Anda di halaman 1dari 129

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id










































ommit to user
i

PERANAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN KERJA KARYAWAN
BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT POS INDONESIA
(PERSERO) SURAKARTA TAHUN 2011






Oleh :
ANIN ADINDA
NIM K7407043


SKRIPSI


Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana
Pendidikan Program Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus
Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial




FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
ii




perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
iii




perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
iv

ABSTRAK

Anin Adinda. PERANAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN KERJA KARYAWAN BAGIAN
SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT POS INDONESIA (PERSERO)
SURAKARTA TAHUN 2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui peranan sistem informasi
sumber daya manusia dalam mendukung pelaksanaan kerja karyawan Bagian
Sumber Daya Manusia pada PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta, (2)
Mengetahui dampak sistem informasi sumber daya manusia dalam mendukung
pelaksanaan kerja karyawan Bagian Sumber Daya Manusia pada PT Pos
Indonesia (Persero) Surakarta.
Bentuk penelitian yang digunakan adalah kualitatif, sedangkan metode yang
digunakan adalah metode desktiptif dengan strategi tunggal terpancang. Sumber
data yang digunakan terdiri dari informan, tempat atau peristiwa, dan dokumen.
Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel bertujuan (purposive
sampling) dan teknik bola salju (snowball sampling). Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Untuk
mengukur validitas data digunakan triangulasi data dan metode. Teknik analisis
data menggunakan model analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Peranan sistem informasi sumber
daya manusia dalam mendukung pelaksanaan kerja karyawan bagian SDM pada
PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta adalah sebagai berikut: (a) Sebagai sistem
pendukung operasi atau operations support system; (b) Sebagai sistem pendukung
pengambil keputusan atau decision support system. (2) Dampak sistem informasi
sumber daya manusia dalam mendukung pelaksanaan kerja karyawan Bagian
Sumber Daya Manusia pada PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta adalah sebagai
berikut: (a) Dampak positifnya terdiri dari: (i) Meningkatkan efektivitas dan
efisiensi kerja karyawan bagian SDM, (ii) Informasi yang disajikan lebih cepat
dan akurat, (iii) Pengurangan biaya. (b) Dampak negatifnya berupa pengurangan
tenaga kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
v

ABSTRACT

Anin Adinda. THE ROLE OF HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM
IN SUPPORTING THE WORK IMPLEMENTATION OF THE HUMAN
RESOURCE DIVISION EMPLOYEES IN PT. POS INDONESIA (PERSERO)
SURAKARTA 2011. Thesis. Surakarta. Teacher Training and Education Faculty
of Sebelas Maret University. June. 2011.

This research aims: (1) to find out the role of human resource information
system in supporting the work implementation of the human resource division
employees in PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta, and (2) to find out the effect
of human resource information system in supporting the work implementation of
the human resource division employees in PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta.
This study belongs to a qualitative research, while the method used was a
descriptive one with a single embedded strategy. The data sources employed
consisted of informant, place or event, and document. The sampling techniques
used were the purposive sampling and snowball sampling. Techniques of
collecting data used were interview, direct observation, and documentation. The
data validation was done using data and method triangulations. Technique of
analyzing data employed was an interactive model of analysis.
The result of research shows that: (1) the roles of human resource
information system in supporting the work implementation of the human resource
division employees in PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta are as follows: (a) as
the operations support system, (b) as the decision support system. (2) The effects
of human resource information system in supporting the work implementation of
the human resource division employees in PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta
are as follows: (a) Positive effect including: (i) improving the effectiveness and
efficiency of Human Resource Division (HRD) employees performance, (ii) the
information presented is quicker and more accurate, (iii) cost reduction. (b) The
negative effect includes: the reduction of labor number.



perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
vi

MOTTO

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh,
mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.
(Q.S Al Bayinah : 7)
Teruslah belajar dan janganlah pernah menyerah, walau kegagalan bisa
sewaktu-waktu menghampiri. Gagal bukan berarti mati, tapi gagal berarti
ada banyak hal yang harus diperbaiki. Lupakan kata tidak mampu dan
tidak mungkin, namun persiapkan fisik dan mental Anda untuk mencapai
kehidupan yang lebih baik.
(Penulis)
Jangan gunakan waktu dan kata-kata dengan sembrono. Karena keduanya
tidak mungkin kita ulang kembali jika telah lewat. Hidup bukanlah pacuan
melainkan suatu perjalanan dimana setiap tahap sepanjang jalannya harus
dinikmati.
(Penulis)















perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
vii

PERSEMBAHAN

















Seiring rasa syukur ke hadirat Alloh SWT
Kupersembahkan karya ini teruntuk :
1. Bapak dan Ibu tercinta sebagai rasa
hormat dan baktiku
2. Kakak dan Adik tersayang
3. Sahabat, teman dan semua yang telah
memberi semangat dalam hidupku
4. Rekan-rekan PAP 07
5. Almamaterku




perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena atas rahmat
serta hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi
persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Selama penulisan skripsi ini mulai dari awal sampai akhir, banyak sekali
pihak yang membantu hingga skripsi ini terselesaikan. Untuk itu atas segala
bentuk bantuannya, disampaikan terima kasih kepada pihak yang terhormat :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
yang telah memberikan ijin mengadakan penelitian.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP UNS yang telah
memberikan ijin untuk menyusun skripsi.
3. Drs. Sutaryadi, M. Pd. selaku ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
FKIP UNS yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.
4. Ibu Dra. Patni Ninghardjanti, M. Pd. selaku Pembimbing I yang sabar
memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesaikannya skripsi ini.
5. Ibu Tutik Susilowati, S. Sos, M. Si. selaku Pembimbing II yang telah banyak
meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi BKK PAP FKIP UNS yang telah
membantu peneliti dalam pembekalan materi untuk penyusunan skripsi ini.
7. Bapak Sakiman SE, selaku Pimpinan SDM di PT Pos Indonesia (Persero)
Surakarta yang telah memberikan bantuan dan bimbingannya.
8. Seluruh karyawan bagian SDM PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta yang
telah membantu dalam penelitian.
9. Bapak Dodi dan bapak Yani selaku karyawan bagian IT yang telah
membantu banyak dalam penelitian.
10. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan iringan doa, kasih sayang,
dan motivasinya sehingga skripsi ini cepat selesai.
11. Mas Yayan dan adikku Rizal terima kasih atas semangat dan doanya
sehingga skripsi ini selesai dengan tepat waktu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
ix

12. Wahyu Tri Widodo, terima kasih atas kesabaran, perhatian dan kesetiaanmu
menghadapi sikapku. Semoga kita diberikan yang terbaik kedepannya.
13. Keluarga besar Kuntho Society ... Mbak Mei, Mbak Ventri, Nophie, Elisha,
Annisa, Dyan, Tatak, n Asmi makasih banget atas semangat, kebersamaan,
dan kekeluargaannya selama ini.
14. Temanku Divi, Wiwid, Naya, Novi Cilik, Mpit, Rinta, Umi...terima kasih
atas bantuan kalian selama ini.
15. Teman-teman A1 Eko 07, PAP 07 dan PPL Sakra 07, terima kasih atas
semuanya, banyak hal yang telah kita lalui bersama dan semuanya akan
menjadi kenangan yang indah.
16. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapat imbalan dari Alloh
SWT.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan maka saran
dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan. Peneliti harapkan skripsi
ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan para pembaca umumnya, serta
bagi perkembangan ilmu pengetahuan.




Surakarta, Juni 2011




Peneliti






perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................. iv
MOTTO .......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Peranan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia ................... 7
2. Pelaksanaan Kerja ..................................................................... 29
B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................ 37
C. Kerangka Pemikiran ........................................................................ 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 41
B. Bentuk dan Strategi Penelitian ....................................................... 41
C. Sumber Data ................................................................................... 43
D. Teknik Sampling ............................................................................ 46
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 49
F. Validitas Data ................................................................................. 52
G. Analisis Data .................................................................................. 54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
xi

H. Prosedur Penelitian ......................................................................... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................................ 59
B. Deskripsi Hasil Penelitian .............................................................. 73
C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori ................ 100
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, dan SARAN
A. Simpulan ......................................................................................... 107
B. Implikasi ......................................................................................... 109
C. Saran ............................................................................................... 110
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 112
LAMPIRAN .................................................................................................... 114




















perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Model Dasar Sistem Informasi Sederhana ................................. 19
Gambar II.2. Model Dasar Sistem Informasi dengan Penyimpanan Data ...... 20
Gambar II.3 Skema Kerangka Berfikir ........................................................... 39
Gambar III.4 Komponen Analisis Data Model Interaktif .............................. 56
Gambar III.5 Skema Prosedur Penelitian ........................................................ 58
























perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian ........................................................................ 114
Lampiran 2. Struktur organisasi PT Pos Indonesia Surakarta ......................... 115
Lampiran 3. Pedoman wawancara .................................................................. 116
Lampiran 4. Field note .................................................................................... 118
Lampiran 5. Foto penelitian ............................................................................ 123
Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penyusunan Skripsi ............................... 135
Lampiran 7. Surat Ijin Penyusunan Skripsi .................................................... 136
Lampiran 8. Surat Permohonan Ijin Research/Try Out .................................. 139
Lampiran 9. Surat Keterangan Observasi ....................................................... 140


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
ABSTRAK

Anin Adinda. PERANAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA
DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN KERJA KARYAWAN BAGIAN
SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT POS INDONESIA (PERSERO)
SURAKARTA TAHUN 2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui peranan sistem informasi
sumber daya manusia dalam mendukung pelaksanaan kerja karyawan Bagian
Sumber Daya Manusia pada PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta, (2)
Mengetahui dampak sistem informasi sumber daya manusia dalam mendukung
pelaksanaan kerja karyawan Bagian Sumber Daya Manusia pada PT Pos
Indonesia (Persero) Surakarta.
Bentuk penelitian yang digunakan adalah kualitatif, sedangkan metode yang
digunakan adalah metode desktiptif dengan strategi tunggal terpancang. Sumber
data yang digunakan terdiri dari informan, tempat atau peristiwa, dan dokumen.
Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel bertujuan (purposive
sampling) dan teknik bola salju (snowball sampling). Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Untuk
mengukur validitas data digunakan triangulasi data dan metode. Teknik analisis
data menggunakan model analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Peranan sistem informasi sumber
daya manusia dalam mendukung pelaksanaan kerja karyawan bagian SDM pada
PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta adalah sebagai berikut: (a) Sebagai sistem
pendukung operasi atau operations support system; (b) Sebagai sistem pendukung
pengambil keputusan atau decision support system. (2) Dampak sistem informasi
sumber daya manusia dalam mendukung pelaksanaan kerja karyawan Bagian
Sumber Daya Manusia pada PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta adalah sebagai
berikut: (a) Dampak positifnya terdiri dari: (i) Meningkatkan efektivitas dan
efisiensi kerja karyawan bagian SDM, (ii) Informasi yang disajikan lebih cepat
dan akurat, (iii) Pengurangan biaya. (b) Dampak negatifnya berupa pengurangan
tenaga kerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
ABSTRACT

Anin Adinda. THE ROLE OF HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM
IN SUPPORTING THE WORK IMPLEMENTATION OF THE HUMAN
RESOURCE DIVISION EMPLOYEES IN PT. POS INDONESIA (PERSERO)
SURAKARTA 2011. Thesis. Surakarta. Teacher Training and Education Faculty
of Sebelas Maret University. June. 2011.

This research aims: (1) to find out the role of human resource information
system in supporting the work implementation of the human resource division
employees in PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta, and (2) to find out the effect
of human resource information system in supporting the work implementation of
the human resource division employees in PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta.
This study belongs to a qualitative research, while the method used was a
descriptive one with a single embedded strategy. The data sources employed
consisted of informant, place or event, and document. The sampling techniques
used were the purposive sampling and snowball sampling. Techniques of
collecting data used were interview, direct observation, and documentation. The
data validation was done using data and method triangulations. Technique of
analyzing data employed was an interactive model of analysis.
The result of research shows that: (1) the roles of human resource
information system in supporting the work implementation of the human resource
division employees in PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta are as follows: (a) as
the operations support system, (b) as the decision support system. (2) The effects
of human resource information system in supporting the work implementation of
the human resource division employees in PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta
are as follows: (a) Positive effect including: (i) improving the effectiveness and
efficiency of Human Resource Division (HRD) employees performance, (ii) the
information presented is quicker and more accurate, (iii) cost reduction. (b) The
negative effect includes: the reduction of labor number.


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini
memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi
kegiatan-kegiatan bisnis, memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan
yang mendasar pada struktur, operasi, dan manajemen organisasi. Pengambilan
uang melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri), transakasi melalui internet yang
dikenal dengan e-commerce atau perdagangan elektronik, transfer uang melalui
fasilitas e-banking yang dapat dilakukan dari rumah, merupakan sejumlah contoh
hasil penerapan teknologi informasi. Berkat teknologi ini, berbagai kemudahan
dapat dirasakan oleh manusia. Kemajuan teknologi informasi membentuk
peradaban baru yang menjelma menjadi kebutuhan yang tidak bisa dipisahkan
dari aktifitas manusia, teknologi informasi menjadikan penyampaian informasi
dalam hitungan detik telah disampaikan dan diterima oleh penguna informasi
yang dikemas menjadi berbagai macam bentuk baik cetak, audio maupun visual.
Dari waktu ke waktu informasi mengalami perkembangan yang sangat cepat
seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, para pengguna informasi pun
juga semakin mudah memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Alter (1992) teknologi informasi adalah mencakup perangkat
keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas
pemrosesan data seperti menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil,
memanipulasi atau menampilkan data. Begitu juga dengan Martin (1999)
mendefinisikan teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer
(perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan
menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk
mengirimkan informasi. Secara lebih umum Lucas (2000) menyatakan bahwa
teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk
memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
2



Secara garis besar, teknologi informasi dapat dikelompokkan menjadi
dua bagian : perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
Perangkat keras menyangkut pada peralatan-peralatan yang bersifat fisik, seperti
memori, printer, dan keybord. Adapun perangkat lunak terkait dengan instruksi-
instruksi untuk mengatur perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan
instruksi-instruksi tersebut. Mikrokomputer, komputer mainframe, pembaca
barcode, perangkat lunak pemroses transaksi, perangkat lunak lembar kerja
(spreadsheet), dan peralatan komunikasi dan jaringan merupakan contoh
teknologi informasi.
Sebenarnya istilah teknologi informasi (TI) atau information technology
yang populer saat ini adalah bagian dari mata rantai panjang dari perkembangan
istilah dalam dunia sistem informasi (SI) atau information system. Istilah
teknologi informasi lebih merujuk pada teknologi yang digunakan dalam
menyampaikan maupun mengolah informasi, namun pada dasarnya masih
merupakan bagian dari sebuah sistem informasi itu sendiri. Teknologi informasi
khususnya komputer mulai dipergunakan untuk menyimpan dan mengolah data
informasi.
Berkembangnya sistem informasi sangat mendukung segala aktivitas
manusia dalam berbagai bidang, satu diantaranya dalam bidang perkantoran.
Suatu perkantoran dimanapun selalu bersangkutan dengan aktivitas pengolahan
informasi, baik dari segi data yang masuk kemudian dilanjutkan pada pemrosesan
data hingga menjadi informasi yang berguna bagi setiap pemakainya. Dengan
adanya sistem informasi proses pengolahan informasi tersebut menjadi lebih
mudah, singkat, dan akurat. Sehingga dapat dikatakan kemajuan teknologi,
khususnya teknologi informasi mempunyai pengaruh yang besar terhadap
pekerjaan kantor, yaitu pekerjaan kantor dapat dilaksanakan dengan mudah dan
cepat.
Seiring berjalannya waktu, maka di lingkungan perusahaan pun dituntut
untuk menetapkan suatu sistem yang tepat dalam mendukung kinerja organisasi.
Salah satunya adalah perusahaan memiliki sistem untuk mengumpulkan dan
memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
3



menjadi informasi, dan melaporkan informasi itu kepada pemakai. Sistem ini
dinamakan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia atau Human Resource
Information System (HRIS). Dalam suatu perusahaan yang berkapasitas besar,
HRIS mutlak dibutuhkan terlebih pada perusahaan yang memiliki jumlah
karyawan yang besar dan luas.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM) adalah software
aplikasi yang membantu manajemen pengelolaan data sumber daya manusia
secara profesional. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia memiliki konsep
dasar bahwa semua data sumber daya manusia harus berbasis personal, hal ini
berarti setiap data atribut tambahan seperti istri, anak, orang tua, pendidikan,
pelatihan, penghargaan akan dikorelasikan terhadap seorang karyawan.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia sangat penting dalam
memberikan pelayanan kepada seluruh personalia yang ada karena karyawan
merupakan aset penting dalam penyelenggaraan organisasi yang perlu dikelola
dengan baik. Manfaat pencatatan data karyawan berbasis personal adalah sebagai
sarana untuk menyimpan data karyawan secara sistematis, sehingga memudahkan
penemuan kembali jika diperlukan. Dengan adanya Sistem Informasi Sumber
Daya Manusia, perusahaan lebih mudah dalam mendokumentasikan dan
mengelola hal-hal yang berhubungan dengan karyawan, sistem ini akan
mengurangi beban kerja Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) dalam melakukan
proses administasi.
PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak di bidang jasa. Di PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta terdapat
satu bagian atau divisi yaitu Bagian SDM di mana dalam bagian tersebut
bertanggung jawab atas koordinasi, pengarahan, pelaksanaan dan pengawasan
terhadap kegiatan penyediaan kebutuhan akan karyawan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan, termasuk peningkatan keterampilan serta
kesejahteraan karyawan. Dengan berkembangnya sistem informasi, bagian SDM
bertanggung jawab membawa personil dari lingkungan ke perusahaan. Hal ini
mencakup perekrutan, pewawancaraan dan pengujian sampai pensiunnya
karyawan. Setelah karyawan diterima, bagian SDM menyimpan catatan-catatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
4



karyawan dan keluarganya. Berkat kemajuan sistem informasi yang didukung
oleh data yang akurat dan lebih cepat tentu sangat mendukung pelaksanaan kerja
karyawan bagian SDM.
Namun demikian, berdasarkan pengamatan peneliti dalam penerapan
aplikasi sistem informasi sumber daya manusia, masih ada beberapa kendala yaitu
pertama, sebagian besar para karyawan di Kantor Pos Surakarta tidak melaporkan
data pribadi secara lengkap. Padahal aplikasi sistem informasi sumber daya
manusia tidak bisa memproses jika input data yang dimasukkan kurang lengkap.
Kedua, adanya antivirus yang jarang diupdate menyebabkan banyak virus masuk
dalam komputer, dan terakhir kurangnya tenaga ahli di bidang komputer.
Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
meneliti lebih dalam tentang Peranan Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia Dalam Mendukung Pelaksanaan Kerja Karyawan Bagian Sumber
Daya Manusia Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta Tahun 2011.

B. Rumusan Masalah

Masalah merupakan hambatan atau rintangan yang muncul pada suatu
bidang dan perlu dipecahkan. Suatu masalah yang muncul tidak dapat diabaikan
begitu saja, akan tetapi perlu diperhatikan dan dipertimbangkan lebih mendalam
dalam pemecahannya.
Peneliti diharapkan dalam memandang suatu masalah bukan sebagai
suatu kesulitan yang manghambat, tetapi merupakan sesuatu yang harus dicarikan
cara pemecahan masalah tersebut. Dari latar belakang masalah di atas, peneliti
memberikan perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana peranan sistem informasi sumber daya manusia dalam
mendukung pelaksanaan kerja karyawan bagian Sumber Daya Manusia
pada PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta tahun 2011 ?
2. Bagaimana dampak sistem informasi sumber daya manusia dalam
mendukung pelaksanaan kerja karyawan bagian Sumber Daya Manusia
pada PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta tahun 2011 ?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
5



C. Tujuan Penelitian

Menurut Suharsini Arikunto (1998:49) bahwa Tujuan penelitian adalah
suatu rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh
setelah penelitian selesai. Dalam setiap kegiatan penelitian, seseorang sudah
pasti mempunyai maksud dan tujuan yang ingin dicapai, yang telah ditetapkan
terlebih dahulu sebelum melaksanakan kegiatan penelitiannya. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui peranan sistem informasi sumber daya manusia dalam
mendukung pelaksanaan kerja karyawan bagian Sumber Daya Manusia
pada PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta tahun 2011.
2. Untuk mengetahui dampak sistem informasi sumber daya manusia dalam
mendukung pelaksanaan kerja karyawan bagian Sumber Daya Manusia
pada PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta tahun 2011.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat menghasilkan informasi
yang rinci, akurat, dan aktual yang dapat memberikan manfaat dalam menjawab
permasalahan yang sedang diteliti. Selain diharapkan mempunyai manfaat teoritis
untuk mengembangkan ilmu lebih lanjut ataupun dalam bentuk kegunaan praktis
yang menyangkut pemecahan-pemecahan masalah yang aktual. Adapun manfaat
dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk menambah dan memperluas ilmu pengetahuan terutama di bidang
sistem informasi sumber daya manusia dalam mendukung pelaksanaan
kerja karyawan.
b. Untuk mendukung teori-teori yang sudah ada sehubungan dengan
masalah yang dibahas yaitu tentang peranan sistem informasi sumber
daya manusia dalam mendukung pelaksanaan kerja karyawan.


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
6



2. Manfaat Praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi pimpinan dalam mengambil keputusan.
b. Sebagai bahan masukan dalam menentukan kebijakan tentang sistem
informasi sumber daya manusia dalam rangka mendukung pelaksanaan
kerja karyawan.
c. Sebagai dasar acuan dalam melaksanakan penelitian sejenis secara
mendalam.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
7



BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan tentang Peranan Sistem Informasi
Sumber Daya Manusia
a. Pengertian Peranan
Setiap manusia yang menjadi bagian dari suatu masyarakat senantiasa
mempunyai status atau kedudukan yang dinamakan peran atau peranan. Status
merupakan posisi di dalam suatu sistem sosial. Sedangkan peranan adalah peri
kelakuan yang terkait pada status tersebut. Peranan (role) merupakan aspek
yang dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak
dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu
peranan.
Menurut Soerjono Soekanto (1995:21), peranan mencakup tiga hal yaitu :
1) Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau
tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan
rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam
kehidupan kemasyarakatan.
2) Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu
dalam masyarakat sebagai organisasi.
3) Peranan juga dapat dikatakan sebagai perikelakuan individu yang penting
bagi struktur sosial masyarakat.
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt (1999:118) menyebutkan sebagai
berikut :
Peranan adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai
status. Setiap orang mungkin mempunyai sejumlah status dan diharapkan
mengisi peran yang sesuai dengan status tersebut. Dalam artian tertentu,
status dan peran adalah dua aspek dari gejala yang sama. Status adalah
seperangkat hak dan kewajiban, peran adalah pemeranan dari perangkat
kewajiban dan hak-hak tersebut.
Dengan melihat rumusan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
peranan lebih banyak menunjuk pada perilaku yang diharapkan dari seseorang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
8



yang mempunyai status dalam melaksanakan kewajiban dan haknya di dalam
suatu masyarakat.
b. Pengertian Sistem
1) Definisi Sistem
Lucas dalam Wahyudi Kumorotomo dan Subando Agus M (2001:8)
mengatakan secara sederhana bahwa: Sistem adalah kumpulan atau himpunan
dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain.
Gordon B. Davis (1999:68) menyebutkan pengertian sistem sebagai
berikut bahwa:
Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang
beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Berarti,
sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur,
tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal sebagai saling melengkapi
karena satunya maksud, tujuan, atau sasaran-sasaran.

Menurut J ogiyanto (2003:34) sistem dapat diartikan sebagai berikut:
Kumpulan dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya
membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Azhar
Susanto (2004:18) bahwa: Sistem adalah kumpulan / group dari sub sistem /
bagian / komponen ataupun phisik ataupun non phisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai
satu tujuan tertentu.
Dari beberapa pendapat di atas, maka peneliti dapat menarik kesimpulan
bahwa sistem merupakan kumpulan dari beberapa unsur, komponen, variabel,
objek, subsistem, elemen yang saling berkaitan satu sama lain yang menuju
pada suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
2) Elemen Sistem
Andri Kristanto (2003:3) menyebutkan bahwa elemen-elemen sistem
terdiri dari :
a) Tujuan sistem
b) Batasan sistem
c) Kontrol sistem
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
9



d) Input
e) Proses
f) Output
g) Umpan balik
Penjelasan untuk masing-masing elemen sistem adalah sebagai berikut :
a) Tujuan sistem
Dapat berupa tujuan organisasi, permasalahan yang ada dalam suatu
organisasi maupun urutan prosedur untuk mencapai tujuan organisasi.
b) Batasan sistem
Sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan sistem. Batasan
sistem dapat berupa peraturan-peraturan yang ada dalam suatu organisasi,
biaya-biaya yang dikeluarkan, orang-orang yang ada dalam organisasi,
fasilitas baik itu sarana dan prasarana maupun batasan yang lain.
c) Kontrol sistem
Kontrol sistem merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan pencapaian
tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat berupa kontrol terhadap
pemasukan data (input), kontrol terhadap keluaran data (output), kontrol
terhadap pengolahan data, kontrol terhadap umpan balik dan sebagainya.
d) Input
Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima
seluruh masukan data, di mana masukan tersebut dapat berupa jenis data,
frekuensi pemasukan data dan sebagainya.
e) Proses
Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau
memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih
berguna.
f) Output
Output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian
pengolah dan merupakan tujuan akhir sistem. Output bisa berupa laporan
grafik, diagram batang dan sebagainya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
10



g) Umpan balik
Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas
mengevaluasi bagian dari output yang telah dikeluarkan, di mana elemen
ini sangat penting demi kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat
berupa perbaikan sistem, pemeliharaan sistem dan sebagainya.
3) Klasifikasi Sistem
Menurut Abdul Kadir (2003:64) mengklasifikasikan sistem menjadi
beberapa bagian yaitu :
a) Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
b) Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
c) Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
d) Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Penjelasan tentang masing-masing klasifikasi sistem adalah sebagai
berikut :
a) Sistem Abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep. Misalnya
sistem teologi yang bersisi gagasan tentang hubungan manusia dan
Tuhan. Sistem Fisik adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat.
Misalnya sistem komputer.
b) Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
Sistem Deterministik adalah suatu sistem yang operasinya dapat
diprediksi secara tepat. Misalnya sistem komputer. Sistem Probabilistik
adalah sistem yang tak dapat diramal dengan pasti karena mengandung
unsur probabilitas. Misalnya sistem arisan.
c) Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak tertukar materi, informasi, atau
energi dengan lingkungan. Misalnya reaksi kimia dalam tabung yang
terisolasi. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan
lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Misalnya perusahaan
dagang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
11



d) Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi karena alam. Misalnya sistem
tata surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh
manusia. Misalnya sistem komputer.
e) Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
Sistem sederhana misalnya sistem sepeda. Sistem yang kompleks
misalnya otak manusia.

c. Pengertian Informasi
1) Definisi Informasi
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh
manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat
penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya. Sehingga terdapat
alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Apabila
kurang mendapatkan informasi, dalam kurun waktu tertentu perusahaan akan
mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam
mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada
akhirnya akan mengalami kekalahan dalam persaingan bisnis. Di samping itu,
sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah sistem informasi terlalu banyak informasi yang tidak
bermanfaat atau berarti sistem terlalu banyak data.
Memahami konsep dasar informasi sangat penting dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif. Menyiapkan langkah atau metode dalam
menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem
baru.
Namun sebelum menuju ke pengertian informasi, hendaknya perlu
diberikan suatu perbedaan pengertian antara data dan informasi. Karena
informasi berasal dari data. Kata data dalam bahasa Inggris berasal dari kata
datum dari bahasa Latin yang berarti fakta. Kata tersebut bersifat plural,
sebagaimana kata air, udara, dan semacamnya. Karenanya kata data akan salah
jika disebut atau ditulis dengan data-data, banyak data, dan semacamnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
12



Pengertian data menurut Wahyudi Kumorotomo dan Subando Agus M,
(2001:11) ialah :
Data merujuk kepada fakta-fakta baik berupa angka-angka, teks, dokumen,
gambar, bagan, suara yang mewakili deskripsi verbal atau kode tertentu dan
semacamnya. Apabila ia telah disaring dan diolah melalui suatu sistem
pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka data itu
berubah fungsi menjadi informasi.

Sedangkan menurut Abdul Kadir (2003:29) menyebutkan pengertian data
sebagai berikut :
Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang
tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada
pemakai. Hal yang terpenting untuk membedakan informasi dengan data,
informasi itu mempunyai kandungan makna, data tidak. Pengertian makna
disini merupakan hal yang sangat penting, karena berdasarkan maknalah si
penerima dapat memahami informasi tersebut dan secara lebih jauh dapat
menggunakannya untuk menarik kesimpulan atau bahkan mengambil
keputusan.
Dari berbagai pandangan di atas terdapat perbedaan yang cukup
signifikan antara data dan informasi. Data menunjuk pada fakta-fakta yang
harus diolah sedemikian rupa sehingga tidak mempunyai nilai apa-apa untuk
mengambil keputusan. Data biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud
untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan.
Sedangkan pengertian informasi menurut Gordon B. Davis (1997:28)
bahwa Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah teknik yang
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat
ini atau mendatang. Menurut J ogiyanto (2001:5) yang dimaksud informasi
adalah Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan penting bagi
yang menerimanya. Informasi dikelompokan menjadi 3 bagian :
a) Informasi strategis, digunakan untuk mengambil untuk mengambil
keputusan jangka panjang yang mencakup informasi eksternal yaitu
rencana perluasan perusahaan, tindakan pesaing, dsb.
b) Informasi taktis, digunakan untuk mengambil keputusan jangka
menengah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
13



c) Informasi teknis, dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari
seperti informasi persediaan, laporan harian, dsb.

Menurut Setiarso dalam Purwono dan Sri Suharmini (2006:6.19)
mendefinisikan bahwa Informasi adalah hasil dari data yang berupa masukan
(input) dari berbagai sumber, kemudian pengolahan (processing) yang berupa
sistem yang berfungsi sebagai pengolah data yang kemudian menghasilkan
informasi yang berupa keluaran-keluaran (output) yang siap disajikan bagi
pemakai. Purwono dan Sri Suharmini (2006:62) menyebutkan :
Informasi merupakan proses dari suatu cipta, karsa, dan karya manusia yang
dituangkan dalam bentuk tercetak maupun noncetak yang hasilnya
digunakan oleh manusia sebagai bahan rujukan atau sumber informasi dari
berbagai kebutuhan, baik hanya sekedar berupa tulisan sederhana sampai
ilmiah.

Mursito BM (2006:130) menyebutkan bahwa Informasi adalah sesuatu
yang didapatkan dari membaca atau mendengar, atau dengan melihat langsung
dunia sekitar. Sedangkan Aji Supriyatna (2005:6) mendefinisikan Informasi
merupakan data yang telah terolah dan sifatnya menjadi data lain yang
bermanfaat.
Dari rumusan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa informasi
merupakan suatu berita, data, fakta, maupun peristiwa yang sebelum disajikan
untuk digunakan pemakai diolah atau diproses terlebih dahulu, yang pada
akhirnya setelah menjadi kemasan dapat diperoleh, diakses atau ditemukan
kembali oleh pemakai yang membutuhkannya.
2) Kualitas Informasi
Dadan Umar (2001:11) dalam bukunya yang berjudul Komputerisasi
dalam Pengambilan Keputusan menyebutkan bahwa kualitas informasi terdiri
dari :
a) aksesibilitas
b) kelengkapan
c) ketelitian
d) ketepatan makna
e) ketepatan waktu
f) kejelasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
14



g) fleksibilitas
Penjelasan masing-masing kualitas informasi tersebut adalah sebagai
berikut :
a) Aksesibilitas
Berkaitan dengan kemudahan mendapatkan informasi. Informasi ini akan
berarti bagi si pemakai, kalau informasi tersebut mudah didapat, karena
akan berkaitan dengan aktualisasi dari nilai informasinya.
b) Kelengkapan
Berkaitan dengan kelengkapan isi informasi. Dalam hal ini, isi tidak
hanya menyangkut volume tapi juga kesesuaian dengan harapan si
pemakai.
c) Ketelitian
Berkaitan dengan tingkat kesalahan yang mengkin terjadi dalam
pelaksanaan pengolahan data menjadi informasi.
d) Ketepatan
Berkaitan dengan kesesuaian antara informasi yang dihasilkan dengan
kebutuhan si pemakai.
e) Ketepatan waktu
Informasi yang berkaitan dengan perencanaan harian, akan sangat tidak
berguna kalau disampaikan setiap duari sekali. Sebaliknya informasi
mengenai kemajuan perusahaan yang sifatnya jangka panjang tidak ada
gunanya untuk disampaikan setiap hari. Karena hal ini akan menamnbah
biaya dan isi informasinya pun tidak jauh berbeda.
f) Kejelasan
Berkaitan dengan bentuk atau format penyampaian informasi. Bagi
seorang pimpinan, informasi yang disajikan dalam bentuk grafik,
histogram, atau gambar biasanya akan lebih berarti dibandingkan dengan
informasi dalam bentuk uraian kata-kata. Sebaliknya bagi pelaksana
harian di tingkat operasionalnya laporan yang bersifat deskriptif dan
terinci akan sangat membantu pekerjaannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
15



g) Fleksibilitas
Berkaitan dengan tingkat adaptasi dari informasi yang dihasilkan
terhadap kebutuhan berbagai keputusan yang akan diambil dan terhadap
sekelompok pengmabil keputusan yang berbeda.
Mc Leod (2001: 145) berpendapat bahwa Informasi dikatakan berkualitas
jika data tersebut bersifat relevan, akurat, tepat pada waktunya dan lengkap.
a) Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang
dibutuhkan. Apabila kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi, maka
informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi di berbagai
tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasi tersebut.
b) Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui pengujian yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasil
pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama data tersebut dianggap
akurat.
c) Tepat waktu artinya informasi harus tersedia pada saat yang dibutuhkan
untuk memecahkan masalah sebelum situasi krisis menjadi tidak terkendali
atau kesempatan menghilang. Informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat karena informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai
lagi.
d) Lengkap artinya bahwa informasi yang diperoleh menyajikan gambaran
lengkap dari suatu permasalahan atau penyelesaian.
Dari beberapa pendapat di atas peneliti menarik kesimpulan bahwa
informasi dapat berguna bagi pemakainya tergantung kepada kualitas informasi
tersebut. Baik buruk kualitas informasi dipengaruhi oleh tiga penentu yaitu :
a) isi informasi
b) waktu penyajian
c) bentuk informasi
Penjelasan masing-masing penentu kualitas informasi tersebut dapat
dirinci lebih lanjut sebagai berikut :
a) Isi informasi adalah berbagai hal yang dilaporkan. Isi laporan yang baik
haruslah memenuhi persyaratan berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
16



(1) akurasi atau ketepatan (accuracy) yaitu ketepatan informasi dengan
objek yang diwakilinya. Lengkap bukan berarti semakin banyak
semakin baik.
(2) relevansi (relevance) yaitu kesesuaian antara informasi dengan
masalah yang akan dipecahkan berdasarkan informasi tersebut.
(3) kelengkapan (completeness) yaitu cukup tidaknya informasi jika
digunakan sebagai bahan untuk membuat keputusan.
(4) ringkas (conciseness) yaitu jumlah informasi yang harus ditampilkan
tanpa berlebihan.
(5) lingkup atau cakupan (scope) informasi yang disampaikan harus
dapat meliputi semua objek yang harus disampaikan.
(6) kinerja informasi (performance) adalah seberapa sering informasi
dapat berguna bagi pembuat keputusan.
b) Waktu penyajian, informasi yang terlambat disajikan menjadi tidak ada
gunanya lagi. Kualitas informasi yang berhubungan dengan waktu adalah
sebagai berikut :
(1) ketepatan waktu (timeliness) adalah saat informasi disampaikan
kepada pembuat keputusan.
(2) keterkinian (currency) yaitu informasi harus benar-benar
mencerminkan keadaan paling baru.
(3) frekuensi (frequency) disampaikannya informasi kepada manajemen,
harus sesuai dengan frekuensi pembuatan keputusan oleh manajemen
(4) cakupan waktu (time period) harus sesuai dengan informasi yang
diperlukan.
c) Bentuk informasi, pemilihan bentuk informasi akan sangat
mempengaruhi keberhasilan pembaca informasi. Bentuk informasi yang
baik meliputi :
(1) kejelasan (clarity) adalah seberapa jelas dan seberapa tajam
informasi dapat dipahami oleh pembaca.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
17



(2) rincian (detail) laporan harus dapat ditampilkan atau dapat
disediakan bila diperlukan oleh pembacanya. Biasanya manajemen
hanya memerlukan informasi secara garis besar saja.
(3) urutan (order) urutan informasi, sangat menentukan kemudahan
pembaca laporan. Urutan bisa ditentukan dari urutan nama (abjad)
atau urut angka maupun tanggal.
(4) cara penyajian (presentation) bisa dilakukan dengan grafik, warna,
kata-kata, perbandingan dan sebagainya.
(5) sarana (media) pelaporan. Informasi dapat dilaporkan melalui
berbagai media misalnya email, laporan tercetak atau buku dan
sebagainya. Informasi sederhana dapat disampaikan melalui media
yang sederhana. Informasi yang rumit harus disampaikan melalui
media cetak agar bisa dibaca berulangkali dengan mudah.

d. Pengertian Sistem Informasi
1) Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi yang menggunakan komputer biasa disebut Sistem
Informasi Berbasis Komputer (Computer Based Information System atau
CBIS). Dalam prakteknya, istilah sistem informasi lebih sering dipakai tanpa
embel-embel berbasis komputer walaupun dalam kenyataannya komputer
merupakan bagian yang penting.
Bodnar dan Hopwood dalam Abdul Kadir (2003:11) mengatakan bahwa
Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang
dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang
berguna. Simkin Mark dalam Dadan Umar (2001:3) mengatakan bahwa Sistem
informasi adalah sekumpulan elemen yang bekerja secara bersama-sama baik
secara manual ataupun berbasis komputer dalam melaksanakan pengolahan
data yang berupa pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan data untuk
menghasilkan informasi yang bermakna dan berguna bagi proses pengambilan
keputusan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
18



Sedangkan pengertian sistem informasi menurut J ogiyanto (2003:8)
adalah sebagai berikut:
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem dalam suatu
organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,
media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk
mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin
tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap
kejadian-kejadian internal dan eksternal sebagai suatu dasar informasi untuk
pengambilan keputusan.

Dari beberapa pendapat di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana
yang dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat,
dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi.
J adi jelas bahwa sistem informasi mencakup sejumlah komponen yakni
manusia, komputer, teknologi informasi dan prosedur kerja, serta ada sesuatu
yang diproses yakni data menjadi informasi dan dimaksudkan untuk mencapai
suatu sasaran atau tujuan. Ide dasar menyertakan komputer menjadi salah satu
komponen sistem informasi bukan untuk mengotomatiskan semua proses,
melainkan untuk meningkatkan kinerja dari sistem itu sendiri. Suatu sistem
baru dapat disebut sistem informasi bila menggunakan komputer. Suatu sistem
informasi yang tidak menggunakan komputer belum dapat disebut sistem
informasi dalam pengertian masa kini.
Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem
informasi berbasis komputer (computer-based information system). Harapan
yang ingin diperoleh di sini adalah bahwa dengan penggunaan teknologi
informasi atau sistem informasi berbasis komputer, informasi yang dihasilkan
dapat lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu, sehingga pengambilan
keputusan dapat lebih efektif dan efisien.
Meskipun sistem informasi berbasis komputer menggunakan teknologi
komputer untuk memproses data menjadi informasi yang memiliki arti, ada
perbedaan yang cukup tajam antara komputer dan program komputer di satu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
19



sisi dengan sistem informasi di sisi lainnya. Komputer dan perangkat lunak
komputer yang tersedia merupakan fondasi teknis, alat, dan material dari
sistem informasi modern. Komputer dapat dipakai sebagai alat untuk
menyimpan dan memproses informasi. Program komputer atau perangkat
lunak komputer merupakan seperangkat instruksi operasi yang mengarahkan
dan mengendalikan pemrosesan informasi.
Setiap sistem informasi memiliki suatu tujuan, tetapi dengan tujuan yang
berbeda-beda. Walaupun begitu, tujuan utama yang umum ada tiga macam
(Hall, 2001) yaitu : untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen, untuk
mendukung pengambilan keputusan manajemen, dan untuk mendukung
kegiatan operasi perusahaan.
2) Sistem Informasi Sebagai Sebuah Sistem
Sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah data
tersebut sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Model dasar sistem
berupa : masukan, pengolahan, dan keluaran adalah cocok bagi kasus sistem
pengolahan informasi yang paling sederhana di mana semua masukan tiba pada
saat bersamaan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :



Gambar II.1 Model Dasar Sistem Informasi Sederhana
Model dasar sistem informasi pada gambar II.1 jarang terjadi. Fungsi
pengolahan informasi sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan
diolah dalam periode waktu sebelumnya. Karena itu ditambahkan sebuah
penyimpanan data file (data file storage) ke dalam model sistem informasi.
Dengan begitu kegiatan pengolahan tersedia baik bagi data baru maupun data
yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya. Setelah ditambahkan
Model Dasar Sistem Informasi
Data
Pengolahan
Informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
20



penyimpanan data, fungsi pengolah informasi bukan lagi hanya mengubah data
menjadi informasi tetapi juga menyimpan data untuk penggunaan kelak. Model
dasar pengolahan informasi berguna dalam memahami bukan saja keseluruhan
sistem pengolahan informasi, tetapi juga untuk penerapan pengolahan
informasi secara sendiri. Setiap penerapan dapat dianalisis menjadi masukan,
penyimpanan, pengolahan, dan keluaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :






Gambar II.2 Model Dasar Sistem Informasi dengan PenyimpananData
3) Komponen-komponen Sistem Informasi Seperti :
Menurut Abdul Kadir (2003:70) menyebutkan bahwa komponen-
komponen sistem informasi sebagai berikut :
a) Perangkat keras (hardware), mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer
dan printer.
b) Perangkat lunak (software), sekumpulan instruksi yang memungkinkan
perangkat keras untuk dapat memproses data.
c) Prosedur, sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan
data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
d) Orang, semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem
informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
e) Basis data (database), sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang
berkaitan dengan penyimpanan data.
f) J aringan komputer dan komunikasi data, sistem penghubung yang
memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses
oleh sejumlah pemakai.
Model Dasar Ditambah Penyimpanan Data
Keluaran
Pengolahan
Penyimpanan
Data
Masukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
21



Sedangkan Andri Kristanto (2003:12) menyebutkan bahwa komponen
sistem informasi terdiri dari :
a) Input
b) Proses
c) Output
d) Teknologi
e) Basis data
f) Kendali

Dari pendapat para ahli di atas, peneliti memberikan kesimpulan bahwa
komponen sistem informasi terdiri dari :
a) Input, merupakan semua data yang dimasukkan ke dalam sistem
informasi. Dalam hal ini yang termasuk dalam input adalah dokumen-
dokumen, formulir-formulir, dan file-file.
b) Proses, merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input
yang kemudian akan disimpan dalam bagian basis data dan seterusnya
akan diolah menjadi suatu output yang akan digunakan oleh si penerima.
c) Output, merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah
diolah menjadi suatu informasi yang berguna dan dapat dipakai
penerima.
d) Teknologi, merupakan bagian yang berfungsi untuk memasukkan input,
mengolah input dan menghasilkan keluaran. Ada tiga bagian dalam
teknologi ini yaitu perangkat keras, perangkat lunak, dan perangkat
manusia.
e) Basis data, merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan satu
dengan yang lain yang disimpan dalam perangkat keras komputer dan
akan diolah menggunakan perangkat lunak.
f) Kendali, merupakan semua tindakan yang diambil untuk menjaga sistem
informasi tersebut agar bisa berjalan dengan lancar dan tidak mengalami
gangguan.

Dari beberapa komponen sistem informasi yang terdiri dari perangkat
keras (hardware), perangkat lunak (software), prosedur, orang, basis data,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
22



jaringan komputer, dan kendali. Dimana semua komponen tersebut fungsinya
sangat vital untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi.
4) Kualitas Sistem Informasi
a) Akurat (accurate). Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bisa
atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya.
b) Tepat waktu (timelines). Informasi yang disampaikan pada si penerima
tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan
mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam
pengambilan keputuasan.
c) Relevan (relevance). Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang, satu dengan lainnya
berbeda.

e. Peranan Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai kombinasi teratur dari
sumber daya manusia, hardware, software, jaringan, dan sumber daya data
yang mengumpulkan dan mentransformasi informasi dalam suatu organisasi.
Menurut OBrien berdasarkan kegunaannya sistem informasi dapat dibedakan
menjadi sistem informasi sebagai pendukung kegiatan operasional dan sistem
penunjang manajemen perusahaan. Adapun penjelasannya, peneliti
memberikan uraiannya sebagai berikut :
1) Sebagai sistem pendukung operasi
Sebagai sistem pendukung operasi (operations support system). Maka
sistem informasi dapat membantu perusahaan untuk menciptakan proses
transaksi bisnis yang efisien bagi perusahaan, mengendalikan proses
industrial, mendukung komunikasi dan kerja sama perusahaan, serta
memperbaharui database perusahaan yang pada akhirnya dapat
meningkatkan keunggulan kompetitif. Contohnya : a) mendukung
kesuksesan berbagai fungsi utama bisnis seperti akuntansi, manajemen
operasi, pemasaran, dan manajemen sumber daya manusia; b) kontributor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
23



utama dalam mendukung efisiensi kegiatan operasional, produktivitas, dan
moral SDM, pemberian layanan prima pada konsumen dan kepuasan
produsen; c) bagian utama dari sumber daya perusahaan dan biayanya
dalam menjalankan bisnis sehingga memerlukan pengelolaan yang prima.
2) Sebagai sistem penunjang manajemen
Sebagai sistem penunjang manajemen (management support system), maka
sistem informasi dapat membantu para manajer membuat keputusan
strategis lebih baik dibandingkan sebelumnya. Contohnya : a) sumber
informasi utama bagi manajer dalam mendukung proses pengambilan
keputusan yang lebih baik; b) bagian yang penting dalam upaya
pengembangan produk dan jasa yang kompetitif sehingga dapat
memberikan keunggulan kompetitif perusahaan dalam bersaing secara
global; c) kesempatan pengembangan karier yang dinamis.

Dari rumusan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan
menggunakan sistem informasi, perusahaan dapat mencapai efektivitas maupun
efesiensi proses bisnis dan dalam pengambilan keputusan manajerial yang pada
akhirnya dapat meniciptakan perusahaan adaptif dan berdaya saing tinggi di
tengah lingkungan bisnis yang dinamis. Tetapi, agar diperoleh informasi yang
sesuai dengan kebutuhan manajemen maka penting bagi pihak pengembang
dan pengelola sistem informasi untuk mengetahui aktivitas pada tiap level
manajemen dan tipe keputusan terjadi disetiap level tersebut. Oleh sebab itu,
diperlukan keterlibatan dari end user, dukungan manajemen eksekutif,
kejelasan pernyataan kebutuhan, perencanaan yang matang dan tepat, serta
harapan yang realistik didalam membangun sebuah sistem informasi.

f. Pengertian Sumber Daya Manusia
1) Pengertian Sumber Daya Manusia
H. Hadari Nawawi dalam Ambar Teguh (2003:9) menyebutkan bahwa
yang dimaksudkan sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) meliputi tiga
pengertian yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
24



a) Sumber Daya Manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu
organisasi (disebut juga personil, tenaga kerja, pegawai, atau karyawan).
b) Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak
organisasi dalam mewujudkan eksistensinya.
c) Sumber Daya Manusia adalah potensi yang merupakan asset dan
berfungsi sebagai modal (non material/non finansial) di dalam organisasi
bisnis yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non
fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.

Sumber daya manusia non manusia terdiri atas sumber daya alamiah,
modal, mesin, teknologi, material. Kedua kategori sumber daya tersebut sama-
sama pentingnya, akan tetapi SDM merupakan faktor dominan karena satu-
satunya sumber daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, pengetahuan,
keterampilan dan sebagainya. Pada prinsipnya SDM adalah satu-satunya
sumber daya yang sangat menentukan organisasi. Sumber daya manusia
memiliki posisi sangat strategis dalam organisasi, artinya unsur manusia
memegang peranan penting dalam melakukan aktivitas untuk pencapaian
tujuan tertentu.
Untuk mencapai kondisi yang lebih baik maka perlu adanya Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) secara memadai sehingga terciptalah SDM
yang berkualitas, loyal dan berprestasi. MSDM adalah usaha untuk
mengerahkan dan mengelola sumber daya manusia di dalam organisasi agar
mampu berpikir dan bertindak sebagaimana yang diinginkan oleh organisasi
2) Fungsi Bagian Sumber Daya Manusia
Fungsi Bagian Sumber Daya Manusia memiliki empat kegiatan utama :
a) Perekrutan dan penerimaan, SDM membantu karyawan baru ke dalam
perusahaan dengan memasang iklan lowongan kerja di koran dll. SDM
selalu mengikuti perkembangan terakhir dalam peraturan pemerintah
yang mempengaruhi praktek karyawan dan menasehati manajemen untuk
menentukan kebijakan yang sesuai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
25



b) Pendidikan dan pelatihan, Selama periode kepegawaian, SDM dapat
mengatur berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan
untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja karyawan.
c) Manajemen data, SDM menyimpan database yang berhubungan dengan
karyawan dan memproses data tersebut untuk memenuhi kebutuhan
informasi pemakai
d) Penghentian dan administrasi tunjangan, selama seseorang dipekerjakan
oleh perusahaan, mereka menerima paket tunjangan seperti RS, asuransi
dll.

Sedangkan fungsi operasional dalam Manajemen Sumber Daya Manusia
merupakan basic (dasar) pelaksanaan proses MSDM yang efisien dan efektif
dalam pencapaian tujuan organisasi/perusahaan. Fungsi operasional tersebut
terbagi 5 (lima), secara singkat sebagai berikut:
a) Fungsi Pengadaan
Adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi
untuk mendapatkan karyawan yang sesuai kebutuhan perusahaan. (the
right man in the right place).
b) Fungsi Pengembangan
Adalah proses peningkatan ketrampilan teknis,teoritis,konseptual, dan
moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan
latihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa
kini maupun masa depan.
c) Fungsi Kompensasi
Adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak lansung berbentuk uang
atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa (output) yang
diberikannya kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan
layak sesuai prestasi dan tanggung jawab karyawan tersebut.
d) Fungsi Pengintegrasian
Adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan
kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
26



menguntungkan. Dimana pengintegrasian adalah hal yang penting dan
sulit dalam MSDM, karena mempersatukan dua aspirasi/kepentingan
yang bertolak belakang antara karyawan dan perusahaan.
e) Fungsi Pemeliharaan
Adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik,
mental dan loyalitas karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang.
Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program K3 ( Keselamatan
dan Kesehatan Kerja )

g. Pengertian Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
1) Pengertian Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya fisik yang
mengalir melalui perusahaan dan departemen sumber daya manusia berperan
penting dalam arus tersebut. Departemen sumber daya manusia merupakan
suatu area fungsional perusahaan yang melaksanakan fungsi staf. J adi dapat
dikatakan semua perusahaan besar memiliki fungsi sumber daya manusia yang
menangani banyak proses khusus yang berhubungan dengan personil
perusahaan. Dan sistem konseptual yang digunakan dalam mengelola personil
tersebut adalah sistem informasi sumber daya manusia (Human Resource
Information System) atau HRIS.
Menurut Handoko (1996:237) bahwa Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia adalah sebuah bentuk interaksi atau pertemuan antara bidang ilmu
manajemen sumber daya manusia dan teknologi informasi. Menurut Raymond
(1995:278) mengatakan bahwa Sistem informasi sumber daya manusia adalah
suatu sistem untuk mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan
sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi dan
melaporkan informasi itu kepada pemakai.
Dari beberapa pendapat di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia adalah suatu program aplikasi
komputer berisikan program (sistem) tentang manajemen sumber daya manusia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
27



yang dapat membantu kelancaran perusahaan dalam mencapai tujuannya,
karena program aplikasi ini dapat memproses data secara akurat dan cepat pula.
Sistem informasi sumber daya manusia memberikan informasi kepada
seluruh manajer perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya manusia
perusahaan. SISDM sebagai unit organisasi yang terdiri dari personel yang
mengolah data sumber daya manusia dengan menggunakan teknologi
komputer. SISDM mengikuti format dasar yang sama seperti sistem informasi
fungsional lain.
Sistem informasi sumber daya manusia merupakan serangkaian proses
yang mencakup pada pengumpulan bahan, peringkasan dan penganalisaan data
berhubungan erat dengan manajemen SDM dan perencanaan SDM. Aktivitas-
aktivitas recruitment, seleksi pelatihan, dan pengembangan, manajer karier,
kompensasi dan hubungan karyawan juga menuntut informasi yang tepat
waktu dan akurat untuk pengambilan keputusan.
2) Komponen Dasar Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia terbentuk dari berbagai
komponen. Setiap komponen harus berfungsi secara benar agar sistem ini
berfaedah bagi organisasi. Menurut Henry Simamora (2006:68) bahwa
Terdapat tiga komponen fungsional utama dalam setiap sistem informasi
sumber daya manusia, komponen-komponen tersebut adalah :
a) Fungsi masukan
b) Fungsi pemeliharaan data
c) Fungsi keluaran
Adapun penjelasan untuk masing-masing fungsi tersebut adalah sebagai
berikut :
a) Fungsi Masukan
Fungsi masukan memasukkan informasi personalia ke dalam sistem
informasi sumber daya manusia. Fungsi ini mencakup prosedur yang
diperlukan untuk mengumpulkan data seperti siapa yang mengumpulkan
data, kapan, dan bagaimana data diproses. Masukan dari sistem informasi
sumber daya manusia serupa dengan sistem manual. Informasi karyawan,
kebijakan dan prosedur sumber daya manusia dan informasi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
28



berhubungan dengan personalia lainnya mesti dimasukkan ke dalam
sistem supaya dapat digunakan. Informasi tersebut biasanya dimasukkan
dari dokumen ke dalam komputer pribadi yang dihubungkan dengan
komputer besar. Kemampuan sistem informasi sumber daya manusia
terkoneksi dengan komputer lain menjadikannya lebih unggul daripada
sistem manual. Karena banyak informasi yang secara otomatis
dimasukkan ke dalam sistem, kesalahan kecil kemungkinannya terjadi
b) Fungsi Pemeliharaan Data
Setelah dimasukkan ke dalam sistem informasi, fungsi pemeliharaan data
akan memperbaharui dan menambahkan data baru ke dalam basis data
yang ada. Ketika data baru dimasukkan ke dalam sistem, sangatlah
penting untuk menyimpan data lama dalam bentuk informasi historis.
Sistem yang terkomputerisasi melakukan fungsi ini secara akurat dan
cepat.
c) Fungsi Keluaran
Fungsi yang paling nyata dari sebuah sistem informasi sumber daya
manusia adalah keluaran yang dihasilkannya. Untuk menghasilkan
keluaran yang bernilai bagi pemakai komputer, sistem informasi sumber
daya manusia harus mengolah keluaran itu, melakukan komputasi yang
diperlukan dan kemudian memformat penyajiannya dengan cara yang
dapat dimengerti oleh para pemakai.
3) Masalah Keamanan dalam Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Keamanan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam
pengoperasian sistem informasi, yang dimaksudkan untuk mencegah ancaman
terhadap sistem serta untuk mendeteksi dan membetulkan akibat segala
kerusakan sistem.
Menurut Henry (2006:66) bahwa Departemen SDM harus menyusun
kebijakan dan pedoman untuk melindungi integritas dan keamanan sistem
informasi sumber daya manusia, sehingga informasi tidak jatuh ke tangan
orang-orang yang tidak berkepentingan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
29



Dalam upaya menjaga keamanan dan privasi catatan sistem informasi
sumber daya manusia, cara yang dilakukan perusahaan dapat berupa :
1. Membatasi akses ke sistem informasi sumber daya manusia dengan
mengendalikan akses ke komputer dan arsip data. Ruang penyimpanan
komputer dan basis data sensitif lainnya harus dikunci. Ada baiknya files
yang berisi informasi penting diamankan dengan mengharuskan pemasukan
kata sandi (password).
2. Memberikan akses ke bagian-bagian yang berbeda dari basis data dengan
menggunakan kata sandi dan kode khusus. Sebagai contoh, manajer
mungkin menerima otorisasi dan kode khusus untuk membuka basis data,
namun tidak diberikan izin untk mengakses informasi medis yang sensitif
yang ada dalam basis data tunjangan pelengkap.
3. Memberikan ijin untuk mengakses informasi karyawan hanya berdasarkan
kepentingan tertentu saja.
4. Menyusun kebijakan dan pedoman yang mengatur utilisasi informasi
karyawan dan memberitahukan kepada karyawan bagaimana kebijakan
berlaku.
5. Memungkinkan para karyawan memeriksa catatan pribadi mereka dari
waktu ke waktu sehingga mereka dapat memverifikasi akurasinya dan
membuat koreksi sekiranya diperlukan.

2. Tinjauan tentang Pelaksanaan Kerja
a. Pengertian Pekerjaan
Pekerjaan adalah sekumpulan / sekelompok tugas dan tanggung jawab
yang akan, sedang, dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu
tertentu. Istilah pekerjaan sangat erat hubungannya dengan tugas/kewajiban,
tanggung jawab dan pertanggungjawaban.
1) Tugas / kewajiban
Kewajiban merupakan satu bagian internal atau satu elemen dari suatu
pekerjaan. Tugas merupakan suatu kewajiban khusus dalam suatu
pekerjaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
30



2) Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kewajiban tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan
dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan, keterampilan, dan
keahliannya. Tanggung jawab merupakan pekerjaan, fungsi, atau aktivitas
yang diserahkan kepada tenaga kerja untuk diselesaikan dalam jangka waktu
tertentu.
3) Pertanggungjawaban / tanggung gugat
Pertanggungjawaban merupakan pelaporan hasil akhir terhadap tanggung
jawab yang diberikan kepadanya, baik secara tertulis maupun lisan kepada
atasan yang telah memberikan/mendelegasikan wewenang sebelumnya.

b. Pengertian Efektivitas Kerja
Suatu organisasi selalu berupaya untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. Dalam usaha mencapai tujuan itu, efektivitas kerja
karyawan sangat diperlukan karena keberhasilan suatu organisasi dalam
mencapai tujuannya sangat tergantung dari efektivitas kerja karyawan yang
bekerja di dalamnya.
Setiap usaha kerjasama selalu diarahkan untuk mencapai tujuan, sehingga
dalam melaksanakan kegiatan diusahakan untuk mewujudkannya. Sebelum
membahas pengertian efektivitas kerja, terlebih dahulu harus kita ketahui
bahwa kata efektivitas berasal dari bahasa inggris effect yang berarti akibat
atau bekas. Dari kata effect ini berkembang suatu istilah yaitu effective yang
diartikan sebagai suatu yang berakibat. J adi bila seseorang bekerja secara
efektif, hal ini karena orang tersebut mengharapkan apa yang dikerjakannya
menghasilkan akibat yang dikehendaki.
Pada umumnya efektivitas sering dihubungkan dengan efisiensi dalam
pencapaian tujuan organisasi. Padahal suatu tujuan atau sasaran yang telah
tercapai sesuai dengan rencana dapat dikatakan efektif, tetapi belum tentu
efisien. Walaupun terjadi suatu peningkatan efektivitas dalam suatu organisasi
maka belum tentu itu efisien. J elasnya, jika sasaran atau tujuan telah tercapai
sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya dapat dikatakan efektif. J adi bila
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
31



suatu pekerjaan itu tidak selesai sesuai waktu yang telah ditentukan, maka
dapat dikatakan tidak efektif. Efektivitas merupakan gambaran tingkat
keberhasilan atau keunggulan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan
dan adanya keterkaitan antara nilai-nilai yang bervariasi.
Efektivitas kerja terdiri dari dua kata yaitu efektivitas dan kerja. Menurut
Handoko (1997:7) bahwa Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih
tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang
ditetapkan. Sedangkan menurut Effendi (2003:14) efektivitas adalah
Komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai
dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan karyawan yang
telah ditentukan. Menurut Susilo Martoyo (2000:4) pengertian efektivitas yaitu
Efektivitas adalah suatu kondisi atau keadaan, dimana dalam memilih tujuan
yang hendak dicapai dan sarana atau peralatan yang digunakan, disertai dengan
kemampuan yang dimiliki adalah tepat, sehingga tujuan yang diinginkan dapat
dicapai dengan hasil yang memuaskan.
Sedangkan menurut Sondang P. Siagian (1996:21) sebagai berikut:
Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, dana, sarana, prasarana, dalam
jumlah tertentu secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan
sejumlah barang atau jasa dengan mutu tertentu tepat pada waktunya. Dan
menurut J usuf Suit Almasdi (2000:90) bahwa Efektivitas adalah ketepatan
suatu tindakan atau kesempurnaan (jaminan) hasil suatu pekerjaan itu sendiri.
Berdasarkan pendapat di atas maka peneliti memberikan kesimpulan
bahwa Efektivitas adalah keadaan dan kemampuan berhasilnya suatu kerja
yang dilakukan oleh manusia untuk memberikan guna yang diharapkan.
Dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan dan jumlah orang
yang telah ditentukan. Apabila ketentuan tersebut berjalan dengan lancar, maka
tujuan yang direncanakan akan tercapai sesuai dengan yang diinginkan.
Untuk mengetahui efektif tidaknya suatu kerja terlebih dahulu harus
mengetahui jangkauan dan sasaran yang hendak dicapai pegawai dalam bekerja
atau bertindak baik secara individual maupun secara kelompok dalam suatu
organisasi. Sjafri Mangkuprawira dan Aida Vitalaya (2007:12) mengemukakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
32



bahwa Kerja adalah refleksi seseorang untuk mencari dan meningkatkan
kesejahteraan hidup bahkan bekerja dipersepsikan sebagai bentuk aktualisasi
diri.
Menurut Hasibuan (2003:54) mengatakan Kerja adalah sejumlah
aktivitas mental yang dilakukan seseorang untuk mengerjakan suatu
pekerjaan. Sedangkan menurut As,ad (1995:46) mengatakan Bekerja
mengandung arti melakukan suatu tugas yang diakhiri dengan buah karya yang
dapat dinikmati yang bersangkutan. Menurut The Liang Gie (2000:108)
bahwa Kerja adalah rangkaian aktivitas yang ditimbulkan dari aktualisasi
energi atau tenaga dalam kaitannya dengan keprofesionalan untuk mencapai
sasaran.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa
kerja merupakan suatu usaha yang dikehendaki untuk mencapai tujuan tertentu,
dapat juga dikatakan apabila seorang karyawan yang melakukan suatu
kegiatan/aktivitas dengan menggunakan tenaga baik jasmani atau rohani untuk
mencapai sasaran. Sehingga karyawan akan melakukan kerja untuk dapat
memenuhi kebutuhannya demi kelangsungan hidupnya yang belum terpenuhi
dengan berbagai macam cara. Karyawan akan terdorong untuk melakukan
kerja agar tujuannya tercapai.
Pengertian efektivitas dan kerja telah disebutkan di atas, berikut
pengertian efektivitas kerja menurut beberapa tokoh. Schermerhorn (1998:5)
mengatakan bahwa Efektivitas kerja adalah suatu ukuran tentang pencapaian
suatu tugas atau tujuan. Sedangkan Sondang P. Siagian (1995:151)
mengemukakan bahwa Efektivitas kerja sebagai penyelesaian pekerjaan tepat
pada waktunya yang telah ditetapkan artinya apakah pelaksanaan suatu tugas
dinilai baik atau tidak tergantung bilamana tugas itu dilaksanakan, dan tidak
menjawab bagaimana melaksanakannya, berapa biaya yang dikeluarkannya
untuk itu.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka peneliti memberikan
kesimpulan bahwa efektivitas kerja adalah keberhasilan pelaksanaan seluruh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
33



program kerja yang menjadi tugas dan tanggung jawab para karyawan sehingga
mencapai hasil yang sama atau lebih besar dari sasaran yang telah ditentukan.
Untuk mengetahui tingkat efektivitas kerja karyawan harus diketahui
dahulu apa yang menjadi tujuan dalam melaksanakan kerja tersebut, yang di
dalamnya terkandung tujuan dalam melaksanakan kerja tersebut. Dengan
demikian untuk mencapai efektivitas kerja karyawan, perlu ditentukan hal yang
akan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan waktu dan biaya
melaksanakan pekerjaan.
Menurut Sondang P. Siagian (1996:124) kriteria-kriteria efektivitas kerja
karyawan yaitu :
1. Perencanaan kerja adalah aktivitas karyawan untuk menetapkan sasaran-
sasaran yang ingin dicapai. Rencana dapat dijadikan aspek dasar sebagai
acuan untuk mengevaluasi hasil kerja. Bila hasil kerja minimal sama dengan
target yang direncanakan, maka hal ini menunjukkan efektivitas kerja
karyawan tercapai.
2. Pelaksanaan kerja adalah sebagai suatu kondisi yang kondusif, bagi
tercapainya sasaran organisasi. Dimana dalam pelaksanaan kerjanya harus
sesuai dengan pedoman kerja, prosedur kerja yang telah ditetapkan
sebelumnya, sehingga dengan hal tersebut pelaksanaan kerja tidak terjadi
hambatan yang dapat menggagalkan tercapainya suatu tujuan organisasi.
3. Hasil kerja adalah wujud akhir dari aktivitas kerja yang disesuaikan dengan
standar mutu yang telah ditetapkan. Meliputi ketepatan waktu dan ketetapan
kualitas dan kuantitas.
4. Kepuasan kerja adalah sebagai derajat positif atau negatif perasaan
seseorang mengenai tugas-tugas pekerjaannya, tatanan kerja serta hubungan
antar sesama pekerja.
5. Disiplin dan motivasi kerja, dimana disiplin itu sendiri adalah sikap atau
perilaku yang sesuai dengan peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis.
Sedangkan motivasi kerja adalah sebagai kondisi atau energi yang
menggerakkan diri karyawan yang terarah dan tertuju untuk mencapai
tujuan organisasi perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
34



c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja
Efektivitas kerja karyawan yang tinggi sangat diperlukan oleh organisasi
dalam rangka mencapai tujuan. Adapun manfaat dari efektifitas kerja karyawan
antara lain : para karyawan mempunyai kepuasan kerja, prestasi kerja
karyawan, adanya disiplin kerja dan kepatuhan terhadap peraturan kerja.
Dengan kondisi yang demikian lebih mudah bagi organisasi untuk
menggerakkan karyawan dalam mengolah sumber daya secara optimal.
Sebaliknya apabila efektivitas kerja karyawan rendah sulit bagi organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi, ini dikarenakan unsur-unsur efektivitas kerja
rendah. Meskipun sumber daya dan sarana yang mendukung pelaksanaan kerja
telah tersedia namun proses pelaksanaan pekerjaan tidak akan berjalan lancar.
Efektivitas yang diartikan sebagai keberhasilan melakukan program
dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor yang dapat menentukan efektivitas
kerja karyawan berhasil dilakukan dengan baik atau tidak dipengaruhi oleh
gaya kepemimpinan. Tugas bawahan dapat berjalan dengan baik apabila
dilakukan pemberitahuan/komunikasi tentang pendelegasian tugas/tanggung
jawab serta adanya evaluasi kerja dari pimpinan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi efektivitas kerja karyawan dalam perusahaan :
1) Waktu
Ketepatan waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan merupakan faktor
utama. Semakin lama tugas yang dibebankan itu dikerjakan maka semakin
banyak tugas lain menyusul dan hal ini akan memperkecil tingkat efektivitas
kerja karena memakan waktu yang tidak sedikit.
2) Tugas
Bawahan harus diberitahukan maksud dan pentingnya tugas-tugas yang
didelegasikan kepada karyawan.
3) Produktivitas
Seorang karyawan mempunyai produktivitas kerja yang tinggi dalam
bekerja tentunya akan dapat menghasilkan efektivitas kerja karyawan yang
baik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
35



4) Motivasi
Manajer dapat mendorong bawahan melalui perhatian pada kebutuhan dan
tujuan mereka yang sensitif, misalnya masalah upah. Semakin termotivasi
karyawan untuk bekerja secara positif semakin baik pula kinerja yang
dihasilkan.
5) Evaluasi kerja
Manajer memberikan dorongan, bantuan dan informasi kepada bawahan.
Sebaliknya bawahan harus melaksanakan tugas dengan baik dan
menyelesaikan untuk dievaluasi tugas terlaksana dengan baik atau tidak.
6) Pengawasan
Dengan adanya pengawasan maka kinerja karyawan dapat terus terpantau
dan hal ini dapat memperkecil resiko kesalahan dalam pelaksanaan tugas.
7) Lingkungan kerja
Lingkungan kerja adalah menyangkut tata ruang, cahaya alam dan pengaruh
suara yang mempengaruhi konsentrasi seseorang karyawan sewaktu bekerja.
8) Perlengkapan dan fasilitas
Adalah suatu sarana dan peralatan yang disediakan oleh pimpinan dalam
bekerja. Fasilitas yang kurang lengkap akan mempengaruhi kelancaran
karyawan dalam bekerja. Semakin baik sarana yang disediakan oleh
perusahaan akan mempengaruhi semakin baiknya kerja seorang dalam
mencapai tujuan atau hasil yang diharapkan.

Sedangkan menurut Richard M. Steers (http://jurnal-
sdm.blogspot.com/2010/01/efektifitas-kerja-definisi-faktor-yang.html; diakses
tanggal 15 Maret) ada 4 faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja yaitu :
1) Karakteristik Organisasi
Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan tehnologi organisasi yang
dapat mempengaruhi segi-segi tertentu dari efektivitas dengan berbagai
cara. Yang dimaksud struktur adalah hubungan yang relatif tepat sifatnya,
seperti dijumpai dalam organisasi, sehubungan dengan susunan sumber daya
manusia struktur meliputi bagaimana cara organisasi menyusun orang-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
36



orangnya dalam menyelesaikan pekerjaan, sedangkan yang dimaksud
tehnologi adalah mekanisme suatu organisasi umtuk mengubah masukan
mentah menjadi keluaran.
2) Karakteristik Lingkungan
Lingkungan luar dan lingkungan dalam juga telah dinyatakan berpengaruh
atas efektivitas, keberhasilan hubungan organisasi lingkungan tampaknya
amat tergantung padatingkat variabel kunci yaitu tingkat keterdugaan
keadaan lingkungan, ketepatan persepsi atas keadaan lingkungan,tingkat
rasionalisme organisasi. Ketiga faktor ini mempengaruhi ketepatan
tanggapan organisasi terhadap perubahan lingkungan.
3) Karakteristik Pekerja
Pada kenyataannya para anggota organisasi merupakan faktor pengaruh
yang paling penting karena perilaku merekalah yang dalam jangka panjang
akan memperlancar atau merintangi tercapainya tujuan organisasi. Pekerja
merupakan sumber daya yang langsung berhubungan dengan pengelolaan
semua sumber daya yang ada di dalam organisasi, oleh sebab itu perilaku
pekerja sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi. Pekerja
merupakan modal utama di dalam organisasi yang akan berpengaruh besar
terhadap efektivitas, karena walaupun tehnologi yang digunakan merupakan
tehnologi yang canggih dan didukung oleh adanya struktur yang baik,
namun tanpa adanya pekerja maka semua itu tidak ada gunanya.
4) Karakteristik Kebijaksanaan dan Praktek Manajemen
Dengan makin rumitnya proses teknologi dan perkembangan
lingkungannya, maka peranan manajemen dalam mengkoordinasi orang
sangat diperlukan demi keberhasilan organisasi di masa depan.
Dari faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja yang
dikemukakan oleh beberapa ahli di atas, maka peneliti memberikan kesimpulan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja antara lain adanya
koordinasi, pengawasan, perincian tugas, pertimbangan biaya, waktu,
perlengkapan sarana, kemampuan, pemberian dukungan, ketepatan tugas, serta
lingkungan organisasi itu sendiri. Dengan memperhatikan faktor-faktor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
37



tersebut diharapkankan karyawan dapat merasa nyaman, senang, dan dapat
bertanggung jawab dalam penyelesaian pekerjaan yang telah diberikan guna
mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Untuk menunjang hasil penelitian tentang sistem informasi sumber daya
manusia yang ada di PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta bagian Sumber Daya
Manusia, maka dapat diperkuat dengan adanya hasil penelitian yang relevan.
Adapun hasil penelitian tersebut adalah :
1. Hasil penelitian dari Muhammad Ridha Suaib yang berjudul Pengaruh
Lingkungan, Perilaku, Struktur Organisasi dan Implementasi Sistem
Informasi Berbasis Komputer terhadap Kinerja Karyawan Pemerintah
Kabupaten Sorong, Papua menyimpulkan bahwa Kinerja karyawan
pengolahan data dipengaruhi oleh lingkungan, perilaku, struktur organisasi
dan implementasi sistem informasi berbasis komputer. Sedangkan yang
berpengaruh dominan terhadap peningkatan kinerja adalah implementasi
sistem informasi berbasis komputer. Peningkatan implementasi sistem
informasi berbasis komputer yang meliputi kemudahan dalam nenyelesaikan
pekerjaan, kemudahan pengoperasian, integritas database dan kemampuan
menyediakan data untuk kepentingan eksternal organisasi akan
meningkatkan kinerja karyawan. Adapun yang berpengaruh dominan
terhadap kinerja karyawan adalah kemudahan penyelesaian pekerjaan.
2. Hasil penelitian dari M. Fitri Rahmadana dan Widho Bijaksana yang
berjudul Pengaruh Sistem Informasi Manajemen dan Struktur Organisasi
Terhadap Efekktivitas Pengambilan Keputusan Pada Kantor Pelayanan Bea
dan Cukai Tipe A Belawan menyimpulkan bahwa Sistem informasi
manajemen merupakan satu upaya untuk mengelola seluruh masukan
(input) berupa laporan-laporan/data yang dipergunakan oleh pihak
manajemen untuk diporses dan kemudian diambil keputusan tentang
strategi-strategi pelaksanaan operasional dalam perusahaan. Dengan sistem
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
38



informasi manajemen yang baik akan memberikan pengaruh terhadap
pelaksanaan tugas-tugas yang dilakukan oleh para karyawan.
3. Hasil penelitian dari Suparto Darudiato yang berjudul Analisis dan
Perancangan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia PT Maju Bersama
(Studi kasus : Rekruitmen, Pelatihan, dan Penilaian Kinerja Karyawan)
menyimpulkan bahwa dengan adanya sistem informasi, maka perusahaan
dapat mengetahui semua informasi mengenai kinerja karyawan, perekrutan
karyawan, pelatihan dan pengembangan karyawan.

C. Kerangka Pemikiran
Setiap perusahaan tentunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak
dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber
dayanya yang ada. Kendatipun berbagai sumber daya yang ada penting bagi
organisasi, satu-satunya faktor-faktor yang menunjukkan keunggulan potensial
adalah sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya ini dikelola. Menurut
Henry Simamora (2003:4) bahwa Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan
yaitu financial, fisik, manusia, dan kemampuan teknologi dan sistem. Di mana
seluruh unsur tersebut saling berkaitan dan diharapkan dapat mendukung
tercapainya tujuan secara optimal. Dari faktor-faktor yang mempengaruhi
efektivitas kerja karyawan, manusia dan kemampuan teknologi dan sistem yang
paling berpengaruh terhadap pelaksanaan kerja karyawan.
Menurut S.P Hasibuan (2003:10) bahwa Karyawan adalah kekayaan
utama suatu perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan
tidak akan terjadi. Di mana manusia merupakan elemen dasar yang menggerakkan
dan melaksanakan aktivitas organisasi sehingga karyawan dituntut untuk berperan
aktif dengan didukung kecakapan, keterampilan, dan berprestasi agar dapat
memberikan kontribusi yang signifikan dalam mencapai tujuan organisasi.
Kemudian unsur yang tak kalah pentingnya dalam organisasi adalah kemampuan
teknologi dan sistem. Di mana teknologi dan sistem yang handal tentu akan
memberikan kontribusi dalam pelaksanaan kerja karyawan terutama dalam
kegiatan operasionalnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
39



Seiring kemajuan teknologi informasi yang sangat cepat mendorong setiap
perusahaan untuk bisa mengikuti perkembangan dan terus meningkatkan
kemampuannya di dalam mengelola data-data dan informasi yang dibutuhkan
sebagai tujuan utamanya. Di mana yang ditandai dengan perubahan dalam seluruh
aktivitas kerja karyawan menggunakan sistem komputerisasi
Di dalam perusahaan bagian yang mengurusi sumber daya manusia adalah
bagian SDM. Bagian SDM dalam mengelola sumber daya manusia yang
kemudian dibantu dengan penerapan atau aplikasi sistem informasi sumber daya
manusia dapat mempercepat pelaksanaan kerja karyawan.
Berkembangnya sistem informasi sumber daya manusia akan memperlancar
dalam memberikan wahana pengumpulan, peringkasan, dan penganalisaan data
yang berhubungan erat dengan manajemen sumber daya manusia. Bila sistem
informasi sumber daya manusia tersebut dimaksimalkan penggunaannya, maka
akan menuntun karyawan dalam menjalankan aktivitas kerjanya atau dapat
dikatakan akan mempengaruhi pelaksanaan kerja, yang selanjutnya akan tercapai
efektivitas kerja yang menekankan pada tercapainya tujuan yang dikehendaki oleh
suatu perusahaan.
Untuk lebih jelasnya, kerangka pemikiran tersebut di atas dapat
digambarkan dalam bagan di bawah ini :




Gambar II.3 Skema Kerangka Berfikir

Bagian SDM PT Pos
Indonesia (Persero)
Surakarta
Sistem
Informasi
SDM
Pelaksanaan
Kerja
Karyawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
40



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian, untuk mendapatkan kebenaran dari suatu pengetahuan
diperlukan tata cara atau prosedur tertentu. Sebelum penelitian dilakukan, perlu
ditentukan terlebih dahulu metodologi penelitian yang digunakan. Ketepatan
dalam menentukan metodologi disesuaikan dengan jenis data yang akan
mengantar penelitian ke arah tujuan yang diinginkan.
Istilah metodologi sendiri terdiri dari 2 kata yaitu metodos dan logos.
Metodos artinya cara dan logos berarti ilmu. Menurut Noeng Muhadjir (2000:3)
bahwa Metodologi penelitian membahas konsep teoritik berbagai metode,
kelebihan dan kelemahannya yang dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan
pemilihan metode yang digunakan.
Metodologi penelitian menurut Narbuko & Achmadi (1999:2) adalah
Suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau mempersoalkan
mengenai cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegiatan
mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis sampai menyusun laporannya)
berdasarkan fakta-fakta atau gejala secara ilmiah.
Sedangkan menurut Hadari Nawawi & Mimi Martini (2005:9) bahwa
Metodologi penelitian dapat diartikan juga sebagai ilmu untuk mengungkapkan
dan menerangkan gejala-gejala alam dan gejala-gejala sosial dalam kehidupan
manusia dengan mempergunakan prosedur kerja yang sistematis, teratur, tertib
dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Dari pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa metodologi
penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian
dengan mempergunakan prosedur yang sistematis berdasarkan fakta-fakta atau
gejala-gejala secara ilmiah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
41



A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian merupakan sumber untuk mendapatkan data,
informasi, keterangan dan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan
penelitian. Sesuai judul penelitian ini yaitu Peranan Sistem Informasi Sumber
Daya Manusia Dalam Mendukung Pelaksanaan Kerja Karyawan Bagian Sumber
Daya Manusia Pada PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta. Dengan
pertimbangan alasan :
a) Adanya permasalahan dalam penerapan sistem informasi sumber
daya manusia yaitu beberapa karyawan tidak menyerahkan data
pribadi secara lengkap. Sehingga petugas bagian Sumber Daya
Manusia (SDM) kesulitan memasukkan input data ke dalam sistem
informasi sumber daya manusia. Adanya antivirus yang jarang
diupdate menyebabkan banyak virus masuk dalam komputer, dan
terakhir kurangnya tenaga ahli di bidang komputer.
b) Bahwa lokasi tersebut memungkinkan peneliti untuk memperoleh
sumber informasi dari pihak-pihak yang berwenang di tempat
tersebut dan bersedia memberikan keterangan serta informasi yang
diperlukan peneliti.
c) Di PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta belum pernah diadakan
penelitian dengan masalah yang sama.
2. Waktu Penelitian
Penelitian berlangsung setelah usulan penelitian ini disetujui oleh
dosen pembimbing skripsi dan telah mendapat ijin dari pihak-pihak yang
berwenang. Penelitian ini berlangsung selama enam bulan yaitu bulan
Januari 2011 bulan Juni 2011 terhitung sejak dikeluarkannya ijin
penelitian. (Jadwal penelitian terlampir).
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Untuk mengkaji permasalahan penelitian secara detail dan lengkap
diperlukan suatu bentuk penelitian yang tepat. Lexi J. Moleong (2010:4)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
42



mengutip pendapat Bogdan dan Taylor yang mendefinisikan bahwa Metode
Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati. Sedangkan HB. Sutopo (2002:89) mengemukakan bahwa
Penelitian kualitatif adalah suatu kegiatan untuk menjawab pertanyaan tentang
bagaimana dan mengapa (proses dan makna) dalam pertanyaannya meliputi
sejauh mana.
Penelitian kualitatif merupakan satu bentuk penelitian yang
mengubah dan menganalisis suatu masalah secara non numerik. Jadi fakta
muncul dan telah diolah menjadi data, dikomunikasikan dalam laporan
berbentuk narasi sehingga hasilnya lebih mendalam sesuai dengan
ketajaman analisis peneliti. Penelitian kualitatif diarahkan pada keadaan
sewajarnya atau sebagaimana adanya sesuai dengan yang ada di lapangan.
Secara umum penelitian kualitatif menurut Nana Syaodih (2007:96)
ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau
perspektif partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak
berwawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran,
persepsinya. Pemahaman diperoleh melalui analisis berbagai keterkaitan
dari partisipan dan melalui penguraian pemaknaan partisipan.
Dalam penelitian ini bentuk yang dipergunakan peneliti adalah
bentuk penelitian deskriptif kualitatif dan yang menjadi instrumen adalah
peneliti sendiri. Oleh karena itu, yang sangat diutamakan adalah
kemampuan peneliti dalam menterjemahkan data yang diperoleh dari hasil
pengumpulan data yaitu melalui wawancara dan observasi.
2. Strategi Penelitian
Dalam mengkaji permasalahan diperlukan pula suatu strategi yang tepat,
guna memperoleh data yang relevan dengan permasalahan. Strategi merupakan
dasar untuk mengamati, mengumpulkan informasi dan untuk menyajikan analisis
hasil penelitian, sekaligus akan mendukung cara menetapkan jumlah sampel atau
cuplikan serta pemilihan instrumen penelitian yang akan digunakan untuk
mengumpulkan informasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
43



H.B Sutopo (2002:112) mengemukakan bahwa Dalam penelitian
kualitatif dikenal adanya studi kasus tunggal maupun studi kasus ganda. Secara
lebih jelas studi kasus tunggal maupun studi kasus ganda masih dibedakan adanya
jenis terpancang ataupun holistik penuh. Berdasarkan pendapat tersebut
dinyatakan bahwa strategi penelitian dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Tunggal terpancang yaitu penelitian tersebut terarah pada suatu karakteristik
dan sudah memilih serta menemukan variabel yang menentukan yang
menjadi fokus utama sebelum memasuki lapangan.
b. Ganda terpancang yaitu penelitian ini mensyaratkan adanya sasaran lebih
dari satu yang memiliki perbedaan karakteristik dan sudah memilih serta
menentukan variabel yang menjadi fokus utamanya sebelum memasuki
lapangan.
c. Holistik penuh yaitu penelitian dalam kajiannya sama sekali tidak
menentukan fokus sebelum peneliti terjun ke lapangan.

Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
strategi penelitian tunggal terpancang. Karakteristik yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah terbatas hanya pada peranan sistem informasi sumber
daya manusia dalam mendukung pelaksanaan kerja karyawan. Sedangkan
yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini adalah karyawan bagian
SDM PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta.

C. Sumber Data
Sumber data merupakan suatu sumber dimana data dapat diperoleh. Data
tidak bisa diperoleh tanpa adanya sumber data. Menurut HB. Sutopo (2002:22)
bahwa Sumber data penelitian kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa, dan
tingkah laku, dokumen dan arsip serta berbagai benda lain. Informan adalah orang
yang dipandang mengetahui permasalahan yang dikaji dalam penelitian dan
bersedia untuk memberikan informasi kepada peneliti.
Menurut Lofland dalam Lexy J. Moleong (2010:157)
mengemukakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah
kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen
dan lain-lain.
Ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam pemilihan
sumber data penelitian kualitatif. Pertama, ketepatan pemilihan sumber data,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
44



dimana data harus diperoleh dari orang-orang dan lembaga yang tepat. Kedua,
jumlah sumber data baik kelembagaan maupun responden harus mewakili atau
representatif. Keseluruhan lembaga dan atau orang yang berada dalam lingkup
wilayah penelitian disebut populasi. Bagian dari populasi yang secara nyata
diteliti merupakan sampel. Walaupun sampel merupakan bagian dari populasi,
tetapi baik dalam karakteristik maupun jumlah sampel harus mewakili seluruh
populasi.
Dalam hal ini peneliti akan melakukan seleksi terhadap informan dengan
tujuan untuk mendapatkan informan yang benar-benar mengetahui permasalahan,
sehingga diperoleh data yang obyektif. Tempat dan peristiwa menjadi sumber
informasi karena dalam pengamatan harus sesuai dengan konteknya dan setiap
situasi sosial melibatkan, tempat, perilaku, dan aktivitasnya. Dokumen dan arsip
merupakan sumber data yang sangat penting, artinya dalam penelitian kualitatif,
terutama bila sasarannya terarah pada latar belakang masa lampau yang sangat
menarik untuk dipelajari.
Penelitian kualitatif bersifat studi kasus, temuan hasil penelitian hanya
berlaku untuk unit yang diteliti. Syarat menentukan sumber data adalah ketepatan
sumber yang digunakan baik sumber lembaga maupun orang. Sumber data
dalam penelitian ini berasal dari informan, lokasi, dan dokumen. Berikut ini
adalah keterangan singkat untuk masing-masing sumber data :
1. Informan
Dalam penelitian kualitatif orang-orang yang menjadi sumber data
disebut informan. Tidak setiap orang dalam lembaga yang diteliti menjadi
informan, sebab yang diteliti hanya informan ekspert. Menurut Nana
Syaodih (2007:285) bahwa Informan ekspert adalah orang-orang yang
bertanggung jawab, benar-benar mengetahui, menguasai dan banyak
terlibat dalam kegiatan yang diteliti, informan ini diurutkan menurut ke-
ekspertannya dalam kegiatan atau masalah yang diteliti.
Peneliti dan informan mempunyai posisi yang sama dan narasumber
bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti tetapi ia
lebih bisa memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
45



miliki. Menurut HB. Sutopo (2002:50) bahwa Dalam penelitian kualitatif
posisi narasumber atau informan sangat penting perannya sebagai individu
yang memiliki informasi.
Di sini informan merupakan tumpuan pengumpulan data bagi
peneliti dalam mengungkapkan permasalahan penelitian. Dalam penelitian
ini yang menjadi informan adalah sebagai berikut :
a. Pimpinan Sumber Daya Manusia
b. Karyawan bagian Sumber Daya Manusia
c. Karyawan bagian IT
Dalam penelitian ini yang ditunjuk sebagai key informan adalah
Pimpinan Sumber Daya Manusia karena merupakan informan kunci yang
dianggap mengerti tentang permasalahan yang akan dibahas dalam
penelitian ini.
2. Lokasi dan Peristiwa
Menurut Nana Syaodih (2007:102) bahwa Pemilihan lokasi
berkenaan dengan penentuan unit, bagian, kelompok dan tempat di mana
orang-orang terlibat di dalam kegiatan atau peristiwa yang ingin diteliti.
Pengamatan pada tempat dengan keragaman benda yang berada di
lokasi, membuat peneliti sering memperoleh informasi yang berkaitan
dengan perilaku atau peristiwa yang terjadi atau bahkan sangat berkaitan
dengan sikap dan pandangan para pelakunya. Dalam penelitian ini, tempat
yang dijadikan sumber data yaitu PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta.
Sedangkan peristiwa yang dimaksud adalah segala aktivitas yang dilakukan
oleh karyawan bagian Sumber Daya Manusia PT Pos Indonesia (Persero)
Surakarta dalam pelaksanaan kerja yang didukung oleh sistem informasi
berbasis komputer.
3. Dokumen dan Arsip
Lexy J. Moleong (2010:216) mengutip pendapat Guba dan Lincoln
mengemukakan bahwa Dokumen ialah setiap bahan tertulis maupun film
yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
46



Dalam penelitian ini, dokumen dan arsip yang digunakan adalah
segala bentuk arsip dan dokumen yang mempunyai hubungan dengan
permasalahan dan tujuan penelitian. Adapun arsip dan dokumen yang
digunakan adalah sejarah berdirinya perusahaan, deskripsi tugas dan
wewenang, struktur organisasi, kondisi karyawan serta dokumen lain yang
relevan.

D. Teknik Sampling
H.B Sutopo (2002:55) mengatakan bahwa Teknik sampling atau teknik
cuplikan merupakan suatu bentuk khusus atau proses bagi pemusatan atau
pemilihan dalam penelitian yang mengarah pada seleksi. Sedangkan Hadari
Nawawi (1995:152) mengemukakan bahwa :
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya
sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data
sesungguhnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi
agar diperoleh sample yang representative atau benar-benar mewakili
populasi.
Menurut Sugiyono (2010:81) bahwa Pada dasarnya teknik
sampling dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan
non probability sampling. Berikut penjelasan untuk masing-masing teknik
sampling :
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi :
a. Simple Random Sampling
Pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara
demikian dilakukan bila anggota popuasi dianggap homogen.
b. Proportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau
unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
47



Jumlah sampel yang diambil meliputi masing-masing strata dari
suatu populasi.
c. Dispropotionate Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila
populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
d. Cluster Sampling (Area Sampling)
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukansampel
bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.
Teknik ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap
pertama menentukan sampel daerah dan tahap berikutnya
menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara
sampling.
2. Nonprobability Sampling
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel
ini meliputi :
a. Sampling Sistematis
Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota
populasi yang telah diberi nomor urut.
b. Sampling kuota
Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang
diinginkan.
c. Sampling Insidental
Teknik penentuan sampel ini berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
d. Sampling Purposiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
48



Teknik ini menggunakan pertimbangan tertentu dalam
menentukan sampel.
e. Sampling Jenuh
Teknik pengambilan sampel dilakukan bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan
apabila jumlah populasi relatif lebih kecil, kurang dari 30 orang,
atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dnegan
kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah
sensus, di mana semua anggota populais dijadikan sampel.
f. Snowball Sampling
Penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian
membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama
menjadi besar.
Dalam penelitian ini, peneliti tidak menentukan sejumlah sampel.
Peneliti hanya menentukan informan untuk diwawancarai guna memperoleh
keterangan tentang permasalahan yang diteliti. Dalam menentukan
informan ini peneliti menggunakan teknik sampel bertujuan (purposive
sampling). Sampel purposif berbeda dengan sampel probabilitas yang
menekankan kesempatan sejumlah besar objek untuk menjadi sampel dari
populasi, sampel ini memfokuskan pada informan-informan terpilih yang
kaya dengan kasus untuk studi yang bersifat mendalam. Sebelum sampel
dipilih perlu dihimpun sejumlah informasi tentang sub-sub unit dan
informan-informan di dalam unit kasus yang akan diteliti. Untuk kemudian
peneliti memilih informan, kelompok, tempat. kegiatan, dan peristiwa yang
kaya dengan informasi.
Peneliti juga menggunakan teknik bola salju (snowball sampling).
Menurut Nana Syaodih (2007:103) bahwa Sampel bola salju adalah
penentuan sampel dengan menggunakan partisipan lain untuk melengkapi
informasi dari partisipan yang terdahulu.
Dalam teknik ini untuk memperoleh data yang mendalam
diperlukan informan yang mengetahui permasalahan yang sedang diteliti,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
49



yaitu dengan cara menunjuk seorang informan kemudian informan yang
terpilih dapat menunjuk informan lain yang lebih tahu, sehingga akan
didapat data yang lebih lengkap.
Penarikan sampel bola salju ini mempunyai beberapa tahapan.
Tahap pertama, menentukan satu atau beberapa orang informan untuk
diwawancarai. Informan tersebut berperan sebagai titik awal penarikan
sampel. Dalam penelitian ini yang menjadi titik awal penarikan sampel atau
key informan adalah Pimpinan Sumber Daya Manusia PT Pos Indonesia
(Persero) Surakarta. Tahap kedua, dari informan yang pertama selanjutnya
menunjuk informan yang dirasa lebih mengetahui tentang permasalahan
yang sedang diteliti. Kemudian peneliti mewawancarai informan tersebut
dan demikian seterusnya sampai diperoleh data yang mendalam dan data
yang dikumpulkan benar-benar mendukung tercapainya tujuan penelitian.



E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara khusus yang dipergunakan
untuk memperoleh data dalam penelitian. Seperti yang dikemukakan oleh
Moh. Nazir (2003:211) bahwa Pengumpulan data adalah prosedur yang
sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada
hubungan antara metode pengumpulan data dengan masalah penelitian yang
ingin dipecahkan. Data yang ada sangat diperlukan dalam penelitian guna
membuktikan kebenaran suatu peristiwa atau pengetahuan karena berhasil
tidaknya suatu penelitian tergantung pada data yang objektif. Oleh karena
itu, sangat perlu diperhatikan teknik pengumpulan data yang digunakan
sebagai alat pengmabilan data.
Data dalam penelitian kualitatif bukan berupa angka, tetapi
deskriptif naratif. Kalaupun ada angka, angka tersebut dalam hubungan
suatu deskripsi. Dalam pengolahan data kualitatif tidak ada penjumlahan
data, sehingga mengarah kepada generalisasi. Sesuai dengan pendekatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
50



kualitatif dan jenis sumber data, maka teknik pengumpulan data yang
digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini meliputi :
1. Wawancara
Dalam penelitian kualitatif, teknik wawancara merupakan salah satu cara
untuk mengumpulkan data dalam bentuk percakapan. Mardalis (2002:64)
mengemukakan bahwa Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang
digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui
bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan
keterangan pada si peneliti. Sedangkan Lexy J. Moleong (2010:186)
mendefinisikan bahwa Wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Menurut
Narbuko & Achmadi (1999:83) mengatakan bahwa Wawancara adalah
proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam
mana dua orang atau lebih mantap menatap muka mendengarkan secara
langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan, wawancara adalah proses
tanya jawab secara lisan antara dua orang atau lebih dalam penelitian untuk
memperoleh keterangan yang diperlukan dengan menggunakan panduan
wawancara.
Riduwan (2009:102) menjelaskan bahwa wawancara ini digunakan
bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta
jumlah responden sedikit. Riduwan juga menjelaskan bahwa ada beberapa
faktor yang akan mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu :
a. Pewawancara adalah petugas pengumpul informasi yang
diharapkan dapat menyampaikan pertanyaan dengan jelas dan
merangsang responden untuk menjawab semua pertanyaan dan
mencatat semua informasi yang dibutuhkan dengan benar.
b. Responden adalah pemberi informasi yang diharapkan dapat
menjawab semua pertanyaan dengan jelas dan lengkap. Dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
51



pelaksanaan wawancara, diperlukan kesediaan dari responden
untuk menjawab pertanyaan dan keselarasan antara responden dan
pewawancara.
c. Pedoman wawancara berisi tentang uraian penelitian yang biasanya
dituangkan dalam bentuk daftar pertanyaan agar proses wawancara
dapat berjalan dengan baik.
d. Situasi wawancara ini berhubungan dengan waktu dan tempat
wawancara. Waktu dan tempat wawancara yang tidak tepat dapat
menjadikan pewawancara merasa canggung untuk mewawancarai
dan responden pun enggan untuk menjawab pertanyaan.

Dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan komunikasi
langsung dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka, sehingga
informasi yang diperoleh semakin lengkap dan mendalam serta berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Wawancara ini dilakukan dengan alat
perekam sambil peneliti sesekali mencatat hal-hal pokok.
2. Observasi Langsung
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang utama
dalam kebanyakan penelitian kualitatif, dengan mengadakan pengamatan
langsung ke lokasi dan melaksanakan pencatatan yang sistematis mengenai
fenomena yang diamati. Observasi disebut pula dengan pengamatan meliputi
kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh
alat indera. Seperti yang dikemukakan oleh Mardalis (2002:63) bahwa :
Observasi digunakan dalam rangka mengumpulkan data dalam suatu
penelitian, merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian
untuk menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau
suatu studi yang sengaja dan sistematis tentang keadaan/fenomena sosial
dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat.

Ada beberapa alasan mengapa dalam penelitian kualitatif, pengamatan
atau observasi digunakan. Guba dan Licoln yang dikutip Lexy J . Moleong
(2010:174-175) mengemukakan sebagai berikut :
a. Teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara langsung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
52



b. Teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri,
kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada
keadaan sebenarnya.
c. Pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi
yang berkaitan dengan pengetahuan proposional maupun pengetahuan
yang langsung diperoleh dari data.
d. Sering terjadi ada keraguan pada peneliti, jangan-jangan pada data yang
dijaringnya ada yang menceng atau bias.
e. Teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-
situasi rumit
f. Dalam kasus-kasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya tidak
dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat.

Menurut Guba & Lincoln dalam Lexy J. Moleong (2010:174) Teknik
pengamatan didasarkan atas pengamatan secara langsung, memungkinkan
melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian
sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya.
Peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian utnuk menggali data-
data yang ada di lapangan. Pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan langsung ke lokasi dan melakukan pencatatan secara sistematis
mengenai fenomena yang diamati. Peneliti dalam melakukan observasi di
lokasi penelitian, mengamati secara langsung mengenai situasi dan kondisi
pelaksanaan kerja karyawan yang ada di PT Pos Indonesia (Persero)
Surakarta dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.
3. Analisis Dokumen
Untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini
digunakan metode dokumentasi sebagai alat bantu dan alat penunjang.
Seperti yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto (1998:236) bahwa
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, legger, agenda dan sebagainya. Menurut Lexy J . Moleong (2010:216) :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
53



Dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak
dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. Record adalah setiap
bahan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan
pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting.
Sedangkan HB. Sutopo (2002:55) mengemukakan bahwa Dokumen dan
arsip merupakan bahan tertulis bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas.
Mencatat dokumen menurut Yin yang dikutip oleh Lexy J. Moleong
(2010:220) disebut content analysis, maksudnya bahwa peneliti bukan
sekedar mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen atau arsip tetapi
juga tentang maknanya yang tersirat. Oleh karena itu dalam menghadapi
beragam arsip dan dokumen tertulis sebagai sumber data, peneliti harus bisa
bersikap kritis dan teliti.

F. Validitas Data
Sugiyono (2010:267) menjelaskan Uji keabsahan data dalam
penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas.
Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan
demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang
dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek
penelitian. Reliabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi dan stabilitas
data atau temuan.
Validitas data akan menunjuk bahwa yang diamati peneliti sesuai
dengan apa yang sesungguhnya ada pada lokasi penelitian dan penjelasan
dari deskripsi permasalahan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Untuk
menganalisa data kualitatif digunakan suatu teknik yang disebut
Triangulasi. Menurut Lexy J. Moleong (2010:330) bahwa Triangulasi
adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
54



Triangulasi menurut Patton yang dikutip oleh HB Sutopo (2008:78)
disebutkan ada empat macam triangulasi yaitu :
1. Data Triangulation (Triangulasi Data)
Trianggulasi data juga disebut trianggulasi sumber. Cara ini
mengerahkan peneliti agar dalam mengumpulkan data, peneliti wajib
menggunakan beragam sumber yang tersedia. Artinya, data yang sama
atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari berbagai
sumber data yang berbeda.
2. Investigator Triangulation (Triangulasi Peneliti)
Hasil penelitian baik data ataupun simpulan mengenai bagian
tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa
peneliti.
3. Methodological Triangulation (Triangulasi Metodologis)
J enis trianggulasi ini bisa dilakukan oleh seorang peneliti dengan
mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau
metode pengumpulan data yang berbeda.
4. Theoritical Triangulation (Triangulasi Teori)
Trianggulasi teori dilakukan dengan menggunakan perspektif lebih dari
satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji dari beberapa
perspektif yang digunakan dan dapat diperoleh pandangan yang lebih
langka, tidak hanya sepihak, sehingga bisa dianalisis dan ditarik
kesimpulan yang lebih utuh dan menyeluruh.
Dalam penelitian ini digunakan uji kredibilitas yang mencakup
triangulasi data dan triangulasi metode. Dimana triangulasi data digunakan
untuk pengumpulan data sejenis dengan menggunakan berbagai sumber
data yang berbeda. Sedangkan triangulasi metode digunakan untuk
membandingkan data hasil wawancara, yaitu membandingkan apa yang ada
dalam dokumen dengan hasil observasi serta membandingkan hasil
wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.
G. Analisis Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
55



Moh. Nazir (2003:419) mengatakan analisa adalah
Mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi serta
menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca. Nawawi & Martini
(2005:190) mengemukakan bahwa Analisis data dilakukan untuk
menemukan makna setiap data atau informasi, hubungannya antara satu
dengan yang lain dan memberikan tafsiran yang dapat diterima akal sehat
dalam konteks masalahnya secara keseluruhan. Menurut Lexy J . Moleong
(2010:280) Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan
data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan
dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Analisis data dititikberatkan pada usaha memahami kondisi
kelemahan, kekurangan, kekeliruan atau ketidaksempurnaan sebagai
masalah di lingkungan objek penelitian. Pada gilirannya analisis data
difokuskan pada usaha mengungkapkan alasan-alasan terjadinya
kekurangan atau kekeliruan utama yang menjadi masalah di lingkungan
objek penelitian. Analisis data perlu juga dilakukan untuk menemukan
konsep-konsep pemecahan masalah dari sudut pandang sumber data.
Pada penelitian kualitatif, proses analisis pada dasarnya dilakukan
secara bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data. Miles dan
Huberman dalam H.B Sutopo (2002:91) menyatakan bahwa Dalam proses
analisis terdapat tiga komponen utama yang harus benar-benar dipahami
oleh setiap peneliti kualitatif. Tiga komponen utama tersebut adalah reduksi
data, sajian data, penarikan kesimpulan serta verifikasinya. Berikut adalah
penjelasan dari ketiga komponen tersebut :
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang
merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan
abstraksi data yang tersedia. Menurut HB Sutopo (2002:92) bahwa
Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas,
memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
56



penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan
penelitian dapat dilakukan.
2. Sajian Data
Sebagai analisis kedua, sajian data merupakan rangkaian informasi,
deskripsi dalam bentuk narasi yang disusun secara logis dan
sistematis yang mengacu pada rumusan masalah yang telah
dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian. Sajian data merupakan
deskripsi mengenai kondisi rinci untuk menceritakan dan menjawab
setiap permasalahan dalam penelitian. Sehingga akan membantu
peneliti untuk memahami dan menginterpretasikan apa yang terjadi
dan apa yang seharusnya dilakukan tersebut dengan teori-teori yang
relevan.
3. Penarikan Simpulan dan Verifikasi
Data yang diperoleh sejak awal penelitian sebenarnya sudah
merupakan suatu kesimpulan. Kesimpulan itu mula-mula belum
jelas dan masih bersifat sementara, kemudian meningkat sampai
pada tahap kesimpulan yang mantap, yaitu pernyataan yang telah
memiliki landasan yang kuat karena telah melalui proses analisa
data. Dengan kata lain bahwa kesimpulan akhir yang ditulis
merupakan rangkaian keadaan dari yang belum jelas kemudian
meningkat sampai pada pernyataan yang telah memiliki landasan
yang kuat dari proses analisis terhadap gejala yang ada.

Ketiga komponen tersebut berjalan bersama pada waktu kegiatan
pengumpulan data. Setelah memperoleh data, reduksi data segera dibuat
dan dengan penyajian data. Dari sajian data tersebut dapat dipergunakan
untuk menyusun kesimpulan sementara. Kesimpulan ini masih bersifat
sementara karena jika ada data baru maka kesimpulan tersebut dapat
berubah. Untuk lebih jelasnya proses analisis data dalam penelitian ini,
dapat dilihat pada gambar berikut :

Pengumpulan
Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
57









Gambar III.4. Komponen Analisis Data Model Interaktif
( Sumber : Miles dan Huberman, 1992:20 )

H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah tata urutan atau langkah-langkah rinci yang
harus ditempuh untuk melaksanakan penelitian. Hal ini dimaksudkan agar
penelitian dapat berjalan teratur sehingga hasil penelitian dapat dipertanggung
jawabkan.
Prosedur penelitian dapat berupa bagan (skema) yang melukiskan
kegiatan sejak awal (persiapan) sampai dengan pembuatan laporan. Secara
garis besar kegiatan penelitian yang peneliti lakukan meliputi empat tahap
besar yakni kegiatan-kegiatan pra lapangan, kegiatan lapangan atau
pengumpulan data, analisis data dan pembuatan laporan penelitian. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan prosedur atau langkah-langkah
penelitian sebagai berikut :
1. Tahap Pra Lapangan
Tahap pra lapangan ini dilakukan mulai dari pembuatan usulan
penelitian, menyusun rancangan penelitian, memilih obyek
penelitian, pencarian berkas perijinan lapangan dan menyiapkan
perlengkapan penelitian. Jadi peneliti belum terjun ke dalam lokasi
penelitian.
2. Tahap Kegiatan Lapangan
Penyajian Data Reduksi Data
Kesimpulan /
Verifikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
58



Tahap ini dilakukan untuk menggali data yang relevan dengan
tujuan penelitian. Dalam tahap ini peneliti sudah mulai terjun ke
lapangan penelitian yakni mulai memahami latar penelitian dan
persiapan diri memasuki lapangan untuk mengumpulkan data.
3. Tahap Analisis Data
Tahap ini dilakukan setelah penggalian data dianggap cukup untuk
mendukung maksud dan tujuan penelitian. Pada tahap ini
merupakan usaha untuk menemukan tema-tema yang relevan
dengan masalah penelitian.
4. Analisis akhir
Analisis data akhir dilakukan dengan mengatur, mengurutkan, dan
mengelompokkan data agar dapat disajikan secara terperinci.
5. Penarikan kesimpulan
Tahap ini dilakukan setelah pengumpulan data dan analisis data,
sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan.
6. Tahap Penulisan Laporan
Tahap ini merupakan tahap akhir di mana peneliti mulai menyusun
hasil laporan yang telah disusun secara rapi dilanjutkan dengan
penggandaan laporan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.








Untuk lebih memudahkan pembaca maka secara sistematis,
gambaran dari prosedur penelitian yang peneliti lakukan adalah sebagai
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
59












Gambar III.5. Skema Prosedur Penelitian

Penulisan
proposal
Analisis
akhir
Persiapan
pelaksanaan
Pengumpulan
data dan
analisis data
Penarikan
kesimpulan
Penulisan
laporan
Penggandaan
laporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
60



BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah PT Pos Indonesia (Persero)
Menurut sejarah, kata kantor berasal dari kata camptoir yang
kemudian dalam bahasa Belanda berubah menjadi kantoor dan dalam bahasa
Indonesia menjadi kantor. Sedangkan kata pos berasal dari kata kerja Latin
yaitu ponere kemudian berubah menjadi posita. Kata tersebut dalam bahasa
Italia berubah menjadi posta, dalam bahasa Perancis berubah menjadi poste
dan dalam bahasa Inggris, Belanda dan J erman, kata pos berubah menjadi post.
Pada masa pemerintahan Daendels istilah post camptoir menjadi post kantoor
dan diadaptasi dalam bahasa Indonesia menjadi kantor pos.
Kantor Pos pertama kali didirikan pada tanggal 26 Agustus 1746 pada
masa pemerintahan Gubernur J enderal Gustaff. W Baron Van Imhof di Batavia.
Tahun 1809 pada masa pemerintahan Gubernur J enderal Daendels dibangun jalan
pos raya yang terbentang dari sepanjang pantai utara J awa dari barat sampai timur
(Anyer-Panarukan) dan selesai setahun kemudian, di mana sepanjang jalan
tersebut didirikan stasiun-stasiun pos pada jarak tertentu. Stasiun pos tersebut
berfungsi sebagai tempat pemberhentian sementara bagi para pengantar pos serta
pertukaran kuda. Perhubungan pos diselenggarakan dengan menggunakan kereta
pos yang sama bentuknya dan pengantar pos (postilyon/ sais) yang menggunakan
seragam biru dengan pinggiran merah.
Pada masa pemerintahan Belanda, ketentuan mengenai perhubungan dan
pengangkutan pos telah diatur dan diawasi dengan ketat serta ketentuan tentang
kecepatan, ketetapan dan keamanan merupakan prioritas utama dari pemerintah.
Sedangkan pada masa pemerintahan Inggris, pos berubah menjadi bea porto. Surat
dan tarif pos dihitung berdasarkan jarak tempuh antara kantor pos pengiriman ke
kantor pos penerima.
Pada dasarnya sebuah perusahaan merupakan suatu organisasi, dari
waktu ke waktu mengalami perubahan, baik perubahan jenis, bentuk maupun
strukturnya. Demikian juga dengan J asa dan Giro tidak terlepas dari perubahan.
Berikut adalah uraian singkat mengenai sejarah perkembangan bentuk usaha dinas
Pos Indonesia yaitu mulai dari bentuk jawatan sampai dengan persero.
a. Dinas Pos Sebagai J awatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
61



Masa Dinas Pos sebagai jawatan berlangsung pada tahun 1864 di bawah
pengawasan Directeur productieen en ciiele magazijnen. Pada tanggal 8
November 1867 Dinas Pos disatukan dengan dinas telegraph dengan nama
Post en Telegraphdients. Pada tahun 1878 dibuat peraturan tentang
pengangkutan pos di sepanjang jalan kereta api. Tahun 1883 pemerintah
mendirikan rumah pos untuk kelancaran penyelenggaraan pos distrik.
Penentuan tarif paket pos berdasarkan biaya pengangkutan, pekerjaan, jarak
dan alat pengangkutnya.
b. Dinas Pos Sebagai Perusahaan ICW (Indische Comptabtinier Wet)
Dengan staadsad tahun 1906 No. 395 lahir jawatan Pos, Telegrap, dan
Telepon atau jawatan PTT (Post Telegraaffend Telefoon Diensts) yang berada
di bawah Departemen Lalu lintas dan Pengairan. Awalnya tujuan didirikan
kantor pos hanya untuk menjamin keamanan surat-surat penduduk terutama
untuk penduduk yang berdagang. Pada saat Dinas Pos sebagai Perusahaan
ICW cara pengurusan dan pertanggungjawaban keuangan tunduk pada ICW.
ICW tersebut diundang pertama kali dengan Staatblad tahun 1964 No. 106
kemudian diumumkan lagi dengan Staatblad tahun 1925 No. 448 dan
selanjutnya telah diubah dan ditambah, terakhir kalinya dengan lembaran
negara tahun 1948 No. 334 dengan perubahan terakhir ini sebutan Indische
Compatabilitief Wet diubah dengan Indonesiasche Compatabilitief Wet
dengan singkatan ICW.
c. Dinas Pos Sebagai Perusahaan IBW (Indische Bedriaven Wet)
Status Dinas Pos sebagai ICW dianggap kurang tepat maka tahun 1931
jawatan pos telegraph dan telepon (PTT) atau ICW diubah statusnya menjadi
perusahaan IBW (staatsblad tahun 1927 No. 419).
d. Dinas Pos Sebagai Perusahaan Negara
J awatan Pos Telegraph dan telepon (PTT) menjadi perusahaan Negara yang
didirikan berdasarkan Ordonansi tahun 1931. Pada tanggal 27 September 1945
didirikan J awatan Pos, Telegraph dan Telepon Republik Indonesia (J awatan
PTT) setelah dilakukan pengambilalihan Kantor Pusat PTT di Bandung oleh
Angkatan Muda PTT (AMPTT) dari pemerintahan militer J epang. Dalam
peristiwa tersebut sekelompok anggota pemuda AMPTT gugur sehingga
tanggal tersebut menjadi tonggak sejarah berdirinya J awatan PTT Republik
Indonesia dan diperingati sebagai Hari Bakti PTT (Hari Bakti Parpostel).
e. Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi
Berakhirnya masa perang yang terjadi di Indonesia membawa dampak pada
status pos yaitu dari status jawatan menjadi pubilc corporation dan
diberlakukannya UU No. 19 tahun 1960 tentang Perusahaan Negara.
Berubahnya status jawatan PTT menjadi Perusahaan Negara Pos dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
62



Telekomunikasi (PN Postel) didasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 240
tahun 1961 tentang Pendirian Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi. PN
Postel dipecah menjadi dua badan usaha yang berbeda yaitu pertama, PN Pos
dan Giro dan kedua, PN Telekomunikasi berdasarkan pada PP No. 29 tahun
1965 dan PP No. 30 tahun 1965.
f. Perusahaan Negara Pos dan Giro
Dengan PP No. 29 tahun 1965 (Lembaran Negara No. 62 tahun 1965),
semenjak didirikan Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi hingga tahun
1965. Lapangan usaha perusahaan negara tersebut berkembang dengan cepat,
baik intensif maupun ekstratif sehingga struktur organisasinya perlu ditinjau
kembali agar tercapai daya guna dan daya gerak yang setinggi-tingginya
(Lembaran Negara No. 62 tahun 1965). Dengan Peraturan Pemerintah No. 29
tahun 1965 didirikan Perusahaan Negara Pos yang terpisah dari Perusahaan
Telekomunikasi sedangkan Perusahaan Telekomunikasi didirikan dengan
Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1965.


g. Dinas Pos dan Giro Sebagai Perum
Dinas Pos dan Giro sebagai Perusahaan Umum berdasarkan PP No. 30 tahun
1976. Dengan PP No. 9 tahun 1978 Perusahaan Negara Pos dan Giro didirikan
dengan peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1965. Selanjutnya berdiri dan
ditetapkan bentuk usahanya menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pos dan
Giro.
h. Perum Pos dan Giro Berdasarkan Peraturan Pemerintah
UU No. 4 tahun 1959 tentang pos dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan
tuntutan di masa tersebut dan masa yang akan datang, maka UU No. 6 tahun
1984 tentang Pos ditetapkan sebagai pengganti UU No. 4 tahun 1959. Adanya
perubahan UU pos tersebut, maka PP No. 9 tahun 1978 diganti dengan PP No.
24 tahun 1984 tentang Pos dan giro.
i. PT Pos Indonesia (Persero)
Dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan jasa pos dan
giro yang berkualitas dan menghadapi persaingan yang semakin ketat. Maka
diperlukan suatu keleluasaan dalam melaksanakan usaha dan satu-satunya
pilihan yaitu dengan mengubah status badan hukum dari Perum menjadi
Persero. Dengan PP No. 5 tahun 1995 tentang pengalihan bentuk Perum
menjadi Perseroan (Persero), maka tanggal 20 J uni 1995 Perum Pos dan Giro
berubah menjadi Perseroan dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).

2. Visi dan Misi PT Pos Indonesia (Persero)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
63



Dalam pendiriannya PT Pos Indonesia mempunyai visi dan misi sebagai
arah orientasi perusahaan dalam pelaksanaan operasional. Adanya visi dan misi
adalah sebagai berikut :
a. Visi PT Pos Indonesia
Menjadi perusahaan pos yang berkemampuan memberikan solusi terbaik dan
menjadi pilihan utama stakeholder domestic maupun internasional dalam
mewujudkan pengembangan bisnis dengan pola kemitraan yang didukung
oleh sumber daya manusia yang unggul, profesional dan menjunjung tinggi
nilai. Sehingga mampu memberikan layanan terbaik bagi masyarakat, tumbuh
dan berkembang sesuai dengan konsep bisnis yang sehat.
b. Misi PT Pos Indonesia
1) Mengelola perusahaan sesuai dengan prinsip bisnis yang sehat didukung
teknologi tepat guna dan sumber daya manusia profesional.
2) Menyediakan layanan komunikasi, logistik, transaksi keuangan dan
layanan pos lainnya yang memiliki tukar tambah tinggi bagi kepuasan
pelanggan.
3) Mengembangkan usaha yang memiliki daya saing baik di pasar domestik
maupun pasar luar negeri.
4) Memberikan pelayanan untuk kemanfaatan umum yang menjangkau
seluruh tanah air dengan perlakuan yang sama guna memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa serta mempererat hubungan antar bangsa.
5) Berusaha secara terus menerus mengembangkan kualitas sumber daya
manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai serta memiliki kesiapan dalam
menghadapi persaingan global.

3. Lokasi PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta
PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta terletak di tengah kota Surakarta
tepatnya di jalan J enderal Sudirman No. 8 Surakarta 57100. Berdekatan dengan
Balai kota Surakarta, Bank Indonesia, Telkom dan Alun-alun. PT Pos Indonesia
(Persero) Kantor Cabang Surakarta 57100 cukup luas terdiri dari 3 gedung.
Gedung kantor ini mempunyai fasilitas-fasilitas kantor seperti pada umumnya
yaitu tempat parkir, musholla, serta ruang kerja yang terdiri dari :
Lantai I : Customer service, teller service, dan processing, ruang
accounting and controll unit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
64



Lantai II : Ruang pimpinan, ruang rapat, ruang sekretaris, ruang bagian
SDM dan administrasi.
Lantai III : Ruang bagian antaran dan pengolahan.

Selain sebagai Unit Pelaksana Teknis (UTP) kantor pos juga sebagai
Sentral Pengelolaan Pos (SPP) dengan fungsi yang cukup lengkap ditinjau dari
aktivitas layanan fungsi-fungsi antara lain :
a. Sebagai kantor pos
b. Sebagai kantor sentral distribusi
c. Sebagai kantor sentral giro tabungan
Untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang cukup lengkap tersebut di
kantor pos Solo di bentuk 13 bagian yang masing-masing dipimpin oleh seorang
Supervisor, kecuali bagian pengolahan pos dipimpin oleh 3 orang Supervisor yang
bertugas bergantian secara shift.
Untuk melayani masyarakat yang membutuhkan layanan jasa kantor pos,
di kota Solo terdapat fasilitas sebagai berikut :
a. Kantor Pos sebanyak 1 buah
b. Kantor Pos cabang sebanyak 22 buah
c. Pos keliling desa sebanyak 5 buah
d. Pos sarling sebanyak 3 buah
e. Pos desa sebanyak 2 buah
f. Agen pos sebanyak 25 buah
g. Depot BPM sebanyak 61 buah
h. Pos sekolah sebanyak 8 buah
i. Kotak pos sebanyak 786 buah
j. Tromol pos sebanyak 24 buah
k. Bis surat sebayak 109 buah
l. Loket di kantor pos pusat surat sebanyak 19 buah
m. Loket di kantor pos cabang sebanyak 64 buah

Kantor Pos Solo memiliki 22 buah kantor pos cabang yang tersebar di
setiap kecamatan dalam kota Surakarta :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
65



a. Kantor Pos Cabang Gading l. Kantor Pos Cabang Nusukan
b. Kantor Pos Cabang UNS m. Kantor Pos Cabang Semanggi
c. Kantor Pos Cabang Purwosari n. Kantor Pos Cabang Bekonang
d. Kantor Pos Cabang Ngringo o. Kantor Pos Cabang Cengklik
e. Kantor Pos Cabang Kerten p. Kantor Pos Cabang Makamhaji
f. Kantor Pos Cabang Pajang q. Kantor Pos Cabang Colomadu
g. Kantor Pos Cabang Mojosongo r. Kantor Pos Cabang Solo Baru
h. Kantor Pos Cabang J ebres s. Kantor Pos Cabang Setabelan
i. Kantor Pos Cabang Gondangrejo t. Kantor Pos Cabang Kartasura
j. Kantor Pos Cabang UMS u. Kantor Pos Cabang Solo Barat
k. Kantor Pos Cabang J ongke v. Kantor Pos Cabang Tipes
Loket kantor pos pusat Solo buka 6 hari dalam seminggu dengan jam
sebagai berikut :
a. Senin Kamis : pukul 07.00 19.00 WIB
b. J umat Sabtu : pukul 07.00 15.00 WIB

4. Struktur Organisasi Kantor Pos Surakarta
Struktur organisasi di PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Cabang
Surakarta digambarkan di dalam bentuk organisasi garis. Dalam struktur
organisasi ini wewenang dari puncak yaitu Kepala Kantor Pos Indonesia
Surakarta dilimpahkan pada Wakil Kepala Kantor kemudian dilimpahkan lagi
kepada supervisor-supervisor yang menangani setiap bagian. Supervisor-
supervisor terdiri dari Supervisor SDM, Supervisor Layanan I, Supervisor
Layanan II, Supervisor Pemasaran, Supervisor Logistik, Supervisor Keuangan,
Supervisor Akuntansi, Supervisor Prioritas, Supervisor Antaran, Supervisor Paket
Pos, Supervisor Pengolahan, Supervisor Teksar (Teknologi Sarana). Sebelum ke
Supervisor-supervisor, di bawah Wakil Kepala Kantor terdapat garis yang
menghubungakan antara Branch Supervisor dengan Quality Supervisor. Antar
Supervisor dengan Supervisor yang lain tidak ada garis komando/perintah tetapi
diijinkan untuk saling berkoordinasi dengan Supervisor yang lain. Garis Komando
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
66



tetap pada Kepala Kantor yang menduduki Top Manajemen/puncak teratas.
(Bagan Struktur Organisasi PT Pos Indonesia Surakarta : Terlampir)

5. Pembagian Tugas dan Kerja
a. Kepala Kantor Pos
1) Mengelola dan memimpin jalannya kegiatan yang ada di kantor pos
Surakarta agar berdaya guna dan berhasil guna.
2) Mewakili Direksi PT Pos Indonesia Surakarta dalam hubungannya
dengan pihak luar.
3) Melakukan pengawasan rutin dan pemeriksaan periodik
4) Membuat agenda rahasia.
b. Manajer Operasional
1) Mewakili kepala kantor pos apabila berhalangan dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawab.
2) Membina hubungan yang baik antar karyawan.
3) Memberikan pengarahan yang baik kepada para manajer di bawahinya.
4) Bertanggung jawab terhadap kelancaran dinas.
c. Supervisor Bagian Sentral Giro Gabungan
1) Mengatur kelancaran dinas di bagian sentral giro gabungan.
2) Mengawasi secara keseluruhan atas penyeleseian pekerjaan di bagian
giro.
3) bertanggung jawab penuh atas pekerjaan di bagian giro dengan
menyelesaikan administrasi dan membuat laporan pembukuannya.
d. Supervisor Bagian Pengolahan Pos
1) Mengatur proses pengolahan, pengiriman, dan penerimaan kiriman pos.
2) Mengatur pelaksanaan operasional loket sore hari.
3) Membuat dan mengirimkan data pemakaian kode pos.
e. Supervisor Bagian Pelayanan I
1) Mengelola operasional layanan cek, pos, dan giro.
2) Mengelola operasional pendapatan rekening, telepon, wartel, dan warnet.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
67



3) Mengendalikan kelancaran dinas di loket Giropos, weselpos, SOPP,
telkom, SOPP Pos dan SOPP on line lainnya.
f. Supervisor Bagian Pelayanan II
1) Mengelola dan mengendalikan pembayaran pensiun taspen dan pensiun
asabri.
2) Mengelola dan mengendalikan tabanas dan transaksi off line lainnya.
g. Supervisor Bagian Paket Pos
1) Sub bagian antaran PP/Bea Cukai
a) memeriksa paket yang datang dari luar negeri dengan cara
membukukannya.
b) memberikan bea masuk dan bea cukai untuk barang-barang tertentu.
Misalnya tembakau (rokok)
2) Sub bagian pengolahan logistik
a) mengadakan administrasi paket mulai dari penerimaan sampai
dengan pengiriman paket ke kantor tujuan.
b) melakukan pengantongan dan pengiriman paket dari dan ke kantor
pos lain.
c) melayani pengaduan dari pelanggan.
h. Supervisor Bagian UPL (Unit Pelanggan Luar)
1) Melalui manajer operasi, memerintahkan pemeriksaan kas atau
pengosongan kas KPC (Kantor Pos Cabang) sesuai rencana yang telah
ditetapkan.
2) Memeriksa kebenaran pengisian kas atau pengosongan kas besar maupun
kas kecil agar sesuai dengan pembukuan yang dilakukan.
i. Supervisor Bagian Antaran
1) Sub Bagian Persiapan Antaran
a) mempersiapkan kiriman pos yang akan dikirimkan.
b) menyediakan tas antaran untuk pengantar.
2) Sub Bagian Administrasi Antaran
a) mengolah surat-surat yang akan dikirimkan ketujuan masing-
masing.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
68



b) mempersiapkan dan membuat neraca.

j. Supervisor Bagian Teksar (Teknologi dan Sarana)
1) Mengelola semua barang peralatan kantor dan barang cetak untuk
menunjang operasional.
2) Mengelola dan mendayagunakan gedung, tanah, dan peralatan kantor.
3) Mengelola penggunaannya dan pemeliharaan aset perusahaan.
4) Mengadministrasi dan menyimpan naskah-naskah yang berkaitan dengan
aset perusahaan.
k. Supervisor Bagian SDM
1) Bertanggung jawab atas kelancaran tugas bawahan.
2) Membawahi bagian SDM dan administrasi.
3) Melakukan tatausaha kantor.
l. Supervisor Bagian Akuntansi
1) Mengawasi pemeriksaan dan pembukuan dokumen-dokumen sumber
baik transaksi penerimaan maupun pengeluaran.
2) Mengadministrasikan naskah akuntansi.
3) Mengawasi pengelolaan kas dan likuiditas kantor pos.
4) Mengerjakan tugas lain yang diberikan oleh kepala kantor pos dan wakil
kepala kantor pos.
m. Supervisor Bagian Keuangan
1) Menerima, menyimpan dan mengeluarkan uang dan surat berharga.
2) Mempertanggung jawabkan uang dan surat berharga.
3) Mengelola likuiditas kas.
4) Mengadministrasikan naskah-naskah yang berkaitan dengan keuangan.
n. Supervisor Bagian Pemasangan Korporat
1) Melaksanakan kegiatan pemasaran kepada instansi atau korporat
sehingga menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.
2) Mengadakan, memproses, dan mengawasi setiap adanya kerja sama
dengan pelanggan korporat atau instansi.
o. Supervisor Bagian Pemasaran Ritel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
69



1) Melaksanakan kegiatan pemasaran kepada perseorangan atau probadi
sehingga menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.
2) Mengadakan, memproses, dan mengawasi setiap adanya kegiatan
pemaran ritel.

6. Job Description Bagian SDM
a. Bagian SDM dipimpin oleh Supervisor, yang bertanggung jawab kepada Post
Master untuk selanjutnya disebut Supervisor SDM.
b. SDM mempunyai fungsi mengelola administrasi dan fungsi mengendalikan
kinerja serta pemanfaatan SDM.
c. Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat 2, SDM
mempunyai tugas dan tanggung jawab :
1) Menyusun rencana kegiatan kantor.
2) Melaksanakan dan menyusun rencana kegiatan keprotokoleran kantor
pos dan Post Master.
3) Identifikasi kebutuhan atas perencanaan dan pengembangan SDM.
4) Melakukan perhitungan kebutuhan karyawan tetap dan outsource untuk
memenuhi pencapaian sasaran kantor pos.
5) Melakukan rekruitmen karyawan sesuai dengan persetujuan Divisi
Regional VI.
6) Merencanakan program pelatihan dan pembekalan kepada karyawan
baru termasuk tenaga outsource.
7) Bertanggung jawab secara menyeluruh dalam pembinaan terhadap
kedisiplinan, ketertiban, keamanan dan sikap kerja sera mental karyawan
dengan mengoptimalkan dan memberdayakan fungsi-fungsi yang ada.
8) Memelihara administrasi penggajian dan fasilitas lainnya.
9) Mengelola dan memelihara administrasi data SDM
10) Memelihara administrasi data dan pelaporan hasil penilaian kinerja
karyawan.
11) Melakukan analisis dan evaluasi kinerja karyawan kantor pos.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
70



d. Melaksanakan fungsi pembinaan SDM dan pembudayaan sikap kerja 5R di
lingkungan kerjanya.
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Post Master.
f. Setiap bulan melaksanakan WASKAT dan membuat buku Laporan
Pemeriksaan Periodik.

7. Macam-macam Produk PT Pos Indonesia Surakarta
PT Pos Indonesia juga menyediakan berbagai macam produk menarik
yang ditawarkan kepada pelanggan. Produk tersebut dapat berupa produk jasa
maupun barang antara lain yaitu :
a. System Online Payment Point (SOPP)
System Online Payment Point merupakan produk utama PT Pos Indonesia
yang memberikan kemudahan prosedur pembayaran terkait dengan transaksi
keuangan. Hal itu terlihat dengan meningkatnya jumlah pengguna jasa
tersebut pada setiap tahunnya.
b. Kiriman Internasional
1) Express Post
Layanan pengiriman dokumen dan barang express dengan jangkauan
lebih dari 200 negara dengan fasilitas track&trace.
2) EMS
EMS merupakan layanan premium PT Pos Indonesia untuk pengiriman
dokumen dan barang dagangan ke luar negeri.
3) Paket Pos Internasional
Layanan pengiriman barang ke 184 negara, baik paket pos internasional
udara maupun laut.
4) Wesel Pos Internasional
Layanan pengiriman uang dari dan ke 14 negara dan dapat dilayani oleh
seluruh kantor pos online wesel pos.
c. J asa Keuangan Dengan Layanan Kelas Dunia
1) Wesel Pos Standar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
71



Sarana pengiriman uang untuk tujuan ke seluruh Indonesia dengan servis
level paling cepat 2 hari uang dapat diantar sampai ke rumah.


2) Wesel Pos Prima
Sarana pengiriman uang untuk tujuan ke seluruh dengan servis level
H+0/H+1.
3) Wesel Pos Instansi
Wesel yang secara tepat dan aman karena penerima dilengkapi dengan
pin.
4) Wesel Pos Belangganan
Pengiriman uang tujuan ke seluruh Indonesia dalam jumlah uang yang
rutin dan tetap, dan kiriman ini dapat diterima di rumah.
5) Wesel Pos Luar Negeri
Sarana pengiriman dan penerimaan uang dengan tujuan ke seluruh dunia
dan dengan servis H+0 dan dapat diterima disemua kantor pos jaringan.
d. Paket Pos
1) Paket Pos Biasa
Kemasan yang berisi barang dengan ketentuan sebagai berikut : darat laut
dengan berat maksimum 40 kg, udara dengan berat maksimum 30 kg.
2) Paket Pos Kilat PPKH
Layanan ini menawarkan garansi waktu tempuh dan ganti rugi jika
terjadi keterlambatan atau hilang.
e. Surat Pos
1) Surat Pos Biasa
Layanan pengiriman pesan secara impersif untuk semua lapisan
masyarakat.
2) Surat Pos Kilat Khusus
Kilat khusus merupakan bentuk pelayanan pengiriman surat dan barang.
Besarnya tarif berdasarkan jarak yang ditempuh yaitu disesuaikan dengan
jauh dekatnya daerah tujuan pengiriman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
72



3) Pos Express
Pos express merupakan salah satu produk baru yang diberikan oleh PT
Pos Indonesia. Pos Express merupakan strategic business unit PT Pos
Indonesia yang dapat memberikan layanan dengan konsep premium class
service dalam pengiriman dokumen dan barang secara cepat, akurat, dan
terlacak serta didukung oleh teknologi informasi dan sumber daya
manusia yang profesional yang mengutamakan akurasi penyampaian,
timely delivery, consistant delivery, dan tarif yang kompetitif sehingga
dapat memberikan kepuasan yang maksimal kepada pelanggan.
f. Benda-benda Pos
Benda-benda pos yang tersedia yaitu perangko, kartu pos, perangko, materai,
wesel pos, amplop dll.

8. Kondisi Karyawan PT Pos Indonesia Surakarta
a. J enis Karyawan
Karyawan PT Pos Indonesia Surakarta terdiri dari karyawan tetap dan
karyawan outsourcing.
b. J umlah Karyawan
Sampai saat ini jumlah keseluruhan karyawan yang bekerja di PT Pos
Indonesia Surakarta adalah 280 orang, meliputi karyawan tetap 196 orang dan
karyawan outsourcing 84 orang.
c. Waktu Kerja
1) PT Pos Indonesia Surakarta menetapkan 5 hari kerja, yakni dari hari Senin
sampai hari J umat. Khusus hari Sabtu buka untuk loket SOPP, kilat
khusus dan BPM.
2) J am kerja untuk seluruh karyawan mulai 07.00 sampai 19.00 WIB (terdiri
dari 2 shif)
d. Cuti
Cuti merupakan hak karyawan baik karyawan tetap maupun karyawan
outsourcing. Dalam 1 tahun ada 12 hari kesempatan yang digunakan untuk
mengambil cuti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
73



e. Hari Libur
Setiap karyawan yang bekerja di PT Pos Indonesia Surakarta berhak atas libur
resmi yang ditetapkan oleh pemerintah.
f. Fasilitas dan J aminan Sosial
Sebagai kompensasi atas hasil kerja dari karyawan, perusahaan juga
memberikan fasilitas dan jaminan sosial untuk meningkatkan kesejahteraan
karyawan, untuk fasilitas pengobatan jika berada di RSUD Moewardi diganti
100% sesuai dengan kelasnya, sedangkan untuk RS Islam, RS Pantiwaluyo,
PKU Muhammadiyah mendapatkan ganti 80%, sedangkan di rumah sakit
swasta yang belum mengadakan kerjasama dengan Kantor Pos Surakarta
mendapatkan ganti 70% .

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mendeskripsikan tentang peranan sistem
informasi sumber daya manusia di PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta dalam
mendukung pelaksanaan kerja karyawan bagian SDM. Dalam hal ini, peran sistem
informasi sumber daya manusia (SISDM) sangat penting karena akan
memberikan kemudahan serta percepatan sehingga dapat mendukung efektivitas
pelaksanaan kerja karyawan bagian SDM.
Berdasarkan dengan permasalahan yang diteliti, peneliti membahas
mengenai peranan sistem informasi sumber daya manusia dalam mendukung
pelaksanaan kerja karyawan bagian SDM di PT. Pos Indonesia (Persero)
Surakarta dan dampak apa saja yang diterima dengan penerapan aplikasi SISDM
di bagian SDM PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta. Adapun deskripsi hasil
penelitian yang ada di PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta pada bagian SDM
adalah sebagai berikut :

1. Gambaran Umum SISDM PT Pos Indonesia Surakarta
a. Penerapan SISDM Di PT Pos Indonesia Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
74



Sistem informasi sumber daya manusia (SISDM) pada hakikatnya adalah
suatu prosedur sistematik pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan,
perolehan kembali dan validasi berbagai data tertentu yang dibutuhkan tentang
sumber daya manusianya. PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta bagian SDM
telah menerapkan aplikasi SISDM sejak tahun 2009 atas dasar Kebijakan
Manajemen Pusat. Aplikasi SISDM dikembangkan dari kantor pusat PT Pos
Indonesia (Persero), dan bagian SDM di Kantor Pos Surakarta hanya tinggal
menerapkan aplikasi SISDM tersebut.
Menurut informan I pada wawancara tanggal 6 April 2011 bahwa :
Disini penerapan aplikasi SISDM dimulai sejak tahun 2009 atas dasar
Kebijakan Manajemen Pusat. Untuk aplikasi SISDM sendiri, kita hanya tinggal
mengunduhnya dari pusat.
Hal tersebut juga dipertegas oleh pernyataan informan II pada wawancara
tanggal 14 April 2011 sebagai berikut :
Penerapan aplikasi SISDM di PT Pos Indonesia Surakarta yang
dilaksanakan sejak tahun 2009, dimaksudkan untuk mempermudah
pengolahan data administrasi yang berhubungan dengan kepegawaian
sehingga dapat disajikan secara cepat dan akurat. Kalau dulu menggunakan
teknik manual prosesnya sangat lama.

Dalam implementasinya, SISDM menggunakan sistem berbasis
komputer yang mengalami pengembangan dari waktu ke waktu. Penyebabnya
karena masih terdapat kekurangan fitur dalam SISDM yang digunakan. Setiap
versi memiliki tambahan fitur baru khususnya dalam perhitungan penggajian.
Menurut informan IV wawancara pada tanggal 6 April 2011 mengatakan
bahwa :
Dalam aplikasi SISDM selalu mengalami pengembangan dari waktu ke
waktu, di PT Pos Indonesia Surakarta telah mengalami beberapa versi, kira-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
75



kira ada 4 versi mulai dari versi 1,3; 1,4; 1.5.a; 1.5.1. Adanya perubahan
versi dikarenakan adanya penambahan kapasitas. Kalau masalah kecepatan
saya rasa sama saja, yang terutama ya adanya penambahan kapasitas.

Hal yang sama mengenai perubahan versi aplikasi SISDM juga
diungkapkan oleh informan III pada wawancara tanggal 14 April 2011 bahwa:
Sejak penerapan aplikasi SISDM, sudah terdapat 4 versi perubahan yaitu versi
1.3 ;1.4; 1.5.0a; 1.5.1. Sebentar lagi akan berubah lagi ke versi 1.6 tapi itu
masih dalam bentuk wacana mbak.
Berdasarkan hasil observasi tanggal 6 April 2011 peneliti juga dapat
mengungkapkan bahwa penerapan aplikasi SISDM sudah dimulai sejak tahun
2009, hal ini dapat dilihat peneliti lewat adanya surat edaran yang
mengharuskan PT Pos Indonesia menerapkan SISDM. Dan sejak 2 tahun
berjalan sudah terdapat 4 versi perubahan hal ini tampak pada adanya CD kaset
yang berisi software setiap versinya dan disimpan di ruang SDM.
Dari paparan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
aplikasi SISDM yang telah dikembangkan di PT Pos Indonesia (Persero)
Surakarta sejak tahun 2009 atas dasar Kebijakan Manajemen Pusat telah
mengalami beberapa perkembangan versi.
Dengan adanya pengembangan aplikasi SISDM di Kantor Pos Surakarta
diharapkan membantu kelancaran bagian SDM dalam pengelolaan data yang
berhubungan dengan kepegawaian, karena peran aplikasi SISDM melakukan
proses data secara cepat dan akurat. Sehingga dapat memberikan informasi
yang berkualitas kepada seluruh supervisor berkaitan dengan sumber daya
manusia perusahaan.
Agar SISDM dapat diterapkan secara optimal, maka diperlukan
komponen-komponen pendukung sistem informasi. Adapun komponen
pendukung SISDM di PT Pos Indonesia Surakarta adalah sebagai berikut :
1) Hardware (Perangkat Keras)
Pada dasarnya proses pengembangan, perubahan, dan perbaikan
sistem sangat terkait dengan perlengkapan/peralatan sistem. Penggunaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
76



perangkat keras komputer sebagai media di dalam menjalankan sistem
informasi mutlak dibutuhkan karena telah menempatkan komputer sebagai
pengolah data di dalam kedudukan yang sangat penting. Kantor Pos
Surakarta dalam penerapan aplikasi SISDM juga tidak lepas dari adanya
sarana penggunaan komputer tersebut. Bagian SDM sebagai pelaksana dan
pengembang dari aplikasi SISDM diharuskan memiliki berbagai sarana
pendukung.
Menurut informan IV pada wawancara tanggal 14 April 2011 yang
mengatakan bahwa : Tanpa adanya komputer, tentu aplikasi SISDM tidak
akan berjalan. Disini kami memiliki 2 komputer yang dapat digunakan
untuk aplikasi SISDM dan semuanya dalam keadaan baik.
Hal yang sama tentang penggunaan komputer juga diungkapkan oleh
informan II bahwa :
Komputer di bagian SDM yang berjumlah 2 itu semuanya dapat
digunakan untuk aplikasi SISDM, kami disini sebagai operator tinggal
memantau saja. Kalau ada gangguan kami bisa langsung kesana untuk
membantu memecahkan masalah yang berhubungan dengan komputer.

Hal senada juga diungkapkan oleh informan III pada wawancara
tanggal 12 April 2011 bahwa :Tanpa adanya komputer maka penerapan
SISDM tidak akan dapat berjalan dengan lancar.
Hal senada juga diungkapkan oleh peneliti berdasarkan observasi
tanggal 6 April 2011 bahwa dalam penerapan aplikasi SISDM di PT Pos
Indonesia Surakarta terdapat 2 komputer yang dapat digunakan dan kedua
komputer tersebut dalam keadaan baik.
Berdasarkan pernyataan dari ketiga informan diatas, dapat
disimpulkan bahwa tanpa adanya komputer maka penerapan aplikasi
SISDM tidak akan dapat berjalan dengan lancar karena semua data yang
dimasukkan akan diolah di dalam komputer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
77



Sistem perangkat keras komputer terdiri dari empat unsur utama dan
satu unsur tambahan adalah communication link. Berikut penjelasan dari
masing-masing unsur adalah sebagai berikut :
a) Komponen alat masukan
Alat masukan adalah piranti untuk memasukkan data dan program yang
akan diproses di dalam komputer. Beberapa alat masukan diantaranya
adalah keybord, alat penunjuk (point device), dan scanner.
b) Komponen alat pemroses (Processor)
Alat pemroses adalah jantung komputer karena processor merupakan
pusat kendali dari sistem komputer. Alat pemroses tersebut adalah CPU
yang berfungsi untuk memberikan addres data dan program,
memasukkan dan mengambil data, memproses data secara arithmatic dan
logical, melaksanakan instruksi-instruksi secara berturut-turut.


c) Komponen alat keluaran (Output device)
Output device adalah piranti tempat mengeluarkan hasil proses komputer.
Pada komputer alat keluaran dapat berbentuk tampilan, cetakan, grafik,
suara, video, dan animasi. Alat output tampilan yang digunakan adalah
monitor atau layar tampilan. Alat output cetakan dapat menghasilkan
salinan kertas dari output yaitu printer. Alat output suara berupa speaker.
d) Komponen alat simpanan (storage)
Komponen alat simpanan dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
Primary memory merupakan penyimpanan yang berhubungan langsung
dengan CPU. Primary memory yang dimiliki berupa Random Acces
Memory (RAM) bersifat informasi yang dikandungnya akan hilang bila
aliran listrik terputus. Kadang-kadang diperlukan suatu simpanan yang
mempunyai kapasitas besar dan bersifat nonvolatile untuk menyimpan
data dan program dalam kurun wwaktu yang tertentu. Simpanan yang
mempunyai ciri-ciri tersebut adalah external memory ( simpanan luar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
78



karena terletak di luar alat prosesnya). Termasuk dalam simpanan luar
adalah magnetic disk yang berupa hard disk dan diskette.
Spesifikasi hardware yang digunakan untuk pelaksanaan SISDM di
kantor Pos Surakarta bagian SDM yang berjumlah 2 komputer dengan
rincian sebagai berikut :
(1) Prosesor Pentium IV 2,4 GHz
(2) Hardisk 80GB
(3) Memory RAM 1GB
(4) Monitor 15
(5) DVD RW
2) Software
Perangkat lunak komputer adalah komponen-komponen dalam sistem
pengolahan data yang berupa program-program untuk mengontrol kerja
sistem komputer. Fungsi perangkat lunak adalah mengidentifikasi program
komputer dan menyiapkan aplikasi program komputer sehingga tata kerja
seluruh peralatan komputer menjadi terkontrol serta mengatur dan membuat
pekerjaan yang berkaitan dengan komputer lebih efisien.
Perangkat lunak komputer yang digunakan berupa aplikasi-aplikasi
program yang pada dasarnya menggunakan window XP sebagai sistem
operasi.
Menurut informasi yang diperoleh dari informan I wawancara pada
tanggal 12 April 2011 mengatakan bahwa : Di Kantor Pos Surakarta ini
kita tinggal mengunduh saja kalau masalah softwarenya, kami tidak
memiliki kewenangan, itu semua sudah diatur oleh pusat mbak.
Hal senada juga diungkapkan oleh informan II (wawancara pada
tanggal 18 April 2011) bahwa :
Masalah softwarenya kami sudah mengunduhnya dari pusat, kalau terjadi
sesuatu tentang software biasanya langsung pusat yang menangani kalau
kami sebagai server lokal bertindak sebagai operator tidak mampu
mengatasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
79



Berkaitan dengan software informan III, mengatakan bahwa :
Software tentang aplikasi SISDM sudah merupakan kewenangan dari
pusat. Kami tidak mempunyai kewenangan dalam masalah itu mbak.
Berdasarkan pernyataan dari informan I, II, dan III dapat disimpulkan
bahwa untuk masalah software di Kantor Pos Surakarta telah ditentukan dari
pusat Bandung, pihak Kantor Pos Surakarta tinggal menerima copiannya
dan menjalankan aplikasinya. Bagi semua karyawan PT Pos Indonesia dapat
membuka SISDM lewat internet explorer atau mozilla dengan mengakses
website http://simsdm.posindonesia.co.id
Berikut ini tampilan depan SIMSDM PT Pos Indonesia (Persero)

Gambar IV.1 SISDM Pos Indonesia (Persero)
3) Brainware
Brainware adalah orang-orang yang bekerja di dalam bidang
komputer dan bidang yang berhubungan dengan komputer. Di Kantor Pos,
2 orang yang menangani bagian IT disebut sebagai operator yaitu orang-
orang yang menjaga sistem agar tetap beroperasi dalam melaksanakan
pekerjaan.
Sedangkan seorang karyawan di bagian SDM PT Pos Surakarta
bertindak sebagai user yang bertugas memasukkan data kedalam database
melalui software aplikasi yang telah disediakan.
4) Database (basis data)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
80



Database adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling
terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.
Database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama
lain, tersimpan di simpanan luar komputer.
Menurut informan I pada wawancara tanggal 12 April 2011
mengatakan bahwa : Data-data yang disimpan dalam database ini adalah
data karyawan tetap yang meliputi data SDM (biografi, keluarga,
pendidikan, cuti, diklat, kursus), mutasi (jabatan, pangkat dan golongan),
dan data gaji.
Hal senada juga disampaikan oleh informan IV pada wawancara
tanggal 18 April 2011 sebagai berikut :
Database disini berfungsi sebagai penyimpan data dari input data, yang
kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi SISDM dan setelah masuk
langsung diproses menjadi bank data dan sewaktu-waktu kita sudah siap
datanya.

Berdasarkan hasil observasi tanggal 12 April 2011 peneliti dapat
mengemukakan bahwa database berisi segala data historis karyawan mulai
karyawan masuk sampai karyawan memasuki masa pensiun.
Dari paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa database berisi
kelengkapan data karyawan Kantor Pos Surakarta mulai dari masuk sampai
dia pensiun. Data karyawan tersebut tersimpan dengan rapi di dalam
database bagian SDM dan sewaktu-waktu mencari mudah untuk
menemukan.
5) J aringan
J aringan adalah peralatan komunikasi data dimana kesemuanya
berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mendapatkan komunikasi.
Tipe jaringan yang digunakan bagian SDM PT Pos Indonesia Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
81



adalah sistem jaringan komputer yang menggunakan Local Area Network
(LAN).
J aringan internet memiliki dampak yang besar terutama pada
komunikasi berbasis komputer daripada terhadap perkembangan di bidang
lainnya, dan telah menghasilkan aplikasi-aplikasi khusus, seperti internet
dan ekstranet. Secara sederhana, internet hanyalah kumpulan jaringan yang
dapat saling berhubungan. Internet bersifat umum, tiap orang yang memiliki
komputer dan akses ke media komunikasi dapat menjelajahi internet.
Menurut informan II (wawancara pada tanggal 18 April 2011) sebagai
berikut :
Sekarang komputer ini sudah dilengkapi dengan Eudora, sejenis chating
yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan Devri dan kantor
cabang yang lain.

Pernyataan yang sama juga dikemukakan oleh informan III
(wawancara pada tanggal 12 April 2011) bahwa : Adanya eudora telah
banyak membantu kami terutama ketika kami mengalami kesulitan dalam
pengolahan data. Biasanya kalau ada masalah bapak langsung menghubungi
Divre lewat eudora itu.
Hal ini juga diperkuat oleh informan IV bahwa : Semenjak adanya
eudora, di sini semakin mudah dalam memecahkan masalah. Dengan eudora
kami bisa berhubungan langsung dengan pusat.
Berdasarkan hasil observasi tanggal 14 April 2011 peneliti dapat
mengemukakan bahwa SISDM di PT Pos Indonesia juga dilengkapi dengan
eudora yaitu sejenis chating yang digunakan untuk berkomunikasi dengan
Kantor Pos lainnya di tingkat regional.
Dari paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
koneksi internet maka terdapat pula jaringan komunikasi yang dapat
langsung berhubungan dengan kantor pusat, antara lain Eudora yaitu suatu
jaringan komunikasi seperti chating tetapi hanya digunakan pada saat
berkomunikasi ke kantor pusat dan kantor-kantor cabang lainnya. Adanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user


eudora sangat membantu bagian SDM terutama pada saat mengalami
kesulitan dalam pengolahan data dengan segera dapat meminta petunjuk ke
kantor pusat.
b. Penerapan SISDM dalam
Di bagian SDM Kantor Pos Surakarta terdapat 2 kegiatan yang dilakukan
dengan menerapkan aplikasi SISDM. Kegiatan tersebut sebagai berikut :
1) Pengelolaan Administrasi Karyawan
Gambar IV.2 Pengolahan data historis karyawan
Pada dasarnya proses ini adalah proses yang paling dasar dalam
pengumpulan informasi yang berhubungan dengan sistem kepegawaian.
Dimana dalam hal ini dilakukan pengumpulan informasi yang berhubungan
dengan kelengkapan dari proses administrasi umum yang berhubung
dengan karyawan.
Proses awal dari pengelolaan administrasi karyawan tidak lepas dari
program pengisian Bendel Kepegawaian. Data yang digunakan sebagai
masukan database aplikasi SISDM adalah seluruh data karyawan tetap PT
Pos Indonesia (Persero) Surakar
Bendel Kepegawaian berisi ijazah Sekolah paling akhir, SKKB, daftar
riwayat hidup, Surat Keputusan Pengangkatan.
Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh informan VI
(wawancara tanggal 6 April 2011)
patokannya pada Bendel Kepegawaian...Semua mengacu dari Bendel
Kepegawaian yang didapat sejak karyawan melamar di PT Pos ini

eudora sangat membantu bagian SDM terutama pada saat mengalami
kesulitan dalam pengolahan data dengan segera dapat meminta petunjuk ke
dalam Mendukung Pelaksanaan Kerja
Di bagian SDM Kantor Pos Surakarta terdapat 2 kegiatan yang dilakukan
dengan menerapkan aplikasi SISDM. Kegiatan tersebut sebagai berikut :
Pengelolaan Administrasi Karyawan

Gambar IV.2 Pengolahan data historis karyawan
asarnya proses ini adalah proses yang paling dasar dalam
pengumpulan informasi yang berhubungan dengan sistem kepegawaian.
Dimana dalam hal ini dilakukan pengumpulan informasi yang berhubungan
dengan kelengkapan dari proses administrasi umum yang berhubung
Proses awal dari pengelolaan administrasi karyawan tidak lepas dari
program pengisian Bendel Kepegawaian. Data yang digunakan sebagai
masukan database aplikasi SISDM adalah seluruh data karyawan tetap PT
Pos Indonesia (Persero) Surakarta. Pada awal karyawan masuk di dalam
Bendel Kepegawaian berisi ijazah Sekolah paling akhir, SKKB, daftar
riwayat hidup, Surat Keputusan Pengangkatan.
Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh informan VI
(wawancara tanggal 6 April 2011) sebagai berikut : Input data SISDM
patokannya pada Bendel Kepegawaian...Semua mengacu dari Bendel
Kepegawaian yang didapat sejak karyawan melamar di PT Pos ini.
82
eudora sangat membantu bagian SDM terutama pada saat mengalami
kesulitan dalam pengolahan data dengan segera dapat meminta petunjuk ke
Di bagian SDM Kantor Pos Surakarta terdapat 2 kegiatan yang dilakukan
dengan menerapkan aplikasi SISDM. Kegiatan tersebut sebagai berikut :
asarnya proses ini adalah proses yang paling dasar dalam
pengumpulan informasi yang berhubungan dengan sistem kepegawaian.
Dimana dalam hal ini dilakukan pengumpulan informasi yang berhubungan
dengan kelengkapan dari proses administrasi umum yang berhubungan
Proses awal dari pengelolaan administrasi karyawan tidak lepas dari
program pengisian Bendel Kepegawaian. Data yang digunakan sebagai
masukan database aplikasi SISDM adalah seluruh data karyawan tetap PT
ta. Pada awal karyawan masuk di dalam
Bendel Kepegawaian berisi ijazah Sekolah paling akhir, SKKB, daftar
Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh informan VI
Input data SISDM
patokannya pada Bendel Kepegawaian...Semua mengacu dari Bendel
.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
83



Hal senada juga dikuatkan dan ditambahkan oleh pernyataan informan
I (wawancara tanggal 14 April 2011) sebagai berikut : Yaa...kita
memasukkan data mengacu dari Bendel Kepegawaian yang berisi segala
macam data karyawan. Bendel Kepegawaian ini tersimpan dengan rapi
disini.
Setelah karyawan masuk dan bekerja di PT Pos, selalu mengalami
perubahan baik dalam gaji maupun data historisnya. Sehingga dalam Bendel
Kepegawaian pun juga mengalami penambahan berkas-berkas lainnya. Hal
ini dipertegas oleh informan IV (wawancara tanggal 14 April 2011) tentang
penambahan berkas dalam Bendel Kepegawaian karyawan di Kantor Pos
Surakarta, sebagai berikut :
Bentuk input data untuk aplikasi SISDM adalah Bendel Kepegawaian
yang berisi daftar riwayat hidup, surat nikah, akta kelahiran anak, Surat
Pengangkatan, Surat Kenaikan Gaji mulai dari gaji pertama sampai gaji
yang diterima saat ini dan masih banyak lagi. Sedangkan jika ada
perubahan karyawan bisa langsung lapor ke bagian SDM, misalnya saja
kalau waktu melamar karyawan tersebut belum menikah setelah bekerja
di Pos menikah dan mempunyai anak maka harus segera melapor dan
menyerahkan bukti surat-suratnya misalnya Surat Nikah dan Akta
Kelahiran Anak. J adi setiap saat Bendel Kepegawain isinya juga
mengalami perubahan. Hal ini dipergunakan untuk mempengaruhi gaji
tunjangannya dan kalau mereka tidak lapor akan ada sanksi berupa sanksi
administrasi yaitu penundaan kenaikan gaji dan tunjangan.

Berdasarkan hasil observasi tanggal 14 April 2011 peneliti dapat
mengemukakan bahwa untuk input data SISDM patokannya dari Bendel
kepegawaian. Semua data karyawan mulai dari awal masuk disimpan di
dalam sini. Kalau ada karyawan yang mengalami kenaikan pangkat, maka
Surat Keputusan tentang Kenaikan Pangkat juga ada di dalam sini. J adi
Bendel Kepegawaian ini menyimpan seluruh berkas-berkas karyawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
84



Dari paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Bendel
Kepegawaian berisi data sejak karyawan melamar sampai karyawan bekerja
di PT Pos itu sendiri. Data yang ada di dalam Bendel Kepegawaian tersebut
menjadi acuan dalam aplikasi SISDM. Selanjutnya setiap terdapat
perubahan data, karyawan bisa langsung melaporkan ke bagian SDM. Kalau
terdapat perubahan dan karyawan tidak segera melaporkan, maka akan
mendapat sanksi administrasi berupa penundaan kenaikan gaji dan
tunjangan.
Disini juga terlihat bahwa dalam proses input data masih
mengandalkan kemampuan manual pegawai. Sehingga terlihat waktu awal
pemasukan data pekerjaan SDM sangat berat karena memasukkan data
seluruh karyawan satu per satu. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang
diungkapkan oleh informan IV (wawancara tanggal 12 Maret 2011) sebagai
berikut :
Memang mbak...untuk awalnya pemasukan data, pekerjaan disini sangat
berat karena kami memasukkan datanya satu per satu. Tetapi untungnya
semua data tersebut bertahap. Dan kalau data sudah masuk dalam
aplikasi SISDM, akan mudah untuk mencarinya, tinggal gunakan kode
semua sudah terlihat.

Hal senada juga diungkapkan oleh informan I pada wawancara
tanggal 12 April 2011 bahwa :
Yaaa awalnya memang berat karena satu per satu data karyawan harus
dimasukkan dan itu membutuhkan ketelitian dari petugas yang
memasukkan karena bagaimanapun juga komputer hanya menerima
perintah dari orang kalau perintahnya saja sudah salah maka outputnya
pun akan salah terus. Tapi kalau datanya sudah dimasukkan dengan benar
dan komputer memprosesnya, output yang dihasilkan tentu sudah benar.
Nantinya pekerjaan kita sudah ringan mencari data karyawan tinggal
masukkan kode udah akan terlihat semua.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
85



Berdasarkan observasi tanggal 14 April 2011 peneliti dapat
mengemukakan bahwa untuk memasukkan data SISDM, memerlukan
teknik manual yaitu data harus dimasukkan satu per satu. Sehingga
diperlukan ketelitian karena kalau salah akan mempengaruhi data karyawan
yang disimpan dalam database.
Dari paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada awal
pemasukan data sangat berat tapi pada akhirnya menjadi ringan karena
adanya SISDM. Dengan begitu jika sewaktu-waktu membutuhkan data
kepegawaian tinggal mencari dengan kode saja sudah muncul. Disini
terlihat adanya kolaborasi antara kemampuan personel dengan teknologi
komputasi yang digunakan dalam menjamin validitas data yang masuk ke
dalam sistem informasi sumber daya manusia. Untuk melihat data historis
pegawai yang telah diolah bagian SDM maka menu yang harus dibuka Peg
12. Berikut ini gambar yang ditampilkan dalam Peg 12 :

Gambar IV.3 Menu pegawai SISDM PT Pos Indonesia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
86




Gambar IV.4 Tampilan Peg 12
Dari data Kepegawaian yang ditampilkan dalam Peg 12 akan tampak
historis pendidikan, historis isteri, historis anak, historis kenpa/kenga,
historis mutasi, historis pelatihan, historis penilaian, historis SMKI, historis
penghargaan, historis masa tidak hadir, dan historis hukdis.

2) Sistem Penggajian
Penerapan aplikasi SISDM di bagian SDM PT Pos Indonesia
Surakarta juga membantu petugas dalam mengolah gaji. Penggajian
karyawan berdasarkan data dari Peg 12. Perhitungan gaji karyawan yaitu
karyawan menerima gaji bersih dari gaji kotor dikurangi potongan-
potongan. Potongan tersebut antara lain PPh, pensiun, taspen, THT, AMS,
J amsostek, dana kematian, dan SPPI. Setiap tahunnya gaji karyawan akan
mengalami perubahan. Perubahan itu disebabkan karena adanya
penambahan tunjangan dan kenaikan gaji berkala. Penambahan tunjangan
disebabkan karena adanya mutasi keluarga dan kenaikan gaji berkala yang
dilakukan setiap dua tahun sekali. Untuk kenaikan pangkat di PT Pos
Indonesia berdasarkan apabila karyawan sudah dinyatakan cakap, nilainya
sudah masuk ke Personal Value. Kecakapan seorang karyawan dilihat dari
kualitas, kuantitas, dan kehadiran karyawan selama bekerja di Pos. Dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
87



ketiga hal tersebut, nilai yang harus dicapai minimal 60 untuk dapat
dinyatakan cakap.
Hal ini sesuai dengan pernyataan informan IV (wawancara tanggal 14
April 2011) sebagai berikut :
Penggajian karyawan juga ditentukan atas kehadiran. Kalau karyawan
selama bekerja di PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta ini rajin tidak
pernah bolos maka akan mempengaruhi kenaikan gradenya. Kecuali
kalau karyawan tersebut memang sedang melakukan cuti tahunan, cuti
besar, ataupun pegawai wanita sedang melahirkan anak ketiga maka itu
tidak dihitung bolos kerja.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan I (wawancara tanggal
12 April 2011) sebagai berikut :
Kenaikan gaji disini juga dipengaruhi oleh tunjangan gradenya. Kalau
gradenya bisa naik maka bisa menaikkan gajinya. Nilai masing-masing
karyawan dan supervisor akan divalidasi oleh kepala kantor.

Berdasarkan hasil observasi tanggal 12 April 2011 peneliti dapat
mengemukakan bahwa sistem penggajian di PT Pos Indoensia Surakarta
berdasarkan Sistem Balas J asa. Dimana gaji tersebut diberikan sesuai
kehadirannya selama bekerja di PT Pos Indonesia.
Dari paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem
penggajian karyawan di PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta juga
berdasarkan sistem balas jasa yaitu gaji diberikan sesuai dengan
kehadirannya selama bekerja di PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta,
kecuali karyawan yang sedang melakukan cuti tahunan, cuti besar, maupun
cuti melahirkan.
Kemudian data yang tersimpan dalam aplikasi SISDM bisa dibuka
oleh semua karyawan PT Pos yang telah mendapat izin hak login untuk
melihat apakah datanya benar-benar sudah valid dan akurat. J ika terjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
88



kesalahan dalam pemasukan data maka karyawan bisa langsung melapor ke
bagian SDM untuk merubahnya. Untuk melihat daftar penggajian maka
seluruh karyawan dapat melihat ke menu Kug-7. Berikut tampilan dalam
Kug 7 :

Gambar IV.5 Tampilan Kug-7

Sehubungan dengan aplikasi SISDM, telah dibentuk suatu standarisasi
tabel-tabel pendukung, yang mana mengacu pada standar pengkodean yang
telah ditetapkan. Keuntungan dari hal ini :
a) Kemudahan dalam pengelompokan informasi, karena sebagian besar
informasi menggunakan kode.
b) Mempercepat pengisian dan akurasi data, sebab user tidak perlu
mengingat daftar kode yang diperlukan untuk pengisian data, semua
dapat diperoleh secara cepat oleh sistem.
c) Tampilan grafis dalam pemasukan data, sehingga membantu pemakai
dalam pengoperasiannya.
d) Setiap histori yang dimiliki oleh karyawan akan direkam selama atau
sebanyak jumlah data yang akan disimpan.

c. Hambatan yang Dialami dalam Penerapan Aplikasi SISDM
Selama adanya penerapan aplikasi SISDM, di bagian SDM Kantor Pos
Surakarta juga mengalami kendala yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
89



1) Pengisian data master karyawan yang tidak lengkap.
Beberapa karyawan terkadang tidak mengisi data pribadi secara
lengkap. Hal ini sangat membingungkan karyawan bagian SDM untuk
memasukkan ke dalam aplikasi SISDM. Data yang tidak diisi secara
lengkap membuat komputer tidak mau menyimpan.
Menurut pernyataan yang diungkapkan oleh informan I wawancara
tanggal 12 April 2011 :
Kadang-kadang ada mbak karyawan yang tidak lengkap dalam mengisi
data pribadi. Padahal data tersebut harus ada dalam aplikasi sistem
informasi sumber daya manusia. Hal ini menyebabkan kami kesulitan
dalam memasukkannya. Karena komputer tidak mau menyimpan kalau
data yang harus diisi tidak lengkap.

Hal senada juga diungkapkan oleh informan IV pada wawancara
tanggal 12 April 2011 bahwa : Waktu itu ada mbak beberapa karyawan
tidak mengisi data pribadi secara lengkap, padahal itu harus dimasukkan ke
dalam aplikasi sistem informasi sumber daya manusia. Dan hal ini sangat
menghambat kerja kami.
Berdasarkan hasil observasi tanggal 24 April 2011 peneliti dapat
mengemukakan bahwa banyak juga karyawan yang tidak memberikan data
historisnya secara lengkap di dalam Bendel Kepegawaian. Misalnya dalam
daftar riwayat hidup tidak mencantumkan bahasa yang dikuasai, golongan
darah dan masih banyak lagi. Kurangnya data tentang karyawan tersebut
membuat petugas yang mengolah SISDM menjadi kesulitan.

2) Adanya antivirus yang jarang di update
Di Kantor Pos Surakarta dalam penerapan aplikasi SISDM tidak lepas
dari adanya antivirus yang dipergunakan. Namun, terkadang karyawan tidak
sadar bahwa antivirus yang digunakan sudah tidak update dan
mengakibatkan virus masuk dalam jaringan komputer. Kalau dibiarkan virus
tersebut akan mempengaruhi program komputer yang digunakan. Dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
90



akhirnya membuat pekerjaan yang berhubungan dengan pengolahan data
menjadi terhambat, karena karyawan tidak bisa mengolah data, padahal data
harus segera diolah.
Menurut pernyataan informan I wawancara pada tanggal 27 April
2011 sebagai berikut :
Kami pernah mengalami kendala dalam penyusunan daftar Kug 7,
terpaksa kami harus memanggil bagian IT tapi kok ya masih belum bisa.
Selain itu hambatan yang pernah saya rasakan juga masalah virus. Saya
pernah mbak mengalami komputer ini terserang virus, padahal saya harus
mengolah data ini dengan segera. Hal ini sangat mengganggu pekerjaan
terutama yang berkaitan dengan aplikasi SISDM.
Hal yang sama juga dinyatakan oleh informan IV pada wawancara
tanggal 14 April 2011 bahwa :
Iya mbak...waktu itu bapak pernah mengalami adanya virus yang masuk
dalam komputer. Padahal data itu harus segera diolah, masuknya virus
yang masuk disebabkan oleh komputer di bagian SDM jarang
mengupdate antivirus yang ada. Biasanya kita mengandalkan bagian IT
kalau masalah itu.

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh informan II bahwa :
Dulu pernah komputer di bagian SDM kemasukan virus, itu membuat kami
sebagai petugas SDM yang bertugas mengolah data menjadi kesulitan.

3) Kurangnya tenaga ahli di bidang komputer
Penggunaan sistem informasi berbasis komputer dalam penerapan
aplikasi SISDM memerlukan tenaga ahli di bidang komputer agar
pelaksanaan pengolahan data yang berbasis komputer menjadi lancar. Akan
tetapi Kantor Pos Surakarta masih mengalami beberapa keterbatasan dalam
tenaga ahli di bidang komputer.
Menurut informasi yang diungkapkan oleh informan IV pada
wawancara tanggal 14 April 2011 bahwa :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
91



Bagian SDM masih kekurangan tenaga ahli di bidang komputer,
sehingga bila ada kerusakan harus minta tolong bagian IT kalau bagian
IT tidak bisa kita perlu bantuan pusat.

Hal serupa juga diungkapkan oleh informan I pada wawancara tanggal
14 April 2011 sebagai berikut : Sebenarnya bagian SDM sudah
mempunyai seorang tenaga ahli yang telah dibekali pelatihan tentang
SISDM. Tapi kalau karyawan tersebut sedang sakit atau ada perlu lain dan
saya juga pergi tentu akan kesulitan.
Berdasarkan hasil observasi tanggal 12 April peneliti dapat
mengemukakan bahwa di bagian SDM petugas yang memiliki keahlian di
bidang SISDM hanya 1 orang, padahal kalau seandainya petugas tersebut
tidak masuk bisa saja mengalami kesulitan dalam SISDM.
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa bagian SDM di
Kantor Pos Surakarta dalam penerapan aplikasi SISDM masih memerlukan
tenaga ahli di bidang komputer. Sehingga diperlukan tenaga ahli komputer
lagi demi kelancaran penerapan aplikasi SISDM.

d. Upaya yang Dilakukan Untuk Mengatasi Hambatan dalam Penerapan
Aplikasi SISDM
Untuk mengatasi beberapa kendala yang dihadapi dalam aplikasi SISDM
di Kantor Pos Surakarta telah mengupayakan pemecahan masalah yang terjadi
terkait dengan penerapan aplikasi SISDM. Upaya-upaya yang dilakukan guna
mengatasi hambatan tersebut antara lain :
1) Pengisian kelengkapan identitas dari karyawan
Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pengisian data, maka
karyawan harus dipanggil satu per satu ke bagian SDM untuk mengisi data
biografinya yang belum lengkap. Dengan adanya identitas yang diisi secara
lengkap akan memudahkan karyawan bagian SDM dalam mengolah data
karyawan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
92



Menurut informan I pada wawancara tanggal 12 April 2011,
mengatakan bahwa untuk mengatasi hambatan yang ada di Kantor Pos
Surakarta guna meningkatkan efektivitas kerja karyawan dalam penggunaan
aplikasi sistem informasi sumber daya manusia meliputi :
Yaaa.. untuk mengatasi hambatan point yang (1) kami memanggil
karyawan untuk melengkapi identitas pribadinya, dengan kelengkapan
identitas tersebut nanti komputer baru bisa memprosesnya. (2) internet
disini sudah dilengkapi dengan eudora yaitu semacam chating untuk
berhubungan dengan Divre jika sewaktu-waktu kami mengalami
kesulitan dalam hal pengisian rumus. (3) kami meminta bagian IT untuk
mengupdate antivirus, sehingga komputer dapat terlindung dari virus-
virus yang akan merusak jaringan.

Mengenai keharusan melengkapi identitas diri juga diungkapkan oleh
informan IV bahwa :
Identitas diri dari setiap karyawan harus benar-benar lengkap. Kalau
tidak lengkap nanti komputer tidak mau menyimpan. Dulu pernah mbak
ada karyawan yang tidak melengkapi identitas nama sekolah di masa
SDnya, ya terpaksa kami harus memanggil karyawan tersebut untuk
melengkapinya.

Menurut informan V mengatakan bahwa : Beberapa karyawan yang
tidak mengisi data historisnya secara lengkap, maka kami harus memanggil
satu per satu karyawan untuk mengisi datanya.

2) Perlindungan antivirus yang otomatis
Perlindungan antivirus yang berada dalam komputer harus senantiasa
diupdate. Hal ini untuk menghindari adanya virus yang masuk dalam
komputer. Antivirus sangat perlu karena dalam suatu komputer kalau tidak
ada antivirus maka sudah dipastikan komputer tersebut memiliki virus yang
beraneka ragam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
93



Pernyataan ini diperkuat oleh informan II pada wawancara tanggal 28
April 2011 bahwa :
Kami telah memberikan program antivirus untuk melindungi komputer
dari virus-virus yang akan merusak jaringan program di dalam komputer.
Antivirus tersebut ada yang langsung otomatis dari server dan ada juga
langsung antivirus yang diupdate setiap 2jam sekali di komputer bagian
SDM.

Hal yang sama tentang perlindungan antivirus juga dinyatakan oleh
informan III pada wawancara tanggal 18 April 2011 bahwa :
Kami sudah memberikan perlindungan antivirus di komputer bagian
SDM tersebut. Antivirus juga selalu diupdate untuk menghindari
terjadinya virus-virus yang masuk. Antivirus yang kami pakai adalah
kaspresky dan lisensi.

Berdasarkan hasil observasi tanggal 14 April 2011 peneliti juga dapat
mengemukakan bahwa untuk melindungi komputer dari virus-virus yang
masuk, bagian SDM PT Pos Indonesia Surakarta sudah memberikan
antivirus. Antivirus yang dipakai adalah kaspresky.

3) Mengadakan pelatihan bagi karyawan yang belum mengerti tentang aplikasi
SISDM
Untuk mengatasi kurangnya staf yang terlatih, upaya-upaya yang
dilakukan antara lain mengadakan pelatihan komputer kepada staf karyawan
dengan cara mengirimkan dan mengikutsertakan karyawan bagian SDM
pada diklat dan seminar-seminar tentang SISDM.
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh informan I pada
wawancara tanggal 6 April 2011 sebagai berikut :
Yaaa untuk mengatasi kendala staf karyawan yang kurang terlatih dalam
bidang komputer maka diadakan pelatihan komputer, selain itu juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
94



dilakukan pengiriman dan pengikutsertaan karyawan pada diklat dan
seminar-seminar tentang komputer.

Pernyataan ini diperkuat oleh informan IV pada wawancara tanggal 28
April 2011 bahwa :
Iya beberapa kali saya telah mengikuti pelatihan tentang komputer. Hal
itu sangat menambah ilmu saya dalam pengetahuan tentang komputer.
Apalagi di bagian SDM sudah dilengkapi dengan SISDM.

e. Sistem Pengamanan dalam Penerapan Aplikasi SISDM
Bagian SDM PT Pos Indonesia Surakarta memberikan perlindungan
integritas dan keamanan aplikasi SISDM, sehingga informasi pribadi karyawan
tidak akan jatuh ke tangan orang-orang yang tidak berkepentingan. Karena
pemakai tidak sah yang dapat mengakses pengolahan SISDM dapat
mendatangkan kerusakan.
Menurut informan I (wawancara tanggal 12 April 2011) sebagai berikut :
Ow...dalam aplikasi SISDM di Kantor Pos Surakarta tidak sembarangan
orang bisa membukanya, orang yang telah diberi kewenangan dari Divri
saja yang dapat membukanya. Kalau semua orang bisa membuka nanti
kalau disalahgunakan bisa berbahaya mbak karena itu menyangkut data
pribadi semua karyawan.

Hal senada juga diungkapkan oleh informan III (wawancara tanggal 18
April 2011) sebagai berikut :
Karena pengolahan data melalui aplikasi SISDM ini bersifat rahasia, maka
di sini hanya bapak dan saya yang bisa membukanya yang telah diberi
kewenangan dari Divre.

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh informan II bahwa :
Untuk SISDM, tidak semua orang mendapatkan passwordnya. Kalau semua
orang tahu maka bisa bahaya mbak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
95



Berdasarkan hasil observasi tanggal 14 April 2011 peneliti dapat
mengemukakan bahwa untuk mengolah data yang berhubungan dengan
SISDM diperlukan password untuk masuk dan tidak semua karyawan tahu
passwordnya. Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan data yang ada dalam
SISDM.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa PT Pos Indonesia
Surakarta untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan dalam aplikasi sistem
informasi sumber daya manusia, maka tidak semua orang dapat membuka
aplikasi sistem informasi sumber daya manusia karena untuk membukanya
sendiri dibutuhkan password yang tidak semua orang pun tahu. PT Pos
Indonesia (Persero) Surakarta, hanya pimpinan SDM dan satu karyawan yang
memang sudah diberi kewenangan dari Devri untuk ditugaskan mengolah data
agar bisa membuka aplikasi sistem informasi sumber daya manusia tersebut.
Selain itu, kalau ada data yang hilang, bagian SDM telah memiliki copy
dalam bentuk hardisk, yang disimpan dalam server lokal, Devri Semarang dan
di komputer pusat Bandung.

2. Peranan SISDM dalam Mendukung Pelaksanaan Kerja Karyawan
a. Sebagai Sistem Pendukung Operasi
Sebagai sistem pendukung operasi (operations support system). Maka
sistem informasi dapat membantu perusahaan untuk menciptakan proses
transaksi bisnis yang efisien bagi perusahaan, mendukung komunikasi dan
kerja sama perusahaan, serta memperbaharui database perusahaan yang pada
akhirnya dapat meningkatkan keunggulan kompetitif.
Menurut informan I pada wawancara tanggal 14 April 2011 sebagai
berikut bahwa :
Semenjak adanya SISDM, proses pengolahan data karyawan di PT Pos
Indonesia Surakarta ini menjadi sangat mudah. Kalau dulu kita
menggunakan proses manual sangat lama, sekarang pekerjaan di bagian
SDM sudah lebih maju.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
96




Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan IV pada wawancara
tanggal 26 April 2011 bahwa :
Iya mbak...penerapan SISDM telah membantu kami dalam pengolahan data
karyawan, selain itu SISDM juga sudah terhubung langsung dengan pusat.
J adi kalau ada masalah kami bisa langsung menghubungi pusat.Ya
mengingat fungsi SISDM sendiri sebagai pengolah data dan penyimpan
data, membuat kami bisa menghemat tenaga dan waktu.

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh informan V bahwa :
Semenjak adanya SISDM, pekerjaan di bagian SDM menjadi semakin mudah.
Karena Sebagian besar pekerjaan sudah dikerjakan menggunakan aplikasi
SISDM.
Berdasarkan hasil observasi tanggal 14 April 2011 peneliti dapat
mengemukakan bahwa penerapan SISDM membuat pekerjaan di bagian SDM
PT Pos Indonesia Surakarta mengalami kemajuan. Karena sebagian besar
pekerjaan sudah dilakukan dengan SISDM. Pekerjaan yang dulunya dikerjakan
secara manual sekarang telah dikerjakan dengan SISDM.
Berdasarkan paparan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
peranan SISDM sebagai penundukung operasi terbukti telah membantu
karyawan bagian SDM PT Pos Indonesia dalam mengolah data yang
berhubungan dengan kepegawaian. Hal ini dikarenakan fungsi SISDM sebagai
pengolah data dan penyimpan data membuat karyawan bisa menghemat waktu
dan tenaga dalam bekerja. Fungsi SISDM sebagai pengolah data dan
penyimpan data adalah sebagai berikut :
1) Sebagai Pengolah Data
Penerapan aplikasi SISDM telah menggantikan peran manusia yang
dulunya sebagai pengolah informasi, sekarang telah digantikan oleh SISDM
sebagai pengolah data. Petugas tinggal memasukkan input data untuk SISDM,
kemudian komputer akan mengolah data tersebut menjadi informasi yang
berguna bagi pemakainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
97



2) Sebagai Penyimpan Data
Penerapan aplikasi SISDM juga berperan sebagai penyimpan data. Hal
ini terbukti dengan mudahnya mencari data tentang kepegawaian tanpa
memerlukan waktu yang lama dalam pencarian.

b. Sebagai Sistem Pendukung Pengambil Keputusan
Sebagai sistem pendukung keputusan (decision support system). Maka,
Sistem informasi sumber daya manusia adalah serangkaian proses yang
mencakup pada pengumpulan bahan, peringkasan, dan penganalisaan data yang
berhubungan erat dengan manajemen SDM dan perencanaan SDM. Aktivitas-
aktivitas rekruitmen, seleksi pelatihan dan pengembangan, manajemen karir,
kompensasi dan hubungan karyawan juga menuntut informasi yang tepat
waktu dan akurat untuk pengambilan keputusan. SISDM dirancang untuk
membantu para manajer membuat keputusan-keputusan yang lebih efektif.
Menurut informan V pada wawancara tanggal 14 April 2011 sebagai
berikut :
Dulu waktu kami masih menggunakan proses manual, semua pekerjaan
yang berhubungan dengan kepegawaian dilakukan sangat lama. Misalnya
kalau ada pegawai yang akan naik pangkat, kami harus memilah satu
persatu siapa saja yang akan naik pangkat terus kami memberikan laporan
kepada Divri. Itu kan gag efektif mbak, tapi sekarang dengan SISDM pihak
pusat sudah bisa memantau kondisi kepegawaian yang ada di seluruh
Indonesia, dengan begitu pimpinan bisa tahu siapa saja yang akan naik
pangkat ataupun yang akan naik gaji.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan IV pada wawancara
tanggal 26 April 2011 sebagai berikut :
Ya...dahulu adanya kenaikan pangkat itu berdasarkan permintaan dari pusat.
J adi kita diberikan formulir yang harus diiisi pegawai yang akan naik
pangkat, pegawai yang akan pensiun. Proses itu kan sangat lama mbak
karena kita harus memilahnya satu per satu. Tapi sekarang dengan adanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
98



SISDM, Divri tidak perlu lagi mengajukan pertanyaan karena sudah bisa
melihat kondisi kepegawaiannya.

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh informan I bahwa :
Sekarang Divre sudah bisa memantau siapa saja yang akan naik pangkat
ataupun mutasi, kalau dulu kami mengusulkan tapi semenjak adanya SISDM
pihak Divre atau pusat bisa melihat secara otomatis.
Berdasarkan hasil observasi tanggal 18 April 2011 peneliti dapat
mengemukakan bahwa dengan kemudahan yang diberikan SISDM dalam
mengolah data karyawan maka semakin mudah juga pimpinan dalam
pengambilan keputusan. Hal ini dikarenakan SISDM secara otomatis dapat
dipantau langsung di Divre dan pusat.
Dari paparan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan
SISDM yang telah dikembangkan di PT Pos Indonesia Surakarta telah
membantu pimpinan tingkat atas dalam proses pengambilan keputusan. Karena
SISDM mengelola data sedemikian rupa sehingga menghasilkan informasi
yang berguna bagi manajemen dalam aktivitas pembuatan keputusan.
Informasi merupakan data yang telah diolah yang mempunyai makna bagi
penggunanya, SISDM juga menyajikan data secara cepat, mudah dan akurat.
Sehingga pimpinan tidak perlu lagi bertanya kepada bagian SDM tentang
kondisi kepegawaian karyawannya. Pentingnya peran informasi bagi pemimpin
adalah untuk mengambil keputusan sebagai dasar tindakan di masa mendatang.
Suatu keputusan yang dihasilkan dengan tidak berdasarkan pada penggunaan
informasi yang tepat akan berakibat pada pengambilan keputusan yang cukup
fatal dan tidak dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan.

3. Dampak Penerapan SISDM dalam Mendukung Pelaksanaan Kerja
Dengan penerapan aplikasi SISDM yang telah dikembangkan di PT Pos
Indonesia (Persero) Surakarta telah memberikan beberapa dampak dalam
pelaksanaan kerja karyawan bagian SDM. Dampak tersebut berupa dampak
positif dan dampak negatif yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
99



a. Dampak positif penerapan aplikasi SISDM dalam pelaksanaan kerja
karyawan bagian SDM
1) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja karyawan bagian SDM
Efektivitas kerja adalah keberhasilan pelaksanaan seluruh program kerja
yang menjadi tugas dan tanggung jawab para karyawan sehingga mencapai
hasil yang sama atau lebih besar dari sasaran yang telah ditentukan.
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan informan IV (wawancara
tanggal 7 April 2011) sebagai berikut :
Sekarang pengerjaan pengolahan administrasi karyawan lebih mudah dan
cepat. Dulu kalau membuat surat menggunakan mesin tik manual, waktunya
cukup lama dan cukup sulit. Tapi sekarang menggunakan komputer, tinggal
ketik kemudian print, apa lagi kita sudah punya soft copy untuk semua jenis
surat. J adi lebih cepat dan mudah.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan II (wawancara tanggal
12 April 2011) sebagai berikut :
Aplikasi SISDM, sangat membantu saya melakukan pekerjaan terutama
dalam mengolah data karyawan dan gaji. Dulu pekerjaan yang saya kerjakan
terasa begitu lama, tapi setelah penerapan SISDM lebih mudah sehingga
pekerjaan bisa cepat selesai. J adi bisa dikatakan menghemat waktu dan
tenaga mbak...

Selain hasil wawancara di atas, peneliti juga dapat mengungkapkan hal
senada berdasarkan observasi tanggal 14 April 2011 bahwa semenjak adanya
SISDM, pekerjaan di bagian SDM menjadi semakin mudah karena sebagian
besar pekerjaan sudah dilakukan melalui SISDM. Dengan kemudahan dan
kecepatan yang didapat dari SISDM bisa menghemat waktu dan tenaga
karyawan dalam bekerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
100



Dari data di atas maka dapat disimpulkan bahwa penerapan aplikasi
SISDM PT Pos Indonesia Surakarta, membantu petugas dalam mengolah data
administrasi karyawan. Sehingga dengan kecepatan dan kemudahan yang
diterima, telah mengefektivitaskan dan mengefisiensikan pelaksanaan kerja
karyawan di bagian SDM.

2) Informasi yang disajikan lebih cepat dan akurat
Penerapan aplikasi SISDM PT Pos Indonesia Surakarta sejak tahun 2009
terbukti sangat cepat dalam menyajikan data. Hal ini sesuai dengan yang
diungkapkan oleh informan I (wawancara tanggal 7 April 2011) sebagai
berikut :
Dulu kami ketika diberi pekerjaan yang membutuhkan pengolahan data
yang penuh ketelitian dan harus diserahkan dalam waktu yang cepat pula
sangat menguras tenaga dan pikiran kita. Tetapi sekarang dengan SISDM
semua dapat dikerjakan dengan mudah dan cepat sehingga kalau ada yang
meminta datanya kita dapat segera menyajikannya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan II (wawancara tanggal
12 April 2011) sebagai berikut :
Apa yang dikatakan Bapak benar mbak, dengan penerapan aplikasi SISDM
saya sangat mudah dan cepat dalam menyajikan data jika sewaktu-waktu
kepala kantor mengadakan pemeriksaan. Bahkan setiap karyawan sudah
bisa melihat data historisnya dengan mengakses website
simsdm.posindonesia

Menurut informan III bahwa : Dengan SISDM, segala pekerjaan dapat
dilakukan dengan mudah dan cepat. Bahkan dalam menyajikan informasi di
bagian SDM sudah tidak memakan waktu lama kalau mau melihat misalnya
pegawai yang akan pensiun. Dengan menggunakan kode semua sudah bisa
terlihat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
101



Pada tanggal 18 April 2011 peneliti melakukan observasi sehingga dapat
mengemukakan bahwa dengan penerapan SISDM membantu karyawan dalam
menyajikan data secara cepat dan akurat. Hal ini terlihat pada saat peneliti
ingin melihat data yang ada dalam SISDM. Dengan cepat petugas langsung
menyajikan, hanya memasukkan kode semua sudah bisa terlihat.
Dari paparan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
SISDM membantu karyawan dalam menyajikan data secara cepat dan akurat.
Segala informasi yang dibutuhkan tentang kepegawaian yang ada di PT Pos
Indonesia Surakarta dapat disajikan secara cepat dan akurat. Karena tidak
memerlukan waktu yang lama dalam pencarian data.
3) Mengurangi biaya operasional
Menurut informan V pada wawancara tanggal 14 April 2011 bahwa:
Semenjak adanya penerapan SISDM tentu perusahaan memperoleh
keuntungan dalam menekan biaya produksi. Biaya yang dikeluarkan menjadi
lebih sedikit daripada sebelumnya. Menurut informan IV sebagai berikut
bahwa Dengan penerapan SISDM yaitu munculnya teknologi baru yang
membantu petugas SDM dalam mengolah data selain menghasilkan informasi
yang cepat dan akurat juga menekan biaya produksi.
Hal yang sama tentang pengurangan biaya operasional juga diungkapkan
oleh informan I pada wawancara tanggal 18 April 2011 bahwa :
Dahulu sebelum ada SISDM, petugas SDM banyak melakukan pekerjaan
dengan menggunakan sistem manual. Tetapi semenjak penerapan SISDM
segala pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan akurat. Namun
demikian, di bagian SDM menjadi timbul pengurangan tenaga kerja. Hal ini
tentu mengurangi perusahaan dalam menekan pengeluaran biaya.
Berdasarkan informasi dari ketiga informan di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa Dengan adanya pengurangan tenaga kerja di bagian SDM,
maka PT Pos Indonesia Surakarta juga menekan biaya dalam hal pemberian
gaji karyawan. Semakin sedikit biaya yang dikeluarkan maka akan semakin
besar kesejahteraan yang diterima karyawan. Meskipun dengan sedikit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
102



karyawan tapi dengan penerapan SISDM bisa menghasilkan produk yang sama
bahkan lebih berkualitas daripada sebelumnya

b. Dampak negatif penerapan aplikasi SISDM dalam mendukung
pelaksanaan kerja karyawan bagian SDM
1) Pengurangan Tenaga Kerja
Dalam hal ini, penerapan aplikasi sistem informasi sumber daya manusia
menyebabkan beberapa karyawan dimutasikan karena beberapa pekerjaan di
bagian SDM telah dilakukan dengan SISDM. Hal ini terbukti beberapa
karyawan telah dimutasikan ke bagian lain.
Menurut pernyataan yang diungkapkan oleh informan I (wawancara
tanggal 7 April 2011) sebagai berikut :
Begini mbak, semenjak adanya SISDM ini, karyawan di bagian SDM telah
mengalami pengurangan tenaga kerja. Yang dulunya dari 7 orang sekarang
menjadi 5 orang. Yang 2 kami mutasikan ke bagian lain, menggantikan
karyawan yang telah pensiun.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan IV (wawancara tanggal
12 April 2011) sebagai berikut : Ow bener mbak...dulu kami mempunyai
anggota 7 orang, tapi sekarang sudah berkurang menjadi 5 orang. Itu sudah
termasuk dengan pimpinan, 1 sekretaris, dan 3 staf SDM.
Menurut informan V bahwa : Yaaa, sejak adanya SISDM kami sudah
mengalami pengurangan pegawai. Hal ini dikarenakan sebagian besar
pekerjaan sudah dilakukan dengan SISDM.
Hal yang sama juga peneliti ungkapkan berdasarkan observasi tanggal 18
April 2011 bahwa di bagian SDM jumlah karyawan hanya 5 orang, setiap
karyawan sudah mendapatkan pekerjaan sendiri-sendiri.
Dari paparan data di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa adanya
pengurangan hasil wawancara tenaga kerja di bagian SDM PT Pos Indonesia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
103



Surakarta dikarenakan sebagian besar pekerjaan telah menggunakan SISDM.
Dimana SISDM dapat mengolah data secara cepat dan akurat.

C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori
Adanya perkembangan teknologi informasi yang terjadi saat ini, memaksa
semua pihak yang terlibat dalam proses produksi baik barang maupun jasa, untuk
menghadapinya. Untuk itulah penerapan sistem informasi sumber daya manusia
harus dilaksanakan secara profesional artinya dilaksanakan secara totalitas
sehingga informasi yang didapatkan cukup akurat, relevan, aktual dan cepat
didapat apabila dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Berbagai
aspek informasi sumber daya manusia mulai dari perencanaan sampai pemisahan
tenaga kerja membutuhkan pengelolaan yang tepat. Penerapan Sistem Informasi
Sumber Daya Manusia di dalam perusahaan, sangat berperan mendukung kegiatan
operasional Departemen Sumber Daya Manusia yang lebih efektif dan efisien.
Dalam subbab ini, dikemukakan analisis data yang berhasil dikumpulkan
peneliti, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan. Temuan studi yang dapat
dihubungkan dengan kajian teori adalah sebagai berikut :
1. Gambaran SISDM PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta
a. Pelaksanaan SISDM di PT Pos Indonesia Surakarta
Menurut Henry (2006:65) Sistem informasi sumber daya manusia
adalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan, menyimpan,
mempertahankan, menarik, dan memvalidasi data yang dibutuhkan oleh sebuah
organisasi tentang SDM, aktivitas SDM, dan karakteristik organisasinya.
Menurut Handoko (1996:237) Kemampuan perusahaan dalam memperoleh,
menyimpan, memelihara, dan menggunakan informasi personalia merupakan
faktor krusial manajemen sumber daya manusia, banyak perusahaan besar
terutama di negara-negara maju telah menyadari pentingnya pemenuhan
kebutuhan informasi personalia. Mereka mengembangkan suatu sistem
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
104



informasi sumber daya manusia dengan maksud untuk meningkatkan kualitas
dan mendukung program-program personalia mereka.
SISDM yang biasanya menggunakan komputer dan teknologi canggih
lainnya untuk mengolah data dimana mencerminkan aktivitas harian sebuah
perusahaan, diorganisasikan dalam bentuk informasi untuk memudahkan
proses pengambilan keputusan.
Berdasarkan teori di atas maka SISDM yang diterapkan di PT Pos
Indonesia (Persero) Surakarta juga dilatarbelakangi untuk memudahkan proses
pengolahan data kepegawaian sehingga dapat membantu pusat dalam proses
pengambilan keputusan. Dengan SISDM yang telah dikembangkan sejak tahun
2009 di Kantor Pos Surakarta, membantu manajer tingkat atas dalam
mengakses semua informasi yang dibutuhkan untuk keputusan-keputusan
rekruitmen, promosi, penggajian, atau pengembangan.
b. Komponen Dasar SISDM di PT Pos Indonesia Surakarta
Sistem informasi sumber daya manusia terbentuk dari beberapa
komponen. Setiap komponen harus berfungsi secara benar agar sistem ini
berfaedah bagi organisasi. Pada intinya, sistem merupakan seperangkat
aktivitas yang mengambil masukan, mengubahnya ke dalam unsur yang
berguna, dan kemudian mengeluarkan unsur itu ke tempat yang dapat
dimanfaatkan.
Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan bahwa input yang
digunakan untuk fungsi masukan SISDM di PT Pos Indonesia Surakarta
mengacu pada Bendel Kepegawaian. Yang nantinya akan diolah di dalam
database komputer bagian SDM. Setiap waktunya Bendel Kepegawaian ini
akan mengalami penambahan berkas. Hal ini dikarenakan karyawan yang
bekerja di PT Pos Surakarta juga mengalami perubahan, misalnya dalam hal
mutasi keluarga. Data yang telah diolah dalam database akan tersimpan secara
otomatis dan dikeluarkan dalam bentuk informasi berisi segala macam historis
pegawai. Informasi tersebut juga dapat dipakai untuk proses pengambilan
keputusan para manajer tingkat atas. Sistem komputerisasi melakukan fungsi
ini secara akurat dan cepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
105



Berdasarkan dari temuan studi tersebut yang dapat dihubungkan dengan
teori yakni menurut Henry Simamora (2006:69) Ada tiga komponen fungsional
yang utama dalam setiap SISDM, komponen tersebut adalah fungsi masukan,
fungsi pemeliharaan data, dan fungsi keluaran. Fungsi masukan adalah
memasukkan informasi personalia ke dalam SISDM. Setelah data dimasukkan
ke dalam sistem informasi, fungsi pemeliharaan data akan memperbaharui dan
menambahkan data baru ke dalam basis data yang ada. Ketika data baru
dimasukkan ke dalam sistem, sangatlah penting untuk menyimpan data lama
dalam bentuk informasi historis. Kemudian fungsi yang paling nyata dari
sebuah SISDM adalah keluaran yang dihasilkannya. Untuk menghasilkan
keluaran yang bernilai bagi pemakai komputer, SISDM harus mengolah
keluaran itu, melakukan komputasi yang diperlukan dan kemudian memformat
penyajiannya dengan cara yang dapat dimengerti oleh para pemakai. Sistem
yang terkomputerisasi melakukan hal ini dengan menggunakan program yang
sangat canggih untuk melakukan ribuan komputasi dalam hitungan menit,
menampilkan grafik berwarna, dan mengirimkan hasilnya secara simultan
lewat kabel dan satelit ke komputer pribadi para pimpinan. Sehingga dapat
dianalisis bahwa ada kesesuaian antara teori dengan temuan studi di lapangan.
c. Sistem Keamanan dalam Aplikasi SISDM
Menurut Henry (2006:66) bahwa Departemen SDM harus menyusun
kebijakan dan pedoman untuk melindungi integritas dan keamanan sistem
informasi sumber daya manusia, sehingga informasi tidak jatuh ke tangan
orang-orang yang tidak berkepentingan.
Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, sistem keamanan yang
dipakai dalam aplikasi SISDM yang digunakan di PT Pos Indonesia Surakarta
adalah dengan penggunaan password. Password hanya bisa dibuka oleh
karyawan yang telah diberikan kewenangan dari pusat. Sehingga dengan sistem
keamanan tersebut dapat menghindarkan dari orang-orang yang tidak
berkepentingan dalam memperoleh akses data karyawan.
2. Peranan SISDM dalam Mendukung Pelaksanaan Kerja Karyawan
a. Sebagai Sistem Pendukung Operasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
106



Menurut OBrien (2005) Sistem Pendukung Operasi memproses data
yang berasal dari dan yang digunakan dalam kegiatan usaha. Peranan sistem
informasi untuk penunjang operasi adalah untuk memproses transaksi bisnis,
dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien. Menurut
Porter (1985) bahwa agar suatu perusahaan lebih unggul dari para pesaingnya,
perusahaan harus mampu memproduksi barang atau jasa sejenis seperti yang
diproduksi oleh para pesaingnya dengan beaya yang lebih murah. Untuk dapat
mempunyai keunggulan dibandingkan perusahaan lain maka perusahaan
tersebut harus mempunyai nilai lebih dibanding dengan perusahaan lain. Hal
tersebut telah dilakukan PT Pos Indonesia (Persero) dalam mengembangkan
sebuah sistem yang berkenaan dengan kepegawaian. Dimana di dalam SISDM
merupakan suatu program aplikasi komputer yang berisikan tentang
manajemen sumber daya manusia yang dapat membantu kelancaran
perusahaan dalam mencapai tujuannya karena program aplikasi ini dapat
memproses data secara cepat dan akurat.
Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan bahwa sistem informasi
sumber daya manusia sangat berperan dalam menunjang kegiatan operasi.
Dengan penerapan SISDM kegiatan yang dilakukan terutama dalam hal
pengolahan data dan penggajian karyawan semakin mudah. Hal ini
dikarenakan sistem informasi sumber daya manusia secara otomatis sudah
mengolah data secara akurat dan cepat, petugas hanya memasukkan input
datanya, kemudian komputer akan memproses data tersebut. Sistem yang
terkomputerisasi melakukan fungsi ini secara akurat dan tepat. J adi dapat
dianalisis bahwa ada kesesuaian antara teori dengan temuan studi di lapangan.

b. Sebagai Sistem Pendukung Keputusan
Robert L. Trewatha dan M. Gene Newport dalam Fitri (2002:4)
mengemukakan tentang makna pengambilan keputusan, adalah proses memilih
rangkaian/tindakan diantara dua macam alternatif yang ada (atau lebih) guna
mencapai pemecahan atas problema tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
107



Semua kegiatan yang dilakukan oleh dan di dalam perusahaan
memerlukan informasi. Demikian pula sebaliknya, semua kegiatan
menghasilkan informasi, baik yang berguna bagi perusahaan yang
melaksanakan kegiatan tersebut maupun bagi perusahaan lain diluar
perusahaan yang bersangkutan, oleh sebab itu, informasi berguna untuk semua
macam dan bentuk kegiatan dalam perusahaan. Apabila sistem informasi
sumber daya manusia dirancang dan dilaksanakan dengan baik, maka akan
banyak manfaat yang bisa diperoleh manajemen perusahaan, yaitu
mempermudah manajemen, membantu serta menunjang proses pengambilan
keputusan manajemen. Karena sistem informasi sumber daya manusia
menyediakan informasi bagi manajemen perusahaan dimana sistem informasi
sumber daya manusia tersebut dilaksanakan.
Sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan, informasi
memegang peranan penting. Pentingnya peranan informasi bagi pemimpin
adalah untuk mengambil keputusan sebagai dasar tindakan di masa mendatang.
Suatu keputusan yang dihasilkan dengan tidak berdasarkan pada penggunaan
informasi yang tepat akan berakibat pada pengambilan keputusan yang cukup
fatal dan tidak dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan.
Penerapan SISDM yang telah dikembangkan di PT Pos Indonesia
Surakarta telah membantu pimpinan tingkat atas dalam proses pengambilan
keputusan. Karena SISDM mengelola data sedemikian rupa sehingga
menghasilkan informasi yang berguna bagi manajemen dalam aktivitas
pembuatan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diolah yang
mempunyai makna bagi penggunanya, SISDM juga menyajikan data secara
cepat, mudah dan akurat. J adi dapat dianalisis bahwa ada kesesuaian antara
teori dengan temuan studi di lapangan.



perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
108



3. Dampak SISDM dalam Mendukung Pelaksanaan Kerja Karyawan
a. Dampak Positif
Dampak positif penggunaan sistem informasi sumber daya manusia pada
PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta dalam mendukung pelaksanaan kerja
karyawan di bagian SDM adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kerja Karyawan Bagian SDM
Menurut Susilo Martoyo (2000:4) pengertian efektivitas yaitu
Efektivitas adalah suatu kondisi atau keadaan, dimana dalam memilih tujuan
yang hendak dicapai dan sarana atau peralatan yang digunakan, disertai dengan
kemampuan yang dimiliki adalah tepat, sehingga tujuan yang diinginkan dapt
dicapai dengan hasil yang memuaskan. Menurut Handoko (1997:7) bahwa
Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau
peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja karyawan dalam
perusahaan (http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/efektifitas-kerja definisi-
faktor-yang.html; diakses tanggal 15 Maret):
9) Waktu
10) Tugas
11) Produktivitas
12) Motivasi
13) Evaluasi kerja
14) Pengawasan
15) Perlengkapan dan fasilitas
16) Lingkungan kerja
Dengan penerapan sistem informasi sumber daya manusia akan
mengefektifkan kerja karyawan. Pekerjaan yang dulunya dilakukan manual
sekarang dengan aplikasi sistem informasi sumber daya manusia semua dapat
dilaksanakan dengan mudah, akurat dan cepat. Kemudahan dalam mengelola
data karyawan membuat efektivitas kerja karyawan semakin meningkat
sehingga tujuan organisasi pun dapat segera tercapai. J adi dapat disimpulkan
bahwa ada kesesuaian antara teori dengan temuan studi di lapangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
109



2) Menyajikan Data secara Cepat dan Akurat
Bahwa adanya sistem informasi sumber daya manusia dengan cepat
dapat menyajikan data yang telah diolah menjadi informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan. Selain itu, sistem informasi sumber daya manusia
dapat diakses dengan mudah, pengguna tinggal memasukkan username dan
password untuk membukanya.

b. Dampak Negatif :
Dampak negatif penggunaan sistem informasi sumber daya manusia pada
PT. Pos Indonesia (Persero) Surakarta dalam mendukung pelaksanaan kerja
karyawan di bagian SDM adalah sebagai berikut :
1) Pengurangan Tenaga Kerja
Dengan adanya sistem informasi sumber daya manusia terdapat
pengurangan tenaga kerja. Hal ini disebabkan karena semakin lengkapnya
aplikasi sistem informasi sumber daya manusia membuat beberapa staf
karyawan di bagian SDM mengalami pengurangan.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Peter Drucker
dalam Baedhowi (2007:1) bahwa Pesatnya perkembangan teknologi telah
mengubah paradigma dalam bekerja, yaitu lebih mengutamakan pola
efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan. Oleh karena itu di jaman yang serba
teknologi ini banyak kegiatan yang dulunya mengandalkan tenaga manusia
sekarang telah diambil alih oleh teknologi canggih.
Berdasarkan teori di atas, maka pengurangan tenaga kerja di bagian
SDM Kantor Pos Surakarta terjadi karena sebagian pekerjaan sudah dilakukan
dengan aplikasi sistem informasi sumber daya manusia sehingga tidak
membutuhkan banyak pekerja dalam mengolah data. Banyaknya pekerja yang
menganggur menimbulkan terjadinya pengurangan tenaga kerja di bagian
SDM. Dengan penerapan sistem informasi sumber daya manusia telah
mengefektifkan kerja karyawan, yang dulunya menggunakan mesin ketik
manual sekarang dengan mudah dan cepat dilakukan dengan aplikasi sistem
informasi sumber daya manusia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
110



BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. SIMPULAN
Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dan analisis data yang
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan guna menjawab perumusan masalah
dan tujuan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. Adapun simpulan dari
penelitian ini adalah :
1. Peranan sistem informasi sumber daya manusia dalam mendukung
pelaksanaan kerja karyawan bagian SDM pada PT Pos Indonesia (Persero)
Surakarta adalah sebagai berikut :
a. Sebagai Sistem Pendukung Operasi
SISDM sebagai pendukung operasi terbukti telah membantu karyawan
bagian SDM PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta dalam mengolah data
yang berhubungan dengan kepegawaian. Hal ini dikarenakan fungsi SISDM
sebagai pengolah dan penyimpan data membuat karyawan bisa menghemat
waktu dan tenaga dalam bekerja. Fungsi SISDM sebagai pengolah data dan
penyimpan data adalah sebagai berikut :
3) Sebagai Pengolah Data
Penerapan aplikasi SISDM telah menggantikan peran manusia yang
dulunya sebagai pengolah data, sekarang telah digantikan oleh SISDM.
Petugas tinggal memasukkan input data untuk SISDM, kemudian
komputer akan mengolah data tersebut menjadi informasi yang berguna
bagi pemakainya.
4) Sebagai Penyimpan Data
Penerapan aplikasi SISDM juga berperan sebagai penyimpan data. Data
yang telah dimasukkan akan diolah di dalam komputer dan sudah
tersimpan secara otomatis. Hal ini terbukti dengan mudahnya mencari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
111



data tentang kepegawaian tanpa memerlukan waktu yang lama dalam
pencarian.
b. Sebagai Sistem Pendukung Pengambil Keputusan
Pentingnya peran informasi bagi pemimpin adalah untuk mengambil
keputusan sebagai dasar tindakan di masa mendatang. Suatu keputusan yang
dihasilkan dengan tidak berdasarkan pada penggunaan informasi yang tepat
akan berakibat pada pengambilan keputusan yang cukup fatal dan tidak
dapat dipergunakan untuk mencapai tujuan.
Penerapan SISDM yang telah dikembangkan di PT Pos Indonesia
Surakarta telah membantu pimpinan tingkat atas dalam proses pengambilan
keputusan. Karena SISDM mengelola data sedemikian rupa sehingga
menghasilkan informasi yang berguna bagi manajemen dalam aktivitas
pembuatan keputusan. Informasi merupakan data yang diolah dan
mempunyai makna bagi penggunanya, SISDM juga menyajikan data secara
cepat, mudah dan akurat. Sehingga pimpinan tidak perlu lagi bertanya
kepada bagian SDM mengenai kondisi kepegawaian karyawannya.

2. Dampak sistem informasi sumber daya manusia dalam mendukung
pelaksanaan kerja karyawan bagian SDM pada PT Pos Indonesia (Persero)
Surakarta.
Dengan penerapan aplikasi SISDM yang telah dikembangkan di PT Pos
Indonesia (Persero) Surakarta telah memberikan beberapa dampak dalam
pelaksanaan kerja karyawan bagian SDM. Dampak tersebut berupa dampak
positif dan dampak negatif yaitu :
Dampak Positif :
a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja karyawan bagian SDM
Penerapan aplikasi SISDM PT Pos Indonesia Surakarta, membantu petugas
dalam mengolah data kepegawaian. Pekerjaan yang dulunya dilakukan
manual sekarang dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Sehingga
dikatakan penerapan SISDM dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan
kerja karyawan bagian SDM.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
112



b. Informasi yang disajikan lebih cepat dan akurat
Penerapan SISDM membantu karyawan dalam menyajikan data secara
cepat dan akurat. Segala informasi yang dibutuhkan tentang kepegawaian di
PT Pos Indonesia Surakarta dapat disajikan secara cepat dan akurat. Karena
tidak memerlukan waktu yang lama dalam pencarian data.
c. Pengurangan biaya
Dengan adanya pengurangan tenaga kerja di bagian SDM, maka PT Pos
Indonesia Surakarta juga menekan biaya dalam hal pemberian gaji
karyawan. Semakin sedikit biaya yang dikeluarkan maka akan semakin
besar kesejahteraan yang diterima karyawan. Meskipun dengan sedikit
karyawan tapi dengan penerapan SISDM bisa menghasilkan produk yang
sama bahkan lebih berkualitas daripada sebelumnya.

Dampak Negatif :
a. Pengurangan Tenaga Kerja
Banyaknya karyawan yang menganggur menimbulkan terjadinya
pengurangan tenaga kerja di bagian SDM. Hal ini dikarenakan sebagian
besar pekerjaan telah menggunakan aplikasi SISDM. Dimana SISDM dapat
mengolah data secara cepat dan akurat, sehingga tidak membutuhkan
banyak tenaga manusia.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah dikemukakan di atas,
sebagai implikasi hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1. Penerapan sistem informasi sumber daya manusia dalam mendukung
pelaksanaan kerja karyawan bagian SDM pada PT Pos Indonesia (Persero)
Surakarta, sudah berjalan dengan baik namun hal ini perlu untuk lebih
ditingkatkan lagi karena masih adanya hambatan dalam penerapan sistem
informasi sumber daya manusia di bagian SDM PT Pos Indonesia (Persero)
Surakarta. Apabila hambatan-hambatan yang timbul dalam penerapan sistem
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
113



informasi sumber daya manusia tersebut dapat diatasi maka sistem informasi
sumber daya manusia akan memberikan peranan yang lebih besar lagi terhadap
peningkatan pelaksanaan kerja karyawan bagian SDM.
2. Hasil penelitian ini dapat menumbuhkan kesadaran dan pemikiran bagi pihak-
pihak yang berkaitan terutama Supervisor dan karyawan bagian SDM bahwa
penerapan sistem informasi sumber daya manusia sangat penting dalam
mendukung pelaksanaan kerja sehingga apabila Supervisor dan karyawan
bagian SDM ingin mencapai hasil yang maksimal, hendaknya tetap menjaga
kualitas bekerja dengan cara lebih meningkatkan ketrampilan dan wawasan
dalam hal aplikasi sistem informasi sumber daya manusia.

C. SARAN
Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian yang dikemukakan pada
bagian terdahulu, maka peneliti memberikan beberapa saran yang diharapkan
dapat berguna bagi kemajuan PT Pos Indonesia (Persero) Surakarta bagian SDM
atau pihak-pihak yang terkait dalam hal ini. Adapun saran yang disampaikan
adalah sebagai berikut :
1. Kepada Pimpinan
a. Untuk menghindari terlambatnya penyerahan data karyawan sebaiknya
pimpinan SDM memberikan sosialisasi kepada seluruh karyawan PT Pos
Indonesia (Persero) Surakarta untuk mengisi data historis secara lengkap
misalnya dengan memberikan suatu formulir yang harus diisi seluruh
karyawan. Dengan demikian karyawan tidak perlu dipanggil satu per satu ke
ruang SDM, karena pengisian formulir sudah dikoordinir di setiap bagian.
b. Alangkah baiknya PT Pos Indonesia Surakarta mengadakan diklat atau
pelatihan kepada seluruh karyawan bagian SDM secara rutin untuk
menambah keterampilan dan wawasan karyawan bagian SDM terutama
dalam hal penerapan sistem informasi sumber daya manusia.



perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
114



2. Untuk Karyawan bagian SDM
Alangkah baiknya jika karyawan bagian SDM yang sudah mengikuti pelatihan
dan pembinaan dalam hal aplikasi sistem informasi sumber daya manusia lebih
ditingkatkan lagi agar dalam penerapannya dapat mendukung pelaksanaan
kerja. Dengan mengikuti pelatihan ataupun diklat yang diadakan dari pusat
maka akan menambah keterampilan dan wawasan sehingga karyawan SDM
akan lebih banyak mengetahui manfaat dari penerapan sistem informasi
sumber daya manusia.
3. Untuk Karyawan bagian IT
Berdasarkan hasil pengamatan, faktor yang menghambat penerapan sistem
informasi sumber daya manusia adalah antivirus yang jarang diupdate. Oleh
sebab itu, alangkah baiknya jika bagian IT mengupdate antivirus secara rutin
setiap minggunya. Karena jika komputer mengalami kerusakan, aplikasi sistem
informasi sumber daya manusia tidak dapat berjalan dengan lancar sehingga
menghambat pelaksanaan kerja karyawan bagian SDM.

Anda mungkin juga menyukai