KARYA AKHIR
IRENA SUSANTI
1206194631
KARYA AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Magister Teknologi Informasi
IRENA SUSANTI
1206194631
NPM : 1206194631
Tanda tangan :
Tanggal :
ii
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Pembimbing : Dr. Achmad Nizar Hidayanto (………………………….)
Penguji :
Penguji :
Ditetapkan di :
Tanggal :
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Akhir ini. Penulisan Karya
Akhir dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Magister Teknologi Informasi pada Program Studi Magister Teknologi Informasi,
Fakultas Ilmu Komputer – Universitas Indonesia. Penulis menyadari bahwa, tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada
penyusunan karya akhir ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikannya.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Achmad Nizar, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan dalam penyusunan Karya
Akhir ini.
2. Dosen Penguji yang telah menguji dan memberikan saran dan perbaikan pada
Karya Akhir ini.
3. Badan Informasi Geospasial (BIG), yang telah memberikan bantuan beasiswa.
4. Narasumber dan pihak-pihak terkait yang telah membantu dalam mendapatkan
data dan informasi untuk bahan penelitian Karya Akhir ini.
5. Suami tercinta, Andrian Libriyono, yang telah memberikan pengertian,
perhatian, dukungan, dan semangat yang telah diberikan pada penulis.
6. Kedua orang tua tercinta, yang telah memberikan dukungan, doa, dan
perhatian yang telah diberikan kepada penulis.
7. Staf di Magister Teknologi Informasi, yang telah membantu kelancaran
perkuliahan dan Karya Akhir.
8. Teman – teman di MTI 2012SA, yang telah membantu dalam melewati masa-
masa perkuliahan.
Akhir kata, semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan bantuan yang
telah diberikan dengan pahala yang berlipat ganda. Semoga Karya Akhir ini
memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pada umumnya dan bagi penulis
pada khususnya.
Jakarta, Juni 2014
Penulis
iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Dibuat di : Jakarta
Pada Tanggal : Juni 2014
Yang menyatakan
(Irena Susanti)
v
ABSTRAK
Indonesia merupakan daerah rawan multi bencana alam, yang sering terjadi tanpa
dapat diprediksikan terlebih dahulu. Bencana alam tersebut telah berdampak pada
timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis sehingga dalam keadaan tertentu dapat menghambat pembangunan
nasional. Kebutuhan data dan informasi geospasial (IG) terkait kebencanaan ini,
sangat penting dalam pengelolaan bencana, termasuk proses mitigasi, penanganan
kondisi darurat, maupun rehabilitasi. Sebagai institusi yang berwenang dan
bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan IG dasar dan pembinaan IG tematik
nasional, Badan Informasi Geospasial (BIG) perlu menyediakan layanan data
terkait kebencanaan, yang melibatkan berbagai data dan informasi geospasial
tematik. Dalam penyediaan layanan tersebut, BIG membangun sebuah Geospatial
Support Command Center (GSCC), yang diperlukan untuk menyediakan layanan
data dan IG terintegrasi dalam suatu data warehouse.
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan rekomendasi desain dan
pengintegrasian data melalui perancangan dan pengimplementasian data
warehouse spasial di BIG yang dapat mendukung layanan – layanan IG, termasuk
layanan IG untuk kebencanaan. Pendekatan data warehouse spasial yang
digunakan adalah pendekatan analysis-driven yang dikemukakan oleh
Malinowski dan Zimanyi. Pengumpulan data didapatkan dari hasil observasi
lapangan, dokumen – dokumen internal organisasi, dan wawancara dengan
dengan narasumber dari unit-unit kerja yang berkaitan dengan pengelolaan data
geospasial terkait kebencanaan.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah implementasi data warehouse spasial serta
dashboard spasial, sehingga dapat mempermudah pemanfaatan informasi terkait
bencana. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi berupa lokasi kejadian,
sehingga penanganan bencana dapat tepat dan sesuai sasaran.
vi Universitas Indonesia
ABSTRACT
Indonesia is an areaof multi disaster risks that often happen unpredictably. Those
disasters have caused the loss of lives, environmental damages, loss of properties,
and psychological impacts that under certain circumstances have hindered
national development. The need for geospatial data and information related to
disasters is very important in the management of disasters, including mitigation
process, emergency supports, as well as rehabilitation process. As a state
government agency that is responsible for providing basic geospastial information
(GI) and as a supervisor in the thematic geospatial development, Geospatial
Information Agency (BIG) needs to provide GI services related to disasters, which
of course involve variety of thematic geospatial data and information. In the
provision of GI services, BIG has developed a Geospatial Support Command
Center (GSCC), that provides geospatial data and information services, integrated
in a data warehouse.
This research was conducted to provides recommendations for the design and
integration of data through the design and implementation of spatial data
warehouse in BIG that can support the GI services, including GI to support
disasters. Spatial data warehouse approach which is used is analysis-driven
approach that proposed by Malinowski and Zimanyi. Data collecting is obtained
from field observations result, the internal documents of the organization, and
interview with speaker from related working units who manage geospatial data
and information related to disasters.
The final results of this research are spatial data warehouse implementation and
spatial dashboard, to facilitate the utilization of disaster-related information. It
provides recommendations to the location of incident, so that disaster
management can be done precisely.
ix Universitas Indonesia
DAFTAR GAMBAR
x Universitas Indonesia
Gambar 5. 11 Atribut pada Dimensi Wilayah Administrasi ................................ 84
Gambar 5. 12 Pemetaan Tabel dengan Dimensi Wilayah Administrasi .............. 84
Gambar 5. 13 Dimensi Bencana pada Oracle Analytic Workspace Manager ..... 85
Gambar 5. 14 Level pada Dimensi Bencana ........................................................ 85
Gambar 5. 15 Hirarki pada Dimensi Bencana ..................................................... 85
Gambar 5. 16 Atribut pada Dimensi Bencana ..................................................... 86
Gambar 5. 17 Pemetaan Tabel dengan Dimensi Bencana ................................... 86
Gambar 5. 18 Dimensi Waktu pada Oracle Analytic Workspace Manager ........ 87
Gambar 5. 19 Level pada Dimensi Waktu ........................................................... 87
Gambar 5. 20 Hirarki pada Dimensi Waktu ........................................................ 88
Gambar 5. 21 Atribut pada Dimensi Waktu ........................................................ 88
Gambar 5. 22 Pemetaan Tabel dengan Dimensi Bencana ................................... 89
Gambar 5. 23 Kubus Data Informasi Bencana pada Oracle Analytic Workspace
Manager ........................................................................................ 89
Gambar 5. 24 Measure pada Kubus Data Informasi Bencana ............................. 90
Gambar 5. 25 Pemetaan Tabel dengan Kubus Data Informasi ............................ 90
Gambar 5. 26 Proses ETL Data Wilayah Administrasi pada FME Workbench .. 92
Gambar 5. 27 Hasil ETL Data Wilayah Administrasi ......................................... 92
Gambar 5. 28 Hasil ETL Data Bencana............................................................... 93
Gambar 5. 29 Hasil ETL Data Waktu .................................................................. 94
Gambar 5. 30 Proses ETL Data Informasi Bencana pada FME Workbench....... 94
Gambar 5. 31 Informasi Jumlah Korban Kejadian Banjir 2004-2013 ................. 95
Gambar 5. 32 Drill-down Informasi Jumlah Korban Kejadian Banjir 2004 ....... 96
Gambar 5. 33 Drill-down Informasi Jumlah Korban Kejadian Banjir 2004 di
Provinsi Jawa Barat ....................................................................... 96
Gambar 5. 34 Informasi Jumlah Korban Kejadian Gempa 2004-2013 ............... 97
Gambar 5. 35 Drill-down Informasi Jumlah Korban Kejadian Gempa 2006 ...... 97
Gambar 5. 36 Drill-down Informasi Jumlah Korban Kejadian Gempa 2006 di
Provinsi DI Yogyakarta ................................................................ 98
Gambar 5. 37 Informasi Jumlah Korban Kejadian Tsunami 2004-2013 ............. 98
Gambar 5. 38 Drill-down Informasi Jumlah Korban Kejadian Tsunami 2004 ... 99
Gambar 5. 39 Drill-down Informasi Jumlah Korban Kejadian Tsunami 2004 di
Provinsi Aceh ................................................................................ 99
Gambar 5. 40 Informasi Kerusakan Fasilitas Umum Kejadian Banjir 2004-2013
..................................................................................................... 100
Gambar 5. 41 Drill-down Kerusakan Fasilitas Umum Kejadian Banjir 2007 ... 100
Gambar 5. 42 Drill-down Kerusakan Fasilitas Umum Kejadian Banjir 2007 di
Provinsi Riau ............................................................................... 101
Gambar 5. 43 Informasi Kerusakan Fasilitas Umum Kejadian Gempa 2004-2013
..................................................................................................... 101
Gambar 5. 44 Drill-down Kerusakan Fasilitas Umum Kejadian Gempa 2009 . 102
Gambar 5. 45 Drill-down Kerusakan Fasilitas Umum Kejadian Gempa 2009 di
Provinsi Sumatera Barat ............................................................. 102
Gambar 5. 46 Informasi Kerusakan Fasilitas Umum Kejadian Tsunami 2004-
2013............................................................................................. 103
Gambar 5. 47 Drill-down Kerusakan Fasilitas Umum Kejadian Tsunami 2004 103
xi Universitas Indonesia
Gambar 5. 48 Drill-down Kerusakan Fasilitas Umum Kejadian Tsunami 2004 di
Provinsi Aceh .............................................................................. 104
Gambar 5. 49 Informasi Estimasi Kerugian Kejadian Banjir 2004-2013 .......... 104
Gambar 5. 50 Drill-down Estimasi Kerugian Kejadian Banjir 2007 ................. 105
Gambar 5. 51 Drill-down Estimasi Kerugian Kejadian Banjir 2007 di Provinsi
Riau ............................................................................................. 105
Gambar 5. 52 Informasi Estimasi Kerugian Kejadian Gempa 2004-2013 ........ 106
Gambar 5. 53 Drill-down Estimasi Kerugian Kejadian Gempa 2004 ............... 106
Gambar 5. 54 Drill-down Estimasi Kerugian Kejadian Gempa 2004 di Provinsi
NTB............................................................................................. 107
Gambar 5. 55 Informasi Estimasi Kerugian Kejadian Tsunami 2004-2013 ...... 107
Gambar 5. 56 Drill-down Estimasi Kerugian Kejadian Tsunami 2004 ............. 108
Gambar 5. 57 Drill-down Estimasi Kerugian Kejadian Tsunami 2004 di Provinsi
Aceh ............................................................................................ 108
Gambar 5. 58 Dashboard Spasial Informasi Jumlah Korban ............................ 110
Gambar 5. 59 Dashboard Spasial Informasi Kerusakan Fasilitas Umum ......... 110
Gambar 5. 60 Dashboard Spasial Informasi Estimasi Kerugian ....................... 111
Gambar 5. 61 Dashboard Informasi Jumlah Kejadian Bencana ....................... 111
Gambar 5. 62 IG Jumlah Pengungsi Tahun 2006 Provinsi DI Yogyakarta ....... 112
Gambar 5. 63 IG Kerusakan Fasilitas Kesehatan Kejadian Tsunami 2004 Provinsi
Aceh ............................................................................................ 114
Gambar 5. 64 IG Estimasi Kerugian Kejadian Banjir Tahun 2007 Provinsi Riau
..................................................................................................... 115
Gambar 5. 65 Informasi Jumlah Kejadian Bencana .......................................... 116
1 Universitas Indonesia
2
Universitas Indonesia
3
Universitas Indonesia
5
Universitas Indonesia
8
metode-metode, serta input dan output yang digunakan dalam setiap tahapan
yang dilalui.
Bab 5 Hasil dan Pembahasan, bab ini menjelaskan mengenai hasil dan
pembahasan dari metodologi penelitian dimulai dari spesifikasi kebutuhan,
perancangan konseptual, perancangan lojikal, serta perancangan fisikal.
Bab 6 Kesimpulan dan Saran, bab ini adalah bagian terakhir dari
penelitian yang memuat kesimpulan dan saran yang didapat dari penelitian
yang telah dilakukan.
Universitas Indonesia
BAB 2
LANDASAN TEORI
Bab ini akan dibahas mengenai landasan teori yang digunakan dalam
melakukan penelitian, yaitu teori mengenai data spasial, teori mengenai data
warehouse, teori mengenai Data, Informasi, dan Knowledge, teori mengenai
metode dan teknik yang dapat dipakai dalam membantu perancangan data
warehouse spasial. Disamping itu juga terdapat kajian mengenai hasil-hasil
penelitian sebelumnya yang terkait dengan tema penelitian.
Gambar 2. 1 Piramid Data, Informasi, dan Knowledge (Rob & Coronel, 2009)
10 Universitas Indonesia
11
2. 2 Bencana
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana, dijelaskan definisi – definisi terkait bencana.
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis.
Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa
gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin
topan, dan tanah longsor.
Bencana Nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa
atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal
teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
Bencana Sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi
konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan
teror.
Jenis – jenis bencana alam dijelaskan lebih rinci pada Peraturan
Kepala BNPB No. 8 Tahun 2011 tentang Standarisasi Data Kebencanaan.
Gempa Bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di
permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng
bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.
Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak
lautan (“tsu” berarti lautan, “nami” berarti gelombang ombak).
Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang
timbul karena adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi.
Letusan gunung api adalah bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal
dengan istilah “erupsi”. Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan
Universitas Indonesia
12
panas, lontaran material (pijar), hujan abu lebat, lava, gas racun,
tsunami dan banjir lahar.
Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu
daerah atau daratan karena volume air yang meningkat.
Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba dengan
debit air yang besar yang disebabkan terbendungnya aliran sungai
pada alur sungai.
Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air
untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan.
Adapun yang dimaksud kekeringan di bidang pertanian adalah
kekeringan yang terjadi di lahan pertanian yang ada tanaman (padi,
jagung, kedelai dan lain-lain) yang sedang dibudidayakan.
Angin puting beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-
tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral dengan
kecepatan 40-50 km/jam hingga menyentuh permukaan bumi dan
akan hilang dalam waktu singkat (3-5 menit).
Tanah Longsor adalah salah satu jenis gerakan massa tanah atau
batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng
akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng.
Kerusuhan adalah suatu gerakan massal yang bersifat merusak tatanan
dan tata tertib sosial yang ada, yang dipicu oleh kecemburuan sosial,
budaya dan ekonomi yang biasanya dikemas sebagai pertentangan
antar suku, agama, ras (SARA)
Aksi Teror adalah aksi yang dilakukan oleh setiap orang yang dengan
sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan sehingga
menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara
meluas atau menimbulkan korban yang bersifat masal, dengan cara
merampas kemerdekaan sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa
dan harta benda, mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap
obyek-obyek vital yang strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas
publik internasional.
Universitas Indonesia
13
2. 3 Data Spasial
Berdasarkan Undang-Undang No. 4 Tahun 2011 tentang Informasi
Geospasial, dijelaskan definisi – definisi sebagai berikut:
Spasial adalah aspek keruangan suatu objek atau kejadian yang
mencakup lokasi, letak, dan posisinya.
Geospasial atau ruang kebumian adalah aspek keruangan yang
menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kejadian yang
berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan
dalam sistem koordinat tertentu.
Data Geospasial yang selanjutnya disingkat DG adalah data tentang
lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan/atau karakteristik objek
alam dan/atau buatan manusia yang berada di bawah, pada, atau di
atas permukaan bumi.
Informasi Geospasial yang selanjutnya disingkat IG adalah DG yang
sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam
perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan
kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian.
Universitas Indonesia
15
Universitas Indonesia
16
Elemen dasar dari data spasial dalam bentuk vektor adalah objek geografi
yang diidentifikasikan sebagai representasi fitur atau fenomena dunia nyata
dalam bentuk titik (points), garis (lines), dan area (polygons). Data vektor
dapat disimpan sebagai bagian dari dasar topografi yang memiliki fungsi
menyediakan kerangka referensi spasial untuk koleksi data dan analisis.
geodata set. Nilai data ini dapat mewakili satu nilai warna,
kedalaman, ukuran atau nilai tematik lainnya, misalnya indeks dari
kelas tutupan lahan. Sel raster biasanya diatur dalam sebuah matriks
(baris dan kolom). Pada Gambar 2.5, mengilustrasikan bagaimana satu
nilai warna data raster disimpan dalam pixel.
Universitas Indonesia
20
Universitas Indonesia
22
Universitas Indonesia
23
Universitas Indonesia
24
2. 4 Data Warehouse
Data dan informasi memiliki peranan penting dalam suatu organisasi.
Semakin besar organisasi tersebut, maka data dan informasi yang dimiliki
pun semakin berkembang, sehingga basisdata operasional yang dimiliki
akan semakin besar dan kompleks. Sejalan dengan hal tersebut juga semakin
meningkat kompleksitas kebutuhan informasi yang dibutuhkan, maka akan
semakin kesulitan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam
basisdata operasional. Untuk menjawab hal tersebut, diperlukan fasilitas
penyimpanan data baru yang dinamakan Data Warehouse. Menurut Inmon
(2005), data warehouse adalah kumpulan data yang subject-oriented,
integrated, time-variant, nonvolatile untuk mendukung pihak manajemen
dalam proses pengambilan keputusan.
Universitas Indonesia
25
2) Integrated
Data dalam data warehouse berasal dari berbagai sumber data
dengan memiliki format data yang berbeda-beda. Sebelum
disimpan ke dalam data warehouse, inkonsistensi data harus
dihilangkan terlebih dahulu. Standar data diperlukan untuk
memastikan arti data dari masing-masing sumber. Menurut
Ponniah (2010), beberapa hal yang harus distandarkan untuk
membuat data konsisten, yaitu naming convention, kode-kode,
atribut data, dan pengukuran.
3) Time-variant
Data dalam data warehouse akurat dan valid hanya pada saat
data tersebut dibuat atau pada interval waktu tertentu, sehingga
data yang disimpan adalah data historis yang memilki elemen
waktu. Data yang bersifat time-variant memiliki karakteristik,
yaitu dapat melakukan analisis kejadian masa lalu, dapat
Universitas Indonesia
26
Integrasi dari semua data mart departemen
Data didapatkan dari staging Proses bisnis tunggal
area STAR join (fakta dan
Query pada level presentasi dimensi)
Struktur untuk melihat data Teknologi optimal pada akses
korporat data dan analisis
Diatur dalam model E-R Struktur untuk melihat data
departemen
2) Snowflake Approach
Pada pendekatan ini, tabel fakta yang dimiliki lebih dari satu
untuk membuat struktur composite, diilustrasikan pada Gambar
2.11.
Universitas Indonesia
28
Universitas Indonesia
29
Packaged Transient
application data source
Data
warehouse
Legacy
Extract Transform Cleanse Load
system
Data mart
Other internal
applications
Universitas Indonesia
31
Universitas Indonesia
32
Universitas Indonesia
33
Universitas Indonesia
35
2) Pendekatan Source-Driven
Pada pendekatan ini partisipasi pengguna tidak secara
eksplisit diperlukan. Pengguna terlibat hanya secara sporadis,
yaitu dalam melakukan konfirmasi kebenaran dari struktur yang
dikerjakan ataupun dalam melakukan identifikasi fakta dan
measures sebagai titik awal dalam membuat skema
multidimensional. Keterlibatan pengguna datang dari level
profesional atau administratif. Pendekatan ini memerlukan
perancang dengan keahlian dan pengalaman yang tinggi. Selain
memiliki kemampuan pemodelan, perancang juga harus memiliki
pengetahian bisnis yang cukup untuk memahami konteks bisnis
dan kebutuhannya berdasarkan data operasional. Perancang juga
harus memiliki kapasitas untuk memahami struktur basisdata
operasional.
Universitas Indonesia
37
Universitas Indonesia
38
3) Pendekatan Analysis/Source-Driven
Pendekatan ini menggabungkan pendekatan analysis-driven
dan source-driven. Tahapan perancangan data warehouse
pendekatan analysis/source-driven dapat dilihat pada Gambar
2.18.
Universitas Indonesia
39
Universitas Indonesia
41
2. 5. 2 Spatial Hierarchies
Spatial Hierarchies adalah hirarki yang memiliki sekurang-
kurangnya satu spatial level (Malinowski dan Zimanyi, 2008).
Sebagai contoh pada Gambar 2.19, terdapat dua spatial hierarchy
yaitu Geo Location dan Highway Structure.
Universitas Indonesia
43
2) Pendekatan Source-Driven
Early Inclusion of Spatial Support
Tahapan spesifikasi kebutuhan dimulai dengan identifikasi
sistem sumber. Tujuannya adalah untuk menentukan sistem
operasional yang ada sebagai penyedia data untuk data
warehouse spasial. Tahap selanjutnya, sumber di analisis untuk
mendapatkan elemen skema multidimensional. Tahap selanjutnya
adalah dibuat dokumentasi spesifikasi kebutuhan.
Tahap perancangan konseptual dimulai dengan
pengembangan skema konseptual dengan elemen spasial. Skema
ini akan ditampilkan kepada pengguna untuk menentukan
ketertarikan dan identifikasi elemen penting untuk analisis.
Rekomendasi perubahan dari pengguna akan ditampilkan pada
skema akhir, dimana pemetaan antara sumber dan skema data
warehouse juga dikembangkan.
Universitas Indonesia
46
3) Pendekatan Analysis/Source-Driven
Pendekatan ini menggabungkan dua pendekatan
sebelumnya yang dilakukan secara paralel. Tahapan pada early
conclusion dan late conclusion menggunakan pendekatan
analysis-driven dan source-driven.
Tahapan perancangan data warehouse spasial pendekatan
analysis/source-driven dapat dilihat pada Gambar 2.22.
Universitas Indonesia
47
2. 6 Penelitian Sebelumnya
Studi literatur yang dilakukan mengambil contoh dari dua penelitian
sebelumnya yang semuanya dilakukan oleh mahasiswa dari Magister
Teknologi Informasi Universitas Indonesia yang berkaitan dengan data
warehouse. Selain itu juga mengambil contoh dua penelitian yang dilakukan
oleh peneliti di luar Magister Teknologi Informasi Universitas Indonesia
Universitas Indonesia
48
pada wesel: Studi Kasus data mining wesel dan ritel
PT. Pos Indonesia Penerapan teknik
(Hartadi, 2010) clustering untuk
identifikasi
produk
berdasarkan data
wesel yang
data
Implementation for perancangan lojikal dan prototype SDW.
Decision Making of fisikal spatial Analisis multi-
Geospatial Data Update warehouse (SDW) – dimensional
(Kyung, Yong, & Kim, membuat SDW SOLAP dalam
2010) menggunakan ETL spasial bentuk spatial
– membangun Data Cube dashboard.
untuk Spatial OLAP
Universitas Indonesia
50
Pada penelitian yang dilakukan oleh Jia et al. (2011), lingkup dari
penelitian ini adalah merancang dan mengimplementasikan data warehouse
spasial untuk digital south china sea. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan penulis yaitu lingkup penelitian berhubungan dengan
perancangan dan implementasi data warehouse spasial. Penelitian Jia et al.
(2011), menggunakan data spasial yang mendukung Digital South China
Sea System yang terdiri dari data batimetri, data submarine landform dan
geologi, data distribusi sumber daya minyak dan gas, data gelombang laut
dan pasang surut air laut, data batas laut, dan informasi lainnya yang terkait.
Metodologi penelitian terdiri dari identifikasi data pada profesional
database (PDB) yang terdiri dari tiga layer, pemrosesan data, membuat
PDB, dan integrasi PDB dalam Digital South Cina Sea Data Warehouse
(DSCS DW). Pada penelitian yang dilakukan oleh Jia et al. (2011), tidak
melakukan implementasi dashboard, sedangkan pada penelitian yang
dilakukan penulis terdapat implementasi dashboard spasial.
Universitas Indonesia
51
dilakukan Kyung, Yong, dan Kim (2010), setelah implementasi spatial data
warehouse, kemudian dapat dimanfaatkan untuk keperluan analisis dalam
bentuk spatial dashboard. Dari ketiga penelitian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa data warehouse dapat dimanfaatkan dalam mendukung pengambilan
keputusan, melalui dua cara yaitu implementasi Business Intelligence dalam
bentuk dashboard dan presentasi data mining.
2. 7 Theoritical Framework
Penggunaan data spasial sebagai alat perumusan kebijakan dan
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kebumian merupakan
dampak dari terbitnya Undang – Undang No. 4 Tahun 2011 tentang
Informasi Geospasial. Selain itu juga dampak dari adanya Undang – Undang
No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, maka diperlukan data
yang berkaitan dengan wilayah untuk dapat digunakan dalam perencanaan
prabencana, tanggap darurat, dan pasca bencana. Data spasial akan selalu
bertambah dari waktu ke waktu dan untuk mengelola data dalam jumlah
besar maka diperlukan data warehouse spasial. Tersedianya data warehouse
spasial juga merupakan rencana strategis SI/TI BIG pada Blueprint SI/TI
BIG 2013-2017 dan Cetak Biru Geospatial Crisis Center. Hal ini bertujuan
untuk mendapatkan informasi geospasial untuk mendukung layanan
kebencanaan. Theoritical Framework dapat dilihat pada Gambar 2. 23.
Universitas Indonesia
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3. 1 Metode Penelitian
Karya akhir ini menggunakan penelitian kualitatif yang bertujuan
untuk mendapatkan gambaran lengkap dari proses dan subjek penelitian.
Metode penelitian kualitatif yang digunakan adalah action research, hal ini
dikarenakan penelitian ini diarahkan pada kolaborasi dan perubahan yang
melibatkan peneliti dan subjek. Mode untuk analisis data menggunakan
narrative dikarenakan data yang digunakan dalam penelitian didapatkan
dari hasil wawancara, observasi, dan dokumen internal organisasi. Hasil
akhir dari penelitian ini berupa rancangan dan implementasi data warehouse
spasial yang dapat digunakan untuk mengintegrasikan data geospasial dalam
suatu sistem pengelolaan terpadu. Pendekatan pengembangan data
warehouse spasial yang digunakan adalah pendekatan analysis-driven. Hal
ini dikarenakan pada perancangannya difokuskan pada kebutuhan
pengguna.
52 Universitas Indonesia
53
3.2.2 Wawancara
Wawancara dilakukan dengan narasumber dari unit-unit kerja
yang berkaitan dengan pengelolaan data geospasial terkait
kebencanaan. Tujuan wawancara adalah untuk mendapatkan kondisi
faktual, kebutuhan, dan harapan pengguna. Wawancara dilakukan
dengan pihak pengambil keputusan pada masing – masing unit kerja.
3. 3 Instrumen Penelitian
Langkah-langkah penelitian yang dilakukan peneliti dijelaskan
sebagai berikut:
1. Observasi lapangan untuk mendapatkan kondisi awal permasalahan,
membutuhkan buku catatan untuk mencatat kondisi lokasi penelitian.
2. Wawancara dengan narasumber terkait, membutuhkan daftar pertanyaan
wawancara dan alat perekam. Wawancara dilakukan untuk identifikasi
permasalahan dan spesifikasi kebutuhan. Adapun informasi yang
diharapkan dari narasumber untuk identifikasi permasalahan adalah
sebagai berikut:
Kondisi aktual data spasial di BIG.
Latar belakang kegiatan GSCC.
Pengelolaan data kebencanaan yang dibutuhkan.
Pengelolaan data dalam data warehouse yang diharapkan.
Narasumber untuk spesifikasi kebutuhan.
Informasi yang diharapkan dari narasumber untuk spesifikasi kebutuhan
adalah sebagai berikut:
Data spasial yang dikumpulkan untuk setiap unit kerja narasumber
beserta format yang digunakan.
Kegunaan data spasial pada setiap unit kerja narasumber.
Universitas Indonesia
54
3. 4 Tahapan Penelitian
Alur metodologi penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1.
Universitas Indonesia
55
Universitas Indonesia
57
skema lojikal. Pada tahap ini spatial hierarchy, spatial level, spatial
fact relationship, dan measure dipetakan dalam bentuk tabel – tabel
relasi.
Pada tahapan perancangan lojikal juga dilakukan pendefinisian
proses ETL. Pendefinisian dilakukan dengan mengidentifikasikan
pemetaan yang dibutuhkan antara sumber dan data warehouse. Pada
tahapan ini semua transformasi data sumber harus dipertimbangkan.
Ada beberapa data spasial yang dapat langsung ditransformasikan,
ada juga beberapa data spasial yang memerlukan keputusan lebih
lanjut. Pada proses extract, dilakukan pemilihan data yang akan
digunakan baik dari internal maupun eksternal BIG. Pada proses
transform adalah tahapan penyesuaian data yang sudah diekstrak
agar kompatibel dengan data warehouse yang akan dibangun. Proses
ini terdiri dari revisi format (tipe data, panjang field), konversi ke
Katalog Fitur Dataset Fundamental – struktur kode dan atribut fitur
data geospasial, penggabungan informasi. Proses Loading dilakukan
setelah proses pembuatan data warehouse selesai dilakukan. Untuk
memudahkan proses ETL, digunakan bantuan alat yaitu perangkat
lunak Oracle Analytic Workspace Manager, ArcGIS desktop 10,
ArcSDE, dan FME Workbench.
Universitas Indonesia
BAB 4
PROFIL ORGANISASI
Pada bab ini menjelaskan mengenai tinjauan organisasi, visi, misi, tujuan
dan sasaran, serta struktur organisasi beserta penjelasannya terkait penelitian yang
dilakukan.
4. 1 Tinjauan Organisasi
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal)
dibentuk pada tanggal 17 Oktober 1969 didasarkan adanya tumpang tindih
kegiatan dan duplikasi produk survei dan pemetaan. Pembentukan
bakosurtanal disahkan dalam Keppres No. 83 Tahun 1969. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 pasal 22 tentang Informasi
Geospasial (IG), bakosurtanal bertransformasi menjadi Badan Informasi
Geospasial (BIG). Dalam Perpres No. 94 Tahun 2011, dijelaskan bahwa
BIG merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden serta dipimpin oleh seorang
kepala. BIG mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
Informasi Geospasial. Adapun Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dari BIG
adalah:
a. perumusan dan pengendalian kebijakan teknis di bidang informasi
geospasial;
b. penyusunan rencana dan program di bidang informasi geospasial;
c. penyelenggaraan informasi geospasial dasar yang meliputi
pengumpulan data, pengolahan, penyimpanan data dan informasi, dan
penggunaan informasi geospasial dasar;
d. pengintegrasian informasi geospasial tematik yang diselenggarakan
oleh instansi pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan;
e. penyelenggaraan informasi geospasial tematik yang belum
diselenggarakan selain BIG meliputi pengumpulan data, pengolahan,
penyimpanan data dan informasi, dan penggunaan informasi
geospasial tematik;
59 Universitas Indonesia
60
Universitas Indonesia
61
Universitas Indonesia
62
4. 3 Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Kepala BIG Nomor 3 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Informasi Geospasial, struktur organisasi
dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Universitas Indonesia
64
Universitas Indonesia
65
Unit Kerja Data Spasial yang dimiliki IG yang dihasilkan
PJKGG Titik kontrol horisontal Kerangka Jaring
Koordinat jaring kontrol Kontrol Horisontal
vertikal dan tinggi orthometrik, Kerangka Jaring
Data pasang surut Kontrol Vertikal
Titik medan gaya berat, medan Datum Pasut
gaya berat Titik medan gaya
Titik gps continous dan time berat, medan gaya
series / continuously operating berat
PPRT Hipsografi
Peta rupabumi
Perairan tinggi
Data Toponimi
Toponimi
Gazeeter
Penutup lahan
Transportasi
Utilitas
Peta
Bangunan dan fasilitas umum
PPKLP Data spasial kelautan dan Lingkungan
lingkungan pantai termasuk Pantai Indonesia (LPI)
garis pantai Peta Lingkungan Laut
Peta Daerah Otonom
Peta Batas Negara
PPIT Penutup lahan, Peta Penutup lahan
Sistem lahan, Peta Sistem Lahan
Rawan banjir, Peta Rawan Banjir
Multi rawan bencana, Peta Multi Rawan
Neraca sumberdaya lahan. Bencana
Peta Neraca
Sumberdaya Lahan
PPTRA Data spasial tata ruang, Atlas tata ruang
Data spasial survey Atlas dan pemetaan
Data statistik spasial sosial
Pemetaan dinamika Atlas Sumber daya
sumberdaya Atlas Geografi
Statistik
Atlas Bentang Lahan
Atlas Taktual
Atlas Batik
Universitas Indonesia
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
66 Universitas Indonesia
67
Pada Gambar 5.1, terdapat enam unit kerja di BIG dan empat
instansi di luar BIG yang terlibat dalam mendukung tersedianya
informasi kebencanaan. Unit kerja yang terkait kebencanaan adalah
Pusat Jaring Kontrol Geodesi dan Geodinamika (PJKGG), Pusat
Pemetaan Rupabumi dan Toponim (PPRT), Pusat Pemetaan Batas
Wilayah (PPBW), Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan Pantai
(PPKLP), Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik (PPIT), dan Pusat
Pengelolaan dan Penyebarluasan Informasi Geospasial (PPPIG).
PJKGG, PPRT, PPBW, dan PPKLP berperan sebagai penyedia data
spasial terkait kebencanaan di BIG.
PJKGG memiliki data pasut dan data tinggi muka laut yang
dapat digunakan untuk memprediksi terjadinya rob dan konfirmasi
terjadinya tsunami. PJKGG juga memiliki data CORS yang dapat
digunakan untuk mengetahui pergerakan lempeng dan arah
gelombang laut. Data pasut dan data CORS digunakan oleh BMKG
yang kemudian dianalisis lebih lanjut sehingga dapat digunakan
untuk mengetahui terjadinya gempa dan tsunami.
PPIT melakukan integrasi terhadap data yang tersedia untuk
diproses menjadi IGT terkait kebencanaan maupun menyediakan
IGT yang belum dilaksanakan instansi lain. PPIT menghasilkan IG
pendukung kebencanaan yang terintegrasi.
PPPIG memiliki tugas untuk melakukan pengelolaan dan
penyebarluasan IG. Pengelolaan IG dilakukan dengan menyediakan
infrastruktur geospasial dalam bentuk data warehouse.
Penyebarluasan IG dilakukan melalui web Ina Geoportal ataupun
publikasi IG terkait bencana dalam bentuk web service. Dalam
menyediakan informasi terkait bencana, BIG memerlukan informasi
kejadian bencana dari BNPB, informasi gunung api dari Badan
Geologi, dan informasi banjir bekerjasama dengan kementerian PU.
Pada penelitian ini, hanya mengambil informasi kejadian bencana
dari BNPB.
Universitas Indonesia
68
Universitas Indonesia
70
Cakupan Wilayah
terjadi gempa
Administrasi
Banjir - Jumlah korban Jiwa pada
lokasi dan waktu tertentu.
- Jumlah kejadian banjir
pada lokasi dan waktu
tertentu.
- Jumlah kerusakan
fasilitas umum.
- Total kerugian akibat
banjir
- Lokasi yang sering
Cakupan Wilayah
terjadi banjir
Administrasi
Tsunami - Jumlah korban jiwa pada
lokasi dan waktu tertentu.
- Jumlah kejadian tsunami
pada lokasi dan waktu
tertentu.
- Jumlah kerusakan
fasilitas umum.
- Total kerugian akibat
tsunami
tsunami
Lokasi yang sering terjadi
Universitas Indonesia
71
Universitas Indonesia
73
Universitas Indonesia
76
Format dan tipe data yang disimpan dalam data warehouse. Hal
ini dijelaskan pada Lampiran 2.
Atribut yang ditransformasikan adalah atribut yang terdapat
dalam katalog fitur dataset fundamental.
Setiap objek pada data spasial ditransformasikan sebagai baris
(row) pada basisdata. Setiap atribut pada data spasial
ditransformasikan sebagai kolom (column, field) pada basisdata.
Setiap fitur pada data spasial ditransformasikan sebagai tabel
pada basisdata.
Data kode provinsi dan kabupaten/kota didapat dari kode BPS
dalam format CSV.
Universitas Indonesia
77
3. Waktu
Tabel waktu didapatkan dari SQL statement yang dibuat untuk
menghasilkan nama hari, tanggal, bulan, dan tahun pada periode
tertentu.
4. Informasi Bencana
a. Tabel Informasi Bencana didapatkan dari data bencana
gempa, banjir dan tsunami dari BNPB dalam format excel
dan atribut referensi WAID, BencanaID, dan WID.
b. Frekuensi ekstraksi data informasi bencana dapat dilakukan
harian.
Universitas Indonesia
78
Universitas Indonesia
79
Universitas Indonesia
80
Universitas Indonesia
81
4. Membuat Dimensi
Dimensi dibuat dengan menggunakan Oracle Analytic
Workspace Manager. Koneksi ke basisdata diperlukan dalam
membuat fitur data spasial dengan nama pengguna yang telah
dibuat sebelumnya. Level pengguna yang digunakan untuk
membuat fitur data spasial adalah datawarehouse administrator.
Koneksi pada Oracle Analytic Workspace Manager dapat diihat
pada Gambar 5.7.
Universitas Indonesia
82
Universitas Indonesia
83
Universitas Indonesia
84
b. Dimensi Bencana
Dimensi bencana diberi nama BENCANA_DIM, dengan
tipe dimensi User Dimension. Dimensi bencana pada Oracle
Analytic Workspace Manager dapat dilihat pada Gambar
5.13.
Universitas Indonesia
85
c. Dimensi Waktu
Dimensi waktu diberi nama WAKTU_DIM, dengan tipe
dimensi Time Dimension. Dimensi waktu pada Oracle
Analytic Workspace Manager dapat dilihat pada Gambar
5.18.
Universitas Indonesia
87
Universitas Indonesia
88
Universitas Indonesia
89
Universitas Indonesia
90
Universitas Indonesia
91
2. Bencana
a. BencanaID didapatkan dari nilai sequence.
Universitas Indonesia
93
3. Waktu
Tabel waktu didapatkan dari SQL statement yang dibuat untuk
menghasilkan nama hari, tanggal, bulan, dan tahun pada periode
tertentu. SQL syntax untuk waktu dapat dilihat pada Lampiran
3. Data yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 5.29.
Universitas Indonesia
94
4. Informasi Bencana
Tabel Informasi Bencana didapatkan dari data bencana gempa,
banjir dan tsunami dari BNPB dalam format excel dan atribut
referensi WAID, BencanaID, dan WID. Data bencana dari
BNPB dapat dilihat pada Lampiran 4. Konversi dilakukan
terhadap field Kejadian untuk mendapatkan BencanaID, field
Kabupaten untuk mendapatkan WAID, dan field tanggal untuk
mendapatkan WID. Proses ETL dapat dilihat pada Gambar 5.30.
Universitas Indonesia
95
5.4. 3 OLAP
Universitas Indonesia
96
Universitas Indonesia
98
Universitas Indonesia
99
Universitas Indonesia
100
Universitas Indonesia
104
Universitas Indonesia
105
Universitas Indonesia
106
Universitas Indonesia
107
Universitas Indonesia
110
Universitas Indonesia
111
Universitas Indonesia
114
Universitas Indonesia
116
didapatkan Provinsi Jawa Barat paling banyak terjadi banjir pada Tahun
2010 yaitu 50 kejadian. Provinsi Jawa Barat dapat difokuskan sebagai
wilayah siaga bencana banjir. Informasi jumlah kejadian bencana dapat
dilihat pada Gambar 5.65.
Universitas Indonesia
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini adalah bagian terakhir dari penelitian yang memuat kesimpulan dan
memberikan saran yang didapat dari penelitian yang telah dilakukan. Penelitian
yang dilakukan adalah mengenai perancangan dan implementasi data warehouse
spasial untuk mendukung layanan kebencanaan di Badan Informasi Geospasial
(BIG).
6.1. Kesimpulan
6.2. Saran
Pada penelitian ini terdapat beberapa saran yang didapat guna
pemanfaatan hasil penelitian bagi organisasi maupun bagi penelitian
selanjutnya. Saran yang didapat dari penelitian dijelaskan sebagai berikut:
a. BIG dapat menerapkan perancangan dan implementasi data warehouse
spasial dalam mendukung layanan kebencanaan Geospatial Support
Command Center (GSCC).
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam perancangan dan
implementasi data warehouse spasial dalam mendukung layanan –
layanan lainnya pada GSCC, seperti layanan pemilu, layanan hari raya,
layanan event-event, layanan perencanaan pembangunan nasional, dan
layanan pembangunan tata ruang.
c. Data spasial yang digunakan dalam implementasi data warehouse
spasial dapat menggunakan data spasial lainnya selain wilayah
administrasi yang ada di BIG sesuai dengan kebutuhan.
d. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk melakukan analisis lanjutan
atau pembuatan web-service untuk layanan kebencanaan.
e. Pada penelitian ini, integrasi dilakukan terhadap data spasial dengan data
non-spasial. Penelitian selanjutnya dapat melakukan integrasi antara
beberapa data spasial.
Universitas Indonesia
119
DAFTAR PUSTAKA
Badan Informasi Geospasial. (2012). Cetak Biru Geospatial Crisis Center Dan
Sistem Aplikasi Pendukungnya Badan Informasi Geospasial. Bogor:
Author.
Bellinger, Gene, Castro, Durval, & Mills, Anthony. (2004). Data, Information,
Knowledge, and Wisdom. Diakses pada 29 Maret 2013 dari
http://www.systems-thinking.org/dikw/dikw.htm.
Hartadi, Arief Dwi. (2010). Karya Akhir. Perancangan Data Warehouse dan
penerapan Teknik Clustering Spasial pada wesel: Studi Kasus PT. Pos
Indonesia. Jakarta: Universitas Indonesia.
Universitas Indonesia
120
Inmon, W.H. (2005). Building the Data Warehouse (4 th ed.). Indiana: Wiley
Publishing.
Jia, P., et al. (2011, June). The Spatial Data Warehouse Establishment for Digital
South Cina Sea. Makalah disajikan pada 19th International Conference on
Geoinformatics 2011, Shanghai, China.
Kimball, E., et al., ed. (2008). The Data Warehouse Lifecycle Toolkit (2 nd ed.)
Indiana: Wiley Publishing.
Kyung, M., Yom, J., & Kim, S. (2010). Spatial Data Warehouse Design and
Spatial OLAP Implementation for Decision Making of Geospatial Data
Update. Journal of Civil Engineering, 16(6), 1023-1031.
Universitas Indonesia
121
Turban, E., et al., ed. (2011). Decision Support Systems and Business Intelligent
Systems (9 th ed.). New Jersey: Pearson Education.
Yeung, A.K.W, & Hall, GB. (2007). Spatial Database Systems: Design,
Implementation and Project Management. Netherland: Springer.
Universitas Indonesia
122
TRANSKRIP WAWANCARA
Universitas Indonesia
123
TRANSKRIP WAWANCARA
Universitas Indonesia
124
Universitas Indonesia
125
SURAT KETERANGAN
NPM : 1206194631
Demikian surat ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Universitas Indonesia
126
TRANSKRIP WAWANCARA
Universitas Indonesia
128
SURAT KETERANGAN
Jabatan: Kepala Bidang Jaring Kontrol Gaya Berat dan Pasang Surut
NPM : 1206194631
Demikian surat ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Universitas Indonesia
129
TRANSKRIP WAWANCARA
Universitas Indonesia
130
Universitas Indonesia
131
Universitas Indonesia
132
SURAT KETERANGAN
NPM : 1206194631
Demikian surat ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Universitas Indonesia
133
Universitas Indonesia
134
Universitas Indonesia
135
pemodelan.
P Data yang ada digunakan oleh siapa?
N Data digunakan oleh survey engineering sebagai acuan
dalam pembuatan peta, dan juga peneliti, mahasiswa, atau
dosen yang digunakan dalam penelitian. 85% digunakan
oleh komunitas penelitian.
P Data yang ada disimpan di dalam database?
N Data yang ada sudah tersimpan pada folder terstruktur,
belum dalam bentuk database. Karena biasanya data
diunduh oleh pengguna melalui FTP Server.
Universitas Indonesia
136
SURAT KETERANGAN
NPM : 1206194631
Demikian surat ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Universitas Indonesia
137
Universitas Indonesia
138
Universitas Indonesia
139
SURAT KETERANGAN
NPM : 1206194631
Demikian surat ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Universitas Indonesia
140
Universitas Indonesia
141
Universitas Indonesia
142
Universitas Indonesia
143
Universitas Indonesia
144
Tabel Waktu
Universitas Indonesia
145
Tabel Bencana
Universitas Indonesia
146
VALUES ('', 'Bencana Alam', 'Letusan gunung api', 'Bagian dari aktivitas vulkanik
yang dikenal dengan istilah “erupsi”.');
INSERT INTO admin_bencana.bencana
VALUES ('', 'Bencana Alam', 'Kekeringan', 'Ketersediaan air yang jauh di bawah
kebutuhan air untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan.');
INSERT INTo admin_bencana.bencana
VALUES ('', 'Bencana Alam', 'Angin puting beliung', 'Angin kencang yang datang
secara tiba-tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral dengan
kecepatan 40-50 km/jam hingga menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam
waktu singkat (3-5 menit).');
INSERT INTO admin_bencana.bencana
VALUES ('', 'Bencana Alam', 'Tanah Longsor', 'Salah satu jenis gerakan massa tanah
atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat
terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng.');
INSERT INTO admin_bencana.bencana
VALUES ('', 'Bencana Alam', 'Gelombang Pasang', 'Gelombang pasang atau badai
adalah gelombang tinggi yang ditimbulkan karena efek terjadinya siklon tropis di
sekitar wilayah Indonesia dan berpotensi kuat menimbulkan bencana alam.');
INSERT INTO admin_bencana.bencana
VALUES ('', 'Bencana Alam', 'Abrasi', 'proses pengikisan pantai oleh tenaga
gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak');
INSERT INTO admin_bencana.bencana
VALUES ('', 'Bencana Alam', 'Kebakaran', 'situasi dimana bangunan pada suatu
tempat seperti rumah/pemukiman, pabrik, pasar, gedung dan lain-lain dilanda api
yang menimbulkan korban dan/atau kerugian.');
INSERT INTO admin_bencana.bencana
VALUES ('', 'Bencana Alam', 'Kebakaran hutan dan lahan', 'suatu keadaan di mana
hutan dan lahan dilanda api, sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan
yang menimbulkan kerugian ekonomis dan atau nilai lingkungan.');
INSERT INTO admin_bencana.bencana
VALUES ('', 'Bencana Non Alam', 'Gagal Teknologi', 'Kejadian yang diakibatkan
oleh kesalahan desain, pengoperasian, kelalaian dan kesengajaan manusia dalam
menggunakan teknologi dan indutri');
INSERT INTO admin_bencana.bencana
Universitas Indonesia
147
VALUES ('', 'Bencana Non Alam', 'Epidemi dan Wabah Penyakit', 'Kejadian
berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya
meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan
daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka');
INSERT INTO admin_bencana.bencana
VALUES ('', 'Bencana Sosial', 'Konflik Sosial', 'suatu gerakan massal yang bersifat
merusak tatanan dan tata tertib sosial yang ada, yang dipicu oleh kecemburuan sosial,
budaya dan ekonomi yang biasanya dikemas sebagai pertentangan antar suku, agama,
ras (SARA).');
INSERT INTO admin_bencana.bencana
VALUES ('', 'Bencana Sosial', 'Aksi Teror', 'aksi yang dilakukan oleh setiap orang
yang dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan sehingga
menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau
menimbulkan korban yang bersifat masal.');
INSERT INTO admin_bencana.bencana
VALUES ('', 'Bencana Sosial', 'Sabotase', 'tindakan yang dilakukan untuk
melemahkan musuh melalui subversi, penghambatan, pengacauan dan/ atau
penghancuran.');
5. SQLuntuk ETL tabel waktu
INSERT INTO waktu
(
WID,
NamaHari,
Hari_end_date,
Hari_time_span,
No_bulan,
NamaBulan,
Bulan_end_date,
Bulan_time_span,
Tahun,
Tahun_end_date,
Tahun_time_span )
SELECT
TRUNC( sd + rn ) WID,
TO_CHAR( sd + rn, 'fmDay' ) NamaHari,
( CASE
WHEN TO_CHAR( sd + rn, 'D' ) IN ( 1, 2, 3, 4, 5, 6 ) THEN
NEXT_DAY( sd + rn, 'SATURDAY' )
ELSE
( sd + rn )
END ) hari_end_date,
TO_CHAR( sd + rn, 'DDD' ) hari_time_span,
Universitas Indonesia
148
Universitas Indonesia
149
Universitas Indonesia
150
Universitas Indonesia
Data Banjir BNPB 2004-2013
Kejadian Provinsi Kabupaten Tanggal Meninggal Luka- Hilang Menderita Mengungsi Fasilitas Fasilitas Total
luka Kesehatan Pendidikan kerugian
(juta Rp)
BANJIR JAWA PEKALONGAN 25-Jan-12 3 0 0 0 0 0 11
TENGAH
BANJIR SUMATERA LAHAT 1-Feb-12 0 0 0 5 0 0 0
SELATAN
BANJIR SUMATERA DELI SERDANG 2-Feb-12 3 0 0 0 0 0 0
UTARA
BANJIR JAWA TIMUR MOJOKERTO 3-Feb-12 1 0 0 0 0 0 0
BANJIR JAWA TIMUR PASURUAN 3-Feb-12 0 0 0 0 500 0 0
BANJIR PEMERINTAH ACEH SELATAN 6-Feb-12 0 0 0 698 0 0 0
ACEH
BANJIR BENGKULU BENGKULU UTARA 22-Apr- 0 0 0 0 112 1 0
12
BANJIR PEMERINTAH ACEH BARAT DAYA 26-Apr- 0 2 0 0 0 0 0
ACEH 12
BANJIR SULAWESI KOLAKA 5-May-12 0 1 0 0 75 0 0 500
TENGGARA
BANJIR PEMERINTAH PIDIE 5-May-12 0 0 0 0 214 0 14
ACEH
BANJIR MALUKU KOTA TERNATE 9-May-12 6 22 8 0 942 0 0
UTARA
BANJIR SULAWESI BOLAANG 18-May- 0 3 0 1439 0 0 0
UTARA MONGONDOW 12
SELATAN
BANJIR KALIMANTAN HULU SUNGAI 4-Apr-12 1 0 0 3 0 0 0 8
SELATAN TENGAH
BANJIR NUSA NGADA 4-Jan-08 108
TENGGARA
TIMUR
BANJIR JAWA BARAT KUNINGAN 7-Apr-12 2 0 0 0 0 0 0
162 Universitas Indonesia
163
Universitas Indonesia
164
Universitas Indonesia
165
Universitas Indonesia
167
Universitas Indonesia
169
Universitas Indonesia
170
Universitas Indonesia
171
Universitas Indonesia
172
Universitas Indonesia
173
Universitas Indonesia
174
Universitas Indonesia
175
Universitas Indonesia
176
Universitas Indonesia
178
Universitas Indonesia
179
Universitas Indonesia
180
Universitas Indonesia
181
Universitas Indonesia
183
Universitas Indonesia
184
Universitas Indonesia
185
Universitas Indonesia
186
Universitas Indonesia
187
Universitas Indonesia
188
Universitas Indonesia
189
Universitas Indonesia
190
Universitas Indonesia
192
Universitas Indonesia
193
Universitas Indonesia
195
Universitas Indonesia
196
Universitas Indonesia
198
Universitas Indonesia
199
Universitas Indonesia
200
Universitas Indonesia
201
Universitas Indonesia
202
Universitas Indonesia
203
Universitas Indonesia
205
Universitas Indonesia
206
Universitas Indonesia
207
Universitas Indonesia
208
Universitas Indonesia
210
Universitas Indonesia
212
Universitas Indonesia
213
Universitas Indonesia
214
Universitas Indonesia
215
Universitas Indonesia
216
Universitas Indonesia
217
Universitas Indonesia
218
Universitas Indonesia
219
Universitas Indonesia
220
Universitas Indonesia
221
Universitas Indonesia
222
Universitas Indonesia
223
Universitas Indonesia
224
Universitas Indonesia
225
Universitas Indonesia
226
Universitas Indonesia
228
Universitas Indonesia
229
Universitas Indonesia
231
Universitas Indonesia
232
Universitas Indonesia
233
Universitas Indonesia
234
Universitas Indonesia
235
Universitas Indonesia
236
Universitas Indonesia
237
Universitas Indonesia
238
Universitas Indonesia
239
Universitas Indonesia
240
Universitas Indonesia
241
Universitas Indonesia
242
Universitas Indonesia
243
Universitas Indonesia
244
Universitas Indonesia
245
Kejadian Provinsi Kabupaten Tanggal Meninggal Luka- Hilang Menderita Mengungsi Fasilitas Fasilitas Total
luka Kesehatan Pendidikan kerugian
(juta Rp)
BUMI UTARA
GEMPA SUMATERA
BUMI BARAT KOTA PADANG 08/16/09 0 14 0 0 0 0 0
NUSA
GEMPA TENGGARA
BUMI TIMUR ALOR 11/12/04 33 310 0 168965 265 3 215
GEMPA
BUMI GORONTALO BONE BOLANGO 11/17/08 1 42 3
GEMPA PEMERINTAH
BUMI ACEH SIMEULUE 02/20/08 4 88 24 64 87
GEMPA SUMATERA
BUMI BARAT KOTA SOLOK 09/30/09 3 0 0 0 0 4 5
GEMPA
BUMI JAWA BARAT SUKABUMI 09/30/06 0 0 0 0 0 0 0
GEMPA KOTA
BUMI BALI DENPASAR 10/13/11 0 90 0 0 0 4 6
GEMPA PEMERINTAH
BUMI ACEH ACEH SELATAN 03/28/05 3 0 0 0 3533 6 30
GEMPA PEMERINTAH
BUMI ACEH BENER MERIAH 03/05/12 0 0 0 0 0 0 0
GEMPA
BUMI GORONTALO GORONTALO 11/17/08 3 72
GEMPA SUMATERA PAKPAK
BUMI UTARA BHARAT 03/28/05 0 0 0 0 35 0 30
NUSA
GEMPA TENGGARA
BUMI BARAT BIMA 11/25/07 1 86 0 0 1780 1 11
GEMPA SUMATERA PESISIR
BUMI BARAT SELATAN 09/30/09 0 5 0 0 0 5 67
GEMPA MALUKU KEPULAUAN 11/29/06 0 0 0 1439 0 2 4
Universitas Indonesia
246
Kejadian Provinsi Kabupaten Tanggal Meninggal Luka- Hilang Menderita Mengungsi Fasilitas Fasilitas Total
luka Kesehatan Pendidikan kerugian
(juta Rp)
BUMI UTARA SULA
GEMPA KOTA
BUMI JAWA BARAT SUKABUMI 09/02/09 0 0 0 0 0 0 11
GEMPA SUMATERA TAPANULI
BUMI UTARA TENGAH 03/28/05 1 0 0 0 6615 0 88
NUSA
GEMPA TENGGARA LOMBOK
BUMI BARAT TENGAH 01/02/04 0 0 0 0 0 3 0 450
GEMPA
BUMI PAPUA WAROPEN 06/26/11 2 10 0 0 0 9 29
GEMPA SULAWESI KEPULAUAN
BUMI UTARA TALAUD 02/12/09 1 74 0 6100 0 0 17 19900
GEMPA PEMERINTAH
BUMI ACEH BIREUEN 04/07/10 0 0 0 0 0 0 12
GEMPA SUMATERA SOLOK
BUMI BARAT SELATAN 09/30/09 0 0 0 0 0 0 0
NUSA
GEMPA TENGGARA
BUMI TIMUR KUPANG 05/15/09 0 0 0 70 0 0 0
NUSA
GEMPA TENGGARA
BUMI TIMUR ALOR 07/11/11 0 0 0 0 0 0 0
NUSA
GEMPA TENGGARA
BUMI TIMUR ALOR 01/01/10 0 0 0 0 0 0 0
NUSA
GEMPA TENGGARA MANGGARAI
BUMI TIMUR BARAT 01/21/12 0 0 0 0 0 6 26
GEMPA NUSA MANGGARAI
BUMI TENGGARA BARAT 06/27/12 0 0 0 0 0 0 0
Universitas Indonesia
247
Kejadian Provinsi Kabupaten Tanggal Meninggal Luka- Hilang Menderita Mengungsi Fasilitas Fasilitas Total
luka Kesehatan Pendidikan kerugian
(juta Rp)
TIMUR
NUSA
GEMPA TENGGARA
BUMI BARAT KOTA BIMA 11/09/09 2 3 0 0 0 1 17
NUSA
GEMPA TENGGARA
BUMI BARAT LOMBOK BARAT 01/02/04 0 22 0 0 3677 8 25 27662
NUSA
GEMPA TENGGARA
BUMI BARAT BIMA 11/09/09 0 0 0 0 0 2 14
NUSA
GEMPA TENGGARA
BUMI BARAT KOTA BIMA 11/25/07 0 10 0 0 1280 0 26
NUSA
GEMPA TENGGARA
BUMI BARAT LOMBOK BARAT 06/22/13 0 29 0 0 0 0 0
GEMPA PEMERINTAH
BUMI ACEH PIDIE 01/22/13 1 7 0 0 0 0 0
GEMPA JAWA
BUMI TENGAH BANJARNEGARA 04/19/13 0 1 0 0 5000 0 0
GEMPA PEMERINTAH
BUMI ACEH ACEH TENGAH 07/02/13 35 2418 0 0 48563 139 1109
GEMPA PEMERINTAH
BUMI ACEH BENER MERIAH 07/02/13 8 114 0 0 4776 18 298
GEMPA
BUMI JAWA TIMUR MALANG 07/08/13 0 1 0 0 0 135 1
GEMPA
BUMI JAWA TIMUR LUMAJANG 07/08/13 0 0 0 0 0 0 3
GEMPA
BUMI JAWA TIMUR BANYUWANGI 07/08/13 0 0 0 0 0 0 0
Universitas Indonesia
248
Kejadian Provinsi Kabupaten Tanggal Meninggal Luka- Hilang Menderita Mengungsi Fasilitas Fasilitas Total
luka Kesehatan Pendidikan kerugian
(juta Rp)
GEMPA JAWA
BUMI TENGAH BREBES 07/13/13 0 0 0 36 0 0 0
GEMPA
BUMI JAWA BARAT KUNINGAN 07/13/13 0 0 0 0 0 0 0
GEMPA PEMERINTAH
BUMI ACEH PIDIE 10/22/13 1 2 0 3070 0 1 16
GEMPA
BUMI JAWA BARAT TASIKMALAYA 10/31/13 0 0 0 0 0 0 0
GEMPA PEMERINTAH
BUMI ACEH KOTA LANGSA 02/22/12 0 0 0 0 0 0 0
GEMPA PEMERINTAH
BUMI ACEH KOTA LANGSA 03/05/12 0 0 0 0 0 0 0
GEMPA PEMERINTAH KOTA
BUMI ACEH SUBULUSSALAM 06/11/12 0 0 0 0 0 0 1
GEMPA PEMERINTAH KOTA
BUMI ACEH SUBULUSSALAM 06/23/12 0 0 0 0 0 0 0
GEMPA PEMERINTAH
BUMI ACEH KOTA LANGSA 03/21/12 0 0 0 0 0 0 0
GEMPA SUMATERA PASAMAN
BUMI BARAT BARAT 09/30/09 5 30 0 0 0 11 44
GEMPA JAWA
BUMI TENGAH BOYOLALI 05/27/06 4 300 0 0 12770 0 0
GEMPA MALUKU HALMAHERA
BUMI UTARA SELATAN 03/14/10 0 0 0 0 0 0 2
GEMPA DI KOTA
BUMI YOGYAKARTA YOGYAKARTA 05/27/06 218 318 0 0 145796 30 294
GEMPA JAWA
BUMI TENGAH CILACAP 09/02/09 0 10 0 0 1348 0 21 21809
GEMPA
BUMI JAWA BARAT SUBANG 09/02/09 0 0 0 0 0 0 36
Universitas Indonesia
249
Kejadian Provinsi Kabupaten Tanggal Meninggal Luka- Hilang Menderita Mengungsi Fasilitas Fasilitas Total
luka Kesehatan Pendidikan kerugian
(juta Rp)
GEMPA SULAWESI
BUMI TENGGARA MUNA 10/20/09 0 0 0 0 1009 0 0
GEMPA SULAWESI
BUMI UTARA KOTA MANADO 01/21/07 6 8 0 0 9661 0 20
GEMPA SUMATERA TAPANULI
BUMI UTARA UTARA 03/28/05 0 0 0 0 0 0 0
GEMPA
BUMI JAWA BARAT CIAMIS 08/09/07 0 0 0 8 0 0 0 20
GEMPA MALUKU KEPULAUAN
BUMI UTARA SULA 07/26/07 0 23 0 0 0 0 0
GEMPA DI
BUMI YOGYAKARTA BANTUL 09/12/10 0 10 0 0 0 0 0
GEMPA
BUMI BENGKULU SELUMA 09/12/07 0 0 0 0 0 14 94
GEMPA
BUMI BANTEN PANDEGLANG 10/16/09 0 1 0 0 0 0 1
GEMPA SUMATERA
BUMI BARAT TANAH DATAR 02/16/04 6 25 0 3320 0 2 75 15600
GEMPA JAWA
BUMI TENGAH WONOGIRI 05/27/06 0 4 0 0 2022 7 0
GEMPA GORONTALO
BUMI GORONTALO UTARA 11/17/08 1 268 2871 2 16
GEMPA SULAWESI
BUMI TENGAH BUOL 11/17/08 3 157 18507 6 17
GEMPA SORONG
BUMI PAPUA BARAT SELATAN 01/04/09 0 2 0 0 0 0 0 6320
GEMPA PEMERINTAH
BUMI ACEH BENER MERIAH 01/29/10 0 0 0 455 0 0 5
GEMPA MALUKU HALMAHERA
BUMI UTARA SELATAN 03/15/07 0 3 0 0 0 0 0
Universitas Indonesia
250
Kejadian Provinsi Kabupaten Tanggal Meninggal Luka- Hilang Menderita Mengungsi Fasilitas Fasilitas Total
luka Kesehatan Pendidikan kerugian
(juta Rp)
NUSA
GEMPA TENGGARA
BUMI TIMUR ALOR 11/12/05 36 0 0 0 14658 0 305
GEMPA BENGKULU
BUMI BENGKULU UTARA 02/01/12 0 0 0 0 0 0 0
GEMPA PEMERINTAH
BUMI ACEH NAGAN RAYA 02/01/12 0 0 0 0 18 2 0
GEMPA
BUMI PAPUA BARAT MANOKWARI 04/21/12 0 0 0 0 0 0 0
GEMPA
BUMI JAWA BARAT SUKABUMI 06/04/12 0 2 0 444 0 0 2
GEMPA PEMERINTAH
BUMI ACEH SIMEULUE 07/25/12 1 0 0 0 0 1 2
GEMPA SULAWESI PARIGI
BUMI TENGAH MOUTONG 08/18/12 5 694 0 0 0 0 2
GEMPA
BUMI JAWA BARAT BOGOR 09/09/12 0 3 0 0 115 0 3
GEMPA
BUMI JAWA BARAT SUKABUMI 09/09/12 0 0 0 0 0 0 1
GEMPA KEPULAUAN
BUMI MALUKU ARU 10/12/12 0 0 0 0 0 0 5
GEMPA SUMATERA KOTA
BUMI BARAT PAYAKUMBUH 03/06/07 1 14 0 0 30 0 32
GEMPA
BUMI JAMBI KERINCI 10/01/09 3 26 0 7032 0 2 23 94090
NUSA
GEMPA TENGGARA
BUMI BARAT BIMA 12/01/06 1 9 0 0 1526 0 11
GEMPA SUMATERA PESISIR
BUMI BARAT SELATAN 10/26/06 0 0 0 0 0 0 0
Universitas Indonesia
251
Kejadian Provinsi Kabupaten Tanggal Meninggal Luka- Hilang Menderita Mengungsi Fasilitas Fasilitas Total
luka Kesehatan Pendidikan kerugian
(juta Rp)
GEMPA
BUMI MALUKU BURU 11/02/05 0 5 0 0 0 0 0
GEMPA
BUMI JAWA BARAT GARUT 09/02/09 8 190 0 0 40894 0 675
NUSA
GEMPA TENGGARA KOTA
BUMI BARAT MATARAM 01/02/04 0 3 0 0 0 0 0 374
GEMPA MALUKU
BUMI UTARA KOTA TERNATE 01/21/07 0 0 0 0 800 1 2
GEMPA SULAWESI KONAWE
BUMI TENGGARA SELATAN 10/20/09 0 0 0 0 60 0 0
GEMPA KOTA
BUMI GORONTALO GORONTALO 11/17/08 2 1367 1
GEMPA
BUMI PAPUA NABIRE 11/26/04 31 228 0 0 1000 4 6
GEMPA SUMATERA
BUMI BARAT SOLOK 09/12/07 1 1 0 0 0 0 1
GEMPA
BUMI PAPUA BARAT KOTA SORONG 01/04/09 0 27 0 0 1336 1 0 7200
NUSA
GEMPA TENGGARA
BUMI BARAT DOMPU 11/25/07 2 104 0 0 37565 0 0
GEMPA
BUMI JAWA BARAT SUKABUMI 05/18/10 0 0 0 16 0 0 0 45
GEMPA
BUMI JAWA BARAT TASIKMALAYA 09/02/09 5 109 0 0 33962 0 1858
GEMPA SUMATERA
BUMI BARAT KOTA PADANG 03/06/07 2 3 0 0 0 0 38
GEMPA SUMATERA PESISIR
BUMI BARAT SELATAN 02/22/04 1 9 0 0 0 0 0 600
Universitas Indonesia
252
Kejadian Provinsi Kabupaten Tanggal Meninggal Luka- Hilang Menderita Mengungsi Fasilitas Fasilitas Total
luka Kesehatan Pendidikan kerugian
(juta Rp)
GEMPA SUMATERA
BUMI UTARA NIAS SELATAN 03/28/05 165 3001 0 0 597 40 181
GEMPA
BUMI JAWA BARAT MAJALENGKA 02/27/06 0 0 0 186 0 0 0
GEMPA KOTA
BUMI JAWA BARAT TASIKMALAYA 09/02/09 5 22 0 0 3387 0 4
GEMPA PEMERINTAH KOTA
BUMI ACEH SUBULUSSALAM 09/06/11 1 0 0 0 0 14 83
GEMPA MALUKU HALMAHERA
BUMI UTARA SELATAN 08/15/07 0 1 0 0 0 0 0
GEMPA SUMATERA
BUMI UTARA DAIRI 09/06/11 1 11 0 0 0 1 2
GEMPA SUMATERA
BUMI BARAT TANAH DATAR 09/30/09 666 25 0 0 0 246 375
NUSA
GEMPA TENGGARA
BUMI BARAT DOMPU 08/07/08 11 7 15
GEMPA
BUMI PAPUA BIAK NUMFOR 06/16/10 17 106 0 0 5 21 66
GEMPA
BUMI JAWA BARAT TASIKMALAYA 08/09/07 0 0 0 44 0 0 3
GEMPA
BUMI JAWA BARAT CIAMIS 09/02/09 8 123 0 0 26400 0 448
GEMPA
BUMI BENGKULU LEBONG 09/12/07 0 1 0 0 0 3 7
GEMPA
BUMI JAWA BARAT BANDUNG 09/02/09 23 771 0 0 75805 0 1583
GEMPA SUMATERA
BUMI BARAT AGAM 03/06/07 16 146 0 0 31050 0 195
GEMPA SUMATERA LIMA PULUH 03/06/07 1 8 0 0 410 0 26
Universitas Indonesia
253
Kejadian Provinsi Kabupaten Tanggal Meninggal Luka- Hilang Menderita Mengungsi Fasilitas Fasilitas Total
luka Kesehatan Pendidikan kerugian
(juta Rp)
BUMI BARAT KOTA
GEMPA SUMATERA KOTA PADANG
BUMI BARAT PANJANG 03/06/07 2 50 0 0 25280 0 88
GEMPA SUMATERA
BUMI UTARA NIAS 03/28/05 685 3277 1 0 12542 66 520
GEMPA SUMATERA
BUMI BARAT SOLOK 09/30/09 0 5 0 0 0 5 67
GEMPA SULAWESI
BUMI TENGGARA KOTA KENDARI 04/25/11 0 19 0 0 4 0 0
GEMPA SUMATERA TAPANULI
BUMI UTARA UTARA 05/19/08 200 300 10
GEMPA SUMATERA PAKPAK
BUMI UTARA BHARAT 09/06/11 0 2 0 0 0 26 0
GEMPA SUMATERA
BUMI BARAT KOTA SOLOK 03/06/07 7 15 0 0 0 0 50
GEMPA
BUMI MALUKU KOTA AMBON 03/23/06 3 0 0 0 1269 0 0
GEMPA PEMERINTAH
BUMI ACEH PIDIE 05/09/10 0 7 0 0 0 1 3
GEMPA PEMERINTAH
BUMI ACEH SIMEULUE 03/28/05 37 0 0 0 53541 42 889
GEMPA KOTA
BUMI BENGKULU BENGKULU 09/12/07 2 11 0 0 0 16 23
GEMPA
BUMI JAWA BARAT BOGOR 09/02/09 2 17 0 0 663 0 0
GEMPA SULAWESI
BUMI BARAT MAMUJU 02/05/08 2 0
GEMPA PEMERINTAH
BUMI ACEH ACEH SINGKIL 09/06/11 1 0 0 0 0 0 0
GEMPA SUMATERA KOTA PADANG 09/30/09 383 1202 2 0 0 21 3547
Universitas Indonesia
254
Kejadian Provinsi Kabupaten Tanggal Meninggal Luka- Hilang Menderita Mengungsi Fasilitas Fasilitas Total
luka Kesehatan Pendidikan kerugian
(juta Rp)
BUMI BARAT
GEMPA
BUMI JAWA BARAT TASIKMALAYA 01/10/10 1 2 0 0 0 0 0
GEMPA SUMATERA
BUMI BARAT KOTA PADANG 09/12/07 2 19 0 0 0 0 39
GEMPA
BUMI BENGKULU MUKOMUKO 09/12/07 7 0 0 0 0 56 252
GEMPA DI
BUMI YOGYAKARTA BANTUL 08/21/10 0 12 0 0 0 0 0
GEMPA DI
BUMI YOGYAKARTA SLEMAN 05/27/06 243 4679 0 0 204562 51 446
GEMPA SUMATERA
BUMI UTARA KOTA SIBOLGA 03/28/05 1 0 0 0 330 0 1
GEMPA SULAWESI MINAHASA
BUMI UTARA UTARA 01/21/07 0 0 0 0 9661 0 0
GEMPA
BUMI JAWA TIMUR SITUBONDO 09/10/07 0 24 0 0 797 2 5
GEMPA SUMATERA PESISIR
BUMI BARAT SELATAN 09/12/07 4 1 0 0 0 0 91
GEMPA
BUMI PAPUA BARAT MANOKWARI 01/04/09 1 471 0 0 17449 31 109 525325
GEMPA PEMERINTAH
BUMI ACEH ACEH SINGKIL 03/28/05 22 0 0 0 24742 14 49
GEMPA DI
BUMI YOGYAKARTA KULON PROGO 05/27/06 22 2179 0 0 74976 11 293
GEMPA BENGKULU
BUMI BENGKULU UTARA 09/12/07 6 26 0 0 0 142 462
GEMPA
BUMI GORONTALO POHUWATO 11/17/08 42
GEMPA SUMATERA MANDAILING 12/18/06 4 1719 0 0 7925 1 18 2000
Universitas Indonesia
255
Kejadian Provinsi Kabupaten Tanggal Meninggal Luka- Hilang Menderita Mengungsi Fasilitas Fasilitas Total
luka Kesehatan Pendidikan kerugian
(juta Rp)
BUMI UTARA NATAL
GEMPA JAWA
BUMI TENGAH TEMANGGUNG 05/27/06 0 0 0 0 644 0 0
GEMPA SUMATERA KOTA PADANG
BUMI BARAT PANJANG 09/30/09 0 20 0 0 0 6 90
GEMPA
BUMI MALUKU BURU 03/14/06 3 1 0 0 3120 0 0
GEMPA PEMERINTAH
BUMI ACEH PIDIE 04/07/10 0 22 0 0 30 22 14 52785
GEMPA
BUMI GORONTALO BOALEMO 11/17/08 39
GEMPA SULAWESI
BUMI TENGAH KOTA PALU 07/10/05 0 3 0 0 0 0 0
GEMPA SUMATERA PADANG
BUMI BARAT PARIAMAN 03/06/07 3 11 0 0 5550 0 154
GEMPA SUMATERA KEPULAUAN
BUMI BARAT MENTAWAI 09/30/09 9 27 0 0 0 28 71
GEMPA SUMATERA KOTA
BUMI BARAT PARIAMAN 09/30/09 48 352 0 0 0 37 127
GEMPA SUMATERA KEPULAUAN
BUMI BARAT MENTAWAI 09/12/07 3 29 0 0 0 0 91
GEMPA
BUMI JAWA BARAT CIANJUR 09/02/09 28 21 42 0 10047 0 432
GEMPA DI
BUMI YOGYAKARTA BANTUL 05/27/06 4143 12026 0 0 802804 94 917
GEMPA
BUMI JAWA BARAT SUKABUMI 09/02/09 2 14 0 0 1029 0 284
GEMPA JAWA
BUMI TENGAH MAGELANG 05/27/06 10 24 0 0 5108 1 75
GEMPA SULAWESI TOLI-TOLI 11/17/08 2
Universitas Indonesia
256
Kejadian Provinsi Kabupaten Tanggal Meninggal Luka- Hilang Menderita Mengungsi Fasilitas Fasilitas Total
luka Kesehatan Pendidikan kerugian
(juta Rp)
BUMI TENGAH
GEMPA SULAWESI
BUMI BARAT MAMUJU UTARA 09/02/09 1 139 0 0 0 1 3
GEMPA JAWA
BUMI TENGAH PURWOREJO 06/16/10 1 4 0 0 9806 2 113
GEMPA
BUMI PAPUA NABIRE 06/02/04 37 691 0 0 0 2 0
GEMPA SULAWESI
BUMI TENGAH BANGGAI 06/29/04 3 0 0 999 0 0 0
GEMPA SUMATERA KOTA
BUMI BARAT BUKITTINGGI 03/06/07 7 100 0 0 1525 0 0
GEMPA BANDUNG
BUMI JAWA BARAT BARAT 09/02/09 0 16 0 0 2369 0 201
GEMPA JAWA
BUMI TENGAH SUKOHARJO 05/27/06 3 67 0 0 16302 0 72
GEMPA JAWA
BUMI TENGAH KLATEN 05/27/06 1045 18127 0 0 713788 111 298
GEMPA SULAWESI
BUMI TENGGARA KOTA KENDARI 10/20/09 0 0 0 0 2544 0 0
GEMPA
BUMI JAWA BARAT KOTA BANJAR 09/02/09 0 4 0 0 0 0 4
GEMPA SUMATERA TAPANULI
BUMI UTARA UTARA 06/14/11 0 50 0 0 0 0 15
GEMPA SUMATERA KEPULAUAN
BUMI BARAT MENTAWAI 02/25/08 2 2 500 1 3
GEMPA JAWA
BUMI TENGAH KARANGANYAR 05/27/06 0 0 0 0 1419 0 0
GEMPA MALUKU HALMAHERA
BUMI UTARA SELATAN 02/20/07 0 0 0 0 1635 0 3
GEMPA PAPUA NABIRE 02/06/04 39 722 0 0 2500 51 40 360000
Universitas Indonesia
257
Kejadian Provinsi Kabupaten Tanggal Meninggal Luka- Hilang Menderita Mengungsi Fasilitas Fasilitas Total
luka Kesehatan Pendidikan kerugian
(juta Rp)
BUMI
GEMPA MALUKU
BUMI MALUKU TENGAH 06/18/08 300
GEMPA SUMATERA PADANG
BUMI BARAT PARIAMAN 04/10/05 1 0 0 0 0 5 59 12743
GEMPA SULAWESI
BUMI TENGGARA BUTON UTARA 10/20/09 0 0 0 0 1983 0 0
GEMPA SUMATERA
BUMI BARAT TANAH DATAR 03/06/07 11 233 0 0 66197 0 1350
GEMPA SUMATERA MANDAILING
BUMI UTARA NATAL 03/28/05 1 0 0 0 2232 0 2
GEMPA MALUKU HALMAHERA
BUMI UTARA SELATAN 02/04/07 0 2 0 0 0 0 6
GEMPA
BUMI PAPUA BARAT SORONG 01/04/09 3 9 0 0 6294 0 3 415975
GEMPA JAWA
BUMI TENGAH KEBUMEN 05/27/06 0 0 0 0 12 0 0
Universitas Indonesia
258
Universitas Indonesia
259
Kejadian Provinsi Kabupaten Tanggal Meninggal Luka- Hilang Menderita Mengungsi Fasilitas Fasilitas Total
luka Pendidikan Kesehatan Kerugian
(Juta Rp)
ACEH SELATAN
TSUNAMI SUMATERA 26-Dec-04 130 1832 24 4012
UTARA
TSUNAMI PEMERINTAH ACEH BESAR 26-Dec-04 47784 306718 116984 299 62
ACEH
TSUNAMI PEMERINTAH ACEH BARAT 11-Apr-12 1
ACEH DAYA
TSUNAMI PEMERINTAH ACEH BESAR 11-Apr-12 7 4
ACEH
TSUNAMI PEMERINTAH ACEH 11-Apr-12 1
ACEH SELATAN
TSUNAMI PEMERINTAH ACEH SINGKIL 11-Apr-12 3
ACEH
TSUNAMI PEMERINTAH KOTA BANDA 11-Apr-12 1
ACEH ACEH
TSUNAMI PEMERINTAH KOTA 11-Apr-12 1
ACEH LHOKSEUMAW
E
TSUNAMI SUMATERA PADANG 11-Apr-12 1
BARAT PARIAMAN
TSUNAMI PEMERINTAH PIDIE 26-Dec-04 4646 1463 517452 31078 95 20
ACEH
TSUNAMI DI BANTUL 17-Jul-06 3
YOGYAKART
A
TSUNAMI PEMERINTAH ACEH SINGKIL 26-Dec-04 28 174007
ACEH
TSUNAMI PEMERINTAH ACEH BARAT 26-Dec-04 11830 3024 227278 59584 256 23
ACEH
TSUNAMI PEMERINTAH ACEH 26-Dec-04 4 238718 3100
Universitas Indonesia
260
Kejadian Provinsi Kabupaten Tanggal Meninggal Luka- Hilang Menderita Mengungsi Fasilitas Fasilitas Total
luka Pendidikan Kesehatan Kerugian
(Juta Rp)
ACEH TAMIANG
TSUNAMI PEMERINTAH KOTA 26-Dec-04 394 15 10 156478 20084 3
ACEH LHOKSEUMAW
E
TSUNAMI PEMERINTAH ACEH BARAT 26-Dec-04 9 3 153411 13600
ACEH DAYA
TSUNAMI JAWA KEBUMEN 17-Jul-06 10 24 8 581
TENGAH
TSUNAMI PEMERINTAH NAGAN RAYA 26-Dec-04 493 845 152748 10659 19 21
ACEH
TSUNAMI JAWA CILACAP 17-Jul-06 157 8 10 306
TENGAH
TSUNAMI PEMERINTAH BENER 26-Dec-04 10 3 120000 1204
ACEH MERIAH
TSUNAMI PEMERINTAH KOTA SABANG 26-Dec-04 12 64 2 27447 3939 113 12
ACEH
TSUNAMI PEMERINTAH ACEH TENGAH 26-Dec-04 192 258 7 253151 4005 31 8
ACEH
TSUNAMI JAWA BANYUMAS 17-Jul-06 2 1
TENGAH
TSUNAMI PAPUA KOTA 11-Mar-11 1 0 0 0 67 2 0
JAYAPURA
Universitas Indonesia