TESIS
JAKARTA
Juni, 2010
i
NPM : 0806441592
ii
Pembimbing Tesis :
iii
DEWAN PENGUJI :
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 24 Juni 2010
iv
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Sains
pada Program Pascasarjana, Departemen Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak dari masa perkuliahan sampai pada
penyusunan tesis ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan tesis ini. Oleh
karena itu, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada :
(1) Bapak Prof. Dr. Bambang Shergi Laksmono, M.Sc,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
(2) Bapak Dr. Roy V. Salomo, M.Soc.Sc, Ketua
Departemen Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia.
(3) Bapak Prof. Dr. Eko Prasojo, Mag.rer.Publ, Ketua
Program Pascasarjana Departemen Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
(4) Bapak Prof. Dr. Azhar Kasim, MPA, selaku dosen
pembimbing yang dalam kesibukannya masih bersedia untuk memberikan
arahan dan bimbingan sehingga tesis ini dapat terwujud.
(5) Pemimpin serta segenap pegawai jabatan fungsional
pranata komputer di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Pajakyang telah banyak membantu kelancaran penelitian dan
pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penyusunan tesis ini.
(6) Para dosen dan staf tata usaha Program studi Ilmu
administrasi kekhususan administrasi pengembangan sumber daya
manusia , program Pascasarjana Departemen Ilmu Administrasi Fakultas
Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.
v
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tesis ini membawa manfaat
bagi pengembangan ilmu.
vi
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 24 Juni 2010
Yang menyatakan
vii
ABSTRAK
viii
ix
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ii
TANDA PERSETUJUAN PEMBIMBING TESIS iii
HALAMAN PENGESAHAN iv
UCAPAN TERIMAKASIH v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA vii
ILMIAH
ABSTRAK viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 5
1.3 Tujuan Penelitian 6
1.4 Manfaat Penelitian 6
1.5 Batasan Penelitian 7
1.6 Sistematika Penulisan 7
2. TINJAUAN PUSTAKA 9
2.1 Landasan Teori 9
2.2 Penelitian Terdahulu 42
2.3 Definisi Konseptual dan Operasional 44
2.4 Kerangka Berpikir 46
2.4 Hipotesa Penelitian 47
3. METODE PENELITIAN 49
3.1 Pendekatan Penelitian 49
3.2 Tipe Penelitian 49
3.3 Populasi dan Sample 49
3.4 Teknik Pengumpulan Data 50
3.5 Instrumen Penelitian dan Skala Penelitian 51
3.6 Teknik Analisis Data 51
3.7 Keterbatasan Penelitian 57
ix
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
4.5.4 Koefisien Regresi 89
4.5.5 Uji t 90
4.6 Pembahasan Penelitian 94
x
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
DAFTAR GAMBAR
xi
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner
Lampiran 2. Data Responden – Variabel Bebas (Skala Ordinal)
Lampiran 3. Transformasi Data - Variabel Kelompok Kerja
Lampiran 4. Transformasi Data - Variabel Pendidikan dan Pelatihan
Lampiran 5. Transformasi Data - Variabel Peraturan dan Prosedur Kerja
Lampiran 6. Transformasi Data - Variabel Lingkungan Kerja
Lampiran 7. Transformasi Data - Variabel Rasa Aman
Lampiran 8. Data Responden - Variabel Bebas (Skala Interval)
Lampiran 9. Data Responden - Variabel Terikat (Skala Ordinal)
Lampiran 10. Transformasi Data - Variabel Terikat
Lampiran 11. Data Responden - Variabel Terikat (Skala Interval)
Lampiran 12. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Bebas
Lampiran 13. Hasil Uji Validitas Variabel Terikat
Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Terikat
xiv
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
DAFTAR TABEL
xii
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Regresi Dan Uji T Pengaruh Kelompok
Kerja, Pendidikan Dan Pelatihan, Peraturan Dan Prosedur
Kerja, Lingkungan Kerja Serta Rasa Aman Terhadap
Kepuasan Kerja ................................................................... 89
xiii
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
positif untuk mewujudkan Good Governance dan e-Government, hal ini tercermin
dari adanya tujuan peningkatan efektifitas dan efisiensi melalui reformasi dan
modernisasi.
Dalam kenyataannya reformasi dan modernisasi yang terjadi di Direktorat
Jenderal Pajak belum seutuhnya memenuhi kriteria Good Governance, karena
belum terpenuhinya beberapa karakteristik Good governance yaitu karakteristik
organisasi flat dan banyak diisi oleh jabatan fungsional. Rendahnya jumlah
pegawai dalam jabatan fungsional pranata komputer merupakan bentuk nyata
belum terciptanya Good Governance.
Sejalan dengan semangat modernisasi dan reformasi, Liker dan Meier (2007)
berpendapat bahwa guna mewujudkan perubahan dan agar perubahan tersebut
dapat menggiring perusahaan untuk mencapai hasil yang diinginkan, penting
untuk mengubah motivasi. Oleh karena itu dalam upaya untuk mewujudkan e-
Government for Good Governance di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak,
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dan kepuasan kerja yang dimiliki
pegawai pada jabatan fungsional pranata komputer merupakan suatu hal yang
dipandang perlu untuk diketahui. Sehingga dapat dilakukan upaya-upaya untuk
peningkatan motivasi dan kepuasan kerja pegawai dalam jabatan fungsional
pranata komputer yang tepat guna, sehingga kebutuhan sumber daya manusia
yang kompeten di bidang teknologi informasi dapat terpenuhi.
Motivasi kerja merupakan konsep yang memandang dedikasi terhadap pekerjaan
sebagai nilai yang sangat berharga yang dimiliki oleh pekerja. Pekerja dengan etos
kerja yang tinggi dapat tercermin dari perilakunya yang senang bekerja keras,
bersikap adil, tidak membuang-buang waktu selama jam kerja atau korupsi waktu,
keinginan untuk memberikan prestasi yang terbaik dari sekedar yang disyaratkan
dalam pekerjaan, mau bekerja sama, hormat dengan sesama rekan kerja, dan lain
sebagainya.
Proses pemilihan karyawan baru mulai dari kegiatan perencanaan tenaga kerja,
rekrutmen, seleksi, penempatan, kesempatan untuk mengembangkan karir
menjadi hal-hal penting dalam memperoleh pekerja dengan motivasi kerja yang
tinggi. Selain itu para pekerja dituntut untuk memberikan yang terbaik bagi
organisasi sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasi yang pada
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN
Universitas Indonesia
BAB 4 PEMBAHASAN
Universitas Indonesia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
masing departemen terkait. Selain itu Roberts juga menyatakan bahwa struktur
organisasi adalah hasil proses evolusi dari waktu ke waktu sebagai refleksi dari
operasional proses dan strategi-strategi tertentu.
Struktur organisasi teknologi informasi dan komunikasi dalam instansi pemerintah
khususnya Direktorat Jenderal Pajak, menggunakan bottom-up approach yang
pada pelaksanaan operasionalnya mengalami beberapa perubahan seiring dengan
adanya reformasi dan modernisasi. Pegawai fungsional pranata komputer dalam
struktur organisasi Direktorat Jenderal Pajak saat ini terdistribusi berdasarkan dua
kelompok unit organisasi yang mengelola TIK yaitu Direktorat Teknologi
Informasi dan Direktorat Transformasi teknologi Informasi dan Komunikasi,
dengan pola distribusi yang berbeda-beda.
Terdapat tiga organisasi untuk fungsi teknologi informasi, yaitu the partner model,
the platform model dan the scalable model (Irawan, 2006, hal 3,4,5). The partner
model, pada model ini fungsi teknologi informasi berperan aktif dan langsung
dalam berkolaborasi dengan bisnis guna menciptakan inovasi melalui teknologi
informasi. Model ini cocok digunakan pada perusahaan yang ingin
mempromosikan inovasi bisnisnya melalui teknologi informasi tetapi perusahaan
tersebut memiliki eksekutif bisnis yang tidak mengerti teknologi informasi.;
The platform model, fungsi teknologi informasi pada model tersebut memberikan
aset, pelayanan, dan sumber daya terhadap inovasi bisnis dalam perusahaan, lebih
banyak melakukan kegiatan yang menciptakan inovasi serta mengutamakan
pengembangan platform dan kemampuan. Model seperti ini cocok untuk
diaplikasikan pada organisasi dengan skala global yang memiliki banyak divisi
dimana masing-masing divisi menjalankan beberapa bisnis yang berbeda-beda.
The scalable model, fungsi teknologi informasi pada model ini adalah untuk
menciptakan fleksibilitas yang maksimum dalam hal sumber daya manusia
dengan meningkatkan kemampuan teknologi informasi dalam menyelaraskan
fungsinya terhadap perkembangan bisnis yang naik atau turun. Model seperti ini
cocok digunakan pada perusahaan dengan skala global yang bergerak di bidang
bisnis yang berbeda-beda.
Dari tiga macam model yang telah disebutkan pada paragraph-paragraph
sebelumnya Irawan juga yang menyatakan bahwa “tidak ada model organisasi
Universitas Indonesia
Motivasi atau movere dalam bahasa latin yang berarti dorongan atau
menggerakkan sebagai “ Proses pemberian motif (penggerak) bekerja kepada para
bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi
tercapainya tujuan organisasi secara efisien“ (Sarwoto, 1979, hal.135). Selain itu
Manullang (1982) menyatakan bahwa “motivasi adalah pemberian kegairahan
bekerja kepada pegawai dengan pemberian motivasi dimaksudkan pemberian
daya perangsang kepada pegawai yang bersangkutan agar pegawai tersebut
bekerja dengan segala daya dan upayanya” (hal.150). Siagian (1983) pun
Universitas Indonesia
Salah satu nilai-nilai yang diyakini benar oleh Direktorat Jenderal Pajak adalah
teamwork yaitu memiliki kemampuan bekerjasama dengan orang/pihak lain serta
membangun network untuk menunjang tugas dan pekerjaan. Hal ini sejalan
dengan pendapat Sudrajat (2008) bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk
sosial, hal ini sesuai dengan pendapat Maslow dalam teori hirarkhi-nya yang
menyatakan bahwa manusia mempunyai lima kebutuhan yang membentuk
tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki dari yang paling penting hingga yang
tidak penting dan dari yang mudah hingga yang sulit untuk dicapai atau didapat.
Kebutuhan tersebut pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia
mempunyai lima tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu : (1) kebutuhan
fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat; (2)
Universitas Indonesia
kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga
mental, psikologikal dan intelektual; (3) kebutuhan akan kasih sayang (love
needs); (4) kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya
tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan (5) aktualisasi diri (self
actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk
mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi
kemampuan nyata (hal.1).
Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk sosial senantiasa membutuhkan orang
lain dan berupaya untuk diterima oleh lingkungannya. Pandangan ini selaras
dengan pendapat David Mc Clelland yang mengemukakan tentang teori motivasi
prestasi (achievement motivation theory) yaitu pegawai mempunyai cadangan
energi potensial. Bagaimana energi dilepaskan dan digunakan tergantung pada
kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia.
Energi akan dimanfaatkan oleh pegawai karena didorong oleh : (1) Kekuatan
motif dan kebutuhan dasar yang terlibat; (2) Harapan keberhasilannya; (3) Nilai
insentif yang melekat pada tujuan. Sedangkan hal-hal yang memotivasi seseorang
adalah (a) kebutuhan akan prestasi (need for achievement = n Ach), (b) kebutuhan
akan afiliasi (need for affiliation = n Af), (c) kebutuhan akan kekuatan (need for
power = n Pow).
Kebutuhan akan afiliasi merupakan dasar mengapa setiap manusia membutuhkan
orang lain, sehingga manusia perlu bekerjasama dalam upaya pencapaian yang di
Universitas Indonesia
inginkannya. Kebutuhan akan afiliasi (n Af) menjadi daya penggerak yang akan
memotivasi semangat bekerja pegawai karena setiap orang menginginkan hal-hal
seperti kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain di lingkungan ia tinggal
dan bekerja (sense of belonging); kebutuhan akan perasaan dihormati, karena
setiap manusia merasa dirinya penting (sense of importance); kebutuhan akan
perasaan maju dan tidak gagal (sense of achievement); kemudian kebutuhan akan
perasaan ikut serta (sense of participation).
Pernyataan bahwa manusia perlu bekerjasama dalam pencapaian yang
diharapkannya tercermin dari tingkat kebutuhan Relitedness menurut Clayton
Alderfer tentang teori motivasi ERG. Teori ini membagi tiga tingkatan kebutuhan
manusia yaitu Existence (keberadaan) yang tergolong dalam kebutuhan ini adalah
sama dengan tingkatan 1 dan 2 teori Maslow. Bagi organisasi, kebutuhan-
kebutuhan yang dikategorikan dalam kelompok ini adalah gaji, insentif, kondisi
kerja, keselamatan kerja, keamanan, jabatan; Relitedness meliputi kebutuhan-
kebutuhan pada tingkatan 2,3 dan 4 teori maslow, hubungan dengan atasan,
kolega, bawahan, teman dan orang luar organisasi; Growth (pertumbuhan)
meliputi kebutuhan-kebutuhan pada tingkat 4 dan 5 dari teori maslow, seperti
bekerja kreatif, inovatif, bekerja keras, kompeten, pengembangan diri.
Alderfer berpendapat bahwa pemenuhan atas kebutuhan-kebutuhan manusia dapat
dilakukan secara simultan, maksudnya bahwa hubungan dari teori ERG ini tidak
bersifat hierarkhi atau berjenjang melainkan kebutuhan tersebut dapat di penuhi
secara bersamaan ataupun terpisah-pisah. Sebaliknya maslow berpendapat bahwa
kebutuhan-kebutuhan tersebut meningkatkan berdasarkan tingkat pemenuhan
kebutuhan dibawahnya yang telah terpenuhi. “jika satu tingkat kebutuhan telah
terpenuhi maka dorongan pemenuhan tingkat kebutuhan di atasnya yang akan
menjadi faktor motivasi. “(Schwalbe, 2007, hal.364)
Kelompok didefinisikan oleh Townsend (2005) sebagai sekumpulan individu
yang berasosiasi didasarkan kepada andil yang secara umum terhadap minat, nilai-
nilai, norma, atau tujuan (hal.124), sedangkan Isaacs (2001) menyatakan bahwa
kelompok adalah sekumpulan individu yang hubungannya didasarkan pada
kepentingan, nilai-nilai atau tujuan yang sama (hal.294). Dari dua pendapat
tersebut kelompok dapat diartikan sebagai sekumpulan individu yang membentuk
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Selain itu Handoko (1992) berpendapat bahwa pelatihan dilakukan untuk menutup
gap antara kecakapan atau kemampuan pegawai terhadap tuntutan jabatan
sekaligus diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja pegawai
dalam mencapai sasaran kerja yang telah ditetapkan (hal.103).
Kedua pandangan yang dinyatakan oleh Mc Clelland dan Handoko mengandung
arti bahwa untuk mencapai suatu prestasi yang diinginkan, pegawai harus
meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan kreatifitasnya, efektifitas serta
efisiensi kerjanya sehingga pegawai berhak mendapatkan kesempatan untuk
menunjukkan potensi dirinya serta mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan
kemampuannya dalam menghadapi pekerjaan.
Nawawi dan Hadari (1990) menyatakan beberapa alasan bagi pimpinan organisasi
untuk menetapkan perlu tidaknya memberikan pendidikan dan pelatihan
tambahan, yaitu :
a. Tampak gejala bahwa pendidikan persiapan yang diterima personel dari
lembaga pendidikan formal selalu diterima bekerja, ternyata kurang berdaya
guna dan berhasil guna sehingga tenaga kerja baru itu cenderung kurang
produktif.
b. Berbagai fasilitas kerja yang telah disediakan ternyata tidak dapat berfungsi
secara maksimal, karena kurangnya kemampuan/keterampilan
menggunakannya.
c. Berbagai penemuan baru dalam cara kerja yang telah dipergunakan oleh
organisasi kerja lain ternyata lebih produktif, sehingga perlu diserap oleh
personel di lingkungan suatu organisasi kerja yang produktifitasnya relatif
lebih rendah dengan cara melakukan kerja sama.
d. Perkembangan volume dan beban kerja yang diharapkan dapat dikerjakan
oleh personel yang sudah tersedia, sehingga organisasi tidak perlu menambah
atau mengangkat tenaga kerja baru
e. Organisasi kerja yang merencanakan perluasan bidang garapannya,
memerlukan tenaga kerja yang terampil untuk mempersiapkan dan
melaksanakannya sebelum merekrut tenaga kerja baru (hal.148).
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
jawab yang diberikan kepadanya. Pegawai memiliki ambisi yang kecil untuk
mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup
yang tinggi. Dalam bekerja para pegawai harus terus diawasi, diancam serta
diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan
(godam64, 2008, p.1). dalam menangani pegawai dengan tipe teori X ini, maka
dibutuhkan peraturan dan prosedur kerja yang untuk mengatur dan mengendalikan
dan mengawasi pegawai tersebut.
Berdasarkan wikipedia.org peraturan dan prosedur kerja atau biasanya disebut
sebagai Standard Operating Procedure diperoleh dari beberapa tahapan yaitu : 1)
menentukan proses bisnis dan sistem yang diperlukan; 2) menyiapkan rancangan
SOP; 3) finalisasi rancangan SOP dengan melakukan serangkaian diskusi dengan
penggunanya. SOP berisi antara lain : 1) tujuan SOP; 2) struktur organisasi; 3)
ringkasan bisnis proses; 4) detail dari masing-masing bisnis proses; 5) appendiks
yang berisi daftar input ataupun output yang dihasilkan.
Peraturan dan prosedur kerja di bidang teknologi informasi dan komunikasi
digunakan sebagai cara untuk melakukan menyelesaikan pekerjaan yang berkaitan
dengan produksi dan pemeliharaan dari perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software), sehingga peraturan dan prosedur kerja bagi pegawai jabatan
fungsional pranata komputer diupayakan untuk memperlancar mekanisme kerja
yang berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi dalam hal proses
produksi dan pemeliharaan perangkat keras dan lunak.
Teori Evaluasi Kognitif menunjukkan bahwa pada dasarnya ada dua sistem
motivasi yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Motivator yang berasal dari kinerja
sebenarnya tugas atau pekerjaan tersebut (kepentingan intrinsik pekerjaan).
Ekstrinsik: promosi, umpan balik, kondisi kerja (hal-hal yang berasal dari
lingkungan seseorang, dikendalikan oleh orang lain)( Glaucus, 2009, p.1).
pendapat tersebut menegaskan bahwa kondisi kerja atau hal-hal yang berasal dari
lingkungan seseorang merupakan salah satu hal yang dapat memotivasi seseorang.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Meskipun faktor lingkungan kerja sangat penting dan besar pengaruhnya, dalam
kenyataannya masih banyak perusahaan ataupun organisasi pemerintah yang
kurang memperhatikan faktor tersebut. Nitisemito (1982) mendefinisikan
lingkungan kerja sebagai segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang
dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.
Misalnya kebersihan, musik dan lain-lain (hal.183). Selain itu Sedarmayanti
(1996) berpendapat bahwa lingkungan fisik dalam arti semua keadaan yang
terdapat di sekitar tempat kerja, akan mempengaruhi pegawai baik secara
langsung maupun tidak langsung. Lingkungan fisik dibagi menjadi dua kategori,
yaitu : 1) lingkungan yang langsung berhubungan dengan pegawai, seperti : pusat
kerja, kursi, meja dan sebagainya; 2) lingkungan perantara atau lingkungan
umum, seperti rumah, kantor, pabrik, sekolah, kota, sistem jalan raya. Lingkungan
perantara dapat disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia,
misalnya temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan,
getaran mekanis, bau tidak sedap, warna, dan lain-lain (hal.96).
Beberapa faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja antara lain :
a. Pewarnaan, Nitisemitro (1982) menyatakan pewarnaan harus diperhatikan
dalam sebuah lingkungan kerja, karena warna mempengaruhi jiwa seseorang
yang ada di sekitarnya (hal.184) kemudian Sedarmayanti (1996) berpendapat
bahwa menata warna di tempat kerja perlu dipelajari dan direncanakan
sebaik-baiknya. Selain warna dapat merangsang emosi atau perasaan, warna
dapat memantulkan sinar yang diterimanya. Banyak atau sedikitnya pantulan
dari cahaya tergantung dari macam warna itu sendiri (hal.28). Mangkunegara
(2005) juga memberikan pendapat bahwa warna ruang kantor yang sesuai
dapat meningkatkan produksi, meningkatkan moral kerja, menurunkan
kecelakaan dan menurunkan terjadinya kesalahan kerja (hal.106).
b. Kebersihan, menurut Nitisemitro (1982) lingkungan yang bersih dapat
menimbulkan perasaan nyaman dan senang, sehingga dapat mempengaruhi
semangat kerja seseorang (hal.184).
c. Pertukaran udara, sistem pertukaran udara yang baik akan menyehatkan
badan dan menimbulkan kesegaran, sehingga dapat menimbulkan semangat
kerja seseorang (Nitisemitro, 1982, hal.184). Sedarmayanti (1996)
Universitas Indonesia
berpendapat bahwa sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman
di sekitar tempat kerja. Tanaman merupakan penghasil oksigen yang
dibutuhkan oleh manusia. Dengan cukup oksigen di sekitar tempat kerja,
ditambah dengan pengaruh secara psikologis akibat adanya tanaman disekitar
tempat kerja, keduanya akan memberikan kesejukan dan kesegaran pada
jasmani. Rasa sejuk dan segar selama bekerja akan membantu mempercepat
pemulihan tubuh akibat lelah setelah bekerja (hal.26)
d. Penerangan, cahaya sangat besar manfaatnya bagi pegawai guna
mendapatkan keselamatan dan kelancaran kerja, oleh sebab itu perlu
diperhatikan adanya penerangan (cahaya) yang terang tetapi tidak
menyilaukan. Cahaya yang kurang jelas (kurang cukup) mengakibatkan
penglihatan menjadi kurang jelas, sehingga pekerjaan akan lambat, banyak
mengalami kesalahan, dan pada akhirnya menyebabkan kurang efisien dalam
melaksanakan pekerjaan, sehingga tujuan organisasi sulit dicapai
(Sedarmayanti, 1996, hal.23)
e. Musik, penggunaan musik pada jam kerja ternyata berpengaruh positif
terhadap semangat kerja dan peningkatan produksi. Bahkan penggunaan
musikpun dapat menurunkan tingkat absensi dan mengurangi kelelahan
dalam bekerja. Efektif tidaknya musik digunakan dalam jam kerja,
bergantung pada jenis musik yang dimainkan. Oleh karena itu, penggunaan
musik kerja perlu disesuaikan dengan kesukaan karyawan dan kondisi ruang
kerja (Mangkunegara, 2005, hal.107)
f. Bau-bauan, pemakaian air condition yang tepat merupakan salah satu cara
yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan di sekitar tempat kerja
(Sedarmayanti, 1996, hal.28)
g. Temperatur, Mangkunegara (2005) mengenukakan bahwa temperatur dan
kelembaban dapat mempengaruhi semangat kerja, kondisi fisik dan emosi.
Temperatur 73oF-77oF cocok untuk ruang kerja dengan kelembabab antara
25% - 50%. Temperatur tang terlalu panas atau terlalu dingin dapat
mempengaruhi kondisi fisisk dan emosi karyawan (hal.107).
h. Kebisingan, suara yang gaduh oleh karyawan akan berpengaruh terhadap
konsentrasi kerja. Glass dan Singer (1972) menyimpulkan bahwa suara gaduh
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Kepuasan kerja menurut Effendi (2002, 290) didefinisikan sebagai “hingga sejauh
mana individu merasakan secara positif atau negatif berbagai macam faktor atau
dimensi dari tugas-tugas dalam pekerjaannya. Faktor-faktor apa yang terkait
dengan atau menentukan kepuasan kerja atau ketidakpuasan kerja adalah suatu hal
yang sangat luas.”
Definisi di atas menunjukkan bahwa kepuasan kerja seseorang dipengaruhi oleh
banyak faktor, tidak hanya gaji tetapi terkait pula dengan pekerjaan itu sendiri
ataupun faktor lain seperti hubungan dengan rekan kerja, kondisi lingkungan kerja
dan aturan-aturan yang berlaku di dalam organisasi.
Kreitner dan Kinicki dalam Valmband (2010) menyatakan bahwa ada lima faktor
yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu : 1) pemenuhan kebutuhan (need
fulfillment), kepuasan ditentukan oleh tingkatan karakteristik pekerjaan
memberikan kesempatan pada individu untuk memenuhi kebutuhannya; 2)
Perbedaan (Discrepancies), kepuasan merupakan suatu hasil memenuhi harapan.
Pemenuhan harapan mencerminkan perbedaan antara apa yang diharapkan dan
apa yang diperoleh individu dari pekerjaannya. Bila harapan lebih besar dari apa
yang diterima, orang akan tidak puas. Sebaliknya individu akan puas bila
menerima manfaat diatas harapan; 3) Pencapaian nilai (Value attainment),
kepuasan merupakan hasil dari persepsi pekerjaan memberikan pemenuhan nilai
kerja individual yang penting;
Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja lainnya menurut Kreitner dan Kinicki
dalam Valmband adalah 4) Keadilan (Equity), kepuasan merupakan fungsi dari
seberapa adil individu diperlakukan di tempat kerja; 5) Komponen genetik
(Genetic components), kepuasan kerja merupakan fungsi sifat pribadi dan faktor
genetik. Hal ini menyiratkan perbedaan sifat individu mempunyai arti penting
untuk menjelaskan kepuasan kerja disampng karakteristik lingkungan pekerjaan.
Universitas Indonesia
Selain penyebab kepuasan kerja, ada juga faktor penentu kepuasan kerja.
Valmband (2010) mengklasifikasikan faktor penentu kepuasan kerja diantaranya
adalah : 1) Gaji/Upah, menurut Theriault, kepuasan kerja merupakan fungsi dari
jumlah absolute dari gaji yang diterima, derajat sejauh mana gaji memenuhi
harapan-harapan tenaga kerja dan bagaimana gaji diberikan. Selain untuk
pemenuhan kebutuhan dasar, uang juga merupakan simbol dari pencapaian
(achievement), keberhasilan dan pengakuan/penghargaan. Berdasarkan teori
keadilan Adams, orang yang menerima gaji yang dipersepsikan terlalu kecil atau
terlalu besar akan mengalami ketidakpuasan. Jika gaji dipersepsikan adil
berdasarkan tuntutan-tuntutan pekerjaan, tingkat ketrampilan individu dan standar
gaji yang berlaku untuk kelompok pekerjaan tertentu maka akan ada kepuasan
kerja. Jika dianggap gajinya terlalu rendah, pekerja akan merasa tidak puas. Tapi
jika gaji dirasakan tinggi atau sesuai dengan harapan, pekerja tidak lagi tidak
puas, artinya tidak ada dampak pada motivasi kerjanya. Gaji atau imbalan akan
mempunyai dampak terhadap motivasi kerja seseorang jika besarnya imbalan
disesuaikan dengan tinggi prestasi kerjanya; 2) Kondisi kerja yang menunjang,
bekerja dalam ruangan atau tempat kerja yang tidak menyenangkan
(uncomfortable) akan menurunkan semangat untuk bekerja. Oleh karena itu
perusahaan harus membuat kondisi kerja yang nyaman dan menyenangkan
sehingga kebutuhan-kebutuhan fisik terpenuhi dan menimbulkan kepuasan kerja;
Faktor penentu kepuasan kerja lainnya menurut Valmband adalah Hubungan
Kerja. (a) Hubungan dengan rekan kerja, ada tenaga kerja yang dalam
menjalankan pekerjaannya memperoleh masukan dari tenaga kerja lain (dalam
bentuk tertentu). Keluarannya (barang yang setengah jadi) menjadi masukan
untuk tenaga kerja lainnya. Misalnya pekerja konveksi. Hubungan antar pekerja
adalah hubungan ketergantungan sepihak yang berbentuk fungsional.Kepuasan
kerja yang ada timbul karena mereka dalam jumlah tertentu berada dalam satu
ruangan kerja sehingga dapat berkomunikasi. Bersifat kepuasan kerja yang tidak
menyebabkan peningkatan motivasi kerja. Dalam kelompok kerja dimana para
pekerjanya harus bekerja sebagai satu tim, kepuasan kerja mereka dapat timbul
karena kebutuhan-kebutuhan tingkat tinggi mereka seperti harga diri, aktualisasi
diri dapat dipenuhi dan mempunyai dampak pada motivasi kerja mereka. (b)
Universitas Indonesia
Teori Keadilan menurut J. Stacy Adam didasarkan pada asumsi bahwa orang-
orang dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaan,
individu bekerja untuk mendapat tukaran imbalan dari organisasi. (Senjaya, 2009,
p.1).
Teori ini menjelaskan jika pegawai merasa diperlakukan lebih buruk dari pegawai
lainnya maka ia akan merasa diperlakukan tidak adil sehingga tingkat motivasi
pegawai akan menurun (demotivation) dan menimbulkan frustasi yang pada
akhirnya akan berujung pada meningkatnya tingkat turnover pegawai dalam
organisasi.
Universitas Indonesia
Kreitner dan kinicki menyebutkan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kepuasanan kerja adalah perbedaan/discrepancies (Valmband, 2010, hal 3). Dalam
teori ketidaksesuaian kepuasan kerja seseorang diukur dengan menghitung selisih
antara sesuatu yang seharusnya dengan kenyataan yang dirasakan. Sehingga jika
Universitas Indonesia
kepuasannya diperoleh melebihi apa yang diinginkan maka orang tersebut akan
menjadi lebih puas lagi. discrepancy yang terjadi atas hal tersebut merupakan
discrepancy yang positif, atau dengan kata lain kepuasan kerja seseorang
tergantung dari selisih positif antara sesuatu yang dianggap akan didapatkan
dengan apa yang dicapai.
Penelitian yang dilakukan Herzbergh pada tahun 1950-an mengenai perilaku kerja
pegawai yang dibukukan dalam bukunya yang berjudul The Motivation to Work,
bertujuan untuk mengetahui perilaku kerja pegawai sebagai makhluk pribadi
terhadap pekerjaannya, apa pengaruh, hasil atau konsekuensi yang
ditimbulkannya. Penelitian tersebut memberikan manfaat bagi banyak pihak
seperti organisasi/perusahaan, masyarakat dan para pegawai itu sendiri.
Bagi pihak industri/organisasi manfaat yang diperoleh bertujuan untuk
meningkatkan produksinya, menurunkan tingkat turnover pegawai, mengurangi
tingkat pelanggaran disiplin pegawai dan untuk meningkatkan/melancarkan
hubungan kerja antar pegawainya. Manfaat yang diperoleh masyarakat pada
umumnya adalah menurunnya biaya yang dikeluarkan untuk menangani masalah-
masalah psikologis di masyarakat, meningkatnya kapasitas produksi dari industri
di lingkungannya dan pemberdayaan sumber daya manusia yang optimal di
lingkungannya. Penelitian mengenai perilaku kerja pegawai juga memberikan
manfaat bagi pegawai secara pribadi yaitu untuk meningkatkan kualitas perilaku
yang akan mempengaruhi kualitas hidup (kebahagiaan) pegawai.
Hasil penelitian yang dilakukan Herzbergh dan tim-nya menghasilkan enam belas
faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai. Lima faktor motivasi dengan
tingkat persentase terbesar merupakan faktor dominan dalam menentukan tingkat
kepuasan kerja para pegawai atau disebut juga job factors yang berkaitan
langsung dengan actual job atau pekerjaanyang dilakukan, sedangkan sembilan
faktor-faktor lainnya tidak berhubungan langsung dengan tingkat kepuasan
pegawai tetapi mendeskripsikan job situation atau keadaan dari pekerjaantersebut
dikelompokkan sebagai hygiene factors.
Universitas Indonesia
achievement, 41
recognition, 33
work itself, 26
responsibility, 23
advancement, 20
salary, 15
possibility of growth, 6
interpersonal relations—subordinate, 6
status, 4
interpersonal relations—superior, 4
interpersonal relations—peers, 3
supervision-technical, 3
company policy and administration, 3
working conditions, 1
personal life, 1
job security. 1
*
Total persentase lebih dari 100%, karena lebih dari satu faktor
dapat muncul dalam setiap kejadian.
Sumber : Motivation To Work – Herzbergh.
A. Job Factors
a. Achievement ( Prestasi )
Universitas Indonesia
yang tidak dapat dilihat seperti jasa konsultasi dapat mempengaruhi motivasi
seorang pegawai sehingga hal tersebut dapat dikategorikan dalam faktor prestasi.
b. Recognition (Pengakuan )
Universitas Indonesia
Promosi memiliki nilai yang sangat berarti karena merupakan bukti pengakuan
atas hasil atau prestasi kerja pegawai. Promosi memiliki arti yang penting bagi
perusahaan, karena dengan adanya promosi berarti kestabilan perusahaan akan
lebih terjamin. Setiap pegawai pasti mengharapkan adanya peningkatan dalam
karirnya. Salah satu cara agar seorang pegawai dapat meningkatkan karirnya yaitu
melalui jenjang promosi yang ada di perusahaan tempat pegawai tersebut bekerja.
Jenjang promosi dapat menambah semangat dan gairah pegawai di dalam bekerja,
sehingga pegawai akan bekerja dengan penuh motivasi untuk mendapatkan
promosi dalam karirnya. jika seorang pegawai memperoleh promosi, maka jabatan
dan kompensasi yang akan diterima secara otomatis juga akan meningkat, hal ini
akan dapat menimbulkan kepuasan kerja yang lebih dari yang sebelumnya.
Hal-hal yang dapat dikategorikan sebagai advancement hanyalah perubahan
aktual atas tingkat atau posisi/jabatan seseorang dalam perusahaan. Apabila
seseorang dipindahkan ke bagian lain tanpa adanya perubahan tingkat jabatan
tetapi dengan penambahan tanggung jawab maka keadaan tersebut dikategorikan
sebagai bertambahnya tanggung jawab tidak didefinisikan sebagai advancement.
Setiap organisasi memiliki kebijakan tertentu sebagai persyaratan penetapan
kenaikan jabatan pegawainya, pada umumnya organisasi mempertimbangkan
aspek-aspek seperti pengalaman, tingkat pendidikan, loyalitas, kejujuran,
Universitas Indonesia
tanggung jawab, prestasi kerja, inisiatif dan kreatifitas yang dimiliki oleh
pegawai.
B. Hygiene Factors
Faktor-faktor yang termasuk dalam kelompok hygiene faktor terdiri dari sebelas
faktor yaitu :
a. Salary (Imbalan/Gaji)
Imbalan berupa gaji dan pembayaran dalam bentuk mata uang lainnya adalah
salah satu hal yang penting bagi setiap pegawai yang bekerja dalam suatu
perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh seseorang merupakan alat untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Fungsi pemberian gaji atau imbalan lainnya pada
umumnya untuk menarik pegawai potensial ke dalam organisasi, untuk
mendorong pegawai agar berprestasi lebih baik lagi, untuk memelihara stabilitas
prestasi kerja pegawai. Termasuk dalam faktor ini adalah semua hal yang
berkaitan dengan imbalan, seperti kenaikan gaji atau upah maupun tidak
terpenuhinya harapan atas kenaikan gaji/upah tersebut.
Universitas Indonesia
Faktor ini dikategorikan atas kualitas hubungan kerja dengan bawahan maupun
kualitas hubungan pribadi antara atasan dan bawahannya. Untuk membentuk
suatu kerja sama yang baik jelas perlu adanya komunikasi yang baik antara unsur-
unsur yang ada di dalam organisasi tersebut. Komunikasi dua arah antara atsan
dan bawahan yang efektif akan menimbulkan saling pengertian dan kenyamanan
dalam bekerja. Di sisi lain, hubungan atasan dan bawahan yang tegang akan
menyebabkan suasana kerja yang tidak sejahtera dan kesempatan pengembangan
karier pegawai menjadi terhambat terutama bagi bawahan.
d. Status
Status dalam hal ini di definisikan sebagai hal-hal yang meliputi hak yang
diperoleh pegawai atas jabatan yang di embannya. Setiap fasilitas yang diperoleh
yang melekat pada jabatan ataupun hal-hal yang tidak dapat diperoleh karena
jabatan di kategorikan dalam faktor status. Semakin tinggi jabatan pegawai dalam
manajemen organisasi atau semakin potensial seorang pegawai maka hak-hak
yang diperolehnya akan meningkat baik dilihat dari sisi imbalan yang diterima
ataupun sarana dan prasarana yang tersedia untuk pegawai tersebut dalam
memelihara jabatannya. Contoh dari faktor ini adalah fasilitas sekretaris kantor,
mobil dinas, ataupun hal-hal yang sifatnya larangan untuk menggunakan fasilitas
perusahaan.
Hal-hal yang dapat dikategorikan ke dalam faktor ini antara lain kualitas atasan
yang ramah, tidak ramah, jujur, tidak jujur, mau atau tidak mau mendengarkan
saran dan ide-ide dari bawahan, mau mendukung/membela bawahan dalam forum
manajemen, mau ataupun tidak mau memuji bawahannya.
Pemimpin yang baik dapat dicirikan dari salah satu indikator positif bagi
kepemimpinan menurut Dharma (2009) yaitu membangun moril dan secara efektif
Universitas Indonesia
Hal-hal yang dikategorikan dalam faktor ini meliputi kualitas hubungan dengan
sesama pegawai, apakah menyukai rekan-rekan kerja, mudah atau sulit diajak
bekerjasama, pernah di kucilkan dari suatu grup atau tidak. Hubungan yang tidak
baik antar pegawai dapat mempengaruhi proses dan kualitas hasil pekerjaan.
Pegawai dengan karakter yang sulit untuk bekerja dengan tim jika ditempatkan
pada pekerjaanyang membutuhkan teamwork yang kuat akan cenderung
membebani pegawai lainnya dalam satu tim sehingga mengganggu proses
kelancaran kerja tim tersebut.
Universitas Indonesia
Hal-hal yang dikategorikan dalam faktor ini berkaitan dengan konsekuensi yang
ditanggung oleh pegawai dan keluarganya berkaitan dengan jabatan yang di
duduki. Pegawai yang di promosi atau di mutasi ke lain kota/negara maka
memiliki kemungkinan harus terpisah dari keluarga karena satu dan lain hal,
perubahan pola kehidupan berkeluarga dikarenakan resiko jabatan dapat
mempengaruhi perilaku pegawai dalam lingkungan kerjanya sehingga berdampak
pada perubahan motivasi kerja pegawai.
Yang dimaksud dengan faktor job security adalah ada atau tidaknya rasa aman
dari ketakutan-ketakutan untuk hilangnya pekerjaan ataupun tanggung jawab dan
wewenang yang melekat pada jabatan yang diduduki pegawai. Jaminan
keberlangsungan jabatan dapat ditunjukkan dari adanya jaminan hukum dalam
bentuk kontrak kerja atau surat keputusan pengangkatan sebagai pegawai tetap
dalam suatu organisasi. Selain itu adanya perjanjian kerja bersama juga
mencerminkan adanya jaminan bagi pegawai atas hak-haknya untuk menduduki
suatu jabatan yang diakui secara hukum.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
mewujudkan iklim kerja yang kondusif dan memicu peningkatan motivasi bagi
setiap pegawai dalam organisasi tersebut.
Robbins (1996) menegaskan bahwa hampir 70% dalam kehidupan manusia
melakukan aktivitas komunikasi yakni menulis, membaca, berbicara dan
mendengarkan. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial dalam berbagai
kegiatannya selalu berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain serta
membina berbagai hubungan tersebut menjadi harmoni. Komunikasi yang terjadi
dalam aktivitasnya sebagai makhluk sosial merupakan komunikasi antar personal
yang lebih bersifat dialogis dan secara dua arah atau timbal-balik. Komunikasi
yang baik membutuhkan kemampuan untuk menyampaikan informasi secara
terbuka, jujur, sopan dan sportif serta bersungguh-sungguh dalam berkomunikasi.
Komunikasi formal dan informal yang baik dan efektif antar pegawai dalam
organisasi tersebut akan mendorong terwujudnya iklim kerja yang kondusif
sehingga memicu timbulnya motivasi kerja bagi pegawai yang bersangkutan.
Sarana yang dilengkapi prasarana seperti fasilitas gedung atau ruangan seperti
ruang kerja, ruang ibadah, kamar kecil bahkan nursing room dapat memberikan
kemudahan dan kenyamanan bagi pegawai untuk melaksanakan pekerjaannya
sehingga mendorong timbulnya motivasi yang lebih tinggi untuk melaksanakan
kewajibannya dan mempercepat proses pelaksanaan pekerjaanguna pencapaian
kinerja yang ditargetkan bersama.
Kondisi sumber daya manusia khususnya di sektor layanan publik jika dilihat dari
sisi kualitasnya saat ini dapat dikatakan sangat heterogen, sebagai akibat dari
berbagai macam kondisi seperti latar belakang pendidikannya. Maka perlu adanya
upaya peningkatan kualitas pegawai agar kompetensi yang diharapkan dapat
dicapai yaitu dengan dilakukannya perencanaan yang terukur sesuai dengan
kebutuhan dan kompetensi masing-masing pegawai. Prestasi yang dicapai seorang
pegawai dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang dapat berpengaruh
langsung ataupun tidak langsung. Spencer (1993) menyatakan bahwa banyak
peneliti menulis faktor yang mempengaruhi prestasi kerja meliputi unsur-unsur
kompetensi dasar pegawai antar lain : orientasi pada hasil, dampak dan pengaruh,
pemikiran konseptual, pemikiran analitis, inisiatif, percaya diri, pengertian antar
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
2.2.2 Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Sorni Paskah Daeli (2009)
Universitas Indonesia
a. Kepuasan Kerja adalah perasaan positif atau negatif atas berbagai macam
faktor atau dimensi dari pekerjaan setiap pegawai.
b. Kelompok Kerja merupakan sekumpulan individu yang membentuk
hubungan yang didasarkan kepada kepentingan atau minat, niali-nilai,
norma-norma atau tujuan yang sama.
c. Pendidikan Dan Pelatihan adalah kesempatan untuk mempelajari
ketrampilan-ketrampilan baru.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
(4) serta fleksibilitas peraturan dan prosedur kerja dalam menghadapi dinamika
pekerjaan
Kelompok kerja X1
Lingkungan kerja X4
Rasa Aman X5
Universitas Indonesia
Motivasi kerja pegawai dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, oleh karena itu
variabel bebas dalam penelitian ini dibatasi menjadi lima variabel bebas dengan
satu variabel terikat. Variabel bebas yang dimaksud adalah Kelompok
Kerja/Teamwork (X1), Pendidikan dan Pelatihan (X2), Peraturan dan Prosedur
Kerja (X3), lingkungan kerja (X4), Rasa Aman (X5) sedangkan variabel terikat
adalah kepuasan kerja (Y). indikator-indikator untuk setiap variabel dijelaskan
sebagai berikut.
2.5 HIPOTESA
Ho1 : tidak terdapat pengaruh antara kelompok kerja, pendidikan dan pelatihan,
peraturan dan prosedur kerja, lingkungan kerja serta rasa aman secara
bersama-sama terhadap kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional
pranata komputer di Direktorat Jenderal Pajak.
Ha1 : terdapat pengaruh antara kelompok kerja, pendidikan dan pelatihan,
peraturan dan prosedur kerja, lingkungan kerja serta rasa aman secara
bersama-sama terhadap kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional
pranata komputer di Direktorat Jenderal Pajak.
Ho2 : secara parsial tidak terdapat pengaruh antara kelompok kerja terhadap
kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional pranata komputer di
Direktorat Jenderal Pajak.
Ha2 : secara parsial terdapat pengaruh antara kelompok kerja terhadap
kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional pranata komputer di
Direktorat Jenderal Pajak.
Ho3 : secara parsial tidak terdapat pengaruh antara pendidikan dan pelatihan
terhadap kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional pranata komputer di
Direktorat Jenderal Pajak.
Ha3 : secara parsial terdapat pengaruh antara pendidikan dan pelatihan
terhadap kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional pranata komputer di
Direktorat Jenderal Pajak.
Universitas Indonesia
Ho4 : secara parsial tidak terdapat pengaruh antara peraturan dan prosedur kerja
terhadap kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional pranata komputer di
Direktorat Jenderal Pajak.
Ha4 : secara parsial terdapat pengaruh antara peraturan dan prosedur kerja
terhadap kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional pranata komputer di
Direktorat Jenderal Pajak.
Ho5 : secara parsial tidak terdapat pengaruh antara lingkungan kerja terhadap
kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional pranata komputer di
Direktorat Jenderal Pajak.
Ha5 : secara parsia terdapat pengaruh antara lingkungan kerja terhadap
kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional pranata komputer di
Direktorat Jenderal Pajak.
Ho6 : secara parsial tidak terdapat pengaruh antara rasa aman terhadap
kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional pranata komputer di
Direktorat Jenderal Pajak.
Ha6 : secara parsial terdapat pengaruh antara rasa aman terhadap kepuasan
kerja pegawai jabatan fungsional pranata komputer di Direktorat Jenderal
Pajak.
Universitas Indonesia
BAB 3
METODE PENELITIAN
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatif
untuk mengetahui gambaran dan penjelasan dari variabel faktor-faktor motivasi
kerja dan hubungan antar variabel-variabel tersebut terhadap variabel kepuasan
kerja pegawai jabatan fungsional pranata komputer. Variabel yang dijelaskan
dalam penelitian adalah variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X).
Variabel terikat adalah kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional pranata
komputer mengacu dari beberapa indikator yaitu prestasi, pengakuan, pekerjaan,
tanggung jawab, dan pengembangan karir. Sedangkan yang menjadi variabel
bebas adalah faktor-faktor motivasi kerja berupa kelompok kerja/teamwork (X1),
pendidikan dan pelatihan (X2), peraturan dan prosedur kerja (X3), lingkungan
kerja (X4), rasa aman (X5).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai dalam jabatan fungsional
pranata komputer di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang tersebar pada dua
unit kerja setara eselon II di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak
Universitas Indonesia
Data primer diperoleh langsung dari sumbernya yaitu pegawai fungsional pranata
komputer dengan instrumen pengumpul data berupa kuesioner. Untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi dari responden digunakan kuesioner yang dibuat
dengan menggunakan skala likert. Variabel-variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi komponen-komponen sehingga dapat diukur besarannya. Setiap
pernyataan dalam kuesioner berisi lima alternatif pendapat dengan skala dari yang
terendah sangat negatif sampai dengan yang tertinggi sangat positif.
Pendapat tertinggi diberi bobot nilai 5 dan yang terendah diberi bobot nilai 1,
dengan uraian seperti Sangat Setuju diberi bobot nilai 5, Setuju dengan bobot nilai
4, Kurang Setuju bobot nilainya 3, Tidak Setuju bobot nilainya 2 dan Sangat
Tidak Setuju diberi bobot nilai 1.
Data sekunder diperoleh dengan membaca dan mengutip dari berbagai sumber
informasi (desk research) berupa literatur, laporan ataupun hasil penelitian yang
relevan dengan penelitian ini.
Universitas Indonesia
Dari variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini, maka instrumen
yang akan digunakan dalam penelitian adalah kuesioner. Kuesioner terdiri dari
daftar pernyataan yang diajukan secara langsung kepada responden, terdiri dari
beberapa kategori instrumen untuk mengukur indikator-indikator pada variabel-
variabel bebas faktor-faktor motivasi yaitu kelompok kerja/teamwork, pendidikan
dan pelatihan, peraturan dan prosedur kerja, lingkungan kerja serta rasa aman.
Instrumen lainnya untuk mengukur indikator-indikator pada variable terikat
kepuasan kerja yaitu prestasi, pengakuan, pekerjaan, tanggung jawab, dan
pengembangan karir.
Jenis kuesioner bersifat tertutup sehingga responden cukup memilih salah satu
pendapat yang sesuai dengan kenyataan yang mereka hadapi.
Universitas Indonesia
Data dari jawaban kuesioner yang telah diolah dilakukan analisis terhadap
masing-masing variabel untuk menjawab pertanyaan masalah penelitian. Analisa
yang digunakan adalah analisa kuantitatif dengan menggunakan peralatan Statistik
(SPSS / Statistics for Products and Services Solution) untuk melihat hubungan
antara variabel bebas dan variabel terikat.
Skala pengukuran yang digunakan merupakan skala Likert untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi populasi terhadap variabel penelitian. Variabel penelitian
diuraikan menjadi indikator-indikator yang akan menjadi dasar dalam penyusunan
item-item instrumen penelitian (kuesioner) yang berupa pernyataan atau
pertanyaan. Jawaban kuesioner kemudian di transformasi terlebih dahulu dari
skala ordinal ke dalam skala interval dengan menggunakan program komputer
berdasarkan pada Method Of Successive Interval, Hays (1976) dengan tahapan-
tahapan sebagai berikut : 1) menghitung frekuensi observasi untuk setiap kategori;
2) menghitung proporsi pada masing-masing kategori; 3) dari proporsi pada
masing-masing kategori dihitung proporsi kumulatif untuk setiap kategori; 4)
menghitung distribusi normal (Z) dari proporsi kumulatif; 5) menentukan nilai
batas Z (nilai fungsi padat probabilitas pada absis Z) untuk setiap kategori, dengan
rumus :
(3.1)
(3.2)
7) menghitung score (nilai transformasi) untuk setiap kategori melalui persamaan
(3.3)
Universitas Indonesia
Untuk menguji apakah suatu instrumen dapat mengukur apa yang seharusnya
diukur secara tepat maka dilakukan uji validitas atas data dari kuesioner yang
digunakan. Data kuesioner dalam skala ordinal yang telah di transformasi menjadi
skala interval kemudian dilakukan uji validitas dengan menggunakan pendekatan
statistik metode Pearson Product Moment untuk setiap butir pernyataan dengan
rumus sebagai berikut :
n ∑ix – (∑i)(∑x)
rix = _______________________
√[n∑i2 – (∑i)2] [n∑x2 – (∑x)2] (3.4)
pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05 maka kriteria
pengujian adalah sebagai berikut :
- Jika r hitung ≥ r tabel maka item-item pertanyaan atau instrumen dinyatakan valid
atau berkorelasi signifikan terhadap skor total.
- Jika r hitung < r tabel maka item-item pertanyaan atau instrumen dinyatakan tidak
valid atau tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total
Apabila suatu item dalam kuesioner dinyatakan tidak valid maka data atas item
tersebut tidak akan di analisis.
Untuk mengetahui sejauh mana instrumen yang digunakan dapat diandalkan dan
tetap konsisten memberikan hasil yang relatif sama pada saat berbeda jika
pengukuran tersebut diulang, maka dilakukan uji reliabilitas dalam penelitian ini.
Metode pengujian reliabilitas yang digunakan adalah metode Cronbach’s Alpha
dengan rumus :
Universitas Indonesia
apabila standardized alpha yang dihasilkan lebih besar dari taraf signifikansi (r
pada Pearson Product Moment) atau nilai alpha > 0,6 artinya instrumen penelitian
dapat dikatakan reliabel. Menurut Sekaran (1992) Nilai alpha kurang dari 0,6
adalah kurang baik (tidak reliabel) sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8
adalah baik (Priyatno, 2008, hal 26).
Untuk mengetahui arah hubungan secara linier antara variabel bebas dan variabel
terikat dalam penelitian maka digunakan model analisis regresi linier berganda
(Multiple Regression Analysis) dengan menggunakan program komputer SPSS
versi 17.
Universitas Indonesia
Dapat diketahui angka konstan yang selanjutnya akan di uji dengan Uji t untuk
mengetahui signifikansi konstanta dan variabel-variabel bebas secara parsial
dalam penelitian.
Uji hipotesis atas variabel-variabel bebas secara parsial ddengan cara
membandingkan t hitung dan t tabel. T hitung diperoleh dari rumus :
T hitung = r √ (n-k-1)
√ (1-r2) (3.7)
Universitas Indonesia
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Untuk memberikan arah, sasaran yang jelas dan tepat serta pedoman dan tolak
ukur kinerja sistem administrasi perpajakan, direktorat jenderal pajak telah
menetapkan visi, misi dan nilai-nilai yang diyakini benar. Adanya visi, misi dan
nilai-nilai diharapkan mencegah terjadinya tindakan-tindakan ataupun kebijakan
yang kurang sistematis dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan yang
timbul akibat dari perubahan-perubahan internal dan eksternal.
Berdasarkan rencana strategis direktorat jenderal pajak tahun 2008-2012, visi
Direktorat Jenderal Pajak adalah “menjadi institusi pemerintah yang
menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern yang efektif, efisien,
dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi”.
Dalam rangka mendukung terwujudnya visi tersebut ditetapkan pula misi
Direktorat Jenderal Pajak yaitu “menghimpun penerimaan pajak negara
Universitas Indonesia
Tujuan dan sasaran pada hakekatnya merupakan penegasan kembali visi dan misi
organisasi secara lebih detil, lebih terinci, lebih tergambar dengan jelas dan
sekaligus sebagai acuan dalam menentukan kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan serta hasil akhir yang akan dicapai.
4.1.3.1 Tujuan
Tujuan sebagai penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi adalah hasil
akhir yang akan dicapai pada jangka waktu tertentu, dalam hal ini Direktorat
Jenderal Pajak menetapkan selama lima tahun (2008-2012). Oleh karena itu
penetapan tujuan harus menggambarkan isu-isu strategis yang ingin dicapai oleh
semua unit-unit kerja dalam organisasi, sehingga dalam pelaksanaannya akan
terjadi iklim yang kondusif serta mendorong terjadinya sinergisme. Penetapan
tujuan setidaknya memberikan gambaran yang jelas mengenai apa yang akan
Universitas Indonesia
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam kurun waktu tertentu sehingga mudah dalam pengukurannya.
Sasaran merupakan bagian integral dari proses perencanaan strategis organisasi.
Fokus utama penentuan sasaran adalah tindakan dan alokasi sumber daya
organisasi. Oleh karena itu, sasaran harus lebih fokus, bersifat spesifik, terinci dan
dapat diukur. Berdasarkan pada kriteria tersebut maka Direktorat Jenderal Pajak
menetapkan integrasi sasaran yang akan dicapai pada tahun 2008-2012 adalah
sebagai berikut :
A.1 Meningkatkan kualitas pelayanan, dengan strategi
1. Meningkatkan pelayanan perpajakan dengan memanfaatkan teknologi
informasi
2. Menyiapkan standar pelayanan
3. Mempersingkat waktu pelayanan
4. Meningkatkan dan memperbanyak sarana untuk mendekatkan pelayanan
kepada masyarakat
5. Menyiapkan standar penanganan pengaduan wajib pajak
6. Menyederhanakan formulir dan persyaratan perpajakan
A.2 Meningkatkan efektifitas penyuluhan, dengan strategi yaitu :
1. Meningkatkan frekuensi penyuluhan
2. Memperluas cakupan penyuluhan
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Sekretariat
Direktorat Jenderal
Direktorat Direktorat
Peraturan Perpajakan I Potensi, Kepatuhan & Penerimaan
Direktorat Direktorat
Peraturan Perpajakan II Penyuluhan Pelayanan & Humas
Direktorat
Pemeriksaan & Penagihan Direktorat
Teknologi & Informasi
Perpajakan
Direktorat
Intelijen & Penyidikan
Direktorat
Kepatuhan Internal &
Transformasi
Direktorat Sumber Daya Aparatur
Ekstensifikasi &
Penilaian
Direktorat
Transformasi Teknologi
Direktorat Komunikasi & Informasi
Keberatan & Banding
Direktorat
Transformasi Proses Bisnis
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak
Universitas Indonesia
Direktur
Teknologi & Informasi Perpajakan
Seksi Seksi
Seksi Pemantauan
Pelayanan Bimbingan
Konfigurasi &
Sistem Sistem
Kapasitas
Seksi
Pelayanan Seksi Seksi Pemantauan
Aplikasi Pemutakhiran Keamanan Sistem &
Data &Tampilan Jaringan Komunikasi
Data
Seksi
Pelayanan Seksi
Dukungan Pertukaran Data Seksi Pemantauan
Teknis Elektronik Basisdata
Seksi
Pelayanan Seksi Seksi pemantauan
Jaringan Pengelolaan Pengolahan Data &
Komunikasi Intranet & Dokumen
Internet
Universitas Indonesia
Direktur
Transformasi Teknologi Komunikasi & Informasi
Seksi
Seksi Seksi
Pengembangan
Perancangan Sistem Pengembangan
Aplikasi Perpajakan
& Prosedur Konfigurasi
Perpajakan Basisdata
Seksi
Pengembangan
Seksi Seksi
Aplikasi Informasi &
Analisis Konfigurasi Pengembangan
Geografis
& Kapasitas Jaringan Komunikasi
Data
Seksi
Seksi
Pengembangan
Analisis jaringan Seksi
Komunikasi data Pengelolaan Aplikasi Informasi &
Basisdata Geografis
Seksi
Evaluasi Sistem Seksi Seksi
Informasi Pengelolaan Data Penyusunan Prosedur
Spasial Operasional
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
Dari gambar 4.4 di atas terlihat bahwa jumlah pegawai yang paling besar di
lingkungan Direktorat Jenderal Pajak merupakan pegawai dalam jabatan
pelaksana, untuk masing-masing direktorat yaitu Dit.TIP dan Dit.TTKI berjumlah
128 pegawai (73,5%) dan 93 pegawai (75,2%) untuk pegawai selain tata usaha.
Sedangkan jumlah pegawai dalam jabatan fungsional pranata komputer hanya
sebesar 12,6% (Dit.TIP) dan 9,9% (Dit.TTKI) dari jumlah keseluruhan pegawai.
Data-data tersebut memperlihatkan bahwa terbatasnya jumlah sumber daya
manusia dalam jabatan fungsional pranata komputer, dan pelaksanaan tata kelola
TIK lebih banyak diserahkan kepada pegawai selain jabatan struktural dalam hal
ini adalah pelaksana.
Selanjutnya berdasarkan tingkat pendidikan, pegawai di lingkungan direktorat TIP
dan TTKI dapat dilihat dalam gambar berikut :
Dari gambar 4.5 di atas dapat ketahui bahwa latar belakang pendidikan pegawai di
lingkungan TIK Direktorat Jenderal Pajak mayoritas berpendidikan akhir setara
Sarjana Strata 2 untuk Direktorat TTKI, hal ini selaras dengan fungsi Dit.TTKI
yaitu untuk menetapkan dan mewujudkan strategi dan perancangan, perencanaan,
pengembangan, pengawasan evaluasi dan implementasi dalam hal analisis dan
evaluasi sistem informasi, pengembangan perangkat keras, serta pengembangan
aplikasi di bidang teknologi komunikasi dan informasi. Sedangkan pada Dit.TIP
Universitas Indonesia
Pada gambar 4.6 di atas dapat diketahui bahwa jumlah pegawai pada Direktorat
TIP lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah pegawai pada Direktorat
TTKI. Direktorat TIP yang berfungsi dalam operasional TIK menangani
permasalahan TIK dari setiap unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak
yang berjumlah 624 (enam ratus dua puluh empat) unit kerja meliputi Kantor
Wilayah, Kantor Pelayanan dan Kantor Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan.
Data tersebut menjelaskan bahwa sumber daya manusia pada masing-masing
subdirektorat yang mengelola TIK di Direktorat Jenderal Pajak di dominasi oleh
sumber daya manusia non jabatan fungsional pranata komputer.
Universitas Indonesia
pusat statistik nomor 22/SE/1989 dan nomor 028/1989 tanggal 29 juni 1989.
Selanjutnya tugas dan tanggung jawab pejabat pranata komputer dituangkan
dalam Keputusan Menteri PAN no.66/Kep/M.PAN/7/2003.
Universitas Indonesia
Responden diambil dari seluruh populasi yang berjumlah 34 (tiga puluh empat)
pegawai diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, masa kerja
dalam jabatan, jenjang jabatan dan struktur organisasi.
Dari data responden yang diperoleh dalam instrumen penelitian maka dapat
diketahui sebaran populasi penelitian berdasarkan dari jenis kelamin seperti yang
disajikan dalam gambar berikut :
Universitas Indonesia
Dari gambar 4.7 di atas mayoritas responden merupakan pegawai pria, sedangkan
pegawai wanita hanya mendominasi 17.6 % atau kurang dari seperlima dari total
populasi penelitian. Hal ini mencerminkan bahwa pegawai pria lebih termotivasi
untuk menduduki jabatan fungsional pranata komputer dibandingkan pegawai
wanita.
Ditinjau dari tingkat usia, distribusi responden penelitian adalah sebagai berikut :
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, responden penelitian sebagian besar berusia antara
31- 40 tahun yaitu sebanyak 85.3 % dari populasi. Sedangkan pegawai dengan
golongan usia dibawah 30 tahun hanya berjumlah 5 (lima orang pegawai) atau
14.7 % dari total populasi penelitian.
Sebaran data responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dijelaskan dari tabel
berikut ini :
Universitas Indonesia
Pegawai jabatan fungsional pranata komputer jika dilihat dari jumlah masa
kerjanya masing-masing dapat dijelaskan berdasarkan data-data pada gambar 4.9
dibawah ini :
Universitas Indonesia
Dari gambar 4.9 diatas dapat diketahui bahwa mayoritas pegawai dalam jabatan
fungsional merupakan pegawai dengan masa kerja jabatan fungsional kurang dari
lima tahun. Sedangkan pegawai dengan jabatan yang lebih dari sepuluh tahun
hanya terdiri dari 1 orang.
Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas pegawai jabatan fungsional
pranata komputer berada dalam jenjang jabatan pranata komputer terampil yang
mendominasi lebih dari setengah jumlah populasi penelitian.
Universitas Indonesia
Deskripsi variabel penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran setiap variabel
penelitian berdasarkan dari frekuensi jawaban responden. Jawaban masing-masing
item dalam kuesioner disajikan dalam bentuk persentase untuk mengetahui
kecenderungan jawaban secara umum.
Universitas Indonesia
demikian terdapat beberapa responden dalam jumlah kecil dengan jawaban tidak
setuju pada item 2 serta 4
Sangat
Tidak Kurang Sangat
NO. Pernyataan Tidak Setuju
Setuju Setuju Setuju
setuju
J J J J J
M M M M M %
L % L % L % L % L
1 diklat yang telah saya
terima bermanfaat bagi 23,
0 0 3 8,8 2 5,9 21 61,8 8
pekerjaan saya saat ini 5
Universitas Indonesia
Tabel 4.6 Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel Peraturan dan Prosedur Kerja
Sangat
Tidak Kurang Sangat
NO. Pernyataan Tidak Setuju
Setuju Setuju Setuju
setuju
J J J J J
M M M M M %
L % L % L % L % L
1 saya mengetahui dan
memahami peraturan dan
0 0 1 2,9 2 5,9 30 88,2 1 2,9
prosedur kerja yang
berlaku saat ini
2 saya mematuhi peraturan
dan prosedur kerja yang
berlaku dalam 0 0 2 5,9 1 2,9 30 88,2 1 2,9
menyelesaikan pekerjaan
3 prosedur dan peraturan
kerja yang berlaku
selama ini sudah 0 0 2 5,8 11 32,4 21 61,8 0 0
diterapkan dengan baik
kepada setiap pegawai
4 peraturan yang berlaku
saat ini bersifat fleksibel
sehingga memudahkan
1 2,9 4 11,8 10 29,4 19 55,9 0 0
proses penyelesaian
pekerjaan
Universitas Indonesia
Sangat
Tidak Kurang Sangat
NO. Pernyataan Tidak Setuju
Setuju Setuju Setuju
setuju
J J J J J
M M M M M %
lingkungan kerja L % L % L % L % L
1 kondisi lingkungan ruang
kerja saat ini mendukung 1
1 2,9 8 23,5 9 26,4 47,1 0 0
pelaksanaan tugas saya 6
Dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel 4.7 di atas diketahui bahwa
mayoritas jawaban responden untuk setiap item dalam variabel lingkungan kerja
adalah setuju, sehingga memberikan informasi bahwa pada umumnya pegawai
fungsional pranata komputer menilai kondisi lingkungan kerja pada saat ini
mendukung aktivitas kerja mereka. Meskipun pada umumnya pegawai menilai
lingkungan kerja dalam kondisi yang baik, namun beberapa responden
menunjukkan bahwa masih cukup banyak pegawai yang menilai kurang terhadap
lingkungan kerja saat ini. Item-item yang mendapatkan jawaban kurang setuju
cukup banyak antara lain adalah item 1, 2,3 dan 4. Selain itu responden dengan
jawaban tidak setuju ditemukan pada semua yaitu item, hal tersebut menunjukkan
kebutuhan peningkatan kualitas lingkungan ruang kerja agar dipertimbangkan lagi
Universitas Indonesia
Sangat
N Tidak Kurang Sangat
Pernyataan Tidak Setuju
O. Setuju Setuju Setuju
setuju
J J J J J
rasa aman M M M M M %
L % L % L % L % L
1 jabatan pranata komputer
menjamin masa depan 0 0 1 2,9 9 26,5 19 55,9 5 14,7
dan karier saya
2 saya dapat tenang bekerja
tanpa rasa takut di mutasi 0 0 2 5,9 7 20,6 20 58 5 14,7
ke tempat lain
3
penghasilan yang saya
terima menjamin
0 0 2 5,9 4 11,8 25 73,5 3 8,8
kebutuhan hidup keluarga
saya
4 jabatan FPK
meningkatkan status
sosial saya sebagai
0 0 5 14,7 13 38,2 15 44,1 1 2,9
pegawai ataupun sebagai
anggota masyarakat
Universitas Indonesia
aman pada jabatan fungsional pranata komputer sehingga kondisi kerja yang lebih
kondusif dapat terwujud dengan baik.
j % j % j % j % j %
m m m m m
l l l l l
1 saya merasa puas dengan
hasil pekerjaan yang saya 0 0.0 4 11.8 8 23.5 20 58.8 2 5.9
lakukan
2 saya merasa puas dengan
jangka waktu penyelesaian
0 0.0 4 11.8 12 35.3 17 50.0 1 2.9
pekerjaan yang saya
selesaikan
3 saya merasa puas dengan
cara/metode yang saya
gunakan dalam 0 0.0 4 11.8 9 26.5 19 55.9 2 5.9
menyelesaikan setiap
masalah pekerjaan
4 saya merasa puas
ditempatkan dalam
0 0.0 1 2.9 5 14.7 22 64.7 6 17.6
kelompok FPK ini dalam
jangka panjang
5 saya merasa puas bila
diberikan kebebasan oleh
atasan untuk
0 0.0 0 0.0 1 2.9 27 79.4 6 17.6
mengembangkan
cara/metode kerja yang
baru
6 saya merasa puas dengan
pengakuan dari atasan atas
ketrampilan dan 0 0.0 6 17.6 9 26.5 16 47.1 3 8.8
keahlian yang saya miliki
Universitas Indonesia
Dari hasil rekapitulasi jawaban responden yang tercantum dalam tabel 4.9 di atas,
terlihat bahwa sebagian besar jawaban responden untuk setiap item dalam variabel
kepuasan kerja adalah setuju. Mayoritas jawaban responden tersebut memberikan
gambaran bahwa sebagian besar pegawai pada jabatan fungsional komputer di
Universitas Indonesia
Koefisien Reliabel
reliabilitas 0,604
Dari hasil perhitungan dalam tabel 4.10 di atas, untuk variabel kelompok kerja
dari keseluruhan item pernyataan dinyatakan valid, yaitu r hitung > r tabel maka
Universitas Indonesia
instrumen berkorelasi signifikan terhadap skor total (valid). Sementara untuk uji
reliabilitas diperoleh koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,604, yang menunjukkan
bahwa item dalam instrumen kelompok kerja adalah reliabel.
Koefisien Reliabel
reliabilitas 0,874
Untuk variabel pendidikan dan pelatihan, tabel 4.11 menjelaskan dari 4 item
pernyataan keseluruhan item dinyatakan valid, yaitu r hitung > r tabel maka
instrumen berkorelasi signifikan terhadap skor total (valid). Sementara untuk uji
reliabilitas diperoleh koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,874 , yang
menunjukkan bahwa instrumen pendidikan dan pelatihan adalah reliabel.
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Item Variabel Peraturan Dan Prosedur Kerja
No.Item r hitung r tabel Keterangan
1 0,736 0,3388 VALID
2 0,749 0,3388 VALID
3 0,746 0,3388 VALID
4 0,410 0,3388 VALID
Koefisien reliabilitas 0,526 Reliabel
Dalam tabel 4.12 di atas, untuk variabel peraturan dan prosedur kerja dari 4 item
pernyataan keseluruhan item dinyatakan valid, yaitu r hitung > r tabel maka
Universitas Indonesia
instrumen berkorelasi signifikan terhadap skor total (valid). Sementara untuk uji
reliabilitas diperoleh koefisien alpha cronbach sebesar 0,526, yang menunjukkan
bahwa instrumen peraturan dan prosedur kerja adalah reliabel.
Koefisien Reliabel
reliabilitas 0,601
Pada tabel 4.13 diketahui bahwa hasil uji untuk variabel lingkungan kerja
menyatakan dari 4 item pernyataan keseluruhan item dinyatakan valid yaitu r
hitung > r tabel maka instrumen berkorelasi signifikan terhadap skor total (valid).
Sementara untuk uji reliabilitas diperoleh koefisien alpha cronbach sebesar 0,601,
yang menunjukkan bahwa instrumen lingkungan kerja adalah reliabel.
Selanjutnya tabel 4.14 menjelaskan untuk uji validitas instrumen variabel rasa
aman dari 4 item pernyataan keseluruhan item dinyatakan valid yaitu r hitung > r
Universitas Indonesia
tabel maka instrumen berkorelasi signifikan terhadap skor total (valid). Sementara
untuk uji reliabilitas diperoleh koefisien alpha cronbach sebesar 0,783 yang
menunjukkan bahwa instrumen variabel rasa aman adalah reliabel.
Dalam tabel 4.15 hasil uji validitas untuk variabel kepuasan kerja di atas, dari 20
item pernyataan terdapat 18 item dinyatakan valid yaitu r hitung > r tabel maka
instrumen berkorelasi signifikan terhadap skor total (valid). Sementara untuk item
Universitas Indonesia
11 dan 13 dinyatakan tidak valid karena r hitung ≤ r tabel, sehingga item tersebut
tidak digunakan dalam uji reliabilitas.
Hasil uji reliabilitas atas item-item yang dinyatakan valid diperoleh koefisien
alpha cronbach sebesar 0,604, yang menunjukkan bahwa instrumen kelompok
kerja adalah reliabel.
Berikut ini diuraikan hasil perhitungan statistik yang digunakan untuk menguji
pengaruh variabel-variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 17.
Hasil perhitungan korelasi, koefisien determinasi, uji F dan regresi yang diperoleh
untuk mengetahui pengaruh kelompok kerja, pendidikan dan pelatihan, peraturan
dan prosedur kerja, lingkungan kerja serta rasa aman secara bersama-sama
terhadap variabel terikat kepuasan kerja diuraikan sebagai berikut
Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Dan Koefisien Determinasi Pengaruh Kelompok
Kerja, Pendidikan Dan Pelatihan, Peraturan Dan Prosedur Kerja, Lingkungan Kerja Serta Rasa
Aman Terhadap Kepuasan Kerja.
Model Summary
Berdasarkan tabel 4.16, diketahui nilai koefisien korelasinya (r) sebesar 0,677.
Koefisien korelasi yang didapat bernilai positif yang mencerminkan bahwa
hubungan antara kepuasan kerja dan kelompok kerja, pendidikan dan pelatihan,
peraturan dan prosedur kerja, lingkungan kerja serta rasa aman adalah agak kuat
(ulber :376).
Universitas Indonesia
Nilai R square atau koefisien determinasi pada tabel 4.16 (digunakan adjusted R
square karena jumlah variabel bebas lebih dari dua) = 0,361, ini berarti 36,1 %
variasi kepuasan kerja dapat diprediksi oleh variasi dari variabel-variabel
kelompok kerja, pendidikan dan pelatihan, peraturan dan prosedur kerja,
lingkungan kerja serta rasa aman. Sedangkan sisanya sebesar 63,9 % dijelaskan
oleh variabel lainnya yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.
Hipotesis pertama yang diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ho1 : tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kelompok kerja,
pendidikan dan pelatihan, peraturan dan prosedur kerja, lingkungan kerja
serta rasa aman secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja pegawai
jabatan fungsional pranata komputer di Direktorat Jenderal Pajak.
Ha1 : terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kelompok kerja,
pendidikan dan pelatihan, peraturan dan prosedur kerja, lingkungan kerja
serta rasa aman secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja pegawai
jabatan fungsional pranata komputer di Direktorat Jenderal Pajak.
Hasil perhitungan uji F untuk menguji hipotesis di atas dapat dilihat dalam output
berikut ini.
Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Uji F Hubungan Antara Kelompok Kerja, Pendidikan Dan Pelatihan,
Peraturan Dan Prosedur Kerja, Lingkungan Kerja Serta Rasa Aman Terhadap Kepuasan Kerja.
ANOVAb
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
Total 3317.765 33
a. Predictors: (Constant), rasa aman, lingkungan kerja, diklat, peraturan & prosedur kerja,
kelompok kerja
Universitas Indonesia
Berdasarkan hasil perhitungan seperti terlihat dalam tabel 4.17, diperoleh nilai F
hitung sebesar 4,735 dengan tingkat signifikansi (angka probabilitas) sebesar
0,003. Karena angka probabilitas 0,003 < 0,05 maka model regresi layak untuk
digunakan dalam memprediksi variabel kepuasan kerja, artinya variabel bebas
secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat.
Adapun nilai F tabel dengan menggunakan taraf signifikansi 5 %, df 1 = 5 dan df
2 = 28 adalah 2,558. Sehingga diketahui bahwa F hitung (4,735) lebih besar dari F
tabel (2,558) maka Ho1 ditolak atau Ha1 diterima. Kesimpulan dari uji hipotesis
pertama ini adalah : terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kelompok
kerja, pendidikan dan pelatihan, peraturan dan prosedur kerja, lingkungan kerja
serta rasa aman secara bersama-sama terhadap kepuasan kerja pegawai fungsional
jabatan pranata komputer di Direktorat Jenderal Pajak
Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Regresi Dan Uji T Pengaruh Kelompok Kerja, Pendidikan Dan
Pelatihan, Peraturan Dan Prosedur Kerja, Lingkungan Kerja Serta Rasa Aman Terhadap Kepuasan
Kerja
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
Universitas Indonesia
Dari tabel 4.18 diatas dengan taraf signifikan 5% maka dapat diperoleh nilai
konstanta = 37,025, koefisien regresi lingkungan kerja = -1,352 dan koefisien
regresi rasa aman = 2,021 sehingga persamaan regresinya :
Nilai konstanta pada persamaan tersebut menunjukkan bahwa pada saat variabel-
variabel lingkungan kerja serta rasa aman bernilai 0, maka skor untuk kepuasan
kerja sebesar 37,025. Nilai koefisien regresi variabel lingkungan kerja (X4)
sebesar -0,135, artinya jika variabel bebas lain nilainya tetap dan variabel
lingkungan kerja mengalami kenaikan satu skor maka nilai kepuasan kerja akan
mengalami penurunan sebesar 0,135. Koefisien bernilai negatif artinya akan
terjadi hubungan berbanding terbalik antara kelompok kerja dengan kepuasan
kerja, semakin meningkat skor nilai lingkungan kerja maka akan semakin rendah
nilai kepuasan kerja.
Untuk variabel rasa aman (X5) koefisien regresi sebesar 2,021 artinya jika variabel
bebas lain nilainya tetap dan variabel peraturan dan prosedur kerja mengalami
peningkatan satu skor maka nilai kepuasan kerja akan mengalami peningkatan
sebesar 2,021. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif atau
berbanding lurus antara kelompok kerja dengan kepuasan kerja, semakin tinggi
nilai kelompok kerja maka akan semakin tinggi pula nilai kepuasan kerja.
4.5.5 Uji t
Hasil uji t yang diperoleh untuk menguji hipotesis dan mengetahui pengaruh
kelompok kerja terhadap kepuasan kerja. Hipotesis kedua dalam penelitian ini
adalah :
Ho2 : secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
kelompok kerja terhadap kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional
pranata komputer di Direktorat Jenderal Pajak.
Universitas Indonesia
Ha2 : secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kelompok
kerja terhadap kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional pranata
komputer di Direktorat Jenderal Pajak.
Hasil uji t yang diperoleh berikut ini untuk menguji hipotesis dan mengetahui
pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kepuasan kerja. Hipotesis ketiga
dalam penelitian ini adalah :
Ho3 : secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
pendidikan dan pelatihan terhadap kepuasan kerja pegawai jabatan
fungsional pranata komputer di Direktorat Jenderal Pajak.
Ha3 : secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pendidikan
dan pelatihan terhadap kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional
pranata komputer di Direktorat Jenderal Pajak.
Universitas Indonesia
degree of freedom 28, yaitu 2,048 sehingga diketahui bahwa t hitung (-0,964)
lebih kecil dari t tabel (2,048), maka Ho3 diterima atau Ha3 ditolak, sehingga
disimpulkan bahwa secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan
pendidikan dan pelatihan terhadap kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional
pranata komputer di Direktorat Jenderal Pajak.
Uji t yang diperoleh berikut ini untuk menguji hipotesis dan mengetahui pengaruh
peraturan dan prosedur kerja terhadap kepuasan kerja.
Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah :
Ho4 : secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
peraturan dan prosedur kerja terhadap kepuasan kerja pegawai jabatan
fungsional pranata komputer di Direktorat Jenderal Pajak.
Ha4 : secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan antara peraturan
dan prosedur kerja terhadap kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional
pranata komputer di Direktorat Jenderal Pajak.
Universitas Indonesia
Hasil uji t yang diperoleh berikut ini untuk menguji hipotesis dan mengetahui
pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja.
Hipotesis kelima dalam penelitian ini adalah :
Ho5 : secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional
pranata komputer di Direktorat Jenderal Pajak.
Ha5 : secara parsia terdapat pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan
kerja terhadap kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional pranata
komputer di Direktorat Jenderal Pajak.
Uji t yang diperoleh berikut ini untuk menguji hipotesis dan mengetahui pengaruh
rasa aman terhadap kepuasan kerja.
Hipotesis keenam dalam penelitian ini adalah :
Ho6 : secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara rasa
aman terhadap kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional pranata
komputer di Direktorat Jenderal Pajak.
Universitas Indonesia
Ha6 : secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan antara rasa aman
terhadap kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional pranata komputer di
Direktorat Jenderal Pajak.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
secara simultan memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja. Oleh karena itu
dalam upaya meningkatkan kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional pranata
komputer maka faktor kelompok kerja, peraturan dan prosedur kerja serta rasa
aman harus diperhitungkan dan dikembangkan, karena secara empirik faktor-
faktor tersebut secara simultan memberikan pengaruh positif untuk mencapai
kepuasan kerja yang diharapkan
Variabel pertama yaitu kelompok kerja yang terdiri dari rekan-rekan kerja yang
saling mendukung dalam penyelesaian pekerjaan merupakan refleksi dari suasana
bersahabat yang dibudayakan kepada semua pihak dalam ruang lingkup pekerjaan
pegawai fungsional pranata komputer. Meskipun faktor kelompok kerja secara
parsial tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja tetapi faktor kelompok
kerja ini diakui oleh sebagian besar responden dapat mendukung terciptanya
kondisi penyelesaian perbedaan pendapat dalam menghadapi masalah-masalah
pekerjaan di bidang teknologi informasi perpajakan.
Pendidikan dan pelatihan sebagai variabel kedua dalam penelitian diakui oleh
sebagian besar responden telah meningkatkan keahlian dan keterampilan kerja
serta bermanfaat langsung dalam bidang pekerjaan teknologi informasi. Variabel
kedua tersebut juga diakui telah mendorong pencapaian prestasi pegawai saat ini
dan mendukung proses peningkatan karir pegawai. Hasil uji penelitian yang
menunjukkan tidak adanya pengaruh secara parsial antara pendidikan dan
pelatihan terhadap kepuasan kerja pegawai merupakan petunjuk bagi pihak
manajemen bahwa masih diperlukannya pengembangan kebijakan di bidang
pendidikan dan pelatihan pegawai fungsional pranata komputer.
Variabel peraturan dan prosedur kerja diyakini oleh sebagian besar responden
telah diketahui dan dipahami serta dipatuhi oleh pegawai fungsional pranata
komputer walaupun masih ada sebagian lainnya dengan pendapat kurang setuju
atas kualitas penerapan peraturan dan prosedur kerja yang berlaku saat ini. Hasil
uji penelitian yang membuktikan bahwa secara parsial peraturan dan prosedur
kerja tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai saat ini
menunjukkan masih diperlukannya pengembangan kebijakan yang berkaitan
dengan peraturan dan prosedur kerja pegawai fungsional pranata komputer yang
dapat memberikan pengaruh positif bagi kepuasan kerjanya.
Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
dan signifikan atas kelompok kerja, pendidikan dan pelatihan, peraturan dan
prosedur kerja serta rasa aman secara simultan terhadap kepuasan kerja pegawai
fungsional pranata komputer.
Universitas Indonesia
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dijelaskan pada Bab 4, dapat disimpulkan bahwa :
Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kelompok kerja, pendidikan dan
pelatihan, peraturan dan prosedur kerja, lingkungan kerja serta rasa aman secara
bersama-sama terhadap kepuasan kerja pegawai dalam jabatan fungsional pranata
komputer di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak. Hal ini menunjukkan bahwa
apabila terjadi perubahan secara simultan terhadap faktor-faktor kelompok kerja,
pendidikan dan pelatihan, peraturan dan prosedur kerja, lingkungan kerja serta
rasa aman maka akan mengakibatkan perubahan yang berbanding lurus terhadap
kepuasan kerja pegawai jabatan fungsional pranata komputer.
Secara parsial terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara rasa aman
terhadap kepuasan kerja. Semakin tinggi rasa aman akan memberikan peningkatan
terhadap kepuasana kerja pegawai jabatan fungsional pranata komputer.
5.2 Saran
Universitas Indonesia
kurang yaitu peraturan dan prosedur kerja. dan lingkungan kerja bagi
pegawai fungsional pranata komputer.
Universitas Indonesia
BUKU
Armstrong, Michael. (2006). A Handbook Of Human Resource Management
Practise (10th Ed). London & Philadelphia : Kogan Page.
Kountur, Ronny (2009). Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi Dan Tesis.
Jakarta. Buana Printing
100
Priyatno, Dwi (2008). Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product And Service
Solution) Untuk Analisis Data Dan Uji Statistik. Yogyakarta.
Mediakom
101
Siahaan, Soaloon. Wibowo, Ulah Tri. (2004). Modul Diklat Pranata Komputer.
Jakarta. Badan Pusat Statistik
Spencer, Lyle & Spencer, Sigme M. (1983). Competence At Work. New York :
John Wiley & Sons, Inc.
SERIAL
Lusi, Theo D (2009, November) Jabatan Fungsional Bukan Pilihan Utama,
Mengapa?. Buletin Badan Kepegawaian Negara, 38-39
102
PUBLIKASI ELEKTONIK
Glaucus . (2009, juli 20). Teori evaluasi kognitif. (Juli 20, 2009).
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http
://soredragon.blogspot.com/2009/07/cognitive-evaluation-
theory.html
GODAM64. (2008, juli 16). Definisi/pengertian teori perilaku teori x dan teori
y (x y behavior theory) douglas mcgregor. ( Juli 16,2008).
http://organisasi.org/definisi-pengertian-teori-perilaku-teori-x-dan-
teori-y-x-y-behavior-theory-douglas-mcgregor
Heathfield, Susan.M, (2010). Five tips for effective employee recognition how
to reward, recognize, award, and thank people successfully. (2010).
http://humanresources.about.com/od/rewardrecognition/a/recogniti
on_tip.htm
Irawan, budi. Nugroho, catur Adi.(2006) Principles and models for organizing
the IT function (pdf). http://bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/Seminar-
MIS/PrinciplesModelsOrganizing/
103
104
Lampiran 1 - Kuesioner
3 Usia : ≤ 30 Tahun
31 – 40 Tahun
≥ 41 Tahun
5 Pangkat/Golongan :
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
KUESIONER TENTANG FAKTOR‐FAKTOR MOTIVASI KERJA PEGAWAI
JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling tepat dengan kondisi
yang ada saat ini, dengan cara menyilang (X) salah satu alternatif jawaban
dari Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Kurang Setuju, Setuju, Sangat
Setuju.
Sangat
Tidak Kurang Sangat
NO. Pernyataan Tidak Setuju
Setuju Setuju Setuju
setuju
kelompok kerja
1 sesama FPK saling
mendukung dalam
penyelesaian pekerjaan
2 saya lebih senang
bekerjasama dengan
teman sesama FPK
3 perbedaan pendapat
yang terjadi dalam
penyelesaian pekerjaan
dapat diatasi dengan
baik
4 suasana yang
bersahabat kepada
semua pihak
dibudayakan dalam
lingkungan kerja kami
pendidikan dan pelatihan
1 diklat yang telah saya
terima bermanfaat bagi
pekerjaan saya saat ini
2 prestasi yang saya capai
saat ini merupakan hasil
dari pelaksanaan diklat
yang saya ikuti
3 setelah mengikuti diklat,
keahlian dan
ketrampilan kerja saya
meningkat
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
4 diklat yang telah saya
terima merupakan
pendukung proses
kenaikan pangkat
peraturan dan prosedur kerja
1 saya mengetahui dan
memahami peraturan
dan prosedur kerja yang
berlaku saat ini
2 saya mematuhi
peraturan dan prosedur
kerja yang berlaku
dalam menyelesaikan
pekerjaan
3 prosedur dan peraturan
kerja yang berlaku
selama ini sudah
diterapkan dengan baik
kepada setiap pegawai
4 peraturan yang berlaku
saat ini bersifat fleksibel
sehingga memudahkan
proses penyelesaian
pekerjaan
lingkungan kerja
1 kondisi lingkungan
ruang kerja saat ini
mendukung
pelaksanaan tugas saya
2 fasilitas dan sarana yang
disediakan menentukan
kualitas hasil kerja saya
3 saya dapat bekerja
dengan baik walaupun
dalam kondisi
lingkungan kerja yang
terbatas
4 fasilitas dan sarana yang
disediakan sesuai
dengan jenis pekerjaan
saat ini
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
rasa aman
1 jabatan pranata
komputer menjamin
masa depan dan karier
saya
2 saya dapat tenang
bekerja tanpa rasa takut
di mutasi ke tempat lain
3 penghasilan yang saya
terima menjamin
kebutuhan hidup
keluarga saya
4 jabatan FPK
meningkatkan status
sosial saya sebagai
pegawai ataupun
sebagai anggota
masyarakat
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
KUESIONER TENTANG KEPUASAN KERJA PEGAWAI JABATAN FUNGSIONAL
PRANATA KOMPUTER
Kuesioner ini akan mempertanyakan perasaan anda tentang kepuasan kerja yang
anda rasakan. Tanyakan pada diri anda sendiri, sejauh mana anda merasakan
kepuasan terhadap situasi kondisi seperti tertuang dalam pertanyaan‐pertanyaan
dibawah ini. Berikan jawaban dengan cara menyilang (X) salah satu alternatif
jawaban dari Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Kurang Setuju, Setuju, Sangat
Setuju.
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
8 saya merasa puas dengan
pengakuan rekan kerja
terhadap hasil kerja yang
saya capai
9 saya merasa puas dengan
penilaian DP3 yang diberikan
atasan selama ini
10 merasa puas dengan uraian
pekerjaan (job desk) saya
saat ini
11 saya merasa puas jika
mendapat jenis pekerjaan
yang baru
12 saya merasa puas dengan
jabatan FPK saat ini
13 saya merasa puas dengan
volume pekerjaan yang
dibebankan kepada saya
tanggung jawab
14 saya merasa puas dengan
tanggung jawab yang telah
saya berikan selama ini
15 saya merasa puas dengan
wewenang yang diberikan
kepada saya saat ini
16 saya merasa puas dengan
sanksi kepegawaian yang
diterapkan bagi pegawai yang
melanggar disiplin
17 saya merasa puas dengan
pengembangan karir saya
hingga saat ini
18 saya merasa puas dengan
sistem promosi jabatan yang
berlaku saat ini
19 saya merasa puas dengan
kesempatan yang diberikan
untuk melanjutkan
pendidikan formal
20 saya merasa puas dengan
sistem kenaikan
gaji&tunjangan yang berlaku
saat ini
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
Kolom/Var.
2
Ordinal/ Frek- Proporsi
Proporsi z_val z*_val sv Interval
Kategori uensi Kumulatif
Kolom/Var.
3
Ordinal/ Frek- Proporsi
Proporsi z_val z*_val sv Interval
Kategori uensi Kumulatif
Kolom/Var.
4
Ordinal/ Frek- Proporsi
Proporsi z_val z*_val sv Interval
Kategori uensi Kumulatif
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
HASIL AKHIR
4 3 3 3
3 3 3 3
3 3 3 3
4 3 3 3
4 4 4 3
4 4 3 5
3 4 3 3
3 3 3 5
3 3 3 3
3 3 3 3
3 3 3 3
1 2 1 3
3 3 3 3
4 1 3 5
3 3 3 3
3 3 3 3
3 3 3 3
3 4 4 5
4 1 4 5
3 3 3 3
3 3 3 3
3 1 3 1
3 3 3 3
3 3 3 3
3 3 3 3
3 2 3 5
3 3 3 3
1 3 1 2
3 3 1 3
3 1 3 3
3 3 3 3
4 4 4 5
3 1 3 3
3 2 3 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
- -
2 3 0.08824 0.08824 1.35170 0.16001 1.81350 1.00000
- -
3 2 0.05882 0.14706 1.04913 0.23009 1.19131 1.62220
-
4 21 0.61765 0.76471 0.72152 0.30751 0.12535 2.68815
5 8 0.23529 1.00000 0.00000 0.00000 1.30693 4.12044
Kolom/Var. 2
- -
2 5 0.14706 0.14706 1.04913 0.23009 1.56462 1.00000
- -
3 7 0.20588 0.35294 0.37739 0.37152 0.68694 1.87768
4 21 0.61765 0.97059 1.88951 0.06693 0.49314 3.05777
5 1 0.02941 1.00000 0.00000 0.00000 2.27572 4.84035
Kolom/Var. 3
- -
2 3 0.08824 0.08824 1.35170 0.16001 1.81350 1.00000
- -
3 6 0.17647 0.26471 0.62890 0.32736 0.94828 1.86522
4 23 0.67647 0.94118 1.56473 0.11729 0.31054 3.12404
5 2 0.05882 1.00000 0.00000 0.00000 1.99390 4.80740
Kolom/Var. 4
- -
2 3 0.08824 0.08824 1.35170 0.16001 1.81350 1.00000
- -
3 5 0.14706 0.23529 0.72152 0.30751 1.00299 1.81051
4 22 0.64706 0.88235 1.18683 0.19726 0.17039 2.98389
5 4 0.11765 1.00000 0.00000 0.00000 1.67673 4.49023
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
HASIL AKHIR
4 5 5 4
3 3 3 3
3 3 2 3
3 3 3 2
4 3 3 3
4 3 5 4
3 2 2 3
4 3 3 3
3 3 3 2
3 3 3 3
3 2 3 3
2 2 2 2
3 3 3 3
4 3 3 3
3 3 3 3
3 3 1 3
1 1 1 1
4 3 3 3
4 1 3 3
3 3 3 2
3 2 2 3
1 1 2 1
3 3 3 3
1 1 1 1
3 3 3 3
3 2 3 2
3 3 3 3
3 2 2 3
3 3 3 3
3 3 3 3
4 3 3 4
3 3 3 4
3 1 3 3
2 2 3 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
- -
2 1 0.02941 0.02941 1.88951 0.06693 2.27572 1.00000
- -
3 2 0.05882 0.08824 1.35170 0.16001 1.58239 1.69333
4 30 0.88235 0.97059 1.88951 0.06693 0.10549 3.38122
5 1 0.02941 1.00000 0.00000 0.00000 2.27572 5.55145
Kolom/Var.
2
Ordinal/ Frek- Proporsi
Proporsi z_val z*_val sv Interval
Kategori uensi Kumulatif
- -
2 2 0.05882 0.05882 1.56473 0.11729 1.99390 1.00000
- -
3 1 0.02941 0.08824 1.35170 0.16001 1.45272 1.54118
4 30 0.88235 0.97059 1.88951 0.06693 0.10549 3.09939
5 1 0.02941 1.00000 0.00000 0.00000 2.27572 5.26962
Kolom/Var.
3
Ordinal/ Frek- Proporsi
Proporsi z_val z*_val sv Interval
Kategori uensi Kumulatif
- -
2 2 0.05882 0.05882 1.56473 0.11729 1.99390 1.00000
- -
3 11 0.32353 0.38235 0.29931 0.38147 0.81655 2.17734
4 21 0.61765 1.00000 0.00000 0.00000 0.61761 3.61151
Kolom/Var.
4
Ordinal/ Frek- Proporsi
Proporsi z_val z*_val sv Interval
Kategori uensi Kumulatif
- -
1 1 0.02941 0.02941 1.88951 0.06693 2.27572 1.00000
- -
2 4 0.11765 0.14706 1.04913 0.23009 1.38685 1.88887
- -
3 10 0.29412 0.44118 0.14799 0.39460 0.55932 2.71640
4 19 0.55882 1.00000 0.00000 0.00000 0.70612 3.98185
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
HASIL AKHIR
3 3 4 1
3 3 4 2
3 3 4 4
3 3 4 3
2 2 2 3
1 1 2 4
3 3 4 3
3 3 4 4
3 3 4 4
3 3 4 4
3 3 2 4
3 3 2 3
3 3 4 4
6 5 4 4
3 3 4 4
3 3 4 4
2 3 2 3
3 3 4 4
3 3 4 4
3 3 4 4
3 3 2 4
3 1 1 4
3 3 4 3
3 3 2 3
3 3 4 2
3 3 4 4
3 3 4 4
3 3 2 3
3 3 4 2
3 3 4 3
3 3 2 4
3 3 2 4
3 3 1 2
3 3 2 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
- -
1 1 0.02941 0.02941 1.88951 0.06693 2.27572 1.00000
- -
2 8 0.23529 0.26471 0.62890 0.32736 1.10681 2.16891
-
3 9 0.26471 0.52941 0.07379 0.39786 0.26633 3.00939
4 16 0.47059 1.00000 0.00000 0.00000 0.84545 4.12117
Kolom/Var.
2
- -
2 1 0.02941 0.02941 1.88951 0.06693 2.27572 1.00000
- -
3 4 0.11765 0.14706 1.04913 0.23009 1.38685 1.88887
4 28 0.82353 0.97059 1.88951 0.06693 0.19812 3.47384
5 1 0.02941 1.00000 0.00000 0.00000 2.27572 5.55145
Kolom/Var.
3
- -
2 4 0.11765 0.11765 1.18683 0.19726 1.67673 1.00000
- -
3 10 0.29412 0.41176 0.22301 0.38914 0.65240 2.02433
4 20 0.58824 1.00000 0.00000 0.00000 0.66155 3.33827
Kolom/Var.
4
- -
2 6 0.17647 0.17647 0.92890 0.25915 1.46849 1.00000
- -
3 9 0.26471 0.44118 0.14799 0.39460 0.51171 1.95678
4 19 0.55882 1.00000 0.00000 0.00000 0.70612 3.17461
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
HASIL AKHIR
4 3 1 3
2 3 2 2
4 1 3 1
2 3 3 1
2 3 1 2
4 3 2 2
2 2 2 3
3 3 2 2
3 3 2 3
2 3 3 1
3 3 2 2
3 3 3 2
4 3 3 3
4 6 3 3
4 3 3 3
4 3 3 3
1 3 1 1
4 3 3 3
4 3 3 3
4 3 3 3
3 3 2 3
2 3 1 3
3 2 3 2
3 3 3 3
2 3 3 1
4 3 3 3
3 2 3 3
3 2 2 2
4 3 3 3
4 3 3 3
2 3 2 1
4 3 3 2
4 3 3 3
4 3 2 3
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
- -
2 1 0.02941 0.02941 1.88951 0.06693 2.27572 1.00000
- -
3 9 0.26471 0.29412 0.54140 0.34456 1.04881 2.22692
4 19 0.55882 0.85294 1.04913 0.23009 0.20483 3.48056
5 5 0.14706 1.00000 0.00000 0.00000 1.56462 4.84035
Kolom/Var. 2
- -
2 2 0.05882 0.05882 1.56473 0.11729 1.99390 1.00000
- -
3 7 0.20588 0.26471 0.62890 0.32736 1.02034 1.97355
4 20 0.58824 0.85294 1.04913 0.23009 0.16535 3.15925
5 5 0.14706 1.00000 0.00000 0.00000 1.56462 4.55852
Kolom/Var. 3
- -
2 2 0.05882 0.05882 1.56473 0.11729 1.99390 1.00000
- -
3 4 0.11765 0.17647 0.92890 0.25915 1.20579 1.78811
4 25 0.73529 0.91176 1.35170 0.16001 0.13482 3.12871
5 3 0.08824 1.00000 0.00000 0.00000 1.81350 4.80740
Kolom/Var. 4
- -
2 5 0.14706 0.14706 1.04913 0.23009 1.56462 1.00000
-
3 13 0.38235 0.52941 0.07379 0.39786 0.43877 2.12585
4 15 0.44118 0.97059 1.88951 0.06693 0.75010 3.31472
5 1 0.02941 1.00000 0.00000 0.00000 2.27572 4.84035
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
HASIL AKHIR
5 3 3 3
2 3 3 2
3 3 3 2
3 3 3 1
2 2 3 2
3 5 5 3
3 3 3 3
2 3 3 3
3 3 3 3
5 5 5 3
3 2 3 2
2 2 2 2
3 3 3 1
5 3 3 3
2 2 2 2
3 3 3 1
2 5 3 3
5 1 3 3
5 5 5 5
3 3 3 2
3 3 3 2
3 5 1 3
3 3 3 3
2 3 2 1
3 3 3 3
3 3 3 2
3 2 3 3
2 2 2 2
3 3 3 3
3 3 3 2
3 3 3 2
3 3 3 3
1 1 1 1
2 2 3 2
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
Skala Interval
resp Item
KK Diklat Proker LK RA
To To To To To
1 2 3 4 t 1 2 3 4 t 1 2 3 4 t 1 2 3 4 t 1 2 3 4 t
arif
4 3 3 3 13 4 5 5 4 18 3 3 4 1 11 4 3 1 3 11 5 3 3 3 14
dubidud
am 3 3 3 3 12 3 3 3 3 12 3 3 4 2 12 2 3 2 2 9 2 3 3 2 10
haris
3 3 3 3 12 3 3 2 3 11 3 3 4 4 14 4 1 3 1 9 3 3 3 2 11
ida
4 3 3 3 13 3 3 3 2 11 3 3 4 3 13 2 3 3 1 9 3 3 3 1 10
juli
4 4 4 3 15 4 3 3 3 13 2 2 2 3 9 2 3 1 2 8 2 2 3 2 9
q
4 4 3 5 16 4 3 5 4 16 1 1 2 4 8 4 3 2 2 11 3 5 5 3 16
lusy
3 4 3 3 13 3 2 2 3 10 3 3 4 3 13 2 2 2 3 9 3 3 3 3 12
nan
3 3 3 5 14 4 3 3 3 13 3 3 4 4 14 3 3 2 2 10 2 3 3 3 11
enun
3 3 3 3 12 3 3 3 2 11 3 3 4 4 14 3 3 2 3 11 3 3 3 3 12
komar
3 3 3 3 12 3 3 3 3 12 3 3 4 4 14 2 3 3 1 9 5 5 5 3 18
pur
3 3 3 3 12 3 2 3 3 11 3 3 2 4 12 3 3 2 2 10 3 2 3 2 10
adit
1 2 1 3 7 2 2 2 2 8 3 3 2 3 11 3 3 3 2 11 2 2 2 2 8
asri
3 3 3 3 12 3 3 3 3 12 3 3 4 4 14 4 3 3 3 13 3 3 3 1 10
zmet
4 1 3 5 13 4 3 3 3 13 6 5 4 4 19 4 6 3 3 16 5 3 3 3 14
wjs
3 3 3 3 12 3 3 3 3 12 3 3 4 4 14 4 3 3 3 13 2 2 2 2 8
array
3 3 3 3 12 3 3 1 3 10 3 3 4 4 14 4 3 3 3 13 3 3 3 1 10
eos
3 3 3 3 12 1 1 1 1 4 2 3 2 3 10 1 3 1 1 6 2 5 3 3 13
panji
3 4 4 5 16 4 3 3 3 13 3 3 4 4 14 4 3 3 3 13 5 1 3 3 12
dwi
4 1 4 5 14 4 1 3 3 11 3 3 4 4 14 4 3 3 3 13 5 5 5 5 20
herm
3 3 3 3 12 3 3 3 2 11 3 3 4 4 14 4 3 3 3 13 3 3 3 2 11
irfan
3 3 3 3 12 3 2 2 3 10 3 3 2 4 12 3 3 2 3 11 3 3 3 2 11
aku
3 1 3 1 8 1 1 2 1 5 3 1 1 4 9 2 3 1 3 9 3 5 1 3 12
alva 3 3 3 3 12 3 3 3 3 12 3 3 4 3 13 3 2 3 2 10 3 3 3 3 12
aphiet 3 3 3 3 12 1 1 1 1 4 3 3 2 3 11 3 3 3 3 12 2 3 2 1 8
tri 3 3 3 3 12 3 3 3 3 12 3 3 4 2 12 2 3 3 1 9 3 3 3 3 12
budi 3 2 3 5 13 3 2 3 2 10 3 3 4 4 14 4 3 3 3 13 3 3 3 2 11
aan 3 3 3 3 12 3 3 3 3 12 3 3 4 4 14 3 2 3 3 11 3 2 3 3 11
akbar 1 3 1 2 7 3 2 2 3 10 3 3 2 3 11 3 2 2 2 9 2 2 2 2 8
anis 3 3 1 3 10 3 3 3 3 12 3 3 4 2 12 4 3 3 3 13 3 3 3 3 12
ary 3 1 3 3 10 3 3 3 3 12 3 3 4 3 13 4 3 3 3 13 3 3 3 2 11
jonet 3 3 3 3 12 4 3 3 4 14 3 3 2 4 12 2 3 2 1 8 3 3 3 2 11
putu 4 4 4 5 17 3 3 3 4 13 3 3 2 4 12 4 3 3 2 12 3 3 3 3 12
naryo 3 1 3 3 10 3 1 3 3 10 3 3 1 2 9 4 3 3 3 13 1 1 1 1 4
fattah 3 2 3 3 11 2 2 3 3 10 3 3 2 3 11 4 3 2 3 12 2 2 3 2 9
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
- -
2 4 0.11765 0.11765 1.18683 0.19726 1.67673 1.00000
- -
3 8 0.23529 0.35294 0.37739 0.37152 0.74060 1.93613
4 20 0.58824 0.94118 1.56473 0.11729 0.43220 3.10892
5 2 0.05882 1.00000 0.00000 0.00000 1.99390 4.67062
Kolom/Var. 2
- -
2 4 0.11765 0.11765 1.18683 0.19726 1.67673 1.00000
- -
3 12 0.35294 0.47059 0.07379 0.39786 0.56835 2.10837
4 17 0.50000 0.97059 1.88951 0.06693 0.66185 3.33858
5 1 0.02941 1.00000 0.00000 0.00000 2.27572 4.95245
Kolom/Var. 3
- -
2 4 0.11765 0.11765 1.18683 0.19726 1.67673 1.00000
- -
3 9 0.26471 0.38235 0.29931 0.38147 0.69589 1.98084
4 19 0.55882 0.94118 1.56473 0.11729 0.47274 3.14947
5 2 0.05882 1.00000 0.00000 0.00000 1.99390 4.67062
Kolom/Var. 4
- -
2 1 0.02941 0.02941 1.88951 0.06693 2.27572 1.00000
- -
3 5 0.14706 0.17647 0.92890 0.25915 1.30704 1.96868
4 22 0.64706 0.82353 0.92890 0.25915 0.00000 3.27572
5 6 0.17647 1.00000 0.00000 0.00000 1.46849 4.74421
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
Kolom/Var. 5
- -
3 1 0.02941 0.02941 1.88951 0.06693 2.27572 1.00000
-
4 27 0.79412 0.82353 0.92890 0.25915 0.24205 3.03368
5 6 0.17647 1.00000 0.00000 0.00000 1.46849 4.74421
Kolom/Var. 6
- -
2 6 0.17647 0.17647 0.92890 0.25915 1.46849 1.00000
- -
3 9 0.26471 0.44118 0.14799 0.39460 0.51171 1.95678
4 16 0.47059 0.91176 1.35170 0.16001 0.49849 2.96698
5 3 0.08824 1.00000 0.00000 0.00000 1.81350 4.28199
Kolom/Var. 7
- -
2 3 0.08824 0.08824 1.35170 0.16001 1.81350 1.00000
- -
3 11 0.32353 0.41176 0.22301 0.38914 0.70822 2.10528
4 18 0.52941 0.94118 1.56473 0.11729 0.51351 3.32701
5 2 0.05882 1.00000 0.00000 0.00000 1.99390 4.80740
Kolom/Var. 8
- -
2 3 0.08824 0.08824 1.35170 0.16001 1.81350 1.00000
- -
3 10 0.29412 0.38235 0.29931 0.38147 0.75294 2.06057
4 19 0.55882 0.94118 1.56473 0.11729 0.47274 3.28624
5 2 0.05882 1.00000 0.00000 0.00000 1.99390 4.80740
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
Kolom/Var. 9
- -
2 1 0.02941 0.02941 1.88951 0.06693 2.27572 1.00000
- -
3 8 0.23529 0.26471 0.62890 0.32736 1.10681 2.16891
4 22 0.64706 0.91176 1.35170 0.16001 0.25862 3.53435
5 3 0.08824 1.00000 0.00000 0.00000 1.81350 5.08923
Kolom/Var.
10
- -
2 6 0.17647 0.17647 0.92890 0.25915 1.46849 1.00000
- -
3 4 0.11765 0.29412 0.54140 0.34456 0.72601 1.74248
4 24 0.70588 1.00000 0.00000 0.00000 0.48812 2.95661
Kolom/Var.
11
- -
2 4 0.11765 0.11765 1.18683 0.19726 1.67673 1.00000
- -
3 4 0.11765 0.23529 0.72152 0.30751 0.93714 1.73959
4 25 0.73529 0.97059 1.88951 0.06693 0.32719 3.00392
5 1 0.02941 1.00000 0.00000 0.00000 2.27572 4.95245
Kolom/Var.
12
- -
2 2 0.05882 0.05882 1.56473 0.11729 1.99390 1.00000
- -
3 3 0.08824 0.14706 1.04913 0.23009 1.27844 1.71545
4 27 0.79412 0.94118 1.56473 0.11729 0.14205 3.13594
5 2 0.05882 1.00000 0.00000 0.00000 1.99390 4.98779
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
Kolom/Var.
13
- -
2 8 0.23529 0.23529 0.72152 0.30751 1.30693 1.00000
-
3 13 0.38235 0.61765 0.29931 0.38147 0.19342 2.11352
4 13 0.38235 1.00000 0.00000 0.00000 0.99768 3.30462
Kolom/Var.
14
- -
2 4 0.11765 0.11765 1.18683 0.19726 1.67673 1.00000
- -
3 7 0.20588 0.32353 0.45785 0.35924 0.78677 1.88995
4 23 0.67647 1.00000 0.00000 0.00000 0.53106 3.20778
Kolom/Var.
15
- -
2 4 0.11765 0.11765 1.18683 0.19726 1.67673 1.00000
- -
3 8 0.23529 0.35294 0.37739 0.37152 0.74060 1.93613
4 21 0.61765 0.97059 1.88951 0.06693 0.49314 3.16987
5 1 0.02941 1.00000 0.00000 0.00000 2.27572 4.95245
Kolom/Var.
16
- -
1 1 0.02941 0.02941 1.88951 0.06693 2.27572 1.00000
- -
2 3 0.08824 0.11765 1.18683 0.19726 1.47706 1.79866
- -
3 5 0.14706 0.26471 0.62890 0.32736 0.88466 2.39107
4 24 0.70588 0.97059 1.88951 0.06693 0.36894 3.64466
5 1 0.02941 1.00000 0.00000 0.00000 2.27572 5.55145
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
Kolom/Var.
17
- -
2 7 0.20588 0.20588 0.82079 0.28485 1.38356 1.00000
- -
3 3 0.08824 0.29412 0.54140 0.34456 0.67668 1.70689
4 21 0.61765 0.91176 1.35170 0.16001 0.29878 2.68235
5 3 0.08824 1.00000 0.00000 0.00000 1.81350 4.19707
Kolom/Var.
18
- -
2 8 0.23529 0.23529 0.72152 0.30751 1.30693 1.00000
- -
3 7 0.20588 0.44118 0.14799 0.39460 0.42298 1.88395
4 18 0.52941 0.97059 1.88951 0.06693 0.61892 2.92586
5 1 0.02941 1.00000 0.00000 0.00000 2.27572 4.58266
Kolom/Var.
19
- -
3 3 0.08824 0.08824 1.35170 0.16001 1.81350 1.00000
4 28 0.82353 0.91176 1.35170 0.16001 0.00000 2.81350
5 3 0.08824 1.00000 0.00000 0.00000 1.81350 4.62701
Kolom/Var.
20
- -
2 5 0.14706 0.14706 1.04913 0.23009 1.56462 1.00000
- -
3 1 0.02941 0.17647 0.92890 0.25915 0.98782 1.57680
4 22 0.64706 0.82353 0.92890 0.25915 0.00000 2.56462
5 6 0.17647 1.00000 0.00000 0.00000 1.46849 4.03312
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
Lampiran 12 : Uji validitas dan reliabilitas
Correlations
N 34 34 34 34 34
N 34 34 34 34 34
N 34 34 34 34 34
N 34 34 34 34 34
N 34 34 34 34 34
r=0.339
Î Seluruh item teamwork > r
Î valid
Universitas Indonesia
Reliability
N %
Excludeda 0 .0
Total 34 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.863 4
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Universitas Indonesia
Diklat
Correlations
N 34 34 34 34 34
N 34 34 34 34 34
N 34 34 34 34 34
N 34 34 34 34 34
N 34 34 34 34 34
r=0.339
Î Seluruh item diklat > r
Î valid
reliability
N %
Excludeda 0 .0
Total 34 100.0
Universitas Indonesia
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.904 4
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Proker
Correlations
N 34 34 34 34 34
N 34 34 34 34 34
N 34 34 34 34 34
N 34 34 34 34 34
N 34 34 34 34 34
Universitas Indonesia
Reliability
N %
Excludeda 0 .0
Total 34 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.763 4
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Universitas Indonesia
Lingkungan Kerja
Correlations
N 34 34 34 34 34
N 34 34 34 34 34
N 34 34 34 34 34
N 34 34 34 34 34
N 34 34 34 34 34
N %
Excludeda 0 .0
Total 34 100.0
Reliability Statistics
Universitas Indonesia
Cronbach's
Alpha N of Items
.787 4
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Universitas Indonesia
Rasa aman
Correlations
N 34 34 34 34 34
N 34 34 34 34 34
N 34 34 34 34 34
N 34 34 34 34 34
N 34 34 34 34 34
N %
Excludeda 0 .0
Total 34 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
Universitas Indonesia
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.855 4
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Universitas Indonesia
r=0.339
Correlations
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 total
p1 Pearson 1 .426 .302 .259 .437 .319 .610 .589 .451 .015 .102 .524 - .268 .324 .126 .395 .090 .310 .379 .570**
* ** ** ** ** ** * *
Correlation .263
Sig. (2- .012 .083 .138 .010 .066 .000 .000 .007 .934 .565 .001 .133 .126 .061 .479 .021 .614 .074 .027 .000
tailed)
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
p2 Pearson .426 1 .642 .395 .307 .306 .418 .193 .193 .491 .492 .361 .311 .159 .429 .105 .182 .188 .258 .385 .602**
* ** * * ** ** * * *
Correlation
Sig. (2- .012 .000 .021 .077 .078 .014 .274 .274 .003 .003 .036 .073 .368 .011 .555 .303 .287 .140 .025 .000
tailed)
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
p3 Pearson .302 .642 1 .562 .371 .592 .593 .425 .372 .621 .295 .343 .332 .432 .547 .109 .272 .275 .540 .409 .757**
** ** * ** ** * * ** * * ** ** *
Correlation
Sig. (2- .083 .000 .001 .031 .000 .000 .012 .030 .000 .090 .047 .055 .011 .001 .538 .120 .116 .001 .016 .000
tailed)
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
p4 Pearson .259 .395 .562 1 .581 .433 .377 .304 .302 .130 .056 .384 .128 .096 .226 .189 .433 .228 .647 .472 .621**
* ** ** * * * * ** **
Correlation
Sig. (2- .138 .021 .001 .000 .011 .028 .080 .083 .462 .751 .025 .472 .589 .198 .283 .011 .195 .000 .005 .000
tailed)
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
p5 Pearson .437 .307 .371 .581 1 .361 .385 .296 .288 - .128 .225 - .020 .174 - .155 .006 .489 .369 .441**
** * ** * * ** *
Correlation .145 .154 .165
Sig. (2- .010 .077 .031 .000 .036 .025 .089 .099 .412 .471 .200 .384 .909 .324 .350 .382 .971 .003 .032 .009
tailed)
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
p6 Pearson .319 .306 .592 .433 .361 1 .728 .523 .339 .195 .072 .333 - .339 .313 .290 .241 .138 .397 .393 .623**
** * * ** ** * * * *
Correlation .015
Sig. (2- .066 .078 .000 .011 .036 .000 .002 .050 .270 .685 .054 .932 .050 .072 .097 .170 .437 .020 .022 .000
tailed)
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
p7 Pearson .610 .418 .593 .377 .385 .728 1 .788 .515 .125 .136 .537 - .449 .484 .373 .393 .142 .400 .348 .743**
** * ** * * ** ** ** ** ** ** * * * *
Correlation .091
Sig. (2- .000 .014 .000 .028 .025 .000 .000 .002 .482 .444 .001 .609 .008 .004 .030 .022 .423 .019 .044 .000
tailed)
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
p8 Pearson .589 .193 .425 .304 .296 .523 .788 1 .468 - .149 .544 - .375 .504 .326 .484 .237 .402 .163 .637**
** * ** ** ** ** * ** ** *
Correlation .072 .273
Sig. (2- .000 .274 .012 .080 .089 .002 .000 .005 .687 .400 .001 .118 .029 .002 .060 .004 .177 .018 .358 .000
tailed)
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
p9 Pearson .451 .193 .372 .302 .288 .339 .515 .468 1 .090 .047 .482 .087 .489 .436 .192 .605 .487 .406 .441 .663**
** * * ** ** ** ** ** ** ** * **
Correlation
Sig. (2- .007 .274 .030 .083 .099 .050 .002 .005 .611 .793 .004 .626 .003 .010 .277 .000 .003 .017 .009 .000
tailed)
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
p10 Pearson .015 .491 .621 .130 - .195 .125 - .090 1 .351 .081 .607 .379 .301 .220 .100 .368 .090 .244 .422*
** ** * ** * *
Correlation .145 .072
Sig. (2- .934 .003 .000 .462 .412 .270 .482 .687 .611 .042 .648 .000 .027 .084 .212 .572 .032 .612 .165 .013
tailed)
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
p11 Pearson .102 .492 .295 .056 .128 .072 .136 .149 .047 .351 1 .207 .265 - .041 .036 .159 .192 .000 .065 .303
** *
Correlation .076
Sig. (2- .565 .003 .090 .751 .471 .685 .444 .400 .793 .042 .239 .130 .669 .819 .840 .368 .277 1.00 .715 .082
tailed) 0
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
p12 Pearson .524 .361 .343 .384 .225 .333 .537 .544 .482 .081 .207 1 .074 .210 .478 .478 .555 .217 .283 .296 .648**
** * * * ** ** ** ** ** **
Correlation
Sig. (2- .001 .036 .047 .025 .200 .054 .001 .001 .004 .648 .239 .678 .234 .004 .004 .001 .218 .105 .090 .000
tailed)
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
p13 Pearson - .311 .332 .128 - - - - .087 .607 .265 .074 1 .176 .097 .202 .002 .409 .091 .335 .267
** *
Correlation .263 .154 .015 .091 .273
Sig. (2- .133 .073 .055 .472 .384 .932 .609 .118 .626 .000 .130 .678 .320 .585 .251 .989 .016 .610 .053 .126
tailed)
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
p14 Pearson .268 .159 .432 .096 .020 .339 .449 .375 .489 .379 - .210 .176 1 .672 .429 .410 .529 .303 .569 .608**
* * ** * ** * ** * * ** **
Correlation .076
Sig. (2- .126 .368 .011 .589 .909 .050 .008 .029 .003 .027 .669 .234 .320 .000 .011 .016 .001 .082 .000 .000
tailed)
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
p15 Pearson .324 .429 .547 .226 .174 .313 .484 .504 .436 .301 .041 .478 .097 .672 1 .456 .369 .401 .433 .411 .681**
* ** ** ** ** ** ** ** * * * *
Correlation
Sig. (2- .061 .011 .001 .198 .324 .072 .004 .002 .010 .084 .819 .004 .585 .000 .007 .032 .019 .011 .016 .000
tailed)
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
p16 Pearson .126 .105 .109 .189 - .290 .373 .326 .192 .220 .036 .478 .202 .429 .456 1 .405 .529 .270 .436 .516**
* ** * ** * ** **
Correlation .165
Sig. (2- .479 .555 .538 .283 .350 .097 .030 .060 .277 .212 .840 .004 .251 .011 .007 .018 .001 .122 .010 .002
tailed)
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
p17 Pearson .395 .182 .272 .433 .155 .241 .393 .484 .605 .100 .159 .555 .002 .410 .369 .405 1 .630 .461 .512 .670**
* * * ** ** ** * * * ** ** **
Correlation
Sig. (2- .021 .303 .120 .011 .382 .170 .022 .004 .000 .572 .368 .001 .989 .016 .032 .018 .000 .006 .002 .000
tailed)
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
p18 Pearson .090 .188 .275 .228 .006 .138 .142 .237 .487 .368 .192 .217 .409 .529 .401 .529 .630 1 .521 .567 .611**
** * * ** * ** ** ** **
Correlation
Sig. (2- .614 .287 .116 .195 .971 .437 .423 .177 .003 .032 .277 .218 .016 .001 .019 .001 .000 .002 .000 .000
tailed)
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
p19 Pearson .310 .258 .540 .647 .489 .397 .400 .402 .406 .090 .000 .283 .091 .303 .433 .270 .461 .521 1 .558 .676**
** ** ** * * * * * ** ** **
Correlation
Sig. (2- .074 .140 .001 .000 .003 .020 .019 .018 .017 .612 1.00 .105 .610 .082 .011 .122 .006 .002 .001 .000
tailed) 0
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
p20 Pearson .379 .385 .409 .472 .369 .393 .348 .163 .441 .244 .065 .296 .335 .569 .411 .436 .512 .567 .558 1 .711**
* * * ** * * * ** ** * ** ** ** **
Correlation
Sig. (2- .027 .025 .016 .005 .032 .022 .044 .358 .009 .165 .715 .090 .053 .000 .016 .010 .002 .000 .001 .000
tailed)
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
total Pearson .570 .602 .757 .621 .441 .623 .743 .637 .663 .422 .303 .648 .267 .608 .681 .516 .670 .611 .676 .711 1
** ** ** ** ** ** ** ** ** * ** ** ** ** ** ** ** **
Correlation
Sig. (2- .000 .000 .000 .000 .009 .000 .000 .000 .000 .013 .082 .000 .126 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000
tailed)
N 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34 34
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.
N %
Excludeda 0 .0
Total 34 100.0
Reliability Statistics
.908 18
Item-Total Statistics
Universitas Indonesia
Faktor-faktor yang..., Raeshanty Janoezir Pamuntjak, FISIP UI, 2010.