Cara pembuatan :
Semua bahan dicampur jadi satu dan diaduk supaya merata sambil dibasahi dengan air
yang dicampur gula pasir dengan mikroorganisme nabati, sehingga bahan menjadi
lembab
Tutup dengan plastik/tenda agar bokashi mengalami fermentasi. Proses fermentasi sangat
membutuhkan air, udara, dan panas. Proses fermentasi ini normal terjadi dalam jangka
waktu selama 14-21 hari dengan suhu 40-50°C (dijaga kestabilannya).
Bila melebihi dari 50°C tenda dibuka dan bahan diaduk-aduk hingga panas stabil lalu
ditutup Kembali
Lebih baik setiap 5 jam bahan dibuka untuk mengetahui suhunya. Bila kurang panas, atau
kurang dari 40°C disemprot dengan air yang dicampur gula dan mikroorganisme nabati.
Begitu seterusnya sehingga sehingga bahan bokashi tidak berbau kotoran dan kalau
dipegang sudah tidak panas lagi, artinya bahan ini sudah dapat digunakan.
Cara penggunaan:
Untuk tanaman padi, palawija, sayuran dan tanaman hias sebagai pupuk dengan dosis 1-1 untuk
5 ton/Ha. Jika tanahnya terlalu liat dapat ditingkatkan menjadi 2 ton / Ha.
Cara Pembuatan :
Larutkan EM 4 dan gula ke dalam air
Jerami, sekam dan dedak dicampur secara merata
Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai
kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak
keluar dari adonan dan bila kepalan dilepas adonan akan terurai
Adonan digundukan di atas tempat yang kering dengan ketinggian adonan antara 15 s/d
20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari
Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 °C. Jika suhu lebih dari 50°C, bukalah
karung penutup dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi dengan
karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi
proses pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam
Setelah 4 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk
organik.
Cara Pembuatan :
Larutkan EM4 dan gula ke dalam air
Pupuk kandang, dedal, arang sekam arang serbuk gergaji dicampur secara merata
Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai
kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan dikepal dengan tangan air tidak keluar
dari adonan dan bila kepalan dilepas, maka adonan akan merekah
Adonan digundukkan di atas tempat yang kering dengan ketinggian tumpukan 15 s/d 20
cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari
Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 °C. Jika suhu lebih dari 50PC, bukalah
karung penutup dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi dengan
karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi
proses pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam
Setelah 4 hari Bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk
organic
Cara Pembuatan:
Larutkan EM4 dan gula ke dalam air
Jerami kering (atau bahan-bahan apa saja yang bisa difermentasikan) dicampur dengan
Bokashi yang sudah jadi dan dedak secara merata
Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampal
kandungan air adonan mencapai 30% . Bila adonan dolkepal dengan tangan air tidak
keluar dari adonan dan bila kepalan dilepas, maka adonan akan merekah.
Adonan digundukkan di atas tempat yang kering dengan ketinggian tumpukan 15 s/d 20
cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari
Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 °C. Jika suhu lebih dari 50°C, bukalah
karung penutup dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi dengan
karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi
proses pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam
Setelah 24 jam, Bokashi Expres telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai
pupuk orgaik
Cara Pembuatan :
Bahan utama dedaunan dicincang lalu ditumbuk. Buat setinggi 1/3 tinggi wadah / jerigen
Molase di encerkan dengan air leri. Kalau tidak pakai, encerkan dengan air kelapa.
Masukan dedaunan, 1/3 saja
Masukan air gula, air leri, air kelapa
Aduk sampai merata kemudian tutup rapat-rapat
Lalu simpan di tempat teduh
Setelah 4 hari di cek. Kalau jerigen melembung, buka sedikit utk mengeluarkan gasnya.
Lalu tutup lagi
Setiap hari di kocok pagi, siang dan sore dan buang gasnya
Lakukan fermentasi ini 14 s.d. 21 hari. Biasanya 21 hari sudah dormentasi alias tidur
Panen dengan cara di saring lalu dikemas.
Ini POC-Natrium untuk masa vegetatif.
Kalau mau buat POC-Pospat Lakukan spt diatas, tapi daun diganti bongol pisang yg belum
berbuah. Kalau ada pisang klutuk lebih bagus. Untuk K (kalium) kita pakai serabut kelapa.
Cara Pembuatan :
Campur semua dalam wadah jeregen
Tutup rapat selama 1 minggu
Siap pakai
Petunjuk Penggunaan :
Campurkan 1 liter EM4 yang sudah matang dengan 10 s/d 15 liter air bersih
Siramkan larutan tersebut ke 500 Kg bahan organik yang hendak dikomposkan
Sisa EM4 yang nantinya tersisa sekitar 4-5 liter di dalam drum dapat kembali dibiakkan
dengan menambahkan air gula dan terasi (opsional) mengikuti cara pembuatan di atas
Cara Pembuatan :
Dicampur air, tetes tebu dan EM4
Diikat atau ditutup Dibiarkan selama kurang lebih 2 minggu
RESEP IV
No Alat + Bahan Jumlah
1. Buah nanas 1 buah (minimal)
2. EM4 500 cc
3. Gula merah 1/2 kg
4. Air Cucian Beras 1 liter (boleh tidak)
5. Air 20 liter
Cara Pembuatan :
Masukkan semua bahan ke dalam wadah missal jirigen
Fermentasi selama 10 – 14 hari
Bagi yang menggunakan wadah terbuka, maka buka tuutp wadah minimal sekali sehari
untuk membuang gas pada proses fermentasi