Anda di halaman 1dari 9

5 Fakta Tentang Mein Kampf, Buku Karya Hitler yang

Dianggap Paling Berbahaya

Ada banyak sekali buku-buku kontroversial yang pernah diciptakan. Mulai dari The Da
Vinci Code-nya Dan Brown, sampai American Psycho karya Bret Easton Ellis. Namun,
dari semua karya yang pernah dibuat, tidak ada yang bisa menyamai kengerian buku
Mein Kampf karya Hitler. Ya, buku ini berisi ide-ide ngeri sang diktator yang kemudian
direalisasikan secara nyata. Entah itu perang, pembantaian, atau bahkan Holocaust.

1
Buku ini sempat menjadi Alkitab orang Jerman di masa Nazi. Kemudian setelah Hitler
kalah di Perang Dunia II, buku ini pun dilarang beredar karena dianggap bisa meracuni
pikiran orang-orang. Kabar terakhir, kitab maut terlarang yang selama beberapa dekade
haram beredar ini justru malah mulai dirilis lagi awal tahun lalu.

Jadi, seperti apa sih buku ini sehingga dilabeli berbahaya untuk dibaca? Simak ulasannya
berikut.

1. Mein Kampf Dibuat Hitler Dalam Penjara


Seperti yang kamu tahu, Nazi awalnya tidak langsung berkuasa di Jerman. Mereka
sempat takluk ketika melakukan percobaan penggulingan kekuasaan di tahun 1923. Dari
kejadian ini para pemimpinnya pun dipenjara, termasuk si Adolf Hitler. Meskipun
dipenjara, namun hal tersebut tidak pernah mengurung pemikiran Hitler. Ia justru
berhasil menumpahkan semua ide-idenya tentang masa depan Jerman di masa-masa
seperti ini.

Rudolf Hess dan Hitler [Image Source]Bersama wakilnya kala itu, Rudolf Hess, Hitler
mendiktekan visi, misi, apa pun tentang rencananya ke depan. Kepingan pemikiran ini
pun dibungkus Hitler dengan sebuah tajuk bernama Mein Kampf atau dalam bahasa
Indonesia berarti Perjuanganku. Buku ini kelak menjadi semacam manual book bagi para
Nazi dalam melakukan segala hal, apa pun itu.
2. Apa yang Ada di Dalam Mein Kampf, Hampir Semuanya Terjadi
Secara terperinci, Mein Kampf berisi step by step Nazi dalam rencananya menguasai
dunia. Ada banyak yang tertulis di sana. Salah satunya adalah tentang Lebensraum atau
semacam kebutuhan menjajah negara-negara tertentu agar Jerman bisa kuat. Buku ini
juga menerangkan tentang wacana penguatan ras Aryan atau ras orang-orang Jerman,
salah satunya dengan cara membunuhi semua Yahudi.

2
Holocaust [Image Source]Masa depan Yahudi menurut Hitler juga ada di dalam buku ini,
dan di kemudian hari dari cuplikan tersebut lahirlah Holocaust yang mengerikan itu. Apa
pun hal mengerikan yang pernah dilakukan Nazi, hampir semua tertera di dalam Mein
Kampf. Makanya, tak heran jika buku ini pada akhirnya mendapatkan pencekalan luar
biasa. Meskipun isinya anarkis dan bengis, namun buku ini konon juga menyiratkan hal-
hal yang baik. Salah satunya misalnya adalah tentang pengembangan diri.

3. Kepopuleran Mein Kampf Bak Al Kitab


Sama seperti Mao Zedong yang memaksakan buku merahnya kepada rakyat Tiongkok,
Hitler juga melakukan hal yang sama. Namun, buku ini sebenarnya tidak benar-benar
dipaksakan Hitler, melainkan atas kesadaran orang-orang Nazi sendiri. Di masa jayanya
Nazi, buku ini laris luar biasa bahkan sampai-sampai mengalahkan Al Kitab katanya.

Mein Kampf tua [Image Source]Buku ini dicetak banyak-banyak ketika Hitler berada di
pucuk kepemimpinan. Bahkan masyarakat tak harus beli, mereka bisa mengambilnya
secara cuma-cuma di kantor Nazi. Ada pula rumor yang mengatakan kalau dulu setiap
pasangan yang menikah mereka pasti akan diberikan buku ini sebagai hadiah.
Diperkirakan buku ini dulunya sudah dibagikan sebanyak lima juta kopi dan
diterjemahkan ke dalam 11 bahasa.

3
4. Kehancuran Nazi, Kehancuran Mein Kampf
Seiring dengan kehancuran Nazi di tahun 1945, praktis membuat buku ini sebagai kitab
setan yang dilarang untuk dibaca. Bahkan secara tegas pemerintah Bavaria kala itu
melarang sama sekali buku untuk dicetak ulang. Ketakutan akan penularan ideologi sesat
Hitler serta kemungkinan tersebarnya kebencian menjadi latar belakangnya.

Buku Mein Kampf dibakar [Image Source]Selama beberapa dekade setelahnya, buku ini
bak harta karun terkutuk yang sama sekali tidak boleh disentuh. Hingga akhirnya masa
hak kuasa atas buku ini oleh pemerintah Bavaria habis, dan kemudian dikembalikan lagi
ke si penerbit. Lalu, pada bulan Januari lalu atas pengawasan pemerintah Jerman, buku
ini kembali dirilis ke publik. Meskipun khawatir akan munculnya sentimen, tapi buku ini
tetap dibiarkan dibaca umum, namun kali ini dilengkapi dengan tambahan catatan-
catatan tertentu.

5. Rilisan Baru Mein Kampf Mendapatkan Tentangan Yahudi


Buku kontroversial dicetak ulang, sudah tentu hal ini akan menciptakan banyak
perdebatan. Dan benar saja, komunitas Yahudi langsung menentang hal tersebut. Jauh-
jauh hari mereka sudah menginginkan buku ini untuk dikubur selamanya. Namun, yang
terjadi justru sebaliknya. Menurut mereka, dengan dirilisnya lagi buku ini akan membuat
orang-orang Yahudi kembali teringat kejadian suram di masa lalu itu.

Rilisan baru Mein Kampf [Image Source]Namun, pemerintah Jerman bukan merilis buku
ini dengan versi polos seperti aslinya, melainkan dilengkapi dengan catatan kritis para

4
ahli. Pemerintah Jerman sendiri memandang perlunya merilis buku ini agar orang-orang
justru memahami kalau apa yang dilakukan Hitler dan Nazi-nya itu salah dan tak layak
untuk diteruskan.
Berawal dari buku paling berbahaya di dunia, Mein Kampf pada akhirnya justru
disebarkan ke seluruh dunia. Bukan untuk menyebarkan Nazi-isme dan Hitler-nya, tapi
justru ingin membuka mata masyarakat jika apa yang dilakukan mereka di masa lalu itu
salah dan kemudian bisa diambil pelajaran dari itu. Bagi yang penasaran, buku ini juga
sudah ada versi bahasa Indonesianya.

QUR’AN DAN MEIN KAMPF


February 4, 2012

Oleh Craig Winn

Gambaran secara umum diambil dari “Prophet of Doom”


Mein Kampf ditulis dari Landsberg, dalam penjara Lech pada tahun 1924, persis 1300
tahun sesudah Yahudi Qaynuqa dianiaya secara sangat mengerikan pada tahun 624 M.
Ini dipersembahkan untuk 16 Martir. Orang-orang Adolf Hitler yang dipuji sebagai:
‘Pahlawan yang gugur, saksi-saksi darah yang terus mengabdi sebagai teladan untuk
pengikut-pengikut gerakan kita. Mereka setia dalam kepercayaan mereka mengenai
kebangkitan rakyatnya.’ Para syuhada Muslim pada perang Badar, mengabdi pada
Muhammad dengan sunguh-sungguh. Dan saya yakin anda menaruh perhatian pada
kesukaan Hitler akan terminologi keagamaan. Dalam pembukaan salvonya dia
mengumandangkan: ‘Para saksi, pengabdian, contoh-contoh, pengikut, gerakan,
ketabahan, kebangkitan.’ Ini bukanlah kebetulan.

5
Meskipun ditulis lebih baik dan mudah dimengerti, gaya dan bahan dari Mein Kampf
indentik dengan Qur’an dan Hadis. ‘Aku memutuskan untuk mempublikasikan dalam
dua buku, sasaran dari gerakan kami, dan mengambarkan pengembangannya. Dari sini
lebih banyak yang dapat dipelajari daripada hanya sekedar acuan doktrin.’ Mein Kamf,
seperti juga Qur’an ditulis dengan gaya orang pertama. Kata-kata kami (The royal “our”)
pada kutipan sebelumnya adalah kolektif, kerena Hitler melihat dirinya sendiri secara
rohani terbimbing. Meskipun banyak isi Mein Kampf menjiplak, perumusan dan
pencanangannya, seperti Islam, dikerjakan oleh orang yang penyendiri. Ini di inspirasi
oleh roh kegelapan, kebencian, kecurangan dan kekejaman.
Hadis dan Qur’an, tidak dimaksudkan untuk di baca oleh non-Muslim. ‘Dengan karyaku,
aku tidak mengalamatkan diriku untuk orang-orang asing, tetapi untuk pengikut–
pengikut gerakan yang tergolong di dalamnya dengan hati mereka dan siapa yang oleh
suatu sebab mencari pencerahan yang lebih.’ Muhammad memerintahkan pengikutnya
untuk tidak membawa Qur’an ketika menyerbu ke suatu daerah baru.
Sahih Bukhari, Volume 4, Book 52, Number 233:
Narrated ‘Abdullah bin ‘Umar:
Allah’s Apostle forbade the people to travel to a hostile country carrying (copies of) the
Quran.
Dikisahkan ‘Abdullah bin ‘Umar:
Rasul Allah melarang orang-orang yang berpergian ke negara yang bermusuhan dengan
membawa (salinan) Qur’an.
Muhammad juga mengklaim tidak ada suatupun yang perlu ditulis, bila bisa diucapkan.
Dia percaya bahwa kefasihan berbicara adalah sihir untuk mendapatkan tunjuannya.
Qur’an, sesudah semuanya, adalah uraian lisan. Hadis tidak lebih dari pada laporan lisan.
Hitler berkata kepada kita mengapa: ‘Aku tahu sesuatu yang dapat memenangkan orang-
orang lebih jauh dengan menggunakan kalimat percakapan (pidato) ketimbang dengan
kalimat tulisan. Setiap gerakan besar di dunia ini, tidak dapat disangkal, timbul kerena
para pembicara yang besar bukan para penulis.’
Tetapi: ‘Meskipun demikian, element-element dasar dari suatu doktrin harus dituliskan
dalam bentuk permanen supaya mungkin dapat direpresentasi dalam cara yang sama dan
dalam kesatuan.’ Dengan kata lain: ‘Aku ingin kata-kata ke-Nabian-ku meluputkanku.’
Dan kerena keduanya ingin hidup lebih lama dari yang menganiaya, mengejek dan
monolak mereka. ‘Mein Kampf akan menghancurkan cerita-cerita jahat (fitnahan)
tentang pribadiku yang dibuat oleh pers Yahudi.’
Muhammad dan Hitler, memandang mereka dan pengikutnya sebagai orang-orang yang
menderita. ‘Kesengsaraan bangsa memberikan kami pembenaran moral untuk
mendapatkan tanah dan wilayah asing. Sebilah pedang adalah juga bajak. Dari airmata
peperangan akan tumbuh makanan sehari-hari untuk generasi–generasi mendatang.’
Semangat militan untuk menjadi perampok penjarah. Keduanya menggiring pengikutnya
untuk menjadi parasit. Ekonomi mereka tergantung pada barang rampasan.
‘Itu juga memberikanku kesempatan untuk menguraikan perkembangan pribadiku sejauh
yang dibutuhkan untuk mengerti buku-buku ini.’ Qur’an berteriak pada sekarang,
bersaksi bahwa Muhammad adalah seorang anak yang teraniaya, membenci semua yang
menahan kekuatan dan kekayaan yang ia butuhkan.’ Mein Kampf lebih langsung. Hitler
mengaku diperlakukan kejam, yatim piatu dan miskin. Dia berkata kepada kita,
6
bagaimana ini membimbingnya menciptakan agama baru, dan bagaimana ia
menggunakannya untuk menyerang kaumnya bangsawan yang berkuasa dan Yahudi
yang tak berdaya. Seperti itulah, membaca Mein Kampf seperti berbicara dengan
Muhammad.
Hitler dan Muhammad tumbuh dari kota-kota kecil yang akhirnya mereka serang. ‘Hari
ini aku mempertimbangkannya keberuntunganku bahwa NASIB merencanakan kota kecil
Braunau am Inn sebagai tempat kelahiranku.’ SANG PEMIMPIN menyebut
pembimbingnya sebagai roh “NASIB” dan “SIFAT“. Keduanya biasanya ditulis dengan
huruf besar sebagai yang Ilahi dan digunakan untuk bergantian dengan kata “LORD” dan
“GOD“. Kata-kata yang belakangan dapat ditemukan dalam seluruh terjemahan Inggris
Injil dan Qur’an. Keduanya berasal dari tradisi Kafir. “LORD” adalah gelar dari Dewa
Kanaan. Kata Inggris “GOD” diambil dari kata Jerman “Gott”. Bangsa Arya mengguna
istilah tersebut untuk roh gelap yang mereka sembah. Luciferlah yang akan dihormati dari
tiap nama itu.

SINOPSIS BUKU “MEIN KAMPF (Volume I)


Oleh : M.A.A

Judul Buku : Mein Kampf (Volume I)

Penulis : Adolf Hitler

Alih Bahasa : Ribut Wahyudi & Dwi Ekasari

Penerbit : Narasi, Yogyakarta

Buku Mein Kampf (Perjuanganku) merupakan hasil buah karya dari seseorang yang
memiliki andil besar dalam merubah peta politik serta sejarah dunia pada abad 20, dia
adalah Adolf Hitler. Buku ini ditulis oleh Adolf Hitler ketika dirinya dijebloskan ke dalam
penjara oleh pemerintah Jerman yang berkuasa waktu itu. Adolf Hitler dipenjara
dikarenakan dakwaan atas ikut andilnya dalam pemberontakan yang direncanakan dan
pada akhirnya mengalami kegagalan. Selama tiga belas bulan Adolf Hitler di dalam
penjara, dia banyak menghabiskan waktunya untuk menulis ide serta gagasan-
gagasannya. Antara lain seperti bukunya yang paling terkenal, “A Four One-Half Year
Struggle Against Lies, Stupidity, And Cowardice: Settling Acounts with the Destroyers of
the National Socialist Movement” (Perjuangan Empat Setengah Tahun Melawan
Kebohongan, Kebodohan, dan Kepengecutan: Menuntut Balas pada Para Perusak

7
Gerakan Sosial Nasional) yang berisi tentang kisah dibalik pemberontakan serta
kegagalannya.
Mein Kampf adalah sebuah buku oleh Adolf Hitler. Ini menggabungkan unsur otobiografi
dengan eksposisi ideologi politik Hitler. Volume 1 Mein Kampf diterbitkan pada tahun
1925 dan Volume 2 pada 1926. Buku ini diedit oleh mantan biarawan Hieronymite
Bernhard Stempfle yang kemudian tewas dalam Malam Pisau Panjang. Hitler mulai
mendikte buku dipenjara karena apa yang dianggap sebagai “kejahatan politik” setelah
revolusi gagal di Munich pada bulan November 1923. Meskipun Hitler menerima banyak
pengunjung sebelumnya, ia segera mengabdikan dirinya sepenuhnya untuk buku. Pada
realitanya, buku ini terdiri dari dua volume, dengan volume pertama dijadwalkan untuk
rilis pada tahun 1925 awal.Dan kemudian adalah buku Mein Kampf, salah satu karya
Adolf Hitler yang dia tulis di dalam penjara, dalam buku ini Adolf Hitler banyak
menceritakan tentang catatan hariannya yang di dalamnya disertai dengan gagasan-
gagasan ideologinya mengenai kekuasaan serta pandangannya tentang seluk beluk dan
persoalan kaum Yahudi.

Cerita Adolf Hitler dimulai pada tempat dia dilahirkan serta kisah-kisah yang terjadi pada
masa kecilnya. Tentang bagaimana kenangan tentang keluarganya, tentang sekolah
Realschule pertamanya dan bagaimana dia dapat bersekolah di sana, tentang dirinya
yang mulai berkenalan dengan pandangan nasionalisme melalui mata pelajaran Sejarah
dan Geografi, yang menjadi mata pelajaran favoritnya. Pada akhirnya, tempaan
nasionalime membuat Adolf Hitler menjadi seorang neo-nasionalis diusia mudanya yang
penuh gejolak. Buah dari pandangannya memunculkan perrnyataan yang tegas: “Bahwa
Jermanisme hanya dapat diselamatkan dengan penghancuran bangsa Austria, dan lebih
lanjut, bahwa sentiment nasional tidak sama dengan patriotism dinastik; bahwa
bagaimanapun juga House of Habsburg ditakdirkan untuk menjadi kemenangan bagi
bangsa Jerman”.
Selanjutnya Adolf Hitler berkisah tentang masa mudanya, masa dimana dia telah
dikeluarkan dari sekolahnya, yang disebabkan oleh keputusan ibunya karena melihat
Adolf Hitler muda sebagai anak yang sakit-sakitan. Setelah meninggalkan sekolahnya
Hitler muda pergi mengadu nasib ke kota Vienna, karena kemiskinan keluarganya pada
waktu itu. Di kota Vienna, Hitler muda melanjutkan pendidikan akademiknya.

Pada bagian-bagian berikutnya cerita Adolf Hitler lebih berfokus pada pandangan-
pandangan Marxisme, yang mana dia agak sulit untuk menerima pandangan tersebut,
dan tentu saja pandangannya mengenai Zionisme Yahudi lebih dia titik beratkan, serta
pada bagian akhirnya Adolf Hitler secara tidak langsung mencoba menyampaikan
rencana-rencana dan pandangan-pandangan perjuangannya secara lebih spesifik, tegas
dan terperinci.

Untuk lebih jelasnya, buku ini patut untuk dibaca bagi yang ingin memahami tentang
apa, kenapa dan bagaimana Adolf Hitler mampu menjadi tokoh utama sejarah dunia
pada masa abad ke 20, dan apa saja yang menjadi latar belakang dari segala ideologi dan

8
tindakan Adolf Hitler sehingga dengan tegasnya dia melaksanakan genosida terhadap
Bangsa Yahudi.

Anda mungkin juga menyukai