Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN

“Manajemen Tujuan Program Promosi Kesehatan”

Disusun oleh :

Kelompok 4

Dela Desmita Sari 2011212064

Diandra Aurelia B. 2011213009

Dini Nur Annisa 2011212028

Elvaricha Ambia 2011213031

Fajrul Khairi 201121003

Ilham Dzikrullah 1911210000

Dosen Pengampu:

Randy Novirsa, SKM., MKM., Ph.D

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

2023
“Angka Kunjungan Posyandu Balita di Wilayah X”

A. Latar Belakang
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan salah satu Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), yang dikelola dan diselenggarakan dari, untuk,
oleh dan bersama masyarakat (Brivian Florentis Yustanta, 2020). Posyandu bertujuan
untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar, terutama bagi ibu, bayi, dan anak balita.
Implementasi Posyandu di berbagai wilayah diharapkan mampu memenuhi fungsinya
dalam lima program utama, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi,
gizi, pencegahan dan penanggulangan diare (Dinas Kesehatan Provinsi Riau (2015),
dalam Diagama, dkk (2019)).
Posyandu dilaksanakan secara rutin setiap bulannya. Adapun kegiatan yang
dilakukan meliputi penimbangan berat badan balita, pemberian vitamin tambahan dan
kemudian hasilnya dicatat dalam buku Kartu Menuju Sehat (KMS). Hal ini bertujuan
untuk mengetahui hasil penimbangan apakah grafik pertumbuhan anak naik, turun, tetap
dan berada garis hijau tua, garis hijau muda, digaris kuning atau dibawah garis merah.
Penimbangan anak setiap bulan dapat diketahui kecenderungan perubahan status gizi dan
proses pertumbuhan pada anak (Sulistyorini (2010), dalam Diagama, dkk (2019)).
Pada beberapa wilayah, cakupan jumlah kunjungan ibu balita ke Posyandu masih
tergolong rendah. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, meliputi faktor pengetahuan,
keterbatasan akses ke posyandu, hingga kurangnya dukungan dari lintas program terkait
pelaksanaan posyandu. Hal ini akan berdampak pada peningkatan resiko Kesehatan yang
kemudian mengganggu proses tumbuh kembang pada anak. Rendahnya kunjungan ibu
balita akan mengakibatkan peroses pertumbuhan balita tidak terpantau secara optimal,
sehingga deteksi dini terhadap resiko Kesehatan tidak dapat dilakukan. Tidak
terpantaunya kodisi anak ini kemudian mengakibatkan permasalahan, misalnya
permasalahan gizi balita, lambatnya pertumbuhan anak, stunting, serta terhambatnya
perkembangan kognitif pada anak.
.
B. POHON MASALAH

Rendahnya Angka Kunjungan Posyandu


Balita di Wilayah X

Rendahnya Kesadaran Kurangnya Sarana dan


Sulitnya Akses ke Pelayanan Kesehatan yang Prasarana dalam
dan motivasi ibu Balita Posyandu Tidak Optimal
untuk datang ke Posyandu implementasi Posyandu

Kurangnya Kurangnya Kurangnya


Tidak adanya Jarak tempuh Kurangnya tenaga promkes Keterbatasan Kurangnya dana
keterampilan keaktifan kader dukungan
dukungan yang jauh nakes yang program dari alat posyandu
keluarga dalam dalam berkompeten
menggerakkan lintas sektor
memeriksanaka
n balita ke ibu balita untuk Terbatsnya
posyandu tidak adanya Kurangnya datang ke alokasi dana
Posyandu Beberapa alat
akomodasi yang pelatihan yang Bidang promkes Kurangnya dari BOK dan
rusak
memadai untuk diberikan diisi oleh nakes dukungan dari APBD
datang ke kepada para yang bukan PKK,
Kurangnya Posyandu nakes di lulusan promkes Lurah/Kepala
pengetahuan Puskesmas Desa Kurangnya
Ibu dan perawatan
keluarga akan terhadap alat
pentingnya Keterbatasan kesehatan yang
posyandu SDM di digunakan
Puskesmas

Rendahnya
tingkat
pendidikan
orang tua Balita
C. POHON TUJUAN

Meningkatnya Angka Kunjungan Posyandu


Balita di Wilayah X

Meningkatnya Tersedianya Sarana dan


Kesadaran dan motivasi Tersedianya Akses Terciptanya Pelayanan Prasarana dalam
ibu Balita untuk datang ke Posyandu Kesehatan yang Optimal implementasi Posyandu
ke Posyandu

Meningkatnya Tersedianya Meningkatnya


Meningkatnya Meratanya Meningkatnya tenaga promkes Tersedianya Tersedianya
program keterampilan keaktifan kader dukungan dana yang
dukungan nakes yang program dari alat posyandu
keluarga dalam posyandu dalam berkompeten cukup
menggerakkan lintas sektor
memeriksanakan
balita ke ibu balita untuk
posyandu datang ke Bidang Adanya sistem
Tersedianya Terselenggaranya Posyandu Terselenggaran Terciptannya
akomodasi pelatihan yang promkes diisi perawatan alokasi dana
oleh nakes ya dukungan terhadap alat
yang memadai diberikan kepada dari PKK, dari BOK dan
untuk datang para nakes di dengan latar kesehatan yang APBD yang
Meningkatnya belakang Lurah/Kepala
ke Posyandu Puskesmas digunakan optimal
pengetahuan promkes Desa
Ibu dan
keluarga akan
pentingnya
posyandu Meningkatnya
SDM di
Puskesmas
Tereselenggara
nya penyuluhan
untuk
menigkatkan
pengetahuan
orang tua
Balita
D. DETAIL PROGRAM
• DETAIL PROGRAM 1

Nama Program Kelas Ibu Balita


Skala Program Melaksanakan kegiatan penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan ibu balita terkait pentingnya
Posyandu bagi Balita di Wilayah X.
Jangka Waktu Program Dilaksanakan secara berkala dengan rentang waktu 1 bulan sekali
Tujuan Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya imunisasi pada Balita, pentingnya pemberian MP-ASI dan
gizi seimbang kepada Balita, serta meningkatkan kemampuan ibu dalam memantau pertumbuhan dan
stimulasi perkembangan pada Balita di Wilayah X.
Daftar Kegiatan Kegiatan peningkatan partisipasi ibu balita dalam kunjungan posyandu dilakukan melalui:
1. Kegiatan penyuluhan tentang pentingnya mengikuti program Posyandu terhadap ibu balita
2. Pengumuman mengenai jadwal posyandu balita melalui siaran di masjid
3. Kegiatan diskusi untuk bertukar pengalaman dan pendapat terkait upaya pemenuhan gizi pada
Balita antar ibu balita.
• DETAIL PROGRAM 2

Nama Program Penguatan Peran Lintas Sektor


Skala Program Melaksanakan kemitraan dengan lintas sektor (PKK, Kader Kesehatan, tokoh agama, tokoh masyarakat)
dalam peningkatan kunjungan posyandu di wilayah X.

Jangka Waktu Program Selama kegiatan berlangsung.

Tujuan Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dan peran lintas sektor dalam mengikuti posyandu balita.
Daftar kegiatan Kegiatan peningkatan partisipasi ibu balita dalam kunjungan posyandu dilakukan melalui:
1. Melakukan advokasi terhadap pemegang kebijakan untuk mendapatkan dukungan terhadap
pelaksanaan program
2. Menjalin kemitraan dengan lintas sektor untuk dapat saling mendukung implementasi program.
Sumber Referensi:

Nur Sri Atik, Rina Susanti. HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA DENGAN PERILAKU KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU. Jurnal
Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.11 No.2 (2020) 236-241

Brivian Florentis Yustanta. 2020. Optimalisasi Kunjungan Posyandu Balita Melalui Program Inovasi “Corong Posyandu”. JCEE. Vol: 2. No: 1.
Hal: 9-14

Emilia Yunritati R., Antono S., Sakundarno A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN IBU BALITA KE POSYANDU:
LITERATUR REVIEW Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.12 No.2 (2021) 256-262

Diagma, Wahyudi, dkk., 2019. HUBUNGAN JUMLAH KUNJUNGAN POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA (1-5 TAHUN). Jurnal Ners
Indonesia, Vol. 9, No. 2, Maret 2019

Herryana, Wan., dkk., 2022. UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU. Journal Homepage :
http://jurnal.iakmi.id/index.php/FITIAKMI E-ISSN : 2774-3217.

Anda mungkin juga menyukai