan mengelola bahan
dan limbah berbahaya.
7. Menyusun dan menerapkan
rencana untuk pemasangan
label pada bahan dan limbah
berbahaya

3. Bencana/DISASTER 1. Melakukan identifikasi


kemungkinan bencana internal
dan eksternal, seperti keadaan
darurat masyarakat, wabah,
bencana alam dan bencana lain.
2. Membuat rencana untuk
penanganan kemungkinan
terjadinya kedaruratan bencana.
3. Melaksanakan ujicoba/ simulasi
bencana di Puskesmas secara
tahunan.
4. Melakukan survei badan
independen terhadap fasilitas
pelayanan pasien yang terkait
dengan kedaruratan komunitas,
untuk meyakinan bahwa badan
independen mematuhi kesiapan
menghadapi bencana
4. Penanganan Kebakaran 1. Membuat rencana dan
melaksanakan program K3
bidang pengamanan kebakaran
secara terus menerus untuk
memastikan penghuni
Puskesmas aman dari
kebakaran, asap dan
kedaruratan lain yang bukan
kebakaran.
2. Melakukan survei terhadap
badan independen yang
mengelola K3 mematuhi
rencana pengaman kebakaran.
3. Membuat program pengurangan
resiko kebakaran dengan cara
melakukan assesmen resiko
kebakaran saat ada
pembangunan di atau
berdekatan dengan fasilitas
pelayanan dan melakukan
deteksi dini terhadap kebakaran
dan asap.
4. Membuat pedoman cara
melakukan evakuasi / jalan
keluar yang aman dari fasilitas
jika terjadi kebakaran dan
kedaruratan, bukan kebakaran.
5. Puskesmas melaksanakan
ujicoba sistem deteksi
kebakaran dan pemadaman
kebakaran serta
pemeliharaannya, serta
didokumentasikan.
6. Membuat program pelatihan
untuk staf tentang pengamanan
kebakaran dan asap sekurang-
kurangnya tiga tahun sekali.
7. Puskesmas membuat prosedur
3
dan pelaksanaan serta evaluasi
untuk pelarangan merokok bagi
pasien, keluarga, pengunjung
dan staf.
5. Alat Kesehatan 1. Memastikan peralatan
kesehatan (medis dan non
medis) pada masing-masing
ruang tersedia.
2. Membuat jadwal pemeliharan
peralatan kesehatan (medis dan
non medis).
3. Melakukan monitoring terhadap
pemeliharaan peralatan
kesehatan (medis dan non
medis).
4. Melakukan monitoring terhadap
fungsi peralatan kesehatan
(medis dan non medis).
5. Melakukan tindak lanjut hasil
monitoring terhadap peralatan
kesehatan.
6. Melakukan kalibrasi pada
peralatan kesehatan bila
diperlukan
7. Mengurus ijin Alat Kesehatan
yang dalam penggunaannya
dibutuhkan ijin resmi.
6. Sistem Utilisasi 1. Memastikan Puskesmas
memiliki 12 elemen sistem
Utilisasi
a. Sistem Ventilasi
b. Sistem pencahayaan
c. Sistem air bersih
d. Sistem kelistrikan
e. Sistem komunikasi
f. Sistem Gas medis
g. Sistem Proteksi petir
h. Sistem Proteksi kebakaran
i. Sistem sarana evakuasi
j. Sistem pengendalian
kebisingan
k. Puskesmas keliling
l. Ambulan jika dibutuhkan
2. Membuat jadwal pemeliharaan
terhadap ke 12 elemen sistem
3. Melakukan monitoring terhadap
pemeliharaan 12 elemen sistem
Utilisasi.
4. Melakukan monitoring terhadap
fungsi 12 elemen sistem
Utilisasi.
5. Melakukan tindak lanjut hasil
monitoring terhadap 12 elemen
sistem Utilisasi.

7. Pendidikan (Edukasi) 1. Membuat daftar standar


petugas pendidikan minimal
berdasarkan peraturan meteri
kesehatan
2. Membuat daftar pendidikan
terakhir karyawan beserta
pelatihan yang pernah diikuti
(dan sertifikat masih berlaku)
4
3. Melakukan konsultasi dengan
pihak berwenang jika ada
karyawan dengan pendidikan
dibawah standar
4. Mengajukan pelatihan bagi
karyawan dengan fungsional
tertentu untuk meningkatkan
kemampuan dan ketrampilan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


A. Pengusulan dan pembentukan Tim MFK Puskesmas Wirun
Kutoarjo.
B. Pelatihan internal dan eksternal Tim MFK untuk peningkatkan
kompetensi dan komitmen personal.
C. Mengadakan rapat rutin (minimal tri bulanan) sebagai bentuk
tindak lanjut monitoring dan evaluasi area berisiko.
D. Pemilihan dan pembuatan program prioritas MFK.
E. Sosialisasi pelaksanaan program MFK Puskesmas Wirun
Kutoarjo.
F. Pembuatan Laporan Tahunan kegiatan MFK Puskesmas Wirun
Kutoarjo.

VI. SASARAN
Sumber daya manusia (SDM), Pasien, Keluarga serta pengunjung lain
di Puskesmas Wirun Kutoarjo

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

NO NAMA KEGIATAN WAKTU


1. Pengusulan dan pembentuk kepanitiaan Januari 2022
MFK
2. Penentuan area berisiko Januari, April, Oktober
2022
3. Pengidentifikasian area berisiko Januari, April, Oktober
2022
4. Tindak lanjut dan evaluasi area berisiko Maret, Juni, September,
Desember 2022
5. Pendokumentsian dan pelaporan hasil Desember 2022
kegiatan MFK

VIII. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN


PELAPORAN
NO NAMA KEGIATAN WAKTU MONEV PELAPORAN KET
1. Pengusulan dan Januari 2022 Januari 2022
pembentuk
kepanitiaan MFK
2. Penentuan area Januari, April, Januari, April,
berisiko Oktober 2022 Oktober 2022
3. Pengidentifikasian Januari, April, Januari, April,
area berisiko Oktober 2022 Oktober 2022
4. Tindak lanjut dan Maret, Juni, Maret, Juni,
evaluasi area September, September,
berisiko Desember 2022 Desember
2022
5. Pendokumentsian Desember 2022 Desember
dan pelaporan hasil 2022
kegiatan MFK

5
IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN

A. Pencatatan dan Pelaporan dilakukan selama pra kegiatan,

pelaksanaan, monitoring, evaluasi.

B. Petugas memberikan Laporan kepada Kepala Puskesmas

sesuai jadwal.

Mengetahui Penanggung Jawab Program


Kepala Puskesmas Wirun Kutoarjo

dr. Hendi Rastiawan (Annafsul M. S.Tr.Keb)


Penata NIP19860101200902 2 019
NIP. 197604062009041001

Anda mungkin juga menyukai