296 - Alfaizah Wasilah - Analisis Video
296 - Alfaizah Wasilah - Analisis Video
B. Kesimpulan
Penjelasan Joe Ruhl menyimpulkan bahwa percakapan tentang 5 Teaching Methods
yang dapat menginspirasi siswa tentang masa depan mereka, membahas bagaimana
menghasilkan pembelajaran bermakna yang dapat memotivasi siswa untuk mengejar
kesuksesan. Dia berbicara berdasarkan 37 tahun pengalaman mengajarnya sebagai
pendidik di Amerika Serikat. Sepanjang karirnya, dia sampai pada kesimpulan bahwa
ada dua hal yang sangat penting baginya. Yang pertama adalah praktik pembelajaran
berbasis penelitian, dan yang kedua adalah interaksi antara pendidik dan siswa.
C. Analisis
Berdasarkan penjelasan Joe Ruhl, opini yang kami tawarkan adalah jika
pembelajaran menerapkan full active learning seperti dalam video yang mana hanya
mengandalkan inisiatif belajar dari siswa dan hanya berpusat pada siswa, tidak bisa
dipungkiri bahwa ada siswa yang tidak aktif dalam pembelajaran. Hal ini tentunya
membutuhkan penanganan khusus dari guru sebagai pendidik dengan
mempertimbangkan bahwa setiap individu memiliki karakteristik, preferensi, dan minat
belajar yang berbeda. Maka sudah menjadi kewajiban bagi sosok pengajar untuk
mengakomodasi keberagaman tersebut. Mengingat tidak semua anak bisa aktif dalam
kelas dan terkadang hanya secara pasif menyerap informasi dari guru, guru harus bisa
menjadi pemicu keaktifan dan minat belajar siswa untuk menerapkann full active
learning.
Solusi dari permasalahan tersebut, sekaligus menyinggung pembelajaran yang
disampaikan oleh Bu Ni’matuzahroh, S.Psi, M.Si, Ph,D; Pendidik harus
mengaplikasikan strategi yang tepat untuk membantu siswa belajar, berkembang, dan
berprestasi. Oleh sebab itu, seorang pendidik perlu menguasai dan mengenali dengan
baik potensi, pengetahuan, kapasitas, dan keterampilan masing-masing siswa. Selain itu,
ada dua kunci utama yang harus dimiliki yakni kterampilan dan pengetahuan
profesional serta komitmen dan motivasi untuk meningkatkan antusiasme siswa
sehingga dapat menyerap pembelajaran dengan baik.
Terakhir, namun tidak kalah penting, memberikan siswa kesempatan dan ruang
untuk bereksplorasi dan merefleksikan pemahaman yang telah di terima berdasarkan
preferensi belajar masing-masing anak; Learning by Doing (Dewey, 1938) untuk
membangkitkan rasa ingin tahu yang kemudian diharapkan dapat meningkatkan
keaktifan dan inisiatif siswa.
Dewey sebagai pionir pendidikan progresif, memiliki main concern pada interaksi
sosial dalam mengajar karena sebaik-baiknya orang yang berpendidikan adalah anggota
masyarakat yang fungsional bagi sekitarnya. Maka dari itu, guru memiliki tanggung
jawab untuk memberikan tingkat pengajaran baru yang relevan, efektif, dan menarik
secara sosial bagi siswa (Slaughter, 2009).
Tidak hanya berperan sebagai perantara dari sumber pengetahuan, guru juga
diharapkan untuk menjadi Energizers dengan memberi siswa aktivitas fisik sambil
memungkinkan mereka untuk bersenang-senang, yang memungkinkan mereka untuk
fokus kembali dan lebih terlibat dalam proses pembelajaran (Roser, 2015). Energizers
mendukung teori Dewey tentang pembelajaran sosial, karena mereka memberi
kebebasan untuk bermain dan membantu membangun hubungan positif antara guru dan
siswa, yang berkontribusi untuk membangun rasa kebersamaan.
Sepaham dengan montessori, pembelajaran di kelas harus mewakili keaadaan nyata
yang bisa diaplikasikan di kehidupan sehari-hari salah satunya guru secara suportif
melibatkan siswa dalam kegiatan interaksi sosial (Dewey, 1938; Gutek, 2014).
Meskipun full active learning dapat menumbuhkan kepercayaan diri siswa, hal ini harus
melalui serangkaian proses yang memakan waktu lama untuk mengintegrasikan
berbagai individu yang unik dalam konteks pendidikan.
Referensi
Dewey, J. (1938). Experience and education. New York: Macmillan.
Gutek, G. (2014). Philosophical, ideological, and theoretical perspectives on education.
(2nd Ed.). New York: Pearson.
Roser, S. L. (2015). Energizers! Massachusetts: Center for Responsive Schools, Inc.
Slaughter, T. (2009). Creating a successful academic climate for urban students.
Techniques, 16-19.