Anda di halaman 1dari 3

Nama : Putri Rizky W

Nim : 05.13.21.2527
Kelas : 3H

PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN MENJADI PUPUK ORGANIK BOKASHI

Limbah pertanian merupakan sisa-sisa hasil pertanian yang berasal dari tumbuhan dan
hewan ternak misalnya sisa dari pemanenan hasil tanaman pangan, perkebunan, hortikultura,
sampah rumah tangga, kotoran hewan ternak dan sebagainya. Pemanfaatan limbah pertanian
sangat perlu kita lakukan agar tidak terjadi pencemaran lingkungan selain itu dapat dijadikan
masukan/tambahan bagi petani ataupun masyarakat yang memanfaatkan limbah tersebut.

Bokashi adalah suatu kata dalam bahasa jepang yang berarti “Bahan organik yang telah
difermentasikan” jadi pupuk organik bokashi merupakan hasil fermentasi bahan organik dari
limbah pertanian (kotoran ternak, jerami padi, sekam padi, serbuk gergaji, sampah, rumput dan
lain-lain) yang diolah dengan menggunakan aktifator Effektif Microorganisme4 (EM4).

Effektif Microorganisme4 (EM4) merupakan suatu kultur campuran berbagai mikro


organisme yang terdiri dari bakteri pengurai bahan organik yang digunakan untuk proses
pembuatan pupuk organik bokashi, yang dapat menjaga kesuburan tanah sehingga berpeluang
untuk meningkatkan produksi dan menjaga kestabilan produksi. EM4 mengandung mikro
organisme fermentasi yang terdiri dari bakteri asam laktat (Laktobacillus spp), bakteri
Fotosintetik (Rhodopseudomonas spp), Actinomycetes, Streptomyces sp dan ragi.

Manfaat Pupuk Organik Bokashi


1. Menggemburkan tanah
2. Menghasilkan unsur hara mikro dan makro yang cepat terserap oleh perakaran tanaman.
3. Mencegah timbulnya jamur pada pupuk kandang dan tanah lingkungan tanaman.
4. Merangsang pertumbuhan yang cepat dengan populasi maksimal.
5. Mengurangi penggunaan pupuk kimia 50% sampai 70%.
6. Menekan populasi perkembangan hama atau bakteri patogen sehingga mengurangi
penggunaan insektisida, pestisida
Jenis – Jenis Bokashi

Bokashi dibagi dalam 2 jenis yaitu Bokasih padat dan Bokashi cair, Bokashi padat terbuat
dari limbah pertanian yang berbentuk padat, misalnya kotoran ternak, sampah organik, dll.
Sedangkan pupuk bokashi cair terbuat dari kotoran ternak atau limbah pertanian lainnya yang
diolah berbentuk cair dengan penambahan air sesuai anjuran.

Berikut langkah-langkah pembuatan pupuk bokashi (Skala Besar)

Bahan:

• Hijauan daun 200 kg (hijauan daun, sisa sayuran, jerami, sekam, dll)
• Pupuk kandang 750 kg (kotoran kambing, ayam, sapi, dll)
• Dedak/bekatul 50 kg
• EM-4 1 liter
• Larutan gula pasir, 1 kg per 10 liter air
• Air secukupnya

Tahapan Pembuatan:

1. Potong sampah basah (3-5 cm), kecuali jika menggunakan sekam


2. Campurkan Sampah basah – pupuk kandang – dedak/bekatul, hingga rata
3. Larutkan EM-4 + Air gula ke dalam 200 liter air.
4. Siramkan larutan secara perlahan secara merata ke dalam campuran sampah basah-
kotoran-dedak. Lakukan hingga kandungan air di adonan mencapai 30 – 40 %.
Tandanya, bila campuran dikepal, air tidak keluar dan bila kepalan dibuka, adonan tidak
buyar.
5. Hamparkan adonan di atas lantai kering dengan ketebalan 15 – 20 cm, lalu tutup dengan
karung goni atau terpal selama 5 – 7 hari.
6. Agar suhu adonan tidak terlalu panas akibat fermentasi yang terjadi, adonan diaduk
setiap hari hingga suhu dapat dipertahankan pada kisaran 45 – 50 derajad Celsius.
7. Setelah satu minggu, pupuk bokashi siap digunakan.

Pengaplikasian

Untuk tanaman tahunan semisal karet, coklat, dan lainnya, gunakan bokashi padat
sebagai pupuk dasar. Dua kilogram bokashi diaduk dengan tanah lalu dibenamkan di lubang
tanam.
Penerapan Pupuk organik Bokashi bukan hanya solusi ramah lingkungan untuk
meningkatkan produktivitas tanaman, tetapi juga langkah menuju pertanian yang
berkelanjutan. Dengan memahami manfaat, proses produksi, aplikasi, dan dampaknya,
petani dapat mengambil langkah konkret menuju pertanian yang lebih sehat dan lebih
berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai