Anda di halaman 1dari 14

ALAT PENDETEKSI TELUR MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA DAN

BAHASA C

Mochammad Hamdani, Luqman Affandi, Syahminan


Program Studi Tenik Informatika
STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Jl. LA Sucipto 249 A Malang
e-mail : hamdani.stimik@gmail.com

ABSTRACT

All this time available many manual methods those are utilized to know quality or egg chicken freshness
for example utilize sunlight or flashlight for irradiates egg at dark place then see contents from egg
chicken to be sorted. Same process also been done cattleman or grocer to sort chicken egg bases its
quality. Utilizing manualing method to detect egg quality require time that adequately long time because
detect egg chicken by piece will risk egg getting loose from hands and need so long time. The purpose of
this research is for make tool detection utilizing sensor LDR (Light Dependent Resistor), LCD (Liquid
Crystal Display ) and Microcontroller ATmega 8 as the processor. Performance result of this device to
detect egg more or less 2 seconds/items with accuracy 87%. Performance result of this device influential
from condition egg chicken is to be detected.
Keyword: Egg Chicken, Microcontroller ATmega8, Sensor LDR, LCD

1. PENDAHULUAN Dalam kondisi tersebut, maka perlu


Pada saat membeli telur ayam, dibuatkan alat pendeteksi telur baik atau buruk
konsumen harus teliti dalam memilih telur yang memiliki prinsip kerja hampir sama
sebelum dikonsumsi karena ada kemungkinan dengan metode peneropongan. Alat pendeteksi
telur yang dijual telah rusak atau mengalami ini menggunakan sensor LDR (Light
penurunan kualitas. Hal ini dapat disebabkan Dependent Resistor), sejenis resistor yang
akibat terlalu lamanya penyimpanan atau resistansinya akan berubah seiring dengan
proses angkut. Selama ini ada beberapa metode perubahan intensitas cahaya yang diterima.
manual yang digunakan untuk mengetahui Variabel yang digunakan pada penelitian ini
kualitas atau kesegaran telur antara lain dengan adalah nilai resistansinya untuk mengetahui
peneropongan menggunakan sinar matahari telur yang baik atau jelek. Kemudian untuk
atau senter dengan cara menyinari telur di mengesekusi output menggunakan
tempat yang gelap kemudian menerawang isi mikrokontroler ATmega 8. Mikrokontroler
dari telur tersebut. ATmega 8 akan ditanamkan bahasa
Proses yang sama juga dilakukan oleh pemrograman bahasa C untuk mengontrol
peternak atau penjual untuk menyeleksi telur rangkaian output yang terdiri dari tampilan
ayam berdasarkan kualitasnya. Menggunakan LCD (Light Crystal Display). Dengan
metode manual untuk mendeteksi kualitas telur menggunakan sensor LDR (Light Dependent
memerlukan waktu yang cukup lama karena Resistor) akan meminimalisir dan
mendeteksi telur ayam secara satu persatu. mempercepat kinerja dalam menyeleksi telur

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1


77
yang baik ataupun buruk daripada chip atau biasa disebut single chip
menggunakan dengan metode penoropongan microcomputer. Pada Mikrokontroler sudah
karena penglihatan dan ketelitian setiap orang terdapat komponen-komponen mikroprosesor
berbeda-beda. dengan bus-bus internal yang saling
berhubungan. Komponen-komponen tersebut
Rumusan Masalah adalah RAM, ROM, timer, komponen I/O
Bagaimana mendeteksi telur paralel dan serial, dan interrupt kontroller.
menggunakan sensor cahaya untuk
Konfigurasi Pin ATmega8
mempercepat waktu saat menyeleksi telur dan
bagaimana merancang algoritma pada
mikrokontroler ATmega8 untuk alat
pendeteksi telur.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu
menggunakan sensor LDR dan mikrokontroler
ATmega 8 agar dapat mendeteksi telur.

Manfaat Penelitian
Salah satu pilihan alat untuk mengetahui Gambar 1. Kunfigurasi Pin ATmega 8
kondisi telur yang layak untuk dikonsumsi
maupun untuk ditetaskan. Winoto, Ardi (2008:39) ATmega8
memiliki 28 Pin, yang masing-masing pin nya
2. LANDASAN TEORI memiliki fungsi yang berbeda-beda baik
Mikrokontroler sebagai port maupun fungsi yang lainnya.
Juwana Unggul, dkk (2009:1) Berikut akan dijelaskan fungsi dari masing-
Mikrokontroler adalah sebuah sistem computer masing kaki ATmega8.
yang dibangun pada sebuah keping (chip)
tunggal. Jadi, hanya dengan sebuah keping IC  VCC
saja dapat dibuat sebuah sistem computer yang Merupakan supply tegangan digital.
dapat dipergunakan untuk mengontrol alat.
 GND
Winoto, Ardi (2008:39) Mikrokontroler
Merupakan ground untuk semua
merupakan suatu komponen elektronika yang
komponen yang membutuhkan grounding.
di dalamnya terdapat rangkaian
mikroprosesor, memori (RAM/ROM) dan
I/O, rangkaian tersebut terdapat dalam level

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1


78
 Port B (PB7...PB0) karakteristik yang sama dalam hal
Di dalam Port B terdapat XTAL1, XTAL2, menyerap arus (sink) ataupun
TOSC1, TOSC2. Jumlah Port B adalah 8 mengeluarkan arus (source).
buah pin, mulai dari pin B.0 sampai
 RESET/PC6
dengan B.7. Tiap pin dapat digunakan
Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka
sebagai input maupun output. Port B
PC6 akan berfungsi sebagai pin I/O. Pin
merupakan sebuah 8-bit bi-directional I/O
ini memiliki karakteristik yang berbeda
dengan internal pull-up resistor. Sebagai
dengan pin-pin yang terdapat pada port C
input, pin-pin yang terdapat pada port B
lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse
yang secara eksternal diturunkan, maka
tidak diprogram, maka pin ini akan
akan mengeluarkan arus jika pull-up
berfungsi sebagai input reset. Dan jika
resistor diaktifkan. Khusus PB6 dapat
level tegangan yang masuk ke pin ini
digunakan sebagai input Kristal (inverting
rendah dan pulsa yang ada lebih pendek
oscillator amplifier) dan input ke
dari pulsa minimum, maka akan
rangkaian clock internal, bergantung pada
menghasilkan suatu kondisi reset
pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk
meskipun clock-nya tidak bekerja.
memilih sumber clock. Sedangkan untuk
PB7 dapat digunakan sebagai output  Port D (PD7…PD0)
Kristal (output oscillator amplifier) Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O
bergantung pada pengaturan Fuse bit yang dengan internal pull-up resistor. Fungsi
digunakan untuk memilih sumber clock. dari port ini sama dengan port-port yang
Jika sumber clock yang dipilih dari lain. Hanya saja pada port ini tidak
oscillator internal, PB7 dan PB6 dapat terdapat kegunaan-kegunaan yang lain.
digunakan sebagai I/O atau jika Pada port ini hanya berfungsi sebagai
menggunakan Asyncronous masukan dan keluaran saja atau biasa
Timer/Counter2 maka PB6 dan PB7 disebut dengan I/O.
(TOSC2 dan TOSC1) digunakan untuk
 AVcc
saluran input timer.
Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan
 Port C (PC5…PC0) untuk ADC. Untuk pin ini harus
Port C merupakan sebuah 7-bit bi- dihubungkan secara terpisah dengan VCC
directional I/O port yang di dalam masing- karena pin ini digunakan untuk analog
masing pin terdapat pull-up resistor. saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak
Jumlah pin nya hanya 7 buah mulai dari digunakan tetap saja disarankan untuk
pin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai menghubungkannya secara terpisah
keluaran/output port C memiliki dengan VCC. Jika ADC digunakan, maka

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1


79
AVcc harus dihubungkan ke VCC melalui display yang paling umum dipasangkan ke
low pass filter. mikrokontroler, mengingat ukurannya yang
kecil dan kemampuan menampilkan karakter
 AREF
atau grafik yang lebih baik dibandingkan
Merupakan pin referensi analog jika
display 7 segment ataupun alpanumerik. LCD
menggunakan ADC.
yang umum ada yang panjangnya hingga 40
 ADC7..6(TQPF,QFN/MLF): karakter (2x40 dan4x40), dimana kita
Hanya ada pada kemasan TQPF dan menggunakan DDRAM untuk mengatur
QFN/MLF, ADC7..6 digunakan untuk pin tempat penyimpanan karakter tersebut.
input ADC.

Light Dependent Resistor (LDR)

Budiharto, Widodo (2008:04) Light Gambar 2. Susunan Alamat pada LCD

Dependent Resistor (LDR) adalah sejenis


Alamat awal karakternya 00H dan
resistor yang resistansinya akan berubah
alamat akhir 39H, jadi alamat awal di baris
seiring dengan perubahan intensitas cahaya
kedua mulai dari 40H. jadi meskipun LCD
yang mengenainya. Dalam keaadaan gelap,
yang digunakan 2x16 atau 2x24, maka
resistansi LDR sekitar 10MΩ dan dalam
penulisan program umumnya sama saja.
keadaan terang sebesar 1kΩ atau kurang. LDR
terbuat dari bahan semikonduktor seperti Resistor
cadmium sulfide. Dengan bahan ini, energy Budiharto, Widodo, dkk (2005:46)
dari cahaya yang jauth menyebabkan lebih Resistor adalah komponen elektrik yang
banyak muatan yang dilepas atau arus listrik berfungsi untuk memberikan hambatan
meningkat. Artinya, resistansi bahan terhadap aliran arus listrik. Dalam rangkaian
mengalami penurunan. listrik dibutuhkan resistor dengan spesifikasi
tertentu seperti besar hambatan, arus
maksimum yang boleh dilewatkan dan
karakteristik hambatan terhadap suhu dan
panas. Resistor memberikan hambatan agar
komponen yang diberi tegangan tidak dialiri
dengan arus yang besar. Resistor juga dapat
Gambar 1. Sensor LDR digunakan sebagai pembagi tegangan.

Liquid Crystal Display (LCD)


Budiharto, Widodo (2008:44) LCD
(Liquid Crystal Display) merupakan perangkat

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1


80
Dewobroto, Wiryanto (2005:12) Flowchart
atau bagian alir, pada umumnya dibuat dengan
symbol-simbol standard, tetapi bila perlu dapat
juga dibuat simbol khusus asalkan
pemakaiannya konsisten tidak berubah-ubah.

Bahasa C

Gambar 3. Bentuk Fisik Resistor Sukrisno, dkk (2008:40) bahasa C


merupakan bahasa pemrograman procedural

Relay yang memungkinkan kita untuk membuat

Budiharto, Widodo (2008:03) Pada prosedur dalam menyelesaikan suatu masalah.

dasarnya transistor tidak dapat berfungsi Sukrisno, dkk (2005:1) Bahasa C dirancang

sebagai sakelar tegangan DC atau tegangan oleh Dennis M. Ritchie pada tahun 1972 di

tinggi. Selain itu, umumnya tidak digunakan AT&T Bell Laboratories. Bahasa C pertama

sebagai switching untuk arus besar (>5 A). kali digunakan pada computer DEC PDP-11

dala hal ini penggunaan relay sangatlah tepat. yang menggunakan system operasi UNIX.

Relay berfungsi sebagai sakelar yang bekerja Bahasa C ini merupakan perkembangan dari

berdasarkan input yang diperolehnya. bahasa BCPL (Basic Combined Programming


Language) yang dibuat oleh Dr. Martin
Richard yang kemudian dikembangkan oleh
Ken Thompson menjadi bahasa pemrograman

Gambar 4. Bentuk Fisik Relay yang disebut bahasa B. bahasa B masih


menggunakan interpreter yang menerjemahkan

Flowchart program baris per baris. Dennis Ritche

Sukrisno dkk (2005:24) Flowchart merangcang sebuah kompiler yang merupakan

(bagan alir) merupakan representasi secara pengembangan dari bahasa B tersebut. Nama C

grafik dari suatu algoritma atau prosedur untuk dipilih karena merupakan urutan selanjutnya

menyelesaikan suatu masalah. Dengan dari B dalam alphabet.

menggunakan flowchart akan memudahkan


kita untuk melakukan pengecekan bagian- Permasalahan

bagian yang terlupakan dalam analisis Pada saat membeli telur ayam konsumen

masalah. Di samping itu flowchart juga harus teliti dalam memilih telur sebelum

berguna sebagai fasilitas untuk berkomunikasi dikonsumsi karena ada kemungkinan telur

antara pemrogram yang bekerja dalam tim yang dijual telah rusak atau mengalami

suatu proyek. penurunan kualitas. Hal ini dapat disebabkan


akibat terlalu lamanya penyimpanan atau

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1


81
proses angkut. Selama ini ada beberapa metode 3. METODE PENELITIAN
manual yang digunakan untuk mengetahui Desain Blok Rangkaian Input-Output
kualitas atau kesegaran telur antara lain dengan
peneropongan menggunakan sinar matahari
atau senter dengan cara menyinari telur di
tempat yang gelap kemudian menerawang isi
Gambar 5. Desain Blok Rangkaian Sistem
dari telur tersebut.
Proses yang sama juga dilakukan oleh Blok diagram diatas dapat dijelaskan sebagai
peternak atau penjual untuk menyeleksi telur berikut:
ayam berdasarkan kualitasnya. Menggunakan a. Sensor berfungsi untuk input data yang
metode manual untuk mendeteksi kualitas telur diolah oleh mikrokontroler. Dalam
memerlukan waktu yang cukup lama karena rangkaian ini sensor yang digunakan
mendeteksi telur ayam secara satu persatu serta adalah sensor LDR. Sensor ini
akan beresiko telur akan pecah karena terlepas berfungsi untuk mengetahui intesitas
dari pegangan. Oleh karena itu penelitian ini cahaya yang diterima.
akan memberikan solusi bagaimana cara b. ADC berfungsi untuk mengkonversi
mendeteksi kualitas telur yang baik ataupun tegangan analog yang keluar dari
buruk tidak menggunakan metode manual sensor LDR menjadi bentuk digital.
yang membutuhkan waktu lama. Bentuk inilah yang dapat dibaca
mirkokontroler sehingga
Pemecahan Masalah mikrokontroler dapat dijalankan
Dalam kondisi tersebut, maka perlu instruksi-instruksi yang terlah
dibuatkan alat pendeteksi telur baik atau buruk deprogram dalam mikrokontroler itu
yang memiliki prinsip kerja hampir sama sendiri.
dengan metode peneropongan. Alat pendeteksi c. Mikrokontroler akan bekerja jika
ini menggunakan sensor LDR (Light menerima input data dari sensor. Data
Dependent Resistor), sejenis resistor yang yang dikirim dari ADC kemudian
resistansinya akan berubah seiring dengan diolah oleh mikrokontroler untuk
perubahan intensitas cahaya yang diterima. mengontrol rangkaian output, yang
terdiri tampilan pada LCD.
d. LCD dalam rangkaian ini berfungsi
untuk menampilkan output yang diolah
oleh mirkokontroler ke dalam bentuk
teks.
e. Catu daya berfungsi untuk sumber
tenaga pada rangkaian pendeteksi telur

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1


82
ini. Komponen ini akan mengalirkan RISC yang memiliki 8K byte in-System
tegangan sesuai dengan tegangan yang Programmable Flash. Mikrokontroler dengan
diperlukan untuk rangkaian ini. konsumsi daya rendah ini mampu
mengeksekusi instruksi dengan kecepatan
Alat dan Bahan maksimum 16MIPS pada frekuensi 16MHz.
Alat dan Bahan yang diperlukan dalam Jika dibandingkan dengan ATmega8L
pembuatan alat pendeteksi telur berbasis perbedaannya hanya terletak pada besarnya
Mikrokontroler ATMEGA 8 yaitu: tegangan yang diperlukan untuk bekerja.
a. Sensor LDR Untuk ATmega8 tipe L, mikrokontroler ini
b. Mikrokontroler ATmega 8 dapat bekerja dengan tegangan antara 2,7 - 5,5
c. LCD 4x20 V sedangkan untuk ATmega8 hanya dapat
d. Analog digital converter bekerja pada tegangan antara 4,5 – 5,5 V.
e. ADC 0804/0808
f. Kristal
g. Trimpot
h. Resistor
i. Relay
j. Lampu Bolam/dop

Perancangan dan Pembuatan Perangkat


Keras (Hardware)
Pada sub bab ini dibahas perancangan
dan pembuatan perangkat keras (hardware) Gambar 6. Skematik Mikrokontroler ATmega

yang digunakan. 8

Adapun fungsi port yang digunakan


Mikrokontroler ATmega 8
pada mikrokontroler ATmega 8 sebagai
Mikrokontroler yang digunakan pada
berikut:
perancangan ini adalah mikrokontroler Atmega
 Port PB0 sampai PB5 berfungsi sebagai
8. Mikrokontroler adalah suatu keping IC
output ke LCD
dimana terdapat mikroprosesor dan memori
 Port PB6/TOSC1/XTAL1 sampai
program (ROM) serta memori serbaguna
PB7/TOSC2/XTAL2 berfungsi output ke
(RAM), bahkan ada beberapa jenis
ULN2003
mikrokontroler yang memiliki fasilitas ADC,
 Port AREF dan AVCC berfungsi untuk
PLL, EEPROM dalam satu kemasan.
sumber tegangan
Mikrokontroler ATmega8 adalah
 Port PC6/Reset
mikrokontroler CMOS 8-bit berarsitektur AVR

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1


83
 Port PD0/RXD sampai PD2/INTO untuk
input dari LDR

Sensor LDR (Light Dependent Resistor)


Sensor Light Dependent Resistor (LDR)
adalah sejenis resistor yang resistansinya akan
berubah seiring dengan perubahan intensitas Gambar 8. Skematik Rangkain LCD
cahaya yang mengenainya.
Adapun fungsi port yang digunakan
pada LCD sebagai berikut:
 VSS, VEE, RW, D0, D1, D2, D3
berfungsi sebagai ground untuk tegangan
pada LCD
 VDD berfungsi sebagai sumber tegangan
Gambar 7. Skematik Rangkaian Sensor LDR positif
 RS berguna untuk menulis karakter pada
Memanfaatkan fungsi untuk sensor LDR untuk LCD
mengetahui telur jelek ataupun baik dengan  E berfungsi untuk mengaktifkan LCD
cara nilai intensitas cahaya yang diterimanya.  D4, D5, D6, D7 berguna untuk input data
Jika intensitas cahaya semakin terang berarti dari mikrokontroler
telur itu baik atau bagus dan jika intensitas
cahaya redup atau sedikit berarti telur itu jelek. Relay
Sebagai penyangga atau buffer untuk
Skematik LCD (Liquid Crystal Display) menggerak relay. Fungsi dari relay ini sebagai
Berikut ini skematik dari rangkaian LCD saklar untuk menghidupkan atau mematikan
4X16. Dalam pengoperasiannya terlebih lampu dop.
dahulu ditentukan format penulisan dan
penginisialisasian. Selanjutnya adalah proses
penulisan karakter yang diinginkan dan
disertai dengan posisi baris dan kolom.

Gambar 9. Skematik Rangkaian Relay

Adapun keterangan port yang digunakan pada


UNLN2003:

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1


84
 Port 1B dan 2B berfungsi untuk
menerima data dari mikrokontroler
 Port COM berguna untuk sumber arus
tegangan.
 Port 1C-2C berfungsi untuk output ke
Relay kemudian relay ada menghidupkan
atau mematikan lampu dop.
Gambar 11. Skematik Rangkaian Keseluruhan

Catu daya
Pembuatan alat pendeteksi telur ini
Pada perancangan catu daya memakai
dilakukan untuk mendeteksi kondisi telur yang
transformator CT, keluaran dari transformator
baik atau jelek dengan menggunakan sensor
CT tersebut akan disearahkan oleh dua dioda
LDR kemudian akan diteruskan ke
IN4004 dengan keluaran arus sebesar 3 ampere
Mikrokontroler ATmega 8 untuk diolah dan
yang menghasilkan keluaran gelombang penuh
akan ditampilkan ke dalam LCD pada
dan akan di regulasi oleh IC regulator LM7809
rangkaian ini.
sehingga keluaran dari hasil regulasi dari
LM7809 akan menghasilkan tegangan sebesar
Perancangan dan Pembuatan Perangkat
9 volt.
Lunak (Software)
Perancangan perangkat lunak adalah inti
dari alat ini. Fungsi dari perangkat lunak ini
sebagai pengendali untuk mengendalikan
semua proses yang ada dalam seluruh
Gambar 10. Skematik Rangkaian Catu daya
sistem dan mengaturnya. Perangkat lunak
ini akan dimasukkan dalam mikrokontroler.
Perancangan Sistem Secara Keseluruhan
Bahasa yang digunakan adalah Bahasa C.
Sistem yang dirancang bertujuan untuk
Dalam program utama ini terdapat sub rutin
mendeteksi kondisi telur yang baik atau jelek.
yang mengendalikan beberapa sistem yang
Adapun perancangan alat yang akan digunakan
mendukung kinerja mikrokontroler
dalam penelitian ini seperti pada gambar di
bawah ini:

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1


85
Atmega 8, sehingga dapat ditampilkan
pada layar LCD.
Rumus yang digunakan untuk
mengetahui nilai Vout_sensor adalah:
Nilai = Adc_data * 1023
Vout_sensor = Nilai / 5000
6. If Adc <= 29: Berfungsi untuk
mengetahui tidak ada telur yang
dideteksi atau kosong.
7. If Adc 40-48: Berfungsi untuk
mengetahui kualitas telur yang baik
kemudian akan ditampilkan ke dalam

Gambar 12. Flowchart Diagram Program LCD.


8. Selesai : Akhir dari program.

Penjelasan alur Flowchart Diagram Program:


1. Mulai : Awal program Cara Instalasi Sistem

2. Inisialisasi Port : Mikrokontroler akan Telur ayam (kampung) yang akan

melakukan pengecekan port-port mana dideteksi ditempatkan ke dalam lubang yang


sudah disediakan pada alat.
saja yang digunakan untuk input
sensor LDR serta port output untuk
LCD
3. Baca Sensor: Baca sensor berfungsi
untuk memberikan sinyal input analog
dari sensor LDR ke pin ADC
Gambar 13. Tampilan saat mendeteksi telur
mikrokontroler Atmega 8.
menggunakan alat
4. Tampil LCD : Pada bagian ini
berfungsi untuk menampilkan
Kemudian lampu dop atau pijar akan
informasi data yang diperoleh dari
diletakkan untuk menyinari telur ayam
inputan sensor LDR kemudian
(kampung). Posisinya adalah telur diantara
diproses oleh mikrokontroler Atmega
lampu dop atau pijar dan sensor LDR (Light
8 yang kemudian akan di tampilan ke
Dependent Resistor). Cahaya yang muncul dari
layar LCD 4x16
belakang telur akan diterima sensor LDR. Nilai
5. Hitung ADC : Hitung ADC berfungsi
tegangan yang berupa ADC akan mengetahui
untuk melakukan perhitungan dari
telur itu buruk (busuk) ataupun bagus (segar).
sinyal inputan yang diterima dari
Nilai ADC untuk telur bagus 35-41 sedangkan
sensor LDR pada pin Mikrokontroler
Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1
86
untuk telur buruk (busuk) sekitar 42 keatas. Tabel 1. Hasil Pengujian Sensor LDR untuk
Dari nilai ADC yang diketahui mikrokontroler Mendeteksi Telur
ATmega8 akan menerima dan akan
menampilkannya ke dalam LCD.

Gambar 14. Tampilan Alat Pendeteksi Telur

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengujian Sistem Pengujian Metode Manual
Pembahasan pada bab ini antara lain Data pengujian diambil dengan
mengenai pengujian yang dilakukan terhadap menggunakan metode manual yaitu pengujian
alat yang dibuat untuk mengetahui apakah telur menggunakan sinar matahari.
sistem yang dibuat berfungsi sesuai dengan
yang diharapkan. Tabel 2. Hasil Pengujian Menggunakan
Metode Manual
Pengujian menggunakan sensor LDR (Light
Dependent Resistor)
Data pengujian diambil dengan posisi
telur diantara sensor LDR dan Lampu dop.
Tabel berikut menunjukkan hasil dari
pengujian:

Pengujian LCD (Liquid Crystal Display)


Dalam pengujian LCD (Liquid Crystal
Display) untuk menampilkan output yang oleh
oleh mikrokontroler atmega 8 ke dalam bentuk
teks.

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1


87
Gambar 15. Tampilan Pertama LCD saat Alat
Dinyalakan
Gambar 18. Tampilan hardware alat
Setelah tampilan awal pada LCD otomatis alat pendeteksi telur
akan mendeteksi telur. Tampilan LCD saat
mendeteksi 4 telur secara bersamaan. Pengujian Keseluruhan
Data pengujian diambil dengan
menggunakan metode manual dan
menggunakan alat.

Tabel 3. Hasil Pengujian Keseluruhan


Gambar 16. Tampilan LCD saat mendeksi 4
telur secara bersamaan

Kemudian tampilan LCD saat mendeteksi 3


telur secara bersamaan.

Gambar 17. Tampilan LCD saat mendeksi 3


telur secara bersamaan

Pada gambar diatas dapat diketahui pada telur


1 dalam kondisi bagus, telur 2 kosong karena
tidak ada telur yang dideteksi dan kondisi
buruk pada telur 3 dan telur 4.

Untuk ketelitian alat berdasarkan table


pengujian LDR (Light Dependent Resistor)
Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1
88
memperlihatkan pengujian 8 telur dalam 4 kali 3. Performa pendeteksian telur
pengujian diperoleh data telur yang masih menggunakan alat lebih cepat daripada
bagus (baik) sejumlah 6 butir dan data telur menggunakan metode manual.
buruk (busuk) sejumlah 2 butir. Dan saat
dipecah dua butir telur terbukti 1 telur memang Saran
busuk dan 1 lagi masih bagus, sebaliknya 6 Penelitian mengenai alat pendeteksi
butir telur lainnya masih bagus (baik). telur menggunakan sensor cahaya dan bahasa
Sehingga prosentase (%) ketelitian adalah (8- C memerlukan saran-saran untuk
1)/8*100% = 87%. Kemudian pengujian kedua pengembangan sistem lebih lanjut. Adapun
dengan 6 telur yang sama dan 2 telur baru. saran tersebut diantaranya sebagai berikut:
Data yang diperoleh telur yang masih bagus ( 1. Bisa dikembangkan untuk mengetahui
baik) sejumlah 7 butir dan telur yang buruk daya tahan telur berapa hari.
(busuk) 1 butir. Dan saat dipecah telur ternyata 2. Penambahan LED atau voice processor
buruk (busuk). Prosentase pengujian kedua (%) sebagai output suara untuk memudahkan
ketelitiannya adalah (8-0)/8*100% = 100% pengguna yang buta huruf.
Setelah dilihat dengan seksama pada pengujian
pertama terdapat bercak cat pada telur yang 6. DAFTAR PUSTAKA
dideteksi menggunakan alat dengan hasil Budiharto, Widodo. 2008, 10 Proyek Robot
buruk sebenarnya jelek. Jadi dapat disimpulkan Spetakuler, Jakarta: PT Elex Media
saat pengujian telur kondisi telur harus benar- Komputindo.
benar dalam kondisi bagus atau mulus. Budiharto, Widodo dkk. 2005, Teknik Reparasi
PC dan Monitor, Jakarta: PT Elex
5. KESIMPULAN Media Komputindo.
Berdasarkan pembahasan dari bab-bab Dewobroto, Wiryanto. 2005. Aplikasi
sebelumnya pada penelitian, maka dapat Rekayasa Konstruksi dengan Visual
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: Basic 6.0 , Jakarta: PT Elex Media
1. Adanya hasil pengujian yang tidak sesuai Komputindo.
harapan disebabkan karena faktor telur Juwana ,Unggul, Mohammad dkk. 2009.
terdapat bercak cat dan itu mempengaruhi Aneka Proyek Mikrokontroler
kesensitifan LDR karena terhalangi PIC1F84A. Jakarta: PT Elex Media
bercak cat. Komputindo.
2. Kecepatan mendeteksi kurang lebih 2 Sugianto. 2007. Desain Rangkaian Elektronika
detik/ butir telur ayam kampong untuk dan Layout PCB dengan Protel 99 SE,
menggunakan alat dan kurang lebih 3 Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
detik/ butir untuk menggunakan metode
manual.

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1


89
Sukrisno dkk. 2005. 10 Langkah Belajar
Logika dan Algoritma Menggunakan
Bahasa C dan C++ di GNU/Linux,
Yogyakarta: ANDI.
Sukrisno dkk. 2005. 101 Tips dan Trik Bahasa
C di GNU/Linux untuk Pemula,
Yogyakarta: ANDI.
Winoto, Ardi. 2008. Mikrokontroler AVR
ATmega8/16//32/8535 dan
Pemrogramannya dengan Bahasa C
pada WinAVR. Bandung: Informatika.

Jurnal Teknologi Informasi Vol. 5 No. 1


90

Anda mungkin juga menyukai