Anda di halaman 1dari 5

PENILAIAN TEKNOLOGI KESEHATAN

JUDUL TOPIK PENGKAJIAN


RUMAH SAKIT ABCDEFG

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Lakalantas di Indonesia terjadi selama tahun 2022 mencapai 94.617 kasus. Jumlah itu
melonjak dibandingkan periode 2021, yakni 70 ribu kasus kecelakaan. Dengan kata lain
mengalami kenaikan 34,6 % dari tahun 2021 yang mana kecelakaan tersebut salah satunya
mengakibatkan luka trauma berat. Dalam perkembangannya, penanganan luka akibat
kecelakaan Lakalantas dilakukan operasi dengan bantuan mesin X-Ray C-Arm Mobile.
2. Tujuan
Tujuan dari PTK C-Arm adalah untuk mengetahui Tata Laksana, Metode, Komparasi untuk
mendapatkan rekomendasi kepada pimpinan terkait pengadaan C-Arm yang sesuai dengan
kondisi rumah sakit.
B. PENGUMPULAN DATA
1. Data Primer
a. Spesifikasi teknis
• Unit C-Arm dengan layar 27" terintegrasi: 310kg (683lb)
• Ruang terbuka: 81cm
• SID:

Rentang gerak 106cm


• Rotasi orbit: +65° hingga -95°
• Rotasi sudut: ±275°
• Vertikal travel: 450mm
• Wig Wag: ±12°

Rotating Anode X-Ray Tube • Fokus: Generator X-Ray


0,3mm / 0,6mm • Daya: 5kW • maks kV:120kV • maks mA (fluoroskopi berdenyut):
50mA • maks mA (mode radiografi): 50mA Mode Paparan • Fluoroskopi pulsa kualitas
tinggi • Radiografi digital dosis rendah (langsung ke FPD) • Fluoroskopi pulsa dosis
rendah

Detektor Panel Datar


• Teknologi: CsI digabungkan dengan matriks TFT aSi
• Jarak piksel: 205 μm
• Area yang berguna: 205mm x 205mm
• Matriks: 1024x1024 piksel.
• Laju bingkai: hingga 30 FPS

Kisi sinar-x anti-sebar yang dapat dilepas Pengguna


• Bahan: Aluminium
• Laju garis: 80 Rasio garis/cm 8:1
• Jarak Fokus: 100cm
Kontrol X-Ray
• Handswitch x-ray kontrol ganda
• Footswitch Pedal Ganda dengan fungsi yang dapat dipilih

Konsol C-Arm dan Sistem komputer


• Prosesor Komputer Intel i7-8700 3,2GHz 6 core Coffee Lake
• Memori 16GB RAM,SSD 512GB PCIe NVMe (x2)
• Sistem Operasi Windows 10 IoT Enterprise 2019 LTSC (ESD ) Monitor Onboard ENG
64bit
• Multi-Touch, layar sentuh kapasitansi yang diproyeksikan, lampu latar TFT LCD
• Ukuran, Resolusi: 27", 4MP
• Sudut Pandang: 178°
• Kecerahan: 350Cd/m
• Kontras: 1000:1
• Tinggi layar: 186-144cm
• Rotasi tampilan: ±180°

Panel kontrol operator


• Panel LCD Multi-Touch , Berwarna 12,5"
• Rotasi: ±135°
• Resolusi: 1920x1080 pix

Kompatibilitas DICOM
• Daftar Kerja Modalitas Dicom
• Toko Dicom
• Cetak Dicom
• MPPS Dicmo
• Laporan Dosis Terstruktur RDSR Dicom
• Ekspor Media Dicom, USB

b. Performa fisik dan fungsi


Desain sesuai dengan Ergonomi berfungsi sebagai alat bantu operasi patah tulang
2. Data Sekunder
a. Regulasi/Perundang-undangan
- UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
- Permenkes No. 24 Tahun 2016, tentang Persyaratan Teknis Bangunan
C. TATA LAKSANA PTK
1. Topik

2. Data Sekunder

3. Pertanyaan PTK
a. P (Patient atau Population atau Problem):
Harga penawaran tidak sesuai dengan budget rumah sakit
b. I (Intervention atau Index atau Indicator):
Jenis tindakan bedah pada patah tulang
c. C (Comparison):
C-Arm Fujifilm Persona C dengan 2007 Siemens Arcadis Varic C-Arm dan BUMA Traction
Device for C-Arm
d. O (Outcome):
Kesesuaian berat dan ergonomis
Rumusan masalah penilaian teknologi kesehatan
D. METODE PTK ( Integratif, Naratif, Deskripsi)
1. Telusur bukti Ilmiah
Rumah sakit sebagai perusahaan harus membuat keputusan investasi. Direksi
dan badan pembina harian (BPH) rumah sakit (RS) Y telah melakukan kebijakan
investasi penting untuk membangun rumah sakit baru (RS X) guna mengatasi semakin
padatnya rumah sakit lama yang berada di pusat Yogyakarta. Pendirian RS X juga ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan RS Pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Keputusan membangun
rumah sakit X butuh pertimbangan yang matang dan benar. Manajer rumah sakit harus
memilih jenis investasi yang tepat agar perkembangan rumah sakit dapat diprediksi dan
tumbuh cepat. Perkembangan rumah sakit dapat dilihat dari berbagai macam aspek, salah
satunya adalah keuangan rumah sakit. Dalam hal ini direksi perlu memiliki pemahaman
terkait kebijakan investasi. RS X terletak dijalan lintas provinsi dengan angka kejadian
kecelakaan lalu lintas yang cukup tinggi yaitu sebesar 80% (Kanitlakalantas Polres
Kulonprogo). Disekitarnya telah berdiri berdiri beberapa RS swasta maupun pemerintah. Hal
ini membuat RS X harus siap dalam segala aspek, diantaranya sumber daya manusia yang
terampil; sarana prasarana; dan berbagai macam pemeriksaan penunjang untuk membantu
penegakan diagnosis serta prognosis pasien. Hal ini membuat alat penunjang medis sangat
diperlukan. Kepemilikan alat radiologi yang lengkap dan canggih sehingga dapat menjadikan
RS X sebagai RS rujukan bagi RS swasta/pemerintah disekitarnya adalah peluang bisnis
investasi bagi RS X. Rumah Sakit X mengambil sebuah keputusan investasi yaitu membeli alat
radiologi C-Arm yang baru dan berteknologi tinggi. Pembelian alat radiologi C-Arm
berteknologi tinggi ini merupakan keunggulan bagi RS X sehingga membuatnya
memiliki daya tarik lebih daripada RS Y. Kebijakan direksi dalam membeli alat
radiologi terbaru ini sudah seharusnya dilakukan studi kelayakan investasinya oleh
pihak RS. Pembelian alat radiologi canggih C-Arm seharga Rp. 1,258 Miliar ini
didukung oleh usaha optimal tim keuangan RS yang telah berhasil menyediakan uang cash
karena pembelian C-Arm tidak termasuk dalam anggaran keuangan RS. C-Arm berhasil dibeli
walaupun ada beberapa anggota direksi (menejer keuangan, direktur penunjang medik, dll)
yang keberatan untuk menyetujui kebijakan tersebut. (Andampury dkk, 2016)
https://media.neliti.com/media/publications/163367-ID-analisis-kebijakan-investasi-alat-
radiol.pdf
2. Telaah Kritis
Penggunaan C Arm untuk operasi ortopedi memang sudah sangat layak dilakukan namun
tetap mengedepankan
E. PERBANDINGAN / KOMPARANSI
1. Efektifitas
Berdasarkan hasil komparasi alat, Fujifilm Persona C lebih baik dengan 2007 Siemens Arcadis
Varic C-Arm dan BUMA Traction Device for C-Arm
dikarenakan fiturnya lebih lengkap
2. Keamanan
Keamanan alat cenderung sama antara ketiga merk yang ada
3. Efikasi
Tidak ada efek efikasi
4. Ekonomi, Sosial, Legal, Etik, dan Agama
a. Aspek Ekonomi
1. CMA ( cost minimization analysis)
 Tabel 1.1 Cost Minimization Analysis

Diskripsi C-Arm Fujifilm 2007 Siemens BUMA Traction


Persona C Arcadis Varic C- Device for C-
Arm Arm

Harga unit 1.450.000.000 1.175.000.000 1.159.999.000

Biaya Instalasi 25.000.000 25.000.000 20.000.000

Biaya listrik x 1.000.000 1.000.000 1.000.000


utilisasi /hari

Usia ekonomis 5 Tahun 5 Tahun 5 Tahun

 Break Event Point Anaysis ( BEP)


Tabel 1.2 Break Event Point
C-Arm Fujifilm 2007 Siemens BUMA
Persona C Arcadis Varic Traction
C-Arm Device for C-
Arm
HPP Alat 1.475.000.000 1.200.000.000 1.179.999.000

Maintenace 15.000.000 15.000.000 15.000.000

Kalibrasi 4.000.000 4.000.000 4.000.000

Total (FC) 1.494.000.000 1.219.000.000 1.198.000.000

Harga Jual 5.950.000 5.950.000 5.950.000

Margin 0.3 0.3 0.3

Total (VC) 10.115.000 10.115.000 10.115.000

BEP unit 610 498 489

BEP rupiah 256.158 209.007 205.407

 CBA (Cost Benefit Analysis)


 Biaya (Cost)
Biaya per tahun untuk 1 alat adalah 79.000.000,-
 Manfaat ( Benefit)
Manfaat per tahun untuk 1 alat per tahun adalah 256.158

b. Tinjauan dari aspek sosial, legal, etik dan agama


1) Sintesis Telaah
 Karekteristik teknis
Karaketeristik Teknis yang dimiliki oleh C-Arm Fujifilm Persona C sudah sangat
sesuai dengan perkembangan teknologi alat yang dibutuhkan oleh rumah sakit
sehingga sangat baik untuk penggunaan alat ini pada operasi ortopedi di rumah
sakit.
 Efektivitas
Efektivitas C-Arm Fujifilm Persona C disbanding alat lainnya masih lebih baik
daripada kedua alat lainnya.
 Ekonomi
Dari nilai ekonomis yang ditawarkan sangat rendah dikarenakan masih kurangnya
pasien ortopedi, tingginya nilai investasi, tingginya biaya, serta harga jual kepada
pasien.
 Sosial, legal, etik dan Agama
Dari segi social, legal, etik, dan agama tidak ada pelanggaran dalam penggunaan
alat ini

F. KESIMPULAN & REKOMENDASI


1. Kesimpulan
Investasi C-Arm Fujifilm Persona C masih harus dikaji lebih lanjut melihat sedikitnya Benefit
yang didapatkan untuk investasi alat dengan harga Rp.1,475 Milyar
2. Rekomendasi

a. Menggunakan KSO untuk mengurangi beban investasi kepada supplier sesuai dengan usia
ekonomis
b. Melakukan kontrak servis dengan supplier sesuai dengan usia ekonomis

Lokasi, tanggal – bln - tahun


Ketua Tim HTA

Anda mungkin juga menyukai