TEKNIK PEMBUATAN BOKASI seyogyanya harus menjadi bahan pemikiran bagi
Latar Belakang pemerintah daerah dalam mengatasinya secara bijak.
Pembangunan pertanian secara alami yang ramah Manfaat Bokashi lingkungan saat ini banyak dilakukan untuk menghasilkan Untuk meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi bahan makanan yang aman, serta bebas dari bahan- pertanian, khususnya tanaman pangan, sangat perlu bahan kimia yang berbahaya dan beracun. diterapkan teknologi yang murah dan mudah bagi petani. Pembangunan pertanian alami ini semula hanya Tehnologi tersebut dituntut ramah lingkungan dan dapat menerapkan sistem pertanian organik, tetapi ternyata menfaatkan seluruh potensi sumberdaya alam yang ada hasilnya hanya sedikit. dilingkungan pertanian, sehingga tidak memutus rantai Dalam tahun 1980-an, sistem pertanian. Prof Dr. Teruo Higa Penggunaan pupuk bokashi EM merupakan salah memperkenalkan konsep satu alternatif yang dapat diterapkan pada pertanian saat EM atau Efektive ini. Pupuk bokashi adalah pupuk organik (dari bahan Mikroorganisms pada jerami, pupuk kandang, samapah organik, dll) hasil praktek pertanian alami tersebut. Teknologi EM ini telah fermentasi dengan teknologi EM-4 yang dapat digunakan dikembangkan dan digunakan untuk memperbaiki kondisi untuk menyuburkan tanah dan menekan pertumbuhan tanah, menekan pertumbuhan mikroba yang patogen dalam tanah, sehingga efeknya dapat menyebabkan penyakit, dan memperbaiki efisiensi meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. penggunaan bahan organik oleh tanaman. Pada Bagi petani yang menuntut pemakaian pupuk yang pembuatan bokashi sebagai salah satu pupuk organik, praktis, bokashi merupakan pupuk organik yang dapat bahan EM meningkatkan pengaruh pupuk tersebut dibuat dalam beberapa hari dan siap dipakai dalam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman. waktu singkat. Selain itu pembuatan pupuk bokashi biaya Beberapa pengaruh EM yang menguntungkan dalam murah, sehingga sangat efektif dan efisien bagi petani pupuk bokashi tersebut adalah sebagai berikut: padi, palawija, sayuran, bunga dan buah dalam - memperbaiki perkecambahan bunga, buah, dan peningkatan produksi tanaman. kematangan hasil tanaman Bahan dan Cara Pembuatan Bokashi - memperbaiki lingkungan fisik, kimia, dan biologi tanah a. Pembuatan Bokashi Pupuk Kandang serta menekan pertumbuhan hama dan penyakit - Bahan-bahan untuk ukuran 500 kg bokashi : dalam tanah 1. Pupuk kandang = 300 kg - meningkatkan kapasitas fotosintesis tanaman 2. Dedak = 50 kg 3. Sekam padi = 150 kg - menjamin perkecambahan dan pertumbuhan tanaman 4. Gula yang telah = 200 ml yang lebih baik dicairkan 5. EM-4 = 500 ml - meningkatkan manfaat bahan organik sebagai pupuk 6. Air secukupnya Berdasarkan kenyataan di lapangan, persediaan - Cara Pembuatannya : bahan organik pada lahan pertanian sedikit demi sedikit 1. Larutkan EM-4 dan gula ke dalam air semakin berkurang. Jika hal tersebut tidak ditambah dan 2. Pupuk kandang, sekam padi, dan dedak dicampur segera diperbaiki oleh petani maka penurunan produksi secara merata akan terjadi pada tanaman-tanaman pertanian, seperti 3. Siramkan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam padi, palawija dan sayuran. adonan secara merata sampai kandungan air adonan Berbicara mengenai masalah penurunan produksi, mencapai 30 % tentunya bukan saja menjadi masalah petani atau 4. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak menetes masyarakat, tetapi juga merupakan masalah bagi dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan susah pemerintah daerah dalam rangka mempertahankan pecah (megar) ketahanan pangan dan ekonomi rakyat. Hal ini 5. Adonan digundukan diatas ubin yang kering dengan ketinggian minimal 15-20 cm 6. Kemudian ditutup dengan karung goni selama 4-7 hari suhunya lebih dari 500 C turunkan suhunya dengan cara 7. Petahankan gundukan adonan maksimal 500 C, bila membolak balik suhunya lebih dari 500 C turunkan suhunya dengan cara 7. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi membolak balik menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan 8. Kemudian tutp kembali dengan karung goni 8. Setelah 4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi 9. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi dan siap digunakan sebagai pupuk organik. menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan c. Pembuatan Bokashi Cair 10. Pengecekan suhu sebaiknya dilakukan setiap 5 jam - Bahan-bahan untuk ukuran 200 liter bokashi cair : sekali 1. Pupuk kotoran = 30 kg hewan/pupuk kandang 11. Setelah 4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi 2. Molase/Gula pasir/merah = 1 liter/250 dan siap digunakan sebagai pupuk organik gr 3. EM-4 = 1 liter b. Pembuatan Bokashi Jerami Padi 4. Air secukupnya - Bahan-bahan untuk ukuran 1000 kg bokashi : - Cara Pembuatannya: 1. Jerami padi yang telah = 500 kg 1. Isi drum ukuran 200 liter dengan air setengahnya dihaluskan 2. Pada tempat yang terpisah buat larutan molase 2. Pupuk kotoran = 300 kg hewan/pupuk kandang sebanyak 1 liter, dengan cara mencampurkan gula 3. Dedak halus = 100 kg putih/merah sebanyak 250 gram dengan air sebanyak 1 4. Sekam/Arang = 100 kg Sekam/Arang Kelapa liter 5. Molase/Gula = 1 liter/250 gr 3. Masukan molase tadi sebanyak 1 liter bersama EM-4 pasir/merah 6. EM-4 = 1 liter sebanyak 1 liter ke dalam drum, kemudian aduk 7. Air secukupnya perlahan-lahan hingga rata - Cara Pembuatannya: 4. Masukan pupuk kandang sebanyak 30 kgdan aduk Membuat larutan gula dan EM-4 perlahan-lahan hingga ersatu dengan larutan tadi 1. Sediakan air dalam ember sebanyak 1 liter 5. Tambahkan air sebanyak 100 liter hingga drum 2. Masukan gula putih/merah sebanyak 250 gr kemudian menjadi penuh, kemudian aduk sampai rata dan tutup aduk sampai rata rapat-rapat 3. Masukan EM-4 sebanyak 1 liter ke dalam larutan tadi 6. Lakukan pengadukan secara perlahansetiap pagi kemudian aduk hingga rata. selama 4 hari. Cara pengadukan setiap hari cukup lima Membuat pupuk bokashi putaran saja. Setelah diaduk biarkan air larutan bergerak 1. Bahan-bahan tadi dicampur (jerami, pupuk kandang, sampai tenang lalu drum ditutup kembali arang sekam dan dedak) dan aduk sampai merata 7. Setelah 4 hari bokashi cair EM-4 siap untuk 2. Siramkan EM-4 secara digunakan. perlahan-lahan ke dalam adonan (campuran bahan organik) secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 % OLEH : 3. Bila adonan dikepal dengan tangan air tidak menetes ENGKOS KOSASIH dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan masih tampak menggumpal BPP KECAMATAN CIRINTEN 4. Adonan digundukan diatas ubin yang kering dengan KABUPATEN LEBAK ketinggian minimal 15-20 cm 5. Kemudian ditutup dengan karung berpori (karung goni) selama 3-4 hari 6. Agar proses fermentasi dapat berlangsung dengan baik perhatikan agar suhu tidak melebihi 500 C, bila