Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bokashi adalah hasil fermentasi bahan organik (jerami, sampah, pupuk


organik) dengan teknologi EM4 yang dapat digunakan sebagai pupuk organik untuk
meningkatkan kesuburan tanah, pertumbuhan dan produksi tanaman. Bokashi dapat
dibuat dalam beberapa hari dan bisa langsung digunakan sebagai pupuk, karena setiap
bahan organik yang terfermentasi oleh mikroorganisme fermentasi (EM4) dalam
kondisi semi anaerobik atau anaerobik pada suhu 40 -50 °C. Hasil fementasi bahan
organik berupa senyawa organik sangat mudah diserap oleh perakaran tanaman.

1.2 Tujuan

Praktikum ini ditujukan untuk mahasiswa mengetahui dan mengerti proses


pembuatan pupuk bokashi.
BAB II

METODE PRAKTIKUM

2.1 Alat :

Timbangan, pengaduk, gayung, ember, sendok teh, baskom, (wadah), lembaran


plastik, sendok makan, tali (tali rafia), karung, gelas ukur plastic.

2.2 Bahan :

Berbagai jenis bahan organik segar, kotoran ternak (sisa-sisa tanaman), EM4,
gula, air.

2.3 Cara kerja:

a) Bokashi Kotoran Ternak

1. Langkah 1: campurkan semua bahan yang akan dibuat bokashi (kotoran


ternak, dedak, sekam) menjadi satu dan aduk hingga rata.

2. Langkah 2 : larutkan gula putih kedalam air, tambahkan EM4, aduk perlahan
hingga rata.

3. Langkah 3 : siramkan larutan secara merata pada campuran bahan bokashi


(adonan), aduk-aduk, siramkan/percikkan hingga adonan
lembab dengan kadar air hanya 30-40%. Menentukan kadar air
bisa dilakukan dengan cara mengambil segenggam adonan,
diremas, jika adonan tetap menggumpal setelah dilepaskan dari
genggaman, tetapi akan retak/pecah bila disentuh dengan
tangan, berarti adonan telah memiliki kadar air 30-40%.

4. Langkah 4 : letakkan adonan diatas lantai/ubin (rata) dengan ketinggian


kurang lebih 15 cm, kemudian tutup dengan karung goni
hingga rapat jika lantainya hanya tanah, harus dilapisi dulu
dengan lembaran plastik).

5. Langkah 5 : pengadukan dilakukan pagi dan sore agar temperaturnya tidak


tinggi (jika temperaturnya tinggi/terlalu panas adonan akan
busuk, bokashi akan gagal), campuran/adonan akan mengalami
fermentasi/penguraian selama 4-7 hari, oleh karena itu
pengadukan dilakukan setiap hari

6. Langkah 6 : bokashi kotoran ternah yang sudah jadi dengan ciri-ciri dingin,
terdapat lapisan jamur warna putih dan tidak berbau busuk atau
beraroma harum seperti tape, sudah dapat digunakan sebagai
pupuk.

7. Pengamatan: warna, struktur, aroma.

b) Bokashi Jerami

1. Langkah 1 : campurkan semua bahan (jerami,dedak,sekam) hingga rata.

2. Langkah 2 : larutkan gula kedalam air, aduk hingga rata, tambahkan EM4,
aduk kembali perlahan hingga rata.

3. Langkah 3 : siramkan larutan (gulaEM4air) pada campuran bahan (adonan),


aduk hingga rata dan lembab, kadar air harus 30-40%

4. Langkah 4 : ratakan adonan diatas lantai dengan ketinggian 15-20 cm,


tumpukan adonan diberi alas dan seluruh permukaan di tutup
dengan karung hingga rapat, aduk setiap hari pagi dan sore

5. Langkah 5 : setelah 4-7 hari bokashi sudah matang, dengan ciri-ciri berbau
hitam dan ada lapisan jamur (berwarna keputihan). Hal yang
sama (cara kerja yang sama) dilakukan juga pada pembuatan
bokashi eceng gondok, bokashi sisa-sisa sayuran, dll-nya.

6. Pengamatan : warna struktur, aroma

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai