SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial
Pada Program Studi Manajemen Administrasi Perkantoran Jenjang Program
Strata Satu ( S1)
Oleh :
VIRZA HERDIANA MANIANI
Nomor Induk Mahasiswa : 20140311074090
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial
Pada Program Studi Manajemen Administrasi Perkantoran Jenjang Program
Strata Satu ( S1)
Oleh :
Oleh :
Virza Herdiana Maniani
Nomor Induk Mahasiswa : 20140311074090
ABSTRAK
Pengawasan internal dalam sebuah instansi pemerintah sangatlah penting, apalagi
dalam pelaksanaan tugas pegawai. Dengan berkembangan sistem demokrasi yang ada,
menuntut pegawai untuk meningkatkan prestasi kerja mereka dalam melaksanakan tugas.
Kinerja pegawai akan efektif dan menghasilkan hasil yang memuaskan bila disertai dengan
sistem pengawasan yang baik pula. Dengan demikian, Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara Pengawasan Internal terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor
Regional IX Badan Kepegawaian Negara Jayapura- Papua. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan data menggunakan kuesioner, wawancara
dan observasi serta studi pustaka. Populasi pada penelitian ini sebesar 62, yang diambil
sampel dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling, dimana
didapat sampel sebanyak 47 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pengawasan
Internal yang dilakukan oleh setiap pimpinan pada masing-masing bidang terbilang sangat
baik walau ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai bahan pertimbangan
pimpinan. Begitu pula dengan kinerja pegawai menunjukkan hasil yang baik, tetapi tidak
terlepas dari beberapa hal yang harus juga diperhatikan oleh setiap pegawai dalam
menigkatkan kualitas dan kuantitas kinerja masing-masing pegawai. Untuk
mempertahankan sistem pengawasan internal yang baik dan juga kinerja pegawai yang
dilakukan secara efektif, maka baik pimpinan maupun pegawai harus dapat mengikuti
kebijakan maupun aturan-aturan yang sudah ada.
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Dipertahankan Pada :
Hari/Tanggal : 10 Juli 2018
Tempat : Ruang Ujian Prodi APK
Jayapura, 10 Juli 2018
Dewan Penguji :
1. Ibrahim K. Kendi, S.Sos, MPA ( Ketua ) : ( ........................ )
NIP. 19770531 200812 2 002
2. Terianus L. Safkaur, S.Sos, MPA ( Sekretaris) : ( ......................... )
NIP. 19791128 200501 1 003
3. Roland E. Binur, S.Sos, MPA ( Penguji ) : ( ......................... )
NIP. 19710413 200812 1 002
4. Dr. Latif Karim, M.Si ( Penguji ) : ( ......................... )
NIP. 19680916 199303 1 001
5. Henderina Morin, SE, MPA ( Penguji ) : ( ......................... )
NIP. 19750506 200604 2 002
Menyetujui,
DEKAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Motto : “Tetapi seperti ada tertulis : Apa yang tidak pernah dilihat oleh
mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak
( 1 Korintus 2:9 )
( Amsal 10 : 4 )
kekuatan dan kesehatan kepadaku sampai saat ini. Thank you God, You are
2) Kedua orang tua ku tercinta, papa ku Charles Darius Paitu Maniani dan
mama ku Henitha Marce Getris Manik Allo, trima kasih karena selalu
nasehat yang membuatku bisa ada sampai pada titik ini. I can’t find any
4) Opa dan Oma Gembala GPdI Eben-Haezer Kotaraja, para jemaat dan
penulis.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Pengawasan Internal
terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Regional IX Badan Kepegawaian Negara
Jayapura”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Ilmu Administrasi, Program
Studi Manajemen Administrasi Perkantoran, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Cenderawasih.
Selama penyusunan skripsi ini penulis menyadari keterbatasan kemampuan
dan pengetahuan yang dimiliki, sehingga penulis membutuhkan bantuan dari
berbagai pihak, baik keluarga, dosen, maupun teman-teman. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya
kepada
:
1. Bapak Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT, selaku Rektor Universitas
Cenderawasih Jayapura – Papua.
2. Bapak Dr. Septinus Saa, S.Sos, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Universitas Cenderawasih.
3. Bapak Drs. Jacob Ronsumbre, SH, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu
Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
4. Bapak Ibrahim K. Kendi, S.Sos, MAP selaku Sekertaris Jurusan Ilmu
Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, serta selaku Dosen wali
penulis dan Dosen Pembimbing I. Terima kasih atas waktu, tenaga, dan
pengarahannya kepada penulis dalam menyelesaikan proses akademik serta
dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Yuliance A. Burdam, S.Sos, M.AB, selaku Ketua Program Studi
Manajemen Administrasi Perkantoran.
6. Bapak Terrianus L. Safkaur, S.Sos, MAP selaku dosen pembimbing II, yang
telah meluangkan waktu, tenaga, pemikiran, bimbingan, pengarahan, dan
saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
7. Seluruh Bapak/Ibu dosen Program Studi Manajemen Administrasi
Perkantoran, yang telah memberikan motivasi dan juga kritik dan saran
yang baik serta perhatiannya kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
8. Seluruh Pimpinan dan staf Kantor Regional IX Badan Kepegawaian Negara
Jayapura yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian dan pengambilan data serta memberikan informasi dan kerjasama
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
9. Para staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah banyak
membantu dalam kelancaran perkuliahan.
10. Sahabat-sahabat ku tersayang di Manajemen Administrasi Perkantoran
angkatan 2014, Fernando Rooy Bremmer, Charles Parsaoran Sinurat dan
James Dody Yawan, yang selalu memberikan semangat kepada penulis.
Terima kasih untuk kelucuan, kegilaan, dan kebersamaan yang kita buat dan
juga untuk Ide, semangat dan dukungannya. Saya benar-benar jadi orang
yang beda kalo lagi sama kalian guys, dan itu menyenangkan!
11. Teman – teman seperjuangan Manajemen Administrasi Perkantoran 2014
dan seluruh pihak yang telah berjasa dan membantu yang tidak dapat
disebutkan satu persatu. Terima kasih atas segala kontribusinya kepada
penulis.
12. Almamaterku yang ku banggakan dan ku cintai.
Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
namun penulis berharap skripsi ini dapat berguna dan bemanfaat untuk kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Lampiran 1 : Kuesioner
PENDAHULUAN
manajemen yang ada di dalamnya berperan dengan baik pula. Salah satu faktor
didalamnya.
proses kerja. Proses kerja ini dapat menggambarkan pegawai yang memiliki
Negeri Sipil / ASN merupakan penggerak birokrasi pemerintah harus ikut serta
dibagi dalam dua unsur, yaitu pertama, sasaran kinerja pegawai yang
melakukan pengukuran dari segi kuantitas, kualitas, waktu dan biaya. Kedua,
yang dibuat setiap awal tahun anggaran yang didalamnya memuat kegiatan
tugas jabatan dan target yang harus dicapai dalam kurun waktu penilaian yang
bersifat nyata dan dapat diukur. SKP tersebut harus disetujui dan ditetapkan
terhadap setiap pegawai untuk lebih meningkatkan kinerja mereka. Salah satu
karena melalui pengawasan bisa dipantau berbagai hal yang dapat merugikan
pengamatan dan pengukuran terhadap suatu kegiatan dan hasil yang dicapai
sebelumnya.
privat). Hal ini bertujuan untuk mewujudkan apa yang kemudian disebut
dan semua jenis sumber daya organisasi yang perlu diawasi agar organisasi
kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah
ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan
sudah dilaksanakan.
manajemen, efisien dan efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta
baik.
organisasi.
yang diserahi mandat maka dia harus berakuntabilitas serta bertanggung jawab
secara nasional telah diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
keseluruhan dan secara khusus bagi tugas-tugas pokok Aparatur Sipil Negara
dalam pelaksanaan pembangunan, hal ini dapat terlihat melalui tingkat disiplin
pegawai yang semakin hari semakin merosot bahkan tidak adanya penerapan
pelayanan yang baik kepada masyarakat, maka sudah barang tentu jika
Namun masyarakat yang dimaksud disini adalah para Aparatur Sipil Negara.
terkait administrasi dari para Pegawai Negeri Sipil yang ada di setiap daerah-
Jayapura mempunyai tugas pokok yang berpengaruh juga terhadap “nasib” dari
para ASN. Untuk itu diperlukan adanya pengawasan internal yang “ekstra”
pada Kanreg IX BKN Jayapura yang dilakukan oleh para pimpinan, agar
kinerja dari para pegawai yang bekerja di Kanreg IX BKN jayapura dapat
produktif, sehingga dalam proses pelayanan terhadap para ASN juga dapat
Melihat hal ini penting sehingga dalam usulan penelitian ini peneliti
melalui kinerja dari setiap pegawai yang ada di Kanreg IX BKN Jayapura.
1.2 Rumusan Masalah
IX BKN Jayapura.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktik
2. Manfaat Teoritis
TINJAUAN PUSTAKA
melibatkan banyak disiplin ilmu seperti ilmu politik, sosial, ekonomi, dan
tulisan Harold D Laswell. Definisi dari kebijakan publik yang paling awal
dikemukakan oleh Harold Laswell dan Abraham Kaplan dalam Howlett dan
praktik tertentu. Senada dengan definisi ini, George C. Edwards III dan Ira
pemerintah untuk mencapai sasaran atau tujuan. Dari definisi di atas kita
bisa lihat bahwa kebijakan publik memiliki kata kunci, “tujuan”, “nilai-
mempunyai maksud yang ditetapkan oleh seorang aktor atau sejumlah aktor
sejumlah bentuk, untuk indonesia kita melihat tiga jenis kebijakan publik,
yaitu yang dibuat oleh legislatif, eksekutif, dan legislatif bersama eksekutif
publik, yaitu :
1) Perumusan kebijakan
2) Implementasi kebijakan
3) Evaluasi kebijakan
(Nugroho, 2009:145)
2.2 Pengawasan
bahwa kegiatan telah dilaksanakan dengan tolal ukur yang telah ditetapkan
adalah suatu proses untuk menetapkan suatu pekerjaan apa yang sudah
2014:3). Pendapat Donovan dan Jackson yang dikutip Keban (2008 : 107)
mengenai salah satu dari lima subproses atau tugas manajemen yakni
mengevaluasi kinerja.
dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah
dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Menurut Handoko hal ini
untuk mengetahui apakah tujuan organiasi dicapai secara efisien dan efektif.
pula bahwa fungsi pengasan pada dasarnya mencakup empat unsur : 1).
telah ditetapkan. Oleh karena itu agar aparatur atau pegawai pemerintahan
dapat mencapai kinerja yang baik maka diperlukan fungsi pengawasan yang
baik pula.
diharapkan kinerja pegawai negeri sipil yang saat ini dianggap lemah,
tugas dari ASN dapat berjalan secara efektif dan efisien, karena adanya
pengawasan sehingga kinerja dari para ASN juga dapat diawasi dan dapat
tentang pengawasan.
lain-lain.
yaitu :
yang akan diawasi. Tentu saja pengawasan terhadap faktor yang tidak
terlalu penting akan mengakibatkan waktu dan tenaga terbuang secara sia-
pada seberapa baik pelanggan dilayani oleh organisasi. Selain itu, hasil dari
4) Aplikasi tindakan pembenahan. Apabila hasil aktual kurang dari hasi yang
barang tentu keterkaitan antara lembaga atau aparat publik dengan lembaga
atau aparat pengawas memiliki norma dan etikanya sendiri. Salah satu
berikut :
berkesinambungan.
penyimpangan.
gambar 2.2.
tertentu diselesaikan. Jadi, pendekatan pengawasan ini lebih aktif dan aresif,
hanya bila manajer mampu mendapatkan informasi akurat dan tepat pada
aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui dulu, atau syarat tertentu
tetap dapat mencapai tujuan. Tetapi ada beberapa faktor yang perlu
situasi tertentu.
Freeman dan D.R. Gilbert Jr, mengemukakan lima alasan utama mengapa
lebih baik).
dalam hal ini evaluasi dapat digunakan untuk proses peningkatan nilai
untuk bekerja sama dengan sebuah tim. Hal itu bukan berarti mengurangi
Pengambilan
tindakan
koreksi, bila
perlu
= Tindakan Koreksi
standar. Bentuk standar yang lebih khusus antara lain target penjualan,
untuk mengukur pelaksanaan kegiatan nyata. Oleh karena itu, tahap kedua
secara secara tepat. Beberapa pertanyaan yang penting berikut ini dapat
Pengukuran ini sebaiknya mudah dilaksanakan dan tidak mahal, serta dapat
pengukuran.
Tahap 4 : Pembandingan Pelaksanaan Dengan Standar Dan Analisa
Penyimpangan.
yang telah ditetapkan. Walaupun tahap ini paling mudah dilakukan, tetapi
penyimpangan-penyimpangan.
pengawasan terdiri atas dua kelompok, yaitu metoda bukan kuantitatif (non-
quantitative) dan metode kuantitatif. Metode Pengawasan Non-kuantittatif
reguler and spot inspection), (3) Pelaporan lisan dan tertulis (Control by
Report), (4) Evaluasi pelaksanaan, (5) Diskusi antara manajer dan bawahan
Anggaran (budget), (2) Audit, seperti internal audit, external audit, dan
manajemen audit, (3) Analisa break-even, (4) Analisa rasio, (5) Bagan dan
Maka jika kita melihat dari kedua metode tersebut, sudah bisa
operasional.
Sehubungan dengan pengorganisasian pengawasan yang
dan Pengawasan Luar (Murhaini, 2014 : 10-11). Namun pada tulisan ini,
yang akan dijelaskan hanya arti dari pengawasan melekat saja. Pengawasan
berasal dari dalam susunan organisasi objek yang diawasi. Pada dasarnya
pada statusnya itu. Namun pengawasan melekat juga harus dilakukan oleh
dengan rencana, akan tetapi juga dengan tingkat efisiensi dan efektivitas
367)
oganisasi terjadi terus menerus dan tak dapat dihindari. Melalui fungsi
yang terjadi.
efektif.
bawahan.
bagi manajemen tentang situasi nyata dalam mana organisasi berada, (b)
dengan efisien dan efektif, (c) Pemahaman tentang berbagai faktor yang
menimbulkan kesulitan dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan
menghargai kinerja yang memuaskan dan (e) Tindakan preventif apa yang
segera dapat dilakukan agar deviasi dari standar tidak terus berlanjut
(Siagian, 2012:261).
dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan
manusia. Sumber daya manusia dalam suatu organisasi sudah pasti adalah
kinerja yang baik tidak akan tercapai tanpa adanya dukungan dari kinerja
para pegawainya (Fahmi, 2014:23) Untuk itu kita, selanjutnya kita akan
2.4 Kinerja
Konsep kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu
organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi. Kinerja
Tercapainya tujuan organisasi tidak bisa dilepaskan dari sumber daya yang
dimiliki oleh organisasi yang digerakkan atau dijalankan pegawai yang
dengan efisien. Menurut Armstrong dan Baron (1998:15) yang dikutip oleh
di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Lebih tegas lagi Lawler dan Porter
dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi,
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam
diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas yang telah
oleh sekelompok orang yang berperan aktif sebagai pelaku (actors) dalam
Disiplin, (2) Kepatuhan, (3) Prestasi, (4) Inovasi dan Kreativitas, (5)
ASN yaitu Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau
dapat bekerja sesuai dengan moral dan etika, tentunya dengan sistem
karena aktivitas yang dilakukan oleh para karyawannya. Sesuai dengan unit
dinilai kinerjanya, agar kinerja sumber daya manusia yang terdapat dalam
pekerjaan PNS.
dalam suatu daftar yang lazim disebut DP-3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan
pelaksanaan pekerjaan seorang PNS dalam jangka waktu 1 (satu) tahun dan
rendahnya Kepala Urusan dan Pejabat lain yang setingkat dengan itu.
Keban juga mengutip pendapat dari Decotiit dan Petit (Chung &
kinerja pihak yang dinilai secara benar, (3) motif penilai dalam
mengevaluasi secara tepat, dan (4) penerimaan pihak yang dinilai terhadap
respons pihak yang dinilai. Padahal masih banyak faktor lain, baik secara
kinerja.
buruk harus menyadari bahwa bila hal itu dipertahankan, mereka tak akan
2) Untuk memuaskan rasa ingin tahu karyawan tentang seberapa baik kerja
sebelumnya.
kepada karyawan dan pimpinan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang
berkaitan pekerjaan.
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan
suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Indikator kinerja harus
merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan sebagai
dasar untuk menilai dan melihat tingkat kinerja, baik dalam tahap
1) Spesifik dan Jelas, sehingga dapat dipahami dan tidak ada kemungkinan
kesalahan interpretasi.
yang tersedia.
yang paling lazim dinilai dalam suatu organisasi adalah kinerja karyawan,
2) Menggunakan tolak ukur yang jelas dan yang pasti menjamin bahwa
melaksanakan tugasnya;
1) Kuantitas kerja.
2) Kualitas kerja.
6) Perencanaan kerja.
PENGAMATAN ( OBSERVASI )
LAPORAN-LAPORAN
(LISAN/TERTULIS)
EFEKTIFITAS KINERJA
METODE-METODE PEGAWAI
INSPEKSI/PENGUJIAN (TEST)
PENGAMBILAN TINDAKAN
KOREKSI
2.6 Kerangka Berpikir
PENGAWASAN INTERNAL
evaluasi
KINERJA PEGAWAI
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka kita dapat melihat
Jika setiap indikator pengawasan yang ada tidak diperhatikan dengan baik,
maka sistem pengawasan yang dilakukan tidak akan efektif dan efisien.
Tiap-tiap indikator dari dua variabel diatas adalah sebagai alat ukur
agar hasil yang diinginkan yaitu Efektifitas Kinerja pegawai dapat tercapai
METODE PENELITIAN
(treatment).
Waktu penelitian pada bulan Juni tanggal 05 Juni s/d 08 Juni 2018.
3.3 Populasi, Sampel, dan Responden Penelitian
3.3.1 Populasi
penelitian ini adalah seluruh pegawai baik dari pimpinan sampai pada staf
3.3.2 Sampel
keseluruhan dari pada populasi yang ada. Dan sampel yang diambil
mana teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur
adalah :
𝑋
𝑌
×𝑁 Yang Mana ;
X : Jumlah Sampel
Y : Jumlah Populasi
N : Jumlah Populasi setiap strata
47
2) Unsur Pegawai ( 38 Orang ) :62 × 38 = 28,80 (𝑃𝑒𝑚𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑎𝑛 ∶
29 𝑂𝑟𝑎𝑛𝑔)
A. Data Primer.
B. Data sekunder
observasi yang dilakukan oleh penulis serta dari studi pustaka. Dapat
seperti tabel, catatan, foto, dokumen, dan lain – lain, yang berkaitan dengan
penelitian.
1. Variabel Bebas
2. Variabel Terikat
1) Wawancara / Interview
2) Kuesioner / Angket
terkait dengan masalah penelitian, yang kemudian akan dijawab sendiri oleh
dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup (close form questioner)
responden hanya memberi tanda pada jawaban yang dipilih sesuai dengan
keadaan sebenarnya.
3) Observasi /Pengamatan.
1) Studi Pustaka
Menurut Arikunto, Instrumen Penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan
tingkat kecocokan alat ukur untuk pengukuran data penelitian (Silaen dan
penelitian itu valid atau tidak. Menurut Sugiyono (2009:173), “ Valid berarti
antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
peneliti terhadap data yang diperoleh untuk mendapatkan hasil data yang
valid. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu
𝐧 ∑𝐱𝐢𝐲𝐢 − (∑𝐱𝐢)(∑𝐲𝐢)
𝒓𝒙𝒚 =
√(𝐧 ∑𝐱𝐢2 − (∑𝒙𝒊)2 )(𝐧 ∑𝐲𝐢2 − (∑𝒚)2 )
Dimana :
r = Nilai Korelasi Pearson
bantuan Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 22 dan Microsoft
digunakan taraf signifikansi 0,5 atau 0,1 (Azwar, 2008:103). Setelah penulis
dengan df=n-2 (df = 47-2 = 45). Jika dilihat dalam nilai-nilai r Product Moment,
rtabel = 0,287. Jika rhitung > rtabel, maka item tersebut dinyatakan valid, namun jika rhitung
< rtabel, maka item tersebut dinyatakan tidak valid. Berikut ini adalah hasil uji
Tabel 3.1
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel X (Pengawasan Internal)
NO t Tabel r Tabel r Hitung Keterangan
1 2,012 0,287 0,603 Valid
2 2,012 0,287 0,585 Valid
3 2,012 0,287 0,504 Valid
4 2,012 0,287 0,498 Valid
5 2,012 0,287 0,625 Valid
6 2,012 0,287 0,418 Valid
7 2,012 0,287 0,464 Valid
8 2,012 0,287 0,489 Valid
9 2,012 0,287 0,393 Valid
10 2,012 0,287 0,305 Valid
11 2,012 0,287 0,314 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 3.2
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Y ( Pelaksanaan Tugas Pegawai )
NO t Tabel r Tabel r Hitung Keterangan
1 2,012 0,287 0,590 Valid
2 2,012 0,287 0,788 Valid
3 2,012 0,287 0,781 Valid
4 2,012 0,287 0,410 Valid
5 2,012 0,287 0,727 Valid
6 2,012 0,287 0,727 Valid
7 2,012 0,287 0,945 Valid
8 2,012 0,287 0,448 Valid
9 2,012 0,287 0,737 Valid
10 2,012 0,287 0,858 Valid
11 2,012 0,287 0,945 Valid
12 2,012 0,287 0,741 Valid
13 2,012 0,287 0,526 Valid
14 2,012 0,287 0,717 Valid
15 2,012 0,287 0,609 Valid
16 2,012 0,287 0,904 Valid
17 2,012 0,287 0,827 Valid
18 2,012 0,287 0,884 Valid
19 2,012 0,287 0,827 Valid
Sumber : Data Primer diolah, 2018.
Berdasarkan data pada tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa semua item
hasil, suatu hasil pengukuran dikatakan baik jika dalam beberapa kali
konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan
𝒌 ∑𝒂2𝒃
𝒓11 = ( ) (1 − 𝒂 )
𝒌−1 𝜶𝒕
Keterangan:
r11 : Reliabilitas Instrumen
k : Banyaknya Butir Pertanyaan
∑𝑎𝑏2 : Jumlah Varian Butir
𝑎𝑏2 : Varian Total
rtabel pada α = 10% dengan kriteria kelayakan, jika r11 > rtabel, maka item tersebut
dinyatakan reliabel, dan jika r11 < rtabel maka item itu dinyatakan tidak reliabel.
Berikut adalah tabel Hasil uji reliabilitas instrumen pada Variabel X dan Variabel
Y:
Tabel 3.3
Hasil Uji Reliability Instrumen
Variabel X (Pengawasan Internal)
Tabel 3.4
Hasil Uji Reliability Instrumen
Variabel Y (Pelaksanaan Tugas Pegawai)
Cronbach’s N of Item Keterangan
Pelaksanaan Alpha
Tugas Pegawai
0,949 19 Item Reliabel
Sumber
3.7 : Data
Skala Primer yang diolah dengan SPSS Ver.22
Pengukuran
variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diiukur
yang telah disediakan. Pilihan jawaban ada 5 ada juga 3, mulai dari Sangat
setuju hingga Sangat tidak setuju atau Sangat Setuju sampai Tidak Setuju.
Data kualitatif diubah berdasarkan bobot skor satu, dua, tiga, empat
untuk pengumpulan data dalam kuesioner. Berikut ini adalah tabel skala
Tabel 3.5
Skala Likert
NO Kategori Skor
1 Sangat Setuju 3
2 Setuju 2
3 Tidak Setuju 1
dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda. Pada penelitian ini penulis
Tabel 3.6
Skor Kriterium Variabel X
NO Skor Jawaban Kriterium
1 59 - 87 Sangat baik
2 30 - 58 Baik
3 ˂29 Tidak Baik
Sumber : Sugiyono, 2012 : 94
Tabel 3.7
Skor Kriterium Variabel Y
NO Skor Jawaban Kriterium
1 37 - 54 Sangat baik
2 19 – 36 Baik
3 ˂18 Tidak Baik
Sumber : Sugiyono, 2012 : 94
atau jumlah jawaban dari para responden dalam bentuk persentase, dihitung
𝑓
𝑃= × 100%
𝑛
Keterangan :
P : Persentase
F : Frekuensi Jawaban
N : Total Pertanyaan
Dalam analisis deskriptif ini juga ada beberapa hal yang harus
a. Editing
b. Coding
c. Tabulasi
serupa dengan cara yang teratur dan baik dalam bentuk penjumlahan
kedalam tabel untuk menghindari kesimpang-siuran atau pembiasan
satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola, menemukan apa
yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat
data yang ada, menyusun secara sistematis. Untuk menganalisis data yang
telah terkumpul dari hasil penelitian yang bersifat kualitatif ini, maka
yang diteliti. Yang termasuk dalam analisis data statistik deskriptif adalah
sederhana.
yang berguna.
BAB IV
Agustus 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Regional BKN.
Kantor ini secara resmi berdiri sejak pelantikan Kepala Kantor oleh
2006, Kanreg IX BKN Jayapura pindah ke gedung kantor yang baru di jalan
Baru Nomor 100 B Kotaraja Jayapura dan merupakan kantor sendiri yang
4.1.2 Tupoksi
Untuk melaksanakan tugas pokok, Kanreg IX BKN Jayapura
dibidang kepegawaian.
Sipil Daerah.
kerjanya.
4.1.3 Visi dan Misi BKN
berikut :
2025”
dan bekerja dengan dedikasi yang tinggi serta berorientasi pada prestasi
secara rasional.
Misi BKN :
Kepegawaian Negara.
Kepegawaian.
c) Mengembangkan Manajemen internal BKN.
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
Kantor Regional IX Badan Kepegawaian Negara
BIDANG MUTASI DAN BIDANG PENGANGKATAN BIDANG INFORMASI BIDANG PENGEMBANGAN DAN
STATUS KEPEGAWAIAN DAN PENSIUN KEPEGAWAIAN SUPERVISI KEPEGAWAIAN
MYRNA AMIR, SE.MM NURBUMI MUIN, SH HELFIANA SIREGAR, S.IP,M.Si WISNU HARTANA, SE
19631030 198903 2 001 19710713 199803 2 005 19640824 198503 1 001
19760327 200211 2 001
SEKSI VERIFIKASI DAN SEKSI VERIFIKASI DAN PENGELOLAAN ARSIP SEKSI FASILITASI
PELAPORAN MUTASI DAN PELAPORAN PENGANGKATAN KEPEGAWAIAN INSTANSI PENGEMBANGAN
STATUS KEPEGAWAIAN DAN PENSIUN VERTIKAL DAN PROPINSI KEPEGAWAIAN
MARTHA, SH SARCE KORWA,S. Sos R I N I, SE
RINA LILLIN, S.Sos, MM 19841030 200803 2 001 19690829 200312 2 001 19831016 200211 2 001
19711005 199902 2 001
SEKSI MUTASI INSTANSI SEKSI PENSIUN PEGAWAI PENGELOLAAN ARSIP SEKSI FASILITASI KINERJA
VERTIKAL DAN PROPINSI NEGERI SIPIL INSTANSI KEPEGAWAIAN INSTANSI
KAB/KOTA KABUPATEN/KOTA -
WILSON F.MANDOWEN,SE ,M.Si
19700209 200211 1 001 ABRAHAM HERIETRENGGI, S.Sos, -
M.Si
SEKSI MUTASI INSTANSI SEKSI PENSIUN PEGAWAI NEGERI SEKSI PENGOLAHAN DATA SEKSI SUPERVISI KEPEGAWAIAN
SIPIL INSTANSI VERTIKAL DAN KABUPATEN/KOTA
KAB/KOTA DAN DISEMINASI
PROPINSI
THOMAS D.E.RUMBEKWAN,SE INFORMASI KEPEGAWAIAN OKTAVIANUS PAIKUNG, SE.MM
JEB DODDY FAKDAWER, 19730118 200211 1 001 197201007 200312 1 001
S.Sos 19851109 200901 1 -
4.1.5 Daftar Pegawai
KEPALA BIDANG
NURBUMI MUIN, SH
2
19631030 198903 2 001 54 th P IV/b PENGANGKATAN DAN
PENSIUN
HELFIANA SIREGAR,
KEPALA BIDANG
5 S.IP,M.Si 46 th P IV/a
INFORMASI KEPEGAWAIAN
19710713 199803 2 005
KEPALA SEKSI
NUR'AIN SANGAJI, SE
11
19640527 198608 2 001 54 th P III/d PENGANGKATAN
APARATUR SIPIL NEGARA
HELDA ARIANCE
AUDITOR KEPEGAWAIAN
12 MARLISSA, S.STP P III/d
198001091998102001 38 th MUDA
ABRAHAM
KEPALA SEKSI PENSIUN
HERIETRENGGI, S.Sos,
13
M.Si 49 th L III/d PEGAWAI NEGERI SIPIL
INSTANSI KAB/KOTA
19680822 198903 1 001
KEPALA PENGELOLAAN
SARCE KORWA,S. Sos th ARSIP KEPEGAWAIAN
14
19690829 200312 2 001 40 P III/d
INSTANSI VERTIKAL DAN
PROPINSI
IDAWANTI
KEPALA SUB BAGIAN
15 FABANYO, SH 48 th P III/d
KEPEGAWAIAN
19770727 199712 2 001
OKTAVIANUS
KEPALA SEKSI SUPERVISI
17 PAIKUNG, SE.MM 46 th L III/c
KEPEGAWAIAN
197201007 200312 1 001
JOHANIS MATHEIS
KEPALA SEKSI STATUS
18 KAJOI, S.IP 50 th L III/b
KEPEGAWAIAN
19671106 199203 1 001
JEB DODDY
KEPALA SEKSI MUTASI
20 FAKDAWER, S.Sos 32 th L III/c
INSTANSI KAB/KOTA
19851109 200901 1 001
FILOMINA
III/c PENGADMINISTRASI
23 MAMORIBO, S.Sos 38 th P
KEPEGAWAIAN
19800316 200803 2 001
JON ROI Y. R.
III/c PENGADMINISTRASI
24 SIMUNAPENDI, S.Sos 37 th L
KEPEGAWAIAN
19801204 200803 1 001
TRIYANTO, SE III/c
25
19781023 200803 1 001 39 th L ANALIS PELAPORAN
YOHANA NELY
III/c PENGADMINISTRASI
26 KONDORURA, SE 37 th P
KEPEGAWAIAN
19800414 200901 2 003
DEWI ANGGRAENI,
27 S.Kom 35 th P III/c ANALIS PROGRAM
19820622 200901 2 005
HENDRIETTE L.
III/b ANALISIS KEPEGAWAIAN
29 RUMBEWAS, S.IP 39 th P
PERTAMA
19790428 200803 2 001
S U K A R N A, SE
31
19740408 200312 1 001 43 th L III/b ANALIS KEUANGAN
ELIAS GERALD
32 YANE, A.Md. Sos 55 th L III/b PENGELOLA KEARSIPAN
19620625 199402 1 001
BENNY R.
BARAHAMA, S.IP, ANALISIS KEPEGAWAIAN
33
M.Si 44 th L III/b
PERTAMA
19730916 200211 1 001
HARY AHMAD
PRANATA KOMPUTER
35 WAHYUDI, ST 36 th L III/a
PERTAMA
19820203 200901 005
DJIDTRO DJIDON
PENGADMINISTRASI
36 TOROBI 58 th L III/a
KEPEGAWAIAN
19600318 198103 1 001
JULIUS
ANALIS PENGELOLA
37 SIMANJORANG, A.Md. 37 th L III/a
BARANG MILIK NEGARA
19800616 200604 1 001
PETRONETA
PENYAJI INFORMASI
38 FERDINANDUS , SH 50 th P III/a
KEPEGAWAIAN
19670618 200212 2 001
SRI SUNDARI
PENGADMINISTRASI
39 ASMARA, SE 40 th P III/a
KEPEGAWAIAN
19771207 200803 2 001
SARLOTHA ALEDA
PENGELOLA DATA
40 AYOMI, S.Kom 37 th P III/a
KEPEGAWAIAN
19801221 200803 2 002
SYAMSUL RIZAL,
PRANATA KOMPUTER
42 S.Kom 43 th L III/a
PERTAMA
19750228 200912 1 001
MARLINA
PENGADMINISTRASI
43 KULIMBANG, A.Md 38 th P III/a
KEPEGAWAIAN
19790620 200803 2 001
ZULFIKAR, A.Md.Kom
44
19810313 200803 1 002 36 th L III/a PENYIAP BAHAN RKA - K/L
MARGARETHA
PENGADMINISTRASI
45 ALANG, A.Md 38 th P III/a
KEPEGAWAIAN
19790718 200803 2 002
RENNY KAMBUAYA,
ANALIS SISTEM DAN
46 S.Kom P III/a
198605122015042000 31 th APLIKASI
NORI TASIK
PENGOLA DATA
47 METTODO, A.Md P III/a
19801107 200901 2 003 38 th KEPEGAWAIAN
YAN MIHEL
MANDOWEN, A.Md. PENGADMINISTRASI
48
Tek 34 th L III/a
KEPEGAWAIAN
19840326 200901 1 002
POSMA
PENGADMINISTRASI
49 PANGARIBUAN 28 th P III/a
KEPEGAWAIAN
19900131 201801 2 003
JERMIAS SITERI
II/c
56 KORAH MAYOR 39 th L PENGELOLA KEARSIPAN
19781206 200604 1 002
LIKAS
PENGADMINISTRASI
57 FAUTNGILYANAN 47 th L II/a
KEPEGAWAIAN
19700910 201407 1 002
THEOFILUS D.S.
METESERAY PENGADMINISTRASI
58
ONDOWAPO 42 th L II/a
KEPEGAWAIAN
19751001 201407 1 002
MOEHAMAD LIZA
II/a PENGADMINISTRASI
59 KUSUMA 42 th L
KEPEGAWAIAN
19751010 201407 1 002
YULIUS TAGU SOLO II/a PENGADMINISTRASI
60
19780404201407 1 001 38 th L
KEPEGAWAIAN
CHRISTIAN
II/a
61 SAMARBO ODJABA 36 th L PENGELOLA KENDARAAN
19811220 201407 1 001
PIET HEIN
PENGADMINISTRASI
62 WORENGGA 55th L I/d
KEPEGAWAIAN
19621008 201212 1 001
Gambar 4.2
Frekuensi Umur Pegawai
Umur Pegawai
120
100
Kanreg IX BKN
80
60
40
20
0
Valid <30 Valid 30-34Valid 35-39Valid 40-44Valid 45-49Valid 50-54 Valid >54 Valid Total
Gambar 4.3
Frekuensi Jenis Kelamin Pegawai
Jenis Kelamin
120
100
Kanreg IX BKN
80
60
40
20
0
Valid Laki - laki Valid Perempuan Valid Total
Gambar 4.4
Frekuensi Golongan/ruang Pegawai
GOL/RUANG
100
KANREG IX BKN
62.90322581 62
39
19.35483871 16.12903226
12 10
1.612903226
1
VALID IA - ID VALID IIA - IID VALID IIIA - IIID VALID IVA - IVE VALID TOTAL
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
X2 : Pimpinnan melakukan 9 15 5
proses pengawasan secara
efektif.
Laporan-Laporan 3
X3 : Adanya Evaluasi dari 10 13 6
pimpinan setiap bulan untuk
mengecek tingkat efektifitas dan
efisensi pelaksanaan tugas
pegawai.
X4 : Pimpinan memberikan 6 13 10
laporan penilaian terkait dengan
kinerja pegawai kepada pegawai
yang bersangkutan.
Inspeksi/Pengujian 2
X7 : Melakukan inspeksi kinerja 9 11 9
setiap minggu/bulan.
Kepatuhan 5
Y3 : Pegawai tidak pernah 10 8 0
meninggalkan tugas tanpa ijin
selama jam kerja.
Y4 : Pegawai selalu 5 8 5
mengikuti kegiatan
kenegaraan.
Y7 : Mengikuti standar
perilaku dan kebijakan yang 12 6 0
diberlakukan di lingkungan
kantor.
Prestasi 4
Y8 : Pegawai menyelesaikan 2 10 6
tugas tepat waktu.
Y9 : Kemanfaatan pekerjaan 8 9 1
sesuai dengan rencana
kerja/standart.
Kemampuan Teknis 1
Y15 : Pegawai mahir dalam 4 13 1
mengoperasikan alat kerja
yang menunjukan kelancaran
pekerjaan.
Kemampuan Interpersonal 4
Y16 : Mampu memelihara 11 6 1
hubungan kerja yang efektif.
Tabel 5.3
Pengamatan (Observasi)
Alternatif Jawaban
Percent
No Pernyataan SS S TS %
3 2 1
Pimpinan selalu
melakukan 10 17 2 29
1 (100 %)
penilaian kinerja (34,5%) (58,6%) (6,9%)
secara berkala.
Pimpinan
melakukan proses 9 15 5 29
2
pengawasan (31%) (51,7%) (17,2%) (100%)
secara efektif.
Sumber : Olahan Data Primer 2018, SPSS.Ver.22
Dari hasil olahan data diatas, dapat kita lihat bahwa pendapat dari 29
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
Internal pada X1 sebesar 66 dengan tingkat presentase 22% dari 100%. Ini
menunjukan bahwa Pengawasan Internal untuk X1 termasuk dalam ketegori
Sangat Baik.
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
62
300
× 100% = 20,6%
Internal pada X2 sebesar 62 dengan tingkat presentase 20,6% dari 100%. Ini
Sangat Baik.
Tabel 5.4
Laporan-laporan (Lisan/Tertulis)
Alternatif Jawaban
Percent
No Pernyataan SS S TS %
3 2 1
Adanya evaluasi dari
pimpinan setiap bulan untuk
10 13 6 29
3 mengecek tingkat efektivitas
(34,5%) (44,8%) (20,6%) (100%)
dan efisiensi pelaksanaan
tugas pegawai.
Pimpinan memberikan
laporan penilaian terkait
6 13 10 29
4 dengan kinerja pegawai
(20,6%) (44,8%) (34,5%) (100%)
kepada pegawai yang
bersangkutan.
Terdapat standar penilaian
yang diberikan pimpinan 12 15 2 29
5
kepada pegawai agar target (41,4%) (51,7%) (6,9%) (100%)
pekerjaan dapat tercapai.
Sumber : Olahan Data Primer 2018, SPSS Ver.22
Dari hasil olahan data diatas, dapat kita lihat bahwa pendapat dari 29
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
100% = 20,6%
Internal pada X3 sebesar 62 dengan tingkat presentase 20,6% dari 100%. Ini
Sangat Baik.
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
54
300
× 100% = 18%
Internal pada X4 sebesar 54 dengan tingkat presentase 18% dari 100%. Ini
menunjukan bahwa Pengawasan Internal untuk X4 termasuk dalam kategori
Baik.
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
68
300
× 100% = 22,6%
Internal pada X5 sebesar 68 dengan tingkat presentase 22,6% dari 100%. Ini
Sangat Baik.
3. Indikator Metode-Metode
Tabel 5.5
Metode-Metode
Alternatif Jawaban
Percent
No Pernyataan SS S TS %
3 2 1
Dalam melakukan
pengawasan, pimpinan
menggunakan metode non- 13 12 4 29
6
kuantitatif, yaitu dengan (44,8%) (41,4%) (13,8%) (100%)
menilai keseluruhan kinerja
dan sikap para pegawai.
Dari hasil olahan data diatas, dapat kita lihat bahwa pendapat dari 29
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
Sangat Baik..
Tabel 5.6
Inspeksi / Pengujian (Test)
Percent
Alternatif Jawaban
%
No Pernyataan
SS S TS
3 2 1
Melakukan inspeksi kinerja 9 11 9 29
7
pegawai setiap minggu/bulan. (31%) (37,9%) (31%) (100%)
Dari hasil olahan data diatas, dapat kita lihat bahwa pendapat dari 29
Internal pada X7 sebesar 58 dengan tingkat presentase 19,3% dari 100%. Ini
Baik.
pegawai”
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
pegawai.” adalah :
62
300
× 100% = 20,6%
Dengan demikian, dari hasil pengolahan tersebut kita dapat
Internal pada X8 sebesar 62 dengan tingkat presentase 20,6% dari 100%. Ini
Sangat Baik.
Tabel 5.7
Pengambilan Tindakan Koreksi
Alternatif Jawaban
Percent
No Pernyataan SS S TS %
3 2 1
Melakukan perubahan standar
10 16 3 29
9 pelaksanaan pekerjaan agar
(34,5%) (55,2%) (10,3%) (100%)
target pekerjaan dapat tercapai.
Dari hasil olahan data diatas, dapat kita lihat bahwa pendapat dari 29
tercapai”
1) Jumlah Skor untuk jawaban Sangat Setuju : 10 x 3 = 30
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
Internal pada X9 sebesar 65 dengan tingkat presentase 21,6% dari 100%. Ini
Sangat Baik.
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
100 = 100, maka dapat dihitung tingkat Pengawasan Internal pada X10
“Adanya sanksi yang diberikan pimpinan untuk setiap tindakan
62
× 100% = 20,6%
300
Internal pada X10 sebesar 62 dengan tingkat presentase 20,6% dari 100%.
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
100 = 100, maka dapat dihitung tingkat Pengawasan Internal pada X11
61
300
× 100% = 20,3%
Internal pada X11 sebesar 61 dengan tingkat presentase 20,3% dari 100%.
Ini menunjukan bahwa Pengawasan Internal untuk X11 termasuk dalam
1. Indikator Disiplin
Tabel 5.8
Disiplin
Percent
Alternatif Jawaban
%
No Pernyataan
SS S TS
3 2 1
Pegawai selalu hadir 13 5 18
1 0
dikantor. (72,2%) (27,8) (100%)
Pegawai pulang setelah
14 4 18
2 jam kantor yang telah 0
(77,8%) (22,2%) (100%)
ditetapkan.
Sumber : Olahan Data Primer 2018, SPSS Ver.22
Dari hasil olahan data diatas, dapat kita lihat bahwa pendapat dari 18
100 = 100, maka dapat dihitung tingkat Pelaksanaan Tugas Pegawai pada
49
Y1 “Pegawai selalu hadir dikantor” adalah : 300
× 100% = 16,3%
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
100 = 100, maka dapat dihitung tingkat Pelaksanaan Tugas Pegawai pada
50
Y2 “Pegawai pulang setelah jam kantor yang ditetapkan” adalah : 300
×
100% = 16,6%
2. Indikator Kepatuhan
Tabel 5.9
Kepatuhan
Alternatif Jawaban
Percent
No Pernyataan SS S TS %
3 2 1
Pegawai tidak pernah
meninggalkan tugas 10 8 18
3 0
tanpa ijin selama jam (55,6%) (44,4%) (100%)
kerja.
Pegawai selalu
mengikuti kegiatan
5 8 5 18
4 kenegaraan
(27,8%) (44,4%) (27,8%) (100%)
(Rapat/Senan/Apel
pagi, dll)
Pegawai selalu
menggunakan 13 5 18
5 0
pakaian seragam (72,2%) (27,8%) (100%)
sesuai hari kerja.
Hasil pekerjaan dari
pegawai selalu
dilaporkan / diinput 13 5 18
6 0
kedalam sistem (72,2%) (27,8%) (100%)
aplikasi yang telah
ada.
Mengikuti standar
perilaku dan
12 6 18
7 kebijakan yang 0
(66,7%) (33,3%) (100%)
diberlakukan
dilingkungan kantor.
Sumber: Olahan Data Primer 2018, SPSS Ver.22
Dari hasil olahan data diatas, dapat kita lihat bahwa pendapat dari 18
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
100 = 100, maka dapat dihitung tingkat Pelaksanaan Tugas Pegawai pada
Y3 “Pegawai tidak pernah meninggalkan tugas tanpa ijin selama jam kerja”
46
adalah : 300
× 100% = 15,3%
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
100 = 100, maka dapat dihitung tingkat Pelaksanaan Tugas Pegawai pada
Y4 “Pegawai selalu mengikuti kegiatan kenegaraan/rapat/senam/apel”
36
adalah : 300
× 100% = 12%
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
100 = 100, maka dapat dihitung tingkat Pelaksanaan Tugas Pegawai pada
49
Y5 “Pegawai selalu menggunakan pakaian seragam” adalah : 300
×
100% = 16,3%
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
100 = 100, maka dapat dihitung tingkat Pelaksanaan Tugas Pegawai pada
dilingkungan kantor”
100 = 100, maka dapat dihitung tingkat Pelaksanaan Tugas Pegawai pada
3. Indikator Prestasi
Tabel 5.10
Prestasi
Alternatif Jawaban
Percent
No Pernyataan SS S TS %
3 2 1
Pegawai
2 10 6 18
8 menyelesaiakan tugas
(11,1%) (55,6%) (33,3) (100%)
tepat waktu.
Kemanfaatan
pekerjaan sesuai 8 9 1 18
9
dengan rencana kerja (44,4%) (50%) (5,6%) (100%)
/ standart.
Kuantitas pekerjaan
sesuai dengan yang 10 7 1 18
10
direncanakan / (55,6%) (38,9%) (5,6%) (100%)
standart.
Tugas sesuai dengan
petunjuk atau 12 6 18
11 0
instruksi dari (66,7%) (33,3%) (100%)
pimpinan.
Sumber : Olahan Data Primer 2018, SPSS Ver.22
Dari hasil olahan data diatas, dapat kita lihat bahwa pendapat dari 18
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
100 = 100, maka dapat dihitung tingkat Pelaksanaan Tugas Pegawai pada
32
Y8 “Pegawai menyelesaiakan tugas tepat waktu” adalah : 300
× 100% =
10,6%
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
100 = 100, maka dapat dihitung tingkat Pelaksanaan Tugas Pegawai pada
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
100 = 100, maka dapat dihitung tingkat Pelaksanaan Tugas Pegawai pada
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
100 = 100, maka dapat dihitung tingkat Pelaksanaan Tugas Pegawai pada
Tugas Pegawai pada Y11 sebesar 48 dengan tingkat presentase 16% dari
Tabel 5.11
Inovasi dan Kreatifitas
Alternatif Jawaban
Percent
No Pernyataan SS S TS %
3 2 1
Pegawai memiliki
pemikiran, gagasan
dan ide-ide baru yang 9 9 18
12 0
bersifat membangun (50%) (50%) (100%)
sesuai dengan
Tupoksi.
Pegawai menunjukan
keterbukaan dalam
menerima ide/gagasan
3 14 1 18
13 baru yang diberikan
(16,7%) (77,8%) (5,6%) (100%)
rekan kerja, pimpinan
atau para pemangku
kepentingan.
Pegawai tanggap
dalam mengantisipasi 6 11 1 18
14
perubahan (33,3%) (61,1%) (5,6%) (100%)
organisasi/lingkungan.
Sumber : Olahan Data Primer, 2018, SPSS Ver.22
Dari hasil olahan data diatas, dapat kita lihat bahwa pendapat dari 18
A. Y12 “Pegawai memiliki pemikiran, gagasan dan ide-ide baru yang bersifat
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
100 = 100, maka dapat dihitung tingkat Pelaksanaan Tugas Pegawai pada
Y12 “Pegawai memiliki pemikiran, gagasan dan ide-ide baru yang bersifat
45
membangun sesuai dengan tupoksi” adalah : 300
× 100% = 15%
Tugas Pegawai pada Y12 sebesar 45 dengan tingkat presentase 15% dari
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
100 = 100, maka dapat dihitung tingkat Pelaksanaan Tugas Pegawai pada
Tugas Pegawai pada Y13 sebesar 38 dengan tingkat presentase 12,6% dari
100%. Ini menunjukan bahwa Pengawasan Internal untuk Y13 termasuk
lingkungan/organisasi”
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
100 = 100, maka dapat dihitung tingkat Pelaksanaan Tugas Pegawai pada
Tugas Pegawai pada Y14 sebesar 41 dengan tingkat presentase 13,6% dari
Tabel 5.12
Kemampuan Teknis
Percent
Alternatif Jawaban
%
No Pernyataan
SS S TS
3 2 1
Pegawai mahir dalam
mengoperasikan alat
kerja yang 4 13 1 18
15
menunjukan (22,2%) (72,2%) (5,6%) (100%)
kelancaram
pekerjaan.
Sumber : Olahan Data Primer 2018, SPSS Ver.22
Dari hasil olahan data diatas, dapat kita lihat bahwa pendapat dari 18
kelancaran pekerjaan.”
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
100 = 100, maka dapat dihitung tingkat Pelaksanaan Tugas Pegawai pada
Tugas Pegawai pada Y15 sebesar 39 dengan tingkat presentase 13% dari
100%. Ini menunjukan bahwa Pengawasan Internal untuk Y15 termasuk
Tabel 5.13
Kemampuan Interpersonal
Alternatif Jawaban
Percent
No Pernyataan SS S TS %
3 2 1
Mampu memelihara
11 6 1 18
16 hubungan kerja yang
(61,6%) (33,3%) (5,6%) (100%)
efektif.
Mampu beradaptasi
dengan perubahan
10 8 18
17 kebijakan bahkan 0
(55,6%) (44,4%) (100%)
teknologi di
lingkungan kantor.
Pegawai bekerja sama
dengan sesama
bawahan, rekan kerja, 10 7 1 18
18
pimpinan dalam (55,6%) (38,9%) (5,6%) (100%)
lingkungan/ unit, atau
bidang kerjanya.
Pegawai
berkomunikasi
dengan baik kepada
bawahan, rekan kerja,
pemimpin dan atau 10 8 18
19 0
para pemangku (55,6%) (44,4%) (100%)
kepentingan dan
masyarakat dan
instansi terkait
lainnnya.
Sumber : Olahan Data Primer, 2018, SPSS Ver.22
Dari hasil olahan data diatas, dapat kita lihat bahwa pendapat dari 18
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
100 = 100, maka dapat dihitung tingkat Pelaksanaan Tugas Pegawai pada
46
Y16 “Mampu memelihara hubungan kerja ynag efektif” adalah : 300
×
100% = 15,3%
Tugas Pegawai pada Y16 sebesar 46 dengan tingkat presentase 15,3% dari
dilingkungan kantor”
100 = 100, maka dapat dihitung tingkat Pelaksanaan Tugas Pegawai pada
Tugas Pegawai pada Y17 sebesar 46 dengan tingkat presentase 15,3% dari
C. Y18 “Pegawai bekerja sama dengan bawahan, rekan kerja, pimpinan, dalam
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
100 = 100, maka dapat dihitung tingkat Pelaksanaan Tugas Pegawai pada
Y18 “Pegawai bekerja sama dengan bawahan, rekan kerja, pimpinan, dalam
45
lingkungan/unit atau bidang kerjanya” adalah : 300
× 100% = 15%
Jadi jika skor tertinggi adalah 3 x 100 = 300, dan skor terendah 1 x
100 = 100, maka dapat dihitung tingkat Pelaksanaan Tugas Pegawai pada
Tugas Pegawai pada Y19 sebesar 46 dengan tingkat presentase 15,3% dari
Gambar 5.1
Grafik Hubungan Variabel X dan Variabel Y
Berdasarkan grafik diatas, jika seluruh skor dari setiap indikator ditambahkan
maka terlihat bahwa Variabel X memiliki jumlah skor 687 dan Variabel Y adalah 847, yang
artinya Variabel X atau Variabel Pengawasan mempunyai skor lebih rendah dari Variabel
Y atau Variabel Kinerja pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat Pengawasan Internal
berimplikasi terhadap Kinerja pegawai. Sistem pengawasan internal yang dijalankan secara
efektif berpengaruh terhadap kinerja pegawai yang menunjukkan tingginya hasi kinerja
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
internal berpengaruh terhadap Kinerja pegawai. Hal ini dapat dilihat dari
menghasilkan kinerja yang baik pula dari para pegawainta. Hal ini tentu
akan berdampak positif bagi instansi maupun bagi para pegawainya, karena
dengan demikian tujuan dari instansi akan tercapai dan pelaksanaan tugas
5.2 Rekomendasi
kinerja pegawai.
DAFTAR PUSTAKA
DOKUMEN :
JURNAL :