Anda di halaman 1dari 96

TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI


MONITORING DAN POTENSI KRIMINALITAS
BERBASIS WEB DAN ANDROID

Disusun oleh:
Indra Cahya Edytya
461304314

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2017
1

TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI


MONITORING DAN POTENSI KRIMINALITAS
BERBASIS WEB DAN ANDROID

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Diajukan Oleh :
Indra Cahya Edytya
461304314

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2017
2

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : INDRA CAHYA EDYTYA


NBI : 461304314
PROGRAM STUDI : Teknik Informatika
FAKULTAS : Teknik
JUDUL : RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI
MONITORING DAN POTENSI KRIMINALITAS
BERBASIS WEB DAN ANDROID

Mengetahui / Menyetujui
Dosen Pembimbing

Ir. Sugiono, MT
NPP. 20460.96.0502

Dekan Fakultas Teknik Ketua Program Studi


Universitas 17 Agustus 1945 Teknik Informatika
Surabaya Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya

Dr.Ir.H. Muaffaq Achmad Jani,M.Eng Geri Kusnanto,S.Kom, MM


NPP. 20450.00.0515 NPP. 20460.94.0401
3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah yang Maha Kuasa yang
senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga dapat terselesaikan
Tugas Akhir yang berjudul :

“ RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING DAN


POTENSI KRIMINALITAS BERBASIS WEB DAN ANDROID ”.

Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan


menyelesaikan studi di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Penulis menyadari
bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak dari masa perkuliahan
sampai pada penyusunan tugas akhir ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk
menyelesaikan tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1) Ir.Sugiono, MT selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu,
tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini;
2) Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan dukungan material dan
moral;
3) Sahabat yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tugas akhir ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Surabaya, x Januari 2018

Penulis
4

PERNYATAAN KEASLIAN DAN PERSETUJUAN PUBLIKASI


TUGAS AKHIR

Saya yang bertanda tangan di bawah ini


Nama : Indra Cahya Edytya
NBI : 461304314
Fakultas / Program Studi : Teknik/ Teknik Informatika
Judul Tugas Akhir : Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring dan
Potensi Kriminalitas Berbasis Web dan Android

menyatakan denga sesungguhnya bahwa :


1. Tugas akhir dengan judul diatas bukan merupakan tiruan atau duplikasi
dari tugas akhir yang sesudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai
untuk mendapatkan gelar sarjana teknik di lingkungan Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya maupun di perguruan tinggi atau instansi
manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan
sebagaimana mestinya.
2. Tugas akhir dengan judul diatas bukan merupakan plagiarisme, pencurian
hasil karya milik orang lain, hasil kerja orang lain untuk kepentingan saya
karena hubungan material maupun nonmaterial, ataupun segala
kemungkinan lain yang pada hakekatnya bukan merupakan karya tulis
tugas akhir saya secara orisinil dan otentik.
3. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan hak atas tugas
akhir ini kepada Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya untuk menyimpan,
mengalih media/ format kan koma mengelola dalam bentuk pangkalan
data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai
pemilik hak cipta.
4. Pernyataan ini saya buat dengan kesadaran sendiri dan tidak atas tekanan
ataupun paksaan dari pihak manapun demi menegakkan integritas
akademik di institusi ini dan bila kemudian hari diduga kuat ada ketidak
sesuaian antara fakta dengan kenyataan ini, Saya bersedia diproses oleh
tim Fakultas yang dibentuk untuk melakukan verifikasi, dengan sanksi
terberat berupa pembatalan kelulusan/ kesarjanaan.

Surabaya, x Januari 2018

Indra Cahya Edytya


461304314
5

ABSTRAK

Nama : Indra Cahya Edytya


Program Studi : Teknik Informatika
Judul : Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring dan Potensi
Kriminalitas Berbasis Web dan Android

Pada penelitian ini akan menggunakan sistem informasi geografis dan data
percobaan tentang kriminalitas. Melalui sistem ini masyarakat dapat melihat
pemetaan kriminalitas dan melaporkan kejadian kriminal. Sistem ini berupa
aplikasi web dan mobile, saat ini kemungkinan besar masyarakat telah memiliki
smartphone maka aplikasi mobile merupakan pilihan yang tepat. Masyarakat tidak
akan kesulitan untuk mengakses dan melaporkan kriminalitas yang akan dan telah
terjadi, mereka dapat melapor kepada pihak kepolisian melalui aplikasi mobile.
Sedangkan aplikasi yang berbasis web akan digunakan oleh pihak kepolisian.

Kata kunci : Sistem Informasi Geografis, pemetaan kriminalitas, pengaduan


kriminalitas
6

ABSTRACT

Name : Indra Cahya Edytya


Study Program : Informatic Engineering
Title : Design and Build of Monitoring and Crime Potential
Information System Web and Android Based

In this research will use geographic information system and trial data
about criminality. Through this system people can see crime mapping and report
criminal incidents. This system is a web and mobile application, currently most
likely the community already has a smartphone then the mobile application is the
right choice. The public will have no difficulty in accessing and reporting the
criminality that will and has happened, they can report to the police through a
mobile application. While web-based applications will be used by the police.

Keywords: Geographic Information System, crime mapping, crime complaint.


7

DAFTAR ISI
8

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR RUMUS

DAFTAR NOTASI

DAFTAR LAMPIRAN
9

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tindakan kriminal sering terjadi tanpa mengenal waktu dan tempat, hal
tersebut sangat meresahkan keamanan dan kenyamanan masyarakat. Dewasa
ini kriminalitas masih cukup tinggi khususnya dalam kota-kota besar di
Indonesia . Tiga daerah dengan jumlah kriminalitas tertinggi tahun 2014
menurut BPS (Badan Pusat Statistik) adalah Metro Jaya, Sumatra Barat, Jawa
Barat. Secara umum Jenis kejahatan itu terbagi atas empat kategori yaitu
tindak kejahatan konvensional, tindak kejahatan transnasional, tindak
kejahatan kontijensi, dan tindak kejahatan terhadap kekayaan negara.
POLRI (Polisi Republik Indonesia) merupakan instansi yang diharapkan
dapat memberikan keamanan dan perlindungan bagi masyarakat. Saat ini
peran kepolisian sudah cukup baik dalam melakukan pencegahan dan
penanganan kriminalitas namun kurang maksimal. Selain itu Indonesia
merupakan negara yang luas dan berbentuk kepulauan maka diperlukan
komunikasi yang baik antar instansi kepolisian agar dapat menganalisa
dengan baik kriminalitas yang terjadi di Indonesia. Terdapat website resmi
milik POLRI yang menangani data kriminalitas yaitu www.ncic.polri.go.id.
Dalam website tersebut data tidak update hingga tahun 2016, data yang
disajikan tidak lengkap dari seluruh wilayah indonesia. Selain itu beberapa
kekurangan lain yaitu kurangnya transparasi informasi kepada masyarakat
mengenai kejadian kriminal, masih sulitnya pencarian informasi sebaran
kriminal yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, informasi yang ada masih
tersebar di berbagai media dan website-website media massa dan belum
terdapat sistem untuk menggabungkan data-data tersebut ke dalam suatu
wadah yang bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat.
Melihat kondisi yang telah dijelaskan sebelumnya maka pada
penelitian ini dibuat sistem untuk memecahkan masalah tersebut, diperlukan
sistem yang dapat menampung seluruh data kriminalitas di Indonesia dan
dapat diakses masyarakat. Sistem ini berupa aplikasi web dan mobile karena
10

saat ini kemungkinan besar masyarakat telah memiliki smartphone maka


aplikasi mobile merupakan pilihan yang tepat. Masyarakat tidak akan
kesulitan untuk mengaksesnya dan melaporkan kriminalitas yang akan dan
telah terjadi, mereka dapat melapor kepada pihak kepolisian melalui aplikasi
mobile. Sedangkan aplikasi yang berbasis web akan digunakan oleh pihak
kepolisian.
Hasil penggunaan aplikasi ini yaitu diharapkan akan terjadi transparansi
informasi kriminalitas dan kepercayaan antara polisi dan masyarakat semakin
baik, meningkatkan kewaspadaan warga mengenai kriminalitas yang terjadi
disekitarnya yang kemudian dapat menurunkan angka kriminalitas.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan indikator adanya permasalahan yang dijabarkan dalam
latar belakang tersebut di atas, maka dalam penelitian ini masalah yang
dipilih untuk diteliti adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana membuat rancangan dan membangun sistem monitoring dan
potensi kriminalitas berbasis web dan android ?
2. Bagaimana mendapatkan dengan cepat pemetaan dan data kriminalitas ?

Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka dalam penelitian ini


akan dibatasi dalam ruang lingkup sebagai berikut :
1. Aplikasi mobile berjalan pada sistem operasi android, minimal versi 4
(kitkat).
2. Aplikasi dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman java,
PHP, javascript, HTML, CSS dan MySQL sebagai databasenya .
11

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Membuat rancangan sistem monitoring dan potensi kriminalitas berbasis
web dan android .
2. Membuat aplikasi monitoring dan potensi kriminalitas berbasis web dan
android.
3. Mendapatkan dengan cepat pemetaan dan data kriminalitas .

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap penelitian
di bidang sistem informasi geografis yang nantinya dapat dikembangkan dan
dapat diterapkan.

1.5 Metodologi Penelitian


Untuk memecahkan permasalahan penelitian tersebut, pendekatan yang
digunakan mengacu pada aturan SDLC (Software Developmen Life Cycle)
yaitu salah satu urutan siklus pengembangan suatu perangkat lunak.

1. Perencanaan dan Analisis Sistem


Perencanaan dan analisis sistem ini dilakukan dengan observasi,
wawancara dan studi terhadap sampel dokumen yang dipilih. Pada
tahapan ini juga dilakukan analisis terhadap kebutuhan sistem. Analisis
ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kebutuhan user
terhadap sistem serta mengalisis elemen – elemen yang dibutuhkan oleh
sistem. Pada tahap ini dilakukan studi terhadap sistem yang telah ada.
Studi ini dilakukan untuk memperoleh gambaran dari sistem itu sendiri
serta meneliti kelebihan dan kekurangan dari sistem tersebut.
Dengan hasil analisis kebutuhan studi ini dapat ditentukan cakupan
dan fungsi yang harus ada dalam sistem serta seberapa jauh sistem yang
12

baru ini dapat bekerja. Dengan analisis ini juga bisa diketahui elemen –
elemen pendukung yang dibutuhkan dalam penerapan sistem.

2. Definisi Kebutuhan
Setelah analisis kebutuhan dilakukan langkah berikutnya adalah
secara jelas mendefinisikan dan mendokumentasikan persyaratan produk.
Hal ini dilakukan melalui SRS (Software Requirement Specification)
yang terdiri dari semua persyaratan produk yang akan dirancang dan
dikembangkan selama siklus hidup proyek.

3. Perancangan Sistem
Tahapan perancangan dilakukan berdasarkan hasil definisi kebutuhan
sistem di atas. Pada tahap ini dilakukan penentuan entitas dan data yang
dibutuhkan oleh sistem, serta dilakukan pemodelan sistem dengan
menggambarkan proses dan aliran data yang terjadi. Tahapan ini
menghasilkan gambaran konseptual alir data, rancangan basis data serta
rancangan masukan dan keluaran dari sistem.

4. Pembangunan Sistem
Tahapan ini dilakukan untuk mengimplementasikan hasil rancangan
dan anailisis di atas. Pada tahapan ini dilakukan pembuatan program,
pembuatan basis data, pembuatan antar muka masukan dan keluaran,
serta menggabungkan berbagai elemen dari sistem untuk membentuk
satu kesatuan utuh dari sistem.

5. Uji Coba Sistem dan Evaluasi


Tahapan ini merupakan tahap akhir dalam pembangunan sistem. Pada
tahapan ini dilakukan uji coba terhadap aplikasi yang telah dibangun
serta dilanjutkan dengan melakukan evaluasi terhadap kelebihan dan
kekurangannya.
13

6. Pembuatan Laporan
Setelah tahapan di atas dilalui maka salanjutnya adalah pembuatan
laporan. Dokumentasi laporan terdiri dari dua tahapan yaitu laporan
rancangan sistem untuk diseminarkan (berupa makalah) dan laporan
pembangunan sistem, yang akan disidangkan (berupa konsep buku
lengkap tugas akhir).

1.6 Sistematika Penulisan


Penulisan tugas akhir terdiri dari lima bab dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang deskripsi umum isi tugas akhir yang meliputi latar belakang,
batasan masalah, tujuan, manfaat penyusunan tugas akhir, metodologi
penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Berisi teori-teori yang terkait tentang penyelesaian suatu masalah yang
diambil.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Berisi tentang pembahasan mengenai perancangan dan desain sistem yang
akan dibangun.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


Berisi tentang hasil pembahasan sistem berupa perangkat lunak beserta
analisis terhadap sistem yang telah dibuat.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Berisi kesimpulan dan saran terhadap sistem yang telah dibuat.
14

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kriminalitas
Kriminalitas merupakan segala macam bentuk tindakan dan perbuatan
yang merugikan secara ekonomis dan psikologis yang melanggar hukum
yang berlaku dalam negara Indonesia serta norma-norma sosial dan agama.
Dapat diartikan bahwa, tindak kriminalitas adalah segala sesuatu perbuatan
yang melanggar hukum dan melanggar norma-norma sosial, sehingga
masyarakat menentangnya. (Kartono, 1999: 122)
2.1.1 Bentuk-bentuk Tindakan Kriminal
Tindakan kriminal umumnya berkaitan dengan yang bertentangan dengan
norma hukum, norma sosial dan norma agama yang berlaku di
masyarakat.

Menurut Light, Keller, dan Calhoun (1989) kejahatan dibedakan


menjadi:
1. Kejahatan tanpa Korban (crimes without victims)
Yaitu kejahatan yang tidak membawa korban tetapi dianggap sebagai
perbuatan tercela oleh masyarakat ataupun kelompok yang berkuasa.
Contoh: mabuk-mabukan,pecandu narkoba.
2. Kejahatan Terorganisasi (organized crime)
Yaitu komplotan berkesinambungan untuk memperoleh uang atau
kekuasaan dengan jalan menghindari hukum melalui penyebaran rasa
takut atau melalui korupsi. Contoh: monopoli secara tidak sah atas
jasa tertentu,pemutaran uang hasil kejahatan dalam bentuk saham.
3. Kejahatan Organisasi Transnasional (transnasional organized crime)
Yaitu kejahatan terorganisasi yang melampaui batas negara yang
dilakukan oleh organisasi-organisasi dengan jaringan global. Contoh:
penyelundupan senjata dan mesiu.
4. Kejahatan Kerah Putih (white-collar crime)
15

Yaitu kejahatan yang dilakukan oleh orang terpandang atau orang


yang berstatus tinggi dalam rangka pekerjaannya. Contoh:
penggelapan uang perusahaan
5. Corporate Crime
Yaitu kejahatan yang dilakukan atas organisasi formal dengan tujuan
menaikkan keuntungan dan menekan kerugian.Dibedakan menjadi 4
jenis antara lain: kejahatan terhadap konsumen, publik, pemilik
perusahaan, dan karyawan.

Menurut Polisi Republik Indonesia (POLRI) kejahatan dibedakan


menjadi :
1. Konvensional
Jenis kejahatan ini antara lain : kejahatan terhadap ketertiban umum,
membahayakan keamanan umum bagi orang/ barang, sengaja
menimbulkan kebakaran/ pembakaran, sumpah palsu dan keterangan
palsu, pemalsuan materai, pemalsuan surat, perzinahan, perkosaan,
cabul, pornografi, aborsi, pernikahan dibawah umur, perjudian,
penghinaan, penculikan, perbuatan tidak menyenangkan,
pembunuhan, penganiayaan berat, kekerasan terhadap orang/ barang
secara bersama-sama, mengakibatkan orang mati, mengakibatkan
orang luka, laka-lantas korban meninggal dunia, laka lantas korban
luka berat, laka lantas korban luka ringan, dan seterusnya.
2. Transnasional
Jenis kejahatan ini antara lain : narkotika dan psikotropika, terorisme,
perompakan, pembajakan, perdagangan manusia, pencucian uang,
kejahatan dunia maya, penyelundupan senjata api, kejahatan ekonomi
lintas negara, dan kejahatan transnasional lainnya.
3. Kejahatan terhadap kekayaan negara
Jenis kejahatan ini antara lain : korupsi, illegal logging, illegal fishing,
illegal mining, lingkungan hidup, fiskal, bbm illegal, penyelundupan,
cukai, karantina (hewan, ikan, tumbuhan), Hak Kekayaan Intelektual
16

(HAKI), kejahatan terhadap benda bersejarah, kejahatan terhadap


kekayaan negara lainnya.
4. Kejahatan Kontinjensi
Jenis kejahatan ini antara lain : konflik suku/ agama/ ras/ sara, konflik
adat, separatisme, keamanan negara, konflik aparat, konflik aparat
dengan masyarakat, bentrok masa, pemogokan buruh, unjuk rasa
anarkis.

2.2 Sistem Informasi


Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan
sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi
keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan. (Kadir,
2003:11)

2.2.1 Komponen Sistem Informasi


Komponen- komponen sistem informasi dapat dijelaskan sebagai berikut
(Kadir, 2003:70) :
a. Perangkat keras (Hardware), mencakup peranti-peranti fisik seperti
monitor dan printer.
b. Perangkat lunak (software) atau program: sekumpulan intruksi yang
memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data
c. Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan
pemrosesan data dan keluaran yang dikendaki.
d. Pengguna: semua pihak yang bertanggung jawab dalam
pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan
keluaran sistem informasi.
e. Basis data: merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
dengan data lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untukl memanipulsinya, diantaranya; data,
user dan sistem.
17

2.2.2 Sistem Informasi Geografis


SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat
lunak, data, manusia (brainware), organisasi dan lembaga yang
digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan
meyebarkan informasi- informasi mengenai daerah-daerah di
permukaan bumi (Chrisman, 1997).
2.2.2.1 Jenis Data
Data geografis pada dasarnya tersusun oleh dua komponen
penting yaitu data spasial dan data atribut. Penjelasannya sebagai
barikut (Ekadinata, 2008):
1. Data Spasial
Data spasial adalah data yang bereferensi geografis atas
representasi objek di bumi.
a. Data Vector
Model vektor menampilkan, menempatkan, dan
menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik,
garis-garis, dan kurva atau poligon beserta atribut-atributnya
b. Data Raster
Model raster memberikan informasi spasial apa saja yang
terjadi di mana saja dalam bentuk gambaran yang
digeneralisasi. Dengan model raster, data geografi ditandai
oleh nilai-nilai elemen matriks dari suatu objek yang
berbentuk titik, garis, maupun bidang.
2. Data Atribut
Data atribut adalah data yang mendeskripsikan karakteristik
atau fenomena yang dikandung pada suatu objek data dalam peta
dan tidak mempunyai hubungan dengan posisi geografi. Data
atribut dapat berupa informasi numerik, foto, narasi, dan lain
sebagainya, yang diperoleh dari data statistik, pengukuran
lapangan dan sensus, dan lain-lain.
18

2.3 Google Maps API ( Aplication Programming Interface)


Google Maps adalah sebuah layanan peta virtual gratis dan online yang
disediakan oleh Google. Layanan ini dapat ditemukan di
http://maps.google.com. Google Maps menawarkan peta seluruh dunia, dan
juga menawarkan fitur perencanaan rute dan pencari lokasi bisnis.
API (Apllication Programing Interface) adalah antarmuka yang digunakan
komponen software untuk saling berhubungan, sehingga bisa dikatakan Google
Maps API itu berisi code atau script library untuk memanfaatkan fungsi
Google Maps terutama pada halaman web yang kita buat apalagi berfungsi
sebagai web komersil dan Google Maps sebagai fitur tambahan. (Svennerberg,
Gabriel. 2010).

2.4 Website
Website merupakan sekumpulan dokumen yang dipublikasikan melalui
jaringan internet maupun intranet sehingga dapat diakses oleh user melalui
web browser (Sardi, 2004)
2.4.1 Domain
Domain Name atau URL (Uniform Resource Locator) adalah
alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi
sebuah website, atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang
digunakan untuk menemukan sebuah website pada dunia internet.
2.4.2 Hosting
Pengertian Web Hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang
terdapat dalam harddisk tempat menyimpan berbagai data, file-file,
gambar dan lain sebagainya yang akan ditampilkan di website.

2.5 Bahasa Pemrograman Web


Beragam bahasa program saat ini telah hadir untuk mendukung kualitas
website. Jenis jenis bahasa program yang banyak dipakai antara lain HTML,
CSS, PHP, Java Scripts, dsb.
2.5.1 PHP
19

PHP (Hypertext Preprocessor), merupakan bahasa pemrograman


pada sisi server yang memperbolehkan programmer menyisipkan
perintah – perintah perangkat lunak web server (apache, IIS, atau
apapun) akan dieksekusi sebelum perintah itu dikirim oleh halaman ke
browser yang me-request-nya, contohnya adalah bagaimana
memungkinkannya memasukkan tanggal sekarang pada sebuah
halaman web setiap kali tampilan tanggal dibutuhkan. Sesuai dengan
fungsinya yang berjalan di sisi server maka PHP adalah bahasa
pemrograman yang digunakan untuk membangun teknologi web
application (Madcoms, 2011).
2.5.2 HTML
Menurut Arief (2011:23) HTML merupakan salah satu format
yang digunakan dalam pembuatan dokumen atau aplikasi yang berjalan
di halaman web.
HTML 5 adalah versi terbaru dari HTML, dan ini akan menjadi
standar baru untuk HTML, XHTML, dan HTML DOM. Versi terakhir
dari HTML ada ditahun 1999. Ada beberapa aturan yang diterapkan
untuk HTML 5, seperti fitur-fitur baru harus berbasis HTML, CSS,
DOM, dan JavaScipt, error handling yang lebih baik, HTML 5 harus
bisa diakses dari piranti manapun, proses pengembangan harus bisa
dilihat oleh publik, mengurangi kebutuhan plugin eksternal, markup
tambahan untuk menggantikan scripting (Edy, 2014).
2.5.3 CSS
CSS (Cascading Style Sheet) adalah bahasa pemrograman yang
digunakan untuk mengatur format HTML, seperti jenis huruf,
background, tata letak, ukuran gambar, dan lain – lain. CSS digunakan
secara bersamaan dengan HTML. Jika HTML adalah bahasa untuk
mengatur membuat konten terstruktur, sedangkan CSS digunakan untuk
mengatur styledari konten yang terstruktur tersebut (Sibero, 2011).
2.5.4 Javascript
Javascript berbeda dengan bahasa pemrograman java, bahasa
pemrograman yang kompleks dan termasuk kategori yang sama dengan
20

bahasa pemrograman C dan C++. Javascript diciptakan oleh Brendan


Eich dari Netscape dan pertama kali diperkenalkan pada Desember
1995. Javascript memiliki nama resmi ECMAScript namun diubah
menjadi Javascript. Javascript adalah bahasa pemrograman yang
dijalankan (interprate) oleh browser pada saat halaman web dibuka.
Javascript dapat digunakan untuk menjadikan halaman web yang dibuat
lebih dinamis dan responsif, seperti menampilkan pesan pop-up setelah
melakukan registrasi online (Sibero, 2011).

2.6 Android
Android merupakan sistem operasi berbasis Linux untuk telepon selular,
smart phone, dan komputer tablet. Android adalah platform terbuka bagi para
pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri yang bisa di pakai
bermacam-macam peranti bergerak (Safaat, 2012).
2.6.1 Arsitektur Sistem Operasi

Gambar 1. Arsitektur Android


Secara garis besar Arsitektur Android dapat dijelaskan dan di gambarkan
sebagia berikut :
a. Applications dan Widgets
21

Aplications dan widgets ini adalah layer dimana kita berhubungan


dengan aplikasi secara langsung.
b. Applications Frameworks
Applications Frameworks adalah layer dimana para pembuat aplikasi
melakukan pengembangan/pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di
sistem operasi Android, karena pada layer inilah aplikasi dapat dirancang
dan dibuat, seperti content providers yang berupa sms dan panggilan
telepon.
c. Libraries
Libraries ini adalah layer dimana fitur-fitur Android berada, biasanya
para pembuat aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan
aplikasinya.
d. Linux Kernel
Linux Kernel adalah layer dimana inti operating sistem dari Android itu
berada. Berisi file-file sistem yang mengatur sistem proccessing,
memory, resource, drivers, dan sistem-sistem operasi Android lainnya.
Linux kernel yang digunakan Android adalah linux kernel release 2.6
(Safaat, 2012).

2.7 Perancangan Sistem


2.7.1 DFD
Shalahudin (2013:69-72), “Data Flow Diagram (DFD) adalah
representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan
transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data mengalir dari
masukan (input) dan keluaran (output)”.
2.7.2 ERD
Leman (1998: 28) menyatakan bahwa ERD adalah diagram yang
berfungsi untuk menggambarkan sistem yang terdiri dari hubungan entitas.
Untuk menggambarkan sebuah ERD digunakan beberapa simbol. Pada
dasarnya ada 3 (tiga) simbol yang digunakan, yaitu: a. Entity Entity merupakan
objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu
yang lain. Simbol dari entity ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.
22

b. Atribut Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang
berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari
atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu
dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips. c. Hubungan/
Relasi Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas
yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut : 1. One to One
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A
STIKOM berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan
entitas B. SURABAYA 20 2. One to Many Setiap entitas pada himpunan entitas
A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi
setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada
himpunan entitas A. 3. Many to Many Setiap entitas pada himpunan entitas A
dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B. Begitu
juga pada entitas B, dapat berhubungan dengan banyak entitas A. ERD ini
diperlukan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas,
dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity,
mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perancang database.
Untuk itu ERD dibagi menjadi dua jenis model, yaitu: a. Conceptual Data Model
(CDM) Conceptual Data Model (CDM) adalah jenis model data yang
menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual. b. Physical Data
Model (PDM) Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang
menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal.

2.7.5 Desain Antar Muka


Tujuan dari desain interface adalah merancang interface yang
efektif untuk sistem perangkat lunak. Efektif artinya siap digunakan, dan
hasilnya sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan disini adalah kebutuhan
penggunanya. Pengguna sering menilai sistem dari interface, bukan dari
fungsinya. Jika desain interface yang buruk, maka itu sering jadi alasan
pengguna untuk tidak menggunakan software.

Berikut ini prinsip –prinsip dalam merancang user interface :


1) User familiarity / mudah dikenali : gunakan istilah, konsep dan
23

kebiasaan user
 bukan computer (misal: sistem perkantoran gunakan

istilah letters, documents, folders bukan directories, file, identifiers).


2) Consistency : Konsisten dalam operasi dan istilah di seluruh sistem
sehingga tidak membingungkan.
3) Minimal surprise : Operasi bisa diduga prosesnya berdasarkan perintah

yang disediakan.


4) Recoverability/ pemulihan : recoverability ada dua macam yaitu


confirmation of destructive action (konfirmasi terhadap aksi yang

merusak) dan ketersediaan fasilitas pembatalan (undo).

5) User guidance/ bantuan : sistem manual online, menu help, caption

pada icon khusus .

6) User diversity/ keberagaman : fasilitas interaksi untuk tipe user yang

berbeda disediakan. Misalnya ukuran huruf bisa diperbesar .

Ada 5 tipe utama interaksi untuk user interaction:


1) Direct manipulation: interaksi langsung dengan objek pada layar.

2) Menu selection: memilih perintah dari daftar yang disediakan.


3) Form fill-in ( pengisian form ) : mengisi area-area pada form.


4) Command language ( perintah tertulis) : menuliskan perintah yang

sudah
 ditentukan pada program.


5) Natural language ( perintah dengan bahasa alami ): Gunakan bahasa

alami
 untuk mendapatkan hasil.

Beberapa faktor berikut adalah hal yang perlu diperhatikan sebelum


menentukan bentuk penyajian informasi:
1) Apakah pengguna perlu informasi dengan ketepatan tinggi atau data
24

yang saling berhubungan? .

2) Seberapa cepat nilai informasi berubah? Harus ada indikasi perubahan

seketika? .

3) Apakah pengguna harus memberi respon pada perubahan?
 .

4) Apakah pengguna perlu melakukan perubahan pada informasi

yang
 disajikan?
 .

5) Apakah informasi berupa teks atau numerik? Nilai relatif perlu atau

tidak? .

Dalam menggunakan warna pada desain interface ada beberapa petunjuk

yang dapat diikuti seperti berikut ini:


1) Hindari penggunaan terlalu banyak warna.

2) Gunakan kode warna untuk mendukung operasi.


3) Pengguna bisa kendalikan warna untuk kode.


4) Desain monochrome kemudian tambahkan warna.


5) Gunakan warna kode secara konsisten.

6) Hindari pasangan warna yang tidak cocok/ norak.


7) Gunakan warna untuk menunjukkan perubahan status.

2.8 Basis Data


2.8.1 Pengertian Basis Data
Data merupakan komponen terpenting dari DBMS (Database
Management System). Data bertindak sebagai jembatan yang
menghubungkan komponen mesin dan komponen manusia. (Connolly
and Begg, 2005:20).
25

Basis Data adalah sekumpulan data maupun deskripsi tentang data


yang secara logis saling berhubungan untuk digunakan bersama dalam
rangka memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. (Connolly
and Begg, 2005:15).

2.8.2 Struktur Basis Data


Struktur dalam basis data yaitu :
1) Data adalah satuan informasi yang akan diolah, dimana sebelum
diolah dikumpulkan di dalam suatu file database. Pengumpulan data
dilakukan secara sistematis menurut struktur file database tersebut.
2) Record adalah sebuah data yang isinya merupakan suatu kesatuan,
setiap keterangan yang mencakup kesatuan tersebut dinamakan satu
record. Dan setiap record diberi nomor urut yang disebut nomor
record. Ukuran suatu file database ditentukan oleh jumlah record yang
tersimpan di dalamnya.
3) Field merupakan kesatuan terkecil dari informasi dalam sebuah
database. Sekumpulan field yang saling berkaitan akan membentuk
record.
2.8.3 DBMS (Database Management System)
DBMS adalah sistem perangkat lunak yang diberikan untuk
membuat, memelihara dan memberikan kontrol akses kepada pengguna
basis data (Connolly and Begg, 2005:6).

2.8.4 Fasilitas DBMS 
 


Menurut Connolly and Begg (2005:16), fasilitas-fasilitas yang


disediakan oleh DBMS antara lain :

1) Data Definition Language (DDL) : Memungkinkan pengguna
 untuk

menspesifikasikan tipe-tipe data, struktur-struktur serta
 batasan-

batasan data untuk disimpan dalam database.


2) Data Manipulation Language (DML) : Memungkinkan pengguna untuk

melakukan operasi insert, update, delete, dan retreive data
 dari


26

database.


3) Kontrol akses terhadap database meliputi :


 Security system untuk mencegah pengguna yang tidak memiliki

hak akses ke dalam database.


 Integrity system untuk memelihara konsistensi dari data yang

tersimpan.


 Concurrency control system yang memungkinkan pengaksesan

menyebar dari database.


 Recovery control system untuk melakukan panggilan kembali


menjadi basis data semula ketika terjadi kesalahan pada hardware

atau software.


 User-accesible catalog berfungsi untuk mendeskripsikan data pada

basis data.
 


2.9 Standar Deviasi

Nilai statistik yang digunakan untuk menentukan bagaimana sebaran data


dalam sampel, dan seberapa dekat titik data individu ke mean atau rata-rata
nilai sampel.
Rumus standar deviasi:

Keterangan:
s : standar deviasi
xi : nilai x ke i
n : banyak data
(Sugiyono, 2009: 57)

2.10 Black Box Testing


27

(Pressman, 2010:495) Black Box Testing berfokus pada persyaratan


fungsional perangkat lunak yang memungkinkan engineers untuk memperoleh set
kondisi input yang sepenuhnya akan melaksanakan persyaratan fungsional untuk
sebuah program. Black-Box testing berusaha untuk menemukan kesalahan dalam
kategori berikut:
1. Fungsi yang tidak benar atau fungsi yang hilang
2. Kesalahan antarmuka
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan perilaku (behavior) atau kesalahan kinerja
5. Inisialisasi dan pemutusan kesalahan

Tes ini dirancang untuk menjawab beberapa pertanyaan-pertanyaan


berikut ini:
1. Bagaimana validitas fungsional diuji?
2. Bagaimana perilaku dan kinerja sistem diuji?
3. Apa kelas input akan membuat kasus uji yang baik?
4. Apakah sistem sensitive terhadap nilai input tertentu?
5. Bagaimana batas-batas kelas data yang terisolasi?
6. Kecepatan dan volume data seperti apa yang dapat ditolerir sistem?
7. Efek apakah yang akan menspesifikasikan kombinasi data dalam sistem
operasi?
28

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Perancangan Sistem Informasi


Perancangan ini menggunakan beberapa rancangan diagram yang nantinya
akan digunakan untuk membuat sistem informasi.
3.1.1 Blok Diagram
Diagram blok dibawah ini menggambarkan keseluruhan proses kerja dari
sistem yang akan dibuat. Sistem inti yang akan memberikan request atau
response dan database berada pada media hosting. Kepolisian dan
administrator akan menggunakan aplikasi yang berbasis web. Sedangkan
masyarakat dan anggota polisi akan menggunakan aplikasi berbasis android.
29

Gambar 2. Blok Diagram Sistem


3.1.2 Diagram Jenjang Proses
Terdapat beberapa proses utama dalam sistem informasi ini yaitu
Pemetaan kriminalitas, pengaduan kriminalitas, Laporan Kriminalitas.
Pengaduan kriminalitas memiliki sub proses yaitu lapor kriminalitas, validasi
pengaduan kriminalitas.

Gambar 2. Diagram Jenjang Proses Sistem


30

3.1.3 DFD
Pada sistem ini terdapat konteks diagram, DFD level 1, DFD level 2 .
1. Konteks Diagram / DFD Level 0
Entitas pada sistem ini yaitu polisi, anggota polisi, administrator,
masyarakat. Entitas ini memiliki hak akses yang berbeda .

Gambar 3. Konteks Diagram

2. DFD Level 1
Pada DFD level 1 ini terdapat 3 proses yaitu Pemetaan
kriminalitas, pengaduan kriminalitas, Laporan Kriminalitas. Pada
proses 1 akan berinteraksi dengan entitas polisi, anggotas polisi dan
masyarakat, lalu berinteraksi dengan tabel pelaku, polisi, kantor_polisi,
kriminalitas. Pada proses 2 akan berinteraksi dengan entitas polisi,
anggotas polisi dan masyarakat, lalu berinteraksi dengan tabel polisi,
kantor_polisi, kriminalitas, pengaduan, masyarakat. Pada proses 3 akan
berinteraksi dengan entitas polisi, lalu berinteraksi dengan tabel
kriminalitas, kantor_polisi.
31

Gambar 4. DFD Level 1

3. DFD Level 2
Pada DFD level 2 ini terdapat 2 proses yaitu Lapor kriminalitas,
validasi lapor kriminalitas. Pada proses 2.1 akan berinteraksi dengan
entitas polisi, anggota polisi dan masyarakat, lalu berinteraksi dengan
tabel masyarakat, kantor_polisi, kriminalitas, pengaduan. Pada proses
2.2 akan berinteraksi dengan entitas anggota polisi, lalu berinteraksi
dengan tabel kriminalitas, pengaduan, kantor_polisi, masyarakat, polisi.
32

Gambar 5. DFD Level 2

3.1.4 ERD
Berikut ini adalah ERD untuk sistem yang akan dibuat, terdapat 11 entitas
yang nantinya akan digunakan, masing-masing entitas memiliki atributnya
sendiri. Antara entitas satu dengan lainnya memiliki relasi dan kardinalitas yang
terlihat pada gambar berikut ini.
33

Gambar 6. ERD

3.1.5 CDM
Berikut ini adalah Conceptual Data Model yang akan digunakan pada sistem .
34

Gambar 7. CDM

3.1.6 PDM
Berikut ini adalah Physical Data Model yang akan digunakan pada sistem .
35

Gambar 8. PDM

3.1.7 Struktur Tabel


Berikut ini adalah struktur tabel yang akan dibuat pada sistem, terdapat 11
tabel yang akan digunakan.
1) Tabel administrator
Tabel 1. Tabel administrator
Nama Tipe Ukuran Keterangan
username varchar 20 PK
password Varchar 20
nama Varchar 30
foto Varchar 30
akses tinyint 1

2) Tabel kantor_polisi
36

Tabel 2. Tabel kantor_polisi


Nama Tipe Ukuran Keterangan
id Int 4 PK
nama_kantor Varchar 30
id_kota Int 4 FK
alamat Varchar 100
kode_pos Char 5
tlp Varchar 13
email Varchar 30
ket Mediumtext 16.777.215
logo Varchar 30
dokumen Varchar 30
validator Tinyint 1 FK
lat Float 4
long Float 4

3) Tabel polisi
Tabel 3. Tabel polisi
Nama Tipe Ukuran Keterangan
nrp char 10 PK
akses tinyint 1
pangkat_polisi tinyint 1
jabatan_polisi varchar 100
nik char 20 FK
id_kantor_polisi int 4 FK

4) Tabel masyarakat
Tabel 4. Tabel masyarakat
37

Nama Tipe Ukuran Keterangan


nik char 20 PK
username varchar 20
password varchar 20
nama varchar 30
jenis_kelamin tinyint 1
tempat_lahir varchar 20
tanggal_lahir date 3
id_kota int 4 FK
alamat varchar 100
agama tinyint 1
pekerjaan tinyint 1
tlp varchar 13
email varchar 30
foto varchar 30

5) Tabel kota
Tabel 5. Tabel kota
Nama Tipe Ukuran Keterangan
id Int 4 PK
nama Varchar 30
id_provinsi int 4 FK

6) Tabel provinsi
Tabel 6. Tabel provinsi
Nama Tipe Ukuran Keterangan
id Int 4 PK
nama Varchar 30

7) Tabel kriminalitas
Tabel 7. Tabel kriminalitas
38

Nama Tipe Ukuran Keterangan


Id Int 4 PK
Judul Varchar 30
Waktu Datetime 8
Id_kota Int 4 FK
Alamat Varchar 100
T_pelaku Text 65.535
T_korban Text 65.535
Lat Float 4
Long Float 4
Id_pengaduan Int 4 FK
Validasi_data Tinyint 1
Id_kat_kriminalitas Tinyint 1 FK
Id_kantor_polisi int 4 FK

8) Tabel pelaku
Tabel 8. Tabel pelaku
Nama Tipe Ukuran Keterangan
id_pelaku int 4 PK
id_kriminalitas int 4 FK
nik char 20 FK
ket text 65.535

9) Tabel kategori_kriminalitas
Tabel 9. Tabel kategori_kriminalitas
Nama Tipe Ukuran Keterangan
id Int 4 PK
nama varchar 30

10) Tabel pend_kriminalitas


Tabel 10. Tabel pendukung kriminalitas
39

Nama Tipe Ukuran Keterangan


id Int 4 PK
ket text 65.535
dokumen Varchar 30
id_kriminalitas Int 4 FK

11) Tabel pengaduan


Tabel 11. Tabel pengaduan
Nama Tipe Ukuran Keterangan
id Int 4 PK
id_validator Char 10 FK
id_pelapor Char 20 FK
waktu datetime 8

3.1.8 Detail Menu


Terdapat 4 pengguna yang akan menggunakan sistem, masing-masing
pengguna memiliki menu aplikasi yang berbeda.

Gambar 9. Detail Menu


40

3.1.9 Desain Antar Muka


Berikut ini adalah rancangan antar muka sistem berdasarkan penggunanya
yaitu administrator, polisi, anggota polisi dan masyarakat.
1. Administrator
Halaman login untuk administrator

Gambar 10. Login Administrator

Pada halaman masyarakat ini administrator dapat melihat detail masyarakat


dan menghapusnya.

Gambar 11. Data Masyarakat

Pada halaman data polisi ini administrator dapat melihat detail data
polisi, memvalidasinya, dan menghapusnya.
41

Gambar 12. Data Polisi

Pada halaman data admin ini administrator utama dapat melihat detail
data admin, edit, hapus, dan menambah data.

Gambar 13. Data Admin

Ini adalah form tambah data administrator.

Gambar 14. Form tambah administrator

2. Polisi
Ini adalah halaman login untuk polisi.
42

Gambar 15. Login Polisi

Pada halaman data kriminalitas ini polisi dapat melihat detail data, edit,
dan menghapusnya

Gambar 17. Data Kriminalitas

Pada halaman data pengaduan ini polisi dapat melihat detail data dari
setiap pengaduan.
43

Gambar 19. Data Pengaduan Kriminalitas

Pada halaman data pelaku kriminalitas ini polisi dapat melihat detail
data, menambah, edit, dan menghapusnya .

Gambar 20. Data Pelaku Kriminalitas

Pada halaman data anggota polisi ini polisi dapat menambah, melihat
detail data, edit, validasi, dan menghapusnya.
44

Gambar 23. Data Anggota Polisi

Ini adalah form edit Anggota Polisi

Gambar 24. Form edit Anggota Polisi

3. Polisi - Petugas Kriminalitas


Halaman Login.
45

Gambar 26. Login

Terdapat tiga menu utama yaitu pengaduan, peta kriminalitas dan profil.
Dapat dilihat pada desain dibawah ini :

Gambar 28. Menu Utama


46

Pada halaman Data Pengaduan Kriminalitas ini user dapat melihat detail
data, menghapus dan validasi.

Gambar 29. Data Pengaduan Kriminalitas

Berikut ini adalah Halaman Pemetaan Kriminalitas, user dapat melihat


detail kriminalitas sesuai lokasi kejadian, detail kantor polisi dan mencari
arah untuk menuju marker yang diinginkan.
47

Gambar 30. Pemetaan Kriminalitas

Berikut ini adalah halaman profil user. Terdapat detail data, user dapat
mengedit dan logout aplikasi.

Gambar 30. Profil Polisi


48

4. Masyarakat
Ini adalah form login untuk masyarakat.

Gambar 32. Login

Ini adalah Form Sign Up Masyarakat.

Gambar 33. Form Sign Up Masyarakat


49

Terdapat tiga menu utama yaitu pengaduan, peta kriminalitas dan profil.
Dapat dilihat pada desain dibawah ini :

Gambar 34. Menu Utama

Halaman Data Pengaduan Kriminalitas ini user dapat melihat detail


data, menghapus, mengedit dan menambah data pengaduan.

Gambar 35. Data Pengaduan Kriminalitas


50

Berikut ini adalah Halaman Pemetaan Kriminalitas, dapat melihat detail


kriminalitas sesuai lokasi kejadian .

Gambar 36. Pemetaan Kriminalitas

Berikut ini adalah halaman profil user. Terdapat detail data, user dapat
mengedit dan logout aplikasi.

Gambar 36. Profil Masyarakat


51

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah perencanaan dan pembuatan sistem, maka dalam penelitian akan


dilanjutkan tentang implementasi dan uji coba sistem.

4.1 Kebutuhan Sistem


4.1.1 Perangkat Keras
Pada aplikasi web dibutuhkan komputer dengan persyaratan minimal
perangkat keras sebagai berikut:
a. Processor Intel core 2duo
b. RAM (Random Access Memory) 1 Gb
c. Hardisk 30 Gb
d. Monitor dengan resolusi 1024 x 768

Pada aplikasi android dibutuhkan minimal perangkat keras sebagai berikut:


a. Processor Dual Core.
b. RAM (Random Access Memory) 1 Gb
c. Free storage 1 Gb
d. Display 4 inch.

4.1.2 Perangkat Lunak


Kebutuhan perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan dan
penggunaan sistem ini adalah:
a. Sistem Operasi menggunakan windows 8.1 enterprise.
b. Database menggunakan MySql versi 5.6.
c. Wamp server.
d. Bahasa pemrograman menggunakan javascript, php, html, css.
e. Laravel (php framework).
f. Semantic (css library).
g. jQuery (javascript library) .
h. React dan React native library.
52

i. Google maps API.


j. Firebase API.
k. Microsoft visual studio code.

4.1.3 Instalasi sistem


Berikut ini adalah tahap instalasi sistem sebelum dapat digunakan :
a. Instalasi aplikasi pendukung yaitu wamp server.
b. Instalasi database sistem
c. Instalasi aplikasi Monitoring dan Potensi Kriminalitas yang berbasis web.
d. Instalasi aplikasi Monitoring dan Potensi Kriminalitas yang berbasis
android.

4.2 Implementasi Sistem


4.2.1 Implementasi Aplikasi Administrator
Berikut ini adalah halaman administrator.

Gambar x. Login Administrator

Berikut ini adalah halaman profil administrator.


53

Gambar x. Profil Administrator

Berikut ini adalah form edit profil administrator.

Gambar x. Form Edit Profil Administrator

Berikut ini adalah halaman daftar akun administrator. Halama ini hanya akan
muncul jika yang login adalah main admin bukan member admin.
54

Gambar x. Daftar Administrator

Berikut ini adalah form tambah dan edit akun administrator.

Gambar x. Form tambah dan Edit Data Administrator

Berikut ini adalah halaman detail data administrator.


55

Gambar x. Detail Data Administrator

Berikut ini adalah halaman data masyarakat.

Gambar x. Halaman Data Masyarakat

Berikut ini adalah halaman detail data masyarakat.


56

Gambar x. Detail Data Masyarakat

Berikut ini adalah halaman daftar data polisi.

Gambar x. Daftar Data Polisi

Berikut ini adalah halaman detail data polisi.


57

Gambar x. Detail Data Polisi

Berikut ini adalah halaman daftar data kantor polisi.

Gambar x. Daftar Data Kantor Polisi

Berikut ini adalah form tambah dan edit data kantor polisi.
58

Gambar x. Form Tambah dan Edit Data Kantor Polisi.

Berikut ini adalah halaman detail data kantor polisi.

Gambar x. Detail Data Kantor Polisi

4.2.2 Implementasi Aplikasi Untuk Kantor Polisi


Berikut ini adalah halaman login akun polisi.
59

Gambar x. Login Akun Polisi

Brikut ini adalah halaman form sign up polisi data umum.

Gambar x. Form Sign Up Polisi Data Umum.

Brikut ini adalah halaman form sign up polisi data polisi.


60

Gambar x. Form Sign Up Polisi Data Polisi.

Berikut ini adalah halaman profil akun polisi.

Gambar x. Profil Akun Polisi

Berikut ini adalah halaman form edit akun polisi data umum.
61

Gambar x. Form Edit Akun Polisi Data Umum

Berikut ini adalah form edit akun polisi data polisi.

Gambar x. Form Edit Akun Polisi Data Polisi.


62

Berikut ini adalah halaman daftar data kriminalitas sesuai kantor polisi
tersebut.

Gambar x. Daftar Data Kriminalitas

Berikut ini adalah form tambah dan edit data kriminalitas.

Gambar x. Form Tambah dan Edit Data Kriminalitas.


63

Berikut ini adalah halaman detail data kriminalitas.

Gambar x. Detail Data Kriminalitas

Berikut ini adalah halaman daftar data pelaku kriminalitas.

Gambar x. Daftar Data Pelaku Kriminalitas.

Berikut ini adalah halaman form tambah data pelaku kriminalitas.


64

Gambar x. Form Tambah Data Pelaku Kriminalitas.

Berikut ini adalah halaman detail data personal pelaku.


65

Gambar x. Detail Data Personal Pelaku.

Berikut ini adalah halaman daftar data pengaduan dari masyarakat.


66

Gambar x. Daftar Data Pengaduan Masyarakat

Berikut ini adalah detail data pengaduan dari masyarakat.

Gambar x. Detail Data Pengaduan Masyarakat.

Berikut ini adalah halaman daftar data anggota polisi dalam kantor tersebut.

Gambar x. Daftar Data Anggota Polisi.

Berikut ini adalah halaman form tambah dan edit data umum anggota polisi.
67

Gambar x. Form Tambah Dan Edit Data Umum Anggota Polisi.

Berikut ini adalah form tambah dan edit data polisi anggota polisi.

Gambar x. Form Tambah Dan Edit Data Polisi Anggota Polisi.

Berikut ini adalah halaman detail data anggota polisi.


68

Gambar x. Detail Data Anggota Polisi.

4.2.3 Implementasi Aplikasi untuk Petugas Polisi di Lapangan


Berikut ini adalah halaman login untuk petugas polisi di lapangan yang
akan memeriksa kebenaran laporan pengaduan kriminalitas dari
masyarakat.

Gambar x. Login Anggota Polisi.


69

Berikut ini adalah halaman daftar data pengaduan kriminalitas dari


masyarakat.

Gambar x. Daftar Data Pengaduan Kriminalitas.

Berikut ini adalah halaman detail data pengaduan kriminalitas.

Gambar x. Detail Data Pengaduan Kriminalitas.


70

Berikut ini adalah halaman untuk validasi data pengaduan kriminalitas.

Gambar x. Validasi Data Pengaduan Kriminalitas.

Berikut ini adalah halaman data bukti pengaduan kriminalitas.

Gambar x. Data Bukti Pengaduan Kriminalitas.


71

Berikut ini adalah halaman detail data pelapor.

Gambar x. Detail Data Pelapor.

Berikut ini adalah halaman profil akun polisi.

Gambar x. Profil Akun Polisi.


72

Berikut ini adalah halaman pemetaan kriminalitas.

Gambar x. Halaman Pemetaan Kriminalitas.

Berikut ini adalah menu tambahan pada halaman pemetaan kriminalitas.

Gambar x. Menu Tambahan Pada Halaman Pemetaan Kriminalitas.


73

Berikut ini adalah halaman deskripsi tingkat kriminalitas.

Gambar x. Deskripsi Tingkat Kriminalitas

Berikut ini adalah halaman marker posisi pengguna diaktifkan pada


peta kriminalitas.
74

Gambar x. Marker Posisi Pengguna

Berikut ini adalah halaman ketika menu rute diaktifkan pada peta
kriminalitas.

Gambar x. Rute Pada Peta Kriminalitas.

Berikut ini adalah halaman ketika menu poligon diaktifkan pada peta
kriminalitas.
75

Gambar x. Poligon Tingkat Kriminalitas pada Peta

Berikut ini adalah halaman detail data kantor polisi pada peta
kriminalitas.

Gambar x. Detail Data Kantor Polisi pada Peta Kriminalitas.


76

Berikut ini adalah halaman detail daftar kriminalitas ketika marker


kriminalitas diklik pada peta kriminalitas.

Gambar x. Detail Daftar Kriminalitas Pada Peta Kriminalitas

Berikut ini adalah halaman detail kriminalitas pada peta kriminalitas.

Gambar x. Detail Kriminalitas pada Peta Kriminalitas


77

Berikut ini adalah halaman daftar pelaku pada kriminalitas yang ada
pada peta kriminalitas.

Gambar x. Detail Daftar Pelaku Pada Peta Kriminalitas.

4.2.4 Implementasi Aplikasi untuk Masyarakat Umum


Berikut ini adalah halaman login untuk masyarakat.

Gambar x. Login Untuk Masyarakat.


78

Berikut ini adalah halaman sign up untuk masyarakat.

Gambar x. Sign Up Masyarakat

Berikut ini adalah halaman daftar data pengaduan yang telah dibuat.

Gambar x. Daftar Pengaduan Masyarakat.


79

Berikut ini adalah form untuk tambah dan edit pengaduan masyarakat.

Gambar x. Form Tambah Dan Edit Pengaduan Masyarakat.

Berikut ini adalah halaman detail pengaduan yang telah dilaporkan.

Gambar x. Detail Pengaduan Masyarakat.


80

Berikut ini adalah halaman detail bukti lapor masyarakat.

Gambar x. Detail Bukti Lapor Masyarakat.

Berikut ini adalah form tambah dan edit bukti lapor.

Gambar x. Form Tambah Dan Edit Bukti Lapor.


81

Berikut ini adalah halaman detail data masyarakat.

Gambar x. Detail Data Masyarakat.

Berikut ini adalah form edit data masyarakat.

Gambar x. Form Edit Data Masyarakat


82

Berikut ini adalah halaman pemetaan kriminalitas.

Gambar x. PemetaanKriminalitas

Berikut ini adalah detail sub menu yang ada pada halaman pemetaan
kriminalitas.

Gambar x. Submenu Halaman Pemetaan Kriminalitas.


83

Berikut ini adalah halaman deskripsi tingkat bahaya kriminalitas.

Gambar x. Deskripsi Tingkat Bahaya Kriminalitas.

Berikut ini adalah halaman ketika menu draw rute diaktifkan.

Gambar x. Draw Rute pada Pemetaan Kriminalitas.


84

Berikut ini adalah halaman ketika menu poligon diaktifkan pada peta
kriminalitas.

Gambar x. poligon pada peta kriminalitas.

Berikut ini adalah halaman detail kantor polisi, halaman ini muncul
ketika marker polisi telah diklik.

Gambar x. Detail Kantor Polisi pada Peta Kriminalitas.


85

Berikut ini adalah halaman detail daftar kriminalitas pada peta


kriminalitas.

Gambar x. Detail Daftar Kriminalitas pada Peta Kriminalitas.

Berikut ini adalah halaman detail kriminalitas pada peta kriminalitas.

Gambar x. Detail Kriminalitas Pada Peta Kriminalitas.


86

Berikut ini adalah halaman daftar pelaku kriminalitas dalam detail


kriminalitas pada peta kriminalitas.

Gambar x. Daftar Pelaku pada Peta Kriminalitas.

4.3 Uji coba sistem


Sebelum aplikasi digunakan, maka dilakukan pengujian terlebih dahulu.
Pengujian sistem ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan black box
testing. Dibawah ini merupakan tabel hasil pengujian sistem:

Tabel x. Ujicoba Aplikasi Administrator


No Proses Hasil yang Keterangan Sesuai
diharapkan
1 Login Masuk halaman Bila username dan Ya
admin bila username password salah, maka
dan password benar . muncul alert kesalahan
dan tidak bisa login,
kemudian harus login
kembali .
2 Logout
87

My Profile
Menu Manage
Admin
Create new admin
Delete Admin
account
Edit Admin
Detail Admin
Menu Society
Cari data
masyarakat
Hapus data
masyarakat
Detail data
masyarakat
Menu Police
Cari data Polisi
Hapus data polisi
Reload data
Validasi Data
Polisi
Detail Data Polisi
Lihat Dokumen
Polisi
Menu Police
Station
Cari data kantor
polisi
Create data kantor
polisi
Hapus data kantor
88

polisi
Reload data
kantor polisi
Detail data kantor
polisi
Edit data kantor
polisi

Tabel x. Ujicoba Aplikasi Kantor Polisi


No Proses Hasil yang diharapkan Keterangan Sesuai
Login
Logout
My Profile
Edit data profile
Menu Data
Kriminalitas
Cari Data
Kriminalitas
Create data
kriminalitas
Delete data
kriminalitas
Filter List data
Kriminalitas
Reload List data
kriminalitas
Lihat dokumen
pendukung
kriminalitas
Tambah dokumen
pendukung
89

kriminalitas
Hapus dokumen
pendukung
kriminalitas
Detail data
kriminalitas
Edit data
kriminalitas
Menu pelaku
kriminalitas
Cari data pelaku
Create data
pelaku
Delete data
pelaku
Reload data
pelaku
List Kriminalitas
untuk setiap
pelaku
List Kriminalitas
untuk setiap
pelaku
Tambah
Kriminalitas
untuk setiap
pelaku
Detail Pelaku
kriminalitas
Edit data pelaku
kriminalitas
Menu Pengaduan
90

Cari data
pengaduan
Reload data
pengaduan
Detail
kriminalitas untuk
setiap pengaduan
Detail bukti untuk
setiap pengaduan
Menu Anggota
Polisi
Cari anggota
polisi
Create anggota
polisi
Delete anggota
polisi
Reload anggota
polisi
Edit anggota
polisi
Detail anggota
polisi

Tabel x. Ujicoba Aplikasi Masyarakat


No Proses Hasil yang Keterangan Sesuai
diharapkan
Sign up
Login
Logout
My Profile
91

Ganti foto profil


Edit profil
Map Kriminalitas
Reload data map
kriminalitas
Show polygon
Live Direction
Draw rute
My Position
About polygon
Menu Data Lapor
Reload data lapor
Create data lapor
delete data lapor
Detail data lapor
Edit data lapor
Daftar bukti lapor
Create bukti lapor
Edit bukti lapor
Delete bukti lapor

Tabel x. Ujicoba Aplikasi Anggota Polisi


No Proses Hasil yang Keterangan Sesuai
diharapkan
Log in Masuk halaman lapor Bila NRP dan Ya
kriminalitas bila NRP password salah, maka
dan password benar . muncul alert kesalahan
dan tidak bisa login,
kemudian harus login
kembali .
92

Log out Masuk halaman login Data login pengguna Ya


akan di hapus, sehingga
harus login kembali
untuk menggunakan
aplikasi.
Menu My Profile Menampilkan detail Data pengguna akan Ya
data pengguna (anggota ditampilkan kecuali
polisi) password.
Edit password akun Password lama akan Form edit password ini Ya
diganti dengan digunakan untuk
password yang baru. mengedit password.
Menu Crime Map Menampilkan halaman Terdapat peta beserta Ya
peta kriminalitas marker polisi dan marker
kriminalitas.
Reload data map Pembaruan data pada Data pada peta Ya
kriminalitas peta kriminalitas kriminalitas akan
diperbarui kembali.
Show polygon Menampilkan bentuk Poligon ini sesuai Ya
poligon diatas map dengan bentuk wilayah
dengan warna tertentu. kecamatan tersebut,
warna pada polygon
sesuai dengan tingkat
bahaya kriminalits yang
terjadi pada daerah
tersebut.
Live Direction Menampilkan rute ke Tampilan marker posisi Ya
tempat tujuan yang pengguna akan selalu
disertai dengan update sesuai dengan
informasi arah jalan. posisi pengguna.
Draw rute Menampilkan rute ke Informasi arah jalan Ya
tempat tujuan. tidak ada dalam menu
ini.
My Position Ya
About polygon Ya
93

Menu Pengaduan Ya
Reload data Ya
pengaduan
Detail data lapor Ya
Life direction data Ya
lapor
Validasi data lapor Ya
Detail pelapor Ya
Detail pendukung Ya
Kriminalitas

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji coba dan analisa yang telah dilakukan, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1) Pada aplikasi web untuk kantor polisi, aplikasi dapat menampilkan data
kriminalitas, pelaku kriminalitas dan pengaduan dari masyarakat untuk
setiap kantor polisi.
2) Pada peta kriminalitas di aplikasi android, aplikasi dapat menampilkan
marker kantor polisi, marker kriminalitas, poligon tentang tingkat bahaya
kriminalitas, rute dari posisi pengguna ke marker, marker posisi pengguna.
3) Pada aplikasi android untuk polisi, aplikasi dapat menampilkan data
pengaduan kriminalitas, melakukan validasi data pengaduan kriminalitas.
4) Pada aplikasi android untuk masyarakat, aplikasi dapat membuat dan
menampilkan data pengaduan kriminalitas .
5) Pada Aplikasi android, aplikasi dapat menerima pemberitahuan atau
notifikasi ketika ada pengaduan baru dan validasi data pengaduan
kriminalitas.

5.2 Saran
94

Adapun saran yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi yang


telah dibuat antara lain :
1) Terdapat laporan dalam bentuk grafik pada aplikasi web untuk polisi, agar
analisa terhadap kriminalitas bisa lebih baik.
2) Aplikasi dapat berjalan pada iOS, sehingga pengguna iphone dapat
memakai aplikasi ini.
95

DAFTAR PUSTAKA

About Laravel. (2016). Retrieved from laravel.com: https://laravel.com/


Google Maps API. (2016). Retrieved from developers.google.com:
https://developers.google.com/maps/?hl=id
Khemprasit, J., & Esichaikul, V. (2014). SOA-Based Framework for Mobile
Crime Analysis and Monitoring. Department of Computer Science and
Information Management Asian Institute of Technology.
Nurman, R. M. (2007). Sistem Informasi Pemetaan Profil Kriminalitas Berbasis
Web . Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai