“GO CANTIK”
( GERAKAN WAJO CARI JENTIK)
I. JUDUL
II. DESKRIPSI
• GO CANTIK adalah akronim dari GERAKAN WAJO CARI JENTIK, yang maksudnya Gera
kan untuk mencegah penyakit demam berdarah di kabupaten Wajo dengan melibatkan Stakeh
older terkait dan seluruh masyarakat.
• Stakeholder yang terlibat ,DLH, PMD, CAMAT, LSM, PERS, DINAS PENDIDIKAN, Dinas
Perikanan, PKK, GENRE, KARANG TARUNA, POLPP,TOGA , TOMAS
• Gerakan ini , diharapkan siapa saja yang menemukan Jentik nyamuk difoto melalui aplikasi T
IMESTAMP, dikirim ke Group WA GO CANTIK, diharapkan pengusaha ikan hias yang me
mbeli jentik ini atau menukarkan dengan jumlah jentik tertentu dengan 1 ekor ikan.
B. Dasar Hukum :
C. Urgensi :
Kondisi saat ini berdasarkan data tahunan kasus dari tahun 2019 – 2020 sebagai berikut
Tabel 01
Data Kasus DBD Per Puskesmas
Tahun 2019-2020
TAHUN
PUSKESMAS
2019 2020
Tempe 36 18
Pattirosompe 42 15
Salewangeng 38 18
Tanasitolo 45 2
Wewangrewu 14 0
Sabbangparu 8 6
Liu 0 4
Pammana 15 6
Lempa 12 0
Majauleng 13 2
Tosora 2 9
Maniangpajo 6 2
Penrang 9 14
Gilireng 9 7
Takkalalla 16 0
Parigi 3 1
Sajoanging 2 1
Salobulo 5 9
Solo 6 5
Pitumpanua 9 1
Keera 6 0
Belawa 0 1
Sappa 1 3
Wajo 297 124
Tabel. 02
Distribusi Kasus DBD Per Puskesmas
Tahun 2021(per 30 Juni 2021)
Tahun
PUSKESMAS
2021
Tempe 11
Pattirosompe 12
Salewangeng 7
Tanasitolo 15
Wewangrewu 1
Sabbangparu 0
Liu 0
Pammana 2
Lempa 0
Majauleng 2
Tosora 0
Maniangpajo 8
Penrang 2
Gilireng 1
Takkalalla 0
Parigi 0
Sajoanging 1
Salobulo 0
Solo 0
Pitumpanua 1
Keera 2
Belawa 0
Sappa 0
Wajo 65
• ABJ Kabupaten Wajo ditahun 2020 sebesar 83,88 % ini masih dibawah target nasional
karena masih dibawah 95%.
• Pokjanal DBD yang terbentuk sudah tidak lagi aktif karena pembentukannya sudah lama
dan sebagian besar timnya sudah beralih tugas.
• Program selama ini yaitu pembentukan Kader Jumantik dan Gerakan 1 rumah 1 jumantik
tidak berjalan maksimal dikarenakan
• Peran serta masyarakat penanganan DBD masih kurang
• Sebagian besar pegawai dari pagi sampai sore berada di kantor, sementara nyamuk Ades
Aegypti beraktifitas pagi sampari sore.
• Keterlibatan masyarakat, pengusaha ikan cupang,
B. MANFAAT
REFORMER ( DIRI SENDIRI )
Menjadi Agent of Change, dalam melaksanakan tugas pokok dalam mencapai target
program.
UNTUK DINAS KESEHATAN ( ORGANISASI)
- Meningkatnya Kinerja organisasi dalam hal pencegahan dan penagangan kasus
DBD
- Terwujudnya program inovasi GO CANTIK
UNTUK STAKEHOLDER
Meningkatnya Peran serta stakeholder dalam upaya membantu pencegahan dan
penanganan DBD di kabupaten Wajo
UNTUK MASYARAKAT
Meningkatkan kesadaran dan Parsitipasi masyarakat dalam upaya mencegah dan
memberantasan penyakit DBD
V. OUTPUT DAN OUTCOME
OUTPUT
- Meningkatnya peran serta keluarga dan masyatakat dalam Pencegahan DBD
melalui Go Cantik
- Terbentuknya Pokjanal tingkat Kabupaten, Kecamatan, sampai tingkat
Desa/Kelurahan
- Meningkatnya Angka Bebas Jentik diatas 95%
- Terciptanya Rumah Sakit dan Puskesmas bebas jentik
- Terciptanya Perkantoran Bebas Jentik
- Terciptanya Rumah Tangga bebas jentik
- Terciptanya lingkungan bebas jentik
- Adanya Regulasi yang menguatkan dalam penangan DBD
OUTCOME
Menurunnya angka kejadian Penyakit dan Angka Kematian akibat DBD di Kabupaten Wajo
3. Rencana Strategis
a. Mandate kebijakan
b. Analisis lingkungan Strategis
c. Visi perubahan
d. Rumusan strategis
e. Sasaran jangka pendek,menengah,panjang
VIII.