Anda di halaman 1dari 2

Aksi Penolakan Perpanjangan Jabatan Kepala Desa Pengurus Cabang PMII Kediri; pada

Tanggal 12-14 Febuari

Landasan Aksi
Bahwa aksi yang dilaksanakan oleh Pengurus Cabang Kediri adalah untuk menyuarakan
penolakan menegnai usulan Perpanjangan Kepala Desa -- yang menurut sumber di Instagram
Kemendes, draft perubahannya telah mencapai 60%. Mengingat tiadanya tanda-tanda besar
penolakan berupa aksi turun jalan yang mestinya dilaksanakan oleh organisasi-organisasi
kampus, internal atau ekternal, kami melihat bahwa para pembesar negeri kita semakin berani
menampilkan ambisi kuasa dan ambisi materilnya. Kita tentu sama-sama menyaksikan bahwa
pada beberapa kali waktu Jakarta diramaikan oleh aksi para pembesar desa mengenai
perpanjangan jabatannya. Aksi dilakukan. Ramai. Semarak. Kita menyaksikan, bahwa para
pembesar di negeri kita langsung memberikan respon baik katas usulan itu. Ada respon
penolakan, namun hanya sekadar dari pakar-pakar yang tidak memiliki kekuatan politis.

Namun kita tidak dapat memungkiri pula, bahwa banyak di antara kita, masyarakat-
masyarakat kita yang sebetulnya tidak setuju akan perpanjangan masa jabatan kepala desa itu.
Di manakah banyaknya? Di komentar-komentar media social seperti Instagram, Facebook,
serta Twitter. Benar bahwa ada ribuan kepala desa yang hadir ke Jakarta, namun tidak lebih
banyak daripada ketidaksetujuan dari komentar di media sosial yang juga manusia-manusia
juga. Namun mengapa di media sosial? Kenapa tidak turun ke jalan menyampaikan gagasan
secara terbuka seperti para pembasar desa itu? Tak dapat dipungkiri ada beberapa lembaga
mahasiswa yang menyuarakan secara langsung, tapi itu tidak lebih banyak daripada yang
berdiam diri untuk ikut serta bergumam dalam ruang sunyi. Dan PMII adalah organisasi
yang mendidik kader-kadernya untuk terus merdeka, kritis, dan berani menyampaikan
kebenaran. Maka barang tentu, PMII semestinya tidak ikut serta dalam gumam-gumam lirih
tersebut, gumam-gumam bak zaman kerajaan yang penuh dengan pantangan dan tabu.

Tiga hari sedari besok, PC PMII Kediri mengajak sekalian Ketua-ketua untuk ikut serta
dalam penyuaraan ini.

Aksi pada hari Minggu dan Senin, akan dilaksanakan aksi simbolik, yang dilakukan oleh
Ketua Cabang PMII Kediri. Ia akan berdiam diri di depan gapura Pemkab, di tengah jalan,
sembari membentangkan bener dan poster berisi tulisan-tulisan. Latar belakang kenapa aksi
simbolik ini dilakukan adalah untuk memecah wacana, memperlebar wacana
ketidakmasukakalan mengenai perpanjangan ini. Bener yang dihadapkan ke arah Pemkab
berisi: “Apakah benar, perpanjangan jabatan kepala desa adalah aspirasi seluruh rakyat?”
Kemudian bener yang dibentangkan kea rah Timur dan Barat bertuliskan: “Bila bapak-ibuk
tidak sepakat dengan perpanjangan Kades, silakan lempar receh, atau kertas putih tak
terpakai, bapak, ibu, saudari dan saudara; untuk diberikan pada mereka.”

Aksi simbolik dilaksanakan dari pukul 13.00 sampai 17.30. Sahabat-sahabat pengurus
Cabang, Komisariat, Rayon, sangat diharapkan untuk ikut serta ke tempat lokasi (bila
sempat), dan mengamati dari belakang pelaku aksi, untuk turut serta mempublikasi agar pada
hari selasa keikutsertaan dalam penolakan ini lebih meluas.

Dua hari aksi simbolik ini dirasa perlu, dirasa perlu untuk memperpanjang napas penyuaraan
yang makin lama makin menghilang, entah bagi kader-kader pergerakan kita sendiri, atau
bagi masyarakat luas. Sebab berdemokrasi, artinya adalah kewajaran untuk menyampaikan
gagasan secara terbuka, lepas dan merdeka. Bukan mewajarkan gumam-gumam yang lirih,
yang jauh.

Anda mungkin juga menyukai