29
30
Kayu Mahoni
Pengukuran
0-1 Kayu Log
15’
Pemotongan I
20’ 1-1
45’ Pengovenan
1-2
1440’ 2-1
10’ Pengukuran II
1-3
Laminating
35’ 1-5
Penghalusan I
12’ 1-6
25’ Pengemalan
1-7
Penghalusan II
15’ 1-9
A
32
25’ 1-11
Penghalusan III
Perakitan
45’ 1-12
Service
30’ 1-13
Perakitan
65’ 1-15
Finishing
1-16 Service
40’
Finishing
37’
1-17 Jok
23’ Packing
1-18
1) Rata-rata ( ̅ )
∑
̅ =
= 10,5 menit
2) Standar Deviasi ( )
∑ ̅
=√
=√
= 1,167
14
Waktu
12
Rata2
10 BKA
8 BKB
6
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29
√ ∑ ∑
N’ =[ ∑
]
√
=[ ]
= 19,1081 ≈ 19
Dikarenakan N’ = 19 dan N = 30, dapat diketahui bahwa N’ < N. Maka
data penelitian tersebut dianggap cukup.
Sehingga diperoleh rekapitulasi perhitungan uji kecukupan data dari
semua elemen kerja sebagai berikut :
Tabel 4.5 Rekapitulasi Perhitungan Uji Kecukupan Data Elemen Kerja
No Elemen Kerja Hasil Uji Kecukupan
1 Pengukuran II Cukup
2 Pemotongan II Cukup
3 Laminating Cukup
4 Penghalusan I Cukup
5 Pengemalan Cukup
6 Pemotongan III Cukup
7 Penghalusan II Cukup
8 Pelubangan Cukup
9 Penghalusan III Cukup
10 Perakitan Cukup
11 Service Perakitan Cukup
38
= 10,5
Sehingga diperoleh rekapitulasi perhitungan waktu siklus elemen kerja yaitu :
Tabel 4.10 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Siklus ( Ws )
No. Elemen Kerja Waktu Siklus ( Menit )
1 Pengukuran II 10,5
2 Pemotongan II 17,1
3 Laminating 35
4 Penghalusan I 11,8
5 Pengemalan 25,2
6 Pemotongan III 18
7 Penghalusan II 15
8 Pelubangan 27
9 Penghalusan III 25
10 Perakitan 45,1
11 Service Perakitan 29,9
12 Penghalusan IV 12
13 Finishing 65
14 Service Finishing 40
15 Jok 28
16 Packing 22,8
Sumber : Data yang diolah ( 2020 )
4.6.2.6. Waktu normal
Berdasarkan tabel 4.10 diatas sudah diketahui besaran waktu standar (
Ws ), maka dapat diketahui pula waktu normal ( Wn ) dengan menggunakan
rumus persamaan ( 11 ) sebagai berikut, untuk perhitungan selengkapnya bisa
dilihat pada lampiran 8 :
42
Wn Pengukuran II = Ws x PR
= 10,5 x 1,16
= 12,18
Sehingga diperoleh rekapitulasi perhitungan waktu normal elemen kerja sebagai
berikut :
Tabel 4.11 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Normal ( Wn )
No. Elemen Kerja Waktu Siklus ( Ws ) PR Waktu Normal ( Wn )
1 Pengukuran II 10,5 1,16 12,18
2 Pemotongan II 17,1 1,16 19,84
3 Laminating 35 1,18 41,3
4 Penghalusan I 11,8 1,19 14,04
5 Pengemalan 25,2 1,16 29,23
6 Pemotongan III 18 1,18 21,24
7 Penghalusan II 15 1,16 17,4
8 Pelubangan 27 1,19 32,13
9 Penghalusan III 25 1,18 29,5
10 Perakitan 45,1 1,16 52,32
11 Service Perakitan 29,9 1,16 34,68
12 Penghalusan IV 12 1,19 14,28
13 Finishing 65 1,16 75,4
14 Service Finishing 40 1,18 47,2
15 Jok 28 1,16 32,48
16 Packing 22,8 1,16 26,45
Sumber : Data yang diolah ( 2020 )
4.6.2.7. Waktu baku
Setelah waktu normal ( Wn ) diketahui maka dapat dihitung pula waktu
baku ( Wb ) dengan menggunakan rumus persamaan ( 12 ) . Berikut merupakan
sampel perhitungan waktu baku untuk elemen kerja pengukuran II, untuk
perhitungan selengkapnya bisa dilihat pada lampiran 9:
Wb Pengukuran II = Wn x
= 12,18 x
= 12,18 x 1,2
= 14,62
43
Sehingga diperoleh rekapitulasi waktu baku seluruh elemen kerja sebagai berikut :
Tabel 4.12 Rekapitulasi Perhitungan Waktu Baku ( Wb )
Allowance
No. Elemen Kerja Ws ( Menit ) Wn ( Menit) Wb ( Menit )
(%)
1 Pengukuran II 10,5 12,18 17 14,67
2 Pemotongan II 17,1 19,84 16,5 23,76
3 Laminating 35 41,3 16,5 49,46
4 Penghalusan I 11,8 14,04 17 16,92
5 Pengemalan 25,2 29,23 17 35,22
6 Pemotongan III 18 21,24 16,5 25,44
7 Penghalusan II 15 17,4 17 20,96
8 Pelubangan 27 32,13 17 38,71
9 Penghalusan III 25 29,5 16 35,12
10 Perakitan 45,1 52,32 17,5 63,42
11 Service Perakitan 29,9 34,68 17,5 42,04
12 Penghalusan IV 12 14,28 16 17,00
13 Finishing 65 75,4 16,5 90,30
14 Service Finishing 40 47,2 16,5 56,53
15 Jok 28 32,48 16 38,67
16 Packing 22,8 26,45 16,5 31,68
Sumber : Data yang diolah ( 2020 )
I II III IV V
X XI XII XI XV
V
XVI
Waktu Bobot
Stasiun Elemen Kerja Prioritas
Operasi Posisi
XIV Service Finishing 56,53 126,87 14
XV Jok 38,67 70,34 15
XVI Packing 31,68 31,68 16
Total Waktu 599,88
Sumber : Data yang diolah ( 2020 )
= 41,52%
Balance delay (D) = 100% − LE
= 100% − 41,52%
= 58,48 %
Atau
∑
Balance delay (D) =
= 58,48
=√
=√
= 224,994 menit.
= 90,30 ≤ CT ≤
= 90,30 ≤ CT ≤ 441,6
Berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diketahui bahwa waktu siklus berada
pada waktu antara 90,30 dan 441,6 menit.
4.6.3.5.2. Penyusunan stasiun kerja baru
Penyusunan stasiun kerja baru berguna untuk mengetahui jumlah
stasiun minimum yang paling efisien dengan menggunakan perhitungan Ranked
Positional Weight (RPW) menggunakan beberapa percobaan berikut ini:
1) Percobaan menggunakan waktu siklus 90,30 menit.
a. Menghitung stasiun kerja minimum
Untuk mengetahui stasiun kerja minimum dengan waktu siklus
90,30 menit dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini:
∑
Stasiun Kerja Minimum =
=
= 6,64 ≈ 7 stasiun.
b. Penyusunan stasiun kerja baru
Setelah diketahui bahwa stasiun kerja minimum percobaan
waktu siklus 90,30 menit yaitu 7 stasiun maka penyusunan
stasiun kerja baru dapat dilihat dibawah ini :
Tabel 4.16 Stasiun Kerja RPW Waktu Siklus 90,30 menit
Stasiun Elemen Kerja Ti Waktu Stasiun Idle Time
Pengukuran II 14,67
I Pemotongan II 23,76 87,90 2,40
Laminating 49,46
Penghalusan I 16,92
II Pengemalan 35,22 77,57 12,73
Pemotongan III 25,44
Penghalusan II 20,96
III 59,67 30,62
Pelubangan 38,71
IV Penghalusan III 35,12 35,12 55,18
V Perakitan 63,42 63,42 26,88
49
∑
LE =
=(
= 73,81 %
=
50
= 26,19%
SI = √∑
=√
= 85,96
2) Percobaan menggunakan waktu siklus 94,79 menit
a. Menghitung stasiun kerja minimum
Untuk mengetahui stasiun kerja minimum dengan waktu siklus
94,79 menit dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini:
∑
Stasiun Kerja Minimum =
=
= 6,33 ≈ 6 stasiun.
b. Penyusunan stasiun kerja baru
Setelah diketahui bahwa stasiun kerja minimum percobaan
waktu siklus 94,79 menit yaitu 6 stasiun maka penyusunan
stasiun kerja baru dapat dilihat dibawah ini :
Tabel 4.17 Stasiun Kerja RPW Waktu Siklus 94,79 menit
Waktu Idle
Stasiun Elemen Kerja Ti
Stasiun Time
Pengukuran II 14,67
I Pemotongan II 23,76 87,90 6,90
Laminating 49,46
Penghalusan I 16,92
II Pengemalan 35,22 77,57 17,22
Pemotongan III 25,44
Penghalusan II 20,96
III Pelubangan 38,71 94,79 0,00
Penghalusan III 35,12
IV Perakitan 63,42 63,42 31,38
51
Waktu Idle
Stasiun Elemen Kerja Ti
Stasiun Time
Service
42,04
V Perakitan 59,04 35,76
Penghalusan IV 17,00
VI Finishing 90,30 90,30 4,49
Service
VII 56,53 56,53 38,27
Finishing
Jok 38,67
VIII 70,34 24,45
Packing 31,68
Sumber : Data yang diolah ( 2020 )
c. Menghitung Line Efficiency (LE), Balance Delay (D) dan
Smoothess Indeks (SI)
Dari penyusunan stasiun kerja baru tabel 4.17 diatas maka
dapat dihitung pula Line Efficiency (LE), Balance Delay (D)
dan Smoothess Indeks (SI) sebagai berikut :
(1)Line Efficiency (LE)
Berikut merupakan perhitungan Line Efficiency (LE) :
∑
LE =
=(
= 79,11 %
=
52
= 20,89%
SI = √∑
=√
= 68,48
=
= 5,59 ≈ 6 stasiun.
=(
= 79,87 %
(2)Balance Delay ( D )
Berikut merupakan perhitungan Balance Delay (D):
∑
D =
=
54
= 20,13%
SI = √∑
=√
= 75,72
4) Percobaan menggunakan waktu siklus 126,87 menit
a. Menghitung stasiun kerja minimum
Untuk mengetahui stasiun kerja minimum dengan waktu siklus
126,87 menit dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini:
∑
Stasiun Kerja Minimum =
=
= 4,73 ≈ 5 stasiun.
b. Penyusunan stasiun kerja baru
Setelah diketahui bahwa stasiun kerja minimum percobaan
waktu siklus 126,87 menit yaitu 5 stasiun maka penyusunan
stasiun kerja baru dapat dilihat diberikut ini :
Tabel 4.19 Stasiun Kerja RPW Waktu Siklus 126,87 menit
Stasiun Elemen Kerja Ti Waktu Stasiun Idle Time
Pengukuran II 14,67
Pemotongan II 23,76
I 104,81 22,06
Laminating 49,46
Penghalusan I 16,92
Pengemalan 35,22
Pemotongan III 25,44
II 120,33 6,54
Penghalusan II 20,96
Pelubangan 38,71
55
∑
LE =
=(
=
= 78,81 %
(2)Balance Delay (D)
Berikut merupakan perhitungan Balance Delay (D):
∑
D =
= 21,19%
56
SI = √∑
=√
= 85,27
5) Percobaan menggunakan waktu siklus 140,03 menit
a. Menghitung stasiun kerja minimum
Untuk mengetahui stasiun kerja minimum dengan waktu siklus
140,03 menit dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini:
∑
Stasiun Kerja Minimum =
=
= 4,28 ≈ 4 stasiun.
b. Penyusunan stasiun kerja baru
Setelah diketahui bahwa stasiun kerja minimum percobaan
waktu siklus 140,03 menit yaitu 4 stasiun maka penyusunan
stasiun kerja baru dapat dilihat diberikut ini :
Tabel 4.20 Stasiun Kerja RPW Waktu Siklus 140,03 menit
Stasiun Elemen Kerja Ti Waktu Stasiun Idle Time
Pengukuran II 14,67
Pemotongan II 23,76
I Laminating 49,46 140,03 0,00
Penghalusan I 16,92
Pengemalan 35,22
Pemotongan III 25,44
Penghalusan II 20,96
II 120,23 19,80
Pelubangan 38,71
Penghalusan III 35,12
Perakitan 63,42
III Service Perakitan 42,04 122,45 17,57
Penghalusan IV 17,00
IV Finishing 90,30 90,30 49,73
57
∑
LE =
=(
= 85,68 %
= 14,32 %
SI = √∑
=√
= 57,85
6) Percobaan menggunakan waktu siklus 165,47 menit
a. Menghitung stasiun kerja minimum
Untuk mengetahui stasiun kerja minimum dengan waktu siklus
165,47 menit dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini:
∑
Stasiun Kerja Minimum =
=
= 3,63 ≈ 4 stasiun.
b. Penyusunan stasiun kerja baru
Setelah diketahui bahwa stasiun kerja minimum percobaan
waktu siklus 165,47 menit yaitu 4 stasiun maka penyusunan
stasiun kerja baru dapat dilihat diberikut ini :
Tabel 4.21 Stasiun Kerja RPW Waktu Siklus 165,47 menit
Stasiun Elemen Kerja Ti Waktu Stasiun Idle Time
Pengukuran II 14,67
Pemotongan II 23,76
Laminating 49,46
I 165,47 0,00
Penghalusan I 16,92
Pengemalan 35,22
Pemotongan III 25,44
Penghalusan II 20,96
Pelubangan 38,71
II 158,21 7,25
Penghalusan III 35,12
Perakitan 63,42
Service Perakitan 42,04
III Penghalusan IV 17,00 149,34 16,13
Finishing 90,30
Service Finishing 56,53
IV 126,87 38,60
Jok 38,67
59
∑
LE =
=(
= 90,63 %
= 9,37%
SI = √∑
=√
= 42,45
7) Percobaan menggunakan waktu siklus 217,17 menit
a. Menghitung stasiun kerja minimum
Untuk mengetahui stasiun kerja minimum dengan waktu siklus
217,17 menit dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini:
∑
Stasiun Kerja Minimum =
=
= 2,76 ≈ 3 stasiun.
b. Penyusunan stasiun kerja baru
Setelah diketahui bahwa stasiun kerja minimum percobaan
waktu siklus 217,17 menit yaitu 3 stasiun maka penyusunan
stasiun kerja baru dapat dilihat diberikut ini :
Tabel 4.22 Stasiun Kerja RPW Waktu Siklus 217,17 menit
Stasiun Elemen Kerja Ti Waktu Stasiun Idle Time
Pengukuran II 14,67
Pemotongan II 23,76
Laminating 49,46
I Penghalusan I 16,92 186,43 30,74
Pengemalan 35,22
Pemotongan III 25,44
Penghalusan II 20,96
Pelubangan 38,71
Penghalusan III 35,12
II Perakitan 63,42 196,28 20,89
Service Perakitan 42,04
Penghalusan IV 17,00
Finishing 90,30
Service Finishing 56,53
III 217,17 0,00
Jok 38,67
Packing 31,68
Sumber : Data yang diolah ( 2020 )
61
∑
LE =
=(
= 92,08 %
(2)Balance Delay (D)
Berikut merupakan perhitungan Balance Delay (D):
∑
D =
= 7,92%
SI = √∑
=√
= 37,16
8) Percobaan menggunakan waktu siklus 441,6 menit
62
=
= 1,36 ≈ 1 stasiun.
b. Penyusunan stasiun kerja baru
Setelah diketahui bahwa stasiun kerja minimum percobaan
waktu siklus 441,6 menit yaitu 1 stasiun maka penyusunan
stasiun kerja baru dapat dilihat diberikut ini :
Tabel 4.23 Stasiun Kerja RPW Waktu Siklus 441,6 menit
Stasiun Elemen Kerja Ti Waktu Stasiun Idle Time
Pengukuran II 14,67
Pemotongan II 23,76
Laminating 49,46
Penghalusan I 16,92
Pengemalan 35,22
Pemotongan III 25,44
I 382,71 58,89
Penghalusan II 20,96
Pelubangan 38,71
Penghalusan III 35,12
Perakitan 63,42
Service Perakitan 42,04
Penghalusan IV 17,00
Finishing 90,30
Service Finishing 56,53
II 217,17 224,43
Jok 38,67
Packing 31,68
Sumber : Data yang diolah ( 2020 )
c. Menghitung Line Efficiency (LE), Balance Delay (D) dan
Smoothess Indeks (SI)
63
∑
LE =
=(
= 67,92 %
= 32,08%
SI = √∑
=√
= 232,02
64
Time (CT) sebesar 90,30 menit. Maka dapat diketahui precedence diagram stasiun
kerja awal sebagai berikut:
I II III IV V
X XI XII XI XV
V
XVI
= 90,30 ≤ CT ≤
= 90,30 ≤ CT ≤ 441,6
CT pada metode region approach merupakan bilangan prima, jadi dari
perhitungan diatas CT merupakan bilangan prima yang terletak diantara 90,30
dan 441,6 yaitu 90,30 menit, 109 menit, 127 menit, 149 menit, 167 menit, 227
menit dan 441,6 menit.
67
=
= 6,64 ≈ 7 stasiun.
b. Penyusunan stasiun kerja baru
Setelah diketahui bahwa stasiun kerja minimum percobaan
waktu siklus 90,30 menit yaitu 7 stasiun maka penyusunan
stasiun kerja baru dapat dilihat dibawah ini :
Tabel 4.26 Stasiun Kerja RA Waktu Siklus 90,30 menit
Stasiun Elemen Kerja Ti Waktu Stasiun Idle Time
Pengukuran II 14,67
I Pemotongan II 23,76 87,90 2-,40
Laminating 49,46
Penghalusan I 16,92
II Pengemalan 35,22 77,57 12,73
Pemotongan III 25,44
Penghalusan II 20,96
III 59,67 30,62
Pelubangan 38,71
IV Penghalusan III 35,12 35,12 55,18
V Perakitan 63,42 63,42 26,88
Service Perakitan 42,04
VI 59,04 31,26
Penghalusan IV 17,00
VII Finishing 90,30 90,30 0,00
Service
VIII 56,53 56,53 33,77
Finishing
IX Jok 38,67 70,34 19,96
68
∑
LE =
=(
= 73,81 %
(2)Balance Delay (D)
Berikut merupakan perhitungan Balance Delay (D):
∑
D =
= 26,19%
(3)Smoothess Indeks (SI)
Berikut merupakan perhitungan Smoothess Indeks (SI):
SI = √∑
=√
= 85,96
2) Percobaan menggunakan waktu siklus 109 menit
69
=
= 5,50 ≈ 6 stasiun.
b. Penyusunan stasiun kerja baru
Setelah diketahui bawah stasiun kerja minimum percobaan
waktu siklus 109 menit yaitu 6 stasiun maka penyusunan
stasiun kerja baru dapat dilihat dibawah ini :
Tabel 4.27 Stasiun Kerja RA Waktu Siklus 109 menit
Stasiun Elemen Kerja Ti Waktu Stasiun Idle Time
Pengukuran II 14,67
Pemotongan II 23,76
I 104,81 4,19
Laminating 49,46
Penghalusan I 16,92
Pengemalan 35,22
II Pemotongan III 25,44 81,62 27,38
Penghalusan II 20,96
Pelubangan 38,71
III 73,83 35,17
Penghalusan III 35,12
Perakitan 63,42
IV 105,45 3,55
Service Perakitan 42,04
Penghalusan IV 17,00
V 107,30 1,70
Finishing 90,30
VI Service Finishing 56,53 56,53 52,47
Jok 38,67
VII 70,34 38,66
Packing 31,68
Sumber : Data yang diolah ( 2021 )
c. Menghitung Line Efficiency (LE), Balance Delay (D) dan
Smoothess Indeks (SI)
70
∑
LE =
= 78,62 %
(2)Balance Delay (D)
Berikut merupakan perhitungan Balance Delay (D):
∑
D =
= 21,38%
(3)Smoothess Indeks ( SI )
Berikut merupakan perhitungan Smoothess Indeks (SI):
SI = √∑
=√
= 79,17
3) Percobaan menggunakan waktu siklus 127 menit
a. Menghitung stasiun kerja minimum
Untuk mengetahui stasiun kerja minimum dengan waktu siklus
127 menit dapat dilihat pada perhitungan diberikut ini:
71
∑
Stasiun Kerja Minimum =
=
= 4,72 ≈ 5 stasiun.
b. Penyusunan stasiun kerja baru
Setelah diketahui bahwa stasiun kerja minimum percobaan
waktu siklus 127 menit yaitu 5 stasiun maka penyusunan
stasiun kerja baru dapat dilihat dibawah ini :
Tabel 4.28 Stasiun Kerja RA Waktu Siklus 127 menit
Stasiun Elemen Kerja Ti Waktu Stasiun Idle Time
Pengukuran II 14,67
Pemotongan II 23,76
I 104,81 22,19
Laminating 49,46
Penghalusan I 16,92
Pengemalan 35,22
Pemotongan III 25,44
II 120,33 6,67
Penghalusan II 20,96
Pelubangan 38,71
Penghalusan III 35,12
III 98,54 28,46
Perakitan 63,42
Service
42,04
IV Perakitan 59,04 67,96
Penghalusan IV 17,00
V Finishing 90,30 90,30 36,70
Service
56,53
Finishing
VI 126,87 0,13
Jok 38,67
Packing 31,68
Sumber : Data yang diolah ( 2021 )
c. Menghitung Line Efficiency (LE), Balance Delay (D) dan
Smoothess Indeks (SI)
Dari penyusunan stasiun kerja baru tabel 4.28 diatas maka
dapat dihitung pula Line Efficiency (LE), Balance Delay ( D )
dan Smoothess Indeks (SI) sebagai berikut :
72
∑
LE =
=(
= 78,72 %
(2)Balance Delay (D)
Berikut merupakan perhitungan Balance Delay (D):
∑
D =
= 21,28%
(3)Smoothess Indeks (SI)
Berikut merupakan perhitungan Smoothess Indeks (SI):
SI = √∑
=√
= 85,52
4) Percobaan menggunakan waktu siklus 149 menit
a. Menghitung stasiun kerja minimum
Untuk mengetahui stasiun kerja minimum dengan waktu siklus
149 menit dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini:
∑
Stasiun Kerja Minimum =
=
= 4,03 ≈ 4 stasiun.
73
∑
LE =
74
=(
= 80,52 %
(2)Balance Delay (D)
Berikut merupakan perhitungan Balance Delay (D):
∑
D =
= 19,48%
SI = √∑
=√
= 74,49
=
= 3,59 ≈ 4 stasiun.
75
∑
LE =
=(
= 89,80 %
(2)Balance Delay (D)
Berikut merupakan perhitungan Balance Delay (D):
∑
D =
= 10,20%
(3)Smoothess Indeks (SI)
Berikut merupakan perhitungan Smoothess Indeks (SI):
SI = √∑
=√
= 44,74
6) Percobaan menggunakan waktu siklus 263 menit
a. Menghitung stasiun kerja minimum
Untuk mengetahui stasiun kerja minimum dengan waktu siklus
263 menit dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini:
∑
Stasiun Kerja Minimum =
=
= 2,28 ≈ 2 stasiun.
77
∑
LE =
=(
= 76,03 %
(2)Balance Delay (D)
Berikut merupakan perhitungan Balance Delay (D):
∑
D =
= 23,97%
(3)Smoothess Indeks (SI)
Berikut merupakan perhitungan Smoothess Indeks (SI):
SI = √∑
=√
= 145,13
7) Percobaan menggunakan waktu siklus 441,6 menit
a. Menghitung stasiun kerja minimum
Untuk mengetahui stasiun kerja minimum dengan waktu siklus
441,6 menit dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini:
∑
Stasiun Kerja Minimum =
=
= 1,36 ≈ 1 stasiun.
79
=(
80
= 67,92 %
(2)Balance Delay (D)
Berikut merupakan perhitungan Balance Delay (D):
∑
D =
= 32,08%
(3)Smoothess Indeks (SI)
Berikut merupakan perhitungan Smoothess Indeks (SI):
SI = √∑
=√
= 232,02
4.6.4.5. Perbandingan efisiensi stasiun kerja baru
Dari pengolahan data diatas maka diperoleh perbandingan efisiensi
stasiun kerja baru dengan melakukan beberapa percobaan waktu siklus dari 89,76
sampai 198,4 menit, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.33 Perbandingan Efisiensi Stasiun Kerja RA
I
X XI XV
II I
III
IX
XII XV
IV
VII
V
I XII XI
I V
VI VII
4.7. Pembahasan
Berdasarkan pengolahan data diatas diketahui bahwa stasiun kerja awal
sebelum diterapkannya keseimbangan lintasan yaitu berjumlah 15 stasiun kerja,
setelah diterapkannya keseimbangan lintasan menggunakan metode ranked
positional weight ( RPW ) jumlah stasiun kerja paling efisien atau optimal yaitu 3
stasiun kerja dan region approach jumlah stasiun kerja paling efisien atau optimal
yaitu 4 stasiun kerja. Hal tersebut juga mempengaruhi efisiensi lintasan ( LE ) ,
balance delay ( D ) dan smoothes indeks sebelum diterapkannya keseimbangan
lintasan pada proses produksi PT Chia Jiann Indonesia Furniture dapat dilihat
pada tabel 4.34 berikut ini :
82
Sebelum line
16 41,52% 58,48% 224,994 menit
balancing
Ranked
Positional 3 92,08% 7,92% 37,16 menit
Weight ( RPW )
Region
4 89,80% 10,20% 44,74 menit
Approach
Sumber : Data yang diolah ( 2021 )
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa perhitungan sesudah diterapkannya
metode line balancing adalah sebagai berikut :
A. Menggunakan metode Ranked Positional Weight ( RPW )
1) Balance Delay ( D ) menurun dari 58,48% menjadi 7,92%