Anda di halaman 1dari 28

PERANAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATAN KINERJA

PEGAWAI PADA KANTOR PERUSAHANDAERAH AIR MINUM


( PDAM ) DISTRIK NABIRE KABUPATEN NABIRE

PROPOSAL

OLEH

SEMUEL ADII

NIM: 0610088

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SATYA WIYATA MANDALA

( USWIM ) NABIRE,2009

3 - -
LEMBAR PERSETUJUAN

1.JUDUL : PERANAN KEPEMIMPINAN DALAM


MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI
PADA PERUSAHAN DAERAH AIR MINUM
(PDAM) DISTRIK NABIRE KABUPATEN
NABIRE

2. IDENTITAS PENULIS :

NAMA : SEMUEL ADII

NPM : 0610088

PTS : USWIM NABIRE

FAKULTAS : ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI : ILMU PEMERINTAHAN

JENJANG PENDIDIKAN : STRATA SATU (S1)

Disetujui :

Pada tanggal ……..desember 2009

Pendamping Ketua program studi

Drs.P.I.SURIPATTY,M.Si Drs.E.L.PESIWARISSA

NIDN.1217116501 NDIN.0022066901

Mengetahui :

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

UNIVERSITAS SATYA WIYATA MANDALA NABIRE

Drs.P.I.SURIPATTY,M.Si

4 - -
NIDN.1217116501

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjakatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa,akan rahmat dan pertolongan yang di berikannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan bab proposal ini dengan judul : PERANAN KEPEMIMPIN
DALAM KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAN DAERAH AIR
MINUM (PDAM) DISTRK NABIRE KABUPATEN NABIRE.

Tujuan penulisan desain proposal ini adalah untuk memenuhi syarat


penulisan skiripsi dalam mengakhiri studi atau perkulihan pada fakultas ilmu
sosial dan ilmu politik (FISIP) uswim Nabire.

Penulis menyadari diri sesungguhnya bahwa desain atau proposal ini


masih terdapat kekurangan dan kesalahan, hal ini dapatlah menunjukan
keterbatas penulis sebagai manusia biasa oleh karena itu kelemahan itulah
dengan rendah hati penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan sebesar
beesarnya kepada:

1. Bapak Drs. L.A. Titahelu, selaku Ketua Yayasan Universitas Satya


Wiyata Mandala Nabire.

2. Bapak Didimus Mote,SH,M.Si, selaku Rektur Universitas Satya Wiyata


Mandala Nabire.
3. Bapak Drs.P.I.Suripatty,M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Satya wiyata Mandala Nabire sekaligus sebagai
Pendamping proposal ini.
4. Bapak Drs.E.L.Pesiwarissa, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Pemerintahan.
5. Bapak atau Ibu Dosen dan staf FISIP.
6. Orang Tua.
7. Teman-teman seangkatan.

Akhirnya kepada Bapak Ketua Progam Studi menunjukkan Dosen


pembimbing yang dapat membimbing penulisan selanjutnya atas kesediaannya
penulis menyampaikan terimakasih.

5 - -
Nabire,…..Desember 2009

Penulis

A. Judul : Peranan kepemimpinan dalam meningkatkan


kinerja pegawai pada perusahan daerah air
minum ( PDAM) Distrik Nabire Kabupaten
Nabire

B. Bidang Studi : Permasalahan yang penulis angkat ini adalah


hubungan dengan bidang studi kepemimpinan

C. Latar Belakang :

Berdasarkan Garis- Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang di


tetapkan dengan Tap MPR nomor :11/MPR/1998 di sebutkan bahwa
pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan
makmur yang merata material dan spritual berdasarkan Pancasila dan UUD
1945. Landasan pembangunan pokok – pokok pikiran bahwa hakekat Indonesia
seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Tujuan
pembangunan Nasional dapat tercapai dengan menggunakan seluruh potensi
yang tersedia serta didukung oleh partisipasi masyarakat.

Meenurut M.Manullang (2004:164) bahwa manajer atau pemimpin


adalah orang – orang yang mencapai hasil melalui orang lain. Orang lain itu
adalah para bawahan atau karyawan.

Berhubung dengan itu menjadi kewajiban dari setiap pemimpin agar


para bawahannya berprestasi. Prestasi bawahan terutama disebabkan oleh dua
hal; yaitu(1). Kemampuan dan daya dorong. (2).Kemampuan seseorang di
tentukan oleh kualifikasih yang dimilikinya,antara lain pendidikan, pengalaman
dan sifaf – sifat pribadi, sedangkan daya dorang di pengaruhi oleh sesuatu yang
ada dalam diri seseorang.

Daya dorong yang ada dalam diri seseorang sering di sebut


motivasi.Daya dorong di luar diri seseorang itu turut mempengaruhinya,
Pemimpin harus memiliki berbagai pengalaman serta sarana atau alat yang
sesuai dengan orang itu.

Salah satu asapek memanfaatkan pegawai adalah pemberian motivasi


(daya perangsang) kepada karyawan atau pemberian kegairahan bekerja. Bahwa

6 - -
memamfaatkan pegawai adalah mempekerjakan pegawai yang memberi
manfaat kepada organisasi, diupayakan oleh pemimpin agar kemungkinan itu
menjadi kenyataan. Usaha untuk merealisasikan kemungkinan tersebut ialah
dengan jalan memberikan ai pembuatmotivasi dengan maksud memberikan
daya perangsang kepada pegawai yang bersangkutan agar pegawai tersebut
dapat bekerja dengan segala daya upaya.

Dengan demikian seorang pemimpin sangatlah berarti dalam suatu


organisasi baik organisasi pemerintah maupun swasta dalam memberikan
dorongan,bimbingan dan mengamati serta mengendalikan terhadap kinerja
pegawai.

Kinerja adalah dalam arti umum bahwa perbuatan prestasi atas sebagai
kinerja adalah sebagai hasil kerja seorang pekerja,sebuah proses manajemen
dalam suatu organisasi secara keseluruhan dimana hasil kerja tersebut harus
dapat ditunjukkan buktinya secara kongkrit dan di buktikan.

Untuk mengukur keberhasilan dalam kantor mencapai efisiensi dan


efektifitas diperlukan penilaian kinerja.

Penilaian pekerjaan perlu dilakukan secara formal berdasarkan


serangkaian kriteria yang ditetapkan secara nasional dan objektif. Dalam
penilaian kinerja adanya interaksi positif peranan utama dalam organisasi untuk
meningkatkan sikap serta pelaksanaan kerja positif

Sasaran – sasaran penilaian kerja yang merupakan tugas pokok pimpinan


dalam penerapan fungsi manajemen adalah meliputi membantu karyawan untuk
mengerti secara g karyawan untuk merencanakan dan menetapkan sasaran.

Dari hal tersebut diatas akan terlihat hasil yang memuaskan atau
keuntungan penilaian bagi yang dinilai adalah standar hasil yang diharapkan
yang menjadi lebih jelas,kelebihannya, umpan balik yang akurat terhadap
kinerja yang lalu dan meningkatkan kinerja dengan membangun kekuatan dan
meminimalkan kelemahan.

Sedangkan keuntungan bagi penilaian adalah memahami sifat dengan


lebih baik,menambah motivassi sifat dengan memberikan perhatian secara
induvidual menyumbangkan kinerja pegawai. Sementara keuntungan penilaian
bagi organisasi adalah meningkatkan organisasi,meningkatkan motivasi secara
umum harmonisan tujuan yang lebih baik,meningkatkan kinerja kantor.

Kedudukan dan peranan pegawai dan setiap organisasi pemerintah


maupan swasta sangatlah menentukan, sebab pegawai merupakan tulang

7 - -
punggung pelaksanapembangunan. Hal tersebut jelas dalam pasal 1ayat1huruf a
Undang – Undang nomor 8 tahun 1974 tentang pokok- pokok kepegawaian
adalah mereka yang telah memenuhi syarat- syarat yang telah di tentukan dalam
peraturan perundang – undangan yang berlaku di angkat oleh pejabat yang
berwenang dan serahi tugas dalam suatu jabatan atau diserahi tugas negara
lainnya yang di tetapkan berdasarkan suatu peraturan perundang- undangan dan
di gaji menurut perundang – undangan yang berlaku.

Sehingga pegawai harus bekerja dan mengabdikan diri pada tugas yang
dibebankan dengan rasa cinta dan dedikasih yang tinggi.

Untuk mewujudkan pegawai yang dimaksud diatas antara lain melalui


pembinaan disiplin kerja,disiplin waktu,motivasi,koordinasi serta bimbingan
dalam pemerapan fungsi manajemen yang merupakan tugas pokok pimpinan
sehingga terwwujud kinerja pegawai yang berdaya guna pada aksirnya
menunjukkan mata pekerjaan yang baik demi pencapaian tujuan.

Dengan demikian perusahaan daerah air minum (PDAM) Kabupaten


Nabire merupakan perusahan daerah hendaknya dapat mengawasi pelaksanaan
kegiatan baik dari tingkat pemerintah daerah maupun dari perusahan itu sendiri
agar kinerja pegawai dapat langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan berbagai cara dan teknik kepemimpinan demi mempengaruhi
bawahannya agar dapat melaksanakan tugas guna meningkatkan kinerja
pegawai pada perusahaan daerah air minum Kabupaten Nabire, sehingga
bawahaan sebagai unsur pelaksana segala Administrasi kantor bahkan sebagai
pelaksana lapangan diluar kantor dapat bekerja secara efektif dan efisien.

Kenyataan pelaksanaan tugas dan fungsi pegawai pada perusahan daerah


air minum (PDAM) Kabupaten Nabire terlihat kontrol yang menyebabkan
kurang lancar antara lain:

 Pelayanan kepada masyarakat atau pelanggang tidak lancar.

 Pembayaran rekening dari pelanggang tidak tepati waktu.


 Tidak tepati waktu masuk kantor .
 Pulang atau tinggalkan tugas sebelum jam pulang kantor.
 Tidak masuk kantor tanpa alasan yang jelas

Hal ini disebabkan karena kurang kesadaran pegawai pada perusahan


daerah air minum terhadap tugas yang dibankan dan kurangnya kreatif
pimpinan dalam penerapan fungsi manajemen terhadap bawahan, sehingga hal

8 - -
tersebut mempengaruhi suasana kerja yang tidak mendukung tugas pelaksanaan
staf dalam meningkatkan kinerja pegawai demi keberhasilan pembangunan
daerah.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka penulis tertarik untuk
mengetahui penerapan kepemimpinan dalam meningkatkan kreatifitas kinerja
pegawai.
Dari uraian tersebut diatas maka penulis tertarik mengangkat judul:”
PERANAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA
PEGAWAI PADA PERUSAHAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DISTRIK
NABIRE KABUPATEN NABIRE.”

D. Pembatasan dan Perumusan Masalah


d.1. Pembatasan masalah.
Melihat pada ruang lingkup masalah yang diuraikan jelaslah bahwa
masalah yang akan diteliti sangatlah kompleks dan luas, baik konsep
teknisnya maupan secara fakta untuk itu, penulis membuat batasan –
batasan dari masalah yang akan diteliti guna mencengahselalu penafsiran
serta membatasi sudut pandang penelitian yang akan berdampak pada
penghematan waktu, tenaga dan biaya.
Berdasarkan uraian diatas tersebut, maka penulis dapat memberi
pembatasan masalah hanya pada peranan kepemimpinan dalam
meningkatkan kinerja pegawai pada perusahan daerah air minum
(PDAM) Distrik Nabire Kabupaten Nabire.

d.2. Perumusan Masalah

Sebelum masuk pada perumusan masalah dalam tulisan ini,maka


terlebih dahulu penulis akan memberikan suatu pengertian apa yang
dimaksud dengan masalah itu sendiri

Menurut WinarnoSurachmad (1985:34) menyatakan bahwa masalah


adalah setiap kesulitan yang dihadapi oleh manusia dan perlu upaya
manusia untuk dapat memecahkannya.

Bertitik tolak pada pendapat tersebut dapatlah disimpulkan bahwa


masalah adalah merupakan kesulitan – kesulitan yang dihadapi oleh
setiap manusia dalam kehidupannya serta diupayakannya untuk
pemecahan sehingga tidak menjadi beban hidup bagi diri sendiri.

Sehungan dengan itu untuk lebih jelasnya akan merumuskan


permasalahannya yang akan dibahas dalam penulisan ini sebagai berikut:

9 - -
a. Sejaumana penerapan fungsi kepemimpinan terhadap kinerja
pegawai pada perusahan daerah air minum (PDAM) Distrk Nabire
Kabupaten Nabire

b. Sejaumana pelaksanaan tugas yang diberikan pada pegawai


perusahan daerah air minum (PDAM) Distrik Nabire Kabupaten
Nabire.
c. Bagaimana kendala – kendala yang dialami oleh karyawan dalam
pelaksanaan tugas.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

e.1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan:

a. Untuk mengetahui sejaumana penerapan fungsi kepemimpinan


terhadap kinerja yang pegawai pada perusahan daerah air minum
(PDAM) Distrik Nabire Kabupaten Nabire.

b. Untuk memahami serta mengetahui kemampuan pelaksanaan


kinerja pegawai pada perusahan daerah air minum (PDAM)
Distrk nabire Kabupaten Nabire.
c. Untuk mengetahui kondisi perkembangan perusahan daerah air
minum (PDAM) Distrik Nabire Kabupaten Nabire.

e.2. Kegunaan Penelitian

Adapun yang menjadi kegunaan penelitihan adalah:

a. Dengan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan daya nalar dan
pengetahuan untuk mengkaji dan menganalisa masalah- masalah
dalam penerapan fungsi kepemimpinan terhadap kinerja
pegawai,bagi penulis.

b. Sebagai masukan bagi organisasi atau instansi yang berkentingan


dalam upaya meningkatkan fungsi kepemimpinan demi keberhasilan
pembangunan daerah.
c. Dengan hasil penelitian ini dapat memperkaya kuliah dibidang
kepemimpina,bagi akademik.

F. Landasan Teoritis

10 - -
1. Pengertian Peranan

Menurut kamus besar bahasa Indonesia ( 1988:667) yang


mengemukakan bahwa peran adalah seperangkat tingkat yang di harapkan
dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat, sedangkan
peranan ialah bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan.

Definisih tersebut diatas penulis dapat disimpulkan bahwa peranan


merupakan suatu hal yang menjadi bagian penting dalam menyusun,
mempengaruhi, menggerakkan, mendorong orang lain dengan baik.
Berdasarkan pada prinsip dasarnya untuk mengetahui aktivitas yang dapat
melaksanakan, agar terciptanya pada suatu yang diharapkan.

2. Pengertian Kepemimpinan

Dalam pengertian umum kepemimpinan menunjukkan proses


kegiatan seseorang dalam memimpin, membimbing,mempengaruh atau
mengontrol pikiran, perasaan atau tingka laku orang lain.

Kegiatan tersebut dapat dilakukan melalui suatu kerja kontrol


pribadi antara seseorang dengan orang lain secara tatap muka.

Skripsinya Sinarno Poerdjiatmanto, Menurut Drs.Soehardjo


(1986:1) Kepemimpinan adalah merupakan kegiatan dan upaya yang
dilakukan oleh pemimpin untuk mempengaruhi orang lain agar suka
kerjasama, suka rela, penuh semangat dan keyakinan guna mencapai
tujuan pembangunan yang dapat dikehendaki bersama.

3. Kinerja Pegawai

Menurut Sudarmayanti, mengatakan bahwa kinerja merupakan suatu


keadaan lingkungan atau perkembangan situasi dan kondisi lingkungan
kantor.

Dari hal tersebut diatas suatu kondisi lingkungan dikatakan baik


atau sesuai dengan lingkungan kerja banyak faktor yang mempengaruhi
terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja yang berkaitan dengan
kemampuan pegawai.

Pekerjaan kantor merupakan segenap rangkaian aktivitas – aktivitas


yang menghimpun mencacat, mengola, mengirim dan mengagendakan
surat – surat. Hal tersebut dapat dilaksanakan untuk keperluan lembaga
atau instansi bersangkutan. Pelayanan pekerjaan terdiri dari segenap

11 - -
pekerjaan yang dilaksanakan untuk mendukung tercapainya suatu tujuan
pokok.

4. Pembangunan

Banyak definisi konsep tentang pengertian pembangunan itu sendiri


oleh berbagai pakar ilmu pengetahuan sesuai sudut pandangnya masing –
masing. Namun secara objektif dan umum tidak banyak sarjana yang
mendefinisikan antara lain oleh Bintaro Tjakromidjoyo (1988:195) dan
Muslopadijajar (1935:265) Bahwa pembangunan nasional sebagai suatu
proses dinamis dan menyeluruh terhadap keadaan sosial yang berdimensi
banyak dan dapat didedikasi dengan berbagai ilmu pengetahuan sebagai
suatu proses pembangunan Nasional adalah merupakan rangkaian
majemuk dalam bidang politik, sosial dan ekonomi.

Sedangkan menurut S.p.Siagian (1982:2-3) mengemukakan bahwa


konsep pembangunan didefinisikan sebagai usaha pertumbuhan,
perubahan dan berencana yang dilakukan secara sadar oleh suatu Bangsa
Negara dan Pemerintah menuju modernitas dalam rangka pembinaan
bangsa.

Selanjtnya menurut Bragram kerja Departemen dalam Negeri


(1985:73-75) bahwa pembangunan daerah diarahkan untuk merealisasikan
pembangunan sektoral dan pembangunan daerah sesuai dengan situasi
daerah disamping perhatian juga ditujukan kepada pembangunan daerah
terpencil terhadap penduduk terbelakang, minus dan kepulauan terpencil
serta daerah perbatasan.

Kegiatan – kegiatan lain adalah mengusahakan bantuan dari


pemerintah dan melakukan pembinaan, perencanaan didaerah serta
meningkatkan aparatur perencanaan daerah.

Menurut Agus Toba(1990:13) mengatakan bahwa pembangunan


adalah masalah berubah pembangunan itu sendiri dan konsep
pembangunan manusia seluruhnya yang menyangkut seluruh aspek
kehidupan masyarakat dan mandiri dari berbagai kegiatan yang saling
berkaitan dan dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri dengan bantuan
serta bimbingan pemerintah.

Dengan demikian penjelasan konsep pembangunan mencakup


pembangunan daerah, pembangunan nasional dan pembangunan
kampung. Namun dalam aplikasihnya selalu keterkaitan dan intergrasi.

12 - -
Secara umum pembangunan disimpulkan sebagai kegiatan yang
berlangsung diperkampungan yang meliputi seluruh aspek kehidupan
masyarakat dilakukan secara terpadu dengan mengembangkan potensi
sumber daya yang ada didaerah dengan tujuannya adalah:

a. Memperbaiki kondisi masyarakat dan berbagai aspek.

b. Mengintegerasikan masyarakat kampung dalam kehidupan


berbangasa dan bernegara.
c. Memampukan masyarakat untuk memberikan sumbangan penuh
kepada kemajuan Nasional didaerah.

5. Motivasi pada Pegawai

Menurut Slamet Susanto (1995:129), Motivasi karyawan adalah


mengtur dan menggerakkan semua karyawan serta semua kegiatan dalam
proses kerja kantor, sistem dan tata kerja yang termasuk juga alat ukur
pekerjaan dan meninggkatkan mutu sistem kerja.

Motivasi karyawan berfungsi sebagai umpan balik pada organisasi


kantor dankegiatan kepegawaian setip hari.

Sebagai pemimpin kantor yang mempunyai anak buah, berikut ini


terdadapat petunjuk dasar yang berkaitan dengan motivasi karyawan
adalah sebagai berikut:

 Bersikaplah sebagai contoh dan tingka laku yang diharapkan


konsisten dalam setiap situasi.

 Bantulah karyawan dalam menyusun rencana kerja yang


menantang.
 Bantulah karyawan memahami ketrampilan baru dan meraih
promosi.
 Bertindak sebagai orang pemimpin atau kordinator namun
jangan bersikap sebagai bos atau direktur.

G. Kerangka Berpikir

Menurut Sugiyono dalam Eduard Lodewyk ( 2009:31 ) mengatakan


bahwa kerangka berpikir adalah merupakan model konseptual tentang

13 - -
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah
didentifikasi sebagai masalah yang penting.

Menurut Mardalis (1998:45)mengatakan bahwa kerangka berpikir


adalah generalisasi sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai
untuk mengambarkan berbagai fenomena yang sama.

Dari pendapat diatas maka penulis dapat disimpulkan kerangka


berpikir adalah suatu pola pikir yang di miliki oleh seorang peneliti apa
yang dilakukan selama melaksanakan suatu penelitian.

Kepemimpinan

Motivasi Kemampuan melaksanakan


tugas

Kinerja pegawai

Tercapainya Tujuan Organisasi

 Bulatkanlah bahawa kebijaksanaan anda adalah adil dan


sama rata.

14 - -
 Hargailah mereka yang telah menunjukan prestasi kerja yang
sangat baik dengan penghargaan yang sangat tinggi.

 Ikut sertakan karyawan dalam membuat keputusan yang


akan berpengaruh terhadap kerja dan pertimbangan ide
karyawan.

Dari penjelasan diatas penulis menyimpulkan bahwa motivasi


karyawan adalah suatu sikap pimpinan dalam memberikan pandangan
dan dorongan kepada karyawan agar lebih bersemangat terhadap tugas
yang dibebankan.

H. Hipotesis

Menurut Hadai Nawawi ( 1987:45 ) Hipotesa adalah jawaban


sementara tentang adanya sesuatu dirinya dengan perkiraan mengapa
atau apa sebabnya.

Menurut koentjoroningrat dalam metode – metode penelitian


masyarakat (1991:25), suatu hipotesa biasanya berbentuk rumus
jika…..maka….artinya kalau ada fakta A maka ada juga fakta B.

Dari uraian diatas maka penulis dapat merumuskan hipotesa sebagai


berikut: jika peranan kepemimpinan dapat menerapkan dengan baik
maka pelaksanaan kinerja pegawai akan meningkatkan.

I. Definisi Variabel

Devinisi variabel menurut Sugiyono (1997:26) menyatakan bahwa


variabel didalam penelitian merupakan atribut dari sekelompok objek
yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lain.

i.1. Definisi Konsep

pengertian konsep menurut Masri Singarimbin dan Sofyan Effendi


(1987:14) adalah aspirasi mengenai suatu fenomena yang rumuskan atas
dasar generalisasi dari sejumlah karakteristik kejadian keadaan
kelompok, individu tertentu.

Berdasarkan pandangan diatas, maka definisi konsep dari penelitian


ini adalah meliputi dua variabel sebagai berikut:

i.1.1. Variabel bebas ( Independen variable ) yaitu peranan


kepemimpinan Menurut Drs. The Liang Gie (1972:225) adalah

15 - -
orang yang melakukan proses atau kegiatan yang mempengaruhi
orang lain dalam suatu situasi tertentu,melalui proses komunikasi
yang diarahkan guna mencapai tujuan – tujuan tertentu.

i.1.2. Variabel terikat ( Dependen variable ) yaitu kinerja pegawai adalah


kemampuan yang dihasilkan oleh pegawai didalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan yang ditentukan
sebelumnya.

i.2. Definisi Operasional

Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi ( 1987:15 )


bahwa definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan
bagaimana cara mengukur suatu variabel dengan memperhatikan waktu
tempat dapat ditunjuk sebagai berikut;

i.2.1. Variabel bebas ( Indepennt variable ) yaitu peranan


kepemimpinan dengan indikator sebagai berikut:

 Motivasi pada karyawan

 Kordinasi

 Pengawasan

i.2.2. Variabel terikat ( Dependent valiable) yaitu: kinerja pegawai


dengan indikator sebagai erikut:

 Disiplin kerja pegawai

 Kemampuan pelaksanaan tugas

 Tepat waktu penyelesaian pekerjaan

J. Metodoligi Penelitian

Metodologi penelitian adalah suatu pola pendekatan ilmiah dalam


menemukan, mengembangkan dan mengklasifikasikan kebenaranya
dengan suatu pengetahuan.

16 - -
Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian yang penulis lakukan
adalah untuk mendapatkan sumber data yang diperoleh sebagai berikut:

j.1.Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penulian ini adalah


jenis penelitian deskriptif yaitu mengemukakan atau menguraikan
secara deskriptif.

Menurut Winarno Surachmad ( 1978:34 ) jenis penelitian


deskriptif adalah membicarakan beberapa kemungkinan untuk
pemecahan masalah yang aktual dengan jalan mengumpulkan data
menyusun dan mengkasifikasikannya, menganalisis dan
menginteprestasikannya.

Dari definisi diatas menyimpulkan bahawa jenis penelitian yang


digunakan dalam metode penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan jenis analisis pekerjaan dengan aktivitas.

j.2. Lokasi Penelitian

Menyebutkan secara ringkas tentang lokasi penelitian yang dapat


dijadikan objek penelitian diperlukan jelas untuk mengetahui dan
memahami lokasi penelitian tersebut. Maka dapat dijadikan lokasi
penelitian adalah kantor perusahan daerah air minum ( PDAM )
Distrik Nabire Kabupaten Nabire.

j.2.1. Sejarah Singkat Lokasi Penelitia

Perusahan daerah air minum ( PDAM ) Kabupaten Nabire


beroperasi pada tahun 1984 dengan surat ijin usaha Nomor:
02/SIU/04/1984. Pada waktu itu dengan uang modal sebesar
Rp.1.086.942.600,00 terbilang ( Satu miliard delapan puluh enam juta
sembilan ratus empat puluh dua ribu enem ratus rupiah).

Setelah beberapa tahun kemudian perusahan dapat berjalan


dengan baik, maka pemerintah menanamkan modal dasar sebesar
Rp.1.056.942.600,00 ( Satu miliard lima puluh enem juta sembilan
ratus empat puluh dua ribu enem ratus rupiah).

Selanjutnya dalam menjalankan perusahan daerah air minum


( PDAM ) sekarang ini berdasarkan peraturan pemerintah Kabupaten

17 - -
Nabire dengan nomor:10 tahun 1991 tentang pembentukan perusahan
daerah air minum.

j.2.2 .Keadaan Pegawai

Berdasarkan data yang penulis peroleh dari kantor perusahan


daerah air minum terdiri dari;

Tabel 1.

Keadaan pegawai menurut kedudukan

No Kedudukan Jumlah
1. Direktur utama 1 Orang
2. Direktur Teknik 1 Orang
3. Bagian Keuangan 4 Orang
4. Bagian Produksi 6 Orang
5. Bagian Langganan 4 Orang
6. Bagian Distribusi 5 Orang
7. Bagian Umum 4 Orang
8. Bagian pengadaan dan Pelaksanaan 3 Orang
Teknik
9. Bagian peralatan teknik 2 Orang
Jumlah 30 Orang

Sumber data kantor PDAM, 2009

Tabel. 2

Keadaan Pegawai Menurut Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah

18 - -
1 Laki – laki 25 Orang
2 Perempuan 5 Orang
Jumlah 30 Orang
Sumber data kantor PDAM,2009.

Tabel. 3

Keadaan pegawai menurut umur

No Umur Jenis Kelamin Jumlah


L p
1 Kelahiran 1971 2 - 2 Orang
2 Kelahiran 1970 3 2 5 Orang
3 Kelahiran 1968 1 - 1 Orang
4 Kelahiran 1967 2 - 2 Orang
5 Kelahiran 1966 1 - 1 Orang
6 Kelahiran 1965 1 - 1 Orang
7 Kelahiran 1964 4 1 5 Orang
8 Kelahiran 1963 3 - 3 Orang
9 Kelahiran 1962 3 - 3 Orang
10 Kelahiran 196o 1 1 2 Orang
11 Kelahiran 1959 2 - 2 Orang
12 Kelahiran 1953 1 - 1 Orang
13 Kelahiran 1951 1 - 1 Orang
Jumlah 25 5 30 Orang
Sumber data: Kantor PDAM, 2009.

Sumber data: kantor PDAM, 2009.

19 - -
Tabel 4

Keadaan pegawai menurut tingkat pendidikan

Sumber data: Kantor PDAM,2009.


No Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah
L P
1 Tingkat SD - - - orang
2 Tingkat SMP 2 - 2 Orang
3 Tingkat SMA/STM 20 5 25 Orang
4 Diploma/ D III 2 - 2 Orang
5 Sarjana/S1 1 - 1 Orang
Jumlah 25 5 30 Orang
Ta bel.
5.

Keadaan Pegawai Menurut Agama yang dianut

No Agama Jenis Kelamin Jumlah


L P
1 Kristen Protestan 10 2 12 Orang
2 Kristen Katolik 4 2 6 Orang
3 Islam 8 1 9 Orang
4 Hindu 2 - 2 Orang
5 Budha 1 - 1 Orang
Jumlah 25 5 30 Orang
Sumber Data :Kantor PDAM, 2009.

j.3. Populasi dan Sampel

j.3.1. Populasi

Menurut Winardi ( 1976:230 ) adalah suatu kelompok elemen yang


mengandung ketenangan guna menjelaskan sebuah masalah atau alasan
lain, Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap
mewakili degan menentukan sampling terlebih dahulu. Jumlah
keseluruhan populasi yang ada pada kantor perusahan daerah air
minum adalah sebanyak 30, Orang.

j.3.2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel total


( TotalSamplig ) artinya sampel sebesar jumlah populasi yang ada
pada kantor perusahan daerah air minum Distrik Nabire kabupaten
Nabire sebanyak 30 Orang.

20 - -
j.4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Untuk mencapai tobjek dan hasil penelitian lapangan, maka proposal


ini disusun dengan mengggunkan metode – metode sebagai berikut:

j.4.1. Studu Kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu mempelajari dan meneliti dari buku – buku


yang ada relevensinya dengan judul dan permasalahan penelitian yang
ada.

j.4.2. Studi lapangan.

Pada studi lapangan ini penulis melalui penelitian dengan melihat serta
menganalisanya secara langsung keadaan di lapangan guna
mendapatkan data yang di perlukan. Dalam studi lapangan ini metode
yang digunakan adalah:

a. Observasi ( Pengamatan Lapangan)

Yaitu pengumpulan data untuk memperoleh keterangan dengan jalan


mengadakan penamatan langsung terhadap masalah dan abjek yang
diteliti dilokasi penelitian.

b. Interview ( Wawancara )

Yaitu cara yang digunakan untuk memperoleh atau mendapatkan


informasi secara langsung lisan dan tatap antara pewawancara
dengan responden.

c. Kuesioner ( Angket / daftar pertanyaan )

Yaitu teknik penelitian yang dilakukan dalam bentuk daftar


pertanyaan diberikan kepada seluruh responden untuk mendapatkan
data secara tertulis.

j.5. Teknik Pengolahan Data.

Setelah data yang diperoleh melalui data primer, maka akan diolah
dengan menggunakan beberapa teknik.

a. Editing.

21 - -
Yaitu teknik pengolahan yang dilakukan oleh penulis untuk melihat
atau memeriksa kembali semua data yang diperoleh melalui
penelitian, guna mendapatkan suatu kepastian yang jelas.

b. Koding

Yaitu tahapan dimana penulis melakukan dengan mengelompokan


jawaban responden dengan memberikan kode – kode tertentu untuk
dapat mengola data.

c. Tabulasi

Yaitu tahapan dimana penulis melakukan pengolahan data yang


telah ada kedalam tabel.

j.6. Teknik Analisa data.

Analisa data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah analisa
kualitatif. Dengan menggunakan rumus Anto Dayan ( 1973 : 13 ) adalah:

=100%

Keteragan

P = Prosentase

F = Frekwensi

N = Responden

100% = Nilai Konstan

22 - -
SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

 LEMBAR JUDUL

 LEMBAR PERSETUJUAN
 LEMBAR PENGESAHAN
 MOTTO DAN PERSEMBAHAN
 KATA PENGANTAR
 DAFTAR ISI
 DAFTAR TABEL
 DAFTAR ILUSTRASI
 ABSTRAKSI

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

B. Pembatasan dan perumusan masalah

b.1. pembatasan masalah

b.2. Perumusan masalah

C. Tujuan dan kegunaan penelitian

c.1. Tujuan penelitian

c.2. Kegunaan penelitian

D. Kerangka berpikir

E. Hipotesis

F. Definisi variabel

23 - -
f.1. Definisi konsep

f.1.1. Variabel bebas

f.1.2. Variabel terikat

f.2. Definisi Operasional.

f.2.1. Variabel bebas

f.2.2. Variabel terikat

G. Metodologi Penelitian

g.1. Jenis Penelitian

g.2. Lokasi Penelitian

g.3. Populasi dan Sampel

g.3.1. Populasi

g.3.2. Sampel

g.4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

g.5. Teknik Pengolaan data

g.6. Teknik Analisa Data

BAB II. LANDASAN TEORITIS

BAB III. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat

B. Keadaan Pegawai

C. Stuktur Organisasi dan Tata Kerja ( Tupoksi )

BAB IV. PENYAJIAN DAN DATA

A. Penyajian Data

B. Analisis Data

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

24 - -
 DAFTAR PUSTAKA

 LAMPIRAN
 Surat ijin Penelitian dari FISIP
 Surat Keterangan dari Lokasi Penelitian
 Daftar Kuensioner dan atau Pedoman Wawancara
 Riwayat Hidup Penulis

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka


Cipta, Jakarta, 2005.

Dayan Anto, Metode Penelitian Suevei, Balai Pustaka, Jakarta,1973.

Efendi Sofyan, Metodologi Penelitian Survei, Lembaga Penelitian pendidikan


dan Penerangan Ekonomi, Jakarta 1987

H. Melayu, S.P. Hasibuan, Organisasi dan Motivasi, Bumi Aksara, Bandung,


1996.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,1997

Koentjaraningrat, Metode Penelitian Sosial, Penerbit itu Alfabet, Jakarta, 1976

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Alfabetha, Bandung,1997

Surachmad Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah, Tarsito Bandung, 1998

Singarimbun Masri, Metode Penelitian Survei, Jakarta,1997

S.P.Siagian, Filsafat Asministrasi, Gunung Agung, Jakarta,2001

Subandro Agus Margono, Dasar – Dasar Kepemimpinan Administrasi, Ghasiko


Surabaya,2004

25 - -
The Liang Gie, Administrasi Perkantoran, Liberty, Yogjakarta,1997

W. J. S. Poerdaminta, Manajemen Pelayanan Umun, Bumi Aksara, Jakarta,


2002.

DAFTAR PERTANYAAN

I. Petunjuk Pengisian
1. Tulislah Identitas Saudara Sebelum mengisi daftar pertanyaan
2. Berilah jawaban sesuai dengan jawaban yang dialami dan dirasakan
saudara – saudari.
3. Silanglah ( X ) salah satu jawaban dari pertanyaan dibawah ini sesuai
dengan jawaban yang saudara anggap paling benar.
4. Terima kasih atas bantuan Bapak / Ibu.

II. Identitas Responden


1. Nama :
2. Umuur :
3. Pendidikan Terakhir :
4. Agama :
5. Jabatan :
6. Alamat :

III. Daftar Pertanyaan


1. Apakah Bapak / Ibu selalu ada motivasi dari pimpinan kepada bawahan?
a. Selalu
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah

2. Dalam menjalankan tugas apakah Bapak / Ibu ada koordinasi dari


pimpinan dan antar staf?
a. Selalu ada
b. Kadang – kadang

26 - -
c. Tidak pernah

3. Apakah Bapak / Ibu selalu ada pengawasan dari pimpinan terhadap


bawahan dalam pelaksanaan tugas?
a. Selalu ada
b. Kadang – kadang
c. Tidak ada

4. Apakah Bapak / Ibu pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan sesuai


dengan susunan organisasi yang ada?
a. Sangat sesuai
b. Sesuai
c. Tidak sesuai

5. Apakah Bapak / Ibu pimpinan selalu menekankan disiplin kerja kepada


bawahan?
a. Selalu
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah

6. Apakah Bapak / Ibu pimpinan sudah pernah memberikan penyuluhan


tentang disiplin kerja?
a. Pernah
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah

7. Apakah Bapak / Ibu mampu untuk melaksanakan pekerjaan yang


diberikan oleh atasan?
a. mampu
b. Tidak mampu

8. Apakah Bapak / Ibu dalam pelaksanaan tugas yang diberikan selalu tepati
ketentuan waktu?
a. selalu
b. Kadang – kadang
c. tidak tepati

9. Apakah Bapak / Ibu selalu melaksanakan tugas sesuai ketentuan yang


berlaku?
a. Selalu
b. Kadang – kadang
c. Tidak pernah

10. Apakah Bapak / Ibu selalu disiplin dalam melaksanakan pekerjaan?


a. Selalu
b. Kadang – kadang

27 - -
c. Tidak pernah

DAFTAR ISI

 LEMBAR JUDUL.................................................................. i

 LEMBAR PERSETUJUAN................................................... ii

 KATA PENGANTAR............................................................. iii

 DAFTAR ISI........................................................................... iv

A. Judul Penelitian
B. Bidang Studi
C. Latar Belakang
D. Pembatasan dan Perumusan Masalah

d.1. Pembatasan Masalah

d.2. Perumusan Masalah

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

e.1. Tujuan Penelitian

e.2. Kegunaan Penelitian

28 - -
F. Landasan Teoritis

G. Kerangka Berpikir

H. Hipotesis

I. Definisi Variabel

i.1. Definisi Konsep

i.1.1. Variabel Bebas

i.1.2. Variabel Terikat

i.2. Definisi Operasional

i.2.1. Variabel Bebas

i.2.2. Variabel Terikat

J. Metodologi Penelitian

j.1. Jenis Penelitian

j.2. Lokasi Penelitian

j.2.1. Sejarah Singkat Lokasi Penelitian

j.2.2. Keadaan Pegawai

j.3. Populasi dan Sampel

j.3.1. Populasi

j.3.2. Sampel

j.4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

j.5. Teknik Pengolahan Data

j.6. Teknik Analisa Data

 Sistematika penulisan Skiripsi

 Daftar Pustaka

 Daftar Pertanyaan

29 - -
30 - -

Anda mungkin juga menyukai