Anda di halaman 1dari 104

TESIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI FAKULTAS ADAB UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA DENGAN KONSEP HUMAN COMPUTER

INTERACTION Raden Muhamad Mahrus Hidayatullah Efendi 14972/PS/MTI/04

Tesis yang ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Magister Teknik Program Studi : Magister Teknik Informatika

KEPADA : SEKOLAH PASCASARJANA MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAHMADA YOGYAKARTA 2007

HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, Maret 2007

Raden Muhamad Mahrus Hidayatullah Efendi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Abah M. Masyhuri Es, BA dan Ibu Hj. Sofia Hartati yang telah mengasuh dan mendidik penulis dengan penuh keikhlasan Istri tercinta, Siti Lukluk Mufiah, S.Ag. yang dengan penuh setia memberi semangat dan mendampingi penulis tuk menggapai cita dan cinta Aufa, Najwa, Haniin dan Ata, Jadilah Qurrota Ayuninaa di dunia dan diakherat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tempat menabur ibadah Para pecinta Teknologi Informasi

PRAKATA

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas Rahmat, Taufiq, dan Hidayah serta Inayah-Nya, Tesis dengan Judul : Perancangan Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan Konsep Human Computer Interaction ini dapat diselesaikan oleh penulis. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyarataan dalam mendapatkan gelar Magister Teknik pada Sekolah Pascasarjana Magister Teknologi Informasi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Gadjahmada Yogyakarta. Tesis ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1. Bapak Dr. Ir. Lukito Edi Nugroho,M.Sc., selaku direktur Magister Teknologi Informasi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Gadjahmada Yogyakarta, yang telah melayani serta memberikan fasilitas bagi kelancaran studi. 2. Bapak Ir. Rudy Hartanto, MT., selaku pembimbing I dan Bp. Muhammad Nur Rizal, ST., M.Eng, selaku pembimbing II yang dengan penuh kesabaran diselasela kesibukannya selalu memberikan petunjuk, bimbingan, saran-saran serta dorongan bagi penyelesaian tesis ini. 3. Ibu dan Bapak Dosen pengampu mata kuliah pada Magister Teknologi Informasi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Gadjahmada Yogyakarta, yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.

4. Prof. Dr. H. Amin Abdullah, Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Canadian Indonesian Development Agency dan Departemen Agama Republik Indonesia yang telah memberikan kesempatan dan biaya untuk meneruskan studi penulis. 5. Bapak Drs. H. M. Syakir Ali, M.Si., Dekan Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang telah memberikan izin bagi studi penulis. 6. Segenap Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan masukan demi terwujudnya Tesis yang lebih baik. 7. Istri tercinta Siti Lukluk Mufidah, S.Ag, ananda Aufa, Najwa, Hanin dan Ata, tiada kata-kata yang bermakna cukup sepadan atas pengorbanan dan ketabahan kalian selama ini, marilah kita syukuri nikmat Allah dengan amal sholih. 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu selama penulis studi hingga penyelesaian Tesis ini. Semoga Allah SWT berkenan memberikan balasan yang sesuai dengan budi baik yang telah mereka berikan. Penulis berharap semoga Tesis ini bermanfaat bagi pengembangan pendidikan, terutama di bidang Teknologi Informasi. Yogyakarta, Maret 2007

Penulis,

Raden Muhamad Mahrus Hidayatullah Efendi

INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk merancang Sistem Informasi Akademik di

Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan konsep Human Computer Interaction. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis induktif dengan mengesampingkan hipotesis awal penelitian, tetai mencari pola , bentuk dan tema-tema untuk dapat mengungkapkan data secara sistematis. Adapun hasil dari penelitian ini adalah Konsep Human Computer Interaction yang diterapkan pada SIA di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta belum diterapkan dengan baik, karena usability, safe system, functionals system, effective dan efficient belum dapat dilaksanakan sepenuhnya. Rekomendasi perancangan yang dibuat penulis adalah SIA yang berbasis Web(Web based), dengan tetap memperhatikan konsep-konsep dasar dari HCI. Kata Kunci : Human Computer Interaction, Sistem Informasi Akademik

ABSTRACT

This thesis deals with the implementation of human computer interaction theory at academic information system at the Faculty letters State Islamic University Sunan Kalijaga Yogyakarta. This research has applied qualitative method using inductive analysis approach to put aside early research hypothesis. Furthermore, pattern, mode and themes are discussed to reveal the data systematically. The finding of the research of human computer interaction which is applied at Faculty of Letters academic information system has given the lack of human computer interaction theorys implementation. This condition is caused by the partial usage of basic theory of HCI which consists of usability, safe system, and functional system and effectiveness and efficiency. Writers system development recommendation is Web-based AIS implementing basic theory of HCI. Key Words: Human Computer Interaction, Academic Information System

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

...

i ii iii iv v vii viii ix xi xiii 1 1 6 6 7 7 9 9 10 10 10 15

HALAMAN PENGESAHAN ... HALAMAN PERNYATAAN .. HALAMAN PERSEMBAHAN PRAKATA ... INTISARI ABSTRACT ... DAFTAR ISI .. DAFTAR TABEL . DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... BAB. I PENDAHULUAN ............................................................................... 1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1.2. Perumusan Masalah .................................................................................... 1.3. Batasan Masalah ......................................................................................... 1.4. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 1.5. Manfaat Penelitian ...................................................................................... BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 2.1. Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 2.2. Landasan Teori ............................................................................................ A. Pengenalan HCI ....................................................................................... B. Manusia dan Teknologi : Manusia ........................................................... C. Manusia dan Teknologi : Teknologi ........................................................

D. Desain Interaksi ; teknik dan Metode ...................................................... E. Desain Interaksi : Dukungan untuk Desainer ........................................... 2.3. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 2.4. Pertanyaan Penelitian ................................................................................... BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 3.2. Pendekatan Penelitian ................................................................................. 3.3. Subyek Penelitian ...................................................................................... 3.4. Tehnik Pengumpulan Data .......................................................................... 3.5. Tehnik Analisa Data ................................................................................... BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SIA FAKULTAS ADAB UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA .. 4.1. Evaluasi SIA Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ................... 4.2. Rekomendasi SIA ........................................................................................ 4.3. Perancangan ................................................................................................. 4.3.1. Desain Database SIA ................................................................................ 4.3.2. Link dan Navigasi ..................................................................................... BAB V KESIMPULAN .................................................................................... 5.1. Kesimpulan .................................................................................................. 5.2. Saran-Saran .................................................................................................. 5.3. Rekomendasi ................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

18 21 22 23 24 24 24 26 26 31

33 33 62 63 63 80 89 89 90 91

10

DAFTAR TABEL

No Tabel 1 Tabel. 1 Tabel. 2 Tabel. 3 Tabel. 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9

Keterangan Tabel 2 Pengalaman User Menggunakan Komputer Waktu Menggunakan SIA dalam Satu Semester Content yang dibutuhkan user dalam bidang akademik. Bahasa Penyajian Isi Informasi dalam SIA Kesesuaian Isi Informasi dalam SIA Orientasi Kebutuhan User pada SIA Ketersediaan Informasi dalam SIA Keinginan User Terhadap SIA Kesalahan (kegagalan) SIA dalam memberikan informasi

halaman 34 34 35 36 37 38 39 39 40 41 42 43 45 45 46 47 48 49 50 51

Tabel 10 Akurasi Penyajian Informasi dalam SIA Tabel 11 Ketepatan Informasi dalam SIA Tabel 12 Petunjuk Penggunaan SIA Tabel 13 Dukungan SIA dalam Proses Belajar Tabel 14 Kepercayaan Terhadap Informasi SIA Tabel 15 Layout pada setiap fungsi dalam Sistem Informasi Tabel 16 Tabel 17 Penyajian Hasil Output Ketertarikan User Terhadap Desain Input SIA

Tabel 18 Kemudahan Mekanisme dan Operasional SIA Tabel 19 Interaksi User dengan SIA Tabel 20 Kemudahan Penemuan Informasi SIA

11

Tabel 21 Akses Terhadap SIA Secara On-Line Tabel 22 Penggunaan Bahasa Dalam Pengembangan SIA

51 53 53 55 Dalam 55 56 57

Tabel 23 Koneksi Jaringan dalam Pengembangan SIA Tabel 24 Pilihan Warna Dalam Pengembangan SIA Tabel 25 User Interface Design Yang Dilakukan

Pengembangan SIA Tabel 26 Perbaikan dalam Pengembangan SIA Tabel 27 Desain User Manual bagi User

12

DAFTAR GAMBAR No Gambar 1 Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6 Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9 Gambar 10 Gambar 11 Gambar 12 Tampilan SIA Contoh Tampilan SIA yang Menggunakan Icon Relasi Antar Tabel Diagram Link dan Navigasi dari Perancangan SIA Tampilan Ketika User Melakukan Login Tampilan pada Halaman Home Tampilan pada Halaman Master Data Tampilan pada Halaman Proses Data Tampilan pada Halaman Cetak Output Proses Tampilan pada Halaman Pergantian Password User Tampilan pada Halaman Online Help Tampilan pada Halaman Logout

Keterangan Gambar 2

Halaman 3 44 49 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88

13

BAB I PENGANTAR

1.1. Latar Belakang Teknologi Informasi telah merambah ke seluruh sektor kehidupan, mulai dari digunakannya Teknologi Informasi ini hanya sebagai pengganti mesin ketik sampai dengan yang sudah mendukung dalam pengambilan keputusan manajemen. Teknologi Informasi telah berkembang begitu pesat. Hal ini tentu saja membawa dampak perubahan seluruh sektor kehidupan manusia. Pada dasarnya Teknologi informasi adalah perangkat yang berharga karena dapat memberikan berbagai manfaat baik langsung maupun tidak langsung. Pengetahuan tentang Teknologi informasi ini sangat penting, hal ini disebabkan karena : 1) Teknologi Informasi berada dimana-mana 2) Teknologi Informasi dapat membantu manusia menjadi lebih produktif 3) Teknologi Informasi itu menggairahkan dan dapat memberikan perubahan 4) Teknologi Informasi dapat mempertinggi karir 5) Teknologi Informasi dapat memberikan kesempatan luas kepada manusia di dunia ini. Teknologi informasi mencakup teknologi komputer dan teknologi komunikasi. Lebih rinci, teknologi informasi dapat dikelompokkan menjadi enam teknologi, yaitu teknologi komunikasi, teknologi masukan, teknologi perangkat lunak, teknologi penyimpan, dan teknologi mesin pemroses 1).
1)Abdul Kadir & Terra Ch. Triwahyuni. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi. Andi Offset. Yogyakarta. Hal. 5.

14

Keenam teknologi di atas terangkai dalam satu sistem, yaitu sistem teknologi informasi. Sistem ini terbentuk sehubungan dengan penggunaan teknologi informasi. Suatu sistem teknologi informasi pada dasarnya tidak hanya mencakup hal-hal yang bersifat fisik saja, seperti komputer dan printer, tetapi juga mencakup hal-hal yang tidak terlihat secara fisik, yaitu software dan yang lebih penting adalah faktor manusia. Dengan kata lain, komponen utama sistem teknologi informasi adalah berupa : 1) Perangkat keras (hardware) 2) Perangkat lunak (software) dan 3) Manusia (brainware) 2) Ketiga komponen ini satu sama lain saling terkait. Bagaimana perangkat keras ini dapat mendukung perfoma dari perangkat lunak, syarat-syarat dari device yang dibutuhkan oleh perangkat lunak mestinya dapat dipenuhi oleh perangkat keras ini. Bagaimana Processor, memory, storage dan seluruh perangkat keras yang dibutuhkan untuk menunjang kinerja dari perangkat lunak perlu diperhatikan. Juga yang tidak kalah pentingnya adalah unsur manusia (brainware) sebagai pemakai dari rangkaian hardware dan software ini perlu diperhatikan. Apakah brainware ini sudah akrab untuk menggunakan software yang ada ? bagaimana interaksi yang dapat dibangun antara komputer dengan pengguna ? banyak sekali hal-hal yang perlu diperhatikan dalam hubungannya dengan bagaimana komputer dan manusia saling berinteraksi, sehingga terjadi komunikasi sesuai dengan yang diinginkan. Permasalahan-permasalahan yang sering muncul dalam interaksi antara manusia dengan komputer adalah sering terjadinya salah persepsi manusia (user)
2)Ibid. Hal. 9.

15

terhadap software yang ada, sehingga bukan efektivitas dan efisiensi kerja yang diperoleh, akan tetapi justru menyebabkan pekerjaan tidak efisien dan efektif, user sering mengalami kesulitan menggunakan software tersebut karena tidak familiar dengan perangkat lunak yang ada. Fakultas Adab adalah merupakan salah satu dari fakultas yang ada di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Transformasi yang terjadi dalam institusi ini dari Institut menjadi Universitas tentunya membawa konsekuensi pada perlunya peningkatan dan pengembangan dalam pengelolaan institusi ini. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam pengelolaan lembaga ini sangat diperlukan agar pengelolaan terhadap institusi ini lebih efektif dan efisien. Salah satu bidang yang perlu ditangani lebih seksama adalah masalah Akademik. Bidang akademik merupakan salah satu bidang kerja utama (core business) bagi perguruan Tinggi. Universitas bukanlah sekumpulan gedung atau bangunan fisik belaka, akan tetapi universitas adalah tempat dimana komunitas ilmiah berkumpul dan berinteraksi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan bagi kepentingan kemanusiaan dan peradaban manusia. Oleh karena itu bidang akademik merupakan jiwa bagi universitas yang mesti senantiasa mendapatkan perhatian dari segenap civitas akademika. Bagaimana pengelolaan jadwal kuliah, rencana studi mahasiswa dan hasil studi mahasiswa menjadi permasalahan yang sangat kompleks apabila hanya ditangani secara konvensional. Pengelolaan bidang Akademik akan menjadi lebih efektif dan efisien setelah dibantu dengan penggunaan teknologi informasi, yaitu dengan menggunakan Sistem Informasi Akademik (SIA). Penggunaan SIA di Fakultas Adab ini sudah dimulai sejak tahun 1998. Pada tahun ini masih menggunakan Foxpro sebagai database dan aplikasinya belum dibuat

16

program. Pada tahun 2002 diadakan pembenahan dan pembaharuan terhadap SIA yang ada, kemudian diganti dengan SIA yang baru dengan menggunakan Ms. Access sebagai databasenya dan Visual Basic sebagai bahasa pemrogramannya. Sistem Informasi Akademik adalah sebagai sebuah Sistem Informasi yang akan dapat berhasil apabila konsep-konsep Human Computer Interaction (HCI) dapat diterapkan dalam sistem infomasi tersebut. Penerapan HCI dikatakan berhasil apabila user dari SIA ini benar-benar dapat berinteraksi dengan sistem informasi ini, sehingga hal ini akan meningkatkan kinerja dari seluruh personal yang terlibat dalam kegiatan bidang akademik ini. Ada beberapa hal yang menyebabkan proses interaksi antara manusia dengan komputer menjadi tidak efisien, bisa karena keterbatasan kompetensi sumberdaya manusia di dalam mengoperasikan perangkat lunak, atau juga desain sistem yang dirasakan tidak familiar oleh pengguna. Agar komunikasi berjalan baik, maka watak atau karakter lawan dialog perlu diperhatikan. Dalam konteks HCI, maka perancang harus memahami psikologi manusia yang merupakan faktor penentu keberhasilan interaksi, yaitu bagaimana konsep interaksi antara manusia dengan komputer ini dapat dibangun. Berdasarkan wawancara awal penulis dengan Bapak Khanif Anwari, S.Ag., M.Ag., beliau adalah Ketua Tim Otomasi Fakultas Adab dan Bapak Edy Purwanto, admin SIA Fakultas Adab, dikatakan oleh mereka berdua bahwa SIA ini belum banyak diakses baik itu oleh mahasiswa, admin, dosen maupun pihak pimpinan Fakultas. Adapun yang menjadi penyebab dari permasalahan-permasalahan tersebut di atas adalah sebagai berikut :

17

1) User tidak diberi pelatihan/ briefing sebelum menggunakan SIA Fakultas Adab. 2) Desain awal yang diinginkan oleh Fakultas, dalam hal ini yang sudah disepakati oleh tim otomasi Fakultas ternyata tidak dipenuhi secara keseluruhan. Programer justru membuat program yang terlalu banyak menumenunya. Seperti data alumni dan skripsi diinginkan dalam sistem informasi yang tersendiri. Tetapi programmer memasukkan item-item ini dalam SIA yang dirancangnya. 3) Ditemukannya banyak program yang belum bisa jalan ketika diakses, seperti distribusi mata kuliah, jadwal mata kuliah, registrasi, skripsi dan data alumni 3). Dari ketiga point di atas, maka penulis perlu melakukan penelitian lebih lanjut terhadap Sistem Informasi Akademik (SIA) di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini terkait dengan konsep usability, safe system, functional system, effective dan efficient yang menjadi dasar dari konsep Human Computer Interaction (HCI)

1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian dimuka, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang muncul, diantaranya adalah : a. Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta masih berbasis teks/ belum berbasis Grafic User
3) Wawancara dengan Bapak Khanif Anwari, S.Ag., M.Ag, Ketua Tim Otomasi Fakultas Adab pada tanggal 15 Juli 2005 dan wawancara dengan Bapak Edi Purwanto, admin SIA Fakultas Adab pada tanggal 16 Juli 2005.

18

Interface (GUI). b. Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta belum digunakan secara maksimal. c. Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab Universitas Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta belum berbasis online. d. Berdasarkan pengamatan sementara penulis ditemui bahwa Sistem Informasi Akademik (SIA) Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta belum memenuhi kriteria usability, safe system, functional system, effective dan efficient yang menjadi dasar dari konsep Human Computer Interaction (HCI)

1.3. Batasan Masalah Dari Rumusan Masalah tersebut diatas, maka dalam penelitian ini hanya dibatasi pada permasalahan-permasalahan sebagai berikut : a. Meneliti pengguna Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. b. c. Meneliti tingkat keramahan (user friendly) Sistem Informasi Akademik. Meneliti tingkat kemudahan penggunaan Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. d. Melakukan Perancangan Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan terhadap SIA tersebut.

19

1.4.Tujuan Penelitian a. Untuk melihat sejauh mana penerapan dari Konsep HCI pada Sistem Informasi Akademik yang ada di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. b. Mencari keterbatasan-keterbatasan yang ada pada SIA terutama dari sisi konsepkonsep yang ada dalam Human Computer Interaction (HCI). c. Memberikan rekomendasi perancangan SIA yang dapat digunakan untuk mengakses segala kegiatan akademik. d. Memberikan rekomendasi perancangan SIA yang dapat digunakan untuk mengakses segala kegiatan akademik dengan berbasis online.

1.5. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut : a. Bagi Fakultas Adab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai acuan maupun bahan evaluasi serta penyempurnaan dari kebijakan-kebijakan yang telah dan akan diambil, khususnya dalam hubungannya dengan layanan bidang Akademik, baik itu bagi mahasiswa, dosen, institusi maupun masyarakat yang terlibat langsung maupun tidak langsung dengan layanan bidang akademik ini. b. Bagi Programmer atau Perancang Sistem Informasi, maupun pihak-pihak yang terkait dengan pengembangan Sistem Informasi, dapat mengambil manfaat dari penelitian ini sebagai bahan masukan dan tambahan wacana. c. Secara teoritik hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai kajian tentang eksplorasi dari pemanfaatan konsep Human Computer Interaction dalam Sistem

20

Informasi Akademik khususnya, maupun Sistem Informasi yang lain. d. Memberikan rekomendasi pada peneliti selanjutnya untuk melakukan

perbandingan antara SIA yang telah digunakan di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan SIA yang

21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang Sistem Informasi Akademik di Magister Teknologi Informasi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta telah dilakukan oleh Katon Wijana, S.Kom pada tahun 2003 dengan judul Sistem Informasi Akademik Interaktif. Di dalam penelitian ini disebutkan bahwa desain antar muka memegang peranan penting dalam pembuatan suatu program aplikasi, berdasarkan penelitian hampir 50 % dari pemrograman berhubungan langsung dengan antar muka, sekitar 30 % dari biaya dianggarkan untuk antar muka, hampir 80 % biaya perawatan berhubungan dengan perancangan ulang antar muka untuk memenuhi kebutuhan pemakai dan hampir 80 % dari biaya daur hidup setelah perangkat lunak diluncurkan didominasi oleh masa perawatan. Studi mengenai Interaksi Manusia dan Komputer (Human Computer Interaction), bertujuan membuat suatu sistem yang bersifat usability, safe system, functional system, effective serta efficient. Sistem Informasi Akademik adalah salah satu contoh kasus perangkat lunak yang membutuhkan ketelitian desain perangkat lunak, khususnya antar muka. Memperhatikan hasil penelitian mengenai Human Computer Interaction (HCI), dibutuhkan suatu perancangan database maupun program yang mendukung tercapainya tujuan utama studi HCI. 4)
4) www.mti.ugm.ac.id. Diakses tanggal 5 September 2005 jam 15.30 WIB.

22

2.2. Landasan Teori A. Pengenalan HCI Menurut Hewett HCI adalah : a discipline concerned with the design, evaluation and implementation of interactive computing system for human use with the study of major phenomena surrounding them. 5) Dari urain ini diketahui bahwa HCI adalah suatu disiplin ilmu yang terkait dengan desain, implementasi dan evaluasi dari sistem komputasi interaktip untuk digunakan manusia dengan studi tentang gejala utama yang melingkupinya. Sebagai bidang yang interdisiplin, HCI menarik peneliti, pendidik, dan praktisi dari berbagai bidang yang berbeda. Maka banyak asosiasi, kelompok minat khusus, dan kelompok kerja memusatkan pada HCI atau studi yang terkait HCI. B. Manusia dan Teknologi : Manusia 1. Kerangka kerja kognitif dari HCI Faktor utama yang dominan dalam interaksi manusia dan komputer adalah faktor kognisi. Pada awal tahun 1960 dan 1970-an paradigma utama dalam psikologi kognisi adalah mencari karakter manusia sebagai pengolah informasi. Segala sesuatu yang diindera (penglihatan, pendengaran, sentuhan, bau dan rasa) dianggap sebagai informasi yang akan diolah oleh otak. Ide dasarnya adalah bahwa informasi masuk dan keluar dari pikiran manusia melalui sederet langkah proses yang urut. Ilustrasi dari proses masuk
5 ) www.syr.edu. Diakses tanggal 6 September 2005 jam 12.00 WIB.

23

dan keluarnya informasi dari pikiran manusia dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Input atau rangsangan

Encoder
Langkah 1

Pembandingan
Langkah 2

Pemilih Tanggapan
Langkah 3

Eksekusi Tanggapan
Langkah 4

Output atau tanggapan

Informasi dari lingkungan disandikan ke bentuk representasi internal. Representasi internal dari rangsangan dibandingkan dengan informasi yang sudah tersimpan di otak. Membuat keputusan respon apa yang akan dipilih. Mengeksekusi respon yang telah dipilih dan melakukan tindakan yang diperlukan. 2. Persepsi dan Representasi Mata masih merupakan indera utama dalam berinteraksi dengan komputer. Mata manusia terutama digunakan untuk menghasilkan persepsi yang terorganisir akan : gerakan, ukuran, bentuk/pola, jarak, posisi relatif, tekstur, dan, warna. Sistem visual pada manusia mampu merasakan obyek dalam kondisi terang sinar matahari dan dalam kegelapan malam. Juga dapat merasakan dan mengikuti obyek yang bergerak dengan cepat (gerakan serangga) dan kejadian yang sekejap kemudian menghilang (seperti petir). Namun juga banyak hal yang tidak dapat dilihat, seperti gerakan peluru, pertumbuhan tanaman, dan sinar infra-merah. 3. Atensi dan Batasan Memori Atensi dan batasan memori dapat diilustrasikan sebagaimana dalam gambar di bawah ini :

24

Perhatian

Input atau rangsangan

Encoder

Pembandingan

Pemilih Tanggapan

Eksekusi Tanggapan

Output atau tanggapan

Memori

Memori selalu terlibat dalam aktivitas sehari-hari sebagai persepsi dan atensi. Berbicara, membaca, menulis, menggunakan telepon, mengemudikan

mobil, semuanya membutuhkan memori. Tanpa memori manusia tidak akan dapat melakukan aktivitas, bahkan yang paling sederhana sekalipun. Memori manusia sangat canggih dapat menyimpan citra sensori secara detil, sehingga kita dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan pandangan, suara, rasa, bau dan feeling. Memori dapat menyimpan fakta tentang dunia dan rincian tentang bagaimana melaksanakan suatu tugas, juga dapat meyimpan pengalaman untuk digunakan selanjutnya. Meskipun kita dapat mengingat seluruh urutan fakta yang tidak jelas,

namun kita sering dihadapkan pada kenyataan bahwa kita tidak dapat mengingat nama orang yang baru saja diperkenalkan. Kita sering menemukan bahwa

beberapa hal relatif mudah diingat, sementara hal yang lain sangat sulit untuk diingat. Hal yang sama terjadi saat kita mencoba untuk mengingat bagaimana berinteraksi dengan sistem komputer. Beberapa operasi dapat dilakukan secara langsung dan hanya membutuhkan usaha minimal untuk mengingatnya, sementara butuh waktu yang lama untuk mempelajarinya dan sering sudah terlupakan segera setelah kita selesai menggunakan. Contohnya, kebanyakan kita

25

relatif mudah untuk menggunakan kursor mouse, dan kesulitan untuk mengingat perintah yang membutuhkan tombol kombinasi untuk menjalankannya.

4. Pengetahuan dan Model Mental Perhatian dalam model pengetahuan dan mental dalam perspektif HCI didasarkan pada pemikiran bahwa dengan memahami apa yang diketahui pengguna tentang sistem dan pertimbangan mereka tentang bagaimana sistem berfungsi, dimungkinkan untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk belajar, kemungkinan terjadinya kesalahan serta kemudahan yang diperoleh

pengguna dalam menyelesaikan tugasnya. Analisa proses yang dilalui pengguna, sehingga memperoleh kepercayaan diri, menjalankan sistem dengan benar, dan seterusnya, diharapkan dapat dirancang suatu antarmuka yang mendukung akuisisi dari model mental pengguna secara tepat. Pengetahuan direpresentasikan dalam memori dalam tiga jenis: 1) Representasi Analogi, adalah gambaran citra suatu obyek, contohnya gambaran citra buah apel. 2) Representasi Proposisional, adalah suatu abstrak dan statemen bahasa yang membuat pernyataan atau penonjolan yang tegas, seperti buku itu berada di atas meja 3) Representasi Terdistribusi, adalah jaringan titik-titik dimana pengetahuan secara implisit berada dalam hubungan antar titik tersebut.

26

5. Interface Metaphora dan Model Konseptual Istilah Metafora umumnya dihubungkan dengan penggunaan bahasa. Saat manusia ingin menyampaikan suatu konsep abstrak dalam bentuk yang umum dan mudah dipahami, sering terpaksa (kiasan). Di dalam perancangan antarmuka, kita juga melihat bagaimana metafora memegang peranan penting. Obyek pada layar, tipe interaksi yang dilakukan, cara sistem menanggapi, nama yang diberikan pada perintah, cenderung menggunakan pernyataan metafora

menggunakan istilah yang umum. Desktop, icon, menu, window, cutting, pasting, copying, merupakan bagian dari metafora antarmuka virtual. Saat berhadapan dengan suatu teknologi baru seperti komputer, pertamatama orang akan membandingkan dengan mesin yang yang sudah diakrabi secara metafora. Contoh saat orang baru pertama kali menggunakan pengolah kata, maka yang pertama muncul dibenaknya adalah seberapa besar

kemiripannya dengan mesin ketik. Saat mengaktifkan skema tentang mesin ketik, maka mereka akan lebih siap untuk melakukan interpretasi dan prediksi tentang bagaimana pengolah kata berfungsi. Dengan melihat bahwa komputer mempunyai keyboard, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa komputer bekerja seperti tombol pada mesin ketik. Kesimpulan selanjutnya bahwa kunci karakter akan berfungsi sama seperti jika menggunakan mesin ketik. Link ini merupakan landasan dasar tempat pengguna membangun mmodel mental tentang sistem komputer. Pengetahuan tentang elemen-elemen dan

27

relasinya satu dengan yang lain dalam

suatu domain

yang familiar akan

dipetakan ke elemen-elemen dan relasinya dalam domain yang belum dikenal. Elemen-elemen meliputi keyboard , spasi, dan tombol return . Relasi antar elemen meliputi hanya satu tombol karakter dapat ditekan pada satu saat, dan penekanan tombol karakter akan menghasilkan satu huruf akan ditampilkan pada monitor. Dengan menggambarkan pengetahuan sebelumnya ini, orang dapat lebih siap membangun suatu pemahaman atas domain yang baru. Disamping adanya kesamaan antara domain yang baru dan yang familiar, tentu saja terdapat banyak ketidaksamaan. Dua contohnya adalah tombol spasi dan tombol backspace , yang keduanya terdapat pada mesin ketik dan keyboard pengolah kata tetapi mempunyai fungsi yang berbeda.

C. Manusia dan Teknologi : 1. Input Input berhubungan dengan proses dalam sistem komputer dan memberi perekaman dan pemasukan data ke perintah ke komputer. Agar dapat

berinteraksi dengan sistem komputer secara efektif, pengguna harus mampu mengkomunikasikan keinginannya dengan cara yang dapat dimengerti sistem komputer. Salah satu kunci dalam membantu dalam pemilihan piranti input dan

memutuskan bagaimana akan digunakan untuk mengendalikan suatu kejadian dalam sistem adalah dengan membantu pengguna untuk menyelesaikan

pekerjaannya dengan aman, efektif, efisien, dan jika mungkin menyenangkan.

28

Pemilihan piranti input harus memberi penggunaan

kontribusi positif terhadap tepat akan

sistem. Secara umum piranti input yang paling

memenuhi salah satu faktor berikut: 1) Cocok dengan karakteristik psikologi pengguna, keahlian dan training yang pernah dilakukan. Sebagai contoh, orang yang lebih tua mungkin dibatasi oleh kondisi seperti arthitis sehingga tidak mampu untuk mengetik.

Pengguna yang belum berpengalaman mungkin tidak familiar dengan layout keyboard. 2) Sesuai dengan tugas yang akan dilakukan. Misalnya tugas menggambar

membutuhkan piranti input yang dapat melakukan gerakan secara kontinyu , Untuk memilih dari suatu daftar pilihan membutuhkan piranti input yang dapat melakukan gerakan secara diskret . 3) Sesuai dengan maksud pekerjaan dan lingkungannya. Sebagai contoh,

masukan suara berguna pada situasi dimana tidak ada permukaan untuk meletakkan keyboard, tetapi tidak cocok dengan kondisi berderau. Scanning otomatis akan cocok jika terdapat sejumlah data yang harus dimasukkan.

Dalam praktek tidak ada satu piranti input yang dapat memenuhi semua kebutuhan. Umumnya diperlukan lebih dari satu piranti input agar dapat saling melengkapi, misalnya keyboard dan mouse. Secara umum piranti input harus mudah digunakan dan bentuknya harus ergonomis dan mempunyai sistem

umpan balik yang baik.

29

2. Ragam interaksi Interaksi dapat didefinsikan sebagai dialog antar manusia (pengguna)

dengan sistem komputer. Setiap aplikasi mempunyai ragam dialog yang berbeda. Ragam dialog harus disesuaikan dengan karakteristik tugas atau fungsi aplikasi, dan tentu saja dengan karakter penggunanya. Dalam kenyataannya tidak ada satu ragam yang ekslusif. Kebanyakan sistem menggunakan kombinasi beberapa ragam dialog. Ragam dialog adalah cara pengorganisasian berbagai teknik dialog

interaktif yang memungkinkan terjadinya komunikasi antara manusia dengan komputer. Perbedaan ragam dialog yang paling jelas terlihat adalah pada dialog aplikasi yang bekerja pada lingkungan DOS dengan lingkungan Windows. Tujuan perancangan antarmuka dengan berbagai dialog pada dasarnya adalah untuk mendapatkan satu kriteria yang sangat penting dalam pengoperasian sebuah program aplikasi, yakni aspek ramah dengan pengguna (user friendly). Sifat-sifat penting yang perlu dimiliki oleh setiap ragam dialog adalah : (1) Inisiatif (2) Keluwesan (3) Kompleksitas (4) Kekuatan (5) Beban informasi (6) Konsistensi (7) Umpan balik (8) Observabilitas (9) Kontrolabilitas (10)

Efisiensi, dan (11) Keseimbangan.

3. Dukungan User dan Informasi On-line Untuk alasan yang berbeda (kompleksitas sistem, kemampuan dan

ketrampilan manusia, kemudahan dalam penggunaan, user performance, proses belajar dan produktivitas), kita selalu perlu untuk mengembangkan dan

30

mengintegrasikan sebagai bagian dari perancangan sistem yang kompleks, suatu tools yang dapat pendukung dan membantu pengguna. Tools ini dapat berupa: 1) Petunjuk penggunaan (manuals ) dalam bentuk tercetak dan online 2) Tutorial, simulasi, dan demo. 3) Sistem bantuan (help) dan embedded tips pada antarmuka/sistem 4) Intelligent coaches dan advisors 5) Wizards atau electronic performance support systems (EPSS) 6) Socially-mediated documentation D. Desain Interaksi : Teknik dan Metode 1. Prinsip dari Desain berpusat pada user Perancangan berbasis pengguna (User Centered Design = UCD) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan filosofi perancangan yang telah beberapa dekade ini menggunakan beberapa nama berbeda, seperti human

factors engineering, ergonomics engineering, usability engineering, user engineering factors. UCD adalah filosofi perancangan yang menempatkan pengguna sebagai pusat dari proses pengembangan sistem. Saat ini pendekatan dengan UCD telah didukung berbagai teknik, metoda, tools, prosedur, dan proses yang membantu perancangan sistem interaktif yang lebih berpusat pada pengguna. Sasaran UCD lebih dari sekedar membuat produk yang berguna. UCD didefinisikan sebagai The practice of designing a product so that users can perform required operation, service, and supportive tasks with a minimum of stress and maximum of efficiency

31

,u 2. Metode Desain Pusat User Aspek utama dalam UCD adalah keterlibatan pengguna pada tentang ide

keseluruhan proses. Pengguna tidak hanya memberi komentar

perancangan. Mereka harus secara intensif dilibatkan dalam semua aspek, termasuk bagaimana implementasi sistem yang baru akan mempengaruhi pekerjaan mereka. Pengguna juga dilibatkan dalam pengujian awal dan evaluasi serta perancangan secara iteratif. Namun bergantung pada kompleksitas sistem

yang dibangun, terdapat beberapa variasi dalam pendekatannya. Eason (1992) menggambarkan empat langkah kunci dalam pengembangan, yaitu

perencanaan, perancangan, implementasi dan pengkelolaan sistem. Metode UCD dapat dilihat sebagaimana ilustrasi di bawah ini :
Soft System Methodology (SSM) Plan for System Strategic information system planning Open System Task Analysis (OSTA) Design Methodology: Multi view

Manage Usability evaluation Job design technical support

Design

Usability studies

Implement Implementatio n strategy Management of change

Pada gambar di atas terdapat empat pendekatan dalam pengembangan system :

32

Design Methodology: the star life cycle

People Work Technology

1) Soft System Methodology (SSM), yang berfokus pada perencanaan. 2) Open system Task Analysis (OSTA), berfokus pada langkah awal perencanaan. 3) Multiview, merupakan metodologi yang lengkap, dengan rentang mulai dari perencanaan sampai ke implementasi. 4) Star Life Cycle, focus utamanya pada perancangan. Keempat pendekatan di atas mempunyai fokus pengembangan yang berbeda.

E. Desain Interaksi : Dukungan untuk desainer 1. Pendukung Rancangan Sistem perangkat lunak adalah suatu entitas yang sangat kompleks, yang dapat tersusun atas ribuan prosedur. Perancangan perangkat lunak merupakan pekerjaan yang kompleks, sehingga diperlukan dukungan atau bantuan bagi perancang. Dukungan diperlukan agar perancang dapat : (1) menyelesaikan tugasnya secara efisien, (2) mengkelola kompleksitas, (3) menyatakan dan menguji ide, dan (4) Memastikan kualitas dari produk yang dikembangkan. Terdapat berbagai jenis dukungan dalam perancangan, mulai dari kertas dan pensil untuk merekam dan menyatakan ide sampai dukungan aplikasi berbasis komputer yang canggih. Dari petunjuk yang masih kurang jelas sampai aturan perancangan yang sangat rinci.

33

2. Protoype Prototipe adalah suatu proses untuk membangun solusi perancangan yang kongkrit dan visibel yang berawal dari pengguna dan kebutuhan pengguna. Mewakili model produk yang akan dibangun. Mensimulasikan struktur, fungsionalitas, atau operasi system. Dimungkinkan untuk mengimplementasikan sembarang fungsionalitas yang riil. Dapat berupa Low-fidelity atau high-fidelity. Memberi gambaran tentang keseluruhan produk atau bagian- bagiannya. Terdapat metoda prototipe horisontal dan vertikal. Mempunyai rentang mulai dari menulis di kertas sampai perangkat lunak prototipe yang mencakup video, simulasi, storyboard, dll. 2.3.Kerangka Berpikir

Berdasarkan hasil pengamatan sementara dan kajian teori yang telah disusun oleh peneliti, maka selanjutnya dapatlah dibangun kerangka berpikir tentang Penerapan Interaksi Manusia dengan Komputer dalam Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Bagaimana konsep-konsep yang ada dalam teori Interaksi Manusia dengan Komputer / Human Computer Interaction (HCI), seperti, user center design, user interface, user environment, dan seluruh konsep yang ada dapat diterapkan dalam sistem informasi akademik yang ada, sehingga system tersebut dapat berjalan dengan efektif dan effisien. Selanjutnya peneliti melakukan perancangan SIA baru yang menggunakan konsep-konsep yang ada dalam HCI, sehingga diharapkan SIA yang baru dapat digunakan dengan lebih efektif dan effisien.

34

Kerangka berpikir ini dapat dilihat dalam diagram di bawah ini :

Konsep IMK

SIA ( Sistem Informasi Akademik ) User behavior

Efektif, efisien

2.4.Pertanyaan Penelitian Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan dari Konsep IMK pada Sistem Informasi Akademik yang ada di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ? 2. Bagaimana kelemahan-kelemahan yang ada pada SIA terutama dari sisi IMK dan rekomendasi apa yang dapat diberikan untuk mengoptimmalkan penerapan IMK ini dengan meminimalkan kelemahan-kelemahan yang ada ? 3. Bagaimana rekomendasi perancangan SIA agar dapat digunakan untuk mengakses segala kegiatan akademik ? 4. Bagaimana rekomendasi perancangan SIA agar dapat digunakan untuk mengakses segala kegiatan akademik dengan berbasis online ?

35

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil tempat di Fakultas Adab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Adapun penelitian akan dilaksanakan mulai bulan Agustus 2005 sampai dengan Oktober 2005. 3.2. Pendekatan Penelitian Fokus penelitian ini adalah untuk mengungkap sejauh mana Konsep Interaksi Manusia dengan Komputer telah diterapkan dalam Sistem informasi Akademik yang ada di Fakultas Adab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Bagaimana orang-orang yang terlibat dalam Sistem Informasi Akademik tersebut dapat berinteraksi dengan Sistem Informasi ini. Oleh karena itu untuk mendapatkan data yang lengkap, mendalam dan memberi jawaban yang tepat terhadap masalah yang akan diteliti digunakan penelitian kualitatif. Bogdan dan Biklen ( 1982 ) mengemukakan beberapa karakteristik tentang penelitian kualitatif, antara lain : Qualitative research has the natural setting as the direct of data and the researcher is the key instrument ; Qualitative research is descriptive ; Qualitative researchers are concerned with process rather than simply with outcome of products ; Qualitative researchers tend to analyze their data inductively; Meaning is of essential concern to qualitative approach. Gambaran karakteristik yang dijelaskan tersebut sesuai dengan maksud dari penelitian ini, karena yang diamati adalah konsep interaksi manusia dengan

36

computer, dimana Sistem Informasi Akademik (activity), digunakan oleh user (actor) dalam hal ini yang ada di Fakultas Adab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (setting). Hal ini apabila menggunakan pendekatan kuantitatif kurang sesuai karena penelitian ini bersifat independent, tidak berintegrasi langsung dengan subyek sehingga akan sangat sulit sekali diungkapkan proses kegiatan yang berlangsung. Nasution (1992) mengemukakan bahwa Pada hakekatnya penelitian kualitatif mengamati orang dalam lingkungannya, berinteraksi dengan mereka dan berusaha memahami bahasa serta tafsiran mereka sendiri tentang dunia yang ada disekitarnya. Dengan menggunakan metode kulitatif, dapat ditemukan data yang tidak teramati dan terukur secara kuantitatif, seperti nilai, sikap mental, kebiasaan, keyakinan dan budaya yang dianut oleh seseorang atau kelompok dalam lingkungan tertentu. Demikian pula Mc. Cracken ( 1988 ) dalam Julia Brannen ( 1997 ) mengemukakan bahwa : Di dalam penelirtian kualitatif konsep dan kategorilah yang dipersoalkan bukan kejadian atau frekuensinya. Dengan kata lain penelitian kualitatif tidak meneliti suatu lahan kosong, tetapi ia menggalinya. Dalam kaitan ini Hamersly dan Atkinson yang dikutip oleh Silverman (1993), mengemukakan bahwa penelitian kualitative telah berkembang dalam beberapa versi, dan versi terakhir mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1) A preference for natural setting as the primary source of data; 2) A fidelity to the phenomena under study his requires a cultural description of meaning of phenomena to participant ; 3) The use of an inductivity methodology which avoid the premature testing of hypothesis.

37

Dalam hal ini peneliti akan mengumpulkan data dalam situasi yang wajar, langsung apa adanya tanpa dipengaruhi oleh unsur-unsur lain dari luar lingkungan. Untuk itu peneliti berhubungan langsung dengan situasi dan sumber data yang akan diselidiki. Peneliti tidak menggunakan angka-angka, tetapi mengumpulkan data deskriptif dalam bentuk laporan dan uraian untuk mencari makna, walaupun tidak menolak angka-angka sebagai penunjang penelitian. Penelitian kualitatif menggunakan pendekatan analisis induktif dengan mengesampingkan hipotesis awal penelitian, tetapi mencari pola , bentuk dan tema-tema untuk dapat mengungkapkan data secara sistematis. 3.3. Subyek Penelitian Sesuai dengan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka yang ditetapkan sebagai subyek penelitian adalah Sistem Informasi Akademik yang ada di Fakultas Adab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan seluruh user yang terlibat dengan Sistem Informasi tersebut. 3.4. Tehnik Pengumpulan Data Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif selain sebagai perencana sekaligus juga sebagai pelaksanan pengumpul data atau sebagai instrument (Moeloeng, 1998 : 121). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. 1. Observasi Tujuan dari observasi adalah dengan mendeskrepsikan seting yang diamati, tempat kegiatan orang-orang yang berpartisipasi dalam kegiatan

38

tersebut dan makna apa yang diamati menurut perspektif pengamat (Patton, 1990 : 202). Menurut Guba dan Lincoln (1981) ada bebearapa alas an mengapa dalam penelitian kualitatif, pengamatan dimanfaatkan secara optimal, karena : a. Teknik pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsung b. Teknik pengamatan sangat dimungkinkan pengamat melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian seperti keadaan yang sebenarnya. c. Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan yang langsung diperoleh dari data lapangan. d. Pengamatan merupakan jalan terbaik untuk mengecek kepercayaan data. e. Teknik pengamatan memungkinkan peneliti memahami situasi-situasi yang rumit dan perilaku yang kompleks. f. Teknik pengamatan dapat dijadikan alat yang sangat bermanfaat ketika teknik komunikasi lain tidak dimungkinkan. Pengamatan dapat diklasifikasikan atas pengamatan melalui cara berperan serta dan yang tidak berperan serta (Moeleong, 1998 : 126). Pada pengamatan berperan serta, pengamat melakukan dua peran sekaligus, yaitu sebagai pengamat dan sekaligus menjadi anggota resmi dari kelompok yang diamati. Sedangkan pengamatan tanpa berperan serta pengamat hanya melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan pengamatan.

39

Pada penelitian ini peneliti memposisikan sebagai pengamat yang berperan serta karena disamping sebagai peneliti, penulis juga secara resmi menjadi tenaga pengajar di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan antara peneliti yang mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancarai memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 1998 : 135). Patton (1990 ) 135 136) mengemukakan pilihan teknik wawancara, yaitu : a. Wawancara pembicara informal (the informal conversational interview). Pertanyaan yang diajukan sangat tergantung pada pewawancara itu sendiri dan sponanitasnya dalam mengajukan pertanyaan. Wawancara dilakukan pada latar alamiah. b. Menggunakan petunjuk umum wawancara (the general interview guide approach). Wawancara dilakukan berdasar pada kerangka dan garis besar pokok-pokok yang dituangkan dalam pertanyaan disesuaikan dengan keadaan responden dalam konteks wawancara sebenarnya. c. Wawancara baku terbuka (the standardized open-ended interview). Wawancara ini menggunakan seperangkat pertanyaan baku. Hal ini dimaksudkan kemencengan. Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah teknik pertama dan kedua. Wawancara informal banyak digunakan dengan para user untuk menghilangkan terjadinya bias-bias atau

40

(pemakai) yang menggunakan SIA di Fakultas Adab, baik itu kepada para jajaran pimpinan di Fakultas, admin, dosen dan mahasiswa. Begitu juga terhadap mereka dilakukan wawancara dengan menggunakan panduan wawancara. 3. Instrumen pengumpul data Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif, asumsi yang digunakan dalam memandang realitas adalah bahwa realitas bersifat menyeluruh ( holistik ), tidak dapat dipisah-pisahkan ke dalam variabelvariabel, seperti pada pandangan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Peneliti mengutamakan pengamatan kejadian apa adanya, sehingga dalam metode penelitian ini tidak ada pilihan lain selain manusia sebagai instrument utama penelitian, seperti juga diungkapkan oleh Bodgan dan Biklen ( 1982 ) bahwa , the researcher is key instrument. Bentuk instrument lain mungkin digunakan dalam penelitian, tetapi unsur manusia adalah tetap merupakan instrument yang paling utama. Dalam melakukan penelitian, pengamatan dilakukan secara langsung terhadap Sistem Informasi Akademik yang ada di Fakultas Adab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan user yang menggunakan system informasi tersebut. 4. Prosedur pengumpulan data Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui : a) observasi (pengamatan) lapangan secara langsung untuk mendapatkan data sebenarnya, b) wawancara secara terbuka, tak terstruktur dan mendalam, serta

41

mengutamakan pandangan dan pendirian responden, c) studi dokumentasi juga dilakukan untuk mendapatkan data yang tidak diperoleh melalui tehnik lainnya. Subyek yang menjadi sumber informasi dipilih sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian. Untuk meliput sumber data, dibutuhkan adanya informan yang dipilih guna mendapatkan informasi sebanyak mungkin sesuai dengan

kemampuannya, sehingga diperoleh keadaan studi dalam konteks tertentu. Pemilihan informan dihentikan setelah variasi dan kedalaman informasi telah diperoleh secara maksimal, yaitu ditandai dengan tidak adanya variasi informasi baru yang diperoleh. Metode wawancara digunakan guna memperoleh keterangan tentang kejadian yang oleh peneliti tidak dapat diamati sendiri secara langsung, baik itu terjadi di masa lampau ataupun karena tidak memungkinkan untuk hadir di tempat kejadian. Operasionalisasinya dilakukan dengan mengadakan wawancara secara mendalam kepada berbagai informan lain sehubungan dengan pokok masalah yang akan diteliti. Dalam pelaksanaannya, pengumpulan data di lapangan menggunakan alat bantu berupa alat rekam dan alat potret. Alat rekam yang digunakan adalah kamera, karena mungkin peneliti tidak mampu mencatat secara langsung di lapangan hasil wawancara dengan responden. Alat potret digunakan untuk mengambil gambar kejadian atau situasi yang dianggap penting dan sesuai dengan tujuan penelitian.

42

3.5.Teknik Analisis Data Penelitian kualitatif menekankan pada analisis secara induktif, sehingga data yang dikumpulkan bukan untuk mendukung atau menolak hipotesis yang diajukan sebelum penelitian dilakukan, tetapi data dikumpulkan dan

dikelompokkan dalam pola, tema atau kategori untuk selanjutnya ditarik suatu kesimpulan sementara dengan cermat dan hati-hati. Selanjutnya kesimpulan sementara dirumuskan secepat mungkin menjadi kesimpulan-kesimpulan yang kokoh,kuat dan mengandung makna sebelum data tersebut tertumpuk. Kesimpulan tersebut bertujuan untuk menjawab pertanyaanpertanyaan penelitian serta dapat dijadikan sebagai temuan-temuan penelitian yang bermanfaat. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara terus menerus selama pengumpulan data berlangsung sampai pada akhir penelitian atau penarikan kesimpulan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui empat kegiatan utama, yaitu : pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

43

BAB IV PERANCANGAN SIA FAKULTAS ADAB UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

4.1. Persepsi User Terhadap SIA F. Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Penelitian yang dilakukan oleh penulis secara garis besar terdiri dari dua macam, yaitu ; 1) penelitian dengan cara menyebar angket yang berisi pertanyaan penelitian, 2) penelitian dengan cara wawancara secara langsung dengan orang-orang yang terlibat dan menggunakan SIA ini. Adapun penelitian dengan cara menyebar angket diberikan kepada 100 orang yang terdiri dari : 1) Dosen sebanyak 12 orang 2) Admin sebanyak 6 orang 3) Dekanat sebanyak 6 orang. 4) Mahasiswa sebanyak 76 orang. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan untuk mengetahui persepsi user terhadap Sistem Informasi Akademik yang diterapkan di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta adalah sebagai berikut : 1. Pengalaman Menggunakan Komputer Tabel. 1 Pengalaman User Menggunakan Komputer Pertanyaan penelitian/ jawaban Pengalaman menggunakan komputer a. tidak pernah b. 1 tahun c. 2 - 5 tahun d. lebih dari 6 tahun Jumlah Hasil 0 15 50 35 100 Prosentase 0 15 50 35 100

44

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa user yang belum pernah menggunakan komputer tidak ada (0 %), user yang baru mengenal komputer selama 1 tahun sebanyak 15 %, lebih dari 2 5 tahun sebanyak 50 % dan lebih dari 6 tahun sebanyak 35 %. 2. Waktu Menggunakan SIA dalam satu semester Tabel. 2 Waktu Menggunakan SIA dalam Satu Semester Pertanyaan penelitian/ jawaban Waktu menggunakan SIA dalam satu semester a. tidak pernah b. satu kali dalam satu semester c. 2 3 kali dalam satu semester d. lebih dari 3 kali dalam satu semeseter Jumlah Hasil Prosentase

0 80 14 6 100

0 80 14 6 100

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa user yang tidak pernah menggunakan SIA dalam satu semester tidak ada (0 %), user yang menggunakan SIA sebanyak satu kali dalam satu semester ada 80 orang (80 %), user yang menggunakan SIA sebanyak 2 3 dalam satu semester ada 14 orang (14%), user yang menggunakan SIA lebih dari tiga kali dalam satu semester ada 6 orang (6%) Dari hasil tersebut user yang hanya satu kali menggunakan SIA dalam satu semester adalah mahasiswa dan dosen, sementara yang menggunakan 2 3 kali adalah dosen dan pimpinan, sedangkan yang mengakses SIA ini lebih dari 3 kali adalah para admin yang memang bertugas dibidang akademik. Para admin ini lebih sering mengakses SIA karena mahasiswa di semester akhir

45

yang

akan

proposal

skripsi,

ujian

skripsi

maupun

penelitian

akan

memanfaatkan jasa SIA ini. 3. Content (isi informasi) yang dibutuhkan user (pemakai) dalam bidang akademik. Tabel 3 Content yang dibutuhkan user dalam bidang akademik. Pertanyaan penelitian/ jawaban Apakah SIA menyediakan Content (isi informasi) yang dibutuhkan user (pemakai) dalam bidang akademik a. ya, semua b. ya, sebagian c. tidak semua d. tidak tahu Jumlah Hasil Prosentase

10 76 0 14

10 % 76 % 0% 14 %

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa SIA menyediakan content informasi yang dibutuhkan oleh user yang menjawab semua 10 orang (10%), sebagian 76 orang (76%), tidak semua (0%) dan tidak tahu adalah 14 orang (14%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar user 76 % berpendapat bahwa SIA yang ada ini baru dapat digunakan untuk mengakses sebagian permasalahan-permasalahan di bidang akademik. Berdasarkan pengamatan langsung oleh penulis dan wawancara dengan beberapa user secara langsung, terutama admin dan ketua tim otomasi (Bp, Khanif Anwari, S.Ag., M.Ag), dapat diketahui bahwa sebenarnya SIA ini sudah dirancang untuk dapat mengelola seluruh permasalahan di bidang akademik. Akan tetapi karena programer ini belum bisa menyelesaikan fitur-fitur secara keseluruhan agar semuanya dapat diakses dengan baik. Juga adanya kesalahan-

46

kesalahan, seperti adanya hasil pencetakan KHS yang tidak bisa dibuat dalam satu halaman, sehingga admin lebih menyukai untuk membuat KHS secara manual dengan menggunakan Ms. Excel 6). 4. Bahasa penyajian isi informasi dalam SIA Tabel 4 Bahasa Penyajian Isi Informasi dalam SIA Pertanyaan penelitian/ jawaban Apakah bahasa penyajian isi informasi dalam SIA sangat jelas ? a. ya, sudah sangat jelas b. ada yang tidak jelas c. tidak jelas d. tidak tahu Jumlah Hasil Prosentase

56 24 5 15 100

56 % 24 % 5% 15 % 100%

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa bahasa yang digunakan dalam SIA sebagian besar 56 user (56%) merasa sudah sangat jelas, 24 user (24 %) ada yang tidak jelas, 5 user (5%) tidak jelas dan 15 user (15 %) tidak tahu. Bahasa yang digunakan dalam SIA ini berdasarkan pengamatan penulis sudah menggunakan bahasa yang baku.

6) Wawancara dengan Bapak Supriyono (staff bagian akademik jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab , tanggal 5 September 2005

47

5. Kesesuaian isi informasi dalam SIA dengan yang diinginkan Tabel 5 Kesesuaian Isi Informasi dalam SIA Pertanyaan penelitian/ jawaban Apakah informasi yang disediakan SIA sesuai dengan yang anda inginkan (harapkan) ? a. ya, semua sudah sesuai dengan yang diharapkan b. ya, sebagian c. tidak sesuai dengan yang diharapkan d. tidak tahu Jumlah Hasil Prosentase

23 70 0 7 100

23 % 70 % 0% 7% 100 %

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa SIA yang ada semua sudah sesuai dengan yang diharapkan user ada 23 user (23%), baru sebagian yang sesuai dengan harapan user, ada 70 user (70 %) tidak sesuai dengan yang diharapkan tidak ada user (0 %), tidak tahu ada 7 user (7 %). Hasil pengamatan ini menunjukkan bahwa SIA yang ada ini belum semuanya dapat memenuhi apa yang diharapkan oleh user. Dimana 70 % user menyatakan hal ini. 6. Orientasi design Interface (tampilan) pada SIA pada kebutuhan user Tabel. 6 Orientasi Kebutuhan User pada SIA Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase Apakah Design Interface (tampilan) pada Sistem Informasi Akademik berorientasi pada kebutuhan user (pemakai) ? a. ya, semua 24 24 % b. ya, sebagian 55 55 % c. tidak sesuai dengan yang diharapkan 16 16 % d. tidak tahu 5 5% Jumlah 100 100 %

48

Dari hasil penelitian diketahui bahwa 24 user (24 %) berpendapat bahwa semua design user interface sudah sesuai dengan kebutuhan user, 55 user (55%) merasa baru sebagian yang sesuai, 16 user (16%) merasa tidak sesuai dengan yang diharapkan dan 5 user (5%) merasa tidak tahu. Perancangan dari SIA ini memang tidak melibatkan seluruh user yang menngunakan sistem informasi ini. Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan diketahui bahwa proses pembuatan SIA ini tidak melalui proses tender, akan tetapi penunjukan secara langsung. Programmer langsung membuat sistem informasi akademik yang diminta oleh tim otomasi, kemudian secara langsung diimplementasikan dalam otomasi di bidang akademik di Fakultas Adab ini. Sehingga tidak pernah dilakukan uji coba sistem. 7. Ketersediaan informasi dalam SIA yang cukup dan memenuhi kebutuhan user dalam masalah-masalah bidang akademik Tabel 7 Ketersediaan Informasi dalam SIA Pertanyaan penelitian/ jawaban Apakah Sistem Informasi Akademik menyediakan informasi yang cukup dan memenuhi kebutuhan user (pemekai) dalam masalah-masalah akademik ? a. ya, semua b. ya, sebagian c. tidak sesuai dengan yang diharapkan d. tidak tahu Jumlah Hasil Prosentase

14 64 4 18 100 %

14 % 64 % 4% 18 % 100 %

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 14 user (14 %) merasa bahwa SIA sudah menyediakan cukup informasi dan memenuhi kebutuhan user, 64 user

49

(64 %) merasakan hanya sebagian saja, 4 user (4 %) merasa tidak sesuai dengan yang diharapkan, dan 18 user (18 %) merasa tidak tahu. 8. Sistem Informasi Akademik yang ada saat ini sudah memenuhi keinginan user (pemakai). Tabel 8 Keinginan User Terhadap SIA Pertanyaan penelitian/ jawaban Apakah Sistem Informasi Akademik yang ada saat ini sudah memenuhi keinginan anda sebagai user (pemakai) SIA ? a. ya, semua b. ya, sebagian c. tidak d. tidak tahu Jumlah Hasil Prosentase

10 76 2 12 100

10 % 76 % 2% 12 % 100 %

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 user (10 %) beranggapan bahwa SIA yang ada ini semua sudah memenuhi kebutuhan user, 76 user (76 %) sebagian, 2 (2 %) user beranggapan bahwa SIA tidak memenuhi kebutuhan user dan 12 user (12 %) merasa tidak tahu. 9. Kesalahan (kegagalan) SIA dalam memberikan informasi Tabel 9 Kesalahan (kegagalan) SIA dalam memberikan informasi Pertanyaan penelitian/ jawaban Apakah Sistem Informasi Akademik tidak pernah mengalami kesalahan (kegagalan) dalam memeberikan informasi ? a. ya, tidak pernah b. ya, kadang-kadang c. pernah d. tidak tahu Jumlah Hasil Prosentase

70 24 0 6 100

70 % 24 % 0% 6% 100 %

50

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 70 user (70 %) beranggapan bahwa SIA dalam memberikan informasi tidak pernah mengalami kegagalan, 24 user (24 %) kadang-kadang, 6 user (6 %) tidak tahu dan tidak ada (0 %) yang pernah mengalami kegagalan dalam mendapatkan informasi. Kegagalan SIA dalam memberikan informasi memang seolah tidak ada. Akan tetapi ada beberapa kesalahan yang disebabkan karena adanya perubahan kurikulum, seperti adanya perubahan nama jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) menjadi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Hal ini menjadi kendala karena dalam setiap KHS, KRS dan juga jadwal mata kuliah jurusan yang tertulis adalah SPI. 10. Penyajian Informasi yang ada dalam Sistem Informasi Akademik secara akurat (tepat). Tabel 10 Akurasi Penyajian Informasi dalam SIA Pertanyaan penelitian/ jawaban Apakah Informasi yang ada dalam Sistem Informasi Akademik disajikan secara akurat (tepat) ? a. ya, semuanya b. ya, sebagian c. tidak semuanya d. d. tidak tahu Jumlah Hasil Prosentase

76 20 2 2 100

76 % 20 % 2% 2% 100 %

Hasil penelitian mengenai akurasi yan disajikan oleh SIA adalah 76 user (76 % ) menyatakan bahwa semua informasi yang disajikan semuanya akurat, 20 user (20 %) menyatakan sebagian, 2 user (2 %) menyatakan tidak semua informasi akurat dan 2 user (2 %) menyatakan tidak tahu.

51

Adanya kekurangan dalam akurasi data ini lebih banyak disebabkan karena kurang telitinya admin ketika memasukkan entry data. Seperti ketika memasukkan data mahasiswa, data dosen, dan data KHS. Juga adanya perubahan jurusan dan kurikulum yang mengakibatkan harus dirubahnya SIA dari bahasa pemrogramannya. 11. Ketepatan informasi yang merupakan keluaran (output) dari Sistem Informasi Akademik sesuai dengan harapan user (pemakai). Tabel 11 Ketepatan Informasi dalam SIA Pertanyaan penelitian/ jawaban Apakah Ketepatan informasi merupakan keluaran (output) dari Sistem Informasi Akademik sesuai dengan harapan user (pemakai) ? a. ya, semuanya b. ya, sebagian c. tidak semuanya d. tidak tahu Jumlah Hasil Prosentase

20 25 5 50 100

20 % 25 % 5% 50 % 100 %

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 20 user (20 %) menyatakan bahwa semua output dari SIA sudah tepat informasinya dan sesuai dengan harapan user, 25 user (25 %) menyatakan sebagian, 5 user (5 %) menyatakan tidak semuanya dan 50 user (50 %) menyatakan tidak tahu. Dari hasil penelitian tersebut dalam item ini dapat diketahui bahwa 50 % user menyatakan tidak tahu apakah SIA ini sesuai dengan yang diharapkan user atau tidak. Penelitian penulis lebih dalam terhadap hal ini dapat diketahui bahwa status dari 50 % ini semuanya adalah mahasiswa.

52

Menurut pertimbangan penulis dapat diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa tidak mengetahui secara lebih detail tentang tugas dan fungsi dari bidang akademik. 12. Petunjuk penggunaan yang disediakan dalam Sistem Informasi Akademik Tabel 12 Petunjuk Penggunaan SIA Pertanyaan penelitian/ jawaban Apakah Sistem Informasi Akademik menyediakan petunjuk penggunaan yang disediakan dalam Sistem Informasi Akademik? d. ya, semuanya e. ya, sebagian f. tidak semuanya g. tidak tahu Jumlah Hasil Prosentase

2 2 86 10 100

2% 2% 86 % 10 % 100 %

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2 user (2 %) menyatakan bahwa SIA menyediakan semua petunjuk penggunaan yang disediakan dalam SIA, 2 user (2%) menyatakan sebagian, 86 user (86 %) menyatakan tidak semuanya, dan 10 user (10 %) menyatakan tidak tahu. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa 86 user (86 %) atau sebagian besar user menyatakan bahwa SIA ini tidak menyediakan petunjuk penggunaan dari SIA ini. Berdasarkan pengamatan penulis secara langsung dapat diketahui pula bahwa programmer/ developer tidak menyertai buku manual (guidence) maupun helping tool dalam pembuatan SIA ini.

53

Ini dapat dilihat dari tampilan sebagian dari SIA berikut :

Gambar 1. Tampilan SIA Fitur yang menunjukkan adanya menu bantuan hanya dibuat dalam bentuk teks, itupun tidak mencakup/ menunjukkan menu bantuan secara keseluruhan. Petunjuk penggunaan SIA ini ditulis dalam bentuk teks yang disebutkan bahwa fitur-fitur yang ada pada sia ini meliputi ; 1) Informasi KRS/KHS/ Transkrip nilai, 2) Informasi Dosen Pengajar, Jadwal Kuliah, Jadwal Ujian, 3) Skripsi.

54

Guidance / petunjuk dalam bentuk buku yang tidak terintegrasi dengan system tidak ada. Programmer hanya memberikan pelatihan kepada satu orang admin, yaitu Bapak Edy Purwanto 7. 13. Dukungan Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab dalam proses belajar dilingkungan Fakultas Adab, khususnya dalam bidang akademik. Tabel 13 Dukungan SIA dalam Proses Belajar Pertanyaan penelitian/ jawaban Apakah dengan adanya Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab dapat lebih menunjang sistem pendidikan yang tepat dan mendukung proses belajar dilingkungan Fakultas Adab, khususnya dalam bidang akademik ? a. ya, semuanya b. ya, sebagian c. tidak semuanya d. tidak tahu Jumlah Hasil Prosentase

12 60 15 13 100

12 % 60 % 15 % 13 % 100 %

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 12 user (12%) menyatakan bahwa semua informasi yang ada pada SIA mendukung proses belajar dilingkungan Fakultas Adab, khususnya bidang akademik, 60 user (60 %) menyatakan sebagian, 15 user (15 %) menyatakan tidak semua, dan 13 (13 %) user menyatakan tidak tahu.

7 Wawancara dengan Bapak Edi Purwanto, 5 September 2005.

55

14. Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab menyediakan informasi yang dapat dipercaya. Tabel 14 Kepercayaan Terhadap Informasi SIA Pertanyaan penelitian/ jawaban Apakah Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab menyediakan informasi yang dapat dipercaya ? a. ya, semuanya b. ya, sebagian c. tidak semuanya d. tidak tahu Jumlah Hasil Prosentase

75 10 5 10 100

75 % 10 % 5% 10 % 100 %

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75 user (75 %) menyatakan bahwa semua yang ada pada SIA menyediakan informasi yang dapat dipercaya, 10 user (10 %) menyatakan sebagian, 5 user (5 %) menyatakan tidak semuanya dan 10 user (10 %) menyatakan tidak tahu. Dari data ini menunjukkan bahwa sebagian besar user (75 %) dapat mempercayai informasi-informasi yang diberikan oleh Sistem Informasi Akademik ini. 15. Layout pada setiap fungsi dalam Sistem Informasi . Tabel 15 Layout pada setiap fungsi dalam Sistem Informasi . Pertanyaan penelitian/ jawaban Apakah Layout (susunan/letak) pada setiap fungsi (seperti fungsi pencarian, input data dan lain-lain) dalam Sistem Informasi Akademik merupakan representasi dari kebutuhan user (pengguna)? a. ya, semuanya b. ya, sebagian c. tidak semuanya d. tidak tahu Jumlah Hasil Prosentase

25 60 5 10 100

25 % 60 % 5% 10 % 100 %

56

Hasil penelitian menunjukkan bahwa user yang menyatakan bahwa Layout (susunan/letak) pada setiap fungsi (seperti fungsi pencarian, input data dan lain-lain) dalam Sistem Informasi Akademik merupakan representasi dari kebutuhan user (pengguna) ada 25 user (25 %), 60 user (60 %) menyatakan sebagian, 5 user (5 %) menyatakan tidak semuanya dan 10 user (10 %) menyatakan tidak tahu. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa sebagian besar user (60 %) menyatakan bahwa hanya sebagian saja Layout (susunan/letak) pada setiap fungsi (seperti fungsi pencarian, input data dan lain-lain) dalam Sistem Informasi Akademik merupakan representasi dari kebutuhan user (pengguna). 16. Cara penyajian hasil output (keluaran) dipresentasikan dalam bentuk format yang jelas dan berguna bagi user (pengguna). Tabel 16 Penyajian Hasil Output Pertanyaan penelitian/ jawaban Apakah cara penyajian hasil output (keluaran) dipresentasikan dalam bentuk format yang jelas dan berguna bagi user (pengguna) ? a. ya, semuanya b. ya, sebagian c. tidak semuanya d. tidak tahu Jumlah Hasil Prosentase

80 10 2 8 100

80 % 10 % 2 % 8% 100 %

Dari hasil penelitian diketahui bahwa 80 user (80 %) menyatakan bahwa semua cara penyajian hasil output (keluaran) dipresentasikan dalam bentuk format yang jelas dan berguna bagi user (pengguna), 10 user (10 %) menyatakan sebagian, 2 user (2 %) menyatakan tidak semuanya, dan 8 user (8 %) menyatakan tidak tahu.

57

17. Desain input Sistem merupakan salah satu bentuk ketertarikan user (pengguna) terhadap Sistem Informasi Akademik. Tabel 17 Ketertarikan User Terhadap Desain Input SIA Pertanyaan penelitian/ jawaban Apakah desain input Sistem merupakan salah satu bentuk ketertarikan user (pengguna) terhadap Sistem Informasi Akademik ? a. ya, semuanya b. ya, sebagian c. tidak semuanya d. tidak tahu Jumlah Hasil Prosentase

45 50 0 5 100

45 % 50 % 0% 5% 100 %

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 45 user (45 %) menyatakan bahwa semua yang ada pada SIA merupakan salah satu bentuk ketertarikan user, 50 user (50%) menyatakan hanya sebagian dan 5 user (5%) menyatakan tidak tahu. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar user (50 %) menyatakan bahwa SIA ini hanya sebagian saja yang menunjukkan ketertarikan user pada system ini. Menurut penulis SIA ini masih lebih banyak berbasis teks, meskipun ada sedikit icon-icon yang digunakan dalam sistem ini, contohnya seperti gambaran di bawah ini :

58

Gambar 2. Contoh Tampilan SIA yang menggunakan icon Dalam mencetak presensi sudah digunakan icon, yaitu pada perintahperintah ; Preview, Printer dan selesai. 18. Mekanisme dan sistem operasional dalam Sistem Informasi Akademik mudah dijalankan oleh user (pengguna) Tabel 18 Kemudahan Mekanisme dan Operasional SIA Pertanyaan penelitian/ jawaban Mekanisme dan sistem operasional dalam Sistem Informasi Akademik mudah dijalankan oleh user (pengguna) ? a. ya, semuanya b. ya, sebagian c. tidak semuanya d. tidak tahu Jumlah Hasil Prosentase

40 55 5 0 100

40 % 55 % 5% 0% 100 %

59

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40 user (40 %) menyatakan bahwa mekanisme dan system operasional dalam SIA ini mudah dijalankan oleh user, 55 user (55 %) menyatakan sebagian, dan 5 user (5 %) menyakan tidak semuanya. 19. Interaksi antara Sistem Informasi Akademik dan user (pengguna) dapat dipahami dengan baik oleh sistem Tabel 19 Interaksi User dengan SIA Pertanyaan penelitian/ jawaban Apakah Interaksi antara Sistem Informasi Akademik dan user (pengguna) dapat dipahami dengan baik oleh sistem ? a. ya, semuanya b. ya, sebagian c. tidak semuanya d. tidak tahu Jumlah Hasil Prosentase

25 55 5 15 100

25 % 55 % 5% 15 % 100 %

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 25 user (25 %) menyatakan bahwa interaksi antara Sistem Informasi Akademik dan user (pengguna) dapat dipahami semuanya, 55 user (55 %) menyatakan sebagian, 5 user (5 %) menyatakan tidak semuanya dan 15 user (15 %) menyatakan tidak tahu.

60

20. Kemudahan dalam menemukan informasi yang dibutuhkan oleh user (pengguna). Tabel 20 Kemudahan Penemuan Informasi SIA Pertanyaan penelitian/ jawaban Apakah Informasi yang dibutuhkan oleh user (pengguna) mudah ditemukan ? a. ya, semuanya b. ya, sebagian c. tidak semuanya d. tidak tahu Jumlah Hasil Prosentase

64 30 0 6 100

64 % 30 % 0% 6% 100 %

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 64 user (64 %) menyatakan bahwa semua informasi yang dibutuhkan oleh user dapat ditemukan dalam SIA ini, 30 user (30 %) menyatakan sebagian, dan 6 user (6 %) menyatakan tidak tahun. 21. Sistem Informasi Akademik sudah dapat diakses secara online. Tabel 21 Akses Terhadap SIA Secara On-Line Pertanyaan penelitian/ jawaban Apakah Sistem Informasi Akademik sudah dapat diakses secara online dari manapun ? a. ya, semuanya b. ya, sebagian c. tidak semuanya d. tidak tahu Jumlah Hasil Prosentase

0 0 95 5 100

0% 0% 95 % 5% 100 %

Hasil darai penelitian ini menunjukkan bahwa 95 user (95 %) menyatakan bahwa tidak semua yang ada pada SIA ini dapat diakses secara on-line, dan 5 user (5 %) menyatakan tidak tahu. Berdasarkan pengamatan langsung penulis terhadap SIA yang ada, memang system informasi ini masih off-line, artinya tidak dapat diakses secara on-line melalui jaringan internet.

61

22. Bagaimana layout (tata letak) yang anda inginkan Bila dilakukan pengembangan dalam Sistem Informasi Akademik ? Pada item ini penulis memang tidak memberikan opsi jawaban, akan tetapi berupa isian kosong yang bisa diisi oleh responden dengan bebas. Ternyata hasil yang didapatkan dari responden diketahui bahwa tidak semua responden mengisi item ini. Berdasarkan data tersebut di atas, maka penulis berkesimpulan bahwa user tidak tahu, belum begitu mengerti tentang design user interface, sehingga mereka tidak memberikan jawaban pada lembar isian yang telah disediakan. 23. Bagaimana content (isi) yang anda inginkan bila dilakukan pengembangan dalam Sistem Informasi Akademik ? Pada item ini penulis memang tidak memberikan opsi jawaban, akan tetapi berupa isian kosong yang bisa diisi oleh responden dengan bebas. Ternyata tidak semua responden mengisi item ini. 24. Bagaimana bahasa yang digunakan bila dilakukan pengembangan dalam Sistem Informasi Akademik Tabel 22 Penggunaan Bahasa Dalam Pengembangan SIA Pertanyaan penelitian/ jawaban Apakah Sistem Informasi Akademik sudah dapat diakses secara online dari manapun ? a. lugas b. formal c. gaul d. terserah Jumlah Hasil Prosentase

50 35 10 5 100

50 % 35 % 10 % 5% 100 %

62

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50 user (50 %) menyatakan bahwa bahasa yang digunakan bila dilakukan pengembangan dalam SIA ini adalah dengan bahasa lugas, 35 user (35 %) menyatakan dengan bahasa formal, 10 user (10 %) menyatakan dengan bahasa gaul, dan 5 user (5 %) menyatakan terserah. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa sebagian besar user (50 %) menyatakan bahwa bahasa yang digunakan ketika dilakukan pengembangan terhadap SIA ini adalah dengan menggunakan bahasa lugas. 25. Bagaimana koneksi jaringan yang digunakan bila dilakukan pengembangan dalam Sistem Informasi Akademik ? Tabel 23 Koneksi Jaringan dalam Pengembangan SIA Pertanyaan penelitian/ jawaban Bagaimana koneksi jaringan yang digunakan bila dilakukan pengembangan dalam Sistem Informasi Akademik ? a. on-line ke internet b. jaringan lokal saja c. tidak usah dibuat jaringan d. tidak tahu Jumlah Hasil Prosentase

80 10 5 5 100

80 % 10 % 5% 5% 100 %

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 80 user (80 %) menyatakan bahwa koneksi jaringan yang digunakan bila dilakukan pengembangan dalam Sistem Informasi Akademik adalah dengan cara online ke internet, 10 user (10 %) menyatakan jaringan lokal saja, 5 user (5 %) menyatakan tidak usah dibuat jaringan, dan 5 user (5 %) menyatakan tidak tahu.

63

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar user (80 %) menginginkan koneksi jaringan online ke internet ketika dilakukan

pengembangan dan SIA ini.

26. Pilihan warna yang digunakan bila dilakukan pengembangan dalam Sistem Informasi Akademik ? Tabel 24 Pilihan Warna Dalam Pengembangan SIA Pertanyaan penelitian/ jawaban Bagaimana pilihan warna yang digunakan bila dilakukan pengembangan dalam Sistem Informasi Akademik ? a. warna mencolok b. warna kalem c. warna warni d. terserah pengembang Jumlah Hasil Prosentase

10 44 4 42 100

10 % 64 % 4% 22 % 100 %

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 user (10 %) menyatakan bahwa bila dilakukan pengembangan dalam Sistem Informasi Akademik digunakan warna yang mencolok, 44 user (44 %) menyatakan warna kalem, 4 user (4 %) menyatakan warna-warni, dan 42 user (42 %) menyatakan terserah pada pengembang.

27. User interface design (desain tatap muka) yang digunakan bila dilakukan pengembangan dalam Sistem Informasi Akademik .

64

Tabel 25 User Interface Design Yang Dilakukan Dalam Pengembangan SIA Pertanyaan penelitian/ jawaban Bagaimana user interface design (desain tatap muka) yang digunakan bila dilakukan pengembangan dalam Sistem Informasi Akademik ? a. dibuat yang interaktif b. tidak perlu interaktif c. biasa-biasa saja d. terserah programernya Jumlah Hasil Prosentase

55 6 10 29 100

55 % 6% 10 % 29 % 100 %

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 55 user (55 %) menyatakan perlunya dibuat user interface design (desain tatap muka) yang interaktif bila dilakukan pengembangan dalam Sistem Informasi Akademik, 6 user (6 %) menyatakan tidak perlu interaktif, 10 user (10 %) menyatakan biasa-biasa saja, dan 29 user (29 %) menyatakan biasa-biasa saja. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar user (55 %) menyatakan perlunya dibuat user interface design (desain tatap muka) yang interaktif bila dilakukan pengembangan dalam Sistem Informasi Akademik. 28. Hal-hal yang perlu diperbaiki apabila dilakukan desain ulang untuk Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab Sunan UIN Kalidjaga Yogyakarta. Tabel 26 Perbaikan dalam Pengembangan SIA Pertanyaan penelitian/ jawaban Apa saja yang perlu diperbaiki apabila dilakukan desain ulang untuk Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab Sunan UIN Kalidjaga Yogyakarta ? a. perlu dirombak total b. ditambah hal-hal yang kurang saja c. tidak perlu ditambah d. terserah pengembang Jumlah Hasil Prosentase

10 60 5 25 100

10 60 5 25 100

65

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 10 user (10 %) menyatakan bahwa perlu dirombak total apabila dilakukan desain ulang untuk Sistem Informasi Akademik, 60 user (60 %) menyatakan ditambah hal-hal yang kurang saja, 5 user (5 %) menyatakan tidak perlu ditambah, dan 25 user (25 %) menyatakan terserah pengembang. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar user (60 %) menyatakan bahwa ketika dilakukan desain ulang untuk Sistem Informasi Akademik perlu ditambah hal-hal yang kurang saja. 29. Desain user manual yang diberikan kepada user (pemakai) sebagai pedoman dalam menjalankan Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Tabel 27 Desain User Manual bagi User Pertanyaan penelitian/ jawaban Bagaimana user manual sebaiknya diberikan kepada user (pemakai) sebagai pedoman dalam menjalankan Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ? a. terintegrasi dalam SIA b. tidak perlu terintegrasi c. ada yang terintegraasi dan ada yang tidak d. terserah programernya Jumlah Hasil Prosentase

45 10 35 10 100

45 10 35 10 100

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 45 user (45 %) menyatakan bahwa user manual sebaiknya diberikan kepada user (pemakai) sebagai pedoman dalam menjalankan Sistem Informasi Akademik dibuat terintegrasi dalam system tersebut, 10 user (10 %) menyatakan tidak perlu terintegrasi, 35 user (35

66

%) menyatakan ada yang teriintegrasi dan ada yang tidak, 10 user (10 %) menyatakan terserah pada progamernya. 30. Bila dibuat SIA baru, bagaimana rekomendasi anda dari sisi hardware ? Item ini tidak menyediakan opsi pilihan pada responden, akan tetapi diberikan ruang yang kosong untuk diisi secara bebas oleh responden. Hasil yang diperoleh secara garis besar terdiri dari 3 item, yaitu terserah pada Fakultas Komputer yang up to date Tidak diisi (kosong) : 25 user (25 %) : 65 user (65 %) : 10 user (10 %)

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat diketahui bahwa sebagian besar user (65 %) menyatakan bahwa perlu hardware/ komputer yang up to date untuk digunakan dalam pemrosesan SIA ini. Adapun hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode wawancara secara langsung yang disertai dengan keterlibatan penulis secara langsung, maka dapat dikemukakan sebagai berikut : Sementara komputer yang digunakan untuk urusan akademik hanya sebanyak 6 unit yang berada di masing-masing jurusan. Laboratorium computer yang berjumlah 12 unit komputer hanya dapat digunakan ketika dilakukan herregistrasi pada tiap-tiap semester. Sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari laboratorium tersebut tidak boleh dipergunakan untuk urusan akademik. Hal ini mengakibatkan adanya penumpukan tugas ketika terjadi her-registrasi

mahasiswa, maupun ketika dilakukan PKPRS (Pengajuan Kartu Perubahan Rencana Studi).

67

Ruang TU juga mengalami kepadatan ketika terjadi her-registrasi di tiaptiap semester. Hal ini disebabkan karena rasio sumberdaya manusia yang menangani bidang-bidang akademik tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa. Jumlah mahasiswa sebesar 1426 yang harus dilayani oleh 6 orang staff merupakan rasio yang sangat berat sekali apabila tidak dibantu dengan adanya komputerisasi. Sistem Informasi Akademik ini sudah benar-benar membantu tugas-tugas di bidang akademik, walaupun masih ada juga kekurangan-kekurangan yang ada, diantaranya adalah : 1. Sistem Informasi Akademik ini belum disertai dengan panduan, baik yang melekat pada system tersebut, maupun yang berujud buku panduan. 2. Dalam Sistem Informasi Akademik ini belum ada fasilitas untuk editing fiturfitur, seperti jurusan, mata kuliah. Sehingga ketika terjadi kebijakan dari institusi untuk merubah jurusan Sejarah Peradaban Islam menjadi Sejarah Kebudayaan Islam tidak bisa dilakukan. Juga ketika ada pergantian kebijakan tentang kurikulum yang berimplikasi pada digantinya nama dan sks dari beberapa mata kuliah juga mengalami kesulitan. 3. Sistem Informasi Akademik ini tidak dilengkapi dengan dokumentasi baik tentang SIA itu sendiri maupun tentang cara penggunaan SIA, sehingga user sangat kesulitan untuk menggunakan seluruh fasilitas yang dimiliki oleh SIA ini maupun untuk melakukan perbaikan/ pergantian dari fitur-fitur yang ada ketika ada kebijakan baru. 4. Belum adanya SDM yang benar-benar menguasai tentang program, khususnya dalam aplikasi Visual Basic dan MySQL, sehingga ketika terjadi

68

pergantian kebijakan dari institusi, tidak dapat segera diatasi, bahkan programmer yang dulu membuat SIA ini sudah tidak berada di Yogyakarta. Sementara untuk memanggil programmer lain, tidak ada alokasi dana untuk memperbaiki program tersebut. Hal ini karena dari Rektorat akan ada kebijakan bahwa semua sistem informasi akan disentralisasikan di Pusat Administrasi Universitas. 5. Sistem Informasi Akademik yang ada belum digunakan secara maksimal, karena fitur-fitur yang ada belum semua digunakan. Hal ini terjadi karena tidak adanya user manual dan tidak adanya pelatihan yang diberikan oleh pengembang software untuk mengoperasikan SIA ini. 8) Adanya kekurangan-kekurangan ini mengakibatkan pengoperasian otomasi dibidang akademik tidak dapat berjalan dengan maksimal. Sehingga masih ada tugas-tugas akademik ini yang kembali dilakukan dengan cara manual, seperti misalnya ; pergantian KPRS (Kartu Pengajuan Rencana Studi), Kartu Hasil Studi, Absensi Perkuliahan, Pengajuan Proposal Skripsi dan Skripsi. Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, program SIA ini sebenarnya sudah mencakup keseluruhan kebutuhan yang ada di Fakultas Adab, khususnya yang berhubungan dengan bidang akademik. Akan tetapi pada kenyataannya tidak semua aplikasi-aplikasi ini digunakan dengan baik. Hanya Pengisian KRS dan cetak hasil KHS saja yang digunakan oleh para user di Fakultas Adab ini. Sementara untuk fitur-fitur yang lain tidak digunakan oleh para user.
8) Wawancara dengan Bapak Edy Purwanto, 13 September 2005.

69

Dilihat dari daftar menu yang ada, maka dapat diketahui bahwa Sistem Informasi Akademik yang dirancang untuk digunakan di Fakultas Adab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta ini sudah sangat komprehensif, bahkan bisa dikatakan bahwa SIA ini sudah cukup komplit dan dapat memenuhi seluruh kebutuhan di bidang Akademik. Akan tetapi pada kenyataannya di lapangan menu-menu tersebut belum semua digunakan. Adapun yang menjadi penyebab dari tidak digunakannya fitur-fitur ini adalah sebagai berikut : 1) Pada saat Sistem Informasi Akademik ini diimplementasikan di Fakultas Adab, tidak langsung diikuti dengan pelatihan kepada seluruh user yang menggunakan SIA tersebut, tetapi hanya seorang admin saja, yaitu Bapak Edi Purwanta yang diberi penjelasan tentang SIA ini, itupun hanya diajak menemani programmer membuat SIA ini. Karena SIA ini dibuat langsung di Fakultas Adab. 2) Menu-menu yang dibuat dalam SIA ini belum 100 % berjalan dengan baik, bahkan berdasarkan pengamatan penulis baru 40 % yang berjalan dan sering digunakan oleh user di Fakultas Adab ini. Adapun menu yang digunakan diantaranya adalah ; pengisian dan pergantian KRS, distribusi mata kuliah, KHS dan absen. 3) Tidak ada dokumentasi dan User Guidance yang dibuat oleh programmer yang diberikan kepada user, baik itu yang didokumentasikan dalam paper based, maupun yang sifatnya melekat pada sistem informasi ini. Kondisi ini mengakibatkan, ketika ada hal-hal yang tidak diketahui oleh user, mereka

70

tidak bisa menyelesaikan permasalahannya. Sedangkan admin juga kurang menguasai dalam bidang pemrograman. 4) Ada upaya dari user untuk me-lock in (membuat user untuk selalu tergantung dengan programmer) agar supaya jalinan kerjasama yang sebenarnya lebih menguntungkan pihak programmer dapat terus menerus. Hal ini membuat Fakultas Adab sangat tergantung dengan programmer tersebut. Sementara mulai tahun 2005 programmer tersebut sudah bekerja di Sumatra, sehingga tidak mungkin untuk dipanggil ke Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk memperbaiki/ memodifikasi sistem yang ada sesuai dengan kebutuhan user. 5) Tidak semua staff yang ada di fakultas Adab ini merespon adanya program komputerisasi di fakultas Adab, ada yang disebabkan karena pengetahuan SDM tersebut tidak mau dikembangkan (gaptek), ada pula yang merasa dengan adanya sistem informasi ini kerja mereka menjadi terancam, karena mereka tidak bisa berhubungan secara langsung dengan mahasiswa, dosen atau staff yang lain.

4.2. Rekomendasi SIA Rekomendasi arsitektur dari Sistem Informasi Akademik yang dibuat oleh penulis adalah : 1) Desain database yang dipakai dalam perancangan yang direkomendasikan ini masih sama dengan database yang dipakai pada SIA yang lama. Hal ini bertujuan agar data yang lama masih tetap bisa dipakai, disamping database yang lama sudah cukup baik.

71

2) SIA yang baru ini Web Based, sehingga dibututuhkan server dan client yang bagus (up to date), sehingga user dapat mengakses SIA ini dengan lebih cepat. 3) Perancangan yang baru ini diharapkan dapat memenuhi kriteria IMK, yaitu ; usability, safe system, functional system, effective dan efficient, sehingga tujuan dari dirancangnya SIA ini dapat terlaksana dengan baik.

4.3. Perancangan Sistem Informasi Akademik yang kami rekomendasikan adalah dengan menggunakan PHP dan MySQL. Database dalam rancangan ini tetap menggunakan arsitektur database lama dengan menambah beberapa tabel yang belum ada. Sistem ini dirancang untuk bisa on-line (web based). Apabila sistem ini benar-benar akan di upload, maka unsur security masih harus dipikirkan dan diperhatikan dengan lebih matang, karena dalam rancangan desain di buat oleh penulis belum memperhatikan unsur keamanan sistem informasi secara lebih rinci. Sistem informasi ini dirancang dengan memperhatikan unsur-unsur Human Computer Interaction. Tool Help (bantuan) terhadap user sudah diintegrasikan dalam sistem ini, walaupun masih dalam tampilan yang sangat sederhana.

4.3.1

Desain Database SIA Database yang digunakan dalam perancangan ini adalah dengan menggunakan

database MySQL. Adapun alasan menggunakan Mysql adalah karena database ini compatible dengan sistem operasi di windows maupun di linux. Hal ini memungkinkan apabila suatu ketika akan melakukan migrasi sistem operasi, maka tidak perlu membangun arsitektur database lagi.

72

Secara garis besar arsitektur database yang digunakan pada SIA yang direkomendasikan ini adalah sebagai berikut :

4.3.1.1 Daftar Table Table yang dibuat untuk SIA yang direkomendasikan adalah sebagai berikut : a. Daftspp b. Dspppend c. Dtalumni d. Dtbyrmhs e. Dtcuti f. Dtdistribusi g. Dtdosen h. Dtkrs i. Dtmhs j. Dtmk k. Dtmk_awal l. Dtpin m. Dtpinadmin n. Dtpindosen o. Dpinjurusan p. Dtpinuser q. Dtsetup r. Dtsurat s. Dtyudis

73

t. Memdtkrs u. Pjbstr v. Transkri 4.3.1.2 Detail Tabel Detail dari tabel yang dibuat adalah sebagai berikut : a. Field daftspp : field angkatan spp thangk ket type Varchar(4) Decimal(10,0) Char(2) Varchar(10) yes yes yes null pri Null Null Null key default

b. Field dspppend : field Thakd Smtakd Spp ket type Varchar(9) Char(1) Decimal(10,0) Varchar(10) yes yes yes null pri Null Null Null key default

c. Field dtalumni field No_mhs Nama type Varchar(8) Varchar(45) yes null key default

74

Tmp_lahir Tgl_lahir Alamat_asal Kabupaten_asal Propinsi_asal Alamat_sekarang

Varchar(25) Date Varchar(25) Varchar(25) Varchar(25) Varchar(25)

Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes

Null 0000-00-00 Null 0000-0000 0 Null 0000-0000 0000-0000 0 Null Null Null -

Kabupaten_sekarang Varchar(25) Propinsi_sekarang Thn_masuk Thakd_masuk Smtakd_masuk Thn_lulus Thakd_lulus Smtakd_lulus Sex Jurusan Judul_skripsi Tmt_kerja Jenis_kerja Jabatan Pendidikan_akhir Pendidikan_plus Sektor_kerja Varchar(25) Year(4) Varchar(9) Char(1) Year(4) Varchar(9) Varchar(9) Char(1) Varchar(7) Tynytext Year(4) Varchar(45) Varchar(100) Varchar(10) Varchar(10) Varchar(10)

75

d. Field dtbyrmhs field Th_aka Smt Bsmt jur Klashabi No_mhs Tanggal Jmlsks Nokwi Spp ket type Varchar(9) Char(1) Decimal(10,0) Varchar(7) Varchar(6) Varchar(8) Date Decimal(10,0) Varchar(10) Decimal(10,) Varchar(30) yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes null key null Null Null Null Null Null Null Null Null Null null default

e. Field Dtcuti field Th_aka Smt Bsmt jur type Varchar(9) Char(1) Decimal(10,0) Varchar(7) yes Yes Yes Yes null key null Null Null Null default

76

No_mhs Tanggal ket

Varchar(8) Date Varchar(30)

Yes Yes Yes

Null Null null

f. Field Dtdistribusi Field Id_distribusi Id_mk Thakd Smtakd Thn Jur Kdmk Klas Kdos1 Nip Kdos2 Dos1 Dos2 Btskls Jmlkls Khari Kjam type Int(12) unsigned Int(12) unsigned Varchar(9) Varchar(9) Char(2) Varchar(7) Varchar(9) Char(1) Varchar(5) Varchar(9) Varchar(5) Varchar(60) Varchar(60) Decimal(10,0) Int(3) unsigned Varchar(13) Varchar(13) Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes null key pri default null 0 Null Null Null Null Null Null Null Null Null Null Null 0 Null Null Extra Auto_increment

77

Kruang Kket Utgl Uhari Ujam Uruang uket

Varchar(5) Varchar(10) Date Char(1) char(3) Varchar(5) Varchar(10)

Yes Yes Yes Yes Yes Yes yes

Null Null Null Null Null Null Null

g. Field Dtdosen Field Kode Dosen Nip Tmp_lhr Tgl_lahir Jen_kel Agama Satudos Pangkat Gol Jurusan Alm_asal Kab_asal type Varchar(5) Varchar(40) Varchar(9) Varchar(30) Date Varchar(9) Varchar(15) Varchar(20) Varchar(20) Varchar(5) Varchar(7) Varchar(40) Varchar(30) yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes null key pri Null Null Null Null Null Null Null Null Null Null Null Null default Extra

78

Kotasal Kdposal Telp Hpdos Ket Foto h. Field Dtkrs Field Thakd Smtakd Id_distribusi Id_mk Jur Klashabi Thkuri No_mhs Kdmk Klas Kd_dos Nilai Hadir Temu Nokur

Varchar(30) Varchar(5) Varchar(13) Varchar(12) Varchar(30) Mediumblob

Yes Yes Yes Yes Yes Yes

Null Null Null Null Null null

type Varchar(9) Char(1) Int(12) unsigned Int(12) unsigned Varchar(7) Varchar(6) Char(2) Varchar(8) Varchar(9) Varchar(6) Varchar(5) Char(2) Decimal(10,0) Decimal(10,0) Decimal(10,0)

null yes Yes Yes Yes Yes Yes yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes

key

default Null Null 0 0 Null Null Null Null Null Null Null Null Null Null Null

Extra

79

i. Field Dtmhs Field No_mhs No_test Angkt Nama Smst Fakultas Jurusan Klas Kd_pa Nip Pa Tipedaft Thkuri Th_masuk Jen_kel Agama Statumhs Warganeg Tp_lahir Tgl_lahir Alm_asal type Varchar(8) Varchar(6) Varchar(4) Varchar(40) Decimal(10,0) Varchar(10) Varchar(7) Varchar(6) Varchar(5) Varchar(9) Varchar(40) Varchar(7) Char(2) Varchar(9) Varchar(9) Varchar(9) Varchar(13) Varchar(13) Varchar(25) yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes null key pri null null null null null null null null null null null null null null null null null null null null default Extra

80

Kab_asal Prop_asal Alm_kos Kab_kos Biaya Slta Jurus Nm_slta Alm_slta Kab_slta No_sttb Tgl_lulus Goldarah Cafis Nm_ayah Nm_wali Kerj_ayah Nama_ibu Kerj_ibu j. Field Dtmk Field Id_mk Thn type Int(12) Char(2)

yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes

null null null null null null null null null null null null null null null null null null null

null

key pri

default null 00

Extra Auto_increment

yes

81

Jur No Bsmt Kdmk Nm_mk Sks Nokel Kel Muatan sifat

Varchar(7) Char(2) Varchar(4) Varchar(9) Varchar(60) Int(2) unsigned Char(2) Varchar(4) Varchar(8) Varchar(7)

Yes yes Yes yes Yes yes Yes yes Yes yes

0 0 -

k. Field Dtmk_awal Field Thn Jur No Bsmt Kdmk Nm_mk Sks Nokel Kel Muatan type Char(2) Varchar(7) Char(2) Varchar(4) Varchar(7) Varchar(60) Decimal(10,0) Char(1) Varchar(4) Varchar(8) null Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes key default null Null Null Null Null Null Null Null Null Null Extra

82

sifat l. Field Dtpin Field No_mhs Pin Apin Jmlsks ket

Varchar(7)

yes

Null

type Varchar(8) Varchar(6) Varchar(14) Decimal(10,0) Varchar(10)

null yes yes yes yes yes

key

default Null Null Null Null Null

Extra

m. Field Dtpinadmin Field User_id passord type Varchar(5) Varchar(9) null key pro default 00000 Extra

n. Field Dtpindosen Field Kode pin type Varchar(5) Varchar(9) null key pri default 00000 Extra

o. Field Dpinjurusan Field User_id passord type Varchar(5) Varchar(9) null key pro default 00000 Extra

83

p. Field Dtpinuser Field User_id passord type Varchar(5) Varchar(9) null key pro default 00000 Extra

q. Field Dtsetup Field Jur Thakd Smtakd status r. Field Dtsurat Field No_surat s. Field Dtyudis Field Th_aka Smt Bsmt Jur No_mhs No_ijaz type Varchar(9) Char(1) Decimal(10,0) Varchar(7) Varchar(8) Varchar(23) null yes yes yes yes yes yes key default null null null null null null Extra type Varchar(25) null key pri default Extra type Varchar(7) Varchar(9) Char(1) Char(3) null key pri on default Extra

84

tanggal Jmlsks Jmlnxk Ipk ket

Date Decimal(10,0) Decimal(10,0) Decimal(10,2) Varchar(20)

yes yes yes yes yes

null null null null null

t. Field Memdtkrs Field Thakd Smtakd Jur No_mhs Kd_pa Ips Jmlsks u. Field Pjbstr Field Kdpjb Nmpjb Nama Nip Ket type Char(2) Varchar(50) Varchar(50) Varchar(10) Varchar(10) null yes yes yes yes yes key default null null null null null Extra type Varchar(9) Char(1) Varchar(7) Varchar(8) Varchar(5) Decimal(10,2) Decimal(10,0) null yes yes yes yes yes yes yes key default null null null null null null null Extra

85

v. Field Transkri Field Thakd Smtakd Smt Id_mk Jur Thn No No_mhs Kdmk Nokel Kel Klas nilai type Varchar(9) Char(1) Varchar(4) In(12) Varchar(7) Char(2) Char(2) Varchar(8) Varchar(9) Char(1) Varchar(4) Varchar(6) Char(2) null yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes yes key default null null null 0 null null null null null null null null Extra

86

4.3.1.3 Relasi Antar Tabel

87

4.3.2

Link dan Navigasi Link dan Navigasi dalam Sistem Informasi Akademik yang dirancang adalah

sebagai berikut : Home

Login

Home

Master Data

Proses Data

Output

Ganti Psswrd

Online Help

Logout

Gambar 4. Diagram Link dan Navigasi dari Perancangan SIA SIA ini dimulai dengan tampilan Home, yaitu Index.php yang merupakan menu utama ketika user mengakses SIA ini. Adapun tampilannya adalah sebagai berikut :

88

Gambar 5: Tampilan ketika user akan melakukan login Tampilan awal dari SIA ini memang diawali dengan LOGIN terlebih dahulu. Hal ini ditempuh oleh penulis dalam rangka pengamanan terhadap Sistem Informasi ini. Ke depan SIA ini dirancang sebagai bagian dari portal UIN, sehingga SIA ini akan diakses oleh user yang memang menginginkan akses SIA ini. Hak akses hanya diberikan kepada 5 kategori user, yaitu ; akademik (yang terdiri Dekan dan PD I dan Kepala Sub Bagian Akademik), Dosen (adalah semua dosen di Fakultas Adab, baik itu dosen tetap/ PNS, maupun dosen Luar Biasa/ honorer), Mahasiswa (yaitu seluruh mahasiswa Fakultas Adab yang masih aktif), Jurusan (adalah Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan dan Administrator Jurusan), dan Admin (Yaitu Kepala Bagian Tata Usaha dan seorang Staff, dimana admin ini memiliki kewenangan untuk mengubah dan menghapus record dari database yang ada).

89

4.3.2.1. Home Halaman ini adalah merupakan halaman utama ketika user sudah dapat login, tentu saja user yang dapat melakukan login adalah user yang nama dan passwordnya sesuai. Halaman ini disertai dengan ucapan selamat datang serta deskripsi singkat tentang SIA ini. Juga dilengkapi dengan link agar supaya user dapat segera menuju halaman yang diinginkan. Adapun tampilan dalam page Master Data adalah sebagai berikut :

Gambar 6: Tampilan pada halaman home. 4.3.2.2. Master Data Master data adalah merupakan pokok dari berbagai macam data yang akan diolah dalam SIA ini, adapun tampilan dalam page Master Data adalah sebagai berikut :

90

Gambar 7 : Tampilan pada halaman Master Data. Pada halaman Master Data ini terdiri dari Input Data Mahasiswa, Lihat Data Mahasiswa, Data Pin, Input Data Dosen, Lihat Data Dosen, Input Data Kurikulum, Lihat Data Kurikulum, Daftar SPP Reguler dan Daftar SPP Semeseter Pendek. Pada halaman ini penulis membuat icon-icon sebagai simbol dari masingmasing item yang ada agar user dapat lebih interaktif. Disamping itu juga dilengkapi dengan menu bantuan tentang deskripsi dari Halaman Master Data ini. Walaupun masih berupa teks, diharapkan dapat sebagai panduan/ guidance bagi user untuk mengakses seluruh informasi yang dibutuhkan. Pada halaman ini juga tetap dibuat Link ke halaman lain, yang bertujuan agar supaya user dapat lebih cepat mengakses halaman-halaman lain yang dibutuhkan.

91

4.3.2.3. Proses Data Proses Data adalah halaman yang digunakan untuk memproses data-data yang ada. Adapun tampilan dari halaman ini adalah sebagai berikut :

Gambar 8: Tampilan pada halaman Proses Data. Halaman ini adalah halaman yang paling banyak itemnya, diantaranya adalah : 1) Pembayaran SPP yang terdiri dari ; Bayar SPP Reguler, Lihat Bayar SPP Reguler, Cetak Bayar SPP Reguler, Bayar SPP Semester Pendek, Lihat Bayar SPP SP dan Cetak Bayar SPP SP. 2) Jadwal Kuliah yang terdiri dari ; Input Jadwal umum, Lihat Jadwal Umum, Cetak Jadwal Umum, Input Jadwal Khusus, Lihat Jadwal Khusus dan Cetak Jadwal Khusus. 3) Jadwal Ujian yang terdiri dari ; Input Jadwal Ujian, Lihat Jadwal Ujian dan Cetak Jadwal Ujian. 4) KRS yang terdiri dari ; Input KRS, Lihat KRS dan Cetak KRS.

92

5) Nilai yang terdiri dari ; input nilai, lihat nilai, cetak nilai, lihat KHS dan cetak KHS. 6) Yudisium yang terdiri dari ; Input Yudisium, Lihat Yudisium dan Cetak Yudisium. 7) Cuti Mahasiswa yang terdiri dari ; input Cuti Mahasiswa, Lihat Cuti Mahasiswa dan Cetak Cuti Mahasiswa. Pada halaman ini, masing-masing item juga dilengkapi dengan icon-icon yang berfungsi untuk memudahkan user berinteraksi dengan SIA.

4.3.2.4. Output Halaman ini berfungsi untuk mencetak proses data yang dihasilkan dari berbagai proses yang telah dilakukan pada halaman proses data. Adapun tampilan dari halaman ini adalah sebagai berikut :

Gambar 9: Tampilan pada halaman Cetak output proses.

93

Pada halaman Cetak Output Proses ini terdiri dari ; Cetak Distribusi Mata Kuliah, Cetak Peserta Kuliah, Cetak Jadwal Kuliah, Cetak Jadwal Ujian, Cetak Presensi Kuliah, Cetak Presensi Ujian Mid dan Cetak Presensi Ujian Akhir. Pada halaman ini juga dilengkapi icon-icon yang berfungsi sebagai simbol dari masing-masing item, teks menu bantuan yang berada di bawah berfungsi untuk mempermudah user dan juga link navigasi yang berfungsi untuk memudahkan user menuju halaman-halaman yang lain tanpa harus menunju ke halaman sesudahnya atau sebelumnya terlebih dahulu. 4.3.2.5. Ganti Password Halaman ini adalah halaman yang berfungsi untuk melakukan pergantian password user apabila mereka menginginkan adanya perubahan baik dari nama user maupun password user. Adapun model tampilannya adalah sebagai berikut :

Gambar 10: Tampilan pada halaman pergantian password user.

94

Pada halaman ini ditandai dengan icon besar bergambar kunci yang merupakan metafora dari security terhadap system yang ada, karena login adalah merupakan tool pengaman untuk mengamankan sistem dari pengaksesan orang yang tidak berhak. Halaman ini juga dilengkapi dengan link navigasi yang berfungsi untuk memudahkan user apabila menginginkan melakukan perpindahan halaman secara cepat. 4.3.2.6. Online Help Menu online help berisi halaman menu yang menampilkan deskripsi bantuan yang diberikan oleh sistem kepada user agar memiliki gambaran tentang sistem yang ada ini, seta agar supaya dapat mengoperasikan Sistem Informasi Akademik ini dengan mudah. Adapun tampilan dari halaman ini adalah sebagai berikut :

Gambar 11: Tampilan pada halaman online help. Pada halaman ini dideskripsikan fungsi dari masing-masing menu. Menu help ini baru dapat ditampilkan oleh penulis dalam bentuk teks. Hal ini dikarenakan masih

95

kurangnya kemampuan penulis untuk membuat menu help yang lebih interaktif, seperti misalnya menu help yang dapat ditampilkan dalam bentuk wizard. 4.3.2.7. Logout Menu ini adalah halaman yang digunakan untuk keluar dari sistem menuju halaman utama/ index untuk kemudian keluar dari Sistem Informasi Akademik ini. Adapun tampilannya adalah sebagai berikut :

Gambar 12 : Tampilan pada halaman logout. Ketika akan keluar dari sistem ini masih muncul message box yang berfungsi untuk memastikan user apakah benar-benar akan keluar dari sistem ini. Tampilan dalam message box ini juga diberi icon tanda tanya sebagai lambang dari pertanyaan sistem kepada user.

96

BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Dari uraian yang telah dipaparkan pada bab-bab terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Konsep Human Computer Interaction (HCI) yang diterapkan pada Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta belum diterapkan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari persepsi user yang merasa kurang user friendly dengan SIA ini. 2. Dokumentasi, helping tool, konsep User Center Design (UCD) belum diterapkan dalam proses perancangan SIA. Layout masih didominasi oleh perintah-perintah berbasis teks, sehingga membuat jenuh pengguna. 3. Penulis melakukan Perancangan Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berdasarkan evaluasi yang telah penulis lakukan terhadap SIA yang telah diimplementasikan di Fakultas Adab tersebut. Beberapa kekurangan dari sisi konsep HCI penulis akomodasikan dalam SIA yang dirancang penulis tersebut. 4. Rekomendasi perancangan ini berbasis Web(Web based), sehingga apabila nanti diimplementasikan SIA ini sudah berbasis online. Hal ini akan mempermudah user untuk dapat mengakses SIA ini anytime dan anywhere.

97

5.2. Saran 1. Penggunaan SIA mestinya tidak hanya dilakukan ketika ada pengisian KRS saja, akan tetapi perlu juga digunakan dalam aktivitas kegiatan akademik sehari-hari. 2. Perlu disediakan komputer yang khusus digunakan untuk dapat mengakses SIA ini, terutama oleh mahasiswa. 3. Keterlibatan dosen dalam SIA ini perlu lebih ditingkatkan, sehingga proses akademik yang ada di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini benar-benar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. 4. Apabila SIA yang direkomendasikan ini akan diimplementasikan, perlu dilakukan uji coba baik itu terhadap mahasiswa, admin, dekanat maupun dosen. Sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada SIA yang direkomendasikan ini. 5. Ketika SIA sudah diimplementasikan, maka perlu adanya kebijakan dari pihak pimpinan yang mengharuskan kepada setiap orang yang terlibat agar tetap menggunakan SIA ini dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang berkaitan dengan bidang akademik. Sehingga computerize dalam bidang akademik benar-benar bisa terwujud.

98

5.3. Rekomendasi 1. Sebelum SIA yang direkomendasikan ini diimplementasikan, maka perlu adanya training/ pelatihan bagi para pengguna, lebih khusus lagi admin yang nantinya akan bertanggung jawab pada SIA ini. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam penerapan SIA ini, terutama dari sisi security, karena pada rekomendasi SIA yang dibuat oleh penulis konsep security ini belum diperhatikan secara lebih mendalam. 3. Fasilitas komputer yang digunakan untuk mengakses SIA di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta perlu ditambah, sehingga mahasiswa dapat menggunakannya tanpa harus melalui antrean yang panjang. 4. Perlu ada kebijakan dari dekanat agar seluruh proses yang berhubungan dengan kegiatan akademik menggunakan computerize. Dengan demikian seluruh staff yang terlibat di dalamnya harus menggunakan SIA yang telah direkomendasikan. 5. SIA yang direkomendasikan sebaiknya masih mengacu pada alur kerja yang sudah ada, begitu juga dengan perancangan databasenya, sehingga data-data yang sudah ada tidak perlu dilakukan migrasi ke database yang baru agar lebih efisien. 6. Ketika dilakukan pengembangan, maka konsep-konsep HCI perlu dijadikan pertimbangan developer untuk melakukan perancangan dan pengembangan dari sistem informasi yang sudah ada, sehingga user dapat lebih familiar dengan sistem yang dikembangkan tersebut. 7. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengungkapkan bagaimana perbandingan antara SIA yang telah digunakan di Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan SIA yang direkomendasikan oleh penulis.

99

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir & Terra Ch. Triwahyuni. (2003). Pengenalan Teknologi Informasi. Andi Offset. Yogyakarta. Direktorat PTAI Dirjen Binbagais Depag RI. Tanpa tahun. Data emis 2004 (Educational Management Information System) IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hoffer, Jeffrey, A, et all. (2002). Modern Database management. New Jersey : Pearson Edecation, Inc. Insap Santosa, P. (1997). Interaksi manusia dan computer : Teori dan Praktek. Yogyakarta : Andi Offset. Jenny Preece, Et all. (1994). Human computer interaction. England : Pearson Education Limited. Joel Spolsky. (2001). User interface design for programmer. Hongkong : C & C Offset Printing Co., Ltd. Kaufman, R., & Thomas, S. (1980).Evaluation without fear. New York : New Viewpoint. Miles, M.B., & Hubermant, A.M. (1992). Qualitatif data analysis. (Terjemahan Tjetjep Rohendi Rohidi). London : Sage Publishing. Moleong, Lexy.J. (1989). Metodologi Penelitian kualitatif. Bandung : P.T. Rosda Karya. UIN Suka Yk. Tanpa tahun. Profil UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta : Suka Press.
www.mti.ugm.ac.id. Diakses tanggal 5 September 2005 jam. 15.30 WIB. www.syr.edu. Diakses tanggal 6 September 2005 jam. 12.00 WIB.

100

Lampiran II Rekapitulasi Hasil Penelitian Terhadap Responden Pertanyaan penelitian/ jawaban Hasil Prosentase 1. Pengalaman menggunakan komputer a. tidak pernah ? 0 0 b. 1 tahun 15 15 c. 2 - 5 tahun 50 50 d. lebih dari 6 tahun 35 35 2. Waktu menggunakan SIA dalam satu semester ? a. tidak pernah 0 0 b. satu kali dalam satu semester 80 80 c. 2 3 kali dalam satu semester 14 14 d. lebih dari 3 kali dalam satu semeseter 6 6 3. Apakah SIA menyediakan Content (isi informasi) yang dibutuhkan user (pemakai) dalam bidang akademik ? a. ya, semua 10 10 % b. ya, sebagian 76 76 % c. tidak semua 0 0% d. tidak tahu 14 14 % 4. Apakah bahasa penyajian isi informasi dalam SIA sangat jelas ? a. ya, sudah sangat jelas 56 56 % b. ada yang tidak jelas 24 24 % c. tidak jelas 5 5% d. tidak tahu 15 15 % 5. Apakah informasi yang disediakan SIA sesuai dengan yang anda inginkan (harapkan) ? a. ya, semua sudah sesuai dengan yang diharapkan 23 23 % b. ya, sebagian 70 70 % c. tidak sesuai dengan yang diharapkan 0 0% d. tidak tahu 7 7% 6. Apakah Design Interface (tampilan) pada Sistem Informasi Akademik berorientasi pada kebutuhan user (pemakai) ? a. ya, semua 24 24 % b. ya, sebagian 55 55 % c. tidak sesuai dengan yang diharapkan 16 16 % d. tidak tahu 5 5% 7. Apakah Sistem Informasi Akademik menyediakan informasi yang cukup dan memenuhi kebutuhan user (pemekai) dalam masalah-masalah akademik ? a. ya, semua 14 14 %

101

b. ya, sebagian 64 64 % c. tidak sesuai dengan yang diharapkan 4 4% d. tidak tahu 18 18 % 8. Apakah Sistem Informasi Akademik yang ada saat ini sudah memenuhi keinginan anda sebagai user (pemakai) SIA ? a. ya, semua 10 10 % b. ya, sebagian 76 76 % c. tidak 2 2% d. tidak tahu 12 12 % 9. Apakah Sistem Informasi Akademik tidak pernah mengalami kesalahan (kegagalan) dalam memeberikan informasi ? h. ya, tidak pernah 70 70 % i. ya, kadang-kadang 24 24 % j. pernah 0 0% d. tidak tahu 6 6% 10. Apakah Informasi yang ada dalam Sistem Informasi Akademik disajikan secara akurat (tepat) ? e. ya, semuanya 76 76 % f. ya, sebagian 20 20 % g. tidak semuanya 2 2% h. d. tidak tahu 2 2% 11. Apakah Ketepatan informasi merupakan keluaran (output) dari Sistem Informasi Akademik sesuai dengan harapan user (pemakai) ? e. ya, semuanya 20 20 % f. ya, sebagian 25 25 % g. tidak semuanya 5 5% h. tidak tahu 50 50 % 12. Apakah Sistem Informasi Akademik menyediakan petunjuk penggunaan yang disediakan dalam Sistem Informasi Akademik? a. ya, semuanya 2 2% b. ya, sebagian 2 2% c. tidak semuanya 86 86 % d. tidak tahu 10 10 % 13. Apakah dengan adanya Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab dapat lebih menunjang sistem pendidikan yang tepat dan mendukung proses belajar dilingkungan Fakultas Adab, khususnya dalam bidang akademik ? e. ya, semuanya 12 12 % f. ya, sebagian 60 60 % g. tidak semuanya 15 15 % h. tidak tahu 13 13 %

102

14. Apakah Sistem Informasi Akademik di Fakultas Adab menyediakan informasi yang dapat dipercaya ? e. ya, semuanya 75 75 % f. ya, sebagian 10 10 % g. tidak semuanya 5 5% h. tidak tahu 10 10 % 15. Apakah Layout (susunan/letak) pada setiap fungsi (seperti fungsi pencarian, input data dan lain-lain) dalam Sistem Informasi Akademik merupakan representasi dari kebutuhan user (pengguna)? e. ya, semuanya 25 25 % f. ya, sebagian 60 60 % g. tidak semuanya 5 5% h. tidak tahu 10 10 % 16. Apakah cara penyajian hasil output (keluaran) dipresentasikan dalam bentuk format yang jelas dan berguna bagi user (pengguna) ? e. ya, semuanya 80 80 % f. ya, sebagian 10 10 % g. tidak semuanya 2 2 % h. tidak tahu 8 8% 17. Apakah desain input Sistem merupakan salah satu bentuk ketertarikan user (pengguna) terhadap Sistem Informasi Akademik ? e. ya, semuanya 45 45 % f. ya, sebagian 50 50 % g. tidak semuanya 0 0% h. tidak tahu 5 5% 18. dan sistem operasional dalam Sistem Informasi Akademik mudah dijalankan oleh user (pengguna) ? e. ya, semuanya 40 40 % f. ya, sebagian 55 55 % g. tidak semuanya 5 5% h. tidak tahu 0 0% 19. Apakah Interaksi antara Sistem Informasi Akademik dan user (pengguna) dapat dipahami dengan baik oleh sistem ? i. ya, semuanya 25 25 % j. ya, sebagian 55 55 % k. tidak semuanya 5 5% l. tidak tahu 15 15 % 20. Apakah Informasi yang dibutuhkan oleh user (pengguna) mudah ditemukan ? e. ya, semuanya 64 64 % f. ya, sebagian 30 30 % g. tidak semuanya 0 0%

103

h. tidak tahu 6 6% 21. Apakah Sistem Informasi Akademik sudah dapat diakses secara online dari manapun ? e. ya, semuanya 0 0% f. ya, sebagian 0 0% g. tidak semuanya 95 95 % h. tidak tahu 5 5% 22. Bagaimana layout (tata letak) yang anda inginkan Bila dilakukan pengembangan dalam Sistem Informasi Akademik ? Pada nomor ini tidak disediakan jawaban pertanyaan, tetapi responden diberi kebebasan untuk mengisi sesuai dengan keinginan responden. Responden tidak mengisi. 23. Bagaimana content (isi) yang anada inginkan Bila dilakukan pengembangan dalam Sistem Informasi Akademik ? Pada nomor ini tidak disediakan jawaban pertanyaan, tetapi responden diberi kebebasan untuk mengisi sesuai dengan keinginan responden. Responden tidak mengisi. 24. Apakah Sistem Informasi Akademik sudah dapat diakses secara online dari manapun ? e. lugas 50 50 % f. formal 35 35 % g. gaul 10 10 % h. terserah 5 5% 25. Bagaimana koneksi jaringan yang digunakan bila dilakukan pengembangan dalam Sistem Informasi Akademik ? e. on-line ke internet 80 80 % f. jaringan lokal saja 10 10 % g. tidak usah dibuat jaringan 5 5% h. tidak tahu 5 5%

104

Anda mungkin juga menyukai