Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, terutama nikmat iman dan Islam. Sholawat serta salam
senantiasa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat-sahabat beliau serta semua pengikutnya yang selalu setia.
Semoga kegiatan ini bernilai ibadah disisi Allah SWT dalam membangun
demokrasi bangsa yang lebih baik dan senantiasa mendapat RidhoNya dalam kegiatan
yang akan dilaksanakan pada berikutnya. Aamiin Ya Robbal’alamin.
i
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. TUJUAN DAN MANFAAT 1
C. DASAR 2
BAB II ISI LAPORAN 3
A. WAKTU DAN TEMPAT 3
B. PESERTA 3
C. NARASUMBER 3
D. HASIL PELAKSANAAN 3
E. PEMBIAYAAN 3
BAB III ISI PENUTUP 5
A. KESIMPULAN 5
B. SARAN 5
LAMPIRAN
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penataan daerah pemilihan dan alokasi kursi Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten/Kota menjadi salah satu tahapan krusial dalam
penyelenggaraan Pemilihan Umum. Bawaslu sebagai penyelenggara Pemilu yang
diberi kewenangan mengawasai tahapan penyelenggaraan Pemilu, dalam tahapan
ini harus memastikan bahwa dapil dan alokasi kursi anggota DPRD
Kabupaten/Kota disusun berdasarkan prinsip sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang Nomor 7 tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum, dalam proses
penyusunannya menggunakan data penduduk dan peta wilyah termutakhir, serta
dilakukan sesuai dengan prosedur. Undang-undang nomor 7 Tahun 2017 tentang
Pemilihan Umum Pasal 93 hurufa a, menyebutkan bahwa Bawaslu bertugas
menyusun standar tata laksana pengawasan Penyelenggaraan Pemilu untuk
pengawas Pemilu di setiap tingkatan. Atas dasar hal tersebut, sebagai upaya
memaksimalkan tugas dan fungsinya dalam melakukan pengawasan penataan dan
penetapan daerah pemilihan DPRD kabupaten/kota, Bawaslu telah mengeluarkan
Surat Edaran Nomor: 33 Tahun 2022 tentang panduan pengawasan Penataan
Daerah Pemilihan dan Alokasi KursiAnggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota Dalam Pemilihan Umum
Dengan kondisi tersebut, maka Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Bone
memandang perlu melakukan Rapat Penyelenggaraan Penanganan
Pelanggaran Penetapan Jumlah Kursi dan Penetapan Daerah Pemilihan.
1
D. DASAR
2
BAB II
ISI LAPORAN
A. JENIS KEGIATAN
Rapat Penyelenggaraan Penanganan Pelanggaran Penetapan Jumlah Kursi dan Penetapan
Daerah Pemilihan.
Hari : Sabtu
3
E. PEMBIAYAAN
Anggaran Kegiatan ini bersumber dari Rencana Kerja Anggaran (RKA) APBN
Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan untuk Bawaslu
Kabupaten Bone APBN T.A 2023
4
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun yang menjadi kesimpulan dalam Rapat Penyelenggaraan Penanganan
Pelanggaran Penetapan Jumlah Kursi dan Penetapan Daerah Pemilihan adalah
sebagai berikut:
a. Penataan Penetapan Jumlah Kursi dan Penetapan Daerah Pemilihan harus
mengikuti 7 prinsip ;
b. KPU Kab. Bone dalam hal mengelurakan Rancanagan Penetapan Jumlah
Kursi dan Penetapan Daerah Pemilihan harus melakukan uji publik
c. Dalam hal Penetapan Jumlah Kursi dan Penetapan Daerah Pemilihan lebih
cenderung pada pelanggran admistrasi dan jika saran perbaikan bawaslu
kab. Bone tidak ditindak lanjuti maka masuk kepada pidana pemilu.
B. SARAN
Adapun saran dan masukan dalam pelaksanaan kegiatan Rapat
Penyelenggaraan Penanganan Pelanggaran Penetapan Jumlah Kursi dan Penetapan
Daerah Pemilihan adalam sebagi berikut:
1. Agar KPU Kab. Bone melaksanakan Penetapan Jumlah Kursi dan
Penetapan Daerah Pemilihan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
2. Panwaslu kecamatan se kabupaten bone juga melakukan pencermatan dan
analisis terhadap usulan penataan Dapil dan alokasi kursi yang di rancang
KPU Kab. Bone.
5
LAMPIRAN
NOTULEN
Notulen,
6
Tuan Afero Harahap,SH.,MH
7
8
Lampiran meteri
Lampiran Undangan
9
10