Anda di halaman 1dari 72

Lint

Gold- Chapter 8 - Topic 3


Selamat datang di Chapter 8 Topic 3 online course
Android Developer dari Binar Academy!
Pengantar
PM 101

Ketemu lagi disini, Binarian 😃


Kita masih di Chapter 8, nih. Sebagaimana pada topik lalu
kita belajar tentang Deployment, pada Topik 3 ini, kita akan
mempelajari caranya mengidentifikasi dan mengatasi
masalah kualitas kode.

Untuk bisa melakukan hal diatas, kita bakal dibantu satu tools
yang disebut, Lint. And yes! Tools itu yang menjadi obrolan
diantara kita selama beberapa slide ke depan.

Siapa yang udah nggak sabar? Angkat tangan dulu~


Pengantar
PM 101

Detailnya, kita bakal bahas hal-hal


berikut ini:

Pengenalan Lint

Implementasi Lint

Manfaat Penggunaan Lint

Baseline Warning untuk Cek Error

Inspeksi Manual Kode / Sintaks


Pengenalan Lint

Bayangin kamu punya banyak masalah,


lalu dalam satu kedipan mata seluruh
masalah itu beres.

Pada Android Studio, ada Lint yang


menjadi magic tools hal-hal kayak
gitu~
Pengenalan
PM 101 Lint

Gimana Pengalaman kamu pakai


Android Studio?
Sebagai seorang Android developer, tentunya kita semua
familiar dengan Android Studio.

Ada banyak editor lain yang dapat digunakan untuk


pengembangan aplikasi Android, tetapi bagian terbaik dan
menarik dari Android Studio adalah dukungan yang
diberikannya kepada developer.
Pengenalan
PM 101 Lint

Dukungan apa saja tuh?

Dukungan ini diberikan dalam bentuk auto-suggestion, serta


bisa menampilkan error message pada code kita.

Tapi dua dukungan itu belum mencakup semuanya. Satu


dukungan terbaik yang diberikan Android Studio adalah Lint.

Sebuah tools yang digunakan untuk membantu kita dalam


meningkatkan cara penulisan kode secara errorless.
Pengenalan
PM 101 Lint

Jadi, Lint itu ngasih kemudahan


seperti apa?
Lint adalah scanning tools yang disediakan oleh Android
Studio untuk mengidentifikasi, menyarankan, dan
memperbaiki kode yang salah atau beresiko dalam suatu
project.

Lint tuh mirip kayak framework analisis full-fledged.


Pengenalan
PM 101 Lint

Jangan khawatir merasa asing dengan Lint, karena


sebenarnya dia selalu hadir disamping kita 🥰

Kita telah menggunakan Lint sejak mulai menggunakan


Android Studio. Iya, soalnya Lint ini hadir secara default
menyediakan dukungan di setiap project kita.

Masalah yang terdeteksi dalam kode bakal dilaporkan oleh


Lint kepada kita dengan beberapa saran dan warning level.
Pengenalan
PM 101 Lint

Berhubung Lint ini komunikatif banget anaknya, kita bisa


menerima seluruh saran dia.

Nggak cuma itu, kita dapat menggunakan Lint sesuai


dengan kebutuhan.

Apabila kita ingin melihat jenis kesalahan tertentu dalam


project kita, maka Lint hanya menunjukkan jenis kesalahan
yang dipilih itu kepada kita.
Pengenalan
PM 101 Lint

Walaupun secara default Android Studio menjalankan proses pemeriksaan setiap kali kita membangun project,
dengan memanfaatkan Lint maka kita dapat memeriksa kode secara manual atau dari command line.

Supaya lebih gampang dipahami, gambar di bawah ini menunjukkan cara kerja Lint:
Pengenalan Cara Implementasi Lint

Lint = Magic Tools

?? Gimana? Kamu setuju nggak kalau Lint


itu bisa disebut magic tools? 😆

Kita udah tahu nih konsep Lint itu


kayak gimana, selanjutnya kita coba
kenal lebih dekat dengan bahas cara
implementasinya.
Pengenalan
PM 101 Cara Implementasi Lint

Jadi, Gimana Proses Pakai Lint-nya?


Secara keseluruhan proses dari lint dapat disimpulkan
menjadi 3 steps:

● Membuat file lint.xml

● Pilih File Application Source

● Jalankan Lint tools

Yuk kita eksplor satu per satu!


Pengenalan
PM 101 Cara Implementasi Lint

1) Membuat file lint.xml

Kita dapat menyesuaikan pemeriksaan Lint di file lint.xml.


Melalui file ini, kita bisa menulis pengecekan yang ingin
disertakan, lalu mengabaikan pengecekan ke hal yang tidak
ingin kita sertakan.

Misalnya, jika ingin memeriksa masalah variable yang tidak


digunakan namun ingin mengabaikan masalah penamaan
pada saat yang sama, kita dapat menambahkannya di file
lint.xml.

Selain itu, kita juga dapat menyesuaikan pemeriksaan Lint


secara manual.
Pengenalan
PM 101 Cara Implementasi Lint

2) Pilih File Application Source

Langkah selanjutnya adalah memilih file sumber tempat kita


ingin melakukan pemeriksaan Lint.

Ini bisa berupa file .java ata file .kt atau file .xml apapun dari
project kita.
Pengenalan
PM 101 Cara Implementasi Lint

3) Jalankan Lint tools

Terakhir, tools Lint mengambil file sumber dan lint.xml dan


memeriksa masalah kode secara struktural dan menyarankan
beberapa perbaikan dalam kode kita jika ada.

Disarankan untuk menggunakan saran dari Lint sebelum


mempublikasikan aplikasi kita.
Momen Penggunaan Lint

LINT Pakai Lint emang praktis banget!

Walaupun begitu, kita masih perlu


memahami bahwa dia nggak selalu
bisa hadir setiap waktu.

Pada momen kayak gimana sih


biasanya Lint bisa bantu?
PM 101 Penggunaan Lint
Momen

Kapan menggunakan Lint?


Penggunaan Lint adalah ketika kita ingin aplikasi kita bersih
dari error, sebelum di publish di Play Store. Pastinya, cara yang
dipakai ini serba praktis no manual.

Gini deh, ketika mau publish aplikasi, maka aplikasi harus


udah bebas dari kesalahan, dong.

Untuk tujuan ini, kita perlu melakukan begitu banyak


pengujian pada aplikasi kita secara manual.
PM 101 Penggunaan Lint
Momen

Waduh, Repot juga kalau manual 😅

Iya, berhubung manual itu cukup membagongkan, kita dapat


menggunakan Lint dalam project kita.

Kita dapat memeriksa setiap file kode kita untuk menemukan


beberapa kesalahan secara praktis.

Lint akan mengidentifikasi kesalahan tersebut dan


menyarankan beberapa jawaban.
PM 101 Penggunaan Lint
Momen

Contoh yang dikasih Lint, apa aja nih?

Lint memberikan informasi kesalahan atau peringatan berupa


:

● Variable yang tidak digunakan.

● Unhanded Exceptions.

● Import yang tidak digunakan dalam project, dan dsb.

Jadi, sebelum mempublikasikan aplikasi, kita harus


menggunakan Lint untuk memeriksa kode kita sepenuhnya.
PM 101 Penggunaan Lint
Momen

Lint bisa untuk project bertingkat loh!

Selain itu, kita dapat mengkonfigurasi pemeriksaan Lint


untuk berbagai level project kita:

● Secara global (Seluruh project).

● Project module.

● Production module.

● Test module.

● Open files.

● Class hierarchy.

● Version Control System (VCS) scopes.


Manfaat Penggunaan Lint

Yoi, jadi Lint itu berfungsi untuk check


error kodingan kita sebelum di publish
ke Play Store.

Tapi apa cuma itu aja manfaat yang


diberikan Lint? No~no~no~
PM 101 Penggunaan Lint
Manfaat

Keuntungan menggunakan Lint?


Kita udah sama-sama tahu, nih. Lint itu bisa mengidentifikasi
error sesuai dengan yang kita butuhkan, bahkan sampai
memberikan kita saran.

Tapi..nggak cuma itu. Kita belum mengenal dia in full picture,


karena masih ada beberapa manfaat yang dia tawarkan untuk
kode kita.

Setelah ini kita coba bahas beberapa keuntungan


menggunakan Lint. Yuk!
PM 101 Penggunaan Lint
Manfaat

Lebih sedikit kesalahan dalam production

Beetull~ Penggunaan Lint membantu kita mendiagnosis dan


memperbaiki masalah teknis. Dengan begitu, lebih sedikit
juga error yang masuk ke dalam production.

Kode yang mudah dibaca, dipelihara, dan lebih


konsisten

What a bestie banget, deh! Lint dapat membantu kita beserta


tim untuk mencapai style yang lebih mudah dibaca dan
konsisten, melalui aturannya.
PM 101 Penggunaan Lint
Manfaat

Pengukuran kualitas kode

Ini nih.. pada saat membuat sebuah project secara tim, tentu
melewati diskusi tentang kualitas kode. Kualitas kode yang
sering berubah menjadi subjektivitas. Lint memberikan
penilaian kualitas kode yang objektif dan terukur.

Kode yang lebih aman dan berkinerja

Walaupun tidak semua Lint bisa menganalisis source code


mengenai performance dan security, tapi beberapa Lint yang
lain dapat melakukannya.
Konfigurasi Lint di Android Studio

Thank you Lint for being exist in this


world 🦋

Makin kepo sama Lint, gimana kalau


kita coba masuk ke cara konfigurasi
Lint di Android Studio?
Konfigurasi
PM 101 Lint di Android Studio

Konfigurasi Lint di Android Studio


Tools Lint bawaan akan memeriksa kode kita saat kita
menggunakan Android Studio. Kita dapat melihat peringatan
dan kesalahan dalam dua cara:

● Sebagai teks pop up di Code Editor. Ketika Lint


menemukan masalah, Lint akan menyoroti kode
bermasalah dengan warna kuning, atau jika hal
tersebut lebih serius, Lint akan menggaris bawahi
kode dengan warna merah.

● Di jendela Inspection Results, Lint dapat kita lihat


dengan mengklik Analyze > Inspect Code.
Konfigurasi
PM 101 Lint di Android Studio

Konfigurasi File Lint


Kita dapat menentukan preferensi pemeriksaan Lint di file
lint.xml. Jika kita membuat file ini secara manual,
letakkan di root directory project Android kita.

File lint.xml terdiri dari tag induk <lint> terlampir yang


berisi satu atau beberapa element <issue> turunan. Lint
mendefinisikan nilai atribut id unik untuk setiap <issue>.

Kita dapat mengubah tingkat sensitivitas masalah atau


menonaktifkan pemeriksaan Lint untuk beberapa
masalah dengan menyetel atribut sensitivitas di tag
<issue>.

Tips:
Untuk daftar lengkap masalah yang didukung oleh Lint
dan ID, jalankan perintah lint -- list.
Konfigurasi
PM 101 Lint di Android Studio

Sample file lint.xml


Berikut adalah contoh untuk file lint.xml.
Konfigurasi
PM 101 Lint di Android Studio

Mengkonfigurasi pemeriksaan Lint


di Kotlin
Untuk menonaktifkan pemeriksaan Lint secara khusus untuk
class atau method dalam project di Android, kita tambahkan
anotasi @SuppressLint di kode kita.

Berikut adalah contoh yang menunjukkan bagaimana kita


menonaktifkan pemeriksaan Lint untuk masalah NewApi
dalam method onCreate. Tools Lint terus memeriksa masalah
NewApi di method lain dari class ini.
Konfigurasi
PM 101 Lint di Android Studio

Contoh disamping menunjukkan cara menonaktifkan


pemeriksaan Lint untuk masalah ParseError di kelas
FeedProvider:

Untuk menekan pemeriksaan semua masalah Lint


dalam file, gunakan kata kunci semua, seperti gambar
disamping.:
Konfigurasi
PM 101 Lint di Android Studio

Mengkonfigurasi pemeriksaan Lint


di XML
Kita dapat menggunakan atribut tools:ignore untuk
menonaktifkan pemeriksaan Lint pada bagian tertentu dari
file XML kita.

Masukkan nilai namespace berikut dalam file lint.xml


sehingga tools Lint dapat mengenali atribut tersebut:
Konfigurasi
PM 101 Lint di Android Studio

Contoh disamping menunjukkan bagaimana kita bisa


menonaktifkan pemeriksaan Lint untuk masalah
UnusedResources di elemen <LinearLayout> dari file layout
XML.

Atribut ignore akan diwarisi oleh child elemen dari parent


elemen yang menjadi tempat atribut dideklarasikan.

Dalam contoh ini, pemeriksaan Lint juga dinonaktifkan untuk


elemen child <TextView>.
Konfigurasi
PM 101 Lint di Android Studio

Untuk menonaktifkan lebih dari satu masalah, buat lah


daftar masalah yang akan dinonaktifkan pada string,
caranya yakni memisahkan string dengan koma.

Contohnya cek pada kode disamping 󰗔

Kalau untuk menekan pemeriksaan semua masalah Lint


dalam elemen XML, gunakan kata kunci all, seperti kode
disamping 󰗔
Konfigurasi
PM 101 Lint di Android Studio

Konfigurasi opsi Lint dengan Gradle


Gradle pada Android Studio memungkinkan kita
mengkonfigurasi opsi Lint tertentu.

Contohnya seperti pemeriksaan mana yang akan dijalankan


atau diabaikan, caranya yaitu dengan menggunakan blok
lint{} dalam file build.gradle pada tingkatan module.

Berikut merupakan contoh konfigurasi Lint pada Gradle 󰗔


Pengenalan
PM 101 Cara Implementasi Lint

Semua method Lint yang di override memberikan


tingkat keparahan masalah yang berbeda-beda seperti:

● enable,

● disable/ignore,

● informational,

● Warning,

● error,

● fatal.

Misalnya kita menyetel masalah sebagai fatal, lalu pada


finalizeDsl() akan meng-override penonaktifannya di
DSL utama.
Baseline Warning dalam Pengecekkan Error

Pastinya pengecekan error bakal


banyak banget tuh.

Baseline Ada satu cara supaya pengecekan error


ini bisa kita buat lebih simpel.
Warning
Yaitu dengan Baseline Warning.
PM 101 Warning dalam Pengecekkan Error
Baseline

Membuat Baseline Warning


Kita dapat mengambil snapshot dari rangkaian warning
pada project kita saat ini.

Snapshot ini kemudian digunakan sebagai dasar untuk


pemeriksaan di masa mendatang sehingga hanya
masalah baru yang akan dilaporkan.

Baseline snapshot memungkinkan kita mulai


menggunakan Lint untuk menggagalkan build tanpa
harus kembali dan mengatasi semua masalah yang ada
terlebih dahulu.
PM 101 Warning dalam Pengecekkan Error
Baseline

Gimana Memulainya?

Untuk membuat baseline snapshot, ubahlah file build.gradle


seperti disamping 󰗔

Saat kita pertama kali menambahkan baris ini, file


lint-baseline.xml dibuat untuk menetapkan baseline kita. Di
momen ini, Lint jadi hanya membaca file untuk menentukan
baseline.

Apabila kita ingin membuat baseline baru, hapuslah file


secara manual dan jalankan Lint lagi untuk membuatnya
kembali.
PM 101 Warning dalam Pengecekkan Error
Baseline

Kemudian jalankan Lint dari IDE (Analyze > Inspect Code)


atau dari command line seperti contoh disamping.

Output mencetak lokasi file lint-baseline.xml.

Lokasi file untuk setup kita mungkin berbeda dari yang


ditampilkan di sini.
PM 101 Warning dalam Pengecekkan Error
Baseline

Menjalankan Lint akan merekam semua masalah saat ini


dalam file lint-baseline.xml.

Kumpulan masalah saat ini disebut baseline, dan kita dapat


memeriksa file lint-baseline.xml dalam version control jika
ingin membaginya dengan orang lain.
PM 101 Warning dalam Pengecekkan Error
Baseline

Customize baseline
Seandainya kita ingin menambahkan beberapa jenis
masalah ke baseline, tetapi tidak semuanya. Bagaimana
caranya?

Kita dapat menentukan masalah yang akan ditambahkan


dengan mengedit build.gradle seperti kode disamping.

Setelah kita membuat baseline, jika ingin menambahkan


peringatan baru ke codebase maka Lint hanya
mencantumkan bug yang baru diperkenalkan.
PM 101 Warning dalam Pengecekkan Error
Baseline

Cara Kerja Baseline warning


Saat baseline berlaku, kita mendapatkan peringatan informasi yang memberi tahu bahwa satu atau beberapa masalah
di-filter karena sudah terdaftar dalam baseline.

Alasan peringatan ini adalah untuk membantu kita mengingat bahwa kita telah mengkonfigurasi baseline, karena idealnya
kita ingin memperbaiki semua masalah di beberapa titik.
PM 101 Warning dalam Pengecekkan Error
Baseline

Apa gunanya Baseline Warning?

Peringatan informasi ini tidak hanya memberi tahu jumlah error dan peringatan yang di-filter, tetapi juga melacak masalah
yang tidak dilaporkan lagi.

Informasi ini memberitahu bahwa masalah benar-benar sudah diperbaiki, sehingga kita dapat membuat baseline secara
opsional untuk mencegah keasalahan lain muncul kembali tanpa terdeteksi.
PM 101 Warning dalam Pengecekkan Error
Baseline

Catatan Khusus untuk Baseline Warning

Baseline diaktifkan saat kita menjalankan pemeriksaan dalam mode batch di IDE, tetapi baseline akan diabaikan untuk
pemeriksaan dalam editor yang sedang berjalan di background saat kita mengedit file.

Alasannya adalah bahwa baseline dimaksudkan untuk kasus di mana codebase memiliki sejumlah besar peringatan yang
ada, tetapi kita ingin memperbaiki masalah secara lokal saat kita menyentuh kode tersebut.
Inspeksi Manual Kode / Sintaks

Satu lagi nih, biar pengecekkan kita


semakin presisi dan detail, kita bisa
melakukan Inspeksi secara Manual.
PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

Menjalankan Inspeksi secara manual


Yes, kita dapat secara manual menjalankan Lint yang
dikonfigurasikan dan inspeksi IDE lainnya dengan memilih
Analyze > Inspect Code.

Hasil pemeriksaan nanti akan muncul di jendela Inspection


Results.
PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

Langkah 1: Set Inspection Scope & Profile

Pilihlah file yang ingin kita analisis (inspection scope)


dan inspeksi yang ingin dijalankan (inspection profile).

1. Dalam tampilan Android, buka project kita


dan pilih project, folder atau file yang ingin kita
analisis.

2. Dari menu bar, pilih Analyze > Inspect Code.

3. Dalam dialog “Specify Inspection Scope”,


tinjau pengaturannya
PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

Langkah 2: Tinjau Pengaturan di “Specify


Inspection Scope”

Kombinasi opsi yang muncul pada dialog Specify


Inspection Scope bervariasi, tergantung pada apakah kita
memilih project, folder atau file.

Kita dapat mengubah apa yang harus diperiksa dengan


memilih salah satu tombol radio button lainnya.
PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

Lihat dialog Specify Inspection Scope untuk deskripsi


semua fields yang mungkin ada pada dialog Specify
Inspection Scope.

● Ketika kita memilih satu project, file atau directory,


dialog Specify Inspection Scope akan
menampilkan path ke Project, File, atau Directory
yang kita pilih.

● Ketika kita memilih lebih dari satu project, file atau


directory, dialog Specify Inspection Scope
menampilkan tombol radio button yang sudah
dicentang untuk file yang dipilih.
PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

Langkah 3: Jalankan Inspection

Di bawah Inspection Profile, pertahankan default profile (Project Default).

Klik OK untuk menjalankan inspection. Gambar di bawah ini menunjukkan hasil inspeksi Lint dan IDE lainnya
dengan menjalankan Inspect Code:
PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

Langkah 4: Cek Hasil Inspection

Pada tampilan pane tree di sebelah kiri, lihatlah hasil


pemeriksaan dengan memperluas dan memilih kategori,
jenis, dan issue.

Panel sebelah kanan menampilkan inspection report untuk


kategori kesalahan yang dipilih, jenis, atau masalah dan
memberikan nama dan lokasi kesalahan.

Jika berlaku, inspection report menampilkan informasi lain


seperti sinopsi masalah untuk membantu kita memperbaiki
masalah.
PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

Langkah 5: Tindak Hasil Inspection

Pada tampilan pane tree di sebelah kiri, klik kanan kategori,


tipe, atau issue untuk menampilkan menu konteks.

Tergantung pada konteksnya, kita dapat melakukan semua


atau beberapa hal seperti yang ada di slide selanjutnya ⏭

Untuk deskripsi Toolbar yang ada di sisi kiri, item


menu konteks dan fields inspection report, bisa
cek dokumentasi Inspection Tool Window
berikut.
PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

Berikut perlakuan terhadap hasil inspeksi :

● melompat ke sumbernya,

● mengecualikan dan menyertakan item yang dipilih,

● menyembunyikan masalah,

● mengedit pengaturan,

● mengelola peringatan inspeksi, dan

● menjalankan ulang inspeksinya. Untuk deskripsi Toolbar yang ada di sisi kiri, item
menu konteks dan fields inspection report, bisa
cek dokumentasi Inspection Tool Window
berikut.
PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

Mengatur Scope Inspeksi Lint


Seandainya kita ingin mempersempit area inspeksi sesuai
dengan pengaturan sendiri, kita bisa memilih radio button
“Custom Scope”.

Secara sederhana, langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Dalam dialog “Specify Inspection Scope”, klik “Custom


scope”.

2. Setelah di klik, maka nanti akan muncul drop-down yang


mempersempit scope inspeksi Lint.

3. Klik “Ok”
PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

Maksud dari Drop-down-nya apa saja tuh?

1. Project Files
Semua file dalam project saat ini.

2. Project Production Files


Hanya file production saja yang ada di dalam project
saat ini.

3. Project Test Files


Hanya test file dalam project saat ini.
PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

4. Open Files
Hanya file yang kita buka di project saat ini.

5. Module ‘<module-kita>’
Hanya file di folder module yang sesuai di project kita
saat ini.

6. Current File:
Hanya file saat ini di project kita. Muncul saat kita
memiliki file atau folder yang kita pilih.
PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

7. Class Hierarchy :
Saat kita memilih yang ini, dan mengklik OK, sebuah
dialog akan muncul dengan semua class yang ada
dalam project saat ini.

Gunakan Search berdasarkan Nama dalam dialog


untuk memfilter dan memilih class yang akan
diperiksa.

Jika kita tidak memfilter daftar class, pemeriksaan


kode akan dilakukan ke semua class.
PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

Membuat Custom Scope Baru


Scope Custom yang sudah tersedia memang memberi
banyak pilihan agar kita lebih cepat dalam menginspeksi
error di kode kita.

Namun, ada saatnya dimana kita ingin memilih direktori dan


jenis file spesifik yang tidak tercover oleh Custom Scope yang
disediakan.

Untuk itu, kita dapat membuat custom scopenya. Caranya


adalah sebagai berikut.
PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

Langkah membuat Custom Scope baru

1. Dalam dialog Specify Inspection Scope, klik Custom


scope.

2. Klik titik tiga setelah daftar drop-down Custom Scope.

3. Jika sudah, maka akan muncul dialog Scope seperti


gambar di samping.

4. Klik untuk menentukan scope baru.


PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

5. Di daftar drop-down Add Scope, lalu pilih Local.

Kedua local dan shared scope digunakan dalam project


untuk fitur Inspect Code.

Shared scope dapat juga digunakan dengan fitur project


lain yang memiliki scope field.

Misalnya, saat kita mengklik Edit Settings untuk


mengubah pengaturan Find Usages, dialog yang
dihasilkan akan memiliki sebuah Scope field di mana kita
memilih shared scope.

Catatan:
Kita dapat membuat custom scope untuk project
atau packages. Langkah-langkahnya sama saja.
PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

6. Berikan nama scope dan klik OK.

Panel kanan Scope dialog diisi dengan opsi yang


memungkinkan kita untuk menentukan custom scope.

7. Dari daftar drop-down, pilih Project. Kemudian, daftar


project yang tersedia akan muncul.

Catatan:
Kita dapat membuat custom scope untuk project
atau packages. Langkah-langkahnya sama saja.
PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

8. Expand folder project, lalu pilih apa yang ingin


ditambahkan ke custom scope, kemudian klik salah satu
tombol di sebelah kanan :

● Include
Include folder ini dan filenya, tetapi tidak include
subfoldernya.

● Include Recursively
Include folder ini dan semua filenya, termasuk
subfolder dan filenya.
PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

● Exclude
Exclude folder ini dan filenya, tetapi tidak exclude
subfoldernya.

● Exclude Recursively
Exclude folder ini dan semua filenya serta subfolder
dan filenya.
PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

Gambar di samping menunjukan bahwa main folder


dimasukan dan folder java dimasukkan secara rekursif.

Warna biru menunjukkan folder yang disertakan sebagian,


dan hijau menunjukkan folder dan file yang disertakan secara
rekursif. Eitss bentar, ada beberapa catatan, nih :

● Jika kita memilih folder java dan mengklik Exclude


Recursively, warna hijau akan hilang pada folder java
serta semua folder dan file di bawahnya.

● Jika kita memilih file MainActivity.java dan klik


Exclude, MainActivity.java tidak akan lagi berwarna
hijau. Digantikan semua yang bawah folder java akan
berwarna hijau.
PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

9. Selanjutnya, klik OK. Custom scope akan muncul di bagian bawah daftar drop-down.
PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

Review dan edit inspection profile


Android Studio hadir dengan pilihan Lint dan inspection
profile yang dapat diperbarui melalui update Android.

Kita dapat menggunakan profile ini apa adanya baik


mengedit namanya, deskripsi, tingkat sensitivitas, bahkan
cakupannya.

Kita juga dapat mengaktifkan dan menonaktifkan seluruh


grup profile atau individual profile dalam grup.
PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

Untuk mengakses dialog inspection kita dapat melakukannya


dengan cara :

1. Pilih Analyze > Inspect Code.

2. Dalam dialog Specify Scope di bawah Inspection Profile,


klik More. Dialog inspection akan muncul dengan daftar
inspection yang didukung dan deskripsinya.

3. Pilih daftar drop-down Profile untuk beralih antara


pemeriksaan Default (Android Studio) dan Project
default (Project aktif).

Untuk informasi selengkapnya dapat dicek di halaman


berikut.
PM 101 Manual Kode / Sintaks
Inspeksi

4. Dalam dialog inspection di panel kiri, pilih kategori


top-level profile atau expand grup dan pilih profile
tertentu.

Saat kita memilih kategori profile, kita dapat mengedit


semua pemeriksaan dalam kategori tersebut sebagai
single inspection.

5. Pilih Manage daftar drop-down untuk menyalin,


mengganti nama, menambahkan deskripsi, mengekspor,
dan mengimpor inspeksi.

6. Setelah selesai klik OK.


Referensi
PM 101 dan bacaan lebih lanjut

Referensi dan bacaan lebih lanjut~


1. Improve your code with lint checks | Android Developers

2. Meningkatkan kode dengan pemeriksaan lint | Developer


Android

3. What Is Android Lint?

4. Implementing your first Android lint rule | by Fábio Carballo


| ProAndroidDev

5. Testing your first Android lint rule | by Fábio Carballo |


ProAndroidDev

6. Android Lint Framework — An Introduction | by Saurabh


Mishra | ProAndroidDev

7. Lint and its Usage in Android Studio - GeeksforGeeks

8. What Is Android Lint and How It Helps Write Maintainable


Code | Infinum

9. What is Lint? What is it used for?


70
Penutup

Nah, selesai sudah pembahasan kita di


Chapter 8 Topic 3 ini.

Selanjutnya, kita bakal bahas tools


berikutnya, yaitu CI/CD.

Penasaran kayak gimana? Kalau gitu


langsung aja kita move on ke topik
selanjutnya~

Anda mungkin juga menyukai