Anda di halaman 1dari 3

Petualangan di Batu Kuda

Karya : Hafy Rizqi W. M

Di suatu perbukitan yang sejuk dengan pemandangan yang indah, tampaklah sebuah
batu besar yang berdiri dengan gagah. Batu itu berdiri tepat di tengah area taman. Konon batu
itu terbentuk dari kuda terbang yang jatuh tersungkur di permukaan lereng bukit. Kuda itu
tersungkur ke dalam kubangan. Badan kuda itu terkena duri dan kakinya terlilit semak semak,
dan dia kesulitan untuk terbang kembali. Dia terjebak cukup lama disitu dan lama kelamaan
kuda itu berubah wujud menjadi batu. Dengan posisi kepala yang menengadah ke arah langit,
dari kejauhan batu besar itu terlihat berbentuk seperti kepala kuda, dan penduduk sekitar pun
menyebutnya dengan nama Batu Kuda.

Suatu hari ada rombongan anak anak berjalan-jalan menikmati indahnya pemandangan
di area taman Batu Kuda. Mereka berjalan beriringan sambil bercanda dan bernyanyi. Namun
salah satu anak bernama Hana berjalan agak ketepi.

“Bruuugg”

Hana terperosok ke tanah berbentuk cekungan. Hana melihat ke sekeliling. Dia menemukan
jalan rahasia yang tembus ke goa bawah tanah.

Hana berjalan dengan hati hati. Di ujung goa, dia melihat makhluk kecil sedang berdiri
ketakutan.

Lalu Hana menyapa makhluk itu. “Hai, Aku Hana. Kamu siapa? Kenapa kamu ketakutan
seperti itu?”

“Hai, Aku Domino. Aku penghuni asli wilayah ini. Sejak dulu aku sudah tinggal di sini. Namun
aku sekarang takut mendengar suara manusia yang berisik di luar”, Jawab makhluk kecil itu.
Ternyata dia bernama Domino.

“Oh, maafkan kami. Aku dan teman-temanku hanya ingin berjalan-jalan. Pemandangan disini
indah sekali”, Jawab Hana.

“Maukah kamu mendengarkan ceritaku Hana?” Tanya Domino.

“Iya, ceritakanlah. Aku akan mendengarkan”, Sahut Hana.

“Aku tinggal disini dengan peri cahaya, peri air, peri madu, peri hujan dan masih banyak lagi.
Aku dan kaumku sudah ratusan tahun tinggal disini. Kami akan mati binasa bila pohon pohon
dan lingkungan disini rusak. Setiap hari kami melindungi pohon, menanam bunga, merawat
sumber air dan menjaga tanah disini supaya tetap aman dan subur. Namun tak jarang
kedatangan manusia malah mengganggu apa yang kami jaga. Aku mohon janganlah manusia
merusaknya Hana.” Jawab Domino.

“Maafkan kedatangan kami Domino, kami berjanji akan menjaga lingkungan dengan baik.
Karena manusia pun tidak bisa hidup bila alam lingkungannya rusak” Sahut Hana.

“Benar Hana. Sampaikan kepada semua teman temanmu. Sayangilah lingkungan. Rawatlah
pohon dan sumber air. Jagalah binatang supaya tidak punah. Jadilah pahlawan lingkungan
untuk generasi sekarang dan yang akan datang. Sekarang kembalilah ke rombonganmu Hana.
Selamat berjalan-jalan” Ucap Domino.

“Terimakasih Domino. Aku akan mengingat pesanmu. Sampai jumpa lagi teman”, Pamit Hana
kepada Domino.

Hana pun kembali ke rombongan teman temannya. Hana tersenyum bahagia.

Hana merasa beruntung bertemu Domino. Hana mengerti bahwa tindakan Domino dan
teman temannya menjaga lingkungan adalah kegiatan terpuji. Mereka adalah pahlawan
lingkungan sesungguhnya. Hana akan mengikuti apa yang Domino lakukan dalam menjaga
bumi ini. Hana berjanji akan merawat lingkungan dengan baik. Melakukan tanam pohon, tidak
membuang sampah sembarangan, tidak membakar sampah sembarangan, mengurangi
penggunaan sampah plastik serta menggunakan air secara hemat.

Sayangi lingkunganmu, lestarikan bumimu.

Biodata Penulis

Hai teman-teman, namaku Hafy Rizqi, kalian bisa memanggilku Hafy. Aku lahir di Bandung
tanggal 27 Februari 2011. Sekarang aku duduk di kelas 7 SMPN 14 Bandung. Aku senang
menggambar, membuat komik dan menulis. Impianku menjadi arkeolog, karena dengan
mempelajari budaya dan peradaban di masa lampau, kita akan lebih bijak dalam kehidupan. Ig
aku @hafylands.

Anda mungkin juga menyukai