Anda di halaman 1dari 5

Proceeding International Seminar on Islamic Education and Peace

ISSN 2829-047X
Volume 1, 2021

Penggunaan Media Audio Visual untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Rambu Lalu Lintas Tema 8 Sub Tema 3
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas III
Madrasah Ibtidaiyah Diponegoro Srimulyo
Dampit Tahun Ajaran 2018/2019

Nur Halimatus Sa’diyah, Nanik Ulfa


Nurhalimatus306@gmail.Com
Fakultas Ilmu Keislaman, Universitas Islam Raden Rahmat

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran
tematik Madrasah Ibtidaiyah Diponegoro Srimulyo Dampit. Tujuan dilakukan penelitian
ini untuk mengetahui Apakah Penggunaan Media Audio Visual Diharapkan Mampu
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Rambu Lalu Lintas Tema 8 Subtema 3 Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Tentang Mengidentifikasi Rambu-Rambu Lalu Lintas
di Madrasah Ibtidaiyah Diponegoro Srimulyo Dampit. Jenis penelitian yang digunakan
adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan pendekatan kualitatif. Adapun model
PTK yang dipakai adalah model Kemmis dan Mc Taggart, peneliti melaksanakan
penelitian melalui dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Dengan langkah-langkah sebagai
berikut: 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Pengamatan, 4) Refleksi. Dalam pengumpulan
data, peneliti menggunakan instrumen penelitian yang diperlukan meliputi: wawancara,
tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui
penggunaan Media Audio Visual terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada
siklus 1 diperoleh presentasi ketuntasan belajar mencapai 92% dengan nilai rata-rata kelas
75,88%. Pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup signifikan dengan presentase
ketuntasan belajar mencapai 96%, dengan nilai rata-rata kelas 84,12%.
Kata kunci: Media Audio Visual. meningkatkan hasil belajar siswa.

PENDAHULUAN aspek-aspek tersebut saling berkaitan dan


Pengajaran Bahasa Indonesia diharapkan dilaksanakan secara terpadu dengan porsi
dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa pengajaran yang seimbang. Dalam penelitian ini,
untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia peneliti berpendapat bahwa dunia pendidikan
dengan baik dan benar baik secara lisan maupun sudah dipengaruhi oleh teknologi, dan oleh
tulis serta menumbuhkan apresiasi terhadap sebab itu, pembelajaran bahasa Indonesia ini
hasil karya sastra manusia Indonesia. Standar juga perlu ada media pembelajaran tertentu
kompetensi pengajaran Bahasa Indonesia sebagai pendukung aktifitas belajar mengajar.
berorientasi untuk membina kemampuan siswa Dengan adanya media, siswa tidak hanya
dalam berbahasa Indonesia baik secara lisan mengaktifkan indera pendengarannya dan
maupun tulis. Ketrampilan bahasa Indonesia mendengarkan penjelasan guru saja, tetapi juga
terdiri atas empat aspek, yaitu ketrampilan indera penglihatan, perasa, dan sebagainya
membaca, menulis, menyimak, dan berbicara, (Dadan Djuanda,2006:120)

392
Proceeding International Seminar on Islamic Education and Peace
ISSN 2829-047X
Volume 1, 2021

Permasalahan yang ditemui pada adalah jika hasil belajar siswa sudah mencapai
kelas III Madrasah Ibtidaiyah Diponegoro, Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).
yaitu pembelajaran yang bersifat monoton, Media Audio Visual berfungsi sebagai;
dan sebanyak 40% siswa belum tuntas 1) Mempermudah dalam menyampaikan dan
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Dari menerima pembelajaran atau informasi serta
permasalahan diatas membutuhkan metode / dapat menghindarkan salah pengertian, 2)
media pembelajaran yang baik, agar kegiatan Mendorong keinginan untuk mengetahui lebih
belajar dapat maksimal, kendala yang ditemui banyak, hal ini disebabkan karena sifat audio
dalam kelas III Madrasah Ibtidaiyah Diponegoro visual yang menarik dengan gambar yang dibuat
ini sebanyak 60% siswa dapat mengidentifikasi semenarik mungkin membuat anak tertarik
lambang atau simbol pada sub tema 3 dengan dan mempunyai keinginan untuk mengetahui
benar, dan sebanyak 40% siswa masih belum lebih banyak. 3) Tidak membosankan,
mampu untuk memenuhi Kriteria Ketuntasan maksudnya ialah karena sifatnya yang variatif,
Minimum (KKM), sehingga perlu adanya beragam film, tiga dimensi atau empat dimensi,
metode / media pembelajaran yang harus dokumenter dan yang lainnya (Ibid:59). Hal ini
diterapkan. dapat menciptakan pembelajaran yang variatif
Dalam dunia pendidikan di era teknologi tidak membosankan para siswa.
ini perlu adanya variasi dalam aktifitas belajar Adapun Kelebihan Media Audio Visual
dikelas. Selain penerapan metode, penggunaan menurut Ratu Husmiati 2010:62 Sebagai
media juga diperlukan dalam kegiatan Berikut: 1) Membuat Pembelajaran lebih
belajar mengajar, ada banyak media yang Menarik dan Bervariasi, 2) Merangsang
dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Imajinasi siswa dalam menalar materi / cerita, 3)
Indonesia, salah satunya adalah Media Audio Mempermudah untuk Menjelaskan Peristiwa,
Visual. Media Audio Visual adalah media yang 4) Mengkongkritkan yang Abstrak / nyata bagi
digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan siswa, 5) Cepat Mengingat dan Memahami
melibatkan pendengaran dan penglihatan. Peristiwa melalui rekaman film,video, film
Karena,dalam tahap belajar periode konkret bingkai, foto maupun secara verbal. 6) Film
operasional pada anak usia 7-11 tahun yang Sebagai Audio Visual yang Menyenangkan,
berlangsung hingga usia menjelang remaja, anak 7) Membuat pembelajaran Efektif dan Aktif,
memperolehkemampuantambahanyangdisebut 8) Meningkatkan Hasil Belajar, 9)Media Audio
system of operations / satuan langkah berpikir Visual bisa berperan dalam pembelajaran
(Muhibbin Syah 2009:30). Untuk usia pada tutorial. Sedangkan Bentuk-bentuk Media
anak sekolah perkembangan diusia 7-11 adalah Audio Visual adalah sebagai berikut :
belajar konkret, sehingga siswa memerlukan
1) Media Audio Visual gerak contoh,
pembelajaran / materi yang bisa dilihat dan
televisi, video tape, film dan media audio
didengar, Media Audio visual adalah media
pada umumnaya seperti kaset program,
yang melibatkan gambar dan pendengaran,
piringan, dan sebagainya.
sehingga Media Audio Visual dipilih karena
dalam proses pembelajaran dikelas dan media 2) Media Audio Visual diam contoh, filmastip
tersebut merupakan visual (penglihatan), bersuara, slide bersuara, komik dengan
dan audio (pendengaran) dan menunjukkan suara.
gambar yang konkrit bagi siswa, sehingga siswa 3) Media audio semi gerak contoh, telewriter,
dapat mengamati secara langsung dan siswa mose, dan media board.
mudah dalam mengidentifikasi materi pada 4) Media visual gerak contoh, film bisu
tema 8 sub tema 3, sehingga menurut peneliti 5) Media visual diam contoh microfon,
Media Audio Visual adalah media yang cocok gambar, dan grafis, peta globe, bagan, dan
untuk mengatasi permasalahan yang terjadi sebagainya
di Madrasah Ibtidaiyah Diponegoro Srimulyo 6) LCD Proyektor, komputer, vidio, dll.
Dampit, untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 7) Media audio contoh, radio, telepon, tape,
Dalam penelitian ini hasil belajar yang dimaksud disk dan sebagainya, Media cetak contoh,
adalah dari segi ranah kognitif, dan untuk televisi
meningkatkan hasil belajar dalam penelitian ini

Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Rambu Lalu Lintas ... 393
Proceeding International Seminar on Islamic Education and Peace
ISSN 2829-047X
Volume 1, 2021

METODE PENELITIAN belajar siswa terhadap materi-materi pada sub


Penelitian ini menngunakan pendekatan tema 3 mengenai rambu lalu lintas. Sedangkan
kulitatif, dan jenis penelitian menggunakan instrumen penelitian yang digunakan dalam
Penelitian tindakan kelas (ptk) yang bersifat pelaksanaan siklus I ini adalah berupa tes tulis
partisipan. Kerja sama dilakukan dengan mi untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa.
diponegoro srimulyo dampit. Untuk observasi pada siklus ini hasil
Desain penelitian menggunakan kemmis pengamatan dari kegiatan ini menunjukkan
n mc taggart yang terdiri dri 4 komponenyaitu bahwa sudah tercapainya rata-rata pencapaian
perencanaan (planning), tindakan (acting) yang diinginkan. Hal ini ditunjukkan dengan
pengamatan (observing), dan refleksi semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran,
(reflecting). hal tersebut disebabkan oleh penggunaan Media
Audio Visual yang membuat pembelajaran
Teknink dalam penelitian ini menggunakan menjadi tidak monoton lagi dan tugas yang
pengujian tes kognitif untuk mengukur diberikan terselesaikan dengan baik, serta
pengetahuan siswa, dan meningkatkan hasil antusias siswa dalam memperhatikan film
belajar siswa sehingga memnuhi standart nilai terkait dengan materi pada sub tema 3 mengenai
yang didinnkan, dengan materi rambu lalu rambu lalu lintas membuat keaktifan siswa
lintas yang dpat diterapkan dalam kehidupan dalam pembelajaran tidak hanya didominasi
sehari-hari. oleh siswa yang aktif dan rajin saja.
Setelah tahap pelaksanaan siklus I, peneliti
PEMBAHASAN melakukan observasi dan refleksi.Setelah
Kegiatan pertama dalam penelitian ini dilakukan observasi dengan melihat hasil
disebut dengan pra tindakan. Dalam hal ini observasi selama kegiatan pembelajaran dapat
peneliti melakukan observasi dengan melakukan disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran
wawancara dengan guru kelas, tujuannya berlangsung dengan baik, dengan mempeoleh
adalah untuk mendapatkan gambaran umum nilai rata-rata siswa sebesar 75.88, dan presentase
mengenai proses pembelajaran Tematik didalam belajar siswa menjadi lebih aktif, dengan
kelas.selanjutnya guru kelas juga menyarankan presentase belajar sebesar 92%. Sedangkan
agar memberikan materi sebagai langkah awal pada refleksi maka dapat dilihat bahwa jumlah
mengukur kognitif siswa. Dari hasil obervasi peserta didik yang masih belum tuntas dalam
tersebut peneliti mencoba menganalisis belajar, 8% dengan adanya pertimbangan
kesulitan sekaligus mencari solusi untuk tersebut, maka dapat dikatakan bahwa tujuan
pembelajaran yang akan dilakukan.Setelah pembelajaran pada pelaksanaan siklus I ini
peneliti melakukan tes kepada siswa.Dari hasil terpenuhi
tes tersebut diperoleh rata-rata nilai siswa Hasil tes juga menunjukkan adanya
adalah 49,44. Dari rata-rata tersebut tercatat peningkatan dari hasil tes dan sudah memenuhi
ada 60% dari 25 siswa yang mencapai Kriteria kriteria yang ingin dicapai. Namun, peneliti
Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar75. Setelah memutuskan untuk melakukan tindakan
dilakukan analisa menunjukkan bahwa sebagian pada siklus kedua sebagai pemantaban dari
besar siswa belum bisa mengidentifikasi materi materi. Pada perencanaan siklus II, peneliti
rambu lalu lintas. tetap menggunakan media audio visual, peneliti
Pada tahap perencanaan ini yang merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dilaksanakan adalah menyusun perangkat (RPP) sekaligus menyusun lembar observasi
pembelajaran yang terdiri dari Rencana kegiatan pembelajaran.
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dilihat Pada pelaksanaan siklus II ini, guru
pada lampiran. RPP disusun sesuai dengan mengingatkan kembali tentang materi rambu
materi pada subtema 3. Selain RPP, peneliti juga lalu lintas, pembelajaran ini dilaksanakan dalam
menyusun instrumen penelitian yang terdiri 3 tahap, yaitu tahap kegiatan awal, inti, dan
dari test formatif, lembar observasi, serta media penutup. Pada tahap ini guru meminta siswa
Audio Visual. Sedangkan pelaksanaan Dalam mengamati film kedua yang diputar dengan
pembelajaran ini yang digunakan dalam siklus I layar lcd,film kedua berbeda dari film yang
adalah Media Audio Visual untuk meningkatkan

394 Universitas Islam Raden Rahmat Malang


Proceeding International Seminar on Islamic Education and Peace
ISSN 2829-047X
Volume 1, 2021

diputar sebelumnya (siklus I), dengan sedikit Hal ini juga sesuai dengan pendapat yang
tambahan gambar pada rambu lalu lintas, serta mengatakan bahwa media audio visual sangat
siswa mengamati gambar rambu yang ada pada efektif digunakan dalam pembelajaran dalam
lembar kerja siswa. kelas. Jenis media audio visual ini mempunyai
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan yang lebih baik, karena meliputi
penerapan media audio visual diharapkan kedua jenis media auditif (mendengar)
mampu meningkatkan belajar siswa, proses dan visual (melihat). Media Audio-visual
pengajaran dan belajar siswa tentang merupakan sebuah alat bantu audio-visual
mengidentifikasi materi pada tema 8 sub tema yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan
3 dapat memenuhi standart Kriteria Ketuntasan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan
dan kata yang diucapkan dalam menularkan
Minimum (KKM) yang ditentukan pada kelas
pengetahuan, sikap, dan ide ( Azhar Arsyad,
III Madrasah Ibtidaiyah Diponegoro. Serta
2013:142).
diharapkan agar guru dapat menerapkan
media pembelajaran dengan baik, sehingga Pra Tindakan Tindakan
Keterangan
pembelajaran tidak bersifat monoton dan dapat siklus Siklus I siklus II
berjalan dengan baik, dengan menggunakan Peserta didik
media Audio Visual. 15 23 24
yang tuntas
Dari hasil pengamatan peneliti dan Peserta didik
observer selama pelaksanaan pembelajarantelah yang belum 10 2 1
menunjukkan peningkatan pada setiap tuntas
siklusnya, Jumlah siswa tuntas belajar, dari Rata-rata nilai
prasiklus dengan nilai 49.44. presentase belajar 49,44 75,88 84,12
tes kognitif
60%, siklus I dengan nilai rata-rata 75.88, dengan Presentase
presentase ketuntasan belajar 92 %, penelitian
ketuntasan 60% 92% 96%
dilanjutkan ke siklus II dan terjadi peningkatan
belajar
kembali dengan nilai rata-rata 84.12, ketuntasan
belajar 96%. Hasil evaluasi siswa tuntas belajar,
dari prasiklus 60 % atau 15siswa, pada siklus I PENUTUP
naik menjadi 92% atau 23 siswa dan pada siklus Berdasarkan hasil kegiatan penelitian
II naik menjadi 96 %. dan telah memenuhi tindakan kelas yang telah dilakukan melalui
kriteria ketuntasan yang ingin dicapai. kegiatan pembelajaran, dengan melewati dua
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa siklus dapat disimpulkan sebagai berikut:
dapat dilakukan dengan penggunaan media
audio visual. Penggunaan media audio visual 1. Penggunaan media audio visual untuk
pada materi Bahasa Indonesia tema 8, dengan meningkatkan hasil belajar siswa pada
tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Tema 8 mata pelajaran Bahasa Indonesia
Hasil belajar pada penelitian ini ada tiga ranah dikelas III Madrasah Ibtidaiyah Diponegoro
yaitu afektif, kognitif, dan psikomotor, dalam Srimulyo Dampit berjalan dengan baik.
penelitian ini mengacu ranah kognitif nya Hal ini dibuktikan dengan aktivitas
saja, dari hasil penelitian ini, telah diperoleh yang dilakukan oleh guru mengalami
hasil yang sangat maksimal dari aktivitas peningkatan dari siklus I sebesar 92%
pembelajaran yang telah dilakukan, siswa sangat menjadi 96% pada siklus II.
antusias dan memperhatikan materi dengan 2. Peningkatan hasil belajar pada tema 8,
seksama, hal ini sesuai dengan teori bahwa mata pelajaran Bahasa Indonesia materi
media audio visual yang mempunyai kelebihan rambu rambu lalu lintas menggunakan
tertentu. Pembelajaran menggunakan media media audio visual ditandai dengan nilai
audio visual membantu siswa lebih mudah rata-rata kelas dan peningkatan hasil
memahami apa yang dipelajari. Media ini lebih belajar pada setiap siklus. Rata-rata kelas
menarik serta efektif dan menciptakan suasana pada pra siklus adalah 49.44, meningkat
pembelajaran lebih interaktif dan nyata. Siswa pada siklus I menjadi 75.88 dan siklus II
akan lebih termotivasi dan tidak bosan. mengalami peningkatan kembali hingga

Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Rambu Lalu Lintas ... 395
Proceeding International Seminar on Islamic Education and Peace
ISSN 2829-047X
Volume 1, 2021

mencapai rata-rata 84.12, Prosentase Dadan Djuanda, Pembelajaran Bahasa Indonesia


ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I Yang Komunikatif dan menyenangkan,
sebesar 92% meningkat menjadi 96% pada (Jakarta: Depdikans, 2006)
siklus II. Djamarah Syaiful Bahri dan Zain Aswan,
Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Berdasarkan hasil penelitian yang Cipta,2013).
dilakukan oleh peneliti, maka saran yang
Husmiati Ratu, 2010.Kelebihan & Kelemahan
dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
Media Film Sebagai Media Pembelajaran.
menerapkan pembelajaran menggunakan
Jurnal Sejarah Lontar.Vol 7.No.2.
media audio visual yaitu:
Inayati, Isna Nurul dkk,2018.Buku Pedoman
1. Untuk siswa hendaknya pembelajaran skripsi. (Fakultas Keislaman Universitas
Tematik perlu ditingkatkan, mengingat Raden Rahmat Malang)
kurikulum pada saat ini adalah
KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
pembelajaran tematik yang menjadi
Balai Pustaka, 1990)
landasan pada sekolah tingkat dasar,
dan dalam hal ini materi tentang Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
mengidentifikasi rambu-rambu lalu lintas Masyarakat. 2018. Pedoman Penulisan
juga sangat perlu ditingkatkan pada siswa Skripsi Fakultas Ilmu Keislaman. Kepanjen:
sejak usia dini, sebagai bekal mereka agar Raden Rahmat Press
mereka dapat mengetahui rambu-rambu Muhibbin Syah. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta :
disekitar mereka, sebagai penerapan untuk Rajawali Pers Trianto, 2009.
meningkatkan pengetahuan mereka juga Munadi Yudhi, Media Pembelajaran, (Jakarta:
dibutuhkan media yang tepat sehingga Gaung Persada Press,2008).
dapat menunjang kegiatan belajar yang Nunu Mahnun,2012. Media Pembelajaran.
mereka tempuh. Jurnal Pemikiran Islam.Vol.37
2. Untuk guru hendaknya dengan adanya Omear Hamalik, Proses Belajar Mengajar,
penelitian ini secara bertahap guru dapat (Jakarta: Bumi Aksara, 2007).
mengetahui media pembelajaran yang Suharsini Arikunto.2007. Penelitian Tindakan
bervariasi dalam meningkatkan system Kelas. Jakarta:PT. Bumi Aksara.
pembelajaran di kelas, sehingga siswa dapat Susanto,Ahmad, 2016.Teori Belajar dan
meningkatkan hasil belajar khususnya Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
pada pembelajaran Tematik yang terdapat Prenadamedia Groub.
pada materi rambu lalu lintas. Suprihatiningrum, Jamil, 2013. Strategi
3. Untuk lembaga hendaknya penelitian Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruzz, Media
ini dapat memberikan sumbangan positif dalam Trianto, 2009. Mengembangkan model pembelajaran
pembelajaran Tematik mata pelajaran Bahasa tematik. Jakarta: PT.Prestasi Pustakarya.
Indonesia khususnya materi rambu lalu lintas, Ubaidillah, Aan Fardani,2018. Materi Kuliah
serta memberikan sarana yang memadai bagi Penelitian Tindakan Kelas .tanggal 25 Maret
kegiatan belajar mengajar agar dapat menjadi 2019)
motivasi bagi siswa dalam belajar. Wijaya Kusumah, Dedi Dwitagama.2010.
Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.
DAFTAR RUJUKAN Jakarta:PT.Indeks.
Azhar Arsyad, 2013, Media Pembelajaran, Depok: Zakky 16 Maret 2018, Pengertian Media
PT Rajagrafindo Persada Pembelajaran.
Akbar Sa’dun, Penelitian Tindakan Kelas.
Arikunto, Suharsimi dkk, Penelitian Tindakan
Kelas,(Jakarta:Bumi Aksara, 2007)
Arsyad, 2013, Media Pembelajaran, Depok:PT
RAJAGRAFINDO PERSADA.
Azmawir, Basyaruddin Usman. Media
Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002)

396 Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Anda mungkin juga menyukai