Anda di halaman 1dari 17

PERISTIWA PEMBANTAIAN YAHUDI YANG

DILAKUKAN OLEH NAZI

ANGGOTA KELOMPOK :
1. AGUS FADILLAH 11. NAZILA SYAHRANI
2. ANNISA DAVIANTI N. 12. NURHALIZA
3. DEVITA SABILA TASYA 13. PUTRI RAHMAWATI
4. FADILA ALI 14. RINA SRI DEWI
5. GILANG IBNU SOFYAN 15. RIZKY RAMADHAN
6. GUSTI AYUDIA UTAMI 16. SITI JARINAH
7. KARINA AUDRIA SARI 17. TEDY TRIANDANA
8. LEDY IGUSTINA 18. VIVE RIDA YULISTIANI
9. M.MUFFAZA A.A.G 19. YUNITA PRATIWI
10. M.HANIF BASYAR
KRONOLOGIS
Pada bulan Maret 1938, Hitler memperluas
perbatasan Negara Jerman Nazi dengan paksa
mencaplok Austria. Sebuah tindakan keras
brutal segera dimulai pada Yahudi Austria.
Mereka juga kehilangan segalanya dan bahkan
dipaksa untuk melakukan tindakan penghinaan
publik seperti menggosok trotoar bersih di
tengah mengejek pro-Nazi banyak.
Kembali di Jerman, tahun terpendam kebencian
terhadap orang Yahudi itu akhirnya dilepaskan
pada malam itu menandai awal yang
sebenarnya dari Holocaust. Malam Broken Glass
(Kristallnacht) terjadi pada tanggal 9/10 setelah
17 tahun Herschel Grynszpan menembak dan
membunuh Ernst vom Rath, seorang pejabat
Kedutaan Besar Jerman di Paris, sebagai balasan
atas perlakuan kasar orang tua Yahudi telah
menerima dari Nazi.
dibakar dan sebagian besar toko-toko Yahudi
jendela mereka pecah. Penangkapan massal
perDidorong oleh Joseph Goebbels, Nazi digunakan
kematian vom Rath sebagai alasan untuk
melakukan pogrom milik negara pertama melawan
Yahudi. Sembilan puluh orang Yahudi tewas, 500
sinagog tama orang Yahudi juga terjadi sebagai
lebih dari 25.000 pria tersebut diangkut ke kamp
konsentrasi. Sebagai semacam lelucon sinis, Nazi
kemudian didenda Yahudi 1 Miliar Reichsmark
untuk penghancuran yang Nazi sendiri telah
disebabkan selama Kristallnacht.
Yahudi Jerman dan Austria Banyak sekarang
berusaha melarikan diri Hitler Reich. Namun,
sebagian besar negara Barat mempertahankan
kuota imigrasi yang ketat dan menunjukkan
sedikit minat dalam menerima sejumlah besar
pengungsi Yahudi. Ini dicontohkan dengan
penderitaan St Louis, sebuah kapal penuh sesak
dengan 930 orang Yahudi yang berpaling oleh
Kuba, Amerika Serikat dan negara-negara lain dan
kembali kembali ke Eropa, segera berada di
bawah kendali Hitler.
Pada malam Perang Dunia II, Führer (pemimpin
tertinggi) publik mengancam Yahudi Eropa
dalam pidatonya di Berlin:. “Dalam perjalanan
hidup saya, saya sangat sering menjadi nabi,
dan biasanya telah ditertawakan untuk itu
Selama saat perjuangan saya untuk kekuasaan
itu di tingkat pertama hanya bangsa Yahudi
yang menerima nubuat saya dengan tawa
ketika saya mengatakan bahwa saya akan suatu
hari mengambil alih kepemimpinan negara,
dan dengan itu bahwa
dari seluruh bangsa, dan bahwa Saya kemudian
akan antara lain menyelesaikan masalah Yahudi
tawa mereka adalah gempar, tapi saya berpikir
bahwa untuk beberapa waktu sekarang mereka
telah tertawa di sisi lain dari wajah mereka Hari ini
saya akan sekali lagi menjadi nabi:.. jika pemodal
Yahudi internasional dalam dan luar Eropa harus
berhasil terjun bangsa sekali lagi ke dalam perang
dunia, maka hasilnya tidak akan menjadi
Bolshevizing bumi, dan dengan demikian
kemenangan Yahudi, tapi pembasmian ras Yahudi
di Eropa! ”
PENYEBAB
• Hitler ingin membuktikan bahwa Yahudi
memang pantas dibantai.
Melihat kelakuan dari Yahudi yang bahkan
menindas negara - negara kecil di sekitarnya
menimbulkan asumsi bahwa mungkin inilah
yang ditakutkan oleh Hitler. Negara yang
dulunya menjadi negara yang ditindas
menjadi negara kuat menjadi negara yang
ditakuti oleh negara di sekitarnya.
• Hitler ingin menunjukkan kekuatan bangsa
Yahudi, melecut semangat bangsa Yahudi
atas kemalasan mereka.
Kita ketahui juga bahwa Hitler tidak lain juga
merupakan seorang Yahudi. Timul pertanyaan
mengapa dia membantai rasnya
sendiri? Dalam Protocols of Zion tercantum,
tujuan pembantaian Yahudi adalah untuk
melenyapkan para Yahudi yang lemah dan
pemalas, serta “membangunkan” para Yahudi
yang lain agar kembali serius bekerja dalam
mewujudkan The New World Order-Tatanan
Dunia Baru.
PENYELESAIAN
Empat pekan setelah invasi ke Uni Soviet, pada
tanggal 17 Juli 1941, Hitler menyerahkan tanggung
jawab semua urusan keamanan di wilayah Uni Soviet
yang diduduki kepada kepala SS Heinrich Himmler.
Hitler memberi kekuasaan yang besar kepada
Himmler untuk secara fisik menghabisi semua yang
dianggap sebagai ancaman terhadap pemerintahan
Jerman. Dua pekan kemudian, pada tanggal 31 Juli
1941, pemimpin Nazi Hermann Goering memberi
kewenangan kepada Jenderal SS Reinhard Heydrich
untuk membuat persiapan pelaksanaan "solusi
menyeluruh bagi persoalan kaum Yahudi.“
Pada musim gugur tahun 1941, kepala SS Heinrich
Himmler menugaskan Jenderal Jerman Odilo
Globocnik (pimpinan polisi dan SS di Distrik Lublin)
untuk melaksanakan rencana pembantaian secara
sistematis terhadap kaum Yahudi
Generalgouvernement. Rencana ini akhirnya diberi
nama sandi Operasi Reinhard, diambil setelah nama
Heydrich (yang dibunuh oleh partisan Ceska pada
bulan Mei 1942). Tiga pusat pembantaian, yang
tujuannya tiada lain hanyalah untuk pembantaian
massal, dibangun di Polandia sebagai bagian dari
Operasi Reinhard -- yaitu Belzec, Sobibor, dan
Treblinka.
Kamp Majdanek dari waktu ke waktu difungsikan
sebagai lokasi pembantaian terhadap kaum Yahudi
yang tinggal di Generalgouvernement. Kamp ini
dilengkapi beberapa kamar gas, di mana SS
membantai puluhan ribu orang Yahudi, terutama para
pekerja paksa yang terlalu lemah untuk bekerja. SS
dan polisi sedikitnya membantai 152.000 orang,
kebanyakan orang Yahudi, termasuk ribuan orang
Roma (Gipsi) di dalam mobil-mobil gas di pusat
pembantaian Chelmno, sekitar tiga puluh mil sebelah
barat laut Lodz. Pada musim semi tahun 1942,
Himmler memperuntukkan Auschwitz II (Auschwitz-
Birkenau) sebagai fasilitas pembantaian. Di Auschwitz-
Birkenau ini, penguasa SS membantai sekitar satu juta
orang Yahudi yang didatangkan dari berbagai negara
Eropa.
SS dan polisi Jerman membantai hampir
2.700.000 orang Yahudi di pusat-pusat
pembantaian dengan menggunakan gas
beracun atau dengan ditembak. Intinya,
“Final Solution” atau solusi akhir
merupakan pembantaian terhadap kaum
Yahudi Eropa dengan gas, penembakan,
dan cara lainnya. Sekitar enam juta orang
Yahudi pria, wanita, maupun anak-anak
dibantai selama Holocaust -- dua per tiga
dari kaum Yahudi yang tinggal di Eropa
sebelum Perang Dunia II.
KENDALA
• Kendala yang dihadapi tentara nazi
Sejumlah orang dan kelompok berupaya
melawan Nazisme bahkan dari dalam
Jerman. Kau sosialis, komunis, pelaku
syarikat dagang, dan lain-lain, secara gelap
menulis, mencetak, dan menyebarluaskan
tulisan-tulisan anti-Nazi. Ada banyak upaya
pembunuhan terhadap pemimpin mereka
yaitu Hitler
• Kendala dalam mendamaikan
pembantaian
Solusi akhir dari permasalahn tersebut
pemimpin Nazi Adolf Hitler mengadakan
pertemuan dengan para menteriya
termasuk Herman Goering terkait wilayah
Uni Soviet yang diinvasi Jerman. Pada
November 1941, pemimpin Nazi dan
pemerintahan Jerman menginginkan
seluruh bangsa Yahudi dideportasi.
Kendala yang di hadapi yaitu pendirian
kamp lebih di konsentrasikan di polandia
sehingga memakan waktu lama sebab
jarak yang ditempuh cukup lama. Dan
akhirnya tercapailah nota kesepahaman
diantara para pejabat senior Nazi untuk
melaksanakan tugas tersebut dan dikenal
dalam peristiwa yang disebut sebagai
Konferensi Wannsee.
KESIMPULAN
Sudah banyak kelompok yang ingin melawan
kelompok nazisme, seperti kaum sosialis, dan
lain-lainnya. Dan banyak pula upaya dari
kelompok tersebut untuk membunuh pemimpin
dari nazi yaitu Hitler. Akhirnya pemimpin Nazi
melakukan pertemuan dengan para menterimya
terkait dengan wilayah Uni Soviet yang diinvasi
oleh Jerman dan akhirnya tercapailah
kesepahaman diantara pejabat Nazi untuk
melaksanakan tugas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai