SKRIPSI
Oleh:
Susi Lestari
NIM: 6661101163
Computer Assisted Test (CAT) adalah metode seleksi terintegrasi komputer yang
diterapkan di Badan Kepegawaian Negara. Dalam penerapannya terdapat beberapa
kendala, antara lain kurangnya sarana prasarana dan kurangnya sumber daya
manusia. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Sistem CAT dalam
Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan
Kepegawaian Negara Tahun 2013. Peneliti menggunakan teori Barry Chusing yang
menyebutkan terdapat tujuh tujuan sistem informasi yaitu: kegunaan, kapasitas,
ekonomis, kesederhanaan, keandalan, fleksibilitas, dan pelayanan langganan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, dengan teknik
pengumpulan data wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Informan
penelitian ini adalah pegawai Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen dan Calon
Pegawai Negeri Sipil di Badan Kepegawaian Negara. Hasil penelitian menyebutkan
bahwa Penerapan Sistem CAT dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil
dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013 sudah berhasil.
Namun masih terdapat beberapa kendala dikarenakan komputer yang kurang
memadai, tenaga pelaksana yang kurang memadai, spesifikasi komputer dan server
yang terlalu tinggi, biaya pelaksanaan yang mahal, dan kekurangtelitian dalam
pengetikan soal ujian. Untuk memperbaiki sistem ini, Badan Kepegawaian Negara
sebaiknya segera menambah komputer, menambah sumber daya manusia,
mengganti database server, memfasilitasi seluruh instansi di Indonesia dengan
CAT, dan lebih teliti dalam pembuatan soal.
NIM : 6661101163
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
atas kasih setia dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Bukan tanpa suatu hambatan skripsi ini dibuat. Berbagai macam kendala dalam
pencarian data dan penyusunan pernah dialami oleh peneliti, namun dukungan dari
Skripsi ini sendiri dibuat sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
kesarjanaan strata satu (SI) Administrasi Negara. Proposal skripsi ini berjudul
Penerapan Sistem Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi Calon
Tahun 2013.
Karenanya, kritik dan saran yang membantu dalam penyusunan skripsi ini sangat
Tirtayasa.
2. Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
3. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial
i
4. Mia Dwiana, S.Sos., M.Kom., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan
5. Gandung Ismanto S.Sos., M.M., Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan
6. Rina Yulianti, S.IP., M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara
skripsi ini.
10. Anis Fuad, S.Sos., M.Si., Dosen Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
11. Dra. Heri Susilowati, M.M., Drs. Porman Simatupang, Sose Reinaldo,
S.Kom., Adi Pamulyo, S.Kom., Dewi Sartika, S.Kom., Novi Rinawati, SS.,
Rina.N, Dwi Pratiwi, Dedi Basuki, Osi Isna, narasumber dari BKN yang
12. Seluruh pegawai Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen BKN yang turut
ii
13. Mama dan papa yang selalu begitu luar biasa memberikan motivasi dan doa
bagi peneliti, dan ketiga abang yang selalu setia menjadi penyemangat bagi
peneliti.
14. Keluarga besar Ane B yang membuat peneliti terpacu menyelesaikan skripsi
15. Hesty, Tata, Nisya, Dina, Navis, Abel, Oji, Dian yang kerap menjadi tempat
curahan hati peneliti, dan selalu menjadi teman yang memberikan semangat
bagi peneliti.
17. Semua orang yang telah mendukung penelitian ini, yang tidak dapat peneliti
Penulis
Susi Lestari
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
ABSTRACT
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR. i
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vi
BAB I PENDAHULUAN
iv
1.6 Manfaat Penelitian... 13
2.1.3 Seleksi... 28
v
3.8 Pengujian Validitas Data......50
Kepegawaian Negara 56
vi
4.2.3.6 Perubahan (Flexibility)......... 123
4.3 Pembahasan......132
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.2 Tim Kerja BKN untuk Seleksi CPNS dengan CAT.. 9
Tabel 4.4 Daftar Nama Peserta Lulus TKB BKN Tahun 2013..... 77
Tabel 4.10 Nilai Ambang Batas TKD CPNS Pelamar Umum 2013117
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
ilmu manajemen khusus yang dikenal dengan istilah Manajemen Sumber Daya
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen sumber daya manusia
yang dilakukan secara tepat akan menghasilkan sumber daya manusia yang
1
2
dan bekerja dalam organisasi. Tidak semua rekrutmen dan seleksi berhasil
tidaknya rekrutmen dan seleksi salah satunya ditentukan oleh metode apa yang
dengan metode tertulis. Tes yang dilakukan masih manual dengan menggunakan
kertas dan berbagai alat tulis. Penilaian yang dilakukan terhadap tes tertulis
dan komunikasi maka berkembang pula berbagai metode yang digunakan untuk
seleksi. Salah satunya adalah metode seleksi berbasis komputer. Metode seleksi
lebih mudah dalam mengerjakan tes, hasil yang transparan dan dapat
(BKN).
pemerintahan atau badan atau lembaga pemerintah non kementerian yang berada
pengadaan, mutasi, pemberhentian dan pensiun, serta status dan kedudukan hukum
Negeri Sipil (CPNS) dari Pelamar Umum secara Nasional dibawah arahan
seperti rekrutmen dan seleksi diatur oleh Badan Kepegawaian Negara. Adapun
teknis sistem rekrutmen dan pengelolaan teknologi informasi sistem seleksi dan
dan instansi lain di Indonesia melakukan rekrutmen CPNS secara manual. Calon
dengan perkembangan waktu cara ini dirasa kurang tepat dan lambat. Pada tahun
2013, untuk mempermudah proses rekrutmen CPNS sehingga tepat sasaran, Badan
rekrutmen CPNS melalui sistem online. Peserta yang ingin menjadi pelamar dapat
kebenaran dokumen lamaran sesuai dengan yang tertera di portal, untuk kemudian
CPNS adalah proses seleksi. Pelamar yang telah lolos verifikasi dapat mengikuti
seleksi sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Sebelum tahun 2013, seleksi CPNS di
tertutup. Hal ini menyebabkan penilaian tidak transparan, dan rentan terjadinya
kecurangan. Ketiga, penilaian LJK dilakukan dalam waktu dua minggu sampai satu
dibayangkan jumlah kertas yang digunakan setiap kali seleksi menggunakan LJK.
Setelah selesai seleksi, kertas-kertas ini akan menumpuk dan tumpukannya dapat
merusak bangunan.
Salah satu contoh daerah yang pernah bermasalah dalam seleksi CPNS
dengan metode LJK adalah Kabupaten Badung, Bali. Pada seleksi CPNS tahun
2012 di Kabupaten Badung, Bali terdapat tujuh orang peserta tes yang menemui
5
Indonesia (ORI). Diduga terjadi manipulasi nilai tes CPNS di Kabupaten Badung,
Bali. Hal ini ditemui dari hasil pengumuman yang berbeda antara website dan
beberapa media online. Bahkan beberapa orang diantaranya dinyatakan lulus oleh
provinsi Manado dan Medan yang mengadakan seleksi CPNS menggunakan LJK,
pernah ditemui keganjilan dimana ratusan pesertanya mendapat nilai yang sama.
suatu sistem seleksi baru untuk menjamin pelaksanaan seleksi CPNS yang
kompetitif, objektif, transparan, dan bebas dari praktek korupsi, kolusi, dan
CAT adalah metode atau alat bantu seleksi menggunakan komputer yang
telah dikembangkan Badan Kepegawaian Negara sejak tahun 2008. Kelebihan tes
menggunakan CAT yaitu hasil yang transparan, karena CAT telah di desain
sedemikian rupa untuk menampilkan hasil atau score yang didapat peserta tes.
Awalmula berdirinya CAT, yaitu pada tahun 2008 Pusat Pengembangan Sistem
perancangan grand design CAT. Proses dalam perancangan grand design ini
coba CAT, dan perbaikan dan pengembangan CAT. Adapun penerapan CAT untuk
seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Badan Kepegawaian Negara sendiri
Sejak awal diterapkan tahun 2009, CAT digunakan untuk tes CPNS secara
internal di wilayah Badan Kepegawaian Negara. CAT digunakan dalam tes CPNS
pada Tes Kompetensi Dasar (TKD) maupun Tes Kompetensi Bidang (TKB). Tahun
2010 sampai 2012 CAT mulai digunakan secara eksternal. Terdapat instansi luar
yang difasilitasi Badan Kepegawaian Negara menggunakan CAT untuk ujian dinas
maupun Tes Kompetensi Dasar (TKD), namun dalam jumlah yang masih sedikit.
M.PAN.RB/7/2013.
Sesuai dengan surat keputusan itu juga seluruh instansi di Indonesia dapat
yang ingin difasilitasi seleksinya dengan CAT oleh Badan Kepegawaian Negara
dapat mengajukan fasilitasi kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara dan kepada
pusat Badan Kepegawaian Negara menyediakan dua ruangan khusus tes, dengan
pada tahun 2013 menyebutkan, saat pertama kali CAT diperkenalkan sebagai
metode seleksi CPNS secara nasional tercatat terdapat 73 instansi atau kementerian
yang difasilitasi menggunakan CAT. Total pelamar yang mengikuti tes sebanyak
jumlah tersebut, 42.404 pelamar melakukan tes di kantor pusat Badan Kepegawaian
Negara. Sedangkan total pelamar pada instansi Badan Kepegawaian Negara sendiri
dengan CAT berlangsung dua bulan, sejak bulan Oktober 2013 hingga akhir
November 2013. Dari 73 instansi atau kementerian yang meminta difasilitasi oleh
tahun 2013.
8
Tabel 1.1
9
Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui bahwa sejak akhir Oktober hingga akhir
November 2013, jadwal tes yang bertempat di Badan Kepegawaian Negara padat.
Hampir setiap hari terdapat instansi yang melaksanakan tes di Badan Kepegawaian
Negara. Satu instansi dapat mengadakan seleksi hingga lima gelombang atau lima
hari, dan dalam sehari terdapat lima sesi tes dari pagi hingga sore hari.
Untuk menangani jumlah pelamar dan instansi yang banyak ini, Kepala
Badan Kepegawaian Negara telah membuat suatu Keputusan tentang Tim Kerja
Badan Kepegawaian Negara Untuk Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dengan
Menggunakan Sistem Computer Assisted Test (Nomor 210/ Kep/ 2013). Tim kerja
Tabel 1.2
Tim Kerja Badan Kepegawaian Negara Untuk Seleksi Calon Pegawai Negeri
Sipil dengan Menggunakan Sistem Computer Assisted Test
Tim Kerja Jumlah Sub Tim Kerja Jumlah
Pengarah 6 Sub Tim Sekretariat 9
Penanggung
Jawab 1 Sub Tim Aplikasi 10
Ketua 1 Sub Tim Jaringan 8
Sub Tim Admin
Sekretaris 1 Aplikasi 5
Sub Tim Monotoring
Anggota 19 Server 4
Total Anggota Tim 28 Sub Tim Soal Ujian 2
Sub Tim Pelaksana 15
Total Anggota Sub Sub Tim Pengawas
Tim 93 Ujian 40
Sumber: diolah oleh peneliti
Berdasarkan tabel 1.2 dapat dijabarkan Tim kerja tersebut terdiri dari 6 orang
anggota dan 8 sub tim yang berjumlah 93 pegawai. Tim ini kemudian dipecah
10
menjadi 22 tim, yang masing-masing terdiri dari kurang lebih 4 sampai 5 orang
anggota tim. Tim ini bergerak sesuai dengan jadwal dan tempat seleksi yang telah
ditetapkan. Tim ini beranggotakan bukan hanya dari Pusat Pengembangan Sistem
Rekrutmen saja, namun juga dari unit lain di Badan Kepegawaian Negara. Tim
kerja inilah yang mengatur seleksi CPNS nasional dengan menggunakan CAT pada
tahun 2013. Untuk seleksi yang bukan dari pelamar umum, Badan Kepegawaian
Negara tidak membuat tim kerja khusus. Tim yang dibentuk secara tentatif atau
pada Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen. Selama ini yang bertugas sebagai
operator sistem CAT adalah pegawai Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen yang
berlatar belakang pendidikan sarjana komputer. Pegawai ini harus diberi pelatihan
Negara Pusat sejumlah 42.404 dengan jumlah komputer yang tersedia sebanyak 150
buah, tentu sangat tidak proporsional. Jadwal seleksi tes CPNS 2013 yang
bahwa sejak bulan Oktober sampai dengan November 2013 setiap harinya terdapat
antrian tes. Satu instansi bisa mengadakan tes hingga lima gelombang atau lima
11
hari. Dalam sehari, dapat dilakukan tes hingga lima sesi. Badan Kepegawaian
berjumlah 22 tim, dengan padatnya jadwal dan 73 instansi yang menggunakan CAT
bahwa dalam satu hari saja bisa terdapat empat belas instansi yang
Negara Pusat, tapi juga didaerah ataupun instansi terkait. Ini berarti dalam dua
bulan seleksi nasional, satu tim dapat pergi ke luar daerah setiap harinya, sehingga
dapat menyebabkan stress kerja. Ini mengindikasikan, kurangnya anggota tim kerja
yang dibentuk Badan Kepegawaian Negara dalam seleksi CPNS. Kurangnya tenaga
operator komputer atau pranata komputer secara sah. Karenanya, yang merangkap
yang membutuhkan waktu lama. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Pengelola
dalam mengenai Penerapan Sistem Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses
Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian
Negara.
2. Terbatasnya tim kerja untuk seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Pembatasan ruang lingkup permasalahan juga dilakukan agar peneliti tidak terjebak
oleh banyak data yang didapatkan. Penelitian ini akan menjadi lebih fokus dengan
batasan masalah.
mengenai Penerapan Sistem Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi
13
Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara
Tahun 2013.
Sistem Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri
Dalam suatu penelitian, peneliti harus memiliki tujuan yang hendak dicapai
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dijabarkan oleh peneliti, penelitian ini
dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan
Manfaat yang diharapkan peneliti dari adanya penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Secara Teoritis
2013.
14
2. Secara Praktis
b. Hasil penelitian ini juga dapat berguna sebagai bahan informasi bagi
untuk mengelola sumber daya, waktu yang singkat untuk menyelesaikan pekerjaan
dan alat yang tepat untuk memperingan pekerjaan. Teori juga digunakan sebagai
masalah penelitian. Teori ini diantaranya teori penerapan, teori sistem informasi
sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.
15
16
fisik untuk menghasilkan suatu sistem yang bekerja sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
yaitu:
1. Merencanakan penerapan
Dalam tahap yang tersisa sebelum sistem baru dikembangkan, maka para
manajer dapat mengembangkan pengetahuan ini untuk mengembangkan
rencana penerapan yang sangat rinci.
2. Mengumumkan penerapan
Setiap ada proyek penerapan, maka selanjutnya diumumkan kepada
pegawai, tujuannya adalah untuk menginformasikan kepada para pegawai
mengenai keputusan dalam menerapkan sistem baru dan meminta
kerjasama mereka.
3. Mendapat sumber daya perangkat keras
Dalam hal ini pemasok bersaing untuk mendapatkan pesanan, selain itu
untuk para pemasok harus menyiapkan usulan tertulis, itu berguna untuk
menjelaskan bagaimana peralatan yang diusulkan akan membuat sistem
mencapai kriteria kinerja.
4. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak
Ketika perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri perangkat lunak
aplikasinya, maka programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan
oleh analisis sebagai titik awal. Tetapi jika perangkat lunak aplikasi jadi
dibeli, maka pemilihan pemasok perangkat mengikuti prosedur yang sama
dengan yang digunakan dalam memilih pemasok perangkat lunak.
5. Menyiapkan database
Pengelolaan database (database administrator DBA) bertanggungjawab
untuk semua kegiatan yang berhubungan dnegan data, dan ini mencakup
persiapan database. Jika perusahaan belum menggunakan database, maka
DBA berperan penting dalam memilih perangkat lunak tersebut.
6. Menyiapkan fasilitas fisik
Jika perangkat keras dalam sistem baru tidak sesuai dengan fasilitas yang
ada, maka perlu konstruksi baru atau perombakan. Mulai dari ruang
komputer, suhu ruangan, keamanan, peralatan pendeteksi api dan pemadam
kebakaran dan lain sebagainya. Pembangunan fasilitas ini merupakan tugas
berat dan harus dijadwalkan sehingga sesuai dengan keseluruhan rencana
proyek.
7. Mendidik peserta dan pemakai
Sistem baru kemungkinan akan mempengaruhi banyak orang. Beberapa
orang akan membuat sistem bekerja, dan mereka disebut dengan peserta,
mereka meliputi operator entry data, pegawai coding dan pegawai
17
suatu sistem terdapat sepuluh tahapan yang harus dilalui. Tahapan tersebut dimulai
dan bekerja sama untuk membantu manajer dalam suatu organisasi melakukan
proses manajemen.
19
yaitu:
(SIM) merupakan sistem dengan komponen manusia ataupun mesin yang terpadu,
lunak, pedoman, model manajemen dan keputusan, dan database untuk dapat
diterapkan.
Serupa dengan Davis, Sucipto (2013:4) memaparkan SIM terdiri dari lima
terdiri dari komponen perangkat keras, perangkat lunak, orang, prosedur dan
20
Dari beberapa definisi ahli seperti McLeod, Kenneth, Davis, dan Sucipto
seperti manusia dan mesin, yang saling berhubungan untuk mengumpulkan (atau
terdapat beberapa tahapan proses dalam sistem informasi manajemen yang harus
Manajemen sendiri terdiri dari dua lapis yang dijelaskan dalam gambar 2.1.
21
PEMANFAATAN
INFORMASI
PROSES BISNIS
(MANAJEMEN)
LINGKUNGAN INTERNAL:
Berdasarkan gambar 2.1 diatas, dapat dipaparkan lingkungan internal dan eksternal
harus dikumpulkan.
22
Manajemen oleh sebab dari sinilah data dikumpulkan. Selain itu, tindakan-
Manajemen.
tujuan yang hendak dicapai dan ditetapkan organisasi dengan sistem tersebut.
Untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi tersebut, sistem
informasi, informasi yang berkualitas, informasi yang baru, informasi yang sesuai
dengan kebutuhan, informasi yang tepat waktu, dan informasi yang benar.
1. Kegunaan (usefulness)
Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan bagi
pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi didalam
organisasi.
2. Ekonomis (Economic)
Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-
pengendalian, mesin-mesin dan lain-lainnya harus menyumbangkan nilai
manfaat setidak-tidaknya sebesar biayanya.
3. Keandalan (reliability)
Output sistem harus memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dan sistem itu
sendiri harus memapu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu
komponen manusia tidak hadir (absen) atau pada saat komponen mesin
tidak beroperasi secara temporer.
4. Pelayanan langganan (customer service)
Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik/ ramah dan efisien kepada
para langganan pada saat berhubungan dengan langganan perusahaan.
5. Kapasitas (capacity)
Sistem harus mempunyai kapasitas memadai untuk menangani periode-
periode operasi puncak seperti hal nya periode-periode operasi normal.
6. Kesederhanaan (simplicity)
Sistem harus cukup sederhana, sehingga struktur dan operasinya dapat
dengan mudah dimengerti dan prosedurnya gampang diikuti.
7. Fleksibilitas (flexibility)
Sistem harus cukup fleksibel untuk menampung perubahan-perubahan
kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi
atau dalam kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi.
Dari teori Chusing diatas dapat dipaparkan bahwa dalam penerapannya, sistem
informasi memiliki tujuan yang dilihat dari sisi kegunaannya, sisi ekonomisnya, sisi
1. Perangkat Keras
Perangkat keras Sistem Informasi Manajemen terdiri atas komputer (server
dan terminal), perlengkapan jaringan, dan peralatan pelengkap (printer,
scanner dan lain-lain).
2. Perangkat Lunak
Perangkat lunak adalah program atau kumpulan perintah bagi komputer.
Pada dasarnya perangkat lunak yang digunakan dalam Sistem Informasi
Manajemen terdiri atas dua kelompok, yaitu perangkat lunak sistem dan
perangkat lunak aplikasi.
a. Perangkat lunak sistem adalah program yang diperlukan agar komputer
dapat berfungsi. Termasuk dalam perangkat lunak jenis ini misalnya
adalah perangkat lunak sistem pengoperasian (operating system atau
OS), perangkat lunak sistem pengolahan data (data management
system), dan lain-lain.
25
dalam penerapan sebuah Sistem Informasi Manajemen harus melihat pada lima
elemen tersebut.
pemeliharaan berkas induk (master file atau history file), pembuatan laporan dan
1. Pengolahan Transaksi
26
1. Dokumen transaksi
Dokumen transaksi adalah dokumen-dokumen yang diperlukan untuk
pelaksanaan proses transaksi, seperti misalnya faktur, slip gaji, formulir
pesanan, dan lain-lain. Terdapat dua jenis dokumen transaksi, yaitu yang
bersifat informatif dan bersifat instruktif. Dokumen transaksi yang bersifat
informatif berisi penjelasan atau konfirmasi bahwa sesuatu akan terjadi atau
telah terjadi. Contoh dari dokumen jenis ini adalah faktur, pengiriman
barang, tanda terima barang, kuitansi, dan lain-lain. Sedangkan dokumen
transaksi yang bersifat instruktif berisi permintaan untuk dilakukan tindakan
tertentu. Contoh dari dokumen jenis ini adalah formulir tagihan yang
27
atau history file), pembuatan laporan dan keluaran lain, serta interaksi dengan
pemakai. Terdapat pula lima jenis keluaran Sistem Informasi Manajemen seperti
28
2.1.3 Seleksi
spesifik yang diambil untuk memutuskan pelamar mana yang akan diterima dan
pelamar mana yang akan ditolak. Proses seleksi dimulai dari penerimaan lamaran
dimulai dan proses diakhiri merupakan usaha pengkaitan antara kepentingan calon
bahasa lugas bahwa seleksi merupakan proses memilih dari para pelamar melalui
internal atau eksternal harus melewati proses seleksi oleh organisasi. Diadakannya
29
diadakan.
yang dibarengi dengan penempatan menjadi definisi seleksi dan penempatan, yaitu:
sudah tersedia. Seleksi pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja
yang memenuhi syarat dan memiliki kualifikasi yang sesuai dengan deskripsi
pekerjaan yang ada atau sesuai dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan.
dapat dipaparkan oleh peneliti bahwa seleksi merupakan langkah yang diambil
setelah perekrutan, yaitu proses memilih pelamar dengan berbagai tes yang
Dessler (2004:146) mengemukakan ada tiga alasan mengapa seleksi yang teliti
sangat dibutuhkan, yaitu: karena prestasi perusahaan tergantung dari bawahan atau
pegawai, perekrutan pegawai mahal dan ada hukum yang mengatur untuk
macam cara atau berbagai macam tes. Veithzal (2004:172) mengemukakan paling
tidak ada beberapa instrumen yang dapat digunakan dalam proses seleksi, yaitu:
1. Surat-surat rekomendasi
Pada umumnya surat-surat rekomendasi tidak berkaitan dengan kinerja
pekerjaan karena semuanya mengandung pujian positif. Yang perlu
31
Tes ini secara khusus meminta pelamar untuk menjalani analisis air seni
sebagai perokok dari prosedur seleksi rutin. Pelamar yang mempunyai hasil
positif akan dihapus dari pertimbangan pemilihan selanjutnya.
13. Keputusan Penerimaan
Terlepas dari apakah supervisor atau departemen SDM membuat keputusan
penerimaan, penerimaan (kerja) menandakan akhir proses seleksi dengan
beranggapan bahwa kandidat menerima tawaran kerja. Proses penerimaan
kerja menyangkut lebih dari sekedar menyampaikan tawaran. Untuk
memelihara hubungan-hubungan publik yang baik, departemen SDM harus
memberitahu pelamar yang tidak terpilih. Pakar-pakar SDM mungkin saja
ingin mempertimbangkan para pelamar ini setelah melalui proses seleksi.
Seleksi pada umumnya dilakukan secara bertahap, bahkan meskipun belum
ada lowongan kerja saat ini. Penahanan aplikasi ini berguna dalam
mempertahankan perusahaan terhadap tuduhan diskriminasi pekerjaan.
Berdasarkan teori Veithzal diatas dapat dipaparkan ada berbagai instrumen,
cara atau tes yang dapat digunakan dalam proses seleksi. Tes yang digunakan dapat
format lamaran, tes kemampuan, tes potensial akademik, tes kepribadian, tes
berjalan dengan baik. Terkadang terdapat berbagai tantangan dan hambatan dalam
1. Tantangan Suplai
Makin besar jumlah pelamar yang memenuhi syarat, maka akan semakin
mudah bagi departemen personalia untuk memperoleh karyawan baru yang
berkualitas. Dalam kenyataannya, banyak lowongan jabatan, seperti
kebutuhan manajer professional yang sekarang, sangat sulit dipenuhi.
Keterbatasan suplai ini dapat diukur dari jumlah pelamar yang diterima
dengan jumlah pelamar yang tersedia.
2. Tantangan Ethis
Kita telah sering mendengar istilah sistem keluarga (family system) dalam
proses seleksi atau penerimaan karyawan. Hal semacam ini memang
merupakan salah satu tantangan bagi manajer personalia maupun para
34
berjalan sesuai dengan rencana. Ada beberapa tantangan yang biasanya dihadapi
dalam proses seleksi. Tantangan tersebut seperti tantangan suplai atau jumlah
pelamar yang memenuhi syarat, tantangan etis seperti sistem keluarga (nepotisme),
Computer Assisted Test (CAT) adalah suatu metode seleksi yang terintegrasi
komputer.
5. Peserta ujian dapat segera mengetahui capaian nilai (skor) yang diperoleh
mudah menggunakannya.
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa pada tahun 2012. Tujuan dari penelitian Leny
Pandeglang. Teori yang dipakai untuk meneliti permasalahan yang ada dalam
prosedur, petugas. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu metode
36
yang diambil oleh peneliti yaitu Leny Ariany bahwa belum maksimal.
Assisted Test (CAT) Dalam Seleksi PNS di Badan Kepegawaian Negara. Artinya
Assisted Test (CAT) dalam Seleksi Pegawai Negeri Sipil Berbasis Kompetensi di
Badan Kepegawaian Negara oleh Siti Hardiyanthi pada tahun 2011 yang
Penelitian tersebut menggunakan teori tentang karakteristik dari sistem seleksi yang
efektif oleh Charles E Bethell Fox. Penelitian tersebut juga menggunakan metode
penelitian ini adalah peneliti meneliti Penerapan Computer Assisted Test (CAT)
dalam Proses Seleksi CPNS dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara.
Computer Assisted Test (CAT) sendiri baru dibuka untuk umum tahun 2013,
sehingga penelitian ini merupakan penelitian yang baru pertama kali diadakan.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini juga merupakan teori Barry Chusing
Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil
merupakan metode seleksi baru yang digunakan dalam seleksi Calon Pegawai
untuk membentuk aparatur Negara yang berkualitas dengan sistem yang objektif,
38
transparan, akuntabel serta bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. Akan tetapi dalam
Computer Assisted Test (CAT) bagi seleksi Pegawai Negeri Sipil. Faktor
dalam proses seleksi; terbatasnya tim kerja atau personil untuk seleksi Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Nasional; tidak adanya Pranata Komputer di Pusat
ditemukan solusi yang efektif, peneliti menggunakan teori tujuan sistem informasi
oleh Chusing (1992: 329) yang diterjemahkan oleh Ruchyat Kosasih, yaitu:
Pertama, dilihat dari kegunaan sistem. Sistem harus menghasilkan informasi yang
tepat waktu dan relevan bagi pengambilan keputusan manajemen dan personil
operasi didalam organisasi. Kedua, dilihat dari sisi ekonomis. Semua bagian
sebesar biayanya. Ketiga, dilihat dari sisi keandalan. Output sistem harus memiliki
tingkat ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus memapu beroperasi secara
efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir (absen) atau pada saat
komponen mesin tidak beroperasi secara temporer. Keempat, dilihat dari sisi
ramah dan efisien kepada para langganan pada saat berhubungan dengan langganan
perusahaan. Kelima, dilihat dari sisi kapasitas sistem. Sistem harus mempunyai
sistem. Sistem harus cukup sederhana, sehingga struktur dan operasinya dapat
dengan mudah dimengerti dan prosedurnya gampang diikuti. Ketujuh, dilihat dari
bagaimana Penerapan Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi Calon
Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara Tahun
Masalah:
1. Ketersediaan jumlah komputer yang kurang
2. Ketersediaan jumlah tenaga kerja yang
kurang
3. Tidak adanya jabatan pranata komputer
Gambar 2.2
dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan
Kepegawaian Negara Tahun 2013 sudah berhasil, namun masih terdapat beberapa
kendala.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mencapai tujuan
dari penelitian mengenai Penerapan Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses
Seleksi Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara
apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini, peneliti
terlibat dalam situasi dan setting fenomena yang diteliti. Peneliti diharapkan selalu
memusatkan perhatian pada kenyataan atau kejadian dalam konteks yang diteliti.
Setiap kejadian merupakan sesuatu yang unik, berbeda dengan yang lain karena
42
43
Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar
Umum di Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013. Penelitian ini berfokus pada
penelitian ini agar tidak meluas sehingga tidak membingungkan dan lebih tepat
sasaran.
manusia.
Pegawai Negeri Sipil secara nasional masih baru dimulai sejak tahun 2013,
Administrasi Negara.
dalam Proses Seleksi Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan
mengungkapkan fakta-fakta lapangan dan tidak ada alat paling elastis dan tepat
untuk mengungkapkan data kualitatif kecuali peneliti itu sendiri (Satori dan
Tabel 3.1
Instrumen Penelitian
Variabel Dimensi Deskripsi
Kegunaan Sistem harus menghasilkan
informasi yang tepat waktu
dan relevan bagi pengambilan
keputusan manajemen dan
personil operasi didalam
organisasi
45
holistik atau mekanistik, melainkan istilah informan. Informan dalam penelitian ini
Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu
tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga
2009:218). Berikut adalah informan penelitian yang dibuat dalam tabel 3.2
Tabel 3.2
Informan Penelitian
No Kode Nama JK Usia Jabatan Instansi Keterangann
Informan
1 I1 Dra. Heri Susilowati, P 50 Kepala Bidang BKN Key Informan
MM Fasilitasi
Penyelenggara
an Seleksi
2 I2 Drs. Porman L 51 Kepala Sub BKN Key Informan
Simatupang Bidang
Standarisasi
dan Prosedur
Rekrutmen
3 I3 Sose Reinaldo, S.Kom L 28 Pengelola BKN Key Informan
Bank Soal
4 I4 Adi Pamulyo, S.Kom L 40 Pengelola BKN Key Informan
Bank Soal
5 I5 Dewi Sartika, S.Kom P 37 Pengelola BKN Key Informan
Bank Soal
6 I6 Novi Rinawati, SS P 32 Pengelola BKN Key Informan
Bank Soal
7 I7 Osi Isna Isabela P 25 CPNS BKN Secondary
Informan
8 I8 Dwi Pratiwi P 28 CPNS BKN Secondary
Informan
47
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:
dasar hukum, artikel, jurnal dan dokumen lainnya yang relevan dengan
yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan. Metode ini hanya
mengambil data yang sudah ada seperti indeks prestasi, jumlah anak,
dokumen.
pengumpulan data. Terdapat tiga kegiatan analisis data yang dikemukakan oleh
1. Reduksi Data
ini peneliti benar-benar mencari data yang benar-benar valid. Ketika peneliti
2. Penyajian Data
Bentuk penyajian dapat berupa teks naratif, matriks, grafik, jaringan, dan
data yang telah terbentuk, dan proposisi yang telah dirumuskan. Langkah
antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan
oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang berbeda antar data
yang dilaporkan peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek
penelitian.
triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari
a. Triangulasi Sumber
dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di
b. Triangulasi Teknik
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Data yang diperoleh
adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai apa yang
Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian
Negara Tahun 2013, dapat dilihat dalam tabel 3.3 berikut ini.
52
Tabel 3.3
Jadwal Penelitian
Waktu Pelaksanaan
No Nama Kegaiatan 2013 2014
Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des
1 Pengajuan Judul Skripsi
2 Perizinan Observasi
3 Observasi Awal
4 Penyusunan Proposal Skripsi
5 Penyerahan Proposal Skripsi
6 Seminar Proposal Skripsi
Penyusunan Hasil dan
7
Reduksi Data Penelitian
8 Analisis Data Penelitian
9 Penyerahan Skripsi
10 Sidang Skripsi
BAB IV
HASIL PENELITIAN
saat pembinaan kepegawaian dipecah menjadi dua, yaitu: Pegawai Negeri Sipil
yang berada di Pemerintahan Republik Indonesia dan Pegawai Negeri Sipil yang
pembinaannya berada pada dua lembaga, yaitu Kantor Urusan Pegawai (KUP)
(DAPZ) yang lebih dikenal dengan DUUP (Djawatan Umum Urusan Pegawai)
Pemerintah No. 11 Tahun 1948 pada tanggal 30 Mei, berkedudukan di Ibu Kota
dipimpin oleh seorang yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul
Perdana Menteri. Pada masa awal, Kantor Urusan Kepegawain Negeri dipimpin
oleh seorang kepala yang bernama Raden Pandji Soeroso. Tugas pokok Kantor
53
54
kepegawaian dijalankan dengan tepat. Selain di Yogyakarta, pada tahun yang sama
di Makassar.
Dienst Voor Algemene Personele Zaken (DVAPZ) yang lebih dikenal dengan
Jenderal Hindia Belanda No. 13 tahun 1948 tanggal 9 Juni 1948 dan dikepalai oleh
ini menangani urusan kepegawaian yang diduduki oleh pemerintah Hindia Belanda.
Indonesia dan kembalinya Ibu Kota ke Jakarta dibentuklah Kantor Urusan Pegawai
Pegawai di Jakarta. Sejak saat itu semua urusan pegawai di seluruh Indonesia baik
yang berasal dari Republik Indonesia maupun yang berasal dari Hindia Belanda
ditangani oleh Kantor Urusan Pegawai Negeri di Jakarta. Meskipun Kantor Urusan
unit kerja yang berkedudukan di daerah, yaitu bagian Tata Usaha Kepegawaian
(Biro TUK) di Yogyakarta dan Bagian Pensiun dan Tunjangan (Biro P&T) di
Bandung.
55
kembali kedudukan, tugas pokok dan fungsi organisasi Kantor Urusan Pegawai
Negeri. Untuk itu maka Kantor Urusan Pegawai Negeri yang merupakan institusi
1972.
No. 32 Tahun 1972 dirasakan tidak sesuai lagi dengan organisasi. Maka untuk
143 Tahun 1998 dan terakhir dengan Keputusan Presiden No. 95 Tahun 1999 dan
Kepegawaian Negara.
kedepan mengarah pada perspektif, maka dipandang perlu untuk menjabarkan lebih
Negara
pejabat negara.
Kepegawaian Negara.
kepegawaian.
tangga.
pelatihan struktural.
Dari gambar 4.1 diatas dapat diketahui bahwa Badan Kepegawaian Negara
dipimpin oleh seorang Kepala, yang dibantu oleh seorang Wakil Kepala, dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala. Selain itu terdapat Sekretariat Utama
1. Biro Perencanaan
2. Biro Keuangan
3. Biro Kepegawaian
4. Biro Umum
Terdapat pula empat deputi bidang yang saling berkoordinasi satu sama lain, dan
bertanggung jawab langsung kepada kepala dibantu oleh wakil kepala. Deputi
tersebut diantaranya:
direktorat, diantaranya:
diantaranya:
Selain dari deputi bidang, terdapat pusat-pusat di Badan Kepegawaian Negara, yang
diantaranya:
Sistem Computer Assisted Test dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil
dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013, data yang peneliti
dapatkan berupa kata-kata dan penjelasan melalui proses wawancara dan observasi.
Dalam penelitian ini kata-kata dan tindakan informan merupakan sumber data
utama dalam penelitian. Sumber data utama ini kemudian oleh peneliti dicatat
dalam catatan tertulis dan peneliti rekam menggunakan alat perekam handphone.
Selain data berupa kata-kata yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara
Dokumentasi tersebut berbagai macam bentuknya, mulai dari profil, draf peraturan
menteri, rincian keuangan, dan sebagainya yang terkait dengan penelitian ini.
Peneliti juga tidak lupa menggunakan dokumentasi berupa foto yang peneliti
berdasarkan teknik analisis data kualitatif data tersebut dianalisis selama penelitian
wawancara, observasi dan studi dokumentasi direduksi untuk dapat dicarikan tema
dan polanya, serta diberikan kode-kode pada aspek tertentu berdasarkan jawaban-
data). Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori atau sejenisnya. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data
yang sering digunakan yaitu dengan teks yang bersifat naratif. Dengan menyajikan
data, maka akan lebih memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,
Seperti yang telah peneliti kemukakan pada bab tiga, bahwa dalam penelitian
mengenai Penerapan Sistem Computer Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi
Calon Pegawai Negeri Sipil di Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013 ini, dalam
memiliki informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Infoman dalam penelitian
65
Sebagian besar informan dalam penelitian ini berasal dari Pusat Pengembangan
Sistem Rekrutmen Pegawai yang berjumlah enam orang. Selain itu terdapat
informan yang berasal dari pengguna CAT dalam seleksi di Badan Kepegawaian
Negara pada tahun 2013 sebanyak empat orang. Keseluruhan informan ini telah
Tabel 4.1
Informan Penelitian
No Kode Nama JK Usia Jabatan Instansi Keterangan
Informan n
1 I1 Dra. Heri Susilowati, P 50 Kepala Bidang BKN Key Informan
MM Fasilitasi
Penyelenggaraan
Seleksi
2 I2 Drs. Porman L 51 Kepala Sub BKN Key Informan
Simatupang Bidang
Standarisasi dan
Prosedur
Rekrutmen
3 I3 Sose Reinaldo, L 28 Pengelola Bank BKN Key Informan
S.Kom Soal
4 I4 Adi Pamulyo, S.Kom L 40 Pengelola Bank BKN Key Informan
Soal
5 I5 Dewi Sartika, S.Kom P 37 Pengelola Bank BKN Key Informan
Soal
6 I6 Novi Rinawati, SS P 32 Pengelola Bank BKN Key Informan
Soal
7 I7 Osi Isna Isabela P 25 CPNS BKN Secondary
Informan
8 I8 Dwi Pratiwi P 28 CPNS BKN Secondary
Informan
9 I9 Dedi Basuki L 29 CPNS BKN Secondary
Informan
66
Penerapan sistem CAT dalam penelitian ini, dapat dilihat berdasarkan beberapa
karakter atau tujuan dari sistem informasi yang dapat diidentifikasikan. Karakter
atau tujuan inilah yang digunakan peneliti untuk meneliti Penerapan Sistem
Computer Assisted Test (CAT) dalam Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari
diterjemahkan oleh Ruchyat Kosasih, beberapa karakter atau tujuan yang dapat
1. Kegunaan (usefulness)
Sistem harus menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan bagi
organisasi.
2. Ekonomis (Economic)
3. Keandalan (reliability)
Output sistem harus memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dan sistem itu
komponen manusia tidak hadir (absen) atau pada saat komponen mesin
Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik/ ramah dan efisien kepada
5. Kapasitas (capacity)
6. Kesederhanaan (simplicity)
7. Fleksibilitas (flexibility)
Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Badan Kepegawaian Negara
dapat diketahui sudah berhasil atau belum berdasarkan tujuh karakter atau tujuan
sistem informasi yang telah peneliti sebutkan. Urutan karakter atau tujuan sistem
waktu dan relevan bagi pengambilan keputusan manajemen dan personil operasi
didalam suatu organisasi. Artinya, suatu sistem informasi harus memiliki kegunaan
yang tepat bagi organisasi tersebut. Maka dalam penerapannya sistem Computer
Assisted Test (CAT) harus dipastikan memiliki kegunaan yang tepat untuk
seleksi CPNS dikarenakan berbagai permasalahan yang timbul dari sistem seleksi
LJK. Hal ini seperti yang disampaikan I5 bahwa awal mula dibentuknya CAT
dikarenakan sistem seleksi terdahulu yang memiliki banyak masalah dan tidak
Sistem CAT merupakan suatu metode seleksi yang saat ini cukup
mendapatkan apresiasi masyarakat. Pemerintah awalnya ingin mengubah
persepsi masyarakat terhadap seleksi CPNS terdahulu, melalui suatu
metode seleksi yang dapat dipercaya. Dahulu banyak isu yang tidak baik
berkembang terhadap seleksi menggunakan LJK. Sistem seleksi
69
wawancara diatas juga dapat diketahui bahwa sistem CAT tidak hanya digunakan
untuk Tes Kompetensi Dasar (TKD) dalam proses seleksi CPNS saja, namun juga
tes lain seperti Tes Kompetensi Kepegawaian, Tes Jabatan Struktural, Tes Analisis
Sejak awal diterapkannya CAT tahun 2009, tedapat beberapa macam tes
yang telah di fasilitasi Badan Kepegawaian Negara baik secara iternal (untuk
kalangan Badan Kepegawaian Negara) maupun eksternal (untuk instansi lain diluar
1. Internal
CPNS, Tes Kompetensi Kepegawaian, Tes TOEFL, dan UKP/ Ujian Dinas.
Kepegawaian Negara.
diadakan di Bappenas.
2. Eksternal
test.
dan HAM.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa sejak tahun 2009 Badan
instansi lain untuk mengadakan tes CPNS maupun non CPNS dengan CAT.
Penilaian dengan cara seperti ini membutuhkan waktu yang lama dan
3.Nilai tes atau hasil ujian peserta yang menggunakan CAT dapat dilihat saat
itu juga oleh peserta setelah peserta selesai menjawab soal. Ini membuat
dan nepotisme.
CAT dapat diketahui bahwa sistem ini merupakan jawaban atas permasalahan-
permasalahan yang kerap timbul dari sistem seleksi terdahulu menggunakan LJK.
Sistem ini dianggap tepat dan relevan dalam pengambilan keputusan manajemen
organisasi. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh I1, beliau menyatakan:
Penyelenggaraan Seleksi PPSR, dapat diketahui bahwa sistem CAT berguna untuk
dimiliki CAT inilah sistem ini menjadi relevan digunakan, khususnya untuk seleksi
CPNS. Serupa dengan I1, I2 juga menyatakan bahwa sistem CAT merupakan sistem
yang tepat digunakan untuk seleksi CPNS. Sistem CAT merupakan sistem yang
menyebabkan terisinya seluruh formasi pegawai yang dibutuhkan. Berikut tabel 4.2
2013.
75
Tabel 4.2
Formasi Jabatan yang Dibutuhkan Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013
Pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa pada tahun 2013 Badan Kepegawaian Negara
Negara melaksanakan rekrutmen dan seleksi bagi pelamar umum. Tercatat terdapat
1747 orang yang melamar jabatan tersebut. Setiap pelamar yang telah mendaftar
mengikuti tahapan tes seperti Tes Kompetensi Dasar (TKD), Tes Kompetensi
Bidang (TKB) dan wawancara untuk dapat lolos menjadi CPNS. Untuk menyaring
seluruh pelamar melalui TKD dan TKB inilah Badan Kepegawaian Negara
CAT yang digunakan untuk seleksi TKD di Badan Kepegawaian Negara tahun
2013 telah meloloskan 149 orang peserta. Seluruh peserta yang lolos ini telah
memenuhi passing grade atau ambang batas nilai yang telah ditetapkan oleh
RB). Berikut tabel 4.3 mengenai jumlah peserta yang lolos TKD di Badan
Tabel 4.3
Jumlah Peserta Lolos TKD Badan Kepegawaian Negara tahun 2013
Peserta yang telah lolos TKD pada tahun 2013 mengikuti ujian selanjutnya,
yaitu TKB dengan menggunakan metode ujian yang sama yaitu CAT. Dari 149
peserta yang lolos TKD, tercatat hanya 139 peserta yang mengikuti TKB. Pada
akhirnya dari 139 orang peserta yang telah mengikuti TKB, Badan Kepegawaian
Berikut adalah daftar nama peserta yang lolos TKB Badan Kepegawaian Negara
Tabel 4.4
Daftar Nama Peserta Lolos TKB Badan Kepegawaian Negara Tahun 2013
Nilai
No No Peserta Nama Formasi
Tes
1 40113509147 Rani Adhita NS Analisis Kebijakan 75,06
2 40113512534 Abdul Muiz Fauzi Analisis Kebijakan 72,63
3 40112201476 Wening Prasetiyo Arsiparis 70,75
4 40112202916 Juvenly CS Arsiparis 69,09
5 40112204152 Sulpicius S Arsiparis 68,61
6 40112205476 Nur Laila Arsiparis 67,47
7 40113501867 Osi Isna Sabela Assesor (S1) 81,64
8 40113502872 Zahrina Amalia Assesor (S1) 80,44
9 40113501769 Ridian Khazanah Assesor (S1) 80,00
10 40113511449 Dwi Ajeng S Assesor (S1) 79,49
11 40113508774 Yuliza Hairunnisa Assesor (S1) 79,33
12 40113500098 Dwi Agustina ZN Assesor (S1) 78,08
13 40113506649 Layyina Humaira Assesor (S2) 76,20
14 40113500534 Fatdina Assesor (S2) 74,83
15 40112200045 Vina Andriyani Auditor 68,08
16 40112200649 Rahayu Sundari Auditor 67,38
17 40112201307 Akhmar Bayhaqi Auditor 66,98
18 40112203592 Vivi Senthia Auditor 66,42
19 40112207432 Esra Yepasa Auditor 65,94
20 40112206996 Citra Ramadhani Auditor 63,65
21 40112206027 Nurlinda Sari Auditor 63,36
22 40113513005 Tantyo Prabowo Auditor Kepegawaian 72,20
23 40113507236 Devina Puspita Sari Auditor Kepegawaian 71,65
24 40113508427 Andri Rico Manurung Auditor Kepegawaian 70,66
25 40113504703 Yudi Bastiano Auditor Kepegawaian 68,87
26 40113507636 Andi Arfanudin Auditor Kepegawaian 68,33
Santri Panca Nurul
27
40113502365 Almi Auditor Kepegawaian 67,04
28 40113513165 Rahadian Rahmad Auditor Kepegawaian 67,02
30 40113510907 Agus Supriyanto Auditor Kepegawaian 66,90
31 40113505805 Silvia Suryadarma Auditor Kepegawaian 66,53
32 40112207903 Zumrotul Arinta Rifqi Operator Komputer 68,31
78
Dari rangkaian proses seleksi CPNS dari pelamar umum tahun 2013 menggunakan
Peserta yang lolos seleksi melalui sistem CAT merupakan peserta yang
menempatkan orang-orang yang tepat dibidangnya (the right man on the right
Orang-orang yang terpilih adalah orang yang tepat. Mereka telah melalui proses
seleksi yang ketat dengan adanya CAT. Soal-soal TKD misalnya, mengukur baik
intelegensia peserta maupun wawasan kebangsaan peserta. Begitu juga dengan
TKB. Soal-soal yang diberikan dalam TKB mengukur sejauhmana penguasaan
peserta tes terhadap formasi yang ditujunya. Soal-soal itu yang menyaring peserta
mana yang berkualitas dan tidak. (Wawancara/ 15 Desember 2014/ pukul 09.35/
di ruang PPSR).
Dari berbagai pernyataan informan penelitian tentang kegunaan CAT dalam
seleksi CPNS, dan berbagai data seleksi yang telah peneliti jabarkan, menunjukkan
sistem CAT merupakan sistem yang relevan digunakan dalam seleksi CPNS.
Sistem CAT telah menghasilkan CPNS yang sesuai dengan kriteria Badan
Dengan adanya kapasitas yang memadai, sistem dapat berjalan dengan baik tanpa
Kapasitas sistem CAT sendiri dapat dilihat dari berbagai hal seperti sarana
prasarana dan tenaga pelaksana. Badan Kepegawaian Negara sendiri telah memiliki
sebuah laboratorium khusus CAT yang berada di lantai 1 dan 2. Laboratorium ini
1. Ruang registrasi peserta ujian yang dilengkapi dengan ruang tunggu peserta
yang terletak di lantai 1. Pada ruangan ini terdapat 200 loker yang digunakan
2. Ruang tes yang digunakan untuk tes peserta. Dalam ruangan ini terdapat
mouse dan keyboard yang dipergunakan untuk ujian. Terdapat pula satu
pengawas. Dalam ruangan ini juga terdapat satu buah proyektor yang
pelaksanaan tes di ruang tes. Ruangan ini berbatasan langsung dengan ruang
tes dan hanya dipisahkan oleh two way mirror (kaca dua arah). Setiap orang
Dalam ruangan ini juga terdapat 2 buah TV LCD yang salah satunya
untuk menampilkan nilai peserta tes secara real time berdasarkan ranking.
Tiap peserta juga dapat mengecek skor dan rankingnya di ruangan ini jika
tidak.
81
4. Ruang administrasi CAT. Ruangan ini hanya dapat dimasuki oleh tenaga
Dalam ruangan ini juga terdapat beberapa buah komputer yang digunakan
oleh operator untuk mengatur dan memantau jalannya aplikasi serta printer
server. Dalam ruangan ini terdapat server beserta raknya yang digunakan
untuk tes di lantai enam yang berkapasitas lima puluh komputer. Namun pada tahun
2014 ruangan ini tidak digunakan. Hal ini disebabkan lift yang digunakan untuk tes
ke lantai enam kerap macet. Hal ini seperti yang disampaikan I6, beliau mengatakan:
ruangan untuk melaksanakan tes di Badan Kepegawaian Negara, yaitu pada lantai
Pada tahun 2014 ruangan di lantai enam sudah tidak digunakan karena lift di Badan
Kepegawaian Negara yang mengangkut ke lantai enam kerap tersendat. Saat ini,
2013 yang berjumlah 1714 orang pelamar dan pelamar dari berbagai instansi yang
tes di Badan Kepegawaian Negara dengan total 42.404, jumlah komputer yang ada
di Badan Kepegawaian Negara masih kurang memadai. Hal ini berdampak pada
kepadatan jadwal seleksi di Badan Kepegawaian Negara. Dalam satu hari saja
terdapat lima sesi tes yang dimulai sejak pukul 08.00 pagi hingga 18.00 malam.
Jadwal seleksi yang bertempat di Badan Kepegawaian Negara dapat dilihat pada
Jadwal tersebut menunjukkan bahwa hampir setiap hari sejak awal Oktober
pelaksanaan tes terakhir selama tiga hari, dan tiap harinya terdapat lima sesi tes.
Kurang memadai nya komputer yang berakibat pada kepadatan jadwal disebabkan
karena anggaran yang terbatas. Hal ini sesuai dengan pernyataan I5. Beliau
menyatakan:
jadwal pelaksanaan tes menjadi padat, dan panjangnya antrian pelaksanaan tes.
jumlah komputer tergantung kepada besar kecilnya seleksi yang diadakan. Jika
saja sudah memadai. Namun jika komputer digunakan untuk seleksi nasional tidak
Negara saja pada tahun 2013 sebanyak 16 instansi/ kementerian. Hal ini tentu
84
Informan lain yaitu I6 menyatakan hal yang berbeda dengan informan lain.
Beliau menyatakan bahwa lamanya jadwal, banyaknya sesi dan panjangnya antrian
(Menpan-RB) yang telat menyetujui formasi di tiap instansi. Berikut pernyataan I6:
yang terlambat juga merupakan salah satu penyebab antrian yang panjang dalam
tahun 2013. Ini dapat diartikan pula Menpan belum mempersiapkan seleksi nasional
pada tahun 2013 dengan baik, sehingga instansi yang memfasilitasi pelaksanaan
Dari pernyataan informan I2, I5, dan I6 diatas, dapat diketahui bahwa
memadainya komputer begitu terasa saat seleksi CPNS dilakukan secara bersamaan
seleksi instansi padat dan antriannya panjang. Namun padat dan panjangnya antrian
85
tidak hanya dikarenakan kurang memadainya komputer saja, tapi juga telatnya
Untuk menunjang jalannya aplikasi CAT sehingga dapat digunakan oleh peserta
spesifikasi. Hal ini diketahui dari salah seorang peserta tes CPNS Badan
Kepegawaian Negara pada tahun 2013 yang mengaku menemukan masih adanya
komputer yang berbentuk tabung. Hal ini sesuai dengan pernyataan I7 selaku
pengguna CAT saat tes di Badan Kepegawaian Negara tahun 2013. Beliau
menyatakan: saya liat masih ada komputer yang berbentuk tabung. Jumlahnya
Inka).
Negara. Komputer ini tidak memenuhi spesifikasi monitor paling rendah 1600x900
pixel. Namun I6 membantah bahwa terdapat komputer yang tidak sesuai spesifikasi.
BKN sesuai dengan spesifikasi yang di bentuk pada tahun 2013 tersebut.
peserta tes yaitu I7, mengikuti seleksi sebelum akhir tahun 2013 di Badan
Kepegawian Negara. Sejak akhir tahun 2013 banyak komputer yang telah
mengalami pembaharuan.
Selain dari komputer, sarana penting lain dalam pelaksanaan CAT adalah
server. Badan Kepegawaian Negara memiliki server yang berjumlah kurang lebih
delapan buah, yang tersimpan dalam rak server. Server yang digunakan saat tes
berlangsung hanya berjumlah satu buah. Sebelum sistem CAT digunakan secara
dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Uji coba tersebut
terkait seberapa banyak komputer atau user yang dapat mengoperasikan CAT
dalam satu periode. Hasilnya, dalam satu periode sistem ini dapat dioperasikan oleh
130 komputer atau user. Namun Badan Kepegawaian Negara mengaku secara
internal pernah mencoba sistem ini hingga 200 komputer atau user dan tidak terjadi
masalah atau server down. Hal ini seperti yang disampaikan I3, beliau mengatakan:
tersebut diantaranya:
untuk seleksi CPNS tahun 2013, Badan Kepegawaian Negara membentuk tim kerja
khusus yang dibagi menjadi beberapa sub tim dan memiliki tugas khusus. Tim kerja
tersebut telah dipaparkan di bab sebelumnya pada tabel 1.2. Tabel tersebut
menunjukkan terdapat 28 orang anggota tim dan 93 orang anggota sub tim kerja
untuk seleksi CPNS di Badan Kepegawaian Negara. Seluruh anggota tim dan
subtim ini dibagi lagi menjadi tim kecil yang berjumlah 22 tim. Dipecahnya tim
instansi lain.
Tim dan sub tim ini tidak hanya berasal dari Pusat Pengembangan Sistem
Rekrutmen saja, namun juga diperbantukan dari berbagai biro lain di Badan
88
tidak memadai untuk mengelola sistem CAT saat seleksi baik di Badan
Kepegawaian Negara maupun instansi lain yang meminta untuk difasilitasi. Kurang
Tenaga kerja untuk mengelola sistem CAT masih kurang. Ini disebabkan
formasi yang diusulkan BKN belum disetujui oleh Menpan. Semua
tergantung dari Menpan. Namun solusi kita dengan memakai unit dalam
BKN. (Wawancara/ 17 Juni 2014/ pukul 11.58/ di ruang PPSR).
Infoman lain mengatakan kurang memadainya tenaga pelaksana dikarenakan
kegunaan sistem CAT yang telah berubah dari untuk mengadakan seleksi secara
dapat menyelenggarakan seleksi sendiri, namun harus dibantu unit lain di Badan
Kepegawaian Negara. Formasi jabatan yang belum disetujui oleh Menpan juga
Negara memiliki tugas masing-masing yang telah diatur dalam Keputusan Kepala
Badan Kepegawaian Negara nomor 210/Kep/2013. Tugas-tugas tim dan sub tim
tersebut diantaranya:
Assisted Test.
secara teknis kepada sub tim-sub tim yang dibentuk dalam rangka
Assisted Test.
Assisted Test.
Assisted Test.
Computer Assisted Test pada server, menjadi penguji (dari pembuatan detil
ujian hingga pencetakan laporan hasil ujian) terhadap server yang telah
penghapusan database ujian dan aplikasi yang telah diinstal pada server
beserta sarana dan prasarana ujian (klien komputer, proyektor, genset dan
klient komputer (PC Client) yang akan digunakan untuk ujian, memberikan
pengguna Computer Assisted Test terkait dengan jadwal sesi peserta dan
10. Sub Tim Monitoring Server mempunyai tugas melakukan pendataan server
yang akan digunakan, menyerahkan server kepada Sub Tim Aplikasi untuk
91
11. Sub Tim Soal Ujian mempunyai tugas melakukan pengecekan terhadap
soal-soal yang akan digunakan dalam ujian, menentukan skema soal Tes
untuk kegiatan ini dan memberikan informasi kepada peserta terkait soal
12. Sub Tim Pelaksana mempunyai tugas mengoperasikan ujian di lokasi yang
(technical support) kepada Sub Tim Aplikasi dalam hal instalasi server,
dengan tim pusat jika terjadi gangguan pada server yang tidak dapat
ditangani sendiri dan atau terdapat pertanyaan dari peserta terkait dengan
soal, membuat berita acara pelaksanaan ujian, melakukan back up, hasil
ujian di lokasi tes dan mencetak laporan hasil ujian untuk diserahkan kepada
Panitia Seleksi Nasional Pengadaan CPNS tahun 2013 melalui Sub Tim
Sekretariat.
92
13. Sub Tim Pengawas Ujian mempunyai tugas memberikan bantuan teknis
komputer dalam posisi siap ujian agar tetap kondusif, menyiapkan komputer
dalam posisi siap ujian pada setiap jeda antar sesi dan membuat berita acara
210/Kep/2013 dapat diketahui bahwa setiap tim tenaga pelaksana sistem CAT
berkoordinasi satu sama lain, dan telah diberi pengarahan terlebih dahulu sebelum
seleksi berlangsung. Tidak mungkin sistem seleksi CAT dapat berjalan dengan baik
Rekrutmen, namun tidak terdapat jabatan pranata komputer secara khusus yang
menangani sistem ini. Operator yang mengoperasikan aplikasi CAT ini berasal dari
pegawai yang berlatar belakang Sarjana Komputer, namun memiliki jabatan seperti
Bank Soal. Ini menimbulkan kesulitan tersendiri, karena tidak semua pegawai yang
yang mengerti cara mengoperasikan aplikasi CAT harus memberikan pelatihan atau
transfer pengetahuan kepada pegawai lain yang masih awam. Maka waktu yang
dibutuhkan menjadi lebih lama dalam mengelola sistem ini. Hal ini seperti yang
operator sistem CAT berasal dari Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen. Beliau
operator aplikasi sistem CAT berasal dari pegawai Pusat Pengembangan Sistem
aplikasi ini. Untuk itu tiap pegawai diberi pelatihan terlebih dahulu. Namun
pelatihan yang diberikan kepada pegawai pada akhirnya menyita waktu yang cukup
lama.
mengenai anggota sub tim aplikasi yang berasal dari Pusat Pengembangan Sistem
Rekrutmen.
94
Tabel 4.5
Sub Tim Aplikasi dari Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen
No Nama Jabatan Unit Kerja Posisi
1 Yudhantoro Bayu. W, S. Kepala Pusat Koordinator
Kom, M.MSi Bidang Pengembangan
197306231999021001 Pengelolaan Sistem
Teknologi Rekrutmen
Informasi
2 Sose Reinaldo, S. Kom Pengelola Pusat Anggota
198606192010121001 Bank Soal Pengembangan
Sistem
Rekrutmen
3 Adi Pamulyo, S.Kom Pengelola Pusat Anggota
197403262008121001 Bank Soal Pengembangan
Sistem
Rekrutmen
4 Reza Hendrawan, SH Pengelola Pusat Anggota
198501292008121002 Bank Soal Pengembangan
Sistem
Rekrutmen
Sumber: Diolah oleh Peneliti, (2013)
Dari tabel 4.5 tersebut dapat diketahui terdapat empat orang sub tim aplikasi yang
berasal dari Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen. Keempat orang ini memiliki
latar belakang jabatan yang berbeda dan latar belakang pendidikan yang berbeda.
Keempat orang ini tidak serta merta dapat mengoperasikan aplikasi CAT. Mereka
sehubungan dengan kapasitas sistem CAT, maka sesungguhnya sistem ini memiliki
kapasitas yang kurang memadai. Kurang memadainya kapasitas sistem dapat dilihat
dari jumlah komputer yang terbatas, dan jumlah tenaga pelaksana yang terbatas.
tenaga pelaksana dikarenakan formasi yang memang belum disetujui oleh Menpan.
95
Terlebih lagi dalam pelaksanaannya, operator sistem ini bukan berasal dari jabatan
khusus seperti Pranata Komputer, namun berasal dari pegawai yang berlatar
mengetahui apakah sistem CAT ekonomis atau tidak dengan meninjau pada
menggunakan CAT, dan manfaat yang didapatkan dari penerapan sistem ini.
Badan Kepegawaian Negara berasal dari dana APBN (Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara). Berikut hasil wawancara dengan Drs. Heri Susilowati, Kepala
diketahui bahwa untuk melaksanakan sistem CAT diperlukan sarana dan prasana
ini dianggarkan dari APBN. Untuk biaya pengadaan seratus buah komputer dan
96
laboratorium khusus CAT sendiri, Drs. Heri Susilowati memperkirakan dana yang
tidak, peneliti membandingkan antara biaya pengadaan CPNS tahun 2008 saat
masih menggunakan LJK (Lembar Jawaban Kerja), dengan biaya pengadaan CPNS
tahun 2014 saat sudah menerapkan CAT untuk seleksi nasional. Data yang peneliti
Negara tahun 2008, dan Petunjuk Operasional Kerja (POK) Badan Kepegawaian
Kepegawaian Negara, total biaya pelaksanaan seleksi CPNS tahun 2008 sebesar
Negara. Berikut rincian yang dijelaskan dalam tabel 4.6 dan tabel 4.7.
97
Tabel 4.6
Rincian Biaya Pelaksanaan CPNS Badan Kepegawaian Negara Tahun 2008
No Keterangan Harga Satuan Jumlah Total
1 Sewa Gedung Rp5,000,000 1 Rp5,000,000
2 Sewa Kursi Rp1,000 1500 Rp1,500,000
3 Pengadaan Soal Rp100,000,000 2 Rp200,000,000
4 Penggandaan Soal Rp6,000 1500 Rp9,000,000
5 Transport Penggandaan Soal - - Rp1,000,000
Belanja Uang Honor yang terkait dengan
6
output kegiatan
Pengarah Rp750,000 14 Rp10,500,000
Ketua Rp500,000 2 Rp1,000,000
Wakil Ketua Rp400,000 2 Rp800,000
Sekretaris Rp300,000 2 Rp600,000
7 Sekretariat Tim
Tim 1 (Penerima Berkas Lamaran)
Ketua Rp350,000 1 Rp350,000
Anggota Rp250,000 30 Rp7,500,000
Tim 2 (Seleksi Administrasi/ Pemberian
8 Nomor Ujian)
Ketua Rp350,000 1 Rp350,000
Anggota Rp250,000 12 Rp3,000,000
9 Tim 3 (Pelaksana Ujian/ Pengawas)
Penanggungjawab Rp400,000 1 Rp400,000
Ketua Rp350,000 1 Rp350,000
Anggota Rp350,000 60 Rp21,000,000
10 Tim 4 (Penyiapan dan Keamanan)
Ketua Rp350,000 1 Rp350,000
Anggota Rp250,000 25 Rp6,250,000
11 Tim 5 (Pemantauan)
Ketua Rp350,000 1 Rp350,000
Anggota Rp250,000 8 Rp2,000,000
12 Tim 6 (Pengelola Hasil Ujian)
Ketua Rp350,000 1 Rp350,000
Sekretaris Rp300,000 1 Rp300,000
Anggota Rp250,000 5 Rp1,250,000
13 Tim 7 (Ujian Lisan/ wawancara)
Ketua Rp350,000 1 Rp350,000
Anggota Rp250,000 8 Rp2,000,000
Tim 8 (Honor Pembuatan Materi/ Soal
14 Ujian)
Ketua Rp350,000 1 Rp350,000
Anggota Rp250,000 9 Rp2,250,000
Pengadaan Lembar Jawaban Komputer
15 (LJK) Rp5,000 2400 Rp12,000,000
16 Pengolahan LJK - - Rp4,000,000
17 Pengamanan dari Kepolisian Setempat Rp2,000,000
18 Jamuan Pengawas Rp20,000 100 Rp2,000,000
Total Rp298,150,000
Sumber: DIPA Anggaran BKN, (2014)
98
Tabel 4.7
Petunjuk Operasional Kegiatan TA 2014
Alokasi : 3.554.379.000
No Volume Jumlah Biaya
Program Penyelenggaraan Manajemen Kepegawaian 3.554.379.000
Perumusan Kebijakan di Bidang Rekrutmen dan Kinerja
Pegawai 3.554.379.000
1 Dokumen Pengelolaan Kegiatan 14 Dok 61.160.000
Penyusunan Dokumen dan Pengelolaan Kegiatan 61.160.000
2 Dokumen Rumusan Kebijakan Rekrutmen dan Seleksi 1 Dok 229.385.000
Aplikasi Sistem Rekrutmen dan Seleksi CPNS/ PNS dengan
3 CAT system Bar Skala Nasional 2 Aplikasi 1.509.404.000
Pengembangan Sistem Rekrutmen dan Seleksi dengan CAT
system Bar Skala Nasional 1.252.500.000
Pembinaan Pengelolaan Management CAT 81.904.000
Pengembangan Sarana CAT di Pusat 175.000.000
4 Soal Rekrutmen dan Seleksi CPNS/PNS Skala Nasional 10000 Soal 1.214.180.000
Monitoring dan Evaluasi CAT 144.589.000
Penyusunan Soal 72.000.000
Pengembangan Soal 349.768.000
Workshop Pengayaan Soal dengan Perguruan Tinggi 147.344.000
Workshop Peningkatan Kompetensi SDM Pengelola Bank Soal 155.983.000
Workshop Peningkatan SDM Bidang Informasi Teknologi (IT) 67.000.000
Validasi Soal TKD 224.466.600
Workshop Penyusunan Soal TKD 62.230.000
5 Instansi Pemerintah yang difasilitasi CAT system 20 Instansi 515.430.000
Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Tes dengan Instansi Pusat
dan Daerah 515.430.000
12 Bulan
6 Layanan Perkantoran Layanan 24.840.000
Sumber: POK BKN, (2014)
Dari tabel 4.6 dan tabel 4.7 diatas, dapat diketahui bahwa biaya pelaksanaan
seleksi CPNS tahun 2014 dengan menggunakan CAT jauh lebih besar
dibandingkan biaya pelaksanaan seleksi CPNS tahun 2008 saat masih manual
tahun 2014 tidak hanya diperuntukkan bagi seleksi di Badan Kepegawaian Negara
99
saja, tapi juga untuk instansi lain yang meminta difasilitasi menggunakan CAT.
menggunakan LJK dengan CAT dapat dilihat dalam tabel 4.8 yang berisi
Tabel 4.8
Biaya Pelaksanan Rekrutmen dan Seleksi CPNS Tahun 2008 dan 2014
untuk tempat tes peserta dengan total biaya Rp. 6.500.000,-. Namun saat
seleksi CPNS, namun juga tes jabatan struktural, ujian dinas dan lain
sebagainya.
Negara pada saat seleksi sudah menggunakan CAT, lebih kepada biaya
aplikasi sistem CAT. Biaya aplikasi sistem CAT rutin dikeluarkan Badan
sebesar Rp. 1.509.404.000,-. Biaya ini jauh lebih mahal dari biaya
pengadaan kertas untuk seleksi manual. Namun aplikasi CAT tidak hanya
menggunakan CAT. Selain itu aplikasi CAT tidak hanya dapat digunakan
untuk tes CPNS, namun juga tes jabatan struktural, ujian dinas, dan tes
lainnya.
ribu soal. Soal ini jauh lebih banyak daripada soal yang diadakan untuk
soal dan SDM bidang teknologi informasi (IT), sampai akhirnya soal ini
termuat dalam aplikasi CAT. Soal yang didapat dari proses panjang ini
hasil ujian tersimpan sebagai database, bukan kertas biasa sehingga tidak
instansi pusat dan daerah. Setelah menggunakan CAT yaitu pada tahun
CAT dan fasilitas fisik yang memang dibutuhkan oleh instansi yang
LJK, Badan Kepegawaian Negara membuat pos biaya tim dan jamuan
sebesar Rp. 24.840.000,-. Sebaliknya pada tahun 2008 tidak terdapat biaya
Meskipun biaya CAT terbilang mahal, namun manfaat yang didapatkan dari
sistem ini sangat besar. I5 menyatakan bahwa biaya yang di keluarkan untuk sistem
Menurut saya manfaat sistem ini sangat luar biasa. Mungkin manfaat nya
bukan untuk Badan Kepegawaian Negara saja tapi juga seluruh
masyarakat. Sebagai tenaga pelaksana kami melayani masyarakat. Kami
memberikan sistem yang terbaik kepada masyarakat. Terutama dengan
sistem ini KKN dapat dihilangkan. Menurut masyarakat sistem ini
transparan, lebih efisien, lebih cepat, lebih akurat. jika kita mendapatkan
manfaat yang luar biasa dari sebuah sistem, sebenarnya sebanding dengan
biaya yang dikeluarkan. Bahkan manfaat ini lebih besar dari biaya yang
dikeluarkan. Pada akhirnya kami telah mengangkat perekrutan pns ini
sedikit demi sedikit menjadi lebih baik lagi. (Wawancara/ 17 Juni 2014/
pukul 12.56/ di ruang PPSR).
103
sistem CAT merupakan sistem yang ekonomis. CAT memiliki beberapa manfaat
diantaranya menghilangkan praktek KKN yang ada dari sistem seleksi terdahulu
menggunakan LJK. Sistem ini juga dinilai sistem yang akurat, cepat, dan efisien,
sehingga biaya yang mahal dari pengadaan sistem ini sesuai dengan hasil yang
Selain dari manfaatnya yang luar biasa untuk mencegah terjadinya KKN,
menurut I1 sistem ini merupakan asset yang berharga. Berikut pernyataan I1:
Sistem ini digunakan untuk jangka panjang. Sistem ini merupakan asset
yang diperuntukkan untuk jangka panjang, tidak hanya tahun ini saja. Dari
sisi ekonomis, sistem ini lebih ekonomis. Biaya yang dikeluarkan di awal
memang mahal, namun karena ini digunakan untuk jangka panjang menjadi
lebih murah dan efisien. (Wawancara/ 17 Juni 2014/ pukul 11.28/ di ruang
PPSR).
Berdasarkan pernyataan I1 tersebut dapat diketahui, jika sistem ini
digunakan tidak hanya sekali maka sistem ini menjadi ekonomis. Namun jika
sistem ini digunakan hanya sekali, sistem ini menjadi sangat mahal. Untuk itu
sistem ini dipersiapkan tidak hanya untuk jangka pendek, namun juga untuk jangka
panjang.
dilihat pada tabel 4.9 mengenai Kelebihan dan Kelemahan Sistem CAT dan LJK
berikut.
104
Tabel 4.9
Kelebihan dan Kelemahan Sistem CAT dan LJK
Kelebihan Kelemahan
Aplikasi mudah dan cepat digunakan oleh
1 1 Biaya yang dikeluarkan mahal
peserta
Sistem CAT
Dari tabel 4.9 tersebut dapat diketahui meskipun biaya yang dikeluarkan
untuk sistem CAT mahal, namun sistem ini memiliki berbagai kelebihan,
kelemahan pada sistem LJK, diantaranya: rumit dan lambat digunakan, penilaian
yang tidak transparan dan membutuhkan waktu lama, dan tidak ramah lingkungan.
biaya pelaksanaan sistem CAT yang telah peneliti jabarkan, menunjukkan bahwa
sistem ini sistem yang ekonomis. Meskipun sistem CAT mengeluarkan biaya yang
lebih banyak daripada sistem seleksi menggunakan LJK, namun manfaat yang
105
didapatkan sistem ini jauh lebih besar daripada manfaat yang didapatkan dari sistem
dapat dengan mudah dimengerti dan prosedurnya mudah untuk diikuti. Sistem CAT
sebagai sebuah sistem yang digunakan untuk seleksi harus dibuat sesederhana
mungkin sehingga mudah untuk dimengerti, dan instruksi juga prosedurnya mudah
sistem ini oleh Badan Kepegawaian Negara, prosedur pendaftaran CPNS yang
dilakukan oleh pelamar, dan aplikasi yang digunakan oleh peserta tes.
1. Persiapan tes
Ada beberapa hal yang disiapkan oleh Badan Kepegawaian Negara sebelum
registrasi peserta tes, skema ujian, dan skema soal. Adapun soal-soal yang
diujikan dalam seleksi CPNS berasal dari Bank Soal yang dibentuk melalui
1. Badan Kepegawaian Negara membuat kisi-kisi soal sesuai dengan jenis tes
membuat kisi-kisi soal Tes Kompetensi Dasar (TKD) dan soal Tes
dengan cara cek silang antara Pengelola Bank Soal dengan pakar-pakar
6. Setelah soal di validasi, soal diuji coba dan di revisi kembali jika diperlukan.
7. Soal yang telah lolos uji coba dan telah direvisi dikumpulkan menjadi Bank
Soal.
108
2. Pelaksanaan Tes
peserta ujian yang hadir. Verifikasi data peserta ujian dilakukan untuk
Kepegawaian Negara.
3. Pasca Ujian
1. Pengolahan Hasil
server.
dilakukan oleh pelamar dari mulai pendaftaran sampai seleksi CPNS selesai.
menggunakan CAT selesai dirasa mudah. Hal ini seperti yang disampaikan I10,
beliau mengatakan:
dan cetak bukti pendaftaran peserta untuk digunakan dalam proses validasi
dokumen.
dokumen lamaran, sesuai dengan data peserta yang telah di entry di portal.
4. Pelamar meminta nomor peserta ujian CPNS kepada panitia seleksi instansi
5. Peserta mengikuti ujian Tes Kompetensi Dasar (TKD) pada waktu dan
6. Peserta melihat perolehan nilai Tes Kompetensi Dasar (TKD) secara resmi
kesederhanaan sistem ini juga dapat ditinjau dari pengoperasian sistem oleh peserta
tes. I2 menyatakan aplikasi ini telah diuji sebelum digunakan. Berikut pernyataanya:
Sistem ini telah diuji sebelum digunakan. Sistem ini juga telah didesain
semudah mungkin sehingga mudah digunakan oleh peserta. Siapapun
peserta yang baru tes menggunakan CAT akan segera mengerti cara
mengoperasikan aplikasi ini. Peserta hanya tinggal mengikuti instruksi dan
menggunakan mouse untuk mengklik. Keyboard sendiri hanya digunakan
untuk memasukkan nomor identitas. Setelah memasukkan nomor identitas
peserta hanya tinggal mengerjakan soal. (Wawancara/ 12 Juni 2014/
pukul 09.52/ di ruang PPSR).
Berdasarkan pernyataan I2, dapat diketahui bahwa telah dilakukan uji coba
terhadap aplikasi CAT sebelum digunakan untuk seleksi. Uji coba dilakukan untuk
mengetahui apakah sistem ini layak atau tidak digunakan sebagai metode seleksi.
Uji coba juga dilakukan untuk mengetahui seberapa sederhana sistem ini. Hasilnya
dan instruksi aplikasi yang digunakan peserta untuk ujian. Berikut urutan
tampilannya.
1. Log in Peserta
Pada gambar 4.3 tampak bahwa layar yang muncul pertama kali saat peserta akan
tes adalah layar log in peserta ujian. Log in adalah proses masuk ke dalam aplikasi
112
dengan memasukkan identitas terlebih dahulu. Untuk dapat log in aplikasi CAT dan
mengikuti ujian, peserta harus mengisi NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan
Setelah peserta log in, akan muncul tampilan awal dan peraturan dan tata cara
seperti pada gambar 4.4. Menu awal berisi nama ujian, kode ujian, dan lokasi ujian.
Selain itu terdapat informasi berisi data diri peserta seperti nama lengkap, Nomor
Induk Kependudukan (NIK), nomor ujian, jenis kelamis, tempat lahir dan tangal
lahir. Seluruh informasi yang ditampilkan dalam tampilan awal harus dicek
kebenarannya sebelum peserta mengerjakan soal. Jika data diri peserta ada yang
tidak cocok, peserta dapat meminta bantuan pengawas. Selain itu terdapat peraturan
dan tata cara yang berfungsi membantu peserta dalam mengetahui peraturan apa
113
saja yang ada dalam seleksi, dan tata cara penggunaan sistem aplikasi tersebut. Jika
peserta sudah yakin dengan data dirinya dan telah mengetahui peraturan dan tata
cara penggunan aplikasi ini, peserta dapat memulai ujian dengan mengklik mulai
ujian.
3. Tampilan soal
Setelah peserta mengklik mulai ujian, akan tampil layar yang berisi soal yang harus
dijawab oleh peserta seperti pada gambar 4.5. Tampilan soal ini memungkinkan
peserta memilih secara acak soal mana yang akan dijawab terlebih dahulu, karena
soal, peserta juga dapat melihat sisa waktu pengerjaan soal, jumlah soal, jumlah
114
soal yang belum dijawab, dan jumlah soal yang sudah dijawab. Jika peserta yakin
simpan dan lanjutkan. Sedangkan jika peserta tidak yakin dengan jawabannya,
peserta dapat melanjutkan soal lainnya dengan memilih menu lewatkan soal. Jika
peserta telah yakin dengan seluruh jawabannya, peserta dapat memilih menu selesai
Dari gambar 4.6 tampak bahwa setelah selesai mengerjakan soal, peserta dapat
Dari berbagai pernyataan informan seperti I2 dan I10, dan berbagai data yang
telah peneliti jabarkan, sistem CAT merupakan sistem yang mudah untuk
dioperasikan. Alur pengoperasian sistem ini mudah, dan instruksi yang diberikan
ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus mempu beroperasi secara efektif
bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau pada saat komponen mesin
tidak beroperasi secara temporer. Artinya, dalam sistem CAT keandalan ditinjau
dari ketelitian sistem ini memberi penilaian dan soal kepada peserta tes, dan
kemampuan sistem ini bekerja dalam kondisi apapun. Salah seorang pegawai PPSR
Untuk di Badan Kepegawaian Negara kantor pusat sampai saat ini belum
pernah ada masalah besar dan tidak dapat diatasi. Seandainya ada satu
komputer yang mati, kita pindahkan ke komputer cadangan. Itu tidak
merubah nilai maupun soal yang telah dikerjakan peserta. Matinya
komputer mungkin disebabkan kabel yang tertendang. Memang benar kabel
ditanam dibawah tanah, namun ada saja kabel yang tertendang Dalam
pelaksanaan seleksi, operator maupun tenaga pelaksana CAT disiapkan
tidak hanya satu orang. Kami selalu memiliki cadangan bila salah seorang
operator atau tenaga pelaksana lain berhalangan hadir. (Wawancara/ 12
Juni 2014/ pukul 09.52/ di ruang PPSR).
Berdasarkan wawancara dengan I2 diatas dapat diketahui bahwa sistem CAT
di Badan Kepegawaian Negara tidak pernah menemui masalah teknis yang berarti.
Seandainya saat pelaksanaan tes terdapat komputer peserta yang mati, peserta dapat
116
cadangan tidak akan kehilangan soal yang telah dikerjakan, waktu pengerjaan,
maupun nilai. Kondisi komputer akan sama seperti saat peserta tes menggunakan
pernah ditemui kondisi dimana tidak terdapat operator maupun tenaga pelaksana.
Seorang pegawai PPSR lain yaitu I1 mengatakan hal yang serupa dengan I2. Beliau
menyatakan:
sejumlah pengguna CAT, yaitu CPNS yang berada di Badan Kepegawaian Negara.
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan, tidak terdapat masalah teknis saat
dinyatakan I8, beliau menyatakan: Tidak ada. Sejauh saya menggunakan CAT
tidak ada masalah yang saya temui. Kondisi yang saya lihat waktu tes juga tidak
terdapat masalah pada peserta lain. (Wawancara/ 26 Agustus 2014/ pukul 10.35/
di ruang Inka).
Selain dari kemampuan sistem ini dalam beroperasi, keandalan sistem CAT
dapat dilihat melalui tingkat ketelitiannya terhadap pembuatan dan pemberian soal,
maupun penilaian terhadap jawaban peserta. Tingkat ketelitian yang tinggi dapat
menutup celah terjadinya kecurangan, dan membuat sistem ini bekerja secara
Reformasi Birokrasi Nomor 35 tahun 2013 tentang Nilai Ambang Batas Tes
Kompetensi Dasar (TKD) dari pelamar umum. Berikut nilai ambang batas
Tabel 4.10
Nilai Ambang Batas TKD CPNS dari Pelamar Umum Tahun 2013
Dari tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai ambang batas Tes Kompetensi Dasar
(TKD) menggunakan Lembar Kerja Komputer (LJK) dan CAT baik dari Tes
sama. Namun begitu terdapat perbedaan jumlah soal seleksi dengan menggunakan
CAT dan LJK sesuai dengan kebijakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
soal yang diujikan sebanyak 100 soal, sedangkan untuk seleksi menggunakan LJK
jumlah soal yang diujikan sebanyak 120 soal. Skor yang diberikan pada satu
jawaban yang benar dalam LJK adalah 4, sedangkan skor yang diberikan pada satu
jawaban yang benar dalam sistem CAT adalah 5. Penilaian untuk soal yang salah
adalah 0.
dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) membuat kejelasan dalam penilaian tes. Hal
ini dapat mencegah terjadinya kecurangan. Lebih lanjut, aplikasi CAT telah
ada yang complain merasa tidak puas. (Wawancara/ 14 Juli 2014/ pukul
10.22/ di ruang PPSR).
Lebih lanjut I1 menambahkan jika terjadi kesamaan pada nilai total TKD dan TKB
Jika jumlah peserta yang lolos melebihi jumlah formasi yang telah
ditentukan, maka akan kami ranking dan ambil ranking tertinggi sejumlah
formasi. Jika setelah di ranking ternyata ada peserta yang nilai akhirnya
sama, maka penentuannya berdasarkan nilai TKD nya. Akan ditentukan
siapa yang lolos berdasarkan nilai yang lebih tinggi pada TKP, TIU, TKW
secara berurutan. (Wawancara/ 15 Desember 2014/ pukul 09.35/ di ruang
PPSR).
Salah seorang pengguna CAT di Badan Kepegawaian Negara pada tahun 2013 I10,
mengatakan bahwa nilai yang didapatnya, telah sesuai dengan apa yang
dikerjakannya. Menurut saya hasil yang saya dapat sudah sesuai dengan apa
yang saya kerjakan. Kita dapat melihat langsung perolehan nilai kita setelah
Berdasarkan hasil wawancara dengan I1 dan I10 diatas dapat diketahui bahwa
sistem CAT merupakan sistem yang dapat diandalkan dalam pemberian nilai. Ini
dikarenakan sistem CAT merupakan sistem yang terkoneksi dengan komputer, dan
nilainya secara langsung setelah selesai mengerjakan soal. Sistem ini menjadi
Selain dari pemberian nilai, keandalan sistem ini dapat dilihat dari pemberian soal
kepada para peserta tes. Salah seorang Pengelola Bank Soal I4 memastikan
seleksi CPNS, melalui proses pengacakan soal secara otomatis oleh sistem. Soal
yang telah diacak membuat peserta bahkan tenaga pelaksana tidak akan mengetahui
kecurangan.
Lebih lanjut CPNS Badan Kepegawaian Negara I10 mengatakan, soal yang
diberikan pada saat tes CPNS Badan Kepegawaian Negara tahun 2013 sudah sesuai.
sedang, dan sulit. Soal yang diberikan juga sesuai dengan pendidikan saya, dan
formasi yang saya tuju, sehingga tidak terlalu sulit dalam mengerjakannya.
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh I8, yang pernah mengikuti tes CPNS lebih
dari satu kali. Beliau mengatakan soal yang diberikan relatif. Berikut
kementerian lain dan lebih sulit dibandingkan di BKN. Soal yang diberikan dari
121
Berdasarkan pernyataan I10 dan I8 tersebut dapat diketahui bahwa soal yang
di berikan dalam seleksi CPNS Badan Kepegawaian Negara memiliki bobot mudah,
sedang, hingga sulit. Soal-soal ini dianggap wajar oleh peserta. Soal yang diberikan
Soal yang digunakan dalam seleksi CPNS dengan menggunakan CAT telah
Gambar 4.2. Sebelum soal-soal dapat dilihat oleh para peserta, soal yang diberikan
kepada para peserta juga telah mengalami randomize atau pengacakan sebanyak
tiga kali seperti yang telah disampaikan I4 sebelumnya. Pengacakan itu terjadi pada
saat:
generate dilakukan.
2. Saat peserta log in ujian. Saat ini soal akan teracak secara otomatis untuk
tiap-tiap peserta.
3. Saat peserta akan mengerjakan soal. Saat ini juga soal akan teracak
secara otomatis.
Dengan randomize soal secara otomatis oleh sistem ditiap user, peserta ujian yang
satu dengan yang lainnya akan mendapat soal yang berbeda. Ini mencegah
122
pengetikan soal tes CPNS. Kesalahan ini terjadi tidak hanya sekali, namun beberapa
kali. Hal ini seperti yang diakui oleh I5, Pengelola Bank Soal, yang mengakui pernah
kekurangtelitian pada entry soal atau pengetikan soal. Namun beberapa informan
pengetikan soal. Menurut saya, soal-soal pun tidak ada yang tidak ada
dapat diandalkan. Keandalan sistem ini dapat dilihat dari soal yang diberikan oleh
sistem ini, dan penilaian yang dilakukan oleh sistem ini. Namun terdapat sedikit
123
ketidaktelitian pada sistem ini, seperti yang telah dijelaskan oleh I5. Ketidaktelitian
perubahan yang cukup beralasan, dalam kondisi sistem beroperasi atau dalam
kebutuhan yang diwajibkan oleh organisasi. Sistem aplikasi CAT tidak terlepas dari
mengatakan bahwa sistem ini fleksibel. Berikut pernyataannya: Sistem ini tidak
baku tapi fleksibel. Sistem ini akan terus dikembangkan dan ditingkatkan sesuai
PPSR).
Perubahan yang dilakukan terhadap sistem aplikasi CAT berasal dari kritik
dan saran pengguna. Hal ini seperti yang disampaikan oleh I6, berikut
pernyataannya:
CAT merupakan sistem yang fleksibel. Sistem ini dapat mengalami perubahan
124
sewaktu-waktu jika dirasakan sudah tidak sesuai dengan keadaan. Sistem ini juga
Beberapa perubahan yang telah dan akan dilakukan pada sistem CAT, diantaranya:
perubahan yang membuat aplikasi ini tampil lebih menarik dan memiliki
fitur-fitur yang berguna bagi peserta. Tampilan aplikasi sistem CAT saat
pertama kali dibangun berbeda dengan tampilan aplikasi sistem CAT yang
1. Saat pertama kali diterapkan, sistem aplikasi ini tidak memiliki fitur
ujian. Namun saat ini, sistem aplikasi CAT memiliki fitur sisa waktu,
2. Saat pertama kali diterapkan, sistem aplikasi CAT tidak memiliki fitur
mulai dari nomor satu dan seterusnya. Namun saat ini, sistem aplikasi
CAT memiliki fitur nomor soal dan fitur panah kembali atau
berapa yang ingin dikerjakannya dahulu. Saat ini aplikasi CAT juga
pada penilaian tes. Penilaian yang pernah dilakukan sistem ini diantaranya:
1. Pada tahun 2009 penilaian Tes Kompetensi Dasar (TKD) untuk seleksi
2. Pada tahun 2010 penilaian Tes Kompetensi Dasar untuk seleksi CPNS
3. Pada tahun 2013 penilaian Tes Kompetensi Dasar (TKD) untuk seleksi
client.
1. Perubahan pada kegunaan server. Saat ini seluruh server yang ada di Badan
kegunaannya. Misal ada server untuk tes CPNS, tes jabatan, database.
perangkat lunak gratis). Hal ini dilakukan karena sistem Oracle (sistem
semua orang). Hal ini sesuai dengan pernyataan I4. Beliau mengatakan:
127
Perubahan terhadap sistem ini ada. Saat ini kami sedang membangun
sistem yang baru, kita tidak menggunakan Oracle lagi, tapi menggunakan
SQL Dengan SQL kita dapat opensource. Disamping itu oracle
membutuhkan biaya mahal, dan membutuhkan spesifikasi komputer dan
server yang tinggi. Spersifikasinya tinggi sekali. Oleh karena kita juga
memfasilitasi instansi lain, kita akan opensource. (Wawancara/ 10 April
2014/ pukul 11.48/ di ruang monitoring CAT)
Berdasarkan penyataan I4 tersebut, dapat diketahui bahwa selama ini spesifikasi
membutuhkan biaya yang mahal dan sulit untuk terpenuhi oleh instansi lain.
fleksibilitas dan berbagai data yang peneliti dapatkan, menunjukkan bahwa sistem
Computer Assisted Test (CAT) merupakan sistem yang fleksibel. Hal ini dapat
dilihat dari pernyataan I2, I6, dan I4. Sejak awalmula diterapkannya aplikasi ini,
terdapat berbagai perubahan yang telah dilakukan terhadap aplikasi ini baik dari
segi tampilan, menu maupun fitur. Perubahan pada aplikasi juga tidak berhenti saat
ini, namun akan terus berlanjut sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan terhadap
aplikasi ini.
Sebuah sistem harus memberikan pelayanan dengan baik/ ramah dan efisien
Sistem CAT tidak hanya digunakan oleh Badan Kepegawaian Negara saja, namun
juga oleh instansi pusat maupun daerah se-Indonesia yang meminta difasilitasi
pemohon sendiri.
2. Persiapan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh Kantor Regional Badan
Test (CAT).
Kepegawaian Negara.
(CAT).
Audit Teknologi.
Tes Kompetensi Dasar (TKD) kepada pusat paling lambat tujuh hari
sebelum pelaksanaan.
6. Pembuatan skema.
7. Penyegelan server.
untuk pengamanan pada server yang akan dibawa ke instansi yang akan
instansi.
Dalam memberikan pelayanan terhadap instansi pusat atau daerah yang meminta
Negara mengaku memberikan pelayanan terbaik. Hal ini seperti yang disampaikan
I2. Berikut pernyataannya: Tentu saja. Kita sudah memberikan yang terbaik. Yang
mau minta difasilitasi silakan datang, kita fasilitasi.. Kita koordinasi baik dengan
Terdapat pula informan lain yang mengatakan hal yang sama. Informan tersebut
yang prima. Berapa banyak pun instansi yang datang kami coba untuk fasilitasi
132
PPSR)
pada tahun 2013 oleh Badan Kepegawaian Negara. Daftar nama instansi yang telah
4.3 Pembahasan
dalam melakukan pengujian data dengan teori dan konsep para ahli sehingga bisa
mengembangkan teori atau bahkan menemukan teori baru. Peneliti dalam hal ini
telah ditetapkan sejak awal. Dalam hal ini adalah teori mengenai karakter atau
tujuan yang dapat diidentifikasikan dari penerapan sistem informasi oleh Barry
langganan.
Pertama, kegunaan sistem CAT dapat dilihat dari informasi yang dihasilkan
oleh sistem ini. Informasi yang berguna yaitu informasi yang relevan dan akurat
sistem yang relevan dan akurat digunakan untuk seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil
133
CAT dibangun dan diterapkan. Sistem CAT dapat menghasilkan pelamar sesuai
formasi yang dibutuhkan oleh Badan Kepegawaian Negara. Terbukti pada tahun
sebanyak 53 orang pegawai. Calon Pegawai Negeri Sipil yang dihasilkan Badan
Kepegawaian Negara dengan sistem CAT merupakan peserta dengan nilai ujian
pengawasan, ruang administrasi, komputer, dan server. Sarana prasarana yang ada
menggunakan CAT menjadi panjang dan penuh antrian instansi lain yang ingin
terbatas.
berasal dari Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen, diperbantukan dari unit lain
se- Badan Kepegawaian Negara. Tenaga pelaksana ini dibentuk dalam sebuah tim
tenaga pelaksana sistem CAT yang berada di Badan Kepegawaian Negara belum
memadai. Terlebih operator untuk sistem ini tidak berasal dari pegawai dengan
jabatan pranata komputer, namun berasal dari pegawai Pusat Pengembangan Sistem
dilakukan transfer pengetahuan tentang aplikasi CAT terhadap pegawai, yang pada
dari sistem ini. Biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan sistem ini amat
mahal. Pada tahun 2014 lebih dari tiga miliar dana dikeluarkan untuk membiayai
sistem ini (data POK). Namun manfaat yang didapatkan dari sistem ini begitu
banyak, sehingga sistem ini menjadi ekonomis. Manfaat utama yang didapatkan
dari sistem ini diantaranya meminimalisir kecurangan atau praktek KKN (Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme). Agar penerapan sistem ini lebih ekonomis, sistem ini
sebaiknya digunakan oleh seluruh instansi di Indonesia. Sistem ini juga sebaiknya
dipergunakan untuk jangka panjang, sehingga tidak hanya menjadi sistem uji coba
yang mahal.
sistem ini oleh Badan Kepegawaian Negara. Alur pelaksanaan ini tertulis dalam
135
SOP (Standard Operating Procedure). SOP berfungsi sebagai pedoman dan dasar
hukum agar tidak terjadi pelanggaran. Selain alur pelaksanaan oleh Badan
Kepegawaian Negara, kesederhanaan sistem CAT dapat pula dilihat dari mulai alur
pendaftaran hingga selesai tes yang dilakukan oleh peserta atau pelamar umum. .
pada aplikasi CAT, mulai dari dari log in peserta hingga selesai ujian. Tidak
dalam aplikasi ini juga telah dirancang sedemikian rupa agar peserta cepat
memahami cara kerja aplikasi ini. Aplikasi CAT juga telah melalui serangkaian uji
Kelima, keandalan sistem CAT dapat dilihat dari cara sistem ini
memberikan penilaian dan soal kepada peserta. Penilaian yang dilakukan oleh
seperti yang kerap terjadi pada sistem seleksi terdahulu menggunakan LJK.
Keandalan lainnya pada soal yaitu, telah dilakukannya validasi secara internal dan
eksternal oleh Badan Kepegawaian Negara terhadap soal sebelum diberikan kepada
peserta. Soal-soal yang dibentuk Badan Kepegawaian Negara juga telah mengalami
yang dilakukan terhadap aplikasi sistem ini. Perubahan dapat terjadi pada tampilan
136
fisik aplikasi, soal, maupun perangkat lunak. Perubahan terhadap aplikasi CAT
aplikasi ini.
menggunakan CAT. Pada tahun 2013 saja tercatat 73 instansi difasilitasi oleh Badan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Assisted Test (CAT) dalam Proses Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar
sistem ini dapat dilihat dari beberapa aspek. Pertama, pada aspek kegunaan sistem
ini telah berhasil digunakan sebagai metode seleksi CPNS di Badan Kepegawaian
Negara. Kedua, pada aspek kapasitas sistem ini dapat bekerja dengan baik dengan
kapasitas yang ada. Ketiga, pada aspek ekonomis sistem ini telah memberikan
manfaat yang lebih besar dari biaya yang dikeluarkannya. Keempat, pada aspek
fleksibilitas sistem ini terus mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kondisi
yang ada. Kelima, pada aspek kesederhanaan sistem ini mudah digunakan oleh
peserta, dan instruksinya jelas. Keenam, pada aspek keandalan sistem ini dapat
diandalkan dalam hal penilaian maupun pemberian soal. Ketujuh, pada aspek
pelayanan langganan sistem ini telah memberikan pelayanan yang prima kepada
padat. Kedua, spesifikasi komputer dan server yang ditetapkan Badan Kepegawaian
137
138
Negara masih terlalu tinggi sehingga sulit terpenuhi oleh instansi yang meminta
Assisted Test (CAT) diperlukan biaya yang mahal. Keenam, kerap terjadi kesalahan
5.2 Saran
peneliti memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan bahan masukan dan
basis data komputer dari Oracle ke SQL, sehingga komputer dan server tidak
sistem Computer Assisted Test (CAT) dan mengatur jadwal kerja tenaga
Komputer.
(CAT). Hal ini agar biaya mahal yang dikeluarkan untuk sistem ini lebih
sebanding karena manfaat yang didapat tidak hanya untuk Badan Kepegawaian
sebaiknya meninjau kembali proses pembuatan dan entry soal. Pengelola Bank
Buku:
xi
Dokumen:
Peraturan Presiden 58 tahun 2013
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara 35 tahun 2013
Keputusan Kepala BKN Nomor 210 tahun 2013
Jadwal Pelaksanaan TKD dengan CAT tahun 2013
Sumber lain:
Ariany, Leni. 2011. Penerapan Sistem Informasi Kesehatan di Kabupaten
Pandeglang. http://repository.fisip-untirta.ac.id/34/
Hardiyanthi, Siti. 2011. Efektivitas Penerapan Metode Computer Assisted Test
(CAT) dalam Seleksi Pegawai Negeri Sipil Berbasis Kompetensi.
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20297219-S-Siti%20Hardiyanthi.pdf
Humas BKN. 2010. Computer Assisted Test Sebuah Penantian dan Harapan dalam
Rekrutmen PNS. Buletin BKN XII
Widianto, Aris. 2013. CAT BKN untuk Indonesia. Buletin BKN XXV
BKN. 2013. Mekanisme Pedaftaran CPNS 2013.
http://sscn.bkn.go.id/ActionServlet?page=alur
xii
MEMBER CHECK
( )
MEMBER CHECK
( )
MEMBER CHECK
( )
MEMBER CHECK
Nama : Adi Pamulyo, S.Kom
Jabatan : Pengelola Bank Soal Pusat Pengembangan Sistem Rekrutmen
PNS BKN
1. Apakah yang membedakan sistem seleksi Computer Assisted Test dengan sistem
seleksi menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK)?
Sistem CAT memungkinkan peserta melihat hasil tesnya secara langsung setelah
selesai tes. Sistem LJK tidak memungkinkan, karena butuh proses panjang.
2. Apakah sistem Computer Assisted Test tepat digunakan sebagai metode seleksi
CPNS?
Tepat. Terbukti sejak tahun 2009 tidak hanya BKN, tapi berbagai instansi telah
menggunakan sistem ini.
3. Apa saja sarana dan prasarana yang terdapat di Badan Kepegawaian Negara untuk
menunjang penyelenggaraan seleksi menggunakan Computer Assisted Test?
Ada laboratorium CAT yang dilengkapi ruang tes, ruang monitoring, dan ruang
administrasi. Dalam ruangan tersebut ada komputer, server, CCTV dan lainnya.
4. Bagaimana kapasitas komputer dan server di Badan Kepegawaian Negara?
Komputer di laboratorium lantai satu ada 100 komputer, di lantai enam ada 40
komputer. Komputer yang digunakan untuk tes hanya sekitar 135 komputer,
karena sisanya disediakan untuk cadangan. Untuk kapasitas komputer di pusat
masih terbatas.
5. Darimana Sumber Daya Manusia pengelola Computer Assisted Test berasal?
Dari PPSR dan unit lainnya di BKN.
6. Bagaimana kapasitas tenaga pelaksana Computer Assisted Test di Badan
Kepegawaian Negara?
Jika diperbantukan dari unit lain memadai.
7. Bagaimana kapasitas server dan penyimpanan data?
Satu server dapat digunakan 135 komputer.
8. Siapa yang menjadi operator sistem Computer Assisted Test?
Untuk IT kami berasal dari PPSR, dan diperbantukan dari seluruh unit di BKN.
Kalau dari PPSR hanya saya berdua dengan teman saya.
9. Berapakah biaya yang dikeluarkan untuk membangun sistem Computer Assisted
Test?
Dapat diketahui di Biro Umum dan perlengkapan.
10. Apa saja masalah yang pernah ditemui saat pelaksanaan seleksi menggunakan
sistem Computer Assisted Test di Badan Kepegawaian Negara?
Kalau untuk di pusat tidak ada masalah yang berarti. Pernah terjadi masalah
jaringan, tapi dapat diatasi.
11. Apakah sistem ini mudah untuk dioperasikan dan prosedurnya jelas?
Sistem ini mudah dioperasikan. Peserta hanya log in menggunakan identitas, lalu
dapat mengerjakan soal. Jika sistem ini sulit digunakan, kami tidak akan
menggunakan sistem ini.
12. Bagaimana respon sistem ini terhadap tuntutan perubahan?
Sistem ini selalu berubah sesuai dengan permintaan dan tuntutan-tuntutan untuk
memperbaiki sistem ini. Perubahan pada segi tampilan. Kemudian saat ini kami
sedang mengembangkan sistem baru bukan dengan Oracle tapi SQL. Kami
berencana untuk opensource. Dengan Oracle membutuhkan spesifikasi yang
tinggi, sehingga sulit terpenuhi instansi. Kita baru akan melakukan uji coba tahun
2014 ini.
13. Bagaimana alur fasilitasi yang diberikan Badan Kepegawaian Negara tehadap
instansi yang meminta difasilitasi?
Dapat dilihat di SOP.
14. Bagaimana pelayanan yang diberikan Badan Kepegawaian Negara terhadap
instansi yang meminta difasilitasi?
Menpan telah mengeluarkan peraturan untuk menggunakan CAT pada tahun 2013.
Maka kami harus siap untuk memfasilitasi instansi manapun yang ingin
difasilitasi. Awalnya sistem ini memang tidak diperuntukkan secara massal.
Namun kami tidak mungkin menolak kebijakan Menpan untuk memfasilitasi
instansi lain. Mau tidak mau kami harus memberikan pelayanan yang maksimal.
Terbukti pada tahun 2013 kami dapat memfasilitasi hingga 73 instansi.
( )
MEMBER CHECK
( )
MEMBER CHECK
( )
MEMBER CHECK
( )
MEMBER CHECK
( )
MEMBER CHECK
( )
MEMBER CHECK
( )
MATRIKS HASIL WAWANCARA
Informan : I1, I2, I3, I4, I5, I6
I Menurut Pendapat anda, apakah kegunaan dari sistem Computer Assisted Test
Q1 (CAT)?
I1 Computer Assisted Test merupakan metode seleksi yang terintegrasi dengan komputer.
Sistem Computer Assisted Test berguna dalam seleksi CPNS, dalam rangka objektifitas,
transparansi, kompetitif dan menghindari KKN.
I2 CAT merupakan metode atau alat bantu seleksi dengan komputer. Kegunaan utama dari
sistem CAT sebenarnya untuk menepis opini masyarakat tentang KKN.
I3 Sebagai metode seleksi CPNS. Tidak hanya itu, CAT juga digunakan untuk tes lain seperti
Tes Kompetensi Kepegawaian, tes kedinasan, tes TOEFL.
I5 Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap seleksi CPNS inilah CAT
diterapkan. Pemerintah awalnya ingin mengubah persepsi masyarakat terhadap seleksi
CPNS terdahulu, melalui suatu metode seleksi yang dapat dipercaya. Dahulu banyak isu
yang tidak baik berkembang terhadap seleksi menggunakan LJK. Sistem seleksi
menggunakan LJK dianggap menimbulkan terjadinya KKN. Untuk mengembalikan
kepercayaan masyarakat terhadap seleksi CPNS inilah CAT diterapkan. CAT digunakan
tidak hanya untuk Tes Kompetensi Dasar (TKD), tapi juga Tes Kompetensi Kepegawaian,
Tes Jabatan Struktura, Tes Analisis Jabatan dan tes non CPNS lainnya baik untuk pusat
ataupun instansi lain.
I6 CAT digunakan untuk seleksi. Tidak hanya seleksi CPNS saja, tapi juga seleksi lainnya
baik untuk internal maupun eksternal.
I Apakah yang membedakan sistem seleksi Computer Assisted Test dengan sistem
Q2 seleksi menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK)?
I1 Perbedaan sistem CAT dengan LJK diantaranya, CAT sudah bebas dari kertas, sudah
menggunakan komputer. Hasil ujian menggunakan CAT dapat dilihat saat itu juga,
sedangkan hasil ujian dengan LJK butuh waktu dua minggu hingga sebulan untuk
diketahui.
I2 Sistem ini sistem yang transparan. Jika kita bandingkan dengan seleksi menggunakan
sistem LJK, seleksi ini harus menggunakan lembar jawaban dan lembar soal yang nantinya
akan dinilai secara tertutup. Sedangkan dengan CAT kita dapat mengetahui nilai hasil ujian
secara langsung setelah selesai mengerjakan soal.
I3 Dengan CAT peserta dapat mengetahui nilainya saat itu juga. Berbeda dengan LJK yang
membutuhkan waktu lama. CAT juga lebih transparan dibandingkan LJK yang dinilai
secara tertutup.
I4 Sistem CAT memungkinkan peserta melihat hasil tesnya secara langsung setelah selesai
tes. Sistem LJK tidak memungkinkan, karena butuh proses panjang.
I5 CAT ini merupakan alat bantu. Kalau dengan CAT sudah menggunakan komputer, kalau
LJK masih manual. Penilaiannya LJK butuh waktu, CAT saat itu juga nilai diketahui.
I6 Sistem LJK menggunakan kertas sedangkan CAT menggunakan komputer. Penilaian LJK
dengan scanner sehingga membutuhkan waktu lama. Dengan menggunakan CAT hasil
ujian dapat diketahui saat itu juga.
I Apakah sistem Computer Assisted Test tepat digunakan sebagai metode seleksi
Q3 CPNS?
I1 Sistem ini sangat relevan untuk seleksi CPNS.
I2 Sistem CAT sistem yang tepat untuk seleksi.
I3 Sampai saat ini sistem Computer Assisted Test yang terbaik.
I4 Tepat. Terbukti sejak tahun 2009 tidak hanya BKN, tapi berbagai instansi telah
menggunakan sistem ini.
I5 Computer Assisted Test metode yang tepat, dapat dipercaya, jauh dari permainan.
I6 Sudah tepat. Meningkatkan kepercayaan masyarakat.
I2 SDM pengelola Computer Assisted Test masih kurang memadai untuk melaksanakan
seleksi CPNS secara Nasional. Ini dikarenakan pada awalnya BKN membuat Computer
Assisted Test bukan untuk penerimaan PNS secara besar-besaraan seperti sekarang. Tapi
jika CAT digunakan untuk internal saja SDM memadai.
15 Untuk jumlah tenaga pelaksana ada di SK tim. Kalau tenaga pelaksana dari PPSR (Pusat
Pengembangan Sistem Rekrutmen) saja tidak cukup. Tahun 2013 tenaga pelaksana
ditambah dari seluruh unit di BKN. Semua terlibat, baik IT maupun bagian administrasi.
16 Kalau jumlahnya ada 18 yang aktif dari PPSR. Tenaga pelaksana cukup memadai.
I Siapakah yang menjadi operator aplikasi Computer Assisted Test?
Q7
I1 Dari pegawai PPSR yang berlatar belakang sarjana komputer. Sebelum pelaksanaan tes,
diadakan Diklat terlebih dahulu bagi tenaga pelaksana. Selalu ada Diklat yang dilakukan
tidak hanya sekali, tapi beberapa kali.
I2 Pegawai yang berkompeten dibidangnya. Kita lakukan Diklat terlebih dahulu beberapa
kali sampai mereka bisa.
I3 Pegawai PPSR. Di PPSR sendiri belum terdapat jabatan IT secara sah, yaitu jabatan
pranata komputer. Selama ini yang menjadi IT adalah pegawai PPSR yang menjabat
sebagai pengelola Bank Soal, namun berlatar belakang pendidikan sarjana komputer. Saya
sendiri menjabat Bank Soal, namun berlatar belakang sarjana komputer. Terdapat dua
orang IT lain dari PPSR yang secara jabatan pengelola Bank Soal, namun berlatarbelakang
pendidikan sarjana komputer. Ini menimbulkan kesulitan tersendiri, karena tidak semua
pegawai berlatar belakang sarjana komputer dapat mengoperasikan sistem ini. Perlu
dilakukan transfer pengetahuan terlebih dahulu. Setiap orang yang telah mengerti
mengoperasikan sistem ini, harus mengajari anggota lain yang belum mengerti.
I4 Untuk IT kami berasal dari PPSR, dan diperbantukan dari seluruh unit di BKN. Kalau dari
PPSR hanya saya berdua dengan teman saya.
I5 Pegawai yang mengerti IT.
I6 Pegawai yang memenuhi spesialisasi yang dibutuhkan. Latar belakang pendidikan
operator ada yang sarjana komputer, ada yang tidak. Semuanya di latih terlebih dahulu
sampai bisa. Pelatihan tidak hanya sekali.
I Apakah biaya yang dikeluarkan untuk membangun sistem Computer Assisted Test
Q8 sudah sesuai dengn manfaat yang didapatkan?
I1 Sistem ini digunakan untuk jangka panjang. Sistem ini merupakan asset yang
diperuntukkan untuk jangka panjang, tidak hanya tahun ini saja. Dari sisi ekonomis, sistem
ini lebih ekonomis. Biaya yang dikeluarkan di awal memang mahal, namun karena ini
digunakan untuk jangka panjang menjadi lebih murah dan efisien.
I2 Tentu. Sistem ini lebih ekonomis dari LJK. Jika kita menggunakan LJK kita memerlukan
tempat karena pengunjung yang banyak. Kedua, kita harus mencetak lembar soal dan
jawaban. Kita juga harus bekerjasama dengan pihak ketiga, menggandakan soal sampai
distribusi soal. Ini membutuhkan dana yang lebih besar dari menggunakan Computer
Assisted Test.
I3 Menggunakan CAT seakan-akan membutuhkan biaya mahal karena berbagai
perlengkapan yang harus dipersiapkan. Sebenarnya sistem CAT ini akan murah jika
digunakan secara rutin. Semakin banyak kegiatan semakin murah. Kalau digunakan hanya
sekali seperti buang-buang anggaran.
I5 Menurut saya sudah. Bahkan manfaat ini lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.
I6 Kalau sebanding tidak. Tapi paling tidak sejak tahun 2013 masyarakat mengenal BKN.
Setidaknya kita juga dapat menyaring CPNS yang benar-benar pintar, kompetensinya
benar-benar tinggi. Kalau kita menilai dari materi tidak sesuai, tapi kalau dari output dan
outcome nya sudah sebanding.
I Bagaimana ketelitian soal dalam sistem Computer Assisted Test?
Q9
I1 Soal sudah teliti. Untuk pembuatan soal pengelola bank soal yang membuat, bekerjasama
dengan perguruan tinggi negeri. Ada validasi yang dilakukan oleh teman-teman sendiri,
secara internal maupun eksternal. Eksternal itu kita ujicobakan tryout di perguruan tinggi
negeri. Soal yang valid kita peruntukkan tes, yang tidak valid dibuang atau diperbaiki
kembali.
I2 Aplikasi telah dirancang sedemikian rupa sehingga nilai dapat diketahui saat itu juga
setelah ujian selesai. Sistem mengolah secara otomatis, tidak ada intervensi dari manapun
lagi. Sampai saat ini belum pernah ada yang komplain mengenai nilai. Tahun 2013 ada 73
instansi kita fasilitasi, tidak ada yang komplain masalah nilai.
I3 Pada soal telah dilakukan validasi. Soal juga telah di acak saat generate soal, dibawah
pengawasan atasan kami. Pengacakan soal dilakukan sebanyak tiga kali. Pertama saat
generate, saat peserta log in, dan saat peserta akan membuka soal.
I5 Soal ini sudah teliti. Sebelum kita melakukan tes, soal yang paling utama. Dalam membuat
soal kita sudah rencanakan satu tahun sebelumnya untuk validasi. Setelah divalidasi baru
kita masukkan ke sistem. Kesalahan pada soal pernah ditemui. Kesalahan pada pengetikan
soal. Ada beberapa soal terkadang ditemukan salah mengetik pilihan ganda. Misal pilihan
ganda B dan C sama. Padahal sistem ini sudah kita teliti, lapi kemaren masih saja kita
temukan. Kami akan mereview pembuatan soal ini lagi. Tapi tim kita sudah memberikan
peringatan kepada peserta, dan peserta sudah tau.
I6 Soal sangat teliti karena telah melewati berbagai proses. Pembuatan soal bekerjasama
dengan Perguruan Tinggi dan pihak lainnya. Setiap peserta akan mendapatkan soal
berbeda karena telah diacak.
I Apakah sistem Computer Assisted Test mudah untuk dioperasikan dan prosedurnya
Q11 jelas?
I1 Sistem ini sederhana. Artinya sistem ini mudah dipahami, dan mudah digunakan. Orang
yang tidak pernah menggunakan komputer pun akan cepat mengerti.
I2 Sistem ini telah diuji sebelum digunakan. Sistem ini juga telah didesain semudah
mungkin sehingga mudah digunakan oleh peserta. Siapapun peserta yang baru tes
menggunakan CAT akan segera mengerti cara mengoperasikan aplikasi ini. Peserta
hanya tinggal mengikuti instruksi dan menggunakan mouse untuk mengklik. Keyboard
sendiri hanya digunakan untuk memasukkan nomor identitas. Setelah memasukkan
nomor identitas peserta hanya tinggal mengerjakan soal.
I3 Sistem ini mudah digunakan oleh peserta. Peserta hanya melakukan log in, setelah itu
dapat menjawab soal. Setelah selesai menjawab soal peserta dapat mengetahui nilainya
saat itu juga.
I4 Sistem ini mudah dioperasikan. Peserta hanya log in menggunakan identitas, lalu dapat
mengerjakan soal. Jika sistem ini sulit digunakan, kami tidak akan menggunakan sistem
ini.
I5 Mudah. Instruksinya jelas. Paling yang sulit menggunakan yang sudah tua, seperti untuk
tes jabatan. Tapi untuk CPNS pesertanya mudah menggunakan.
I6 Kalau untuk pemudah mudah, karena hanya menggunakan mouse. Kalau untuk operator,
saya rasa mudah.
I2 Sistem ini tidak baku tapi fleksibel. Sistem ini akan terus dikembangkan dan ditingkatkan
sesuai kebutuhan. Fleksibilitas dilakukan untuk terus memudahkan pengguna dan
meminimalisir kecurangan. Perubahan yang selama ini sudah terjadi dari aplikasinya.
Kalau dulu peserta belum dapat memonitor waktunya, sekarang sudah kita buatkan untuk
memonitor waktu. Dulu tampilan soal tidak sepeerti ini. sekarang peserta dapat
mengetahui soal nomor berapa yang belum dikerjakan dan telah dikerjakan. Lalu kita telah
kembangkan lagi untuk peserta dapat mengedit soal yang telah dijawab.
I3 Sistem ini fleksibel. Ada beberapa perubahan berkala terhadap sistem ini. Sejak 2011 kita
membangun yang baru. Kita menggunakan Oracle dari sebelumnya memakai SQL server.
Sebelumnya windows server kita masih 2003, sekarang windows server 2008 keatas.
Sebelumnya pengacakan soal juga hanya satu kali, sekarang sudah tiga kali. Dulu juga
masih desktop sekarang sudah web. Untuk selanjutnya kita akan ada pengembangan baru.
Kita akan membangun My SQL dari sebelumnya Oracle server. Ini dikarenakan Oracle
membutuhkan spesifikasi yang tinggi.
I4 Sistem ini selalu berubah sesuai dengan permintaan dan tuntutan-tuntutan untuk
memperbaiki sistem ini. Perubahan pada segi tampilan. Kemudian saat ini kami sedang
mengembangkan sistem baru bukan dengan Oracle tapi SQL. Kami berencana untuk
opensource. Dengan Oracle membutuhkan spesifikasi yang tinggi, sehingga sulit terpenuhi
instansi. Kita baru akan melakukan uji coba tahun 2014 ini.
I5 Berubah nya sistem tergantung kebutuhan tes. Banyak dilakukan perubahan sejak awal
berdirinya CAT. Seperti tahun lalu tampilan selesai ujian yang sebelumnya dibawah
diubah diatas. Materi ujian juga fleksibel. Misal materi ujian dinas dan jabatan strukturan
pasti berbeda. Skemanya berbeda. Itu selalu kita ubah.
I6 Sistem ini cukup fleksibel. Sistem CAT selalu mengalami perubahan secara bertahap.
Setiap tahunnya sistem ini selalu diperbaharui. Misalnya saja dari segi tampilan penilaian
maupun soal. Kami juga sebelumnya telah menampung kritik dan saran dari peserta tes.
Kritik dan saran tersebut yang kami gunakan sebagai acuan untuk berubah kearah yang
lebih baik lagi.
I Apa pendapat anda mengenai sistem Computer Assisted Test yang digunakan untuk
QI tes CPNS?
I7 Sistem CAT mudah digunakan karna tidak perlu menghitamkan jawaban seperti pada LJK,
cukup menggunakan komputer.
I8 Sistem ini sistem yang bagus dan menurut saya tidak memungkinkan terjadinya
kecurangan.
I9 Sistem CAT lebih mudah digunakan karena menggunakan komputer, sedangkan LJK
sukar karna harus menghitamkan jawaban.
I10 Menurut saya sistem ini sistem yang bagus. Sistem ini transparan, memungkinkan peserta
untuk melihat hasil ujian secara langsung. Sistem ini berbasis komputer sehingga sulit
terjadi kecurangan.
I Apakah menurut anda ada kesalahan dalam pembuatan ataupun pengetikan soal?
Q4
I7 Tidak ada.
I8 Tidak ada.
I9 Tidak ada.
I10 Menurut saya tidak ada.
I Apakah ada komplain terhadap penilaian oleh sistem Computer Assisted Test?
Q5
I7 Tidak ada.
I8 Tidak ada. Sudah sesuai dengan yang saya kerjakan.
I9 Tidak, sudah sesuai dengan yang saya kerjakan.
I10 Tidak ada. Menurut saya nilai yang saya dapat telah sesuai dengan yang saya kerjakan.
I Apakah menurut anda penilaian dengan sistem Computer Assisted Test sudah
Q6 akurat?
I7 Sudah, karena sistem ini menggunakan komputer, sehingga human error dapat
terminimalisir.
I8 Menurut saya sudah.
I9 Sudah, karena secara otomatis dilakukan oleh sistem dan transparan dalam penilaian.
I10 Menurut saya sudah akurat.
I Apakah ada peserta yang anda ketahui tidak lolos saat ujian TKD dan TKB,
Q7 namun lolos menjadi CPNS?
I7 Kurang tau.
I8 Tidak ada. Penilaian CAT dapat diketahui semua peserta saat itu juga, sehingga peserta
ingat dan dapat mengenali siapa saja yang lolos. Tidak ada CPNS yang tidak sesuai.
I9 Saya kurang mengetahui, karena tidak memperhatikan.
I10 Tidak ada. Peserta yang lolos ujian TKD dan TKB hanya sedikit, sehingga peserta dapat
saling mengenal satu sama lain. Tidak ada peserta yang saya kenal seharusnya tidak lolos
namun lolos. Sudah transparan.
I Bagaimana kondisi sarana dan prasarana sistem Computer Assisted Test yang anda
Q8 lihat?
I7 Sarana dan prasarana dalam kondisi baik dan cukup memadai.
I Berapa jumlah pengawas dalam satu ruangan saat seleksi menggunakan Computer
Q9 Assisted Test berlangsung?
I7 Seingat saya 3 sampai 5 orang pengawas.
I8 Ada sekitar 3 sampai 4 pengawas.
I9 Sekitar 3 sampai 4 orang pengawas.
I10 Ada sekitar 2 hingga 3 orang pengawas
I Adakah masalah yang anda temukan saat tes berlangsung, baik dari anda maupun
Q10 orang sekitar anda?
I7 Ada peserta lain yang kurang memahami instruksi yang diberikan, kemudian bertanya
kepada pengawas dan mendapatkan penjelasan yang baik.
I8 Tidak ada, sejauh saya menggunakan CAT tidak ada masalah.
I9 Ada. Pertama kali sebelum mulai ada peserta yang kesulitan belum mengerti dengan sistem
ini, namun setelah diterangkan pengawas dapat berjalan dengan baik.
I10 Waktu TKD berlangsung, tidak ada peserta yang bermasalah. Waktu TKB berlangsung,
saya pernah melihat ada peserta yang bermasalah dengan data dirinya. Peserta tersebut
tidak dapat log in. Setelah dicek oleh pengawas, kesalahan tenyata berasal dari peserta
tersebut.
I Apakah pengawas ramah dan mudah dimintai pertolongan saat terjadi masalah?
Q11
I7 Ya, pengawas responsif dan membantu peserta untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
I8 Ya pengawas sangat membantu.
I9 Pengawas mudah dimintai pertolongan. Jika ada kesulitan, kita hanya perlu angkat tangan,
dan pengawas langsung datang.
I10 Ya, mudah. Pengawas sigap dan selalu ada ditempat. Saat ada yang membutuhkan
pertolongan pengawas segera datang.
I Apa masukan yang dapat anda berikan demi kemajuan sistem ini?
Q12
I7 Sebaiknya BKN memperbanyak variasi soal, namun dengan bobot yang sama. Saya
harapkan seluruh instansi juga dapat menggunakan sistem ini.
I8 Saya berharap sistem ini lebih ditingkatkan baik dalam hal bobot soal, sarana dan prasana.
I9 Tidak ada. Saya hanya sarankan sebaiknya seluruh instansi di Indonesia segera
menggunakan sistem CAT untuk seleksi, untuk menghindari KKN.
I10 Saya berharap sistem ini dapat lebih canggih lagi kedepannya.
CATATAN LAPANGAN
TANGGAL KETERANGAN
8 November 2013 Mencari data mengenai CAT di Pusat Pengembangan Sistem
Rekrutmen BKN.
27 November 2013 Mencari data mengenai CAT dan menyaksikan tes CPNS di BKN.
200 Loker Penyimpanan Barang Peserta Tes, Lantai Dasar BKN, Jakarta
Timur, 13 Oktober 2014, Peneliti.
REKAPITULASI JUMLAH PESERTA TKD CPNS PELAMAR UMUM 2013
No Instansi Jumlah Peserta
I. Kementerian/ Lembaga 159,026
1 Kementerian Koordinasi Politik Hukum dan Keamanan 194
2 Kementerian PAN dan RB 706
3 Kementerian Luar Negeri 5,186
4 Kementerian Perdagangan 2,677
5 Kementerian Perekonomian 999
6 Kementerian Dalam Negeri 2,475
7 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 4,048
8 Kementerian Keuangan 56,332
9 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 3,903
10 Kementerian Hukum dan HAM 7,995
11 Kementerian Kelautan dan Perikanan 13,925
12 Kementerian Pertanian 8,293
13 Kementerian Komunikasi dan Informasi 1,074
14 Kementerian Pemuda dan Olahraga 660
15 Kementerian Koordinasi dan Kesejahteraan Rakyat 220
16 Kementerian Sekretariat Negara 971
17 Kementerian Sekretariat Kabinet 211
18 Kementerian Pekerjaan Umum 9,136
19 Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal 1,232
20 Kementerian Lingkungan Hidup 159
21 Kementerian Sosial 1,041
22 Kementerian Koperasi dan UKM 417
23 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 123
24 Bappenas 585
25 Komisi Yudisial 781
26 Mahkamah Konstitusi 177
27 Komnas HAM 583
28 Setjen DPR 935
29 LAPAN 977
30 BPS 1,788
31 BPK 2,072
32 BKN 1,747
33 BNPT 964
34 BNN 3,410
35 BNP2TKI 985
36 BSN 4,297
37 BIG 868
38 BATAN 509
39 Bapeten 189
40 BIN 499
41 BPKP 4,929
42 BKPM 1,051
43 BMKG 12
44 LKPP 805
45 PPATK 1,200
46 BPPT 3,956
47 LIPI 2,952
48 Arsip Nasional RI 527
49 Bawaslu 184
50 Ombudsman 67
II. Pemerintah Provinsi 78,901
51 DKI Jakarta 26,222
52 Jawa Tengah 9,331
53 Jawa Timur 28,243
54 Bengkulu 1,156
55 Sumatera Barat 5,637
56 Sulawesi Barat 7,198
57 Maluku 230
58 Maluku Utara 884
III. Pemerintah Kabupaten/ Kota 25,361
59 Kota Salatiga 1,261
60 Kota Banjarmasin 179
61 Kota Banjarbaru 167
62 Kota Surabaya 9,078
63 Kab. Sidoarjo 3,805
64 Kota Depok 925
65 Kota Singkawang 150
66 Kota Sawahlunto 616
67 Kota Pekanbaru 726
68 Kab. Indragiri Hilir 1,040
69 Kab. Dharmasraya 745
70 Kab. Muara Enim 1,280
71 Kota Denpasar 1,699
72 Kab. Musi Rawas 1,458
73 Kab. Minahasa Tenggara 2,232
Total 263,288
Tanda Pengenal di Badan Kepegawaian Negara
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Identitas Pribadi
2. Pendidikan
3. Organisasi