Anda di halaman 1dari 140

PERANCANGAN APLIKASI LOKASI DONOR DARAH

DENGAN METODE PENCARIAN JARAK TERDEKAT


FLOYD WARSHALL BERBASIS ANDROID
(STUDI KASUS: PMI TANGERANG SELATAN)

Skripsi

Oleh:
EKO PRAYITNO
1111091000030

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H / 2016 M
LEMBAR PERSETUJUAN

PERANCANGAN APLIKASI LOKASI DONOR DARAH


DENGAN METODE PENCARIAN JARAK TERDEKAT
FLOYD WARSHALL BERBASIS ANDROID
(STUDI KASUS: PMI TANGERANG SELATAN)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk


Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Oleh:
EKO PRAYITNO
1111091000030

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Nurhayati, Ph.D. Hendra Bayu Suseno, M. Kom


NIP. 19690316 199903 2 002 NIP. 1981211 200912 1 003

Mengetahui,
Ketua Prodi Teknik Informatika

Arini, ST, MT.


NIP. 19760131 200901 2 001

i
PERNYATAAN ORISINALITAS

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR


HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Tangerang, 16 November 2016

Penulis

ii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi berjudul Perancangan Aplikasi Lokasi Donor Darah Dengan Metode
Pencarian Jarak Terdekat Floyd Warshall Berbasis Android (Studi Kasus: PMI
Tangerang Selatan) telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 7 Desember 2016. Skripsi ini
telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komputer
(S.Kom) pada Program Studi Teknik Informatika.

Jakarta, 7 Desember 2016

Tim Penguji,
Penguji I Penguji II

Dewi Khairani, M.Sc. Andrew Fiade, M.Kom

NIP. 19820522 201101 2 009 NIP. 19820811 200912 1 004

Tim Pembimbing,
Pembimbing I Pembimbing II

Nurhayati, Ph.D. Hendra Bayu Suseno, M. Kom


NIP. 19690316 199903 2 002 NIP. 1981211 200912 1 003

Mengetahui,
Dekan Ketua Program Studi

Fakultas Sains Dan Teknologi Teknik Informatika

Dr. Agus Salim, M.Si Arini,MT

NIP. 19720816 199903 1 003 NIP. 19760131 200901 2 001

iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik UIN Syarif Hidaytaullah Jakarta, saya yang bertanda
tangan di bawah ini:

Nama : Eko Prayitno


NPM : 1111091000030
Program Studi : Teknik Informatika
Fakultas : Sains Dan Teknologi
Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti
Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah yang berjudul:
PERANCANGAN APLIKASI LOKASI DONOR DARAH
DENGAN METODE PENCARIAN JARAK TERDEKAT
FLOYD WARSHALL BERBASIS ANDROID
(STUDI KASUS: PMI TANGERANG SELATAN)
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak
menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 16 November 2016
Yang menyatakan

(Eko Prayitno)

iv
Penulis : Eko Prayitno
Program Studi : Teknik Informatika
Judul : Perancangan Aplikasi Lokasi Donor Darah
Dengan Metode Pencarian Jarak Terdekat Floyd Warshall
Berbasis Android (Studi Kasus: PMI Tangerang Selatan)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
karunia, rahmat, kekuatan dan segala petunjuk serta kemudahan sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta
salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW, para sahabat, keluarga serta muslimin dan muslimat, semoga kita
mendapatkan syafa’at-Nya di akhirat kelak Amiin.
Skripsi ini berjudul “Perancangan Aplikasi Lokasi Donor Darah Dengan
Metode Pencarian Jarak Terdekat Floyd Warshall Berbasis Android (Studi Kasus:
PMI Tangerang Selatan)”, yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan program S1 pada Program Studi Teknik Informatika di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan
dari pihak lain. Oleh karena itu, izinkanlah penulis mengucapkan “terimakasih”
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, terutama
kepada:

1. Kedua Orang Tua Penulis yang tidak henti-hentinya selalu memberikan


semangat dan dukungan baik dalam bentuk do’a, materi serta kasih sayang
yang melimpah.
2. Bapak DR. Agus Salim, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

v
3. Ibu Arini, ST. MT. Selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika, dan
Bapak Feri Fahrianto, M.Sc. selaku Sekretaris Program Studi Teknik
Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Nurhayati, Ph.D. dan Bapak Hendra Bayu Suseno, M.Kom, selaku
Dosen Pembimbing yang telah memberikan banyak nasihat, saran, dan
bimbingan yang bermanfaat kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen di Program Studi Teknik Informatika UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Dr. Alwan selaku direktur PMI Tangerang dan Bapak Guntur selaku
divisi marketing di PMI Tangerang selatan yang selalu membimbing penulis
dalam melakukan penelitian di markas UDD.
7. Seluruh sahabat sahabati PMI Komisariat Fakultas Sains dan Teknologi
yang penulis cintai dan Silvia Fidyati yang selalu memberikan semangat dan
support selama ini untuk mengerjakan skripsi. Terlebih sahabat sahabati
Distrik Power Ranger 2011.
8. Seluruh Master Developer TI.A khususnya Luthfi, Recing, Afif, Trivaldi.
Terlebih untuk teman-teman Teknik Informatika A dan B 2011 yang penulis
cintai.
9. Seluruh teman-teman Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Syarif Hidayatullah.
10. Terimakasih juga untuk D’Jeans (Riri, Bamas) yang terus memberikan
support dan do’a.
11. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

vi
Semoga kebaikan dan bantuan yang sudah diberikan kepada penulis kiranya
dicatat sebagai amal baik oleh Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca ke alamat email
ekoprayitno3493@gmail.com. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi
semua. Amiin Amiin ya Robbal ‘alamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Ciputat, 16 November 2016

Penulis

vii
ABSTRAK

Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan lembaga yang bergerak dibidang sosial
kemanusiaan, menurut WHO (world Health Organization) idealnya ketersedian
darah adalah 2% dari jumlah penduduk, yang berarti untuk Indonesia saat ini
memerlukan 4,6 juta kantong darah, namun PMI hanya mendapatkan kurang dari
0.5 % kebutuhan itu pada tahun 2005. (Winarsih, 2013). Ketersediaan kantong
darah dikantor Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangsel, Serpong, terus
menipis. Bahkan tidak ada penambahan stok kantong darah, sehingga kewalahan
memenuhi permintaan kantong darah dari sejumlah Rumah Sakit (RS) (TAPOS,
kamis/7/5). Fakta ini diperkuat oleh bapak Dr. Alwan selaku direktur PMI Tangsel
yang mengatakan bahwa dalam upaya penyediaan stok darah PMI Tangerang
Selatan masih mengandalkan kegiatan donor darah disetiap instansi yang sudah
dijadwalkan, namun informasi pencarian lokasi donor darah tersebut masih
menjadi permasalahan dalam menentukan jalur terdekat untuk mencapai lokasi
donor darah. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membuat suatu aplikasi berbasis
android menggunakan algoritma pencarian jarak terdekat Floyd Warshall yang bisa
membantu masyarakat untuk memperoleh rute terdekat menuju lokasi donor darah
dalam upaya pemenuhan kebutuhan donor darah di PMI Tangsel.

Kata kunci : Algoritma Floyd-Warshall, Android, Rute Terpendek,


PMI (Palang Merah Indonesia), Donor Darah.

viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................... i
PERNYATAAN ORISINALITAS ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................. iv
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.3. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5
1.3.1. Bagi Pengguna .................................................................................. 5
1.3.2. Bagi Penulis ...................................................................................... 5
1.3.3. Bagi Universitas ................................................................................ 5
1.4. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
1.5. Batasan Masalah ....................................................................................... 6
1.6. Metode Penelitian ..................................................................................... 7
1.6.1. Studi Literatur Sejenis ....................................................................... 7
1.6.2. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 7
1.6.3. Metode Pengembangan Sistem ......................................................... 7
1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................... 7
BAB II ..................................................................................................................... 9
2.1. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 9
2.2. Landasan Teori ............................................................................................. 9
2.2.1. Perancangan .......................................................................................... 9
2.2.2. Aplikasi ............................................................................................... 11
2.2.3. Donor Darah ........................................................................................ 11

ix
2.2.4. Pencarian Rute Terpendek .................................................................. 12
2.2.5. Graf ..................................................................................................... 13
2.2.6. Floyd Warshall .................................................................................... 15
2.2.7. GPS (Global Positioning System) ....................................................... 17
2.2.8. SQLite.................................................................................................. 18
2.2.9. Google Maps ....................................................................................... 19
2.2.10. Metode Pengembangan Sistem ......................................................... 20
2.2.11. Rapid Application Development ....................................................... 23
2.2.12. Android ............................................................................................. 26
2.2.13. Java ................................................................................................... 30
2.2.14. JSON ................................................................................................. 30
2.2.15. Unified Model Language (UML) ...................................................... 34
2.2.16. PHP (Hypertext Preprocessor) .......................................................... 42
2.2.17. Basis Data MySQL ........................................................................... 42
2.2.18. Pengujian (Testing) ........................................................................... 43
2.2.19. Eclipse ............................................................................................... 45
2.2.20. Wawancara ........................................................................................ 46
2.2.21. Studi Literatur ................................................................................... 47
BAB III ................................................................................................................. 48
3.1. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 48
3.2. Observasi ................................................................................................ 48
3.2.1. Wawancara .......................................................................................... 48
3.2.2. Studi Pustaka ................................................................................... 49
3.3. Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 49
3.3.1. Tahap Perencanaan Syarat .................................................................. 49
3.3.2. Tahap Workshop Desain ..................................................................... 50
3.3.3. Tahap Implementasi ............................................................................ 51
3.4. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 52
BAB IV ................................................................................................................. 53
4.1. Tahap Perencanaan Syarat ......................................................................... 53
4.1.1. Analisis Kebutuhuan Masalah............................................................. 53
4.1.2. Mendefinisikan Masalah ..................................................................... 53

x
4.1.3. Analisis Sistem Berjalan ..................................................................... 54
4.1.4. Analisis Sistem Usulan ....................................................................... 55
4.1.5. Analisis Algoritma Floyd Warshall .................................................... 56
4.2. Tahap Workshop Desain (Design Workshop) ........................................... 66
4.2.1. Use Case Diagram ........................................................................... 67
4.2.2. Activity Diagram ................................................................................. 79
4.2.3. Sequence Diagram .............................................................................. 92
4.2.4. Class Diagram ............................................................................ 105
4.2.5. Tahap Perancangan Database ........................................................... 105
4.2.5. Tahap Perancangan User Interface ................................................... 108
4.3.Tahap Implementation (Implementation Phase) ....................................... 110
4.3.1. Tahap Pengkodean ............................................................................ 110
4.3.2. Tahap Testing .................................................................................... 110
BAB V................................................................................................................. 117
5.1.Hasil .......................................................................................................... 117
5.1.1 Hasil Tampilan User Interface ...................................................... 117
5.2. Pembahasan .......................................................................................... 119
BAB VI ............................................................................................................... 120
PENUTUP ........................................................................................................... 120
6.1. Kesimpulan .............................................................................................. 120
6.2. Saran ......................................................................................................... 121
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 122

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Laporan Tahunan UTD PMI, 2013 oleh Pusdatin Kemenkes ............ 1
Gambar 1. 2 Sistem Operasi yang mendominasi di Indonesia................................ 4

Gambar 2. 1 Aspek Software Requirement System (Rizky, 2011:113) ............... 10


Gambar 2. 2 Contoh Pencarian Rute Terpendek ................................................... 13
Gambar 2. 3 Graf G (Munir, 2005) ....................................................................... 14
Gambar 2. 4 pseudocode Algoritma Floyd Warshall............................................ 16
Gambar 2. 5 contoh-contoh GPS .......................................................................... 18
Gambar 2. 6 Karakteristik RAD............................................................................ 24
Gambar 2. 7 Tahap Rapid Application Development ........................................... 25

Gambar 3. 1 Kerangka Berfikir ............................................................................. 52

Gambar 4. 1 Analisis Sistem Berjalan .................................................................. 54


Gambar 4. 2 Gambaran Umum Sistem ................................................................. 55
Gambar 4. 3 Flowchart Algoritma Floyd Warshall .............................................. 58
Gambar 4. 4 . Gambar graf tidak berarah dan berbobot ....................................... 59
Gambar 4. 5 Flowchart kasus menggunakan Algoritma Floyd-Warshall ............. 60
Gambar 4. 6 Tahap 2-Pencarian Rute Terpendek Algoritma Floyd-Warshall...... 62
Gambar 4. 7 Tahap 3-Pencarian Rute Terpendek Algoritma Floyd-Warshall...... 63
Gambar 4. 8 Tahap 2-Pencarian Rute Terpendek Algoritma Floyd-Warshall...... 65
Gambar 4. 9 Hasil Pencarian Rute Terpendek Algoritma Floyd-Warshall .......... 66
Gambar 4. 10 User Use Case Diagram ................................................................. 78
Gambar 4. 11 Activity Diagram Lihat Stok Darah ............................................... 79
Gambar 4. 12 Activity Diagram Lihat Gol. Darah A ............................................ 80
Gambar 4. 13 Activity Diagram Lihat Gol. Darah B ............................................ 80
Gambar 4. 14 Activity Diagram Lihat Gol. Darah AB ......................................... 81
Gambar 4. 15 Activity Diagram Lihat Gol. Darah O ............................................ 82
Gambar 4. 16 Activity Diagram Lihat Info Rute .................................................. 82

xii
Gambar 4. 17 Activity Diagram Lihat Info Lokasi ............................................... 83
Gambar 4. 18 Activity Diagram Lihat Informasi .................................................. 84
Gambar 4. 19 Activity Diagram Info Donor Darah .............................................. 84
Gambar 4. 20 Activity Diagram Lihat Info Transfusi Darah ................................ 85
Gambar 4. 21 Activity Diagram Lihat Info Manfaat Donor ................................. 86
Gambar 4. 22 Activity Diagram Lihat Info Syarat Donor .................................... 86
Gambar 4. 23 Activity Diagram Lihat Info Prosedur Permintaan Darah ............. 87
Gambar 4. 24 Activity Diagram Lihat Panggilan ................................................. 88
Gambar 4. 25 Activity Diagram Panggilan Ke Pertolongan Pertama ................... 88
Gambar 4. 26 Activity Diagram Panggilan Ke Info Darah ................................... 89
Gambar 4. 27 Activity Diagram Lihat Setting ...................................................... 90
Gambar 4. 28 Activity Diagram Lihat Tentang Aplikasi ...................................... 90
Gambar 4. 29 Activity Diagram Lihat Tanya PMI ............................................... 91
Gambar 4. 30 Sequence Diagram Lihat Stok Darah ............................................. 92
Gambar 4. 31 Sequence Diagram Lihat Gol. Darah A ......................................... 92
Gambar 4. 32 Sequence Diagram Lihat Gol. Darah B .......................................... 93
Gambar 4. 33 Sequence Diagram Lihat Gol. Darah AB ....................................... 94
Gambar 4. 34 Sequence Diagram Lihat Gol. Darah O ......................................... 94
Gambar 4. 35 Sequence Diagram Lihat Info Rute ................................................ 95
Gambar 4. 36 Sequence Diagram Lihat Info Lokasi............................................. 96
Gambar 4. 37 Sequence Diagram Lihat Informasi................................................ 96
Gambar 4. 38 Sequence Diagram Lihat Info Donor Darah .................................. 97
Gambar 4. 39 Sequence Diagram Lihat Info Transfusi Darah .............................. 98
Gambar 4. 40 Sequence Diagram Lihat Info Manfaat Donor ............................... 98
Gambar 4. 41 Sequence Diagram Lihat Info Syarat Donor .................................. 99
Gambar 4. 42 Sequence Diagram Lihat Info Prosedur Permintaan Darah ......... 100
Gambar 4. 43 Sequence Diagram Lihat Panggilan ............................................. 100
Gambar 4. 44 Sequence Diagram Panggilan Ke Pertolongan Pertama .............. 101
Gambar 4. 45 Sequence Diagram Panggilan Ke Info Darah .............................. 102
Gambar 4. 46 Sequence Diagram Lihat Setting .................................................. 102
Gambar 4. 47 Sequence Diagram Lihat Tentang Aplikasi ................................. 103

xiii
Gambar 4. 48 Sequence Diagram Lihat Tanya PMI ........................................... 104
Gambar 4. 49 Class Diagram Sistem PMI .......................................................... 105
Gambar 4. 50 Model Logic Database Server ...................................................... 106
Gambar 4. 51 Desain Interface Halaman Splashscreen ...................................... 108
Gambar 4. 52 Desain Interface Halaman Home ................................................. 108
Gambar 4. 53 Desain Interface Halaman stok darah........................................... 108
Gambar 4. 54 Desain Interface Halaman info rute ............................................. 108
Gambar 4. 55 Desain Interface Halaman info lokasi .......................................... 109
Gambar 4. 56 Desain Interface Halaman informasi ............................................ 109
Gambar 4. 57 Desain Interface Halaman panggilan ........................................... 109
Gambar 4. 58 Desain Interface Halaman panggilan ........................................... 109

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Perbandingan Metode Pengembangan Sistem ..................................... 20


Tabel 2. 2 Tabel Perbandingan JSON dan XML .................................................. 32
Tabel 2. 3 Simbol Pada Diagram Use Case .......................................................... 37
Tabel 2. 4 Simbol Pada Class Diagram ................................................................. 38
Tabel 2. 5 Simbol Pada Diagram Sequence .......................................................... 39
Tabel 2. 6 Simbol Pada Diagram Activity ............................................................ 41
Tabel 2. 7 Penelitian Sejenis ................................................................................. 47

Tabel 4. 1 Tabel Proses Perhitungan Floyd Warshall Tahap 1 ............................. 61


Tabel 4. 2 Tabel Proses Perhitungan Floyd Warshall Tahap 2 ............................. 62
Tabel 4. 3 Tabel Proses Perhitungan Floyd Warshall Tahap 3 ............................. 64
Tabel 4. 4 Aktor .................................................................................................... 67
Tabel 4. 5 List Use Case ....................................................................................... 67
Tabel 4. 6 Skenario Lihat Stok Darah ................................................................... 69
Tabel 4. 7 Skenario Lihat Gol. Darah A ............................................................... 69
Tabel 4. 8 Skenario Lihat Gol. Darah B................................................................ 70

xiv
Tabel 4. 9 Skenario Lihat Gol. Darah AB ............................................................. 70
Tabel 4. 10 Skenario Lihat Gol. Darah O ............................................................. 70
Tabel 4. 11 Skenario Lihat Info Rute .................................................................... 71
Tabel 4. 12 Skenario Lihat Info Lokasi ................................................................ 71
Tabel 4. 13 Skenario Lihat Informasi ................................................................... 72
Tabel 4. 14 Skenario Lihat Info Donor Darah ...................................................... 72
Tabel 4. 15 Skenario Lihat Info Transfusi Darah ................................................. 73
Tabel 4. 16 Skenario Lihat Info Manfaat Donor ................................................... 73
Tabel 4. 17 Skenario Lihat Info Syarat Donor ...................................................... 74
Tabel 4. 18 Skenario Lihat Info Prosedur Permintaan Darah ............................... 74
Tabel 4. 19 Skenario Lihat Panggilan ................................................................... 75
Tabel 4. 20 Skenario Panggilan Ke Pertolongan Pertama .................................... 75
Tabel 4. 21 Skenario Panggilan Ke Info Darah .................................................... 76
Tabel 4. 22 Skenario Lihat Setting........................................................................ 76
Tabel 4. 23 Skenario Lihat Tentang Aplikasi ....................................................... 77
Tabel 4. 24 Skenario Lihat Tanya PMI ................................................................. 77
Tabel 4. 25 Keterangan Atribut dari tabel Graph ................................................ 106
Tabel 4. 26 Keterangan Atribut dari tabel lokasi_donor ..................................... 107
Tabel 4. 27 Keterangan Atribut dari tabel persimpangan ................................... 107
Tabel 4. 28 Tabel Hasil Pengujian kepada Bapak. Guntur ................................. 110
Tabel 4. 29 Tabel Pengujian terhadap 5 responden ............................................ 116

xv
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Setetes darah sangat penting bagi kehidupan manusia, Kekurangan
darah berarti menghambat kerja organ di dalam tubuh. Ada banyak musibah
seperti kecelakaan lalu lintas dan penyakit yang mengakibatkan
seseorang mengalami kekurangan darah, sehingga membutuhkan
transfusi atau bantuan darah seperti ibu yang perdarahan setelah
melahirkan, korban kecelakaan, dan kondisi genting lainnya.

Di Indonesia, kebutuhan darah minimal sekitar 5,1 juta kantong


darah pertahun atau menurut WHO (World Health Organization) idealnya
ketersediaan darah adalah 2 persen dari jumlah penduduk. Tetapi produksi
darah dan komponennya saat ini baru 4,6 juta kantong darah dari 3,05 juta
donasi, sebanyak 86,20 persen di antaranya berasal dari donor darah
sukarela. Itu artinya produksi darah secara nasional masih kurang sekitar
500.000 kantong darah (Nila Djuwita Moeloek, Juni 2016).

Gambaran jumlah kebutuhan ideal dan ketersediaan darah secara


nasional dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar
Gambar 1.1
1. 1 Laporan Tahunan UTD PMI, 2013 oleh Pusdatin Kemenkes

1
2

Dari gambar diatas terlihat kebutuhan akan kantong darah yang


tinggi membuat Palang Merah Indonesia (PMI) terus berupaya
menyelenggarakan kegiatan donor darah agar ketersediaan kantong darah di
Indonesia bisa terpenuhi, terutama di UDD setiap daerah di Indonesia.

Ketersediaan kantong darah di kantor Palang Merah Indonesia


(PMI) Kota Tangsel, Serpong, terus menipis. Bahkan tidak ada penambahan
stok kantong darah, sehingga kewalahan memenuhi permintaan kantong
darah dari sejumlah Rumah Sakit (RS) (TAPOS, kamis/7/5), kurangnya
partisipasi masyarakat untuk mendonorkan darahnya masih kurang, ini
sangat berpengaruh sekali pada pasokan darah di UDD PMI TANGSEL.
Pasalnya, jumlah penduduk Tangerang Selatan sebanyak 1.443.403 jiwa
(BPS TANGSEL, 2014), 2% dari jumlah penduduk memerlukan kantong
darah yaitu sebanyak 28.868 jiwa per tahun. Sementara itu, Stok kantong
darah PMI Tangsel pada data terakhir, Kamis (23/7), sebanyak 554 kantong
darah yang telah dikeluarkan untuk mencukupi kebutuhan rumah sakit.
Sementara sebelum puasa hingga 900 kantong darah yang dikeluarkan oleh
PMI. Dari data tersebut, maka terdapat selisih cukup jauh sekitar 55 %.
(TANGSEL POS, SERPONG, 2015). Akibatnya, banyak permintaan
kantong darah tidak semua tercukupi.

Berdasarkan wawancara yang telah penulis ajukan pada


(Oktober, 2015) dengan Kepala Direktur PMI Tangerang Selatan yaitu
Bapak Dr. Alwan mengatakan bahwa dalam upaya penyediaan stok darah
PMI Tangerang Selatan masih mengandalkan kegiatan donor darah
disetiap instansi yang sudah dijadwalkan, namun informasi pencarian
lokasi donor darah tersebut masih menjadi permasalahan dalam menentukan
jalur terdekat untuk mencapai lokasi donor darah sehingga dibutuhkan
suatu sistem yang bisa menunjukkan arah lokasi tempat donor darah
berlangsung.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


3

Selain itu juga menurut wawancara yang penulis ajukan kepada


Bapak Guntur selaku divisi marketing yang menyebutkan bahwa
masyarakat tidak mau tahu mengenai informasi lokasi kegiatan donor darah
(Oktober, 2015). Hal ini menjadi permasalahan dan perlu diperhatikan
mengingat banyaknya kebutuhan stok darah di PMI Tangerang
Selatan.

Salah satu cabang ilmu yang dapat digunakan untuk membuat jalur
terdekat adalah menggunakan algoritma pencarian lokasi jarak terdekat
yaitu Floyd Warshall. Algoritma Floyd Warshall merupakan salah satu
varian dari pemograman dinamis, yaitu suatu metode yang melakukan
pemecahan masalah dengan memandang solusi yang akan diperoleh sebagai
suatu keputusan yang saling terkait (Thomas H. Cormen, 2003).

Metode ini dipilih karena algoritma Floyd Warshall memandang


solusi yang akan diperoleh sebagai suatu keputusan yang saling terkait
sehingga lebih menjamin keberhasilan penemuan solusi optimum untuk
kasus penentuan lintasan terpendek (Sondang, 2011).

Beberapa hasil penelitian terkait algoritma Floyd Warshall juga


sudah dilakukan, seperti hasil penelitian Ni Ketut Dewi Ari Jayanti
(Univ.STMIK STIKOM, Bali, 2014) dalam penelitiannya yaitu Penggunaan
Algoritma Floyd Warshall Dalam Masalah Jalur Terpendek Pada Penentuan
Tata Letak Parkir berhasil melakukan perhitungan yang optimal terhadap
penentuan jalur terpendek letak parkir. Kemudian Lutfi Fanani
(Univ.Brawijaya, 2012), dalam penelitiannya merancang bangun aplikasi
web pencarian rute terpendek antar gedung di kampus Menggunakan
Algoritma Floyd Warshall berhasil merancang aplikasi web
pencarian rute terpendek menggunakan PHP dan MySQL. Sedangkan
Ahmad Adityo Anggoro (ITB, Bandung, 2015) dalam penelitiannya
yaitu pencarian titik lokasi dengan pemanfaatan algoritma Floyd Warshall
sebagai perhitungan jarak terdekat di Institut Teknologi Bandung berhasil

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


4

mengimplementasikan untuk mencari rute terdekat menuju sekolah


menggunakan algoritma Floyd Warshall.

Selain itu, berdasarkan penelusuran penulis pada playstore Android,


saat ini belum ada sistem yang dapat memberikan informasi rute terpendek
menuju lokasi donor darah. Dan merujuk dari beberapa penelitian diatas
masih menggunakan web dalam melakukan penelitiannya dan belum
dikembangkan ke dalam versi mobile.

Gambar 1. 2 Sistem Operasi yang


Gambar
mendominasi
12 di Indonesia
(Sumber: StatCounter Global Stats, 2014)

Sesuai dengan data penelitian yang dilakukan oleh StatCounter


Global Stats pada kurun waktu Juni 2015 sampai Juni 2016 yang
menyatakan bahwa platform Android mendominasi penyebaran peredaran
smartphone di Indonesia dengan pembagian pasar sebesar 75,37%. Gambar
1.2 merupakan tampilan grafik peningkatan platform di Indonesia.

Oleh karena permasalahan diatas, dalam penyusunan Tugas Akhir


ini penulis akan mengambil judul “Perancangan Aplikasi Lokasi Donor
Darah Dengan Metode Pencarian Jarak Terdekat Floyd Warshall Berbasis
Android (Studi Kasus: PMI Tangerang Selatan)”.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


5

1.2. Tujuan Penelitian


Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Membuat Perancangan Aplikasi Lokasi Donor Darah dengan Metode
Pencarian Jarak Terdekat Floyd Warshall Berbasis Android di PMI
Tangerang Selatan.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1.3. Manfaat Penelitian


1.3.1. Bagi Pengguna
 Mempermudah user, dalam hal ini para pendonor, untuk mengetahui
dimana lokasi donor darah.
 Membantu pendonor untuk cepat sampai ke lokasi donor darah yang
diadakan PMI Tangerang Selatan.

1.3.2. Bagi Penulis


 Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama
menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
 Dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan PMI Kota
Tangerang Selatan.

1.3.3. Bagi Universitas


 Sebagai pedoman awal untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan
lebih mendalam dari universitas.
 Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya
dan sebagai bahan evaluasi

1.4. Rumusan Masalah


Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis merumuskan
suatu masalah dalam penelitian ini, yaitu bagaimana merancang aplikasi
pencarian lokasi donor darah terdekat PMI Tangerang Selatan
berbasis android?

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


6

1.5. Batasan Masalah


Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis membatasi
masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Program ini dibangun menggunakan metode pencarian jarak terdekat


Floyd Warshall.
2. Metode pengembangan sistem menggunakan metode RAD (Rapid
Application Development) yang terdiri dari 3 tahapan yaitu:
perencanaan syarat, workshop desain dan implementasi.
3. Metode pemodelan sistem menggunakan UML, meliputi use case
diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.
4. Metode pengujian sistem menggunakan black-box.
5. Sistem ini dibatasi pada destinasi lokasi donor darah di wilayah
Tangerang Selatan saja, dengan merujuk pada data dari UDD PMI
(Palang Merah Indonesia) Tangerang Selatan, yaitu hanya lokasi atau
tempat yang sudah dijadwalkan oleh PMI atau yang sudah rutin
mengadakan donor darah di setiap instansi tertentu.
6. Perangkat lunak yang digunakan antara lain, Eclipse IDE for Java
Developers Neon.1 Release (4.6.1), Sublime Txt 3, Microsoft Visio
2013.
7. Aplikasi ini dibangun menggunakan bahasa Java, database
menggunakan SQLite.
8. Peta jalan yang digunakan adalah jalan-jalan utama, tidak termasuk
jalan-jalan kecil atau gang.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


7

1.6. Metode Penelitian


Metode penelitian yang penulis gunakan terdiri dari 3 langkah yaitu:
1.6.1. Studi Literatur Sejenis
1.6.2. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
2. Wawancara
3. Studi Pustaka
1.6.3. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah Rapid
Application Development (RAD) (Kendall, 2010) dengan tahap
sebagai berikut:
1. Perencanaan syarat
2. Workshop desain
3. Implementasi

1.7. Sistematika Penulisan


Dalam penyusunan skripsi ini, pembahasan penulis sajikan dalam enam bab
pokok bahasan, diantaranya adalah:

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, menerangkan latar belakang, perumusan
masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI


Pada bab ini berisi tentang konsep dari teori yang digunakan
dalam penyusunan skripsi ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Menguraikan secara rinci metode penelitian yang digunakan.
Metode tersebut meliputi metode pengumpulan data dan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


8

metode pengembangan sistem. Disini dijelaskan alasan


mengapa memilih metode penelitian tersebut.

BAB IV ANALISIS, PERANCANGAN SISTEM,


IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Bab ini berisi analisis terhadap kebutuhan sistem,
implementasi pengembangannya, dan hasil pengujiannya
secara konkrit.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN


Bab ini berisi hasil dan pembahasan yang didapat dari
penelitian yang dilakukan penulis.

BAB VI PENUTUP

Pada bab ini diuraikan mengenai kesimpulan penelitian dan


saran yang dapat digunakan untuk pengembangan penelitian
selanjutnya.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka


Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan pengembangan sistem
menggunakan metode pencarian jarak terdekat menggunakan metode Floyd
Warshall.

Penelitian pertama yang dilakukan oleh Ni Ketut Dewi Ari Jayanti


(Univ.STMIK STIKOM, Bali, 2014) dalam penelitiannya yaitu Penggunaan
Algoritma Floyd Warshall Dalam Masalah Jalur Terpendek Pada Penentuan
Tata Letak Parkir berhasil melakukan perhitungan yang optimal terhadap
penentuan jalur terpendek letak parkir.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Lutfi Fanani


(Univ.Brawijaya, 2012), dalam penelitiannya merancang bangun aplikasi
web pencarian rute terpendek antar gedung di kampus Menggunakan
Algoritma Floyd Warshall berhasil merancang aplikasi web
pencarian rute terpendek menggunakan PHP dan MySQL.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Adityo Anggoro


(ITB, Bandung, 2015) dalam penelitiannya yaitu pencarian titik lokasi
dengan pemanfaatan algoritma Floyd Warshall sebagai perhitungan jarak
terdekat di Institut Teknologi Bandung berhasil mengimplementasikan
untuk mencari rute terdekat menuju sekolah menggunakan algoritma
Floyd Warshall.

2.2. Landasan Teori


2.2.1. Perancangan
Perancangan adalah sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu
yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta
di dalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail
komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses
pengerjaannya (Rizky, 2011:140).

9
10

Proses perancangan memiliki tiga unsur penting yakni: pengetahuan


mengenai teknik perancangan, kebutuhan sistem serta kendala yang
mungkin terjadi (Rizky, 2011:141).

Gambar 2. 1 Aspek Software Requirement System (Rizky, 2011:113)

Perancangan perangkat lunak merupakan proses yang berkelanjutan


dari analisa dan di dalamnya melakukan identifikasi hasil analisa serta
menghasilkan konsep dasar untuk kepentingan pengembangan perangkat
lunak. Perancangan aplikasi lebih diasumsikan sebagai perancangan
yang melibatkan logika modul-modul yang akan dibuat dalam perangkat
lunak (Rizky, 2011:160).

Berdasarkan pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa


perancangan merupakan suatu metode atau tahapan desain yang
bertujuan untuk membuat atau menyusun suatu sistem yang dapat
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan sebagai
pemilihan alternatif sistem yang terbaik.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


11

2.2.2. Aplikasi
Aplikasi merupakan suatu subteks perangkat lunak komputer yang
memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan satu tugas
yang diinginkan pengguna (wikipedia.org).

Pengertian Aplikasi Menurut Para Ahli Terdapat beberapa teori


yang mendefinisikan aplikasi seperti yang dikemukanan oleh beberapa ahli,
di antaranya adalah (Rahilah, dkk: 2013):

a) Menurut Pranama (2012) aplikasi adalah satu unit perangkat lunak


yang dibuat untuk melayani kebutuhan akan beberapa aktivitas
seperti system perniagaan, game, pelayanan masyarakat, periklanan,
atau semua proses yang hampir dilakukan manusia.
b) Menurut Verman dkk (2009) aplikasi adalah perangkat intruksi
khusus dalam computer yang di rancang agar kita menyelesaikan
tugas-tugas tertentu.
c) Menurut Yuhefizar (2012) aplikasi merupakan program yang
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam
menjalankan pekerjaan tertentu.
Jadi aplikasi merupakan sebuah program yang dibuat dalam sebuah
perangkat lunak dengan komputer untuk memudahkan pekerjaan
atau tugas-tugas seperti penerapan, penggunaan dan penambahan
data yang dibutuhkan.

2.2.3. Donor Darah


Donor darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis
darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lainnya. Donor darah
berhubungan dengan kondisi medis seperti kehilangan darah dalam jumlah
besar disebabkan trauma, operasi, syok dan tidak berfungsinya organ
pembentuk sel darah merah (Depkes RI, 2009).

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


12

2.2.4. Pencarian Rute Terpendek


Lintasan terpendek adalah lintasan minimum yang diperlukan
untuk mencapai suatu tempat dari tempat tertentu. Lintasan minimum yang
dimaksud dapat dicari dengan menggunakan graf. Graf adalah sekumpulan
titik di dalam bidang dua dimensi yang dihubungkan dengan sekumpulan
garis (edge). Sebuah graf dibentuk dari kumpulan titik yang dihubungkan
dengan garis-garis. Ada beberapa istilah yang berhubungan dengan graph,
antara lain (Taurus, 2012):

1. Titik – titik tersebut disebut vertex.


2. Garis – garis yang menghubungkan antar vertex disebut edge.
3. Adjacent artinya bertetangga. Maksudnya jika ada dua vertex
disebut adjacent, jika mempunyai edge yang sama.
4. Path adalah lintasan yang melalui edge dan vertex dalam graf.
5. Cycle adalah lintasan yang dimulai dan berakhir pada vertex yang sama.
6. Direct pada directed graph adalah graf dimana edge-edgenya
mempunyai suatu arah.
Graf yang digunakan adalah graf-graf yang berbobot, yaitu graf
yang setiap sisinya diberikan suatu nilai. Ada beberapa macam
persoalan lintasan terpendek, antara lain (Arsa, 2012):
1. Lintasan terpendek antara dua buah simpul tertentu. (a pair shortest
path).
2. Lintasan terpendek antara semua pasangan simpul (all pairs shortest
path).
3. Lintasan terpendek dari simpul tertentu ke semua simpul yang lain
(single-source shortest path).

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


13

4. Lintasan terpendek antara dua buah simpul yang melalui beberapa simpul
tertentu (intermediate shortest path).

Gambar 2. 2 Contoh Pencarian Rute Terpendek

2.2.5. Graf
Biasanya, untuk menggambarkan permasalahan lintasan terpendek
digunakan graf. Graf adalah objek abstrak matematis, yang mana
mengandung verteks dan edge. Edge menghubungkan sepasang verteks. Di
sepanjang edge yang ada pada graf, adalah memungkinkan bergerak dari
satu verteks ke vertex lainnya. Tergantung pada apakah atau tidak
seseorang dapat berjalan di sepanjang edge oleh kedua sisi atau hanya satu
sisi tergantung graf tersebut merupakan directed graph atau undirected
graph (Magzhan & Jani, 2013).

Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), ditulis


dengan notasi G=(V,E), yang dalam hal ini V adalah himpunan tidak-
kosong dari simpul-simpul (vertices atau simpul) dan E adalah himpunan
sisi (edges atau arcs) yang menghubungkan sepasang simpul (Munir, 2005).
Berikut graf G yang memuat himpunan titik V(G) dan himpunan sisi E(G).

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


14

V(G) = {a,b,c,d,e}

E(G) = {(a, b), (a, c), (a, d), (b, d), (b, c), (d, e)}

Berikut graf tersebut digambarkan.

Gambar 2. 3 Graf G (Munir, 2005)

Berdasarkan Gambar 2.3 graf G mempunyai 5 titik sehingga order G (Donny,2014).

Graf G dengan himpunan titik dan sisi masing-masing:

V(G) = {a, b, c, d, e}

E(G) = {(a, b), (a, c), (a, d), (b, d), (b, c), (d, e)}

Dapat juga ditulis dengan:

V(G) = {a, b, c, d, e}

E(G) = {e1, e2, e3, e4, e5, e6}

Yaitu

e1 = (a, b)

e2 = (a, c)

e3 = (a, d)

e4 = (b, d)

e5 = (b, c)

e6 = (d, e)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


15

2.2.6. Floyd Warshall


Algoritma Floyd Warshall adalah salah satu varian dari
pemrograman dinamis, yaitu suatu metode yang melakukan pemecahan
masalah dengan memandang solusi yang akan diperoleh sebagai suatu
keputusan yang saling terkait. (Thomas H. Cormen, 2003).

Algoritma ini bekerja dengan menghitung shortest path (i,j,k) untuk


semua pasangan (i,j), kemudian hasil tersebut akan digunakan untuk
menghitung shortest path (i,j,k) untuk semua pasangan (i,j), dst. Proses
ini akan terus berlangsung hingga k=n dan kita telah menemukan jalur
terpendek untuk semua pasangan (i,j) menggunakan simpul-simpul
perantara. (Thomas H. Cormen, 2003).

Algoritma Floyd Warshall dapat digunakan untuk mencari panjang


lintasan terpendek antara semua pasangan simpul dalam Graph
sederhana yang terhubung tetapi algoritma Floyd Warshall tidak dapat
digunakan untuk membuat lintasan terpendek (Rosen, 2011).

Cara kerja dari algoritma Floyd Warshall adalah dengan


membandingkan semua lintasan yang mungkin terjadi dalam Graph
untuk setiap pasang simpul dan melakukan pengujian dari setiap
kombinasi simpul yang diperoleh. Misalkan W0 adalah matriks
ketetanggaan awal Graph berarah berbobot. W* adalah matriks
ketetanggaan berbobot terpendek dengan Wij sama dengan path
terpendek dari titik Vi ke Vj (Siang, 2009).

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


16

Berikut adalah pseudocode Algoritma Floyd Warshall:

Gambar 2. 4 pseudocode Algoritma Floyd Warshall


Stephen Warshall dan Robert W. Floyd
Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh algoritma Floyd-Warshall
antara lain (Novandi, 2010):

1. Persoalan dibagi atas beberapa tahap.


2. Ketika masuk ke suatu tahap, hasil keputusan akan menjadi
simpul baru.
3. Bobot pada suatu tahap akan meningkat secara teratur seiring
bertambahnya jumlah tahapan.
4. Bobot yang ada pada suatu tahap tergantung dari bobot tahapan
yang telah dilewati dan bobot pada tahap itu sendiri.
5. Keputusan terbaik pada suatu tahap berkaitan terhadap keputusan
pada tahap sebelumnya.
6. Terdapat hubungan yang menyatakan bahwa keputusan terbaik
dalam setiap status pada tahap k akan memberikan keputusan
terbaik untuk setiap status pada tahap k + 1.
7. Prinsip optimalitas berlaku pada algoritma ini.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


17

Kelebihan dari algoritma Floyd Warshall antara lain (Adams, 2012):

1. Algoritma Floyd Warshall dapat digunakan untuk mencari jarak


terpendek (shortest path) dari setiap pasangan node.
2. Algoritma Floyd Warshall menggunakan matriks bobot n x n sebagai
masukan, dimana n merupakan jumlah node.
3. Algoritma Floyd Warshall dapat mentolerir negative edge.

Dari beberapa penelitian tentang perbandingan algoritma Floyd


Warshall dengan algoritma Djikstra adalah pada algoritma Dijkstra hanya
memikirkan solusi terbaik yang akan diambil pada setiap langkah tanpa
memikirkan konsekuensi ke depan.

Dan hasil yang diberikan tidak selalu memberikan hasil yang


optimal. Sedangkan algoritma Floyd Warshall memandang solusi yang
akan diperoleh sebagai suatu keputusan yang saling terkait sehingga lebih
menjamin keberhasilan penemuan solusi optimum untuk kasus penentuan
lintasan terpendek (Sondang, 2011).

2.2.7. GPS (Global Positioning System)


Global Positioning System (GPS) adalah sistem satelit navigasi dan
penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem
ini didesain untuk memberikan posisi seseorang dan banyak orang secara
terus-menerus tanpa bergantung waktu dan cuaca. Saat ini GPS sudah
banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi
yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun
waktu yang teliti. GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian
bervariasi dari beberapa millimeter sampai dengan puluhan meter. Dengan
GPS kita dapat mengetahui posisi geografis kita (lintang, bujur, dan
ketinggian di atas permukaan laut), jadi dimanapun kita berada di muka
bumi ini, kita dapat mengetahui posisi kita yang tepat (Abi, 2011).

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


18

Gambar 2. 5 contoh-contoh GPS

Contoh penggunaan GPS meliputi:

a) Mengetahui batas kecepatan kendaraan.


b) Dapat mengetahui waktu tempuh yang diperlukan untuk sampai ke tempat
tujuan.
c) Dapat mengetahui tempat atau lokasi daerah.
d) Melacak dan memantau kendaraan.
e) Mengetahui history (masa lampau) yang dilalui oleh kendaraan.
f) Menjadi solusi keamanan bagi kendaraan pribadi maupun perusahaan dari
ancaman pencurian.

2.2.8. SQLite
Android juga memiliki fasilitas untuk membuat database yang
dikenal dengan SQLite. SQLite merupakan salah satu software yang sangat
populer. Kombinasi SQL interface dan penggunaan memory yang sangat
sedikit dengan kecepatan yang sangat cepat. SQLite di android termasuk
dalam android runtime, sehingga setiap versi dari android dapat membuat
database dengan SQLite (Nazruddin, 2015).

SQLite adalah sebuah SQL database engine yang tidak


membutuhkan server, tidak membutuhkan konfigurasi yang bersifat
transaksional. Sebuah transaksi dalam istilah database berarti memiliki

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


19

kemampuan untuk menjalankan sebuah transaksi SQL secara utuh atau


dibatalkan sam sekali. Hal ini misalnya jika terjadi gangguan pada proses
akibat crash pada mesin atau pada program lainnya (Yuan Yudistira, 2012).

SQLite database disimpan dalam sebuah file-file yang bisa diakes


dalam berbagai operating sistem seperti UNIX (linux, mac OS), windows.
Baik mesin 32 bit maupun 64 bit. SQLite banyak digunakan dalam berbagai
aplikasi, terutama aplikasi di smartphone (Yuan Yudistira, 2012).

2.2.9. Google Maps


Google Maps merupakan layanan pemetaan berbais web untuk
menunjukkan jalan-jalan di seluruh dunia sehingga dapat kita gunakan
untuk melihat suatu jalan di lokasi manapun. Dengan kata lain, Google
Maps merupakan suatu peta yang dapat dilihat dengan menggunakan suatu
browser yang akan ditampilkan secara digital. Kegunaan Google Maps
adalah untuk membantu seseorang untuk mencari jalan ke lokasi yang ingin
dituju. Google Maps juga dilengkapi dengan fasilitas yang dapat
menghitung jarak. Sehingga memudahkan kita untuk mengetahui seberapa
jauh jalan yang akan dituju.

Google Maps API merupakan aplikasi antarmuka yang dapat


diakses lewat javascript agar Google Maps dapat ditampilkan pada halaman
web yang sedang dibangun. Dengan menggunakan Google Maps API dapat
menghemat waktu dan biaya untuk membangun aplikasi peta digital yang
handal, karena pengguna hanya fokus pada data-data yang ingin
dikostumisasi saja, untuk data peta sudah disediakan oleh Google Maps.
Ada 2 cara untuk mengakses data Google Maps, tergantung dari data yang
ingin diambil dan diuraikan dari Google Maps (Sirenden & Dachi, 2012),
yaitu:

1. Mengakses data Google Maps tanpa menggunakan API key.


2. Mengakses data Google Maps menggunakan API key.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


20

3. Pendaftaran API key dilakukan dengan data pendaftaran berupa


nama domain web yang kita bangun.

2.2.10. Metode Pengembangan Sistem


Metode pengembangan sistem atau SDLC (Software Development
Life Cycle) adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem
perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang
digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak
sebelumnya (Shalahuddin dan Rosa, 2010:24).

Ada beberapa model SDLC yang dapat digunakan. Semuanya


memiliki kelemahan dan kelebihan pada setiap model SDLC. Hal terpenting
adalah mengenali tipe pelanggan (customer) dan memilih menggunakan
model SDLC yang sesuai dengan karakter pelanggan (customer) dan sesuai
dengan karakter pengembang (Shalahuddin dan Rosa, 2010:26).

Model SDLC antara lain:

Tabel 2. 1 Perbandingan Metode Pengembangan Sistem


(Sumber: Rekayasa Perangkat Lunak, 2011:26)

MODEL DESKRIPSI KELEMAHAN KELEBIHAN


Model Model  Sulit digunakan karena  Struktur tahap
Waterfall Waterfall seringkali terdapat pengembangan
sering juga perubahan spesifikasi sistem jelas
disebut model erangkat lunak di  Dokumentasi
sekuensial tengah pengembangan. dihasilkan di setiap
linier  Pelanggan sulit tahap
(sequential mendefinisikan pengembangan
linear) atau spesifikasi pada awal  Tahap harus
alur hidup alur pengembangan dijalankan
klasik (classic (Shalahuddin dan berurutan sehingga
life cycle) Rosa, 2010:28). tidak ada tumpang
(Shalahuddin tindih pelaksanaan
dan Rosa, tahap (Shalahuddin
2010:26). dan Rosa,
2010:29).

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


21

Model Model  Tidak cocok Spesifikasi kebutuhan


Prototype prototype diaplikasikan pada pengembangan
adalah model pengembangan sistem sistem lebih detail dan
yang skala besarkarena jelas karena
digunakan pembuatanprototipe pelanggan seringkali
untuk skala besar akan kesulitan dalam
menyambung memakan banyak menyampaikan
kan waktu dan tenaga kebutuhannya secara
ketidakpaha  Pelanggan dapat sering detail (Shalahuddin
man mengubah spesifikasi dan Rosa, 2010:31).
pelanggan kebutuhan karena
mengenai hal menganggap aplikasi
tekniks dan sudah dengan cepat
memperjelas dikembangkan, karena
spesifikasi adanya iterasi yang
kebutuhan menyebabkan
yang pengembang banyak
diinginkan mengalah karena
pelanggan perubahan spesifikasi
kepada kebutuhan perangkat
pengembang lunak.
perangkat  Pengembang lebih
lunak sering
(Shalahuddin mengambil kompromi
dan Rosa, dengan pelanggan
2010:29). untuk mendapatkan
prototipe dengan waktu
yang cepat sehingga
pengembang lebih
sering melakukan
segala cara untuk
menghasilkan prototipe
untuk
didemonstrasikan. Hal
ini dapat menyebabkan
kualitas
perangkat lunak yang
kurang baik.
(Shalahuddin an Rosa,
2010:30).

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


22

Model RAD 1.Sumber daya Jika kebutuhan


Model adalah model manusia yang perangkat lunak
Rapid proses dibutuhkan cukup dipahami dengan baik
Application pengembanga besar dan lingkup perangkat
Development n perangkat 2.Jika tidak ada lunak dibatasi dengan
lunak yang persetujuan untuk baik sehingga tim
bersifat mengembangkan dapapt menyelesaikan
inkremental perangkat lunak secara pembuatan perangkat
terutama cepat (rapid) maka lunak dengan waktu
untuk waktu proyek dengan model yang pendek
pengerjaan ini akan gagal karena (Shalahuddin dan
yang pendek hanya akan bingung Rosa, 2010:32).
(Shalahuddin mendefinisikan
dan Rosa, kebutuhan pelanggan
2010:32). atau user.
3.Tidak cocok
diimplementasikan
untuk sistem perangkat
lunak yang memiliki
resiko sangat tinggi
(Shalahuddin dan
Rosa, 2010:34).
Model Model iteratif Mekanisme tahapan Mengatasi kelemahan
Iteratif adalah model incremental perlu dari model Waterfall
yang direncanakan terlebih yang tidak
mengkombin dahulu agar hasil mengakomodasi
asikan produk dan pengerjaan iterasi, dan mengatasi
proses-proses setiap tahapan menjadi kelemahan dari model
pada model lebih baik protoripe yang
air terjun dan (Shalahuddin dan memiliki proses
iteratif pada Rosa, 2011:37). relatif pendek serta
model pada setiap iteratif
prototipe. tidak selalu
Model menghasilkan produk
inkremental (bisa jadi hanya
akan prototipe)
menghasilkan (Shalahuddin dan
versi-versi Rosa, 2011:37).

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


23

perangkat
lunak yang
sudah
mengalami
penambahan
fungsi
untuk setiap
pertambahan
nya
(inkremen/in
cremental)
(Shalahuddin
dan Rosa,
2010:36).
Model Model spiral Dapat digunakan pada Memasangkan iteratif
Spiral adalah model sistem pada model
yang berskala besar karena prototipe dengan
memasangka memiliki kontrol dan aspek
n iteratif pada proses analisis risiko sistematik yang
model yang dapat diambil dari model
prototipe meminimalisir risiko Waterfall.(Shalahuddi
dengan yang mungkin n dan Rosa,
kontrol terjadi (Shalahuddin, 2011:37).
dan aspek 2011:40).
sistematik
pada model
air terjun
(Shalahuddin
dan
Rosa,
2010:37).
2.2.11. Rapid Application Development
2.2.11.1. Definisi Rapid Application Development
Rapid Application Development (RAD) adalah suatu pendekatan
berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu
metode pengembangan serta perangkat lunak (Kendall, 2011:163). Menurut
Gary B. Shelly Harry J. Rosenblatt (2012:145), RAD adalah teknik berbasis
tim yang mempercepat pengembangan sistem dan menghasilkan sistem.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


24

RAD merupakan metode implementasi perangkat lunak yang


mengutamakan kecepatan dan fleksibilitas di dalamnya (Rizki, 2011: 204).

Berdasarkan ketiga definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa


RAD merupakan pendekatan dan pemodelan berorientasi objek yang
digunakan dalam pengembangan perangkat lunak yang sangat cepat dan
singkat dalam periode waktu yang sangat pendek (kira-kira 60-90 hari)

Menurut Rizky (2011:205), tujuan utama dari penerapan


RAD adalah jika terjadi perubahan di dalam spesifikasi maupun
perancangan, maka dapat ditangani secara langsung dan cepat.
Terdapat beberapa karakteristik dari RAD, yaitu:

1. Proses untuk mendefinisikan spesifikasi, perancangan dan


implementasi dilakukan secara parallel
2. Pembangunan perangkat lunak dilakukan secara bertahap, dan
dalam tiap tahap pembangunan melibatkan pengguna untuk
melakukan review
3. Proses perancangan menggunakan teknik prototyping sehingga
jauh lebih cepat dilaksanakan.

Gambar 2. 6 Karakteristik RAD


(Sumber: www. Slideshare.net, 2014)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


25

2.2.11.2. Tahapan Rapid Application Development


Menurut Kenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall
(2011:164), terdapat 3 tahap dalam RAD yang melibatkan pengguna dan
sistem analis dalam mengkaji, mendesain dan implementasi sistem.

1. Tahap Perencanaan Syarat

Gambar 2. 7 Tahap Rapid Application Development


(Sumber: Systems Analysis and Design, 2011)

Pada tahap perencanaan syarat-syarat dilakukan pengidentifikasian


tujuan sistem atau aplikasi yang akan dirancang serta untuk
mengidentifikasi kebutuhan yang dibutuhkan dalam merancang sistem.
2. Tahap Workshop Desain
Tahap workshop desain adalah tahap perancangan sistem yang
diibaratkan sebagai sebuah workshop. Pada tahap ini dilakukan proses
desain sistem dan perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian
desain antara pengguna dan perancang sistem. Pada tahap ini pula
keaktifan pengguna yang terlibat sangat menentukan hasil akhir dari
sistem.
Tahap workshop desain terbagi menjadi dua tahap, yaitu:
a. Tahap desain sistem dan perancangan sistem
Pada tahap desain sistem ini dilakukan perancangan pemodelan
sistem, desain database dan desain antarmuka pengguna.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


26

b. Tahap Pembuatan Sistem


Pada tahap perancangan sistem dilakukan perancangan sistem
dengan melakukan pengkodean sesuai dengan perancangan desain
sistem yang telah dibuat sebelumnya.
3. Tahap Implementasi
Pada tahap sebelumnya, pengguna dan sistem analis melakukan
perencanaan syarat sistem hingga perancangan desain workshop.
Setelah kedua tahap tersebut telah selesai, maka tahapan selanjutnya
adalah implementasi sistem. Pada tahap ini sistem akan diuji kelayakan
dan keberhasilannya apakah sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna
atau masih terdapat fungsional yang tidak memenuhi. Kemudian
selanjutnya sistem akan diperkenalkan kepada organisasi atau
perusahaan yang membutuhkan sistem tersebut.
2.2.12. Android
Android adalah sistem operasi berbasis Linux bagi telepon seluler
seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android juga menyediakan
platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka
sendiri yang akan digunakan untuk berbagai macam piranti gerak (Safaat,
2012:1).

Menurut Safaat (2012:3), Android dipuji sebagai “platform mobile


pertama yang lengkap, terbuka, dan bebas”.

 Lengkap (Complete Platform) Para desainer dapat melakukan pendekatan


yang komprehensif ketika mereka sedang mengembangkan platform
Android. Android merupakan sistem operasi yang aman dan banyak
menyediakan tools dalam membangun software dan memungkinkan untuk
peluang pengembangan aplikasi.
 Terbuka (Open Source Platform) Platform Android disediakan melalui
lisensi open source. Pengembang dapat dengan bebas untuk
mengembangkan aplikasi. Android sendiri menggunakan Linux Kernel
2.6.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


27

 Free (Free Platform) Android adalah platform/aplikasi yang bebas untuk


dikembangkan. Tidak ada lisensi atau biaya royalti untuk dikembangkan
pada platform Android. Tidak ada biaya keanggotaan diperlukan. Tidak
diperlukan biaya pengujian. Tidak ada kontrak yang diperlukan. Aplikasi
untuk Android dapat didistribusikan dan diperdagangkan dalam bentuk
apapun.

Dalam sub bab ini, penulis akan membahas mengenai berbagai


macam hal mengenai Android, serta tools apa saja yang akan digunakan
untuk mengembangkan aplikasi ini.

2.2.12.1. Versi Android


Safaat (2012:10) memaparkan penjelasan berbagai macam
versi Android seperti di bawah ini:

1. Android versi 1.1


Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi
1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis
pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara),
pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.
2. Android versi 1.5 (Cupcake)
Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis
telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK
(Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake).
3. Android versi 1.6 (Donut)
Donut (versi 1.6) dirilis pada September dengan
menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding
sebelumnya, penggunaan indikator baterai dan kontrol
applet VPN.
4. Android versi 2.0/2.1 (Eclair)
Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel
Android dengan versi 2.0/2.1 (Éclair).

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


28

5. Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)


Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo)
diluncurkan.
6. Android versi 2.3 (Gingerbread)
Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3
(Gingerbread) diluncurkan.
7. Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)

Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet.


Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar.

8. Android versi 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich)

Pada tanggal 19 Oktober 2011, diperkenalkannya


Android versi 4.0 yang membawa fitur Honeycomb untuk
smartphone.

9. Android versi 4.1 (Jelly Bean)


Android Jelly Bean yaang diluncurkan pada acara
Google I/O membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru.
Adapun penambahan fitur baru diantaranya yaitu
meningkatkan input keyboard, desain baru fitur pencarian,
UI yang baru dan pencarian melalui Voice Search yang lebih
cepat.

2.2.12.2. Fitur Android


Adapun beberapa fitur – fitur menurut Safaat (2012: 5) yang
tersedia di Android adalah sebagai berikut ini:

 Kerangka aplikasi: memungkinkan penggunaan dan


penghapusan komponen yang tersedia.
 Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk
perangkat telepon seluler.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


29

 Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka


OpenGL.
 SQLite: untuk penyimpanan data.
 Mendukung media: audio, video, dan berbagai format
gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)
 GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung
piranti keras)
 Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, NFC
dan accelerometer (tergantung piranti keras)

2.2.12.3. Android SDK (Software Development Kit)


Menurut Safaat (2012: 5), Android SDK adalah tools API
(Application Programming Interface) yang diperlukan untuk
mengembangkan aplikasi pada platform Android yang
menggunakan bahasa pemrograman Java. Android merupakan
subset perangkat lunak untuk ponsel yang meliputi sistem operasi,
middleware dan aplikasi kunci yang di-release oleh Google.

Saat ini disediakan Android SDK (Software Development


Kit) sebagai alat bantu dan API untuk mengembangkan aplikasi pada
platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Sebagai
platform Android aplikasi-netral, Android memberi Anda
kesempatan untuk membuat Aplikasi yang kita butuhkan yang
bukan merupakan aplikasi bawaan Handphone/Smartphone.

2.2.12.4. ADT (Android Development Tools)


Safaat (2012:6) juga memaparkan bahwa Android
Development Tools (ADT) adalah plugin yang didesain untuk IDE
Eclipse yang memberi kita kemudahan dalam mengembangkan
aplikasi Android dengan menggunakan IDE Eclipse. Dengan
menggunakan ADT untuk Eclipse, ini akan memudahkan kita dalam
membuat aplikasi project Android, membuat GUI aplikasi, dan
menambahkan komponen-komponen yang lainnya. Selain itu kita

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


30

juga dapat melakukan running aplikasi menggunakan Android SDK


melalui Eclipse

2.2.12.5. AVD (Android Virtual Device)


Menurut Safaat (2012:19), AVD merupakan emulator yang
digunakan untuk menjalankan program aplikasi Android yang telah
dirancang. AVD dapat dikonfigurasi agar dapat menjalankan
berbagai macam versi Android yang telah diinstal. Dalam
perancangan aplikasi ini, kami menggunakan konfigurasi Android
versi 4.0 (Ice Cream Sandwich).

2.2.13. Java
Menurut Shalahuddin dan Rosa (2010:7), Java menurut definisi dari
Sun adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan
menjalankan perangkat lunak pada komputer stand alone ataupun pada
lingkungan jaringan. Java 2 adalah generasi kedua dari Java Platform. Java
berdiri di atas sebuah mesin interpreter yang diberi nama Java Virtual
Machine (JVM). JVM inilah yang akan membaca bytecode dalam file. class
dari suatu program sebagai representasi langsung program yang berisi
bahasa mesin. Oleh karena itu, bahasa disebut sebagai bahasa pemrograman
yang portable karena dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi, asalkan
pada sistem operasi tersebut terdapat JVM.

Agar sebuah program Java dapat dijalankan, maka file dengan


ekstensi. Java harus dikompilasi menjadi file bytecode. Untuk menjalankan
bytecode tersebut dibutuhkan JRE (Java Runtime Environment) yang
memungkinkan pemakai untuk menjalankan program Java, hanya
menjalankan, tidak untuk membuat kode baru lagi. JRE berisi JVM dan
library Java yang digunakan (Shalahuddin dan Rosa, 2010:7).

2.2.14. JSON
Menurut Kusumawaty (2012:2), JSON (dibaca: “Jason”), singkatan
dari JavaScript Object Notation adalah suatu format ringkas pertukaran data

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


31

computer. Formatnya berbasis teks dan terbaca manusia serta digunakan


untuk merepresentasikan struktur data sederhana dan larik asosiatif (disebut
objek). Format JSON sering digunakan untuk mentransmisikan data
terstruktur melalui suatu koneksi jaringan pada suatu proses yang disebut
serialisasi. JSON adalah JSON (JavaScript Object Notation) adalah format
pertukaran data (lightweight data-interchange format), mudah dibaca dan
ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan dan dibuat (generate) oleh
komputer. Format ini dibuat berdasarkan bagian dari Bahasa Pemprograman
JavaScript, Standar ECMA-262 Edisi ke-3 – Desember 1999. JSON
merupakan format teks yang tidak bergantung pada bahasa pemprograman
apapun karena menggunakan gaya bahasa yang umum digunakan oleh
programmer keluarga C termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl,
Python dll. Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai
bahasa pertukaran-data (Satria, 2012:16).

Menurut Satria (2012:17), JSON memiliki beberapa kelebihan -


kelebihan dibandingkan XML, kelebihan – kelebihan tersebut adalah:

1. Format
Penulisan Untuk merepresentasikan sebuah struktur data yang rumit
dan berbentuk hirarkis penulisan JSON relatif lebih terstruktur dan
mudah.
2. Ukuran
Ukuran karakter yang dibutuhkan JSON lebih kecil dibandingkan
XML untuk data yang sama. Hal ini tentu berpengaruh pula pada
kecepatan pertukaran data, walaupun tidak signifikan untuk data
yang kecil, namun cukup berarti jika koneksi yang digunakan relatif
lambat untuk mengakses aplikasi web kaya fitur yang
memanfaatkan pertukaran data. Di sini JSON lebih unggul
dibandingkan XML, kecuali jika data dikompresi terlebih dahulu
sebelum dikirimkan, perbedaan JSON dan XML yang telah
dikompresi tidaklah signifikan.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


32

3. Browser Parsing
Proses parsing merupakan proses pengenalan token atau bagian-
bagian kecil dalam rangkaian dokumen XML/JSON. Contohnya,
terdapat data teks dalam format JSON. Data tersebut harus diparsing
terlebih dahulu sebelum dapat diakses dan dimanipulasi. Browser
parsing berarti proses parsing yang terjadi pada sisi client/browser.
Melakukan browser parsing pada JSON lebih sederhana
dibandingkan pada XML, JSON menggunakan function JavaScript
eval () untuk melakukan parsing. Sementara dokumen XML
diparsing oleh XMLHttpRequest. Rata-rata survei menobatkan
JSON sebagai pemenang jika diadu kecepatan parsingnya.

Berikut tabel perbandingan JSON dan XML:

Tabel 2. 2 Tabel Perbandingan JSON dan XML


(Sumber: International Journal of Software Engineering and Its
Applications,
Test Report Generation Using JSON, 2015)

XML JSON

XML terdiri dari tag JSON tidak terdiri dari tag

XML lebih sulit dibanding JSON lebih ringkas dibanding


JSON XML

Dalam parsing dan formatting Dibanding dengan XML,


data XML tidak efisien JSON
dapat memparsing lebih efisien

Parsing data XML lebih Parsing data JSON


membutuhkan banyak waktu membutuhkan
sedikit waktu daripada data
XML

Parsing data XML Dibanding dengan XML,


membutuhkan banyak memory parsing
JSON lebih membutuhkan
sedikit

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


33

memory

Pada Ajax, JSON lebih cocok Pada Ajax, JSON lebih cocok
digunakan daripada XML digunakan daripada XML

XML tidak menggunakan JSON dapat menggunakan


array array

XML sangat fleksibel JSON sangat fleksibel dan


lebih
efektif dibanding XML

JSON terbuat dari dua struktur (Satria, 2012:18):


1. Kumpulan pasangan nama/nilai. Pada beberapa bahasa, hal ini
dinyatakansebagai objek (object), rekaman (record), struktur
(struct), kamus (dictionary), tabel hash (hash table), daftar
berkunci (keyed list), atau associative array.
2. Daftar nilai terurutkan (an ordered list of values). Pada
kebanyakan bahasa, hal ini dinyatakan sebagai larik (array),
vektor (vector), daftar (list), atau urutan (sequence).

Struktur-struktur data ini disebut sebagai struktur data


universal. Pada dasarnya, semua bahasa pemprograman
moderen mendukung struktur data ini dalam bentuk yang sama
maupun berlainan. Hal ini pantas disebut demikian karena
format data mudah dipertukarkan dengan bahasa-bahasa
pemprograman yang juga berdasarkan pada struktur data ini
(Satria, 2012:19).

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


34

2.2.15. Unified Model Language (UML)


2.2.15.1. Definisi UML
Menurut Widodo (2011:6) UML adalah bahasa pemodelan
standar yang memiliki sintak dan semantik. Sedangkan menurut Henderi
(2010:5), UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah
menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang,
dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak. Menurut Nugroho
(2010:6), UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan
untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma (berorientasi
objek). Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk
penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian
rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. Dari ketiga pendapat
ahli di atas mengenai definisi UML, pendapat yang diutarakan oleh Widodo
tidak menyinggung masalah perangkat lunak yang memiliki keterkaitan
dengan UML sedangkan pada pendapat Henderi dan Nugroho menyinggung
keterkaitan UML dengan perangkat lunak.

Dari ketiga pendapat di atas dapat diambil kesimpulan UML adalah


pemodelan perangkat lunak yang berorientasi objek yang telah digunakan
sebagai standar dalam merancang dan mendokumentasikan perangkat
lunak.

2.2.15.2. Tujuan UML


Menurut Sugrue J dalam Haviluddin (2011:2), tujuan utama
dalam desain UML adalah:

1. Menyediakan bagi pengguna (analisis dan desain sistem) suatu


bahasa pemodelan visual yang ekspresif sehingga mereka dapat
mengembangkan dan melakukan pertukaran model data yang
bermakna.
2. Menyediakan mekanisme yang spesialisasi untuk memperluas
konsep inti.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


35

3. Karena merupakan bahasa pemodelan visual dalam proses


pembangunannya maka UML bersifat independen terhadap
bahasa pemrograman tertentu.
4. Memberikan dasar formal untuk pemahaman bahasa pemodelan.
5. Mendorong pertumbuhan pasar terhadap penggunaan alat desain
sistem yang berorientasi objek (OO).
6. Mendukung konsep pembangunan tingkat yang lebih tinggi
seperti kolaborasi, kerangka, pola dan komponen terhadap suatu
sistem.
7. Memiliki integrasi praktik terbaik.

2.2.15.3. Tahapan Pembuatan UML


Dalam membuat UML untuk pembangunan dan
pengembangan sistem diperlukan suatu tahapan. Ada enam tahapan
dalam membuat UML, yaitu (Kendall, 2011:18):

1. Mendefinisikan model use case. Pada tahap ini, sistem analis


mendefinisikan aktor dan case yang bisa dilakukan aktor.
Biasanya sistem analis memulai membuat model use case ini
dengan menggambar diagram yang di dalamnya terdapat gambar
aktor yang mewakili pelaku (user) sistem dan panah yang
menunjukan hubungan aktor. Diagram ini disebut use case
diagram dan diagram ini mewakili standar alur penggunaan
sistem.
2. Selama fase analisis sistem, mulai dengan menggambar diagram
UML pada tahap kedua ini termasuk ke dalam fase analisis
sistem, sistem analis menggambar activity diagram yang
mengilustrasikan semua aktifitas pada use case. Sistem analis
akan membuat satu atau lebih sequence diagram, yang
mengilustrasikan urutan aktifitas dan waktunya. Tahap ini
merupakan kesempatan untuk bisa meninjau kembali use case
dan mengubahnya apabila diperlukan.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


36

3. Membuat class diagram. Kata dalam use case adalah objek yang
berpotensi dikelompokan ke dalam class. Sebagai contoh, setiap
mobil adalah sebuah objek yang berbagi karakteristik dengan
mobil lain. Mereka bersama-sama membuat sebuah kelas
(class).
4. Menggambar diagram status. Menggambar diagram status ini
merupakan fase kedua dari analisis sistem. Diagram kelas (class
diagram) digunakan untuk mengambar diagram status
(statechart diagram), yang bisa membantu memahami proses
yang kompleks yang tidak bisa sepenuhnya digambarkan dalam
squence diagram.
5. Memulai mendesain sistem dengan memodifikasi diagram
UML. Melengkapi spesifikasi sistem. Desain sistem berarti
memodifikasi sistem yang ada dan menyiratkan diagram yang
telah dimodifikasi pada tahap sebelumnya. Diagram ini dapat
digunakan untuk memperoleh kelas, atribut, dan method. Sistem
analis membutukan spesifikasi kelas termasuk atribut, metode,
dan deskripsinya pada setiap kelas.
6. Membangun dan mendokumentasikan sistem. UML adalah
pemodelan bahasa. Seorang analis dapat membuat model yang
bagus, tapi jika sistem tidak dikembangkan tidak ada banyak
titik dalam membangun model. Dokumentasi kritis. Lebih
lengkap informasi yang Anda berikan tim pengembangan
melalui dokumentasi dan diagram UML, semakin cepat
pengembangan lebih solid sistem produksi final.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


37

2.2.15.4. Diagram-Diagram UML


Berikut ini adalah diagram UML menurut Henderi (2010:6)
yaitu:

1. Use Case Diagram


Use Case Diagram secara grafis menggambarkan, interaksi
secara sistem, sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain
use case diagram secara grafis mendeskripsikan siapa yang akan
menggunakan sistem dan dalam cara apa pengguna (user)
mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case secara
naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan
sekuensi langkah-langkah dari tiap interaksi. Menurut Rosa A.S
dan M. Shalahuddin (2011:131), simbol-simbol yang ada pada
diagram use case:

Tabel 2. 3 Simbol Pada Diagram Use Case


(Sumber: Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak, 2011)
Simbol Deskripsi
Fungsionalitas yang disediakan sistem
Use case sebagai unit-unit yang saling bertukar
pesan antar unit atau aktor; biasanya
Nama Use Case
dinyatakan dengan menggunakan kata
kerja di awal frase nama use case

Aktor / actor Orang, proses, atau sistem lain yang


berinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibuat di luar sistem informasi yang
akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun
simbol dari aktor adalah gambar orang,
tapi aktor belum tentu merupakan orang;
biasanya dinyatakan menggunakan kata
Aktor benda di awal frase nama

Asosiasi / Komunikasi antara aktor dan use case yang


Association berpartisipasi pada use case atau use case
memiliki interaksi dengan actor

Ekstensi / extend Relasi use case tambahan ke sebuah use

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


38

case dimana use case yang ditambahkan


dapat berdiri sendiri walau tanpa use case
tambahan itu; mirip dengan prinsip
inheritance pada pemrograman
berorientasi objek; biasanya use case
tambahan memiliki nama depan yang sama
dengan use case yang ditambahkan

Generalisasi / Hubungan generalisasi dan spesialisasi


generalization (umum – khusus) antara dua buah use case
dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang
lebih umum dari lainnya

Include / uses Relasi use case tambahan ke sebuah use


case dimana use case yang ditambahkan
memerlukan use case ini untuk menjalankan
fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case.

2. Class Diagram
Menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini
menunjukan class diagram yang menyusun sistem dan hubungan
antara class objecttersebut. Menurut Rosa A.S dan M.
Shalahuddin (2011:123), simbol-simbol yang ada pada diagram
class diagram:

Tabel 2. 4 Simbol Pada Class Diagram


(Sumber: Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak, 2011)
Simbol Deskripsi
Kelas / class Kelas pada struktur sistem

Relasi antar kelas dengan


makna umum, asosiasi
Asosiasi / association biasanya juga disertai

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


39

dengan licity

Asosiasi berarah / Relasi antar kelas dengan makna kelas


directed association yang satu digunakan oleh kelas yang
lain, asosiasi biasanya juga disertai
dengan multiplicity
Generalisasi / Relasi antar kelas dengan makna
generalization generalisasi-spesialisasi (umum
khusus)

Kebergantungan / Relasi antar kelas dengan makna


Dependency kebergantungan antar kelas

Agregasi / aggregation Relasi antar kelas dengan makna


semua bagian (whole-part)

3. Sequence Diagram
Secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi
satu sama lain melalui pesan pada sekuzensi sebuah use case
atau operasi. Menurut Rosa A.S dan M. (2011:138), symbol-
simbol yang ada pada diagram sequence:

Tabel 2. 5 Simbol Pada Diagram Sequence


(Sumber: Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak, 2011)
Simbol Deskripsi
Aktor / Actor Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem
informasi yang akan dibuat di luar
sistem informasi yang akan dibuat
Atau
itu sendiri, jadi walaupun simbol
dari aktor adalah gambar orang, tapi
aktor belum tentu merupakan orang;
biasanya dinyatakan menggunakan
kata benda di awal frase nama

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


40

Garis hidup / lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek

Objek Menyatakan objek yang berinteraksi


pesan

Waktu Aktif Menyatakan objek dalam keadaan


aktif dan berinteraksi pesan

Pesan tipe create Menyatakan suatu objek membuat


objek yang lain, arah panah
mengarah
pada objek yang dibuat.

Pesan tipe call Menyatakan suatu objek memanggil


operasi/ metode yang ada pada objek
lain atau dirinya sendiri.
Pesan tipe send Menyatakan bahwa suatu objek
mengirimkan data/masukan/
informasi ke objek lainnya, arah
panah mengarah pada objek yang
dikirimi
Pesan tipe return Menyatakan bahwa suatu objek
yang telah menjalankan suatu
operasi atau metode menghasilkan
suatu kembalian ke objek tertentu,
arah panah mengarah pada objek
yang menerima kembalian
Pesan tipe destroy Menyatakan suatu objek mengakhiri
hidup objek yang lain, arah panah
mengarah pada objek yang diakhiri,
sebaiknya jika ada create maka ada
destroy.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


41

4. Activity Diagram
Secara grafis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas
baik proses bisnis maupun use case. Activity Diagram dapat
juga digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan
saat operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action
tersebut.Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2011:134),
simbol-simbol yang ada pada diagram activity diagram:

Tabel 2. 6 Simbol Pada Diagram Activity


(Sumber: Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak, 2011)
Simbol Deskripsi
Status awal Status awal aktivitas sistem,
sebuah diagram aktivitas
memiliki sebuah status awal

Aktivitas Aktivitas yang dilakukan


sistem, aktivitas biasanya
diawali dengan kata kerja

Percabangan Asosiasi percabangan dimana


Jika ada pilihan aktivitas
lebih dari satu

Penggabungan / Join Asosiasi penggabungan


dimana lebih dari satu
aktivitas digabungkan satu

Status Akhir Status akhir yang dilakukan


sistem, sebuah diagram
aktivitas memliki sebuah
status akhir

Swimlane Memisahakan organisasi


bisnis yang bertanggung
jawab terhadao aktivitas yang
terjadi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


42

2.2.16. PHP (Hypertext Preprocessor)


PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa server-side
scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang
dinamis. Karena PHP merupakan server-side scripting maka sintaks dan
perintah-perintah PHP akan dieksekusi di server kemudian hasilnya
dikirimkan ke browser dalam format HTML. PHP termasuk dalam Open
Source Product, sehingga source code PHP dapat diubah dan
didistribusikan secara bebas (Arief, 2011:43).

Salah satu keunggulan PHP adalah kemampuannya untuk


melakukan koneksi ke berbagai macam software sistem manajemen basis
data atau Database Management System (DBMS) (Arief, 2011:43).

2.2.17. Basis Data MySQL


Menurut Connolly dan Begg (2010:65), database adalah kumpulan
berbagai data logika terkait dan deskripsi, yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan informasi organisasi. Menurut O’Brien (2010:173), database
adalah kumpulan elemen data yang terintegrasi yang berhubungan secara
logikal.Berdasarkan teori para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa,
database adalah kumpulan data yang saling berhubung,an secara logikal
dan disimpan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.PHP
mempunyai konektivitas yang baik dengan beberapa DBMS. Salah satunya
adalah MySQL (Arief, 2011:34). MySQL adalah salah satu jenis database
server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun
aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan
datanya. MySQL merupakan database yang pertama kali didukung oleh
bahasa pemrograman script untuk internet (PHP dan Perl).

MySQL dan PHP dianggap sebagai pasangan software


pengembangan aplikasi web yang ideal. MySQL lebih sering digunakan
untuk membangun aplikasi berbasis web, umumnya pengembangan
aplikasinya menggunak bahasa pemrograman PHP (Arief, 2011:151).

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


43

2.2.18. Pengujian (Testing)


2.2.18.1. Definisi Pengujian
Pengujian adalah satu set aktivitas yang direncanakan dan
sistematis untuk menguji atau mengevaluasi kebenaran yang diinginkan.
Aktivitas pengujian terdiri dari satu set atau kumpulan langkah di mana
dapat menempatkan desain kasus uji yang spesifik dan metode pengujian
(Rosa A.S dan M.Shalahuddin, 2011:210). Pengujian perangkat lunak
adalah sebuah elemen topik yang memiliki cakupan luas dan sering
dikaitkan dengan verifikasi (verification) dan validasi (validation) (Rosa
A.S dan M.Shalahuddin, 2011:211).

Menurut Simarmata (2010:323), testing atau pengujian


adalah sebuah proses terhadap aplikasi atau program untuk menemukan
segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan
kesalahan sesuai dengan spesifikasiperangkat lunak yang telah ditentukan
sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada client. Berdasarkan definisi di
atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengujian atau testing adalah
aktivitas yang dirancang secara sistematis untuk menguji serta
mengevaluasi sebuah perangkat lunak untuk menemukan kesalahan dan
kemungkinan kesalahan yang akan terjadi sesuai dengan spesifikasi
perangkat lunak.

2.2.18.2. Tujuan Pengujian


Tujuan dari pengujian menurut Rizky (2011:238) antara lain:

1. Agar pengguna perangkat lunak dan pengembang perangkat


lunak secara bersama dapat melakukan penilaian terhadap
kualitas dari sudut pandang yang sama. Hal ini dilakukan karena
dalam melakukan penilaian kualitas terhadap suatu produk tak
terlihat (intangible product) seringkali sulit mencapai kata
sepakat, sehingga perlu dilakukan penilaian yang tidak
merugikan kedua belah pihak.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


44

2. Supaya masalah yang mungkin terjadi maupun yang telah terjadi


tetapi tidak terdeteksi dapat segera diatasi sebelum perangkat
lunak benar-benar berada dalam keadaan run time atau
digunakan oleh pengguna. Beberapa pengembang perangkat
lunak memberi nama tahapan ini sebagai tahapan beta testing
sehingga dalam fase tersebut, para pengguna yang dianggap
berasa pada level expert melakukan proses testing.
3. Pengembangan perangkat lunak tidaklah mungkin dilakukan
dengan sempurna atau tanpa cacat. Sehingga dipastikan akan
terdapat kekurangan yang muncul pada saat proses testing
dilakukan. Namun demikian, bukan berarti bahwa proses testing
hanyalah semata demi mencari kesalahan atau cacat dari sebuah
perangkat lunak.

2.2.18.3. Black Box Testing


Menurut Pressman (2010) metode uji coba blackbox
memfokuskan pada keperluan fungsional dari software. Karena itu
uji coba blackbox memungkinkan pengembang software untuk
membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-
syarat fungsional suatu program.
Menurut Perry (2006:69), functional testing juga dapat
disebut sebagai black box testing karena tidak ada pengetahuan dari
logika internal sistem yang digunakan untuk membuat test case.
Biasanya dalam pengujian fungsional, teknik validasi lebih
digunakan untuk melakukan pengujian. Tim penguji melakukan
validasi terhadap function key yang ada dan mengobservasi hasilnya.
Kelebihan dari functional testing:
- Melakukan simulasi terhadap kegunaan sistem yang
sebenarnya.
- Tidak membuat asumsi terhadap struktur sistem.
Kekurangan dari functional testing:

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


45

- Dapat berpotensi menghilangkan logika yang salah dalam


software.
- Memungkinkan terjadinya pengujian yang redundan.
Kedua metode ini berguna untuk validasi pada seluruh
sistem. Seperti contohnya, sebuah functional test case dapat diambil
dari dokumentasi tentang deskripsi bagaimana melakukan sebuah
fungsi seperti menerima inputan bar code. Sebuah structural test
case dapat diambil dari dokumentasi teknikal manual. Untuk
pengujian sistem yang efektif diperlukan kedua metode tersebut.
Menurut Lewis (2009:39), pada black box testing atau
pengujian fungsional, kondisi pengujian dikembangkan berdasarkan
fungsionalitas dari program atau sistem yang akan diuji, oleh karena
itu, penguji membutuhkan informasi mengenai data input dan output
yang diamati, tetapi tidak mengetahui bagaimana program atau
sistem tersebut bekerja atau tidak perlu mengetahui bagaimana
struktur internal dari program tersebut melakukan eksekusi. Penguji
berfokus pada pengujian fungsionalitas dari program terhadap
spesifikasi.
Dari definisi di atas, black box testing adalah pengujian
secara fungsional terhadap apa yang dilakukan oleh sistem,
khususnya perilaku dan juga masalah bisnis di mana penguji
membutuhkan informasi mengenai data input dan output yang
diamati tetapi tidak perlu mengetahui struktur internal dari sistem
tersebut.

2.2.19. Eclipse
Menurut Fatimah (2011), Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated
Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak agar
dapat dijalankan di semua platform (platform-independent). Berikut ini
adalah sifat dari Eclipse:

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


46

1. Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows,


Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.
2. Mulit-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java,
akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa
pemrograman lainnya, seperti C/C++, Java, Cobol, Python, Perl, PHP, dan
lain sebagainya.
3. Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun
dapat digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembanganperangkat
lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan
lain sebagainya.
Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan
gratis dan bersifat open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode
pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse adalah
kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh user dengan komponen
yang dinamakan plug-in. Eclipse yang kami gunakan untuk
mengembangkan aplikasi ini adalah Eclipse Neon.1 Release (4.6.1)

2.2.20. Wawancara
Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2010:72), wawancara adalah
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara digunakan
bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta
jumlah responden sedikit (Suryo Guritno, Sudaryono, Untung Rahardja, 2
011:131).

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila


peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemkan permasalahan
yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam. Teknik pengumpulan data ini
mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


47

setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi (Sugiyono,


2010:72).

Lincoln dan Guba (Sugiyono, 2010: 74), mengemukakan tujuh


langkah dalam penggunakan wawancara untuk mengumpulkan data dalam
penelitian kualitatif, yaitu:

1. Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan


2. Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan
pembicaraan
3. Mengawali atau membuka alur wawancara
4. Melangsungkan alur wawancara
5. Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya
6. Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan
7. Mengidentifikasi tindak lanjur hasil wawancara yang telah diperoleh

2.2.21. Studi Literatur


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan literatur penelitian
sejenis yang sudah ada sebelumnya, yakni penelitian terkait sistem
pendukung keputusan. Hal ini dimaksudkan untuk mengevaluasi literatur
tersebut serta mengetahui kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada
penelitian sebelumnya. Berikut ini tabel literatur sejenis:

Tabel 2. 7 Penelitian Sejenis


No Penulis Judul Penelitian Kekurangan Kelebihan

1 Ni Ketut Dewi Ari Penggunaan 1. Hanya melakukan 1. Penghitungan yang


Jayanti. 2014. Univ. Algoritma Floyd perhitungan dan belum dilakukan terhadap
STMIK STIKOM, Warshall Dalam
dikembangkan ke versi penentuan jalur
Bali Masalah Jalur
Terpendek Pada mobile sehingga lebih terpendek terhadap
Penentuan Tata praktis dalam letak parkir sangat
Letak Parkir
penggunaannya bagi optimal
user.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


48

2. Tidak ada tampilan,


hanya perhitungan

2 Natraciyanti Pendeteksi Lokasi 1. Fitur masih ada bug 1. Sukses melakukan


Kusumah. 2013. Rumah Sakit di 2. Tampilan kurang implementasi
Univ. UIN Syarif DKI Jakarta menarik algoritma djikstra
Hidayatullah Menggunakan kedalam google maps
Jakarta Algoritma Djikstra

3 Y. Rudi Kriswanto, Penentuan Jarak 1. Hanya melakukan 1. informasi rute halte


R. Kristoforus Jawa Terpendek Rute implementasi dan terdekat dapat diakses
Bendi, Arif Transmusi dengan perhitungan tanpa dengan cepat dan tepat
Aliyanto. 2014. Algoritma Floyd- perancangan tanpa memerlukan
Univ. Sekolah Warshall 2. Akses fitur masih waktu yang cukup
Tinggi Teknik lambat karena data lama.
Musi, Palembang yang ditampung
cukup banyak

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan membahas tentang metode penelitian yang penulis


gunakan dalam menyusun skripsi ini. Metode penelitian yang digunakan
terbagi menjadi dua yaitu metode pengumpulan data dan metode
pengembangan sistem. Penjelasan lebih lanjutnya adalah sebagai berikut:

3.1. Metode Pengumpulan Data


Dalam menyusun skripsi dibutuhkan data dan informasi yang
menjadi bahan materi dan pembahasan. Oleh karena itu, penulis
melakukan penelitian terlebih dahulu untuk mencari data yang dibutuhkan.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam melakukan penelitian
ini yaitu:

3.2. Observasi
Observasi dimulai dengan pengamatan pada toko aplikasi resmi
Android, yaitu Play Store dan website yang memberikan informasi lokasi
donor darah, seperti EasyBlood dan Blood For Life. Kemudian, observasi
dilanjutkan dengan meninjau langsung pada UDD PMI Tangerang Selatan
untuk mendapatkan data dan informasi mengenai lokasi donor darah PMI
Tangerang Selatan.

3.2.1. Wawancara
Penulis telah mewawancarai dua narasumber dari pihak PMI
Tangerang Selatan, yakni Dr.M. Alwan A.T selaku Direktur PMI Tangerang
Selatan dan Bapak Guntur selaku divisi marketing. Penulis melakukan
wawancara untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang dibutuhkan
antara lain permasalahan sistem yang dihadapi PMI Tangerang Selatan
bahwa dalam upaya penyediaan stok darah PMI Tangerang Selatan,
informasi mengenai pencarian lokasi donor darah yang sudah dijadwalkan
PMI Tangerang Selatan tersebut masih belum bisa diperoleh secara merata

48
49

kepada masyarakat, oleh sebab itu perlunya solusi berupa sistem pencarian
lokasi donor darah di Instansi tersebut.

3.2.2. Studi Pustaka


Pada tahapan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, penulis
mencari referensi-referensi yang relevan dengan objek yang akan diteliti,
yaitu 1 buku mengenai pemograman android, 1 buku mengenai google map.
Penulis juga menggunakan jurnal elektronik dan buku elektronik sebagai
referensi yaitu 5 jurnal tentang Floyd Warshall, 3 skripsi tentang Floyd
Warshall. Informasi yang didapatkan digunakna dalam penyusunan
landasan teori, metodologi penelitian serta pengembangan aplikasinya
secara langsung.

3.3. Metode Pengembangan Sistem


Dalam Merancang Sistem Pencarian Lokasi Donor Darah dengan
metode Floyd Warshall, penulis menggunakan metode pengembangan
sistem Rapid Application Development (RAD). Menurut Kenneth E.
Kendall dan Julie E. Kendall (2010:163), terdapat 3 tahap dalam RAD,
yaitu:

3.3.1. Tahap Perencanaan Syarat


Pada tahap perencanaan syarat-syarat dilakukan pengidentifikasian
tujuan sistem atau aplikasi yang akan dirancang serta untuk
mengidentifikasi kebutuhan UDD PMI Tangerang Selatan dan
merancangnya ke dalam sebuah sistem. Dalam tahap ini dilakukan
beberapa hal antara lain:

a) Analisis Kebutuhan Masalah


Pada tahap ini penulis menganalisis maksud, tujuan serta sasaran sistem
setelah melakukan wawancara. Hasil dari wawancara menunjukkan
bahwa UDD PMI Tangerang Selatan belum menyediakan sistem yang

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


50

dapat memberikan Informasi Lokasi Donor Darah di setiap lokasi yang


sudah diagendakan.
b) Mendefinisikan Masalah
Pada tahap ini penulis menentukan masalah yang harus diselesaikan.
Peneliti mengetahui permasalahan setelah melakukan wawancara
terhadap direktur UDD PMI Tangerang Selatan.
c) Tujuan Informasi
Berdasarkan analisis kebutuhan masalah dan definisi masalah di atas,
penulis ingin mengimplementasikan algoritma pencarian Lokasi
terdekat dan Google Maps pada pada pencarian lokasi donor darah yang
diadakan UDD PMI Tangerang Selatan, sehingga diharapkan sistem ini
dapat membantu dalam proses pencarian lokasi terdekat donor darah
kepada user.

3.3.2. Tahap Workshop Desain

Tahap perancangan atau design workshop adalah tahap perancangan


sistem yang diibaratkan sebagai sebuah workshop. Pada tahap ini dilakukan
proses desain sistem dan perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian
desain antara pengguna dan perancang sistem. Tahap workshop desain
terbagi menjadi dua tahap. Tahap pertama merupakan tahap perancangan
sistem yaitu merancang proses-proses yang ada pada sistem. Tahap
perancangan sistem terdiri dari 3 tahap, antara lain:
a) Tahap desain sistem
Pada tahap desain sistem penulis melakukan perancangan proses sistem
Pencarian Lokasi Donor darah di UDD PMI Tangerang Selatan dengan
menggunakan tools UML yang terdiri dari:
a. Use Case Diagram
b. Activity Diagram
c. Sequence Diagram
d. Class Diagram

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


51

b) Tahap perancangan database pada tahap ini penulis melakukan


perancangan database pada sistem. Perancangan database sistem
meliputi tabel-tabel yang digunakan dalam pengolahan data dan
diimplementasikan pada sistem.
c) Tahap perancangan desain antarmuka
Desain antarmuka berfungsi sebagai media komunikasi antara sistem
dengan user. Desain antarmuka dirancang sebagai gambaran sistem
yang akan dibuat.
Tahap kedua merupakan tahap pembuatan sistem yaitu membangun
sistem. Pada tahap ini akan dilakukan pengkodean sesuai dengan
perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Penulis
menggunakan script MySQL sebagai database, PHP sebagai bahasa
pemograman web server dan Java sebagai bahasa pemrograman.

3.3.3. Tahap Implementasi

Seteleh desain sistem selesai, desain sistem tersebut


diimplementasikan dalam bentuk program. Fase implementation merupakan
fase agar sistem dapat dioperasikan. Fase tersebut terdiri dari dua tahap,
yaitu:
a.) Tahap penulisan script/coding menggunakan PHP sebagai
bahasa pemograman web server, MYSQL dan SQLite
sebagai database, dan Java Android sebagai bahasa
pemograman sistem.
b.) Tahap pengujian sistem, untuk menjamin sistem dapat
digunakan. Teknik pengujian sistem yang diterapkan
adalah teknik black box dengan teknik functional testing.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


52

3.4. Kerangka Berpikir

Gambar 3. 1 Kerangka Berfikir

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


BAB IV
ANALISIS, PERANCANGAN SISTEM, IMPLEMENTASI DAN
PENGUJIAN SISTEM

4.1. Tahap Perencanaan Syarat


4.1.1. Analisis Kebutuhuan Masalah
Berdasarkan wawancara yang telah penulis ajukan kepada Dr.
Muhammad Alwan Selaku Direktur atau Kepala UDD PMI Tangerang
Selatan pada Oktober 2015 menyatakan bahwa dalam upaya
penyediaan donor darah, UDD PMI Tangerang Selatan masih
mengandalkan kegiatan donor darah yang diadakan PMI setiap 3 bulan
sekali dan kegiatan disetiap instansi yang sudah dijadwalkan, hampir
setiap hari jadwal kegiatan donor darah disetiap daerah melangsungkan
kegiatan donor darah. Selain itu berdasarkan wawancara oleh Bapak Guntur
selaku bagian Marketing PMI Tangerang Selatan menyatakan bahwa
Masyarakat tidak mau tahu mengenai informasi lokasi kegiatan donor
darah. Hal ini menjadi permasalahan dan perlu diperhatikan mengingat
banyaknya kebutuhan stok darah di PMI Tangerang Selatan.

Penulis juga mengamati sistem penjadwalan kegiatan donor darah


yang masih manual dengan menginputkannya ke dalam buku catatan
kegiatan donor darah, yang kemudian pihak PMI hanya meyebarkan
informasi tersebut melalui media sosial BBM (Blackberry Messenger) dan
Facebook. Hal ini menjadi sangat penting mengingat banyaknya
kebutuhan dalam upaya pemenuhan stok darah di PMI Tangerang Selatan.

4.1.2. Mendefinisikan Masalah


Pada tahapan ini penulis menentukan apa yang harus diselesaikan
dengan menggunakan sistem yang akan dibuat. Pada penelitian ini, masalah
yang harus diselesaikan menurut hasil observasi yang dilakukan dapat
disimpulkan bahwa permasalahan yang terjadi di UDD PMI Tangerang
Selatan adalah tidak adanya ketersediaan informasi mengenai panduan

53
54

penunjuk jalan ke lokasi terdekat donor darah berlangsung dalam upaya


penyediaan stok darah di PMI Tangerang Selatan.
4.1.3. Analisis Sistem Berjalan
Pada sistem berjalan saat ini admin di PMI Tangerang selatan masih
menggunakan catatan manual untuk mengagendakan kegiatan donor darah
dan seseorang yang ingin mendonorkan darahnya harus mencari informasi
lokasi donor darah yang sedang berlangsung melalui media sosial Facebook
dan BBM saja, dan masyarakat yang mengetahui informasi tersebut hanya
yang sudah melakukan pertemenan terlebih dahulu dengan admin PMI
Tangsel. Dan informasi lokasi kegiatan donor darah masih menggunakan
buku catatan di kantor PMI sendiri.

Gambar 4. 1 Analisis Sistem Berjalan

Berikut ini adalah penjelasan mengenai sistem berjalan sesuai


dengan gambar:

Seorang Admin melakukan pendataan terhadap instansi yang ingin


mengadakan kegiatan donor darah, kemudian dicatatan kedalam buku
catatan khusus yang berisi data informasi nama instansi, lokasi kegiatan,
tanggal kegiatan dan lainnya, kemudian admin menyebarkan informasi
tersebut ke media sosial Facebook dan Blackberry sehingga informasi yang
disebarkan tidak merata ke masyarakat yang ingin mendonorkan darahnya.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


55

4.1.4. Analisis Sistem Usulan


Berdasarkan analisis kebutuhan dan definisi diatas, penulis
bertujuan untuk mengimplementasikan metode Floyd Warshall dalam
pencarian lokasi donor darah terdekat UDD PMI Tangerang Selatan.
Diharapkan dengan adanya sistem yang akan penulis rancang akan
membantu user yang akan menuju ke tempat kegiatan donor darah yang
diadakan UDD PMI Tangerang Selatan dalam upaya penyedian stok darah
di UDD PMI Tangerang Selatan.

Penulis mengusulkan perancangan sistem pencarian lokasi


menggunakan metode Floyd Warshall berbasis Android. Penulis membuat
sistem berbasis Android karena banyaknya pengguna mobile device
platform Android. Pencarian lokasi jarak terdekat yang penulis gunakan
adalah metode pencarian jarak terdekat Floyd Warshall. Floyd Warshall
merupakan salah satu varian dalam metode pencarian jarak terdekat dengan
membandingkan semua kemungkinan lintasan pada graph untuk setiap sisi
dari semua simpul yang ada, sehingga kesimpulan yang dihasilkan sangat
optimal. Gambaran umum pencarian rute terpendek menggunakan
Algoritma Floyd-Warshall ini bertujuan memberikan gambaran mengenai
struktur menu dan konsep dasar aplikasi. Untuk lebih jelasnya deskripsi
arsitektur sistem ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4. 2 Gambaran Umum Sistem

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


56

Dari Gambar diatas dapat dilihat proses kerja aplikasi yang akan
dibuat, ada tiga bagian penting yang saling terhubung dalam kerja
sistemnya, diantaranya:

1. Mobile Device (Android) merupakan perangkat tempat berjalannya


aplikasi pencarian lokasi fasilitas umum. Dari perangkat inilah
pengguna berinteraksi dengan sistem dengan memanfaatkan
jaringan internet mobile untuk mengakses informasi yang
diinginkan oleh pengguna.
2. Database Server, terdiri dari dua bagian, yaitu:
a) Penghubung (PHP), berfungsi sebagai jembatan penghubung
antara sistem yang berjalan pada perangkat Android (client) dan
database. Peran penghubung sangat penting, karena sisi client
tidak bisa langsung menyentuh database tanpa perantara.
Penghubung ini yang bertugas mengirimkan request dan respon
antara client dan server.
b) Database, merupakan bagian yang berfungsi sebagai database
dari aplikasi pencarian lokasi fasilitas umum. Database ini yang
bertanggung jawab memberikan respon sesuai request dari
client. Database yang digunakan adalah MySQL.

User langsung dapat mendapatkan hak akses aplikasi jika


aplikasi ini telah dipasangkan pada perangkat Android. Aplikasi ini
tidak membatasi hak akses.

4.1.5. Analisis Algoritma Floyd Warshall


4.1.5.1. Langkah Kerja Algoritma Floyd Warshall
Algoritma ini mencari rute terpendek dari node asal ke node tujuan
dalam sebuah graf dengan cara membandingkan semua kemungkinan
lintasan (rute) pada graf untuk setiap sisi dari semua simpul. Langkah-
langkah dalam menentukan rute terpendek pada algoritma Floyd Warshall
yaitu:

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


57

1. Pertama persoalan dibagi atas beberapa tahap dan buat flowchart


untuk memudahkan pencarian rute terpendek.
2. Ketika masuk ke suatu tahap, hasil pada tahap tersebut akan menjadi
simpul baru untuk tahap selanjutnya.
3. Tentukan 1 titik sebagai titik awal agar pencarian algoritma dapat
dilakukan.
4. Cari node yang bertetangga langsung dengan titik simpul (titik
awal).
5. Bandingkan rute tiap tahap yang bobotnya sudah dijumlahkan
dengan bobot pada tahap sebelumnya, cari rute dengan bobot yang
terkecil sampai proses pencarian berakhir.
6. Bobot yang dimiliki oleh suatu tahap akan dijumlahkan dengan
bobot yang ada pada tahap-tahap sebelumnya seiring dengan
bertambahnya jumlah tahapan.
7. Pencarian berhenti apabila node tujuan telah ditemukan.
8. Setelah proses selesai, lihat ada berapa rute yang diperoleh untuk ke
suatu tujuan tertentu dan pilih rute dengan jumlah bobot yang paling
kecil untuk menjadi rute terpendek dari algoritma floyd-warshall.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


58

4.1.5.2. Flowchart Algoritma Floyd Warshall

Gambar 4. 3 Flowchart Algoritma Floyd Warshall

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


59

4.1.5.3. Perhitungan Algoritma Floyd Warshall


Untuk rincian jelasnya dari cara kerja algoritma Floyd-Warshall,
berikut ini akan diberikan contoh kasus yang menampilkan perhitungan
yang menampilkan kondisi keterhubungan antar jalan di suatu daerah dalam
kasus ini, dimisalkan seseorang akan melakukan donor darah dari poin 3 ke
poin 6. Seperti yang dapat dilihat pada graf peta di gambar 4.4 berikut.

Gambar 4. 4 . Gambar graf tidak berarah dan berbobot

Langkah awal adalah mengelompokkan proses pencarian


setiap tahap dan mencari node yang terhubung langsung menuju titik simpul
yang sedang ditinjau, prosesnya adalah sebagai berikut:

1. Tahap 1: Pada tahap ini titik simpul yang sedang ditinjau adalah point 3.
Kemudian poin 3 tersebut memiliki 2 kandidat solusi yaitu poin 2 dan 4.
2. Tahap 2: Setelah tahap 1 selesai ditinjau, maka sekarang proses yang
dilakukan ada pada tahap 2, dimana titik kandidat solusi yang ada pada
tahap 1 yaitu poin 2 dan 4 untuk selanjutnya dijadikan titik simpul pada
tahap 2. Poin 2 dan 4 ini memiliki kandidat solusi yaitu poin 5, 1 dan 9.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


60

3. Tahap 3: Setelah tahap 2 selesai ditinjau, maka sekarang proses yang akan
dilakukan ada pada tahap 3, dimana titik kandidat solusi yang ada pada
tahap 2 yaitu poin 5, 1 dan 9 untuk selanjutnya dijadikan titik simpul pada
tahap 3. Poin 5, 1 dan 9 ini memiliki kandidat solusi yaitu poin 6,0,10 dan
8.
4. Tahap 4: Pada tahap 4 sampai dengan tahap terakhir akan dijelaskan melalui
flowchart, proses yang dilakukan pada tahap 4 sama dengan proses yang
dilakukan pada tahapan-tahapan sebelumnya. Dan jika poin tujuan sudah
ditemukan maka perhitungan di berhentikan.

Penggambaran flowchart berikut merupakan deskripsi alur proses


dari pencarian menggunakan algoritma Floyd-Warshall berdasarkan
kasus yang ada.

Gambar 4. 5 Flowchart kasus menggunakan Algoritma Floyd-Warshall

Deskripsiflowchart dari gambar 4.5:

Xi = Titik Simpul

Si = Kandidat Solusi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


61

4.1.5.4. Analisa Algoritma Floyd Warshall


Diketahui:

f : nilai jarak antar titik per-tahap (dalam meter)

k : tahap ke-(1, 2, 3, 4, ..., n)

x : titik simpul / titik asal per-tahap

s : titik simpul yang sedang ditinjau untuk menjadi


kandidat solusi per-tahap

Tahap 1: f1 (s) = cx1s

Tabel 4. 1 Tabel Proses Perhitungan Floyd Warshall Tahap 1

Titik Tujuan Titik Asal

Solusi Optimum
S1
f1 (s) x1

2 2820 3

4 4227 3

Keterangan:

Pada tahap pertama ini, algoritma Floyd Warshall melakukan proses perhitungan
dari titik asal 3 menuju titik-titik yang saling berhubungan ke titik 6. Pada tahapan
pertama titik 3 terhubung dengan poin 2 dan 4, yang masing-masing titik memiliki
nilai jarak 2820 m dan 4227 m. berikut ini akan ditampilkan peta perhitungan rute
terpendek seesuai dengan tahap 1 pada gambar 4.5.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


62

Gambar 4. 6 Tahap 2-Pencarian Rute Terpendek Algoritma Floyd-Warshall

Tahap 2: f2(s) = min x2 {cx2 s + f2-1 (x2)}

Tabel 4. 2 Tabel Proses Perhitungan Floyd Warshall Tahap 2

Titik Tujuan Titik Asal


X2 f2(s) = min x2 {cx2 s + f2-1 (x2)} Solusi Optimum
S2 2 4 f2(s) x2
1 5072 5072 2
9 4520 4520 2
5 6313 6313 4
Keterangan:

Pada tahapan kedua ini, algoritma Floyd-Warshall melakukan proses


perhitungan dari titik asal 2 dan 4, yang sebelumnya menjadi titik kandidat solusi
pada tahap 1. Dan mempunyai kandidat solusi yaitu titik 1, 9 dan 5, yang masing-
masing titik memiliki nilai jarak sebagai berikut:

1. Total jarak yang didapat sampai perhitungan tahap 1, yaitu: (3  2) = 2820 m


2. Jarak yang didapat pada perhitungan tahap 2, yaitu: 2  1 = 2252 m

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


63

3. Total jarak yang didapat sampai perhitungan tahap 2, yaitu: (3  2) + (2  1)


= 2820 m + 2252 m = 5072 m
Perhitungan untuk jarak dengan titik yang lainnya adalah
1. Total jarak yang didapat sampai perhitungan tahap 1, yaitu: (3  2) = 2820 m
2. Jarak yang didapat pada perhitungan tahap 2, yaitu: 2  9 = 1700 m
3. Total jarak yang didapat sampai perhitungan tahap 2, yaitu: (3  2) + (2
 9) = 2820 m + 1700 m = 4520 m
Sedangkan perhitungan untuk jarak dengan titik yang lainnya adalah:
1. Total jarak yang didapat sampai perhitungan tahap 1, yaitu: (3  4) = 4227 m
2. Jarak yang didapat pada perhitungan tahap 2, yaitu: 4  5 = 2086 m
3. Total jarak yang didapat sampai perhitungan tahap 2, yaitu: (3  4) + (4  5)
= 4227 m + 2086 m = 6313 m
Berikut ini akan ditampilkan peta perhitungan rute terpendek sesuai
dengan tahap 2 pada gambar 4.6.

Gambar 4. 7 Tahap 3-Pencarian Rute Terpendek Algoritma Floyd-Warshall

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


64

Tahap 3: f3(s) = min x3 {cx3 s + f3-1 (x3)}

Tabel 4. 3 Tabel Proses Perhitungan Floyd Warshall Tahap 3

Titik Titik Asal


Tujuan
X3 f3(s) = min x3 {cx3 s + f3-1 (x3)} Solusi Optimum
S3 1 9 5 f3(s) x3

6 6352 8935 6352 1

0 5356 5356 9
10 6486 6486 5
Keterangan:

Pada tahapan ketiga ini, algoritma Floyd-Warshall melakukan proses


perhitungan dari titik asal 1, 9 dan 5, yang sebelumnya menjadi titik kandidat solusi
pada tahap 2. Dan mempunyai kandidat solusi yaitu titik 6, 0 dan 10, yang masing-
masing titik memiliki nilai jarak sebagai berikut:

1. Total jarak yang didapat sampai perhitungan tahap 2, yaitu: (3  1) = 5072 m


2. Jarak yang didapat pada perhitungan tahap 3, yaitu: 1  6 = 1280 m
3. Total jarak yang didapat sampai perhitungan tahap 3, yaitu: (3  1) + (1  6)
= 5072 m + 1280 m = 6352 m
Perhitungan unutk jarak dari titil yang lainnya yaitu:
1. Total jarak yang didapat sampai perhitungan tahap 2, yaitu: (3  5) = 6313 m
2. Jarak yang didapat pada perhitungan tahap 3, yaitu: 5  6 = 2622 m
3. Total jarak yang didapat sampai perhitungan tahap 3, yaitu: (3  5) + (5  6)
= 6313 m + 2622 m = 8935 m

Perhitungan untuk jarak dengan titik yang lainnya adalah


1. Total jarak yang didapat sampai perhitungan tahap 2, yaitu: (3  1) = 5072 m
2. Jarak yang didapat pada perhitungan tahap 3, yaitu 1  0 = 284 m
3. Total jarak yang didapat sampai perhitungan tahap 3, yaitu: (3  1) + (1
 0) = 5072 m + 284 m = 5356 m

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


65

Sedangkan perhitungan untuk jarak dengan titik yang lainnya adalah:


1. Total jarak yang didapat sampai perhitungan tahap 1, yaitu: (3  9) = 5420m
2. Jarak yang didapat pada perhitungan tahap 2, yaitu: 9  10 = 1066 m
3. Total jarak yang didapat sampai perhitungan tahap 2, yaitu: (3  9) + (9 
10) = 5420 m + 1066 m = 6486 m
Berikut ini akan ditampilkan peta perhitungan rute terpendek sesuai
dengan tahap 3 pada gambar 4.7.

Gambar 4. 8 Tahap 2-Pencarian Rute Terpendek Algoritma Floyd-Warshall

Dari hasil analisa yang telah dicari, maka didapat 2 rute menujulokasi donor
darah yang berada di poin 6. berikut ini akan diurutkan kembali 2 rute yang didapat
dari proses perhitungan manual menggunakan algoritma Floyd Warshall beserta
dengan jarak dari masing-masing rute yang telah ditelusuri untuk kemudian daoat
dibandingkan mana rute terpendek yang dapat menggunakan pencarian algoritma
Floyd Warshall.

Rute 1: 3, 4, 5, 6 = 8935 m

Rute 2: 3,2,1,6 = 6352 m

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


66

Dari kedua rute tersebut, hasil dari tiap rute kemudian dibandingkan lalu
didapat rute terpendek pada rute ke 2 dengan total jarak 6352 m, jadi untuk menuju
lokasi donor darah yang berada di poin 6, rute yang didapat dengan menggunakan
algoritma Floyd Warshall adalah 3,2,1,6. Berikut ini akan ditampilkan peta rute dari
hasil perhitungan rute terpendek yang didapatkan dengan menggunakan algoritma
Floyd Warshall, dapat dilihat pada gambar 4.9.

Gambar 4. 9 Hasil Pencarian Rute Terpendek Algoritma Floyd-Warshall

4.2. Tahap Workshop Desain (Design Workshop)


Fase workshop design merupakan fase ketika penulis merancangkan
sistem yang akan dikembangkan kemudian nanti. Perancangan sistem
aplikasi bencana alam ini dibantu dengan Unified Modeling
Language (UML) untuk menggambarkan bagaimana pemodelan sistem
yang akan dibuat. Berikut empat dari tiga belas model diagram UML yang
penulis gunakan pada perancangan sistem.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


67

A. Perancangan UML

4.2.1. Use Case Diagram


4.2.1.1. Identifikasi Aktor
Pada sistem yang penulis rancang hanya terdapat 1
aktor, yaitu user.

Tabel 4. 4 Aktor
No Aktor Deskripsi
User adalah orang atau masyarakat yang nantinya akan
1. User menuju ke lokasi donor darah dan memiliki perangkat
berbasis Android

4.2.1.2. Definisi Use Case


Pada sistem yang penulis rancang terdapat proses
proses yang berjalan yang dinyatakan dalam sebuah use
case. Dibawah ini merupakan tabel definisi use case.

Tabel 4. 5 List Use Case


No Nama Use Case Deskripsi Aktor
1 Stok Darah Use case stok darah User
menggambarkan tampilan Grid
golongan darah A,B,AB dan O.
2 Lihat Golongan Darah Proses untuk melihat detail User
A golongan darah A
3 Lihat Golongan Darah B Proses untuk melihat detail User
golongan darah B
4 Lihat Golongan Darah Proses untuk melihat detail User
AB golongan darah AB
5 Lihat Golongan Darah Proses untuk melihat detail User
O golongan darah O
6 Info Rute Use case yang menggambarkan User
rute terpendek menuju lokasi donor
darah, dengan memilih tujuan
lokasi donor darah

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


68

7 Info Lokasi Use case yang menampilkan lokasi User


donor darah di map
8 Informasi Use case yang menjelaskan tentang User
informasi seputar donor darah
9 Melihat Informasi apa Proses untuk melihat informasi apa User
itu donor darah itu donor darah
10 Melihat Informasi apa Proses untuk melihat informasi apa User
itu transfusi darah itu transfusi darah
11 Melihat Informasi Proses untuk melihat informasi User
manfaat donor darah manfaat donor darah
12 Melihat Informasi syarat Proses untuk melihat informasi User
donor darah syarat donor darah
13 Melihat Informasi Proses untuk melihat informasi User
prosedur permintaan prosedur permintaan darah
darah
14 Panggilan Use case yang menampikan User
informasi telepon untuk info darah
dan pertolongan pertama
15 Info darah Use case yang berisi kegiatan User
pemanggilan ke bagian informasi
persoalan darah di PMI tersebut.
16 Pertolongan pertama Use case yang berisi kegiatan User
pemanggilan ke bagian pertolongan
pertama yang sifatnya darurat pada
PMI tersebut.
17 Setting Use case yang berisi kegiatan User
pelaporan melalui email dan
informasi tentang aplikasi
18 Melihat Tanya PMI Use case untuk proses pengiriman User
melalui email untuk pengajuan
pelaporan ataupun pertanyaan
terhadap PMI
19 Melihat Tentang Use case untuk melihat informasi User
Aplikasi dari aplikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


69

4.2.1.3. Use Case Scenario


Use case scenario adalah tahapan sebuah use case dari awal hingga
selesai. Dibawah ini beberapa use case scenario:

1) Use Case Lihat Stok Darah


Tabel 4. 6 Skenario Lihat Stok Darah

Use Case Name Lihat Stok Darah

Actor User
User memilih menu stok darah untuk melihat stok
Description darah yang sudah disediakan.
User membuka dengan slide left menu kemudian
Pre-Condition terlihat fitur stok darah.
User dapat melihat grid view pilihan golongan
Post-Condition darah mana yang ingin dilihat

Typical Course of Events Actor Action System Response


1. User membuka 2. Sistem merespon dan
menu denga cara terlihat fitur stok darah
slide left
4. Terlihat pilihan stok
3. User menekan fitur darah mana yang ingin
stok darah dilihat

2) Use Case Lihat Gol. Darah A

Tabel 4. 7 Skenario Lihat Gol. Darah A

Use Case Name Lihat Gol. Darah A


Actor User
User memilih menu stok darah A untuk melihat
Description
jumlah stok darah A yang ada.
Pre-Condition User memilih menu stok darah
Post-Condition User dapat melihat informasi jumlah stok darah A
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. User menekan icon 2. Sistem merespon dan
stok darah A masuk ke halaman stok
darah A

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


70

3) Use Case Lihat Gol. Darah B

Tabel 4. 8 Skenario Lihat Gol. Darah B

Use Case Name Lihat Gol. Darah B


Actor User
User memilih menu stok darah B untuk melihat
Description
jumlah stok darah B yang ada.
Pre-Condition User memilih menu stok darah
Post-Condition User dapat melihat informasi jumlah stok darah B
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. User menekan icon 2. Sistem merespon dan
stok darah B masuk ke halaman stok
darah B

4) Use Case Lihat Gol. Darah AB

Tabel 4. 9 Skenario Lihat Gol. Darah AB

Use Case Name Lihat Gol. Darah AB


Actor User
User memilih menu stok darah AB untuk melihat
Description
jumlah stok darah AB yang ada.
Pre-Condition User memilih menu stok darah
User dapat melihat informasi jumlah stok darah
Post-Condition
AB
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. User menekan icon 2. Sistem merespon dan
stok darah AB masuk ke halaman stok
darah AB

5) Use Case Lihat Gol. Darah O

Tabel 4. 10 Skenario Lihat Gol. Darah O

Use Case Name Lihat Gol. Darah O


Actor User
User memilih menu stok darah O untuk melihat
Description
jumlah stok darah O yang ada.
Pre-Condition User memilih menu stok darah

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


71

Post-Condition User dapat melihat informasi jumlah stok darah O


Typical Course of Events Actor Action System Response
1. User menekan icon 2. Sistem merespon dan
stok darah O masuk ke halaman stok
darah O
6) Use Case Lihat Info Rute

Tabel 4. 11 Skenario Lihat Info Rute

Use Case Name Lihat Info Rute


Actor User
User memilih menu info rute untuk melihat rute
Description
terpendek dari lokasi awal ke lokasi tujuan.
User membuka dengan slide left menu kemudian
Pre-Condition
terlihat fitur info rute
User dapat melihat rute terpendek dari lokasi awal
Post-Condition
ke lokasi tujuan
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. User menekan fitur 2. Menampilkan rute
info rute terpendek ke lokasi
tujuan yang dipilih

7) Use Case Lihat Info Lokasi

Tabel 4. 12 Skenario Lihat Info Lokasi

Use Case Name Lihat Info Lokasi


Actor User
User memilih menu info lokasi untuk melihat
Description
lokasi donor darah di dalam maps.
User membuka dengan slide left menu kemudian
Pre-Condition
terlihat fitur info lokasi
User dapat melihat beberapa marker lokasi tujuan
Post-Condition
yang ada di maps
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. User menekan icon 2. Sistem merespon dan
info lokasi pada masuk ke halaman info
menu disebelah lokasi
sebelah kiri

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


72

8) Use Case Lihat Informasi

Tabel 4. 13 Skenario Lihat Informasi

Use Case Name Lihat Informasi


Actor User
User memilih menu informasi untuk melihat
Description
informasi seputar donor darah.
User membuka menu dengan slide left menu
Pre-Condition
kemudian terlihat fitur infomasi.
User dapat melihat beberapa button informasi
Post-Condition
sesuai kebutuhan.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. User menekan icon 2. Sistem merespon dan
informasi pada masuk ke halaman
menu disebelah informasi
sebelah kiri

9) Use Case Lihat Info Donor Darah

Tabel 4. 14 Skenario Lihat Info Donor Darah

Use Case Name Lihat Info Donor Darah


Actor User
User memilih menu info donor darah untuk melihat
Description
informasi apa itu donor darah.
User membuka fitur informasi untuk melihat
Pre-Condition
beberapa pilihan informasi sesuai kebutuhan.
User dapat melihat informasi mengenai pejelasan
Post-Condition
tentang donor darah.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. User menekan 2. Sistem merespon dan
button apa itu donor masuk ke halaman info
darah yang ada donor darah
didalam menu
informasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


73

10) Use Case Lihat Info Transfusi Darah

Tabel 4. 15 Skenario Lihat Info Transfusi Darah

Use Case Name Lihat Info Transfusi Darah


Actor User
User memilih menu info transfusi darah untuk
Description
melihat informasi apa itu transfusi darah.
User membuka fitur informasi untuk melihat
Pre-Condition
beberapa pilihan informasi sesuai kebutuhan.
User dapat melihat informasi mengenai pejelasan
Post-Condition
tentang apa itu transfusi darah.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. User menekan 2. Sistem merespon dan
button apa itu masuk ke halaman info
transfusi darah yang transfusi darah
ada didalam menu
informasi

11) Use Case Lihat Info Manfaat Donor

Tabel 4. 16 Skenario Lihat Info Manfaat Donor

Use Case Name Lihat Info Manfaat Donor Darah


Actor User
User memilih menu info manfaat donor darah
Description
untuk melihat informasi manfaat donor darah.
User membuka fitur informasi untuk melihat
Pre-Condition
beberapa pilihan informasi sesuai kebutuhan.
User dapat melihat informasi mengenai pejelasan
Post-Condition
tentang manfaat donor darah.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. User menekan 2. Sistem merespon dan
button manfaat masuk ke halaman info
donor darah yang manfaat donor darah
ada didalam menu
informasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


74

12) Use Case Lihat Info Syarat Donor

Tabel 4. 17 Skenario Lihat Info Syarat Donor

Use Case Name Lihat Info Syarat Donor Darah


Actor User
User memilih menu info syarat donor darah untuk
Description
melihat informasi syarat donor darah.
User membuka fitur informasi untuk melihat
Pre-Condition
beberapa pilihan informasi sesuai kebutuhan.
User dapat melihat informasi mengenai pejelasan
Post-Condition
tentang syarat donor darah.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. User menekan 2. Sistem merespon dan
button syarat donor masuk ke halaman info
darah yang ada syarat donor darah
didalam menu
informasi

13) Use Case Lihat Info Prosedur Permintaan Darah

Tabel 4. 18 Skenario Lihat Info Prosedur Permintaan Darah

Use Case Name Lihat Info Prosedur Permintaan Darah


Actor User
User memilih menu info prosedur permintaan
Description darah darah untuk melihat informasi prosedur
permintaan darah.
User membuka fitur informasi untuk melihat
Pre-Condition
beberapa pilihan informasi sesuai kebutuhan.
User dapat melihat informasi mengenai pejelasan
Post-Condition
tentang prosedur permintaan darah.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. User menekan 2. Sistem merespon dan
button prosedur masuk ke halaman info
permintaan darah prosedur permintaan
yang ada didalam darah
menu informasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


75

14) Use Case Lihat Panggilan

Tabel 4. 19 Skenario Lihat Panggilan

Use Case Name Lihat Info Panggilan


Actor User
User memilih menu info panggilan untuk melihat
Description informasi informasi nomor telepon PMI yang bisa
dihubungi.
User membuka menu sebelah kanan untuk melihat
Pre-Condition
fitur Info Panggilan.
User dapat melihat informasi mengenai info
Post-Condition
panggilan.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. User menekan fitur 2. Sistem merespon dan
panggilan masuk ke halaman info
panggilan

15) Use Case Panggilan Ke Pertolongan Pertama

Tabel 4. 20 Skenario Panggilan Ke Pertolongan Pertama

Use Case Name Lihat panggilan ke pertolongan pertama


Actor User
User memilih button pertolongan pertama untuk
Description menelpon ke bagian pertolongan pertama pada
UDD PMI
User membuka fitur panggilan untuk melihat
Pre-Condition
beberapa button panggilan yang tersedia.
User dapat menelpon ke bagian pertolongan
Post-Condition
pertama pada UDD PMI.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. User menekan 2. Sistem merespon dan
button Pertolongan siap untuk menelpon ke
pertama yang ada bagian pertolongan
didalam fitur pertama sesuai dengan
panggilan kartu provider yang
anda gunakan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


76

16) Use Case Panggilan Ke Info Darah

Tabel 4. 21 Skenario Panggilan Ke Info Darah

Use Case Name Lihat Info Panggilan Ke Info Darah


Actor User
User memilih button info darah untuk menelpon ke
Description
bagian info darah pada UDD PMI
User membuka fitur panggilan untuk melihat
Pre-Condition
beberapa button panggilan yang tersedia.
User dapat menelpon ke bagian info darah pada
Post-Condition
UDD PMI.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. User menekan 2. Sistem merespon dan
button info darah siap untuk menelpon ke
yang ada di dalam bagian info darah
fitur panggilan sesuai dengan kartu
provider yang anda
gunakan

17) Use Case Lihat Setting

Tabel 4. 22 Skenario Lihat Setting

Use Case Name Lihat Setting


Actor User
User memilih fitur lihat setting untuk melihat
Description informasi mengenai Tanya PMI dan tentang
aplikasi
User membuka menu disebelah kanan dengan cara
Pre-Condition
slide right untuk melihat fitur setting.
User dapat melihat informasi mengenai tanya PMI
Post-Condition
dan tentang aplikasi.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. User menggeser 2. Sistem merespon dan
menu dari kanan ke akan terlihat fitur
kiri untuk melihat setting
fitur setting

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


77

18) Use Case Lihat Tentang Aplikasi

Tabel 4. 23 Skenario Lihat Tentang Aplikasi

Use Case Name Lihat Tentang Aplikasi


Actor User
User memilih button tentang untuk melihat tentang
Description
aplikasi tangsel blood
User membuka fitur setting kemudian akan terlihat
Pre-Condition
button tentang.
User dapat melihat informasi tentang aplikasi yang
Post-Condition
dibuat.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. User masuk ke fitur 2. Sistem merespon dan
setting dan menekan akan terlihat informasi
button tentang tentang aplikasi tangsel
blood

19) Use Case Lihat Tanya PMI

Tabel 4. 24 Skenario Lihat Tanya PMI

Use Case Name Lihat Tanya PMI


Actor User
User memilih button tanya PMI untuk megirimkan
Description tanggapan atau kritik dan saran seputar pelayanan
ke email UDD PMI langsung
User membuka fitur setting kemudian akan terlihat
Pre-Condition
button tanya PMI.
User dapat megirimkan tanggapan atau kritik dan
Post-Condition
saran seputar pelayanan ke email UDD PMI.
Typical Course of Events Actor Action System Response
1. User masuk ke fitur 2. Sistem merespon dan
setting dan menekan muncul tampilan untuk
button tanya PMI memilih email yang
ingin digunakan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


78

4.2.1.4. Gambaran Use Case Diagram

Gambar 4. 10 User Use Case Diagram

Pada penjelesan gambar di atas pengguna yang berperan di


sini adalah para masyarakat yang ingin mengetahui informasi
mengenai lokasi donor darah yang sedang diadakan PMI
Tangerang Selatan. Fitur-fitur seperti stok darah, info rute, info
lokasi dan lainnya bisa digunakan oleh level user ini.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


79

4.2.2. Activity Diagram


Activity diagram adalah gambaran aktivitas-aktivitas yang berjalan
di dalam sistem. Aliran kerja tersebut digambarkan secara grafis. Berikut
adalah activity diagram yang ada pada sistem:

a) Activity Diagram Lihat Stok Darah

Gambar 4. 11 Activity Diagram Lihat Stok Darah

Pada gambar diatas, activity diagram tersebut menjelaskan tentang


aktivitas yang harus dilakukan oleh user untuk dapat masuk ke
halaman stok darah untuk melihat jumlah stok darah A, B, AB dan O yang
tersedia di UDD PMI Tangerang Selatan.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


80

b) Activity Diagram Lihat Gol. Darah A

Gambar 4. 12 Activity Diagram Lihat Gol. Darah A

Pada gambar diatas, activity diagram tersebut menjelaskan


tentang aktivitas yang harus dilakukan oleh user untuk dapat masuk
ke halaman stok darah A untuk melihat jumlah stok darah A yang
tersedia di UDD PMI Tangerang Selatan.

c) Activity Diagram Lihat Gol. Darah B

Gambar 4. 13 Activity Diagram Lihat Gol. Darah B

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


81

Pada gambar diatas, activity diagram tersebut menjelaskan


tentang aktivitas yang harus dilakukan oleh user untuk dapat
masuk ke halaman stok darah B untuk melihat jumlah stok darah B
yang tersedia di UDD PMI Tangerang Selatan.

d) Activity Diagram Lihat Gol. Darah AB

Gambar 4. 14 Activity Diagram Lihat Gol. Darah AB

Pada gambar diatas, activity diagram tersebut menjelaskan


tentang aktivitas yang harus dilakukan oleh user untuk dapat
masuk ke halaman stok darah AB untuk melihat jumlah stok darah
AB yang tersedia di UDD PMI Tangerang Selatan.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


82

e) Activity Diagram Lihat Gol. Darah O

Gambar 4. 15 Activity Diagram Lihat Gol. Darah O

Pada gambar diatas, activity diagram tersebut menjelaskan


tentang aktivitas yang harus dilakukan oleh user untuk dapat
masuk ke halaman stok darah O untuk melihat jumlah stok darah O
yang tersedia di UDD PMI Tangerang Selatan.

f) Activity Diagram Lihat Info Rute

Gambar 4. 16 Activity Diagram Lihat Info Rute

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


83

Pada gambar diatas, activity diagram tersebut menjelaskan


tentang aktivitas yang harus dilakukan oleh user untuk dapat masuk
ke halaman Info Rute untuk melihat jalur rute terpendek menuju
lokasi donor darah yang sudah diagendakan oleh UDD PMI
Tangerang Selatan.

g) Activity Diagram Lihat Info Lokasi

Gambar 4. 17 Activity Diagram Lihat Info Lokasi

Pada gambar diatas, activity diagram tersebut menjelaskan


tentang aktivitas yang harus dilakukan oleh user untuk dapat masuk
ke halaman info lokasi untuk melihat peta lokasi kegiatan donor
darah di UDD PMI Tangerang Selatan.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


84

h) Activity Diagram Lihat Informasi

Gambar 4. 18 Activity Diagram Lihat Informasi

Pada gambar diatas, activity diagram tersebut menjelaskan


tentang aktivitas yang harus dilakukan oleh user untuk dapat
masuk ke halaman informasi untuk melihat informasi yang
dibutuhkan mengenai donor darah di UDD PMI Tangerang Selatan.

i) Activity Diagram Info Donor Darah

Gambar 4. 19 Activity Diagram Info Donor Darah

Pada gambar diatas, activity diagram tersebut menjelaskan


tentang aktivitas yang harus dilakukan oleh user untuk dapat

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


85

masuk ke halaman info donor darah untuk melihat penjelasan


mengenai info donor darah.

j) Activity Diagram Lihat Info Transfusi Darah

Gambar 4. 20 Activity Diagram Lihat Info Transfusi Darah

Pada gambar diatas, activity diagram tersebut menjelaskan


tentang aktivitas yang harus dilakukan oleh user untuk dapat
masuk ke halaman info transfusi darah untuk melihat penjelasan
mengenai info transfusi darah.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


86

k) Activity Diagram Lihat Info Manfaat Donor

Gambar 4. 21 Activity Diagram Lihat Info Manfaat Donor

Pada gambar diatas, activity Diagram tersebut menjelaskan


tentang aktivitas yang harus dilakukan oleh user untuk dapat masuk
ke halaman info manfaat donor untuk melihat penjelasan mengenai
info manfaat donor.

l) Activity Diagram Lihat Info Syarat Donor

Gambar 4. 22 Activity Diagram Lihat Info Syarat Donor

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


87

Pada gambar diatas, activity diagram tersebut menjelaskan


tentang aktivitas yang harus dilakukan oleh user untuk dapat
masuk ke halaman info Syarat Donor untuk melihat penjelasan
mengenai info Syarat Donor.

m) Activity Diagram Lihat Info Prosedur Permintaan Darah

Gambar 4. 23 Activity Diagram Lihat Info Prosedur Permintaan Darah

Pada gambar diatas, activity diagram tersebut menjelaskan


tentang aktivitas yang harus dilakukan oleh user untuk dapat masuk
ke halaman info prosedur permintaan darah untuk melihat
penjelasan mengenai info prosedur permintaan darah.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


88

n) Activity Diagram Lihat Panggilan

Gambar 4. 24 Activity Diagram Lihat Panggilan

Pada gambar diatas, activity diagram tersebut menjelaskan


tentang aktivitas yang harus dilakukan oleh user untuk dapat masuk
ke halaman panggilan untuk melakukan panggilan ke kantor UDD
PMI Tangerang Selatan.

o) Activity Diagram Panggilan Ke Pertolongan Pertama

Gambar 4. 25 Activity Diagram Panggilan Ke Pertolongan Pertama

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


89

Pada gambar diatas, activity diagram tersebut menjelaskan


tentang aktivitas yang harus dilakukan oleh user untuk dapat masuk
ke halaman panggilan ke pertolongan pertama untuk melakukan
panggilan ke kantor UDD PMI Tangerang Selatan yang berkaitan
dengan pertolongan pertama dan biasanya bersifat urgent.

p) Activity Diagram Panggilan Ke Info Darah

Gambar 4. 26 Activity Diagram Panggilan Ke Info Darah

Pada gambar diatas, activity diagram tersebut menjelaskan


tentang aktivitas yang harus dilakukan oleh user untuk dapat masuk
ke halaman panggilan ke info darah untuk melakukan panggilan ke
kantor UDD PMI Tangerang Selatan yang berkaitan dengan info
darah.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


90

q) Activity Diagram Lihat Setting

Gambar 4. 27 Activity Diagram Lihat Setting

Pada gambar diatas, activity diagram tersebut menjelaskan


tentang aktivitas yang harus dilakukan oleh user untuk dapat masuk
ke halaman setting untuk melihat menu tentang dan tanya PMI.

r) Activity Diagram Lihat Tentang Aplikasi

Gambar 4. 28 Activity Diagram Lihat Tentang Aplikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


91

Pada gambar diatas, activity diagram tersebut menjelaskan


tentang aktivitas yang harus dilakukan oleh user untuk dapat masuk
ke halaman tentang aplikasi untuk melihat informasi tentang aplikasi
yang dibuat.

s) Activity Diagram Lihat Tanya PMI

Gambar 4. 29 Activity Diagram Lihat Tanya PMI

Pada gambar diatas, activity diagram tersebut menjelaskan


tentang aktivitas yang harus dilakukan oleh user untuk dapat masuk
ke halaman tanya PMI untuk melakukan pengiriman email yang
berisi kritik atau sarah ke email UDD PMI Tangerang Selatan.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


92

4.2.3. Sequence Diagram


a. Sequence Diagram Lihat Stok Darah

Gambar 4. 30 Sequence Diagram Lihat Stok Darah

Pada gambar tersebut, pengguna memulai untuk membuka


aplikasi dan akan ditampilkan halaman utama, kemudian pengguna
melakukan swipe ke kanan untuk melihat fitur yang ada di kiri.
Kemudian penguna menekan tombol stok darah yang menampilkan
stok darah A, B, AB dan O.

b. Sequence Diagram Lihat Gol. Darah A

Gambar 4. 31 Sequence Diagram Lihat Gol. Darah A

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


93

Pada gambar tersebut, pengguna memulai untuk membuka


aplikasi dan akan ditampilkan halaman utama, kemudian pengguna
melakukan swipe ke kanan untuk melihat fitur yang ada di kiri.
kemudian penguna menekan tombol stok darah yang menampilkan
stok darah A, B, AB dan O dan kemudian pengguna menekan stok
darah A yang akan menampilkan informasi jumlah stok darah
ogolongan A.

c. Sequence Diagram Lihat Gol. Darah B

Gambar 4. 32 Sequence Diagram Lihat Gol. Darah B

Pada gambar tersebut, pengguna memulai untuk membuka


aplikasi dan akan ditampilkan halaman utama, kemudian pengguna
melakukan swipe ke kanan untuk melihat ftur yang ada di kiri.
kemudian penguna menekan tombol stok darah yang menampilkan
stok darah A,B,AB dan O dan kemudian pengguna menekan stok
darah B yang akan menampilkan informasi jumlah stok darah
ogolongan B.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


94

d. Sequence Diagram Lihat Gol. Darah AB

Gambar 4. 33 Sequence Diagram Lihat Gol. Darah AB

Pada gambar tersebut, pengguna memulai untuk membuka


aplikasi dan akan ditampilkan halaman utama, kemudian pengguna
melakukan swipe ke kanan untuk melihat ftur yang ada di kiri.
kemudian penguna menekan tombol stok darah yang menampilkan
stok darah A,B,AB dan O dan kemudian pengguna menekan stok
darah AB yang akan menampilkan informasi jumlah stok darah
ogolongan AB.

e. Sequence Diagram Lihat Gol. Darah O

Gambar 4. 34 Sequence Diagram Lihat Gol. Darah O

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


95

Pada gambar tersebut, pengguna memulai untuk membuka


aplikasi dan akan ditampilkan halaman utama, kemudian pengguna
melakukan swipe ke kanan untuk melihat ftur yang ada di kiri.
kemudian penguna menekan tombol stok darah yang menampilkan
stok darah A,B,AB dan O dan kemudian pengguna menekan stok
darah O yang akan menampilkan informasi jumlah stok darah
ogolongan O.

f. Sequence Diagram Lihat Info Rute

Gambar 4. 35 Sequence Diagram Lihat Info Rute

Pada gambar tersebut, pengguna memulai untuk membuka


aplikasi dan akan ditampilkan halaman utama, kemudian pengguna
melakukan swipe ke kanan untuk melihat ftur yang ada di kiri.
kemudian penguna menekan tombol info rute yang menampilkan
rute jalan terpendek menuju lokasi donor darah.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


96

g. Sequence Diagram Lihat Info Lokasi

Gambar 4. 36 Sequence Diagram Lihat Info Lokasi

Pada gambar tersebut, pengguna memulai untuk membuka


aplikasi dan akan ditampilkan halaman utama, kemudian pengguna
melakukan swipe ke kanan untuk melihat ftur yang ada di kiri.
kemudian penguna menekan tombol info lokasi yang menampilkan
peta lokasi kegiatan donor darah di setiap daerah yang sudah
diagendakan.

h. Sequence Diagram Lihat Informasi

Gambar 4. 37 Sequence Diagram Lihat Informasi

Pada gambar tersebut, pengguna memulai untuk membuka


aplikasi dan akan ditampilkan halaman utama, kemudian pengguna
melakukan swipe ke kanan untuk melihat ftur yang ada di kiri.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


97

kemudian penguna menekan tombol informasi yang menampilkan


halaman informasi.

i. Sequence Diagram Lihat Info Donor Darah

Gambar 4. 38 Sequence Diagram Lihat Info Donor Darah

Pada gambar tersebut, pengguna memulai untuk membuka


aplikasi dan akan ditampilkan halaman utama, kemudian pengguna
melakukan swipe ke kanan untuk melihat fitur yang ada di kiri.
kemudian penguna menekan tombol informasi yang menampilkan
halaman informasi, lalu pengguna menekan tombol info donor darah
yang akan menampilkan informasi mengenai donor darah.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


98

j. Sequence Diagram Lihat Info Transfusi Darah

Gambar 4. 39 Sequence Diagram Lihat Info Transfusi Darah

Pada gambar tersebut, pengguna memulai untuk membuka


aplikasi dan akan ditampilkan halaman utama, kemudian pengguna
melakukan swipe ke kanan untuk melihat fitur yang ada di kiri.
kemudian penguna menekan tombol informasi yang menampilkan
halaman informasi, lalu pengguna menekan tombol info transfusi
darah yang akan menampilkan informasi mengenai info transfusi
darah.

k. Sequence Diagram Lihat Info Manfaat Donor

Gambar 4. 40 Sequence Diagram Lihat Info Manfaat Donor

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


99

Pada gambar tersebut, pengguna memulai untuk membuka


aplikasi dan akan ditampilkan halaman utama, kemudian pengguna
melakukan swipe ke kanan untuk melihat fitur yang ada di kiri.
kemudian penguna menekan tombol informasi yang menampilkan
halaman informasi, lalu pengguna menekan tombol info manfaat
donor darah yang akan menampilkan informasi mengenai info
manfaat donor darah.

l. Sequence Diagram Lihat Info Syarat Donor

Gambar 4. 41 Sequence Diagram Lihat Info Syarat Donor

Pada gambar tersebut, pengguna memulai untuk membuka


aplikasi dan akan ditampilkan halaman utama, kemudian pengguna
melakukan swipe ke kanan untuk melihat fitur yang ada di kiri.
kemudian penguna menekan tombol informasi yang menampilkan
halaman informasi, lalu pengguna menekan tombol info syarat
donor darah yang akan menampilkan informasi mengenai info syarat
donor darah.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


100

m. Sequence Diagram Lihat Info Prosedur Permintaan Darah

Gambar 4. 42 Sequence Diagram Lihat Info Prosedur Permintaan Darah

Pada gambar tersebut, pengguna memulai untuk membuka


aplikasi dan akan ditampilkan halaman utama, kemudian pengguna
melakukan swipe ke kanan untuk melihat fitur yang ada di kiri.
kemudian penguna menekan tombol informasi yang menampilkan
halaman informasi, lalu pengguna menekan tombol info prosedur
permintaan darah yang akan menampilkan informasi mengenai info
prosedur permintaan donor darah.
n. Sequence Diagram Lihat Panggilan

Gambar 4. 43 Sequence Diagram Lihat Panggilan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


101

Pada gambar tersebut, pengguna memulai untuk membuka


aplikasi dan akan ditampilkan halaman utama, kemudian pengguna
melakukan swipe ke kiri untuk melihat fitur yang ada di kanan.
kemudian penguna menekan tombol panggilan yang menampilkan
halaman panggilan.
o. Sequence Diagram Panggilan Ke Pertolongan Pertama

Gambar 4. 44 Sequence Diagram Panggilan Ke Pertolongan Pertama

Pada gambar tersebut, pengguna memulai untuk membuka


aplikasi dan akan ditampilkan halaman utama, kemudian pengguna
melakukan swipe ke kiri untuk melihat fitur yang ada di kanan.
kemudian penguna menekan tombol panggilan yang menampilkan
halaman panggilan, lalu pengguna menekan tombol panggil ke
pertolongan pertama yang akan melakukan panggilan melalui
provider pengguna.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


102

p. Sequence Diagram Panggilan Ke Info Darah

Gambar 4. 45 Sequence Diagram Panggilan Ke Info Darah

Pada gambar tersebut, pengguna memulai untuk membuka


aplikasi dan akan ditampilkan halaman utama, kemudian pengguna
melakukan swipe ke kiri untuk melihat fitur yang ada di kanan.
kemudian penguna menekan tombol panggilan yang menampilkan
halaman panggilan, lalu pengguna menekan tombol panggil ke info
darah yang akan melakukan panggilan melalui provider pengguna.

q. Sequence Diagram Lihat Setting

Gambar 4. 46 Sequence Diagram Lihat Setting

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


103

Pada gambar tersebut, pengguna memulai untuk membuka


aplikasi dan akan ditampilkan halaman utama, kemudian pengguna
melakukan swipe ke kiri untuk melihat fitur yang ada di kanan.
kemudian penguna menekan tombol setting yang menampilkan
halaman setting.
r. Sequence Diagram Lihat Tentang Aplikasi

Gambar 4. 47 Sequence Diagram Lihat Tentang Aplikasi

Pada gambar tersebut, pengguna memulai untuk membuka


aplikasi dan akan ditampilkan halaman utama, kemudian pengguna
melakukan swipe ke kiri untuk melihat fitur yang ada di kanan.
kemudian penguna menekan tombol setting yang menampilkan
halaman setting, lalu pengguna menekan tombol tentang yang akan
menampilkan halaman tentang info aplikasi.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


104

s. Sequence Diagram Lihat Tanya PMI

Gambar 4. 48 Sequence Diagram Lihat Tanya PMI

Pada gambar tersebut, pengguna memulai untuk membuka


aplikasi dan akan ditampilkan halaman utama, kemudian pengguna
melakukan swipe ke kiri untuk melihat fitur yang ada di kanan.
Kemudian penguna menekan tombol setting yang menampilkan
halaman setting, lalu pengguna menekan tombol tanya PMI yang
akan menampilkan halaman email untuk mengirimkan kritik
amupun saran kepada UDD PMI Tangerang Selatan.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


105

4.2.4. Class Diagram

Gambar 4. 49 Class Diagram Sistem PMI

Class Diagram menggambarkan struktur objek sistem, pada


gambar menggambarkan tentang class diagram yang dibuat penulis.
Terlihat dari aplikasi yang dibuat penulis terdapat beberapa class yang
saling berhubungan, yaitu MenuActivity, SplashIntro, StokDarahFragment,
InfoLokasiFragment, InfoRute, InformasiFragment, SettingFragment,
PanggilanFragment dan HomeFragment.

4.2.5. Tahap Perancangan Database


Aplikasi ini merupakan aplikasi mobile berbasis client server, dan
memerlukan sebuah database menjalankan fungsinya. Perancangan
database pada aplikasi pencarian lokasi donor darah dirancang dengan dua
database, yaitu database untuk fitur Info rute dan Info lokasi dimana Info
rute menggunakan database SQLite dan info lokasi menggunakan database
server MySQL yang sudah di hosting, pada gambar 4.50 berikut adalah
model logic database server pada aplikasi pencarian lokasi donor darah.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


106

Gambar 4. 50 Model Logic Database Server

Gambar diatas merupakan model logic database server SQLite untuk


fitur info rute, dimana terdapat 3 tabel, yaitu: tabel graph, tabel
lokasi_donor dan tabel perimpangan. Tabel graph berfungsi untuk
menyimpan data graph berupa node dan bobot, tabel lokasi_donor
berfungsi untuk menyimpan data nama lokasi dan koordinatnya,
sedangkan tabel persimpangan berfungsi untuk menyimpan data
persimpangan berupa koordinat. Berikut adalah pejelasan dari data base
diatas berupa tabel:

Tabel 4. 25 Keterangan Atribut dari tabel Graph

No Nama Field Tipe Data Null Keterangan

1 id int Null Id graph

2 simpul_awal int Null Titik awal graph

3 simpul_tujuan int Null Titik akhir graph

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


107

4 jalur text Null Node dan koordinat


yang akan dilewati

5 bobot double Null jarak yang dilewati

Tabel 4. 26 Keterangan Atribut dari tabel lokasi_donor

No Nama Field Tipe Data Null Keterangan

1 id int Null Id lokasi_donor

2 lokasi_donor vachar Null Nama lokasi (a,b,c,d,e)

3 koordinat text Null Koordinat dari lokasi


donor darah

Tabel 4. 27 Keterangan Atribut dari tabel persimpangan

No Nama Field Tipe Data Null Keterangan

1 id int Null Id persimpangan

2 nama vachar Null Nama persimpangan

3 simpul vachar Null Node persimpangan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


108

4.2.5. Tahap Perancangan User Interface


4.2.5.1. Desain Interface Splashscreen 4.2.5.2. Desain Interface Home

Gambar 4. 51 Desain Interface Halaman Splashscreen Gambar 4. 52 Desain Interface Halaman Home

Pada gambar merancangan Pada gambar merupakan


tampilan splashscreen awal ketika muncul rancangan tampilan menu
pertama kali aplikasi dibuka. home setelah melewati
splashscreen.

4.2.5.3. Desain Interface Stok Darah 4.2.5.4. Desain Interface Info Rute

Gambar 4. 53 Desain Interface Halaman stok darah Gambar 4. 54 Desain Interface Halaman info rute

Pada gambar merupakan Pada gambar merupakan rancangan


rancangan tampilan menu stok darah tampilan menu info rute yang menampilkan
yang berisi 4 macam golongan darah info jalur rute terpendek menuju lokasi
yaitu A, B, AB dan O. donor darah.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


109

4.2.5.5. Desain Interface Info Lokasi 4.2.5.7. Desain Interface Panggilan

Gambar 4. 55 Desain Interface Halaman info lokasi Gambar 4. 57 Desain Interface Halaman panggilan

Pada gambar diatas merupakan Pada gambar diatas merupakan


rancangan tampilan menu info lokasi rancangan tampilan menu panggilan yang
yang menampilkan peta lokasi kegiatan menampilkan pilihan panggilan ke bagian
donor darah di UDD PMI Tangerang pertolonga pertama dan info darah kepada
Selatan. karyawan yang ada di UDD PMI Tangerang
4.2.5.6. Desain Interface Informasi Selatan.
4.2.5.8. Desain Interface Setting

Gambar 4. 56 Desain Interface Halaman informasi

Pada gambar diatas merupakan Gambar 4. 58 Desain Interface Halaman panggilan


rancangan tampilan menu informasi
yang menampilkan pilihan informasi Pada gambar merupakan rancangan
yang dibutuhkan oleh pengguna. tampilan menu setting yang menampilkan
pilihan tanya ke PMI dan info tentang
aplikasi.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


4.3.Tahap Implementation (Implementation Phase)
4.3.1. Implementasi Pengkodean
Setelah use case diagram, activity diagram, class diagram,
merancang database dan membuat rancanga user interface aplikasi dibuat
selanjutnya adalah tahap pengkodean. Pada tahap ini pengkodean
menggunakan bahasa pemograman java dan memakai Eclipse Juno 2013.

4.3.2. Tahap Testing


Pada tahap ini akan dilakukan pengujian aplikasi. Pengujian ini
dilakukan untuk memastikan bahwa program dapat berjalan dengan baik
saat digunakan. Dari setiap tes yang dilakukan tidak menutup kemungkinan
terdapat kesalahan dari aplikasi yang sudah di tes, namun dengan
dilakukannya pengujian ini setidaknya dapat meminimalisir kesalahan yang
ada pada aplikasi. Penguji menggunakan blackbox testing dalam pengujian
ini.

Tabel 4. 28 Tabel Hasil Pengujian kepada Bapak. Guntur


(Direktur PMI Tangerang Selatan)

Pengujian / Hasil yang Hasil


No Tampilan Paraf
Fitur diharapkan Pengujian

1 Tampilan User dapat melihat


halaman tampilan splascreen
splashscreen aplikasi

Berhasil

110
111

2 Tampilan User dapat melihat


halaman halaman menu
menu home home

Berhasil

3 Tampilan User dapat melihat


halaman halaman stok darah
stok darah yang berisi jumlah
stok darah dari
masing-masing
golongan darah Berhasil

4 Tampilan User dapat melihat


halaman tampilan info rute
info rute yang berisi map
lokasi yang
nantinya user akan
memilih lokasi
Berhasil
donor darah

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


112

5 User dapat melihat


beberapa lokasi
donor darah,
a (RS Permata
Pamulang),
b (GKI Sarua Indah
Tangerang Berhasil
Selatan),
c (Bintaro X
Change Mall),
d (Dompet Dhuafa),
e (UMJ Jakarta).

6 Ketika user
memilih lokasi
tujuan, muncul
informasi “tap pada
peta untuk
menentukan posisi
user berada” Berhasil

7 Ketika user
memilih lokasi
tujuan a (RS
Permata
Pamulang), muncul Berhasil
tampilan rute jalan
*Belum
muncul
nama

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


113

8 Ketika user
memilih lokasi
tujuan b (GKI Sarua
Indah Tangerang
Selatan), muncul Berhasil
tampilan rute jalan
*Belum
muncul
nama

9 Ketika user
memilih lokasi
tujuan c (Bintaro X
Change Mall),
muncul tampilan Berhasil
rute jalan *Belum
muncul
nama

10 Ketika user
memilih lokasi
tujuan d (Dompet
Dhuafa), muncul
tampilan rute jalan Berhasil
*Belum
muncul
nama

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


114

11 Ketika user
memilih lokasi
tujuan e (UMJ
Jakarta), muncul
tampilan rute jalan Berhasil
*Belum
muncul
nama

12 Tampilan User dapat melihat


halaman tampilan lokasi
info lokasi donor darah secara
keseluruhan di map
Berhasil

13 Tampilan User dapat melihat


halaman tampilan informasi
informasi yang berisi
penjelasan seputar
donor darah Berhasil

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


115

14 Tampilan User dapat melihat


halaman tampilan panggilan
panggilan yang berisi
informasi lokasi
UDD PMI
Tangerang Selatan,
nomor telepon info
darah dan nomor Berhasil
telepon pertolongan
pertama yang bisa
langsung
melakukan
panggilan dr
provider yang user
gunakan

15 Tampilan User dapat melihat


halaman tampilan halaman
setting setting yang berisi
Tanya PMI yang
bisa kita kirim
melalui email, dan Berhasil
tentang aplikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


116

Penulis juga melakukan pengujian terhadap 5 responden di wilayah


Tangerang Selatan, pada pengujian ini kelima responden mengisi form pengujian
seperti tabel 4.28, Berikut adalah tabel hasil pengujian dari kelima responden.

Tabel 4. 29 Tabel Pengujian terhadap 5 responden

No Nama Responden Komentar Pengujian


1 Dwitetriani Desiyanti Berhasil
2 Ridho Ihsani Pada fitur info rute, tidak muncul marker lokasi
3 Syahrullah Fitur berhasil sesuai gambar
4 Indra Kurniawan Pada fitur info rute terlalu repot karena harus
menentukan lokasi sendiri tanpa GPS
5 Mustaftih Irsal U. Pada fitur info rutesedikit merepotkan karena
harus menentukan lokasi awal sendiri, tidak
langsung terdeteksi otomatis dari GPS.
Pada fitur halaman info lokasi, tidak ada
marker lokasinya.

Pada pengujian terhadap kelima responden diatas, penulis meyimpulkan


bahwa masih ada beberapa kekurangan dari aplikasi yang dibuat yaitu, pada fitur
info rute tidak muncul marker, lokasi user masih belum menggunakan GPS, dan
pada fitur halaman info harus di tap terlebih dahulu baru terlihat markernya.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1.Hasil
5.1.1 Hasil Tampilan User Interface 1. Tampilan Halaman Stok Darah
5. Tampilan Halaman Splashscreen

Gambar 5. 1 Tampilan Halaman Stok Darah


Gambar merupakan tampilan
Gambar 5. 2 Tampilan Halaman Splashscreen
stok darah aplikasi. Halaman ini
Gambar merupakan tampilan
adalah halaman fitur stok darah yang
splashscreen aplikasi. Halaman ini
berisi pilihan informasi stok darah
adalah halaman awal muncul saat
golongan darah A, B, AB dan O.
pertama kali aplikasi dijalankan.
4. Tampilan Halaman Info Rute
6. Tampilan Halaman Home

Gambar 5. 4 Tampilan Halaman Info Rute


Gambar merupakan tampilan
Gambar 5. 3 Tampilan Halaman Home
Gambar merupakan tampilan info rute aplikasi. Halaman ini adalah

home aplikasi. Halaman ini adalah halaman fitur info rute yang berisi peta

halaman beranda yang muncul jalur terdekat menuju lokasi donor

setelah splashcreen dijalankan. darah.

117
118

5. Tampilan Halaman Info Lokasi 7. Tampilan Halaman Panggilan

Gambar 5. 8 Tampilan Halaman Panggilan


Gambar 5. 5 Tampilan Halaman Info lokasi

Gambar merupakan tampilan Gambar merupakan tampilan

info lokasi aplikasi. Halaman ini adalah panggilan aplikasi. Halaman ini adalah

halaman fitur info lokasi yang halaman fitur panggilan yang berfungsi

menampilkan peta lokasi-lokasi donor untuk melakukan panggilan kepada

darah yang sudah diagendakan oleh UDD pihak UDD PMI untuk kepentingan

PMI Tangerang Selatan. darurat pertolongan pertama maupun

6. Tampilan Halaman Informasi informasi tentang info darah.

8. Tampilan Halaman Setting

Gambar 5. 6 Tampilan Halaman Informasi


Gambar merupakan tampilan
informasi aplikasi. Halaman ini Gambar 5. 7 Tampilan Halaman Panggilan
Gambar merupakan tampilan
adalah halaman fitur informasi yang
halaman panggilan aplikasi yang
menampilkan pilihan informasi yang
berfungsi untuk melakukan
dibutuhkan pengguna.
panggilan langsung dari smartphone
kita ke UDD PMI.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


119

5.2. Pembahasan
Sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah,
maka dalam pembahasan ini akan dipaparkan mengenai hubungan antara
rumusan masalah dan hasil penelitian dimana penulis akan mencoba
mencari kesimpulan yang dapat menjawab rumusan masalah yang sudah
ditentukan.

bagaimana merancang aplikasi pencarian lokasi lokasi donor darah


terdekat PMI Tangerang Selatan berbasis android?

Dalam perancangan aplikasi ini pertama penulis mencoba


mengidentifikasikan kebutuhan yang diperlukan untuk membangun aplikasi
ini. Penulis melakukan wawancara kepada seorang direktur UDD PMI
Tangerang Selatan yaitu Bapak. Dr. Alwan. Dan salah seorang karyawan
bagian marketing. Melalui wawancara tersebut penulis mendapat berbagai
solusi yang bisa diimplementasikan mengenai betapa pentingnya informasi
lokasi donor darah dalam upaya pemenuhan stok darah di UDD tersebut.

Setelah ditentukan akan membangun aplikasi seperti apa selanjutnya


penulis memilih metode pengembangan yang akan dipakai dalam
pengembangan aplikasi ini. Penulis memilih menggunakan metode
pengembangan sistem Rapi Application Development (RAD). Pemilihan
metode RAD ini dikarenakan aplikasi yang dibuat tidak terlalu rumit
sehingga tidak memerlukan waktu yang panjang, hal ini sesuai dengan
tujuan RAD yang dikemukakan oleh Kendall (2010) yaitu RAD digunakan
untuk menghemat waktu antara perancangan dan penerapan sistem
informasi.

Terakhir pada fase implementasi penulis melakukan implementasi


aplikasi yagng telah dibuat di perangkat user. Selalin melakukan uji coba
langsung pada perangkat user, penulis juga melakukan pengujian software
menggunakan metode blackbox testing. Hasil pengujian ini dapat dilihat
pada bab empat

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Setelah menyelesaikan serangkaian tahapan dalam merancang dan
membangun aplikasi pencarian lokasi donor darah UDD PMI Tangerang
Selatan dengan menggunakan perhitungan algoritma Floyd Warshall pada
sistem operasi Android yang dimulai dari pengumpulan data tentang
lokasi donor darah yang ada di Tangerang Selatan dan teknologi Android
hingga pada tahapan pengujian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan
di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Aplikasi yang dibangun sudah berjalan pada perangkat Android dan bisa
mengakses konten yang berada pada database di server melalui mesin
penghubung, serta berhasil menunjukkan arah rute terpendek menuju lokasi
donor darah yang diinginkan.
2. Berbagai software (berbagai versi OS android) yang berbeda, dapat
menjalankan semua fitur aplikasi dengan baik.
3. Aplikasi Pencarian lokasi UDD PMI Tangerang Selatan sudah bisa
menampilkan beberapa fitur seperti, stok darah info lokasi, panggilan dan
lain-lain, serta menemukan rute terpendek dengan menerapkan algoritma
Floyd-Warshall.

120
121

6.2. Saran
Beberapa hal yang disarankan dalam pengembangan aplikasi
pencarian lokasi donor darah UDD PMI Tangerang Selatan dengan menerapkan
algoritma Floyd-Warshall pada sistem operasi Android ini adalah sebagai berikut:

1. Pada pengembangan aplikasi selanjutnya diharapkan sudah mampu


menampilkan data jalan yang mencakup jenis jalan (jalan utama dan jalan
kecil) serta mampu menyesuaikan dengan kondisi lalu lintas jalan yang
berada di kota Tangerang Selatan.
2. Pada pengembangan aplikasi pencarian lokasi donor darah selanjutnya
diharapkan memiliki lebih banyak fitur lain pada bagian menu aplikasi.
3. Pada pengembangan aplikasi pencarian lokasi donor darah selanjutnya
diharapkan dapat dioperasikan tidak hanya di smartphone android saja,
melainkan juga bisa dioperasikan pada platform yang lain.
4. Sistem yang dibuat untuk update database masih statis (belum dinamis).
5. Pada hasil pengujian blackbox testing masih ada beberapa fitur yang kurang
menarik, seperti: tidak terdapat marker lokasinya sehingga untuk penelitian
selanjutnya bisa menampilkan marker lokasi agar lebih menarik.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


122

DAFTAR PUSTAKA

Aprian Raden. (2007). Perbandingan Algoritma Dijkstra dan Algoritma Floyd-


Warshall dalam Penentuan Lintasan Terpendek (Single Pair Shortest Path).
Makalah If2251 Strategi Algoritmik.

Ardiansyah Irfan, Kusuma Dimara Hakim. (2012). The Design of an Application


to Determine the Shortest Path of Purbalingga Tourist at Traction Using
Floyd Algorithm. November.

Ariani Tyas Sukrisno, Arief Rahman. Perancangan Prototype Dynamic Exit Sign
Dengan Mengembangkan Metode Floyd-Warshall Algorithmpada
Perancangan Proses Evakuasi Gedung Bertingkat.ITS.2014.

Hendra I. Mohammad. (2014). Rancang Bangun Aplikasi Pencarian Jalur


Terpendek Menggunakan Algoritma Floyd Warshall (Studi Kasus Kota
Singkawang.

Hougardy, Stefan. The Floyd-Warshall Algorithm on Graphs with Negative Cycles.


http://www.or.uni-bonn.de/~hougardy/paper/Floyd-Warshall.pdf. 2010.

http://www.beritasatu.com/kesehatan/368057-menkes-produksi-darah-nasional-
masih-kurang-500000-kantong.html

http://tangselpos.co.id/2015/05/07/pmi-tak-sanggup-penuhi-stok-darah/
Khairurrazi Budiarsyah, Dibi. Algoritma Djikstra, Bellman-Ford, Dan Floyd-
Warshall Untuk Mencari Rute Terpendek Dari Suatu Graf. Program Studi
Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Teknologi Bandung. 2010.

Ramadhan, Fahmi. Algoritma Bellman-Ford dan Floyd-Warshall.


http://fahmiramadhan.files.wordpress.com/2009/03/algoritma-floyd-
warshall-dan-bellman-ford.pdf. 2009

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


123

Rudi Y. Kriswanto, Kristoforus R.Jawa Bendi, and Aliyanto Arif. (2014).


Penentuan Jarak Terpendek Rute Transmusi dengan Algoritma Floyd-
Warshall. SEMANTIK, November.

S. Hermawan, Mudah Membuat Aplikasi Android, Andi, Yogyakarta, 2011.

Wikipedia. 2016. Algoritma Floyd-Warshall. (URL: http://www.wikipedia.com/).


Diakses tanggal 5 September 2016.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Anda mungkin juga menyukai