SKRIPSI
Oleh :
JEREMY KEANE
2150550027
LEMBAR PENGESAHAN
PROGRAM STUDI SENI MUSIK
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
INSTITUT KESENIAN JAKARTA
(Joko Widdodo, M. Sn) (Pri Ario Damar Siahaan, M.Sn, M.Si, DELF)
KATA PENGANTAR
1. Kedua orang tua saya, adik saya, dan juga keluarga besar saya,
terima kasih atas doa, dukungan, perhatian serta pengertiannya
kepada penulis selama proses perkuliahaan maupun pengerjaan
skripsi ini;
2. Bapak Zendhy Kusuma S. Sn. selaku dosen mayor dan pembimbing
karya yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikiran untuk
membimbing serta memberi saran dan motivasi kepada penulis
selama proses perkuliahan berlangsung dan juga dalam pengerjaan
skripsi ini;
3. Bapak Uus Kusnawan, M.Sn selaku dosen pembimbing penulisan
yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikiran untuk
membimbing serta memberi saran dan motivasi kepada penulis
selama pengerjaan skripsi ini;
4. Bapak Joko Widodo, M.Sn selaku kaprodi jurusan seni musik
memberikan kritik dan saran kepada penulis selama proses
perkuliahaan dan proses pengerjaan skripsi ini;
5. Pri Ario Damar Siahaan, M. Sn, DELF selaku Dekan Fakultas Seni
Pertunjukan Institut Kesenian Jakarta;
6. Untuk seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Seni Musik
Fakultas Seni Pertunjukan Institut Kesenian Jakarta yang telah
memberikan ilmu dan arahan kepada penulis selama proses
perkuliahaan;
7. Untuk seluruh staf akademik Fakultas Seni Pertunjukan Institut
Kesenian Jakarta yang telah banyak membantu penulis dalam
proses kuliah;
8. Teman-teman Program Seni Musik Angkatan 2016 yang telah
memberikan waktu, dukungan, doa dan bantuan kepada penulis
dari awal perkuliahaan sampai saat ini;
9. Kepada semua pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu
penulis selama proses perkuliahaan dan pengerjaan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu persatu.
ABSTRAK
dari band punk bernama Green Day terhadap musik punk di Amerika pada
tahun 90an. Green Day merupakan salah satu band punk rock asal
Amerika yang sudah mendunia dan dikenal oleh banyak kalangan. Penulis
beranggapan bahwa Green Day memiliki gaya musik yang unik dan khas
Amerika pada era 90an. Maka dari itu penulis ingin meneliti dampak dan
pengaruh apa saja yang sudah dilakukan oleh Green Day terhadap musik
Dengan adanya Tre, Green Day menjadi semakin rapih dan tight
dalam bermain. Tre seperti elemen yang selama ini dicari-cari oleh
Green Day. Tre dapat sangat cepat berbaur dengan kedua personil
lainnya karena dia memiliki pribadi yang menyenangkan dan heboh,
sekaligus dia juga suka merokok ganja seperti Billie dan Mike dan tidak
seperti John yang tidak suka dengan hal-hal seperti tersebut. Dari segi
skill Tre juga merupakan seorang musisi yang jauh lebih baik daripada
John, tetapi masalahnya adalah John masih menganggap bahwa
dirinyalah drummer Green Day yang utama meski dia sudah jarang
memiliki waktu untuk bermain dengan band sejak dia masuk kuliah.
Pada saat Green Day melakukan pertunjukkan di Petaluma
bersama Bad Religion, John dan Tre sama-sam datang kesana dan
berpikir bahwa mereka akan bermain sebagai drummer utama pada
malam itu. Ada sedikit perdebatan diantara keduanya tetapi pada
akhirnya John lah yang bermain. Meskipun begitu, pertunjukkan di
Petaluma merupakan pertunjukkan live John bersama Green Day.
John menginginkan agar band tetap berjalan dengan harus menunggu
waktu luang darinya yang sedang kuliah tetapi tidak dengan Billie dan
Mike yang tetap ingin band ini terus berjalan. Seiring berjalannya
waktu, John akhirnya merelakan posisinya diambil Tre dan mulai
bermain dengan band lain di Gilman Street dan selanjutnya pun John
berhenti bermain musik dan menjalani hidup layaknya orang-orang
kantoran pada umumnya. Meskipun sudah keluar, John masi sempat
membantu Green Day dalam merekam album kedua mereka saat dia
masih aktif di Gilman Street.
Dengan adanya Tre Cool di band, Green Day memiliki keunggulan
yang sebelumnya mereka tidak dapatkan bersama Kiffmeyer, yaitu
bahwa mereka bertiga merupakan anak-anak remaja yang sepantaran.
Green Day membawa nuansa baru kedalam Gilman Street yang belum
pernah dirasakan sebelumnya, yaitu anak-anak perempuan. Banyak
anak-anak perempuan sekolahan yang datang untuk menonton Green
Day karena ingin melihat personil-personilnya. Para personil Green
Day memiliki daya tarik tersendiri yaitu bahwa meskipun mereka punk
tetapi mereka tetap terlihat menarik dan tampan. Mereka seperti idola
baru di East Bay atau bisa dikatakan adalah The Beatles cilik.
Beberapa band lain sedikit terlihat sirik karena mereka bisa menarik
perempuan-perempuan sekolahan menjadi fans mereka.
Slappy menjadi nama EP kedua mereka setelah merilis album
39/smooth dan kali ini mereka hanya membutuhkan waktu beberapa
jam untuk menyelesaikan proses
perekamannya. Green Day merekam EP ini
pada 20 April 1990 sebagai pendukung dari
album sebelumnya. Pada 5 Juli 1990, saat
mereka sedang memiliki jeda dari turing
sepanjang musim panas, mereka merekam satu lagi EP yang diberi
nama Sweet Children yang juga direkam dalam waktu yang singkat. Ini
adalah album terakhir Green Day bersama John Kiffmeyer yang
sesudah itu lebih memfokuskan diri untuk kuliah.
Pada Mei 1991, Green Day mulai melakukan
rekaman untuk album kedua mereka yang diberi
judul Kerplunk. Pada album ini musik, lirik, serta
sound yang dihasilkan Green Day menjadi lebih
matang dan semakin kuat dengan adanya Tre
Cool sebagai drummer. Green Day berhasil
memadukan punk rock yang dibalut dengan
nuansa pop yang dimilki Billie Joe dalam
menulis lagu. Kerplunk masuk ke tempat-tempat
penjualan album pada Januari 1992 dan ajaibnya penjualan pada hari
pertama mereka sudah mencapai 10.000 kopi yang merupakan
sebuah pencapaian luar biasa untuk band indie sekelas Green Day
pada saat itu. Lagu-lagu seperti welcome to paradise dan 2000 light
years away terbukti menjadi hits dikalangan anak-anak punk di East
Bay dan sekitarnya pada saat itu. Nama Green Day mulai terdengar di
kota-kota diluar East Bay dan mereka mulai diundang oleh berbagai
radio untuk mempromosikan album baru mereka.
Kesuksesan ini dipengaruhi oleh musik Grunge yang sedang
terkenal pada saat album ini dirilis. Nirvana yang merupakan sebuah
band gunge asal Seattle merilis album kedua mereka yang berjudul
Nevermind. Album ini sangatlah meledak dipasaran dan
mempengaruhi industri musik pada saat itu. Para anak muda
sangatlah menyukai album ini dan musik Grunge jadi patokan musik
anak muda pada tahun itu. Kemunculan Kerplunk dengan nuansa
terang pada musik-musiknya membawa suasana segar sebagai musik
alternatif dari musik Grunge yang berwarna gelap.
Pada bulan-bulan selanjutnya, Green Day mulai bermain di tempat-
tempat pertunjukkan yang berkelas, seperti Whiskey a go go di Los
Angeles dan Slim’s di San Fransisco. Green Day seperti sudah mulai
menemukan jalan yang sudah mereka bangun dengan susah payah
selama ini. Dengan pembayaran royalti yang ada, Billie dan Mike
membeli kendaraan turing baru yaitu sebuah bookmobile. Bookmobile
ini dimodifikasi sedemikian rupa agar dapat diberikan tempat tidur dan
tempat menaruh barang-barang band. Mereka menggunakan mobil
tersebut untuk melakukan turing ke kota- kota dan terkadang ada ayah
Tre yang ikut membabntu dalam memberikan arahan jalan. Mereka
terkadang harus tinggal menginap di rumah fans mereka beberapa hari
sebelum berangkat ke tempat berikutnya. Dengan segala perjuangan
yang ada, para personil memiliki ikatan yang sama karena mereka
mengalami hal-hal yang baru dan tak terduga bersama selama mereka
melakukan turing selama tiga bulan dari satu kota ke kota lain.
Sepulangnya mereka dari tur yang membawa mereka sampai ke
eropa, Green Day memiliki peningkatan fans yang signifikan. Pada
pertunjukkan-pertunjukkan selanjutnya, Green Day memiliki ratusan
penonton yang menunggu mereka tampil dan semua orang yang
mengenal mereka kaget bahwa mereka bisa sesukses ini. Green Day
tidak pernah puas, mereka selalu ingin berada di level selanjutnya dan
terus berkembang sampai pada akhirnya mereka ditawari kontrak oleh
major label.
Setahun berselang, tepatnya pada tahun 1993 merupakan tahun
yang signifikan bagi karir Green Day. Beredar rumor bahwa mereka
dilirik oleh major label dan ini sangat mengkhawatirkan Livermore dan
kawan-kawan Green Day lainnya karena mereka tidak yakin bahwa
Green Day akan sukses bersama major label dan bisa saja mereka
eksploitasi. Billie, Mike, dan Tre tetap sepakat bahwa mereka tetap
akan mengambil tawaran major label tersebut karena memang inilah
yang mereka inginkan dan mereka sangat yakin dengan diri mereka.
Billie mengatakan bahwa ini merupakan tiket satu jalan dan
merupakan sebuah taruhan untuk hidupnya karena jika mereka gagal,
mereka tidak akan diterima lagi di Gilman Street.
Perlu diketahui bahwa punk merupakan
gerakan anti mainstream maka dari itu mereka
membenci apapun yang berbau mainstream
termasuk major label. Dengan kesepakatan
yang terjalin antara Green Day dan major label
maka mereka bisa dibilang menjual diri mereka
kepada mainstream. Green Day memainkan pertunjukkan terakhir
mereka pada 24 September 1993 dan setelah itu mereka tidak pernah
diundang kembali ke Gilman Street karena mereka sudah berada
dalam naungan Warner Brother Records .
Green Day menandatangani kontrak dengan Warner Brother
Records pada 24 Agustus 1993 setelah berdiskusi dengan banyak
major label yang sangat ingin bekerja sama dengan mereka. Pada
waktu itu Waner Brothers dikenal sebagai rumah produksi rekaman
yang ramah kepada artis-artisnya. Anak perusahaan mereka yang
bernama Reprise Records merupakan rumah produksi rekaman yang
nantinya akan bekerja sama dengan Green Day dalam membuat
album mereka berikutnya. Pada tahun 1993, beberapa artis dalam
naungan Warner Brothers Records sedang mengalami form yang
kurang bagus, maka dari itu mereka sangatlah beruntung bisa
mendapat tanda tangan dari Green Day yang memiliki potensi sebagai
artis pendatang baru yang akan meledak dipasaran.
Rob Cavallo, seorang produser musik yang masih pemula bekerja
di Warner Brothers Records. Ayah rob merupakan seorang manager
Prince di era purple rain dan dia memiliki banyak channel
untuk menjadi musisi terkenal. Meskipun begitu dia lebih
memilih menjadi produser dibandingkan sebagai
perfomer dan akhirnya diapun melamar di Warner
Brothers Records. Rob mulai bekerja pada tahun 1987,
dan selama enam tahun bekerja dia belum benar-benar
memproduksikan musik yang berkelas dan sukses
sampai dia mendengar demo dari Green Day yang
berjudul “basket case” dan “Longview”. Awalnya demo ini diberikan
kepada Katznelson yang juga merupakan seorang produser musik di
Warner, tetapi dia tidak tertarik dan kurang menikmati musik mereka
serta suara Billie Joe. Rob akhrinya setuju untuk memproduseri album
mereka yang bermula dari single mereka yang berjudul “Longview” dan
menjadi debut single pertama mereka bersama Reprise Records.
Beberapa minggu setelah Green Day menekan kontrak dengan
Warner, kabar mulai tersebar ke sekitar East Bay dan sampai ke
Gilman Street. Bagi klub tersebut Green Day sudah menjadi band yang
menjual diri mereka menjadi mainstream dan mereka dilarang untuk
tampil lagi di Gilman Street bahkan untuk menontonpun sudah tidak
diperbolehkan. Green Day dilarang total dan sekarang mereka seakan-
akan dianggap musuh oleh kawan-kawannya di Gilman Street. Billie,
Mike, dan Tre sudah mengetahui konsekuensi ini dan mereka tetap
tidak peduli karena mereka yakin dengan diri mereka sendiri.
Green Day mendapat tekanan beberap saat sebelum mereka
memulai proses rekaman, dan pada saat itu mereka dikucilkan oleh
lingkungan pertemana mereka khususnya oleh teman-teman yang ada
di klub 924 Gilman Street. Para anggota klub merasa bahwa Green
Day telah melanggar kode etik punk yang seharus menolak hal-hal
yang berbau mainstream termasuk major label, membuat banyak uang
lewat major label, dan juga masuk MTV, maka dari itu mereka disebut
menjual diri oleh kebanyakan fans punk yang fanatik. Meskipun begitu,
Billie Joe tidak peduli dan hanya memfokuskan diri dia dalam menulis
lagu-lagu yang dapat merepresentasikan diri mereka secara jujur
kedalam album ketiga mereka ini. Pada saat itu, beberapa band punk
yang masuk ke major label mengalami kegagalan dan maka dari itu
kesempatan ini merupakan pertaruhan bagi karir band ini dan
sekaligus merupakan ajang pembuktian diri bahwa mereka bisa
berhasil di industri musik mainstream meski mereka bergenre punk.
Green Day memulai rekaman
mereka pada september 1993 dan
berlangsung selama tiga minggu.
Rob beroperasi sebagai produser
mereka dan Jerry Fin sebagai
mixer. Materi-materi lagu sudah
ditulis sebelumnya dan hanya perlu dimainkan saja sehingga tidak
butuh waktu lama untuk merekamnya. Billie Joe menginginkan sound
yang kering pada album ini seperti sound yang ada pada album Sex’s
Pistols dan album pertama Black Sabbath. Hasil mixing yang pertama
kurang disukai oleh Green Day dan juga Rob jadi album ini dimixing
ulang di Fantasy Studios, Berkeley, California.
Album ini dibuka dengan solo drum pada awal lagu yang berjudul
“Burnout” yang dimainkan oleh Tre Cool. Lalu dilanjutkan dengan track
kedua yang berjudul “Having a Blast” yang menceritakan tentang
seseorang yang ingin bunuh diri dengan bom di badannya dan hal ini
terkadang terjadi di kalangan remaja pada tahun 1990an. Track ketiga
dan keempat dibuat menjadi medley meski ditulis dengan judul yang
terpisah, yakni “Chump” dan “Longview” yang merupakan lead single
dari Album dookie. Pada lagu “Longview” terdapat bass line Mike Dirnt
pada awal lagu bersamaan dengan drum roll dari Tre Cool. Bass line
ini sangatlah ikonik dan menjadi ciri khas dari lead single ini. Mike
mendapatkan bass line ini saat sedang menghisap ganja bersama
Billie Joe dan Tre cool di rumah Billie lalu Mike mengambil bass dan
memainkan beberapa bass line dan menunjukkannya kepada Billie.
Saat Mike sadar, dia hanya ingat sebagian dari apa yang ia mainkan
dan jadilah bass line seperti yang terdengar di lagu “longview”.
Track kelima merupakan lagu yang sudah pernah muncul di album
sebelumnya, yaitu “Welcome to Paradise” tetapi karena Billie sangat
menyukai lagu ini maka mereka sepakat untuk merekam ulang lagu
tersebut dan menjadikannya single ketiga setelah “Basket Case” pada
track ketujuh. Lagu ini menceritakan tentang perjalanan dan
pengalaman Billie dan Mike saat dahulu mereka sering turing dan
menginap di rumah fans ataupun berkumpul bersama komunitas punk
dimana menurut kebanyakan orang pada umumnya komunitas
tersebut merupakan komunitas yang merusak pergaulan. Berikutnya
merupakan lagu yang berjudul “Pulling Teeth” yang menceritakan
tentang kisah cinta Mike dengan mantannya yang bertengkar secara
perang bantal. “Basket Case” menjadi track ketujuh dalam album
Dookie dan lagu ini merupakan single kedua Green Day dari album ini.
Lagu ini menceritakan tentang penyakit panik yang diderita oleh Billie
Joe dan keluh kesahnya saat serangan panik tersebut datang. Lagu ini
menjadi lagu yang paling hits dari Dookie dan membawa Green Day
masuk nominasi MTV karena ketenarannya. Sampai sekarangpun
Basket Case masih merupakan salah satu lagu andalan Green Day
yang paling dikenal orang banyak.
Berikutnya merupakan “She” yang juga menjadi single album
Dookie yang paling terakhir dan merupakan salah satu yang terkenal
dikalangan penggemar Green Day. Lagu ini menceritakan tentang
kekasih Billie yang meninggalkannya karena harus bertugas dan pergi
jauh. Track ke sembilan berjudul “Sassafras Roots” dan dilanjutkan
dengan “When I Come Around” yang menjadi single keempat dari
album Dookie dan merupakan salah satu single yang paling sering
diputar di stasiun radio bersama dengan Longview dan Basket Case.
Lagu tersebut menceritakan tentang rasa kangen Billie kepada
pacarnya yaitu Adrienne yang saat itu tinggal jauh dari East Bay. Lagu
selanjutnya adalah “Coming Clean” yang menjadi track kesebelas dan
“Emenius Sleepus” sebagai track keduabelas.
Track ketigabelas merupakan lagu bergaya country punk yang
berjudul “In the End” dan kemudian dilanjutkan dengan “F.O.D” yang
diawali dengan nyanyian Billie menggunakan gitar akustik sampai
pertengahan lagu ada hentakan drum Tre dan lagu ini menjadi ramai
ditambah dengan munculnya sound distorsi dari gitar “blue” milik Billie
Joe. Pada bagian penutup album, terdapat satu lagu terakhir yang unik
dari Tre Cool sebagai penyanyinya. Tre menyanyikan sebuah lagu
dengan petikan gitar akustik dan terdengar bahwa dia menyanyikan
lagu tersebut dengan menahan tawa karena memang lagu ini adalah
lagu yang tidak terlalu serius dan merupakan candaan yang khas ala
Tre Cool. Lagu ini berjudul “All by Myself” dan merupakan lagu
penutup album Dookie yang fantastis ini.
Green Day
menjadi sangat
terkenal pada
tahun 1994 dan
mulai bermain
diberbagai
tempat
pertunjukkan
yang besar.
Mereka juga diundang ke acara tv seperti MTV, David Letterman, dan
Conan O’ Brien. Mereka juga memainkan beberapa pertunjukkan yang
menjadi salah satu pertunjukkan ikonik mereka sampai saat ini yaitu
saat mereka bermain di Lolapalloza dan di Woodstock 1994 dimana
mereka harus perang lumpur dengan fans yang saat itu mulai
melempari mereka dengan lumpur yang bercampur tanah basah akibat
hujan yang menguyur area outdoor tempat mereka bermain.
Dookie menjadi hits baru pada tahun 1994 dan mendapat respon
yang sangat baik dan antusias dari berbagai komentator musik serta
majalah-majalah musik yang ada. Banyak yang mengatakan bahwa
album ini membawa nuansa baru dalam musik punk rock dengan
adanya melodi-melodi pop khas ala Billie Joe yang terinspirasi dari the
Beatles dan humor-humor kotor yang disisipkan dalam lirik-lirik lagu
mereka. Dookie dan Green Day menjadi salah satu tombak
kembalinya musik punk rock kedalam industri musik Amerika pada
saat itu dengan gaya musik punk yang khas mereka membawa nuansa
baru kepada musik punk rock yang dahulu terkesan keras, cenderung
tentang pemberontakkan, dan gaya para pemain-pemainnya yang
menakutkan dengan pakaian serba hitam dan juga perhiasan-
perhiasan seperti anting dan tindikan menjadi musik yang lazim
didengar oleh berbagai kalangan terutam anak-anak sekolah serta
remaja-remaja yang cenderung mengisahkan tentang percintaan dan
juga kebiasaan yang sering dilakukan anak muda dengan melodi-
melodi pop yang mudah didengarkan. Mereka juga mengubah
perindustrian musik Amerika pada tahun 1990an dengan
bermunculannya band-band punk baru setelah Green Day yang juga
merasakan kesuksesan maupun kegagalan setelah mengikuti jejak
mereka.
Setelah kesuksesan dengan Dookie dan nama mereka terkenal
diberbagai kota di Amerika Serikat bahkan sampai ke Eropa dan juga
asia, Green Day secara konsisten mengembangkan dan menjaga karir
bermusik mereka agar bisa tetap eksis di industri musik Amerika
sampai sekarang. Insomniac dan Nimrod menjadi dua album
berikutnya yang Green Day hasilkan di dekade 90an dengan beberapa
eksperimen yang dilakukan oleh band, khususnya pad album nimrod
yang memiliki lagu ballad dan juga lagu ska. Lagu ballad yang
dimaksud berjudul “Good Riddance (time of yourlife)” yang menjadi hits
dikalangan anak-anak remaja pada tahun 1997 saat itu. Lagu yang
becerita tentang perpisahan tersebut menjadi salah satu
lagu yang sering dibawakan pada saat acara perpisahan
sekolah. Lagu ini juga menjadi salah satu pendobrak di
dalam sejarah musik punk karena belum pernah ada band
punk yang memebuat lagu akustik ballad dan bahkan
sampai menjadikannya single dari album. Secara
mengejutkan banyak orang yang suka dengan lagu ini dan lagu ini pun
menjadi hits pada kala itu.
Tahun 2000 menjadi tahun yang kurang
menguntungkan bagi Green Day karena
penjualan album baru mereka yaitu
“Warning” tidak sefantastis
album-album sebelumnya.
Meskipun begitu, Green Day
dipuji oleh berbagai komentator dan pengamat musik
karena kedewasaan Billie Joe dalam menulis lagu sudah
terlihat dan gaya musik yang berbeda dari album-album
sebelumnya dengan banyaknya penggunaan gitar akustik
pada lagu-lagu mereka tetapi tetap memiliki gaya dan ciri khas pop ala
Green Day. Pada awal-awal tahun 2000an ini, nama Green Day juga
sudah tidak sementereng dahulu dan mulai disaingi oleh banyak band
punk lainnya, khususnya Blink-182 yang namany sedang naik pada
saat itu.
Tiga tahun berselang, Green Day membuat dobrakan baru pada
musik mereka yang belum pernah mereka lakukan. Setelah
sebelumnya rekaman album “Ciggarettes and Valentine” hilang dan
mereka bingung harus berbuat apa, Rob Cavallo berkata bahwa
mereka belum sepenuhnya berbuat yang terbaik dan dari sanalah
proses pembuatan album “American Idiot” dimulai. Album ini menjadi
salah satu album Green Day yang paling fenomenal setelah Dookie
karena album ini menjadi tombak kembalinya Green Day sebagai band
punk papan atas yang merajai bebagai tangga musik selama
berminggu-minggu. Dengan konsep rock opera yang mengambil
inspirasi dari keadaan politik yang terjadi di Amerika saat itu dengan
adanya peristiwa 9/11 dan juga perang Irak, Billie Joe menulis beberpa
lagu yang berhubungan dengan hal tersebut juga lagu yang mengkritik
pemerintahan George Bush yang dinilai buruk dan dia ingin
mengutarakan suaranya untuk memprotes lewat lagu yang dia buat.
“American Idiot” menjadi nama dari lead single yang dirilis oleh Green
Day dari album yang berjudul sama.
Lagu ini menjadi lagu yang memprotes
sekaligus mengajak orang-orang untuk
membuka mata terhadap kepalsuan
media informasi yang sering dilakukan
pada saat itu . lagu ini berhasil
mengangkat nama Green Day menjadi
yang teratas disetiap tangga musik yang ada. Dengan bantuan
beberapa single berikutnya seperti “Holiday”, Boulevard of Broken
Dream”, “Jesus of Suburbia” dan “Wake Me Up When September
Ends”, album berhasil mengambil hati banyak oramg-orang Amerika
terutama para remaja-remaja yang juga merasakan hal dan
sependapat dengan Billie tentang situasi yang terjadi di Amerika saat
itu. Konsep rock opera yang membawa nuansa baru serta tema yang
kuat menjadi kunci Green Day tetap relevan dengan anak-anak muda
pada awal tahun 2000an pada saat itu.
Album selanjutnya masih memiliki konsep rock opera seperti
American idiot hanya saja dengan kisah dan karakter yang berbeda
dari album sebelumnya. “21st Century Breakdown” merupakan album
selanjutnya dari Green Day yang juga menggunakan konsep rock
opera dan berhasil menjual banyak kopian album dengan adanya
single mereka yang paling terkenal yaitu “21 Guns” yang sampai
sekarang lagunya masih sering perdengarkan di stasiun radio. Pada
2011, Green Day membuat sesuatu yang tidak biasa yaitu
mereka berencana untuk merilis tiga album sekaligus. Kali
ini mereka lepas dari konsep rock opera yang bombastis
dan ingin kembali ke gaya klasik mereka dengan
perpaduan tiga chord yang simpel. Jadilah trilogy album
dengan konsep kembali ke gaya pop punk khas Green Day
yang berjudul “UNO!”, “DOS!”, dan “TRE!”. UNO!
Mengusung gaya power pop yang dicampur dengan gaya
punk rock ala Green Day, lalu DOS! Menagambil gaya garage rock
yang ditujukan untuk berdansa dan berpesta, dan yang terakhir TRE!
Mengambil gaya pop punk khas Green Day tetapi dengan tempo yang
tidak terlalu cepat.
Pada tahun 2015, Green Day dinominasikan ke
Rock and Roll Hall of Fame dengan segala
kesuksesan yang mereka raih. Ajang ini merupakan
pertama kalinya Green Day tampil bersam setelah
sebelumnya ada keluarga member mereka yang sedang mengalami
sakit penyakit seperti Jason White yang merupakan gitaris tambahan
Green Day yang mengalami sakit kanker tonsil dan harus mengalami
operasi. Sama halnya dengan istri dari Mike Dirnt yang mengalami
kanker payudara dan harus mengalami operasi hingga kehilangan
rambutnya. Setelah para anggota keluarga member Green Day pulih
dari penyakit, mereka pun bergegas untuk melakukan rekaman
terhadap materi-materi baru uintuk album mereka yang selanjutnya.
Judul album mereka yang kedua belas adalah “Revolution Radio” dan
kali ini Green Day tidak menggunakan
konsep apapun. Dari dua belas lagu yang
disajikan di album ini, beberapa diantaranya
merupakan lagu protes terhadap
kepemimpinan Donald Trump yang banyak
ditentang oleh masyarakat Amerika pada
saat itu.
Album Green Day yang terbaru merupakan album Green Day yang
terakhir bersama Reprise Records yang berada dinaungan Warner
Brother Studios. Album ini memiliki gaya musik yang berbeda dari
album-album sebelumnya dengan beberapa eksperimen yang
dilakukan Billie terhadap sound-sound yang ada. Beberapa elemen
dan unsur musik baru ditambahkan kepada musik punk rock Green
Day pada album ini, seperti disco, glam rock, soul, dan juga garage
rock yang sudah pernah diusung pada album DOS! Sebelumnya.
Green Day tetap aktif membuat musik sampai sekarang dan masih
aktif dalam melakukan turing juga konser-konser ke berbagi kota,
negara, serta benua untuk membuat punk rock tetap hadir dan eksis
pada jaman sekarang ini.
BAB 3
3.1 Penjelasan
Pertengahan tahun 90an atau lebih tepatnya pada tahun 1994 menjadi
tahun yang sangat berdampak bagi Green Day karena pada tahun itu
nama mereka menjadi sangat terkenal dan menjadi dampak dalam
industri musik Amerika pada saat itu terutama musik punk dan juga
terhadap budaya punk di Amerika melalui album kesuksesan mereka yang
berjudul Dookie. Band ini menolak gagasan konvensional tentang apa
sebenarnya punk itu. Meski Green Day juga mendapat inspirasi dari band-
band punk tahun 70an seperti Sex Pistols, Ramones dan The Clash,
mereka tidak pernah mencoba meniru suara mereka. Sebaliknya, mereka
membuatnya sendiri. Dengan penjualan album yang fantastis dan juga
hits single yang diputar di berbagai stasiun radio serta stasiun tv baik itu
lokal maupun mancanegara, menjadikan Dookie sebagai salah satu album
favorit pada tahun 1994 dan membawa Green Day memenangkan
berbagai penghargaan. Dengan begitu Green Day berhasil membawa
genre pop punk ini dalam industri musik komersil Amerika dan membuat
genre ini menjadi mainstream di Amerika.
Pop punk sendiri merupakan
subgenre langsung dari punk
rock yang menggabungkan
melodi dan progresi akord
power pop dengan tempo punk
rock yang cepat ditambah dengan permainan drum yang keras serta
sound distorsi dari gitar elektrik yang digunakan. Direktur program
radio K-ROQ, Kevin Weatherly berkata bahwa Green Day merupakan
sebuah gerakan punk baru dan berbeda dengan band-band punk pada
tahun 80an yang kurang menggebrak industri musik Amerika tetapi
Green Day merupakan band punk yang benar-benar menulis lagu-lagu
hits besar.
Green Day mempengaruhi gaya musik punk tahun 90an dengan ciri
khas nuansa pop mereka yang berbeda dari punk tahun 80an. Musik
punk yang dihasilkan oleh Green Day memiliki gaya permainan musik
yang lebih rapih jika dibandingkan dengan musik punk tahun 80an dan
juga mereka memiliki gaya yang kontras jika dibandingkan dengan
pendahulu-pendahulunya seperti Husker Du dan Dead Kennedys.
Pada akhir tahun 70an sampai sepanjang tahun 80an, musik punk di
amerika memasuki era yang lebih keras secara gaya permainan,
sound, lirik, bahkan kostum lewat salah satu genre punk yang populer
pada saat itu yaitu hardcore punk. Definisi genre ini adalah sebuah
bentuk musik punk rock yan keras. Gaya ini merupakan gaya musik
punk yang lebih keras dan lebih cepat dari genre punk rock
sebelumnya dengan
mementingkan
kecepatan tempo dan
agresivitas permainan.
Hardcore punk
memiliki ciri khas
musik yang bertempo
sangat cepat, terkesan mentah dan urakan, dan meledak-ledak
dengan menggunakan drum dengan suara yang kencang, bass, gitar
yang memekik dan gaya vokal yang berteriak-teriak serta terkesan
marah saat bernyanyi. Volume merupakan komponen yang sangat
berdampak dalam musik bergenre hardcore punk ini. Band-band
hardcore punk cenderung bermain dengan volume yang sangat keras
dari masing-masing instrumen mereka sehingga menyebabkan banyak
kebisingan dalam permainan musik mereka. Kebanyakan lagu-lagu
yang bergenre hardcore punk ini berdurasi sangat cepat dan bahkan
sampai ada yang kurang dari dua menit saja. Lirik-lirik dari hardcore
punk ini lebih mengedepankan protes terhadap kefrustrasian dan
kekecewaan politik" dari pemuda-pemuda yang menentang
kemakmuran era 1980-an, konsumerisme, keserakahan, politik dan
otoritas presiden Ronald Reagan pada waktu itu.
Beberapa band yang berdiri dengan mengusung gaya hardcore
punk diantaranya adalah Husker Du dan Dead Kennedys. Dead
Kennedys merupakan band asal San Fransisco yang bergenre
Hardcore punk yang menjadi inspirasi Green Day dalam bermusik
terutama dalam hal penulisan lirik lagu. Dead Kennedys memiliki ciri
khas dalam penulisan lagunya berupa lirik-lirik yang menyindir
pemerintahan dan pemegang kekuasaan secara sinis serta cerita satir
masyarakat dan nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Billie Joe sendiri
terinspirasi oleh Dead Kennedys saat dia diperdengarkan oleh teman-
temannya, yaitu Matt dan Eric. Band hardcore punk berikutnya yang
menjadi inspirasi dalam
bermusik oleh Green Day
adalah Husker Du yang
merupakan band asal
Minnesota, Amerika Serikat.
Band ini memiliki gaya musik
yang mirip seperti Dead
Kennedys dengan lagu-lagu yang bertempo serta berdurasi cepat
ditambah dengan sahutan-sahutan backing vokalnya. Tetapi satu hal
yang menginspirasi Green Day dari Husker Du adalah progresi
akordnya. Billie Joe mengatakan dalam sebuah interview bahwa
progresi akord Husker Du sangat menginspirasinya dalam membuat
progresi akord pada lagu-lagu Green Day.
Meskipun kedua band tersebut merupakan band-band hardcore
punk yang menginspirasi Green Day dalam pembuatan musiknya,
tetapi ada perbedaan gaya yang kontras antara band-band punk tahun
80an dengan gaya hardcore tersebut dengan Green Day yang berhasil
sukses pada tahun 1994. Green day yang mengusung gaya pop punk
pada awal mereka terbentuk ini sebenarnya kesamaan dengan
hardcore punk yaitu dalam segi tempo lagu yang cepat, teknik power
chord gitar yang terdistorsi, serta permainan drum yang agresif, tetapi
dalam segi gaya lagu Green Day memiliki gaya pembuatan lagu yang
lebih bermelodi serta banyak menggunakan harmonisasi vokal ala the
beatles. Green Day memiliki nuansa pop yang tidak dimiliki oleh band-
band hardcore punk 80an pada umumnya dan ini dsebabkan karena
Green Day juga terinspirasi oleh band-band power pop asal Inggris
seperti the Who, teh Kinks, dan Cheap Trick. Dari segi lirik pun Green
Day merupakan band yang kontras karena mereka lebih banyak
membuat lagu-lagu yang membahas tentang cinta remaja dan hal-hal
keremajaan meski nantinya ada beberapa dari lagu mereka yang
berbau protes terhadap pemerintahan dan nilai-nilai sosial seperti pada
lagu-lagu hardcore punk seperti pada album
mereka pada tahun 2004 yaitu American Idiot.
Tetapi pada awal karir mereka sampai akhir
dekade 90an mereka lebih sering membuat
lagu-lagu yang bertemakan tentang kehidupan
remaja dan ini juga menjadi ciri khas dari genre
pop punk.
Sebagai band punk, Green Day termasuk band yang bermain rapih
dari segi sound dan permainan jika dibandingkan dengan band-band
punk lainnya apalagi yang bergenre Hardcore punk. Gaya vokal yang
diusung Green Day juga berbeda dengan tidak adanya teriakan-
teriakan amarah bersifat provokatif dan kasar yang menghiasi lagu-
lagu hardcore punk, tetapi menggunakan gaya vokal power pop dan
harmonisasi dua suara antara Billie Joe dan Mike Dirnt seperti yang
dilakukan Lennon-McCartney. Jika dibandingkan, gaya dan tone
menyanyi dari vokalis-vokalis band hardcore punk seperti Jello Biafra
lebih kasar daripada gaya menyanyi Billie Joe. Hardcore juga
cenderung menggunakan minor scale sebagai dasar dari vocal lines
dalam bernyanyi dan berbeda dari gaya pop punk yang diusung Green
Day yang lebih menggunakan major scale dalam dasar vocal linesnya.
Harmonisasi vokal dan progresi akord power pop ini memberi nuansa
pop kepada musik punk bertempo cepat dengan suara gitar yang
terdistorsi yang dimainkan oleh Green Day. Banyak lagu-lagu Green
Day yang menggunakan pencampuran harmoni dua suara seperti
pada lagu “Dry Ice” dan “Only of You” yang dirilis dalam album “1000
Hours” lalu “Sassafras Root” dan "Pulling Teeth” yang berasal dari
debut album mereka bersama Reprise Records yaitu “Dookie”. Gaya
harmoni dua suara ini juga menjadi ciri khas Green day yang terus
digunakan sampai sekarang dalam pembuatan lagu-lagu Green Day
oleh Billie Joe dan kawan-kawannya. Dari segi permainan gitar
elektrik,
Green
Day
memiliki
sound
yang
lebih
rapih
Masuknya Green Day kedalam major label juga merupakan awal dari
perubahan musik punk rock, khususnya pop punk yang merupakan
bagian dari musik underground dengan label independen menjadi musik
mainstream yang sering dirilis oleh banyak major label di Amerika.
Underground yang dimaksud berarti sebuah gerakan yang menolak untuk
berkerja dengan industri musik komersil yang mainstream. Anti
mainstream juga merupakan ideologi punk yang sudah membudaya dari
dahulu, meski mungkin band mereka terkenal diberbagai kota tetapi band-
band punk ini tetap bernaung bersama label independen dan menolak
bekerja sama dengan major label karena mereka menganut ideologi
tersebut. Itu semua berubah sejak Green Day membuat terobosan
beresiko dengan masuk kedalam label besar sampai dikucilkan oleh
komunitas punk Gilman Street yang awalnya merupakan tempat naungan
mereka bersama dengan label independen yaitu Lookout Records. Aturan
di gilman Street menyebutkan bahwa mereka tidak memperbolehkan
band-band major label untuk bermain di sana bahkan hanya untuk
sekedar menontonpun tidak diperbolehkan. Billie joe sendiri merasa tidak
menyesal untuk menandatangani kontrak dengan Warner Brothers
Records karena itu juga merupakan impian mereka sebagai musisi untuk
menjadi sukses dan lebih baik dari sebelumnya. Green Day melihat
Warner Brothers sebagai kesempatan mereka untuk
bisa sukses dan agar musik mereka dapat dikenal dan
didengar banyak orang, maka dari itu mereka
mengambi kesempatan tersebut.
Seperti yang dikatakan oleh Kevin
Weatherly, Green Dat merupakan band
punk yang benar-benar menulis lagu-lagu
hits besar dalam industri musik di Amerika,
khususnya musik punk. Jika dibandingkan
dengan band-band hardcore punk pada
tahun 80an, Green Day memanglah lebih
berdampak secara
global daripada Husker Du ataupun Dead
Kennedys. Meski “Zen Arcade” dari Husker Du
merupakan studio album yang sukses secara
komersil dan Dead Kennedys mengeluarkan empat
studio album sepanjang tahun 80an, tetapi album-
album tersebut tidak memiliki dampak yang luas
seperti “Dookie” oleh Green Day. Pesan sosio-politik yang menentang
pemerintahan dan gaya hidup materialisme dalam lirik-lirik hardcore,
ditambah dengan perilaku yang anarkis di atas panggung membuat genre
hardcore kurang mendapatkan popularitas di industri mainstream rock di
Amerika pada saat itu. Saat Dookie dirilis pada tahun 1994 hingga
sepanjang tahun 90an, album tersebut tidak hanya mengubah pandangan
orang-orang tentang musik punk rock yang bisa menjadi ceria dan
humoris tetapi juga membuka jalan bagi band-band punk lainnya untuk
membagikan musik punk dengan gaya mereka seperti the Offspring,
Rancid, NOFX, dan yang lainnya.
Rilisnya Dookie sebagai studio album pertama Green Day dengan
major label juga membawa dampak dan perubahan yang sangat
berarti dalam segi sound dan lirik dalam lagu-lagu punk rock
kedepannya. Beberapa orang mengatakan bahwa Dookie datang
diwaktu yang tepat. Disaat punk rock cenderung merupakan musik
yang keras dari segi sound yang dihasilkan dengan efek strumming
distorsi gitar yang sangat agresif, tone dan penggunaan melodi-melodi
yang terkesan suram, serta lirik-lirik yang serius tentang bunuh diri,
masalah sosial politik, serta kemarahan, Dookie datang dengan
sesuatu yang berbeda. Dookie memiliki nuansa album yang ceria,
berorientasi pop, humoris serta menceritakan tentang permasalahan
remaja seperti kebosanan, seksualitas, kegelisahan, serta hubungan
asmara remaja. Berbeda dengan album-album hardcore punk pada
tahun 80an yang lebih mengusung tema seperti sosial politik,
kemarahan, simbol protes, serta anarki.
Nuansa ceria yang dihasilkan dari melodi-melodi yang manis dan
bergaya pop dari lagu-lagu dalam album ini menjadikan Dookie sebuah
kontradiksi dari album-album punk rock sebelumnya. Salah satu
contoh lagu yang memiliki harmoni vokal bergaya power pop adalah
lagu Green Day berjudul “Pulling Teeth” yang menghadirkan duet
harmoni antara Billie Joe dengan Mike Dirnt pada vokal.
Gambar ini
merupakan
sebagian dari
partitur lagu
“Pulling Teeth”
karya Green Day
yang berada dalam
album Dookie.
Lagu ini
merupakan salah
satu contoh
penggunaan
melodi-melodi pop
pada lagu yang
dibuat oleh Green
Day. Perputaran
lagu yang banyak
menggunakan tiga
akord mayor
utama : I, IV, dan V membuat suasana lagu ini lebih
ceria, lalu ditambah dengan pengunaan melodi-melodi
pop serta tempo medium membuat lagu ini lebih santai
dan tidak agresif meski tetap mengunakan efek distorsi
pada gitar elektrik yang dipakai oleh Billie Joe.
Pencampuran antara melodi pop kedalam musik punk
serta lirik-lirik mereka yang bernuansa remaja inilah
yang membuat lagu-lagu Green Day mudah untuk
didengarkan oleh banyak orang dan mendapat
pemutaran yang banyak oleh stasiun radio serta MTV.
Dari segi lirik pun, album ini memiliki ciri khas dengan beberapa
humor toilet dan humor seksual yang disisipkan sebagai lirik di
beberapa lagu dalam album ini. Humor-humor inilah yang membuat
lagu-lagu dalam album ini terkesan “ringan” dan bercanda hingga
membawa nuansa baru setelah Dead Kennedys, Husker Du dan band
hardcore punk lainnya memberi nuansa suram, gelap,dan serius
kedalam musik punk rock. Green Day juga tidak segan memasukkan
lagu-lagu tentang percintaan yang gagal dan kebiasaan-kebiasaan
remaja pada umumnya didalam album Dookie karena Billie Joe ingin
agar album ini tidak hanya dapat merepresentasikan siapa Green Day
itu tetapi juga dapat mewakili perasaan remaja Amerika pada saat itu
seperti merasa kesepian dan bosan dirumah, tidak bisa bertemu
kekasih karena jarak tempat tinggal yang jauh dan susah untuk
berkomunikasi langsung, pacar yang kasar terhadap pasangannya,
serta rasa kegelisahan dan amarah yang kadang dirasakan oleh
remaja-remaja. Disamping ini merupakan contoh lirik tentang
percintaan remaja yang ditulis oleh Billie Joe untuk kekasihnya.
BAB 4
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Green day merupakan band asal East Bay, California yang
terbentuk pada tahun 1987 oleh vokalis sekaligus gitarisnya yang
bernama Billie Joe Armstrong dan bassisnya yang bernnama Michael
Ryan Pritchard atau biasa dipanggil Mike Dirnt. Band ini terbentuk karena
Billie Joe merasa terinspirasi dan ingin membentuk sebuah band setelah
mendengarkan berbagai band-band rock dari Inggris dan Amerika seperti
Sex Pistols, The Who, The Kinks, Generation X, The Ramones, Dead
Kennedys, dan Husker Du. Billie Joe dan Mike sama-sama memiliki
passion di bidang musik dan mereka sama-sama ingin serius menekuni
musik sebagai karir mereka. Pada awal terbentuk, band ini bernama
Sweet Children dan mulai bermain di klub punk yang bernama 924 Gilman
Street. Seiring dengan rilisnya EP pertama mereka, band ini berganti
nama menjadi Green Day dan tidak lama kemudian Tre Cool
menggantikan posisi John Kiffmayer sebagai drummer tetap band
tersebut.
Green Day merilis EP pertamanya bersama label indie yaitu
Lookout records yang berjudul “1000 Hours” yang kemudian disusul oleh
studio album pertama mereka yang berjudul “39/Smooth”. Studio album
kedua mereka yang berjudul “Kerplunk” dirilis pada tahun 1992 dan
mendapat respon positif dan menjadi album indie label yang sukses.
Kesuksesan Kerplunk membuat banyak major label tertarik memasukkan
mereka kedalam label mereka, salah satunya adalah Warner Brothers
Records yang akhirnya mendapatkan tanda tangannya. Green Day merilis
studio album ketiga mereka yang merupakan studio album pertama
mereka bersama Major label yang berjudul “Dookie” pada tahun 1994.
Dookie mendapatkan respon yang luar biasa dengan total penjualan
hingga 10 juta kopi di Amerika. Album tersebut juga membuat Green Day
memenangkan Grammy music award dengan kategori best alternative
rock album serta memasukkan Green Day kedalam berbagai nominasi
musik dalam MTV Music Awards.
Green Day tetap produktif dalam membuat musik sejak kesuksesan
Dookie sepanjang tahun 90an hingga sekarang. Green day membuat tiga
studio album lagi setelah Dookie sepanjang tahun 90an serta tujuh studio
album sepanjang tahun 2000an hingga 2020 termasuk album berjudul
“American Idiot” yang meraih kesuksesan jika tidak sama bahkan lebih
dari Dookie. Green day merilis album terbarunya yang berjudul “Father of
All...” yang dirilis pada tahun 2020 dan merupakan album terbaru Green
Day hingga tahun 2020 ini.
Green Day sudah memberi dampak dan pengaruh yang signifikan
terhadap musik punk rock di Amerika, khususnya pada era 90an. Green
Day memberikan warna baru kepada punk rock yang pada era
sebelumnya, yaitu punk rock era 80an. Tone lagu yang cenderung ceria,
bernuansa pop, ringan, serta lirik-lirik yang humoris merupakan ciri khas
Green Day yang membedakan mereka dari band-band punk lainnya yang
bergaya anarkis, provokatif, bernuansa serius, serta lirik-lirik yang berupa
protes terhadap pemerintahan pada tahun 80an. Green Day juga
membukakan jalan bagi band-band punk lainnya untuk bisa merasakan
kesuksesan yang sama dengan mereka sejak mereka bergabung dengan
Major label. Ini semua terbukti dengan kesuksesan beberapa band punk
lain seperti NOFX, The Offspring, dan Rancid. Green Day juga
menginspirasi banyak anak-anak muda untuk membentuk band punk
mereka sendiri seperti band punk Blink 182 dan Good Charlotte. Green
Day memberi dampak yang besar terhadap ketenaran punk rock di
Amerika serta dunia sejak album “Dookie” dirilis sehingga membuat
banyak kalangan, terutama anak muda yang menyukai genre musik ini.
4.2 Saran
Saran yang bisa penulis berikan :
Green day merupakan band punk rock yang cocok untuk dipelajari
dari perjalanan karinya karena mereka merupakan band yang memulai
punk rock revival pada tahun 90an serta memiliki ciri khas tersendiri yang
membedakan mereka dari band-band punk lain. Green Day juga
merupakan band yang cocok untuk dijadikan inspirasi dalam bermusik dari
segi sound, gaya permainan, serta penulisan lirik.
DAFTAR PUSTAKA