Anda di halaman 1dari 11

eISSN : 2621-4970

pISSN : 2621-4962

Volume 1 No 2
Juli 2018

Sistem Informasi Geografis Wisata Bahari pada Dinas Pariwisata


Kota Ternate
Darman Umagapi1, Arisandy Ambarita2
Program Studi Manajemen Informatika
Politeknik Sains dan Teknologi Wiratama Maluku Utara
umagapie01@yahoo.com
Abstrak
Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan dalam pembangunan untuk
meningkatkan pendapatan nasional, penyerapan tenaga kerja, dan penyumbang devisa negara.
Penelitian ini betujuan untuk merancang sistem informasi geografis objek wisata bahari pada
Dinas Pariwisata Kota Ternate. Metode Analisis dan Pengembangan Sistem menggunakan
model terstruktur, serta Pengembangannya menggunakan metode sekuensial linier (Waterfall).
Sistem ini dirancang dengan Alat bantu Flowchart, DFD, ERD dan dibuat menggunakan
bahasa Pemrograman HTML, CSS, PHP, jQuery, Javascript serta database MySQL. Aplikasi
Sistem Informasi Geografis Wisata dengan memanfaatkan teknologi informasi ini, memudahkan
Dinas Pariwisata Kota Ternate menyediakan informasi kepada wisatawan, sehingga para
wisatawan dapat mengakses informasi objek wisata bahari dimana saja.
Kata kunci: Sistem Informasi, Geografis, Wisata Bahari.

Abstract
Tourism is one of the leading sectors in the development of national income, to increase
absorption of labor and the country's foreign exchange contributor. The purpose of this research
is to design a geographic information system on Government tourism office in Ternate city,
Methods of analysis and systems development using structured models, as well as its
development using sequential linear methods (Waterfall), The system is designed with the tool
Flowchart, DFD, ERD and created using programming languages HTML, CSS, PHP, jQuery,
Javascript and MySQL database, Application of geographic information system of Tourism by
leveraging this information technology, Government tourism office makes it easy to provide
information to travelers, so the tourists can access information the maritime sights anywhere.
Keywords: Information System, Geographic, Marine Tourism

PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan salah satu sektor perjalanan, dan sebagainya mulai marak
unggulan dalam pembangunan untuk dibangun oleh para stakeholders khususnya
meningkatkan pendapatan nasional, di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan alat
penyerap tenaga kerja, dan penyumbang bantu untuk menetahui objek-objek wisata,
devisa negara. Karena itu pemerintah daerah baik yang sudah dikenal maupun yang
diharapkan dapat memanfaatkan peluang belum dikenal.
tersebut, terutama mengoptimalkan potensi Namun demikian, objek wisata di Kota
sumber daya alam dan keanekaragaman Ternate masih kurang dikenal oleh
budaya dan tradisi wisatawan dari dalam dan terutama dari luar
Sistem informasi geografis pariwisata, negeri, sehingga jarang mengunjungi objek
berisi tentang informasi dan penjelasan wisata di Kota Ternate.Salah satu faktor
mengenai objek wasiata, sarana transportasi, yang mempengaruhi yaitu masih minimnya
akomodasi, lembaga keuangan, biro pemanfaatan teknologi informasi.Sementara

Jurnal Ilmiah ILKOMINFO-Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika Page 59


penggunaan atau pemanfaatak teknologi Adapun tujuan penilitian adalah
informasi untuk pariwisata telah menjadi merancang sistem informasi geografis objek
kecenderungan, tidak hanya pada sejumlah wisata bahari pada Dinas Pariwisata Kota
tempat wisata sejumlah daerah di Indonesia. Ternate.
Melainkan pula, terutama di negara-negara
maju, untuk menarik minat para wisatawan. Manfaat Penilitian
Selain itu, dengan Undang-undang Penelitian ini diharapkan dapat memberi
Nomor 10 Tahun 2009 tentang manfaat antara lain:
Kepariwisataan, Pemerintah Kota Ternate 1. Memudahkan Dinas Pariwisata Kota
diharpkan dapat meningkatkan Ternate menyediakan informasi kepada
pembangunan pariwisata, meningkatkan wisatawan.
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. 2. Memudahkan para wisatawan mengakses
Oleh karena itu, Dinas Pariwisata Kota informasi objek wisata pantai
Ternate memiliki kewajiban Sulamadaha, Jikomalamo dan pantai
mempertanggungjawabkan tugas dan Kastela di Kota Ternate.
fungsinya, melaksanakan kewenangan
otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan Tinjauan Pustaka
tugas desentralisasi di bidang pariwisata. Dalam penelitian Erna Kharistiani, Eko
(Fadhly, et al., 2013). Aribowo (2013) yang berjudul Sistem
Kota Ternate merupakan salah satu Informasi Geografis Pemetaan Potensi
dari 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku SMA/SMK Berbasis Web (Studi Kasus:
Utara yang memiliki banyak objek wisata, Kabupaten Kebumen) mengatakan bahwa
baik wisata sejarah, wisata alam, maupun Dinas Pendidikan kabupaten Kebumen
wisata bahari. Wisata sejarah seperti dalam pengelolaan sekolah belum dapat
Kedaton Kesultanan Ternate, benteng- dilakukan secara optimal sehingga hal ini
benteng peninggalan bangsa kolonial dapat mengakibatkan permasalahan
Spanyol, Belanda, dan Portugis. Sedangkan pengelolaan pendidikan. Dinas Pendidikan
wisata alam seperti Danau Tolire Besar dan kabupaten Kebumen telah memiliki website
Tolore Kecil. Adapun wisata bahari, sebagai media informasi yang mampu
diantaranya pantai Sulamadaha, diakses secara global, namun informasi –
Jikomalamo, dan pantai Kastela yang informasi yang ditampilkan dalam website
berdampingan dengan Benteng Nosra tersebut bersifat umum, belum mempu
Senhora del Rosario menggambarkan secara detail mengenai
keaadan suatu SMA/SMK. Untuk itu
Rumusan Masalah diperlukan suatu rencana strategis, melalui
Berdasarkan latar belakang tersebut, perencanaan strategis inilah Dinas
maka masalah yang dirumuskan dalam Pendidikan kabupaten Kebumen secara
penilitian ini adalah Bagaimana Merancang sistematis dapat mengembangkan suatu
Sistem Informasi Geografis Objek Wisata sistem manajerial yang efektif dan efisien,
Bahari Pada Dinas Pariwisata Kota Ternate. yaitu dengan Sistem Informasi Geografis
Pemetaan Potensi SMA/SMK berbasis web.
Tujuan Penilitian. Dengan adanya dukungan teknologi SIG
yang berbasis web, diharapkan pengguna
dapat mengakses melalui media internet,

Jurnal Ilmiah ILKOMINFO-Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika Page 60


sehingga pendistribusian informasi dapat merupakan suatu jaringan kerja dari
meluas hingga seluruh nusantara, Hasil dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
penelitian ini adalah sebuah aplikasi Sistem terkumpul bersama-sama untuk melakukan
Informasi Geografis Pemetaan Potensi suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu
SMA/SMK Berbasis Web di kabupaten (Yakub, 2012).
Kebumen yang dapat memberikan informasi Berdasarkan defenisi tersebut maka
tentang SMA/SMK. Hasil pengujian sistem dapat disimpulkan, sistem merupakan
menunjukkan bahwa sistem informasi ini kumpulan dari beberapa himpunan elemen-
layak dan dapat dipergunakan. elemen yang saling berinteraksi, memiliki
Penelitian sebelumnya yang dilakukan keterkaitan dan saling bekerja sama serta
arisandy ambarita (2017) dengan judul membentuk suatu kesatuan untuk mencapai
Sistem Informasi Geografis Potensi suatu tujuan atau sasaran tertentu.
Tanaman Pangan (Studi Kasus: Kabupaten
Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara) Karakteristik Sistem
menguraikan bahwa Dinas Pertanian Jogiyanto (2013) mengatakan bahwa
suatu sistem mempunyai karakterisktik atau
Halmahera Barat merupakan instansi yang
mengelola data dan informasi tentang sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai
potensi tanaman pangan yang ada pada komponen-komponen (components), batasan
sistem (boundary), lingkungan luar sistem
Kabupaten Halmahera Barat, yang dalam
memberikan data dan informasi potensi (environments), penghubung (interface),
tanaman pangan tersebut masih bersifat masukan (input), keluaran (output),
pengolah (process), dan sasaran (objectives).
konvensional kadang informasi data dan
lokasi tidak akurat sehingga masyarakat dan
Pengertian Informasi
para investor yang ingin mengetahui data
Menurut Hartono (2013) informasi pada
lokasi dan informasi potensi tanaman
dasarnya adalah sehimpunan data yang telah
pangan tersebut harus turun ke lokasi untuk
diolah menjadi suatu yang memiliki arti dan
memastikan potensi tanaman. Untuk itu
kegunaan yang lebih luas. Kualitas
diperlukan suatu sistem yang dapat
informasi (quality of information) harus
mengelola data serta menampilkan informasi
dapat memenuhi beberapa yaitu : akurat,
potensi tanaman pangan yang ada pada
relevan dan tepat waktu.
kabupaten Halmahera barat, dengan adanya
penelitian ini diharapkan dapat membantu
Pengertian Sistem Informasi
Dinas Pertanian untuk menginformasikan
Menurut O’Brian, sistem informasi
data dan lokasi potensi tanaman pangan
(information system) merupakan kombinasi
kepada pengunjung dan Investor secara
teratur dari orang-orang, perangkat keras,
cepat dan akurat.
perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan
sumber daya data yang mengumpulkan,
LANDASAN TEORI
mengubah, menyebarkan informasi dalam
Pengertian Sistem
sebuah organisasi. (Yakub, 2012).
Selanjutnya, McLeod mendefiniskan
sistem adalah sekelompok elemen-elemen
Pengertian Sistem Informasi Geografis.
yang terintegrasi dengan tujuan yang sama Pada umumnya sistem informasi
untuk mencapai tujuan. Sistem juga geografis (geographic information system,

Jurnal Ilmiah ILKOMINFO-Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika Page 61


GIS) adalah system informasi khusus yang datar dengan skala tertentu melalui suatu
mengelola data yang memiliki informasi system proyeksi (Umagapi, 2017).
spasial. GIS juga merupakan sejenis
perangkat lunak yang dapat digunakan untuk Pengertian Pariwisata
memasukkan, menyimpan, manipulasi, Menurut Sinaga (2012) pariwisata
menampilkan, dan keluaran informasi merupakan suatu perjalanan yang terencana,
yang dilakukan secara individu maupun
geografis (Ambarita, Umagapi, 2017).
kelompok dari satu tempat ke tempat lain
dengan tujuan untuk mendapatkan suatu
Kemampuan Sistem Informasi Geografis
bentuk kepuasan dan kesenangan semata.
Kemampuan system informasi geografis
(SIG/GIS) mencakup kemampuan untuk
Pengertian Analisis Sistem
menampilkan, mencetak dan memanipulasi
Menurut Yakub (2012) Analisa sistem
berbagai lapisan data termasuk gambar foto
dapat diartikan sebagai suatu proses untuk
udara, informasi keselamatan demografi dan
memahami sistem yang ada, dengan
publik, kepemilikan property, pajak,
menganalisa jabatan dan uraian tugas
penggunaan lahan, dan informasi zonasi,
(business users), proses bisnis (business
lokasi utilitas, jalan, fitur alam, topografi,
prosess), ketentuan atau aturan (business
dan banyak fitur buatan manusia dan
rule), masalah dan mencari solusinya
lingkungan antara lain :
(business problem and business soulution),
1. Memasukkan dan mengumpulkan data
dan rencana-rencana perusahaan (business
geografis Mengintegrasikan data
plan).
geografis (spasial dan atribut)
2. Memeriksa dan meng-update (mengedit) Pengertian DFD ( Data flow Diagram )
data geografis spasial dan atribut Sutabri (2012) Data Flow Diagram
3. Menyimpan dan memanggil kembali adalah suatu network yang menggambarkan
data geografis (spasial dan atribut) suatu system automa atau komputerisasi,
4. Mengolah data geografis (spasial dan manualisasi, atau gabungan dari keduanya,
atribut) yang penggambaranya disusun dalam bentuk
5. Menghasilkan keluaran (output) data kumpulan komponen sitem yang saling
geografis dalam (chart) laporan (report) berhubungan sesuai aturan mainnya.
dan lainnya baik dalam bentuk hardcopy Keuntungan penggunaan DFD adalah
maupun soft copy. memungkinkan untuk menggambarkan
sistem dari level yang paling tinggi
Pengertian Peta
kemudian menguraikannya menjadi level
Menurut Badan Koordinasi Survei dan
Pemetaan Nasional (Bakorsultana) tahun yang lebih rendah (dekomposisi). Sedangkan
kekurangan penggunaan DFD adalah tidak
2005, peta merupakan wahana bagi
menunjukkan proses pengulangan (looping),
penyimpanan dan penyajian data kondisi
lingkungan, sumber informasi bagi para proses keputusan dan proses perhitungan.
perencana dan pengambil keputusan pada
Rancangan Input
tahapan dan tingkatan pembangunan.
Rancangan Input merupakan jembatan
Menurut Wikantika (2008) peta merupakan
yang menghubungkan sistem informasi
gambaran permukaan bumi pada bidang
dengan dana yang dimiliki oleh USER dan

Jurnal Ilmiah ILKOMINFO-Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika Page 62


tergantung apakah sistem tersebut Online / system. Sementara seolah-olah teknik
Batch. diagram atau alat peraga memberikan
Tujuan Dari Rancangan Input: dasar untuk desain database relasional
1. Mengontrol Jumlah Data Input
Proses penyiapan dan pemasukkan data PHP
sangat tergantung pada manusia, PHP adalah singkatan dari "PHP:
dengan mengurangi kuantitas Hypertext Prepocessor", yaitu bahasa
kebutuhan data, maka akan mengurangi pemrograman yang digunakan secara luas
biaya. untuk penanganan pembuatan dan
2. Menghinari Kesalahan Data pengembangan sebuah situs web dan bisa
Kesalahan data, dapat dikurangi digunakan bersamaan dengan HTML. PHP
dengan rancangan input yang baik, diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pertama
dengan teknik validasi (program kali tahun 1994. Pada awalnya PHP adalah
komputer) singkatan dari "Personal Home Page Tools".
3. Menghindari Keterlambatan Proses Selanjutnya diganti menjadi FI ("Forms
Keterlambatan proses biasanya Interpreter"). Sejak versi 3.0, nama bahasa
disebabkan oleh pemasukkan data ini diubah menjadi "PHP: Hypertext
yang bersifat menunggu (Bottle Neck), Prepocessor" dengan singkatannya "PHP".
kita harus menghindarinya.
PHP versi terbaru adalah versi ke-5.
4. Merancang Pengolahan Yang
Sederhana Rancangan sistem yang Berdasarkan survey Netcraft pada bulan
baik, harus sesuai dengan orang yang Desember 1999, lebih dari sejuta site
mengoperasikannya dan mudah menggunakan PHP, di antaranya adalah
dipahami (user friendly) tanpa NASA, Mitsubishi, dan RedHat.
melupakan aspek kontroling data.
5. Menentukan Kebutuhan Input Sistem MySQL
Baru Bentuk input yang akan
MySQL adalah sebuah perangkat
dirancang dapat ditentukan dari data
flow diagram (DFD) sistem baru yang lunak sistem manajemen basis data SQL
telah dibuat dengan melihat dataflow (database management system) atau
yang terjadi dari satu proses ke proses DBMS yang multithread, multi-
lainnya. user,dengan sekitar 6 juta instalasi di
6. Menentukan Parameter Dokumen seluruh dunia. MySQL AB membuat
Input Setelah bentuk output dirancang, MySQL tersedia sebagai perangkat lunak
maka selanjutnya menentukkan
gratis dibawah lisensi GNU General
PARAMETER dari dokumen INPUT
tersebut, (Fungsi, Sumber, Tujuan, Public License (GPL), tetapi mereka juga
Frekuensi, Kondisi, Media dan Bentuk) menjual dibawah lisensi komersial untuk
kasus-kasus dimana penggunaannya tidak
ERD (Entity Relationship Diagram) cocok dengan penggunaan GPL
Menurut Brady dan Loonam (2010),
dalam bahasa indonesia bahwa Entity Xampp
Relationship diagram (ERD) merupakan Pengertian XAMPP adalah perangkat
teknik yang digunakan untuk memodelkan lunak (free software) bebas, yang
kebutuhan data dari suatu organisasi, mendukung untuk banyak sistem operasi,
biasanya oleh System Analys dalam tahap yang merupakan kompilasi dari beberapa
analisis persyaratan proyek pengembangan

Jurnal Ilmiah ILKOMINFO-Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika Page 63


program. Fungsi XAMPP sendiri adalah Studi Kepustakaan
sebagai server yang berdiri sendiri Dengan mencari dan mengumpulkan data
(localhost), yang terdiri beberapa program yang diperlukan dari berbagai buku-buku,
antara lain: Apache HTTP Server, MySQL catatan-catatan, dan gambar-gambar yang
database, dan penerjemah bahasa yang menunjang penyusunan laporan tugas akhir
ditulis dengan bahasa pemrograman PHP ini.
danPerl. Nama XAMPP sendiri merupakan
singkatan dari X (empat sistem operasi Alur Penelitian
apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Dalam melakukan penelitian tentunya
Program ini tersedia dalam GNU General memiliki alur atau kerangka penelitiann
Public License dan bebas, merupakan web yang mana. Alur penelitian tersebut dapat
server yang mudah untuk digunakan yang memudahkan peneliti dalam melakukan
dapat menampilkan halaman web yang penelitian. Adapun kerangka penelitian ini
dinamis. adalah sebagai berikut :
mulai

METODE PENELITIAN Identifikasi masalah


Lokasi dan Waktu Penilitian
Penelitian dilakukan pada Dinas Pengupulan Data (Dokumentasi)

Pariwisata Kota Ternate. Waktu penelitian


Analisis Masalah sistem
akan dilakukan selama dua bulan.
Sistem yang berjalan Sistem yang di usulkan
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang Perancangan sistem
digunakan dalam penelitian ini adalah
dokumentasi dan wawancara. Desain Layout Sistem

Dokumentasi Implementasi sistem

Dokumentasi, yaitu mempelajari


Pengujian sistem
dokumen yang berkaitan dengan seluruh
data yang diperlukan dalam penelitian. selesai
Dokumentasi dari asal kata dokumen yang
artinya barang-barang tertulis. Di dalam Gambar 1. Alur Penelitian
melaksanakan metode dokumentasi, peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis yang ANALISIS DAN PERANCANGAN
relevan dengan kepentingan peneliti Sistem yang sedang berjalan di Sistem
(Sjidmo, 2012). Informasi Geografis Wisata Bahari Pada
Dinas Pariwisata Kota Ternate, yaitu
Wawancara penympanan data masih bersifat manual.
Wawancara menurut Nazir (2015) Selanjutnya data-data tersebut disimpan
adalah proses memperoleh keterangan untuk dalam file dokumen arsip. Sedangkan staf
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab pelayanan hanya bisa mengimput data
antara si penanya dengan si penjawab. maupun memproses data berupa infromasi
pariwisata. Adapun sistem sedang berjalan

Jurnal Ilmiah ILKOMINFO-Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika Page 64


di Sistem Informasi Geografis Wisata Admin Sistem Pengunjung

Bahari Pada Dinas Pariwisata Kota Ternate no

Start
diapat dilihat pada gambar berikut; Decision Daftar
Tempat
Wisata
yes
Start Login
User name
password Tempat, data
wisata

Daftar
Wisata database

Cari Informasi wisata


Tempat
Wisata,
Maps
Tidak

Bertanya Informasi
tempat Informasi Daftar
Tempat
Wisata ke masyarakat wisata Wisata
atau kerabat

End

Masyarakat/kerabat
ya
Memberikan Informasi
beberapa tempat Gambar 3. Sistem yang diusulkan
Wisata

Diagram Konteks
Pengunjung memilih
Diagram konteks merupakan alat bantu
beberapa Tempat Wisata
dalam perancangan global bagi program
aplikasi yang dibuat. Tujuannya adalah
untuk mencerminkan keadaan sistem yang
Berkunjung ke
tempat wisata
akan dibangun secara umum.

End

Gambar 2. Flowchart Sistem yang berjalan

Analisis Sistem Yang Diusulkan


Analisis sistem yang diusulkan
merupakan tahapan analisa sistem yang baru Gambar 4. Diagram Context
yang sudah dianalisa sebelumnya. Dari
permasalahan yang sudah teridentifikasi Diagram Flow Data (DFD Level 1)
pada sistem yang sedang berjalan maka Data Flow Diagram (DFD) digunakan
peneliti mengusulkan sebuah sistem yang di untuk menganalisa sistem yang telah ada
harapkan akan memudahkan Dinas atau sistem baru yang akan dikembangkan
Pariwisata Kota Ternate dalam secara logika tanpa mempertimbangkan
mengidentifikasi jumlah pengunjung lingkungan fisik dimana data tersebut
pariwisata baik lokal, nasional maupun mengalir atau lingkungan fisik dimana data
manca negara. Sistem yang di usulkan tersebut disimpan. Berikut ini adalah DFD
adalah sebagai berikut: yang akan digunakan dalam proses
pembuatan Sistem Informasi Geografis
Wisata Bahari pada Dinas Pariwisata Kota
Ternate, Berikut adalah ambar Diagram

Jurnal Ilmiah ILKOMINFO-Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika Page 65


Entity Relationship Diagram (ERD) 7. Kunci Primer (primary key), adalah
Notasi kunci kadidat ang dipilih sebagai kunci
Entity Relationship Diagram Sistem utama untuk mengidentifikasikan
Informasi Geografis Objek Wisata Bahari barisan dalam table.
Pada Dinas Pariwisata Kota Ternate , dapat Kunci Tamu ( Foreign Key ), adalah
di lihat pada gambar berikut: sebarangan atribut yang menunjuk ke kunci
id primer pada tabel lain.
nama
Tabel Markers
alamat Username Tabel Markers digunakan untuk
lat Markers Input User Password
menyimpan data yang berhubungan dengan
Id Markers. Spesifikasi dari tabel Markers
lng Nama
adalah sebagai berikut :
tipe
Tabel 1. Tabel Markers
foto
Field Name Data Type Size Primary Key
Gambar 5. Entity Relationship Diagram
id id int 11 Yes
nama varchar 60 No
Perancangan Database dan Tabel alamat varchar 80 No
Perancangan basis data merupakan lat varchar 50 No
ing varchar 50 No
langkah untuk menentukan basis data yang tipe varchar 30 No
diharapkan dapat mewakili seluruh foto varchar 100 No
kebutuhan pengguna.
1. Entitas, merupakan objek atau kejadian Tabel User
yang mewakili sesuatu yang nyata. Pada Tabel User digunakan untuk
model relational, entitas akan menjadi menyimpan data yang berhubungan dengan
table. User. Spesifikasi dari tabel User adalah
2. Atribut, adalah item data yang menjadi sebagai berikut :
bagian dari suatu entitas atau yang Tabel 2. Tabel User
mendeskripsikan karakteristik dari Field
Data Type Size Primary Key
Name
entitas. Username Varchart 20 Yes
3. Record, adalah kumpulan elemen– Password Varchart 20 No
elemen yang saling berkaitan Nama Varchart 50 No

menginformasikan suatu entitas secara


Relasi Tabel
lengkap. Misalnya informasi nama
Relasi tabel (Relation) adalah hubungan
, alamat dll.
antara sebuah tabel dengan beberapa tabel
4. Data value (nilai atau isi data), adalah
yang lainnya. Hubungan ini
data aktual atau informasi yang disimpan
menunjukkan relasi antara tabel
pada tiap data elemen atau atribut.
sehingga membentuk suatu jaringan data
5. File, adalah kompulan record – record
pada sistem informasi.
sejenis yang mempunyai panjang elemen
yang sama.
6. Hubungan, adalah kaitan dengan duat
entitas.

Jurnal Ilmiah ILKOMINFO-Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika Page 66


Form Laporan Daftar Objek Wisata
Pada gambar di bawah ini merupakan
tampilan layout laporan rekapitulasi daftar
penginputan data Objek Wisata. Dalam
laporan tersebut dapat dilakukan operasi
data dengan melihat data dengan cara
mengklik tombol hapus untuk menghapus
Gambar 6. Relation Tabel data yang sudah tersimpan pada tabel data
daftar objek wisata.
Form Data Daftar Objek Wisata
Halaman layout Data Daftar Objek
Wisata yang di input oleh admin tentang
data objek wisata maka akan di tampilkan
pada halaman pengunjung.

Gambar 9. Laporan Data Objek Wisata

IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN


Implementasi sistem (system
Gambar 7. Daftar objek wisata implementation) adalah tahap
meletakkan sistem supaya siap
Form Input Data Objek Wisata dioperasikan. Kegiatan implementasi
Tampilan layout untuk menginput data dilakukan dengan dasar kegiatan yang
Objek Wisata dan di simpan ke database telah direncanakan dalam kegiatan
yang nantinya di tampilkan pada tabel dan implementasi antara lain : pemilihan
laporan data Objek Wisata setelah mengklik dan pelatihan personil, instalasi hardware
tombol simpan. Berikut tampilan layout dan software, pengetesan program,
input data objek wisata pengetesan sistem dan konversi sistem.

Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan dalam
penelitian ini berupa perangkat
keras(hardware) dengan spesifikasi yaitu:
1. Laptop Axioo-PC
2. Procesor Intel(R) Atom ™ CPU N570
@1.666GHz
3. Ram 2, 00 GB
4. Hardisk 160 GB
Gambar 8. Tampilan data objek wisata
5. Printer Canon ip2870S

Jurnal Ilmiah ILKOMINFO-Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika Page 67


Perangkat Lunak Form Input Data Objek Wisata
Alat yang digunanakan dalam penelitan Tampilan form untuk menginput data
ini berupa perangkat lunak (software). Objek Wisata dan di simpan ke database
1. Windows7 Ultimate sebagai system yang nantinya di tampilkan pada tabel
operasi laporan data Objek Wisata
2. Ms. Access 2007 sebagai pengelola
database
3. Program web : Xamp, Mysql, Php dan
Html.
4. Microsoft Visio 2007

Form Login Administrator


Tampilan form login. Orang yang berhak
melakukan akses pada halaman ini harus
login terlebih dahulu dengan memasukan
username dan password. Pengguna yang
berhak melakukan proses login ini adalah
administrator.
Gambar 12. Form Data Objek Wisata

Form Laporan Daftar Objek Wisata


Halaman form Data Daftar Objek
Wisata yang di input oleh admin tentang
data objek wisata maka akan di tampilkan
Gambar 10. Gambar Form Login
pada halaman pengunjung.
Form Menu Utama
Tampilan ini berisi menu-menu utama
yang di guanakan untuk menampilkan data
daftar objek wisata yang sudah di input oleh
admin.

Gambar 13. Laporan Daftar Objek Wisata


Gambar 11. Gambar Form Menu Utama
KESIMPULAN

Jurnal Ilmiah ILKOMINFO-Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika Page 68


Berdasarkan hasil implementasi dan Indrajit, Prof. Dr. Eko Richardus, 2001.
pengujian maka dapat disimpulkan sebagai Pengantar Konsep Dasar Manajemen
berikut: Sistem dan Teknologi Informasi.
APTIKOM. Yogyakarta.
1. Website ini dapat membantu
Jogiyanto, 2013. Analisis & Desain Sistem
mempromosikan objek wisata bahari Informasi, Pendekatan Terstruktur,
kota ternate kepada seluruh masyarakat Teori Dan Praktik Aplikasi Bisnis. Andi
baik lokal maupun nasional. Offset. Yogyakarta.
2. Website ini memberikan kemudahan Ladjamudin, 2013. Analisis dan Desain
kepada masyarakat dalam mencari Sistem Informasi. Graha Ilmu.
informasi mengenai objek wisata kota Yogyakarta.
Muharto & A. Ambarita (2016). Metode
ternate. Penelitian Sistem Informasi: Mengatasi
3. Website ini memberikan kemudahan Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyusun
dalam menginformasikan event-event Proposal Penelitian. Deepublish.
yang ada di Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta.
Ternate. Prahasta, Eddy, 2012. Sistem Informasi
Geografis (Konsep Dasar Perspektif
Geodesi & Geomatika). Informatika.
Saran Bandung.
Berdasarkan kesimpulan diatas maka Sutarman, 2012. Pengantar Teknologi
dalam penelitian ini untuk mencapai Informasi. Bumi Aksara. Jakarta
kesempurnaan dari penelitian maka dapat Tata Sutabri. 2012. Analisis Sistem
Informasi. Andi. Yogyakarta
disarankan sebagai berikut:
Yakub, 2012, Pengantar Sistem Informasi,
1. Pembangunan website ini masih bisa Graha Ilmu, Yogyakarta
dibuat semenarik mungkin dan Bakosurtanal, 2005. Definisi Peta Digital.
dikembangkan lebih lanjut terutama http://nationalinks.blogspot.com/2009/03
dalam tampilan sistemnya. /d finisi-peta.html.[5 Maret 2018].
2. Dari segi yang disajikan mungkin belum Arisandy Ambarita. Sistem Informasi
sepenuhnya sempurna, oleh karena itu, Geografis Potensi Tanaman Pangan
(Studi Kasus: Kabupaten Halmahera
ada baiknya dengan menambah
Barat Provinsi Maluku Utara). IJNS -
beberapa informasi yang lebih lengkap. Indonesian Journal on Networking and
3. Agar website ini kelihatan cantik, Security. Volume 6 No 1, Tahun 2016,
disarankan untuk menambah sekaligus ISSN : 2302-5700 (Print) – 2354-6654
diperbanyak animasi, dengan tujuan agar (Online)
pengunjung dalam mengakses website Darman Umagapi, 2016. Sistem Informasi
ini tidak cepat bosan. Geografis Tempat Wisata, Studi Kasus
Kota Ternate Provinsi Maluku Utara.
Jurnal BianglalaInformatika, Vol 4 No
DAFTAR PUSTAKA 2 Oktober, Tahun 2016, ISSN: 2338-
Darmawijaya, et al., 2014. Pasir, Batu dan 8145 (Print), 2338-9761 (Online)
Etos Budaya: Catatan dari Maluku Erna Kharistiani, Eko Aribowo, Sistem
Utara. LeutikaPrio. Yogyakarta. Informasi Geografis Pemetaan Potensi
Fadhly, Moh Yushar, et al.,2012. SMA/SMK Berbasis Web (Studi Kasus :
Permasalahan Pengembangan Objek Kabupaten Kebumen), Jurnal Sarjana
Bersejarah dalam Menunjang Wisata di Teknik Informatika Volume 1 Nomor 1,
Kota Ternate. Juni, Tahun 2013 e-ISSN: 2338-5197

Jurnal Ilmiah ILKOMINFO-Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika Page 69

Anda mungkin juga menyukai