Samosir, Bapamu itu benar sekali. Kau adalah anak ikan. Ibumu ini adalah seekor ikan sebelum Ibu
menikah dengan Bapa.”
Putri : “Sekarang, Ibu minta kau untuk tidak mempedulikan perkataan Bapamu. Segeralah pergi
mendaki bukit yang terletak tidak begitu jauh dari rumah kita dan kau harus memanjat pohon kayu
tertinggi yang terdapat di puncak bukit itu.”
Samosir: “Baik, Bu!”
masyarakat 2 :”Aku rasa akan terjadi bencana yang sangat dasyat menimpa desa kita”
Masyarakat 1 : “Ya benar, lama kelamaan desa kita akan tenggelam. Ayo kita pergi ke
tempat yang lebih tinggi.”
Masyarakat 1: “Tapi semuanya telah sia-sia, kita sudah terlambat sungai di desa kita akan meluap
dikarenakan hujan deras ini. tak lama lagi, air sungai di desa kita akan menggenangi desa ini.”
Akhir cerita, setibanya Putri di tepi sungai, mendadak langit menggelap, kilat menyambar disertai bunyi
guruh yang menggelegar. Putri kemudian melompat ke dalam sungai. Ia berubah menjadi seekor ikan
besar lagi. Toba tak bisa menyelamatkan dirinya, ia mati tenggelam oleh genangan air. Lama-kelamaan,
genangan air itu semakin luas dan berubah menjadi danau yang sangat besar. Di kemudian hari, orang-
orang menyebutnya Danau Toba dan pulau kecil yang berada di tengah-tengahnya dinamai Pulau
Samosir.