Anda di halaman 1dari 3

1.

Danau Toba, Sumatera Utara

Suatu ketika seorang petani pergi memancing. Salah satu ikan tangkapannya
bisa berbicara layaknya manusia. Si ikan berkata agar si petani tidak
memakannya. Petani pun segera melepaskan ikan tersebut ke sungai.

Setelah itu, si ikan berubah menjadi wanita cantik. Ternyata ia adalah seorang
putri yang dikutuk menjadi seekor ikan. Ia sangat berterima kasih kepada si
petani dan berkenan dijadikan istrinya. Tapi dengan syarat, si petani tidak boleh
menceritakan kepada siapapun asal usulnya jika tidak ingin mengalami
malapetaka.

Petani setuju. Keduanya menikah dan dikaruniai seorang anak laki-laki. Yang
aneh, si anak memiliki sifat yang tidak biasa, di mana ia tidak pernah merasa
kenyang.

Suatu hari, si ibu meminta anaknya mengantar makanan untuk suaminya di


sawah. Dalam perjalanan, si anak malah memakan makanan ayahnya, lalu tidur
di sebuah gubuk. Sang ayah yang menunggu dengan kelaparan dan haus pun
akhirnya memutuskan pulang.
Di tengah perjalanan, ia melihat anaknya tertidur dan keadaan bekalnya habis.
Ia kesal dan memarahi anaknya dengan mengatakan bahwa ia adalah anak ikan.
Seketika itu juga anak dan istrinya menghilang.

Di tempat si anak dan istrinya meninggalkan jejak kaki, munculah air yang
membentuk sebuah telaga yang saat ini kita kenal dengan nama Danau Toba.

2. Malin Kundang, Sumatera Barat

Image: Penuliscilik.com

Sebuah keluarga hidup sangat miskin. Mereka memiliki seorang anak bernama
Malin Kundang. Saking miskinnya sang ayah merantau ke negeri seberang dan
tak kunjung pulang. Ketika beranjak dewasa Malin juga berkeinginan merantau
dengan tujuan menjadi kaya. Benar saja, ia berhasil menjadi kaya dan menikahi
wanita kaya.

Setelah beberapa waktu menikah, Malin mengajak istrinya berlayar. Kapal


mereka sampai ke kampung halaman Malin. Sang ibu yang melihat kapal
tersebut yakin bahwa anaknya ada di dalam kapal tersebut.
Ternyata dugaannya benar, ketika Malin turun dari kapal, wanita tua itu
menyambut anaknya dengan hangat. Namun, Malin malah berpura-pura tidak
mengenali ibunya. Kepada awak kapal dan istrinya, Malin mengatakan
perempuan itu pengemis.

Mendengar perkataan anaknya, ibu Malin sangat marah dan memanjatkan doa
serta mengutuknya menjadi batu. Di hari yang sama, angin juga bertiup kencang
dan badai menghancurkan kapal milik Malin.

Anda mungkin juga menyukai