Anda di halaman 1dari 2

Suatu hari di wilayah Sumatera Utara, hiduplah seorang laki-laki musa.

Pada
suatu waktu, pemuda itu pergi memancing. Sudah cukup lama melemparkan
pancing, namun tak ada seekor ikan pun yang memakan umpannya. Pemuda itu
pun akhirnya mencoba sekali melemparkan pancingnya dengan mengarah ke
tengah sungai.
Pada saat itulah, sang ibu langsung melompat ke dalam sungai. Kemudian, ia
berubah menjadi seekor ikan besar. Dalam sekejap, sungai itu pun meluap yang
menyebabkan banjir sehingga membentuk bendungan air yang besar yang
akhirnya berubah menjadi danau. Dari cerita tersebut, masyarakat setempat
menyebut danau sebagai Danau Toba.

Namun, tiba-tiba ada seekor ikan yang menyambar umpan itu. Langsung,
pemuda itu pun menarik pancingnya, hingga pada akhirnya tampak seekor ikan
yang besar di ujung tali pancingnya. Lalu, dengan senang hati pemuda itu
bergegas pulang ke rumah, dan berniat untuk langsung membawa ikan itu ke
dapur.

Ketika hendak memasak ikan itu, sayangnya persediaan kayu bakar di dapurnya
itu habis. Oleh karena itu, ia pun pergi untuk mengambil persediaan bayu bakar.
Tak lama saat ia kembali ke dapur, ikan hasil tangkapannya pun lenyap. Ikan
tersebut justru berganti menjadi beberapa keping uang emas. Sontak pemuda itu
pun bingung.

Sang ibu lalu menyuruh anaknya agar naik ke puncak bukit, sembari ia sendiri
berlari menuju ke sungai. Saat dirinya berada di tepi sungai, cuaca yang tadinya
cerah, tiba-tiba berubah menjadi gelap. Langit bergemuruh kencang yang juga
disusul oleh petir dan hujan yang dahsyat.

Pada saat itulah, sang ibu langsung melompat ke dalam sungai. Kemudian, ia
berubah menjadi seekor ikan besar. Dalam sekejap, sungai itu pun meluap yang
menyebabkan banjir sehingga membentuk bendungan air yang besar yang
akhirnya berubah menjadi danau. Dari cerita tersebut, masyarakat setempat
menyebut danau sebagai Danau Toba.

Baca artikel detikbali, "8 Cerita Rakyat Pendek Menarik


Melihat hal itu, pemuda itu pun langsung mengambil kepingan uang emas untuk
disimpan di kamar. Betapa terkejutnya ia saat membuka pintu kamar, ia malah
melihat seorang gadis cantik yang ternyata jelmaan dari ikan tangkapannya tadi.
Gadis cantik itu pun meminta ke pemuda itu, untuk diperbolehkan tinggal di
rumahnya.

Singkat cerita, mereka berdua pun jatuh cinta dan hendak menikah. Namun,
sebelum menikah gadis jelmaan ikan itu memberi syarat ke sang pemuda, bahwa
ia harus bersumpah tidak akan pernah mengungkit asul-usulnya itu yang
merupakan ikan.

Setelah menikah memiliki seorang anak laki-laki. Pada suatu hari, ibu menyuruh
anak itu untuk mengantarkan bungkusan makan untuk ayahnya di ladang.
Namun, ketika di tengah perjalanan, tiba-tiba anak itu merasa lapar. Lalu, ia pun
memakan sebagian isi bekal untuk bapaknya itu.

Ketika telah sampai di ladang, sang anak pun segera menyerahkan bungkusan
bekal ke ayahnya. Ketika melihat setengah bekal makanya itu telah di makan,
sang ayah pun murka.

la pun murka sambil berkata, "Dasar kau anak keturunan ikan!". Secara tak
sadar, ia pun melanggar syarat yang diberikan istrinya yang jelmaan ikan itu.
Kemudian, anak itu lari pulang dan langsung mengadukan kejadian itu pada
ibunya. Sontak, sang ibu pun sedih mendengar cerita itu.

Sang ibu lalu menyuruh anaknya agar naik ke puncak bukit, sembari ia sendiri
berlari menuju ke sungai. Saat dirinya berada di tepi sungai, cuaca yang tadinya
cerah, tiba-tiba berubah menjadi gelap. Langit bergemuruh kencang yang juga
disusul oleh petir dan hujan yang dahsyat.

Pada saat itulah, sang ibu langsung melompat ke dalam sungai. Kemudian, ia
berubah menjadi seekor ikan besar. Dalam sekejap, sungai itu pun meluap yang
menyebabkan banjir sehingga membentuk bendungan air yang besar yang
akhirnya berubah menjadi danau. Dari cerita tersebut, masyarakat setempat
menyebut danau sebagai Danau Toba.

Baca artikel detikbali, "8 Cerita Rakyat Pendek Menarik dan Terpopuler Beserta
Asalnya" selengkapnya https://www.detik.com/bali/berita/d-6532231/8-cerita-
rakyat-pendek-menarik-dan-terpopuler-beserta-asalnya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Anda mungkin juga menyukai