Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Bismillahirrrahmanirahim

Segala puji bagi allah atas berkat dan rahmat semoga kita selalu dalam lindungannya
sholawat beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, atas
berkat karunianya saya Neng Rahmawati dan Muhammad Hilal Nasir telah berhasil
menggumpulkan tugas akhir kita yaitu menulis karangan sebuah buku yang berjudul “Some
dark story in this world” kita juga ucapkan terima kasih kepada guru-guru yang kami hormati
karena telah mendukung kami selama ini
Dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada wali kelas kita banggakan yaitu Bpk Yaqid
Shareh S.E yang telah sangat berjasa dalam membimbing kita baik di dalam maupun di luar
sekolah. Berkat dengan dukungannya kita dapat menyelesaikan tugas akhir TIK untuk
membuat karangan buku ini.

1
Dark History
Bab I
SEPAK TERJANG PARTAI NAZI

Gambar 1.1

Adolf Hitler dan para pengawalnya (kiri ke kanan): Julius Schaub, Julius Schreck, Hans Georg Maurer, Edmund Schneider

A. Dibentuknya Nazi oleh Adolf Hitler


Pada pertengahan 1920-an ekonomi Jerman pulih dan inflasi mulai berkurang. Pemerintahan
Weimar yang berkuasa berhasil menyelesaikan masalah pergantian kerugian perang dengan
meminjam uang dari Amerika Serikat. Namun, ada sejumlah rakyat Jerman yang tidak setuju
dan menyebut peristiwa ini sebagai “kemerosotan Weimar.” Mereka bergabung dengan
kelompok nonpolitik seperti Wandervogel yang menyerukan untuk kembali ke cara hidup
lama yang lebih sederhana. Nazi memanfaatkannya dan ikut mensosialisasikan gerakan untuk
kembali ke nilai lama ini (gerakan ini tetap bertahan ketika Nazi berkuasa dalam sebuah
kelompok yang dinamakan Hitler-Jugend, Pemuda Hitler”).
Pada pertengahan tahun 1920-an, partai Nazi menjadi sebuah partai kecil yang radikal.
Program partai mereka menjanjikan bahwa jika Nazi berkuasa, Yahudi Jerman, yang
dianggap berada dibalik ‘Perjanjian Versailes’, akan dicabut kewarganegaraannya, atau
bahkan diusir dari negara tersebut. Menurut Bruno Hahnel, pemimpin Kelompok Muda Hitler
untuk tahun 1927—1945, mereka menganggap bahwa Golongan Yahudi Dunia ingin meraih
kekuasaan dan menguasai dunia sehingga Kelompok Muda Hitler harus menggagalkannya.
Isu konspirasi Yahudi sedunia itu disuarakan secara terbuka oleh Nazi; dan dipercaya.
Bersamaan dengan munculnya paham anti-Semit itu, tumbuh keyakinan bahwa kekerasan
adalah bagian yang tak terpisahkan dari proses politik, sehingga kemudian, Nazi mendirikan
sayap paramiliter yang disebut Sturmabteilung (SA), “Pasukan Badai”. Tugasnya adalah
menjaga pertemuan-pertemuan Nazi, mengancam pengikut partai-partai lain., dan
menggalang dukungan.

2
Dark History
1. Adolf Hitler menjadi konselir

Pada tahun 1928 atau 7 tahun setelah Hitler memimpin partai, Nazi gagal meraih kekuasaan
dalam pemilu. Pada pemilu itu, Nazi hanya mendapatkan 2,6% suara. Tapi 4 tahun dan 18
bulan kemudian, Hitler menjadi Kanselir Jerman karena Nazi didukung oleh keadaan.
Pada tahun 1930-an, Jerman jatuh bangkrut. Harga produk pertanian dunia yang jatuh
mengakibatkan kemiskinan, jatuhnya Wall Street mengakibatkan kemerosotan ekonomi di
seluruh dunia, ditambah lagi dengan datangnya tagihan utang dari Amerika Serikat yang
semakin menekan persediaan devisa Jerman. Tahun 1931 angka pengangguran di Jerman
meningkat hingga 5 juta orang. Pengangguran hidup dengan susah payah di perkotaan ketika
Jerman menjadi negara dengan perekonomian paling buruk di dunia. Keadaan semakin buruk
ketika lima bank utama di Jerman hancur pada tahun 1931 menyebabkan lebih dari 20.000
perusahaan Jerman gulung tikar.
Tanpa diduga, dalam krisis ekonomi itu, suara untuk Nazi meningkat. Orang-orang mulai
tertarik dengan prinsip mereka: “Versailes adalah kejahatan dan Yahudi berada
dibelakangnya. Marxisme harus dihancurkan dan Bangsa Jerman harus lahir kembali.”
Bahkan karena sedemikian bosannya dengan keadaan ekonomi, orang-orang pedesaan yang
belum pernah mendengar tentang Hitler dan partainya ikut memilih Nazi. Seperti misalnya di
kota terpencil di wilayah Prusia Timur, Neidenburg, terjadi peningkatan suara yang sangat
drastis untuk Nazi. Pada tahun 1928, Nazi mendapat 2.3% suara di sini. Namun pada tahun
1930 dukungan yang mereka dapatkan melonjak ke angka 25.8%; padahal Hitler tak pernah
berkunjung ke sana dan tak ada perwakilan partai Nazi di kota itu. Tapi bukan hanya Nazi
yang mulai naik daun, komunis juga mulai mendapat dukungan sehingga demokrasi yang
baru lahir di Jerman mulai terancam karena para pemilih terdorong ke titik ekstrem; antara
Nazi dan Komunis. Pertikaian mulai terjadi, Nazi dan Pasukan Badainya (SA) dengan
Komunis.
Meskipun pada pemilu itu, Hitler kalah dari pesaingnya Presiden Hidenburg, ia telah
menetapkan dirinya sebagai pemimpin alternatif Jerman yang menawarkan keteraturan,
kedisiplinan, dan kharisma. Pada pemilu tahun 1932 mayoritas mulai memilih dua partai
yang secara terbuka bertujuan menggulingkan demokrasi Jerman: Nazi dan Komunis.
Demokrasi yang datang di Jerman pada akhir PD I dianggap kurang cocok dan harus
disingkirkan dari Jerman. Dalam pidato pemilihan umumnya (Juli 1932), Hitler tidak
menyembunyikan fakta bahwa Nazi memiliki paham kediktatoran:
Hitler dalam pidato pemilihan umumnya (Juli 1932).
“Musuh kita menuduh kita golongan sosialis-nasional, dan aku pada khususnya, sebagai orang yang tidak
toleran dan menyukai permusuhan. Mereka bilang kita tak mau bekerjasama dengan partai lain. Mereka bilang
golongan Sosialis-Nasional bukanlah orang Jerman karena menolak bekerjasama dengan partai lain. Lalu,
apakah memiliki 30 partai adalah ciri khas bangsa Jerman!? Aku harus mengakui satu hal – orang-orang itu
tidak salah. Kita tidak toleran. Aku memiliki satu tujuan – untuk menyingkirkan 30 partai politik itu dari
Jerman! Mereka salah mengira kita adalah salah satu dari mereka. Kita punya satu tujuan, dan kita akan
mewujudkannya dengan setia dan tanpa kompromi sampai ke liang kubur!”

3
Dark History
Hasilnya pada pemilihan umum bulan Juli 1932 itu, Nazi menjadi partai terbesar di Jerman
dengan meraih 37.4% suara. Kini hanya ada satu orang yang menjadi penghalang antara
hitler dan posisi Kanselir: Presiden Hindenburg, orang yang pernah bersaing dengan Hitler
untuk jabatan presiden dan mengalahkannya. Hindenburg bertemu Hitler pada tanggal 13
Agustus 1932 dan dalam pertemuan itu, Hitler menuntut untuk menjadi kanselir; Hindenburg
menolak. Ia tidak setuju bila kekuasaan pemerintah diberikan ke satu partai yang tidak
mewakili mayoritas pemilih dan -lebih jauh lagi- tidak toleran dengan disiplin yang rendah
dan sering kali menggunakan kekerasan.
Kemudian, munculah sekelompok orang yang mulai menekan dan melobi Presiden
Hindenburg, termasuk salah satu di antaranya seorang pengusaha mantan Direktur Reich
Bank Hjalmar Schacht. Ia menulis surat kepada Hindenburg mendesak agar Hitler diberi
mandat Kanselir demi kebaikan Jerman. Para pengusaha ketika itu lebih memilih agar
perekonomian Jerman dikuasai oleh Nazi daripada Komunis yang jelas akan mematikan
usaha mereka. Tekanan baru muncul sebagai akibat dari permainan perang militer: sebuah
laporan menegaskan pada kabinet bahwa dalam kerusuhan sipil, militer tidak dapat
mengendalikan baik Nazi maupun Komunis.
Tapi bukan hanya Hindenburg saja yang mendapat tekanan; Nazi juga mendapatkan hal yang
sama. Partai Nazi terancam bangkrut dan kehabisan uang setelah salah satu tokoh utama
partai, Gregor Strasser, mengundurkan diri. Sehingga dukungan suara mereka turun menjadi
33%; tampaknya dukungan untuk mereka sudah mencapai titik maksimal. Untungnya, Nazi
mendapat dukungan dari kelompok tradisional Kanan yang ingin menggulingkan demokrasi
dan komunis karena tanpa dukungan Hitler, mereka tidak akan mampu melakukannya. Salah
satu di antara mereka. Mantan Kanselir bangsawan Franz von Papen, menawarkan
kesepakatan: Hitler bisa menjadi Kanselir jika ia, von Papen, menjadi wakil Kanselir, dan
hanya ada 2 anggota Nazi lainnya yang masuk kabinet yang mayoritas diisi oleh orang-orang
konservatif tradisional. Dengan begitu, ia berharap pengaruh Hitler dapat “dijinakkan.”
Akhirnya, Hindenburg menawarkan posisi Kanselir kepada Adolf Hitler pada 30 Januari
1933. Dan segera setelah pengangkatan resmi itu, salah satu sahabat terdekat Hindenburg
pada saat Perang Dunia I, Jenderal Ludendorff, mengirim telegram kepadanya:

“ Kuramalkan dengan sungguh-sungguh — bahwa “orang terkutuk” ini akan membawa


negara kita ke jurang yang dalam. Generasi mendatang akan mengutukmu karena ini. ”
Pada tanggal 30 Januari 1933 itu pula, Nazi mengadakan parade perayaan yang meriah di
Berlin; revolusi telah dimulai.
Rakyat Jerman hanya perlu kurang dari 12 minggu dalam kekuasaan Hitler untuk melihat apa
jadinya status Yahudi di Negara Nazi yang baru ini. Pada tanggal 1 April 1933, partai
memboikot semua toko milik Yahudi selama sehari penuh. Nazi menjadikan golongan
Yahudi sebagai kambing hitam atas kekalahan pada PD I dan banyak kegagalan lainnya.

4
Dark History
Kebanyakan rakyat Jerman membiarkan hal tersebut karena menganggapnya sebagai bagian
dari revolusi.
bulan awal kekuasaan Nazi, orang-orang Yahudi Jerman juga menjadi korban dari serangan
dan kekerasan dari Pasukan Badai (SA). Pasukan itu juga mengambil langkah keras lain.
Pada tahun 1933, bersama-sama dengan pelajar yang bersimpati,

SA melakukan pembakaran massal buku-buku “terlarang”, terutama yang dibuat oleh penulis
Yahudi. Lebih jauh lagi, Ernst Julius Röhm, pemimpin tertinggi Pasukan Badai, juga
menuntut agar pasukannya dimasukan ke dalam pasukan Militer Jerman reguler. Militer
menolak keras ide tersebut. Penolakan terhadap Pasukan Badai itu dilatarbelakangi oleh
ketidaksukaan kalangan militer akan tingkah laku dan penampilan mereka; Pasukan Badai
dibenci sebagian besar prajurit Militer Jerman. Juga menjadi semakin jelas —bukan hanya
bagi kalangan militer— bahwa Ernst Julius Rohm, komandan tertinggi Pasukan Badai,
berusaha untuk mengambil alih Angkatan Bersenjata Jerman. Ia berusaha untuk menjadi
Menteri Angkatan Bersenjata dan membentuk pasukannya sendiri.
Pada musim panas tahun 1934, Hitler mendapat sebuah kabar yang sangat mengejutkan.
Heinrich Himmler, yang juga berambisi untuk berkuasa yang secara teknis masih bekerja
untuk Ernst Julius Roehm dalam hierarki Nazi, melaporkan kepada Hitler bahwa Ernst Röhm,
teman lama Hitler yang kini menjabat sebagai pemimpin tertinggi Pasukan Badai (SA),
sedang mempersiapkan sebuah kudeta; dan Hitler mempercayainya. Pada tanggal 30 Juni
1934, ketika sedang berlibur di Bavaria, Ernst Rohm ditangkap dan dibawa ke penjara
terdekat, dua hari kemudian ia ditembak mati. Tak hanya sampai di situ, pada bulan Juli
1934, Hitler juga “membersihkan” jajaran perwira SA yang dituduh sedang menyiapkan
revolusi.
Angkatan bersenjata sangat berterima kasih; mereka senang Rohm tewas dan kekuasaan
Pasukan Badai dikurangi. Sebagai ungkapan rasa terima kasih, mereka ajukan diri untuk
ucapkan sumpah setia pada Hitler secara pribadi. Orang yang kini, setelah kematian Presiden
Hindenburg, tak hanya menjabat sebagai Kanselir Jerman tetapi juga pemimpin negara.
Setelah kematian Rohm, Hitler tampaknya telah mengembalikan ketertiban; militer telah
bersumpah untuknya; revolusi di jalan mereda. Pada tahun-tahun berikutnya, rakyat Jerman
mulai memandang Hitler sebagai seorang pemimpin yang kuat dan penuh percaya diri; yang
orasinya menjanjikan negara Jerman baru yang dinamis dan kuat.

2. Kebangkitan Jerman
Pada pertengahan tahun 1930-an, Jerman kembali bangkit di bawah kepemimpinan Hitler.
Saat itu, Nazi dengan menteri ekonominya, Hjalmar Horace Greeley Schacht, berhasil
menghapus pengangguran di Jerman dengan menciptakan berbagai proyek yang menyerap
banyak tenaga kerja seperti proyek pembangunan Autobahn dan proyek persenjataan-kembali
militer Jerman. Nazi juga menambah anggaran militer pada tahun pertama kekuasaan mereka
sampai-sampai militer tidak mampu menghabiskan seluruh biaya yang dianggarkan. Proyek-
proyek tersebut membawa Jerman ke dalam keadaan tenaga kerja penuh. Rakyat mendapat

5
Dark History
pekerjaan dan penghasilan sehingga mereka dapat membeli makanan. Persenjataan-kembali
juga menghapus rasa malu rakyat Jerman karena telah menyerah di Perang Dunia I.
Pada tahun 1935, Inggris, yang ketika itu merasa bersalah karena telah memaksakan
Perjanjian Versailes yang memberatkan rakyat Jerman, membuat perjanjian baru dengan
Hitler. Dalam perjanjian itu, Hitler diperbolehkan membangun angkatan lautnya melebihi
batas yang diizinkan dalam Perjanjian Versailes. Hitler yang ingin memantapkan
hubungannya dengan Inggris kemudian mengirim Joachim von Ribbentrop pad

hun 1936 untuk mengupayakan terciptanya aliansi antara Inggris dengan Jerman. Sayangnya,
Joachim von Ribbentrop gagal membuat kesepakatan di Inggris; bukan karena Inggris tidak
mau beraliansi dengan Jerman, melainkan karena orang Inggris
Nazi mengirimkan orang yang terlalu sombong. Ribbentrop membuat kesalahan fatal dengan
memberikan salut Nazi (dengan mengangkat tangan kanan) kepada Raja Inggris George VI.
Pasukan Nazi disambut begitu mereka memasuki wilayah Austria.
Nazi memerintahkan orang Yahudi mengepel jalanan di Austria untuk mempermalukan
mereka.
Pada tahun 1936, rakyat Jerman menganggap negara mereka telah berubah menjadi negara
yang lebih baik di tangan Hitler setelah ia memerintahkan pasukan Jerman untuk memasuki
kembali wilayah Jerman yang sempat lepas akibat perjanjian Versailes, Rheinland. Selain
Rhineland, Hitler juga memerintahkan pasukannya untuk memasuki wilayah dengan
penduduk berbahasa jerman lainnya, Austria, pada tanggal 15 Maret 1938. Di kedua wilayah
itu, pasukan Jerman disambut hangat dan meriah. Lebih jauh lagi, rakyat Jerman melihat
tindakan pengambilan-kembali Rhineland dan Austria itu sebagai salah satu isyarat bahwa
negara mereka mulai mendapatkan kembali kekuatan dan harga dirinya. Sepulangnya ke
Jerman, Hitler disambut gegap gempita sebagai seorang pahlawan bangsa Jerman.
Namun pada tahun kejayaan tersebut terjadi pula sebuah peristiwa mencengangkan yang
mengubah kehidupan rakyat Jerman. Orang Yahudi secara sistematis disingkirkan dari
Jerman. UU Nürnberg 1935 melarang pernikahan orang Yahudi dengan warga Jerman
lainnya dan menyatakan bahwa Yahudi bukanlah warga negara Jerman. Hitler dan Nazinya
juga mengobarkan propaganda-propaganda yang menyatakan bahwa kekuasaan Yahudi di
Jerman sudah terlalu besar dan memancing rakyat Jerman untuk melawannya; misalnya
dengan mengatakan bahwa di antara 4.800 orang pengacara di Berlin, 3.600-nya adalah orang
Yahudi. Propaganda tersebut berhasil mengubah pendapat masyarakat Jerman sehingga
mereka tak berkeberatan jika orang Yahudi disingkirkan dari negara Jerman.
Di Austria sendiri, pasukan SS mulai menjalankan aksinya “membersihkan” orang Yahudi
dari tanah yang sekarang merupakan bagian dari negara Jerman itu. Yahudi Austria juga
dipaksa melakukan pekerjaan yang memang dirancang untuk mempermalukan mereka;
misalnya menyikat jalanan sampai bersih. Selain pasukan SS, beberapa penduduk Austria
pendukung Nazi juga ikut menghina orang Yahudi itu; mereka menendangi Yahudi yang
sedang bekerja dan menertawakannya.

6
Dark History
B. Kekalahan Jerman di Perang Dunia II

Pada 22 Juni 1941, sekitar 3,8 juta tentara Blok Poros menyerang Uni Soviet, sekalipun
Jerman dan Uni Soviet terikat Pakta Non-Agresi Molotov–Ribbentrop. Selain tujuan yang
dinyatakan Hitler untuk memperluas Lebensraum, serangan berskala besar ini (yang diberi
nama sandi Operasi Barbarossa) bertujuan menghancurkan Uni Soviet dan merebut sumber
daya alamnya untuk keperluan perang melawan negara-negara Barat. Reaksi di kalangan
warga Jerman adalah terkejut dan khawatir mengenai perang yang tampaknya semakin
berkepanjangan atau meragukan bahwa bahwa Jerman dapat memenangkan perang yang
terjadi di dua front.
Invasi Jerman berhasil menaklukkan wilayah yang luas, termasuk negara-negara Baltik,
Belarus, dan Ukraina barat. Setelah kemenangan Jerman dalam Pertempuran Smolensk pada
bulan September 1941, Hitler memerintahkan Satuan Darat Grup Tengah agar berhenti
mendekati Moskwa dan mengalihkan satuan-satuan Panzernya agar untuk sementara
membantu pengepungan Leningrad dan Kiev. Hal ini memberi jeda yang dimanfaatkan
Angkatan Darat Soviet (Tentara Merah) untuk memobilisasi cadangan tentara baru. Serangan
terhadap Moskwa dimulai lagi pada Oktober 1941, dan berakhir dengan kegagalan pada
bulan Desember. Pada 7 Desember 1941, Jepang menyerang Pearl Harbor, Hawaii. Empat
hari kemudian, Jerman menyatakan perang terhadap Amerika Serikat, walaupun Pakta
Tripaktit tidak mewajibkan hal ini karena Jepang adalah pihak yang memulai serangan.
Persediaan pangan menipis di wilayah Uni Soviet dan Polandia yang ditaklukkan Jerman
karena saat dipukul mundur pasukan Soviet membakar habis banyak lahan pertanian dan
sebagian besar sisanya dikirim ke Jerman. Di Jerman sendiri, jatah makanan harus dikurangi
pada tahun 1942. Sebagai pencanang Rencana Empat Tahun, Hermann Göring menuntut
peningkatan pengiriman gandum dari Prancis dan ikan dari Norwegia. Panen tahun 1942
berjalan dengan baik, dan persediaan pangan tetap mencukupi di Eropa Barat.
Jerman dan seluruh Eropa hampir sepenuhnya bergantung pada impor minyak asing. Jerman
sendiri sangat bergantung pada ladang minyak di Ploieşti, Rumania. Untuk membuka sumber
minyak baru, pada bulan Juni 1942 Jerman meluncurkan Fall Blau (“Kasus Biru”), sebuah
serangan terhadap ladang minyak di Kaukasus. Pasukan Poros terus maju dan Tentara
Keenam Wehrmacht berhasil mencapai Stalingrad di Sungai Volga. Pada bulan November,
pasukan Jerman telah menguasai sebagian besar kota tersebut, tetapi posisinya rentan karena
Tentara Keenam berada jauh di garis depan dan sayapnya hanya dijaga Tentara Ketiga dan

7
Dark History
Keempat Rumania yang relatif lemah. Hal ini dimanfaatkan Tentara Merah untuk
melancarkan serangan balasan (Operasi Uranus) pada 19 November, yang membelah posisi
Blok Poros sehingga Stalingrad terkepung pada 23 November. Göring meyakinkan Hitler
bahwa Stalingrad dapat dipasok melalui udara, tetapi hal ini mustahil dilakukan. Hitler
menolak mengizinkan pasukannya mundur sehingga menyebabkan gugurnya 200.000 tentara
Jerman dan Rumania; dari 91.000 tentara yang akhirnya menyerah di Stalingrad pada 31
Januari 1943, hanya 6.000 orang yang selamat kembali ke Jerman setelah perang.

Kekalahan Jerman terus meningkat setelah peristiwa Stalingrad, yang menyebabkan


popularitas Partai Nazi menurun tajam dan memperburuk moral pasukan. Tentara Soviet
terus memukul Jerman ke arah barat setelah gagalnya serangan Jerman dalam Pertempuran
Kursk pada musim panas 1943. Pada akhir 1943, Jerman kehilangan sebagian besar wilayah
kekuasaannya di kawasan timur. Di Mesir, Korps Afrika yang dikomandoi Marsekal
Lapangan Erwin Rommel dikalahkan oleh pasukan Britania di bawah komando Marsekal
Lapangan Bernard Montgomery pada Oktober 1942. Sekutu mendarat di Sisilia pada bulan
Juli 1943, pada bulan yang sama Mussolini digulingkan dan digantikan oleh Pietro Badoglio.
Pemerintahan Badoglio akhirnya menyerah pada Sekutu pada awal bulan September,
sementara pasukan Sekutu mendarat di Italia Selatan dan wilayah Italia lainnya diduduki
Jerman atau ditempatkan di bawah negara boneka Republik Sosial Italia. Sementara itu,
armada pengebom Amerika dan Britania yang memiliki pangkalan di Inggris mulai
menggempur Jerman. Banyak serangan yang sengaja menyasar warga sipil dalam upaya
menggoyahkan moral Jerman. Produksi pesawat tempur Jerman tidak dapat mengimbangi
jumlah pesawat yang hancur. Tanpa perlawanan angkatan udara Jerman, kampanye
pengeboman Sekutu menjadi semakin dahsyat. Dengan menyasar kilang minyak dan pabrik,
Sekutu melumpuhkan industri perang Jerman pada akhir 1944.

Pada tanggal 6 Juni 1944, pasukan Amerika, Britania, dan Kanada melakukan pendaratan D-
Day di Normandia dan membentuk front baru melawan Jerman. Pada 20 Juli 1944, Hitler
selamat dari percobaan pembunuhan oleh sebuah komplotan anti-Nazi di kalangan pejabat
militer. Ia memerintahkan pembalasan keras, mengakibatkan ditangkapnya sekitar 7.000
penangkapan dan hukuman mati terhadap 4.900 orang. Jerman melancarkan serangan balik di
hutan Ardennes (16 Desember 1944 – 25 Januari 1945); ini menjadi serangan besar terakhir
Jerman di front barat, sedangkan di timur pasukan Soviet memasuki Jerman pada 27 Januari.
Hitler menolak menyerah dan bersikeras bahwa Jerman harus berjuang hingga titik darah
penghabisan. Alhasil, perang terus berkobar dan kematian serta kehancuran berlanjut hingga
masa akhir perang. Melalui Menteri Kehakiman Otto Georg Thierack, Hitler memerintahkan
siapa pun yang tidak siap berperang harus diadili di pengadilan militer, dan ribuan orang
dihukum mati. Di banyak daerah, warga Jerman menyerah kepada Sekutu yang mendekat
meskipun ada imbauan dari pemimpin setempat untuk terus berjuang. Hitler memerintahkan
penghancuran sarana transportasi, jembatan, industri, dan infrastruktur lainnya (strategi bumi
hangus), tetapi Menteri Persenjataan Albert Speer diam-diam mengusahakan agar perintah ini
tidak dilaksanakan sepenuhnya.
Selama Pertempuran Berlin berkecamuk (16 April 1945 – 2 Mei 1945), Hitler dan stafnya
tinggal di Führerbunker di bawah tanah sementara Tentara Merah terus mendekat. Pada
8
Dark History
tanggal 30 April, ketika pasukan Soviet hanya berjarak dua blok dari Reichskanzlei, Hitler
bersama kekasihnya Eva Braun melakukan bunuh diri. Pada tanggal 2 Mei, Jenderal Helmuth
Weidling menyerahkan Berlin tanpa syarat kepada Jenderal Soviet Vasily Chuikov. Hitler
digantikan oleh Laksamana Agung Karl Dönitz sebagai Presiden Reich dan Goebbels sebagai
Kanselir. Goebbels dan istrinya Magda bunuh diri pada hari berikutnya setelah membunuh
enam anaknya. Antara 4 dan 8 Mei 1945, sebagian besar tentara Jerman yang tersisa
menyerah tanpa syarat. Instrumen Penyerahan Diri Jerman ditandatangani pada 8 Mei,
menandai berakhirnya rezim Nazi dan mengakhiri Perang Dunia II di Eropa.

Dukungan rakyat untuk Hitler hampir sepenuhnya hilang ketika perang hampir berakhir.
Angka bunuh diri di Jerman meningkat, khususnya di daerah-daerah tempat Tentara Merah
menyerbu. Di kalangan prajurit dan anggota partai, bunuh diri dianggap sebagai cara
terhormat dan heroik dibandingkan dengan menyerah. Sementara itu, desas-desus dan
propaganda mengenai perilaku tak beradab tentara Soviet yang semakin mendekat
menyebabkan kepanikan di kalangan warga sipil di Front Timur, terutama wanita yang takut
diperkosa. Jutaan warga sipil etnis Jerman melarikan dari wilayah-wilayah yang menjadi
sasaran serangan Tentara Merah. Pengungsian ini mencapai puncaknya pada awal 1945:
menurut perkiraan pemerintah Nazi, sekitar 8 juta warga sedang bergerak ke barat menuju
Jerman pada pertengahan Februari 1945. Sebagian menggunakan mobil atau kereta yang
ditarik hewan, tetapi kebanyakan harus berjalan kaki di tengah musim dingin tanpa fasilitas
memadai. Di kawasan barat pun sebagian warga melarikan diri dari serangan Sekutu Barat
menuju pusat Reich. Menurut sejarawan Richard J. Evans, “Di semua tempat di Jerman pada
bulan-bulan awal 1945 orang-orang berpindah, hidup dengan ancaman kekerasan dan
kematian yang terus menerus, menanti akhir [perang] dengan campuran ketakutan dan
harapan.”

9
Dark History
Bab II
Wabah Besar Dari Eropa

A. Maut Hitam
Pandemi di Eurasia dan Afrika Utara dari tahun 1346–1353
Maut Hitam, disebut juga Wabah Hitam (bahasa Inggris: Black Death), adalah suatu pandemi
hebat yang pertama kali melanda Eropa pada pertengahan hingga akhir abad ke-14 (1347–
1351) dan membunuh sepertiga hingga dua pertiga populasi Eropa. Pada saat yang hampir
bersamaan, terjadi pula epidemi di sebagian besar Asia dan Timur Tengah, yang
menunjukkan bahwa peristiwa di Eropa sebenarnya merupakan bagian dari pandemi
multiregional. Jika termasuk Timur Tengah, India, dan Tiongkok, Maut Hitam telah
merenggut sedikitnya 75 juta nyawa. Penyakit yang sama diduga kembali melanda Eropa
pada setiap generasi dengan perbedaan intensitas dan tingkat fatalitas yang berbeda hingga
tahun 1700-an. Beberapa wabah penting yang muncul kemudian antara lain Wabah Italia
(1629–1631), Wabah Besar London (1665–1666), Wabah Besar Wina (1679), Wabah Besar
Marseille (1720 –1722), serta wabah pada tahun 1771 di Moskwa. Penyakit ini berhasil
dimusnahkan di Eropa pada awal abad ke-19, tetapi masih berlanjut di bagian lain dunia,
seperti (Afrika Tengah dan Oriental, Madagaskar, Asia, beberapa bagian Amerika Selatan).
Maut Hitam

Kematian : 75.000.000–200.000.000 (perkiraan)


Penyakit : Pes bubo
Lokasi : Eurasia, Afrika Utara
Tanggal : 1346–1353

10
Dark History
Penyebaran Black Death di Eropa, Afrika utara, dan timur dekat (1346-1353)

Maut Hitam mengubah populasi Eropa serta mengubah struktur sosial Eropa secara drastis.
Wabah ini mengakibatkan perburuan dan pembunuhan terhadap kaum minoritas seperti
Yahudi, pendatang, pengemis, serta penderita lepra. Ketidakpastian untuk tetap bertahan
hidup menciptakan suatu kecenderungan yang tak sehat pada masyarakat untuk hidup hanya
untuk hari ini, seperti digambarkan oleh Giovanni Boccaccio pada The Decameron (1353).
A. Penamaan
Kejadian awal di Eropa awalnya disebut sebagai “Mortalitas Besar” (Great Mortality) oleh
para penulis kontemporer. Nama “Maut Hitam” umumnya dianggap berasal dari gejala khas
dari penyakit ini, yang disebut acral necrosis, yaitu saat kulit penderita menjadi menghitam
karena perdarahan subdermal. Catatan sejarah telah membuat sebagian besar ilmuwan
meyakini bahwa Maut Hitam adalah suatu serangan wabah bubonik yang disebabkan bakteri
Yersinia pestis dan disebarkan oleh pinjal dengan bantuan hewan seperti tikus rumah (Rattus
rattus), walaupun ada juga kalangan yang menyangsikan kebenaran hal ini.
B. Sejarah
Wabah penyakit ini muncul melalui tiga varian penularan. Bentuk paling umum berupa
pembengkakan kelenjar getah bening (Bubo) yang muncul di leher, ketiak, ataupun pangkal
paha. Penyakit ini tumbuh dengan berbagai ukuran, dimulai dari sebesar telur hingga sebesar
apel. Meskipun beberapa orang selamat dari penderitaan, wabah penyakit ini biasanya hanya
memberikan harapan hidup satu minggu pada korban. Penyebaran wabah pes bermula dari
serangga (umumnya pinjal) yang terinfeksi melalui kontak langsung dengan hewan pengerat
termasuk di antaranya tikus dan marmot yang terinfeksi wabah. Setelah tikus tersebut mati,
pinjal menggigit tikus dan menyebarkannya kepada manusia. Selama ribuan tahun, tidak ada
penyakit epidemi. Namun, ketika orang-orang mulai tinggal di kota, infeksi bisa menyebar
dengan lebih mudah. Ketika pedagang dan tentara melakukan perjalanan dari kota ke kota,
mereka membawa bakteri dan virus bersama mereka dan menyebarkan infeksi ke populasi

11
Dark History
baru. Anak-anak dalam bahaya terbesar karena hingga abad kesembilan belas, 50% anak
meninggal sebelum usia lima tahun.
Terdapat beberapa hipotesis mengenai asal dari wabah ini. Salah satu hipotesis yang paling
tua adalah bahwa maut hitam berasal dari dataran stepa di Asia tengah. Dari daerah ini,
menyebar menuju Eropa melalui Jalur Sutra dibawa oleh tentara dan pedagang Mongol.
Wabah ini menyebar di Asia dan merebak di Provinsi Hubei, Cina.[butuh rujukan] Pada
tahun 1334. Maut Hitam di Eropa pertama kali dilaporkan berada di Kota Caffa yang berada
di Krimea pada tahun 1347.
Antara 1346 dan 1350 lebih dari sepertiga penduduk Eropa tewas oleh wabah pes (Black
Death).
C. Cara Penyebaran

Wabah penyakit ini muncul melalui tiga varian penularan. Bentuk paling umum berupa
pembengkakan kelenjar getah bening (Bubo) yang muncul di leher, ketiak, ataupun pangkal
paha. Penyakit ini tumbuh dengan berbagai ukuran, dimulai dari sebesar telur hingga sebesar
apel. Meskipun beberapa orang selamat dari penderitaan, wabah penyakit ini biasanya hanya
memberikan harapan hidup satu minggu pada korban. Penyebaran wabah pes bermula dari
serangga (umumnya pinjal) yang terinfeksi melalui kontak langsung dengan hewan pengerat
termasuk di antaranya tikus dan marmot yang terinfeksi wabah. Setelah tikus tersebut mati,
pinjal menggigit tikus dan menyebarkannya kepada manusia.
Varian kedua merupakan wabah pneumonia yang menyerang sistem pernapasan dan
disebarkan hanya dengan menghirup udara yang dihembuskan melalui korban. Wabah
penyakit ini jauh lebih mematikan dibanding wabah pes bubo, harapan hidup hanya dapat
diukur dalam satu atau dua hari. Varian ketiga merupakan bentuk septisemia yang berdampak
pada sistem peredaran darah. Berbeda dengan kedua wabah lainnya, varian ini dapat
menyebar melalui gigitan serangga atau hewan pengerat yang telah terinfeksi, atau melalui
kontak dengan manusia yang telah terinfeksi lainnya.

D. Akibat

Tingkat kematian dari wabah ini sangat bervariasi di seluruh daerah dan berbeda tergantung
sumbernya. Diperkirakan wabah ini membunuh kurang lebih 200 juta orang pada abad ke-14.
Wabah ini membunuh sekitar 40% populasi Mesir pada saat itu.[1] Setengah populasi
penduduk Paris meninggal, Florence Italia kehilangan populasinya dari 110 ribu orang pada
tahun 1338, menjadi sekitar 50 ribu orang pada tahun 1351. 60% penduduk Hamburg dan
Bremen meninggal.[2] Sebelum tahun 1350, terdapat sekitar 170.000 penduduk di Jerman,
dan angka ini berkurang hampir 40.000 pada 1450.[3] Pada tahun 1348 wabah ini menyebar
dengan sangat cepat sebelum para dokter atau pemerintah dapat mengetahui asal wabah
tersebut, populasi Eropa telah berkurang sepertiganya. Pada kota yang padat, sangat umum
ketika setengah penduduknya meninggal karena wabah. Orang Eropa yang tinggal di daerah
yang terisolasi tidak mengalami kerugian separah yang di kota. Salah satu pihak yang tingkat
12
Dark History
kematiannya juga tinggi adalah rahib dan biarawan, karena biasanya mereka yang merawat
korban Maut Hitam.
Di Kawasan Asia Tenggara termasuk di antaranya Indonesia, belum ditemukan bukti
terutama bukti tertulis mengenai keberadan Maut Hitam dan akibatnya kepada populasi
penduduk. Hal ini cukup mengherankan mengingat Asia Tenggara terutama Indonesia,
termasuk ke dalam jalur laut pada Jalur Sutra. Ramainya perdagangan antara Arab, India, dan
Cina, membuat Indonesia sangat berpotensi untuk terkena wabah ini. Terdapat beberapa teori
mengenai asal Maut Hitam yang berasal dari kawasan Asia Tenggara, tetapi teori-teori ini
belum dapat dibuktikan secara pasti.
Penelitian Sharon N DeWitte dari University of South Carolina telah memberi dimensi baru
dalam mempelajari wabah Maut Hitam dan memberi tampilan pertama kehidupan perempuan
dan anak-anak selama wabah melanda. Penelitian tentang Maut Hitam jarang terjadi karena
sampel yang digunakan sangat jarang, hanya beberapa sampel besar yang jelas berasal dari
abad ke-14 saat Maut Hitam terjadi. Menurut analisis Sharon Dewitte, Maut Hitam yang
terjadi pada abad ke-14 bukan wabah pemusnah massal, melainkan ditujukan kepada orang
yang lebih lemah dari segala sisi termasuk usia dan fisik. Orang yang selamat dari Maut
Hitam mengalami masa perbaikan kesehatan dan berumur panjang dimana rata-rata tutup usia
berkisar 70 hingga 80 tahun dibandingkan orang yang hidup sebelum wabah melanda.
Kondisi fisik membantu kelangsungan hidup pasca Maut Hitam, dimana kesehatan tidak
selalu sama tetapi menjelaskan kondisi daya tahan tubuh bertahan dalam melawan wabah
penyakit yang berulang. Secara langsung maupun tidak langsung, wabah Maut Hitam sangat
kuat membentuk pola kematian berkelanjutan selama beberapa generasi setelah berakhirnya
epidemi.
- Penganiayaan
Fanatisme dan semangat akan religi berkembang terutama di Eropa karena Maut Hitam.
Beberapa kelompok masyarakat Eropa menyerang kelompok tertentu seperti orang Yahudi,
biarawan, orang asing, pengemis, dan peziarah.[5] lepers[5][6] Mereka mengira bahwa
dengan melakukan itu, akan membantu mengatasi masalah wabah. Pengidap penyakit Kusta
dan orang-orang yang memiliki kelainan kulit atau yang memiliki jerawat yang parah,
biasanya akan dikucilkan.
Karena para dokter pada abad ke-14 kehabisan ide untuk menjelaskan mengenai
penyebabnya, masyarakat Eropa mulai mengubah sudut pandang kepada astrologi, gempa
bumi, dan sumur yang dicemarkan oleh orang Yahudi sebagai alasan untuk penyebab wabah.
Pemerintah di Eropa tidak dapat menyelesaikan masalah karena mereka tidak tahu mengenai
penyebab dan cara penyebarannya.Mekanisme penyebaran wabah pada abad ke-14 tidak
dimengerti oleh orang pada saat itu. Banyak orang kemudian menyalahkan bahwa ini adalah
kemarahan Tuhan.
Ada banyak serangan terhadap masyarakat Yahudi.[7] Pada bulan Agustus 1349, komunitas
Yahudi di Mainz dan Cologne dimusnahkan. Sebelumnya pada bulan Februari, penduduk
Strasbourg membunuh 2.000 penduduk Yahudi untuk alasan yang sama. Hingga tahun 1351,
60 Komunitas besar dan 150 komunitas kecil Yahudi telah dimusnahkan.

13
Dark History
- Kehilangan Norma Dan Sosialisasi Masyarakat

Giovanni Boccaccio, seorang penulis asal Italia hidup melalui wabah yang melanda kota
Florence pada tahun 1348. Pengalaman ini mengilhaminya untuk menulis ‘The Decameron‘,
kisah tujuh pria dan tiga wanita yang melarikan diri dari wabah penyakit dengan melarikan
diri ke sebuah villa di luar kota. Cerita Giovanni sangat menggambarkan keadaan abad
pertengahan di Eropa pada waktu itu.
Masing-masing warga menghindari warga yang lain, hampir tidak ada tetangga yang saling
berhubungan, saudara tidak pernah menghubungi atau hampir tidak pernah mengunjungi satu
sama lain. Wabah penyakit ini lebih buruk dan luar biasa hingga menyebabkan ayah dan ibu
menolak untuk menjenguk anak-anak mereka yang terjangkit wabah, seolah-olah mereka
tidak miliki anak.
Banyak pria dan wanita jatuh sakit, dibiarkan tanpa perawatan apapun kecuali dari rasa sosial
teman (tapi hanya sedikit), meskipun banyak yang mencoba membayar dengan upah tinggi
tetapi tidak memiliki banyak kesempatan memperolehnya.
Nasib yang sangat menyedihkan menimpa kalangan kelas bawah dan sebagian besar kelas
menengah. Kebanyakan dari mereka tetap tinggal di rumah, hidup dengan kemiskinan dan
harapan keselamatan,

Bab III
MUSIM DINGIN VULKANIK 536

A.Musim dingin vulkanik 536

Musim dingin vulkanik 536 adalah suatu episode pendinginan iklim yang paling parah dan
berkepanjangan di belahan Bumi utara dalam 2.000 tahun terakhir. Musim dingin vulkanik ini

14
Dark History
disebabkan oleh letusan gunung berapi yang tidak diketahui. Sebagian besar catatan tentang musim
dingin vulkanik ini berasal dari penulis di Konstantinopel, ibukota Kekaisaran Romawi Timur,
meskipun dampak dari suhu yang lebih dingin meluas ke luar Eropa. Ilmu pengetahuan modern telah
menentukan bahwa pada awal tahun 536 (atau mungkin akhir tahun 535), bahwa suatu letusan
mengeluarkan sejumlah besar aerosol sulfat ke atmosfer, yang mengurangi radiasi matahari yang
mencapai permukaan bumi dan mendinginkan atmosfer selama beberapa tahun. Pada bulan Maret
tahun 536, Konstantinopel mulai mengalami langit yang gelap dan suhu yang lebih dingin.

Suhu musim panas tahun 536 turun sebesar 25 derajat Celsius (77 derajat Fahrenheit) di bawah rata-
rata suhu normal di Eropa. Dampak yang tersisa dari musim dingin vulkanik tahun 536 kemudian
tetap berlangsung hingga tahun 539–540 ketika letusan gunung berapi lain menyebabkan suhu
musim panas turun sebesar 27 derajat Celsius (81 derajat Fahrenheit) di bawah rata-rata suhu
normal di Eropa. Masih ada bukti letusan gunung berapi lain pada tahun 547 yang akan
memperpanjang periode yang lebih dingin. Letusan gunung berapi, disertai dengan Wabah
Yustinianus, yang dimulai pada tahun 541, menyebabkan gagal panen, kelaparan, dan jutaan
kematian dan memulai Zaman Es Kecil Klasik Akhir, yang berlangsung dari tahun 536 hingga 660.

Cendekiawan abad pertengahan bernama Michael McCormick telah menulis bahwa 536 adalah
tahun terburuk dalam sejarah untuk hidup. Dia berkata: "Zaman itu adalah awal dari salah satu
periode terburuk untuk hidup, jika bukan tahun terburuk."

B. Bukti catatan sejarah

Sejarawan Romawi Timur bernama Procopius mencatat pada tahun 536 Masehi dalam naskah-
naskahnya tentang perang dengan Vandal, "selama tahun ini sebuah pertanda yang paling
menakutkan terjadi.Karena matahari memancarkan cahayanya tanpa kecerahan… balok yang
ditumpahkannya tidak jelas".

Pada tahun 538, negarawan Romawi bernama Cassiodorus menggambarkan hal berikut kepada
salah satu bawahannya dalam surat 25

• Sinar matahari lemah, dan tampak berwarna "kebiruan".

• Pada siang hari, tidak ada bayangan orang yang terlihat di tanah.

•. Panas dari matahari terasa lemah.

•. Bulan, bahkan saat purnama, "kosong dari kemegahan"

•. "Musim dingin tanpa badai, musim semi tanpa kelembutan, dan musim panas tanpa panas"

•. Embun beku yang berkepanjangan dan kekeringan yang tidak sesuai musim

•. Musim-musim "tampaknya bercampur aduk"

•. Langit digambarkan sebagai "bercampur dengan elemen asing" seperti cuaca berawan, kecuali
berkepanjangan. Awan itu "terbentang seperti kulit di langit" dan mencegah "warna asli" matahari
dan bulan terlihat, bersama dengan kehangatan matahari.

•. Embun beku selama panen, yang membuat apel mengeras dan anggur menjadi asam.

•. Kebutuhan untuk menggunakan makanan yang disimpan untuk bertahan melalui situasi
tersebut.

15
Dark History
•. Surat-surat berikutnya (no. 26 dan 27) membahas rencana untuk mengurangi kelaparan yang
meluas.

Mikhael dari Suriah (1126–1199), seorang patriark Gereja Ortodoks Suriah, mencatat bahwa
selama 536–537 matahari bersinar lemah selama satu setengah tahun.[8]

Tawarikh Irlandia[9][10][11] mencatat sebagai berikut:

•. "Sebuah kegagalan roti pada tahun 536 M" – Tawarikh Ulster

•. "Sebuah kegagalan roti dari tahun 536–539 M" – Tawarikh Inisfallen

Tawarikh Wales yang ditulis pada pertengahan abad ke-10 menyebut kejadian pada tahun 537
sebagai berikut:

•. Pertempuran Camlann, di mana Arthur dan Medraut kalah, dan ada kematian besar di
Britania dan Irlandia."

Fenomena lebih lanjut dilaporkan oleh sejumlah catatan sejarah lainnya:

•. Suhu rendah, bahkan salju selama musim panas (salju dilaporkan turun pada bulan Agustus
di Tiongkok, yang menyebabkan panen di sana tertunda)[

•. Kegagalan panen yang meluas

•. "Kabut tebal dan kering" di Timur Tengah, Tiongkok, dan Eropa

•. Kekeringan di Peru, yang mempengaruhi Peradaban Moche

C.Bukti ilmiah

Analisis lingkaran pohon yang diteliti oleh Mike Baillie dari Universitas Queen's Belfast,
menunjukkan pertumbuhan kecil yang tidak normal pada pohon ek pada tahun 536 dan penurunan
tajam lainnya pada tahun 542, setelah pemulihan sebagian. Inti es dari Tanah Hijau dan Antarktika
menunjukkan bukti deposit sulfate substansial di sekitar 534 ± 2, yang merupakan bukti selubung
debu asam yang luas.

D. Penjelasan

Telah diduga bahwa perubahan itu disebabkan oleh abu atau debu yang terpancar ke udara
setelah letusan gunung berapi (fenomena yang dikenal sebagai "musim dingin vulkanik"), atau
setelah tumbukan komet atau meteorit. Bukti deposit sulfat di inti es sangat mendukung hipotesis
gunung berapi; lonjakan sulfat bahkan lebih intens daripada yang menyertai episode penyimpangan
iklim yang lebih rendah pada tahun 1816, yang dikenal sebagai "Tahun tanpa musim panas", yang
dikaitkan dengan ledakan gunung berapi Gunung Tambora di Sumbawa.

Pada tahun 1984, R. B. Stothers mendalilkan bahwa peristiwa itu mungkin disebabkan oleh
gunung berapi Rabaul di tempat yang sekarang disebut Britania Baru, di Papua Nugini.

Pada tahun 1999, David Keys berpendapat bahwa Krakatau meledak pada saat itu dan
menyebabkan perubahan. Diduga bahwa letusan Krakatau yang digambarkan terjadi pada tahun 416
16
Dark History
oleh Kitab Raja-Raja Jawa sebenarnya terjadi pada tahun 535–536, tidak ada bukti lain tentang
letusan seperti itu pada tahun 416.

Pada tahun 2009, Dallas Abbott dari Observatorium Bumi Lamont–Doherty Universitas
Columbia di New York menerbitkan bukti dari inti es di Tanah Hijau bahwa beberapa benturan
komet mungkin telah menyebabkan kabut. Bola yang ditemukan di es mungkin berasal dari puing-
puing terestrial yang dikeluarkan ke atmosfer oleh peristiwa tumbukan.

Pada tahun 2010, Robert Dull, John Southon, dan rekan-rekannya menjelaskan bukti yang
menunjukkan hubungan antara Letusan Tierra Blanca Joven (TBJ) dari Kaldera Ilopango di El Salvador
tengah dan peristiwa tahun 536. Meskipun bukti radiokarbon yang diterbitkan sebelumnya
menunjukkan rentang usia dua sigma 408–536, yang konsisten dengan penurunan iklim dunia,
hubungan antara 536 dan Ilopango tidak secara jelas dikaitkan sampai penelitian tentang inti
sedimen laut margin Pasifik Amerika Tengah oleh Steffen Kutterolf dan rekan menunjukkan bahwa
jenis letusan freatoplinian TBJ jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. Karbon-14
radioaktif dalam pertumbuhan berturut-turut dari satu pohon yang telah dibunuh oleh aliran
piroklastik TBJ diukur secara rinci menggunakan spektrometri massa akselerator; hasilnya
mendukung tanggal 535 sebagai tahun di mana pohon itu mati. Volume tefra curah konservatif
untuk peristiwa TBJ sebesar ~84 km3 telah dihitung, menunjukkan peristiwa VEI 6+ yang besar,
tepatnya 6,9. Hasilnya menunjukkan bahwa ukuran, garis lintang, dan usia letusan Ilopango TBJ
konsisten dengan catatan inti es sulfat Larsen et al. 2008. Penelitian selanjutnya menyarankan tahun
539/540 M sebagai waktu peristiwa.Namun, penelitian yang lebih baru, memeriksa bukti lain,
sekarang menyebutkan letusan tersebut terjadi pada tahun 431 M.

Sebuah penelitian tahun 2015 lebih lanjut mendukung teori letusan besar yang dipatok pada
"tahun 535 atau awal tahun 536", dengan gunung berapi di Amerika Utara dianggap sebagai
kandidat yang mungkin. Penelitian itu juga menunjukkan bukti jejak letusan kedua pada tahun 539–
540, kemungkinan terjadi di daerah tropis, yang akan mempertahankan efek pendinginan dari
letusan pertama hingga sekitar tahun 550

Pada tahun 2018, peneliti Universitas Harvard menyarankan penyebabnya adalah letusan
gunung berapi di Islandia yang meletus pada awal tahun 536. Namun, penulis penelitian sebelumnya
mengatakan kepada majalah Science bahwa bukti tidak cukup untuk menyingkirkan hipotesis
Amerika Utara.

E. Akibat

Peristiwa 536 dan kelaparan berikutnya telah diusulkan sebagai penjelasan untuk pengendapan
timbunan emas oleh pejabat Bangsa Nordik pada akhir Masa Migrasi di Eropa. Emas itu mungkin
merupakan pengorbanan untuk menenangkan para dewa dan mendapatkan sinar matahari kembali.
Peristiwa mitologis seperti Fimbulvetr dan Ragnarök didasarkan pada memori budaya dari peristiwa
musim dingin vulkanik ini.

Sebuah buku yang ditulis oleh David Keys berspekulasi bahwa perubahan iklim berkontribusi pada
berbagai perkembangan, seperti munculnya Wabah Yustinianus (541–549), penurunan suku Avar,
migrasi suku Mongolia ke arah Barat, akhir Kekaisaran Sasaniyah, keruntuhan Kekaisaran Gupta,
bangkitnya Islam, perluasan kekuasaan suku-suku Turk, dan kejatuhan Teotihuacán.

Sejarawan bernama Andrew Breeze dalam sebuah buku terkininya (2020) berpendapat bahwa
beberapa peristiwa Raja Arthur termasuk Pertempuran Camlann merupakan peristiwa sejarah,
17
Dark History
terjadi pada tahun 537 sebagai akibat dari kelaparan yang terkait dengan perubahan iklim tahun
sebelumnya.

Riwayat Hidup

Profil penulis

Nama lengkap : Neng Rahmawati


Tempat tanggal lahir : Bandung, 16 Maret 2005
Telp/Hp. : 0831-3719-0751
E-Mail : nengrahmawati005@gmail.com
Alamat sekolah : Jln, Raya Puncaksari RT/RW 01/03 Desa Puncaksari kec. Sindangkerta
Jurusan : IPS
Riwayat pendidikan dan tahun belajar
Lulusan sekolah dasar MI Pasirwaru tahun 2016/2017
Lulusan sekolah menengah MTS Atsauri Sindangkerta tahun 2019/2020
Masih sekolah menengah atas MA Atsauri

18
Dark History
Nama lengkap : Muhamad Hilal Nasi
Tempat tanggal lahir : Bandung, 10 Mei 2005
E-Mail : hilaln014@gmail.com
Alamat sekolah : Jln, Raya Puncaksari RT/RW 01/03 Desa Puncaksari kec. Sindangkerta
Jurusan. : IPS
Riwayat pendidikan dan tahun belajar
Lulusan sekolah dasar SDN Sukamanah
Lulusan sekolah menengah MTS Muslimin Cicangkanggirang
Masih sekolah menengah atas MA Atsauri

Daftar Pustaka

Wikipedia.2022.Black Death.dihttps://en.m.wikipedia.org/wiki/Black_Death diakses


11 Februari 2022
Wikipedia.2022.Musim Dingin
Vulkanik.dihttps://id.m.wikipedia.org/wiki/Musim_dingin_vulkanik diakses 11 Februari
2022
Wikipedia.2022.Jerman Nazi. dihttps://id.m.wikipedia.org/wiki/Jerman_Nazi diakses
11 Februari 2022
https://www.google.co.id/url?q=https://www.researchgate.net/publication/
333748554_Tragedi_Holokaus_Nazi_Jerman_dalam_Kacamata_Realisme_Tindakan_Anarki
s_Terhadap_Survivalitas&sa=U&ved=2ahUKEwjIsOfDzNz8AhV29nMBHSxQB6cQFnoEC
AUQAg&usg=AOvVaw1MKsgdB2DZwQtpLYiqRAoa
https://www.google.co.id/url?q=http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/
123456789/12289/H.%2520BAB%2520IV.pdf
%3Fseq&sa=U&ved=2ahUKEwjIsOfDzNz8AhV29nMBHSxQB6cQFnoECAsQAg&usg=A
OvVaw1qwz4aK82ydQgXX3X8l-d1
19
Dark History
20
Dark History

Anda mungkin juga menyukai