Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NANDA KHAIRUNNISA

NIM : 10012682226041

EPIDEMIOLOGI INTERMEDIATE

1. Hitunglah angka kematian ibu jika diketahui, angka kematian ibu di Provinsi X adalah dengan 10 jumlah
kelahiran hidup, sebesar 10200 kelahiran hidup? Interpretasikan?

Diketahui : Jumlah Kematian Ibu = 10

Jumlah Kelahiran Hidup = 10200


∑Jumlah kasus kematian ibu nifas
Angka Kematian Ibu = ∑Jumlah Kelahiran hidup
x 1000

10
Angka Kematian Ibu = 10200 x 1000

= 0,98 → 1 orang per 1000 kelahiran hidup

Jadi, pada 1000 kelahiran hidup terdapat 1 orang kasus kematian ibu nifas

2. Jika diketahui angka kematian bayi neonatal sebelum 28 hari sebanyak 2 orang dengan jumlah
kelahiran hidup sebanyak 1000 bayi pada tahun 2010 di Kota Z, hitunglah angka kematian neonatal
dan interpretasikan?
Diketahui : Jumalah kematian bayi dibawah 28 hari =2
Jumlah kelahiran hidup = 1000
∑Jumlah Kematian bayi dibawah 28 hari
Angka Kematian Neonatal = ∑Jumlah Kelahiran hidup
x 1000

2
Angka Kematian Neonatal = x 1000
1000

=2

Jadi, terdapat 2 orang per 1000 kelahiran hidup pada kasus kematian bayi dibawah 28 hari

3. Jelaskan perbedaan angka prevalensi dan angka insidensi


Angka prevalensi adalah proporsi orang yang berpenyakit dari suatu populasi pada satu titik waktu
atau periode waktu. Terdapat 2 jenis prevalensi, yaitu prevalensi titik (Point prevalnce) yang
menunjukkan proporsi individu yang sakit pada satu titik tertentu, prevalensi titik menggambarkan
jumlah kasus (individu yang sakit) dibandingkan dengan populasi berisiko pada satu titik waktu
tertentu. Sedangkan prevalensi periode (Period prevalence) menunjukkan proporsi individu yang sakit
pada periode waktu tertentu.
Angka Insidensi menunjukkan kasus baru yang ada dalam populasi, insidensi ini juga merupakan
kejadian (kasus) yang baru saja memasuki fase klinik dalam riwayat alamiah penyakit. Ada dua jenis
insidensi yaitu insidensi kumulatif dan laju insidensi. Insidensi kumulatif merupakan proporsi kasus
baru pada populasi berisiko pada periode waktu tertentu. Insidensi kumulatif dapat menaksir risiko
seseorang untuk terkena suatu penyakit pada jangka waktu tertentu Laju insidensi menunjukkan
kecepatan kejadian baru terjadi pada populasi. Laju insidensi merupakan proporsi jumlah orang yang
baru menderita penyakit diantara jumlah orang dalam risiko dikali dengan lamanya ia dalam risiko.

4. Jelaskan perbedaan angka risk rasio dan prevalensi rasio!


Angka risk rasio atau disebut juga Relative risk (RR) merupakan rasio dari risiko untuk terjadinya
penyakit pada kelompok terpapar dibandingkan kelompok yang tidak terpapar. Sedangkan prevalensi
rasio digunakan untuk melihat hubungan antara paparan dan penyakit maka digunakanlah ukuran
rasio prevalensi/prevalence ratio (PR).

5. Hitunglah
a. Jika penelitian dibawah ini menggunakan studi desain kasus kontrol, Hitunglah Odds rasio
pada penelitian dibawah ini dan interpretasikan (tabel 14)?
𝑎
Odds kasus( )
𝑏
Odds Raio (OR) = 𝑐
Odss kontrol( )
𝑑

34
( )
5
Odds Raio (OR) = 42
( )
120

6.8
Odds Raio (OR) = 0.35 = 19.43

Jadi, Pada kejadian Poli Paska PIN 2010 untuk resiko anak yang tidak imunisasi polio
dan tidak imunisasi lengkap polionya beresiko 19 kali dibandingkan anak yang riwayat
imunisasinya lengkap.

b. Jika penelitian dibawah ini menggunakan studi potong lintang, hitunglah prevalensi rasio dan
interpretasikan (tabel 14)

Dengan menggunakan pendekatan rumus OR, maka


34
( )
5
Pravalensi Ratio (PR) = 42
( )
120

6.8
Pravalensi Ratio (PR) = = 19.43
0.35
Jadi, anak yang tidak imunisasi dan tidak imunisasi lengkap imunisasi polio mempunyai
resiko 19 kali lebih besar terkena polio dari pada yang imunisasi polio lengkap

Dengan menggunakan pendekatan rumus RR, maka


34
( )
76
Pravalensi Ratio (PR) = 5
( )
125

0.45
Pravalensi Ratio (PR) = 0.04 = 11.25
Jadi, anak yang tidak imunisasi dan tidak imunisasi lengkap imunisasi polio mempunyai
resiko 11 kali lebih besar terkena polio dari pada yang imunisasi polio lengkap

c. Hitunglah Odds rasio dan Attributable Fraction antara penggunaan helm (tidak=terpapar,
menggunakan=tidak terpapar) dan kejadian luka pada kepala pada tabel 15, interpretasikan?

𝑎
Odds kasus( )
𝑏
Odds Raio (OR) = 𝑐
Odss kontrol( )
𝑑

67
( )
31
Odds Raio (OR) = 140
( )
126

2.16
Odds Raio (OR) = 1.11 = 1.95 → 2

Jadi, Orang yang tidak menggunakan helm mempunyai faktor risiko 2 kali lebih besar terkena
resiko kejadian luka pada kepala dibandingkan yang menggunakan helm
(OR−1)
Attributable Fraction (AF) = X 100
OR

(1.95−1)
Attributable Fraction (AF) = X 100 = 49%
1.95

Jadi, sebanyak 49% kasus kejadian luka pada kepala dapat dicegah dengan menggunakan
helm

Anda mungkin juga menyukai