Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 5, No. 11, November 2021, hlm. 4783-4790 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pengembangan Sistem Informasi Pemesanan Daily Catering Senjani


Kitchen berbasis Progressive Web App dengan Metode Waterfall
Baariq Fairuuz Azhar1, Buce Trias Hanggara2, Bondan Sapta Prakoso3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1baariqazhar@student.ub.ac.id, 2buce_trias@ub.ac.id, 3bondan.jalin@ub.ac.id

Abstrak
Senjani Kitchen adalah perusahaan rintisan yang bergerak dibidang pangan di Kota Malang. Daily
Catering Senjani Kitchen menggunakan sistem kupon, sehingga pelanggan harus membeli kupon dan
menukarkan kupon tersebut dengan makanan sesuai jadwal. Kondisi saat ini pemesanan masih melalui
aplikasi chat Whatsapp menggunakan smartphone, sehingga pelanggan terlalu bergantung kepada
balasan admin. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi yang bertujuan agar
pelanggan lebih mudah dalam memesan makanan dan pencatatan yang lebih baik agar meminimalisir
kerugian perusahaan. Progressive Web App adalah sebuah aplikasi yang dibangun dengan melakukan
optimasi pada sebuah website, PWA digunakan agar pelanggan mendapatkan pengalaman yang lebih
nyaman. Dalam pengembangan ini menggunakan metode waterfall sebagai system development life
cycle (SDLC). Tahap definisi kebutuhan menghasilkan 2 proses bisnis utama, 2 aktor yaitu pelanggan
dan admin, dan 18 use case yang digambarkan dalam use case diagram dan use case spesification. Pada
tahap perancangan sistem menghasilkan 18 activity diagram, sequence diagram, class diagram, entity
relationship diagram, dan 26 desain antarmuka. Pada tahap implementasi menggunakan konsep Model
View Controller (MVC), React Js sebagai View dan CodeIgniter sebagai Controller dan Model. Pada
tahap pengujian, dalam pengujian validasi 31 skenario uji berjalan sesuai harapan dan nilai usability
82.75 (adjective rating execellent) untuk sisi pelanggan dan nilai 72.5 (adjective rating good) untuk sisi
admin melalui system usability scale.
Kata kunci: sistem informasi, manajemen pemesanan, waterfall, validation testing, system usability scale,
progressive web app
Abstract
Senjani Kitchen is a start-up company engaged in food in the city of Malang. Daily Catering Senjani
Kitchen uses a coupon system, so customers must buy coupons and exchange the coupons for food
according to a schedule. The current condition is that orders are still through the Whatsapp chat
application using a smartphone, so customers are too dependent on admin replies. This study aims to
develop an information system that aims to make it easier for customers to order food and better record
keeping to minimize company losses. Progressive Web App is an application built by optimizing a
website, PWA is used so that customers get a more comfortable experience. This development using the
waterfall method as a system development life cycle (SDLC). The requirements definition stage produces
2 main business processes, 2 actors, namely customers and admins, and 18 use cases described in use
case diagrams and use case specifications. At the system design stage, 18 activity diagrams, sequence
diagrams, class diagrams, entity-relationship diagrams, and 26 interface designs were produced. At the
implementation stage using the concept of Model View Controller (MVC), React Js as View, and
CodeIgniter as Controller and Model. In the testing phase, in the validation test 31 test scenarios run
as expected and the usability value is 82.75 (adjective rating excellent) for the customer side and 72.5
(adjective rating good) for the admin side through the usability scale system
Keywords: system information, order management, waterfall, validation testing, system usability scale,
progressive web app

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 4783
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4784

mengakibatkan kerugian mulai yang tidak fatal


1. PENDAHULUAN seperti pakai sambal atau tidak, hingga yang
Sistem informasi adalah seperangkat fatal seperti tercatat minta dikirim namun
komponen yang saling terkait untuk ternyata tidak sehingga Senjani Kitchen harus
mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menanggung kerugian atas makanan tersebut.
mendistribusikan informasi. Dengan adanya Dari masalah tersebut, penulis ingin
pengelolaan informasi yang baik, perusahaan mengembangkan sebuah sistem informasi
dapat berkembang dengan cepat dan terus maju pemesanan dalam layanan Daily Catering.
karena adanya perbaikan kinerja seiring Sehingga dari sisi pelanggan lebih bebas dalam
berkembangnya informasi yang dimiliki oleh mendapatkan informasi dan memesan makanan
perusahaan tersebut (Aknovia, 2018). Apabila tanpa ketergantungan dari admin. Diharapkan
perusahaan tidak mau menyesuaikan diri dengan sistem informasi tersebut menyelesaikan 2
perkembangan teknologi yang ada, maka proses bisnis utama yaitu pembelian kupon dan
perusahaan tersebut akan sulit untuk pemesanan menu. Dari sisi pelanggan fitur yang
berkembang dan bersaing dengan kompetitor. diharapkan yaitu pembelian kupon,
Senjani Kitchen adalah perusahaan rintisan menggunakan kupon atau memesan menu
yang bergerak dibidang pangan melayani dengan jadwal lebih fleksibel, melihat riwayat
wilayah kawasan Malang. Layanannya Daily pesanan, melihat riwayat kupon, dan nyaman
Catering menggunakan sistem kupon, sehingga digunakan di smartphone. Sedangkan dari sisi
pelanggan harus membeli kupon dan admin fitur yang diharapkan yaitu menverifikasi
menukarkan kupon tersebut dengan makanan bukti pembayaran, menambahkan dan mengedit
sesuai jadwal. Proses bisnis Daily Catering saat jadwal makanan, hingga melihat hasil
ini, pertama-tama pelanggan melakukan chat ke pemesanan.
admin Senjani Kitchen via Whatsapp untuk Salah satu media sistem informasi yaitu
berlanggan Daily Catering. Lalu, admin akan aplikasi web. Contoh aplikasi web yang
memberikan Form Online Link sesuai dengan menggunakan teknologi modern adalah
jenis paket yang dipilih. Berikutnya, pelanggan Progressive Web App. Progressive Web App
mengisi Form Online tersebut sesuai dengan adalah teknologi yang digunakan untuk
kebutuhan seperti jumlah kupon yang dapat melakukan optimasi pada website, sehingga
ditukarkan dengan makanan, jenis nasi, harga, website menjadi lebih cepat dan mampu untuk
alamat pengiriman, alergi makanan bila ada, dan dijalankan layaknya aplikasi mobile native pada
waktu kapan saja makanan dikirimkan. umumnya (Nurwanto, 2019). Dikarenakan PWA
Kemudian, pelanggan melakukan pembayaran merupakan web sehingga dapat diakses berbagai
dan mengirimkan bukti pembayaran ke admin macam ukuran device dari smartphone, tablet,
Senjani Kitchen lewat Whatsapp. Setelah data hingga PC/laptop sehingga penggunaan PWA
pesanan dan bukti pembayaran lengkap, admin sesuai dengan kebutuhan. PWA dapat
akan mengirim tabel data pesanan ke staf dapur menyelesaikan masalah tanpa mengorbankan
dan staf pengiriman untuk diproduksi dan kenyamanan pelanggan yang telah terbiasa
diantarkan sesuai dengan waktu pemesanan. memesan Daily Catering melalui pesan singkat
Dari hasil wawancara dengan pihak Senjani Whatsapp menggunakan smartphone mereka,
Kitchen didapatkan permasalahan di sistem karena PWA memiliki kemampuan yaitu nyaman
pemesanan Daily Catering. Selama ini digunakan di perangkat mobile. Oleh karena itu,
pemesanan Daily Catering oleh pelanggan PWA dipilih agar pelanggan mendapatkan
melalui aplikasi chat Whatsapp menggunakan pengalaman yang lebih nyaman tanpa
smartphone mereka, sehingga pelanggan terlalu mengorbankan aksesibilitas perangkat.
bergantung kepada balasan admin. Karena Dalam pengembangan sistem informasi ini
keterbatasan waktu admin tidak bisa menjawab akan menggunakan pendekatan system
dengan cepat. Pelanggan seharusnya dapat development life cycle (SDLC) berupa metode
mendapatkan informasi seperti jadwal makanan, waterfall dikarenakan telah memilki tujuan yang
paket kupon, harga, dan memesan waktu jelas. Metode waterfall adalah metode yang
pemesanan lebih fleksibel tanpa harus terstruktur dan cocok digunakan ketika memilki
menunggu balasan dari admin. Dikarenakan kebutuhan pengguna yang spesifik dan tidak
pecatatan pemesanan masih manual sering banyak berubah selama pengembangan sistem
terjadi kesalahan pencatatan. Sehingga informasi (Sommerville, 2011). Waterfall
mempunyai beberapa tahapan yaitu, penggalian

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4785

kebutuhan, perancangan, implementasi, adalah siklus yang digunakan dalam pembuatan


pengujian, hingga pemeliharaan. Setiap tahapan sistem informasi, bertujuan menyelesaikan
yang ada menghasilkan dokumen sendiri dan permasalahan secara efektif. Waterfall adalah
tidak dapat melompati ke tahapan selanjutnya metode pengembangan software yang memilki
bila tahapan saat ini belum selesai. Oleh karena karakteristik pengerjaan harus dilakukan secara
itu, penelitian ini menggunakan metode berurutan dapat dilihat pada Gambar 1. 1, dimulai
waterfall dikarenakan permasalahan dan definisi dari tahap penggalian kebutuhan, perancangan,
yang jelas. implementasi, pengujian hingga pemeliharaan.
Metode Waterfall mementingkan analisis
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN kebutuhan pada tahap awal dan pada setiap tahap
Senjani Kitchen dengan nama resmi CV yang dilakukan pengecekan terlebih dahulu
Senjani Tekno Boga merupakan perusahaan sebelum melangkah ke tahap selanjutnya
rintisan yang bergerak dibidang pangan. Senjani (Laudon, 2014).
Kitchen melayani kebutuhan makan harian,
katering acara hingga frozen food. Beroperasi
sejak 16 April 2018 hingga kini telah melayani
kawasan Kota Malang, Kota Batu, dan
Kabupaten Malang. Untuk saat ini layanan
utama dari Senjani Kitchen adalah Daily
Catering dan Event Catering. Event Catering
menyediakan makanan pada acara tertentu dan
porsi dalam jumlah banyak. Sedangkan Daily Gambar 1. 1 Tahapan Metode Waterfall
Catering menyediakan dan mengantarkan
makanan tanpa ongkos kirim menggunakan Unified Modelling Language (UML) adalah
Mealbox setiap Pagi, Siang dan Sore setiap hari metode perancangan secara visual untuk sarana
ke rumah pelanggan. perancangan sistem berorientasi objek. UML
Sistem Informasi adalah sistem yang telah menjadi standar dalam pembuatan blue
terintegerasi yang menyediakan informasi print dari perangkat lunak. UML berfungsi untuk
digunakan untuk pengambilan keputusan dan menggambarkan, mendefinisikan spesifikasi,
menjalankan operasional perusahaan. melakukan konstruksi, dan membuat
Komponen yang menjadi pembentuk dari sistem dokumentasi dari sistem perangkat lunak
informasi adalah input, proses dan output. (Pressman, 2010). UML memilki beberapa
Sistem informasi mencakup manusia, perangkat diagram diantaranya ialah Use Case Diagram,
lunak maupun keras, jaringan dan komunikasi, Use Case Specification, Activity Diagram,
pengumpulan data, aturan dan prosedur yang Sequence Diagram, Class Diagram, Entity
dibuat, diterima, diubah, dan disebarluaskan Relationship Diagram, dan Desain Antarmuka.
berupa informasi yang diterapkan dalam Penelitian ini menggunakan React Js untuk
organisasi (O’Brien & Marakas, 2010). frontend dan CodeIgniter sebagai backend.
Progressive Web App adalah sebuah aplikasi Codeigniter adalah kerangka kerja (framework)
yang dibangun dengan melakukan optimasi pada PHP yang digunakan dalam pengembangan web.
sebuah website, optimasi yang dilakukan tidak Codeigniter memiliki ukuran yang sangat kecil,
hanya akan membuat website menjadi lebih dibuat untuk pengembangan yang membutuhkan
cepat namun juga mampu memberikan perangkat sederhana dan elegan untuk membuat
pengalaman layaknya menggunakan aplikasi aplikasi web berfitur lengkap (Codeigniter,
mobile (Nurwanto, 2019). PWA dapat berjalan 2021). React Js adalah sebuah library javaScript
layaknya aplikasi native karena pengguna dapat yang dibuat oleh Facebook. React bersifat
memasang pada perangkat mereka. PWA seperti composable user interface, yang berarti kita
aplikasi di desktop dan seluler yang dibangun dapat membuat berbagai user interface yang bisa
dan dikirim langsung melalui web. Dikarenakan kita bagi menjadi beberapa komponen, sehingga
aplikasi berbasis web maka aplikasi bisa kita dapat digunakan kembali (React, 2021).
digunakan oleh semua platform baik mobile Pengujian adalah tahap akhir dalam
maupun desktop selama browser pada platform pengembangan suatu perangkat lunak.
tersebut telah memenuhi syarat. Pengujian dilakukan bertujuan untuk mengukur
Software Development Life Cycle (SDLC) kualitas dari perangkat lunak yang dibuat

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4786

sebelum masuk ke dalam proses deployment. harus menunggu balasan dari admin dan
Terdapat beberapa jenis testing perangkat lunak pencatatan pemesanan masih dilakukan oleh
yang dapat dilakukan, untuk penelitian ini admin masih manual sehingga sering terjadi
penulis menggunakan dua pengujian, yaitu kerugian baik fatal maupun tidak fatal bagi
validation testing dan system usability scale. perusahaan.
Validation Testing bertujuan untuk mengetahui Pada tahap ini penulis mencari referensi
sistem berjalan sesuai dengan hasil yang sebagai dasar teori yang digunakan untuk
diharapkan atau belum dengan melakukan menunjang penulisan, teori-teori yang penulis,
beberapa kasus pengujian (Sommerville, 2011). yaitu tinjauan pustaka, senjani kitchen, sistem
System Usability Scale (SUS) adalah alat yang informasi, metode waterfall, unified modelling
handal untuk mengukur tingkat usability language, business process model and notation,
(Usability.gov, 2021). SUS merupakan sebuah codeigniter framework, react js library dan
cara yang digunakan peneliti untuk melakukan system usability scale.
evaluasi produk atau layanan perangkat keras, Tahap pertama adalah mendefinisikan
perangkat lunak, perangkat seluler, situs web, kebutuhan sistem. Proses ini digambarkan ke
serta aplikasi. dalam BPMN (Business Process Model and
Notation), use case diagram dan use case
3. METODOLOGI PENELITIAN description untuk mengetahui fitur apa saja yang
Tahapan pada penelitian ini mengadopsi akan menyelesaikan permasalahan.
tahapan pada system development life cycle Pada tahap perancangan sistem, fitur-fitur
(SDLC) menggunakan metode waterfall. yang digambarkan dengan use case diagram
Tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3. akan dianalisis untuk menentukan fitur mana
1.
saja yang dapat mempermudah pemesanan.
Selanjutnya fitur-fitur tersebut akan dibuat
rancangannya sehingga menghasilkan activity
diagram, sequence diagram, class diagram,
entity relationship diagram, dan desain
antarmuka. Artefak-artefak tersebut dibuat untuk
mengetahui bagaimana arsitektur dari sistem
yang akan dibuat.
Pada tahap implementasi, rancangan sistem
yang sudah dibuat diterjemahkan ke dalam
bentuk kode menggunakan alat pengembangan
aplikasi web yang telah ditentukan.
Pengembangan frontend menggunakan React Js
library, sedangkan untuk pengembangan
backend menggunakan CodeIgniter framework.
Pengembangan ini menggunakan pola Model
View Controller (MVC), CodeIginiter
framework berperan sebagai Model dan
Controller dan React Js library bertugas sebagai
View. Model bertugas untuk mengatur,
menyiapkan, memanipulasi dan
mengorganisasikan data dari database,
Gambar 3. 1 Alur Penelitian sedangkan Controller bertugas untuk mengatur
apa yang harus dilakukan oleh Model dan
Langkah pertama dalam penelitian ini mengelola data yang diperlukan oleh View. View
adalah identifikasi masalah. Identifikasi masalah bertugas untuk menyajikan informasi dan
dilakukan untuk mengetahui permasalahan ada berinteraksi dengan pengguna. Pengembangan
pada Senjani Kitchen dengan cara melakukan ini juga menggunakan optimasi web yaitu
wawancara dengan CEO Sejani Kitchen yaitu Progressive Web App yang memiliki
Abdul Latif. Setelah melakukan wawancara kemampuan untuk menyimpan data statis ke
diperoleh masalah sebagai, yaitu sistem cache perangkat sehingga kecepatan akses
pemesanan masih kurang efektif dikarenakan meningkat dan dapat dipasang di perangkat.
masih menggunakan aplikasi chat pelanggan Pada tahap pengujian sistem menggunakan 2

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4787

metode pengujian. Pertama validation testing


testing ini dilakukan oleh penguji dengan cara
menguji sistem secara menyeluruh
menggunakan beberapa test case untuk
memastikan bahwa semua kebutuhan fungsional
sistem (fitur) sudah berjalan sesuai dengan yang
diharapkan sebelum diberikan ke pengguna.
Kedua system usability scale (SUS): testing ini
dilakukan oleh calon pengguna untuk
mengetahui tingkat usability. Bertujuan untuk
melakukan evaluasi terhadap hasil implementasi
yang telah dibuat.
Pada proses terakhir penulisan laporan
penelitian ini adalah penarikan kesimpulan dan
saran. Kesimpulan dibuat dari pembahasan yang
dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan
rumusan masalah. Penulisan saran bertujuan
untuk memperbaiki kekurangan yang ada, dan
untuk penyempurnaan pengembangan aplikasi
selanjutnya.

4. REKAYASA PERSYARATAN /
KEBUTUHAN
Dalam gambar menjelaskan use case
4.1. DEFINISI KEBUTUHAN diagram yang memiliki 2 aktor yaitu pelanggan
Definisi kebutuhan membahas tentang dan admin. Sistem dapat menfasilitasi pelanggan
bagaimana analisis kebutuhan dilakukan untuk dalam beberapa aktivitas, yaitu register, login,
mengetahui kebutuhan pengguna pada sistem logout, melihat jadwal menu, membeli kupon,
yang akan dikembangkan. Proses requirement menggunakan kupon, melihat riwayat kupon,
definition menghasilkan 2 proses bisnis utama dan melihat riwayat pesanan. Sistem juga dapat
yang digambarkan dalam BPMN yaitu menfasilitasi admin dalam beberapa aktivitas,
pembelian kupon dan pemesanan menu. yaitu login, logout, verifikasi bukti pembayaran,
Kemudian analisis kebutuhan mengidentifikasi 2 membuat jadwal menu baru, mengedit jadwal
aktor yaitu pelanggan dan admin, 18 persyaratan menu, mengedit paket kupon, melihat hasil
fungsional, dan 2 persyaratan non-fungsional. pesanan, mengedit pesanan, mengedit
Dalam proses ini menghasilkan beberapa pelanggan, dan mengedit kupon pelanggan.
dokumen yaitu use case diagram dan use case
specification sebanyak 18 use case (8 use case 5. PERANCANGAN DAN
pelanggan dan 10 use case admin). IMPLEMENTASI

5.1 PERANCANGAN SISTEM


Perancangan sistem membahas tentang
bagaimana sistem dirancang berdasarkan hasil
tahap sebelumnya . Pada tahap definisi
kebutuhan dihasilkan 18 use case dari sistem
yang akan dibuat yang dapat dilihat pada
GAMBAR. Tahap ini menghasilkan dokumen
berupa 18 activity diagram untuk memodelkan
skenario dari use case, 18 sequence diagram
untuk menggambarkan komunikasi antar objek,
class diagram untuk menggambarkan aspek
statis sistem, entity relationship diagram dengan
6 tabel untuk menggambarkan bentuk database,
dan 26 desain antarmuka sebagai patokan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4788

tampilan pembuatan sistem. pelanggan, menu, paket kupon, kupon


pelanggan, dan pesanan. Tabel admin sebagai
tempat penyimpanan untuk autentikasi login
admin. Tabel pelanggan berfungsi sebagai
tempat penyimpanan data pelanggan untuk
autentikasi login pelanggan dan biodata
pelanggan. Tabel menu sebagai tempat
penyimpanan data jadwal menu. Tabel paket
kupon berisi data paket kupon digunakan saat
pelanggan dalam proses pembelian kupon.
Gambar 5. 1 Class Diagram Controller Setelah pelanggan memilih dan membeli kupon,
data akan disimpan dalam tabel kupon
Dalam Gambar 5. 1 berisi beberapa kelas pelanggan. Saat penukaran kupon dengan menu
controller, yaitu paket kupon, menu, mix, yang dilakukan oleh pelanggan, data akan
pelanggan, admin, kupon pelanggan, dan tersimpan dalam tabel pesanan.
pesanan. Kelas paket kupon, menu, pelanggan,
admin, kupon pelanggan, dan pesanan adalah 5.2 IMPLEMENTASI
kelas yang memanajemen tabel dalam database- Implementasi sistem ini dilakukan setelah
nya sendiri-sendiri. Sedangkan, kelas mix adalah perancangan selesai dilakukan. Semua hal yang
kelas unik karena bertugas memanajemen lebih sudah dirancang akan diimplementasikan untuk
dari satu/ beberapa tabel dalam database membuat sebuah sistem yang utuh.
sekaligus. Implementasi sistem informasi pemesanan
menggunakan konsep Model View Controller
(MVC). Bertugas sebagai view adalah React Js
Library versi 17 berfungsi menampilkan dan
berinteraksi dengan aktor. Sedangkan, controller
dan model ditugaskan kepada Codeigniter
Framework versi 4 berfungsi sebagai pengatur
data sekaligus penghubung dengan database,
terdapat 7 kelas controller dan 7 kelas model.
Gambar 5. 2 Class Diagram Model

Dalam Gambar 5. 2 berisi beberapa kelas


model, yaitu admin model, pesanan model, menu
model, kupon pelanggan model, pelanggan
model, dan mix model. Mix model merupakan
kelas model khusus karena bertugas untuk
melakukan query kepada lebih dari satu /
beberapa tabel di database sekaligus.
Sedangkan, model lainnya hanya bertugas
menjadi penghubung antara database dan
controller sendiri-sendiri.

Gambar 5. 4 Tampilan Implementasi Pilih Paket


Kupon untuk Pelanggan

Gambar 5. 3 Entity Relationship Diagram Gambar 5. 4 salah satu hasil implementasi


aplikasi sisi pelanggan yaitu memilih paket
Dalam Gambar 5. 3 entity relationship kupon yang masuk dalam use case membeli
diagram terdiri dari 6 tabel, yaitu tabel admin, kupon.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4789

beberapa kasus pengujian (Sommerville, 2011).


Tiap fungsionalitas yang diuji akan disamakan
alur dan keluarannya dengan kebutuhan.
Pengujian dilakukan untuk semua alur baik itu
alur utama maupun alur alternatif berdasarkan
use case yang telah dibuat sebelumnya.
Pengujian ini berfungsi untuk mengecek apakah
sistem telah berjalan sesuai dengan hasil yang
diharapkan atau belum. Ada 18 use case dan 31
skenario uji dalam pengujian ini. Pengujian
Gambar 5. 5 Tampilan Implementasi Tambah Menu validasi menghasilkan bahwa 31 dari 31
untuk Admin skenario uji bernilai valid.
System Usability Scale (SUS) adalah alat
Gambar 5. 5 salah satu hasil implementasi yang handal untuk mengukur tingkat usability
aplikasi sisi admin yaitu tampilan form tambah (Usability.gov, 2021). System Usability
menu yang masuk dalam use case membuat merupakan sebuah cara yang digunakan peneliti
jadwal menu baru. untuk melakukan evaluasi produk atau layanan
perangkat keras, perangkat lunak, perangkat
seluler, situs web, serta aplikasi. Pada pengujian
usabilitas ini terdapat 2 jenis responden yaitu
calon pelanggan dan calon admin. Responden
untuk calon pelanggan adalah masyarakat,
sedangkan responden admin adalah admin dan
pemilik Senjani Kitchen. Mula-mula responden
dijelaskan alur dari penggunaan aplikasi web ini,
lalu responden disuruh untuk mencoba
menggunakan aplikasi web sesuai dengan alur,
selanjutnya responden menjawab 10 pertanyaan
system usability scale. Sesudah responden
Gambar 5. 6 Tangkapan Layar Bukti PWA mencoba dan menjawab pertanyaan, selanjutnya
mengolah data tersebut dan menghasilkan
Gambar 5. 6 tangkapan layar yang berisi jumlah skor SUS untuk pelanggan yang
informasi bahwa aplikasi web telah teroptimasi didapatkan berjumlah 827.5 dan kemudian
menggunakan progressive web app. PWA dibagi 10 maka didapatkan rata-rata sebesar
digunakan baik di sisi pelanggan maupun admin. 82.75 dimana termasuk dalam kategori grade A
dengan adjective ratings Excellent. Sedangkan,
6. PENGUJIAN jumlah skor SUS untuk admin adalah 827.5 dan
kemudian dibagi 2 maka didapatkan rata-rata
6.1 PENGUJIAN SISTEM sebesar 72.5 dimana termasuk dalam kategori
grade B dengan adjective ratings Good.
Pengujian adalah tahap akhir dalam
pengembangan suatu perangkat lunak.
7. PENUTUP
Pengujian dilakukan bertujuan untuk mengukur
kualitas dari perangkat lunak yang dibuat Dapat disimpulkan setelah penelitian, telah
sebelum masuk ke dalam proses deployment. melalui tahapan-tahapan pembagunan perangkat
Pengujian dilakukan untuk memastikan semua lunak menggunakan metode System
yang telah dibuat dapat berjalan semestinya dan Development Life Cycle Waterfall. Tahap
mencapai tujuan dengan performa yang baik. requirements definition menghasilkan 2 proses
Terdapat beberapa jenis testing perangkat lunak bisnis utama digambarkan dalam BPMN
yang dapat dilakukan, untuk penelitian ini (Business Process Model and Notation), 2 aktor
penulis menggunakan dua pengujian, yaitu pelanggan dan admin, dan 18 use case yang
validation testing dan system usability scale. digambarkan dalam use case diagram dan use
Validation Testing dilakukan untuk case spesification. Pada tahap software design
mengetahui sistem berjalan sesuai dengan hasil menghasilkan 18 activity diagram, sequence
yang diharapkan atau belum dengan melakukan diagram, class diagram, entity relationship

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4790

diagram, dan 26 desain antarmuka. Pada tahap React. 2021. React Library JavaScript untuk
implementation menggunakan konsep Model membangun antarmuka pengguna.
View Controller (MVC) dan menggunakan [online] Tersedia di
optimasi progressive web app, React Js sebagai <https://id.reactjs.org/> [diakses 29
View dan CodeIgniter sebagai Controller dan Januari 2021]
Model. Pada tahap system testing, menggunakan
Sommerville, I., 2011. Software engineering. 9th
validation testing 29 dari 29 skenario uji bernilai
ed. Boston: Pearson Education, Inc.
valid dan nilai usability 82.75 (adjective rating
execellent) untuk sisi pelanggan dan nilai 72.5 Usabiliy gov. 2021. System Usability Scale
(adjective rating good) untuk sisi admin melalui (SUS). [online] Tersedia di
system usability scale. <https://www.usability.gov/how-to-and-
Setelah penelitian pengembangan sistem tools/methods/system-usability-
informasi pemesanan Daily Catering Senjani scale.html> [diakses 27 February 2021]
Kitchen dilakukan, didapatkan beberapa saran
untuk penelitian selanjutnya. Pertama, meskipun
sistem informasi pemesanan Daily Catering ini
berjalan dengan baik dan dapat mempermudah
pekerjaan admin dan pelanggan, saran untuk
penelitian selanjutnya adalah memperluas aktor
yang terlibat. Kedua, meskipun sistem informasi
yang telah dibangun menggunakan teknologi
web yaitu Progressive Web App telah
menfasilitasi berbagai platform, bila Senjani
Kitchen telah berkembang lebih besar, saran
penelitian selanjutnya untuk mengembangkan
platform khusus native mobile.

8. DAFTAR PUSTAKA
Aknovia, 2018. Peranan Penting Sistem
Informasi Dalam Perusahaan. [online]
Tersedia di
<https://garudacyber.co.id/artikel/223-
peranan-penting-sistem-informasi-dalam-
perusahaan> [diakses 2 Februari 2021]
Codeigniter. 2021. Codeigniter Rocks. [online]
Tersedia di <
https://www.codeigniter.com/> [diakses:
4 Februari 2021]
Nurwanto. 2019. Penerapan Progressive Web
Application (PWA) pada E-Commerce,
[e-journal]. Tersedia melalui:
Pereferensian Universitas
Muhammadiyah Ponorogo <
https://www.researchgate.net/publication/
335504148_Penerapan_Progressive_Web
_Application_PWA_pada_E-Commerce
> [diakses: 4 Februari 2021]
O'Brien, J. & Marakas, 2010. Introduction to
Information Systems. 15th Edition. 15 ed.
New York: Paul Ducham.
Pressman, R.S., 2010. Software engineering : a
practitioner’s approach. 7th ed. New
York: McGraw-Hill
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai