Anda di halaman 1dari 244

UNIVERSITAS INDONESIA

PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM:


STUDI KASUS RSUD PASAR REBO JAKARTA

KARYA AKHIR

THERESIA PUSPA WIJAYANTI


1206338485

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI
JAKARTA
JANUARI 2016

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


UNIVERSITAS INDONESIA

PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM:


STUDI KASUS RSUD PASAR REBO JAKARTA

KARYA AKHIR

Diajukan sebagai satu syarat untuk memperoleh gelar


Magister Teknologi Informasi

THERESIA PUSPA WIJAYANTI


1206338485

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI
JAKARTA
JANUARI 2016

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Theresia Puspa Wijayanti

NPM : 1206338485

Tanda Tangan :

Tanggal : 10 Desember 2015

ii

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


HALAMAN PENGESAHAN

Karya Akhir ini diajukan oleh:


Nama : Theresia Puspa Wijayanti
NPM : 1206338485
Program Studi : Magister Teknologi Informasi
Judul Karya Akhir : Perancangan Knowledge Management System:
Studi kasus RSUD Pasar Rebo

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai


persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Teknologi
Informasi pada Program Studi Magister Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu
Komputer, Universitas Indonesia.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing I : Putu Wuri Handayani, (.....................................)


M.Sc

Pembimbing II : Yova Ruldeviyani, S.Kom, (.....................................)


M. Kom

Penguji : (.....................................)

Penguji : (.....................................)

Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal :

iii

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Akhir ini. Penulisan Karya Akhir
ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Magister Teknologi Informasi pada Program Studi Magister Teknologi Informasi,
Fakultas Ilmu Komputer – Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai dengan
penyusunan karya akhir ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikannya.
Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Putu Wuri Handayani, M.Sc. sebagai pembimbing pertama yang selalu
memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan karya akhir ini.
2. Ibu Yova Ruldeviyani, S.Kom, M.Kom sebagai pembimbing kedua yang juga
memberikan waktunya untuk memberikan nasihat dan masukan agar karya
akhir ini tersusun dengan benar.
3. Bapak Rizal Fathoni Aji, S.Kom., M.Kom., dan Bapak Dr. Indra Budi,
S.Kom., M.Kom selaku penguji karya akhir yang telah memberikan nasihat
dan masukan bagi pengujian karya akhir ini.
4. Para Pengajar Dosen di MTI UI yang telah memberikan banyak ilmu
pengetahuan baru selama masa perkuliahan.
5. Robertus Ngatijo, SE. dan Maria Dwi Astuti, SH., MH., papa dan mama
tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa dan dukungan agar saya
dapat menyelesaikan pendidikan Magister sehingga pada akhirnya saya dapat
menyelesaikan karya akhir ini. Semoga karya akhir ini dapat menjadi salah
satu bakti saya sebagai anak yang sampai kapanpun tidak akan pernah bisa
membalas kasih sayang yang telah papa dan mama berikan.
6. dr. Yosefa Anggi Miranti dan Antonius Andri Cipta Jaya, SH., adik-adik saya
yang selalu memberikan doa, dan dukungan kepada saya sehingga penulisan
karya akhir ini dapat terselesaikan.

iv

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


7. Ibu Wieke Handayani, Ibu Eri, Bapak Budi Hartoko dan segenap pegawai
RSUD Pasar Rebo, yang telah memberikan izin kepada saya untuk
mendapatkan informasi tentang RSUD Pasar Rebo sehingga karya akhir ini
dapat diselesaikan.
8. Ibu Ati Nirwanawati, SKM., MARS., dr. Iva Diansari Siregar, MARS.,
Bapak Budi Hartoko, Bapak Syawaludin, SH., Drs. M. Nadirsyah, MM dan
dr. Teddy Ervano, SpPD sebagai sumber informasi yang telah meluangkan
waktu dan tenaga saat wawancara dilakukan sehingga saya mendapatkan
banyak data dan informasi untuk penulisan karya akhir ini.
9. Rafael Anggara Liing, Bertha Marbun, Rini Susanti, dan Ressy Dwitias Sari,
teman-teman terdekat yang selalu meluangkan waktu dan memberi masukan
di saat saya mengalami hambatan dalam penulisan karya akhir ini.
10. Seluruh kerabat dan teman-teman yang turut memberikan doa dan semangat
bagi saya sehingga saya dapat menyelesaikan karya akhir ini.
11. Teman-teman seperjuangan MTI UI angkatan 2012-FB, yang telah
memberikan dukungan selama perkuliahan hingga penyelesaian karya akhir
ini.

Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan pihak
yang telah membantu.

Semoga karya akhir ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu.

Jakarta, Desember 2015

Penulis

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di


bawah ini :

Nama : Theresia Puspa Wijayanti


NPM : 1206338485
Program Studi : Magister Teknologi Informasi
Fakultas : Ilmu Komputer
Jenis Karya : Karya Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclusive Royalty-
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Perancangan Knowledge Management System: Studi Kasus RSUD Pasar Rebo
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Nonekslusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database).
Merawat dan mempublikasikan karya akhir saya tanpa meminta izin dari saya
selama tetao mencantumkan saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik
Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.


Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 10 Desember 2015
Yang menyatakan

(Theresia Puspa Wijayanti)

vi

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


ABSTRAK

Nama : Theresia Puspa Wijayanti


Program Studi : Magister Teknologi Informasi
Judul : Perancangan Knowledge Management System:
Studi kasus RSUD Pasar Rebo

Pengetahuan menjadi suatu hal penting yang sangat mendukung perkembangan


dan kemajuan organisasi. Hal ini dirasakan juga oleh RSUD Pasar Rebo Jakarta,
pengetahuan menjadi hal penting bagi rumah sakit dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas kepada pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk
merancang model knowledge management system yang sesuai bagi RSUD Pasar
Rebo dalam mengelola pengetahuan yang ada di RSUD Pasar Rebo. Metode yang
digunakan adalah observasi, penyebaran kuisioner dan wawancara di lingkungan
RSUD Pasar Rebo. Penelitian ini mengadopsi metodologi perancangan knowledge
management system milik Fernandez & Shaberwal dengan menganalisis aspek
faktor kontingensi, teknologi, proses, infrastruktur, dan mekanisme knowledge
management, serta menggabungkan dengan aspek arsitektur knowledge
management system milik Amrit Tiwana. Hasil akhir penelitian berupa rancangan
knowledge management system RSUD Pasar Rebo dengan proses knowledge
management yaitu social for knowledge sharing, social for knowledge discovery,
internalization, externalization, exchange, routines dan direction. Selain itu juga
menghasilkan prototipe knowledge management system RSUD Pasar Rebo dengan
fitur manajemen berita/artikel, manajemen pengetahuan, manajemen dokumen
dan forum diskusi
Kata kunci: rumah sakit, knowledge management system, knowledge management
pada rumah sakit

vii Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


ABSTRACT

Name : Theresia Puspa Wijayanti


Study Programme : Magister Teknologi Informasi
Title : Design of Knowledge Management System:
Case Study RSUD Pasar Rebo

Knowledge becomes a vital resource that supports organization's development and


improvement. It is also occurred in RSUD Pasar Rebo Jakarta where knowledge is
important for providing high quality health services to patients. The objective of
this research is designing compatible knowledge management system for RSUD
Pasar Rebo in managing available knowledge. Methods used in the research are
observation, questionnaires distribution, and interview within RSUD Pasar Rebo
environment. This research adopts knowledge management system design
methodology by Fernandez & Sabherwal by analyzing contingency factor aspect,
technology, process, infrastructure, and mechanism of knowledge management, as
well as combining them with knowledge management system architecture aspect
by Amrit Tiwana. The final result is design of RSUD Pasar Rebo's knowledge
management system with knowledge management process which are social for
knowledge sharing, social for knowledge discovery, internalization,
externalization, exchange, routines and direction. Other than that, this research
also generates knowledge management system prototype for RSUD Pasar Rebo
featuring news or article management, knowledge management, document
management, and discussion forum.

Keyword: knowledge management, health care, knowledge management system,


health care knowledge management system

viii Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i


HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii
DEWAN PENGUJI .................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............................. vi
KARYA AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................................. vii
DAFTAR ISI............................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xviii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................ 6
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................. 6
1.5 Ruang Lingkup .................................................................................................... 7
1.6 Sistematika Penulisan ......................................................................................... 7

BAB 2 LANDASAN TEORI ...................................................................................... 9


2.1 Pengertian Data, Informasi, Dan Pengetahuan ................................................... 9
2.2 Klasifikasi Knowledge ...................................................................................... 11
2.2.1 Procedural atau Declarative Knowledge ................................................... 11
2.2.2 Tacit atau Explicit Knowledge ................................................................... 11
2.2.3 General atau Specific Knowledge .............................................................. 12

ix Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


2.3 Tempat Penyimpanan Knowledge .................................................................... 12
2.4 Knowledge Management ................................................................................... 14
2.5 Proses Penciptaan Pengetahuan ........................................................................ 15
2.6 Knowledge Management Solutions and Foundations....................................... 17
2.6.1 Knowledge Management Processes ........................................................... 18
2.6.2 Knowledge Management System ................................................................ 19
2.6.3 Knowledge Management Mechanism and Technologies ........................... 19
2.6.4 Knowledge Management Infrastructures ................................................... 19
2.7 Faktor Kontingensi ............................................................................................ 21
2.8 Pengembangan Knowledge Management Solution ........................................... 25
2.9 Arsitektur Knowledge Management System ..................................................... 27
2.10 UML (Unified Modelling Language).............................................................. 29
2.10.1 Use Case Diagram ................................................................................... 30
2.10.2 Activity Diagram ...................................................................................... 30
2.11 Penelitian Sebelumnya .................................................................................... 30
2.12 Kerangka Berpikir Teoritis ............................................................................. 39

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 42


3.1 Tahapan Penelitian ............................................................................................ 42
3.2 Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 46

BAB 4 PROFIL ORGANISASI ............................................................................... 48


4.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo ............................................. 48
4.2 Profil RSUD Pasar Rebo ................................................................................... 49
4.3 Visi, Misi, Kebijakan Mutu dan Strategi Mutu ................................................. 49
4.3.1 Visi ............................................................................................................. 50
4.3.2 Misi ............................................................................................................ 50
4.3.3 Kebijakan Mutu ......................................................................................... 50
4.4 Struktur organisasi ............................................................................................ 50

x Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


4.5 Implementasi Knowledge Management di RSUD Pasar Rebo Saat Ini ............ 52
BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN .............................................................. 54
5.1 Metode Analisis Dasar ...................................................................................... 54
5.2 Demografi Responden ...................................................................................... 55
5.3 Menentukan Faktor Kontingensi ....................................................................... 59
5.3.1 Analisis Karakteristik Tugas ...................................................................... 59
5.3.2 Karakteristik Pengetahuan ......................................................................... 62
5.3.3 Karakteristik Organisasi............................................................................. 64
5.3.4 Karakteristik Lingkungan .......................................................................... 65
5.4 Identifikasi Proses Knowledge Management Berdasarkan Faktor
Kontingensi ............................................................................................................. 66
5.5 Melakukan Prioritas Proses Knowledge Management Yang Dibutuhkan ........ 69
5.6 Mengidentifikasi Proses Knowledge Management Saat Ini .............................. 72
5.7 Mengidentifikasi Tambahan Proses Knowledge Management Yang
Dibutuhkan .............................................................................................................. 73
5.8 Melakukan Penilaian Infrastruktur Knowledge Management ........................... 76
5.8.1 Budaya Organisasi ..................................................................................... 77
5.8.2 Struktur Organisasi .................................................................................... 79
5.8.3 Infrastruktur Teknologi Informasi ............................................................. 80
5.8.4 Pengetahuan Umum ................................................................................... 82
5.8.5 Lingkungan Fisik ....................................................................................... 86
5.9 Mengembangkan Sistem, Mekanisme Dan Teknologi Knowledge
Management Yang Dibutuhkan .............................................................................. 86

BAB 6 RANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM ..................... 92


6.1 Kebutuhan Fungsional ...................................................................................... 92
6.2 Kebutuhan Non-Fungsional .............................................................................. 93
6.3 Use Case Diagram ............................................................................................ 94
6.4 Rancangan Activity Diagram ............................................................................ 98

xi Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


6.4.1 Menampilkan Berita/Artikel ...................................................................... 98
6.4.2 Mengikuti Forum Diskusi .......................................................................... 99
6.4.3 Memverifikasi Jawaban Forum ................................................................ 101
6.4.4 Melakukan Pencarian ............................................................................... 102
6.4.5 Menggunakan Fitur Pengetahuan ............................................................ 103
6.4.6 Menggunakan Fitur Dokumen ................................................................. 106
6.4.7 Memvalidasi Draft Pengetahuan .............................................................. 110
6.4.8 Mengelola Kategori Pengetahuan ............................................................ 111
6.4.9 Mengelola Manajemen Berita/Artikel ..................................................... 112
6.4.10 Mengelola Kategori Berita ..................................................................... 114
6.4.11 Mengelola Kategori Forum .................................................................... 115
6.4.12 Mengelola User ...................................................................................... 115
6.4.13 Mengelola Konfigurasi .......................................................................... 116
6.5 Perancangan Teknologi Arsitektur Knowledge Management System............. 118
6.6 Perancangan Infrastruktur Knowledge Management System .......................... 121
6.7 Perancangan Database Knowledge Management System ............................... 122
6.8 Rancangan Tampilan Knowledge Management System ................................. 124
6.9 Skenario Uji Coba Rancangan Knowledge Management System ................... 152
6.9.1 Uji Coba Login ........................................................................................ 153
6.9.2 Uji Coba Manajemen Berita/Artikel ........................................................ 153
6.9.3 Uji Coba Manajemen Pengetahuan .......................................................... 155
6.9.4 Uji Coba Forum Diskusi .......................................................................... 158
6.9.5 Uji Coba Manajemen Dokumen .............................................................. 162
6.9.6 Uji Coba Manajemen User ...................................................................... 163
6.9.7 Uji Coba Konfigurasi ............................................................................... 164
6.9.8 Hasil Uji Coba Prototipe .......................................................................... 165
6.10 Implikasi Penelitian ...................................................................................... 166

xii Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


6.10.1 Implikasi Terhadap Pegawai Dan Organisasi ........................................ 166
6.10.2 Implikasi Terhadap Teori ....................................................................... 167

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 169


7.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 169
7.2 Keterbatasan .................................................................................................... 170
7.3 Saran ............................................................................................................... 170

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 173


LAMPIRAN I TRANSKIP WAWANCARA ....................................................... 176
LAMPIRAN II KUISIONER................................................................................. 191
LAMPIRAN III DATA STATISTIK KUISIONER ............................................ 199

xiii Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Data, Informasi Dan Pengetahuan (Bercerra-Fernandez, 2010) ............. 11


Gambar 2.2 Tempat Penyimpanan Knowledge .......................................................... 13
Gambar 2.3 Model SECI oleh Nonaka & Takeuchi (1995) ....................................... 16
Gambar 2.4 Knowledge Management Processes (Fernandez & Sabherwal, 2010).... 18
Gambar 2.5 Hubungan Faktor Kontingensi Dan Knowledge Management
Solutions (Sumber: Fernandez, 2010) ......................................................................... 22
Gambar 2.6 Faktor-Faktor Kontingensi ...................................................................... 22
Gambar 2.7 Arsitektur Knowledge Management ........................................................ 28
Gambar 2.8 Kerangka Berpikir Teoritis ..................................................................... 40
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian .................................................................................. 43
Gambar 4.1 Bagan struktur organisasi RSUD Pasar Rebo ......................................... 51
Gambar 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................................ 57
Gambar 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 57
Gambar 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ................................. 58
Gambar 5.4 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Masa Kerja ....................... 58
Gambar 5.5 Karakteristik Responden berdasarkan Bidang Pekerjaan ....................... 59
Gambar 5.6 Diagram Pie Task Uncertainty ................................................................ 60
Gambar 5.7 Diagram Pie Task Interdependence ........................................................ 62
Gambar 5.8 Pengetahuan Procedural/Declarative ..................................................... 63
Gambar 5.9 Pengetahuan Tacit/Explicit...................................................................... 64
Gambar 5.10 Diagram Pie Environmental Uncertainty .............................................. 66
Gambar 5.11 Topologi Jaringan RSUD Pasar Rebo ................................................... 82
Gambar 6.1 Use Case Diagram .................................................................................. 97
Gambar 6.2 Activity Diagram Menampilkan Berita/Artikel....................................... 99
Gambar 6.3 Activity Diagram Mengikuti Forum Diskusi ........................................ 100
xiv Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


xv

Gambar 6.4 Activity Diagram Memverifikasi Jawaban Forum ................................ 101


Gambar 6.5 Activity Diagram Melakukan Pencarian ............................................... 102
Gambar 6.6 Acivity Diagram Menambahkan Pengetahuan ...................................... 104
Gambar 6.7 Activity Diagram Mengubah Pengetahuan............................................ 105
Gambar 6.8 Activity Diagram Menampilkan Pengetahuan ...................................... 106
Gambar 6.9 Activity Diagram Mengunggah Dokumen ............................................ 107
Gambar 6.10 Activity Diagram Mengunduh Dokumen ............................................ 108
Gambar 6.11 Activity Diagram Mengubah Dokumen .............................................. 109
Gambar 6.12 Activity Diagram Menghapus Dokumen............................................. 110
Gambar 6.13 Activity Diagram Memvalidasi Draft Pengetahuan ............................ 111
Gambar 6.14 Activity Diagram Mengelola Kategori Pengetahuan .......................... 112
Gambar 6.15 Activity Diagram Mengelola Manajemen Berita/Artikel .................... 113
Gambar 6.16 Activity Diagram Mengelola Kategori Berita/Artikel ......................... 114
Gambar 6.17 Activity Diagram Mengelola Kategori Forum .................................... 115
Gambar 6.18 Activity Diagram Mengelola User ...................................................... 116
Gambar 6.19 Activity Diagram Mengelola Konfigurasi ........................................... 118
Gambar 6.20 Arsitektur Model KMS RSUD Pasar Rebo ......................................... 121
Gambar 6.21 Topologi Infrastruktur KMS RSUD Pasar Rebo ................................ 121
Gambar 6.22 Rancangan Database KMS RSUD Pasar Rebo .................................. 122
Gambar 6.23 Halaman Home front-end .................................................................... 125
Gambar 6.24 Halaman Home back-end .................................................................... 125
Gambar 6.25 Halaman Login .................................................................................... 126
Gambar 6.26 Halaman Menu Berita/artikel (front-end) ........................................... 126
Gambar 6.27 Halaman Menu Berita (back-end) ....................................................... 127
Gambar 6.28 Halaman Membaca Berita/Artikel ...................................................... 127
Gambar 6.29 Halaman Tambah Berita/Artikel ......................................................... 128
Gambar 6.30 Halaman Ubah Berita/Artikel ............................................................. 128

xv Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


xvi

Gambar 6.31 Halaman Hapus Berita/Artikel ............................................................ 128


Gambar 6.32 Halaman Tampil Kategori Berita/Artikel............................................ 129
Gambar 6.33 Halaman Tambah Kategori Berita ...................................................... 129
Gambar 6.34 Halaman Edit Kategori Berita ............................................................. 130
Gambar 6.35 Halaman Delete Kategori Berita ......................................................... 130
Gambar 6.36 Halaman Menu Forum (front-end) ...................................................... 131
Gambar 6.37 Halaman Menu Forum (back-end) ...................................................... 131
Gambar 6.38 Halaman Menampilkan Thread (front-end) ........................................ 132
Gambar 6.39 Halaman Menampilkan Thread (back-end) ........................................ 132
Gambar 6.40 Halaman Tambah Forum (front-end) .................................................. 133
Gambar 6.41 Halaman Tambah Forum (back-end) .................................................. 133
Gambar 6.42 Halaman Edit Forum (front-end) ........................................................ 134
Gambar 6.43 Halaman Edit Forum (back-end) ......................................................... 134
Gambar 6.44 Halaman Balasan/Komentar Forum (front-end) ................................. 135
Gambar 6.45 Halaman Balasan/Komentar Forum (back-end).................................. 135
Gambar 6.46 Halaman Manajemen Kategori Forum ................................................ 136
Gambar 6.47 Halaman Tambah Kategori Forum...................................................... 136
Gambar 6.48 Halaman Edit Kategori Forum ............................................................ 137
Gambar 6.49 Halaman Delete Kategori Forum ........................................................ 137
Gambar 6.50 Halaman Menu Pengetahuan (front-end) ............................................ 138
Gambar 6.51 Halaman Menu Pengetahuan (back-end) ............................................ 138
Gambar 6.52 Halaman Tampil Pengetahuan (front-end) .......................................... 139
Gambar 6.53 Halaman Tampil Pengetahuan (back-end) .......................................... 139
Gambar 6.54 Halaman Tambah Pengetahuan (front-end) ........................................ 140
Gambar 6.55 Halaman Tambah Pengetahuan (back-end) ........................................ 140
Gambar 6.56 Halaman Edit Pengetahuan (front-end)............................................... 141
Gambar 6.57 Halaman Edit Pengetahuan (back-end) ............................................... 141

xvi Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


xvii

Gambar 6.58 Halaman Delete Pengetahuan ............................................................. 142


Gambar 6.59 Halaman Manajemen Kategori Pengetahuan ...................................... 142
Gambar 6.60 Halaman Tambah Kategori Pengetahuan ............................................ 143
Gambar 6.61 Halaman Edit Kategori Pengetahuan .................................................. 143
Gambar 6.62 Halaman Delete Kategori Pengetahuan .............................................. 144
Gambar 6.63 Halaman Manajemen Dokumen (front-end) ....................................... 145
Gambar 6.64 Halaman Manajemen Dokumen (back-end) ....................................... 145
Gambar 6.65 Halaman View Dokumen (front-end) .................................................. 146
Gambar 6.66 Halaman View Dokumen (back-end) .................................................. 146
Gambar 6.67 Halaman Tambah Dokumen (front-end) ............................................. 147
Gambar 6.68 Halaman Tambah Dokumen (back-end) ............................................. 147
Gambar 6.69 Halaman Edit Dokumen (front-end) ................................................... 148
Gambar 6.70 Halaman Edit Dokumen (back-end).................................................... 148
Gambar 6.71 Halaman Delete Dokumen .................................................................. 148
Gambar 6.72 Halaman Manajemen User .................................................................. 149
Gambar 6.73 Halaman Tambah User ....................................................................... 150
Gambar 6.74 Halaman Edit User .............................................................................. 150
Gambar 6.75 Halaman Delete User .......................................................................... 151
Gambar 6.76 Halaman Konfigurasi Umum .............................................................. 152
Gambar 6.77 Konfigurasi Logo ................................................................................ 152
Gambar 6.78 Konfigurasi Icon.................................................................................. 152

xvii Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Perpindahan Pegawai RSUD Pasar Rebo............................................. 4


Tabel 2.1 Definisi Knowledge Management Menurut Pakar ...................................... 14
Tabel 2.2 Faktor Kontingensi ..................................................................................... 23
Tabel 2.3 Prioritas Proses Knowledge Management................................................... 26
Tabel 2.4 Perbandingan Penelitian Sebelumnya ......................................................... 35
Tabel 2.5 Metodologi Knowledge Management ......................................................... 39
Tabel 5.1 Ringkasan Karakteristik Data Responden .................................................. 55
Tabel 5.2 Task Uncertainty ......................................................................................... 60
Tabel 5.3 Task Interdependence ................................................................................. 61
Tabel 5.4 Pengetahuan Procedural/Declarative ......................................................... 62
Tabel 5.5 Pengetahuan Tacit/Explicit ......................................................................... 63
Tabel 5.6 Hasil Analisis Environmental Uncertainty ................................................. 65
Tabel 5.7 Penilaian Faktor Kontingensi ...................................................................... 66
Tabel 5.8 Kesesuaian Faktor Kontingensi .................................................................. 68
Tabel 5.9 Analisis Kebutuhan Proses Knowledge Management ................................ 70
Tabel 5.10 Portofolio Urutan Proses Knowledge Management Yang Dibutuhkan .... 71
Tabel 5.11 Portofolio Proses Knowledge Management Saat Ini ................................. 72
Tabel 5.12 Proses Knowledge Management Tambahan Yang Dibutuhkan ................ 74
Tabel 5.13 Proses Knowledge Management Tambahan Setelah Dikategorikan ......... 75
Tabel 5.14 Pentingnya Pengetahuan ........................................................................... 77
Tabel 5.15 Pengelolaan Pengetahuan.......................................................................... 78
Tabel 5.16 Kebutuhan Aplikasi KMS ......................................................................... 78
Tabel 5.17 Peran Serta Dalam Community Of Practice.............................................. 79
Tabel 5.18 Daftar Pengetahuan Pada People Di RSUD Pasar Rebo .......................... 83

xviii Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


xix

Tabel 5.19 Pemetaan Teknologi Knowledge Management ......................................... 87


Tabel 5.20 Fitur-Fitur Pengembangan KMS .............................................................. 89
Tabel 5.21 Fitur-Fitur Kebutuhan KMS RSUD Pasar Rebo....................................... 89
Tabel 5.22 Pemetaan Fitur-Fitur Pengembangan KMS RSUD Pasar Rebo ............... 90
Tabel 6.1 Pemetaan Fitur KMS Terhadap Use Case .................................................. 94
Tabel 6.2 Skenario Uji Coba Login .......................................................................... 153
Tabel 6.3 Skenario Uji Coba Manajemen Berita/Artikel .......................................... 153
Tabel 6.4 Skenario Uji Coba Manajemen Pengetahuan ........................................... 156
Tabel 6.5 Skenario Uji Coba Forum Diskusi ............................................................ 158
Tabel 6.6 Skenario Uji Coba Manajemen Dokumen ................................................ 162
Tabel 6.7 Skenario Uji Coba Manajemen User ........................................................ 163
Tabel 6.8 Skenario Uji Coba Manajemen Konfigurasi ............................................. 164
Tabel 6.9 Perbandingan Fitur KMS dengan Penelitian Sebelumnya ........................ 168

xix Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


BAB 1
PENDAHULUAN

Bab 1 ini menjelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah, ruang


lingkup, tujuan dan manfaat diadakannya penelitian ini serta sistematika penulisan
yang dilakukan.

1.1 Latar Belakang

Industri rumah sakit merupakan industri yang memiliki peran yang sangat penting
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Menurut UU No. 44 Tahun 2009,
Tentang Rumah Sakit ialah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang
dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi
dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu
meningkatkan pelayanan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar
terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Peraturan Menteri Kesehatan
No. 147/Menkes/PER/I/2010 menjelaskan rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna dengan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat
darurat.

Rumah sakit umum daerah (RSUD) Pasar Rebo merupakan instansi pelayanan
kesehatan masyarakat yang dikelola di lingkungan Pemerintah Daerah DKI
Jakarta. RSUD Pasar Rebo memiliki visi dan misi yaitu menjadi rumah sakit yang
terbaik dalam memberikan pelayanan prima kepada semua lapisan masyarakat
yang membutuhkan layanan kesehatan individu yang bermutu dan terjangkau.
Perangkat penunjang sumber daya manusia yang profesional serta teknologi yang
tepat guna diperlukan agar rumah sakit mampu melaksanakan tugas dan
fungsinya. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang professional salah satu
caranya dengan memperkaya ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh individu yang
bekerja di RSUD Pasar Rebo. Hasil wawancara (lampiran 1) menegaskan bahwa
pengetahuan merupakan aset penting bagi organisasi RSUD Pasar Rebo sehingga
1 Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


2

pengelolaannya juga dibutuhkan untuk meminimalisir hilangnya pengetahuan


yang dimiliki organisasi.

Knowledge management menjadi sebuah pendekatan yang memungkinkan


organisasi dapat mengelola informasi dan pengetahuan dengan lebih baik (Jennex,
2008). Knowledge management membantu organisasi berjalan dengan lebih
efisien, lebih kompetitif, dan selalu responsif terhadap perubahan. Perubahan yang
cepat terhadap teknologi membuat organisasi menjadi semakin mudah dalam
menciptakan, mengumpulkan, memanipulasi, menyimpan, dan mengalirkan
banyak data dan informasi. Knowledge management dapat meningkatkan
efektifitas organisasi dengan menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki, baik
oleh organisasi maupun individu, dalam meningkatkan kualitas proses
pengambilan keputusan dan dapat membantu pembentukan budaya pembelajaran
dalam suatu organisasi (Fernandez & Shaberwal, 2010).

Pemanfaatan teknologi dan knowledge management yang baik membuat


pertukaran/transfer pengetahuan dan pengalaman dari satu individu ke individu
yang lain menjadi lebih mudah. Individu tidak harus bertatap muka secara
langsung untuk menyebarkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki.
Pengetahuan tersebut disimpan ke dalam sistem sehingga dapat dipergunakan
kembali oleh individu yang lain. Individu lain juga dapat melakukan verifikasi
atas pengetahuan yang telah diberikan sehingga dapat menjadi pembelajaran baru
bagi individu yang memberikan dan individu lain yang menggunakan. Hal ini
membuat perputaran informasi dan pengetahuan berjalan dengan lebih baik,
efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan kualitas kinerja.

Menurut Borousan, et al (2012) dalam penelitian tentang implementasi knowledge


management system pada rumah sakit di Malaysia menyebutkan bahwa
knowledge management system memberikan pengaruh positif bagi rumah sakit
dan kinerja pegawai. Pegawai dalam melakukan pekerjaan menjadi lebih efektif.
Pengetahuan yang tersimpan dalam knowledge management system rumah sakit
dapat dijadikan sebagai bahan referensi pegawai dalam melakukan pekerjaan.
Pegawai juga dapat menambah pengetahuan yang mereka miliki dan
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


3

meningkatkan penyesuaian diri terhadap tugas atau pekerjaan baru. Bagi rumah
sakit, dengan meningkatnya kinerja pegawai menyebabkan meningkatnya
performa rumah sakit itu sendiri.

Hasil wawancara (lampiran 1) menyatakan bahwa pengelolaan pengetahuan di


RSUD Pasar Rebo saat ini belum tersusun dengan rapi hanya sebatas pada
pengumpulan berkas, instruksi, kebijakan, arsip/dokumen dan lain-lain dari
pimpinan atas kepada masing-masing unit dalam bentuk hardcopy. Hal ini
menyebabkan sering terjadinya kasus-kasus pekerjaan yang berulang, terutama di
bidang medik (lampiran 1 – wawancara 6) di mana penyelesaian atas suatu kasus
tidak didokumentasikan dengan baik dan bentuk penyimpanan sebagian besar
masih berupa hardcopy sehingga saat menemui suatu kasus yang sama dalam
rentang waktu yang cukup lama, pegawai dan praktisi klinis harus membuka
dokumen lama untuk merumuskan kembali solusi atas kasus tersebut. Proses
pencarian membutuhkan waktu yang cukup lama karena data masih berupa
hardcopy yang harus diteliti satu per satu, selain itu data dokumen yang
digunakan belum tentu memiliki konten yang tepat, contohnya dokumen dengan
tema diabetes tetapi diagnosis berbeda (lampiran 1 – wawancara 6). Permasalahan
ini terjadi karena tidak adanya database yang menyimpan kasus-kasus
permasalahan yang terjadi beserta solusi pemecahannya yang dapat diakses
dengan mudah oleh pegawai dan praktisi klinis untuk dijadikan sebagai bahan
pembelajaran (lampiran 1 – wawancara 5).

Pengetahuan dalam memberikan layanan kesehatan kepada pasien maupun


pengelolaan organisasi RSUD Pasar Rebo yang dimiliki berada pada masing-
masing kepala individu. Penerapan transfer/berbagi pengetahuan terjadi pada saat
individu bertanya pada individu lain yang dianggap mampu atau memiliki
pengetahuan tentang hal yang di maksud. Hal ini membuat proses transfer
pengetahuan menjadi tidak efisien, yang mana proses hanya bisa terjadi pada saat
bertatap muka. RSUD Pasar Rebo juga memiliki sistem rotasi pegawai/praktisi
klinis dari satu unit ke unit lain (lampiran 1 – wawancara 2).

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


4

Tabel 1.1 Data Perpindahan Pegawai RSUD Pasar Rebo

2015
Perpindahan Pegawai 2010 2011 2012 2013 2014
*)

Masuk 30 33 10 132 134 90

Rotasi antar unit 445 405 317 108 500 86

Keluar 26 39 28 41 22 19
*) keadaan sampai November 2015
Sumber: Data kepegawaian RSUD Pasar Rebo

Tabel 1.1 menjelaskan keadaan perputaran dan perpindahan pegawai RSUD Pasar
Rebo dalam kurun waktu 2010 hingga November 2015. Dari data tersebut
diketahui jumlah pegawai yang masuk adalah 429 orang, pegawai yang keluar
sejumlah 175 orang, dan rotasi pegawai antar unit yang terjadi sejumlah 1861
orang. Perputaran atau perpindahan yang paling sering terjadi pada RSUD Pasar
Rebo adalah rotasi antar unit pegawai. Hasil wawancara dengan Kepala Bagian
Sumber Daya Manusia (lampiran 1 – wawancara 2) mengatakan setelah sekitar 3
tahun dalam suatu unit, maka pegawai akan dipindahkan ke unit yang lain dengan
background yang sama, tujuannya untuk memperkaya pengetahuan yang dimiliki
pegawai, selain itu rotasi/mutasi dapat terjadi jika ada promosi jabatan. Kendala
terjadi saat pegawai dirotasi ke unit yang berbeda di mana mereka harus mencari
pengetahuan di unit yang baru, sedangkan pengetahuan yang dimiliki atas unit
yang lama ikut pindah bersamanya. Perpindahan ini menyebabkan pegawai dan
praktisi klinis harus belajar dan mencari pengalaman baru dari awal dan
menyulitkan untuk melakukan transfer pengetahuan yang dimiliki kepada
pegawai/praktisi klinis di unit sebelumnya karena perbedaan kesibukan. Hal ini
juga akan merugikan pihak rumah sakit jika kekayaan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki oleh pegawai maupun praktisi klinis dalam
menjalankan bidangnya tidak terdokumentasi dengan baik sehingga pengetahuan

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


5

dan pengalaman berharga tersebut akan hilang saat tidak lagi bekerja di RSUD
Pasar Rebo.

RSUD Pasar Rebo merupakan rumah sakit yang berada di bawah arahan dari
Pemerintah Daerah DKI Jakarta, hal ini membuat RSUD Pasar Rebo harus selalu
mengikuti regulasi atau perubahan kebijakan/peraturan yang dibuat oleh
Pemerintah Daerah. Regulasi-regulasi baru tidak jarang menyebabkan terjadinya
perubahan tugas dan pekerjaan. Para pegawai diharapkan untuk cepat melakukan
pembelajaran sendiri terkait dengan tugas/pekerjaannya dalam hal perubahan
maupun penambahan tugas baru ini sehingga menyulitkan pegawai dalam
menggali pengetahuan baru.

Permenpan Nomor 14 Tahun 2011 merupakan regulasi dari Pemerintah yang


berkaitan dengan pedoman pelaksanaan manajemen pengetahuan (knowledge
management). Peraturan ini dibuat untuk mewujudkan reformasi birokrasi bagi
Kementrian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam mendorong organisasi yang
efektif dan efisien. Performa kinerja organisasi diharapkan dapat meningkat
dengan mengelola pengetahuan yang dimiliki. Hal ini juga memperkaya
organisasi atas kekayaan pengetahuan yang dimiliki, menjaga pengetahuan agar
tidak hilang dan menjadikan pengetahuan serta pengalaman-pengalaman
sebelumnya sebagai sebuah pembelajaran. Peraturan ini berdampak juga kepada
RSUD Pasar Rebo yang merupakan unit teknis dari struktur organisasi Pemerintah
Daerah DKI Jakarta.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan hasil wawancara (lampiran 1) dan observasi, maka diangkat
permasalahan yang terjadi di RSUD Pasar Rebo, yaitu:
1. Pengetahuan, peraturan, kebijakan, jurnal, SOP dan dokumen-dokumen
yang lain masih berupa hardcopy sehingga menyulitkan pegawai dan
membutuhkan waktu yang lama saat mengakses (lampiran 1).
2. Kesulitan dalam melakukan pembelajaran terkait perubahan aturan yang
menyebabkan perubahan tugas dan pekerjaan pegawai.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


6

3. Sulitnya berbagi pengetahuan dan pengalaman pada saat terjadi rotasi


pegawai. Hal ini membuat pegawai harus mencari pengetahuan dan
pengalaman dari awal di unit yang baru. Selain itu menyulitkan untuk
berbagi pengetahuan antar-unit karena perbedaan kesibukan di masing-
masing unit.
4. Hilangnya pengetahuan dan pengalaman jika individu tidak lagi bekerja di
RSUD Pasar Rebo (pensiun, mutasi, lelang jabatan dan lain-lain). Hal ini
menyulitkan pegawai baru dalam menggali pengetahuan dan pengalaman.
5. Tidak adanya verifikasi kebenaran dari pihak lain atas pengetahuan yang
diberikan sehingga menyebabkan ketidakpastian atas pengetahuan
tersebut.
6. Pengetahuan atas pengalaman kerja berada pada masing-masing kepala
individu sehingga menyulitkan transfer pengetahuan dari satu pihak ke
pihak lain (lampiran 1).
7. Belum adanya sistem yang menunjang pengelolaan dan penyebaran
pengetahuan di lingkungan RSUD Pasar Rebo.
Dari permasalahan di atas, maka di dapat pertanyaan penelitian
“Bagaimana rancangan knowledge management system yang sesuai untuk
mendukung berbagi pengetahuan antar pegawai RSUD Pasar Rebo
Jakarta?”

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini ialah menghasilkan rancangan dan prototipe knowledge
management system yang sesuai untuk mendukung berbagi pengetahuan antar
pegawai RSUD Pasar Rebo.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

A. Manfaat bagi rumah sakit

Manfaat bagi rumah sakit dapat diuraikan seperti berikut:

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


7

1. Mempermudah pengelolaan dan penyebaran pengetahuan, baik


pengetahuan yang berada di masing-masing individu maupun pengetahuan
dalam bentuk dokumen, antar pegawai RSUD Pasar Rebo sehingga dapat
meningkatkan efektivitas kinerja pegawai.
2. Menghasilkan sebuah rancangan model knowledge management system
yang sesuai dalam membantu mendistribusikan pengetahuan yang ada
pada RSUD Pasar Rebo.

B. Manfaat bagi akademik

Manfaat bagi akademik dapat diuraikan seperti berikut:

1. Penelitian diharapkan dapat memperkaya pengetahuan di bidang


knowledge management system.
2. Penelitian diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian
tentang knowledge management system pada rumah sakit di Indonesia.

1.5 Ruang Lingkup


Ruang lingkup penelitian ini yaitu:

1. Penelitian ini dilakukan di lingkungan RSUD Pasar Rebo Jakarta.


2. Lingkup penelitian hanya berfokus pada pengelolaan pengetahuan pegawai
pada Bagian Pelayanan Medik (khusus pada Unit Instalasi Gawat Darurat, dan
Unit Rawat Inap dan Kamar Bersalin), Bagian Sumber Daya Manusia, dan
Bagian Umum dan Pemasaran di RSUD Pasar Rebo.
3. Hasil penelitian hanya berupa rancangan dan prototipe knowledge
management system sebagai solusi dalam mengelola pengetahuan pegawai
RSUD Pasar Rebo Jakarta dengan menganalisis faktor kontingensi Fernandez
& Sabherwal untuk mendapatkan proses knowledge management yang sesuai.

1.6 Sistematika Penulisan


Penulisan penelitian akan disusun sebagai berikut:

a. BAB I PENDAHULAN

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


8

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah,


ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat diadakannya penelitian ini serta
sistematika penulisan yang akan dilakukan.
b. BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori, metode, teknik yang mendukung penelitian dan penelitian-
penelitian sebelumnya yang terkait dengan topik penelitian serta theoretical
framework yang digunakan dalam penelitian.
c. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian
beserta metode yang digunakan pada tahapan penelitian.
d. BAB IV PROFIL ORGANISASI
Bab ini menjelaskan profil organisasi RSUD Pasar Rebo yang menjadi ruang
lingkup penelitian.
e. BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi hasil analisis beserta pembahasan dari tahapan-tahapan
metodologi yang telah dilakukan dalam merancang knowledge management
system bagi RSUD Pasar Rebo.
f. BAB VI RANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM
Bab ini menjelaskan rancangan model knowledge management system dan
prototipenya serta implikasi penelitian.
g. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ketujuh ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan atas penelitian
ini dan saran bagi penelitian selanjutnya.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


BAB 2
LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori, metode, teknik yang mendukung penelitian dan penelitian-
penelitian sebelumnya yang terkait dengan topik penelitian serta theoretical
framework yang digunakan dalam penelitian.

2.1 Pengertian Data, Informasi, Dan Pengetahuan


Menurut Awad dan Gazhiri (2003), data adalah nilai dari atribut yang dapat
diukur atau dihitung, sedangkan informasi adalah data yang diolah sehingga
memiliki makna. Dalam literatur Fernandez dan Sabherwal (2010) disebutkan
bahwa data terdiri dari fakta-fakta, observasi atau persepsi yang berupa angka
maupun pernyataan namun tidak diuji kebenarannya dan tidak mempunyai
konteks, makna ataupun maksud, sedangkan informasi adalah data sebagian atau
seutuhnya yang memiliki konteks maupun makna dan dapat diproses hingga
membentuk suatu pola tertentu. Davenport dan Prusak (1998) menjelaskan
pengertian data sebagai suatu kumpulan fakta-fakta diskrit yang obyektif
mengenai suatu kejadian, sedangkan informasi merupakan hasil dari pengolahan
data.

Pengetahuan dapat didefinisikan sebagai:

- Pemahaman yang didapat dari pengalaman atau pembelajaran (Awad &


Gazhiri, 2003).
- Informasi relevan yang tersedia dalam konteks dan pada saat yang tepat
serta dapat diakses dengan mudah sehingga dapat digunakan sebagai
sarana pengambilan keputusan (Tiwana, 2002).
- Hubungan keterkaitan antara konteks-konteks relevan terhadap suatu area
tertentu yang telah diyakini kebenarannya (Fernandez & Sabherwal,
2010).
- Informasi yang telah dianalisis sehingga dapat dimengerti dan dapat
digunakan dalam memecahkan masalah maupun menjadi masukan dalam
mengambil keputusan (Munir, 2008).
9 Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


10

- Suatu kesatuan dari pengalaman, nilai, informasi konsektual dan wawasan


ahli yang memberikan kerangka untuk mengevaluasi dan menggabungkan
pengalaman baru dan informasi (Davenport dan Prusak, 1998)

Dari semua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan (knowledge)


ialah informasi relevan yang didapat dari pengalaman, pemahaman, dan
pembelajaran yang telah diyakini kebenarannya dan telah dianalisis sehingga
dapat digunakan dan diakses oleh siapapun sebagai dasar untuk bertindak,
memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.

Menurut Becerra-Fernandez et. al. (2004), pengetahuan dapat dibedakan dari data
dan informasi dengan 2 (dua) cara, yaitu

a. Cara pandang sederhana dengan menempatkan data pada level terendah


pada suatu hierarki, di mana data dianggap sebagai fakta murni yang
belum tentu memiliki suatu kepastian kebenaran, sementara informasi
berada pada level menengah (telah memiliki konteks atau makna dari data
yang ada), dan pengetahuan ditempatkan pada level tertinggi. Berdasarkan
cara pandang ini, pengetahuan merujuk kepada informasi yang
mendukung pengambilan tindakan dan keputusan, atau informasi yang
dilengkapi dengan petunjuk
b. Cara pandang dengan mendefinisikan pengetahuan berada di dalam suatu
wilayah sebagaimana menunjukkan kebenaran mengenai hubungan antara
konteks-konteks yang berkaitan dengan wilayah khusus tersebut.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


11

Knowledge

Value

Zero Low Medium High Very High

Data Information

Gambar 2.1 Data, Informasi Dan Pengetahuan (Bercerra-Fernandez, 2010)

2.2 Klasifikasi Knowledge


Fernandez & Sabherwal (2010) mengklasifikasikan pengetahuan ke dalam
beberapa tipe yang berbeda. Hal ini penting karena pengelolaan tiap pengetahuan
akan berbeda berdasarkan tipenya.

2.2.1 Procedural atau Declarative Knowledge


Pengetahuan procedural berfokus pada pemahaman keterkaitan langkah-langkah
atau aksi yang berurutan untuk menghasilkan suatu keluaran. Pengetahuan ini
dapat dilihat sebagai “Bagaimana langkahnya”, sedangkan pengetahuan deklaratif
berfokus pada keyakinan relasi antar variabel dan dinyatakan dalam bentuk
proposisi, korelasi atau rumus antar konsep yang direpresentasikan sebagai
variabel. Pengetahuan ini dilihat sebagai “Apa yang diketahui”.

2.2.2 Tacit atau Explicit Knowledge


Pengetahuan tacit merupakan pengetahuan yang melekat pada diri seseorang yang
didapat dari proses pembelajaran dan pengalaman (Nonaka & Takeuchi, 1995).
Biasanya pengetahuan tacit bersifat subyektif dan sulit diungkapkan dengan kata-
kata karena pengetahuan ini berada pada masing-masing pikiran individu
berdasarkan hasil pengalaman yang sesuai keahliannya dalam suatu organisasi.
Hal ini menyebabkan pengetahuan tacit sulit untuk ditransfer atau dibagikan
kepada orang lain. Dalam melakukan kodefikasi, pengetahuan tacit memerlukan
expert judgement dari pakar ahli yang mengerti di bidang tersebut.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


12

Pengetahuan explicit merupakan pengetahuan yang dapat diproses dengan


menggunakan komputer dan memiliki sifat yang obyektif dan rasional. Selain itu,
pengetahuan ini dapat terartikulasi, tertulis, terdokumentasi, dan tersimpan dalam
media tertentu untuk didistribusikan dalam suatu organisasi. Pengetahuan explicit
biasa lebih mudah untuk dibagi kepada individu lain dibandingkan pengetahuan
tacit karena pengetahuan explicit berbentuk dokumentasi. Bentuk dokumentasi
pengetahuan ini sangat beragam dengan adanya proses eksternalisasi yang
dinyatakan dalam kata-kata, kalimat, angka atau formula. Dalam hal ini,
pengetahuan lebih lengkap karena mencakup teoretis, pemecahan masalah,
manual, dan database (Nonaka & Krogh, 2006).

2.2.3 General atau Specific Knowledge


Klasifikasi yang ketiga berfokus pada jumlah orang yang memiliki pengetahuan
tersebut, apakah pengetahuan itu tersebar pada sejumlah besar orang atau hanya
dimiliki oleh sebagian orang tertentu (Fernandez & Sabherwal, 2005).
Pengetahuan umum (general knowledge) dimiliki oleh sejumlah besar individu
dan dapat ditransfer dengan mudah. Sebaliknya, pengetahuan khusus (specific
knowledge) merupakan pengetahuan istimewa yang hanya dimiliki oleh sebagian
individu dalam jumlah yang terbatas. Pengetahuan ini merupakan pengetahuan
mahal dan biasanya sulit untuk ditransfer.

2.3 Tempat Penyimpanan Knowledge


Menurut Fernandez & Sabherwal (2010), pengetahuan berada pada beberapa
lokasi yang berbeda, yaitu Manusia (people) baik pribadi maupun golongan;
Artifacts termasuk di dalamnya praktek, teknologi, maupun penyimpanan; dan
Entitas Organisasi (organizational entity) termasuk unit organisasi, organisasi itu
sendiri, dan jaringan antar organisasi.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


13

Knowledge Reservoir

People Artifacts Organizatonal


Entities

Organizatonal
Individual Practices Technologies Repositories
Units
s
Organizatonal

Groups Interorganizatonal
Networks

Gambar 2.2 Tempat Penyimpanan Knowledge

Pengetahuan pada manusia dikelompokkan menjadi dua, individu dan kelompok.


Pengetahuan individu tersimpan dalam pikiran masing-masing individu
sedangkan pengetahuan kelompok diperoleh dari interaksi antar/sekelompok
individu. Pengetahuan kelompok dapat mempengaruhi pengetahuan individu
masing-masing.

Pengetahuan yang tersimpan dalam artifacts dibedakan menjadi tiga yakni,


praktik, teknologi dan penyimpanan. Pengetahuan praktik didapat dalam aktifitas-
aktifitas yang dilakukan secara rutin atas penerapan prosedur, peraturan dan
norma-norma organisasi yang diberlakukan dan menjadi acuan dalam berperilaku.
Pengetahuan dalam teknologi merupakan pengetahuan yang melibatkan teknologi,
misalnya sistem informasi. Sedangkan pengetahuan dalam penyimpanan yaitu
dokumen baik berupa elektronik maupun non-elektronik.

Pengetahuan dalam organisasi dibedakan menjadi unit organisasi, keseluruhan


organisasi dan antar organisasi. Pengetahuan unit organisasi berada pada semua
anggota dalam satu unit dan terjadi saat interaksi semua anggota di unit organisasi
tersebut, misalnya pada saat diskusi kerja. Pengetahuan keseluruhan organisasi
merupakan gabungan dari norma, nilai, praktik dan budaya kerja dari gabungan
unit organisasi secara keseluruan. Sedangkan pengetahuan antar organisasi
terbentuk karena hubungan antara organisasi dengan pihak lain.
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


14

2.4 Knowledge Management


Menurut Fernandez dan Sabherwal (2010), knowledge management (KM) dapat
didefinisikan sebagai melakukan sesuatu yang dianggap penting dan perlu untuk
mendapatkan hasil yang maksimal dari sumber daya tersebut. Fokus dari
knowledge management adalah menemukan cara-cara baru dalam menangkap,
menyimpan, membagi dan menggunakan pengetahuan penting yang ada kapan
pun dan dimana pun sehingga menjadi pengetahuan yang bermanfaat. Berikut ini
beberapa definisi knowledge management yang dipaparkan oleh beberapa ahli.

Tabel 2.1 Definisi Knowledge Management Menurut Pakar

No Pakar Definisi knowledge management

1 Wiig (1997) Knowledge management adalah aplikasi pengetahuan yang


sistematis dan eksplisit yang digunakan untuk
memaksimalkan efektivitas pengetahuan organisasi dan
cara untuk mendapatkan pengetahuan tersebut.

2 Daven dan Knowledge management merupakan kegiatan atau


aktivitas-aktivitas menangkap, menyimpan, membagi dan
Prusak
menggunakan pengetahuan untuk membantu organisasi
(1998)
dalam mencapai tujuannya.

3 Klasson Knowledge management mampu menyelesaikan masalah


(1999) bisnis khususnya mencakup penciptaan dan penyebaran
barang dan jasa secara inovatif, mengelola dan
memperbaiki hubungan dengan pelanggan, mitra dan
pemasok, juga meningkatkan efektivitas kinerja organisasi.

4 Townley Knowledge management adalah seperangkat proses yang


(2001) membantu organisasi dalam meningkatkan penggunaan
pengetahuan melalui praktik-praktik manajemen informasi
dan pembelajaran organisasi untuk mencapai keunggulan
kompetitif dalam pengambilan keputusan

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


15

Tabel 2.1 Definisi Knowledge Management Menurut Pakar (Sambungan)

No Pakar Definisi knowledge management

5 Tiwana Knowledge management didefinisikan sebagi proses


(2002) pengelolaan aset pengetahuan organisasi, baik yang
bersifat tacit dalam individu maupun explicit dalam bentuk
dokumen organisasi, agar dapat bernilai bagi penggunanya
dalam melakukan aktivitas individu dan juga organisasi.

6 Awad Knowledge management merupakan suatu proses


(2004) menangkap dan mengumpulkan keahlian yang berguna
bagi organisasi baik yang berada pada basis data, dokumen
maupun individu.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa knowledge management


adalah proses pengelolaan pengetahuan yang terdiri dari aktivitas menangkap,
menyimpan, membagi dan menggunakan pengetahuan dan informasi penting, baik
yang bersifat tacit maupun explicit yang terdapat pada keseluruhan organisasi
sehingga dapat meningkatkan kinerja penggunanya dalam mencapai tujuan
organisasi dan keunggulan kompetitif.

2.5 Proses Penciptaan Pengetahuan


Pengetahuan tacit dan explicit dapat dibagi dari orang ke orang, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Nonaka dan Takeuchi (1995) mengatakan
proses penciptaan pengetahuan terjadi karena adanya interaksi yang berlangsung
terus menerus antara individu dan proses transfer pengetahuan dari tacit menjadi
explicit. Dalam perumusannya Nonaka dan Takeuchi (1995) menggambarkan
proses penciptaan pengetahuan dalam model SECI dengan membagi menjadi 4
(empat) proses, yaitu Sosialisasi, Eksternalisasi, Kombinasi, dan Internalisasi.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


16

a. Sosialisasi

Sosialiasi merupakan proses yang terjadi antar individu. Proses ini tercipta
dari hubungan interaksi antara pengetahuan tacit ke pengetahuan tacit dari
masing-masing individu berdasarkan pengalaman dalam interaksi sosial
sehari-hari. Biasanya sosialisasi tercipta dalam keadaan suasana informal saat
membagi pengetahuan dan pengalaman.

b. Eksternalisasi

Proses ini berfokus pada hubungan interaksi yang terjadi dari pengetahuan
tacit ke pengetahuan explicit. Pengetahuan tacit dibuat menjadi explicit
sehingga dapat dibagi dengan yang lain dalam bentuk konsep, gambar, dan
menjadi dasar dari pengetahuan yang baru sehingga lebih mudah dimengerti
oleh orang lain. Dalam tahap ini, dialog merupakan cara yang efektif karena
dengan dialog dapat berbagi pengetahuan tacit secara jelas. Eksternalisasi
merupakan suatu proses diantara individu dalam suatu kelompok.

Gambar 2.3 Model SECI oleh Nonaka & Takeuchi (1995)

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


17

c. Kombinasi

Kombinasi adalah konversi pengetahuan explicit menjadi pengetahuan


explicit. Proses ini menyusun konsep ke dalam sistem pengetahuan. Konversi
dilakukan dengan mengkombinasikan kumpulan pengetahuan explicit yang
berbeda untuk disusun ke dalam manajemen pengetahuan. Pembentukan ulang
terhadap informasi yang ada dilakukan dengan mensortir atau menambah,
mengkombinasikan dan mengkategorikan pengetahuan yang bersifat explicit
kemudian menghasilkan pengetahuan baru. Biasanya, individu saling
mempertukarkan dan mengkombinasikan pengetahuan melalui sarana seperti
dokumen, rapat, pembicaraan telepon, atau komunikasi melalui jaringan
komputer.

d. Internalisasi

Pada internalisasi terjadi konversi pengetahuan explicit menjadi pengetahuan


tacit. Internalisasi merupakan proses mewujudkan pengetahuan explicit
menjadi pengetahuan tacit. Internalisasi dilakukan dengan membaca
dokumentasi suatu pengalaman ataupun pengetahuan explicit lainnya agar
dapat membantu individu dalam membentuk pengetahuan baru dan
memperluas pengetahuan tacit yang telah dimiliki oleh anggota organisasi.

2.6 Knowledge Management Solutions and Foundations


Knowledge management tergantung pada dua aspek yaitu knowledge management
solutions dan knowledge management foundations (Fernandez & Sabherwal,
2010). Knowledge management solutions mengacu pada cara di mana knowledge
management dapat difasilitasi. Hal ini mencakup Knowledge Management
Processes dan Knowledge Management System. Sedangkan knowledge
management foundations bersifat lebih luas dan jangka panjang, mencakup
mekanisme, teknologi dan infrastruktur untuk mendukung knowledge
management.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


18

2.6.1 Knowledge Management Processes


Proses knowledge management terdiri dari discovery, capture, sharing dan
application. Keempat proses knowledge management dibagi lagi menjadi tujuh
sub proses seperti pada Gambar 2.4 di bawah.

Gambar 2.4 Knowledge Management Processes (Fernandez & Sabherwal, 2010)

Knowledge Discovery didefinisikan sebagai pengembangan dari pengetahuan tacit


atau explicit baru yang berasal dari data dan informasi atau perpaduan
pengetahuan sebelumnya. Pengetahuan explicit baru ditemukan melalui kombinasi
pengetahuan-pengetahuan sebelumnya dan dipadukan untuk menciptakan
pengetahuan yang baru dengan bentuk yang lebih kompleks dari pengetahuan
explicit. Sedangkan pengetahuan tacit didapat dari integrasi berbagai aliran untuk
penciptaan pengetahuan baru yang muncul melalui mekanisme sosialisasi.

Knowledge Capture didefinisikan sebagai proses menangkap pengetahuan baik


explicit maupun tacit yang berada di dalam orang, artefak ataupun organisasi.
Pengetahuan yang diambil dapat berasal dari luar lingkungan organisasi seperti
konsultan, kompetitor, pelanggan, pemasok dan anggota baru dari organisasi.
Proses knowledge capture berasal dari dua subproses yaitu eksternalisasi dan
internalisasi.

Knowledge Sharing merupakan proses ketika pengetahuan explicit atau tacit


dikomunikasikan antar individu. Proses ini melibatkan dua subproses yaitu
sosialisasi dan exchange. Seperti telah didefinisikan sebelumnya, sosialisasi
memfasilitasi pembagian pengetahuan tacit. Exchange berfokus pada pembagian

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


19

pengetahuan explicit. Ini digunakan untuk berkomunikasi atau transfer


pengetahuan explicit antar individu, grup dan organisasi.

Knowledge Application bergantung pada pengetahuan yang tersedia dalam proses


knowledge discovery, capture, dan sharing. Dalam proses ini terdapat dua
subproses, yaitu direction dan routines. Direction mengacu pada proses dimana
individu yang memiliki pengetahuan berpengaruh secara langsung terhadap
tindakan individu lain tanpa mentransfer pengetahuan kepada individu tersebut.
Routines berkaitan dengan penggunaan pengetahuan yang tertanam dalam
prosedur, aturan dan norma yang dapat menjadi petunjuk bagi perilaku di masa
yang akan datang.

2.6.2 Knowledge Management System


Knowledge management system merupakan integrasi antara teknologi dan
mekanisme yang dikembangkan untuk mendukung keempat proses dalam
knowledge management, yaitu menemukan pengetahuan baru, mendapatkan
pengetahuan yang sudah ada, menyebarkan pengetahuan dan menerapkan
pengetahuan (Fernandez & Sabherwal, 2010).

2.6.3 Knowledge Management Mechanism and Technologies


Knowledge management mechanism merupakan langkah yang digunakan
organisasi untuk mendukung pemanfaatan knowledge management melalui
kebijakan/struktural maupun secara sosial. Penerapan knowledge management
mechanism diantaranya face to face, meeting, on the job training, learning by
observation, dan lain-lain. Sedangkan knowledge management technologies
adalah pemanfaatan teknologi informasi yang dapat digunakan untuk
memfasilitasi knowledge management. Knowledge management technologies
lebih berfokus pada knowledge management daripada pemrosesan informasi
(Fernandez & Sabherwal, 2010).

2.6.4 Knowledge Management Infrastructures


Knowledge management infrastructure merupakan pondasi dasar dalam
knowledge management yang terdiri dari lima komponen yaitu, budaya organisasi,

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


20

struktur organisasi, infrastruktur teknologi informasi, pengetahuan umum dan


lingkungan fisik (Fernandez & Sabherwal, 2010).

a. Budaya Organisasi

Budaya organisasi direfleksikan melalui kepercayaan dan norma yang


membentuk perilaku pegawai. Dukungan positif dari budaya organisasi
terhadap knowledge management dapat mendorong pegawai dalam
memahami pemanfaatan knowledge management secara lebih dalam dan
mengajak pegawai untuk aktif berpartisipasi untuk membagi pengetahuan
yang dimiliki. Pemberian reward dalam proses berbagi pengetahuan dan
interaksi penciptaan pengetahuan dapat menjadi salah satu cara organisasi
untuk mendorong penggunaan knowledge management.

b. Struktur Organisasi

Menurut Fernandez & Sabherwal (2010) knowledge management juga


bergantung pada struktur organisasi. Struktur hirarki organisasi dapat
mempengaruhi individu dalam organisasi dengan siapa dia sering
berinteraksi, kepada atau dari siapa dia melakukan transfer pengetahuan.
Selain itu, struktur organisasi dapat memfasilitasi knowledge management
melalui specialized structures and roles yang secara spesifik mendukung
knowledge management, serta melalui community of practice. Komunitas
ini merupakan kelompok tertentu dan terorganisir yang tersebar secara
geografis namun berkomunikasi secara teratur mengenai beberapa isu
demi kepentingan bersama.

c. Infrastruktur Teknologi Informasi

Infrastruktur TI yang telah dibangun untuk mendukung kebutuhan sistem


informasi juga dapat memfasitilasi knowledge management. Infrastruktur
TI ini meliputi pemrosesan data, penyimpanan, serta teknologi komunitasi
dan sistem (Fernandez & Sabherwal, 2010). Dalam menentukan
infrastruktur TI untuk mendukung knowledge management dapat dilihat

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


21

dengan mempertimbangkan kapabilitasnya dalam empat aspek, yaitu


reach, depth, richness dan aggregation.

- Reach berkaitan dengan akses dan koneksi serta efisiensi


pengaksesan tersebut.

- Depth berfokus pada detail dan besar informasi yang dapat


dikomunikasikan secara efektif dalam sebuah medium

- Richness merupakan kemampuan sebuah media dalam


menyediakan bahasa isyarat, menyediakan umpan balik yang
cepat, membuat personalisasi pesan dan menggunakan bahasa
alami dalam penyampaiannya.

- Aggregation kemampuan menyimpan dan memproses informasi.

d. Pengetahuan Umum

Menurut Zander dan Kogut (1995) dalam Fernandez & Sabherwal (2010),
pengetahuan umum merupakan pengalaman organisasi secara keseluruhan
dalam memahami setiap pengetahuan dan kegiatannya serta mengelola
aturan-aturan yang mendukung komunikasi dan koordinasi.

e. Lingkungan Fisik

Lingkungan fisik meliputi desain bangunan lokasi, ukuran dan jenis


kantor, maupun jenis, jumlah dan sifat ruang pertemuan. Lingkungan fisik
dapat mendorong knowledge management dengan memberikan
kesempatan bagi individu dalam organisasi untuk bertemu dan berbagi
gagasan.

2.7 Faktor Kontingensi


Faktor kontingensi merupakan salah satu pendekatan yang digunakan dalam
membuat knowledge management. Teori kontingensi menganggap cara untuk
sukses dengan memilih langkah-langkah yang sesuai terlebih dahulu dan
menyertakan beberapa langkah alternatif yang telah terbukti sukses diterapkan

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


22

(Fernandez & Sabherwal, 2010). Dalam pandangan kontingensi, tidak ada


pendekatan terbaik yang dapat diadopsi untuk semua organisasi dalam setiap
situasi. Secara umum, faktor kontingensi dan infrastruktur knowledge
management mempengaruhi kesesuaian knowledge management processes dalam
dua hal, yaitu dengan meningkatkan atau mengurangi kebutuhan pengelolaan
pengetahuan melalui cara tertentu; dengan meningkatkan atau mengurangi
kemampuan organisasi mengelola pengetahuan melalui cara tertentu. Faktor
kontingensi dan hubungannya dengan knowledge management solution dapat
dilihat pada gambar berikut

Gambar 2.5 Hubungan Faktor Kontingensi Dan Knowledge Management Solutions


(Sumber: Fernandez, 2010)

Environmental Characteristic

Organizational Characteristic

Task Characteristic

Knowledge
Management
Knowledge Characteristic

Gambar 2.6 Faktor-Faktor Kontingensi


(Sumber: Fernandez, 2010)
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


23

a. Task characteristic. Karakteristik tugas dibedakan menjadi dua, yaitu task


uncertainty dan task interdependence. Task uncertainty melihat dari
adanya pekerjaan yang cenderung berubah-ubah. Task uncertainty yang
tinggi dapat menurunkan kemampuan organisasi untuk membangun
routines. Metode yang disarankan untuk task uncertainty yang tinggi
adalah metode socialization dan direction. Sebaliknya, jika task
uncertainty rendah lebih disarankan menggunakan routine. Task
interdependence adalah ketergantungan dari pencapaian sub unit atas
usaha dari unit lain. Jika task interdependence tinggi disarankan
menggunakan metode socialization dan combination, sebaliknya jika
rendah disarankan menggunakan internalization dan externalization.

b. Knowledge Characteristic. Pada analisis faktor ini dengan


membandingkan antara tacit dan explicit knowledge serta procedural dan
declarative knowledge.

c. Organizational dan Environmental Characteristic. Fernandez &


Sabherwal (2010) membagi karakteristik organisasi menjadi dua, yaitu
ukuran organisasi dan strategi organisasi. Environmental characteristic
ialah lingkungan yang dihadapi oleh organisasi. Ketidakpastian
lingkungan juga berdampak pada knowledge management dan kesesuaian
proses knowledge management.

Tabel 2.2 Faktor Kontingensi

Characteristic Level/Type Recommended KM Processes

Knowledge Sharing Socialization

Knowledge
Direction
Application
Organization Size Small
Knowledge Combination,
Discovery Socialization

Knowledge Capture Externalization,


Internalization

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


24

Tabel 2.2 Faktor Kontingensi (Sambungan)

Characteristic Level/Type Recommended KM Processes

Knowledge Sharing Socialization

Knowledge
Direction
Application
Small
Knowledge Combination,
Discovery Socialization

Externalization,
Knowledge Capture
Internalization
Organization Size
Knowledge Sharing Exchanges

Knowledge
Routines
Application
Large
Knowledge
Combination
Discovery

Externalization,
Knowledge Capture
Internalization

Knowledge
Direction, Routines
Application

Externalization,
Low Cost Knowledge Capture
Internalization

Socialization,
Knowledge Sharing
Exchanges
Business Strategy
Knowledge Combination,
Discovery Socialization

Externalization,
Differentiation Knowledge Capture
Internalization

Socialization,
Knowledge Sharing
Exchanges

Socialization,
Knowledge Sharing
Exchanges
Low
Environmental Externalization,
Knowledge Capture
Uncertainty Internalization

Knowledge Combination,
High
Discovery Socialization

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


25

Tabel 2.2 Faktor Kontingensi (Sambungan)

Recommended KM
Characteristic Level/Type Characteristic
Processes

Knowledge
Direction, Routines
Application

Sumber: Fernandez & Sabherwal (2010)

Tabel 2.2 tersebut menjelaskan proses-proses knowledge management yang


direkomendasikan untuk masing-masing tipe dari ketiga karakteristik.

2.8 Pengembangan Knowledge Management Solution


Fernandez & Sabherwal (2010) merekomendasikan metodologi untuk
mengidentifikasi knowledge management solutions dalam tujuh langkah :

a. Menentukan faktor-faktor kontingensi yang mempengaruhi organisasi


berdasarkan hasil analisis dan observasi terhadap keadaan organisasi
tersebut, seperti karakteristik tugas, pengetahuan yang tersebar,
lingkungan dan organisasi.

b. Mengidentifikasi proses knowledge management berdasarkan setiap faktor


kontingensi yang telah didapat sehingga mendapatkan proses-proses
knowledge management yang sesuai dengan organisasi.

c. Menyusun prioritas atas proses-proses knowledge management yang telah


diidentifikasi untuk melihat proses knowledge management yang paling
dibutuhkan organisasi saat ini.

d. Melakukan identifikasi proses knowledge management yang sudah


dilakukan oleh organisasi saat ini.

e. Mengidentifikasi proses knowledge management tambahan yang


dibutuhkan untuk mengetahui proses-proses knowledge management baru
sehingga dapat dikombinasikan dengan knowledge management yang
sudah ada

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


26

f. Menilai infrastruktur knowledge management. Tahapan ini digunakan


untuk melihat gambaran infrastruktur knowledge management seperti
budaya organisasi, struktur organisasi, infrastruktur teknologi informasi,
pengetahuan umum dan lingkungan fisik.

g. Mengembangkan knowledge management system yang dibutuhkan dengan


mekanisme dan teknologi yang mendukung proses-proses knowledge
management yang telah diindentifikasi sebelumnya. Langkah terakhir ini
untuk mendapatkan rancangan knowledge management system yang
sesuai.

Tabel 2.3 Prioritas Proses Knowledge Management

Contingency Factors
Explicit
Procedural
(E) or Busi- Environ-
KM Task Task (P) or Organi-
Tacit ness mental
Processes Uncer- Interde- Declarative zational
(T) stra- Uncer-
tainty pendence (D) size
know- tegy tainty
Knowledge
ledge
Combina- Small/
Low High E P/D D High
tion Large
Socializ-
ation for
High High T P/D Small D High
Knowledge
Discovery
Socializa-
tion for
High High T P/D Small LC/D Low
Knowledge
Sharing
Exchange Low High E P/D Large LC/D Low
Externaliza- Small/
Low Low T P/D LC/D Low
tion Large
Internaliza- Small/
Low Low E P/D LC/D Low
tion Large
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


27

Tabel 2.3 Prioritas Proses Knowledge Management (Sambungan)

Contingency Factors
Explicit
Procedural
(E) or Busi- Environ-
KM Task Task (P) or Organi-
Tacit ness mental
Processes Uncer- Interde- Declarative zational
(T) stra- Uncer-
tainty pendence (D) size
know- tegy tainty
Knowledge
ledge
Direction High High/Low T/E P Small LC High
Routines Low High/Low T/E P Large LC High
Sumber: Fernandez & Sabherwal (2010)

Tabel 2.3 tersebut menyediakan beberapa dari faktor-faktor yang perlu


dipertimbangkan dalam membuat prioritas proses knowledge management.

2.9 Arsitektur Knowledge Management System


Arsitektur knowledge management system (KMS) merupakan salah satu
komponen penting dalam membuat suatu knowledge management system. Tiwana
(2000) dalam teorinya membagi arsitektur menjadi tujuh lapis di mana setiap
lapisannya memiliki komponen-komponen yang digunakan dalam membuat
KMS. Tujuh lapisan tersebut yaitu interface, access and authentification,
collaborative intelligence and filtering, application, transport, middleware and
legacy and repositories layer. Ketujuh lapisan tersebut dapat dilihat pada gambar
7 berikut.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


28

Interface Layer

Access & Authentication Layer

Collaborative, Intelligence and Filtering

Application Layer
Transport Layer

Middleware and Legacy Integration Layer

Repository

Gambar 2.7 Arsitektur Knowledge Management


A. Interface layer

Lapisan ini merupakan lapisan paling atas yang menjadi jembatan antara
pengguna dengan aplikasi knowledge management system. Selain itu
lapisan ini menjadi pintu keluar masuknya informasi dari dan ke dalam
sistem. Sistem aplikasi yang dibuat harus menerapkan aspek user friendly
sehingga mudah untuk digunakan.

B. Access and authentication layer

Merupakan lapisan kedua di mana terjadi proses autentifikasi dan validasi


untuk menjamin keamanan pengguna knowledge management system.
Proses autentifikasi dengan menggunakan web access authorization yaitu
dengan mekanisme login. Pengguna akan mendapat hak akses yang
berbeda sesuai dengan role masing-masing.

C. Collaborative, intelligence and filtering

Pada lapisan ini terjadi proses penyimpanan, penamaan, penambahan


metadata dan penyaringan dokumen. Proses ini melibatkan pengindeksan
dokumen dan penambahan metadata secara otomatis sehinga
mempermudah dan mempercepat proses pencarian. Selain itu, terdapat
proses penyaringan yang menyeleksi dokumen dan menempatkannya
berdasarkan jenis pada folder yang sesuai
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


29

D. Application layer

Merupakan lapisan yang mendukung dan mengintegrasi aplikasi


knowledge management system. Adapun aplikasi-aplikasi yang umum
digunakan pada knowledge management system adalah manajemen
dokumen, forum diskusi, email, manajemen artikel, dan lain-lain.

E. Transport layer

Merupakan lapisan yang mendukung transfer informasi antara pengguna


aplikasi knowledge management system. Pada lapisan ini biasanya
menggunakan TCP/IP sebagai protocol transport.

F. Middleware and legacy integration layer

Adalah lapisan yang menghubungkan dan mengintegrasi berbagai sistem


aplikasi dan jaringan yang berbeda platform di organisasi sehingga dapat
digunakan secara bersamaan.

G. Repository

Merupakan lapisan paling bawah dan lapisan inti di mana seluruh


pengetahuan dan aktifitas, yang ada pada knowledge management system,
disimpan pada lapisan ini.

2.10 UML (Unified Modelling Language)


UML adalah sebuah bahasa pemodelan visual yang telah menjadi standar untuk
visualisasi, spesifikasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat
lunak berorietasi obyek. Menurut Larman (2005), UML adalah notasi
pemrograman standar untuk menggambar atau menyajikan gambar yang berkaitan
dengan perangkat lunak terutama yang berbasis objek. UML mendefinisikan
notasi dan syntax. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk
menggambarkan berbagai diagram perangkat lunak sedangkan syntax UML
mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dapat dikombinasikan
(Rumbaugh, Jacobson, & Booch, 2005). UML membuat langkah detail dalam

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


30

analisis pengambilan keputusan, perancangan, dan implementasi pada sistem


perangkat lunak.

2.10.1 Use Case Diagram


Use case diagram menggambarkan aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh suatu
sistem dengan menitikberatkan pada “apa” yang dilakukan, bukan “bagaimana”
melakukannya. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor
dengan sistem. Use case diagram sangat membantu dalam menyusun requirement
sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien dan merancang tes
dari kasus-kasus secara umum untuk semua fitur yang ada pada sistem. Dalam use
case terdapat beberapa tipe relasi yang mungkin terjadi, yaitu <<include>> adalah
kondisi di mana sebuah use case merupakan sebagian/seluruhnya dari use case
lain, dan <<extends>> adalah kondisi sebuah use case membutuhkan use case lain
untuk pemrosesannya.

2.10.2 Activity Diagram


Diagram aktivitas menggambarkan alur aktivitas dalam sistem yang sedang
dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, keputusan yang mungkin
terjadi, hingga bagaimana alur berakhir. Diagram aktivitas juga dapat
menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi
(Rumbaugh, et al, 2005). Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu atau lebih
use case. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case
menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan
aktivitas.

2.11 Penelitian Sebelumnya


Penelitian sebelumnya digunakan sebagai bahan acuan dan pembanding bagi
penelitian ini. Proses mendapatkan penelitian sebelumnya dengan mengakses
jurnal atau karya ilmiah yang berkaitan. Penentuan penelitian sebelumnya
didasarkan pada studi kasus mengenai knowledge management system rumah sakit
maupun lembaga kesehatan dan metodologi penelitian yang digunakan dalam
perancangan knowledge management system untuk menjadi pembanding bagi

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


31

metodologi penelitian yang dipilih pada penelitian ini, sehingga didapat tiga
penelitian yang terkait dengan penelitian ini.

1. Desain Aplikasi Knowledge Management Untuk Pelayanan Pasien Studi


Kasus Rumah Sakit Umum Daerah

Penelitian yang dilakukan oleh Kristofel Santa (2011) ini berlatar belakang dari
malpraktik yang terjadi pada bidang kesehatan yang disebabkan oleh human
error, khususnya yang dilakukan oleh perawat akibat keterbatasan pengalaman
yang dimiliki. Tujuan dari penelitian adalah merancang knowledge management
system keperawatan untuk membantu para perawat dalam melakukan
pembelajaran atas pengalaman-pengalaman dari perawat lain dan pembelajaran
terhadap latihan maupun seminar yang telah ada, sehingga perawat tidak harus
melakukan pertukaran pengetahuan melalui tatap muka. Metodologi yang
digunakan ialah milik Amrit Tiwana (1999) yang terdiri dari sembilan langkah
dalam empat tahapan utama yaitu persiapan dan evaluasi infrastruktur, analisis
dan desain knowledge management, pengembangan knowledge management, dan
evaluasi. Pada tahap persiapan dan evaluasi infrastruktur dilakukan pengumpulan
data dengan studi literatur dan wawancara. Tahap analisis dan desain knowledge
management dilakukan dengan melakukan audit aset pengetahuan yang ada, dan
merancang tim knowledge management untuk menghasilkan kebutuhan pengguna
atas knowledge management, kemudian digambarkan ke dalam diagram UML.
Tahap pengembangan knowledge management membuat interface dari knowledge
management system berdasarkan hasil analisis dan desain yang telah dibuat pada
tahap sebelumnya. Sistem yang dikembangkan berbasis web. Pada tahap terakhir
dilakukan evaluasi terhadap sistem yang dikembangkan. Evaluasi dilakukan
dengan membandingkan sistem yang telah dibuat dengan analisis kebutuhan
knowledge management. Hasil dari penelitian ini berupa knowledge management
system yang dapat memberikan solusi terhadap keterbatasan tempat dan waktu
dalam berbagi pengetahuan antar perawat dengan memanfaatkan teknologi
informasi. Fitur-fitur yang dikembangkan adalah manajemen pengetahuan dan
manajemen artikel diklat.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


32

Metodologi yang digunakan pada penelitian ini menjadi pembanding bagi


metodologi yang digunakan pada perancangan knowledge management system
studi kasus RSUD Pasar Rebo. Beberapa konstruk penyusun secara global
memiliki kesamaan dengan metodologi Fernandez & Sabherwal yaitu
menganalisis infrastruktur yang ada, dan menganalisis serta mendesain knowledge
management.

2. Perancangan Model Knowledge Management System Keahlian Pegawai Pada


Direktorat Umum Dan Operasional Di RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung

Penelitian yang dilakukan oleh Kurnia bertujuan untuk merancang sebuah model
Knowledge Management System untuk Direktorat Umum dan Operasional di
RSUP DR. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini merupakan salah satu solusi
dalam mengelola pengetahuan baik tacit maupun explicit yang tersebar di
organasasi tersebut sehingga dapat menunjang kinerja pegawai di rumah sakit,
terutama pada Direktorat Umum dan Operasional. Metode yang digunakan
dengan pendekatan 10 Steps Knowledge Management Roadmap. Namun, pada
penelitian hanya dibatasi hingga langkah ke-6 yaitu pembuatan blue-print
knowledge management. Pengembangan dan pengimplementasian tidak termasuk
dalam ruang lingkup penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan data
primer yang didapat dari kuisioner, observasi dan wawancara; dan data sekunder
yang didapat dari penelitian kepustakaan yang berkaitan dengan knowledge
management. Diagnosis pendekatan knowledge management dengan melakukan
pembobotan terhadap kodifikasi dan personalisasi untuk mencari pendekatan
knowledge management mana yang lebih cocok diterapkan pada rumah sakit
tersebut.

Hasil analisis dan kesimpulan didapatkan bahwa rumah sakit ini telah memiliki
pengetahuan yang dapat dikembangkan dan diaplikasikan pada knowledge
management system; berdasarkan hasil kuisioner mengatakan bahwa pendekatan
kodifikasi lebih cocok digunakan pada rumah sakit ini; mendapatkan rancang
fitur-fitur yaitu Direktori Keahlian Pegawai, Direktori Standar Operasional

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


33

Prosedur (SOP), Pengetahuan Terbaru, Forum, Berita, FAQ, Dashboard RSHS


Pencarian, Document Management, dan Chatting and Video Conference

Metodologi ini merupakan penyempurnaan dari metodologi Amrit Tiwana (1999)


sebelumnya. Masukan yang didapat dari penelitian ini dengan melihat kecocokan
metodologi Amrit Tiwana dalam menganalisis kebutuhan knowledge management
yang sesuai dan juga sebagai metodologi pembanding bagi metodologi Fernandez
& Sabherwal. Enam tahapan metodologi 10 Steps Knowledge Management
Roadmap yang digunakan pada penelitian ini di mulai dari analisis infrastruktur
yang sudah ada, menyesuaikan knowledge management dengan strategi bisnis
organisasi, mendesain infrastruktur knowledge management, mengaudit aset
pengetahuan dan sistem yang sudah ada pada perusahaan, menyusun tim
knowledge management, dan merancang blue print knowledge management. Dari
enam tahapan metodologi di atas akan dibandingkan dengan metodologi
Fernandez & Sabherwal yang digunakan pada penelitian perancangan knowledge
management system: studi kasus RSUD Pasar Rebo. Hasil pembandingan akan
dijelaskan pada subbab 2.12.

3. Perancangan Model Knowledge Management System Untuk Mendukung


Proses Kerja Akreditasi: Studi Kasus Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan
Tinggi Kesehatan

Penelitian ini (Sari, 2014) bertujuan untuk melakukan perancangan model


knowledge management system untuk mendukung proses kerja akreditasi
LAMPTKes. Metodologi yang digunakan merupakan penggabungan dari metode
Fernandez & Shaberwal untuk mencari faktor kontingensi yang mempengaruhi
proses KM, metode Awad & Hasan untuk mengidentifikasi infrastruktur aplikasi,
dan Amrit Tiwana untuk mencari tahu infrastruktur jaringan sistem manajemen
pengetahuan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan data
primer dan data sekunder. Data primer didapat dari hasil observasi dan
wawancara, sedangkan data sekunder didapat dari pembelajaran terhadap
dokumen-dokumen terkait topik penelitian. Dari hasil analisis didapat proses
manajemen pengetahuan penelitian ini adalah exchange, combination,

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


34

externalization, internalization dan socialization for knowledge sharing. Dari


hasil analisis terhadap proses manajemen pengetahuan yang telah didapat
kemudian dilakukan perancangan model dengan menggunakan diagram UML dan
berbasis web. Adapun fitur yang dihasilkan yaitu lesson learned system, document
management, document collaboration, dan groupware untuk Community of
Practice.

Masukan yang didapat dari penelitian ini mengadopsi metodologi Fernandez &
Sabherwal yaitu menentukan proses knowledge management dengan
menggunakan pendekatan analisis faktor kontingensi dan metodologi Amrit
Tiwana untuk menentukan infrastruktur jaringan knowledge management system
menggunakan arsitektur knowledge management system. Sedangkan metodologi
Awad & Hasan dalam menentukan infrastruktur aplikasi tidak digunakan karena
dalam menentukan infrastruktur aplikasi sudah dicakup oleh konten infrastruktur
TI dari metodologi Fernandez & Sabherwal.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


35

Tabel 2.4 Perbandingan Penelitian Sebelumnya

Tujuan Permasalahan Batasan Metodologi Obyek Hasil Fitur yang


Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian dikembang-kan

Merancang - Meminimalisir - Penelitian hanya - Pengumpulan Perawat rumah Penerapan - Manajemen


knowledge malpraktik yang mencakup data (interview, sakit umum knowledge Artikel Diklat
Desain Aplikasi management disebabkan oleh lingkup perawat studi pustaka) daerah management
Knowledge system human error berbasis web - Manajemen
Management keperawatan perawat akibat - Penelitian - Perancangan pengetahuan
Untuk pada rumah keterbatasan memiliki ruang menggunakan
Pelayanan sakit umum pengalaman. lingkup global diagram UML
Pasien Studi daerah yaitu rumah
sakit umum - Model
Kasus Rumah
daerah, bukan knowledge
Sakit Umum
spesifik pada management
Daerah
rumah sakit Amrit Tiwana
tertentu

Perancangan Merancang - Ketidak sesuaian Penelitian yang - Pendekatan Bagian Strategi - Fitur yang
Model knowledge kemampuan dilakukan hanya metodologi 10 Instalasi pendekatan mendukung
Knowledge management pegawai dengan sebatas Steps Knowledge Sistem knowledge knowledge
Management system job description perancangan Management Informasi pada manage-ment management
System Keahlian keahlian model Roadmap Direktorat yang cocok system yaitu
Pegawai Pada pegawai RSHS - Sulitnya berbagi knowledge Umum dan dilakukan Direktori
Direktorat Bandung, pengetahuan antar management - Diagnosis Operasional Di yaitu strategi Keahlian
Umum Dan khususnya pegawai system, infrastruktur yang RSHS kodifikasi Pegawai,
Operasional pada sedangkan telah ada pada Bandung Direktori SOP,
Direktorat pengembangan perusahaan - Pengetahuan
Umum dan dan pengimple- terbaru, Forum
- Pemetaan posisi

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


36

Tabel 2.4 Perbandingan Penelitian Sebelumnya (Sambungan)

Tujuan Batasan Metodologi Obyek Hasil Fitur yang


Permasalahan
Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian dikembang-kan

Di RSUP DR. Operasional mentasian tidak pengetahuan diskusi, Berita,


Hasan Sadikin termasuk dalam perusahaan FAQ,Dashboar
Bandung pembahasan terhadap para d RSHS,
penelitian pesaing/mitra Pencarian,
Document
- Kuisioner hanya Management,
disebar kepada dan Chatting
tiga responden and Video
sehingga Conference
validitas
kuisioner belum
bisa
menggambar-
kan Direktorat
Umum dan
Operasional
RSHS secara
keseluruhan

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


37

Tabel 2.4 Perbandingan Penelitian Sebelumnya (Sambungan)

Tujuan Batasan Metodologi Obyek Hasil Fitur yang


Permasalahan
Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian dikembang-kan

Perancangan Merancang - Banyak proses dan - Hasil penelitian - Faktor Lembaga - Proses - Knowledge
Model knowledge lamanya waktu hanya terbatas Kontingensi Akreditasi manajemen management
Knowledge management yang diperlukan pada Fernandez & Mandiri pengetahu-an system yang
Management system untuk dalam kegiatan peracangan Sabherwal Pendidikan exchange, memiliki fungsi:
System Untuk mendukung penilaian model KMS Tinggi combina-tion, lesson learned
Mendukung proses kerja akreditasi - Analisis dan externali- system, document
Proses Kerja akreditasi pada - Prototipe dan pemodelan zation, management,
Akreditasi: LAMPTKes - Ketersediaan SDM implementasi arsitektur internali- document
Studi Kasus yang belum aplikasi tidak teknologi zation dan collaboration,
Lembaga memenuhi termasuk dalam informasi socializa-tion dan groupware
Akreditasi kapasitas untuk penelitian ini. knowledge for untuk Community
Mandiri kegiatan penilaian management knowledge of Practice
Pendidikan akreditasi system sharing
Tinggi
Kesehatan

Perancangan - Mempermu- - Sulitnya berbagi - Pembahasan - Faktor Bagian Perancangan Fitur-fitur yang
Knowledge dah pengelo- pengetahuan dan dan perancang- Kontingensi Pelayanan knowledge dikembangkan
Management laan dan pengalaman pada an KMS hanya Fernandez & Medik, Bagian management yaitu
System: Studi penyebaran saat terjadi rotasi terbatas pada Sabherwal Sumber Daya system dan pengetahuan/
Kasus RSUD pengetahuan pegawai prototipe, Manusia, dan prototipe wiki,
Pasar Rebo sehingga sedangkan - Analisis dan Bagian Umum berbasis web berita/artikel,
Jakarta meningkat- - Hilangnya implementtasi pemodelan dan Pemasaran dengan proses upload/
kan efektivitas pengetahuan dan tidak termasuk arsitektur RSUD Pasar knowledge download
pekerjaan pengalaman jika dalam topik teknologi Rebo Jakarta management dokumen, dan

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


38

Tabel 2.4 Perbandingan Penelitian Sebelumnya (Sambungan)

Tujuan Batasan Metodologi Obyek Hasil Fitur yang


Permasalahan
Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian dikembang-kan

- Menghasil- individu tidak lagi pembahasan. informasi socialization forum diskusi.


kan sebuah bekerja di RSUD knowledge for knowledge
rancangan Pasar Rebo management sharing,
model (pensiun, mutasi, system socialization
knowledge pertukaran divisi for knowledge
manage-ment dan lain-lain discovery,
system yang externalize-
tepat RSUD - Belum adanya tion, interna-
Pasar Rebo sistem yang lization, ex-
menunjang change,
penyebaran direction dan
pengetahuan di routines
lingkungan RSUD
Pasar Rebo.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


39

2.12 Kerangka Berpikir Teoritis


Berdasarkan studi literatur dan penelitian yang sudah dipaparkan sebelumnya di
dapat tabel 2.5 yang membandingkan metodologi penelitian yang dilakukan oleh
Fernandez & Sabherwal (2010) dan Amrit Tiwana (2000).

Tabel 2.5 Metodologi Knowledge Management

Metodologi Fernandez & Metodologi Amrit


Aspek Penelitian
Sabherwal Tiwana

Dijelaskan dengan Dijelaskan dengan


Aktifitas penjelasan umum secara penjelasan secara rinci
garis besar dan detail

Organisasi Ada Ada

Proses knowledge
Ada Tidak Ada
management

Karakteristik knowledge
Ada Tidak Ada
management

Infrastruktur TI Ada Ada

Arsitektur knowledge
Tidak Ada Ada
management system

Keselarasan knowledge
management system
Analisa Tabel kontingensi
dengan proses inti bisnis
organisasi

Sumber: Suprianto (2014)

Berdasarkan tabel 2.5 dipilih metodologi Fernandez dan Sabherwal (2010) dengan
mengadopsi Arsitektur Knowledge Management System milik Tiwana (2000).
Metodologi tersebut dipilih karena analisis identifikasi terhadap faktor

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


40

kontingensi yang mempengaruhi organisasi dapat menjelaskan dan


memprioritaskan proses knowledge management yang dibutuhkan dan tidak perlu
melihat pada proses inti bisnis organisasi, serta kelengkapan aspek penelitian yang
ada pada metodologi Fernandez & Sabherwal. Pemilihan juga menggunakan
arsitektur knowledge management system milik Amrit Tiwana untuk melengkapi
metode Fernandez & Sabherwal. Metode tersebut sesuai dengan kebutuhan pada
RSUD Pasar Rebo. Dengan menggunakan pendekatan knowledge management
solutions, penulis dapat mengidentifikasi kebutuhan, proses dan knowledge
management yang dibutuhkan.

Dari alasan yang telah dikemukakan di atas, penulis merancang kerangka berpikir
teoritis untuk membuat model rancangan knowledge management system yang
sesuai bagi RSUD Pasar Rebo Jakarta.

Teknologi KM

Faktor Kontingensi Proses KM Solusi KMS yang


Analisis
sesuai dengan
Kebutuhan
kebutuhan RSUD
Mekanisme KM
Pasar Rebo
KM

Infrastruktur
KM

Arsitektur
KMS

Gambar 2.8 Kerangka Berpikir Teoritis

Berdasarkan Gambar 2.8 dapat dilihat hubungan pengaruh antar konstrak, di mana
tanda panah menunjukkan bahwa konstrak sebelumnya mempengaruhi konstrak
yang ditunjuk. Dari hal itu dapat dikatakan bahwa Faktor Kontingensi
mempengaruhi Proses Knowledge Management, dan Analisis Kebutuhan
Knowledge Management dipengaruhi oleh empat faktor yaitu Teknologi
Knowledge Management, Proses Knowledge Management, Mekanisme
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


41

Knowledge Management, dan Infrastruktur Knowledge Management.. Dari hasil


Analisis Kebutuhan Knowledge Management dan Arsitektur Knowledge
Managemet System yang mempengaruhi proses dalam menghasilkan solusi
knowledge management system, didapat solusi knowledge management system
yang sesuai dengan kebutuhan RSUD Pasar Rebo Jakarta.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian


beserta metode yang digunakan pada tahapan penelitian.

3.1 Tahapan Penelitian


Tahapan penelitian yang dilakukan pada penelitian ini sebagai berikut:

42 Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


43

Input Proses Output

Mulai

Observasi Merumuskan
identifikasi Research Question
Wawancara permasalahan

Bahan literatur Melakukan studi


Theoritical Framework
literatur

Pengumpulan data

Observasi
Transkrip wawancara,
Melakukan
Kuisioner kuisioner dan
pengumpulan data
dokumen-dokumen
Wawancara

Analisis

Transkrip wawancara, Melakukan analisis


Kebutuhan Knowledge
kuisioner dan Solusi Knowledge
Management System
dokumen-dokumen Management

Design
Perancangan Rancangan
Kebutuhan Knowledge
Knowledge Knowledge
Management System
Management System Management System

Rancangan Membuat Prototype


Prototype Knowledge
Knowledge Knowledge
Management System
Management System Management System

Uji Coba

Melakukan uji coba


Prototype Knowledge Usulan Knowledge
Knowledge
Management System Management System
Management System

Selesai

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian

1. Merumuskan identifikasi permasalahan


Di tahap ini, peneliti melakukan survey langsung ke RSUD Pasar Rebo
untuk mendapatkan data dan informasi tentang permasalahan yang ada di
RSUD Pasar Rebo. Masukan didapat dari observasi pada aktivitas dan
lingkungan kerja, serta wawancara kepada beberapa kepala satuan pelaksana
di bagian Umum dan Pemasaran, dan bagian Sumber Daya Manusia RSUD

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


44

Pasar Rebo terkait dengan topik penelitian. Hasil keluaran dari tahap ini
ialah Research Question.
2. Melakukan studi literatur
Pada tahapan studi literatur dilakukan untuk mencari literatur yang berkaitan
dengan permasalahan dan topik penelitian yang diangkat yaitu perancangan
knowledge management system pada rumah sakit. Pada tahapan ini juga
dilakukan perbandingan teori dan penelitian sebelumnya untuk memperoleh
literatur penelitian yang obyektif. Berdasarkan literatur yang diperoleh maka
terbentuk Theoritical Framework mengenai topik penelitian yang diangkat
dengan menggunakan metodologi perancangan knowledge management
system dari Fernandez & Sabherwal serta metode arsitektur knowledge
management system milik Amrit Tiwana.
3. Melakukan pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan baik terhadap data primer seperti observasi
lingkungan RSUD Pasar Rebo, penyebaran kuisioner pada pegawai dan
praktisi klinis RSUD Pasar Rebo, dan wawancara terhadap kepala bagian
dan kepala satuan pelaksana, maupun data sekunder berupa dokumen-
dokumen terkait yang berada di lingkungan RSUD Pasar Rebo.
4. Melakukan analisis solusi knowledge management
Setelah melakukan pengumpulan data maka tahap berikutnya dilakukan
analisis. Analisis solusi knowledge management mengacu pada kerangka
teori berpikir penelitian ini (lihat gambar 2.8). Proses analisis solusi
knowledge management memiliki tahapan-tahapan, yaitu:
a. Menentukan faktor kontingensi dengan melihat karakteristik tugas,
pengetahuan, lingkungan dan organisasi. Penentuan faktor-faktor
kontingensi diperoleh dari data kuisioner dan wawancara. Hasil dari
proses ini adalah faktor-faktor kontingensi.
b. Melakukan identifikasi proses knowledge management berdasarkan dari
faktor-faktor kontingensi yang telah didapat sebelumnya. Metode yang
dilakukan dengan menganalisis faktor-faktor kontigensi menggunakan
tabel faktor kontingensi. Hasil yang didapat berupa portofolio proses
knowledge management.
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


45

c. Membuat prioritas proses knowledge management yang dibutuhkan


berdasarkan kesesuaian dengan masing-masing faktor kontingensi. Hasil
dari proses ini berupa portofolio prioritas proses knowledge management
yang dibutuhkan.
d. Mengidentifikasi proses knowledge management yang sudah ada dan
telah dimanfaatkan masing-masing individu dalam menunjang
pekerjaannya. Hasil dari proses ini adalah portofolio proses knowledge
management yang sudah ada.
e. Melakukan identifikasi proses knowledge management tambahan yang
dibutuhkan berdasarkan portofolio proses knowledge management yang
sudah ada untuk meningkatkan prioritas knowledge management yang
dibutuhkan oleh unit organisasi.
f. Menilai infrastruktur knowledge management dilakukan dengan metode
wawancara dan observasi. Wawancara dan observasi digunakan untuk
melihat gambaran infrastruktur knowledge management yang ada pada
organisasi seperti budaya organisasi, pengetahuan umum, struktur
organisasi, infrastruktur TI dan lingkungan fisik organisasi.
g. Mengembangkan knowledge management system yang dibutuhkan
berikut dengan mekanisme dan teknologi. Pada proses ini dilakukan
berdasarkan keseluruhan informasi mengenai area pengembangan solusi
knowledge management beserta infrastrukturnya. Hasil dari proses ini
yaitu fitur-fitur knowledge management system, mekanisme knowledge
management dan model knowledge management system.
5. Perancangan knowledge management system
Pada langkah ini melakukan perancangan knowledge management system
RSUD Pasar rebo yang sesuai dengan proses-proses knowledge management
dan model knowledge management system. Kemudian menganalisis
kebutuhan sistem dan memetakan proses knowledge management yang
dibutuhkan dengan mekanisme knowledge management dalam organisasi
dan fitur sistem yang dibutuhkan. Setelah itu dibuat use case diagram dan
activity diagram berdasarkan fitur sistem tersebut. Berdasarkan kebutuhan

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


46

knowledge management system yang telah teridentifikasi, dilakukan


perancangan knowledge management system.
6. Membuat prototipe knowledge management system
Pada langkah ini dirancang prototipe knowledge management system RSUD
Pasar Rebo Jakarta. Proses dilakukan dengan input yaitu rancangan model
knowledge management system dan output berupa prototipe knowledge
management system.
7. Uji coba prototipe knowledge management system
Pada langkah ini dilakukan uji coba dengan menggunakan metode black box
testing atas prototipe yang telah dibuat sebelumnya. Pengujian dilakukan
kepada beberapa calon pengguna, yaitu pegawai RSUD Pasar Rebo dengan
melakukan pemilihan calon penguji menggunakan metode accidental
sampling, untuk melakukan tes atas fitur-fitur prototipe knowledge
management system. Hasil berupa prototipe yang telah di uji coba dan dapat
diusulkan ke RSUD Pasar Rebo untuk dikembangkan.

3.2 Metode Pengumpulan Data


Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data
primer yaitu data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti. Data primer
didapat dari observasi, wawancara dan kuisioner, sedangkan data sekunder
diperoleh dari dokumen-dokumen RSUD Pasar Rebo yang terkait dengan
penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan diantaranya:
1. Observasi
Dengan melakukan pengamatan terhadap lingkungan kerja, baik secara
langsung maupun dengan dokumen yang ada, serta dengan studi literatur.

2. Wawancara
Dengan melakukan interview kepada Kabag SDM, Kabag Umum dan
Pemasaran, Kepala Satuan Pelaksana (KSP) SIMRS, KSP Pelaksanaan
Pendayaguunaan Tenaga, KSP Kepegawaian, dan Kepala Dokter Spesialis
Penyakit Dalam tentang kondisi pengelolaan pengetahuan di RSUD Pasar
Rebo.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


47

3. Kuisioner
Responden kuisioner adalah pegawai dan praktisi klinis RSUD Pasar Rebo
Jakarta pada Bagian Pelayanan Medik, Bagian Sumber Daya Manusia, dan
Bagian Umum dan Pemasaran. Kuisioner yang digunakan mengadopsi
kuisioner milik Moh. Bayu Teguh Santoso dalam penelitian Suprianto (2014)
karena dalam kuisioner tersebut memetakan faktor kontingensi dan proses
knowledge management yang digunakan pada penelitian ini. Kuisioner terdiri
dari tujuh bagian, yaitu data diri responden, kebutuhan akan knowledge
management, faktor kontingensi organisasi, fitur-fitur knowledge management
system yang dibutuhkan, penggalian proses knowledge management yang ada,
lingkungan fisik organisasi dalam membantu proses transfer pengetahuan, dan
peran serta responden dalam aktivitas komunitas.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


BAB 4
PROFIL ORGANISASI

Bab ini menjelaskan profil, visi dan misi, struktur organisasi RSUD Pasar Rebo.

4.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Rebo yang beralamat di jalan Let.
Jend. T. B. Simatupang No. 30, Pasar Rebo, Jakarta Timur ini merupakan rumah
sakit milik pemerintah DKI Jakarta, khususnya Jakarta Timur. Rumah sakit ini
memiliki luas lahan 13.000 m2. Dalam sejarahnya, RSUD Pasar Rebo mengalami
beberapa kali perubahan, baik nama, maupun bentuk badan hukum (Profil RSUD
Pasar Rebo, 2015).

RSUD Pasar Rebo didirikan pada tahun 1945. Saat itu, rumah sakit ini hanya
berupa POS P3K yang berada di Bidara Cina – Cawang (kini jalan Otto Iskandar
Dinata). Kemudian pada tahun 1957 berubah nama menjadi RS Karantina yang
berada pada lokasi saat ini. Pada tahun 1964 berubah nama lagi menjadi RS
Tuberkulosa Paru. Berdasarkan Surat Keputusan Menkes No. 303, di tahun 1987
RSUD Pasar Rebo berubah menjadi RSU Kelas C.

Ditahun 1996 RSUD Pasar Rebo ditetapkan sebagai RS Unit Swadana Daerah
sesuai dengan Perda DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 1996. Sejak saat itu RSUD
Pasar Rebo memiliki anggaran rutin sendiri dan terpisah dari anggaran rutin Dinas
Kesehatan Daerah DKI Jakarta, serta diberi kewenangan untuk mengelola
pendapatan fungsionalnya dalam membiayai kebutuhan operasionalnya, baik
pemeliharaan, perawatan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia, untuk
meningkatkan mutu pelayanan. Pada tahun 1998 status rumah sakit ini mengalami
kenaikan akreditasi menjadi RSU Kelas B, RS Terakreditasi. Kemudian di tahun
2004 berdasarkan Perda 15 Tahun 2004, rumah sakit mengalami perubahan badan
hukum dari Unit Pelayanan Terpadu (UPT) menjadi Rumah Sakit Perseroan
Terbatas (PT) dan kembali lagi menjadi UPT-Dinkes sesuai dengan KepGub
249/2007 di tahun 2007 tentang penetapan RSUD Pasar Rebo DKI Jakarta yang

48 Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


49

menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah secara


penuh.

RSUD Pasar Rebo mendapatkan prestasi berupa Sertifikasi ISO 9001:2000 pada 9
Februari 2008 dan Sertifikasi ISO 9001:2008 pada 12 Maret 2009 tentang Sistem
Manajemen Mutu, di mana RSUD Pasar Rebo telah menerapkan sistem
manajemen mutu yang berkesinambungan dalam organisasinya untuk menjaga
dan meningkatkan kualitas dari produk atau layanan jasa yang diberikan. Pada
tahun 2010 RSUD Pasar Rebo melakukan persiapan master plan pembangunan
gedung eks Akper Jayakarta untuk menambah gedung baru. RSUD Pasar Rebo
mengikuti akreditasi terhadap 16 pelayanan yang dimiliki pada tahun 2012 guna
meningkatkan kualitas pelayanan. Guna meningkatkan pelayanan terhadap pasien
akan kebutuhan kesehatan, RSUD Pasar Rebo menambah pelayanan dengan
penggunaan Pusat Pelayanan Gawat Darurat Terpadu, melakukan rehabilitasi
pada Gedung C Managemen dan Lantai 4 pada Gedung A.

4.2 Profil RSUD Pasar Rebo


Nama Institusi : Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo

Status Kepemilikan : BLUD

Tipe Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum

Jl. Let. Jend. T. B. Simatupang No. 30, Gedong,


Alamat :
Jakarta Timur 13760

Telpon/Fax : +62 21 8401127

Website : rsudpasarrebo.co.id

E-mail : admin@rsudpasarrebo.co.id

4.3 Visi, Misi, Kebijakan Mutu dan Strategi Mutu

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


50

4.3.1 Visi
Visi adalah pandangan jauh ke depan tentang gambaran sesuatu yang ingin
dicapai di masa yang akan datang. Visi harus bersifat inspiratif dan berorientasi ke
depan untuk memunculkan semangat dalam mengapai visi tersebut. Visi RSUD
Pasar Rebo ialah ”Menjadi Rumah Sakit yang terbaik dalam memberikan
pelayanan prima kepada semua lapisan masyarakat” (Profil RSUD Pasar Rebo,
2015).

4.3.2 Misi
Misi adalah gambaran bagaimana atau langkah-langkah yang harus diterapkan
dalam mewujudkan visi dan tujuan jangka panjang rumah sakit. Misi merupakan
arahan dan acuan kerja rumah sakit, sehingga ketepatan misi rumah sakit sangat
penting. Misi RSUD Pasar Rebo yaitu “Melayani semua lapisan masyarakat yang
membutuhkan layanan kesehatan individu yang bermutu” (Profil RSUD Pasar
Rebo, 2015).

4.3.3 Kebijakan Mutu


“Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu oleh SDM professional dan
meningkatkan pelayanan secara bertahap yang didukung oleh Sistem Manajemen
Mutu bagi seluruh lapisan masyarakat” (Profil RSUD Pasar Rebo, 2015).

4.4 Struktur organisasi


Struktur organisasi adalah sebuah susunan dan hubungan unit-unit kerja dalam
organisasi di mana unit-unit kerja tersebut memiliki ketergantungan. Dalam
struktur organisasi juga terdapat posisi pembagian kerja dan bagaimana kegiatan-
kegiatan berbeda dikoordinasikan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Pada posisi pembagian kerja digambarkan
dengan pemisahan kegiatan pekerjaan antara satu dengan lain dan pembatasan
hubungan aktifitas dan fungsi, serta menjelaskan hubungan wewenang jabatan.
Penetapan organisasi dan tata kerja RSUD Pasar Rebo Jakarta berdasarkan Pergub
No.77 tahun 2006. Berikut gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi RSUD Pasar
Rebo.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


51

Direktur

SPI

Wakil Direktur Wakil Direktur


Keuangan dan Umum Pelayanan

Bagian Umum & Bagian Sumber Bagian Keuangan & Bagian Pelayanan Bagian Penunjang Bagian Pelayanan
Pemasaran Daya Manusia Perencanaan Medik Medik Keperawatan

Satuan Pelaksana Satuan Pelaksana Satuan Pelaksana Instalasi Instalasi Asisten Manajer
Rumah Tangga Kepegawaian Akuntansi Bedah Sentral Farmasi Keperawatan I

Satuan Pelaksana Satuan Pelaksana Satuan Pelaksana Instalasi Instalasi Asisten Manajer
Tata Usaha Diklat Perbendaharaan Gawat Darurat Gizi Keperawatan II

Satuan Pelaksana
Satuan Pelaksana Satuan Pelaksana Instalasi Instalasi Asisten Manajer
Anggaran &
Pemasaran Hukum & Konseling Rawat Jalan Rekam Medik Keperawatan III
Perencanaan

Satuan Pelaksana Satuan Pelaksana Instalasi


Instalasi Satuan Pelayanan
Pemeliharaan Sistem Informasi Rawat Inap &
Laboratorium Keperawatan
Sarana Manajemen Kamar Bersalin

Satuan Pelaksana Instalasi Instalasi


Unit Pengadaan
Pengelolaan Perawatan Internal Radiologi
Keuangan Pihak
Ketiga

Instalasi
Penunjang Khusus

Komite
Rumah Sakit

Komite Komite Komite Komite Komite Komite


Medik Penunjang Farmasi & Terapi Mutu PPIRS Keperawatan

Gambar 4.1 Bagan struktur organisasi RSUD Pasar Rebo


(Sumber: Profil RSUD Pasar Rebo, 2015)
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


52

4.5 Implementasi Knowledge Management di RSUD Pasar Rebo Saat Ini


RSUD Pasar Rebo menganggap pengetahuan merupakan aset yang penting bagi
organisasi, namun hingga saat ini RSUD Pasar Rebo belum memiliki suatu sistem yang
mengelola keseluruhan pengetahuan yang dimiliki dalam lingkungan organisasi, baik
pengetahuan organisasi maupun pengetahuan para pegawai. Jenis pengetahuan yang
tersebar dalam lingkungan RSUD Pasar Rebo berupa tacit dan explicit di mana
pengetahuan tacit berada pada masing-masing pegawai, sedangkan pengetahuan explicit
merupakan pengetahuan yang telah terdokumentasikan. Hasil observasi dan analisis
kuisioner yang telah dilakukan menyatakan bahwa pengetahuan tacit merupakan
pengetahuan yang paling banyak tersebar dalam lingkungan RSUD Pasar Rebo.

Pengelolaan dokumen pada RSUD Pasar Rebo tersimpan dalam dua jenis tempat
penyimpanan yaitu elektronik dan non-elektronik (lampiran 1 – wawancara 3).
Penyimpanan elektronik menggunakan server yang saat ini hanya diperuntukkan bagi
aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) untuk mengelola
pelayanan pasien dan data pegawai. Pengambilan data pada proses penyimpanan ini
dilakukan dengan menarik data yang tersimpan dalam basis data melalui aplikasi
SIMRS. Penyimpanan non-elektronik digunakan untuk mengelola dokumen rumah
sakit, rekam medik pasien, notulen rapat, SOP, pengumuman, peraturan/kebijakan
lainnya, dan lain-lain dalam bentuk hardcopy yang berada pada gudang arsip atau pun
lemari arsip di masing-masing unit kerja. Proses untuk mendapatkan kembali data yang
ada dengan mencari satu per satu masing-masing arsip atau dokumen dan lainnya yang
terdapat pada ruang penyimpanan fisik (lemari/gudang arsip).

Pegawai, baik praktisi klinis maupun non-klinis, dalam menjalankan tugas dan
pekerjaannya berdasarkan pada SOP atau clinical pathway yang berlaku (lampiran 1).
SOP menjadi modal dasar pegawai dalam melakukan rutinitas pekerjaannya. Dalam
melakukan rutinitas pekerjaannya, pegawai mendapatkan pengetahuan baru yang
bersifat tacit pada masing-masing individu di mana pengetahuan ini didapat dari
pengalaman kerja, penyelesaian kasus-kasus dalam menghadapi kendala pekerjaan, dan
lain sebagainya, namun pengetahuan yang telah didapat ini tidak didokumentasikan oleh

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


53

pegawai yang bersangkutan sehingga dalam proses penyebaran pengetahuan hanya


dapat terjadi pada saat pegawai bertanya kepada pegawai lain, baik secara face to face
dengan pegawai yang bersangkutan, maupun melalui suatu diskusi atau rapat.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


BAB 5
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai analisis dan hasil dari setiap tahapan metodologi
yang dilakukan.

5.1 Metode Analisis Dasar


Pada penelitian analisis dilakukan dengan menggunakan deskripsi kualitatif dan
kuantitatif. Pendekatan deskripsi kualitatif didapat dari hasil wawancara dengan
beberapa kepala satuan pelaksana dan kepala bagian. Pendekatan kuantitatif
dihasilkan dari analisis kuisioner yang telah disebar ke responden, yaitu pada
Bagian Sumber Daya Manusia, Bagian Umum dan Pemasaran, dan Unit Instalasi
Gawat Darurat, dan Unit Rawat Inap dan Kamar Bersalin pada Bagian Pelayanan
Medik. Kuisioner yang disebarkan secara bertahap pada tanggal 16 September
2015 ke Bagian Sumber Daya Manusia, dan Bagian Umum dan Pemasaran, serta
tanggal 19 Oktober 2015 untuk Unit Instalasi Gawat Darurat, dan Unit Rawat
Inap dan Kamar Bersalin di Bagian Pelayanan Medik, dengan total kuisioner
sejumlah 160 kuisioner, sedangkan yang kembali berjumlah 141 kuisioner dan
hanya 131 kuisioner yang valid dan dapat digunakan.

Kuisioner yang disebarkan terdiri dari tujuh bagian. Bagian awal berisi data diri
pegawai yang menjadi responden pengisian kuisioner. Bagian I digunakan untuk
melihat seberapa besar kebutuhan akan pengelolaan pengetahuan yang ada.
Bagian II menggali faktor kontingensi organisasi. Bagian III digunakan untuk
menentukan modul-modul knowledge management system apa saja yang
dibutuhkan oleh organisasi. Bagian IV digunakan untuk mendapatkan proses
knowledge management yang ada. Bagian V untuk melihat lingkungan fisik
organisasi dalam memfasilitasi pengelolaan pengetahuan, dan bagian VI untuk
mencari tahu peran serta responden dalam pengelolaan pengetahuan pada aktivitas
komunitas. Pengolahaan kuisioner dengan menggunakan alat bantu IBM SPSS
Statics 23 karena dapat membaca berbagai jenis data atau memasukkan data
secara langsung ke dalam SPSS Data Editor, selain itu juga memudahkan dalam

54 Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


55

analisis serta menghasilkan dan menampilkan output dalam bentuk nilai ataupun
label.

5.2 Demografi Responden


Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan hasil
penyebaran kuisioner kepada 131 pegawai RSUD Pasar Rebo yang terdiri dari
Bagian Sumber Daya Manusia, Bagian Pelayanan Medik, dan Bagian Umum dan
Pemasaran. Hasil ringkasan data responden yang berjumlah 131 orang dapat
dilihat pada tabel 5.1

Tabel 5.1 Ringkasan Karakteristik Data Responden

Kategori Jumlah Prosentase

Jenis Kelamin

Laki-laki 34 26 %

Perempuan 97 74 %

Usia

20 tahun s.d 29 tahun 54 41.2%

30 tahun s.d 39 tahun 46 35.1%

40 tahun s.d 49 tahun 20 15.3 %

> 50 tahun 11 8.4 %

Pendidikan

SMA 14 10.7 %

Diploma 92 70.2 %

Sarjana (S1) 23 17.6 %

Pasca Sarjana (S2 atau S3) 2 1.5 %

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


56

Tabel 5.1 Ringkasan Karakteristik Data Responden (Sambungan)

Kategori Jumlah Prosentase

LamaMasa Bekerja

< 5 tahun 62 47.3 %

5 tahun s.d 14 tahun 37 28.2 %

15 tahun s.d 30 tahun 31 23.7 %

> 30 tahun 1 0.8 %

Bidang Pekerjaan

Bagian Sumber Daya


10 8%
Manusia

Bagian Umum dan


26 20 %
Pemasaran

Bagian Pelayanan Medik 95 73 %

Grafik-grafik berikut ini menggambarkan karakteristik responden


berdasarkan persentase jumlahnya.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


57

Gambar 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia didominasi oleh responden yang


memiliki usia antara 20-29 tahun sebanyak 54 responden, usia 30-39 tahun
sebanyak 46 responden, usia 40-49 tahun sebanyak 20 responden, dan paling
sedikit pada usia diatas 50 tahun sebanyak 11 responden.

Gambar 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin jumlahnya lebih banyak


perempuan sebanyak 97 dari 131 responden sedangkan laki-laki sebanyak 34
orang dari 131 responden.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


58

Gambar 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan jumlah terbanyak yaitu yang


memiliki latar belakang pendidikan Diploma sebanyak 92 responden, responden
dengan latar belakang pendidikan SMA sebanyak 14 responden, responden
dengan latar belakang pendidikan Sarjana sejumlah 23 responden, dan responden
yang berlatar belakang pasca sarjana sebanyak 2 responden.

Gambar 5.4 Karakteristik Responden berdasarkan Lama Masa Kerja

Berdasarkan lama masa kerja yang dimiliki, karakteristik responden terbanyak


yaitu yang sudah bekerja selama kurang dari 5 tahun yaitu sebanyak 62
responden, responden dengan lama masa kerja 5-14 tahun sebanyak 37 responden,
dan responden dengan lama masa kerja 15-30 tahun sebanyak 31 responden,
sedangkan sebanyak 1 responden yang memiliki masa kerja lebih dari 30 tahun.

Karakteristik responden berdasarkan bidang pekerjaan jumlah terbanyak yaitu


yang memiliki bidang pekerjaan pada Bagian Pelayanan Medik sebanyak 95
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


59

responden, responden dengan bidang pekerjaan pada Bagian Sumber Daya


Manusia sebanyak 10 responden, dan responden yang bidang pekerjaan pada
Bagian Umum dan Pemasaran sebanyak 26 responden.

Gambar 5.5 Karakteristik Responden berdasarkan Bidang Pekerjaan

Data demografi responden menunjukkan adanya gap pengetahuan yang dimiliki


pegawai berdasarkan latar belakang pendidikan dan lama masa kerja. Perbedaan
latar belakang pendidikan mempengaruhi pegawai atas pengetahuan khusus yang
dimiliki, yaitu pengetahuan pegawai yang berlatar belakang pendidikan SMA
berbeda dengan pegawai yang memiliki latar belakang pendidikan Diploma.
Perbedaan lama masa kerja mempengaruhi pegawai terhadap pengetahuan atas
pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan selama melakukan menjalankan
pekerjaannya, di mana semakin lama pegawai bekerja maka pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki semakin banyak.

5.3 Menentukan Faktor Kontingensi


Faktor kontingensi ditentukan dengan melakukan analisis terhadap karakteristik
tugas, karakteristik pengetahuan, karakteristik organisasi dan karakteristik
lingkungan.

5.3.1 Analisis Karakteristik Tugas


Analisis karakteristik tugas dibagi menjadi dua yaitu, task uncertainty dan task
interdependence. Task uncertainty merupakan ketidakpastian tugas ataupun
seringnya terjadi perubahan tugas yang ada. Perubahan ini biasanya dipicu oleh
regulasi/kebijakan yang ada, baik dari Pemerintah maupun dari pihak rumah sakit

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


60

itu sendiri. Task interdependence yaitu ketergantungan atas kesuksesan tugas


suatu bidang atau bagian terhadap tugas yang dilakukan oleh bidang atau bagian
yang lain.

Berdasarkan analisis kuisioner yang dilakukan di RSUD Pasar Rebo, dipetakan


hasil analisis untuk task uncertainty bahwa 79.4% responden mengatakan jarang
atau rendahnya terjadi perubahan maupun ketidakpastian tugas mereka sedangkan
20.6% responden mengatakan sering terjadi perubahan atas tugas pekerjaan yang
dilakukan. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa task uncertainty yang terjadi
bersifat rendah karena perubahan regulasi yang ada tidak berpengaruh signifikan
terhadap perubahan tugas pekerjaan (lampiran 1 – wawancara 1 & 5). Hasil
analisis dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2 Task Uncertainty

Task uncertainty Jumlah Persentase


Jarang / rendah 104 79.4 %
Sering / tinggi 27 20.6 %
Total 131 100 %

Dari tabel 5.2 di atas dapat digambarkan diagram pie seperti gambar 5.5
berikut

Gambar 5.6 Diagram Pie Task Uncertainty

Pada pemetaan hasil analisis atas task interdependence menunjukkan bahwa 42%
responden mengatakan sedikit/rendah atas ketergantungan tugas pekerjaan
bagian/bidang mereka terhadap kesuksesan tugas pekerjaan bagian/bidang lain,
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


61

dan 58% responden mengatakan tinggi/banyak ketergantungan tugas


bagian/bidang mereka terhadap tugas bagian/bidang lain. Hasil pemetaan
menunjukkan bahwa task interdependence cenderung tinggi/banyak di mana
dalam menyelesaikan pekerjaannya, pegawai bergantung pada kesuksesan
perkerjaan di bidang/bagian lain, hal ini juga diperkuat pada wawancara (lampiran
1 – wawancara 5). Berikut ditunjukkan hasil pemetaan task interdependence pada
tabel 5.3

Tabel 5.3 Task Interdependence

Task interdependence Jumlah Persentase


Sedikit / rendah 55 42 %
Banyak / tinggi 76 58 %
Total 131 100 %

Dari tabel 5.3 dapat disimpulkan bahwa task interdependence yang terjadi bersifat
tinggi yaitu kesuksesan pekerjaan bergantung dengan bidang atau bagian yang
lain karena adanya saling keterkaitan tugas pekerjaan antar-unit. Hal ini juga
diperkuat oleh hasil wawancara (lampiran 1 – wawancara 5) di mana dalam
mengerjakan pekerjaannya diperlukan masukan atas hasil pekerjaan dari pihak
lain. Pemetaan tabel 5.3 dapat digambarkan seperti gambar diagram pie 5.7 di
bawah ini.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


62

Gambar 5.7 Diagram Pie Task Interdependence

5.3.2 Karakteristik Pengetahuan


Analisis karakteristik pengetahuan didapat dari pertanyaan kuisioner pada bagian
II yaitu pertanyaan ketiga dan keempat. Pertanyaan ketiga berfokus pada
kecenderungan jenis pengetahuan procedural atau declarative yang lebih sering
digunakan responden dalam menyelesaikan pekerjaan. Sedangkan pertanyaan
keempat berfokus pada kecenderungan jenis pengetahuan tacit atau explicit yang
lebih banyak tersebar dalam ruang lingkup penelitian ini.

a. Pengetahuan procedural atau declarative

Berdasarkan hasil analisis kecenderungan procedural atau declarative


didapat bahwa 91.6% responden menjawab tugas yang dikerjakan
berdasarkan prosedur kerja (SOP) atau secara procedural, dan 8.4%
responden menjawab dalam melakukan tugas pekerjaan mereka
menggunakan rumus dan formulasi atau secara declarative. Pemetaan hasil
analisis dapat dilihat pada tabel 5.4 di bawah ini.

Tabel 5.4 Pengetahuan Procedural/Declarative

Procedural / declarative Jumlah Persentase


Procedural 120 91.6 %
Declarative 11 8.4 %
Total 131 100

Dari tabel 5.4 di atas dapat digambarkan diagram pie seperti di bawah ini.
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


63

Gambar 5.8 Pengetahuan Procedural/Declarative

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan pengetahuan yang digunakan


dalam menyelesaikan pekerjaan cenderung bersifat procedural karena dalam
melakukan tugas pekerjaan berdasarkan SOP dan aturan yang berlaku. Hasil
ini diperkuat oleh hasil wawancara terhadap semua narasumber (lampiran 1).

b. Pengetahuan tacit atau explicit

Sesuai hasil analisis kuisioner tentang kecenderungan penyebaran


pengetahuan tacit atau explicit. Dipetakan 93.1% responden menjawab
berbagi pengetahuan secara langsung atau tacit yaitu penyebaran dari satu
atau lebih pegawai kepada pegawai lainnya secara lisan, dan 6.9% responden
menjawab berbagi pengetahuan melalui sarana media atau explicit yaitu
membagi pengetahuan yang dimiliki melalui suatu sarana atau media tertulis.
Hasil analisis dapat dilihat pada tabel 5.5 berikut.

Tabel 5.5 Pengetahuan Tacit/Explicit

Tacit / Explicit Jumlah Persentase


Tacit 122 93.1 %
Explicit 9 6.9 %
Total 131 100 %

Dari tabel 5.5 dapat digambarkan dalam diagram pie seperti di bawah ini.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


64

Gambar 5.9 Pengetahuan Tacit/Explicit

Berdasarkan hasil analisis, disimpulkan proses berbagi pengetahuan lebih


cenderung secara langsung atau tacit, yaitu pengetahuan lebih banyak
tersimpan pada kepala masing-masing individu dan disebarkan secara
langsung pada saat bertatap muka. Hal ini juga diperkuat dengan hasil
wawancara terhadap beberapa narasumber (lampiran 1), di mana dikatakan
bahwa dalam menyelesaikan kendala pekerjaan dilakukan dengan bertatap
muka antar-individu ataupun melalui forum/rapat. Saat menyelesaikan
kendala pekerjaan ini terjadi proses berbagi pengetahuan antar-individu
maupun kelompok.

5.3.3 Karakteristik Organisasi


Karakteristik organisasi ditentukan dengan menggunakan dua parameter acuan,
yaitu ukuran organisasi dan strategi bisnis organisasi. Robbins (1990)
mengemukakan bahwa suatu organisasi dikatakan berukuran besar jika memiliki
karyawan dengan jumlah minimal 1500 karyawan dan berukuran kecil jika
memiliki karyawan dengan jumlah kurang dari 1500 orang. Total pegawai dan
praktisi klinis yang dimiliki RSUD Pasar Rebo ialah 992 orang (Profil RS Pasar
Rebo, 2015). Oleh karena itu, RSUD Pasar Rebo dikategorikan sebagai organisasi
yang memiliki ukuran yang kecil.

RSUD Pasar Rebo dalam menjalankan organisasinya tunduk kepada peraturan


pemerintah. Sebagai instansi pelayanan kesehatan daerah, rumah sakit ini
melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa melihat status sosial ekonomi. Rumah
sakit ini juga bekerja sama dengan asuransi dan jaminan kesehatan, baik milik
pemerintah maupun swasta (lampiran 1 – wawancara 1). Penekanan inti strategi
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


65

bisnis rumah sakit berbasis low cost yaitu strategi bisnis dengan melakukan
penekanan biaya pada produk maupun jasa pelayanan yang ditawarkan agar dapat
dijangkau oleh semua kalangan.

5.3.4 Karakteristik Lingkungan


Karaktertistik lingkungan organisasi dipengaruhi oleh pihak luar terhadap
pengelolaan organisasi. RSUD Pasar Rebo memiliki keterkaitan dengan pihak luar
seperti Pemerintah Daerah, BPJS, perusahaan asuransi swasta, perusahaan
farmasi, dan lain sebagainya dalam hal peraturan dan kebijakan-kebijakan yang
berlaku. Berdasarkan hasil wawancara terhadap kepala satuan pelaksana unit
kepegawaian (lampiran 1 – wawancara 5), perubahan peraturan ataupun kebijakan
pemerintah maupun pihak ketiga lainnya yang terjadi tidak berdampak besar
terhadap tugas/pekerjaan pokok. Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisis
kuisioner terhadap environmental uncertainty yang ada pada kuisioner bagian II
pertanyaan kelima. Berikut ini ditampilkan tabel hasil analisis environmental
uncertainty.

Tabel 5.6 Hasil Analisis Environmental Uncertainty

Environmental
Jumlah Persentase
uncertainty
Jarang / rendah 83 63.4 %
Sering / tinggi 48 36.6 %
Total 131 100 %

Dari tabel 5.6 di atas dapat digambarkan dalam diagram pie seperti di bawah ini.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


66

Gambar 5.10 Diagram Pie Environmental Uncertainty

Berdasarkan hasil analisis kuisioner dan wawancara, disimpulkan environmental


uncertainty lebih cenderung rendah.

5.4 Identifikasi Proses Knowledge Management Berdasarkan Faktor


Kontingensi
Berdasarkan hasil faktor-faktor kontingensi yang telah ditentukan sebelumnya
maka dapat disimpulkan tabel penilaian faktor kontingensi dalam tabel 5.7 di
bawah ini.

Tabel 5.7 Penilaian Faktor Kontingensi

No Faktor Kontingensi Penilaian

1 Task uncertainty Low

2 Task interdependence High

3 Procedural / declarative Procedural

4 Tacit / explicit Tacit

5 Ukuran organisasi Small

6 Strategi bisnis Low cost

7 Environmental uncertainty Low

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


67

Setelah didapatkan hasil penilaian faktor kontingensi kemudian diselaraskan


dengan tabel prioritas proses knowledge management dari Fernandez &
Sabherwal (2010). Di bawah ini ditunjukkan tabel kesesuaian antara faktor
kontingensi yang telah didapat dengan tabel prioritas proses knowledge
management Fernandez & Sabherwal.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


68

Tabel 5.8 Kesesuaian Faktor Kontingensi

Knowledge Management Processes


Socialization
Socialization
Contingency Factors for Externaliza- Internaliza-
Combination for Know- Exchange Direction Routines
Knowledge tion tion
ledge Sharing
Discovery
Task Uncertainty = Low Low High High Low Low Low High Low
Task Interdependence = High/ High/
High High High High Low Low
High Low Low
Explicit (E) or Tacit (T)
E T T E T E T/E T/E
knowledge = Tacit (T)
Procedural (P) or
Declarative (D) Knowledge P/D P/D P/D P/D P/D P/D P P
= Procedural (P)
Small/
Organizational size = Small Small/ Large Small Small Large Small/ Large Small Large
Large
Business strategy = Low
D D LC/D LC/D LC/D LC/D LC LC
cost
Environmental uncertainty =
High High Low Low Low Low High High
Low

68 Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


69

5.5 Melakukan Prioritas Proses Knowledge Management Yang Dibutuhkan


Langkah selanjutnya yaitu menentukan prioritas proses knowledge management
yang dibutuhkan. Langkah ini dimulai dengan memberikan skor atas tabel 5.8 di
atas. Skor dibagi menjadi tiga, yaitu “Yes”, “OK” dan “No”. Pemberian skor
didapat dari kesesuaian nilai faktor kontingensi yang telah didapat sebelumnya
(lihat nilai pada kolom Contingency Factor tabel 5.8) dengan standar nilai proses
knowledge management Fernandez & Sabherwal (lihat nilai pada kolom
knowledge management Processes tabel 5.8). Skor “Yes” bernilai “1”, skor “OK”
bernilai “0.5”, dan skor “No” bernilai “0”. Skor “Yes” didapat jika nilai faktor
kontingensi sesuai dengan nilai standar proses knowledge management. Skor
“OK” didapat jika nilai faktor kontingensi merupakan salah satu dari nilai standar
proses knowledge management. Skor “No” didapat jika nilai faktor kontingensi
tidak sesuai dengan nilai standar proses knowledge management. Berikut
pemberian skor proses knowledge management ditunjukkan pada tabel 5.9 di
bawah ini.

69 Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


70

Tabel 5.9 Analisis Kebutuhan Proses Knowledge Management

KM Processes
Socialization
Socialization
Contingency Factors Combina- for Externali- Internali-
for Know- Exchange Direction Routines
tion Knowledge zation zation
ledge Sharing
Discovery
Task Uncertainty = Low Yes No No Yes Yes Yes No Yes
Task Interdependence = High Yes Yes Yes Yes No No OK OK
Explicit (E) or Tacit (T)
No Yes Yes No Yes No OK OK
knowledge = Tacit (T)
Procedural (P) or Declarative (D)
OK OK OK OK OK OK Yes Yes
Knowledge = Procedural (P)
Organizational size = Small OK Yes Yes No OK OK Yes No
Business strategy = Low cost No No OK OK OK OK Yes Yes
Environmental uncertainty = Low No No Yes Yes Yes Yes No No
Jumlah “Yes” 2 3 4 3 3 2 3 3
Jumlah “OK” 2 1 2 2 3 3 2 2
Jumlah “No” 3 3 1 2 1 2 2 2
Skor kumulatif
3 3.5 5 4 4.5 3.5 4 4
Yes = 1, OK = 0.5, No = 0

70 Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


71

Tahapan berikutnya adalah memberikan prioritas proses knowledge management


berdasarkan total skor kumulatif pada tabel 5.9 di atas. Pemberian prioritas proses
knowledge management dilakukan dengan menghitung persentase tiap skor
kumulatif yang diperoleh dibagi dengan maksimal skor standar masing-masing
proses knowledge management kemudian ditandai dengan peringkat prioritas
sesuai dengan persentase tertinggi. Pemberian prioritas proses knowledge
management dapat dilihat pada tabel 5.10 berikut.

Tabel 5.10 Portofolio Urutan Proses Knowledge Management Yang Dibutuhkan

Proses knowledge
Skor kumulatif Maks. Skor Persentase Peringkat
management

Combination 3 6 50% 6

Socialization for
knowledge 3.5 6.5 54% 5
sharing

Socialization for
knowledge 5 6 83% 1
discovery

Exchange 4 6 67% 3

Externalization 4.5 5.5 82% 2

Internalization 3.5 5.5 64% 4

Direction 4 6 67% 3

Routines 4 6 67% 3

71 Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


72

Dari tabel 5.10 dapat dilihat bahwa proses knowledge management yang paling
dibutuhkan RSUD Pasar Rebo adalah social for knowledge discovery. Sedangkan
proses knowledge management yang belum terlalu dibutuhkan ialah combination.

5.6 Mengidentifikasi Proses Knowledge Management Saat Ini


Pada tahapan ini diidentifikasi proses-proses knowledge management yang telah
ada dan berjalan di RSUD Pasar Rebo. Pengidentifikasian dilakukan dengan
menganalisis hasil kuisioner yang telah disebarkan. Pertanyaan dalam kuisioner
yang mengacu pada pengidentifikasian ini berada pada pertanyaan bagian ke IV,
di mana responden diwajibkan untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban
yang tersedia. Adapun hasil analisis identifikasi proses knowledge management
saat ini dapat dilihat pada tabel 5.11 di bawah ini.

Tabel 5.11 Portofolio Proses Knowledge Management Saat Ini

Proses knowledge
Skor kumulatif Maks. Skor Persentase (%) Peringkat
management

Combination 3.66 5 73.2% 6

Socialization for
knowledge 3.92 5 78.4% 1
sharing

Socialization for
knowledge 3.66 5 73.2% 6
discovery

Exchange 3.61 5 74.4% 5

Externalization 3.74 5 72.2% 7

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


73

Tabel 5.11 Portofolio Proses Knowledge Management Saat Ini (Sambungan)

Proses knowledge
Skor kumulatif Maks. Skor Persentase (%) Peringkat
management

Internalization 3.72 5 74.8% 4

Direction 3.92 5 77.4% 3

Routines 3.87 5 78.2% 2

Proses analisis dilakukan dengan mencari skor kumulatif kuisioner atas setiap
proses knowledge management yang ada. Kemudian dilakukan perhitungan
persentase dengan membandingkan skor kumulative dan maksimal skor. Setelah
itu diberikan peringkat atas proses knowledge management tersebut berdasarkan
skor terbesar. Berdasarkan peringkat tabel portofolio di atas dapat disimpulkan
bahwa proses knowledge management yang paling sering terjadi yaitu
socialization for knowledge sharing, sedangkan proses knowledge management
yang jarang terjadi yaitu externalization.

5.7 Mengidentifikasi Tambahan Proses Knowledge Management Yang


Dibutuhkan
Dalam tahap ini diindentifikasi proses knowledge management tambahan yang
dibutuhkan. Proses identifikasi dilakukan dengan merelasikan peringkat hasil
pemetaan urutan proses knowledge management yang dibutuhkan berdasarkan
faktor kontingensi (tabel 5.10) dengan peringkat hasil pemetaan kecenderungan
proses knowledge management yang sudah ada saat ini (tabel 5.11). Hasil relasi
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


74

Tabel 5.12 Proses Knowledge Management Tambahan Yang Dibutuhkan

Proses KM yang
Aktivitas KM Proses KM Proses KM saat ini
dibutuhkan

Combination 6 6

Discovery
Socialization for
1 6
knowledge discovery

Internalization 4 4

Capture
Externalization 2 7

Socialization for
5 1
knowledge sharing
Sharing

Exchange 3 5

Direction 3 3

Application
Routines 3 2

Untuk menentukan proses knowledge management yang menjadi prioritas


pengembangan oleh RSUD Pasar Rebo, maka dilakukan tahapan sebagai berikut:

1. Membagi peringkat ke dalam dua kategori. Kategori pertama merupakan


kategori kebutuhan tinggi, adapun peringkat yang tergolong dalam kategori ini
terdiri dari peringkat 1 hingga peringkat 5. Kategori kedua yaitu kategori
kebutuhan rendah yang terdiri dari peringkat 6 hingga peringkat 8.

2. Memberikan peringkat kebutuhan proses knowledge management yang telah


dikategorikan. Pemberian peringkat dengan membandingkan kategori yang
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


75

telah didapat atas kebutuhan proses knowledge management berdasarkan


kontingensi dan proses knowledge management saat ini.

a. Jika kebutuhan proses knowledge management tinggi dan proses


knowledge management saat ini juga tinggi, maka diberi peringkat 1 yaitu
prioritas pertama pengembangan.

b. Jika kebutuhan proses knowledge management tinggi dan proses


knowledge management saat ini rendah, maka diberi peringkat 2 yaitu
dikembangkan setelah prioritas pertama telah dikembangkan.

c. Jika kebutuhan proses knowledge management rendah dan proses


knowledge management saat ini tinggi, maka diberi peringkat 3 yaitu
dikembangkan jika sumber daya tersedia.

d. Jika kebutuhan proses knowledge management rendah dan proses


knowledge management saat ini juga rendah, maka diberi peringkat 4 tidak
dikembangkan.

Dari penentuan tahapan di atas, maka didapat hasilnya seperti pada tabel di
bawah ini.

Tabel 5.13 Proses Knowledge Management Tambahan Setelah Dikategorikan

Proses KM
Proses KM saat
Aktivitas KM Proses KM yang Peringkat
ini
dibutuhkan

Combination Rendah Rendah 4

Discovery Socialization for


knowledge Tinggi Rendah 2
discovery

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


76

Tabel 5.13 Proses Knowledge Management Tambahan Setelah Dikategorikan


(Sambungan)

Proses KM
Proses KM saat
Aktivitas KM Proses KM yang Peringkat
ini
dibutuhkan

Internalization Tinggi Tinggi 1

Capture
Externalization Tinggi Rendah 2

Socialization for
knowledge Tinggi Tinggi 1

Sharing sharing

Exchange Tinggi Tinggi 1

Direction Tinggi Tinggi 1

Application
Routines Tinggi Tinggi 1

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa proses knowledge management yang
akan dikembangkan yang memiliki peringkat 1, 2 dan 3, yaitu social for
knowledge discovery, internalization, externalization, social for knowledge
sharing, exchange, direction, dan routines.

5.8 Melakukan Penilaian Infrastruktur Knowledge Management


Penilaian infrastruktur knowledge management mencakup budaya organisasi,
struktur organisasi, infrastruktur TI, pengetahuan umum dan lingkungan fisik.
Dalam melakukan penilaian infrastruktur knowledge management, peneliti
menggunakan metode observasi dan survey dengan kuisioner.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


77

5.8.1 Budaya Organisasi


Pemetaan budaya organisasi didapat dari hasil kuisioner bagian I. Penilaian
budaya organisiasi diidentifikasikan atas individu terkait pentingnya pengetahuan
dan pengelolaannya serta kebutuhan sistem knowledge management. Pertanyaan
tentang pentingnya pengetahuan yaitu pertanyaan pada nomor 1. Pertanyaan
mengenai kepentingan pengelolaan pengetahuan yaitu pertanyaan pada nomor 2,
sedangkan pertanyaan tentang kebutuhan sistem knowledge management berada
pada pertanyaan nomor 4.

Berdasarkan hasil kuisioner yang telah disebar didapatkan 100 % responden


menjawab bahwa pengetahuan merupakan aset yang penting. Hasil dapat dilihat
pada tabel di bawah.

Tabel 5.14 Pentingnya Pengetahuan

Kepentingan Pengetahuan

Kategori Jumlah Persentase

Penting 131 100 %

Tidak penting 0 0%

Total 131 100 %

Terkait pentingnya pengelolaan pengetahuan, 100 % responden menjawab bahwa


pengetahuan yang ada saat ini perlu dikelola dengan baik. Berikut hasil
tabulasinya.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


78

Tabel 5.15 Pengelolaan Pengetahuan

Pengelolaan Pengetahuan

Kategori Jumlah Persentase

Perlu dikelola 131 100 %

Tidak perlu 0 0%
dikelola

Total 131 100 %

Terkait kebutuhan aplikasi knowledge management system (KMS) sebanyak


91.5% responden menjawab perlu adanya knowledge management system untuk
mengelola pengetahuan yang ada, sedangkan 8.5 % responden menjawab tidak
perlu adanya aplikasi knowledge management system. Hasil tabulasi seperti pada
tabel di bawah ini.

Tabel 5.16 Kebutuhan Aplikasi KMS

Kebutuhan aplikasi KMS

Kategori Jumlah Persentase

Perlu aplikasi
121 92.54%
KMS

Tidak perlu
10 7.6 %
aplikasi KMS

Total 131 100 %

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


79

Dilihat dari tabel 5.16 di atas tentang pentingnya pengetahuan, pengelolaannya


dan kebutuhan akan knowledge management system, maka dapat disimpulkan
budaya organisasi mendukung terciptanya pengelolaan pengetahuan.

5.8.2 Struktur Organisasi


Dalam meninjau struktur organisasi RSUD Pasar Rebo, peneliti menggunakan dua
atribut yaitu mengenai struktur hierarki organisasi dan community of practice.
Informasi mengenai struktur hierarki organisasi didapatkan dari observasi
terhadap struktur organisasi dan unit kerja RSUD Pasar Rebo. Berdasarkan hasil
observasi, struktur organisasi pada RSUD Pasar Rebo adalah function structure.
Selain itu organisasi ini menganut hierarki sentralisasi dimana proses
pengambilan keputusan ditetapkan oleh tingkatan yang lebih tinggi atau
bergantung pada pimpinan unit/divisi/pusat, kemudian hasil keputusan ditransfer
kepada hierarki di bawahnya.

Informasi mengenai community of practice didapat dari respon terhadap kuisioner


yang telah disebar pada bagian VI. Dalam pertanyaan pada kuisioner tersebut
responden diminta untuk menjawab kesediaan untuk berperan serta dalam
membagi pengetahuan yang mereka miliki dalam suatu forum komunikasi sesuai
dengan tugas dan fungsinya. Adapun hasil tabulasinya seperti pada tabel di bawah
ini.

Tabel 5.17 Peran Serta Dalam Community Of Practice

Peran aktif Persentase

Memberi arahan dan masukan 33.6 %

Peran aktif membagi pengetahuan melalui meda lisan 34.4 %

Peran aktif membagi pengetahuan melalui tulisan 25.2 %

Peran aktif mendapatkan pengetahuan dalam pertemuan langsung 62.6 %

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


80

Tabel 5.17 Peran Serta Dalam Community Of Practice (Sambungan)

Peran aktif Persentase

Peran aktif mendapatkan pengetahuan dengan membaca dokumen 40.5 %

Peran lainnya 1.5 %

Berdasarkan dari tabel di atas terlihat bahwa semua responden bersedia untuk
berperan aktif dalam forum komunikasi berbagi pengetahuan sesuai dengan tugas
dan fungsinya masing-masing.

5.8.3 Infrastruktur Teknologi Informasi


Atribut yang digunakan untuk menggali informasi infrastruktur TI yaitu reach,
depth, richness dan aggregation. Berdasarkan observasi diketahui bahwa untuk
atribut reach yang berkaitan dengan akses dan koneksi. RSUD Pasar Rebo
menggunakan jaringan LAN, VPN, dan internet yang diperuntukkan bagi
pegawai. Jaringan LAN digunakan untuk proses transfer data dan informasi dari
aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) serta
memungkinkan pegawai untuk saling berkomunikasi dalam pembagian dokumen
elektronik. Jaringan internet digunakan sebagai alat komunikasi surat elektronik
(email) dan pengiriman dokumen elektronik e-budgeting dari pihak rumah sakit
ke Dinas Kesehatan serta pengiriman dokumen elektronik ke instansi-instansi
lainnya. Sedangkan jaringan VPN adalah jaringan yang disediakan oleh Kominfo
untuk digunakan antara pihak rumah sakit dengan pihak ketiga yaitu Kemenkes.

Untuk atribut depth lebih berfokus pada bandwidth yang tersedia. Organisasi
menggunakan jaringan VPN dari Kominfo dan dua provider yaitu Jarindo dan
Biznet untuk menyediakan layanan jaringan internet dengan bandwidth sebesar 20
Mbps oleh Jarindo dan 6 Mbps yang disediakan oleh Biznet. Bandwidth yang
disediakan cukup memadai untuk kegiatan transfer dokumen dan media elektronik
lainnya. VPN yang digunakan memiliki bandwidth sebesar 20 Mbps. Jaringan ini
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


81

digunakan oleh Kominfo dalam memantau perkembangan RSUD Pasar Rebo dan
menjamin pengiriman dokumen elektronik dari RSUD Pasar Rebo ke instansi
pemerintah terkait dapat terenkripsi dengan baik dan aman.

Atribut richness melihat pada keberagaman data dan informasi yang dimiliki
RSUD Pasar Rebo. Adapun data dan informasi tersebut adalah data pasien, data
obat, data supplier, data pegawai baik dokter, perawat, dan pegawai, data
kenaikan pangkat, dokumen laporan, dokumen penggajian, dan data/dokumen
lainnya yang terkait dengan manajemen rumah sakit.

Atribut aggregation melihat kepada repository atau tempat penyimpanan


dokumen yang ada di RSUD Pasar Rebo. RSUD Pasar Rebo memiliki dua
repositori yaitu repositori non-elektronik dan repositori elektronik. Repositori
non-elektronik berupa lemari berkas yang digunakan untuk menyimpan dokumen-
dokumen milik RSUD Pasar Rebo yang berupa hardcopy. Sedangkan untuk
repositori elektronik, RSUD Pasar Rebo menggunakan server untuk menyimpan
data, informasi, dan dokumen yang bersifat elektronik.

Topologi jaringan yang ada di RSUD Pasar Rebo digambarkan seperti pada
gambar di bawah ini.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


82

Proxy server
Kominfo

VPN

Database server File server Database server

Firewall
Mainframe

Backup server
Antivirus server Application server

Switch Utama

Gedung A Gedung B Gedung C

Users lantai 4
Users lantai 2 Users lantai 4 Users lantai 2 Users lantai 1 Users lantai 2
Users lantai 1 Users lantai 3 Users lantai 1 Users lantai 3

Users lantai 8
Users lantai 6 Users lantai 8 Users lantai 6
Users lantai 5 Users lantai 7 Users lantai 5 Users lantai 7 Users lantai 3 Users lantai 4

Gambar 5.11 Topologi Jaringan RSUD Pasar Rebo

5.8.4 Pengetahuan Umum


Pengetahuan umum organisasi terkait pada pengetahuan yang dimiliki individu.
Lokasi pengetahuan RSUD Pasar Rebo terbagi menjadi tiga yaitu people, artifact
dan organizational entities.

a. People

Merupakan pengetahuan yang berada pada masing-masing individu.


Pengetahuan ini didapatkan pegawai dan praktisi klinis dari rutinitas selama
mengerjakan tugas dan fungsi mereka dalam organisasi. Berikut daftar
pengetahuan umum yang terdapat pada people di RSUD Pasar Rebo.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


83

Tabel 5.18 Daftar Pengetahuan Pada People Di RSUD Pasar Rebo

Bagian /
Pengetahuan umum
Bidang
- Pengetahuan mengenai anggaran Bagian Umum dan Pemasaran
- Pengetahuan mekanisme pengadaan dan distribusi barang
- Pengetahuan mengenai pencatatan dan pemeliharaan barang
inventaris
- Pengetahuan mengenai publikasi dan pemasaran pelayanan RSUD
Pasar Rebo
- Pengetahuan pendataan pasien dan pelayanan rumah sakit
Bagian - Pengetahuan mengenai kerja sama dengan pihak lain dalm
Umum dan pelayanan rumah sakit (BPJS, Jamsostek, Pemerintah, dan lainnya)
Pemasaran - Pengetahuan mengenai surat menyurat dan kearsipan
- Pengetahuan mengenai penyimpanan dan pendistribusian surat
menyurat dan arsip
- Pengetahuan mengenai pengelolaan ruang rapat dan perpustakaan
elektronik rumah sakit
- Pengetahuan mengenai penghapusan inventaris
- Pengetahuan mengenai kegiatan pemeliharaan kebersihan,
keindahan, keamanan dan ketertiban RSUD Pasar Rebo
- Pengetahuan mengenai anggaran Bagian Sumber Daya Manusia
(SDM)
- Pengetahuan pengelolaan kepegawaian
- Pengetahuan mengenai pelatihan dan pendidikan pegawai/ tenaga
kesehatan
Sumber
- Pengetahuan mengenai seminar dan perjalanan dinas
Daya
- Pengetahuan mengenai pengambilan data, penelitian, dan magang
Manusia
dari pihak luar terhadap rumah sakit
- Pengetahuan mengenai berkas administrasi pegawai
- Pengetahuan mengenai pengurusan hak, kesejahteraan,
penghargaan, kenaikan pangkat, cuti dan pensiun pegawai
- Pengetahuan mengenai proses penempatan pegawai

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


84

Tabel 5.18 Daftar Pengetahuan Pada People Di RSUD Pasar Rebo (Sambungan)

Bagian /
Pengetahuan umum
Bidang
- Pengetahuan mengenai penggajian pegawai
- Pengetahuan mengenai konseling pegawai negeri sipil RSUD Pasar
Sumber
Rebo
Daya
- Pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan hukum di RSUD
Manusia
Pasar Rebo
- Pengetahuan mengenai penyusunan formula remunerasi
- Pengetahuan mengenai anggaran Bagian Keuangan dan
Perencanaan
- Pengetahuan penatausahaan keuangan RSUD Pasar Rebo
- Pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan RSUD Pasar Rebo
- Pengetahuan penyusunan laporan keuangan dan bahan
Bagian
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
Keuangan
- Pengetahuan mengenai analisis dan evaluasi manfaat asset RSUD
dan
Pasar Rebo
Perencanaan
- Pengetahuan mengenai mobilisasi penerimaan keuangan
- Pengetahuan mekanisme pengajuan Surat Permintaan Pembayaran
dan Surat Perintah Membayar
- Pengetahuan mekanisme penghitungan unit cost dan usulan tarif
setiap pembayaran
- Pengetahuan mengenai anggaran Bagian Pelayanan Medis
- Pengetahuan mekanisme kegiatan pelayanan medis, pelayanan
Bagian kegawatdaruratan, dan rujukan
Pelayanan - Pengetahuan mengenai pengelolaan kebutuhan inventaris
Medis pelayanan medis, kegawatdaruratan dan rujukan.
- Pengetahuan mengenai penyusunan SOP pelayanan medis
- Pengetahuan mekanisme penyuluhan kesehatan rumah sakit

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


85

Tabel 5.18 Daftar Pengetahuan Pada People Di RSUD Pasar Rebo (Sambungan)

Bagian /
Pengetahuan umum
Bidang
- Pengetahuan mengenai penelitian dan pengembangan
pelayanan kesehatan
- Pengetahuan mengenai koordinasi penyelenggaraan
Bagian keselamatan pasien, perawatan penyakit infeksi dan pelayanan
Pelayanan ambulans
Medis - Pengetahuan mengenai kegiatan sebelum, saat dan pasca
operasi pasien
- Pengetahuan mengenai perawatan pasien
- Pengetahuan mengenai tindakan awal penanganan pasien
- Pengetahuan mengenai anggaran Bagian Pelayanan Penunjang
Medis
- Pengetahuan mengenai rekam medis
Bagian
- Pengetahuan mengenai penyelenggaraan kesehatan dan
Pelayanan
keselamatan kerja, laundry dan sanitasi rumah sakit
Penunjang
- Pengetahuan mengenai SOP pelayanan penunjang medis
Medis
- Pengetahuan mengenai pelayanan gizi, laboratorium, farmasi,
radio-diagnostik, dan rehabilitasi medik.
- Pengetahuan mengenai kegiatan pelayanan penunjang medis
- Pengetahuan mengenai anggaran Bagian Pelayanan
Keperawatan
- Pengetahuan mengenai penyusunan Pedoman/Instruksi kerja
Bidang
bidang keperawatan
Pelayanan
- Pengetahuan mengenai pembinaan, pengembangan dan
Keperawatan
kegiatan pelayanan keperawatan
- Pengetahuan mengenai perawatan pasien
- Pengetahuan mekanisme penggunaan alat keperawatan

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


86

b. Artifact

Strandard operating procedure (SOP) merupakan salah satu artifact pada


RSUD Pasar Rebo. Artifact merupakan pengetahuan yang berbentuk explicit.
Artifact RSUD Pasar Rebo tersimpan dalam bentuk elektronik dan non-
elektronik. Pada elektronik, data dan informasi tersimpan pada server yang
menjadi tempat penyimpanannya, sedangkan dalam bentuk non-elektronik,
dokumen-dokumen, SOP, dan kebijakan lainnya tersimpan pada lemari
arsip/berkas di masing-masing bagian.

c. Organizational entities

Pengetahuan yang terdapat pada organizational entities merupakan


pengetahuan organisasi terkait peraturan perusahaan dalam menjalankan tugas
dan fungsi pokok masing-masing individu dan unit bagian serta metodologi
yang sering digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan.

5.8.5 Lingkungan Fisik

Penilaian lingkungan fisik ditekankan pada fasilitas yang telah tersedia di RSUD
Pasar Rebo dalam memfasilitas kegiataan pengelolaan pengetahuan. Berdasarkan
observasi diketahui bahwa RSUD Pasar Rebo memiliki ruang rapat, meja kerja
untuk masing-masing pegawai, ruang perawat di masing-masing unit kerja
pelayanan medis, kantin dan lobi yang merupakan fasilitas dan memungkinkan
terjadinya penyebaran dan pertukaran pengetahuan. Selain itu, RSUD Pasar Rebo
juga memiliki 194 komputer yang tersebar di lingkungan rumah sakit (Daftar
inventaris komputer RSUD Pasar Rebo, 2014).

5.9 Mengembangkan Sistem, Mekanisme Dan Teknologi Knowledge


Management Yang Dibutuhkan
Pada tahap ini dilakukan identifikasi yang dibutuhkan dalam mengembangkan
sistem, mekanisme dan teknologi knowledge management RSUD Pasar Rebo.
Identifikasi menggunakan metode survey dengan penyebaran kuisioner dan studi
literatur Fernandez & Sabherwal. Metode survey digunakan untuk mendapatkan
modul knowledge management system yang akan dipetakan ke dalam teknologi
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


87

knowledge management, sedangkan studi literatur Fernandez & Sabherwal


menjadi dasar pemetaan pemetaan hubungan keterkaitan antara proses knowledge
management dengan mekanisme dan teknologi knowledge management. Pemetaan
proses knowledge management kemudian disesuaikan dengan prioritas poses
pengembangan knowledge management RSUD Pasar Rebo yaitu social for
knowledge discovery, internalization, externalization, social for knowledge
sharing, exchange, direction, dan routines. Setelah itu dilakukan pemetaan modul
knowledge management system yang didapat dari kuisioner terhadap teknologi
knowledge management dengan melihat fungsi modul knowledge management
system yang dapat mencakup proses dan mekanisme knowledge management yang
terjadi.

Tabel 5.19 Pemetaan Teknologi Knowledge Management

Mekanisme Teknologi
Proses knowledge
Keterangan knowledge knowledge
management
management management
Interaksi Forum diskusi,
Social for Rotasi karyawan,
karyawan untuk Mailing list,
knowledge diskusi,
mendapatkan Chatting, Video
discovery brainstorming
pengetahuan baru Conference
Manajemen
Proses pengetahuan,
Learning by
mendapatkan Manajemen
doing,
Internalization pengetahuan dari dokumen,
magang/pelatihan,
pengetahuan Manajemen
observasi
explicit yang ada. artikel/berita,
Forum
Menuangkan
Pengalaman, best Manajemen
pengetahuan yang
Externalization practices, lesson pengetahuan,
dimiliki ke dalam
learned Forum
bentuk dokumen

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


88

Tabel 5.19 Pemetaan Teknologi Knowledge Management (Sambungan)

Mekanisme Teknologi
Proses knowledge
Keterangan knowledge knowledge
management
management management
Interaksi antar
Rotasi karyawan, Forum diskusi,
karyawan dalam
Social for diskusi, Mailing list,
membagi
knowledge sharing brainstorming, Chatting, Video
pengetahuan yang
seminar Conference
dimilikinya
Manajemen
dokumen,
Pertukaran
Memo, presentasi, Manajemen
pengetahuan
Exchange surat artikel, user artikel/berita,
explicit antar
manual Pencarian
karyawan
dokumen dan
artikel
Manajemen
Menggunakan
pengetahuan,
pengetahuan yang
Kebijakan Manajemen
ada dalam
Routines organisasi, SOP, dokumen,
prosedur kerja
pengalaman kerja Pencarian
atau pun SOP
dokumen dan
yang ada
artikel
Mendapatkan
bantuan dalam
menyelesaikan
Forum,
permasalahan Pusat bantuan,
Direction Manajemen
dalam pekerjaan help desk
pengetahuan
tanpa menyalurkan
knowledge yang
dimiliki.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


89

Dari hasil pembahasan pada tabel 5.19, dipetakan fitur-fitur yang dibutuhkan bagi
knowledge management system RSUD Pasar Rebo terhadap modul yang ada pada
teknologi knowledge management yang didapat. Adapun fitur-fitur tersebut dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.20 Fitur-Fitur Pengembangan KMS

No Teknologi Knowledge Management Fitur KMS


1 Manajemen artikel / berita Berita
2 Forum diskusi Forum Diskusi
Pencarian dokumen / pengetahuan / Searching tool
3
artikel
4 Mailing list Mailing list
5 Manajemen dokumen Upload/download dokumen
6 Manajemen pengetahuan Pengetahuan/wiki
7 Chatting/video conference Chatting/video conference

Kebutuhan fitur tersebut juga diperkuat dengan hasil kuisioner bagian III yang
telah disebarkan guna mencari tahu kebutuhan fitur yang diinginkan oleh
responden di RSUD Pasar Rebo. Hasil kuisioner tentang kebutuhan fitur KMS
dipetakan pada tabel 5.21 dengan menghitung persentase masing-masing fitur
yang dipilih oleh responden terhadap jumlah total responden dengan data valid.

Tabel 5.21 Fitur-Fitur Kebutuhan KMS RSUD Pasar Rebo

Fitur-fitur KMS Persentase Peringkat


Dokumentasi pengetahuan / artikel 48.9% 3
Forum diskusi 53.4% 2
Pencarian dokumen/ pencarian
67.9% 1
pengetahuan / artikel
Mailing list 25.2% 6

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


90

Tabel 5.21 Fitur-Fitur Kebutuhan KMS RSUD Pasar Rebo (Sambungan)

Fitur-fitur KMS Persentase Peringkat


Download / upload dokumen
47.3% 4
(manajemen dokumen)
Database berisi pengalaman tentang
penyelesaian kasus-kasus dengan solusi 38.2% 5
yang telah dicapai
Chatting / video conference 13.7% 7
Lainnya 1.5% 8

Dari hasil Tabel 5.21 dapat dilihat fitur-fitur yang akan dikembangkan. Dalam
menentukan fitur yang dikembangkan, penulis memprioritaskan pengembangan
fitur pada peringkat 1 hingga peringkat 5. Prioritas peringkat dipilih berdasarkan
hasil kuisioner yang telah disebar di mana kebutuhan pengguna akan fitur
knowledge management system paling banyak tersebar pada peringkat 1 hingga
peringkat 5. Kemudian dilakukan pemetaan fitur-fitur tersebut terhadap
ketersediaan aplikasi yang ada. Fitur-fitur ini nantinya diharapkan dapat
digunakan untuk pengembangan KMS RSUD Pasar Rebo. Hasil pemetaan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.22 Pemetaan Fitur-Fitur Pengembangan KMS RSUD Pasar Rebo

Aplikasi Aplikasi
No Fitur KMS Keterangan
Tersedia Dikembangkan
Dokumentasi berita /
1 artikel (manajemen √ Belum ada
berita)
2 Forum diskusi √ Belum ada
Pencarian dokumen /
3 √ Belum ada
pengetahuan / artikel

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


91

Tabel 5.22 Pemetaan Fitur-Fitur Pengembangan KMS RSUD Pasar Rebo (Sambungan)

Aplikasi Aplikasi
No Fitur KMS Keterangan
Tersedia Dikembangkan
Upload/download
4 √ Belum ada
dokumen
Database berisi
pengalaman tentang
penyelesaian kasus-
5 kasus dengan solusi √ Belum ada
yang telah dicapai
(manajemen
pengetahuan)

Berdasarkan Tabel 5.22 dapat dilihat fitur-fitur KMS yang akan dikembangkan
adalah dokumentasi pengetahuan / artikel, forum diskusi, pencarian dokumen /
pengetahuan / artikel, upload/download dokumen, dan database berisi
pengalaman tentang penyelesaian kasus-kasus dengan solusi yang telah dicapai.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


BAB 6
RANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM

Bab ini berisi rancangan dan desain knowledge management system (KMS) yang
dibutuhkan oleh RSUD Pasar Rebo berdasarkan hasil analisis pada bab
sebelumnya. Rancangan KMS dibagi menjadi dua kebutuhan yaitu kebutuhan
fungsional dan kebutuhan non-fungsional.

6.1 Kebutuhan Fungsional


Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan akan aktifitas-aktifitas mencakup fungsi
dan layanan yang harus disediakan oleh sistem. Identifikasi kebutuhan fungsional
di dapat dari kebutuhan fitur KMS pada Tabel 5.22. Kebutuhan fungsional KMS
RSUD Pasar Rebo sebagai berikut:

1. Pengetahuan/Wiki

Modul ini digunakan berbagi pengetahuan yang dimiliki oleh pengguna, baik
pengetahuan umum, pengetahuan spesifik, maupun pengetahuan dalam
menyelesaikan suatu kasus. Dalam modul ini, pengguna dapat menulis suatu
pengetahuan, melihat, mengubah dan menghapus pengetahuan.

2. Forum diskusi

Modul ini digunakan untuk saling berinteraksi antar pengguna melalui topik-
topik tertentu. Modul ini dibagi ke dalam dua jenis thread/forum yaitu forum
biasa, dan forum pertanyaan. Pada forum biasa, pengguna dapat membuat,
melihat, mengubah, dan menghapus thread terkait permasalahan yang akan
didiskusikan serta memberikan komentar atas thread yang ada. Sedangkan
pada forum pertanyaan, selain membuat, melihat, mengubah, menghapus dan
memberikan komentar, pengguna juga dapat memvalidasi komentar-komentar
thread sebagai suatu jawaban yang benar (solusi) atas pertanyaan yang
diajukan.

92 Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


93

3. Artikel / berita

Modul ini merupakan pengelolaan sebuah artikel dan berita (issue) penting
yang berada diseputar RSUD Pasar Rebo. Pengguna dapat mencari dan
melihat berita/artikel tersebut.

4. Upload/Download Dokumen

Dalam modul ini pengguna dapat saling membagikan dokumen yang mereka
miliki. Dokumen akan disimpan ke dalam database dan dapat diunduh oleh
pengguna. Pengguna diberikan hak akses untuk mengunggah, mengubah,
menghapus, dan mengunduh dokumen yang ada.

5. Pencarian pengetahuan / dokumen / artikel

Dengan menggunakan searching tool dapat memudahkan pengguna dalam


melakukan pencarian atas suatu pengetahuan/dokumen/artikel juga forum.
Sistem akan menampilkan konten yang sesuai dengan kata kunci yang
dimasukkan oleh pengguna.

6.2 Kebutuhan Non-Fungsional


Kebutuhan non-fungsional adalah kebutuhan yang merujuk pada sifat-sifat yang
dimiliki oleh sistem dan mendukung keberhasilan. Kebutuhan non-fungsional ini
didapat dari studi literatur terhadap penelitian-penelitian sebelumnya. Adapun
kebutuhan non-fungsional tersebut meliputi kebutuhan operasional, kebutuhan
performa, dan kebutuhan keamanan.

1. Kebutuhan operasional

Sistem yang dibangun berbasis web dan terhubung ke jaringan internet


sehingga memudahkan pengguna dalam mengakses kapan saja dan dimana
saja melalui web browser. Sistem dibuat dengan menggunakan pemrograman
PHP dan database MySQL, hal ini bertujuan untuk menyamakan platform
yang digunakan pada website yang dimiliki oleh RSUD Pasar Rebo.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


94

2. Kebutuhan performa

Sistem harus dapat diakses 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu.
Sistem yang dibangun harus memiliki response time yang cepat dan mampu
diakses oleh sejumlah besar pengguna dalam waktu yang bersamaan.

3. Kebutuhan keamanan

Untuk menjaga keamanan sistem, KMS RSUD Pasar Rebo menggunakan


firewall untuk mencegah threat yang mungkin muncul dan mekanisme login
terhadap pengguna untuk keperluan autentifikasi. Hal ini guna menghindari
pihak yang tidak berkepentingan mengakses dan menggunakan sistem ini.
Mekanisme login memiliki tiga hak akses yang diberikan kepada user yaitu
sebagai pengguna, tim ahli dan administrator.

6.3 Use Case Diagram


Berdasarkan analisis terhadap proses knowledge management RSUD Pasar Rebo
yang telah dijelaskan pada bab 5 dan fitur-fitur knowledge management yang pada
bab 6.1 tersebut, dibangun use case diagram untuk melihat hubungan antara aktor
(user) dengan KMS RSUD Pasar Rebo. Untuk membangun use case diagram
terlebih dahulu dilakukan pemetaan fitur-fitur knowledge management system
yang telah didapat untuk mencari aktor/user mana yang menggunakan use case
apa. Tiap fitur di petakan fungsi-fungsinya ke dalam use case, dan tiap-tiap use
case tersebut ditentukan aktor/user yang dapat menggunakannya. Pemetaan fitur
terhadap aktor/user dan use case dipetakan pada tabel 6.1 berikut.

Tabel 6.1 Pemetaan Fitur KMS Terhadap Use Case

Aktor Fitur KMS Use Case


 Artikel/berita  Menampilkan artikel/berita
 Forum diskusi  Mengikuti forum diskusi
Pengguna  Pengetahuan/Wiki  Memverifikasi jawaban forum
 Dokumen  Menambahkan pengetahuan
 Searching tool  Mengubah pengetahuan

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


95

Tabel 6.1 Pemetaan Fitur KMS Terhadap Use Case (Sambungan)

Aktor Fitur KMS Use Case


 Menampilkan pengetahuan
 Artikel/berita
 Mengunggah dokumen
 Forum diskusi
 Mengunduh dokumen
Pengguna  Pengetahuan/Wiki
 Mengubah dokumen
 Dokumen
 Menghapus dokumen
 Searching tool
 Melakukan pencarian
 Menampilkan artikel/berita
 Mengikuti forum diskusi
 Memverifikasi jawaban forum
 Menambahkan pengetahuan
 Artikel/berita  Mengubah pengetahuan
 Forum diskusi  Menampilkan pengetahuan
Tim Ahli  Pengetahuan/Wiki  Memvalidasi pengetahuan
 Dokumen  Mengelola kategori pengetahuan
 Searching tool  Mengunggah dokumen
 Mengunduh dokumen
 Mengubah dokumen
 Menghapus dokumen
 Melakukan pencarian
 Artikel/berita  Mengelola artikel/berita
 Forum diskusi  Mengelola kategori forum
Administrator  Pengetahuan/Wiki  Mengelola kategori pengetahuan
 Akun User  Mengelola user
 Konfigurasi Web  Mengelola konfigurasi

Pada use case diagram KMS RSUD Pasar Rebo memiliki tiga aktor yaitu
pengguna, tim ahli, dan administrator. Pengguna memiliki hak akses untuk
mengikuti forum diskusi, memverifikasi jawaban/komentar atas jenis forum
pertanyaan sebagai jawaban/komentar solusi, mengunggah dokumen, mengunduh
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


96

dokumen, mengubah dokumen, menghapus dokumen, menambahkan


pengetahuan, mengubah pengetahuan, menampilkan pengetahuan, dan
menampilkan artikel/berita. Tim ahli memiliki hak akses yang sama seperti
pengguna dengan tambahan melakukan validasi terhadap draft pengetahuan yang
telah dibuat oleh pengguna dan mengelola pengetahuan. Sedangkan administrator
dalam sistem ini bertugas untuk mengelola keseluruhan fungsi sistem yaitu
mengelola user, mengelola konfigurasi, mengelola kategori forum diskusi,
mengelola artikel/berita, dan mengelola kategori pengetahuan. Pemetaannya dapat
dilihat pada gambar 6.1 di bawah ini.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


97

KMS RSUD Pasar Rebo


Mengikuti forum
diskusi
Menampilkan
berita/artikel

Melakukan pencarian

Mengunggah dokumen
<<extends>>

Mengunduh dokumen
Pengguna Memverifikasi
jawaban forum
Mengubah dokumen
Melakukan pencarian <<include>>

Menghapus dokumen <<include>> <<include>>

<<include>> <<include>>

Menambahkan
pengetahuan
<<include>>

<<include>>
Mengubah <<include>>
pengetahuan

<<include>>
Menampilkan
pengetahuan
<<include>> <<extends>>
Login Logout
<<include>>

Memvalidasi draft
pengetahuan
<<include>>
<<include>>

Tim ahli Mengelola kategori <<include>>


pengetahuan
Mengelola kategori
forum <<include>>

Mengelola manajemen
berita/artikel

<<include>>
Mengelola user

Mengelola
Konfigurasi
Administrator

Gambar 6.1 Use Case Diagram

Penentuan aktor dalam use case berdasarkan struktur organisasi RSUD Pasar
Rebo dilihat dari tugas pokok dan fungsi yang berkesesuaian dalam unit/bagian
pada organisasi RSUD Pasar Rebo. Pengguna ialah seluruh pegawai RSUD Pasar
Rebo, baik praktisi klinis maupun praktisi non-klinis. Wewenang hak akses Tim
Ahli diberikan kepada Komite Medik, Komite Keperawatan dan Komite
Penunjang yang sesuai untuk mengelola dan memvalidasi pengetahuan yang

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


98

terdapat pada Bagian Pelayanan Medik, Bagian Sumber Daya Manusia dan
Bagian Umum dan Pemasaran, di mana sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
komite-komite tersebut yang telah dijelaskan pada Pergub No 216 Tahun 2014
Tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUD Pasar Rebo, sedangkan hak akses
Administrator dikelola oleh Unit SIMRS RSUD Pasar Rebo yang mana memiliki
tugas untuk mengelola keseluruhan sistem informasi dan teknologi informasi yang
ada pada RSUD Pasar Rebo.

6.4 Rancangan Activity Diagram


Dari use case diagram di atas, maka dapat dibuat diagram aktivitas tiap-tiap use
case yang ada.

6.4.1 Menampilkan Berita/Artikel


Untuk menampilkan berita/artikel ini, pengguna tidak harus login terlebih dahulu.
Menu ini dapat diakses oleh siapa saja untuk melihat berita/artikel terbaru seputar
RSUD Pasar Rebo.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


99

Menu Berita

Mencari berita Memilih berita

Menampilkan berita

Gambar 6.2 Activity Diagram Menampilkan Berita/Artikel

Dari gambar di atas dijelaskan tahapan dalam menampilkan berita/artikel.


Pengguna dapat masuk ke menu berita kemudian memilih berita atau mencari
berita yang ingin ditampilkan, setelah itu sistem akan menampilkan berita yang
dipilih.

6.4.2 Mengikuti Forum Diskusi


Dalam kegiatan membagi dan mendapatkan pengetahuan dari user lain, user dapat
menggunakan fasilitas forum diskusi. Pada forum diskusi user dapat membuat
suatu thread/forum baru, mengkomentari thread user lain dan mengubah thread
sendiri. Untuk mengikuti forum diskusi, user (aktor) diharuskan untuk login
terlebih dahulu.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


100

Login

Menu Forum

Melihat thread Mengubah thread

Menambah thread

Memilih thread Memilih thread

Memberikan komentar

Memasukan judul

Memilih topik thread

Memilih jenis thread

Mengisi thread Mengubah isi thread

Memasukan gambar

Gambar 6.3 Activity Diagram Mengikuti Forum Diskusi

Gambar di atas menjelaskan tahapan-tahapan dalam aktivitas dalam mengikuti


forum diskusi. Setelah login ke dalam sistem, user memilih menu forum diskusi.
Sistem akan menampilkan forum diskusi. Kemudian user dapat memilih untuk
membuat thread baru berdasarkan topik kategori yang ada, melihat thread orang
lain lalu mengomentari isi thread tersebut, mengubah isi thread mereka sendiri
ataupun menghapus thread mereka sendiri.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


101

6.4.3 Memverifikasi Jawaban Forum


Dalam forum terdiri dari dua jenis forum yaitu forum biasa dan forum pertanyaan.
Forum biasa merupakan forum dimana terjadi interaksi diskusi dan saling berbagi
pengetahuan antar user tanpa memerlukan verifikasi komentar dari pemilik thread
tersebut. Sedangkan forum pertanyaan mirip seperti forum biasa namun pada
forum ini dibutuhkan verifikasi atas komentar-komentar user lain sebagai solusi
dari pertanyaan yang diajukan oleh pemilik thread.

Login

Menu Forum

Memilih thread pertanyaan

Melihat komentar

Memverifikasi komentar sebagai jawaban benar Tidak

Gambar 6.4 Activity Diagram Memverifikasi Jawaban Forum

Dari gambar di atas dapat dilihat tahapan dalam memverifikasi komentar suatu
thread. User pemilik thread harus terlebih dahulu login untuk dapat masuk ke
dalam sistem. Kemudian memilih thread pertanyaan milik mereka. Setelah itu,
user dapat menilai komentar-komentar dari user lain untuk mencari jawaban yang
paling tepat dan menjadi solusi bagi pertanyaan yang diajukan pada thread
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


102

tersebut. Lalu user memverifikasi komentar yang paling tepat tersebut sebagai
solusi pertanyaan dan sistem akan menampilkan/menandai komentar tersebut
sehingga user lain dapat melihat bahwa thread pertanyaan tersebut telah memiliki
solusi.

6.4.4 Melakukan Pencarian


Fitur ini bertujuan untuk memudahkan user/aktor dalam mencari berita,
pengetahuan, dokumen, maupun forum dalam knowledge management system.
Sebelum menggunakan fitur ini, user akan diminta melakukan login terlebih
dahulu.

Login

Pencarian

Masukkan kata kunci

Memilih konten yang dicari

Gambar 6.5 Activity Diagram Melakukan Pencarian

Pencarian dapat dilakukan pada masing-masing fitur yang tersedia dalam


knowledge management system. Setelah memasukkan kata kunci pencarian,
sistem akan menampilkan konten yang sesuai dengan kata kunci tersebut. User
dapat memilih konten yang dicari untuk ditampilkan.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


103

6.4.5 Menggunakan Fitur Pengetahuan


Fitur ini digunakan untuk memfasilitasi user/aktor dalam berbagi pengetahuan
melalui suatu tulisan. Pengetahuan yang dituangkan dapat berupa pengetahuan
ilmiah, best practice dalam menjalankan aktivitas pekerjaan, penyelesaian atas
suatu kasus-kasus dan solusi pemecahannya, dan lain sebagainya. Pada fitur ini
terdapat tiga use case diagram, yaitu menambahkan pengetahuan, mengubah
pengetahuan dan menampilkan pengetahuan, yang dapat dilakukan oleh user
sebagai pengguna. Ketiga aktivitas diagram dari tiga use case diagram tersebut
adalah seperti berikut:

 Menambahkan pengetahuan

Fitur ini digunakan oleh pengguna untuk menambahkan pengetahuan yang


mereka miliki. Pengetahuan yang ditambahkan ke dalam sistem akan
tersimpan sebagai suatu Draft Pengetahuan dan belum dapat ditampilkan
sebagai suatu pengetahuan valid. User diminta melakukan login sebelum
menggunakan fungsi fitur ini, setelah itu dapat menuliskan pengetahuan yang
dimiliki dan disimpan di dalam sistem.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


104

Login

Menu Pengetahuan

Menambah pengetahuan

Memasukkan judul

Mengisi urutan pengetahuan

Memasukkan gambar

Menuliskan pengetahuan

Menyimpan pengetahuan

Gambar 6.6 Acivity Diagram Menambahkan Pengetahuan

 Mengubah pengetahuan

Pada fitur ini user dapat mengubah pengetahuan yang telah mereka tulis
sebelumnya. Login diperlukan terlebih dahulu untuk dapat menggunakan
fungsi mengubah pengetahuan dari fitur pengetahuan knowledge management
system ini. Aktivitas selanjutnya ialah masuk ke dalam menu pengetahuan dan
memilih pengetahuan yang akan diubah kemudian mengubah konten dari
pengetahuan tersebut. Diagram aktivitasnya digambarkan seperti pada gambar
6.7 berikut

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


105

Login

Menu Pengetahuan

Mengubah pengetahuan

Memilih pengetahuan yang akan diubah

Melakukan perubahan konten pengetahuan

Menyimpan pengetahuan

Gambar 6.7 Activity Diagram Mengubah Pengetahuan

 Menampilkan pengetahuan

Fungsi ini berguna untuk menampilkan pengetahuan yang telah divalidasi dan
terpublikasi dalam sistem. Dengan menggunakan fungsi ini, user dapat
membaca dan mendapatkan pengetahuan yang valid dari user lainnya karena
pengetahuan tersebut telah melewati tahap validasi sebagai suatu pengetahuan
yang benar oleh Tim Ahli. Proses aktivitas menampilkan pengetahuan diawali
dengan melakukan login dan masuk ke dalam sistem terlebih dahulu kemudian
memilih pengetahuan yang akan dibaca seperti ditunjukkan pada gambar 6.8
berikut.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


106

Login

Menu Pengetahuan

Melihat pengetahuan

Memilih pengetahuan yang akan dilihat

Membaca pengetahuan

Gambar 6.8 Activity Diagram Menampilkan Pengetahuan

6.4.6 Menggunakan Fitur Dokumen


Fitur dokumen merupakan fasilitas bagi user untuk berbagi pengetahuan dalam
bentuk file dokumen. Dokumen akan disimpan rapi di dalam sistem sehingga
memudahkan dalam pencarian. Dalam fitur ini terdapat empat diagram aktivitas
dari empat use case yang dimiliki fitur yaitu mengunggah, mengunduh, mengubah
dan menghapus dokumen. Penggunaan fitur ini dimulai dengan melakukan login
untuk masuk ke dalam knowledge management system terlebih dahulu. Keempat
diagram aktivitas tersebut dijelaskan seperti berikut:

 Mengunggah dokumen

Fungsi ini bertujuan untuk mengunggah dokumen dan membagikannya


melalui knowledge management system agar pengelolaan dokumen juga dapat
terjadi dengan baik.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


107

Login

Menu Dokumen

Tambah dokumen

Memasukkan nama dokumen

Mengupload file dokumen

Memasukkan keterangan

Simpan dokumen Reset

Gambar 6.9 Activity Diagram Mengunggah Dokumen

 Mengunduh dokumen

Dokumen-dokumen yang terkelola dalam sistem dapat diunduh oleh user


dengan semua hak akses. Dengan bantuan knowledge management system
penyebaran dan pertukaran pengetahuan dan informasi menjadi lebih efisiensi.
Dokumen dapat langsung diunduh untuk kemudian disimpan pada komputer
masing-masing user. Berikut diagram aktivitasnya.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


108

Login

Menu Dokumen

Memilih dokumen

Menyimpan unduhan dokumen

Gambar 6.10 Activity Diagram Mengunduh Dokumen

 Mengubah dokumen

Fungsi ini digunakan untuk melakukan perubahan atas data dokumen yang
telah user unggah ke dalam sistem. User hanya dapat mengubah data
dokumen yang telah mereka unggah ke dalam sistem dan tidak dapat
mengubah data dokumen milik user lain.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


109

Login

Menu Dokumen

Memilih dokumen yang akan diubah

Mengubah konten dokumen

Simpan

Gambar 6.11 Activity Diagram Mengubah Dokumen

Setelah melakukan perubahan, dokumen disimpan ke dalam sistem dan database


untuk diperbaharui.

 Menghapus dokumen

Sama seperti proses mengubah dokumen, dokumen yang dapat dihapus ialah
dokumen milik user itu sendiri. Aktivitas ini diperlihatkan pada gambar 6.12
berikut.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


110

Login

Menu Dokumen

Memilih dokumen

Menghapus dokumen

Gambar 6.12 Activity Diagram Menghapus Dokumen

6.4.7 Memvalidasi Draft Pengetahuan


Dalam menulis dan membagikan suatu pengetahuan ke dalam sistem, user tidak
dapat langsung mempublikasikan pengetahuan tersebut namun pengetahuan akan
tersimpan sebagai draft di dalam sistem. Draft tersebut akan divalidasi oleh user
dengan hak akses “Tim ahli”, kemudian setelah itu dapat dipublikasikan di dalam
sistem agar user lain dapat melihat.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


111

Login

Menu manajemen pengetahuan

Memilih draft pengetahuan

Menilai isi draft pengetahuan

Memvalidasi/mengubah status draft pengetahuan Batal

Mempublikasikan pengetahuan

Gambar 6.13 Activity Diagram Memvalidasi Draft Pengetahuan

Setelah login dan masuk ke dalam sistem, user memilih menu manajemen
pengetahuan. Kemudian user memilih pengetahuan yang masih berupa draft untuk
di-review. Jika pengetahuan tersebut merupakan pengetahuan dengan nilai yang
valid dan benar, maka dapat divalidasi sebagai suatu pengetahuan dan dipublikasi
di dalam sistem.

6.4.8 Mengelola Kategori Pengetahuan


Pengelolaan pengetahuan dalam KMS ini dikelompokkan berdasarkan kategori
sehingga memudahkan user dalam mencari.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


112

Login

Menu manajemen pengetahuan

Menu manajemen kategori pengetahuan

Menambah kategori pengetahuan Mengubah kategori pengetahuan Menghapus kategori pengetahuan

Memasukkan nama kategori pengetahuan

Memasukkan no urutan

Memasukkan keterangan kategori

Simpan kategori pengetahuan

Gambar 6.14 Activity Diagram Mengelola Kategori Pengetahuan

Pengelolaan kategori pengetahuan diberikan kepada user dengan level akses


“Administrator” dan “Tim ahli”. Dalam pengelolaan ini user dapat memilih untuk
menambahkan, mengubah atau pun menghapus kategori pengetahuan.

6.4.9 Mengelola Manajemen Berita/Artikel


Manajemen berita/artikel hanya dikelola oleh user dengan hak akses
“Administrator”.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


113

Login

Menu manajemen berita/artikel

Melihat berita/artikel Menambah berita/artikel Mengubah berita/artikel Menghapus berita/artikel

Memilih berita/artikel
Memasukkan judul

Membaca berita/artikel Mengisi urutan berita/artikel

Memilih kategori berita/artikel

Memasukkan gambar

Memilih status berita/artikel

Menuliskan berita/artikel Merubah isi berita/artikel

Menyimpan berita/artikel

Gambar 6.15 Activity Diagram Mengelola Manajemen Berita/Artikel

Gambar 6.15 di atas menjelaskan bagaimana tahapan dalam pengelolaan


manajemen berita/artikel. Untuk dapat mengelola berita/artikel, administrator
harus login terlebih dahulu. Setelah masuk ke dalam sistem, administrator
memilih menu manajemen berita/artikel. Dalam menu manajemen berita/artikel
terdapat beberapa pilihan sub menu yang dapat digunakan yaitu, menambah
berita, mengubah berita, menghapus berita atau melihat berita yang sudah
dipublikasi.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


114

6.4.10 Mengelola Kategori Berita


Pengelolaan berita dalam KMS ini dikelompokkan berdasarkan kategori sehingga
memudahkan user dalam mencari.

Login

Menu berita/artikel

Menu kategori berita/artikel

Menambah kategori berita/artikel Mengubah kategori berita/artikel Menghapus kategori berita/artikel

Memasukkan nama kategori berita/artikel

Memasukkan no urutan

Memasukkan keterangan kategori

Simpan kategori berita/artikel

Gambar 6.16 Activity Diagram Mengelola Kategori Berita/Artikel

Pengelolaan kategori berita diberikan kepada user dengan level akses


“Administrator”. Pertama administrator harus login terlebih dahulu. Setelah
masuk ke dalam sistem, administrator dapat memilih menu manajemen
berita/artikel, kemudian sub menu kategori berita untuk mengelola kategori berita.
Dalam pengelolaan ini administrator dapat memilih untuk menambahkan,
mengubah atau pun menghapus kategori berita.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


115

6.4.11 Mengelola Kategori Forum


Pengelolaan forum dalam KMS ini dikelompokkan berdasarkan kategori sehingga
memudahkan user dalam mencari dan menyortir.

Login

Menu forum

Menu kategori forum

Menambah kategori forum Mengubah kategori forum Menghapus kategori forum

Memasukkan nama kategori forum

Memasukkan no urutan

Memasukkan keterangan kategori

Simpan kategori forum

Gambar 6.17 Activity Diagram Mengelola Kategori Forum

Pengelolaan kategori forum diberikan kepada user dengan level akses


“Administrator”. Untuk dapat masuk ke dalam sistem, administrator diwajibkan
login terlebih dahulu. Setelah itu administrator dapat memilih menu forum,
kemudian sub menu kategori forum untuk mengelola kategori forum. Dalam
pengelolaan ini administrator dapat memilih untuk menambahkan, mengubah atau
pun menghapus kategori forum.

6.4.12 Mengelola User


Pengelolaan User hanya diberikan kepada user dengan hak akses
“Administration”. Pada pengelolaan ini administrator dapat menambahkan,
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


116

mengubah dan menghapus user yang terdaftar didalam sistem. Pada pengelolaan
ini juga ditentukan hak akses pada tiap-tiap user dalam mengakses sistem KMS.
User yang telah terdaftar di dalam sistem KMS dapat melakukan login untuk
mengakses aplikasi KMS sesuai dengan hak aksesnya. Berikut dijelaskan diagram
aktivitas pengelolaan user pada gambar di bawah ini.

Login

Menu User

Menambah user Mengubah user Menghapus user

Memasukkan nama user

Memasukkan alamat email

Memasukkan username

Memilih hak akses

Simpan user

Gambar 6.18 Activity Diagram Mengelola User

6.4.13 Mengelola Konfigurasi


Pengelolaan konfigurasi hanya dapat dilakukan oleh user dengan hak akses
“Administrator”. Pengelolaan ini mengelola konfigurasi umum seputar KMS
RSUD Pasar Rebo meliputi data umum, jejaring sosial, search engine optimation

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


117

(SEO), google map, logo organisasi dan icon website organisasi. Pada data umum
terdiri dari nama web, alamat resmi website organisasi, nomor telepon dan fax
organisasi, dan nomor kontak hp. Pada jejaring sosial terdiri alamat resmi
facebook dan twitter organisasi. Pada search engine optimation (SEO) terdiri dari
keywords dan metatext yang dapat dicari di mesin pencarian google. Sedangkan
google map yaitu meng-embbeded link map RSUD Pasar Rebo untuk ditampilkan
petanya.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


118

Login

Menu Konfigurasi

Mengelola konfigurasi umum Men-setting Logo Men-setting icon

Memasukkan nama organisasi


Meng-upload logo baru Meng-upload icon baru

Memasukkan tagline/moto perusahaan


Menyimpan logo baru Menyimpan icon baru

Memasukkan alamat website

Memasukkan alamat lengkap perusahaan

Memasukkan no telp

Memasukkan no fax

Memasukkan kontak no hp

Memasukkan alamat FB

Memasukkan alamat twitter

Memasukkan keywords

Memasukkan metatext

Memasukkan embeded google map

Gambar 6.19 Activity Diagram Mengelola Konfigurasi

6.5 Perancangan Teknologi Arsitektur Knowledge Management System


Dalam merancang teknologi arsitektur knowledge management sistem (KMS),
penulis mengadopsi teori Amrit Tiwana (2000). Dalam teori tersebut dijelaskan
bahwa teknologi arsitektur KMS terdiri dari 7 lapisan yaitu, interface layer,
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


119

access and authentication layer, collaborative intelligence and filtering layer,


application layer, transport layer, middleware and legacy layer, dan repository.

a. Interface layer

Lapisan ini merupakan lapisan paling luar dimana menjadi tempat terjadinya
interaksi antara user dengan sistem. KMS yang dikembangkan berbasis web
sehingga pengguna dapat mengakses informasi KMS dimana saja dan kapan
saja dengan menggunakan web browser dan terhubung dengan koneksi
internet. Pemilihan KMS berbasis web didasarkan atas keterbatasan waktu
yang dimiliki pengguna dalam melakukan penyebaran pengetahuan yang
mereka miliki pada saat jam kerja, di mana tugas utama pengguna KMS ini
(pegawai RSUD Pasar Rebo) ialah memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat sehingga dengan interface yang berbasis web dapat memudahkan
penyebaran pengetahuan di luar jam kerja dan dimana saja.

b. Access and authentication layer

Pada lapisan ini terjadi mekanisme login. Login digunakan untuk pengecekan
otentifikasi dan hak akses user yang masuk ke dalam sistem. User yang dapat
melakukan login adalah user yang telah terdaftar di dalam sistem, hal ini
untuk menghindari penyalahgunaan dari pihak luar masuk dan mengakses
sistem.

c. Collaborative intelligence and filtering layer

Pada lapisan ini dilakukan indexing pada data yang masuk ke dalam sistem.
KMS yang dikembangkan juga akan dilengkapi fitur pencarian sehingga
memudahkan user dalam mencari pengetahuan yang ada di dalam sistem.

d. Application layer

KMS yang dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan java


script, database menggunakan MySQL dan web browser menggunakan
Apache. Pemilihan bahasa pemrograman dan database yang digunakan
bertujuan untuk menyamakan platform KMS yang dikembangkan dengan
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


120

dengan website yang dimiliki RSUD Pasar Rebo. Pada lapisan ini terletak
fitur-fitur KMS yang dikembangkan yaitu manajemen artikel/berita,
manajemen pengetahuan, forum diskusi, dan manajemen dokumen.

e. Transport layer

Lapisan ini merupakan lapisan yang mengatur komunikasi antara user dengan
KMS. Pada lapisan ini menggunakan protokol TCP/IP dalam menyalurkan
paket data.

f. Middleware and legacy layer

Middleware and legacy layer merupakan jembatan yang menyatukan sistem-


sistem aplikasi dengan platform yang berbeda. KMS yang dikembangkan
tidak menggunakan lapisan ini.

g. Repository

Repository adalah lapisan inti yang menjadi tempat penyimpanan data,


informasi dan pengetahuan yang ada pada sistem. Dalam lapisan ini terdapat
database seperti dokumen-dokumen yang telah di-upload, berita, artikel, dan
data/informasi penting lainnya yang ada dalam sistem KMS.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


121

Interface layer
Web browser

Access & authentication layer


Login, hak akses,

Collaboration intelligence & filtering layer


Search, index

Applicationlayer
Manajemen pengetahuan, manajemen dokumen, manajemen
berita/artikel, forum diskusi

Transport layer
Protokol TCP/IP

Repository layer
Database: file dokumen, gambar

Gambar 6.20 Arsitektur Model KMS RSUD Pasar Rebo

6.6 Perancangan Infrastruktur Knowledge Management System


Pada tahapan ini dilakukan perancangan infrastruktur yang mendukung KMS.
KMS RSUD yang dibangun akan menggunakan infrastuktur yang sudah ada saat
ini karena sudah memadai untuk mendukung sebuah sistem KMS. Infrastruktur
yang digunakan adalah jaringan internet yang berada di lingkungan RSUD Pasar
Rebo.

Proxy server
Kominfo
N
VP

Database server
File server Database server
Firewall
Mainframe

Backup server
Antivirus server Application server

Gambar 6.21 Topologi Infrastruktur KMS RSUD Pasar Rebo

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


122

6.7 Perancangan Database Knowledge Management System


Perancangan database KMS RSUD Pasar Rebo melibatkan 10 tabel yaitu tabel
user, tabel konfigurasi, tabel download, tabel berita, tabel kategori berita, tabel
forum, tabel thread, tabel topik, tabel pengetahuan dan tabel kategori
pengetahuan. Rancangan database tersebut dapat dilihat pada gambar berikut

download
konfigurasi
PK id_download
PK id_konfigurasi
judul thread
namaweb
gambar
tagline
keterangan PK id_thread
website forum
tanggal
email
FK1 id_user judul_thread
alamat PK id_forum isi
telepon
status_thread
hp slug tanggal_post
fax judul tanggal_update
logo users status_forum
icon jenis_forum
keywords PK id_user keterangan
metatex gambar
facebook level status_publikasi topik
twitter nama tanggal_post
PK id_topik
google_map email tanggal_update
tanggal username FK1 id_user
password slug_topik
FK1 id_user FK2 id_thread
urutan
FK3 id_topik
nama_topik
keterangan

berita pengetahuan
kategori_berita
PK id_berita PK id_pengetahuan
PK id_kategori_berita kategori_pengetahuan
slug slug
slug_kategori_berita PK id_kategori_pengetahuan
judul judul
urutan isi
nama_kategori_berita jenis slug_kategori_pengetahuan
gambar isi
keterangan status_berita
urutan
gambar nama_kategori_pengetahuan
keywords status_pengetahuan keterangan
urutan keywords
tanggal urutan
FK1 id_user tanggal
FK2 id_kategori_berita FK1 id_user
FK2 id_kategori_pengetahuan
FK3 id_approval

Gambar 6.22 Rancangan Database KMS RSUD Pasar Rebo

Berdasarkan rancangan database di atas, dilakukan pemetaan ke model relasional


seperti berikut

- user (id_user, level, nama, email, username, password)

PK: id_user

- konfigurasi (id_konfigurasi, namaweb, tagline, website, email, alamat,


telepon, hp, fax, logo, icon, keyword, metatex, facebook, twitter, google_map,
tanggal)

PK: id_konfigurasi

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


123

FK: id_user

- berita (id_berita, slug, judul, isi, gambar, status_berita, keywords, urutan,


tanggal)

PK: id_berita

FK: id_user, id_kategori_berita

- kategori_berita (id_kategori_berita, slug_kategori_berita, urutan,


nama_kategori_berita, keterangan)

PK: id_kategori_berita

- pengetahuan (id_pengetahuan, slug, judul, jenis, isi, gambar,


status_pengetahuan, keywords, urutan, tanggal)

PK: id_pengetahuan

FK: id_user, id_kategori_pengetahuan, id_approval

- kategori_pengetahuan (id_kategori_pengetahuan, slug_kategori_pengetahuan,


urutan, nama_kategori_pengetahuan, keterangan)

PK: id_kategori_pengetahuan

- download (id_download, judul, gambar, keterangan, tanggal)

PK: id_download

FK: id_user

- forum (id_forum, slug, judul, status_forum, jenis_forum, keterangan, gambar,


status_publikasi, tanggal_post, tanggal_update)

PK: id_forum

FK: id_user, id_thread, id_topik

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


124

- thread (id_thread, judul_thread, isi, status_thread, tanggal_post,


tanggal_update)

PK: id_thread

- topik (id_topik, slug_topik, urutan, nama_topik, keterangan)

PK: id_topik

6.8 Rancangan Tampilan Knowledge Management System


Pada tahap ini dilakukan perancangan user interface prototipe KMS RSUD Pasar
Rebo. Untuk tampilan interface dibagi menjadi 2 berdasarkan hak akses. Untuk
user dengan hak akses “Pengguna” hanya dapat mengakses lewat front-end
dengan fitur berita, forum, dan pengetahuan. User dengan hak akses “Tim Ahli”
dapat mengakses lewat front-end dan back-end untuk fitur berita, forum, dan
manajemen pengetahuan. Sedangkan user dengan hak akses “Administrator”
dapat mengakses dan mengelola semua fitur melalui front-end dan back-end.
Berikut ditampilkan halaman Home pada front-end dan back-end pada gambar
6.17 dan 6.18.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


125

Gambar 6.23 Halaman Home front-end

Gambar 6.24 Halaman Home back-end

1. Halaman Login

Pada halaman ini dilakukan autentifikasi user yang akan masuk ke dalam
sistem. Saat melakukan login, user akan diminta untuk memasukkan
username dan password. Sistem akan melakukan autentifikasi dan pengecekan
username, password dan hak akses yang dimiliki oleh user tersebut, jika
sesuai user akan masuk ke halaman Home (front-end). Jika tidak sesuai,
sistem akan menampilkan peringatan bahwa “Username/password salah”.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


126

Gambar 6.25 Halaman Login

2. Berita

Pada halaman menu berita/artikel ditampilkan semua berita/artikel yang telah


dipublikasi di sistem. Berita/artikel ditampilkan berdasarkan tanggal terbaru
berita/artikel di posting dan nomor urutan berita/artikel. Tampilan halaman
Menu Berita/Artikel front-end dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 6.26 Halaman Menu Berita/artikel (front-end)

Sedangkan tampilan Menu Berita pada back-end seperti gambar 6.26 berikut.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


127

Gambar 6.27 Halaman Menu Berita (back-end)

Saat berada di halaman Menu Berita, user selain “Administrator” dapat


memilih berita yang ingin ditampilkan dan dibaca. Sedangkan
“Administrator” diberikan akses untuk mengelola fitur Berita/Artikel secara
penuh. Berikut adalah gambar tampilan halaman Membaca Berita.

Gambar 6.28 Halaman Membaca Berita/Artikel

Pada menu Berita/artikel pada back-end sistem, terdapat fitur untuk


menambahkan, mengubah dan menghapus berita/artikel ke dalam sistem.
Penambahan, pengubahan dan penghapusan berita/artikel hanya dapat
dilakukan oleh administrator. Berikut tampilan halaman fitur-fitur yang ada di
menu berita/artikel.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


128

Gambar 6.29 Halaman Tambah Berita/Artikel

Gambar 6.30 Halaman Ubah Berita/Artikel

Gambar 6.31 Halaman Hapus Berita/Artikel

Selain itu, pada menu berita/artikel juga memiliki sub menu untuk mengelola
kategori berita/artikel. Berita/artikel diberi kategori untuk memudahkan dalam
filtering dan pencarian berita/artikel. Dalam sub menu kategori berita
memiliki fitur menampilkan, menambahkan, mengubah dan menghapus
kategori. Tampilan halaman sub menu kategori berita/artikel ditampilkan pada
gambar di bawah ini.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


129

Gambar 6.32 Halaman Tampil Kategori Berita/Artikel

Dalam menambahkan kategori berita, administrator dapat meng-klik tombol


“Tambah Kategori Berita” kemudian mengisi form tambah kategori berita
seperti pada gambar berikut.

Gambar 6.33 Halaman Tambah Kategori Berita

Untuk mengubah kategori berita yang ada, administrator dapat memilih


kategori yang ingin dirubah lalu meng-kllik tombol yang berbentuk pensil
(edit) disebelah kolom sebelah kanan. Kemudian sistem akan menampilkan
form Edit kategori berita seperti pada gambar berikut.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


130

Gambar 6.34 Halaman Edit Kategori Berita

Untuk menghapus kategori berita yang ada, administrator dapat memilih


kategori berita/artikel yang ingin dihapus kemudian meng-klik tombol delete
yang berbentuk tong sampah pada kolom sebelah kanan. Setelah itu, sistem
akan menampilkan verifikasi penghapusan kategori berita/artikel tersebut.
Tampilan halaman tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 6.35 Halaman Delete Kategori Berita

3. Forum

Pada menu forum ini, user dapat saling berinteraksi dan berdiskusi dengan
user lain seputar permasalahan yang ada, membagi informasi dan
pengetahuan, dan diskusi lainnya. Pada menu forum terdapat fitur
menampilkan thread, membuat thread baru, dan mengubah thread, serta
membalas/memberikan komentar thread user lain. Tampilan menu Forum
dapat dilihat pada gambar berikut.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


131

Gambar 6.36 Halaman Menu Forum (front-end)

Sedangkan halaman menu Forum pada back-end ditampilkan seperti pada


gambar di bawah ini.

Gambar 6.37 Halaman Menu Forum (back-end)

Untuk menampilkan forum/thread diskusi yang telah ada, user dapat meng-
klik thread yang ingin dilihat. Kemudian sistem akan menampilkan isi thread
dan komentar yang ada pada thread tersebut seperti pada gambar berikut.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


132

Gambar 6.38 Halaman Menampilkan Thread (front-end)

Sedangkan pada back-end, ditampilkan seperti pada gambar berikut.

Gambar 6.39 Halaman Menampilkan Thread (back-end)

User dapat melakukan penambahan thread untuk membuat suatu diskusi baru.
Thread tersebut dapat berupa suatu diskusi umum maupun thread pertanyaan
yang mana membutuhkan suatu solusi. Solusi didapat dari komentar yang ada
pada thread pertanyaan tersebut. Untuk membuat suatu thread baru, user
dapat mengklik tombol “Tambah forum/thread” kemudian sistem akan
menampilkan form tambah forum/thread baru. Setelah mengisi form tersebut,
user harus menyimpan forum tersebut ke dalam database KMS. Berikut
tampilan halaman tambah forum/thread pada gambar di bawah ini.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


133

Gambar 6.40 Halaman Tambah Forum (front-end)

Sedangkan untuk tampilan tambah forum/thread pada back-end dapat dilihat


pada gambar berikut.

Gambar 6.41 Halaman Tambah Forum (back-end)

User selain administrator tidak dapat mengubah thread milik user lain dan
hanya dapat mengubah thread milik user itu sendiri. Sedangkan administrator
diberi akses penuh untuk mengubah semua thread yang ada. Tujuannya untuk
menghapus atau mengubah isi/konten thread yang tidak sesuai. Untuk
melalukan perubahan terhadap thread dapat dilakukan dengan mengklik
tombol edit yang berbentuk pensil pada thread yang ingin dirubah. Kemudian
sistem akan menampilkan form edit forum seperti pada gambar berikut.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


134

Gambar 6.42 Halaman Edit Forum (front-end)

Halaman edit forum/thread pada back-end ditampilkan pada gambar berikut.

Gambar 6.43 Halaman Edit Forum (back-end)

Pada menu ini juga terdapat fitur untuk memberikan komentar atas forum
diskusi yang ada. Komentar dapat diberikan pada forum/thread diskusi milik
sendiri maupun milik user lain. Untuk memberikan komentar/balasan, user
dapat memilih dan menampilkan forum/thread diskusi yang ingin
dikomentari. Setelah itu user dapat memberikan komentar dengan mengklik
tombol “Balas” yang terletak pada pojok kanan bawah isi forum. Kemudian
user dapat mengisi form komentar/balasan yang ditampilkan oleh sistem, lalu
menyimpannya ke dalam database KMS. Tampilan balasan/komentar dapat
dilihat pada gambar berikut.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


135

Gambar 6.44 Halaman Balasan/Komentar Forum (front-end)

Halaman balasan/komentar forum pada back-end dapat dilihat pada tampilan


gambar berikut.

Gambar 6.45 Halaman Balasan/Komentar Forum (back-end)

Selain itu, pada menu forum terdapat fitur untuk mengelola kategori forum.
Kategori forum bertujuan untuk mengelompokkan jenis forum/thread
berdasarkan topik kategori sehingga penyimpanan lebih rapi dan memudahkan
dalam pencarian dan penyortiran. Fitur ini hanya dapat diakses oleh
administrator. Berikut adalah tampilan halaman sub menu manajemen
kategori forum.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


136

Gambar 6.46 Halaman Manajemen Kategori Forum

Pada sub menu manajemen kategori forum memiliki tiga fitur yaitu
menambahkan, mengubah dan menghapus kategori forum. Penambahan
kategori forum dapat dilakukan dengan mengklik tombol “Tambah Topik
Forum” kemudian sistem akan menampilkan form Tambah Topik Forum.
Setelah administrator mengisi form tersebut, form harus disimpan ke dalam
database KMS untuk menambahkan topik kategori baru ke dalam sistem.
Adapun tampilan form Tambah Topik Forum seperti gambar di bawah ini.

Gambar 6.47 Halaman Tambah Kategori Forum

Pengubahan kategori forum yang ada pada sistem dapat dilakukan dengan
mengklik tombol edit yang berbentuk pensil di kolom sebelah kanan pada
kategori yang akan diubah. Kemudian sistem akan menampilkan form Edit
Kategori. Setelah mengubah kategori pada form edit kategori, administrator
harus menyimpan ke dalam database KMS untuk dilakukan perubahan atas
data kategori forum tersebut. Tampilan halaman edit kategori seperti pada
gambar berikut.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


137

Gambar 6.48 Halaman Edit Kategori Forum

Sedangkan untuk menghapus kategori forum, administrator dapat memilih


kategori yang akan dihapus kemudian mengklik tombol delete yang berbentuk
tong sampah. Setelah itu melakukan verifikasi penghapusan kategori forum.
Berikut ini gambar halaman delete kategori forum.

Gambar 6.49 Halaman Delete Kategori Forum

4. Pengetahuan

Pada manajemen pengetahuan, user dapat berbagi pengetahuan yang


dimilikinya. Pengetahuan dapat berupa pengetahuan spesifikasi atau khusus
yang diperoleh dari latar belakang pendidikan user, maupun pengetahuan
seputar bidang pekerjaan mereka yaitu cara praktis dalam menyelesaikan
pekerjaan, berbagi pengetahuan tentang kasus-kasus masalah yang telah
terselesaikan dan solusi dalam memecahkannya, dan lain sebagainya. Pada
KMS yang dikembangkan, semua user dapat menggunakan fitur pengetahuan
ini. Namun tidak semua pengetahuan yang telah dimasukkan ke dalam sistem
akan dipublikasikan. Pengetahuan yang akan dipublikasikan adalah

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


138

pengetahuan yang telah divalidasi sebagai suatu pengetahuan yang benar oleh
user dengan hak akses “Tim Ahli”. Sedangkan pengetahuan lainnya yang
telah masuk ke dalam sistem namun belum divalidasi akan tersimpan sebagai
“Draft Pengetahuan” yang menunggu validasi oleh “Tim Ahli”. Pada halaman
menu pengetahuan di front-end hanya akan menampilkan pengetahuan yang
telah dipublikasikan saja. Berikut tampilannya.

Gambar 6.50 Halaman Menu Pengetahuan (front-end)

Sedangkan pada halaman menu pengetahuan di back-end akan ditampilkan


semua pengetahuan yang ada pada sistem, baik yang telah dipublikasi maupun
yang masih berupa draft pengetahuan seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 6.51 Halaman Menu Pengetahuan (back-end)

Pada menu Pengetahuan terdapat beberapa fitur yaitu menampilkan,


menambah, mengedit dan menghapus pengetahuan. Untuk menampilkan
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


139

pengetahuan dapat dilakukan dengan mengklik judul pengetahuan yang ingin


dilihat. Sistem akan menampilkan pengetahuan tersebut seperti pada gambar
berikut.

Gambar 6.52 Halaman Tampil Pengetahuan (front-end)

Sedangkan pada back-end tampilannya akan seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 6.53 Halaman Tampil Pengetahuan (back-end)

Untuk menambah pengetahuan dapat dilakukan dengan mengklik tombol


“Tambah Pengetahuan” kemudian akan tampil halaman Tambah Pengetahuan
seperti gambar berikut.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


140

Gambar 6.54 Halaman Tambah Pengetahuan (front-end)

Sedangkan pada back-end, tampilan halaman Tambah Pengetahuan seperti


gambar berikut.

Gambar 6.55 Halaman Tambah Pengetahuan (back-end)

Selain itu juga terdapat fitur Edit Pengetahuan untuk mengubah konten
pengetahuan yang telah disimpan. Fitur ini juga digunakan oleh Tim Ahli
untuk memvalidasi draft pengetahuan yang ada dengan cara mengubah status
pengetahuan dari “Simpan sebagai draft” menjadi “Publikasi pengetahuan”.
Gambar 6.56 berikut menampilkan halaman edit pengetahuan.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


141

Gambar 6.56 Halaman Edit Pengetahuan (front-end)

Sedangkan pada tampilan back-end diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 6.57 Halaman Edit Pengetahuan (back-end)

Pada menu pengetahuan juga terdapat fitur untuk menghapus pengetahuan


yang ada, baik yang sudah terpublikasi maupun yang masih berupa draft
pengetahuan. Tampilannya ditunjukkan seperti gambar di bawah ini.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


142

Gambar 6.58 Halaman Delete Pengetahuan

Seperti pada menu Forum dan Berita/artikel, pada menu Pengetahuan juga
memiliki sub menu kategori untuk memisahkan jenis-jenis pengetahuan
berdasarkan kategorinya. Pada sub menu ini juga terdapat fitur untuk
menambahkan, mengubah dan menghapus kategori. Berikut diperlihatkan
tampilan halaman Manajemen Kategori Pengetahuan.

Gambar 6.59 Halaman Manajemen Kategori Pengetahuan

Pada sub menu manajemen kategori pengetahuan memiliki tiga fitur yaitu
menambahkan, mengubah dan menghapus kategori pengetahuan. Penambahan
kategori pengetahuan dapat dilakukan dengan mengklik tombol “Tambah
Kategori Pengetahuan” kemudian sistem akan menampilkan form Tambah
Kategori Pengetahuan. Setelah administrator mengisi form tersebut, form
harus disimpan ke dalam database KMS untuk menambahkan kategori baru
ke dalam sistem. Adapun tampilan form Tambah Kategori Pengetahuan
seperti gambar di bawah ini.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


143

Gambar 6.60 Halaman Tambah Kategori Pengetahuan

Untuk mengubah kategori pengetahuan yang ada pada sistem dapat dilakukan
dengan mengklik tombol edit yang berbentuk pensil di kolom sebelah kanan
pada kategori yang akan diubah. Kemudian sistem akan menampilkan form
Edit Kategori. Setelah mengubah kategori pengetahuan pada form edit
kategori, administrator harus menyimpan ke dalam database KMS untuk
dilakukan perubahan atas data kategori pengetahuan tersebut. Tampilan
halaman edit kategori pengetahuan seperti pada gambar berikut.

Gambar 6.61 Halaman Edit Kategori Pengetahuan

Sedangkan untuk menghapus kategori pengetahuan, administrator dapat


memilih kategori yang akan dihapus kemudian mengklik tombol delete yang
berbentuk tong sampah. Setelah itu melakukan verifikasi penghapusan
kategori pengetahuan. Berikut ini gambar halaman delete kategori
pengetahuan.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


144

Gambar 6.62 Halaman Delete Kategori Pengetahuan

5. Dokumen

Manajemen dokumen digunakan untuk membagi file-file dokumen antar user


pengguna sistem KMS. Penggunaan mnajemen dokumen ini memudahkan
user dalam mendapatkan data/file berupa softcopy dan mengurangi
penggunaan hardcopy dalam penyebarannya, contoh penyebaran SOP,
pengumuman-pengumuman, penyebaran file profile organisasi, pembagian
file pengetahuan, dan lain-lain. Pada manajemen dokumen disediakan fitur
untuk meng-upload file-file yang akan disebarkan dan meng-download file-
file yang telah disebarkan. File-file yang dapat di upload/download adalah file
dengan ekstensi gif, jpg, jpeg, png, svg, pdf, doc, docx, xls, xlsx, ppt, dan
pptx. Adapun fitur-fitur pada manajemen dokumen adalah
menambahkan/upload dokumen, download dokumen, mengubah dokumen
yang telah di upload, dan menghapus dokumen. Berikut tampilan halaman
manajemen dokumen.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


145

Gambar 6.63 Halaman Manajemen Dokumen (front-end)

Tampilan untuk halaman manajemen dokumen pada back-end seperti berikut.

Gambar 6.64 Halaman Manajemen Dokumen (back-end)

Fitur menampilkan dokumen dilakukan dengan mengklik tombol view yang


berbentuk mata pada kolom sebeleah kanan dari judul dokumen.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


146

Gambar 6.65 Halaman View Dokumen (front-end)

Tampilan view dokumen pada back-end akan seperti gambar di bawah ini.

Gambar 6.66 Halaman View Dokumen (back-end)

Fitur tambah dokumen digunakan untuk meng-upload dokumen ke dalam


sistem. Fitur ini dapat digunakan oleh semua user. Mekanisme penambahan
dokumen sama seperti fitur penambahan yang lain yaitu dengan mengklik
tombol “Tambah dokumen” kemudian mengisi form tambah dokumen dan
menyimpannya ke dalam database KMS.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


147

Gambar 6.67 Halaman Tambah Dokumen (front-end)

Antar muka halaman tambah dokumen pada back-end dapat dilihat di bawah
ini.

Gambar 6.68 Halaman Tambah Dokumen (back-end)

Fitur edit dokumen digunakan untuk mengubah konten-konten yang ada pada
dokumen yang telah dimasukkan ke dalam sistem. Tampilan halaman edit
dokumen pada front-end dan back-end ditunjukkan pada gambar 6.69 dan 6.70
di bawah ini

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


148

Gambar 6.69 Halaman Edit Dokumen (front-end)

Gambar 6.70 Halaman Edit Dokumen (back-end)

Untuk menghapus dokumen, user dapat memilih dokumen yang akan dihapus
kemudian mengklik tombol delete yang berbentuk tong sampah. Setelah itu
melakukan verifikasi penghapusan dokumen. Berikut ini gambar halaman
delete dokumen.

Gambar 6.71 Halaman Delete Dokumen

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


149

6. User

Mengelola user hanya dapat dilakukan oleh administrator lewat back-end


sistem. Pengelolaan ini untuk menentukan siapa saja user yang dapat masuk
ke dalam sistem KMS dan apa hak aksesnya. Pengelolaan user memiliki tiga
fungsi yaitu menambahkan, mengubah dan menghapus user dari dan ke dalam
sistem.

Gambar 6.72 Halaman Manajemen User

Fungsi menambahkan user dilakukan dengan mengklik tombol “Tambah


User” lalu mengisi data user yang akan ditambahkan dan menyimpannya.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


150

Gambar 6.73 Halaman Tambah User

Fungsi edit user digunakan untuk mengubah data user yang telah ada di dalam
sistem. Fungsi dilakukan dengan mengklik tombol Edit yang berbentuk pensil
pada user yang akan diubah datanya. Kemudian mengubah data user dan
menyimpannya.

Gambar 6.74 Halaman Edit User

Fungsi delete user digunakan untuk menghapus data user dari sistem dan
database KMS. Caranya dengan mengklik tombol delete yang berbentuk tong
sampah lalu melalukan verifikasi penghapusan data user.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


151

Gambar 6.75 Halaman Delete User

7. Konfigurasi

Menu konfigurasi digunakan untuk mengatur profil organisasi. Pengelolaan


konfigurasi hanya diberikan kepada administrator. Fungsi yang ada pada menu
konfigurasi adalah konfigurasi umum, konfigurasi logo, dan konfigurasi icon.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


152

Gambar 6.76 Halaman Konfigurasi Umum

Gambar 6.77 Konfigurasi Logo

Gambar 6.78 Konfigurasi Icon

6.9 Skenario Uji Coba Rancangan Knowledge Management System


Uji coba dilakukan pada rancangan KMS menggunakan metode black box testing
untuk mengecek fungsionalitas fitur-fitur yang telah dibuat sebelumnya dan
mengabaikan proses detail internal sistem di dalamnya. Fitur-fitur dicek untuk
mengetahui apakah sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna dan sudah berjalan
dengan baik. Uji coba dipresentasikan kepada calon pengguna, diantaranya kepala
bagian pemasaran dan umum RSUD Pasar Rebo, kepala satuan pelaksana SIMRS
RSUD Pasar Rebo, kepala satuan pelaksana pendayagunaan tenaga, dan kepala
satuan pelaksana diklat RSUD Pasar Rebo. Pengujian menggunakan metode

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


153

accidental sampling yaitu menjadikan calon pengguna yang paling mudah


dijumpai untuk melakukan uji coba.

6.9.1 Uji Coba Login


Skenario uji coba login didetailkan pada tabel berikut

Tabel 6.2 Skenario Uji Coba Login

Obyektif Verifikasi login


Deskripsi Autentifikasi user untuk masuk ke dalam KMS
1. Melakukan login
- Mengisi username
Langkah
- Mengisi password
- Login
a. User dapat mengakses KMS RSUD Pasar Rebo sesuai
dengan username, password dan hak aksesnya.
Hasil yang
b. Jika username dan password yang dimasukkan tidak
diharapkan
sesuai, sistem akan menolak dengan menampilkan
peringatan “Oopss.. Username/password salah”
a. User dapat masuk ke halaman Home KMS RSUD Pasar
Rebo dan menggunakan fitur yang ada sesuai dengan
Hasil pengujian hak aksesnya.
b. Sistem menolak pengguna untuk masuk dan
menampilkan halaman login kembali
Saran -

6.9.2 Uji Coba Manajemen Berita/Artikel


Skenario dijelaskan secara mendetail pada tabel berikut

Tabel 6.3 Skenario Uji Coba Manajemen Berita/Artikel

Obyektif Verifikasi manajemen berita/artikel


Deskripsi User dapat menampilkan dan mengelola berita/artikel

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


154

Tabel 6.3 Skenario Uji Coba Manajemen Berita/Artikel (Sambungan)

Obyektif Verifikasi manajemen berita/artikel


1. Menambahkan kategori berita
- Login
- Pilih menu berita
- Pilih sub menu kategori berita
- Klik tombol Tambah Kategori Berita
- Isi konten berita
- Simpan data kategori berita
2. Mengubah kategori berita
- Login
- Pilih menu berita
- Pilih sub menu kategori berita
- Klik tombol Edit yang berbentuk pensil pada kategori
yang akan diubah
- Ubah konten kategori berita
Langkah - Simpan data kategori berita yang telah diubah
3. Menghapus kategori berita
- Login
- Pilih menu berita
- Pilih sub menu kategori berita
- Klik tombol Delete yang berbentuk tong sampah pada
kategori yang akan diubah
4. Membuat berita/artikel
- Login
- Pilih menu berita
- Klik tombol Tambah Berita
- Isi konten berita pada form Tambah Berita
- Simpan data berita/artikel
5. Menampilkan berita/artikel

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


155

Tabel 6.3 Skenario Uji Coba Manajemen Berita/Artikel (Sambungan)

Obyektif Verifikasi manajemen berita/artikel


- Login
- Pilih menu berita
- Pilih berita/artikel yang ingin ditampilkan
6. Mengubah berita/artikel
- Login
- Pilih menu berita
- Klik tombol Edit yang berbentuk pensil pada berita
Langkah yang akan diubah
- Ubah isi konten berita
- Simpan data berita yang telah diubah
7. Menghapus berita/artikel
- Login
- Klik tombol Delete yang berbentuk tong sampah pada
berita yang akan dihapus
a. Kategori berita dapat ditambah, diubah dan dihapus dari
dan ke dalam sistem dan database.
Hasil yang
b. Berita dapat ditambah, diubah dan dihapus dari dan ke
diharapkan
dalam sistem dan database.
c. Sistem dapat menampilkan berita yang dipilih.
a. Sistem dan database dapat meng-update hasil
manipulasi data kategori berita.
Hasil pengujian b. Sistem dan database dapat meng-update hasil
manipulasi data berita
c. Berita yang dipilih dapat ditampilkan
Saran (KSP SIMRS) Tambahkan fitur searching berita

6.9.3 Uji Coba Manajemen Pengetahuan


Skenario uji coba manajemen pengetahuan secara detail dipaparkan pada tabel di
bawah ini
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


156

Tabel 6.4 Skenario Uji Coba Manajemen Pengetahuan

Obyektif Verifikasi manajemen pengetahuan


Deskripsi User dapat menampilkan dan mengelola pengetahuan
1. Menambah kategori pengetahuan
- Login
- Pilih menu pengetahuan
- Pilih sub menu kategori pengetahuan
- Klik tombol Tambah Kategori Pengetahuan
- Isi konten kategori pengetahuan
- Simpan data kategori pengetahuan
2. Mengubah kategori pengetahuan
- Login
- Pilih menu pengetahuan
- Pilih sub menu kategori pengetahuan
- Klik tombol Edit yang berbentuk pensil pada kategori
yang akan diubah
- Ubah konten kategori pengetahuan
Langkah
- Simpan data kategori pengetahuan yang telah diubah
3. Menghapus kategori pengetahuan
- Login
- Pilih menu pengetahuan
- Pilih sub menu kategori pengetahuan
- Klik tombol Delete yang berbentuk tong sampah pada
kategori yang akan diubah
4. Membuat pengetahuan
- Login
- Pilih menu pengetahuan
- Klik tombol Tambah Pengetahuan
- Isi konten berita pada form Tambah Pengetahuan
- Simpan data pengetahuan

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


157

Tabel 6.4 Skenario Uji Coba Manajemen Pengetahuan (Sambungan)

Obyektif Verifikasi manajemen pengetahuan


5. Menampilkan pengetahuan
- Login
- Pilih menu pengetahuan
- Pilih pengetahuan yang ingin ditampilkan
- Mengubah pengetahuan
- Login
- Pilih menu pengetahuan
- Klik tombol Edit yang berbentuk pensil pada
pengetahuan yang akan diubah
Langkah
- Ubah isi konten pengetahuan
- Simpan data pengetahuan yang telah diubah
6. Validasi draft pengetahuan
- Login
- Pilih menu pengetahuan
- Klik tombol Edit yang berbentuk pensil pada
pengetahuan yang akan diubah
- Ubah status pengetahuan menjadi publikasi
- Simpan data pengetahuan yang telah diubah
a. Kategori pengetahuan dapat ditambah, diubah dan
dihapus dari dan ke dalam sistem dan database.
b. Pengetahuan dapat ditambah, diubah dan dihapus dari
dan ke dalam sistem dan database.
c. Pengetahuan yang dipilih dapat ditampilkan.
Hasil yang
d. Draft pengetahuan dapat divalidasi menjadi
diharapkan
pengetahuan benar.
e. Kategori pengetahuan dapat ditambah, diubah dan
dihapus dari dan ke dalam sistem dan database.
f. Pengetahuan dapat ditambah, diubah dan dihapus dari
dan ke dalam sistem dan database.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


158

Tabel 6.4 Skenario Uji Coba Manajemen Pengetahuan (Sambungan)

Obyektif Verifikasi manajemen pengetahuan


g. Pengetahuan yang dipilih dapat ditampilkan.
Hasil yang
h. Draft pengetahuan dapat divalidasi menjadi
diharapkan
pengetahuan benar.
a. Sistem dan database dapat meng-update hasil
manipulasi data kategori pengetahuan.
b. Sistem dan database dapat meng-update hasil
Hasil pengujian manipulasi data pengetahuan.
c. Sistem dapat menampilkan pengetahuan yang dipilih.
d. Draft pengetahuan yang telah divalidasi dapat
ditampilkan dalam sistem sebagai pengetahuan.
Saran -

6.9.4 Uji Coba Forum Diskusi


Secara detail skenario uji coba forum diskusi dijelaskan pada tabel berikut

Tabel 6.5 Skenario Uji Coba Forum Diskusi

Obyektif Verifikasi forum diskusi


User dapat menampilkan forum, memberikan komentar, dan
Deskripsi
mengelola forum
1. Menambah kategori forum
- Login
- Pilih menu forum
- Pilih sub menu kategori forum
- Klik tombol Tambah Kategori Forum
Langkah - Isi konten kategori forum
- Simpan data kategori forum
2. Mengubah kategori forum
- Login
- Pilih menu forum

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


159

Tabel 6.5 Skenario Uji Coba Forum Diskusi (Sambungan)

Obyektif Verifikasi forum diskusi


- Pilih sub menu kategori forum
- Klik tombol Edit yang berbentuk pensil pada kategori
yang akan diubah
- Ubah konten kategori forum
- Simpan data kategori forum yang telah diubah
3. Menghapus kategori forum
- Login
- Pilih menu forum
- Pilih sub menu kategori forum
- Klik tombol Delete yang berbentuk tong sampah pada
kategori yang akan diubah
4. Membuat forum
- Login
- Pilih menu forum
- Klik tombol Tambah Forum
Langkah - Isi konten berita pada form Tambah Forum
- Simpan data forum
5. Menampilkan forum
- Login
- Pilih menu forum
- Pilih forum yang ingin ditampilkan
6. Mengubah forum
- Login
- Pilih menu forum
- Klik tombol Edit yang berbentuk pensil pada forum
yang akan diubah
- Ubah isi konten forum
- Simpan data forum yang telah diubah

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


160

Tabel 6.5 Skenario Uji Coba Forum Diskusi (Sambungan)

Obyektif Verifikasi forum diskusi


7. Menghapus forum
- Login
- Klik tombol Delete yang berbentuk tong sampah pada
forum yang akan dihapus
8. Memberikan komentar
- Login
- Pilih menu forum
- Pilih forum yang ingin dikomentari
- Klik tombol Balas untuk memberi komentar
- Isi komentar
- Balas komentar
9. Mengubah komentar
- Login
- Pilih menu forum
- Pilih forum yang pernah user komentari
- Klik tombol Edit yang berbentuk pensil disebelah
Langkah
judul komentar yang akan diubah
- Ubah isi komentar
- Simpan komentar
10. Menghapus komentar
- Login
- Pilih menu forum
- Pilih forum yang pernah user komentari
- Klik tombol Delete yang berbentuk tong sampah
disebelah judul komentar yang akan dihapus
- Hapus komentar
11. Memverifikasi komentar sebagai solusi forum
pertanyaan
- Login

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


161

Tabel 6.5 Skenario Uji Coba Forum Diskusi (Sambungan)

Obyektif Verifikasi forum diskusi


- Pilih menu forum
- Pilih forum jenis pertanyaan yang pernah dibuat
Langkah
- Periksa komentar pada forum pertanyaan tersebut
Verifikasi komentar yang menjadi solusi pertanyaan forum
a. Kategori forum dapat ditambah, diubah dan dihapus
dari dan ke dalam sistem dan database.
b. Forum dapat ditambah, diubah dan dihapus dari dan
ke dalam sistem dan database.
Hasil yang
c. Forum yang dipilih dapat ditampilkan.
diharapkan
d. Komentar pada forum dapat ditambah, diubah dan
dihapus dari dan ke dalam sistem dan database.
e. Komentar pada forum pertanyaan dapat diverifikasi
sebagai solusi forum pertanyaan.

a. Sistem dan database dapat meng-update hasil


manipulasi data kategori forum.
b. Sistem dan database dapat meng-update hasil
manipulasi data forum.
Hasil pengujian c. Sistem dapat menampilkan forum yang dipilih.
d. Komentar dapat ditambah, diubah dan dihapus pada
sistem dan database.
e. Sistem memberikan tanda pada komentar yang
menjadi solusi forum pertanyaan.

(KSP SIMRS) User selain Administrator yang tidak punya


Saran
akses untuk menghapus dan mengubah forum atau komentar.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


162

6.9.5 Uji Coba Manajemen Dokumen


Detail mengenai skenario uji coba pada fitur manajemen dokumen diperlihatkan
pada tabel berikut

Tabel 6.6 Skenario Uji Coba Manajemen Dokumen

Obyektif Verifikasi fitur manajemen dokumen


User dapat menampilkan, mengunggah, mengunduh, mengubah
Deskripsi
dan menghapus dokumen
1. Mengunggah dokumen
- Login
- Pilih menu dokumen
- Klik tombol Tambah Dokumen
- Isi konten dokumen pada form Tambah Dokumen
- Upload file dokumen
- Simpan data dokumen
2. Menampilkan dokumen
- Login
- Pilih menu dokumen
- Pilih dokumen yang ingin ditampilkan
Langkah 3. Mengubah dokumen
- Login
- Pilih menu dokumen
- Klik tombol Edit yang berbentuk pensil pada dokumen
yang akan diubah
- Ubah isi konten dokumen
- Simpan data dokumen yang telah diubah
4. Menghapus dokumen
- Login
- Klik tombol Delete yang berbentuk tong sampah pada
dokumen yang akan dihapus
5. Mengunduh/download dokumen
- Login

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


163

Tabel 6.6 Skenario Uji Coba Manajemen Dokumen (Sambungan)

Obyektif Verifikasi fitur manajemen dokumen


- Pilih menu dokumen
- Pilih dokumen yang akan diunduh
Langkah
- Tekan lambang unduh/download pada kolom sebelah
kiri nama dokumen
- Unduh/download dokumen
a. Dokumen dapat di-upload, diubah dan dihapus dari dan
Hasil yang
ke dalam sistem dan database.
diharapkan
b. Dokumen dapat di-download dari sistem
a. Dokumen di-upload, diubah dan dihapus dari dan ke
Hasil pengujian dalam sistem dan database.
b. Dokumen dapat diunduh dari sistem.
Saran -

6.9.6 Uji Coba Manajemen User


Detail tentang skenario uji coba manajemen user dijelaskan pada tabel di bawah
ini.

Tabel 6.7 Skenario Uji Coba Manajemen User

Obyektif Verifikasi fitur manajemen dokumen


Deskripsi Administrator dapat mengelola akun user
1. Menambah akun user
- Login
- Pilih menu user
- Klik tombol Tambah User
Langkah
- Isi konten nama lengkap, alamat email, username,
password dan hak akses user
- Simpan data dokumen
2. Mengubah akun user
- Login

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


164

Tabel 6.7 Skenario Uji Coba Manajemen User (Sambungan)

Obyektif Verifikasi fitur manajemen dokumen


- Pilih menu user
- Klik tombol Edit yang berbentuk pensil pada akun
user yang akan diubah
- Ubah isi konten akun user
Langkah
- Simpan data user yang telah diubah
3. Menghapus user
- Login
- Klik tombol Delete yang berbentuk tong sampah pada
akun user yang akan dihapus
Hasil yang a. Akun user dapat ditambah, diubah dan dihapus dari dan
diharapkan ke dalam database.
a. Sistem dan database dapat meng-update perubahan atas
Hasil pengujian
akun user.
Saran -

6.9.7 Uji Coba Konfigurasi


Skenario uji coba login didetailkan pada tabel berikut

Tabel 6.8 Skenario Uji Coba Manajemen Konfigurasi

Obyektif Verifikasi fitur manajemen dokumen


Administrator dapat mengelola konfigurasi umum website,
Deskripsi
mengganti logo dan icon.
1. Melakukan konfigurasi umum
- Login
- Pilih menu konfigurasi
Langkah
- Pilih sub menu konfigurasi umum
- Isi konten konfigurasi umum
- Simpan konfigurasi website

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


165

Tabel 6.8 Skenario Uji Coba Manajemen Konfigurasi (Sambungan)

Obyektif Verifikasi fitur manajemen dokumen


2. Mengganti logo
- Login
- Pilih menu konfigurasi
- Pilih sub menu ganti logo
Langkah - Upload logo website baru
3. Mengganti icon
- Login
- Pilih menu konfigurasi
- Pilih sub menu ganti icon
- Upload icon website baru
a. Administrator menyetel dan mengubah konfigurasi
umum, logo dan icon website KMS RSUD Pasar Rebo
Hasil yang b. Data konfigurasi umum, logo dan icon dapat tersimpan
diharapkan pada database
c. Sistem dapat menampilkan konfigurasi umum, logo dan
icon yang telah disetel
a. Konfigurasi umum, logo dan icon website dapat disetel
dan dirubah melalui sistem, serta ditampilkan pada
Hasil pengujian website KMS RSUD Pasar Rebo
b. Database dapat menyimpan perubahan data konfigurasi
umum, logo dan icon.
Saran -

6.9.8 Hasil Uji Coba Prototipe


Setelah melakukan uji coba prototipe terhadap beberapa pengguna, didapat
masukan-masukan untuk perbaikan fitur knowledge management system yang
akan dikembangkan. Adapun masukan tersebut sebagai berikut:

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


166

a. Menambahkan fitur searching pada halaman berita untuk memudahkan proses


pencarian berita.

b. User selain Administrator yang tidak punya akses untuk menghapus dan
mengubah forum atau komentar.

6.10 Implikasi Penelitian


Peracangan knowledge management system ini diharapkan dapat memberikan
implikasi terhadap aspek organisasi dan aspek teori.

6.10.1 Implikasi Terhadap Pegawai Dan Organisasi


Knowledge management system diharapkan dapat memberikan implikasi yang
positif bagi pegawai dan organisasi RSUD Pasar Rebo. Dengan adanya knowledge
management system, pegawai dapat memfasilitasi diri dalam menggali
pengetahuan lebih banyak dengan bantuan fitur-fitur yang tersedia. Pembelajaran
akan pengetahuan dari pegawai lain atas suatu kasus beserta pemecahannya,
maupun pengetahuan lainnya dapat digali pada fitur manajemen pengetahuan.
Fitur forum diskusi diharapkan mengimplikasi pegawai untuk semakin aktif
dalam menyebarkan dan mendapatkan pengetahuan baru lewat berdiskusi dengan
pegawai lain sehingga menambah nilai dari pengetahuan itu sendiri.
Pengorganisasian dokumen yang tertata dan tersimpan rapi serta memudahkan
untuk diakses oleh pegawai dalam menggunakannya telah disediakan oleh fitur
dokumen. Pengumuman ataupun pemberitahuan serta penyebaran berita/artikel
tidak lagi hanya disebarkan pada media papan pengumuman, namun dapat pada
media online sehingga memudahkan untuk diakses oleh pegawai kapan saja dan
dimana saja. Secara garis besar, knowledge management system diharapkan dapat
mengimplikasi pegawai dalam memudahkan pembelajaran akan pengetahuan-
pengetahuan yang ada, membantu pegawai dalam melakukan pekerjaan, dan
mempersingkat waktu pencarian atas dokumen, informasi dan pengetahuan yang
diperlukan.

Implikasi knowledge management system bagi pegawai secara tidak langsung


berdampak juga kepada organisasi. Implikasi lebih cenderung kepada performa
organisasi. Dengan adanya knowledge management system meningkatkan kinerja
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


167

pegawai dalam melakukan tugas pekerjaannya bagi organisasi. Selain itu,


diharapkan pengetahuan yang ada pada organisasi baik yang bersifat tacit maupun
explicit tidak akan hilang dan terkelola dengan baik. Dengan adanya knowledge
management system ini juga berimplikasi atas kebijakan rumah sakit yaitu
memberikan peraturan dan pengarahan untuk mendorong bagi pegawai dalam
membuat, mendapatkan, menyebarkan, dan menyimpan pengetahuan serta
pengalaman-pengalaman yang dimiliki saat melakukan pekerjaan sehingga
menjadi suatu pengetahuan berharga bagi rumah sakit dan pembelajaran bagi
pegawai lainnya.

6.10.2 Implikasi Terhadap Teori


Penelitian ini menghasilkan analisis proses-proses knowledge management yang
dibutuhkan bagi RSUD Pasar Rebo yaitu social for knowledge discovery,
internalization, externalization, social for knowledge shaaring, exchange,
direction, dan routines. Penelitian ini juga memetakan fitur-fitur knowledge
management system yang didapat dari hasil analisis yang telah dilakukan pada
Bab 5 sebelumnya untuk mencakup pengelolaan dan penyebaran pengetahuan di
Bagian Pelayanan Medik, Bagian Sumber Daya Manusia dan Bagian Umum dan
Pemasaran adalah pengetahuan/wiki, berita/artikel, upload/download dokumen,
dan forum diskusi. Pada penelitian sebelumnya memiliki fitur-fitur yang berbeda
karena menyesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing ruang lingkup yang
diteliti. Perbedaan fitur knowledge management system tersebut dilihat pada tabel
berikut.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


168

Tabel 6.9 Perbandingan Fitur KMS dengan Penelitian Sebelumnya

Fitur KMS
Upload/
Judul Penelitian Pengetahuan/ Berita/ Forum
download Searching tool Fitur Lainnya
Wiki Artikel Diskusi
Dokumen
Desain Aplikasi Knowledge Management
Untuk Pelayanan Pasien Studi Kasus Rumah Ada Ada - - - -
Sakit Umum Daerah
Direktori keahlian
Perancangan Model Knowledge Management pegawai, direktori
System Keahlian Pegawai Pada Direktorat SOP, FAQ,
Ada Ada Ada Ada Ada
Umum Dan Operasional Di RSUP DR. dashboard RSHS,
Hasan Sadikin Bandung chatting & video
conference
Perancangan Model Knowledge Management
Lesson learned
System Untuk Mendukung Proses Kerja
- - Ada Ada - system, document
Akreditasi: Studi Kasus Lembaga Akreditasi
collaboration
Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah
dilakukan.

7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan seperti berikut:

1. Hasil analisis dan perancangan menghasilkan rancangan knowledge


management system yang sesuai untuk mendukung berbagi pengetahuan antar
pegawai RSUD Pasar Rebo.

2. Proses knowledge management yang perlu dikembangkan dalam rancangan


knowledge management system adalah social for knowledge discovery,
internalization, externalization, social for knowledge shaaring, exchange,
direction, dan routines.

3. Fitur-fitur knowledge management system yang dihasilkan untuk mendukung


knowledge management pada RSUD Pasar Rebo terdiri dari fitur manajemen
berita/artikel, manajemen pengetahuan, manajemen dokumen, dan forum
diskusi.

4. Infrastruktur knowledge management system yang dikembangkan dapat


menggunakan infrastruktur teknologi yang telah dimiliki oleh RSUD Pasar
Rebo.

5. Hasil uji coba yang dilakukan oleh pengguna yang melakukan uji coba
prototipe, yaitu kepala bagian pemasaran dan umum, kepala satuan pelaksana
SIMRS, kepala satuan pelaksana pendayagunaan tenaga, dan kepala satuan
pelaksana diklat RSUD Pasar Rebo, terhadap fitur-fitur prototipe knowledge
management system menunjukkan bahwa rancangan dan prototipe knowledge

169 Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


170

management system sesuai dengan kebutuhan RSUD Pasar Rebo dalam


mengelola pengetahuan yang dimiliki.

7.2 Keterbatasan
Keterbatasan dalam melakukan penelitian ini meliputi:

1. Ruang lingkup penelitian hanya pada Bagian Pelayanan Medik khususnya


Unit Instalasi Gawat Darurat, dan Unit Rawat Inap dan Kamar Bersalin,
Bagian Sumber Daya Manusia, dan Bagian Umum dan Pemasaran di RSUD
Pasar Rebo, sedangkan untuk melakukan pengembangan knowledge
management system secara menyeluruh harus mencakup keseluruhan struktur
unit organisasi RSUD Pasar Rebo karena seluruh pegawai dalam semua
struktur unit merupakan pengguna knowledge management system yang akan
dikembangkan.

2. Hasil penelitian berupa rancangan dan prototipe knowledge management


system RSUD Pasar Rebo, sedangkan pengembangan dan implementasi
aplikasi tidak termasuk dalam penelitian.

7.3 Saran
Untuk meningkatkan knowledge management system, saran yang dapat diberikan
oleh penulis pada penelitian ini adalah

1. Dalam mengelola pengetahuan yang ada di lingkungan RSUD Pasar Rebo,


sebaiknya aplikasi knowledge management system dikembangkan dan
diimplementasikan di lingkungan RSUD Pasar Rebo sehingga pengetahuan
yang ada tersebar kepada semua pegawai, terkelola dengan baik dan tidak
hilang dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada pada sistem aplikasi.

2. Sebelum mengimplementasi knowledge management system perlu dilakukan


evaluasi kesiapan organisasi RSUD Pasar Rebo baik dari lingkungan fisik,
struktur organisasi, kebijakan, komitmen, budaya organisasi, dan lain-lain agar
pengimplementasian knowledge management system dapat memberikan hasil
optimal.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


171

3. Perlu adanya komitmen yang kuat dan kebijakan yang mendukung dari
pimpinan terhadap penerapan dan penggunaan knowledge management
system.

4. Melakukan evaluasi berkala terhadap dampak penerapan dan penggunaan


knowledge management system terhadap RSUD Pasar Rebo.

5. Melakukan maintenance rutin terhadap knowledge management system dan


database-nya.

6. Melakukan back-up database pada server lain untuk menghindari hilangnya


database pengetahuan.

7. Dukungan rumah sakit untuk mendorong aktivitas membuat, mendapatkan,


menyebarkan dan menyimpan pengetahuan milik pegawai dengan
memberikan reward atau hadiah kepada pegawai yang rajin melakukan
aktivitas pengelolaan pengetahuan yang dimiliki pada knowledge management
system.

8. Memperluas unit/bagian penelitian di RSUD Pasar Rebo ke seluruh


unit/bagian yang ada sehingga pemanfaatan knowledge management system
lebih optimal karena secara keseluruhan pengguna knowledge management
system ini nantinya adalah seluruh pegawai baik praktisi klinis maupun non-
klinis yang ada di RSUD Pasar Rebo.

9. Mengembangkan fitur-fitur knowledge management system dengan melihat


perbandingan fitur-fitur knowledge management system pada penelitian
sebelumnya (tabel 6.9) yang berkesesuaian bagi RSUD Pasar Rebo untuk
mengelola pengetahuan yang ada pada semua struktur unit organisasi RSUD
Pasar Rebo.

10. Mengembangkan penelitian ini menggunakan tema dampak implementasi


knowledge management system pada rumah sakit. Dalam tema ini kita bisa
mencari tahu apakah knowledge management system memberikan pengaruh

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


172

positif, negatif atau tidak memberikan pengaruh sama sekali terhadap rumah
sakit, dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dampak tersebut.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


DAFTAR PUSTAKA

Abidi, S. S. R. (2008). Healthcare Knowledge Management: The Art of The


Possible. NICHE Research Group. Faculty of Computer Science.
Dalhousie University.
Awad, Elias M., dan Hassan M. Ghaziri. (2010). Knowledge Management.
Virginia: International Technology Group, Ltd Publication.
Becerra-Fernandez, I., Gonzalez, A. & Sabherwal, R. (2004). Knowledge
Management: Challenges, Solutions, and Technologies. New Jersey:
Pearson/Prentice Hall.
Becerra-Fernandez, I. & Sabherwal, R. (2010). Knowledge Management: System
and Processes. New York: M.E. Sharpe, Inc.
Borousan, Ehsan, et al. (2012). A Case Study of Implementing Knowledge
Management System in Healthcare in Malaysia. International Journal of
Research in Management and Technology, ISSN: 2249-9563, Vol. 2, No.
5
Daftar Inventaris Komputer RSUD Pasar Rebo Periode Mei 2014.
Davenport, T.D & Prusak, L. (1998). Working Knowledge, How Organizations
Manage What They Know. Boston, MA: Harvard Business School Press.
James Rumbaugh, Ivar Jacobson, Grady Booch. (2005). The Unified Modeling
Language Reference Manual. Michigan: Addison-Wesley.
Jennex, M. E. (2008). Knowledge Management: Concept, Methodologies, Tools
and Application. Hershey: Information Science Reference.
Klasson, K. (1999). Managing Knowledge for Advantage: Content and
Collaboration Technologies. Cambridge: Cambridge Technology
Partners.
Kurnia, Yales. (2014). Perancangan Model Knowledge Management System
Keahlian Pegawai Pada Direktorat Umum Dan Operasional Di RSUP
DR. Hasan Sadikin Bandung. Bandung: Universitas Komputer Indonesia
Bandung.

173 Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


174

Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknlogi Informasi dan Komunikasi.


Bandung: Alfabeta.
Nonaka, I. (2004). A Dynamic Theory of Organizational Knowledge Creation.
Organizatioan Science, vol. 5, No. 1, pp. 13-37
Nonaka, I. & Takeuchi, H. (1995). The Knowledge-Creating Company; How
Japanese Companies Create The Dynamics of Innovation. New York:
Oxford University Press.
Nonaka, I., von Krogh, G, and Voelpel, S. (2006). Organizational Knowledge
Creation Theory: Evolutionary Paths and Future Advances.
Organizational Studies, 27(8), 1179-1206.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 147/Menkes/PER/I/2010 Tentang Perijinan
Rumah Sakit.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program
Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management).
Profil RSUD Pasar Rebo 2015.
Randi Andy, Dedy Sugiarto, Dorina Hetharia. Pengembangan Dan Penerapan
Manajemen Pengetahuan Sebagai Strategi Pendukung Kegiatan Medis
Non-Bedah Studi Kasus: Klinik Petukangan Medical Center. Jakarta:
Program Studi Magister Teknik Industri Universitas Trisakti.
Robbins, Stephen. (1990). Perilaku Organisasi. Jakarta: Perihalindo.
Santa, Kristopel. (2011). Desain Aplikasi Knowledge Management untuk
Pelayanan Pasien Studi Kasus Rumah Sakit Umum Daerah.
Sari, Risna. (2014). Perancangan Model Knowledge Management System Untuk
Mendukung Proses Kerja Akreditasi: Studi Kasus Lembaga Akreditasi
Mandiri Pendidikan Tingi Kesehatan. Jakarta: Program Studi Magister
Teknologi Informasi Fasilkom UI.
Tiwana, Amrit. 1999. The Knowledge Management Toolkit, 1st Edition. New
Jersey: Prentice Hall.
Tiwana, Amrit. (2000). The Knowledge Management Toolkit, The Practical
Techniques For Building A Knowledge Management System. New Jersey:
Prentice Hall.
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


175

Tobing, Paul L,. (2007). Knowledge Management: Konsep, Arsitektur dan


Implementasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Townley, C.T. (2001). Knowledge Management and Academic Libraries. College
& Research Libraries 62(1), 44–55.
UU No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Tanggung Jawab Pemerintah Dan
Pemerintah Daerah.
Wiig, Karl M. (1997). Knowledge Management: An Introduction and Perpective.
Journal of Knowledge Management, Vol. 1 Iss 1 pp. 6 –14.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


LAMPIRAN I
TRANSKIP WAWANCARA

Wawancara 1

Jabatan : Kepala bagian umum dan pemasaran

1. Apa bisnis utama dari RSUD Pasar Rebo?

Bisnis utamanya adalah pelayanan kesehatan

2. Bagaimana strategi bisnis yang diterapkan perusahaan? Apakah lebih ke arah


low cost atau differentiation?

Lebih ditekankan ke low cost. RSUD Pasar Rebo merupakan rumah sakit
pemerintah milik Pemda DKI, jadi mengenai pembiayaan sudah ada
aturannya dari Pemda DKI. RSUD Pasar Rebo berfokus dalam bidang
pelayanan kesehatan kepada semua lapisan masyarakat baik lapisan atas
maupun lapisan bawah. Saat ini, dengan perintah Presiden RI bahwa
rumah sakit umum daerah atau pemerintah, dan nantinya semua rumah
sakit harus melayani BPJS, sehingga RSUD Pasar Rebo sementara ini
bekerja sama dengan BPJS dan pasien umum.

3. Apakah pengetahuan merupakan aset yang penting di dalam organisasi RSUD


Pasar Rebo?

Tentu saja pengetahuan adalah hal yang sangat penting. Inti bisnis kita
adalah pelayanan, dan menurut bisnis, kami menjual pengetahuan yang
dimiliki dokter. Otomatis dokter harus memiliki kompetensi. Selain itu
untuk pegawai juga harus memiliki kompetensi yang memadai untuk
menunjang pekerjaan mereka, seperti akuntan, hukum, sekretariat,
keuangan, public health, dan lain-lain. Jadi semuanya berdasarkan
pengetahuan dan kompetensi.
176

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


177

4. Apakah pengetahuan atas aset yang paling penting bagi RSUD Pasar Rebo?
(people, artifact, respository)

Semuanya adalah pengetahuan yang penting. Tidak bisa dipisahkan satu


dari yang lain karena rumah sakit merupakan suatu sistem, jika salah satu
tidak ada maka tidak akan bisa berjalan.

5. Dalam menjalankan tugas apakah menggunakan SOP/prosedur atau


menggunakan rumus dan formulasi?

Semua aturan dalam menjalankan pekerjaan sudah dituangkan ke dalam


SOP. Dalam menjalankan tugasnya semua berdasarkan SOP yang ada.

6. Apa kendala yang paling sering terjadi dalam mendapatkan suatu


pengetahuan baru/menyelesaikan suatu kasus dalam menjalankan tugas?

Dalam praktek tidak terlalu banyak kendala karena pada awal perekrutan
tenaga kerja akan dilakukan training terlebih dahulu

7. Apakah sudah ada sistem informasi yang memfasilitasi untuk para pegawai
dalam berbagi pengetahuan misalnya sistem untuk forum diskusi?

Belum ada sistem informasi yang memfasilitasi hal tersebut. Namun untuk
forum diskusi, kami sering melakukan diskusi tatap muka untuk
menyelesaikan kasus-kasus persoalan yang ada atau merumuskan
kebijakan baru. Saat ini, sistem komunikasi yang digunakan lebih personal
seperti whatsapp, dan bbm, bukan menyeluruh sebagai sistem yang
mencakup organisasi.

8. Apakah menurut Ibu fasilitas knowledge management system yang dapat


mengelola pengetahuan dan memberikan fasilitas diskusi bagi seluruh
pegawai dalam suatu sistem merupakan hal yang penting?

Sangat penting karena informasi bisa langsung disebarkan dan diketahui


banyak orang.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


178

9. Apakah ada sistem yang memfasilitasi menempatkan/menyimpan pengetahuan


dan tentang kasus penyelesaian permasalahan tentang pekerjaan di RSUD
Pasar Rebo?

Kembali ke jawaban sebelumnya, Saya rasa belum ada sistem seperti itu.

10. Dalam melakukan pekerjaan, apakah sering terjadi perubahan pekerjaan yang
dilakuan dalam organisasi yang disebabkan oleh perubahan atas aturan-aturan
yang ada?

Perubahan tidak sering terjadi. RSUD Pasar Rebo tunduk atas peraturan
pemerintah, dalam hal ini adalah Gubernur dan Kementrian Kesehatan.
Jadi, jika ada perubahan instruksi dari Gubernur dan Kementrian
Kesehatan, kami mengikuti regulasi itu.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


179

Wawancara 2

Jabatan : Kepala bagian sumber daya manusia

1. Apakah inti bisnis organisasi RSUD Pasar Rebo?

Inti bisnisnya pelayanan kesehatan ke masyarakat, baik masyarakat lapisan


bawah hingga lapisan atas.

2. Bagaimana strategi bisnis yang diterapkan oleh RSUD Pasar Rebo? (low
cost/differenttation)

Low cost karena RSUD Pasar Rebo di tanggung oleh pemerintah dan
memiliki fungsi melayani kesehatan seluruh masyarakat.

3. Apakah pengetahuan merupakan suatu yang penting?

Ya. Pengetahuan menjadi modal dasar seseorang untuk melakukan


pekerjaan

4. Apakah sering ada rolling/mutasi pegawai?

Penempatan pegawai biasanya didapatkan dari analisa jabatan sesuai


standar rumah sakit tipe B dan ditempatkan pada tempat yang sesuai.
Penambahan tenaga kerja terjadi jika ada pensiun, ekspansi lingkungan
rumah sakit (menambah gedung). Mutasi biasanya terjadi untuk promosi
atau menambah pengetahuan pegawai di bidang lain yang masih dalam
satu lingkup background yang sama, contohnya tidak mungkin mutasi
orang IT menggantikan dokter. Berdasarkan standar yang ada, sekitar 3
tahun pegawai dimutasikan/di-rolling, kecuali latar belakangnya memang
cuma itu saja.

5. Apakah sering terjadi perubahan atas aturan-aturan yang ada?

Perubahan mungkin terjadi jika dibutuhkan, sesuai kebutuhan namun tetap


berdasarkan regulasi pemerintah.
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


180

6. Apakah dibutuhkan suatu sistem untuk mengelola pengetahuan yang ada?

Ya, pengetahuan itu harus dikelola dengan baik.

7. Data dan informasi apa saja yang ada di lingkup yang Ibu pimpin?

Sesuai dengan namanya sumber daya manusia, di sini mengelola semua


data tentang kepegawaian

8. Apakah ada fasilitas untuk berdiskusi dan berbagi pengetahuan dengan mudah
di lingkungan rumah sakit?

Di sini kita sering mengadakan rapat rutin dengan kepala-kepala bagian


dan wakil direktur bahkan dengan direktur RSUD Pasar Rebo. Di sini juga
sudah melakukan transfer knowledge, baik lewat rapat maupun face to
face. Jadi biasanya jika ada kendala bisa langsung di diskusikan.

9. Apa yang dilakukan oleh pihak rumah sakit dalam memfasilitasi penyebaran
pengetahuan yang sudah ada?

Dengan mutasi untuk mendapatkan pengetahuan baru di bidang yang baru,


pelatihan-pelatihan dan kursus, seminar dan transfer knowledge yang ada.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


181

Wawancara 3

Jabatan : Ketua satuan pelaksana SIMRS

1. Apakah pengetahuan merupakan aset yang penting bagi RSUD Pasar Rebo?

Ya, penting sekali.

2. Pengetahuan semacam apa yang perlu dikelola?

Bagi unit SIMRS pengetahuan yang paling penting untuk dikelola yaitu
pengetahuan teknikal.

3. Bagaimana mekanisme pengelolaan pengetahuan yang diterapkan?

SIMRS merupakan mekanisme untuk mengelola pelayanan pasien pada


rumah sakit pasar rebo. Sedangkan untuk mengelola pengetahuan atau
mendapatkan pengetahuan tambahan baru seperti seminar, pelatihan dan
lainnya di atur oleh unit DIKLAT.

4. Perlukah sistem yang memfasilitasi pegawai RSUD Pasar Rebo dalam


menciptakan dan berbagi pengetahuan?

Perlu, tapi belum signifikan karena bukan kebutuhan utama atau primary.
Ada atau tidaknya sistem berbagi pengetahuan, tidak menghambat inti
bisnis dari RSUD Pasar Rebo. Namun tetap dibutuhkan sebagai sistem
pendukung.

5. Apakah ada fasilitas untuk melakukan pencarian dokumen lama dan dokumen
baru di RSUD Pasar Rebo?

Belum ada karena dokumen yang ada juga masih bersifat hardcopy
sehingga untuk melakukan pencarian dapat langsung menuju ke rak
penyimpanan di bagian unit kerja yang dimaksud.

6. Apakah sudah ada sistem untuk memfasilitasi forum diskusi bagi pegawai?

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


182

Belum ada sistem untuk berdiskusi, sejauh ini diskusi biasa dilakukan
menggunakan aplikasi whatsapp pada smartphone.

7. Apakah peran SIMRS meliputi fitur untuk pegawai dalam menciptakan dan
berbagi pengetahuan?

Tidak karena melihat aplikasi primary yaitu sistem informasi dalam


pelayanan terhadap pasien.

8. Bagaimana infrastruktur yang ada di RSUD Pasar Rebo?

RSUD Pasar Rebo memiliki 4 server utama dan 3 server kecil. Memiliki
jaringan VPN dengan Kominfo dengan bandwidth 20 Mbps untuk jaringan
komunikasi dengan Pemda. Sedangkan untuk jaringan internet
menggunakan dua provider yaitu Jarindo dan Biznet. Untuk dilingkungan
RSUD Pasar Rebo sendiri menggunakan jaringan LAN, juga
menggunakan fiber optic sebagai back bone.

9. Bagaimana dengan keamanan dan akses jaringan?

Untuk keamanan jaringan, kami percayakan pada pihak ketiga. Untuk


akses jaringan, kami batasi akses per-lantai dan per-gedung, jadi untuk
lantai 3 hanya dapat berkomunikasi dengan pengguna di lantai 3.
Tujuannya untuk menghindari permasalahan jaringan dan akses, jadi pada
saat bermasalah tidak semua yang kena.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


183

Wawancara 4

Jabatan : Kepala satuan pelaksana pendayaangunaan tenaga

1. Apakah aset pengetahuan yang paling penting bagi lingkungan tempat Bapak
berkerja? (people, artifact, repository)

Semuanya penting, dalam mengerjakan suatu pekerjaan perlu untuk


melakukan penggabungan aset pengetahuan tersebut, baik pengetahuan
berupa pengalaman, dokumen, dan prosedur kerja.

2. Kendala yang dialami dalam melakukan pekerjaan?

SK Ortaker yang belum selesai menyebabkan tidak jelasnya tugas.

3. Dalam menghadapi kendala pekerjaan, bagaimana cara menyelesaikannya?

Lebih banyak bertanya dan berdiskusi dengan pimpinan baik kepala


bagian dan wakil direktur.

4. Apakah ada fasilitas yang membantu dalam mendapatkan dan menyebarkan


pengetahuan di tempat Bapak bekerja?

Di sini ada forum dan rapat diskusi yang dikenal dengan “Selasaan”.
Forum ini membahas masalah-masalah dan kendala seputar pekerjaan
dengan kepala satuan pelaksanaan yang lain, kepala bagian dan wakil
direktur.

5. Dalam menjalankan pekerjaan, apakah menggunakan prosedur kerja (SOP)


yang berlaku atau rumus dan formulasi?

Sudah pasti dengan SOP karena di dalam SOP itu sendiri sudah tersusun
dari kebijakan-kebijakan yang ada dan rumusan-rumusan dalam
melakukan pekerjaan.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


184

6. Apakah peran SIMRS meliputi fitur bagi karyawan dalam menciptakan dan
berbagi pengetahuan?

Tidak ada, masih berupa sistem manajemen pelayanan rumah sakit saja.
Untuk edaran dokumen dan berbagi informasi seperti SOP, pengumuman
dan lainnya masih bersifat hardcopy. Untuk pengelolaan dokumen-
dokumen yang ada belum ter-cover pada SIMRS bahkan belum ada sistem
yang mengelola.

7. Apakah perlu sistem untuk mengelola pengetahuan yang ada?

Sangat perlu sekali. Namun butuh komitmen dari pimpinan atas untuk
membuat kebijakannya.

8. Apakah sering terjadi perubahan pekerjaan?

Tidak sering dan tidak banyak perubahan yang terjadi. Jika terjadi
perubahan dari pimpinan atas, tidak berpengaruh signifikan terhadap tugas
pekerjaan.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


185

Wawancara 5

Jabatan : Kepala satuan pelaksana kepegawaian

1. Apakah tugas utama bidang/unit Bapak?

Mengurusi masalah kepegawaian mencakup kesejahteraan dan asuransi


pegawai, database kepegawaian, dan remunerasi.

2. Apakah dalam melakukan pekerjaan menggunakan prosedur kerja/SOP atau


rumus dan formulasi data?

Lebih berdasarkan pada prosedur kerja (SOP) dan peraturan pemerintah.

3. Apakah sering terjadi perubahan pekerjaan berdasarkan perubahan regulasi


yang ada?

Di tahun 2015 dapat dikatakan tidak sering tapi cukup banyak perubahan-
perubahan yang berdampak pada pekerjaan. Namun perubahan-perubahan
tersebut tidak berdampak signifikan pada tugas pokok yang ada.

4. Apakah di unit Bapak sangat terkait atau tergantung dengan unit/bidang lain?

Ya, sangat bergantung. Contohnya, alur proses pembayaran gaji non-pns.


Rekapitulasi kehadiran harus dikirimkan dari masing-masing unit ke
bagian sumber daya manusia, khususnya unit kepegawaian. Kemudian
data yang ada dilakukan verifikasi dengan Payroll system dan
menghasilkan daftar gaji. Daftar gaji tersebut diserahkan kepada unit
keuangan untuk dipersiapkan anggaran gaji.

5. Apakah ada suatu forum diskusi pada unit yang Bapak pimpin jika terjadi
suatu kasus atau kendala dalam melakukan pekerjaan?

Ya, jika ada kendala atau kasus yang memang tidak bisa diselesaikan
sendiri, biasaya akan di-rembug-kan atau langsung Saya panggil staf yang
mengalami kendala untuk dicari penyelesaiannya.
Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


186

6. Apa kendala yang paling sering dihadapi pada unit Bapak?

Pertama, etos kerja sangat kurang. Kedua, efektifitas dan efisiensi kerja
yang menurun berakibat pada banyaknya pekerjaan yang delay/tertunda.

7. Apakah pengetahuan merupakan aset yang penting?

Ya. Pengetahuan itu aset yang penting banget. Untuk melakukan pekerjaan
butuh pengetahuan dan kehandalan atas pekerjaan tersebut.

8. Apakah perlu adanya sistem yang dapat mengelola pengetahuan yang ada?

Itu sangat perlu. Sistem seperti itu dirasa akan membantu.

9. Bagaimana bentuk penyebaran informasi yang terjadi di lingkungan Bapak


bekerja?

Informasi biasanya langsung diberitahukan dari dari satu orang ke orang


lainnya (dari mulut ke mulut). Tapi untuk informasi resmi internal rumah
sakit seperti SOP, kebijakan-kebijakan atau aturan-aturan baru disebarkan
dalam bentuk hardcopy. Ada juga beberapa pengumuman selain
disebarkan dalam hardcopy, juga ditempel pada papan pengumuman.
Sedangkan untuk informasi yang berkaitan dengan instansi pemerintah,
biasanya langsung kita akses ke web instansi tersebut.

10. Apakah ada suatu sistem informasi yang memfasilitasi dalam membagi
pengetahuan dan berdiskusi di lingkungan tempat Bapak bekerja?

Belum ada. Sejauh ini baru menggunakan bbm dan whatsapp, namun
hanya sebatas informasi saja bukan untuk tempat berdiskusi.

11. Apakah ada fasilitas untuk menempatkan/menyimpan pengetahuan tentang


kasus penyelesaian masalah pekerjaan di tempat Bapak bekerja?

Belum ada. Arsip-arsip dan dokumen tentang pekerjaan tersimpan di rak


dokumen. Walaupun sudah tertata rapi berdasarkan kategori tapi tetap
membutuhkan waktu dalam mencarinya. Dalam beberapa kasus sering

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


187

tercecer dokumen atau hilangnya dokumen yang ada. Sedangkan untuk


penyelesaian suatu kasus/masalah, setahu Saya belum di dokumentasikan.

12. Apakah sistem informasi pengelolaan pengetahuan diperlukan dalam


lingkungan RSUD Pasar Rebo

Sangat bagus dan sangat diperlukan sekali. Dulu saat Saya berada di
bagian hukum konseling, Saya memiliki suatu kasus yang bagus untuk jadi
pembelajaran bahkan sampai Saya dipindah ke unit ini, dokumen kasus
tersebut masih Saya bawa. Sistem yang disebutkan tadi bisa menjadi
fasilitas untuk menyimpan dokumentasi kasus ini.

13. Apakah ada informasi tambahan lainnya?

Jika dibuat menjadi web akan sangat bagus. Saya pernah melihat contoh
yang bagus dari Pusdatin BKD DKI Jakarta, untuk penyelesaian suatu
kasus diberikan contoh menggunakan video dan berbasis web online.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


188

Wawancara 6

Jabatan : Kepala dokter spesialis penyakit dalam

1. Apakah pengetahuan merupakan hal yang penting?

Ya, sangat penting.

2. Apakah dalam melakukan pekerjaan lebih sering menggunakan SOP/prosedur


kerja atau menggunakan rumus dan formulasi data?

Dengan SOP atau dikenal dengan nama clinical pathway dalam rumah
sakit.

3. Apakah sering terjadi discontinuity pekerjaan?

Jelas. Sering terjadi kasus yang berulang, kesalahan yang sama terulang.
Hal ini disebabkan tidak adanya database yang menyimpan kasus-kasus
serupa dan penyelesaian masalahnya. Sehingga saat mendapat kasus yang
sama harus membongkar kembali dokumen-dokumen yang ada.
Sedangkan dalam dokumen tersebut belum tentu isi konten yang tepat dan
benar. Misalnya, judul kasus dengan tema diabetes namun indikasi dan
penanganan bukan tentang penyakit diabetes.

4. Pada bagian mana yang paling sering terjadi discontinuity tersebut?

Semua bagian bahkan Saya sendiri sering mengalami kasus yang berulang.

5. Apakah pengetahuan perlu untuk dikelola?

Menurut Saya harus dikelola karena ini sangat membantu kami para dokter
dan memperkaya pengetahuan rumah sakit.

6. Adakah masalah yang dihadapi selama proses penanganan pasien terkait


dengan pengelolaan pengetahuan?

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


189

Kesulitannya adalah tidak berbasis data real, misalnya pasien demam


berdarah, ilmu diagnosanya ada bermacam-macam contoh dari RSCM,
dari luar negeri, tapi ilmu dari lingkungan kami (RSUD Pasar Rebo) yang
berbasis data epidemologi karakter penduduk Jakart Timur itu tidak ada.
Kembali kepada tidak adanya database yang bisa diakses/diolah. Sudah
dicoba secara manual tapi memakan waktu dan biaya yang besar. Sebagai
contoh, ada 5000 data dalam bentuk hardcopy tentang demam berdarah
setelah di audit ternyata bukan, dikatakan demam tapi tidak ada diagnosis
demam. Kurangnya kontrol akan data dan informasi yang ada.

7. Apakah menerapkan community of practice dalam lingkungan RSUD Pasar


Rebo?

Ada namun bersifat accidental bukan rutin. Seharusnya ada pertemuan


rutin untuk membahas

8. Bagaimana kondisi lingkungan di tempat Dokter bekerja terhadap pengelolaan


pengetahuan?

Kurang mendukung. Minimnya kebijakan dari atas untuk menggerakan


pegawai membagi pengetahuan. Sebenarnya pegawai itu bersifat tunduk
dan patuh terhadap organisasi, jadi jika dipancing pasti akan
melaksanakan.

9. Apakah Dokter bersedia memberikan komitmen dan dukungan dalam


mengelola pengetahuan yang ada?

Ya seumur hidup Saya karena itu sudah merupakan sumpah dokter untuk
mengembangkan dan menyebarkan pengetahuan miliki kami.

10. Apakah diperlukan suatu sistem untuk mengelola pengetahuan yang ada?

Sangat perlu sekali. Memudahkan untuk menggali informasi dan


pengetahuan yang ada, dan semua dalam bentuk paper-less.

11. Apakah ada tambahan informasi lainnya?

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


190

Minimal harus bersifat website, lebih bagus jika dapat diakses lewat
android.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


LAMPIRAN II
KUISIONER

Yth. Seluruh Pegawai RSUD Pasar Rebo DKI Jakarta


Saya, Theresia Puspa Wijayanti, mahasiswa Magister Teknologi Informasi
Universitas Indonesia (MTI-UI) saat ini sedang mengadakan penelitian. Kuisioner
ini disusun untuk melakukan penelitian sebagai syarat untuk kelulusan Karya
Akhir MTI-UI mengenai Perancangan Knowledge Management System. Mohon
kesediaan Bapak/Ibu yntuk mengisi kuisioner ini. Identitas responden akan
dirahasiakan. Atas kerjasama Bapak/Ibu, Saya ucapkan terima kasih.
Theresia Puspa Wijayanti

KUISIONER

Bidang/Subbidang :
Jabatan :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Masa Kerja :

Bagian I :

Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan memberikan tanda √ pada kolom


“Ya” atau “Tidak” yang menurut Anda paling sesuai dengan kondisi di organisasi
tempat Anda bekerja.

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah menurut Anda pengetahuan merupakan hal


yang penting?

191

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


192

2 Apakah menurut Anda pengetahuan yang ada saat ini


perlu dikelola?

3 Apakah organisasi tempat Anda bekerja sudah


memberikan fasilitas yang cukup dan memadai untuk
mencari dan berbagi pengetahuan? Misalnya ruang
rapat, website, internet, pelatihan, dan lain-lain

4 Apakah menurut Anda diperlukan sebuah sistem


informasi untuk memfasilitasi Anda dalam mencari
dan berbagi pengetahuan? Misal website untuk berbagi
pengetahuan, Document Management System, dan
lain-lain.

Bagian II :

Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan memberikan tanda √ pada kolom


jawaban yang menurut Anda paling mendekati dalam melakukan pekerjaan Anda
sehari-hari.

No Pertanyaan Jawaban

1 Dalam melakuan pekerjaan, seberapa □ Jarang / □ Sering /


seringkah terjadi ketidakjelasan/perubahan Rendah Tinggi
pekerjaan yang Anda lakukan?

2 Dalam melakukan pekerjaan, seberapa □ Sedikit / □ Banyak /


besarkah tingkat ketergantungan kesuksesan Rendah Tinggi
pekerjaan Anda dari usaha yang dilakukan oleh
bidang/subbidang lain?

3 Dalam melakukan pekerjaan, apakah Anda □ Rumus dan □ Prosedur

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


193

lebih sering melakukan pekerjaan berdasarkan Formulasi kerja /


rumus dan formulasi data atau berdasarkan SOP
prosedur kerja (SOP) yang ada?

4 Dalam melakukan pekerjaan, apakah Anda □ Langsung □ Media


lebih sering berbagi pengetahuan secara
Langsung (diskusi face to face, presentasi,
rapat) atau melalui Media (dokumen, email,
blog, dan lain-lain)

5 Dalam melakukan pekerjaan, seberapa □ Jarang / □ Sering /


seringkah terjadi perubahan atas aturan-aturan Rendah Tinggi
yang ada?

Bagian III : Pilih salah satu atau lebih jawaban dari pertanyaan di bawah ini

Menurut Anda fasilitas/fitur apa sajakah yang dapat Anda manfaatkan untuk
mencari, berbagi dan memelihara pengetahuan dan dokumen kerja yang Anda
miliki dengan memanfaatkan sistem informasi/website?

Pilih Satu atau lebih Jawaban

□ Dokumentasi Berita / Artikel □ Download / Upload Dokumen


(Manajemen dokumen)

□ Forum Diskusi □ Database berisi pengalaman tentang


penyelesaian kasus-kasus dengan
solusi yang telah dicapai

□ Pencarian Dokumen / Pencarian □ Chatting / Video Conference


Pengetahuan / Artikel

□ Mailing List □ Lainnya …………..

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


194

Bagian IV :

Pilihlah salah satu jawaban pada “Kondisi Saat Ini” dengan memberikan tanda √
dari setiap pertanyaan di bawah ini yang menurut Anda paling sesuai.

No Pertanyaan Kondisi Saat Ini

1 Saya terbiasa memanfaatkan informasi dan □ Sangat Tidak Setuju


pengetahuan yang Saya dapatkan pada □ Tidak Setuju
dokumen kerja yang lama untuk membuat □ Ragu-ragu
dokumen baru. □ Setuju
□ Sangat Setuju

2 Tersedia informasi dan pengetahuan yang □ Sangat Tidak Setuju


dapat Saya gunakan pada dokumen kerja □ Tidak Setuju
yang lama untuk membuat dokumen yang □ Ragu-ragu
baru □ Setuju
□ Sangat Setuju

3 Saya terbiasa berdiskusi dan berbagi □ Sangat Tidak Setuju


ide/pengetahuan dan mudah dimanfaatkan di □ Tidak Setuju
tempat Saya bekerja □ Ragu-ragu
□ Setuju
□ Sangat Setuju

4 Tersedia fasilitas untuk berdiskusi dan □ Sangat Tidak Setuju


berbagi ide/pengetahuan dan mudah □ Tidak Setuju
dimanfaatkan di tempat Saya bekerja □ Ragu-ragu
□ Setuju
□ Sangat Setuju

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


195

5 Saya terbiasa menggunakan fasilitas □ Sangat Tidak Setuju


pencarian dokumen □ Tidak Setuju
□ Ragu-ragu
□ Setuju
□ Sangat Setuju

6 Tersedia fasilitas untuk melakukakn □ Sangat Tidak Setuju


pencarian dokumen lama dan integrasi □ Tidak Setuju
(update) dokumen baru dan mudah □ Ragu-ragu
dimanfaatkan di tempat saya bekerja □ Setuju
□ Sangat Setuju

7 Saya terbiasa menuangkan ide dan □ Sangat Tidak Setuju


pengetahuan seputar kerja dalam media □ Tidak Setuju
(dokumen, rekaman, catatan, dan lain-lain) □ Ragu-ragu
□ Setuju
□ Sangat Setuju

8 Tersedia fasilitas untuk menuangkan ide dan □ Sangat Tidak Setuju


pengetahuan seputar kerja ke dalam media □ Tidak Setuju
(dokumen, rekaman, catatan, dan lain-lain) □ Ragu-ragu
dan mudah dimanfaatkan di tempat saya □ Setuju
bekerja □ Sangat Setuju

9 Saya terbiasa belajar dari membaca dokumen □ Sangat Tidak Setuju


laporan, prosedur, manual, berita, artikel □ Tidak Setuju
maupun dokumen-dokumen pengetahuan □ Ragu-ragu
yang dimiliki organisasi □ Setuju
□ Sangat Setuju

10 Tersedia fasilitas untuk belajar dari dokumen □ Sangat Tidak Setuju

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


196

laporan, prosedur, manual, berita, artikel □ Tidak Setuju


maupun dokumen-dokumen pengetahuan □ Ragu-ragu
yang lainnya dan mudah dimanfaatkan di □ Setuju
tempat Saya bekerja □ Sangat Setuju

11 Saya terbiasa untuk bertukar pengetahuan, □ Sangat Tidak Setuju


dokumen, artikel, catatan dan tulisan dengan □ Tidak Setuju
rekan kerja □ Ragu-ragu
□ Setuju
□ Sangat Setuju
12 Tersedia fasilitas untuk bertukar pengetahuan, □ Sangat Tidak Setuju
dokumen, artikel, catatan dan tulisan yang □ Tidak Setuju
tersedia dan mudah dimanfaatkan di tempat □ Ragu-ragu
Saya bekerja □ Setuju
□ Sangat Setuju

13 Saya terbiasa melakukan pekerjaan rutin □ Sangat Tidak Setuju


dengan memahami dan mempelajari prosedur □ Tidak Setuju
(SOP) kerja dan peraturan kerja yang ada □ Ragu-ragu
□ Setuju
□ Sangat Setuju

14 Tersedia fasilitas untuk mendapatkan □ Sangat Tidak Setuju


informasi seputar prosedur (SOP) kerja dan □ Tidak Setuju
peraturan yang ada dan mudah dimanfaatkan □ Ragu-ragu
di tempat Saya bekerja □ Setuju
□ Sangat Setuju

15 Saya terbiasa memberikan bantuan dan □ Sangat Tidak Setuju


arahan kepada rekan kerja Saya untuk □ Tidak Setuju
menyelesaikan suatu permasalahan kerja yang □ Ragu-ragu

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


197

muncul □ Setuju
□ Sangat Setuju

16 Tersedia fasilitas untuk berbagi pengalaman, □ Sangat Tidak Setuju


best practice, dan pengalaman berisi kasus- □ Tidak Setuju
kasus dengan solusi yang telah dicapai dalam □ Ragu-ragu
menyelesaikan permasalah kerja dan mudah □ Setuju
dimanfaatkan di tempat Saya bekerja □ Sangat Setuju

Bagian V :

Pilihlah salah stu jawaban atau lebih dengan memberikan tanda √ dari pertanyaan
di bawah ini yang menurut Anda paling sesuai.

1. Apakah saat ini dalam melakukan pertukaran informasi maupun pengetahuan


telah terfasilitasi?

□ Sudah

□ Belum

2. Jika Sudah, fasilitas apa saja yang telah tersedia untuk berbagi pengalaman,
pengetahuan maupun informasi?

□ Internet

□ Meja kerja pribadi, komputer, dan sambungan internet

□ Aula atau ruang rapat

□ Kantin

□ Perpustakaan

□ Lainnya
_______________________________________________________________

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


198

Bagian VI :

Pilihlah salah satu jawaban atau lebih dengan memberikan tanda √ dari
pertanyaan di bawah ini yang menurut Anda paling sesuai.

1. Jika dibuat sarana untuk forum komunikasi yang sesuai dengan bidang
pekerjaan Anda, maka peran aktif apa sajakah yang bisa Anda lakukan?

□ Memberi arahan dan masukan

□ Peran aktif membagi pengetahuan melalui lisan

□ Peran aktif membagi pengetahuan melalui tulisan

□ Peran aktif mendapatkan pengetahuan dalam pertemuan langsung

□ Peran aktif mendapatkan pengetahuan dengan membaca dokumen

□ Peran lainnya :
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu dalam mengisi lembar kuisioner ini.

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


LAMPIRAN III
DATA STATISTIK KUISIONER

A. Bagian I, II dan III

Keterangan :

1 = 20-29 tahun 1= < 5 tahun


1 = SMA
2 = 30-39 tahun 2 = 5 – 14 tahun
1 = pria 2 = Diploma
Usia 3 = 40-49 tahun Jenis kelamin Pendidikan Masa kerja 3 = 15 – 30 tahun
2 = wanita 3 = Sarjana
4 = >49 tahun 4 = >30 tahun
4 = Pasca sarjana

Pentingnya 1 = Ya 1 = Ya Kesiapan 1 = Ya Kebutuhan 1 = Ya


Kebutuhan KM
pengetahuan 2 = Tidak 2 = Tidak infrastruktur 2 = Tidak KMS 2 = Tidak
1 = jarang / 1= sedikit / 1 = Declarative 1 = tacit
rendah Task rendah Declarative / 2 = procedural Tacit / 2 = explicit
Task uncertainty
2 = sering / interdependence 2 = banyak / procedural 3 = declarative & explicit 3 = tacit & explicit
tinggi tinggi procedural
1 = jarang /
Environmental rendah
uncertainty 2 = sering /
tinggi

199

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


200

environmen-
pentingnya_

task_interde

tacit_explicit
declarative_
infrastruktur

task_uncer-
kebutuhan_

kebutuhan_
masa_kerja

pengetahu-
pendidikan
jenis_kela-

procedural

tal_uncert-
kesiapan_

pendence
tainty

ainty
kms
usia

min

km
an
ID

001 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1
3
002 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2

003 3 2 2 3 1 1 2 1 1 2 2 1 2

004 1 1 3 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1

005 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1

006 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2

007 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2

008 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2

009 3 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1

010 3 2 3 3 1 1 1 1 1 2 2 1 1

011 4 2 3 4 1 1 1 1 1 2 2 1 2

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


201

environmen-
pentingnya_

task_interde

tacit_explicit
declarative_
infrastruktur

task_uncer-
kebutuhan_

kebutuhan_
masa_kerja

pengetahu-
pendidikan
jenis_kela-

procedural

tal_uncert-
kesiapan_

pendence
tainty

ainty
kms
usia

min

km
an
ID

012 3 1 3 3 1 1 2 1 2 2 2 2 2

013 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2

014 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2

015 4 2 3 3 1 1 1 1 2 2 2 1 2

016 4 1 3 3 1 1 1 1 1 2 2 1 2

017 4 1 4 3 1 1 1 1 2 1 2 1 1

018 2 2 2 3 1 1 2 1 2 2 1 2 1

019 3 1 1 3 1 1 2 1 2 2 2 1 2

020 2 2 3 3 1 1 2 2 2 2 2 1 2

021 3 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1

022 3 1 3 3 1 1 1 1 1 2 2 1 1

023 4 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


202

environmen-
pentingnya_

task_interde

tacit_explicit
declarative_
infrastruktur

task_uncer-
kebutuhan_

kebutuhan_
masa_kerja

pengetahu-
pendidikan
jenis_kela-

procedural

tal_uncert-
kesiapan_

pendence
tainty

ainty
kms
usia

min

km
an
ID

024 3 1 3 3 1 1 1 1 2 2 2 1 1

025 2 2 3 3 1 1 1 1 1 2 2 2 1

026 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2

027 3 1 1 3 1 1 1 1 1 2 2 1 1

028 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1

029 3 2 3 3 1 1 1 1 1 2 2 2 1

030 3 2 3 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2

031 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2

032 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1

033 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1

034 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1

035 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


203

environmen-
pentingnya_

task_interde

tacit_explicit
declarative_
infrastruktur

task_uncer-
kebutuhan_

kebutuhan_
masa_kerja

pengetahu-
pendidikan
jenis_kela-

procedural

tal_uncert-
kesiapan_

pendence
tainty

ainty
kms
usia

min

km
an
ID

036 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1

037 3 1 4 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2

038 2 1 3 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1

039 2 1 3 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1

040 1 2 3 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1

041 4 2 3 3 1 1 2 1 1 2 2 1 1

042 1 2 3 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1

043 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1

044 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1

045 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1

046 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2

047 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


204

environmen-
pentingnya_

task_interde

tacit_explicit
declarative_
infrastruktur

task_uncer-
kebutuhan_

kebutuhan_
masa_kerja

pengetahu-
pendidikan
jenis_kela-

procedural

tal_uncert-
kesiapan_

pendence
tainty

ainty
kms
usia

min

km
an
ID

048 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1

049 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1

050 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2

051 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1

052 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2

053 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2

054 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2

055 3 2 3 3 1 1 2 1 1 1 2 1 2

056 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1

057 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2

058 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1

059 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


205

environmen-
pentingnya_

task_interde

tacit_explicit
declarative_
infrastruktur

task_uncer-
kebutuhan_

kebutuhan_
masa_kerja

pengetahu-
pendidikan
jenis_kela-

procedural

tal_uncert-
kesiapan_

pendence
tainty

ainty
kms
usia

min

km
an
ID

060 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

061 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2

062 2 2 2 3 1 1 2 1 1 2 2 1 2

063 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1

064 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2

065 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1

066 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1

067 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1

068 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1

069 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1

070 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1

071 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


206

environmen-
pentingnya_

task_interde

tacit_explicit
declarative_
infrastruktur

task_uncer-
kebutuhan_

kebutuhan_
masa_kerja

pengetahu-
pendidikan
jenis_kela-

procedural

tal_uncert-
kesiapan_

pendence
tainty

ainty
kms
usia

min

km
an
ID

072 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1

073 2 2 2 3 1 1 2 2 1 1 2 1 1

074 2 1 3 3 1 1 2 1 2 2 2 1 2

075 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2

076 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1

077 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1

078 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2

079 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1

080 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1

081 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2

082 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2

083 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


207

environmen-
pentingnya_

task_interde

tacit_explicit
declarative_
infrastruktur

task_uncer-
kebutuhan_

kebutuhan_
masa_kerja

pengetahu-
pendidikan
jenis_kela-

procedural

tal_uncert-
kesiapan_

pendence
tainty

ainty
kms
usia

min

km
an
ID

084 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2

085 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1

086 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1

087 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

088 3 2 3 3 1 1 2 1 1 2 2 1 1

089 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2

090 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1

091 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2

092 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2

093 3 2 2 3 1 1 1 1 1 1 2 1 2

094 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1

095 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


208

environmen-
pentingnya_

task_interde

tacit_explicit
declarative_
infrastruktur

task_uncer-
kebutuhan_

kebutuhan_
masa_kerja

pengetahu-
pendidikan
jenis_kela-

procedural

tal_uncert-
kesiapan_

pendence
tainty

ainty
kms
usia

min

km
an
ID

096 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1

097 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2

098 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2

099 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2

100 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2

101 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1

102 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1

103 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1

104 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1

105 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1

106 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2

107 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


209

environmen-
pentingnya_

task_interde

tacit_explicit
declarative_
infrastruktur

task_uncer-
kebutuhan_

kebutuhan_
masa_kerja

pengetahu-
pendidikan
jenis_kela-

procedural

tal_uncert-
kesiapan_

pendence
tainty

ainty
kms
usia

min

km
an
ID

108 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1

109 4 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1

110 3 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1

111 4 2 2 3 1 1 1 1 1 2 2 1 1

112 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1

113 3 2 1 3 1 1 2 1 1 1 2 1 1

114 4 2 2 3 1 1 1 1 1 2 2 1 1

115 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1

116 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1

117 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1

118 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1

119 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


210

environmen-
pentingnya_

task_interde

tacit_explicit
declarative_
infrastruktur

task_uncer-
kebutuhan_

kebutuhan_
masa_kerja

pengetahu-
pendidikan
jenis_kela-

procedural

tal_uncert-
kesiapan_

pendence
tainty

ainty
kms
usia

min

km
an
ID

120 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1

121 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1

122 4 2 2 3 1 1 1 1 1 2 2 1 1

123 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2

124 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1

125 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1

126 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1

127 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 2 1 2

128 3 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2

129 4 2 2 3 1 1 1 1 1 1 2 2 1

130 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2

131 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


211

B. Bagian IV, V, VI, dan VII

Keterangan :

Pencarian dokumen/
Fitur 01 Dokumentasi pengetahuan/artikel Fitur 02 Forum diskusi Fitur 03
pengetahuan/ artikel
Database berisi pengalaman
Download / upload dokumen tentang penyelesaian kasus-
Fitur 04 Mailing list Fitur 05 Fitur 06
(manajemen dokumen) kasus dengan solusi yang telah
dicapai
Fitur 07 Chatting / video conference Fitur 08 Fitur lain-lain COM Combination
Social for knowledge
SKS Social for knowledge sharing SKD EXT Externalization
discovery
INT Internalization EXC Exchange RO Routines
LF Yaitu lingkungan fisik. LF 01 1 = Sudah ada
Pertanyaan seputar 2 = Belum ada
DIR Direction ketersediaan sarana yang
memfasilitasi proses berbagi
pengetahuan
LF 02 Internet LF 03 Meja kerja pribadi, komputer LF 04 Aula atau ruang rapat

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


212

dan sambungan internet


LF 05 Kantin LF 06 Perpustakaan LF 07 Lokasi lainnya
COP Adalah community of practice. COP 01 Memberi arahan dan COP 02 Peran aktif membagi
Menggali informasi ketersediaan masukan pengetahuan melalui lisan
responden untuk berperan aktif
dalam komunitas
COP 03 Peran aktif membagi pengetahuan COP 04 Peran aktif mendapatkan COP 05 Peran aktif mendapatkan
melalui tulisan pengetahuan dalam pengetahuan dengan membaca
pertemuan langsung dokumen
COP 06 Peran lainnya
COM01
COM02

COP01
COP02
COP03
COP04
COP05
COP06
SKD01
SKD02

EXC01
EXC02
SKS01
SKS02

EXT01
EXT02

DIR01
DIR02
fitur01
fitur02
fitur03
fitur04
fitur05
fitur06
fitur07
fitur08

INT01
INT02

RO01
RO02

LF01
LF02
LF03
LF04
LF05
LF06
LF07
ID
001

Y 2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y
002

Y 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y
003

Y Y 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 5 2 4 5 4 3 1 Y Y Y Y Y
004

Y Y Y 2 4 4 3 2 3 4 2 4 3 4 2 4 4 4 4 1 Y Y Y Y

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


213

COM01
COM02

COP01
COP02
COP03
COP04
COP05
COP06
SKD01
SKD02

EXC01
EXC02
SKS01
SKS02

EXT01
EXT02

DIR01
DIR02
fitur01
fitur02
fitur03
fitur04
fitur05
fitur06
fitur07
fitur08

INT01
INT02

RO01
RO02

LF01
LF02
LF03
LF04
LF05
LF06
LF07
ID
005

Y 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y Y Y
006

Y 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y
007

Y 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y
008

Y 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 Y Y Y Y Y
009

Y 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 1 Y Y
010

Y Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y
011

Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 Y Y Y Y Y Y Y Y Y
012

Y Y Y 4 4 4 3 4 2 4 3 4 2 4 2 4 2 4 2 1 Y Y
013

Y Y Y 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 1 Y Y
014

Y 4 4 5 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 1 Y Y
015

Y Y Y 2 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 1 Y Y

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


214

COM01
COM02

COP01
COP02
COP03
COP04
COP05
COP06
SKD01
SKD02

EXC01
EXC02
SKS01
SKS02

EXT01
EXT02

DIR01
DIR02
fitur01
fitur02
fitur03
fitur04
fitur05
fitur06
fitur07
fitur08

INT01
INT02

RO01
RO02

LF01
LF02
LF03
LF04
LF05
LF06
LF07
ID
016

Y 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 1 Y Y
017

Y Y 4 4 4 2 3 3 2 2 4 3 4 3 4 3 4 3 1 Y Y
018

Y Y Y 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 1 Y Y Y Y Y Y Y
019

4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 2 2 4 4 3 3 1 Y Y
020

Y Y Y Y 2 4 4 2 4 3 4 3 4 3 2 2 4 4 4 3 1 Y Y
021

Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y
022

Y Y Y Y 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 Y Y
023

Y Y 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 1 Y Y Y Y Y
024

Y Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y
025

Y Y Y Y 4 3 4 3 4 2 2 2 4 2 3 2 4 4 4 2 1 Y Y Y Y Y
026

Y 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


215

COM01
COM02

COP01
COP02
COP03
COP04
COP05
COP06
SKD01
SKD02

EXC01
EXC02
SKS01
SKS02

EXT01
EXT02

DIR01
DIR02
fitur01
fitur02
fitur03
fitur04
fitur05
fitur06
fitur07
fitur08

INT01
INT02

RO01
RO02

LF01
LF02
LF03
LF04
LF05
LF06
LF07
ID
027

Y 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 1 Y Y
028

Y Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 1 Y Y Y Y Y
029

Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y Y
030

Y Y Y Y 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 1 Y Y Y Y
031

Y Y Y Y Y Y 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 1 Y Y Y Y Y Y
032

Y Y Y Y Y Y 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y Y Y Y Y Y
033

2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 2 Y Y Y Y
034

Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 Y
035

Y 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 Y
036

Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 Y

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


216

COM01
COM02

COP01
COP02
COP03
COP04
COP05
COP06
SKD01
SKD02

EXC01
EXC02
SKS01
SKS02

EXT01
EXT02

DIR01
DIR02
fitur01
fitur02
fitur03
fitur04
fitur05
fitur06
fitur07
fitur08

INT01
INT02

RO01
RO02

LF01
LF02
LF03
LF04
LF05
LF06
LF07
ID

WA Group
037

Y Y Y Y Y Y 5 2 2 2 2 1 3 2 3 1 1 1 4 2 3 2 2 Y Y Y Y Y
038

Y Y Y 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y
039

Y Y Y 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y

Internet
040

Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y
041

Y Y Y Y Y Y 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y Y Y Y
042

Y Y Y Y 4 4 4 2 4 2 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 2 Y
043

Y Y Y 4 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 2 4 4 3 2 1 Y Y Y Y Y Y
044

Y Y 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


217

COM01
COM02

COP01
COP02
COP03
COP04
COP05
COP06
SKD01
SKD02

EXC01
EXC02
SKS01
SKS02

EXT01
EXT02

DIR01
DIR02
fitur01
fitur02
fitur03
fitur04
fitur05
fitur06
fitur07
fitur08

INT01
INT02

RO01
RO02

LF01
LF02
LF03
LF04
LF05
LF06
LF07
ID
045

Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y
046

Y Y Y Y 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 Y Y Y
047

Y Y Y Y 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 2 Y Y Y Y
048

Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y
049

Y Y Y 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 Y Y Y
050

Y Y Y Y 5 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 2 Y
051

Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y
052

Y Y Y 2 2 4 3 4 2 1 3 4 3 5 1 4 5 4 4 1 Y Y
053

Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y
054

Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y Y
055

Y Y Y 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 Y Y Y Y Y

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


218

COM01
COM02

COP01
COP02
COP03
COP04
COP05
COP06
SKD01
SKD02

EXC01
EXC02
SKS01
SKS02

EXT01
EXT02

DIR01
DIR02
fitur01
fitur02
fitur03
fitur04
fitur05
fitur06
fitur07
fitur08

INT01
INT02

RO01
RO02

LF01
LF02
LF03
LF04
LF05
LF06
LF07
ID
056

Y Y 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 5 2 4 4 4 3 1 Y Y
057

Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y
058

Y Y Y 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 1 Y Y Y Y
059

Y Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y Y
060

Y Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y Y
061

Y Y Y 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 Y Y
062

Y Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 Y
063

Y Y Y 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 1 Y Y Y Y Y Y Y
Group Chat
064

Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 5 5 5 5 1 Y Y
065

Y Y 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 Y Y Y

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


219

COM01
COM02

COP01
COP02
COP03
COP04
COP05
COP06
SKD01
SKD02

EXC01
EXC02
SKS01
SKS02

EXT01
EXT02

DIR01
DIR02
fitur01
fitur02
fitur03
fitur04
fitur05
fitur06
fitur07
fitur08

INT01
INT02

RO01
RO02

LF01
LF02
LF03
LF04
LF05
LF06
LF07
ID
066

Y Y 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 Y Y Y
067

Y Y Y 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 Y
068

Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y
069

Y Y Y Y 1 3 1 3 3 1 4 4 3 3 5 4 1 2 4 4 1 Y Y
070

Y Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 1 Y Y
071

Y Y Y Y 3 3 4 4 4 2 3 3 3 2 2 2 5 5 5 4 1 Y Y
072

Y Y Y Y 4 4 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 1 Y Y Y Y Y
073

4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 1 Y Y Y Y Y Y
074

Y Y Y Y Y Y Y 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 1 1 4 4 4 4 1 Y Y Y Y
075

Y Y Y Y 4 4 4 4 4 5 4 5 4 2 4 2 4 2 4 2 1 Y Y Y Y Y Y Y
076

Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


220

COM01
COM02

COP01
COP02
COP03
COP04
COP05
COP06
SKD01
SKD02

EXC01
EXC02
SKS01
SKS02

EXT01
EXT02

DIR01
DIR02
fitur01
fitur02
fitur03
fitur04
fitur05
fitur06
fitur07
fitur08

INT01
INT02

RO01
RO02

LF01
LF02
LF03
LF04
LF05
LF06
LF07
ID
077

Y Y Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y Y Y
078

Y Y Y Y 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y Y Y Y
079

Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 1 Y Y
080

Y Y Y Y 4 4 4 4 4 1 2 2 2 2 4 2 4 4 4 4 1 Y Y Y
081

Y Y Y Y 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 Y Y Y
082

Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y
083

Y Y Y 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y
084

Y Y Y 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y
085

Y Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y Y
086

Y Y Y Y 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2
087

Y Y 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 Y Y Y

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


221

COM01
COM02

COP01
COP02
COP03
COP04
COP05
COP06
SKD01
SKD02

EXC01
EXC02
SKS01
SKS02

EXT01
EXT02

DIR01
DIR02
fitur01
fitur02
fitur03
fitur04
fitur05
fitur06
fitur07
fitur08

INT01
INT02

RO01
RO02

LF01
LF02
LF03
LF04
LF05
LF06
LF07
ID
088

Y 4 4 5 3 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 5 5 2 Y
089

Y Y 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 1 Y Y Y Y
090

Y 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y
091

Y Y Y 4 2 4 4 4 2 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 1 Y Y Y Y
092

Y Y Y Y 4 4 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y
093

Y Y Y 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y
094

Y Y Y 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 1 Y Y Y
095

Y Y 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 1 Y Y
096

Y Y Y Y 4 4 5 2 2 4 2 2 4 4 4 4 3 4 3 2 1 Y Y Y Y
097

Y Y Y Y 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 Y
098

Y Y Y 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 1 Y Y

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


222

COM01
COM02

COP01
COP02
COP03
COP04
COP05
COP06
SKD01
SKD02

EXC01
EXC02
SKS01
SKS02

EXT01
EXT02

DIR01
DIR02
fitur01
fitur02
fitur03
fitur04
fitur05
fitur06
fitur07
fitur08

INT01
INT02

RO01
RO02

LF01
LF02
LF03
LF04
LF05
LF06
LF07
ID
099

Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y
100

Y Y Y 4 4 4 3 4 2 2 3 4 2 3 2 3 3 3 4 1 Y Y Y
101

Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 1 Y Y Y
102

Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 1 Y Y Y Y
103

Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 1 Y Y
104

Y Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 1 Y Y
105

Y Y Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 Y Y Y Y
106

Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y Y Y
107

Y Y Y Y 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 Y Y
108

Y Y 3 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y
109

Y Y 3 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 1 Y Y

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


223

COM01
COM02

COP01
COP02
COP03
COP04
COP05
COP06
SKD01
SKD02

EXC01
EXC02
SKS01
SKS02

EXT01
EXT02

DIR01
DIR02
fitur01
fitur02
fitur03
fitur04
fitur05
fitur06
fitur07
fitur08

INT01
INT02

RO01
RO02

LF01
LF02
LF03
LF04
LF05
LF06
LF07
ID
110

Y Y 3 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y
111

Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y Y Y
112

Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y Y Y Y Y Y Y
113

Y 4 4 4 2 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 2 Y Y
114

Y Y Y Y Y Y 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 Y Y Y Y Y Y
115

Y Y Y Y Y Y 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 Y Y Y Y Y Y
116

Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y Y Y Y
117

Y Y Y Y Y Y 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 Y Y Y Y Y Y
118

Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y Y Y Y
119

Y Y 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 Y Y
120

Y Y 4 4 4 2 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 2 Y Y

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015


224

COM01
COM02

COP01
COP02
COP03
COP04
COP05
COP06
SKD01
SKD02

EXC01
EXC02
SKS01
SKS02

EXT01
EXT02

DIR01
DIR02
fitur01
fitur02
fitur03
fitur04
fitur05
fitur06
fitur07
fitur08

INT01
INT02

RO01
RO02

LF01
LF02
LF03
LF04
LF05
LF06
LF07
ID
121

Y Y Y Y Y Y 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 Y Y Y Y Y Y
122

Y Y Y Y Y Y 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 Y Y Y Y Y Y
123

Y Y Y 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y
124

Y Y 3 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y
125

Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y Y
126

Y Y Y 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y Y Y
127

Y Y Y 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 1 Y Y Y Y
128

Y Y Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 Y Y Y Y
129

Y Y Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Y Y Y Y
130

Y Y Y 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 Y Y Y
131

Y Y Y 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Y Y Y

Universitas Indonesia

Perancangan knowledge …, Theresia Puspa Wijayanti, Fasilkom UI, 2015

Anda mungkin juga menyukai