Anda di halaman 1dari 16

Tittle : Kisah Kusut di Sekolah

Cast :
- Boy - Misstis
- Jessica Kumaha Mongso - Bu Incess
- Wayan Murni Solihun - Bu Hayati
- Mayang - Pak Alayando
- Selfie - Papa Boy
- Raisa - Anggota KPK
- Isyana - Polisi

Scene 1 :
Narator :
Selamat datang di SMA Elit, sekolahnya orang berduit, paling anti sama orang
sulit, apalagi orang pelit, di sini biayanya selangit, bikin kantong melilit, ngga
boleh kredit, yaa pokoknya harus pinter-pinter ngirit.
Pagi ini seperti biasanya, siswa siswi mulai berdatangan ke kelasnya masing-
masing. Ada 1 kelas yang lain dari yang lain. Kelas ini bisa dikatakan VVIP-Nya
SMA Elit karena siswa siswinya yang terdiri dari golongan teratas dan paling
berpengaruh seantero sekolah. Apa saja yang terjadi di kelas itu? Penasaran?
Langsung saja kita ke Te-Ka-We! Ups Te-Ka-Pe!

(SELFIE MASUK STAGE. SOUND EFFECT DO THE CATWALK - SNSD)


Selfie : Kok sepi. Ini kelas apa lokasi uji nyali?
(SELFIE DUDUK DI KURSI)
Selfie : Daripada bengong, mending futu-futu (selfie mulai selfie2)
(Narator : Namanya Selfie, yaa seperti namanya, dia hobi selfie2, miss narsis, tiada
hari tanpa selfie, miss update, tiada hari tanpa sosmed, miss gadget. Gadget tak
pernah lepas, bagaikan nafas. Eeaa eaaaa nunggu guru, selfie dulu. Miring kanan
cekrek, miring kiri cekrek, manyun dikit cekrek, manyun banyak cekrek,
manyuunn bangettt... cekrek cekrek)
(LAGI ASYIK SELFIE, HPNYA BERDERING ADA TELEPON MASUK)
Selfie : Iiihhh siapa sih? Aaahh lu lagi lu lagi. Reject. (nyanyi di-reject aja)
(SELFIE MELANJUTKAN FOTO-FOTO)
(MISSTIS MASUK STAGE SAMBIL ALA ALA PESERTA DUNIA LAIN, SAMBIL
MEREKAM VIDEO MENGGUNAKAN HP)
MissTis : Ya, bisa kita lihat sepertinya ada sesosok penampakan, iya itu di sana (yang
dimaksud adalah Selfie) oww! Astaghfirullah! Iya itu sangat jelas sekali,
sosok itu sedang memegang sesuatu. Saya akan coba mendekat.
Astaghfirullah!
Selfie : Apaan sih lo! Kurang kerjaan!
MissTis : Masya Allah, ternyata sosok yang saya maksud ini adalah teman saya
sendiri, Selfie. Sorry, beda tipis sih sama penampakan
(Narator : Ini namanya Tisya, biasa dipanggil MissTis. Dia terobsesi dengan hal-
hal yang berbau mistis. Kadang bertingkah aneh-aneh, padahal dia ngga bisa liat
hantu-hantuan. Yaa kita doakan saja supaya errornya cepet sembuh. Aamiin)
(BOY MASUK STAGE. SOUND EFFECT CINTA GILA - DEWA 19)
(BOY TEBAR PESONA, POSE COOL)

(Narator : Ini Boy, siswa yang terkenal paling keren di SMA Elit. Tampan, mapan,
anak ketua yayasan, dan dia artis papan..penggilesan. Oke sip. Dia artis ibukota,
pemeran utama sinetron terkenal, yang ceritanya tentang anak geng motor itu, iya
iya betul, Anak Kampungan. Pacar? Sayangnya dia udah punya pacar.
Namanyaa.... )

(RAISA DAN ISYANA TIBA-TIBA DATANG MEMOTONG UCAPAN NARATOR)


Raisa & Isyana : Mas Booooyyy!
Raisa : Yaaampuunn Raisa kangeeennnnn
Isyana : Isyana lebih kangenn!
Boy : Sumpah! Sumpah ini bukan pacar gue!
(BOY PANIK DAN MENGHINDARI RAISA DAN ISYANA)
(BOY DUDUK DI KURSINYA, SEMENTARA RAISA DAN ISYANA TERUS
MENGIKUTI BOY. BOY RISIH)

(Narator : Iyaa, mereka itu Raisa dan Isyana. Oke, gue paham, Raisa dan Isyana
yang satu ini mungkin ngga sesuai ekspektasi lu lu pada. Tapi tunggu dulu, mereka
juga bisa nyanyi kok. Ayo coba Raisa dan Isyana tunjukkan suara emas kalian!)

(RAISA DAN ISYANA NYANYI, TAPI SUARA MEREKA SUMBANG)


Raisa : Selamanya kita akan bersama, melewati segalanya, yang takkan pisahkan
kita berduaa..
Isyana : Tak bisaa kuu teruskaaann.. Dunia kitaaa bebedaa....
Teman-teman : Stop! Stoooopp! Haduuhh...
(RAISA DAN ISYANA BERHENTI MENYANYI)
(Narator : Oke oke, sorry, kali ini emang realita ngga seindah ekspektasi. Dan gue
saranin, abis ini mending buru-buru ke THT ya..)

(MAYANG MASUK STAGE SAMBIL URING-URINGAN MENATAP HP-


NYA*SOUND EFFECT .... )
Mayang : Yaampun fix ini ble’e banget. Fix kacau ini kacau. Haduduhh kacau fix
kacau!
Selfie : Mami Mayang apaan sih pagi-pagi bikin ribut?
Mayang : Fix ini kacau! Lapak gue yang di KaliJomblo mau digusur say! Padahal gue
punya banyak barang baru, masih mulus-mulus bangeeeet. Masih fresh,
kinclong. Murah lagi, cuma 1jutaan. Nih liat nih
(MAYANG MENUNJUKKAN HP KE TEMAN-TEMANNYA, YANG DISAMBUT
DENGAN TAMPANG MUPENG)

(Narator : Yang ini Mayang. Biasa dipanggil Mami karena jiwa emak-emaknya.
Punya bisnis di KaliJomblo. Tenang tenang.. Ini bukan bisnis haram. Barang
yang mulus-mulus tadi itu handphone. Iya, dia itu distributor handphone kw
super. Kualitasnya beeuuhhh sekali jatoh rusak.)

(JESSICA DAN MURNI MASUK STAGE BERIRINGAN, MURNI DI DEPAN,


JESSICA DI BELAKANG. SOUND EFFECT HORROR)

(Narator : Yang depan namanya Murni Solihun, putri pengusaha kaya bisnis
makanan cepat saji merk CilokMania. Kalo yang belakang, Jessica Kumaha
Mongso, pengusaha muda di bidang farmasi, obat-obatan. Mereka berdua sudah
bersahabat sejak dulu waktu SD di Zimbabwe)

(JESSICA DAN MURNI DUDUK)


Murni : Aus ih, minum ah...
(MURNI BELUM SEMPAT MINUM, TELEPONNYA BERDERING. MURNI
MENGANGKATNYA SAMBIL AGAK MENYINGKIR)
(SEMENTARA ITU, JESSICA TAMPAK MENGELUARKAN SESUATU LALU
DENGAN TAMPANG LICIK MENARUH SESUATU ITU DI MINUMAN MURNI)
(SETELAH SELESAI MENGANGKAT TELEPON, MURNI MINUM)
Beberapa saat kemudian....
Murni : Aaw! Aduh! Perutku... Aww.. Aaaaw.... (Murni kesakitan lalu keluar kelas)
(JESSICA PASANG TAMPANG LICIK. SEMUA MATA TEMAN-TEMAN
MENATAPNYA NGERI, MARAH, DAN CURIGA)
Tak lama, Murni kembali, namun dengan raut wajah ceria. Semua bingung kecuali
Jessica
Teman2 : Murni, lu ngga meninggal??
Murni : meninggal??
Teman : Kan tadi Jessica naroh sesuatu di minuman lu. Itu racun kan??
Jessica : Hehh! Sembarangan! Ini bukan racun, ini Sianita. Sianita, obat pelancar
BAB. BAB lancar, perut ngga melar.
Murni : Yaampun, lu tau aja gue udah ngga BAB 3 hari. Maacih sista...
Jessica : Macama sistaaa... Ayo ayo yang lainnya kalo mau beli silakan. Goceng tiga
goceng tiga. Boleh kaka silakaann....
Murni : Ehh... Perut udah lega, gue jadi laper nih. Sarapan ah..
(MURNI MEMBUKA KOTAK MAKAN)
Jessica : Waooww apaan tuh?
Murni : Ini terong bumbu sambalado
Jessica : Bumbu apaan?
Murni : Sambalado
(SOUND EFFECT SAMBALADO-AYU TING TING. PARA PEMAIN PENDUKUNG
MASUK STAGE DAN BERJOGET DENGAN PARA PEMAIN)
(BU HAYATI MASUK STAGE)

(Narator : Ini Bu Hayati, guru sastra Indonesia. Wanita yang puitis, berwajah
manis, kulit eksotis, kurang eksis, dan gampang nangis)

(ANAK-ANAK BERSIAP DI TEMPAT DUDUKNYA MASING-MASING)


Bu Hayati : Assalamualaikum wr wb. Selamat pagi anak-anak
Siswa : pagi...
Bu Hayati : Wahai putra putri penerus bangsa, seperti yang ibu katakan minggu lalu,
hari ini kita ulangan. Siapkan alat tulis kalian ya
(BU HAYATI MEMBAGIKAN SOAL)
Bu Hayati : Silakan dikerjakan dengan segenap kemampuan, kejujuran hati, dan
semangat membara. Waktunya hingga bel istirahat berdering bergema
membahana ya..
(SISWA SISWI MULAI MENGERJAKAN SOAL)
Tak lama, Boy tampak mau meninggalkan kelas
Bu Hayati : Boy, kamu sudah selesai berjuang nak?
Boy : Belum, saya ngga ngerjain
Bu Hayati : Lalu kamu mau kemana? Kamu menyerah sebelum berperang?
Boy : Saya malas bu, saya juga mau hafalin naskah buat syuting nanti siang
Bu Hayati : Tapi kan jam pelajaran saya belum selesai. Kamu menyepelekan sekolah
nak?
Boy : Saya punya tampang (pose) saya punya uang (mengeluarkan gepokan uang
lalu melemparnya) dan masa depan saya (memakai kacamata hitam)
cerahnya menyilaukan bu. Apa lagi yang saya cari di sini. Saya sudah punya
semua.
(BOY MENINGGALKAN KELAS)
Bu Hayati : Remuk redam hati ibu nak...
(BU HAYATI HANYA BISA MENGELUS DADA MENYAKSIKAN SISWANYA
SEPERTI ITU. BELIAU MELANJUTKAN MENGAWASI ULANGAN)
Tak lama, Selfie mengeluarkan contekan secara terang-terangan
Bu Hayati : Selfie, kamu mencontek?
Selfie : Iya bu, emang kenapa?
Bu Hayati : Kenapa kamu mencontek? Dimana arti dari kejujuran nak?
Selfie : Bu, jaman sekarang, hasil dan nilai itu lebih dihargai daripada kejujuran.
Udah ah bu saya lagi males ngerjain ulangannya. Saya keluar aja ya bu,
permisi
(SELFIE KELUAR KELAS)
Bu Hayati : Tersayat sudah hati ini nak...
(BU HAYATI HANYA BISA PRIHATIN)
Tak lama kemudian
Jessica : Bu, ijin dong
Bu Hayati : Kemana?
Murni : Ke kantiiinn
Jessica : Kita lebay
Murni : Lemes bray...
(JESSICA DAN MURNI KELUAR KELAS)
Beberapa saat kemudian, Mayang hendak keluar kelas dengan terburu-buru sambil panik
uring-uringan menatap hp
Bu Hayati : Mayang, kamu mau kemana?
Mayang : Lapak saya di KaliJomblo beneran digusur fix ini kacau! Haduh fix ble’e
banget ini kacau! Fix kacau!! Bye!!
(BU HAYATI CUMA BISA TERDIAM SEDIH MENATAP SISWA SISWINYA
MENINGGALKAN KELAS)
Tak lama Isyana dan Raisa bangkit dari tempat duduknya.
Raisa : Bu,kita ijin Bu
Isyana : Kebelet nih..
Bu Hayati : Kamu kebelet apa nak?
Raisa & Isyana : Kebelet shoppiiiiiing...
Raisa : Ulalaa ada diskon 90% di matahariiii..
Isyana : Kita mau ke sana takut kehabisan. Daahh ibuuuu...
(RAISA DAN ISYANA MENINGGALKAN KELAS)
Hanya tersisa MissTis. Tak lama, dia juga hendak meninggalkan kelas.
Bu Hayati : Nak, kamu mau kemana?
MissTis : Ada energi negatif dari arah luar yang menarik saya bu. Saya harus ke sana
(berlari keluar)
Bu Hayati : Naakk naaaakk tungguu.... (berusaha mencegah tapi percuma)
Bu Hayati tinggal seorang diri di kelas padahal jam pelajarannya belim usai. Bu Hayati
hanya bisa meratapi kesedihan sambil menangis. (sound effect sedih)
(TIBA-TIBA PAK ALAYANDO MELINTAS. SOUND EFFECT PARADISE - TMAX
(OST. BOYS BEFORE FLOWERS))

(Narator : Yang ini Pak Alay, guru fisika.Jenius meski kadang jayus. Bijak meski
kadang somplak. Masih jomblo loh. Prinsip beliau, jomblo itu cool, coolang
perhatian. Beliau juga anggota dari LGBT, Lelaki Ganteng Bujang Tua)

Pak Alay menghampiri Bu Hayati


Pak Alay : Bu, ibu nangis?
Bu Hayati : Ngga..
Pak Alay : Nangis
Bu Hayati : Ngga.. Emang kedengeran?
Pak Alay : Ya kedengeran laahh suara tangisan ibu tuh kekuatannya memcapai 180
desibel.
Bu Hayati : Bapak pikir saya paus biru apah.. Huhuhuhu...
Pak Alay : Jangan nangis atuh ibu.. Kumaha ieu?? Haduuhh.. Nang ning ning nang
ning nung...
(BU HAYATI AKHIRNYA BERHENTI MENANGIS)
Pak Alay : Ibu kenapa sih nangis begitu bu? Ini murid-murid pada kemana??
Bu Hayati : Itu dia yang bikin saya sedih pak, mereka semua meninggalkan kelas
padahal pelajaran belum selesai. Mereka ngga bisa menghargai saya pak.
Tidakkah kau lihat betapa hati ini terluka? Aku tuh ngga bisa diginiin..
Pak Alay : Sabar bu.. Sebagai guru, kita harus sabar.
Bu Hayati : Selama ini saya sudah berusaha sabar. Tapi ini sudah kelewat batas. Hayati
lelaahh abaaaaang.. Saya mau pindah saja pak..
Pak Alay : Jangan pindah bu, kalau kita berjauhan, gaya tarik menarik antara hati kita
akan melemah
Bu Hayati : Ah bapak, gembel aja ih..
(BU INCESS MASUK STAGE SAMBIL PAMER TAS,CINCIN, DAN JAM TANGAN.
SOUND EFFECT SESUATU-SYAHRINI)

(Narator : Ini Bu Incess. Guru IPS, Ilmu Pengetahuan Sosialita. Beliau


senantiasa memperhatikan tiap jengkal penampilannya dari ujung kepala hingga
ujung kaki dan selalu menggunakan barang-barang branded original yang
tentunya mahal. Catet! Seperti yang saat ini beliau pakai, kacamatanya....20jt,
tasnya......500jt, cincinnya....300jt, jam tangannya....2milyar, dan itu kunci yang
dibawa-bawa, iya iya yang itu tuh, itu kunci jet pribadinya. Luarr binasahh...)

(BU INCESS MENGHAMPIRI BU HAYATI DAN PAK ALAY)


Bu Incess : Ciaobellaahh... Aduuhh ini dua insan sedang apa di sini hayoo?
Pak Alay : Ini Bu Hayati sedang curhat mengenai murid-murid yang selalu berlaku
semaunya Bu.
Bu Incess : Oohh ternyatah sedang curhat manja pemirsah
Bu Hayati : Iya bu, saya sudah tidak kuat mengajar di sini, saya mau pindah saja. Sudah
terlalu sakit hati ini merasakan semuanya, sudah terlalu lelah diri ini
menanggung beban penderitaan.
Bu Incess : Jangan begitu Bu. Dalam hidup memang banyak rintangan, kalo banyak
rantangan itu namanya katering. Ibu harus kuat atuh.. Kita kudu setroooong!
Bu Hayati : Tidak bu. Kesabaran saya telah sampai pada batasnya. Hati saya bagaikan
gelas yang sudah pecah, walau bagaimanapun, tidak akan kembali seperti
semula. Maaf Bu, Pak, saya permisi.
(BU HAYATI MENINGGALKAN BU INCESS DAN PAK ALAY. PAK ALAY
TAMPAK SEDIH DAN INGIN MENAHAN BU HAYATI TAPI TAK KUASA)
Bu Incess : Pak Alay, kok kayaknya perhatian banget sama Bu Hayati. Hayooo ngaku
ada apa??
Pak Alay : Ngga ada apa-apa kok
(SOUND EFFECT LAGU GALAU-AL GHAZALI)
Bu Incess : Jadi, seperti ituh... Tembak aja atuhh...
(PAK ALAY TAMPAK BERPIKIR LALU MENINGGALKAN BU INCESS)
Tiba-tiba bel pergantian jam pelajaran berbunyi.
Bu Incess : Oohh sudah ganti jam pelajaran yah (sambil pamer jam mahal)
Lalu tak lama, murid-murid berdatangan.
Bu Incess : Ciaobellaahhh anak-anakku tersayaaaang.. Yaa ampuunn rajin-rajinnya
kalian baru bel langsung masuk kelas. Udah semangat ya mau ikut pelajaran
ibu?
Selfie : Ibu, jangan ge-er deh, siapa juga yang mau ikut pelajaran ibu? Kita kesini
cuma mau ngambil tas kita tau..
Murni : Betul.. Kita udah ngga perlu pelajaran ibu, kita tuh udah sosialita bangeett..
Lebih sosialita dari ibu..
Jessica : Semua yang kita punya, lebih mahaaalll dari yang ibu punya. Kita tuh udah
lebih high class
MissTis : Level kita tuh jauuuhhh banget dari ibu
Raisa : Embeeeeeerrrr
Isyana : Bocooorrr..
(SEMUA MENGAMBIL TAS LALU KELUAR KELAS)
Semua : Daahh ibu.. muach muah mmmuaachhh...
Bu Incess : Tega kalian sama ibu.. Tegaa tegaaa tegaaaaa... (sound effect nangis)
(BU INCESS KELUAR KELAS SAMBIL MENANGIS)

(Narator : begitulah yang sering sekali terjadi di SMA Elit. Memprihatinkan)

Jam pelajaran terakhir tiba, jam pelajaran Pak Alay.


Murid-murid tampak memasuki kelas, termasuk Boy dan Mayang.
Selfie : Boy, lu ngga jadi syuting?
Boy : Syutingnya diundur besok
Jeesica : Lu mami Mayang ngga jadi ngurus lapak lu?
Mayang : Hahaha lapak gue ngga jadi digusur say.. Biasa say, gue kasih fulus itu si
petugasnya. Fix lapak gue ngga jadi digusur say.
Murni : Lu berdua tadi update katanya mau shopping. Ngga jadi?
Raisa : Ngga jadi, kita ngga kebagian.. Udah keabisan.. Kita sediihhh..
Isyana : Mas Boooyyy.. Kita sedih maas.. Kita terlukaaa... (memdekati Boy)
Boy : Minggir lu ah jauh-jauh dari gue!!
(BOY MENGHINDARI RAISA DAN ISYANA)
Boy : Guys, pada bete ngga? Males banget ngga sih jam terakhir fisika?
Jessica : Iihh bete binggo...
Murni : Betuulll, ngga penting banget dah..
Selfie : Kalaupun gue ngga ngerti rumus vektor, gue tetep bisa ngambil angle yang
bagus kok buat selfie (mulai selfie-selfie)
Mayang : Fix kita tuh masih muda say, harusnya senang-senang. Nikmatin hidup.
Ble’e banget kalo belajar mulu.
Raisa : Ayo ayoo.. kita kan lagi syediiihh..
Isyana : Kita butuh hiburah..
Boy : Gimana kalo kita dugem?
Mayang : Ble’e. Jam segini mana ada dugem. Topeng monyet iya! Fix ble’e lu
Boy : Oh iya ya. Terus kemana dong?
Selfie : Kemana kek gitu. Udah ah kita jalan dulu aja, kemananya nanti lah
gampang
Boy : Yaudah yuk ah
Murid-murid hendak keluar kelas namun berpapasan dengan Pak Alay.
Pak Alay : Kalian mau kemana? Masuk!
Murid-murid kembali ke tempat duduk dengan malas.
Mayang : Pak, saya ngga bawa buku. Saya keluar aja ya
Pak Alay : Nih saya pinjamkan punya saya. Jangan cari alasan.
Mayang : Fix... Males banget dah ah..
(MAYANG MENGAMBIL BUKU PAK ALAY DENGAN TERPAKSA)
Pak Alay : Kita lanjutkan pelajaran kemarin ya..
(SELFIE MEMASANG HEADSET)
Pak Alay : Selfie kamu tidak mau mendengarkan saya?
(SELFIE MELEPAS HEADSET)
Selfie : Ngga. Kenaoa emang?
(PAK ALAY MENGHELA NAPAS)
Selfie : Saya ngga disuruh keluar?
Pak Alay : Walaupun telinga kamu diturup, setidaknya mata kamu masih bisa
membaca buku pelajaran kan?
(SELFIE KESAL, LALU MEMASANG HEADSETNYA LAGI DAN TERPAKSA
MENGIKUTI PELAJARAN)
Murni dan Jessica menyanyi-nyanyi
Pak Alay : Heh duo racun, ini sekolah, bukan panggung konser
Murni : Ya abis kita bosen, dari dulu sekolah gini gini aja
Jessica : Isinya belajar, belajar, belajaaar terus
Pak Alay : Ya makanya sekolah yang bener, biar pinter, biar cepet lulus, jadi ngga
perlu sekolah lagi.
Jessica dan Murni terdiam.
Raisa dan Isyana mengeluarkan berbagai kosmetik dagangannya.
Pak Alay : Hey hey sekarang waktunya belajar, yang dikeluarkan buku, bukan
dagangan kosmetik kamu
Isyana : Yaa gimana ya pak, abis saya pengin beresin dagangan saya sih pak.
Berantakan gini di tas saya...
Raisa : Apa bapak mau liat-liat dulu nih. Diskon deh buat bapak
Pak Alay : Kalo mau dagang ada waktunya.. Nanti.. Setelah jam pelajaran selesai..
(RAISA DAN ISYANA BETE LALU MEMASUKKAN KEMBALI DAGANGANNYA)
(MISSTIS BANGKIT DARI TEMPAT DUDUK)
Pak Alay : Ngapain kamu?
MissTis : Ada penampakan pal di sana, saya harus keluar ngecek keadaan pak
Pak Alay : Alasan saja kamu. Duduk!
(MISSTIS DUDUK LAGI DENGAN BETE)
Baru saja Pak Alay hendak memulai pelajaran, tiba-tiba Boy bangkit dan beranjak pergi
Pak Alay : Boy, mau kemana kamu?
Boy : Jalan-jalan lah
Pak Alay : Kamu ini ya, setiap hari kerjanya bolos terus!
Boy : Ya gimana Pak, males. Sekolah itu ngga penting-penting amat buat kita.
Kita udah punya semua yang kita butuhkan
Pak Alay : Boy, jangan mentang-mentang kamu anak ketua yayasan kamu bisa
seenaknya ya! Saya tidak takut!
Boy : Oo gitu. Berarti Bapak sudah tidak takut dipecat ya?
Pak Alay : Selama saya benar, saya tidak takut.
Boy : Temen-temen, mau pada ikut ngga? Gue traktir lu semua
(MURID-MURID DENGAN SEMANGAT MENGEMASI BARANG-BARANG
MEREKA LALU HENDAK IKUT PERGI JUGA)
Pak Alay : Boy! Kalian berani melawan saya?
Murid-murid tidak peduli dan tetap melanjutkan pergi.
Pak Alay hanya bisa menahan amarah. Beliau menggebrak meja lalu keluar kelas
dengan emosi.
Keesokan harinya...
Murid-murid masuk sekolah. Mereka mendapati Pak Alay dan Bu Incess dalam
keadaan sedih.
Jessica : Ada apaan nih?
Murni : Kok pada kusyut getoh?
Mayang : Fix ini mah drama banget tampangnya
MissTis : Abis liat penampakan kali..
Raisa : Atau abis dipotong gaji..
Isyana : Atau abis patah hati..
Selfie : Ngga usah ditua-tuain gitu deh mukanya
Pak Alay : Kalian ini! Kita sedang berduka! Ini serius!
Bu Inces : Ini nyata, bukan fatamorgana, bukan rekayasa
Boy : Yaelahh apaan sih lebay banget
Pak Alay : Kalian tau, Bu Hayati yang selama ini kita kenal, ternyata adalah kepala
dinas yang baru yang sedang melakukan penyamaran untuk penilaian rahasia
di sekolah kita.
Bu Incess : Dan akibat dari sikap semena-mena kalian terhadap para guru, sekolah kita
ini mendapat nilai terburuk, dan dimasukkan ke kantong hitam!
Pak Alay : Daftar hitam ibu..
Bu Incess : Iya itu maksudnya. Pusiiiiing pala incess.
Pak Alay : Dan kalian harus tau, bahwa nama-nama kalian juga sudah masuk blacklist
sehingga akan sangat sulit sekali bisa diterima di sekolah manapun. Dan
sekolah kita terancam ditutup.
Bu Incess : Itulah yang membuat kita gundah gulana, hati merana, resah tak terkira
(SEMUA MURID TERKEJUT MENDENGAR BERITA BURUK TERSEBUT.
MEREKA TIDAK MENYANGKA BAHWA SIKAP MEREKA AKAN BERDAMPAK
FATAL SEPERTI INI)
Pak Alay : Ada 1 hal lagi yang membuat kita prihatin. Yaitu....
(TIBA-TIBA KETUA YAYASAN/AYAH BOY DIBAWA OLEH POLISI DAN
ANGGOTA KPK)
Boy : Papa... Kenapa?
Papa : Maaf nak, selama ini papa mendapatkan uang dengan cara yang tidak halal
Boy : Papa... Korupsi..?
Papa Boy hanya menggangguk lemah
Boy : Jadi..
Papa Boy : Iya, semua kemewahan yang kamu nikmati adalah hasil dari uang haram
papa nak...
Boy : Ngga mungkin! Boy tau persis, papa orang baik-baik. Iya kan pa? Papa
ngga korupsi kaann? (Boy mengguncang-guncang tubuh Papanya)
Papa Boy : Ngga nak, Papa seriuss.. Papa ditangkaapp (balik mengguncang-guncang
tubuh Boy)
Boy : Mana buktinya?
Anggota KPK : Ini buktinya, banyak aliran dana mencurigakan di rekening Pak Bejo, dan
juga laporan keuangan sekolah yang jumlahnya tidak wajar. Kami akan
bawa Pak Bejo ke kantor untuk penyelidikan lebih lanjut.
Polisi : Dan ini surat perintah penangkapannya
Boy : Bohong! Ini pasti jebakan batman!
Polisi : Beneran. Silahkan ini dicek kalo ngga percaya
Boy : Pak, ini mah surat tilang
Polisi : Ehh iya maaf salah. Yang ini nih.
Boy : Ngga mungkin! Ibu, ibu kan pengacaranya papa. Tolong lakukan sesuatu
Bu.
Pengacara : Oke oke, nak Boy tenang dulu ya. Kamu tau kan kehebatan saya?
Boy : Yaa tau sih..
Pengacara : Saya ini senior. Sudah 20 tahun jadi pengacara. Klien-klien yang saya bela
di persidangan, semuanya beuuhhh kalah..
Boy : Masya Allah ini pengacara apa pengacau sih
Pengacara : Udah pokoknya nak Boy tenang aja ya, semuanya paassti beress
(BOY TERDIAM TAK BISA BERKATA APA-APA. HATINYA HANCUR.)
Papa : Boy, maafin papa. Jaga diri kamu dan mama kamu baik-baik ya. Oiya
jangan lupa suapin adik kamu ya 3 kali sehari.
Boy : Adik? Adik yang mana? Boy kan anak tunggal
Papa : Maksud papa itu si Leonardo, cucakrowo yang bulan kemarin papa beli
(SOUND EFFECT... )
Papa Boy dibawa oleh polisi dan KPK, serta didampingi pengacaranya. Boy dan yang
lain melepas dengan perasaan sedih.
Tiba-tiba muncul Bu Hayati dengan tampang sedikit angkuh
Boy : Bu, kenapa ibu melakukan semua ini?
Bu Hayati : Saya hanya melaksanakan tugas.
Jessica : Apa sekolah ini benar-benar mau ditutup?
Bu Hayati : Yaa.. Rencananya demikian. Guru di sekolah ini dianggap telah gagal
dalam mendidik murid-muridnya.
Selfie : Kita semua beneran di-blacklist bu?
Bu Hayati : Begitu lah..
Murni : Yaahh bu.. Kita nanti sekolah dimana kalau diblacklist?
Bu Hayati : Ya itu urusan kalian.
(BU HAYATI HENDAK MENINGGALKAN SEKOLAH)
Boy : Bu! Saya rela melakukan apa saja demi mengembalikan semua seperti
seharusnya
(BU HAYATI MENOLEH)
Semua murid : Saya juga bu
Boy : Kami berjanji akan memperbaiki sikap kami
Bu Hayati : Saya tidak butuh janji kalian! Buktikan saja. Saya beri waktu 1 bulan untuk
mencoba. Gunakan waktu yang ada sebaik mungkin.
(BU HAYATI PERGI)
(MURID-MURID MENDEKATI BU INCESS DAN PAK ALAY)
Boy : Pak, Bu, maafkan kami ya..
Jessica : Kami banyak salah..
Murni : Kami sering seenaknya
Selfie : Kami sering ngga menghormati bapak, ibu...
Raisa : Saya ngga akan dagang di kelas lagi
Isyana : Kita ngga akan bolos lagi
MissTis : Kalo ada penampakan juga akan saya biarkan aja
Pak Alay : Iya nak, tenang saja, kami sudah memaafkan kalian..
(MURID-MURID MENCIUM TANGAN PARA GURU)
(SEMUA MENINGGALKAN STAGE)
(SOUND EFFECT.... )
(MURID-MURID MEMASUKI KELAS. TAK LAMA, PAK ALAY MULAI MASUK
KELAS JUGA DAN MULAI MENGAJAR)

(Narator : Sekarang murid-murid perlahan memperbaiki diri. Mereka tak lagi


bersikap semena-mena. Mereka mengikuti pelajaran dengan baik, nilai mereka
juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan)

Tiba-tiba Bu Incess, Bu Hayati, dan Papa Boy masuk ke kelas


Bu Incess : Assalamualaikum... Ciaobellaahhh semuanyaaahhh..
Murid-murid : Wa’alaikumussalam.. Ciaobellahh ibu sayaaaaang....
Bu Incess : Wahhh sekarang sudah banyak sekali perubahan yah..
Bu Hayati : Iya, sepertinya semua sudah jauh berubah ya..
Boy : Pa, kok Papa di sini?
Papa : Ya... Memang papa di sini
Boy : Kok bisa? Papa udah bebas??
Papa : Mmmm sebenarnya papa tidak pernah ditangkap
Murid-murid : Haaahhh???
Boy : Maksud papa gimana sih? Bingung..
Papa : Yaa... Sebenarnya, papa tidak pernah korupsi, tidak pernah ditangkap, dan
juga sekolah ini tidak pernah di-blacklist dan tidak pernah tercancam ditutup
Boy : Jadi semuanya rekayasa???
Papa : Ya gitu deh... Kami benar-benar minta maaf karena terpaksa melakukan hal
ini. Semua ini demi kebaikan kalian. Kami ingin kalian berubah ke arah yang
lebih baik. Kami menyayangi kalian selayaknya anak kami sendiri. Kalian
adalah penerus kami, jadi kami ingin mempersiapkan calon-calon penerus
kami dengan sebaik-baiknya.
Bu Hayati : Maaf ya anak-anak, sebenarnya ibu juga bukan kepala dinas, ibu hanya
guru biasa di sini. Kami sayaaaang sekali kepada kalian semua. Kami tidak
ingin kalian terus menerus mempunyai sikap yang tidak baik.
Bu Incess : Kami senaaaaang sekali karena kalian sekarang sudah jauh lebih baik
Pak Alay : Kami berharap, setelah kalian tau semuanya, sikap-sikap baik ini terus ada
dan jangan kembali lagi menjadi buruk
Boy : Iya pak, bu, kami mengerti sekarang
Jessica : Kami sadar selama ini kami salah
Murni : Seharusnya kami yang minta maaf kepada ibu dan bapak
Selfie : Iya.. Kami juga sangan berterima kasih karena membuat kami menyadari
kesalahan kami
Raisa : Iyah, kita janji ngga akan nakal lagi
Isyana : Ngga bolos-bolos lagi
MissTis : Dan ngga males-males lagi
(SEMUA BAHAGIA DAN BERJABAT TANGAN)
Papa : Boy, selama papa pergi, Leonardo baik-baik aja kan?
Boy : Mmm.. Anu... Sebenarnya... Leonardo... Mmm.. Leonardo kabur dari
sangkarnya pa..
Papa : Apa?? Boy... Haduuuhhh... Leoooonn....
Boy : Udah dong pa, nanti beli lagi aja... Jangan sedih dong... Papa harusnya
bahagia sekarang kita udah ngga bandel-bandel lagi
Papa : Oke oke... Kita mulai semuanya dengan lebih baik ya.. SMA Elit...
All : Nomor wahid!!!!
(DITUTUP LAGU.... )

Anda mungkin juga menyukai