Pelaksanaan Pemberian Asimilasi Di Dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas I Tangerang Masa Pandemi Covid-19
Pelaksanaan Pemberian Asimilasi Di Dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas I Tangerang Masa Pandemi Covid-19
SKRIPSI
OLEH :
OKY ALFIAN
1674201004
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
TANGERANG
2020
PELAKSANAAN PEMBERIAN ASIMILASI DI DALAM
LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KLAS I
TANGERANG MASA PANDEMI COVID-19
SKRIPSI
OLEH :
OKY ALFIAN
1674201004
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
TANGERANG
2020
i
ii
i
iv
KERANGKA DALIL
اوِن ۢۡف طآِ نهفا ٮت ننف نمنا ف ِل مَؤ نمننينا ف ِقتاتاَموِف َاِاصَنحموِف اَيناُم اَِف َاِن ۢۡف َا اَۡف ِنۡ ٮٰهُم اَِف اََا ف ِۡمۡ ٮٰ ف
ٮ ٓ
َاقاِتنَموِف ِلَّتن ف تاب نَ ف اۡ ٮتٰ ف تافن ٓ اَف ِن ٮل ف ِام نٰ ٰ ن
ف ّللاف ف َاِن ۢۡف َآِ اَۡف َاِاصَنحموِف َايناُم اَِف َنِل اَٰ ن ِف
“Dan apabila ada dua golongan orang-orang mukmin berperang, maka damaikanlah
antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zhalim terhadap (golongan)
yang lain, maka perangilah (golongan) yang berbuat zhalim itu, sehingga golongan
itu kembali kepada perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah
Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat iman serta
nikmat sehat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini
dengan tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam penulis ucapkan juga kepada
Nabi besar umat Islam Muhammad SAW, karena berkat beliau lah kita semua dapat
menikmati masa-masa yang cerah saat ini.
Dalam penulisan ini, penulis mendapat arahan, petunjuk, dan bimbingan dari
berbagai dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis tidak lupa
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. H. Ahmad Amarullah, S.Pd, M.Pd, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Tangerang.
2. Dr. H. Desri Arwen M.Pd, selaku Wakil Rektor I Universitas
Muhammadiyah Tangerang.
3. Dr. H. M. Bay Mashuri, MM, selaku Wakil Rektor II Universitas
Muhammadiyah Tangerang.
4. Dwi Nur Fauziah Ahmad, S.H, M.H selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Tangerang dan juga sebagai dosen
pembimbing penulis
5. Auliya Khasanofa, S.H, M.H selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Tangerang
6. Abdul Kadir, SH., MH Selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Tangerang.
7. Ahmad, SH., MH Selaku Ketua Program Studi Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Tangerang.
8. Ulil Albab, S.HI., MH Selaku Sekretaris Program Studi Fakultas
Hukum Universitas Muhammadiyah Tangerang
9. Dosen-dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Tangerang
telah banyak membantu segala kegiatan perkuliahan yang telah
mendidik dengan berbagai disiplin ilmu, serta staff administrasi yang
selalu memberikan pelayanan yang terbaik.
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................iii
ABSTRAK ......................................................................................................xi
viii
4. Teknik Pengolahan Data ............................................................ 15
D. Asimilasi ............................................................................................... 30
Tangerang, ........................................................................................... 38
ix
B. Hambatan Dalam Pelaksanaan Pemberian Asimilasi Bagi Anak Pidana
A. Kesimpulan .......................................................................................... 65
B. Saran .................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA
x
ABSTRAK
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari aspek ekonomi, sosial, hingga kehidupan sehari-hari, hampir tak ada yang bisa
berkelit dari kemunculan virus Covid-19 ini, tidak terkecuali terhadap pelayanan
publik sejak virus corona pertama kali muncul akhir Desember 2019 lalu.
Berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan daerah
rumah (work from home) bagi sebagian besar Aparatur Sipil Negara (ASN),
meniadakan kegiatan ibadah, dan meminta masyarakat untuk tetap di rumah serta
memiliki resiko tinggi, hingga akhir Maret 2020 kebijakan pemerintah bukan
hanya social distancing tapi dilanjutkan dengan Physical Distancing, dan juga
hukum. Hal ini tercermin di dalam Pasal 1 ayat (3) dalam Undang-Undang Dasar
1
Jaka Andhika, “Dampak Pandemi Covid-19 Bagi Penyelenggaraan Pelayanan Publik”,
Berita - Ombudsman RI, 7 April 2020, hlm. I
1
2
tetapi akan dikembangkan lebih luas lagi dengan aturan-aturan dan ketentuan-
ketentuan yang termuat dalam bentuk peraturan dan ketetapan lainnya baik yang
tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur mengenai Hukum Pidana, baik yang
Hak asasi anak merupakan bagian dari hak asasi manusia yang termuat dalam
Bangsa tentang Hak Anak. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh,
yang lainnya, baik pertentangan yang terjadi karena unsur kesengajaan atau
2
Sitti Nur Aulia Insani, Pelaksanaan Pemberian Hak Asimilasi Bagi Warga Binaan Di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Makassar, Skripsi, Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Alauddin
Makassar, Makassar. 2019, hlm. 1
3
Ahkam Jayadi, Memahami Tujuan Penegakan Hukum, (Yogyakarta: Genta Press, 2015),
hlm.21.
3
sedapat mungkin finansial dan materi) yang dibutuhkan untuk menjadi warga
dapat dinilai tidak sempurna adalah Asimilasi. Asimilasi ini dapat dipahami sebagai
Asimilasi diberikan sebagai hak narapidana, baik untuk pelaku tindak pidana
4
Ely Alawiyah Jufri, Pelaksanaan Asimilasi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan
Terbuka Jakarta, Jurnal Hukum, Vol. 8 No. 1, 2017, hlm. 3
5
Siti Nur Aulia Insani, Op.Cit., hlm.8
6
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan
Pidana Anak
4
dirumah sesuai aturan dan tujuan pemerintah dalam memberikan program asimilasi
Selain itu, warga binaan dikenakan wajib lapor. “Warga binaan yang asimilasi tetap
wajib lapor dan bisa dilakukan secara online dengan pengawasan dan
atas kejahatan atau perbuatan kriminal yang dilakukan oleh anak, namun juga
masyarakat.
buruk sehingga membuat mereka harus menjalani hukuman. Maka dengan ini perlu
cukup strategis dan juga memiliki beberapa fasilitas yang cukup lengkap. Sehingga
pembinaan yang akan di lakukan kepada anak sudah sesuai dengan peraturan
Hukum.
7
Humas Kanwil, ‘Dampak COVID-19, 44 Warga Binaan Rutan Buntok Jalani Asimilasi di
Rumah’, Kalteng. Kemenkumham, 7 April 2020, hlm. I
5
Khusus Anak Klas I Tangerang Masa Pandemi Covid – 19 (Studi Kasus Di Dinas
Kota Tangerang”.
B. Identifikasi Masalah
objek di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Pria Tangerang, maka penulis mencoba
berikut :
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Indonesia.
2. Manfaat Praktis
F. Kerangka Konseptual
8
Soejono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta:UI-Pres, 2008), hlm. 32
9
Purwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka, Jakarta, 1999), hlm. 75
10
Indonesia. Peraturan Pemerintah tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan
Pemasyarakatan. Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1999.
11
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Peradilan Anak
8
G. Kerangka Teori
pemikiran atau kerangka acuan yang pada dasarnya bertujuan untuk mengadakan
efektivitas hukum menurut Soerjono Soekanto14 adalah bahwa efektif atau tidaknya
menerapkan hukum.
atau diterapkan.
5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta dan rasa yang
12
Wagiati Soetodjo, Hukum Pidana Anak, (Bandung: Refika Aditama, 2010), hlm. 5.
13
AbdulKadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Jakarta: PT Citra Aditya Bakti,
2004), hlm 73
14
Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 8.
9
1. Berdasarkan Pasal 1 ayat (4) Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
1) Berkelakuan baik;
bulan pertama.
15
Republik Indonesia, Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 21 Tahun 2016
tentang Perubahan Atas Peraturan menteri Hukum dan HAM Nomor 21 Tahun 2013 Syarat dan Tata
Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Berssyarat, Cuti
Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat.
10
yang belum mencapai umur 21(dua puluh satu) tahun dan belum pernah
umur tersebut. Batas umur 21 (dua puluh satu) tahun tidak mengurangi
berlaku.”
dalam kandungan.
disebut dengan anak adalah setiap orang dibawah usia 18 tahun, kecuali
diperoleh sebelumnya.16
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat normatif empiris yaitu penelitian yang pada
2. Sumber Data
16
Soerjono Soekanto, Lembaga Pembinaan Khusus Anak Dalam Perspektif Sistem
Peradilan. (Jakarta: Pohon Cahaya, 2016), hlm. 31-32
12
yaitu :
Pemasyarakatan;
COVID-19
sekunder adalah :
kontruksi data.
a. Studi Kepustakaan
b. Studi Lapangan
17
Soekanto Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum (Jakarta : UI-Pres, 1994) hlm 12.
15
sebagai berikut :
lampau
18
Ibid, hlm 67
19
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Tangerang, Buku Pedoman Penulisan
Skripsi, Tangerang (UMT), 2016 Hlm 16
16
a. Reduksi Data
b. Editing Data
c. Display Data
kesimpulan.
I. Sistematika Penulisan
Sistematika penyusunan skripsi ini tertuang dalam empat (4) bagian yang
tersusun dalam bab-bab, yang mana satu sama lain saling berkaitan, dan di setiap
bab terdiri sub-sub bab. Agar dapat memberikan gambaran mengenai skripsi ini
nantinya, maka penulis akan memberikan gambaran secara garis besarnya sebagai
berikut :
BAB III :HASIL PENELITIAN, berisi tentang hasil penelitian yang akan
rakatan mengatakan bahwa “Anak Pidana yaitu anak yang berdasarkan putusan
Adapun hak-hak yang diperoleh oleh seorang anak pidana selama berada di
19
20
5. Menyampaikan keluhan;
lainnya;
keluarga;
karakteristik dengan orang dewasa. Hal ini merupakan titik tolak dalam
memandang hak dan kewajiban bagi seorang yang akan mempengaruhi pula
sebagai orang yang belum dewasa (Minderjarig/Person Under Age), orang yang
kerap juga disebut sebagai anak yang dibawah pengawasan wali (Minderjarige
Ondervoordiij).20
3. Anak Sipil yaitu anak yang atas permintaan orang tua atau walinya
Hal ini menunjukan hukum positif (Ius Constitutum/ Ius Operatum) tidak
mengatur ada unifikasi hukum yang berlaku universal untuk menentukan kriteria
Dewasa ini kita ketahui bahwa tujuan hukum pidana pada umumnya adalah
untuk melindungi kepentingan orang perseorangan (individu) atau hak – hak asasi
20
Lilik Mulyadi, “Pengadilan Anak di Indonesia Teori Pratek dan Permasalahannya”,
(Bandung: CV. Mandar Maju, 2005), hlm.3-4
21
Ibid, hlm. 1
22
pertimbangan yang serasi dari kejahatan/tindakan tercela disatu pihak dari tindakan
penguasa yang sewenang – wenang dilain pihak. Akan tetapi mengenai persoalan
dan perwujudan tujuan hukum pidana tersebut dalam sejarahnya telah mengalam
tindak pidana, baik mengenai jenis pidana maupun bentuk pidana yang dijatuhkan
perbuatan tersebut.
kemajuan terhadap hak asasi manusia, karena tujuan pidana dan perlakuan terhadap
perikemanusiaan.
Apabila kita mau menelaah literatur yang ada sebenarnya orang telah lama
menjatuhkan pidan. Terhadap masalah ini Plato dan Protagoras mengatakan bahwa
: “tujuan pidana adalah demi terwujudnya ketertiban dalam masyarakat dan bukan
22
E.Y. Karter dan S.R. Sianturi, asas-asas Hukum Pidana Di Indonesia Dan Penerapannya,
(Jakarta : Storia Grafika, 2002), hlm 55.
23
sebagai alat untuk menakut – nakuti juga unuk memperbaiki si pelaku kejahatan.
mengatakan bahwa tujuan pidana bukan sbagai pembalsan semata mata melainkan
ditelusuri sejarah dari pertumuhan pengertian tujuan pidana, secara singkat dapat
1. Pembalasan
lagi.
Akan tetapi kemudian hak untuk membalas ini diambil alih oleh raja
kadar kekejamannya.
2. Penjeraan
Pada masa ini masyarakat telah tumbuh menadi lebih besar dan memiliki
23
A. Widiada Gunakaya, Sejarah dan Konsepsi Pemasyarakatan, (Bandung : Armico, 1988),
hlm 27
24
Meurut para ahli pada jaman itu seperti J. Bentham Beccaria dan yang
lainnya, mengataan bahwa tujua pidana itu memang penjeraan akan tetapi
kejahatan.
pidana dalam bentuk yang bagaimanapun adalah suatu yang cela bagi yang
dijatuhi pidana dan seua pidana adlah suatu pembalasan, demikian pula
hukum pidana dengan jenis – jenis pidananya itu tidak mepu mencegah
penjeraan tersebut.
3. Pengasingan
berbahaya.
tertib selama menjlani masa pidananya, juga agar narapidana sadar sehingga
4. Rehabilitasi
pelaksanaan pidana penjara. Pada zaman ini lahir eori “Neo Lombroso” ini
berpendapat akan pentingnya penyelidikan atas diri tiap individu dan latar
untuk diperbaiki atau dibina, tidak lagi semata-mata untuk dilakukan suatu
26
masyarakat.
pelaksanaan dari Undang- Undang tersebut adalah dengan membuat sistem baru
menggapai asa dan menapaki masa depan. Pemerintah pun menempatkan anak
dalam prioritas pembangunan, sehingga perlindungan anak menjadi salah satu tugas
Kementerian Hukum dan HAM antara lain dengan menyiapkan fasilitas dan
dan rohani anak baik di dalam maupun di luar proses peradilan pidana. Tujuan
pembinaan bagi Narapidana dan Anak yang berkonflik dengan hukum, berkaitan
erat dengan tujuan pemidanaan. Dalam Rancangan KUHP Nasional telah diatur
bermasyarakat.
masyarakat.
yaitu:
24
Yulianto dan Yul Ernis, Op.Cit., hlm 23-24
28
masyarakat.
keputusan/penetapan hakim.
29
Anak Pidana telah diatur didalam Pasal 20 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995
pidana dilakukan atas dasar penggolongan usia, jenis kelamin, lama pidana yang
Pidana Anak menyebutkan bahwa, setiap Anak dalam proses peradilan pidana
berhak:
25
Ibid. hlm. 26-27
30
oleh Anak;
perundang-undangan
D. Asimilasi
1. Pengertian Asimilasi
Asimilasi berasal dari bahas latin yaitu assimilare yang berarti “menjadi
26
D. Hendrapuspito, Sosiologi Semantik.(Yogyakarta: Kanisius, 1989), hlm. 233
27
Pasal 1 Angka 4 Permenkumham 3/2018
31
Pemerintah.
tentang Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi Bagi Narapidana dan Anak
LPKA I Tangerang dalam arahannya kepada Anak Binaan dan keluarga yang
tetap di rumah supaya tidak terkena virus covid 19 dan tetap melakukan
28
Pasal 14 ayat 1 Undang-undang Nomor 12 Tahun 1999
32
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata Cara
tidak langsung berikan begitu saja ada beberapa syarat yang harus
29
Pasal 36 ayat 1 Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 1999
33
terakhir;
Manusia.
Pidana Tertentu
3) telah menjalani 2/3 (dua per tiga) masa pidana dengan paling
2) Menyatakan ikrar:
pengadilan.
putusan pengadilan;
Kepala Lapas;
atau yayasan yang diketahui oleh lurah atau kepala desa atau
wilayah indonesia.
a. kegiatan pendidikan;
b. latihan keterampilan;
37
a. Agama;
b. Pertanian;
d. Kesehatan;
e. Kemanusiaan;
f. Kebersihan; dan
masyarakat/kemanusiaan
30
Made Wahyu Arthaluhur, “Syarat Pemberian Asimilasi Bagi Narapidana”, Hukum Online
, 5 Juni 2018, hlm. 1
BAB III
TAHUN 2020
Tangerang
2012 yang menghasilkan paradigma baru tentang penanganan anak yang berhadap
dengan hukum. Lembaga Pembinaan Khusus Anak beralamat di Jl. Raya Daan
jalan Daan Mogot di sebelah utara, dan jalan Satria Sudirman di sebelah timur.
model bangunan jaman dulu dengan halaman yang cukup luas, dan suasana yang
sama, seperti saat berada di lingkungan sekolah. Walaupun menjalani masa pidana,
38
39
fasilitas pendidikan seperti sekolah pada umunya. Ada SD, SMP, SMK (Jurusan
teknik mesin sepeda motor) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang
seperti ruang kelas, ruang TU, laboratorium komputer, perpustakaan, juga tempat
untuk beribadah.
08.00 WIB hingga 11.00 WIB. Setelah proses belajar mengajar selesai, peserta
didik juga bisa melakukan kegiatan lain, seperti praktik teknik mesin sepeda motor,
mengelas yang berlangsung dari hari senin hingga kamis. Pada hari jumat, kegiatan
di sekolah Istimewa LPKA Tangerang diisi dengan olahraga, sabtu diisi dengan
LPKA juga sudah seharusnya bisa menjadi lingkungan yang baik untuk
memenuhi hak anak, termasuk WBP anak. Bagi penghuni LPKA yang belum
ataupun putus sekolah dan yang sudah sekolah, mereka juga bisa melanjutkan
pendidikan dan mendapatkan ijazah yang setara dengan sekolah formal, karena
LPKA juga mempunyai tujuan utama yaitu membentuk WBP anak memiliki
keluar dari LPKA, mereka diharapkan berhasil dan sukses serta kembali memiliki
Kementerian Hukum dan HAM menjunjung tinggi tata nilai kami P-A-S-T-I
yaitu :
31
Abdafa, “Mengintip Ke Dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Tangerang”,
https://ugcrenews.wordpress.com/2016/08/18/mengintip-ke-dalam-lembaga-pembinaan-khusus-
anak-kelas-i-tangerang/, 18 Agustus 2016, hlm. 2, dikunjungi pada tanggal 10 Septrember 2020
41
profesi;
1. Anak adalah amanah Tuhan Yang Maha Esa, generasi penerus bangsa
32
Super User, “Visi, Misi dan Tata Nilai”, https://banten.kemenkumham.go.id/profil/visi-
misi-dan-tata-nilai, 07 Agustus 2015, hlm 1 , dikunjungi pada tanggal 5 September 2020
42
Negara.
masyarakat. 33
Khusus soal anak dalam LPKA (anak yang di jatuhkan pidana penjara),
pendampingan, pendidikan dan pelatihan, serta hak lain sesuai dengan ketentuan
oleh balai pemasyarakatan. 34 . Di lansir dari Laman Resmi Kantor Wilayah Banten
bahwa lembaga pembinaan memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut yaitu:
1. Tugas
undangan.
33
Admin Web, “Peresmian Lembaga Pembinaan Khusus Anak LPKA”,
https://banten.kemenkumham.go.id, 07 Agustus 2015, hlm 1 , dikunjungi pada tanggal 5 September
2020
34
Pasal 85 UU SPPA
44
2. Fungsi
pelaporan;
35
Super User, ‘Tupoksi Kantor Wilayah’, Banten Kemenkumham (Online)
https://banten.kemenkumham.go.id/profil/tugas-pokok-dan fungsi,
45
1. Persyaratan
a. Berkelakuan baik
6 (enam) bulan
Bapas;
diketahui oleh lurah atau kepala desa atau nama lain yang
menyatakan bahwa :
2. Prosedur
korupsi.
sosial;
bergerak dibidang :
1) Agama;
49
2) Pertanian;
4) Kesehatan;
5) Kemanusiaan;
6) Kebersihan, dan;
masyarakat.
4. Jaminan Pelayanan
5. Jaminan Keamanan
sosial.36
Berdasarkan data yang diperoleh penulis didapatkan data warga binaan yang
2017 - - 34 Orang
36
Admin Web, “Layanan Asimilasi Tindak Pidana Khusus”,
https://banten.kemenkumham.go.id, 16 Oktober 2016, hlm 1 , dikunjungi pada tanggal 9 September
2020
51
Berdasarkan informasi yang didapat oleh penulis dari kepala LPKA Klas I
Tangerang pada sidang TPP yang dilakukan pada 14 September 2020 didapatkan
bahwa ada 8 orang yang memiliki kelengkapan berkas dan mendapatkan asimilasi
yang dapat dilakukan oleh anak binaan. Dengan ini anak binaan dapat menambah
Lama Tgl
No. Nama/ Umur Tgl Expirasi
Pidana Asimilasi
asimilasi di rumah sesuai dengan peraturan kementerian hukum dan hak asasi
pemasyarakatan;
37
Berdasarkan data dan wawancara dengan kepala LPKA Klas I Tangerang
BAB IV
Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi bagi Narapidana dan Anak dalam Rangka
Narapidana dan Anak melalui Asimilasi dan Integrasi dalam Rangka Pencegahan
dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19, dan Surat Edaran Ditjenpas No. PAS-
497.PK.01.04.04 tentang hal yang sama, maka per-1 Mei 2020 ini, sudah hampir
kebijakan tersebut.
Berdasarkan teori Soerjono Soekanto Salah satu fungsi hukum, baik sebagai
kaidah maupun sebagai sikap atau perilaku adalah membimbing perilaku manusia.
Masalah pengaruh hukum tidak hanya terbatas pada timbulnya ketaatan atau
kepatuhan pada hukum, tapi mencakup efek total dari hukum terhadap sikap tindak
54
55
hukum. Agar hukum itu efektif, maka diperlukan aparat penegak hukum untuk
alat-alat komunikasi tertentu merupakan salah satu syarat bagi penyebaran serta
pelembagaan hukum.
hukum dianggap efektif, apabila sikap, tindakan atau perilaku lain menuju pada
tujuan yang dikehendaki, artinya apabila pihak lain tersebut mematuhi hukum.39
Undang-undang dapat menjadi efektif jika peranan yang dilakukan pejabat penegak
sebaliknya menjadi tidak efektif jika peranan yang dilakukan oleh penegak hukum
Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
2020 Tentang Syarat Pemberian Asimilasi Dan Hak Integrasi Bagi Narapidana Dan
38
Soerjono Soekanto, Pokok-pokok Sosiologi Hukum (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2007), hlm. 110
39
Soerjono Soekanto, Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum (Jakarta: Rajawali Pers,
1982), hlm. 115
56
memiliki tingkat hunian tinggi, sangat rentan terhadap penyebaran dan penularan
perlu dilakukan langkah cepat sebagai upaya penyelamatan terhadap tahanan dan
dan Hak Asasi Manusia tentang Syarat Pemberian Asimilasi dan Hak
Nomor 10 Tahun 2020 Pemberian asimilasi bagi narapidana yang melakukan tindak
psikotropika, korupsi, kejahatan terhadap keamanan negara dan kejahatan hak asasi
manusia yang berat, serta kejahatan transnasional terorganisasi, warga negara asing
berisi :
57
pengawasan Bapas.
40
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesial Nomor 10 Tahun
2020 tentang Syarat Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi Bagi Narapidana dan Anak dalam
Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid – 19 (Lembaran Negara Tahun 2002
Nomor 298,) Ps,2
41
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesial Nomor 10 Tahun
2020 tentang Syarat Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi Bagi Narapidana dan Anak dalam
Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid – 19 (Lembaran Negara Tahun 2002
Nomor 298,) Ps,3
58
pengadilan;
2. Bukti telah membayar lunas denda dan uang pengganti sesuai dengan
Pemasyarakatan;
Lapas;
6. Surat pernyataan dari Narapidana tidak akan melarikan diri dan tidak
Tata Cara Pemberian Asimilasi sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum Dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2020 pasal 5 dan pasal 6
yaitu:
pemasyarakatan
42
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesial Nomor 10 Tahun
2020 tentang Syarat Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi Bagi Narapidana dan Anak dalam
Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid – 19 (Lembaran Negara Tahun 2002
Nomor 298,) Ps,4
59
Direktorat Jenderal.
manual43
Lapas/LPKA.
a. 1/3 (satu per tiga) masa pidana sejak Narapidana berada di Lapas;
43
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesial Nomor 10 Tahun
2020 tentang Syarat Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi Bagi Narapidana dan Anak dalam
Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid – 19 (Lembaran Negara Tahun 2002
Nomor 298,) Ps,5
44
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesial Nomor 10 Tahun
2020 tentang Syarat Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi Bagi Narapidana dan Anak dalam
60
berdasarkan data Narapidana dan Anak yang telah memenuhi syarat. Dalam hal
mata rantai penyebaran Covid-19, asimilasi itu juga didasari oleh kondisi Lapas
yang sudah melebihi kapasitas. Karena sekarang dalam kondisi pandemi harus
melakukan fisical distancing (Jaga Jarak) sementara di dalam Lapas ruang geraknya
sempit.
ini di LPKA Klas I Tangerang terdapat sebanyak 58 anak binaan dari jumlah
sebelumnya sebanyak 120 anak binaan. Jumlah itu berkurang, lantaran 50 persen
Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid – 19 (Lembaran Negara Tahun 2002
Nomor 298,) Ps,6
45
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesial Nomor 10 Tahun
2020 tentang Syarat Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi Bagi Narapidana dan Anak dalam
Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid – 19 (Lembaran Negara Tahun 2002
Nomor 298,) Ps,7
61
lebih anak binaan telah mendapatkan asimilasi selama pandemi Covid-19. Namun
sekarang ada sekitar 58 anak yang masih ada di LPKA Tangerang, dari total
sebelumnya ada sekitar 120 anak. Kalau di LPKA itu jumlahnya tidak pasti, karena
hampir setiap Minggu ada yang keluar dan ada yang masuk,"
Rata-rata anak binaan yang ada di LPKA Klas I Tangerang adalah anak
yang terkena kasus undang - undang perlindungan anak dan narkoba dengan masa
hukuman maksimal selama 10 tahun. Paling banyak di tempat kami (LPKA) kasus
pelecehan seksual, disusul oleh kasus narkoba dan kasus yang lainya. Seperti kasus
Maksimal anak binaan yang ada disini (LPKA) berusia sekitar 17 atau 18
tahun. Dengan masa hukuman paling lama 10 tahun. Sementara, Kabid Pelayanan
Tahan, Kesehatan, Perawatan, Barang Rampasan dan Keamanan. Anak binaan yang
ada di LPKA Klas I Tangerang paling banyak berasal dari Jakarta, disusul dari
kasus anak yang ada di Banten. Paling banyak dari Jakarta (Pindahan) disusul anak-
anak dari wilayah Banten dan sekitarnya. Meski begitu semua anak tetap
kesehatan anak binaan tetap terjaga dengan baik. Walaupun di tahan di LPKA Klas
ekstrakurikuler dan lain-lain yang bersifat untuk mendukung tumbuh kembah anak
tersebut .46
46
Rohmanudin, ‘Selama Pandemi Covid-19 : 50 Persen lebih anak di LPKA Tangerang
Menerima Asimilasi’, rri.co.id (Online), 03 September 2020 h.1 < https://rri.co.id/banten/483-
hukrim/892381/selama-pandemi-covid-19-50-persen-lebih-anak-di-lpka-tangerang-menerima-
asimilasi?
62
1. Faktor Internal
adalah ketika para anak binaan yang menjalankan pidana kurungan denda,
karena berkelakuan tidak baik atau buruk, belum menjalani hukuman pidana
selama 3 bulan serta tidak terdaftar dibuku Register F yaitu, pelanggaran yang
dilakukan oleh narapidana sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak
Pemberian Asimilasi Dan Hak Integrasi Bagi Narapidana Dan Anak Dalam
tersebut.
Namun pihak lembaga akan mencabut izin asimilasi dan integrasi bagi
ditambahkan.
2. Faktor Eksternal
berkaitan erat dengan adanya peran keluarga yang bersedia memberikan surat
Kemudian keluarga yang memberikan surat jaminan kepada anak binaan agar
kegiatan anak binaan selama dirumah, dan orang tua tidak melapor kepada
LPKA Klas I Tangerang , apa yang dilakukannya anak binaan selama berada
diluar rumah, sehingga anak binaan dapat mengulang kejahatan yang sama,
ketat terhadap anak binaan, dan mengajak anak binaan tersebut melakukan
hal positif yang membuat anak binaan tersebut dapat diterima kembali
dimasyarakat.
64
enggan mendukung niat baik napi, dan tidak percaya dengan setiap perbuatan
tersebut, yang seharusnya diayomi agar anak binaan tersebut berubah menjadi
Dan penyebab yang kedua yaitu kenapa anak binaan tidak mendapatkan
Asimilasi, karena dari pihak keluarga yang sulit untuk dihubungi oleh
lama, karna proses terhambat karena kurang komunikasi antara anak binaan
dengan keluarga.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
anak yang telah diasimilasi karena telah melengkapi berkas dan sesuai
65
66
Pemasyarakatan.
B. Saran
Terkait dengan hasil penelitian ini, terdapat beberapa hal yang harus di
yaitu:
A. BUKU
E.Y. Karter dan S.R. Sianturi, asas-asas Hukum Pidana Di Indonesia Dan
Penerapannya, (Jakarta : Storia Grafika, 2002), hlm 55
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 3 Tahun 2018
tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti
Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang
Bebas, dan Cuti Bersyarat.
C. SUMBER LAINYA
Sitti Nur Aulia Insani, Pelaksanaan Pemberian Hak Asimilasi Bagi Warga
Binaan Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Makassar, Skripsi,
Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Alauddin Makassar, Makassar.
2019, hlm. 1
LAMPIRAN
Pendataan Pengeluaran Dan Pembebasan Anak Binaan Dalam Rangka Pencegahan Dan
Pengendalian Penyebaran Covid-19
DAFTAR NAMA ANAK BINAAN SIDANG TPP
Senin, 14 September 2020
Riwayat Pendidikan :
SD Muhammadiyah I Banyuwangi : 2001 - 2007
MPN 16 Tangerang : 2007 – 2010
SMAN 4 Tangerang : 2010 - 2013